PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ......

167
i PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika Di susun oleh : Eva Yuliana Sijabat (111414063) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ......

Page 1: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

i

PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN

MATEMATIKA DI KELAS VII SMP STELLA DUCE 2

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Di susun oleh :

Eva Yuliana Sijabat (111414063)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus

2. Kedua orang tuaku;

Antonius Sijabat dan Rumani Nainggolan

3. Adik-adikku;

Junandus Sijabat dan Septiana Sijabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

vii

MOTTO

“Dari pada hanya mencoba menjadi yang terbaik, lebih

baik melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena berkat rahmat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

yang berjudul “Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika Kelas

VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta” dengan baik dan lancer.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat, nasehat,

dukungan, bimbingan, dan motivasi yang penulis dapatkan dalam penyusunan

skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus untuk setiap talenta yang diberikan kepada Eva.

2. Kedua orangtuaku yang terkasih atas doa, dukungan, dan cinta kasih, serta

semua hal yang selalu diberikan.

3. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan,

Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. Hongki Julie S.Pd., M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Sanata

Dharma.

5. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dengan sabar

dan memberikan nasehat serta saran yang berguna dalam penyusunan

skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

6. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

7. Dra. Anna Harsanti selaku Kepala Sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian.

8. Patricius Parno, S.Pd.Si selaku Wakasek Bidang Kurikulum SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta yang telah membimbing serta membantu selama

proses penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

ix

9. Bernadetta Retno Haryani, S.Pd. selaku Guru Bidang Studi Matematika

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah membantu dalam memberikan

saran-saran selama peneliti melakukan penelitian.

10. Siswa-siswi kelas VII Ruang Sekar Jagad SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

atas partisipasi dan kerjasamanya selama melaksanakan penelitian.

11. Junandus Sijabat dan Septiana Sijabat, serta seluruh keluarga yang selalu

memberikan doa, dukungan, cinta, dan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat, penghiburan, nasehat,

saran, dan doa kepada penulis.

13. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2011 dan teman-teman

Kos 99999 yang telah mendukung serta membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

14. Semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini,

oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 Februari 2016

Eva Yuliana Sijabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ..................................... vi

MOTTO ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

ABSTRAK .................................................................................................... xvi

ABSTRACT .................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

D. Penjelasan Istilah ............................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

xi

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 9

A. Hakikat Karakter Dan Pendidikan Karakter .................................... 9

B. Konsep Pembelajaran....................................................................... 15

C. Pembelajaran Matematika ................................................................ 19

D. Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika ......... 24

E. Pendekatan Komprehensif ............................................................... 30

F. Model Pembelajaran Matematika .................................................... 35

G. Proses Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika ....... 37

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 43

A. Jenis Penelitian................................................................................. 43

B. Subjek Penelitian ............................................................................. 43

C. Objek Penelitian ............................................................................... 43

D. Bentuk Data ..................................................................................... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 44

F. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 45

G. Keabsahan Data ............................................................................... 45

H. Metode Atau Teknik Analisis Data .................................................. 47

I. Prosedur Pelaksanaan Secara Keseluruhan ...................................... 49

J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 52

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................. 52

B. Pelaksanaan Pengumpulan Data ...................................................... 54

C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

xii

D. Triangulasi Data Penelitian .............................................................. 67

E. Triangulasi Pengamatan ................................................................... 74

F. Analisis Data Dan Hasil Penelitian .................................................. 74

G. Pembahasan Data Hasil Analisis Penelitian .................................... 78

H. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 84

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 85

A. Kesimpulan ...................................................................................... 85

B. Saran ................................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 89

LAMPIRAN .................................................................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 41

Gambar 3.1 Triangulasi Data .................................................................... 47

Gambar 3.2 Komponen-komponen Analisis Data .................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan .......................................... 13

Tabel 2.2 Nilai dan Indikator Penerapan Pendidikan Karakter Pada

Proses Pembelajaran .................................................................... 29

Tabel 3.1 Kegiatan Pelaksanaan Secara Keseluruhan.................................. 49

Tabel 3.2 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................ 50

Tabel 4.1 Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data .................................... 54

Tabel 4.2 Data Pengamatan atau Observasi ................................................. 55

Tabel 4.3 Triangulasi Data Penelitian .......................................................... 67

Tabel 4.4 Nilai-nilai Karakter ..................................................................... 71

Tabel 4.5 Nilai nilai Karakter yang diterapkan oleh SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta ......................................................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Panduan Wawancara Kepada Kepala Sekolah ......................... 91

Lampiran 2 Panduan Wawancara Kepada Wakil Kepala Sekolah ............. 93

Lampiran 3 Panduan Wawancara Kepada Guru Matematika ..................... 95

Lampiran 4 Panduan Wawancara Kepada Siswa ........................................ 98

Lampiran 5 Pedoman Observasi ................................................................. 99

Lampiran 6 Pedoman Dokumentasi ............................................................ 100

Lampiran 7 Hasil Transkip Wawancara dengan Kepala Sekolah ............... 101

Lampiran 8 Hasil Transkip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah

Bidang Kurikulum ...................................................................... 104

Lampiran 9 Hasil Transkip Wawancara dengan Guru Matematika ............... 107

Lampiran 10 Hasil Transkip Wawancara dengan Siswa I ............................. 113

Lampiran 11 Hasil Transkip Wawancara dengan Siswa 2............................. 115

Lampiran 12 Silabus dan Sistem Penilaian Mata Pelajaran Matematika ....... 117

Lampiran 13 RPP Mata Pelajaran Matematika .............................................. 124

Lampiran 14 Jadwal Pelajaran SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA .. 143

Lampiran 15 Daftar Siswa Kelas VII Sekar Jagad......................................... 147

Lampiran 16 Dokumentasi Penelitian ............................................................ 148

Lampiran 17 Surat Ijin ................................................................................... 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

xvi

ABSTRAK

Eva Yuliana Sijabat (111414063). “PENDIDIKAN KARAKTER PADA

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP STELLA

DUCE 2 YOGYAKARTA”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, Februari 2016.

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui bentuk pendidikan

karakter yang komprehensif; 2) mengetahui model pembelajaran matematika; dan

3) mengetahui proses pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran

Matematika kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Responden meliputi kepala

sekolah, wakasek kurikulum, guru mata pelajaran Matematika, dan siswa kelas

VII.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,

serta dokumentasi. Data penelitian diuji dengan metode deskriptif kualitatif untuk

mengetahui Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika Kelas

VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter secara

komprehensif dilakukan dalam 3 bentuk kegiatan yaitu: a) Proses pembelajaran;

b) Manajamen sekolah; dan c) Kegiatan pembinaan kesiswaan. Model yang

digunakan adalah model cooperatif Learning tipe STAD karena dalam

memperlihatkan nilai-nilai karakter seperti kerjasama, tanggungjawab, pantang

menyerah, bekerja keras. Integrasi pendidikan karakter di dalam proses

pembelajaran Matematika di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dilaksanakan mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dimana nilai-nilai

karakter yang ditanamkan dan dikembangkan oleh guru matematika adalah

religius, disiplin, kejujuran, pantang menyerah, rasa ingin tahu yang tinggi dan

tanggung jawab.

Kata kunci : Pembelajaran Matematika, pendidikan karakter,

pembentukan karakter, proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

xvii

ABSTRACT

Sijabat, Eva Yuliana (111414063). “Character Building during the Learning

Process of Mathematics for the Second Grade of SMP Stella Duce 2

Yogyakarta”. Undergraduate thesis of Mathematics Education Study

Program and Science Education Departement. Faculty of Teachers Training

and Education. Sanata Dharma University Yogyakarta, Februari 2016.

This research aimed to: 1) to find out the form of character education whice was

comprehensive the kinds of comprehensive character building: 2) identify the

Mathematics Teaching-Learning Model: and 3) find out the character building

process which is integrated with Mathematics Teaching-Learning in the second

grade of SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. The respondents of this research were

the headmaster, the vice headmaster for curriculum matters, the Mathematics

teacher, and the second grade of junior high school students.

The research instruments used by the researcher were observation, interview and

documentation. The data were processed by using descriptive qualitative methods

in order to identify the Character Building during the Learning Process of

Mathematics for the Second Grade of SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

The results showed that the comprehensive character building was done in 3

activities, namely: a) the learning process; b) the school management; and c) the

students’ development. The model Teaching and Learning used was STAD in

cooperative learning approach because it showed some character values such as

cooperation, responsibility, never give up, and work hard. The character building

integration during the learning process of Math in SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

was started from the planning, the implementation and the learning evaluation. In

addition, there were some character values which were given and developed by

the Mathematics teacher like religious, discipline, honest, never give up, high

curiosity, and also responsibility.

Keywords: Mathematics Teaching and Learning, character education, character

building, learning process.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan karakter merupakan salah satu bentuk perwujudan hasil sarasehan

nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada

tanggal 14 Januari 2010 tentang “Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”

sebagai gerakan nasional. Gerakan nasional ini didasarkan pada beberapa hal yang

menyebabkan memudarnya sikap kebhinekaan dan kegotongroyongan dalam

kehidupan masyarakat Indonesia sebagai bentuk degradasi moral. Kepedulian

terhadap pendidikan karakter telah dirumuskan pada fungsi dan tujuan pendidikan

sebagai pembangunan berkelanjutan pada faktor pendidikan bangsa ini. Hal ini

tersirat dalam bunyi Pasal 3 Undang-Undang (selanjutnya disebut UU) Nomor

(Selanjutnya disebut No.) 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

yang menyebutkan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Ketentuan undang-undang tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan

nasional mendorong terwujudnya generasi penerus bangsa yang memiliki karakter

religius, berakhlak mulia, mandiri, dan demokratis. Seiring dengan keadaan yang

ada, lembaga pendidikan sebagai lembaga akademik dengan tugas utamanya

menyelenggarakan pendidikan dan mengembangkan ilmu, pengetahuan,

teknologi, dan seni. Dalam hal ini tujuan penyelenggaraan pendidikan, sejatinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

2

tidak hanya mengembangkan keilmuan, tetapi juga membentuk kepribadian,

kemandirian, keterampilan sosial, dan karakter. Oleh karena itu, berbagai program

dirancang dan diimplementasikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut,

terutama dalam rangka pembinaan karakter. Secara akademis, pendidikan karakter

dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,

pendidikan watak, atau pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan

kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa

yang baik, dann mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan

sepenuh hati. Karena itu, “muatan pendidikan karakter secara psikologis

mencakup dimensi moral reasoning, moral feeling, dan moral behavior”

(Lickona, 1991 : 21). Secara praktis, pendidikan karakter adalah suatu sistem

penanaman nilai-nilai kebaikan kepada siswa di lingkungan sekolah dengan

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik dalam berhubungan dengan Tuhan Yang

Maha Esa (YME), sesama manusia, lingkungan, maupun nusa dan bangsa.

Pendidikan karakter perlu diberlakukan untuk negeri ini, salah satu caranya

yaitu dengan mengoptimalkan peran sekolah. Pihak sekolah bekerja sama dengan

keluarga, masyarakat, dan elemen bangsa yang lain demi mensukseskan agenda

besar menanamkan karakter peserta didik sebagai calon penerus bangsa di masa

yang akan datang. Penanaman pendidikan karakter di dalam kurikulum sekolah

merupakan amanat kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan

Nasional di mana dalam hal ini adalah “pengintegrasian pendidikan karakter ke

dalam kurikulum, mulai dari jenjang prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan

menengah baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal, hingga

perguruan tinggi”. (www.antaranews.com, diakses tanggal 15/5/2010).

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa siswa sudah dapat mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada

dalam model pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Secara

Berkelompok. Suasana kelas lebih tertib, terkendali, dan kondusif. Kegiatan dalam

kelompok sudah dapat berlangsung dengan baik. Dari hasil pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

3

menunjukkan nilai-nilai karakter bangsa antara lain sikap-sikap kerjasama yang

baik, peduli antara anggota kelompok, dan sudah lebih percaya diri tampil di

depan terjadi pada siklus II (Setyawati dan Handayanto, Jurnal, 2002 : 7).

Guru sangat berperan dalam mengkomunikasikan soft skills siswa di sekolah.

Melihat hasil-hasil pendidikan karakter yang positif tersebut maka diperlukan

pengintegrasian pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran termasuk pada

pelajaran matematika.

Pembelajaran matematika sangat menarik untuk dihubungkan dengan

pendidikan karakter karena matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

perkembangan modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

dan memajukan daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi

di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Untuk

membekali peserta didik menjadi seorang penguasa teknologi yang mampu

memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidaklah

cukup hanya dengan membekali penguasaan kognitif saja, namun diperlukan

pembentukan karakter peserta didik.

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran

Matematika menyatakan bahwa pembelajaran matematika SMP bertujuan agar

para siswa SMP:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika.

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi

yang diperoleh.

4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain

untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

4

5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Karakteristik mata pelajaran matematika antara lain adalah menuntut

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan inovatif serta

menekankan pada penguasaan konsep dan pemecahan masalah tersebut. Menurut

Soyitno “nilai-nilai yang terkandung dalam matematika meliputi kesepakatan,

kebebasan, konsisten, dan kesemestaan” (Suyitno, 2011:23). Karakteristik mata

pelajaran matematika dan nilai-nilai yang terkandung dalam matematika tersebut

dapat ditumbuhkan pada proses pembelajaran dengan pemilihan metode dan

materi yang tepat. “Ciri umum matematika yaitu : (1) Objek matematika adalah

abstrak; (2) Matematika menggunakan simbol-simbol yang kosong dari arti; (3)

Berpikir matematika dilandasi aksioma; (4) Cara menalarnya adalah deduktif”

(Hudojo dalam Juhartutik, 2012 : 18).

Dari beberapa kasus Ujian Nasional pun lebih mementingkan aspek

intelektualnya daripada aspek kejujurannya, tingkat kejujuran Ujian

Nasional itu hanyalah 20%, karena masih banyak peserta didik yang

menyontek dalam pelbagai cara dalam mengerjakan Ujian Nasional itu. Saat

ini belum banyak sekolah yang memberikan pendidikan secara intens untuk

moralitas” (Dumiyati, 2011:98).

Atas dasar amanat pendidikan dan tujuan pendidikan nasional, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian pendidikan karakter dalam pembelajaran

matematika khususnya di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Peneliti melakukan

penelitian di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dikarenakan peneliti pernah

melakukan PPL di sekolah tersebut. SMP tersebut merupakan salah satu sekolah

swasta Katolik di Yogyakarta yang sudah melaksanakan pendidikan karakter atau

membangun karakter sekitar dua puluh lima tahun ini, seperti membangun budaya

sekolah itu sendiri bahkan dalam sebagian mata pelajaran. Sekolah tersebut

menerapkan pendidikan karakter bahkan bukan hanya pada pembelajaran tetapi

juga budaya sekolah seperti berdoa sebelum pelajaran dimulai dan selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

5

pelajaran, doa malaikat Tuhan pada saat pukul 12:00 siang atau sebelum bel

istirahat berbunyi, dan diadakannya kantin kejujuran.

Sehingga didasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti

tertarik mengambil judul skripsi mengenai “PENDIDIKAN KARAKTER PADA

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP Stella Duce

2 YOGYAKARTA”.

B. Rumusan Masalah

Terdapat beberapa hal penting yang akan diungkap dalam skripsi ini terdiri

dari kajian pengembangan pendidikan karakter, pengembangan pembelajaran

matematika, dan kajian pendidikan matematika yang terintegrasi. Ketiganya dapat

diposisikan sejajar dan memiliki keserasian, dan dengan pendidikan karakter sama

sekali tidak bertentangan satu sama lain. Melihat uraian di bagian pendahuluan,

maka perlu dirumuskan beberapa masalah guna memberikan fokus kajian yang

terarah dalam skripsi ini, sebagai berikut :

1. Bagaimana Bentuk Pendidikan Karakter yang Komprehensif di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta?

2. Bagaimana Model Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

3. Bagaimanakah Proses Pendidikan Karakter yang terintegrasi dengan

Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui bentuk pendidikan karakter yang komprehensif di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta.

2. Mengetahui model pembelajaran matematika kelas di VII SMP Stella Duce 2

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

6

3. Mengetahui proses pendidikan karakter yang terintegrasi dengan

pembelajaran Matematika di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

D. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi perbedaan dalam penafsiran di kalangan pembaca terhadap

istilah-istilah dalam judul : “PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP Stella Duce 2

Yogyakarta” dengan yang penulis gunakan, penulis perlu memberikan penegasan

arti dan batasan tentang arti dari beberapa istilah penting yang digunakan dalam

judul skripsi ini :

1. Karakter

Pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan

nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Secara

umum pengertian karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri

khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa, dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu

yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari

keputusan yang ia buat.

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan dan

menanamkan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki

nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius,

nasionalis, produktif, dan kreatif.

3. Proses Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi. 2005:899), salah satu

pengertian proses adalah rangkaian tindakan, perbuatan atau pengelolaan yang

menghasilkan produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

7

Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar (Departemen Pendidikan Nasional, 2002:627). Menurut Briggs

dalam Sugandi (2008:9) pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

mempengaruhi si pebelajar sedemikian rupa sehingga si pebelajar itu memperoleh

kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan lingkungan.

Berdasarkan konsep di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pembelajaran adalah suatu cara, tindakan untuk mempengaruhi si pebelajar atau

untuk menjadikan si pebelajar mengalami perubahan dan mendapatkan

kemudahan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Proses pembelajaran yaitu serangkaian tindakan untuk membantu si pebelajar

dalam belajar yang diikuti dengan perubahan yang terjadi dalam diri si pebelajar

kea rah yang lebih baik.

4. Matematika

Matematika merupakan ilmu universal (mempelajari tentang besaran, struktur

ruang, bangun ruang, dan perubahan – perubahan pada suatu bilangan) yang

mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia.

Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir

logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan

memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada

keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

8

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang

diharapkan adalah :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan-masukan yang berharga untuk

penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam hal

pengembangan karakter dalam pendidikan matematika.

2. Manfaat praktis

a. Bagi jajaran Dinas Pendidikan atau instansi terkait, hasil penelitian dapat

bermanfaat sebagai bahan kajian untuk dasar menentukan kebijakan yang

efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam hal

pendidikan karakter bagi siswa.

b. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi para

guru di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dan guru-guru yang lain sebagai

bahan menentukan kebijakan dalam program pendidikan karakter.

c. Bagi para guru, manfaat penelitian dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan

dan bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan pembenahan

serta koreksi diri terhadap berbagai kekurangaan dalam melakukan

tugasnya secara profesional, khususnya dalam pengembangan karakter

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Karakter dan Pendidikan Karakter

1. Hakikat Karakter

Karakter saat ini tengah menjadi perbincangan yang menarik pembahasan dalam

setiap bidang khususnya dalam bidang pendidikan karena pendidikan merupakan

tempat transformasi ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi, guru sebagai orang

yang terlibat dalam dunia pendidikan tentu harus memahami apa yang dimaksud

dengan karakter. Ada dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan

bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur,

kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter yang

buruk/jelek. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah

orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat

kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter (a

person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral (Wynne dalam

Sutjipto, 2011:504).

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia baik berhubungan dengan

Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan

yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Karenanya,

karakter dikaitkan dengan sifat khas, atau kekuatan moral, atau tingkah laku

seseorang (Sutjipto, 2011:505).

Karakter merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik

individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

10

bukan sekedar sebuah kepribadian (personality) karena karakter sesungguhnya adalah

kepribadian yang ternilai (personality evaluated). (Gardon W.Allport dalam Sri

Narwanti, 2011:2).

2. Pendidikan Karakter

Menurut Sri Narwanti (2011:14), pendidikan karakter adalah pendidikan nilai-

nilai kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan

Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, dan lingkungan, maupun kebangsaan

sehingga menjadi manusia yang insani.

Menurut Koesoema (Sutjipto, 2011:508), pendidikan karakter diartikan sebagai

sebuah bantuan sosial agar individu itu dapat bertumbuh dan menghayati

kebebasannya dalam hidup bersama dengan orang lain.

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010:7) fungsi pendidikan karakter

adalah:

a. Pengembangan : pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi

pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap

dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;

b. Perbaikan : memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung

jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat;

c. Penyaringan : untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa

lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang

bermartabat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

11

Menurut Sri Judiani (2010:283), tujuan pendidikan karakter adalah:

a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai

manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik

sebagai generasi penerus bangsa.

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, berwawasan kebangsaan.

e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010:8) nilai-nilai yang

dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa diidentifikasi dari

sumber-sumber berikut ini:

a. Agama : masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh

karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari

pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan

kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas

dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan

karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang

berasal dari agama.

b. Pancasila : Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas

prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut

Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan

dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

12

1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi

nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,

kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter

bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara

yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan,

kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

sebagai warga Negara.

c. Budaya : sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang

hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang

diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam

pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi

antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting

dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber

nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

d. Tujuan Pendidikan Nasional : sebagai rumusan kualitas yang harus

dimiliki setiap warga Negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai

satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan

nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki

Negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah

sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan

budaya dan karakter bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

13

Berdasarkan keempat sumber nilai tersebut di atas, teridentifikasi sejumlah

nilai untuk pendidikan karakter bangsa sebagai berikut ini.

Tabel 2.1

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter Bangsa

No. Nilai Deskripsi

1. Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan

ajaran agama yang dianutnya dan hidup rukun

dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan

dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya

dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan

orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan

tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-

baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan

cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai

sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

14

9. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu

yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang

lain.

14. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan

orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran

dirinya.

15. Gemar Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi

dirinya.

16. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

15

17. Peduli Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

18. Tanggung jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,

lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan

Tuhan Yang Maha Esa.

Sumber: Kemendiknas dalam Amasari (2012:14) dan telah dimodifikasi

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa

pendidikan karakter adalah pendidikan yang berusaha menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai karakter sehingga siswa dapat menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Konsep Pembelajaran

1. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Menurut Syaiful (2007:61) pembelajaran adalah kegiatan membelajarkan siswa,

dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu

utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua

arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar

dilakukan oleh peserta didik atau murid.

Menurut Sugandi (2008:9), pembelajaran adalah terjemahan dari kata

“instruction” yang berarti self instruction (dari internal) dan external instruction (dari

eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal yang datang dari guru disebut

teaching atau pengajaran. Dalam pembelajaran yang bersifat eksternal prinsip-prinsip

belajar akan sendirinya menjadi prinsip-prinsip pembelajaran. Prinsip pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

16

merupakan aturan/ketentuan dasar dengan sasaran utama adalah perilaku guru.

Beberapa teori mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut:

a. Usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan

lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan) dengan tingkah laku di

belajar. (Behavioristik).

b. Cara guru memberikan kesempatan kepada si belajar untuk berpikir agar

memahami apa yang dipelajari. (Kognitif).

c. Memberikan kebebasan kepada si belajar untuk memilih bahan pelajaran dan

cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuan si belajar.

(Humanistik).

(Sugandi, 2008:9)

Teori pembelajaran menurut Sukamto dalam Sugandi (2008:10) menyatakan

bahwa pembelajaran adalah penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku,

dan prinsip pengajaran dalam usaha mencapai tujuan belajar dengan penekanan pada

prosedur yang telah terbukti berhasil secara konsisten. Dengan demikian prinsip-

prinsip pembelajaran antara lain : 1) Prinsip pembelajaran bersumber dari teori

behavioristik, 2) Prinsip pembelajaran bersumber dari teori kognitif, 3) Prinsip

pembelajaran dari teori humanism, 4) Prinsip pembelajaran dalam rangka pencapaian

ranah tujuan, 5) Prinsip pembelajaran konstruktivisme.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru sebagai

pendidik dan siswa sebagai anak didik dalam kegiatan pengajaran dengan

menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan yang ada untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

17

2. Komponen Pembelajaran

Menurut Sugandi (2008:28) pembelajaram ada taraf organisasi mikro mencakup

pembelajaran bidang studi tertentu dalam satuan pendidikan, tahunan, semesteran

atau catur wulan. Bila pembelajaran tersebut, ditinjau dari pendekatan sistem, maka

dalam prosesnya akan melibatkan berbagai komponen. Komponen-komponen

tersebut adalah:

a. Tujuan

Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan

pembelajaran adalah “instructional effect” biasanya berupa pengetahuan, dan

keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam TPK.

b. Subjek belajar

Subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama

karena peranannya sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek karena peserta

didik adalah individu yang melakukan proses belajar mengajar. Sebagai objek

karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku

pada diri subjek belajar. Untuk itu dari pihak siswa diperlukan aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Partisipasi aktif subyek belajar dalam proses

pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh kemampuan yang telah dimilikinya

hubungan dengan materi yang akan dipelajari.

c. Materi pelajaran

Materi pelajaran merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran

karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan

pembelajaran. Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisir secara sistematis

dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

18

d. Strategi pembelajaran

Startegi pembelajaran menjadi pola umum dalam mewujudkan proses

pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penerapan strategi pembelajaran, guru perlu memilih model-model yang tepat,

metode yang sesuai dan teknik-teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan.

Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat seorang guru perlu

mempertimbangkan akan tujuan, karakteristik siswa, materi pelajaraan dan

sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi secara maksimal.

e. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Salah satu

komponen sistem pembelajaran berfungsi sebagai peningkatan peranan strategi

pembelajaran yang difasilitasi dengan media pembelajaran. Sebab, media

pembelajaran disamping komponen waktu dan metode mengajar. Media

digunakan dalam kegiatan instruksional antara lain karena : 1) Media dapat

memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi dapat

dilihat dengan jelas; 2) Dapat menyajikan benda yang jauh dari subyek belajar;

dan 3) Menyajikan peristiwa yang komplek, rumit, dan berlangsung cepat

menjadi sistematik dan sederhana sehingga mudah diikuti.

f. Penunjang

Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah

fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya.

Komponen penunjang befungsi memperlancar, melengkapi dan mempermudah

terjadinya proses pembelajaran. Sehingga sebagai salah satu komponen

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

19

g. Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai suatu proses yang sistematis untuk menentukan

sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh para siswa. Dalam pembelajaran,

evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh

oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran guru perlu

memperhatikan, memilih, dan memanfaatkannya.

C. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Matematika

Menurut Ruseffendi (Erman Suherman, 2003:16) matematika terbentuk sebagai

hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. James

(Erman Suherman, 2003:16) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang

logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan

satu sama lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu

aljabar, analisis, dan geometri.

Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru matematika

dalam mengajarkan matematika kepada para siswanya yang terkandung upaya guru

untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat,

dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi

optimal antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam mempelajari

matematika (Suyitno, 2004:2).

Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang artinya

belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde

atau ilmu pasti, yang semuanya berkaitan dengan penalaran. Pengertian matematika

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 637) adalah ilmu tentang bilangan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

20

bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam

penyelesaian masalah bilangan.

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika adalah ilmu

dasar yang dipandang sebagai suatu bahasa, struktur logika, batang tubuh dari

bilangan dan ruang, rangkaian metode untuk menarik kesimpulan, esensi ilmu

terhadap dunia fisik dan aktivitas intelektual.

2. Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan belajar merupakan hasil yang hendak dicapai setelah siswa melakukan

kegiatan belajar. Tujuan yang didasari oleh siswa sendiri sangat bermakna dalam

upaya menggerakkan kegiatan belajar untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam hal

ini, Sriyanto (2007:15) mengungkapkan bahwa:

“Secara umum, tujuan diberikannya matematika di sekolah adalah untuk

membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan

di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak

atas dasar pemikiran secara logis, rasional, dan kritis, serta mempersiapkan siswa

agar dapat mempergunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan

sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan

matematika di sekolah lebih ditekankan pada penataan nalar, dasar, dan pembentukan

sikap, serta keterampilan dalam penerapan matematika.”

Berdasarkan Kurikulum 1994 tentang Garis-garis Besar Program Pengajaran

(GBPP) Matematika SMP diungkapkan bahwa tujuan khusus pengajaran matematika

di sekolah adalah sebagai berikut:

a. Siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke

pendidikan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

21

b. Siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan matematika

pendidikan dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan yang lebih luas (di

dunia kerja) maupun dalam kehidupan sehari-hari.

c. Siswa memiliki pandangan yang lebih luas serta memiliki sikap menghargai

kegunaan matematika, sikap kritis, logis, objektif, terbuka, kreatif, serta inovatif.

d. Siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan (transferable) melalui

kegiatan matematika di SMP. (Suherman 2003:57)

Dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar matematika adalah suatu kegiatan

belajar yang dilakukan siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan

matematikanya di antaranya menghitung dan menggunakan rumus matematika yang

dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Proses Pembelajaran Matematika

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan yang

dilaksanakan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai anak didik dalam kegiatan

pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan yang ada untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:79) bahwa ada tiga tahapan yang harus

dilakukan guru dalam proses pembelajaran yaitu persiapan/perencanaan, pelaksanaan,

dan tahap penilaian/evaluasi. Begitu pula dengan proses pembelajaran matematika

yang dilakukan oleh guru melalui tiga tahap tersebut yaitu seperti dibawah ini:

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan merupakan proses pemikiran terencana sebagai dasar untuk

melakukan kegiatan di masa mendatang. Perencanaan pembelajaran perlu dilakukan

untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran yang meliputi tujuan

pembelajaran, bahan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode, media sumber,

dan evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

22

Pada tahap persiapan atau perencanaan ini seorang guru harus mempunyai persiapan

sebelum proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran yang

dilaksanakan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien dan dapat diberikan

sesuai dengan waktu yang tersedia.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:880) bahwa agar proses pembelajaran

yang dilakukan antara guru dan murid dapat berjalan secara efektif dan efisien

seyogyanya guru memperhatikan hal-hal yaitu:

1) Tujuan pengajaran.

2) Ruang lingkup dan urutan bahan yang diberikan.

3) Sarana dan fasilitas pendidikan yang dimiliki.

4) Jumlah anak didik yang akan mengikuti pengajaran.

5) Waktu jam pelajaran yang tersedia

6) Sumber bahan pengajaran yang bisa digunakan dan sebagainya.

Seorang guru yang akan mengajarkan pelajaran harus memikirkan hal-hal apa

yang harus dilakukan serta menuangkannya secara tertulis dalam perencanaan

pembelajaran yang dimulai dengan merumuskan program tahunan, program semester,

analisis materi pelajaran, pengembangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,

program remedial, dan program pengayaan. Kemudian merumuskan bahan pelajaran

yang akan diajarkan. Bahan pelajaran tersebut harus diatur agar memberi motivasi

pada siswa untuk aktif dalam belajar. Setelah proses pembelajaran ditetapkan dan

diurutkan secara sistematis sehingga memberi peluang adanya kegiatan belajar

bersama atau perorangan.

Penggunaan alat bantu dan metode mengajar diusahakan dan dipilih oleh guru

agar menumbuhkan semangat siswa. Perumusan perencanaan pembelajaran yang

terakhir tentang penilaian yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang problematis,

sehingga menuntut siswa untuk berpikir secara optimal dan jika perlu diberikan

tugas-tugas yang harus dikerjakan di kelas atau di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

23

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan tahapan yang kedua dilaksanakan oleh

guru dalam proses pembelajaran. Dalam melaksanakan pengajaran hendaknya guru

berpedoman pada persiapan yang dibuat dalam bentuk perencanaan pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dan anak didik serta

bahan pelajaran sebagai perantara. Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran ini

peranan guru merupakan pengendali.

Pada prinsipnya pelaksanaan pengajaran berpegang pada yang tertuang dalam

perencanaan. Namun, situasi yang dihadapi guru dalam melaksanakan pengajaran

mempunyai pengaruh besar terhadap situasi yang dihadapi. Di samping itu guru harus

melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut Chalijah Hasan (1994:65) interaksi edukatif adalah proses

berlangsungnya situasi tertentu dan interaksi pendidik dengan peserta didik untuk

saling berkomunikasi dengan disengaja dan direncanakan. Interaksi edukatif atau

proses pembelajaran ada keterkaitan antara guru dengan siswa yang bertugas untuk

belajar dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya seoptimal mungkin

sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan apa yang dicita-citakan.

Pelaksanaan pembelajaran ada tiga tahapan yang harus dilakukan guru, tahap pra

instruksional, tahap instruksional, dan tahap evaluasi atau tindak lanjut.

1) Tahap Awal (Tahap pra instruksional) yaitu tahap yang ditempuh pada saat

memulai sesuatu proses belajar mengajar.

2) Tahap Inti (Tahap instruksional) yaitu tahap penyampaian pelajaran atau tahap

inti. Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan tugas bagi seorang guru dalam

menyalurkan ilmu pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

24

3) Tahap Akhir (Tahap evaluasi atau tindak lanjut) yaitu tahap yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada tahap sebelumnya yaitu pada tahap

instruksional.

c. Tahap penilaian/evaluasi

Menurut Muhibbin Syah (2003:141) bahwa evaluasi adalah penilaian terhadap

tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah

program.

Dalam kegiatan evaluasi ini yang harus dilaksanakan guru adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan penilaian akhir dan mengkaji hasil penelitian.

2) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dengan alternatif kegiatan.

3) Mengalihkan proses-proses pembelajaran dengan menjelaskan atau memberi

bahan materi pokok yang akan dibahas pada pelajaran berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses

pembelajaran matematika adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru

yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam kegiatan

pembelajaran matematika.

D. Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika

1. Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran Matematika

Berdasarkan Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi mata

Pelajaran Matematika yang didalamnya terdapat 5 (lima) tujuan mata pelajaran

matematika maka ada beberapa nilai karakter yang dapat dikembangkan melalui

pembelajaran matematika diantaranya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

25

a. Disiplin

Karakter disiplin dapat terbentuk dalam mempelajari matematika

karena dalam matematika peserta didik diharapkan mampu mengenali suatu

keteraturan pola, memahami aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah

disepakati. Nilai karakter yang diharapkan dalam belajar matematika adalah

seseorang diharapkan mampu bekerja secara teratur dan tertib dalam

menggunakan aturan-aturan dan konsep-konsep. Dalam matematika konsep-

konsep tersebut tidak boleh dilanggar karena dapat menimbulkan salah arti.

b. Jujur

Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan

(induktif) walaupun pada tahap-tahap awal contoh-contoh khusus dan

ilustrasi geometris diperlukan, tetapi untuk generalisasi harus berdasarkan

pembuktian deduktif. Karakter yang dapat membentuk jiwa seseorang,

bahwa seseorang tidak akan mudah percaya pada isu-isu yang tidak jelas

sebelum ada pembuktian. Kepribadian yang terbentuk diharapkan adalah

seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaannya, karena selalu dapat menunjukkan pembuktian dari setiap

perkataan dan tindakannya.

c. Kerja Keras

Ada kalanya seseorang keliru dalam pengerjaan suatu perhitungan.

Namun, belum mencapai hasil yang benar, maka seseorang diharapkan dapat

dengan sabar melihat kembali (looking back) apa yang telah dikerjakan

secara runut dengan teliti, tidak mudah menyerah terus berjuang untuk

menghasilkan suatu jawaban yang benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

26

d. Kreatif

Seorang yang belajar matematika akan terbiasa untuk kreatif dalam

menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Menyelesaikan persoalan ada

yang dapat menyelesaikan dengan cara yang panjang, namun ada pula yang

mampu mengerjakan dengan singkat. Bila seseorang terbiasa menyelesaikan

permasalahan matematika, maka orang tersebut akan terbiasa memunculkan

ide yang kreatif yang dapat membantunya menjalani kehidupan secara lebih

efektif dan efisien.

e. Rasa ingin tahu

Memunculkan rasa ingin tahu dalam matematika akan mengakibatkan

seseorang terus belajar dalam sepanjang hidupnya, terus berupaya menggali

informasi-informasi terkait lingkungan di sekitarnya, sehingga

menjadikannya kaya akan wawasan dan ilmu pengetahuan. Rasa ingin tahu

membuat seseorang mampu menelaah keterkaitan, perbedaan, dan analogi,

sehingga diharapkan mampu menjadi a good problems solver (mampu

menyelesaikan masalah dengan baik).

f. Mandiri

Dalam pelajaran matematika kita senantiasa menghadapi tantangan,

berbagai permasalahan yang menuntut kita untuk menemukan solusi atau

penyelesaiannya. Untuk itu peserta didik harus mampu memiliki sikap yang

tidak mudah bergantung pada orang lain, namun berupaya secara mandiri

untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi dengan baik.

g. Komunikatif

Matematika merupakan suatu bahasa, sehingga seseorang harus

mampu mengkomunikasikannya baik secara lisan maupun tulisan, sehingga

informasi yang disampaikan dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

27

h. Tangggung Jawab

Kebiasaan disiplin dalam bernalar yang terbentuk dalam mempelajari

matematika melahirkan suatu sikap tanggung jawab atas pelaksanaan

kewajiban yang seharusnya dilakukan, baik tanggung jawab terhadap diri

sendiri, masyarakat, Negara, dan Tuhan Yang Maha Esa.

2. Integrasi Nilai-nilai Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Matematika

Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika tetap

harus berlandaskan pada nilai-nilai universal. Melalui kegiatan pembelajaran ini, guru

dapat mengembangkan nilai-nilai karakter seperti jujur, demokrasi,

bertanggungjawab, mandiri, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, dan

sebagainya. Pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter dapat ditempuh dengan

langkah-langkah berikut:

a. Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya.

b. Menggunakan nilai-nilai budaya dan karakter yang memperlihatkan

keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan

nilai yang akan dikembangkan.

c. Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang

memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi

nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai.

d. Memberikan bantuan kepada peserta didik baik yang mengalami kesulitan

untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam

perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

28

Pengembangan nilai-nilai dan indikator pendidikan karakter dalam mata

pelajaran Matematika dapat diperinci sebagaimana pada tabel 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2

Nilai dan Indikator Penerapan Pendidikan Karakter Pada Proses Pembelajaran

Matematika

Nilai Karakter Proses dan Sikap Guru dalam Mengembangkan Karakter Siswa

Kejujuran

1. Memperingatkan siswa yang mencontek temannya saat

mengerjakan tugas atau saat ulangan/ujian.

2. Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat

ulangan atau ujian.

3. Transparansi penilaian kelas.

Demokratis

1. Mengajak seluruh siswa agar dapat bekerja sama dalam

kelompok tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan,

status sosial, dan status ekonomi.

2. Memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa.

3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berbeda

pendapat.

4. Menghargai pendapat siswa tanpa membedakan suku,

agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.

Disiplin

1. Guru masuk kelas tepat waktu.

2. Menegur siswa yang melanggar aturan di kelas (seperti

makan dalam kelas, berbicara, mengganggu temannya,

berkeliaran, dan sebagainya).

3. Mengecek kehadiran siswa.

4. Menggunakan seragam guru sesuai aturan.

Teliti 1. Meminta siswa tidak terburu-buru dalam mengerjakan

soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

29

2. Meminta siswa mengecek kembali lembar jawaban

sebelum dikumpulkan.

3. Mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

yang sedang diajarkan, jika siswa belum paham diberi

motivasi atau pertanyaan-pertanyaan terkait materi.

Kerja Keras

1. Membiasakan semua siswa mengerjakan semua tugas

yang diberikan selesai baik pada waktu yang telah

ditetapkan.

2. Mengajak siswa untuk lebih giat belajar.

3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari

informasi, tentang materi pelajaran ke teman, guru

ataupun pihak lain.

4. Membiasakan siswa untuk mengutarakan pendapatnya

saat diskusi kelas.

Kreatif

1. Mengajukan berbagai pertanyaan berkenaan dengan suatu

pokok bahasan untuk memancing gagasan siswa.

2. Pemberian tugas yang menantang munculnya daya pikir

kreatif.

3. Menerapkan berbagai metode pembelajaran.

4. Menggunakan berbagai alat penilaian.

5. Menggunakan berbagai media pembelajaran.

Mandiri

1. Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bekerja sendiri.

2. Meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tugas individu

yang diberikan.

3. Memantau kerja siswa secara mandiri.

4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan

kelompok diskusinya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

30

5. Meminta siswa mengerjakan soal di papan tulis.

Rasa ingin tahu

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

kepada guru atau teman tentang materi matermatika.

2. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait materi.

3. Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin

tahu.

4. Mengajak siswa untuk mencari informasi dari berbagai

sumber.

Tanggung Jawab

1. Membiasakan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang

diberikan.

2. Membiasakan siswa untuk berani

mempertanggungjawabkan pendapatnya.

E. Pendekatan Komprehensif

1. Konsep Pendekatan Komprehensif

Menurut Darmiyati Zuchdi (2011:5) kondisi masa kini sangat berbeda dengan

kondisi masa lalu. Pendekatan pendidikan yang dahulu cukup efektif, tidak sesuai

lagi untuk membangun generasi sekarang dan yang akan datang. Bagi generasi masa

lalu, pendidikan moral yang bersifat indoktrinatif sudah cukup memadai untuk

membendung terjadinya perilaku yang menyimpang dari norma-norma

kemasyarakatan, meskipun hal itu tidak mungkin dapat membentuk pribadi-pribadi

yang memiliki kemandirian dalam membuat keputusan moral. Sebagai gantinya

diperlukan pendekatan pendidikan yang memungkinkan siswa mampu mengambil

keputusan secara mandiri dalam memilih nilai-nilai yang saling bertentangan, seperti

apa yang terjadi pada kehidupan saat ini. Strategi tunggal tampaknya sudah tidak

cocok lagi, apalagi yang bernuansa indoktrinasi. Pemberian teladan saja juga kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

31

efektif diterapkan, karena sulitnya menentukan yang paling tepat untuk dijadikan

teladan.

Dengan kata lain, diperlukan multi pendekatan atau yang oleh Kirschenbaum

(1995) disebut “Pendekatan Komprehensif”. Istilah Komprehensif yang digunakan

dalam pendidikan mencakup berbagai aspek. Pertama, isinya harus komprehensif,

meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai yang bersifat

pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan mengenai etika secara umum. Hal ini dapat

diwujudkan dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam semua mata kuliah.

Kedua, metode pendidikan juga harus komprehensif meliputi empat metode.

Termasuk di dalamnya dua metode tradisional, yaitu: penanaman nilai dan pemberian

teladan, serta dua metode kontemporer: yakni fasilitas pembuatan keputusan moral

secara bertanggung jawab dan pengembangan keterampilan hidup (soft skill).

Generasi muda perlu memperoleh penanaman nilai-nilai tradisional dari orang

dewasa yang menaruh perhatian kepada mereka, yaitu para anggota keluarga, guru,

dan pemuka masyarakat. Mereka juga memerlukan teladan dari orang dewasa

mengenai integritas kepribadian dan kebahagiaan hidup. Demikian pula mereka perlu

memperoleh kesempatan berlatih membuat keputusan dalam menghadapi

permasalahan moral dan mempelajari keterampilan-keterampilan hidup agar dapat

mengarahkan kehidupan mereka sendiri, antara lain berpikir kritis, berpikir kreatif,

berkomunikasi secara jelas dan sopan, dan mengatasi konflik. Ketiga, pendidikan

karakter hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan: di kelas, dalam

kegiatan ekstra, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam organisasi sekolah,

dan dalam semua aspek kehidupan. Beberapa contoh mengenai hal ini misalnya

“kegiatan belajar kelompok”, penggunaan bahan-bahan bacaan dan topic-topik tulisan

mengenai “kebaikan”, “pemberian teladan”, “tidak merokok”, “tidak

korup/berbohong”, “tidak munafik”, “dermawan”, “menyayangi sesama makhluk

Allah”, dan sebagainya, (Zuchdi, 2011:6-7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

32

Pendidikan hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat. Orang tua,

lembaga keagamaan, penegak hukum, polisi, organisasi kemasyarakatan, semua perlu

berpartisipasi dalam pendidikan karakter. “Konsistensi semua pihak dalam

melakukan pendidikan karakter mempengaruhi kualitas moral generasi muda”

(Kirschenbaum, 1995 9-10). Di samping itu, kita tetap menekankan segi akademik

yang juga sangat penting ialah pemberian pendidikan mengenai kewajiban warga

Negara dan nilai-nilai moral, serta sifat-sifat yang dianggap baik oleh kebanyakan

orang tua, sistem pendidikan tidaklah berharga dalam masyarakat yang demokratis

dan dalam dunia yang senantiasa berubah.

Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif yang diuraikan di atas,

dipandang sesuai untuk diterapkan karena pada masa sekarang ini kehidupan sudah

semakin rumit dan perubahan di segala segi kehidupan berlangsung dengan sangat

rumit dan perubahan di segala kehidupan berlangsung dengan sangat cepat. Dilihat

dari segi substansinya, pendidikan nilai dan moral di Indonesia sudah cukup

komprehensif, karena nilai-nilai fundamental yang dapat menuntut ke arah

pencapaian kebahagiaan dunia dan akhirat telah disampaikan kepada siswa di semua

jenjang pendidikan Perguruan Tinggi, melalui Pendidikan Agama, Pendidikan

Kewarganegaraan, dan Pendidikan Moral Pancasila. Namun, dari segi metode dan

strateginya, masih banyak kelemahan yang perlu diatasi.

Pendidikan karakter yang selalu terfokus pada pengembangan ranah intelektual

tingkat rendah bahkan yang paling rendah yaitu mengingat, perlu dilengkapi dengan

pengembangan ranah intelektual tingkat tinggi, sampai siswa memiliki keterampilan

membuat keputusan moral yang tepat secara mandiri dalam situasi yang dilematis,

tanpa meninggalkan nilai-nilai religius yang diyakininya. Pengembangan kecerdasan

emosional juga harus diupayakan secara terprogram sehingga siswa memiliki

komitmen yang tinggi atau niat yang bulat untuk bertindak selaras dengan keputusan

moral tersebut. Hal ini belum cukup, masih diperlukan pengembangan kebiasaan

(habit) untuk melakukan tindakan bermoral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

33

kata lain, pendidikan karakter hendaknya dapat mengembangkan siswa secara

holistik, yang meliputi pola pikir, ketajaman perasaan, dan kebiasaan berperilaku.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif adalah pendekatan yang

digunakan dalam menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter yang cukup

luas, melibatkan seluruh komponen dalam sekolah bahkan orang tua siswa dan

masyarakat serta tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah melainkan juga di

dalam keluarga dan masyarakat.

2. Bentuk Pendidikan Karakter

Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan melalui langkah-

langkah pengembangan pembentukan karakter dengan cara memasukkan konsep

karakter dalam proses pembelajaran, pembuatan slogan yang mampu menumbuhkan

kebiasaan baik dan pemantauan secara berkelanjutan serta melalui pelaksanaan

program-program pembinaan kejiwaan, pembinaan kerohanian, pembinaan

kepribadian, pembinaan kejuangan, pembinaan jasmani, pembinaan ilmu

pengetahuan teknologi dan seni (Anton Suwito, 2012:1).

Pendidikan karakter secara komprehensif dilaksanakan melalui tiga bentuk

kegiatan yaitu dalam proses pembelajaran, manajemen sekolah, dan kegiatan

pembinaan kesiswaan.

a. Pendidikan karakter secara terpadu dalam pembelajaran

Pendidikan karakter secara terpadu di dalam pembelajaran adalah

pengenalan nilai-nilai, fasilitas diperolehnya kesadaran akan pentingnya

nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta

didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di

dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya

kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

34

kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan

peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai

dan menjadikannya perilaku.

b. Pendidikan karakter secara terpadu melalui manajemen sekolah

Sebagai suatu sistem pendidikan, maka dalam pendidikan karakter juga

terdiri dari unsur-unsur pendidikan yang selanjutnya akan dikelola melalui

bidang-bidang perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Unsur-unsur

pendidikan karakter yang akan direncanakan, dilaksanakan, dan

dikendalikan tersebut antara lain meliputi:

1) Nilai-nilai karakter kompetensi lulus.

2) Muatan kurikulum nilai-nilai karakter.

3) Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran.

4) Nilai-nilai karakter pendidik dan tenaga kependidikan.

5) Nilai-nilai karakter pembinaan kepesertadidikan.

Beberapa contoh bentuk kegiatan pendidikan karakter yang terpadu

dengan manajemen sekolah, antara lain:

1) Penilaian terhadap pelanggaran tata tertib yang berimplikasi pada

pengurangan nilai dan hukuman/pembinaan.

2) Penyediaan tempat-tempat pembuangan sampah.

3) Penyelenggaraan kantin kejujuran.

4) Penyediaan kotak saran.

5) Penyediaan sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah misalnya:

shalat dhuhur berjamaah, doa malaikat Tuhan.

6) Salim-taklim (jabat tangan) setiap pagi saat siswa memasuki

gerbang sekolah.

7) Pengelolaan dan kebersihan ruang kelas oleh siswa, dan bentuk-

bentuk kegiatan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

35

c. Pendidikan karakter secara terpadu melalui kegiatan pembinaan

kesiswaan

Kegiatan pembinaan kesiswaan adalah kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta

didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui

kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

Beberapa kegiatan pembinaan kesiswaan yang memuat pembentukan

karakter antara lain: Olahraga (sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tenis

meja, dan lain-lain). Keagamaan (ibadah bersama, doa malaikat Tuhan

bersama). KIR, Kepramukaan, Latihan dasar Kepemimpinan Peserta Didik,

PMR, Paskibraka, dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

bentuk-bentuk pendidikan karakter terpadu dalam tiga kegiatan yaitu terpadu

atau terintegrasi dengan proses pembelajaran pada semua mata pelajaran,

terpadu dalam manajemen, dan terpadu dalam kegiatan ekstrakurikuler.

F. Model Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran yang sering digunakan pada pembelajaran matematika

adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan kelompok

strategi yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan

bersama. Tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga tujuan, yaitu: (1) Hasil

belajar akademik, (2) Penerimaan terhadap karyawan, dan (3) Pengembangan

keterampilan sosial (Ibrahim dalam Trianto, 2007:44).

Menurut Trianti (2007) model pembelajaran cooperative learning terdiri dari

lima model. Kelima model tersebut adalah Student Teams Achievement Division

(STAD), Tim ahli (Jigsaw), Investigasi kelompok, Think Pair Share (TPS), dan

Numbered Head Together (NHT).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

36

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau

pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru

memulai pembelajaran di kelas dengan menggunakan pendekatan kooperatif. STAD

juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe STAD jangka pendek menurut

Soewarso (1998:16) adalah sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran kooperatif membantu siswa mempelajari isi materi

pelajaran yang sedang dibahas.

2. Adanya anggota kelompok lain yang menghindari kemungkinan siswa mendapat

nilai rendah, karena dalam tes lisan siswa dibantu oleh anggota kelompoknya.

3. Pembelajaran kooperatif menjadikan siswa mampu belajar berdebat, belajar

mendengarkan pendapat orang lain, dan mencatat hal-hal yang bermanfaat untuk

kepentingan bersama-sama.

4. Pembelajaran kooperatif menghasilkan pencapaian belajar siswa yang tinggi

menambah harga diri siswa dan memperbaiki hubungan dengan teman sebaya.

5. Hadiah atau penghargaan yang diberikan akan memberikan dorongan bagi siswa

untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.

6. Siswa yang lambat berpikir dapat dibantu untuk menambah ilmu pengetahuan.

7. Pembentukan kelompok-kelompok kecil memudahkan guru untuk memonitor

siswa dalam belajar bekerja sama.

Kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada pembelajaran STAD adalah

sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD bukanlah obat yang paling mujarab untuk

memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok kecil.

2. Adanya ketergantungan sehingga siswa yang lambat berpikir tidak dapat berlatih

belajar mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

37

3. Memerlukan waktu yang lama sehingga target pencapaian kurikulum tidak dapat

dipenuhi.

4. Tidak dapat menerapkan materi pelajaran secara cepat.

5. Penilaian terhadap individu dan kelompok serta pemberian hadiah menyulitkan

bagi guru untuk melaksanakannya (Soewarso, 1998:16).

G. Proses Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika

Integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai

dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata

pelajaran. Di antara prinsip-prinsip yang dapat diadopsi dalam membuat perencanaan

pembelajaran (merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus, RPP,

dan bahan ajar), melaksanakan proses pembelajaran, dan evaluasi adalah prinsip-

prinsip pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang selama

ini telah diperkenalkan kepada guru. Berikut diuraikan prinsip-prinsip pembelajaran

kontekstual dan pelaksanaan pembelajaran dengan integrasi pendidikan karakter pada

tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

1. Perencanaan Pembelajaran

Pada tahap ini silabus, RPP, dan bahan ajar disusun. Baik silabus,

RPP, dan bahan ajar dirancang agar muatan ataupun kegiatan pembelajarannya

berwawasan pendidikan karakter. Cara yang mudah untuk membuat silabus,

RPP, dan bahan ajar yang berwawasan pendidikan karakter adalah dengan

mengadaptasi silabus, RPP, dan bahan ajar yang telah dibuat/ada dengan

menambahkan/mengadaptasi kegiatan pembelajaran yang bersifat memfasilitasi

dikenalnya nilai-nilai, didasarinya pentingnya nilai-nilai, dan diinternalisasinya

nilai-nilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

38

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dari tahapan kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup, dipilih dan dilaksanakan agar peserta didik mempraktikkan nilai-nilai

karakter yang ditargetkan. Kegiatan pendahuluan, berdasarkan Standar Proses,

pada kegiatan pendahuluan, guru harus:

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran.

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai.

d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai

silabus.

Kegiatan inti, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 41 Tahun 2007, kegiatan inti pembelajaran terbagi atas tiga tahap,

yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Secara sederhana dapat dikatakan

bahwa pada tahap eksplorasi peserta didik difasilitasi untuk memperoleh

pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap melalui kegiatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada tahap elaborasi, peserta didik

diberi peluang untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta sikap

lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran

lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih

luas dan dalam. Pada tahap konfirmasi, peserta didik memperoleh umpan

balik atas kebenaran dan kelayakan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap

yang diperoleh oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

39

Kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup, guru: 1) membuat

rangkuman atau simpulan pelajaran; 2) melakukan penilaian; 3) memberikan

umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, dan 4) menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Evaluasi Pencapaian Belajar

Teknik-teknik penilaian yang dimaksud dengan bentuk-bentuk

instrumen yang dapat dikembangkan oleh guru antara lain tes tertulis, tes

lisan, penilaian tugas, penilaian diri, dan lain sebagainya. Di antara teknik-

teknik penilaian tersebut, beberapa dapat digunakan untuk menilai pencapaian

peserta didik baik dalam hal pencapaian akademik maupun kepribadian.

Teknik-teknik tersebut terutama observasi (dengan lembar observasi atau

lembar pengamatan), penilaian diri (dengan lembar penilaian diri atau

kuesioner), dan penilaian antarteman (lembar penilaian antar teman).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses

pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika dapat terlihat pada tahap

perencanaan yaitu dalam Silabus dan RPP, tahap pelaksanaan yaitu pada saat

pembelajaran berlangsung di kelas dan pada tahap evaluasi dengan

mengikutkan penilaian tentang kepribadian dan perilaku siswa yang

mencerminkan nilai-nilai karakter.

4. Kerangka Berpikir

Pendidikan karakter merupakan usaha yang dilakukan guru untuk

membantu siswa dalam menanamkan nilai-nilai karakter. Penanaman

pendidikan karakter oleh guru dapat ditunjukkan dengan memberikan

keteladanan yang mencerminkan nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan

kepada siswa dalam proses pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang dapat

ditunjukkan oleh guru misalnya datang tepat waktu (disiplin waktu), bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

40

keras, sopan, jujur, dan lain sebagainya. Sedangkan, nilai-nilai karakter siswa

dapat dilihat dari berbagai kegiatan siswa misalnya ketika guru

memerintahkan siswa mengerjakan soal, siswa terlihat bekerja keras untuk

memecahkan soal tersebut. Ketika ada tugas pekerjaan rumah, jika siswa lupa

mengerjakan atau mengalami kesulitan maka akan berkata jujur kepada guru.

Proses penerapan dan penanaman pendidikan karakter sama dengan

proses pendidikan pada umumnya dapat berjalan efektif jika didukung oleh

semua komponen yang ada. Menurut Nasution dalam Djamarah (2002:142)

komponen-komponen belajar terdiri dari: 1) komponen input yaitu pribadi

siswa yang memiliki raw input, diantaranya IQ, bakat, minat, motivasi,

kebiasaan, 2) komponen instrumental input yang berupa masukan atau

fasilitas yang menunjang diantaranya berupa alat, saran, media, metode, guru,

dan 3) komponen environmental input yang berupa unsur lingkungan. Untuk

lebih jelasnya tentang komponen-komponen tersebut dapat dilihat pada

gambar di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

41

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

(Dimodifikasi dari Djamarah 2002 dan Arikunto 2006)

Komponen raw input (masukan mentah) merupakan faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran dalam hal ini adalah siswa. Siswa dinilai

memiliki kemampuan awal (entry behavior) baik berupa minat, bakat dan

kecerdasan. Learning teaching process merupakan cara berlangsungnya

belajar dan segala hal yang mempengaruhi proses pembelajaran. Selain raw

input ada faktor lain yang menunjang yaitu instrumental input dan

enviromental input. Instrumental input yaitu berupa sarana dan prasarana,

media, metode mengajar, guru. Arikunto (2006) juga menambahkan

materi/kurikulum ke dalam instrumental input. Sedangkan, environmental

Enviromental Input

Lingkungan

keluarga

Lingkungan

sekolah

Lingkungan

Raw Input

IQ

Bakat

Minat

Motivasi

Kebiasaan

Karakter-

karakter

lama (yang

sudah

dimiliki)

Pengetahua

n dan

pengalama

n lama

yang sudah

dimiliki

Learning

Teaching Process

(Proses KBM)

Instrumental Input

Sarana

(alat/media)

Metode

mengajar

Materi/Kurikul

um

Output

IQ

Bakat

Minat

Motivasi

Kebiasaan

Karakter-

karakter

baru (yang

sudah

dimiliki)

Pengetahu

an dan

pengalama

n baru

yang sudah

dimiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

42

input berupa faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun

masyarakat.

Ketiga komponen tersebut, diolah dalam proses pembelajaran dengan

harapan akan menghasilkan output dengan kualifikasi tertentu yakni hasil

belajar siswa. Hasil belajar yang diharapkan dalam penelitian ini adalah

adanya nilai-nilai karakter yang muncul setelah adanya penanaman karakter

pada siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Nilai-nilai karakter yang

diharapkan akan muncul pada proses kegiatan pembelajaran menurut

Kemendiknas (2010:9-10), diantaranya adalah religius, kejujuran, toleransi,

disiplin, demokratis, teliti, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan

tanggung jawab. Begitu pula dalam proses pembelajaran matematika di kelas

VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Ruang Sekar Jagad, diharapkan nilai-nilai

pendidikan karakter tersebut akan dapat ditanamkan oleh guru dengan baik.

Terkait dengan uraian di atas, dalam penelitian ini akan dilakukan

upaya untuk mengamati dan mendeskripsikan proses pendidikan karakter di

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, yang menggunakan landasan pemikiran

seperti di atas, sebaiknya juga akan dilihat hasil-hasil dari perubahan niat yang

melibatkan pendidikan karakter tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor

dalam Moleong (2009:4) yang dimaksud “penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.

Adapun alasan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

adalah karena dalam penelitian ini data yang dihasilkan berupa data deskriptif

yang diperoleh dari data-data berupa ucapan dan tulisan yang dapat dipercaya.

Penelitian ini akan melihat realitas sosial di lapangan mengenai Pendidikan

Karakter Pada Proses Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta.

B. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru

matematika dan peserta didik kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta di

Ruang Sekar Jagad.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pendidikan karakter pada proses

pembelajaran matematika di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Ruang Sekar

Jagad.

D. Bentuk Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk kata-kata dan

kalimat-kalimat yang diungkapkan secara lisan atau secara tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

44

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

“Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang

diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan” (Moleong,

1990:135). Wawancara ini diadakan secara langsung kepada pihak-pihak

yang terkait dengan pendidikan karakter pada proses pembelajaran

matematika di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Ruang Sekar

Jagad serta para pihak yang berkompeten untuk menyampaikan informasi

yang diperlukan kepada peneliti. Wawancara pada penelitian ini dilakukan

kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru

Matematika dan Siswa di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Ruang

Sekar Jagad.

2. Pengamatan (Observasi)

“Tujuan dari observasi adalah untuk mendeskripsikan setting,

kegiatan yang terjadi, orang yang terlibat di dalam kegiatan, waktu

kegiatan, dan makna yang diberikan oleh para pelaku yang diamati tentang

peristiwa yang diamati ” (Asshofa, 2001:58). Dalam penelitian ini, peneliti

hanya sebagai pengamat biasa yang melakukan observasi atau pengamatan

terhadap proses pembelajaran di kelas VII ruang Sekar Jagad dan kondisi

lingkungan sekolah di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

3. Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen

rapat, prasasti, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan alat pengumpulan data berupa buku-buku, dokumen, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

45

sumber lain yang relevan guna untuk memperoleh informasi tentang

pendidikan karakter.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sehingga instrumen utama

dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Instrumen-instrumen yang lain

merupakan instrumen bantu. Suharsimi Arikunto (2002:136), menyatakan

bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan,

maka instrumen bantu dalam penelitian ini menggunakan pedoman

wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.

Instrumen penelitian disusun berdasarkan indikator penerapan

pendidikan karakter pada proses pembelajaran matematika. Indikator

dalam Instrumen tersebut memuat:

1. Nilai karakter yang ditanamkan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

yang terdiri dari kejujuran, demokratis, disiplin, teliti, kerja keras,

kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab.

2. Proses dan sikap guru dalam mengembangkan dan menanamkan

karakter pada siswa. Instrument penelitian yang memuat indikator-

indikator tersebut kemudian digunakan untuk pengambilan data

melalui observasi proses pembelajaran di kelas dan wawancara.

G. Keabsahan Data

Untuk mengetahui keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan

data. Teknik keabsahan data atau validitas data didasarkan pada empat kriteria

yaitu kepercayaan, keterlatihan, ketergantungan, dan kepastian. (Moleong,

2004:324). Teknik yang digunakan untuk menetapkan keabsahan data dalam

penelitian dilapangan salah satunya adalah teknik triangulasi. “Teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

46

triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu” (Moleong, 2004:330).

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

sumber. Triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan mengecek

baik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang

berbeda dalam metode kualitatif. Selain itu peneliti juga memanfaatkan

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan

data dari pemanfaatan pengamat akan membantu mengurangi bias dalam

pengumpulan data.

Teknik triangulasi lain yang digunakan oleh peneliti adalah

pemeriksaan melalui sumber lainnya yang dapat dicapai dengan jalan:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dilakukan orang di depan umum dengan apa

yang dilakukan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

dengan apa-apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan yang perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat, orang berpendidikan,

menengah atau tinggi, orang berada, orang-orang pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan (Moleong, 1990:178).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

47

Proses triangulasi yang dilakukan peneliti dapat digambarkan

seperti di bawah ini:

Gambar 3.1. Triangulasi Data

Sumber: Sugiyono (2008:270)

Proses triangulasi sumber yang dilakukan peneliti adalah melalui tiga sumber

data yaitu data hasil wawancara, data hasil observasi, dan data hasil dokumentasi.

Langkah pertama adalah membandingkan hasil wawancara dari kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, guru, dan siswa dengan hasil pengamatan di lingkungan SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta serta pengamatan di dalam kelas ketika pembelajaran

Matematika. Langkah kedua adalah membandingkan hasil wawancara antara

informan satu dengan informan lain misalnya informan dari guru peneliti

bandingkan dengan keterangan dari kepala sekolah dan siswa. Langkah ketiga

adalah membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen yang

dimiliki oleh SMP Stella Duce 2 Yogyakarta misalnya keterangan dari guru

bahwa nilai-nilai karakter di sisipkan dalam RPP dan silabus maka peneliti

melihat dokumen (RPP dan Silabus) untuk menguji kebenaran tersebut.

H. Metode atau Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah semua yang tersedia

dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan

dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan

sebagainya (Moleong, 1990:190). Setelah data sudah terkumpul cukup

diadakan penyajian data lagi yang susunannya dibuat secara sistematik

Wawancara Observasi

Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

48

sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan berdasarkan data tersebut.

Menurut Miles and Huberman (1992:16) pengolahan data dilakukan dalam

empat tahap yaitu:

1. Pengumpulan Data

Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai

dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.

2. Reduksi Data

Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan.

3. Penyajian Data

Sajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang diberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

4. Pengambilan Keputusan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari

konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan ini, didasarkan pada

reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang

diangkat dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

49

Berikut ini adalah alur atau langkah-langkah analisis data kualitatif:

Gambar 3.2. Komponen-komponen Analisis Data

Sumber: Milles dan Hubberman (1992:20)

I. Prosedur Pelaksanaan Secara Keseluruhan

Prosedur pelaksanaan secara keseluruhan penelitian ini yaitu

menganalisis masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta menarik

kesimpulan dari analisis masalah tersebut.

Tabel 3.1

Kegiatan Pelaksanaan Secara Keseluruhan

Tahap Waktu Kegiatan

1. 27 Februari 2015 Penyerahan proposal skripsi ke

pihak sekolah

2. 10 Maret-20 Maret 2015

Melakukan observasi kegiatan

belajar siswa di kelas VII Ruang

Sekar Jagad

3. 27 April-29 Mei 2015 Melakukan wawancara di SMP

Stella Duce 2 Yogyakarta

Pengumpulan

Data

Penyajian

Data

Reduksi

Data

Kesimpulan-

kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

50

J. Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.2

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan dari :

Tahap Waktu Kegiatan

1. Selasa, 10 Maret 2015

Observasi pertama kegiatan belajar siswa

dalam proses pembelajaran matematika

(materi aritmetika sosial, sub bab harga jual,

harga beli, untung, dan rugi) di dalam kelas

VII Ruang Sekar Jagad

2. Selasa, 17 Maret 2015

Observasi kedua kegiatan belajar siswa

dalam proses pembelajaran matematika

(materi aritmetika sosial, sub bab diskon) di

dalam kelas VII Ruang Sekar Jagad

3. Jumat, 20 Maret 2015

Observasi ketiga kegiatan belajar siswa

dalam proses pembelajaran matematika

(materi aritmetika sosial, sub bab bruto, tara,

dan neto) di dalam kelas VII Ruang Sekar

Jagad

4. Senin, 27 April 2015 Melakukan wawancara pada Kepala Sekolah

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

5. Rabu, 6 Mei 2015

Melakukan wawancara pada Wakil Kepala

Sekolah Kurikulum SMP Stella Duce 2

Yogyakarta

6. Kamis, 14 Mei 2015 Melakukan wawancara pada Guru

Matematika kelas VII ruang Sekar Jagad

7. Selasa, 26 Mei 2015 Melakukan wawancara pada Siswa 1 Kelas

VII ruang Sekar Jagad

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

51

8. Jumat, 29 Mei 2015 Melakukan wawancara pada Siswa II Kelas

VII ruang Sekar Jagad

9. Maret – Mei 2015 Dokumentasi keseluruhan penelitian di SMP

Stella Duce 2 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan selain lingkungan

keluarga dan masyarakat. Sekolah adalah sarana pendidikan yang berperan

sebagai wahana dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia untuk

dapat dididik dan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat berguna bagi dirinya

sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Di lingkungan sekolah, siswa dapat

memperoleh berbagai macam pengetahuan dan keahlian serta hal-hal lain yang

sangat berguna bagi pembentukan diri pribadi siswa sebagai manusia yang baik.

Dalam lingkungan sekolah, guru merupakan faktor utama dan penentu

sehingga tingkah laku guru akan “ditiru” oleh siswa. Oleh karenanya, seorang

guru dituntut menjadi tenaga kerja yang profesional dan berkompeten, baik dalam

bidang akademik maupun pengembangan karakter.

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta awalnya didirikan pada tanggal 1 Januari

1971 dan bernama SMP Carolus Boromeus terletak di Jalan Suryodiningratan

nomor 33 Yogyakarta, menempati gedung yang sebelumnya digunakan sebagai

kelas jauh SMA Stella Duce yang terletak di Jalan Sabirin Kotabaru. Pada tahun

2001 sekolah tersebut berubah nama menjadi SMP Stella Duce 2 hingga sekarang.

Sebagai sekolah yang relatif baru dengan gedung yang cukup memadai dan

lingkungan yang nyaman, sekolah ini berkembang dengan baik. Meskipun pada

awalnya hanya dengan 26 peserta didik tetapi selanjutnya sekolah ini dapat

berkembang dengan pesat, sehingga pada tahun 1976 sudah memiliki 15 kelas

dengan jumlah peserta didik 656 orang peserta didik laki-laki dan perempuan.

Keramahan, kekeluargaan, dan sopan santun menjadi ciri khas yang mewarnai

SMP Stella Duce 2 Suryodiningratan ini. Sekolah ini memiliki asrama putri untuk

peserta didik yang tinggal di asrama berasal dari berbagai daerah di seluruh

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

53

Visi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta adalah berlandaskan iman kepada

Kristus mengupayakan pendidikan berkualitas melalui pelayanan profesional

penuh kasih berbelarasa demi terwujudnya peserta didik yang berkepribadian utuh

sebagai citra Allah.

Misi SMP Stella Duce 2 Yogyakarta adalah dilandasi iman kepada Kristus,

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta bertekad untuk:

1. Mengupayakan pendampingan berkembangnya iman Kristiani bagi peserta

didik yang beragama Katolik.

2. Menciptakan suasana religius.

3. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik secara optimal.

4. Mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan daya

juang.

5. Menumbuhkankembangkan nilai-nilai kasih dengan budaya 3S (Senyum, Sapa,

dan Santun).

6. Mengembangkan kemampuan berempati, mengerti, dan memahami peserta

didik.

7. Mengupayakan peningkatan profesionalitas pelaku didik.

8. Menjalin kerjasama dengan orangtua peserta didik, masyarakat, dan lembaga

terkait dalam proses pendampingan peserta didik.

9. Mengusahakan saran dan prasarana yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

54

B. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Tabel 4.1

Kegiatan Pelaksanaan Pengambilan Data

Tahap Waktu Kegiatan

1. Selasa, 10 Maret 2015

Observasi pertama kegiatan belajar siswa

dalam proses pembelajaran matematika

(materi aritmetika sosial, sub bab harga

jual, harga beli, untung, dan rugi) di dalam

kelas VII Ruang Sekar Jagad

2. Selasa, 17 Maret 2015

Observasi kedua kegiatan belajar siswa

dalam proses pembelajaran matematika

(materi aritmetika sosial, sub bab diskon)

di dalam kelas VII Ruang Sekar Jagad

3. Jumat, 20 Maret 2015

Observasi ketiga kegiatan belajar siswa

dalam proses pembelajaran matematika

(materi aritmetika sosial, sub bab bruto,

tara, dan neto) di dalam kelas VII Ruang

Sekar Jagad

4. Senin, 27 April 2015 Melakukan wawancara pada Kepala

Sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

5. Rabu, 6 Mei 2015

Melakukan wawancara pada Wakil Kepala

Sekolah Kurikulum SMP Stella Duce 2

Yogyakarta

6. Kamis, 14 Mei 2015 Melakukan wawancara pada Guru

Matematika kelas VII ruang Sekar Jagad

7. Selasa, 26 Mei 2015 Melakukan wawancara pada Siswa 1 Kelas

VII ruang Sekar Jagad

8. Jumat, 29 Mei 2015 Melakukan wawancara pada Siswa II

Kelas VII ruang Sekar Jagad

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

55

9. Maret – Mei 2015 Dokumentasi keseluruhan penelitian di

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Tabel 4.2

Data Pengamatan atau Observasi Kelas VII Ruang Sekar Jagad

Observasi Sub Bab Karakter Cara Aplikasi Guru

1

Harga jual,

harga beli,

untung, dan

rugi

Religius Sebelum memulai pelajaran guru

membuka aktivitas dengan berdoa

bersama siswa.

Guru menjelaskan kepada siswa

mengenai materi harga jual, harga beli,

keuntungan, dan kerugian kemudian

dikaitkan dengan kekuasaan Tuhan

bahwa kekuasaan Tuhan lebih besar dari

uang.

Pantang

Menyerah

Guru memberikan contoh dalam

kehidupan sehari-hari. Jika, dimasa

depan diantara siswa ada yang menjadi

seorang pengusaha, maka pasti dalam

proses kehidupan akan jatuh bangun

atau suatu saat akan mengalami

kerugian. Pada titik inilah siswa

diharapkan menjadi pribadi yang

pantang menyerah.

Rasa Ingin

Tahu yang

Tinggi

Siswa mengajukan pertanyaan-

pertanyaan terkait materi (harga jual,

harga beli, untung, dan rugi) kepada

guru sehingga guru memfasilitasi setiap

pertanyaan dari siswa yang kurang

memahami materi.

Demokratis Terkait materi (harga jual, harga beli,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

56

untung, dan rugi) sangat dekat dengan

kehidupan sosial sehari-hari. Guru

menanamkan kepada siswa bagaimana

bisa menghargai setiap pendapat teman

tanpa membedakan suku, ras, atau

golongan apapun. Misalnya, saat

melakukan transaksi jual dan beli suatu

barang.

Teliti Terkait materi guru menjelaskan bahwa

ketelitian harus diperhatikan. Jika, Bisa

terjadi kesalahan dalam perhitungan

yang dapat menimbulkan kerugian.

2

Diskon Religius Sebelum memulai pelajaran guru

membuka aktivitas dengan berdoa

bersama siswa.

Disiplin Guru memberikan waktu kepada

kelompok siswa yang sudah terbentuk

dalam menyelesaikan Lembar Kerja

Siswa dengan peraturan siswa harus

menyelesaikan sesuai waktu yang

disepakati bersama. Jika, siswa tidak

disiplin dengan waktu yang disepakati

maka guru akan melakukan

pengurangan nilai. Terkait proses di

dalam kelas mengenai diskon maka guru

mengkaitkan dengan aktivitas kelompok

belajar.

Kejujuran Ketika guru memberikan materi di

dalam kelas mengenai diskon. Beberapa

siswa ada yang mengangkat jari dan

memberitahukan kepada guru bahwa

mereka belum mengerti materi tersebut.

Beberapa siswa bersikap jujur dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

57

kekurangannya dalam memahami materi

diskon sehingga guru menjelaskan ulang

materi diskon tersebut.

Rasa Ingin

Tahu yang

Tinggi

Siswa mengajukan pertanyaan-

pertanyaan terkait materi diskon kepada

guru sehingga guru memfasilitasi setiap

pertanyaan dari siswa yang kurang

memahami materi.

3

Bruto, Tara,

Neto

Religius Sebelum memulai pelajaran guru

membuka aktivitas dengan berdoa

bersama siswa.

Pantang

Menyerah

Guru memberikan contoh dalam

kehidupan sehari-hari. Jika, dimasa

depan diantara siswa ada yang menjadi

seorang wirausaha Pada titik inilah

siswa diharapkan menjadi pribadi yang

pantang menyerah.

Kejujuran Ketika guru memberikan materi di

dalam kelas mengenai bruto, tara, dan

neto beberapa siswa ada yang

mengangkat jari dan memberitahukan

kepada guru bahwa mereka belum

mengerti materi tersebut. Beberapa

siswa bersikap jujur dengan

kekurangannya dalam memahami materi

tersebut sehingga guru menjelaskan

ulang materi diskon tersebut.

Teliti Terkait materi guru menjelaskan bahwa

ketelitian harus diperhatikan. Jika, Bisa

terjadi kesalahan dalam perhitungan

yang dapat menimbulkan kerugian.

Misalnya : siswa tidak bisa membedakan

mana bruto, tara, dan neto. Kurangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

58

pemahaman dan ketelitian maka akan

menyebabkan hasil yang kurang

memuaskan dalam menjawab soal-soal

dari Lembar Kerja Siswa sehingga

mengakibatkan pengurangan nilai.

Rasa Ingin

Tahu yang

Tinggi

Siswa mengajukan pertanyaan-

pertanyaan terkait materi bruto, tara, dan

neto kepada guru sehingga guru

memfasilitasi setiap pertanyaan dari

siswa yang kurang memahami materi.

Berdasarkan hasil pengamatan data diatas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa dalam setiap pembelajaran matematika terkait dengan pengamatan

pertama, kedua, dan ketiga dalam materi aritmetika sosial guru sudah

menyisipkan beberapa karakter kepada siswa. Guru telah melaksanakan proses

pembelajaran matematika di dalam kelas sesuai dengan RPP dan silabus yang

sudah dirancang sebelumnya.

C. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data hasil wawancara dalam penelitian ini merupakan data primer

yang akan dianalisis. Sesuai dengan kebutuhan peneliti, ada beberapa orang yang

peneliti wawancarai yaitu Guru Matematika sebagai informan utama, Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan beberapa siswa Kelas VII

Ruang Sekar Jagad sebagai informan pendukung. Banyaknya informan yang

peneliti pilih dimaksudkan untuk menggali data yang selengkap-lengkapnya.

Berdasarkan data dari lapangan atau informan, maka berikut ini ada data temuan

di lapangan yang diperoleh dari wawancara dan observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

59

1. Bentuk Pendidikan Karakter yang Komprehensif di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta

Pelaksanaan pendidikan berkarakter sebagai salah satu inovasi dalam

pembelajaran perlu segera dilakukan dengan melakukan berbagai bentuk strategi

khusus di tingkat sekolah. Hal ini diharapkan agar tujuan pembelajaran dengan

mengarah kepada pembentukan karakter dapat dicapai yaitu membentuk bangsa

yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong

royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan

dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa berdasarkan Pancasila.

Tujuan pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta menurut

informan dalam penelitian ini yaitu: Tujuan pendidikan karakter pastinya banyak

sekali, diantaranya:

a. Pendidikan karakter ingin menyiapkan dan mencetak peserta didik

yang mampu untuk mengembangkan sikap seperti kebiasaan

berperilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai bangsa yang religius.

b. kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

c. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dan juga

terakhir membentuk jiwa kepemimpinan”. (Guru Matematika,

Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)

“Menciptakan insan Indonesia seutuhnya yang tidak hanya pintar

tetapi juga terampil dan yang utamanya punya budi pekerti yang

baik”. (Kepala Sekolah, Dra. Anna Harsanti)

Pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dilakukan

secara komprehensif yaitu pendidikan karakter terjadi dalam

keseluruhan proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan

ekstrakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam

upacara bendera, dan semua aspek kegiatan di lingkungan sekolah

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Hal ini diperkuat hasil wawancara

dengan Kepala Sekolah seperti di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

60

“Menerapkan kepada siswa secara terus menerus, lalu kita anjurkan

guru untuk memberikan contoh yang baik dan benar dalam perilaku

sehari-hari di sekolah sehingga siswa dapat menirunya. Proses ini

akan menjadi pola perilaku menuju pola kebiasaan yang menunjukkan

keberhasilan pendidikan karakter di sekolah”. (Kepala Sekolah, Dra.

Anna Harsanti)

“Semua guru wajib melaksanakan pendidikan karakter dalam

proses pembelajarannya. SMP Stella Duce 2 Yogyakarta selama ini

tidak pernah ada masalah seperti tawuran, perilaku buruk seperti di

televisi-televisi karena semua guru diwajibkan memberikan contoh

berperilaku yang baik”. (Wakasek Kurikulum, Patricius Parno,

S.Pd.Si.)

Melihat hasil wawancara di atas, ternyata SMP Stella Duce 2

Yogyakarya tidak hanya menerapkan pendidikan karakter pada proses

pembelajaran di kelas saja namun juga kegiatan di lingkungan

sekolah. Perilaku guru dan tenaga kependidikan (tenaga pendukung)

juga harus mencerminkan contoh-contoh nilai-nilai karakter sehingga

dapat dicontoh oleh siswa.

“Kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukkan pendidikan karakter

misalnya kegiatan Paskibraka, Pramuka, dan Olahraga. Dalam

kegiatan itu, siswa ditanamkan nilai-nilai karakter seperti

bekerjasama, sportivitas, pantang menyerah, dan lain-lain”. (Kepala

Sekolah, Dra. Anna Harsanti)

“Pendidikan karakter dilaksanakan oleh Ibu Kepala Sekolah, Guru,

BK yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas untuk

mencapai tujuan pendidikan karakter. Kegiatan rutin sekolah yang

mencerminkan pendidikan karakter misalnya: saat upacara bendera,

upacara Agustusan, doa pagi bersama sebelum pembelajaran dimulai

dan misa bersama, berdoa setiap selesai pelajaran, mengucapkan

salam sebagai suatu budaya yang harus dilaksanakan secara terus

menerus. Guru juga harus mempraktekkan nilai-nilai karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

61

misalnya: berpakaian rapi, sepatu harus bersih”. (Guru Matematika,

Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan maka peneliti

dapat menarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter yang bersifat

komprehensif di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dilaksanakan dalam

bentuk:

a. Proses pembelajaran yang berarti bahwa pendidikan karakter

secara terpadu diberikan dalam pembelajaran di kelas.

b. Manajemen sekolah, yaitu pengelolaan pendidikan karakter

secara terpadu direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan

dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah.

c. Kegiatan pembinaan kesiswaan, yaitu melalui kegiatan

ekstrakurikuler.

2. Model Pembelajaran Matematika Kelas VII di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta

Model pembelajaran yang diterapkan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

adalah model pembelajaran kooperatif. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan guru Matematika seperti di bawah ini:

“Biasanya saya membuat Lembar Kerja (LK) yang dikerjakan siswa secara

berkelompok karena pelajaran matematika termasuk pelajaran yang dianggap

susah. Saya biasanya juga menyuruh siswa mengerjakan tugas-tugas dengan

membentuk kelompok kecil dengan jumlah siswa antara 4-5 orang agar lebih

kondusif”. (Guru Matematika, Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)

Model pembelajaran berkelompok atau kooperatif ini termasuk dalam tipe

STAD (Student Teams Achievement Division). Pembelajaran tipe STAD ini lebih

menekankan pada kegiatan belajar kelompok, dimana siswa secara aktif

melakukan diskusi, kerja sama, saling membantu, dan semua anggota kelompok

mempunyai peranan serta tanggung jawab yang sama.

“Karena saya merasa pelajaran Matematika susah jadi dengan adanya kerja

kelompok sangat membantu sekali kak. Teman-teman dalam kelompok saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

62

biasanya mengajari saya jika saya tidak bisa mengerjakan soal”. (Siswa I Kelas

VII)

“Biasanya kalau sudah dibentuk kelompok oleh guru, kami saling

bekerjasama, diskusi untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan nanti hasilnya

bisa kita presentasikan didepan kelas”. (Siswa I Kelas VII)

Berdasarkan pengamatan atau observasi peneliti pada proses pembelajaran

maka diketahui bahwa guru matematika menggunakan metode ceramah, tanya

jawab, diskusi kelompok, dan penugasan. Pada saat diskusi kelompok tersebut

guru Matematika menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3. Proses Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dengan Pembelajaran

Matematika di Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Pada penelitian ini pendidikan karakter yang ditanamkan dibatasi hanya pada

mata pelajaran Matematika kelas VII. Pada pelajaran Matematika ini dalam proses

pembelajarannya disisipkan nilai-nilai pembentuk karakter, pendidikan karakter

juga bukan suatu mata pelajaran tersendiri dan tidak ada kurikulum tersendiri

yang harus diajarkan tetapi merupakan suatu nilai yang harus ditanamkan disetiap

mata pelajaran. Pernyataan tersebut diperkuat hasil wawancara kepala sekolah dan

waktu kurikulum:

“Pendidikan karakter ditanamkan melalui setiap mata pelajaran meskipun

menurut saya tidak cukup hanya disisipkan saja tapi perlu waktu tersendiri

sehingga penanaman dan pengembangan karakter siswa bisa terfokuskan”.

(Kepala Sekolah, Dra. Anna Harsanti)

Oleh karena itu, deskripsi data temuan pada penelitian ini terkait dengan cara-

cara guru dalam :

a. perencanaan pembelajaran,

b. pelaksanaan pembelajaran,

c. evaluasi pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

63

a. Perencanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

Persiapan mengajar pada hakikatnya merupakan perencanaan jangka

pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan

dilakukan. Persiapan mengajar guru setidaknya harus melakukan tiga hal

yaitu :

1) mengidentifikasikan dan mengelompokkan kompetensi yang akan

dicapai setelah proses pembelajaran,

2) mengembangkan materi standard an menyisipkan nilai-nilai

karakter dalam proses pembelajaran, dan

3) merencanakan penilaian.

Hasil penelitian di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta menunjukkan bahwa pada

saat perencanaan pembelajaran guru matematika menyusun perangkat

pembelajaran khususnya Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

secara bersama-sama dengan mengadakan perubahan seperlunya RPP yang

telah disusun bersama, seperti dikemukakan oleh Kepala Sekolah pada saat

wawancara seperti di bawah ini:

“Persiapan sudah jauh-jauh hari dengan membuat Silabus yang di

dalamnya sudah ada nilai-nilai karakter”. (Kepala Sekolah, Dra. Anna

Harsanti)

“Yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam pendidikan karakter yaitu

membuat Silabus (didalamnya harus ada nilai-nilai karakter) dan membuat

RPP (memasukkan lagi nilai-nilai karakter tersebut)” (Wakasek Bidang

Kurikulum, Patricius Parno, S.Pd.Si.)

b. Pelaksanaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran

Pelaksanaan pendidikan karakter yang dilakukan dalam proses

pembelajaran matematika di kelas dilakukan oleh guru terlihat pada kegiatan-

kegiatan guru seperti pada apersepsi, pemilihan media, dan metode

pembelajaran. Apersepsi pembelajaran merupakan langkah utama

mengarahkan perhatian siswa pada awal pembelajaran dengan apersepsi

diharapkan konsentrasi siswa siap memulai pembelajaran tidak memikirkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

64

hal-hal di luar materi. Apersepsi yang dilakukan oleh guru SMP Stella Duce 2

Yogyakarta adalah dengan mengulang sekilas materi sebelumnya,

menanyakan kepada siswa apabila masih ada bagian yang dipahami ataupun

membahas pekerjaan rumah.

“Media yang dipakai guru biasanya tergantung materinya sih, misalnya

kemarin pada saat materi aritmetika sosial guru memperlihatkan penggaris,

penghapus, beberapa buku, beberapa alat tulis, dan lain-lain sebagai contoh

agar mudah kami pahami” (Siswa II Kelas VII)

“Sebelumnya kan guru pasti menjelaskan materi dengan ceramah, habis itu

biasanya kita mengerjakan soal-soal dengan kelompok terus sebelum

pelajaran berakhir dikasi PR” (Siswa I Kelas VII)

Hasil observasi di kelas didapatkan bahwa metode ceramah masih sangat

dominan dalam menyampaikan materi matematika, khususnya aritmetika

sosial. Ceramah dipandang metode yang efektif untuk menyampaikan materi

di kelas yang siswanya banyak. Dari observasi dokumen RPP ditemukan juga

bahwa metode ceramah selalu dicantumkan. Selain metode ceramah dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru matematika menggunakan

metode pembelajaran berupa, tanya jawab, diskusi kelompok, dan penugasan.

Setelah mengadakan pelaksanaan kegiatan belajar dan megajar maka

dalam mengakhiri pelajaran guru matematika yang mengajar kelas VII di

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta adalah :

1) memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada

bagian yang belum dipahami pada hari itu,

2) guru bersama siswa membuat kesimpulan materi, dan

3) memberikan soal untuk dikerjakan di rumah dalam rangka

memantapkan pemahaman materi yang telah dipelajari.

“Dalam Matematika ya menurut saya selama ini macam-macam.

Pastinya agama atau religi, disiplin masuk kelas atau tepat waktu.

Kemudian mengerjakan PR dirumah termasuk disiplin, jujur, pantang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

65

menyerah, rasa ingin tahu tinggi, dan suka dengan pelajaran. Saya sebagai

guru sangat ingin anak-anak memiliki karakter pejuang, ketika dia merasa

sulit mereka harus berusaha secara maksimal atau dengan kata lain

karakter yang saya tanamkan adalah sikap pantang menyerah”. (Guru

Matematika, Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)

Penanaman pendidikan karakter yang dilakukan pada saat

pembelajaran Matematika di kelas VII Ruang Sekar Jagad SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta berdasarkan wawancara dan observasi maka peneliti

dapat menyimpulkan tentang nilai-nilai karakter yang ditunjukkan adalah

sebagai berikut:

1) Religius

2) Disiplin

3) Kejujuran

4) Pantang Menyerah

5) Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

6) Tanggung Jawab

c. Pendidikan Karakter dalam Evaluasi yang digunakan dalam

Pembelajaran

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan

belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan

pembelajaran. Implementasi dari pengertian ini maka setiap kali guru

mengadakan penilaian harus mengolah hasil penilaian untuk mengetahui

kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik. Mengembalikan

hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik disertai komentar yang

mendidik. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran.

Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada akhir semester kepada

pimpinan satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar

peserta didik disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.

“Tujuan evaluasi menurut saya ada 3. Pertama, untuk mengetahui

sejauhmana peserta didik dalam mencapai indikator-indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

66

pembelajaran. Kedua, mengetahui sejauhmana pserta didik menguasai

materi yang diajarkan dan yang ketiga adalah untuk mengetahui indikator-

indikator mana yang sudah tercapai dan yang belum tercapai. Saya juga

dapat mengetahui kemajuan anak dan perkembangan anak”. (Guru

Matematika, Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)

“Saya melakukan evaluasi setiap saat dan terus-menerus tidak

hanya didalam kelas tetapi juga diluar kelas atau diluar lingkungan

sekolah. Saya memantau bagaimana kerjasamanya ketika mengerjakan

tugas kelompok, toleransi kepada siswa lain atau kepada guru bagus atau

tidak, perilaku siswa ketika jam istirahat dan ketika pulang sekolah”.

(Guru Matematika, Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)

Kegiatan evaluasi yang dilakukan secara berkelanjutan dilakukan

guna memperoleh informasi tentang kemajuan siswa dalam pembelajaran

Matematika.

“Misalnya anak yang memperoleh nilai 75 berarti sudah mencapai

KKM terus saya lihat pencapaian nilai tersebut dengan pendidikan

karakter bagaimana. Jadi, ada sinkronisasi nilai dengan karakter yang

ditunjukkan siswa”. (Guru Matematika, Bernadetta Retno Haryani,

S.Pd.)

Pernyataan oleh guru matematika di atas, menunjukkan bahwa ada

hubungan antara evaluasi guru terhadap hasil belajar matematika yang

dicapai siswa dengan nilai-nilai karakter yang telah ditanamkan. Contoh

di atas yaitu siswa memperoleh nilai 75 atau telah mencapai KKM,

penilaian guru matematika tersebut didasarkan juga pada nilai-nilai

karakter yang tercermin pada perilaku siswa. Hal ini bahwa penilaian

guru selain berdasarkan nilai hasil ulangan matematika juga berdasarkan

nilai-nilai karakter yang ditunjukkan oleh siswa.

“Kalau ada anak yang malas, nilainya turun biasanya saya kasih

pengayaan. Mendekati anak untuk mengobrol sehingga saya tahu

penyebab permasalahan yang sedang dihadapi anak”. (Guru

Matematika, Bernadetta Retno Haryani, S.Pd.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

67

Evaluasi atau penilaian yang dilakukan oleh guru Matematika

terhadap pelajaran Matematika tidak hanya berdasarkan nilai hasil

ulangan saja namun juga berdasarkan nilai-nilai karakter yang dimiliki

siswa. Guru Matematika melakukan evaluasi atau penilaian yang

mengintegrasikan hasil ulangan dengan pendidikan karakter yaitu melalui

aspek-aspek penilaian yang terdiri dari: aspek kompleksitas, daya

dukung, image siswa, proses pembelajaran, keaktifan siswa, dan

kepribadian siswa, serta guru Matematika lebih menekankan pada aspek

nilai karakter seperti kejujuran dan kepercayaan diri dalam mengerjakan

soal atau ulangan harian atau semesteran.

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa evaluasi yang dilaksanakan oleh guru Matematika di kelas VII

Ruang Sekar Jagad tidak hanya terbatas pada hasil ulangan saja

melainkan adanya penilaian terhadap nilai-nilai karakter yang di

tunjukkan siswa.

D. Triangulasi Data Penelitian

Triangulasi data wawancara antara guru matematika dan siswa di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Pertanyaan Data Hasil Wawancara

Guru Matematika

Data Hasil Wawancara

Siswa I dan Siswa II

1. Apakah pendidikan

karakter itu?

“Pendidikan karakter itu

adalah suatu usaha yang

sistematis dalam

mengembangkan potensi

peserta didik agar kelak

mampu mengembangkan

nilai-nilai yang berasal

dari pandangan hidup

S1 : “Pendidikan

karakter mungkin adalah

pendidikan yang

mengutamakan karakter-

karakter baik”.

S2 : “Pendidikan

karakter adalah

pendidikan yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

68

bangsa Indonesia,

agama, sosial budaya,

dan nilai-nilai yang

dirumuskan dalam

tujuan pendidikan

nasional”.

karakter-karakternya

misalnya budi pekerti

yang baik gitu”.

2. Apakah nilai-nilai

yang ada dalam

pendidikan

karakter?

“Macam-macam mbak

1) agama, agama itukan

penting tidak hanya dari

pendidikan sekolah

tetapi juga penting dari

rumah, keluarga

terutama orangtua. Yang

kedua, pancasila,

pancasila sendiri kan

merupakan prinsip dari

kehidupan kebangsaan

dan Negara kita. Yang

ketiga, budaya. Budaya

kita kalau bisa kan harus

sesuai dengan apa yang

tertanam. Selain itu juga

harus sesuai

kemanusiaan. Optimis,

sikap optimis sangat

penting agar dia

mencapai apa yang

dicita-citakan hingga

kelak menjadi peserta

didik yang dapat

menerapkan dan

S1 : “Misalnya jujur,

baik kepada guru dan

orang tua, tidak

menyontek, disiplin, ya

seperti itulah menurut

saya kak”.

S2 : “Karakter yang baik

itu ya patuh pada guru,

tidak membolos, tidak

mencontek, dan tidak

telat masuk kelas”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

69

mengembangkan tidak

hanya dilingkungan

sekolah tetapi juga

dikehidupan masyarakat

berbangsa dan

bernegara”.

3. Nilai-nilai karakter

apakah yang

ditunjukkan guru

dalam proses

pembelajaran

matematika?

“Dalam Matematika ya?

Menurut saya selama ini

macam-macam yang

pastinya agama, disiplin,

masuk tepat waktu, baris

berbaris, kemudian

mengerjakan PR di

rumah, termasuk

disiplin, jujur, misalnya

dia itu belajar dulu

dirumah dengan cara

membaca kemudian

pantang menyerah, rasa

ingin tahu tinggi

terutama dalam

pelajaran. Saya sebagai

guru juga sangat ingin

anak-anak memiliki

karakter pejuang, ketika

dia merasa sulit mereka

harus berusaha secara

maksimal atau dengan

kata lain karakter yang

saya tanamkan adalah

sikap pantang

S1 : “Iya kak, misalnya

guru selalu datang tepat

waktu ke kelas enggak

pernah telat”.

S2 : “Sudah, karena bu

guru selalu mengajarkan

kita untuk tidak

mencontek”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

70

menyerah”.

4. Bagaimana respon

dan aktivitas siswa

pada saat kegiatan

belajar mengajar?

“Respon siswa sangat

baik, hal ini terlihat dari

antusias mereka untuk

mengerjakan soal-soal

yang saya berikan”.

S1 : “Menyenangkan,

walaupun kadang siswa

yang duduk di belakang

ramai sendiri kak”.

S2 : “Ya biasa saja sama

dengan pembelajaran

pada pelajaran lainnya”.

5. Bagaimana suasana

pembelajaran di

kelas yang

menerapkan

pendidikan

karakter?

“Suasananya lebih

menyenangkan,

pembelajaran tidak

bosan, siswa lebih aktif,

tekun, rasa ingin tahu

yang tinggi, demokrasi,

saling bekerja sama, dan

rasa tanggung jawab

yang tinggi”.

S1 : “Sebelumnya kan

guru pasti menjelaskan

materi dengan ceramah,

abis itu biasanya kita

mengerjakan soal-soal

dengan kelompok terus

sebelum pelajaran

berakhir di kasih PR”.

S2 : “Ceramah, tugas,

dan berkelompok”.

6. Metode apa yang

dipakai oleh guru

untuk menanamkan

nilai-nilai karakter

pada siswa?

“Paling pertama

ceramah, tanya jawab,

dan latihan”

S1 : Karena saya merasa

pelajaran Matematika

susah jadi dengan

adanya kerja kelompok

sangat membantu sekali.

Teman-teman dalam

kelompok saya biasanya

mengajari saya jika saya

tidak bisa mengerjakan

soal. Jadi, kami saling

bekerjasama”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

71

S2 : “Biasanya kalau

sudah dibentuk

kelompok oleh guru,

kami saling

bekerjasama, diskusi

untuk menyelesaikan

soal-soal yang diberikan

nanti hasilnya bisa kita

presentasikan di depan

kelas”.

Berdasarkan data hasil wawancara antara guru matematika dan

siswa I serta siswa II dapat ditarik kesimpulan bahwa data hasil

wawancara tersebut valid. Peneliti dapat menyimpulkan hasil triangulasi

wawancara tersebut valid dengan membandingkan hasil kedua data

wawancara dari sumber yang berbeda dan dilaksanakan pada waktu yang

berbeda sehingga mengarah pada hasil atau jawaban-jawaban yang

konsisten (peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada dua sumber

yang berbeda dan jawaban dari masing-masing sumber saling berkaitan).

Triangulasi data wawancara antara Kepala Sekolah dan Wakil

Kepala Sekolah di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4

Pertanyaan

Data Hasil

Wawancara Kepala

Sekolah

Data Hasil Wawancara

Wakil Kepala Sekolah

1. Apa tujuan program

pendidikan karakter

ini?

“Tujuannya adalah

untuk menanamkan

nilai-nilai budi pekerti

yang luhur, sehingga

“Mengubah pola siswa

sekarang ke yang lebih

baik atau meluruskan ke

hal-hal yang positif”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

72

siswa dapat berperilaku

yang terpuji dan sesuai

dengan norma-norma

yang ada”.

2. Bagaimanakah

persiapan dalam

melaksanakan

pendidikan karakter?

“Ya, kita persiapkan

jauh-jauh hari

misalnnya dengan

membuat silabus yang

didalamnya sudah ada

nilai-nilai karakter

kemudian membuat

RPP baru persiapan

mengajar oleh para

guru”.

“Yang perlu

dipersiapkan oleh guru

dalam pendidikan

karakter yaitu membuat

silabus (didalamnya

harus ada nilai-nilai

karakter) dan membuat

RPP (memasukkan lagi

nilai-nilai karakter

tersebut)”.

3. Apakah yang

menjadi kendala-

kendala dalam

proses pelaksanaan

pendidikan karakter?

“Pendidikan karakter

ditanamkan melalui

setiap mata pelajaran

meskipun menurut saya

tidak cukup hanya

disisipkan saja tapi

perlu waktu tersendiri

sehingga penanaman

dan pengembangan

karakter siswa bisa

terfokuskan”.

“Pelaksanaannya

berjalan lancar tanpa

adanya kendala”.

4. Apa saja yang

dievaluasi dalam

pembelajaran yang

menerapkan

pendidikan karakter?

”Evaluasi pasti ada,

misalnya sejauh mana

siswa dapat menyerap

apa yang diterangkan,

melaksanakan, dan

“Belum ada kisi-kisinya.

Untuk mengevaluasi

pendidikan karakter kita

hanya bisa melihat

hasilnya misalnya siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

73

menjadikan sebagai

kebiasaan. Kita dapat

melihat pendidikan

karakter berhasil

tidaknya kan bisa lewat

pengamatan terhadap

perilaku anak apakah

sudah ada nilai

karakternya belum”.

tidak mencontek, siswa

memiliki rasa tanggung

jawab, sportivitas, dan

lain-lain dalam

kesehariannya”.

5. Bagaimana cara

mengevaluasinya?

“Evaluasi dilakukan

setiap saat, jika anak

menunjukkan karakter

yang baik maka dapat

dinilai anak tersebut

dapat menyerap nilai-

nilai karakter yang

diberikan oleh guru

atau sebaliknya.

Sedangkan untuk

monitoring dilakukan

setiap bulan sesuai

kebutuhan”.

“Tergantung pada

kebutuhan, bisa

dilakukan evaluasi

setiap sebulan sekali,

bisa juga lebih,

tergantung pada

kebutuhan siswa”

Berdasarkan data hasil wawancara antara Kepala Sekolah dan Wakil

Kepala Sekolah dapat ditarik kesimpulan bahwa data hasil wawancara tersebut

valid. Peneliti dapat menyimpulkan hasil triangulasi wawancara tersebut valid

dengan membandingkan hasil kedua data wawancara dari sumber yang berbeda

dan dilaksanakan pada waktu yang berbeda sehingga mengarah pada hasil atau

jawaban-jawaban yang konsisten (peneliti mengajukan pertanyaan yang sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

74

kepada dua sumber yang berbeda dan jawaban dari masing-masing sumber saling

berkaitan).

E. Triangulasi Pengamatan

Berdasarkan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru

matematika di dalam kelas dapat diperoleh bahwa guru matematika menggunakan

model berkelompok. Pada tahap ini guru memberikan Lembar Kerja (LK) yang

harus dipelajari oleh siswa bersama timnya masing-masing. Setiap tim bersifat

heterogen sehingga setiap tim terdiri dengan siswa yang berkemampuan tinggi,

sedang, dan rendah agar dapat saling membantu. Selama proses pembelajaran di

dalam kelas guru menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter seperti

religius, disiplin, kejujuran, pantang menyerah, rasa ingin tahu yang tinggi,

tanggung jawab, dan demokratis. Saat melakukan pengamatan di dalam kelas

peneliti dan guru mengamati secara bersama-sama proses kegiatan belajar

mengajar. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa triangulasi pengamatan tersebut

valid.

F. Analisis Data dan Hasil Penelitian

Hasil temuan peneliti di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta bahwa pendidikan

karakter secara komprehensif dilakukan dalam tiga bentuk kegiatan yaitu :

1. terpadu dalam proses pembelajaran,

2. terpadu dalam manajemen sekolah, dan

3. terpadu dalam kegiatan pembinaan kesiswaan.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika yang menyatakan bahwa

“Pendidikan karakter dilaksanakan oleh Ibu Kepala Sekolah, Guru, dan BK secara

bersama-sama sebagai suatu komunitas sekolah untuk mencapai tujuan

pendidikan karakter”.

Pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa kekuatan pendidikan karakter

di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dilaksanakan secara komprehensif atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

75

menyeluruh pada unsur dan komponen pendidikan sehingga penerapan

pendidikan karakter dapat berjalan secara efektif. Sedangkan, kelemahan bentuk

pendidikan karakter yang komprehensif tersebut adalah pada sistem evaluasi atau

penilaian. Kelemahan tersebut yaitu pendidikan karakter yang telah diterapkan

dalam manajemen sekolah dan kegiatan pembinaan siswa (kegiatan

ektrakurikuler) tidak dievaluasi oleh Kepala Sekolah maupun Pembina kegiatan

ekstrakurikuler. Evaluasi pendidikan karakter hanya dilakukan dalam proses

pembelajaran oleh guru kelas saja.

Berikut ini akan di uraikan hasil temuan tentang bentuk-bentuk pendidikan

karakter yang komprehensif di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta:

1. Pendidikan Karakter Secara Terpadu dalam Pembelajaran

Guru Matematika menyisipkan nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan

kepada siswa dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sehingga ketika mengajar dikelas guru dapat langsung fokus terhadap nilai-nilai

tersebut. Nilai-nilai karakter selain diterapkan dalam pembelajaran, berdasarkan

observasi peneliti guru Matematika juga menerapkan nilai-nilai karakter dalam

keseharian misalnya guru masuk kelas tepat waktu, guru berpakaian dan bersepatu

rapi.

Berdasarkan hasil wawancara penelitian maka dapat diketahui siswa

mempraktekkan nilai-nilai karakter dalam berperilaku. Misalnya, siswa tidak

mencontek, masuk kelas tepat waktu, pantang menyerah dalam mengerjakan soal

matematika yang sulit dan mau bekerjasama dalam kelompok.

Dalam proses pembelajaran yang mencerminkan pendidikan karakter di

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta berdasarkan observasi adalah sebagai berikut:

a. Guru telah memiliki RPP yang didalamnya sudah ditentukan nilai-nilai

karakter yang akan ditanamkan dan dikembangkan kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

76

b. Guru selama proses pembelajaran di kelas menyuruh siswa bekerja kelompok,

hal ini dapat mencerminkan nilai karakter seperti bekerja keras, saling

membantu, dan bertanggung jawab atas tugas kelompok.

c. Siswa berdiskusi dalam kelompok dengan saling bekerjasama dan saling

membantu.

d. Siswa menunjukkan nilai-nilai karakter seperti bertanggung jawab, bekerja

keras, dan pantang menyerah.

Hasil observasi pada proses pembelajaran memperlihatkan bahwa antara

guru dan siswa saling menunjukkan nilai-nilai karakter. Temuan ini juga

didukung dengan hasil wawancara kepada guru Matematika yang menyatakan

bahwa “sebelum memulai pelajaran saya telah merumuskan tujuan pembelajaran

yang didalamnya adalah menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada

siswa”.

Pada proses perencanaan guru Matematika membuat Silabus dan RPP

yang didalamnya dicantumkan nilai-nilai karakter yang ingin dikembangkan pada

siswa. Proses pelaksanaan pembelajaran, guru mulai menanamkan nilai-nilai

karakter melalui penyampaian materi Aritmetika Sosial, model pembelajaran

dengan berkelompok atau kooperatif dan menyuruh siswa mengerjakan soal

didepan kelas.

Proses pembelajaran yang terakhir yaitu dilakukan evaluasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter. Proses evaluasi yang dilakukan

oleh guru seperti dalam wawancara kepada guru Matematika yang mengatakan

bahwa “Selama ini yang saya nilai itu kompleksitas, daya dukung, image siswa,

proses pembelajaran aktif, perilaku, dan kepribadiannya”.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut, peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

yang dilakukan secara komprehensif dalam bentuk proses pembelajaran

khususnya pembelajaran Matematika terjadi pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

77

2. Pendidikan Karakter Secara Terpadu Melalui Manajemen Sekolah

Kepala Sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, dalam pelaksanaan

pendidikan karakter memiliki peran dalam kutipan wawancara kepada kepala

sekolah yaitu “Menerapkannya kepada siswa secara terus-menerus, lalu kita

anjurkan guru untuk memberikan contoh yang baik dan benar dalam perilaku

sehari-hari di sekolah sehingga siswa dapat menirunya. Proses ini akan menjadi

pola perilaku menuju pola kebiasaan yang menunjukkan keberhasilan pendidikan

karakter di sekolah”.

Pendidikan karakter secara komprehensif dalam bentuk manajemen

sekolah di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta terlihat pada hasil observasi yaitu :

a. SMP Stella Duce 2 Yogyakarta mewajibkan semua warga sekolah yaitu siswa,

guru, dan staf pendidikan lainnya untuk melakukan doa pagi bersama dengan

cara bergiliran. Peraturan ini telah dibuat oleh sekolah untuk menanamkan

nilai-nilai karakter dalam beribadah dan kebersamaan.

b. SMP Stella Duce 2 Yogyakarta juga telah menetapkan nilai-nilai karakter

kompetensi lulusan yang dapat dilihat dari visi dan misi sekolah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SMP

Stella Duce 2 Yogyakarta maka dapat disimpulkan tentang contoh bentuk

kegiatan pendidikan karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah SMP

Stella Duce 2 Yogyakarta antara lain yaitu :

a. pengelolaan tata tertib atau pelangggaran tata tertib, jika ada siswa

yang melakukan pelanggaran maka akan berimplikasi pada

pengurangan nilai dan hukuman atau pembinaan.

b. penyediaan tempat-tempat pembuangan sampah, sekolah sudah

menyiapkan tempat-tempat sampah sehingga siswa diharapkan

memiliki kebiasaan cinta kebersihan.

c. Penyediaan sarana ibadah dan pelaksanaan ibadah, misalnya ruang

doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

78

d. Pengelolaan dan kebersihan ruang kelas oleh siswa, dan bentuk-

bentuk kegiatan lainnya.

3. Pendidikan Karakter Secara Terpadu Melalui Kegiatan Pembinaan Kesiswaan

Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakan SMP

Stella Duce 2 Yogyakarta merupakan salah satu media yang potensial untuk

pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan

pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran

untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan

oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah.

Pembinaan kesiswaan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai saran

untuk menanamkan nilai-nilai karakter misalnya: kegiatan ekstrakurikuler

olahraga, pramuka, dan kegiatan ekstra lainnya. Melalui kegiatan pembinaan

kesiswaan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tangggung

jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, di

bimbing oleh masing-masing yang memiliki tanggung jawab untuk kegiatan

tersebut. Misalnya, kegiatan ekstra olahraga (basket, sepakbola, dan olahraga

lainnya) dibimbing oleh guru Pendidikan Jasmanai dan Kesehatan. Guru olahraga

tersebut yang akan menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa dalam

kegiatannya.

G. Pembahasan Data Hasil Analisis Penelitian

1. Model Pembelajaran Matematika Kelas VII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Guru matematika di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta khususnya guru kelas

VII memilih model pembelajaran kooperatif (berkelompok). Model pembelajaran

tersebut dianggap cocok untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

79

Siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama

dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman

sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa

yang pandai membantu yang kurang mampu dalam pemahaman materi, dan

sebagainya.

Agar model pembelajaran berkelompok tersebut terlaksana dengan baik,

Guru Matematika SMP Stella Duce 2 Yogyakarta melengkapi dengan LK

(Lembar Kerja) yang berisi tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan siswa.

Selama bekerja dalam kelompok, setiap anggota kelompok berkesempatan untuk

mengemukakan pendapatnya, dan memberikan respon terhadap pendapat

temannya. Setelah menyelesaikan tugas kelompok, masing-masing menyajikan

hasil pekerjaannya didepan kelas untuk didiskusikan dengan seluruh siswa.

Model pembelajaran berkelompok yang dilakukan oleh guru matematika

berdasarkan hasil observasi peneliti ternyata menggunakan model berkelompok

yang disebut dengan model STAD (Student Teams Achievement Divisions) yaitu

guru membagi seluruh siswa menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari empat

siswa dimana pemilihan anggotanya berdasarkan hasil ulangan sebelumnya. Siswa

yang mendapat nilai ulangan yang bagus akan dikelompokkan dengan siswa yang

mendapat nilai kurang.

2. Proses Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dengan Pembelajaran

Matematika Kelas VII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Mata pelajaran Matematika mempunyai nilai-nilai karakter yang akan

ditanamkan dalam diri siswa. Hal ini disebabkan oleh adanya keutamaan fokus

dari mata pelajaran Matematika yang tentunya mempunyai karakteristik yang

berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Pada prinsipnya, pengembangan budaya

dan karakter bangsa secara terintegrasi ke dalam mata pelajaran Matematika. Hal

ini terlihat pada isi kurikulum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) dan Kurikulum 2013 yang berlaku Kelas VII, yang didalamnya ada ruang

khusus untuk pendidikan karakter, yaitu melalui pengembangan diri. Oleh karena

itu, guru Matematika di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta mengintegrasikan nilai-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

80

nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter dalam

Kurikulum 2013.

Proses pembelajaran Matematika yang menerapkan pendidikan karakter

berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat mengetahui bahwa ada kekuatan

didalamnya. Kekuatan tersebut terlihat pada proses pembelajaran Matematika

yaitu pada saat guru Matematika menerapkan model pembelajaran kooperatif atau

kerjasama. Model pembelajaran tersebut terintegrasi nilai karakter yaitu

mengembangkan nilai kerjasama, toleransi, etika dalam berbeda pendapat,

pantang menyerah, bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, keberanian

mempresentasikan hasil kelompok, yang termuat didalamnya pengembangan

keterampilan mengkomunikasikan pendapat. Kekuatan lain pendidikan karakter

yang terintegrasi dengan pembelajaran Matematika adalah adanya tuntutan kepada

guru Matematika untuk memberikan teladan kepada siswa. Guru Matematika

terlihat berusaha menampilkan nilai-nilai karakter dalam perilakunya, seperti:

disiplin, bersemangat, kerja sama, keterbukaan, adil, toleran, dan bertanggung

jawab sehingga banyak siswa atau kelas VII yang mengidolakan dan meniru

perilaku guru tersebut. Jika melakukan hal tersebut secara terus-menerus maka

penerapan pendidikan karakter yang terintegrasi dengan pembelajaran Matematika

tentunya akan lebih berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan pendidikan

karakter.

Nilai-nilai karakter yang ditanamkan dan dikembangkan oleh guru

Matematika di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5

Nilai-nilai Karakter yang diterapkan oleh SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

No Nilai-Nilai

Karakter Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius

a) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan

dipimpin oleh ketua kelas

b) Setiap pergantian jam pelajaran, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

81

memberi salam kepada guru

c) Melakukan Misa bersama di Gereja atau

tepatnya Gereja di dekat lingkungan sekolah

sesuai jadwal yang sudah ditentukan bagi

yang berumat Kristiani

d) Memberikan kesempatan kepada semua

peserta didik untuk melakukan ibadah

e) Anak diminta mengucapkan salam sebelum

dan sesudah kegiatan pembelajaran, jika

bertemu dengan guru, bicara dan bertindak

dengan memperhatikan sopan santun

f) Anak dibiasakan untuk mengucapkan terima

kasih, maaf, permisi, dan tolong

g) Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam

ruangan kantor guru

2. Disiplin

a) Guru memberikan teladan untuk disiplin

waktu

b) Guru memberikan teladan dengan menaati

peraturan

c) Guru selalu mengecek kehadiran siswa

sebelum memulai pelajaran

3. Kejujuran

a) Siswa tidak mencontek ketika diadakan

ulangan harian maupun semesteran

b) Siswa tidak mencontek PR temannya

c) Siswa jujur kepada guru jika belum

mengerjakan PR

d) Adanya kantin kejujuran

4. Pantang Menyerah

a) Mengerjakan soal-soal sendiri hingga selesai

b) Selalu mengerjakan PR

c) Selalu belajar dengan giat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

82

d) Mengerjakan tugas dan kewajiban di sekolah

secara maksimal

e) Tidak pernah menyerah dan menghadapi

berbagai tantangan dan hambatan di sekolah

dan keluarga

f) Tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan

g) Selalu membantu orang tua di rumah

5. Rasa Ingin Tahu

yang Tinggi

a) Guru memberi kesempatan kepada semua

siswa untuk bertanya

b) Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terkait materi

6. Tanggung Jawab

a) Guru membiasakan siswa mengerjakan latihan

yang diberikan

b) Membiasakan sisswa melaksanakan tugasnya

c) Membiasakan siswa menjaga kebersihan kelas

d) Memberikan hukuman kepada siswa yang

tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru

7. Demokratis

a) Guru mengajak seluruh siswa agar dapat

bekerja sama dalam kelompok tanpa

membedakan suku, agama, ras, golongan,

status sosial, dan status ekonomi

b) Guru memberikan perhatian yang sama

kepada semua siswa

c) Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk berbeda pendapat

d) Guru menghargai pendapat siswa tanpa

membedakan suku, agama, ras, golongan,

status sosial, dan status ekonomi

8. Teliti a) Saat memulai pelajaran, guru manuliskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

83

tujuan pembelajaran/KD dan judul materi

yang akan dipelajari

b) Guru meminta siswa tidak terburu-buru dalam

mengerjakan soal

c) Guru meminta siswa mengecek kembali

lembar jawaban sebelum dikumpulkan

d) Guru mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang sedang diajarkan, jika

siswa belum paham diberi motivasi atau

pertanyaan-pertanyaan terkait materi

Berdasarkan proses kegiatan belajar mengajar dikelas pada pelajaran

matematika SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, pembelajaran di kelas dimulai

dengan kegiatan apersepsi,, pemilihan media, dan metode pembelajaran serta

langkah dalam mengakhiri pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian baik melalui wawancara maupun pengamatan

maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru Matematika selama proses

kegiatan belajar mengajar tidak terpaku pada hasil tes semester, tes tengah

semester maupun hasil tes ulangan harian. Namun, juga mempertimbangkan

bagaimana keseharian setiap anak di dalam kelas, nilai akhir yang dimasukkan ke

dalam raport siswa adalah dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.

Aspek kognitif dari hasil ulangan tes tertulis, aspek afektif dari keseharian siswa

setiap dalam proses pembelajaran, sedangkan aspek psikomotorik dari perilaku

siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang mencerminkan nilai-nilai

karakter yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

84

H. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan data primer

yang diperoleh melalui wawancara mendalam (in depth interview).

Keterbatasan pada penelitian ini meliputi subyektifitas yang ada pada peneliti.

2. Peneliti menggunakan observer diri sendiri dan guru. Peneliti tidak

menggunakan observer selain guru yang berguna membantu mengamati proses

pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti untuk memberikan suatu

tanggapan yang objektif dan jujur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya

maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan karakter secara komprehensif dilakukan dalam tiga bentuk

kegiatan yaitu:

a. Proses pembelajaran yang berarti bahwa pendidikan karakter

secara terpadu diberikan atau disisipkan dalam proses

pembelajaran dikelas melalui setiap mata pelajaran.

b. Manajemen sekolah, yaitu pengelolaan pendidikan karakter secara

terpadu direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan dalam

kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah seperti pengelolaan tata

tertib sekolah dan pengelolaan kegiatan doa pagi bersama melalui

radio sekolah.

c. Kegiatan pembinaan kesiswaan, yaitu melalui kegiatan

ekstrakurikuler misalnya kegiatan olahraga, paskibra, pramuka,

dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.

2. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru Matematika di SMP

Stella Duce 2 Yogyakarta dalam pendidikan karakter adalah model

cooperative Learning tipe STAD. Model tersebut dianggap cocok untuk

menerapkan pendidikan karakter karena kegiatan ini dapat

memperlihatkan nilai-nilai karakter seperti kerjasama, tanggung jawab,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

86

pantang menyerah, berkerja sama, dan karakter-karakter lain juga dapat

muncul melalui kegiatan berkelompok.

3. Integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran Matematika

di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dilaksanakan mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dimana nilai-nilai

karakter yang ditanamkan dan dikembangkan oleh guru Matematika

adalah religius, disiplin, kejujuran, demokratis, teliti, pantang menyerah,

rasa ingin tahu yang tinggi, dan tangggung jawab.

a. Perencanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

Perencanaan penerapan pendidikan karakter pada proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru Matematika yaitu berupa

perencanaan silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

yang disisipkan nilai-nilai pembentuk karakter yang diinginkan oleh

guru. Guru sebelumnya melakukan analisis dan revisi terhadap

silabus dan RPP yang disinkronkan dengan pendidikan karakter.

b. Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

Proses pembelajaran dikelas dimulai dengan kegiatan

apersepsi, yaitu guru mengulang sekilas materi sebelumnya,

menanyakan kepada siswa apakah masih ada bagian yang belum

dipahami ataupun membahas pekerjaan rumah. Kemudian guru

menggunakan media selain papan tulis berupa benda-benda sekitar

bisa benda-benda di dalam ruangan kelas, spidol, buku, alat tulis,

uang logam ataupun benda-benda lainnya. Penggunaan metode

pembelajaran matematika diantaranya adalah metode ceramah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

87

diskusi, demonstrasi, penemuan. Langkah terakhir adalah

mengakhiri pelajaran dengan membuat kesimpulan dan

memberikan tugas pekerjaan rumah (PR).

c. Pendidikan Karakter dalam Evaluasi yang dilaksanakan dalam

Pembelajaran

Guru Matematika dalam mengadakan evaluasi tidak terpaku

pada hasil tes semester, tes tengah semester maupun hasil tes

ulangan harian. Namun juga, mempertimbangkan bagaimana

keseharian setiap anak di dalam kelas. Nilai akhir yang dimasukkan

ke dalam raport siswa adalah dari aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa. Aspek koginitif dari hasil ulangan tes tertulis,

aspek afektif dari keseharian siswa setiap dalam proses

pembelajaran, sedangkan aspek psikomotor dari perilaku siswa baik

di dalam kelas maupun di luar kelas yang mencerminkan nilai-nilai

karakter yang baik.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti dapat

memberikan saran sebagai berikut:

1. Pengembangan nilai-nilai karakter yang diharapkan oleh pihak sekolah

dan guru hendaknya tidak hanya dikembangkan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas dan lingkungan sekolah saja, tetapi juga di

lingkungan keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat dilaksanakan

melalui komite sekolah dan pertemuan wali murid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

88

2. Perlu adanya penilaian terhadap nilai-nilai karakter yang sudah

ditanamkan dan dikembangkan oleh guru dalam proses pembelajaran

Matematika. Penilaian ini bertujuan agar guru mengetahui

perkembangan perilaku untuk nilai tertentu yang telah dimiliki oleh

siswa.

3. Hendaknya semua guru yang menerapkan pembelajaran dengan

berbasis pendidikan karakter menuliskan nilai-nilai karakter yang ingin

dikembangkan pada setiap RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

yang dibuat.

4. Hendaknya guru memasukkan nilai-nilai karakter lain atau yang

berbeda-beda pada setiap pokok bahasan materi sehingga siswa akan

memiliki banyak karakter-karakter yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

89

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Indra. 2012. Karakter Tanggung Jawab. Diakses dari http://indra-

anwar.blogspot.com/2012/02/karakter-tanggungjawab-dalam.html. Tanggal

15 April 2013 pukul 13.00 WIB.

Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter.

Bandung: Yrama Widya.

Hasan, Chalijah. 1994. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al

Ikhlas.

Huberman, Michael dan Milles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Judiani, Sri. 2010. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui

Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,

Vol.16 Edisi Khusus III, Oktober 2010. Hlm 280-289. Jakarta: Badan

Penelitian Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional.

Juhartutik, 2012. Menjadi Guru Matematika Kreatif dan Berwawasan Pendidikan

Karakter. Semarang. Pendidikan Matematika Unnes.

Krischenbaum, H. 1995. 100 Ways To Enhance Values and Morality in School

and Youth Setting. Boston. Allyn and Bacon.

Lickona, Thomas, 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach

Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.

Mamo dan M. Idris. 2008. Strategi Dan Metode Pengajaran. Yogyakarta: Ar-Rus.

Media Group.

Mediknas. 2010. Penerapan Pendidikan Karakter Dimulai Dari SD. Diakses dari

http://antarnews.com/berita/1273933824/mendiknas. Tanggal 12 Februari

2013 pukul 09.00 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

90

Mardikawati, Arnasari. 2012. Analisis Implementasi Pendidikan Karakter dalam

Proses Pembelajaran Matematika. Tesis.

Narwanti, Sri. 2011. Penelitian Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk

Karakter Dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Sagala, H. Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV

Alfabeta.

Sriyanto, H.J. 2007. Easy Math. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suwito, Anton. 2012. Integrasi Nilai Pendidikan Karakter ke dalam Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Melalui RPP, Jurnal

Ilmiah CIVIS, Volume II, No 2, Juli 2012.

Suyitno, Amin: 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I.

Semarang: FMIPA UNNES.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Zuchdi, Darmiyati (ed). 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan

Praktik. Yogyakarta: UNY Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

91

Lampiran I Panduan Wawancara Kepada Kepala Sekolah

Kisi-Kisi Instrumen dan Pertanyaan Kepada Kepala Sekolah

No. Indikator Pertanyaan

1. Latar belakang pelaksanaan

pendidikan karakter.

1. Apa pendidikan karakter itu?

2. Apa yang melatarbelakangi pelaksanaan program

pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

3. Pedoman apa yang digunakan dalam melaksanakan

program pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

4. Apakah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ini

menggunakan kurikulum yang dikembangkan

sekolah ini sendiri atau menggunakan kurikulum

yang diadopsi dari sekolah ini?

5. Selain kegiatan di dalam kelas, kegiatan apa saja

yang di luar kelas/ekstrakurikuler yang menunjang

pendidikan karakter?

2. Tujuan pelaksanaan

pendidikan karakter.

6. Apa tujuan program pendidikan karakter ini?

7. Bagaimana cara mencapai tujuan program

pendidikan karakter?

3. Persiapan sekolah dalam

melaksanakan pendidikan

karakter.

8. Bagaimanakah persiapan dalam melaksanakan

pendidikan karakter?

9. Berapa lamakah proses persiapan penyelenggaraan

pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

10. Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh guru

Matematika dalam proses pembelajaran dengan

menerapkan pendidikan karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

92

11. Bagaimana persiapan oleh guru mata pelajaran

Matematika dalam melaksanakan pendidikan

karakter dalam proses pembelajaran?

12. Bagaimana persiapan administrasi sebelum

pelaksanaan pendidikan karakter?

4. Pelaksanaan dan kendala

dalam menerapkan

pendidikan karakter di

kelas.

13. Sejauh ini bagaimana pelaksanaan pendidikan

karakter dalam proses pembelajaran kelas VII

Ruang Sekar Jagad SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

14. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan karakter

dalam pembelajaran Matematika kelas VII?

15. Apakah yang menjadi kendala-kendala dalam

proses pelaksanaan pendidikan karakter?

5. Evaluasi pendidikan

karakter dalam proses

pembelajaran.

16. Apa saja yang dievaluasi dalam pembelajaran yang

menerapkan pendidikan karakter?

17. Bagaimana cara mengevaluasinya?

18. Kapan dan apa manfaat diadakan evaluasi?

19. Siapakah yang mengevaluasi pelaksanaan

pendidikan karakter?

20. Dalam jangka waktu berapa bulan sekali kegiatan

monitoring dilakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

93

Lampiran 2 Panduan Wawancara Kepada Wakil Kepala Sekolah

Kisi-Kisi Instrumen dan Pertanyaan Kepada Wakasek Kurikulum

No. Indikator Pertanyaan

1. Kurikulum dan Persiapan

Pelaksanaan Pendidikan

Karakter.

1. Kurikulum apakah yang dipakai oleh SMP

Stella Duce 2 Yohyakarta?

2. Bagaimanakah pengembangan kurikulum

dengan pendidikan karakter?

3. Apakah pendidikan karakter pada proses

pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan

ketentuan kurikulum yang berlaku?

4. Apakah semua guru di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta sudah menggunakan kurikulum

yang menekankan pada pendidikan karakter?

5. Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh guru

dalam melaksanakan pendidikan karakter?

2. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan

Karakter.

6. Apa pentingnya menerapkan pendidikan

karakter di sekolah?

7. Apa tujuan dari pelaksanaan pendidikan karakter

bagi sekolah?

8. Apakah tujuan pelaksanaan pendidikan karakter

bagi siswa?

9. Apa dampak yang diharapkan oleh sekolah

setelah pelaksanaan pendidikan karakter?

3. Pelaksanaan dan Kendala dalam

Menerapkan Pendidikan

Karakter.

10. Sejauh ini bagaimanakah pelaksanaan

pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

11. Apakah semua guru diwajibkan melaksanakan

pendidikan karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

94

12. Bagaimanakah tingkat keberhasilan pendidikan

karakter di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?

13. Apakah pelaksanaan pendidikan karakter

mendapat respon baik dari guru, siswa, maupun

orangtua siswa?

14. Apakah yang menjadi kendala-kendala dalam

proses pelaksanaan pendidikan karakter?

15. Bagaimanakah cara mengatasi kendala

tersebut?

4. Evaluasi pendidikan karakter

dalam proses pembelajaran.

16. Siapa yang bertanggung jawab dalam

mengevaluasi pelaksanaan pendidikan karakter

pada proses pembelajaran?

17. Apa saja yang dievaluasi dalam pembelajaran

yang menerapkan pendidikan karakter?

18. Bagaimana cara mengevaluasinya?

19. Kapan dan apa tujuan diadakan evaluasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

95

Lampiran 3 Panduan Wawancara Kepada Guru Matematika

Kisi-Kisi Instrumen dan Pertanyaan Kepada Guru Matematika

No. Indikator Pertanyaan

1. Pengetahuan guru terhadap

pendidikan karakter.

1. Apakah pendidikan karakter itu?

2. Apakah nilai-nilai yang ada dalam pendidikan

karakter?

3. Bagaimanakah cara menerapkan pendidikan

karakter dalam proses pembelajaran matematika?

4. Nilai-nilai karakter apakah yang ingin guru

tanamkan pada diri siswa?

5. Nilai-nilai karakter apakah yang ditunjukkan guru

dalam proses pembelajaran matematika?

6. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter

kejujuran pada siswa?

7. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter

demokratis pada siswa?

8. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter disiplin

pada siswa?

9. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter teliti

pada siswa?

10. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kerja

keras pada siswa?

11. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kreatif

pada siswa?

12. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter mandiri

pada siswa?

13. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter rasa

ingin tahu pada siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

96

14. Bagaimana guru menerapkan nilai karakter

tanggung jawab pada siswa?

2. Tujuan pelaksanaan

pendidikan karakter.

15. Apakah yang menjadi tujuan secara umum dari

pelaksanaan pendidikan karakter?

16. Apakah yang guru harapkan dengan melaksanakan

pendidikan karakter dalam proses pembelajaran

matematika?

17. Apakah tujuan penanaman nilai-nilai karakter pada

siswa?

3. Persiapan pelaksanaan

pendidikan karakter di kelas.

18. Apa saja yang dipersiapkan guru ketika akan

mengajar?

19. Bagaimanakah persiapan materi yang akan

diintegrasikan dengan penanaman karakter pada

siswa?

4. Sarana dan prasarana dalam

proses pembelajaran dengan

menerapkan pendidikan

karakter.

20. Apakah media yang digunakan dalam proses

pembelajaran yang menerapkan pendidikan

karakter?

21. Sarana dan prasarana apa saja yang diperlukan

guna menunjang pelaksanaan pendidikan karakter

dalam proses pembelajaran matematika?

22. Apakah media dan sarana tersebut efektif untuk

membantu menanamkan karakter pada siswa?

5. Kondisi pembelajaran dalam

kelas.

23. Bagaimana respon dan aktivitas siswa pada saat

kegiatan belajar mengajar?

24. Bagaimana suasana pembelajaran di kelas yang

menerapkan pendidikan karakter?

25. Metode apa yang dipakai oleh guru untuk

menanamkan nilai-nilai karakter pada siswa?

6. Evaluasi pendidikan karakter

dalam proses pembelajaran

matematika.

26. Bagaimana proses evaluasi yang dilakukan

terhadap siswa?

27. Kapan guru melakukan evaluasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

97

28. Evaluasi yang dilakukan meliputi aspek apa saja?

29. Apakah kegunaan dari evaluasi pembelajaran

tersebut?

30. Bagaimanakah tindak lanjut setelah adanya

evaluasi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

98

Lampiran 4 Panduan Wawancara Kepada Siswa

Kisi-Kisi Instrumen dan Pertanyaan Siswa

No. Indikator Pertanyaan

1. Pengetahuan siswa terhadap

pendidikan karakter.

1. Apakah siswa mengetahui tentang pendidikan

karakter?

2. Apakah nilai-nilai yang ada pada pendidikan

karakter?

3. Apakah guru matematika mencerminkan nilai-

nilai karakter dalam proses pembelajaran?

2. Kondisi pembelajaran dalam

kelas.

4. Bagaimana respon dan aktivitas siswa pada saat

kegiatan belajar mengajar?

5. Bagaimana suasana pembelajaran yang sudah

menerapkan pendidikan karakter di dalam kelas?

6. Metode apa yang digunakan oleh guru dalam

menerapkan pendidikan karakter pada proses

pembelajaran?

7. Media apa saja yang digunakan oleh guru dalam

mengajar?

8. Apakah anda mengetahui pesan yang

disampaikan dari pendidikan karakter?

3. Pelaksanaan dan kendala dalam

proses pembelajaran yang

menerapkan pendidikan

karakter.

9. Apakah cara guru mengajar sudah seperti yang

diharapkan oleh siswa?

10. Bagaimanakah proses pembelajaran matematika

berlangsung?

11. Bagaimanakah kendala-kendala yang dihadapi

siswa dalam proses pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

99

Lampiran 5 Pedoman Observasi

No. Indikator Sasaran

1. Persiapan sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter Sekolah

2. Pelaksanaan pendidikan karakter serta kendala yang dihadapi Program pendidikan

karakter

3. Persiapan yang dilakukan guru Matematika Guru Matematika

4. Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan

pendidikan karakter

Sarana dan prasarana

sekolah

5. Persiapan kelas dalam melaksanakan pendidikan karakter Siswa

6. Kondisi/suasana pembelajaran yang menerapkan pendidikan

karakter

Kelas

7. Respon dan aktivitas siswa dalam prose pembelajaran

matematika yang menerapkan pendidikan karakter

Siswa

8. Sistem evaluasi yang diterapkan di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta

Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

100

Lampiran 6 Pedoman Dokumentasi

No. Indikator Sasaran

1. Profil Sekolah secara umum Dokumen Profil SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

2. Keadaan siswa Dokumentasi kesiswaan

3. Keadaan guru Data/profil guru

4. Sarana dan prasarana sekolah Dokumen Profil SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

101

Lampiran 7 Hasil Transkip Wawancara dengan Kepala Sekolah

1. Peneliti (P) : Ada berapa jumlah kelas atau rombongan belajar di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta?

Kepala Sekolah (KS) : “Ada 15 kelas atau rombongan belajar, 5 kelas atau rombongan

belajar untuk kelas VII”.

2. P : Kurikulum apakah yang digunakan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?

KS : “Kita menggunakan Kurikulum KTSP untuk kelas VIII dan IX. Tapi, untuk

kelas VII kita menggunakan kurikulum 2013”.

3. P : Apakah tujuan dari pelaksanaan pendidikan karakter menurut Ibu?

KS : “Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang luhur,

sehingga siswa dapat berperilaku yang terpuji dan sesuai dengan norma-norma yang ada”.

4. P : Apakah yang Ibu harapkan terhadap pembelajaran matematika yang terintegrasi

dengan pendidikan karakter?

KS : “Saya harapkan nanti lulusan SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tidak hanya pintar

dalam matematika saja tetapi juga siswa yang berkarakter dan berbudaya”.

5. P : Apakah kurikulum yang dipakai adalah kurikulum yang dikembangkan sekolah

sendiri atau dari sekolah lain?

KS : “Dari sekolah sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah, siswa, masyarakat itu

untuk yang KTSP. Tetapi, untuk yang kurikulum 2013 itu sudah baku dari pemerintah

tinggal nambah muatan lokalnya saja sesuai daerah masing-masing. Kelas VIII dan IX

pakai kurikulum KTSP sedangkan kelas VII pakai kurikulum 2013”.

6. P : Apakah yang menjadi kelebihan kurikulum 2013 dari pada kurikulum

sebelumnya?

KS : “Kurikulum yang dulu lebih mengutamakan atau menekankan pada aspek

pengetahuan sehingga aspek sikap dan keterampilan jarang dinilai. Kelebihannya disini

siswa diharapkan tidak hanya pintar saja tetapi juga terampil dan berbudi pekerti luhur

yang baik yaitu melalui pendidikan karakter”.

7. P : “Apakah kegiatan ekstrakurikuler juga menunjukkan pendidikan karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

102

KS : :Kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukkan pendidikan karakter misalnya

kegiatan Paskibraka, Pramuka, dan Olahraga. Dalam kegiatan itu, siswa ditanamkan nilai-

nilai karakter seperti bekerjasama, sportivitas, pantang menyerah, dan lain-lain”.

8. P : Apakah yang menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan karakter?

KS : “Menciptakan insan Indonesia yang seutuhnya tidak hanya pintar tapi juga

terampil dan yang utamanya punya budi pekerti yang baik”.

9. P : Bagaimanakah cara mencapai tujuan pendidikan karakter?

KS : “Menerapkannya kepada siswa secara terus menerus, lalu kita anjurkan guru

untuk memberikan contoh yang baik dan benar dalam perilaku sehari-hari di sekolah

sehingga siswa dapat menirunya. Proses ini akan menjadi pola perilaku menuju pola

kebiasaan yang menunjukkan keberhasilan pendidikan karakter di sekolah”.

10. P : Bagaimanakah persiapan sekolah dalam pelaksanaan pendidikan karakter?

KS : “Ya, kita persiapkan jauh-jauh hari misalnnya dengan membuat silabus yang

didalamnya sudah ada nilai-nilai karakter kemudian membuat RPP baru persiapan

mengajar oleh para guru”.

11. P : Berapa lamakah proses pelaksanaan pendidikan karakter?

KS : “Pendidikan karakter merupakan proses secara stimulan dan terus menerus

dilaksanakan di sekolah ini jadi biasanya kita akan perbaiki tiap tahun ajaran baru”.

12. P : Apakah yang perlu dipersiapkan oleh guru matematika dalam pelaksanaan

pendidikan karakter?

KS : “Persiapan sesudah jauh-jauh hari dengan membuat Silabus yang di dalamnya

sudah ada nilai-nilai karakter”.

13. P : Menurut Ibu bagaimanakah persiapan yang dilakukan oleh guru matematika?

KS : “Persiapannya sudah baik. Misalnya ada siswa yang nilainya kurang dari KKM

pasti guru akan mengadakan remidial”.

14. P : Menurut Ibu bagaimanakah pelaksanaan pendidikan karakter dalam

pembelajaran matematika di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ini?

KS : “Pendidikan karakter butuh proses yang lama dan panjang jadi dibutuhkan

kesabaran sehingga bisa menjadi suatu kebiasaan. Untuk pelaksanaannya bisa melalui

proses pembelajaran, ulangan atau apa saja yang berhubungan dengan mata pelajaran

matematika misalnya siswa diajarkan tanggung jawab”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

103

15. P : Bagaimanakah kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan karakter?

KS : “Pendidikan karakter ditanamkan melalui setiap mata pelajaran meskipun

menurut saya tidak cukup hanya disisipkan saja tapi perlu waktu tersendiri sehingga

penanaman dan pengembangan karakter siswa bisa terfokuskan”.

16. P : Apakah ada evaluasi dari pelaksanaan pendidikan karakter yang terintegrasi

dengan proses pembelajaran?

KS : ”Evaluasi pasti ada, misalnya sejauh mana siswa dapat menyerap apa yang

diterangkan, melaksanakan, dan menjadikan sebagai kebiasaan. Kita dapat melihat

pendidikan karakter berhasil tidaknya kan bisa lewat pengamatan terhadap perilaku anak

apakah sudah ada nilai karakternya belum”.

17. P : Apakah manfaat dari evaluasi tersebut?

KS : “Menjadikan siswa termotivasi melaksanakan hal-hal baik”.

18. P : Kapankah dilakukan evaluasi?

KS : “Evaluasi dilakukan setiap saat, jika anak menunjukkan karakter yang baik maka

dapat dinilai anak tersebut dapat menyerap nilai-nilai karakter yang diberikan oleh guru

atau sebaliknya. Sedangkan untuk monitoring dilakukan setiap bulan sesuai kebutuhan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

104

Lampiran 8 Hasil Transkip Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

1. Peneliti (P) : Kurikulum apakah yang dipakai oleh SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?

Wakasek Bidang Kurikulum (WBK) : “Kita pakai kurikulum KTSP dan kurikulum 2013

mbak”.

2. P : Bagaimanakah Pengembangan Kurikulum pendidikan karakter di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta?

WKB : “Di dalam KTSP mulai diterapkan nilai-nilai karakter, kemudian dilanjutkan

dalam silabus dan RPP yang minimal harus dituliskan nilai-nilai karakter misalnya jujur,

sportif, tanggung jawab, dan lain sebagainya”.

3. P : Apakah pendidikan karakter pada proses pembelajaran sudah berjalan sesuai

dengan ketentuan kurikulum yang berlaku?

WKB : “Menurut saya sih sudah sesuai”.

4. P : Apakah semua guru di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sudah menggunakan

kurikulum yang menekankan pada pendidikan karakter?

WKB : “Semua guru di sini sudah diwajibkan untuk menerapkan pendidikan karakter

dalam proses pembelajaran”.

5. P : Apakah dalam kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 ada pendidikan

karakternya?

WKB : “Tentunya ada, dari kurikulum tersebut kemudian kita kembangkan ke silabus

dan RPP”.

6. P : Apakah tujuan bagi sekolah dalam melaksanakan pendidikan karakter?

WKB : “Mengubah pola siswa sekarang ke yang lebih baik atau meluruskan ke hal-hal

yang positif”.

7. P : Apakah tujuan bagi siswa dalam melaksanakan pendidikan karakter?

WKB : “Membentuk pola siswa sesuai dasar karakter misalnya sportivitas jadi setiap

siswa harus memiliki pola kebiasaan untuk bersikap sportif dalam ulangan, dan dalam

hal-hal lainnya”.

8. P : Apakah yang perlu dipersiapkan dalam pelaksanaan pendidikan karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

105

WKB : “Yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam pendidikan karakter yaitu membuat

silabus (didalamnya harus ada nilai-nilai karakter) dan membuat RPP (memasukkan lagi

nilai-nilai karakter tersebut)”.

9. P : Apa pentingnya menerapkan pendidikan karakter di sekolah?

WKB : “Pendidikan karakter sangat penting karena dapat membentuk akhlak siswa yang

lebih baik sehingga lulusan dari sini berbudi pekerti luhur”.

10. P : Apakah tujuan pelaksanaan pendidikan karakter bagi sekolah?

WKB : “Bagi sekolah ya mbak, tentunya agar SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ini

menjadi sekolah yang mengedepankan nilai-nilai karakter pada siswa, guru, dan staf

pendidikan lainnya”.

11. P : Apa tujuan dari pelaksanaan pendidikan karakter bagi siswa?

WKB : “Tujuannya adalah membentuk perilaku anak ke arah yang lebih baik yang

mencerminkan nilai-nilai karakter seperti misalnya bertanggung jawab, bekerja keras,

disiplin, dan lain sebagainya”.

12. P : Dampak apa yang diharapkan dengan melaksanakan pendidikan karakter?

WKB : “Siswa dapat menjadi dirinya sendiri, bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat,

sekolah, dan negara”.

13. P : Sejauh ini bagaimanakah pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

WKB : “Sejauh ini pelaksanaannya ya sudah baik dan berjalan secara efektif”.

14. P : Apakah semua guru diwajibkan melaksanakan pendidikan karakter?

WKB : “Ya semua guru diwajibkan melaksanakan pendidikan karakter misalnya dalam

pembelajaran harus menanamkan nilai-nilai karakter yang relevan”.

15. P : Bagaimanakah tingkat keberhasilan pendidikan karakter di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta?

WKB : “Untuk keberhasilannya menurut saya sudah cukup terbukti di SMP Stella Duce

2 Yogyakarta tidak pernah terjadi tawuran atau perilaku buruk lainnya”.

16. P : Apakah pelaksanaan pendidikan karakter mendapat respon baik dari guru, siswa,

maupun orang tua siswa?

WKB : “Semua merespon dengan baik karena demi kebaikan siswa dan sekolah ini

juga”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

106

17. P : Bagaimanakah kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta?

WKB : “Pelaksanaannya berjalan lancar tanpa adanya kendala”.

18. P : Menurut Bapak bagaimanakah pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta saat ini?

WKB : “Menurut saya sudah bagus. Semua guru wajib melaksanakan pendidikan

karakter dalam proses pembelajarannya. SMP Stella Duce 2 Yogyakarta selama ini tidak

pernah ada masalah seperti tawuran, perilaku buruk seperti di televisi-televisi karena

semua guru diwajibkan memberikan contoh dalam berperilaku yang baik”.

19. P : Apakah ada evaluasi pendidikan karakter?

WKB : “Belum ada kisi-kisinya. Untuk mengevaluasi pendidikan karakter kita hanya

bisa melihat hasilnya misalnya siswa tidak mencontek, siswa memiliki rasa tanggung

jawab, sportivitas, dan lain-lain dalam kesehariannya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

107

Lampiran 9 Hasil Transkip Wawancara dengan Guru Matematika

1. Peneliti (P) : Menurut Ibu, pendidikan karakter itu seperti apa?

Guru Matematika (GM) : “Pendidikan karakter itu adalah suatu usaha yang

sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik agar kelak mampu

mengembangkan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup bangsa Indonesia, agama,

sosial budaya, dan nilai-nilai yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional”.

2. P : Nilai - nilai yang ada dalam pendidikan karakter itu apa saja?

GM : “Macam-macam mbak 1) agama, agama itukan penting tidak hanya dari

pendidikan sekolah tetapi juga penting dari rumah, keluarga terutama orangtua. Yang

kedua, pancasila, pancasila sendiri kan merupakan prinsip dari kehidupan kebangsaan dan

Negara kita. Yang ketiga, budaya. Budaya kita kalau bisa kan harus sesuai dengan apa

yang tertanam. Selain itu juga harus sesuai kemanusiaan. Optimis, sikap optimis sangat

penting agar dia mencapai apa yang dicita-citakan hingga kelak menjadi peserta didik

yang dapat menerapkan dan mengembangkan tidak hanya dilingkungan sekolah tetapi

juga dikehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara”.

3. P : Apa yang menjadi tujuan pendidikan karakter?

GM : “Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa atau anak itu sendiri, pendidikan ini

mampu membuat karakter siswa menjadi lebih manusiawi, baik untuk menggabungkan

pendidikan karakter disini di dalam pembelajaran matematika saya rasa cukup pada saat

mereka mengerjakan ulangan tidak dengan bekerjasama”.

4. P : Nilai-nilai karakter apakah yang ingin guru tanamkan pada diri siswa?

GM : “Saya ingin tanamkan adalah kejujuran dan tanggung jawab”.

5. P : Nilai-nilai karakter yang ditunjukkan oleh guru apa saja dalam proses

pembelajaran matematika?

GM : “Dalam Matematika ya? Menurut saya selama ini macam-macam yang pastinya

agama, disiplin, masuk tepat waktu, baris berbaris, kemudian mengerjakan PR di rumah,

termasuk disiplin, jujur, misalnya dia itu belajar dulu dirumah dengan cara membaca

kemudian pantang menyerah, rasa ingin tahu tinggi terutama dalam pelajaran. Saya

sebagai guru juga sangat ingin anak-anak memiliki karakter pejuang, ketika dia merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

108

sulit mereka harus berusaha secara maksimal atau dengan kata lain karakter yang saya

tanamkan adalah sikap pantang menyerah”.

6. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kejujuran pada siswa?

GM : “Memperingatkan siswa yang mencontek temannya saat mengerjakan tugas atau

saat ulangan atau ujian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan

pendapat tentang suatu pokok diskusi, larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat

ulangan, ujian atau pun pada saat pembelajaran, transparansi penilaian kelas”.

7. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter demokratis pada siswa?

GM : “Mengajak seluruh siswa agar dapat bekerja sama dalam kelompok tanpa

membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi, memberikan

perhatian yang sama kepada semua siswa, memberi kesempatan kepada siswa untuk

berbeda pendapat, menghargai pendapat siswa tanpa membedakan suku, agama, ras,

golongan, status sosial, dan status ekonomi”.

8. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter disiplin pada siswa?

GM : “Guru masuk kelas tepat waktu, menegur siswa yang melanggar aturan di kelas

(seperti makan dalam kelas, berbicara, mengganggu temannya, berkeliaran, dan

sebagainya), mengecek kehadiran siswa, menggunakan seragam guru sesuai aturan”.

9. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter teliti pada siswa?

GM : “Saat memulai pelajaran, guru menuliskan tujuan pembelajaran atau KD dan

judul materi yang akan dipelajari, meminta siswa tidak terburu-buru dalam mengerjakan

soal, meminta siswa mengecek kembali lembar jawaban sebelum dikumpulkan,

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan, jika siswa

belum paham diberi motivasi atau pertanyaan-pertanyaan terkait materi”.

10. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kerja keras pada siswa?

GM : “Membiasakan semua siswa mengerjakan semua tugas yang diberikan selesai

dengan baik pada waktu yang telah ditetapkan, mengajak siswa untuk lebih giat belajar,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi, tentang materi pelajaran

ke teman, guru ataupun pihak lain, membiasakan siswa untuk mengutarakan pendapatnya

saat diskusi kelas”.

11. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter kreatif pada siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

109

GM : “Mengajukan berbagai pertanyaan berkenaan dengan suatu pokok bahasan untuk

memancing gagasan siswa, pemberian tugas yang menantang munculnya daya pikir

kreatif, menerapkan berbagai metode pembelajaran, menggunakan berbagai alat

penilaian, menggunakan berbagai media pembelajaran”.

12. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter mandiri pada siswa?

GM : “Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerja sendiri, meminta siswa untuk mengerjakan sendiri tugas individu yang diberikan,

memantau kerja siswa secara mandiri, memberi kesempatan kepada siswa untuk

menentukan kelompok diskusinya sendiri, meminta siswa mengerjakan soal di papan

tulis”.

13. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter rasa ingin tahu pada siswa?

GM : “Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru atau teman

tentang materi matematika, mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait materi,

menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu, mengajak siswa untuk

mencari informasi dari berbagai sumber”.

14. P : Bagaimana guru menerapkan nilai karakter tanggung jawab pada siswa?

GM : “Membiasakan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan,

membiasakan siswa untuk berani mempertanggungjawabkan pendapatnya”.

15. P : Apakah tujuan pelaksanaan pendidikan karakter secara umum itu menurut Ibu?

GM : “Pastinya banyak sekali mbak. Pertama pendidikan karakter ingin menyiapkan

atau mencetak peserta didik yang mampu untuk mengembangkan sikap yang pertama

kebiasaan, perilaku peserta didik yang terpuji, dan sejalan dengan nilai-nilai budaya

bangsa yang religius. Kedua, kemampuan peserta didik untuk menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan. Ketiga, lingkungan sekolah yang aman dan

nyaman (siswa jujur, disini kana da operasi kejujuran, penuh kreatif, saling toleransi,

nyaman tidak hanya dalam belajar saja tetapi juga ada kebersihan kelas), keempat jiwa

kepemimpinan (menumbuhkan jiwa pemimpin yang punya tanggung jawab sebagai

penerus bangsa)”.

16. P : Apa yang guru harapkan dengan melaksanakan pendidikan karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

110

GM : “Untuk siswa atau peserta didik semoga lebih teliti belajar tidak hanya belajar

dalam artian pelajaran saja tetapi juga belajar dalam sosialisasi kemudian pantang

menyerah terutama dalam matematika karena pelajaran matematika itu kan susah”.

17. P : Tujuan penanaman nilai-nilai karakter itu seperti apa?

GM : “Ya sama dengan yang saya jelaskan tadi mbak. Ingin menjadikan atau

mencetak atau menyiapkan siswa yang berwawasan kebangsaan. Lingkungan sekolah

yang aman dan nyaman, jujur, kreatif, dan toleransi. Yang terakhir diharapkan besok

menjadi calon-calon pemimpin yang bertanggung jawab pada tugasnya maupun pada

bangsa dan negara”.

18. Bagaimanakah persiapan dalam pelaksanaan pendidikan karakter dikelas?

GM : “Pastinya harus ada perencanaan, kemudian baru melaksanakannya. Pendidikan

karakter dilaksanakan oleh Ibu Kepala Sekolah, Guru, BK yang secara bersama-sama

sebagai suatu komunitas sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan karakter. Kegiatan

rutin sekolah yang mencerminkan pendidikan karakter misalnya saat upacara bendera

upacara Agustusan, doa malaikat Tuhan bersama, berdoa setiap selesai pelajaran,

mengucapkan salam sebagai suatu budaya yang harus dilakukan secara terus menerus.

Guru juga harus mempraktekkan nilai-nilai karakter misalnya berpakaian rapi, sepatu

harus bersih”.

19. P : Apa saja yang dipersiapkan guru ketika akan mengajar?

GM : “Paling ya RPP sama materi-materi tambahan sebagai pendukung dan media-

media pembelajaran”.

20. P : Bagaimanakah persiapan materi yang akan diintegrasikan dengan penanaman

karakter pada siswa?

GM : “Materi saya persiapkan sebelumnya termasuk soal-soal yang nanti akan

dikerjakan siswa dalam kelompok”.

21. P : Apakah pelaksanaan pendidikan karakter selama ini sudah efektif?

GM : “Menurut saya pelaksanaannya sudah efektif”.

22. P : Bagaimanakah suasana pembelajaran dikelas yang menerapkan pendidikan

karakter?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

111

GM : “Suasananya lebih menyenangkan, pembelajaran tidak bosan, siswa lebih aktif,

tekun, rasa ingin tahu yang tinggi, demokrasi, saling bekerja sama, dan rasa tanggung

jawab yang tinggi”.

23. P : Bagaimana respon dan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar?

GM : “Respon siswa sangat baik, hal ini terlihat dari antusias mereka untuk

mengerjakan soal-soal yang saya berikan”.

24. P : Metode apa yang dipakai oleh guru untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada

siswa?

GM : “Paling pertama ceramah, tanya jawab, dan latihan”.

25. P : Model pembelajaran yang biasanya ibu pakai dalam pembelajaran matematika

seperti apa?

GM : “Karena pelajaran matematika termasuk pelajaran yang dianggap susah. Saya

biasanya menyuruh siswa mengerjakan tugas-tugas dengan membentuk kelompok kecil

dengan jumlah siswa antara empat sampai lima orang”.

26. P : Kapankah ibu melakukan evaluasi dari pendidikan karakter?

GM : “Setiap saat dan terus menerus jadi tidak hanya di dalam kelas saja tetapi juga

diluar kelas atau diluar lingkungan sekolah. Saya memantau bagaimana kerjasamanya

ketika mengerjakan tugas kelompok, toleransi kepada siswa lain atau kepada guru bagus

atau tidak, perilaku siswa ketika jam istirahat dan ketika pulang sekolah”.

27. P : Evaluasi yang ibu lakukan itu meliputi aspek apa saja?

GM : “Selama ini yang saya nilai itu kompleksitas, daya dukung, image siswa, proses

pembelajaran aktif, perilaku, dan kepribadiannya”.

28. P : Apakah kegunaan dari evaluasi tersebut?

GM : “Gunanya yang pertama untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dalam

pencapaian indikator, kedua mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi

yang diajarkan dan yang ketiga mengetahui bagaimana indikator-indikator apa yang

kurang atau belum tercapai”.

29. P : Bagaimana tindak lanjut dari evaluasi tersebut?

GM : “Misalnya anak yang memperoleh nilai 75 berarti sudah mencapai KKM terus

saya lihat pencapaian nilai tersebut dengan pendidikan karakter bagaimana. Jadi, ada

sinkronisasi nilai dengan karakter yang ditunjukkan siswa atau kalau ada anak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

112

malas, nilainya turun biasanya saya kasih pengayaan atau remedial. Mendekati anak

tersebut untuk mengobrol sehingga saya tahu penyebab permasalahan yang sedang

dihadapi anak”.

30. P : Apa saja yang sudah dicapai dari pelaksanaan pendidikan karakter?

GM : “Banyak mbak, mulai dari awal pembelajaran dari religius, berdoa, disiplin,

jujur, kerjasama, toleransi, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab. Intinya menurut saya

anak lebih teliti, jujur, mengerjakan sendiri pekerjaannya dalam menyelesaikan soal-soal,

bertanggung jawab, dan bersemangat”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

113

Lampiran 10 Hasil Transkip Wawancara dengan Siswa I

1. Peneliti (P) : Bagaimanakah menurutmu pendidikan karakter itu?

Siswa 1 (S1) : “Pendidikan karakter mungkin adalah pendidikan yang mengutamakan

karakter-karakter baik”.

2. P : Kalau nilai-nilai karakter yang baik itu apa saja?

S1 : “Misalnya jujur, baik kepada guru dan orang tua, tidak menyontek, disiplin, ya

seperti itulah menurut saya kak”.

3. P : Kalau guru matematika yang mengajar sendiri apakah mencerminkan nilai-nilai

karakter?

S1 : “Iya kak, misalnya guru selalu datang tepat waktu ke kelas enggak pernah telat”.

4. P : Bagaimana responmu dengan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

Matematika?

S1 : “Menyenangkan, walaupun kadang siswa yang duduk di belakang ramai sendiri

kak”.

5. P : Bagaimana suasana pembelajaran yang sudah menerapkan pendidikan karakter

di dalam kelas?

S1 : “Suasananya pokoknya asik kak tidak membuat orang bosan”.

6. P : Metode apa yang digunakan oleh guru dalam menerapkan pendidikan karakter

pada proses pembelajaran?

S1 : “Sebelumnya kan guru pasti menjelaskan materi dengan ceramah, abis itu

biasanya kita mengerjakan soal-soal dengan kelompok terus sebelum pelajaran berakhir

di kasih PR”.

7. P : Apakah model pembelajaran seperti itu efektif?

S1 : “Karena saya merasa pelajaran Matematika susah jadi dengan adanya kerja

kelompok sangat membantu sekali. Teman-teman dalam kelompok saya biasanya

mengajari saya jika saya tidak bisa mengerjakan soal”.

8. P : Media apa saja yang digunakan oleh guru dalam mengajar?

S1 : “Biasanya bu guru bawa buku paket kadang juga bawa alat-alat demonstran

misalnya kubus, balok, dan lain-lain sesuai materinya saja”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

114

9. P : Apakah anda mengetahui pesan yang disampaikan dari pendidikan karakter?

Jika mengetahui makna atau kesan sebutkan kesan tersebut?

S1 : “Ya kak saya tahu, pokoknya kita tidak boleh menyerah dengan sulitnya

pelajaran matematika”.

10. P : Apakah cara mengajar guru matematika sudah sesuai yang diharapkan?

S1 : “Sudah kak”.

11. P : Menurutmu bagaimana proses pembelajaran matematika selama ini?

S1 : “Pelajaran matematika kan sangat sulit tapi karena bu guru sabar dan kita sering

kerja kelompok jadi agak lebih mudah”.

12. P : Apa ada kendala dalam proses pembelajaran dikelas selama ini?

S1 : “Ya paling kadang-kadang ada siswa terutama yang cowok-cowok itu tidak mau

kerjasama dan ramai sendiri”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

115

Lampiran 11 Hasil Transkip Wawancara dengan Siswa 2

1. Peneliti (P) : Bagaimanakah menurutmu pendidikan karakter itu?

Siswa 2 (S2) : “Pendidikan karakter adalah pendidikan yang ada karakter-karakternya

misalnya budi pekerti yang baik gitu”.

2. P : Kalau nilai-nilai karakter yang baik itu apa saja?

S2 : “Karakter yang baik itu ya patuh pada guru, tidak membolos, tidak mencontek,

dan tidak telat masuk kelas”.

3. P : Kalau guru matematika yang mengajar sendiri apakah mencerminkan nilai-nilai

karakter?

S2 : “Sudah, karena bu guru selalu mengajarkan kita untuk tidak mencontek”.

4. P : Bagaimana responmu dengan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

Matematika?

S2 : “Ya biasa saja sama dengan pembelajaran pada pelajaran lainnya”.

5. P : Bagaimana suasana pembelajaran yang sudah menerapkan pendidikan karakter

di dalam kelas?

S2 : “Suasananya sih bagus dan baik tidak membosankan”.

6. P : Metode apa yang digunakan oleh guru dalam menerapkan pendidikan karakter

pada proses pembelajaran?

S2 : “Ceramah, tugas, dan berkelompok”.

7. P : Apakah model pembelajaran seperti itu efektif?

S2 : “Biasanya kalau sudah dibentuk kelompok oleh guru, kami saling bekerjasama,

diskusi untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan nanti hasilnya bisa kita

presentasikan di depan kelas”.

8. P : Media apa saja yang digunakan oleh guru dalam mengajar?

S2 : “Media yang dipakai guru biasanya tergantung materinya sih, misalnya kemarin

pada saat materi aritmatika sosial guru memperlihatkan uang logam, buku, alat tulis,

spidol, penggaris, sebagai contoh agar mudah kami pahami”.

9. P : Apakah anda mengetahui pesan yang disampaikan dari pendidikan karakter?

Jika mengetahui makna atau kesan sebutkan kesan tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

116

S2 : “Ya tahu kak, pokoknya kita tidak boleh menyontek”.

10. P : Apakah cara mengajar guru matematika sudah sesuai yang diharapkan?

S2 : “Ya sudah tapi ya tetap harus lebih baik lagi”.

11. P : Menurutmu bagaimana proses pembelajaran matematika selama ini?

S2 : “Pelajaran matematika itu sangat sulit jadinya membuat orang pusing dikelas

kalau lama-lama,, jadinya kami dibuat kelompok gitu kak biar cepat nyelesain soal-soal”.

12. P : Apa ada kendala dalam proses pembelajaran dikelas selama ini?

S2 : “Kendalanya ya soal-soalnya sulit-sulit”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

117

Lampiran 12 Silabus dan Sistem Penilaian Mata Pelajaran Matematika

YAYASAN TARAKANITA WILAYAH YOGYAKARTA

SMP STELLA DUCE 2

Jalan Suryodiningratan 33 Yogyakarta 55141 Telepon (0274) 372401

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII / 2

Tahun Pelajaran : 2013 / 2014

Standar Kompetensi: 8. Menggunakan Bentuk Aljabar, Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel, dan Perbandingan

dalam Pemecahan Masalah.

Alokasi Waktu : 16 JP

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

Nilai

Karakter Teknik Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

8.1

Membuat

matematika

dari

masalah

yang

berkaitan

dengan

Persamaan

dan

Pertidaksama

an Linear

Satu Variabel

Siswa

mendiskusikan

yaitu kalimat

terbuka,

tertutup, dan

pernyataan.

Siswa

mengubah

Mengubah

masalah ke

dalam

matematika

berbentuk

persamaan

linear satu

variabel

Tes

Tertulis

Tes Uraian Seorang petani

mempunyai

sebidang tanah

berbentuk persegi

panjang. Lebar

tanah tersebut 6 m

lebih pandek

daripada

2 JP Buku

Matematika

Konsep dan

Aplikasinya

untuk Kelas

VII SMP

dan MTs,

Dewi

Kerjasama

Kemandiri

an Belajar

Tanggung

jawab

terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

118

persamaan

dan

pertidaksam

aan linier

satu

variabel

masalah ke

dalam

matematika

berbentuk

persamaan

linear satu

variabel

panjangnya. Jika

keliling tanah 60

m, buatlah model

matematikanya!

Nuhharini

dan Tri

Wahyuni,

Penerbit

Depdiknas.

Surakarta,

2008

tugas

Siswa

menyimak

penjelasan

guru tentang

cara mengubah

masakah ke

dalam

matematika

berbentuk

pertidaksamaa

n linear satu

variabel. Siswa

diminta

menuliskan

masalah dalam

kehidupan

sehari-hari

yang berkaitan

dengan PLSV

dan PtLSV

Mengubah

masalah ke

dalam

matematika

berbentuk

pertidaksam

aan linear

satu

variabel

Tes

Tertulis

Tes Uraian Suatu model

kerangka balok

terbuat dari kawat

dengan uuran

panjang (x + 5) cm,

lebar (x - 2) cm,

dan tinggi x cm.

Tentukan model

matematika dari

keterangan di atas

jika panjang kawat

yang digunakan

seluruhnya tidak

lebih dari 132 cm!

2 JP Buku

Matematika

untuk SMP

Kelas VII,

Sukino dan

Wilson

Simangunso

ng, Penerbit

Erlangga,

Jakarta,

2007

8.2

Menyelesai

kan model

matematika

dari

masalah

Persamaan

Linear Satu

Variabel

Siswa

mendiskusikan

tentang

penyelesaian

masalah

sehari-hari

Membuat

model

matematika

dari soal

cerita yang

berkaitan

Tes

Tertulis

Tes Uraian Diketahui harga 1

kg buah anggur

tiga kali harga 1 kg

buah salak. Jika Ibu

membeli 2 kg buah

anggur dan 5kg

2 JP Buku

Matematika

Konsep dan

Aplikasinya

untuk Kelas

VII SMP

Kerjasama

Kemandiri

an belajar

Tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

119

yang

berkaitan

dengan

persamaan

linear satu

variabel

yang diubah ke

dalam

matematika

berbentuk

persamaan

linear satu

variabel.

Siswa

mengerjakan

soal latihan

secara

individu.

Siswa diminta

menuliskan

masalah dalam

kehidupan

sehari-hari

yang berkaitan

dengan PLSV

kemudian

menyelesaikan

nya

dengan

pertidaksam

aan linear

satu

variabel!

buah salak maka

Ibu membayar

Rp38.500,00

a. Buatlah

kalimat

matematika

dari keterangan

di atas,

kemudian

selesaikanlah.

b. Berapakah

harga 1 kg

buah anggur

dan 1 kg buah

salak?

dan MTs,

Dewi

Nuhharini

dan Tri

Wahyuni,

Penerbit

Depdiknas.

Surakarta,

2008

jawab

terhadap

tugas

Siswa

mendiskusikan

tentang

penyelesaian

masalah

sehari-hari

yang diubah ke

dalam

matematika

berbentuk

persamaan

Menyelesai

kan model

matematika

dari soal

cerita yang

berkaitan

dengan

pertidaksam

aan linear

satu

variabel

Tes

Tertulis

Tes

Urauan

Sebuah mobil

barang melalui

sebuah jembatan

timbang.

Berat mobil barang

itu 2,5 ton,

sedangkan

muatannya t ton.

Berat maksimum

yang

diperkenankan

2 JP Buku

Matematika

1A untuk

SMP Kelas

VII, M.

Cholik A

dan

Sugijono,

Penerbit

Erlangga

2004.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

120

linear satu

variabel.

Siswa

mengerjakan

soal latihan

secara

individu.

untuk melewati

jembatan tersebut

adalah 6,5 ton.

Tentukan nilai 2t!

8.3

Menggunak

an konsep

aljabar

dalam

pemecahan

masalah

aritmetika

sosial yang

sederhana

Aritmetika

Sosial

Siswa

melakukan

simulasi

kegiatan

ekonomi

sehari-hari

(jual-beli).

Siswa

mendiskusikan

pengertian dan

menghitung

nilai

keseluruhan,

nilai perunit,

dan nilai

sebagian.

Menghitung

nilai

keseluruhan

, nilai

perunit, dan

nilai

sebagian

Tes

Tertulis

Tes Uraian Harga 2 lusin buku

tulis adalah

Rp80.000,00. Audi

membeli buku itu

dengan uang

selembar

Rp50.000,00

a. Berapa banyak

buku yang ia

peroleh?

b. Berapa besar

uang

kembaliannya

?

2 JP Buku

Matematika

untuk SMP

Kelas VII,

Sukino dan

Wilson

Simangunso

ng, Penerbit

Erlangga,

Jakarta,

2007

Kerjasama

Kemandiri

an belajar

Tanggung

Jawab

terhadap

tugas

Siswa

menyimak

penjelasan

guru, tentang

laba, rugi,

harga beli,

harga jual,

rabat, dan

bunga tunggal.

Siswa

Menentukan

besar dan

presentase

laba, rugi,

harga jual,

harga beli,

rabat, bunga

tunggal

dalam

kegiatan

Tes

Tertulis

Tes Uraian Seorang pedagang

membeli beras

Rp300.000,00 per

kuintal dari grosir.

Apabila beras itu

dijual lagi seharga

Rp4.000,00 per kg,

berapa yang

diperoleh pedagang

tersebut?

2 JP Buku

Matematika

Konsep dan

Aplikasinya

untuk Kelas

VII SMP

dan MTs,

Dewi

Nuhharini

dan Tri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

121

menentukan

besar dan

persentase

laba, rugi,

harga jual,

harga beli,

rabat, bunga

tunggal dalam

kegiatan

ekonomi.

ekonomi. Wahyuni,

Penerbit

Depdiknas.

Surakarta,

2008

8.4

Menggunak

an

perbandinga

n untuk

pemcahan

masalah

Perbandinga

n dan Skala

Siswa

mendiskusikan

pengertian

skala sebagai

suatu

perbandingan.

Siswa diminta

menyebutkan

contoh-contoh

gambar

berskala

Menjelaska

n pengertian

skala

sebagai

suatu

perbandinga

n

Tes

Tertulis

Tes Uraian Pada suatu peta

tertulis skala : 1 :

10.000

Apakah arti skala 1

: 10.000 tersebut?

2 JP Buku

Matematika

Konsep dan

Aplikasinya

untuk Kelas

VII SMP

dan MTs,

Dewi

Nuhharini

dan Tri

Wahyuni,

Penerbit

Depdiknas.

Surakarta,

2008

Kerjasama

Kemandiri

an belajar

Tanggung

Jawab

terhadap

tugas

Melalui

diskusi, siswa

mengidentifika

si faktor

pembesaran

dan engecilan

pada gambar

berskala.

Menghitung

faktor

perbesaran

dan

pengecilan

pada

gambar

berskala

Tes

Tertulis

Tes Uraian Sebuah peta dibuat

sedemikian

sehingga setiap 6

cm mewakili 90

km. tentukan faktor

perbesarannya!

2 JP Buku

Matematika

untuk SMP

Kelas VII,

Sukino dan

Wilson

Simangunso

ng, Penerbit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

122

Siswa

melakukan

penghitungan

faktor

perbesaran dan

pengecilan

pada gambar

berskala.

Erlangga,

Jakarta,

2007

Siswa

mendiskusikan

perbandingan

seharga

(senilai) dan

berbalik harga

(nilai). Siswa

menyebutkan

contoh-contoh

masalah

sehari-hari

yang

merupakan

perbandingan

seharga

(senilai) dan

berbalik harga

(nilai).

PT : Siswa

menggunakan

perbandingan

seharga

(senilai) dan

berbalik harga

(nilai) untuk

Memberika

n contoh

masalah

sehari-hari

yang

merupakan

perbandinga

n seharga

(senilai) dan

berbalik

harga (nilai)

Tes

Tertulis

Tes Uraian Sebutkan contoh

kehidupan sehari-

hari yang berkaitan

dengan:

a. Perbandingan

seharga?

b. Perbandingan

berbalik harga?

2 JP Buku

Matematika

1A untuk

SMP Kelas

VII, M.

Cholik A

dan

Sugijono,

Penerbit

Erlangga,

2004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

123

menyelesaikan

soal/masalah

sehari-hari

Keterangan : Saran Kepala Sekolah Mengetahui.

Kepala Sekolah Yogyakarta, Januari 2014

Guru Mata Pelajaran

Dra. Anna Harsanti Bernadetta Retno H., S.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

124

Lampiran 13 RPP Mata Pelajaran Matematika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII (tujuh) /1 (satu)

Materi Pokok : Aritmetika Sosial

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (8 x 40 menit)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

125

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 1.1 Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya.

1.1.1 Menjawab berapa jumlah uang yang

diperlukan untuk membayar listrik di

ruang kelasnya jika saja matahari tidak

bersinar (karena ada gerhana matahari)

selama 1 jam.

2. 2.2. Memiliki rasa ingin tahu,

percaya diri, dan ketertarikan pada

matematika serta memiliki rasa

percaya pada daya dan kegunaan

matematika yang terbentuk melalui

pengalaman belajar.

2.3.1 Menjelaskan jenis biaya yang

dikeluarkan oleh orang tua untuk

keperluan pendidikan dalam 1 bulan

tertentu.

2.3.2 Mengkalkulasi jumlah uang yang

dikeluarkan oleh orang tuanya untuk

membiayai salah satu jenis pengeluaran

pendidikan dalam 1 bulan.

3. 3.4 Memahami konsep

perbandingan dan menggunakan

bahasa perbandingan dalam

mendeskripsikan hubungan dua

besaran atau lebih.

3.4.1 Menjelaskan pengertian nilai suatu

barang.

3.4.2 Menghitung harga penjualan, harga

pembelian, untung atau rugi.

3.4.3 Menentukan persentase untung, atau

persentase rugi.

3.4.4 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan diskon, pajak, bruto,

tara, dan neto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

126

4. 4.2 Menggunakan konsep aljabar

dalam menyelesaikan masalah

aritmatika sosial sederhana.

4.2.1 Mempresentasikan contoh penggunaan

bunga tunggal dalam kehidupan sehari-

hari.

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Melalui kegiatan mandiri, peserta didik dapat menjelaskan apa yang terjadi dengan

jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar listrik di ruang kelasnya jika saja

matahari tidak bersinar (karena ada gerhana matahari) selama 1 jam saja. (LK-1

terlampir)

2. Melalui kegiatan mandiri, peserta didik dapat menuliskan jenis biaya yang

dikeluarkan oleh orang tua untuk keperluan pendidikan dalam 1 bulan tertentu. (LK-

2 terlampir)

3. Melalui kegiatan berpasangan, peserta didik dapat menghitung jumlah uang yang

dikeluarkan oleh orang dalam sebulan untuk membiayai salah satu jenis pengeluaran

dalam bidang pendidikan pada bulan tertentu. (LK-2 terlampir)

4. Melalui pengamatan terhadap kegiatan di kantin sekolah, peserta didik dapat

menjelaskan nilai suatu barang, harga penjualan, harga pembelian, untung atau rugi.

5. Melalui latihan soal yang terdapat pada buku teks Matematika, peserta didik dapat

menerapkan penggunaan persentase untung atau persentase rugi dalam kehidupan

sehari-hari.

Pertemuan Kedua

1. Dengan menggunakan media cetak (koran atau majalah), peserta didik dapat

menyelesaikan soal berkaitan dengan diskon.

2. Dengan menggunakan media cetak (koran atau majalah), peserta didik dapat

menyelesaikan soal berkaitan dengan pajak.

Pertemuan Ketiga

1. Dengan menggunakan timbangan barang, peserta didik dapat menyelesaikan soal

berkaitan dengan bruto, tara, dan neto dari suatu kemasan barang.

2. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik dapat memprentasikan contoh

penggunaan bunga tunggal dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

127

D. Materi Pembelajaran

Pertemuan pertama

1. Nilai Suatu Barang

2. Harga Penjualan, Pembelian, Untung, dan Rugi

Pertemuan kedua

Diskon, Pajak

Pertemuan ketiga

1. Bruto, Tara, dan Netto

2. Bunga Tunggal

E. Metode Pembelajaran

1. Metode Ilmiah

2. Pembelajaran Kontekstual

3. Pembelajaran Kooperatif

F. Sumber Belajar

1. Buku Teks Matematika, Kemendikbud, 2013 Halaman ....

2. Halaman iklan pada media cetak (jenis dan edisi tidak terikat)

3. Kantin atau koperasi sekolah

G. Media Pembelajaran

1. Media

1. Barang kemasan yang berisi data-data neto, bruto, atau tarra.

2. Buku tabungan.

3. Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

128

2. Alat dan bahan

Timbangan barang.

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Pendahuluan (10 menit )

1. Dimulai dengan berdoa, mengecek kehadiran, dan menyiapkan peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran.

2. Apersepsi: Menanyakan kepada peserta didik tentang:

* jumlah pembayaran pajak rumah tinggal mereka pada tahun

terakhir.

* saldo tabungan mereka di bank atau koperasi pada saat ini.

Motivasi : Materi Aritmetika Sosial banyak manfaatnya dalam kehidupan kita

sehari-hari, misalnya: dalam perhitungan pembayaran PBB, kegiatan

jual beli di pasar.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti (100 menit)

Mengamati

1. Peserta didik melakukan pengamatan terhadap kegiatan di kantin sekolah, yang

meliputi nilai suatu barang, harga penjualan, harga pembelian, untung atau rugi.

Menanya

2. Peserta didik termotivasi untuk mempertanyakan apakah berbagai kejadian ketika

melakukan pengamatan di kantin sekolah dapat dimodelkan dengan rumus tertentu.

Mengumpulkan Data

3. Peserta didik membuat model matematika dari hasil pengamatan kegiatan di kantin

sekolah.

4. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal dari buku teks Matematika SMP

halaman … nomor …

5. Peserta didik mengisi LK-1 dan LK-2.

6. Mencatat informasi yang diperoleh ketika mengisi LK maupun dalam mengerjakan

soal latihan.

Mengasosiasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

129

7. Peserta didik melakukan asosiasi tentang untung atau rugi dalam suatu transaksi

penjualan.

Mengomunikasi

8. Beberapa peserta didik mempresentasikan hasil yang diperoleh ketika melakukan

kegiatan pengamatan di kantin sekolah, sedangkan yang lain menanggapi.

Penutup (10 menit)

1. Dengan bimbingan pendidik, peserta didik diminta membuat rangkuman

2. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran

yang dilakukan pada hari ini.

3. Pendidik memberikan tugas (PR) dari buku teks Matematika SMP halaman ...

4. Pendidik menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan

datang akan membahas tentang diskon, pajak. Untuk itu mereka diminta

membawa bukti pembayaran PBB rumahnya.

Pertemuan Kedua

Pendahuluan (10 menit )

1. Dimulai dengan berdoa, mengecek kehadiran, dan menyiapkan peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran.

2. Apersepsi: * Menanyakan apakah ada materi atau tugas yang belum dipahami.

* Menanyakan kepada peserta didik tentang jumlah uang untuk

membayar PBB (tahun terakhir) rumah yang mereka masing-

masing.

Motivasi: Materi tentang Diskon, Pajak banyak manfaatnya dalam kehidupan

kita sehari-hari, misalnya:

* Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada saat membeli makanan di

restoran.

* Transaksi di pasar pada saat membeli satu jenis barang dengan

diskon tertentu.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

130

Kegiatan inti (60 menit)

Mengamati

1. Masing-masing peserta didik mengamati halaman koran atau majalah yang di

dalamnya terdapat transaksi yang memberikan diskon.

2. Masing-masing peserta didik mengamati bukti PBB rumah tinggal mereka.

3. Peserta didik membaca masalah 7.8 halaman …, dan definisi 7.8 halaman …,

kemudian menuliskan hasil yang diperoleh pada buku latihan.

Menanya

4. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang beberapa hal yang belum dipahami

berkaitan dengan diskon dan juga pajak.

Mengumpulkan Data

5. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal dari buku teks Matematika SMP,

Kemendikbud halaman … nomor ...

6. Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik membuat catatan tentang informasi

yang diperolehnya ketika:

* mengamati halaman koran yang memuat tentang diskon

* mengamati lembaran bukti pembayaran PBB rumah mereka, atau bukti pembayaran

makanan yang memuat PPN.

* mengerjakan soal latihan yang belum mereka pahami.

Mengomunikasi

7. Beberapa peserta didik mengkomunikasikan hasil yang diperoleh ketika:

* mengamati halaman koran yang memuat tentang diskon

* mengamati lembaran bukti PBB rumah mereka, atau bukti pembayaran makanan

yang

memuat PPN.

* mengerjakan soal tugas latihan,

sedangkan yang lain menanggapi.

Penutup (10 menit)

1. Dengan bimbingan pendidik, peserta didik diminta membuat rangkuman

2. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi

3. Pendidik memberi tugas untuk membawa:

* satu jenis barang kemasan yang terdapat tulisan bruto, tarra, dan neto

* buku tabungan yang mereka miliki

4. Pendidik menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan

datang akan membahas tentang bruto, tarra, neto, dan bunga tunggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

131

Untuk itu, mereka diharapkan dapat membuka web:

Pertemuan Ketiga

Pendahuluan (10 menit )

1. Dimulai dengan berdoa, mengecek kehadiran, dan menyiapkan peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran.

2. Apersepsi: Menanyakan tulisan bruto, tarra, dan neto pada barang kemasan yang

mereka bawa.

Motivasi: Materi tentang bruto, tarra, neto, dan bunga tunggal banyak

manfaatnya dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya: ketika

membeli barang kemasan, bunga bank.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan inti (100 menit)

Mengamati

1. Secara berkelompok, peserta didik membaca masalah 7.7 halaman …, definisi 7.7

halaman …, yang terdapat pada buku teks Matematika Siswa.

2. Secara berkelompok, peserta didik membaca masalah 7.9, definisi 7.9 halaman …,

yang terdapat pada buku teks Matematika Siswa, kemudian menuliskan hasil yang

diperoleh pada buku latihan.

3. Secara berkelompok, peserta didik menimbang kemasan barang yang dibawa dengan

menggunakan timbangan barang.

4. Secara berkelompok, peserta didik mengamati transaksi yang terdapat di dalam buku

tabungan mereka.

Menanya

5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang beberapa hal pada masalah 7.7 dan

masalah 7.9 yang belum dipahami, maupun hasil dari kegiatan menimbang barang

kemasan serta pengamatan terhadap buku tabungan.

Mengumpulkan Data

6. Setiap kelompok mencatat semua informasi yang diperoleh dari kegiatan menimbang

barang kemasan serta pengamatan terhadap buku tabungan.

Mengasosiasi

7. Peserta didik mengerjakan tugas latihan soal dari buku teks Matematika halaman …

tentang Uji Kompetensi 7.2 nomor 2 dan nomor 7.

8. Beberapa peserta didik diminta menyajikan hasil pekerjaan mereka pada uji

kompetensi 7.2 nomor 2 dan nomor 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

132

Mengomunikasi

9. Setiap kelompok menempelkan hasil diskusi pada dinding kelasnya.

10. Masing-masing anggota kelompok melakukan “belanja” sambil mencatat hal-hal

penting yang tidak terdapat pada kelompoknya.

Penutup (10 menit)

1. Dengan bimbingan pendidik, peserta didik diminta membuat rangkuman

2. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran

yang baru saja diselesaikan.

3. Pendidik memberi tugas agar dirumah peserta didik:

* membuat soal yang berkaitan dengan harga penjualan, pembelian, untung

atau rugi, diskon, pajak, bruto, tara, dan neto, beserta penyelesaiannya sebanyak

5 (lima) soal.

* membuka http://matematikomputer.blogspot.com/2009/04/soal-matematika-

kelas-xii-ips-bunga.html (di dalam web tersebut terdapat 5 soal tentang

penggunaan bunga tunggal,) dan membuat penyelesaian dari semua soal tersebut.

4. Pendidik menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuan yang akan

datang adalah ulangan harian tentang aritmetika sosial.

I. Penilaian

1. Sikap spiritual

a. Teknik Penilaian: Observasi

b. Bentuk Instrumen: Lembar observasi

c. Kisi-kisi:

No. Sikap/nilai Butir Instrumen

1. Menyadari besarnya kekuasaan Tuhan dibandingkan

dengan uang

1

2. Menyadari adanya kegunaan dan kekuatan doa dalam

kalkulasi keuangan

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

133

3. Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan adanya air,

udara, matahari yang kesemuanya itu tanpa biaya

3

4. Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan adanya

kekayaan alam yang tidak terbatas.

4

Instrumen: lihat Lampiran 1

2. Sikap sosial

a. Teknik Penilaian: Penilaian sejawat (antar teman)

b. Bentuk Instrumen: Angket

c. Kisi-kisi:

No. Sikap/nilai Butir Instrumen

1. Rasa ingin tahu 1-3

2. Percaya diri 4-5

3. Ketertarikan kegunaan matematika pada kehidupan. 6

Instrumen: lihat Lampiran 2.

3. Pengetahuan

a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen: Uraian

c. Kisi-kisi:

No. Indikator Butir Instrumen

1. Menentukan salah satu dari Harga Penjualan, Pembelian,

Untung, atau Rugi.

1, 2

2. Menyelesaikan soal dalam kehidupan sehari-hari berkaitan

dengan pajak atau diskon.

3

3. Menentukan salah satu dari bruto, tara, atau neto 4

4. Menyelesaikan soal tentang bunga tunggal dalam koperasi. 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

134

Instrumen: lihat Lampiran 3.

4. Keterampilan

a. Teknik Penilaian:Observasi

b. Bentuk Instrumen: Check list

c. Kisi-kisi:

No. Keterampilan Butir Instrumen

1. Mempresentasikan contoh penggunaan bunga tunggal dalam

kehidupan sehari-hari.

1

Instrumen: lihat Lampiran 4

..., .............................. 20...

Mengetahui

Kepala SMP Guru Mata Pelajaran

________________________

_________________________

NIP. ... NIP. ...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

135

Lampiran 1: Penilaian sikap spiritual

No N a m a

Peserta Didik

Menyadari

besarnya

kekuasaan

Tuhan

dibandingkan

dengan uang

(1)

Menyadari

adanya

kekuatan doa

dalam rangka

tercapainya

suatu tujuan

atau

keinginan.

(2)

Bersyukur atas

kebesaran

Tuhan dengan

adanya air,

udara,

matahari yang

semuanya

tanpa biaya.

(3)

Bersyukur atas

kebesaran

Tuhan dengan

adanya

kekayaan alam

yang tidak

terbatas.

(4)

Total

Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

Keterangan Nilai:

Selalu = 4

Sering = 3

Jarang = 2

Tidak Pernah = 1

Kriteria:

A = Total Skor 12-16

B = Total Skor 8-12

C = Total Skor 4-8

D = Total Skor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

136

Lampiran 2: Penilaian sikap sosial

Lembar penilaian antar teman dalam kerja kelompok

Nilailah setiap anggota dalam kelompokmu! Berilah nilai 10 bila sangat baik, atau nilai 0 bila

sangat jelek! Selanjutnya jumlahkan hasil penilaianmu untuk memperoleh nilai masing-masing

anggota dalam kelompokmu!

No Nama Siswa

No

Presensi

Hal yang dinilai

1 2 3 4 5 6 Jumlah

1

2

3

4

Keterangan : Hal yang dinilai

No Hal yang dinilai

1 Mendengarkan pendapat teman lainnya

2 Mengajukan usul, atau memberikan pendapat

3 Menyelesaikan tugas dengan baik

4 Membantu teman lain yang membutuhkan

5 Tetap berada dalam tugas

6 Antusias dalam mengidentifikasi penggunaan matematika

dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

137

Lampiran 3: Penilaian pengetahuan

1. Harga pembelian satu lusin pensil Rp36.000,00, sedangkan harga penjualannya

Rp4.000,00 per buah. Jika semua pensil terjual, tentukan untung atau ruginya.

2. Dengan menjual sepeda seharga Rp500.000,00 seorang pedagang mendapat untung 25%.

Hitunglah harga pembeliannya.

3. Harga sebuah baju Rp125.000,00. Jika pedagang memberikan diskon 10%, hitunglah

jumlah uang yang harus dibayar.

4. Bruto suatu jenis barang 25 kg dengan tara 2%. Hitunglah neto barang tersebut.

5. Ali menyimpan uang di koperasi sebesar Rp300.000,00 dengan bunga 2% sebulan.

Hitunglah jumlah simpanan Ali setelah 5 bulan.

Pedoman Penilaian Pengetahuan.

No Penyelesaian Skor

1

2

3

4

Harga penjualan= 12 x Rp4.000,00

= Rp48.000,00

Karena harga penjualan lebih dari harga pembelian,

maka untungnya = Rp48.000,00 – Rp36.000,00

=Rp12.000,00

Untung 25%, maka penjualannya=100%+25%

= 125%

Harga pembelian =

x Rp500.000,00

=Rp400.000,00

Diskon =

x Rp125.000,00 = Rp12.500,00

Jumlah uang yang harus dibayar adalah:

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

138

5

Rp125.000,00 – Rp12.500,00 = Rp112.500,00

Tara =

x 25 kg

= 0,5 kg

Jadi berat neto = 25kg – 0,5kg

= 24,5kg

Bunga sebulan =

x Rp300.000,00

= Rp6.000,00

Bunga selama 5 bulan = 5 x Rp6.000,00

=Rp30.000,00

Jumlah simpanan Ali selama 5 bulan adalah:

=Rp300.000,00 + Rp30.000,00

=Rp330.000,00

1

1

1

1

1

1

1

Total Skor 20

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 , dengan pedoman sebagai berikut :

Nilai Akhir = Perolehan Skor X (100)

Total Skor Max

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

139

Lampiran 4: Penilian Keterampilan

Instrumen:

1. Presentasikan satu contoh soal tentang penggunaan bunga tunggal dalam kehidupan

sehari-hari.

Contoh Penilaian Keterampilan

No

Nama

Peserta

Didik

Menunjukkan

kemampuan

mempertahankan

pendapat.

Menerapkan

konsep bunga

tunggal secara

benar.

Menggunakan

strategi yang

sesuai dan

beragam.

Mengemas

penyajian secara

runtut dan

menarik.

Total

Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

4

5

6

..

..

Keterangan Nilai

Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

Kriteria:

A = Total Skor 12-16

B = Total Skor 8-12

C = Total Skor 4-8

D = Total Skor 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

140

Lampiran 5

Nama Peserta Didik : ………………

K e l a s : VII..

W a k t u : 40 menit

LK-1

1. Seorang pedagang membeli beras Rp300.000,00 per kuintal dari grosir. Apabila beras itu

dijual lagi seharga Rp4.000,00 per kg, berapa rupiah keuntungan yang diperoleh pedagang

itu?

2. Om Boy membeli sebuah piano dalam keadaan rusak seharga Rp675.000,00. Piano itu

diperbaiki sampai berfungsi kembali dan tampak seperti baru dengan biaya perbaikan

sebesar Rp635.000,00. Om Boy menginginkan keuntungan sebesar Rp250.000,00, berapa

harga jual piano tersebut?

3. Seorang pedagang membeli sepeda seharga Rp620.000,00. Setelah beberapa bulan sepeda

itu dijual dengan harga Rp607.800,00. Berapa persenkah ruginya?

4. Mas Marwan membeli 200 lembar kartu lebaran dengan harga Rp300.000,00. Kemudian ia

menjualnya dengan harga Rp2.000,00 per lembar dan ternyata 20 lembar rusak. Berapa

persenkah keuntungan yang diperoleh mas Marwan?

5. Ibu Dewi membeli sebuah televisi, radio, dan VCD player seharga Rp3.000.000,00. Setahun

kemudian ia menjual televisi kepada Bu Megi seharga Rp1.500.000,00 dan VCD player

kepada Bu Dena seharga Rp 1.000.000,00. Apabila Ibu Dewi menginginkan keuntungan

sebesar 2%, berapa rupiah radio itu harus dijual?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

141

Nama Peserta Didik : ………………

K e l a s : VII..

W a k t u : 40 menit

LK-2

1. Paman membeli baju dengan harga Rp50.000,00 dan mendapat diskon 40%. Paman juga

membeli baju untuk Mei seharga Rp30.000,00 dan mendapat diskon 15%. Berapa rupiah

jumlah harga yang harus dibayar paman?

2. Di sebuah toko emas, setiap pembelian Rp100.000,00 ke atas mendapat diskon 10% dan

kurang dari Rp100.000,00 mendapat diskon 5%. Ibu Weni membeli sebuah kalung

seharga Rp450.000,00 dan sepasang anting seharga Rp60.000,00, Berapa rupiah yang

harus dibayar oleh Ibu Weni?

3. Toko “Serba Ada” menerima sekarung terigu dari pemasok. Pada karung tersebut tertera:

Bruto = 20 kg

Neto = 19 kg.

Terigu itu dijual eceran dengan harga Rp4.000,00 tiap kg. Toko itu mendapat kiriman 20

karung dengan harga Rp57.500,00 tiap karung. Tentukan keuntungan total toko itu bila

harga jual satu karung bekas saja Rp250,00!

4. Tiap sak semen dengan bruto 50 kg dibeli dengan harga Rp82.000,00. Semen tersebut

dijual secara eceran dengan harga Rp2.000,00 tiap kg. Tentukan keuntungan penjualan

10 sak semen dan pembungkusnya, jika harga jual tiap pembungkus semen bekas

Rp500,00 dan tara 0,5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

142

Nama Peserta Didik : ………………

K e l a s : VII..

W a k t u : 40 menit

LK-3

1. Ibu Dona menabung sebesar Rp3.000.000,00 di suatu bank dengan bunga 6% per tahun.

Setelah beberapa bulan, tabungan Ibu Dona berjumlah Rp3.120.000,00. Berapa lama Ibu

Dona menabung ?

2. Santi menabung di suatu bank dengan suku bunga tunggal sebesar 8% per tahun. Setelah

9 bulan, tabungan Santi menjadi Rp1.590.000,00. Berapa rupiah tabungan santi mula-

mula?

3. Seorang nasabah menabung uang sebesar Rp600.000,00. Setelah 4 bulan jumlah

tabungannya menjadi Rp616.000,00. Berapa persen besar bunga per tahun?

4. Pak Jono meminjam uang sebesar Rp30.000.000,00 untuk modal usaha di suatu bank

dengan jangka waktu pelunasan 10 bulan. Bank tersebut menetapkan bunga tunggal

sebesar 8% per tahun. Berapa rupiah besar angsuran Pak Jono tiap bulan?

5. Seorang pengusaha meminjam uang di bank sebesar Rp2.000.000,00. Pinjaman tersebut

dikembalikan selama 5 bulan dengan angsuran Rp420.000,00 per bulan. Berapa

persentase suku bunga pinjaman di bank tersebut per tahun?

6. Pada sebuah koperasi simpan pinjam, Budi meminjam uang sebesar Rp800.000,00

dengan bunga 15% per tahun. Jika ia meminjam selama 9 bulan, berapa rupiah jumlah

uang yang harus dikembalikan Budi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

143

Lampiran 14 JADWAL PELAJARAN

SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA

HARI JAM

KE WAKTU

KELAS VII KELAS VIII KELAS IX

KET

GU

RU

PIK

ET

HA

RJ

UN

A M

AN

AH

JA

LU

MA

MP

AN

G

SE

KA

R J

AG

AD

SID

O A

SIH

TIR

TA

TE

JA

JA

NG

KA

R B

UM

I

JO

DH

IPA

TI

MA

DU

KA

RA

PR

ING

GO

DA

NI

TA

NJ

UN

GA

NO

M

KE

CA

PI

KO

LIN

TA

NG

NA

FIR

I

SA

SA

ND

O

SE

RU

NA

I

Sen

in

1 07.00 - 07.40 15 6 17 27 18 22 31 25* 20 32 10 7 23 29 21

Ro

sali

a D

esy K

rist

ian

ing

rum

, S

. P

d.

2 07.40 - 08.20 15 6 17 27 18 22 31 25* 8 32 10 7 23 29 21

3 08.20 - 09.00 6* 26 17 27 18 31 20 7 8 22 15 10 14 23 21

4 09.30 - 10.10 6* 26 27 11 20 31 5 7 8 22 15 10 14 23 18

5 10.10 - 10.50 20 26 27 11 15 31 5 7 32 25 29 14 12 21* 18

6 10.50 - 11.30 26 11 27 6 15 8 5 23 32 25 29 14 12 21* 18

7 12.00 - 12.40 26 11 15 6 21 8 32 22 23* 10 14 29 25 18 5

8 12.40 - 13.20 26 11 15 6 21 8 32 22 23* 10 14 29 25 18 5

Sela

sa

1 07.00 - 07.40 27 26 6 17 11 31 22 8 29 14 7 25 5 10 18*

Ver

onik

a H

erm

i H

astu

ti,

S.

Si.

2 07.40 - 08.20 27 26 6 17 11 31 22 8 29 14 7 25 5 10 18*

3 08.20 - 09.00 27 26 6 17 11 23 31 8 22 7 1 3 2 25 15

4 09.30 - 10.10 33 27 17 18 23 4 31 14 22 7 1 3 2 25 15

5 10.10 - 10.50 33 27 17 18 23 4 31 14 15 7 5 2 3 12 19

6 10.50 - 11.30 26 27 11 18 23 4 8 10 15 29 5 2 3 12 19

7 12.00 - 12.40 26 33 11 20 19 5* 8 10 14 29 2 16 3 15 25

8 12.40 - 13.20 26 33 11 23 19 5* 8 10 14 29 2 16 20 15 25

Ra

bu

1 07.00 - 07.40 19 17 6 18 27 7 8 20 29 24 14 15 10 5 23

Ev

i

Mar

dia

n

a, S

. P

d.

2 07.40 - 08.20 19 17 6 18 27 7 8 25 29 24 14 15 10 5 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

144

3 08.20 - 09.00 33 17 19 18 27 7 8 25 29 24 14 1 15 20 10

4 09.30 - 10.10 33 20 19 17* 21 32 23 8 25 14 24 1 15 7 10

5 10.10 - 10.50 23 19 20 17* 21 32 33 8 25 14 24 5 3 7 29

6 10.50 - 11.30 17 19 18 11 6 20 33 8 10 23 24 5 3 21 29

7 12.00 - 12.40 17 23 18 11 6 33 25 32 10 15 3 14* 29 21 12

8 12.40 - 13.20 17 23 18 11 6 33 25 32 10 15 3 14* 29 21 12

Ka

mis

1 07.00 - 07.40 17 11* 21 23 6 15 7 14 9 8 10* 30 20* 19 28

Mar

ia Y

uli

Ast

iti,

S.

Pd

.

2 07.40 - 08.20 17 11* 21 23 6 15 7 14 9 8 10* 30 20* 19 28

3 08.20 - 09.00 11 6 23 17 25 4 7 15 9 8 20 19 1 21 28

4 09.30 - 10.10 11 6 23 17 25 4 8 15 10 20 3 19 1 21 7

5 10.10 - 10.50 11 6 23 25 2 5 8 9 10 29 3 20 19 30 7

6 10.50 - 11.30 6 23 18 25 2 5 4 9 8 29 3 14 19 30 20

7 12.00 - 12.40 6 17 18 21 11 25 4 5 8 24 23 14 30 28 2

8 12.40 - 13.20 6 17 18 21 11 25 4 5 8 24 23 14 30 28 2

Ju

ma

t

1 07.00 - 07.40 6 11 25 21 19* 33 5 10 9 15* 30 23 7 28 18

Drs

. Y

oh

annes

Her

man

Sub

arja

2 07.40 - 08.20 6 11 25 21 19* 33 5 10 9 15* 30 23 7 28 18

3 08.20 - 09.00 23 25 21 15 18 5 33 9 7 8 19 24 14 28 30

4 09.30 - 10.10 23 25 21 15 18 5 33 9 7 8 19 24 14 2 30

5 10.10 - 10.50 25 33 11 19 18 5 15 9 7 8 16 24 14 2 28

6 10.50 - 11.30 25 33 11 19 2 8 15 5 14 10 16 3 24 18 28

7 12.00 - 12.40 11 15 29* 6 2 8 4 5 14 10 25 3 24 18 21

8 12.40 - 13.20 11 15 29* 6 2 8 4 5 23 10 25 3 24 18 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

145

Kode Guru

Nama Guru Mata Pelajaran

1 Dra. Anna Harsanti Matematika

2 Patricius Parno, S. Pd. Si IPA

3 Robertus Budisusila, S. Pd. Bahasa Indonesia

4 Sr. Fidelis Budiriastuti CB, S.Pd. Matematika

5 Dra. Anastasia Sri Hestutiningsih IPS

6 Fx. Suwarjono IPS

7 Drs. Emanuel Indra Maryono PJOK

8 Dra. Florentiana Dwi Ambar Sayekti Bahasa Indonesia

9 Adriana Wiwin Erni Andewi, S. Pd. Matematika

10 Margaretha Puri Astuti, S. Pd. Si. IPA

11 Bernadetta Retno Haryani, S. Pd. Matematika

12 Fr. Romana Pipiet Cintia Sanjaya, S. Pd. BK

13 Ansgaria Oscarita Febriani, S. Pd. Bahasa Inggris

14 Anastasia Beni Indrawati, S. Pd. Bahasa Inggris

15 FA. Catur Setya Novemanto, S. Pd. Agama Katolik

16 Rosalia Desy Kristianingrum, S. Pd. BK

17 Dwi Apriani, S. Pd. IPA

18 Margaretha Yuni Widhi Astuti, S. S. Bahasa Indonesia

19 Fransisca Aprilia Endah Haryanti, S. Si. TIK

20 Veronika Hermi Hastuti, S. Si. Seni Budaya

21 Agatha Ruminingsih, S. Pd. Bahasa Inggris

22 F. Kurniawan Hadi Putranto, S. Si. TIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

146

23 Yohana Rahajeng Sekarningrum, S. SN.

Mulok - Bahasa Jawa Prakarya

24 Maria Yuli Astiti, S. Pd. Matematika

25 Agustinus Danish Singgih Prabowo, S. Pd. PKn

26 Dra. Sr. Jeanne, CB Bahasa Indonesia

27 Gregorius Pito Wahyu Prakosa, S. Pd. PJOK

28 F. Kiswati, S. Pd. Matematika

29 Drs. Yohanes Herman Subarja IPS

30 Dra. Th. Marfuah Prakarya/Keterampilan

31 Evi Mardiana, S. Pd IPA

32 Anang Wijaya, S. Pd. Prakarya

33 Paulus Yanuar Kharismawan Bahasa Inggris

Catatan : PKT diampu oleh wali kelas pada kode bertanda *

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

147

Lampiran 15

YAYASAN TARAKANITA WILAYAH YOGYAKARTA

SMP STELLA DUCE 2 TERAKREDITASI : A

Jl. Suryodiningratan 33 Yogyakarta 55141 Telepon (0274) 372401

KELAS : VII SEKAR JAGAD

WALI KELAS : ANSGARIA OSCARITA FEBRIANI, S.Pd.

NO NIS NAMA LENGKAP L/P

1 8396 AGATHA PRIMA VISTA P

2 8397 AGRY GADING LARASATI P

3 8401 AMELIA GRISSCA PRADIPTA P P

4 8405 ANSELMUS HEPI INDRA KURNIAWAN L

5 8407 AZ ZAHRA DEVANDRA PUTRI P

6 8409 BAMBANG CITRAMEGA BERLIANO PRAWADIKA L

7 8416 CHRYSTABELLA AURORA RANINDITA P

8 8417 CORNELIA BERTHA ADIASTA P

9 8419 DANIEL ADITYA PRAGNYANA L

10 8421 DANNY HENDRAWAN L

11 8422 DAVID EDWIN YOGANANTA L

12 8424 DESTYA AYU SEKAR KINANTHI P

13 8426 DIAH ERLI APRILI MOLLE P

14 8429 DOMINICUS JERMI SANADA L

15 8434 EMALYNDA CAHYANINGRUM P

16 8437 ERICA RAFAELLA P

17 8449 GABRIEL AVELLINO RINANTO L

18 8454 HERLINNA SERLY OCTAVIANI P

19 8463 KELVIN BIMA NUGRAHA L

20 8473 MAHESA ASYAM RAGASA PRAYUDHI L

21 8478 MARIA RATNASARI ANGGRAINI SANTOSO P

22 8480 MAURA PRAJÑA DIPATYA P

23 8487 NOVI ANDRIA P

24 8490 PATRISIA GELANG LIWUN P

25 8507 SILVESTER DESKI PUNGGA PRAGOLA L

26 8512 THOMAS RIO BRIANTANA L

27 8515 TRIFENA APRILIA ERAPUTRI P

28 8519 VINCENTIUS BAGAS PUTRA SATRIA L

29 8523 VINONA LULA PUTRI APRILA P

30 8525 VOLA ASMARA P

31 8529 VONISIA ABIGAEL P

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

148

Lapiran 16 Dokumentasi Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA … · F. Model Pembelajaran Matematika ... Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu ... 20 tahun 2003 tentang Sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI