Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......Pendidikan Geografi Universitas Negeri...

45
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/1 Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 1 BAHAN AJAR PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : SMA Negeri Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / 1 Tahun Pelajaran : 2017/2018 Materi Pokok : Pengetahuan Dasar Geografi Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT) B. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4 3.1. Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari 4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

Transcript of Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN ......Pendidikan Geografi Universitas Negeri...

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 1

    BAHAN AJAR

    PENGETAHUAN DASAR GEOGRAFI

    A. IDENTITAS

    Satuan Pendidikan : SMA Negeri

    Mata Pelajaran : Geografi

    Kelas/Semester : X / 1

    Tahun Pelajaran : 2017/2018

    Materi Pokok : Pengetahuan Dasar Geografi

    Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)

    B. Kompetensi Inti :

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

    ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

    pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

    permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

    sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

    dalam pergaulan dunia.

    3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

    dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

    wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

    fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

    bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

    memecahkan masalah

    4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

    terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

    mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

    C. Kompetensi Dasar dan Indikator

    Kompetensi Dasar Dari

    KI-3

    Kompetensi Dasar Dari KI-4

    3.1. Memahami pengetahuan

    dasar geografi dan

    terapannya dalam kehidupan

    sehari-hari

    4.1. Menyajikan contoh penerapan

    pengetahuan dasar geografi dalam

    kehidupan sehari-hari dalam

    bentuk tulisan.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 2

    Indikator Pencapaian

    Kompetensi (IPK)

    Indikator Pencapaian

    Kompetensi (IPK)

    3.1.1 Mengindentifikasi ruang

    lingkup geografi

    3.1.2 Membedakan objek studi

    formal dan material

    3.1.3 Membedakan aspek fisik

    dan non fisik geografi

    3.1.4 Menngidentifikasi konsep-

    konsep geografi dalam

    kehidupan sehari-hari

    3.1.5 Mengidentifikasi prinsip-

    prinsip geografi dalam

    kajian geosfer

    3.1.6 Merinci pendekatan

    geografi dalam kajian

    geosfer

    4.1.1 Membuat artikel tentang

    pengetahuan dasar geografi yang

    berhubungan dengan kehidupan

    sehari-hari di daerah masing-

    masing

    D. Tujuan Pembelajaran

    Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali

    informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan

    mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar

    mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan

    pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,

    menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritikserta dapat mendeskrifsikan

    pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari

    serta dapat menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam

    kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 3

    PERTEMUAN 1

    Indikator Pencapaian KD :

    3.1.1 Mengindentifikasi ruang lingkup geografi

    3.1.2 Membedakan objek studi formal dan material

    3.1.3 Membedakan aspek fisik dan non fisik geografi

    MENGIDENTIFIKASI RUANG LINGKUP GEOGRAFI

    A. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU GEOGRAFI DAN PENGERTIAN

    GEOGRAFI

    1. Sejarah dan Tokoh-Tokoh Geografi

    Istilah geografi pertama sekali diperkenalkan oleh Erastosthenes

    (276–104 SM) dalam bukunya Geographika. Geografi berasal dari bahasa

    Yunani yang terdiri dari kata geo berarti ‘bumi’ dan graphein yang berarti

    ‘tulisan’. Jadi, geografi berarti ’tulisan tentang bumi’, sehingga geografi

    sering disebut sebagai ilmu bumi. Padahal, geografi tidak hanya

    mempelajari tentang permukaan bumi, tetapi juga mempelajari benda-benda

    di luar bumi dan di ruang angkasa. Dengan demikian, pengertian geografi

    dapat didefinisikan menjadi lebih luas yang dapat mengakumulasi semua hal

    di atas, mulai dari geografi klasik, geografi abad pertengahan, geografi

    modern, sampai dengan perkembangan geografi di abad ini.

    Sejarah dan perkembangan ilmu geografi dapat dikelompokkan dalam

    empat bagian yaitu; (1) geografi klasik (Yunani dan Romawi), (2) geografi

    abad pertengahan (Arab dan Eropa), (3) geografi modern, dan (4) geografi

    di abad ke 20.

    a. Geografi Klasil (Yunani dan Romawi)

    Pengetahuan geografi sudah ada sejak zaman Yunani Kuno, yang

    mana telah ada usaha untuk menguraikan hal-ihwal Negeri termasuk

    watak dan tabiat penduduknya. Pada zaman ini fenomena geografis

    masih menggunakan anggapan belaka dan mitos, kurang menggunakan

    akal sehat. Kondisi ini berlangsung lama, sampai abad ke 6 SM.

    Beberapa pemikir atau tokoh yang hidup di zaman ini antara lain:

    1) Herodutus (485-428 SM) Ahli filsafat dan sejarah Yunani.

    Herodutus dikenal sebagai Bapak ilmu sejarah, tetapi

    sesungguhnya ia juga “Bapak Geografi”. Ia pertama kali menguraikan

    seluk-beluk keadaan tempat-tempat (dinamakan topografi) dan

    menerangkan mengapa halnya demikian. Ia mengemukakan bahwa

    interaksi manusia dan alam sangat erat salaing tak terpisahkan. Tahun

    450 SM ia berhasil mewujudkan model peta dunianya, yang membagi

    bumi ini atas 3 bagian saja yaitu Laurasia, Tethis, dan Gondwana Land.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 4

    Herodotus mengemukakan bahwa hubungan

    perkembangan masyarakatdengan faktor-faktor geografi di wilayah yang

    bersangkutan sangat erat. Ia menganjurkan dilakukan penulisan

    hubungan antara keduanya.

    Pada tahun 450 SM membuat peta dunia dan membagi dunia

    menjadi tiga bagian, yaitu : Eropa, Asia, dan Libya (Afrika). Peta

    Herodotus tersebut sangat sederhana bila dibandingkan dengan peta yang

    kita kenal sekarang. Berdasarkan pandangannya, di satu pihak ia

    dianggap sebagai ahli sejarah, sedangkan di lain pihak ia juga dipandang

    sebagai ahli Geografi. Paham Geografinya bersifat Filosofis. Herodotus

    juga menulis tentang keadaan alam dan bangsa Mesir.

    Gambar 1.1 : Peta yang dibuat Herodotus

    Sumber : https://ahmadsamantho.wordpress.com

    2) Thales (640-548 SM)

    Ia merupakan seorang georaf pertama dari bangsa Yunani Kuno,

    malakukan penelitian dan mengungkap informasi dengan melakukan

    perjalanan ke berbagai tempat. Thales menganggap bahwa bumi ini

    berbentuk keping Silinder yang terapung di atas air dengan separuh bola

    hampa di atasnya.

    Pendapat ini hilang seabad kemudian setelah Parminedes

    mengemukakan pendapatnya bahwa bumi berbentuk bulat. Kemudian

    Heraclides (+ 320 SM) berpendapat bahwa bumi berputar pada

    sumbunya dari barat ke timur. Pada masa itu juga sudah dikenal adanya

    beberapa zona iklim meski pada waktu itu belum diketahui bahwa

    kondisi tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring.

    3) Heraclides (+320 SM)

    Berpendapat bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke

    timur.

    http://rimalrimaru.com/konsep-kebudayaan/https://ahmadsamantho.wordpress.com/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 5

    4) Anaximandros (550 SM)

    Seorang Yunani yang membuat peta bumi. Ia beranggapan bahwa

    bumi berbentuk silinder. Bagian bumi yang dihunimanusia sebuah pulau

    yang muncul dari laut.

    Ia beranggapan bahwa bumi berbentuk silinder. Perbandingan

    panjang silinder dan garis tengahnya, adalah 3:1. Bagian bumi yang

    dihuni manusia menurutnya adalah sebuah pulau berbentuk bulat yang

    muncul dari laut. Karena pendapatnya tersebut, maka peta bumi yang

    dibuatnya mirip sebuah jamur

    Gambar 1.2: Gambar mengenai alam semesta yang dibuat oleh

    Anaximandros.

    Sumber : https://gambar peta anaximandor.com/2017/02

    5) Homerus.

    Seorang penjelajah yang banyak menulis tentang sejarah di Laut

    Tengah sebagai hasil penjelajahannya

    6) Pitheas (340 SM)

    Ia mampu membuat uraian tentang perjalanan dari pantai Eropa

    ke Inggris.

    7) Erastothenes (276-194 SM)

    Erastothenes hidup 200 tahun sebelum masehi dianggap

    sebagai orang pertama yang meletakkan dasar pengetahuan tentang bumi.

    Karya beliau berupa karya tulis sebanyak 3 jilid yang diberi judul

    Geographein. Berisi tentang perubahan-perubahan daratan, lautan, gejala-

    gejala alam di lautan, benda-benda langit berikut jaring-jaring derajat

    astronomi. Pada jilid ketiga, ia menguraikan daerah-daerah berikut

    keberadaan penduduknya. Membuat jaring-jaring dunia berdasarkan

    pancaran sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi.

    https://gambar/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 6

    Merupakan tokoh geografi klasik peletak dasar pengetahuan

    tentang bumi, dalam bukunya yang berjudul “Geografika” pada jilid

    pertama diuraikan tentang perubahan-perubahan antara daratan dan

    lautan serta arus laut. Pada jilid kedua diuraikan tentang benda-benda

    langit, dan pada jilid ketiga di jelaskan tentang daerah dan penduduknya.

    Erastothenes dikenal juaga sebagai bapak geografi karena jasa-jasanya,

    diantara jasa-jasanya yaitu : menentukan ukuran besar bumi, peletak

    dasar geografi, membuat katalogus bintang, sebuah kalender dengan

    tahun kabisat, cara menemukan bilangan prima, sistem koordinat

    geografi, dll.

    Gambar 1.3: Peta yang dibuat Erastothenes

    Sumber : https://ahmadsamantho.wordpress.com

    Pengetahuan geografi dari bangsa Yunani ini kemudian diwariskan

    kepada bangsa Romawi yang mengembangkannya lebih lanjut. Maka lahirlah

    tokoh-tokok sebagai berikut:

    (1) Strabo (64-20 SM)

    Ia menulis buku tebal berjudul Geographia. Isinya uraian tentang

    dunia ini yang dialami manusia (istilah dalam bahasa Yunani

    Oikumene).

    (2) Claudius Plotomaeus (87-150 M)

    Ia hidup dizaman sekitar 150 an, ia tertarik pada aspek matematis

    dari geografi dan menkontruksikan berbagai peta. Ia menulis buku

    Guide To Geography (Panduan Geografi), ia juga menulis petunjuk

    pembuatan peta dan membuat daftar delapan ribu tempat beserta

    lintang dan bujurnya. Dasarnya adalah tinggi matahari pada tengah

    hari pada tanggal tertentu. Dengan demikian diketahui orang

    dizaman itu Imago Mundi, yakni Citra Dunia.

    (3) Posidonius (100 SM)

    https://ahmadsamantho.wordpress.com/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 7

    Dengan lebih cermat ia mengukur keliling bumi dibandingkan

    Eratosthenes hasilnya hanya berselisih 7.000 mil saja dari ukuran

    bumi yang kita kenal sekarang.

    b. Geografi Abad Pertengahan (Arab dan Eropa)

    Selepas Romawi jatuh, Barat dicengkeram dalam era kegelapan.

    Perkembangan ilmu pengetahuan justru mulai berkembang pesat di

    Timur Tengah. Geografi mulai berkembang pesat pada era Kekhalifahan

    Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Ketika itu, Khalifah Harun Ar-

    Rasyid dan Al- Mamun berkuasa, mereka mendorong para sarjana

    Muslim untuk menerjemahkan naskah-naskah kuno dari Yunani ke

    dalam bahasa Arab.

    Ketertarikan umat Muslim terhadap geografi diawali dengan

    kegandrungan atas astronomi. Perkembangan di bidang astronomi itu

    perlahan tapi pasti mulai membawa para sarjana untuk menggeluti ilmu

    bumi. Umat Islam mulai tertarik mempelajari peta yang dibuat bangsa

    Yunani dan Romawi. Beberapa naskah penting dari Yunani yang

    diterjemahkan antara lain; “Alemagest dan Geographia”

    Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah

    Al-Ma'mun yang berkuasa dari tahun 813 hingga 833 M memerintahkan

    para geografer Muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat

    itu muncullah istilah mil untuk mengukur jarak. Sedangkan orang Yunani

    menggunakan istilah stadion.

    Era keemasan Islam, perkembangan astronomi Islam,

    penerjemahan naskah-naskah kuno ke dalam bahasa Arab serta

    meningkatnya ekspansi perdagangan dan kewajiban menunaikan ibadah

    haji merupakan sejumlah faktor yang mendukung berkembangnya

    geografi di dunia Islam. Tak pelak, Islam banyak memberi kontribusi

    bagi pengembangan geografi.

    Geografer Muslim di Era Keemasan

    1. Hisyam Al-Kalbi (abad ke-8 M)

    Dia adalah ahli ilmu bumi pertama dalam sejarah Islam. Hisyam begitu

    populer dengan studinya yang mendalam mengenai kawasan Arab.

    2. Musa Al-Khawarizmi (780 M - 850 M)

    Ahli matematika yang juga geografer itu merevisi pandangan Ptolemaues

    mengenai geografi. Bersama-sama 70 puluh geografer, Al-Khawarizmi

    membuat peta globe pertama pada tahun 830 M.

    3. Al-Ya’qubi (wafat 897 M)

    Dia menulis buku geografi bertajuk ‘Negeri-negeri’ yang begitu populer

    dengan studi topografisnya.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 8

    4. Ibn Khordadbeh (820 M - 912 M)

    Dia adalah murid Al-Kindi yang mempelajari jalan-jalan di berbagai

    provinsi secara cermat dan menuangkannya ke dalam buku Al- Masalik

    wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan).

    5. Al-Dinawari (828 M - 898 M)

    Geografer Muslim yang juga banyak memberi kontribusi pada

    perkembangan ilmu geografi.

    6. Hamdani (893 M - 945 M)

    Geografer Muslim abad ke-9 M yang mendedikasikan dirinya untuk

    mengembangkan geografi.

    7. Ali al-Masudi (896 M - 956 M)

    Nama lengkapnya Abul hasan Ali Al-Ma’sudi. Ia mempelajari faktorfaktor

    internal dan eksternal yang mempengaruhi pembentukan batubatuan di

    bumi dengan orisinalitas yang mencengangkan.

    8. Ahmad ibn Fadlan (abad ke-10 M)

    Dia adalah geografer yang menulis ensiklopedia dan kisah perjalanan ke

    daerah Volga dan Kaspia.

    9. Ahmad ibn Rustah (abad ke-10 M)

    Ibnu Rustah merupakan geografer yang menulis ensiklopedia besar

    mengenai geografi. Al Balkhi Memberikan sumbangan cukup besar dalam

    pemetaan dunia. Al Kindi Selain terkenal sebagai ahli oseanografi, dia

    juga seorang ilmuwan multitalenta. Sebagai ahli fisika, optik, metalurgi,

    bahkan filosofi.

    10. Al Istakhar II dan Ibnu Hawqal (abad ke-10 M)

    Memberikan kontribusi besar dalam pemetaan dunia.

    11. Al-Idrisi (1099 M)

    Ahli geografi kesohor pada zamannya, yang juga dikenal sebagai ahli

    zoologi.

    12. Al Baghdadi (1162 M)

    Seorang geografer Muslim terkemuka.

    13. Abdul-Leteef Mawaffaq (1162 M)

    Selain pakar geografi, dia juga merupakan ahli pengobatan.

    Periode kejayaan Islam telah menyempurnakan tradisi penulisan

    tentang bumi dan geografi. Walaupun tidak banyak orang yang

    menguraikan secara mendalam tentang perkembangan ilmu pengetahuan

    dari abad ke V sampai dengan XIII atau pada masa masa kejayaan Islam.

    Di daerah barat pada akhir abad pertengahan, uraian-uraian

    tentang Geografi masih bercirikan hasil laporan perjalanan, baik

    perjalanan yang dilakukan melalui darat maupun melalui laut. Pesatnya

    http://rimalrimaru.com/geografi-akhir-abad-ke-19-abad-ke-20-bagian-2-terakhir/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 9

    perkembangan Geografi didorong oleh munculnya gerakan pembaharuan

    di bidang seni, filsafat, renesaince, dan humanisme agama (munculnya

    paham protestanisme) sehingga para sarjana lebih leluasa dalam

    mengemukakan pendapatnya tentang keadaan dunia. Pada masa tersebut

    para pelancong tidak didorong oleh sekedar hasrat ingin tahu dari luar

    horisonnya, tetapi dalam melakukan perjalanan sudah memiliki tujuan

    tertentu, yaitu :

    1) Menemukan daerah baru sebagai sumber ekonomis, sebagai

    daerah koloni, atau untuk kepentingan perdagangan dengan

    kata lain sebagai upaya untuk memperoleh

    kekayaan (Gold).

    2) Sebagai tugas suci mengembangkan ajaran agamanya

    masing-masing atau bertujuan untuk penyebaran agama ke

    daerah baru (Gospel).

    3) Sebagai akibat negatif yang kemungkinan diduga lebih

    dahulu dari kedua tujuan di atas, yaitu karena keperluan

    peperangan baik karena perebutan daerah sumber atau

    daerah pemasaran maupun peperangan akibat bentrokan

    ajaran agama (Glory).

    Beberapa tokoh geografi abad pertengahan adalah : Marcopolo,

    Bartholomeus Diaz, Vasco Da Gama, Columbus, Amerigo Vespucci,

    Ferdinand Magelhaens, Nicolas Copernicus dan Ibnu Kaldun

    1. Ibnu Khaldun(1332-1406)

    Berhasil menulis buku geografi kesejahteraan (Historical

    geography), yang boleh dipandang sebagai embrio dari ilmu

    pengetahuan kemasyarakatan. Diperhatikannya masalah irigasi,

    kehidupan bangsa Nomad, perdagangan di daearh-daerah gurun.

    Diuraikannya pula mengapa kerajaan-kerajaan islam dapat muncul dan

    diramalkan akan amruknya dikemudian harinya. Bagi geografi sekarang

    Ibnu Khaldun sudah menunjukan contoh cara menguraikan pengaruh

    lingkungan alam terhadap masyarakat di wilayah-wilayah. Semuanya

    kemudian diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa Barat.

    2. Marcopolo

    Ia berasal dari Venetia, yang mengunjungi Cina, India, dan negeri

    Asia lainnya, hal ini berjaas besar bagi geografi. Pada zaman

    renaissance buku Geographia karangan Ptolomeus diterjemahkan ke

    dalam bahasa Latin (abab ke-15) yang mendorong bangsa Spanyol dan

    Portugis menjelajahi lautan Atlantik mencari Indonesia lewat jalan

    Barat.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 10

    3. Varenius (1622-1650)

    Ia menerbitkan bukunya berjudul Geographia generalis di

    Amsterdam pada tahun 1650. Ia memecah uraian tentang bumi atas dua

    bagian, bagian yang alami sehinga lahir geografi fisis dan bagian sosial,

    dimana dibicarakan gejala-gejala sosial masyarakat. Varenius

    menamakan geografi geografi umum dan geografi khusus. Ia meninggal

    pada usia 28 tahun sehinga ia tak bisa melanjutkan pokok pikiran nya

    yang cukup maju pada zamannya. Namun ia telah mewariskan garis

    besar perincian ilmu geografi menurut cabang-cabang nya yang tidak

    jaug berbeda pada saat sekarang. Geografi umum menurut gagasannya

    mencakup tiga bagian yaitu: 1). Bagian terestrial yakni pengetahuan

    tentang bumi sebagai keseluruhan, bentuknya dan ukurannya, 2).

    Bagian falakiah yang membicarakan relasinya dengan bintang-bintang

    lain sehinga dari sini muncul kosmografi, 3). Bagian komparatif yang

    menyajikan deskripsi lengkap mengenai bumi dan prinsip-prinsip dari

    pelayaran laut. Adapun geografi khusus juga dibagi atas tiga bagian

    yaitu: (1). Aspek langit yang secara khusus membicarakan iklim, (2).

    Lithosfera yang menyajikan relief, vegetasi, fauna, diberbagai negeri.

    (3). Aspek manusia yang membicarakan berbagai pennduduk,

    perniagaan, dan pemerintahan dai berbagai negeri.

    4. Claverius (abad 17)

    Berasal dari jerman yang karyanya memuat ciri-ciri peralihan

    dari geografi dari zaman abad pertengahan ke zaman awal geografi

    modren. Buku tulisan Claverius yang diterbitkan tahun 1626 bermaksud

    memberi pengantar kepada geografi umum. Bab-bab permulaan berisi

    geografi mtematis yang dimaksudkan untuk mendasari bab-bab

    berikutnya. Dan setelah itu di sajikan deskripsi negara-negara di dunia

    akhirnya telah meliputi empat perlima dari jumlah negara yang ada

    pada abad ke-17 itu.

    5. Batholomeus Diaz

    Pelaut Portugisyang melakukan perjalanan sampai ke Tanjung

    Harapan (Cape ot the God Hope) di Afrika Selatandan diteruskan

    dengan mengarungi Samudera Hindia Ke Kalikut di India pada tahun

    1486.

    6. Vasco Da Gama

    Pelaut Portugis yang mengabdi pada Raja Portugis dan dipilih

    untuk memimpin pelayaran mencari rute ke Timur. Vasco Da Gama

    berlayar pada tahun 1497 dengan 4 kapal kecil dan 170 awak. Dia

    melakukan perjalanan dengan rute yang sama dengan Bartholomeus

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 11

    Diaz dan terus melanjutkannya hingga sampai ke Indonesia pada tahun

    1498.

    7. Columbus

    Seorang pelaut Genoa. Pelayaran perdananya pada tahun 1492-

    1493mengarungi Samudera Atlantik dan sampai ke Kuba dan Haiti.

    Dalam perjalanannya mencari jalan lain ke India yang pada akhirnya

    menemukan Benua baru (Amerika). Pada perjalanannya yang ke dua

    pada tahun 1493-1494, Columbus sampai di Kepulauan Bahama dan di

    dalam perjalanannya yang ke tiga pada tahun 1498 dia sampai di pantai

    Venezuela serta pada penjelajahan yang ke empat pada tahun 1502-

    1504 ia menjelajahi dataran Amerika Tengah.

    8. Amerigo Vespuci

    Pelaut India yang pada tahun 1501-1502 mengarungi Samudera

    Atlantik melalui Tanjung Horn di Patagonia dan menyeberangi

    Samudera Pasifik mendarat di Filipina dalam perjalanannya

    mengelilingi dunia.

    9. Ferdinand Magelhaens

    Melakukan perjalanan ke Amerika Selatan pada tahun 1519 dan

    melanjutkan pelayarannya ke Filipina pada tahun 1521.

    10. Nicholas Copernicus

    Mengemukakan bahwa bumi berbentuk bulat, bergerak pada

    porosnya (rotasi) dan seperti planet lain bumi melakukan gerak edar

    mengelilingi matahari (Revolusi). Teorinya tersebut dikenal dengan

    Heliosentris. Teori ini mematahkan anggapan yang selama itu diakui,

    yaitu Geosentris (bumi sebagai pusat Tata Surya).

    Gambar 1.4: Peta perjalanan marcopolo

    Sumber : http://sraksruk.blogspot.co.id

    http://sraksruk.blogspot.co.id/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 12

    Nicolas Copernicus (1473-1543) Mengemukakan bahwa bumi

    berbentuk bulat, bergerak pada porosnya (rotasi) dan seperti planet lain bumi

    melakukan gerak edar mengelilingi Matahari (Revolusi). Teorinya tersebut

    dikenal dengan Heliosentris. Teori ini mematahkan anggapan yang selama itu

    diakui, yaitu Geosentris (bumi sebagai pusat Tata Surya). Usaha Copernicus

    tersebut, kemudian dilanjutkan oleh Galileo Galilei (1564-1642), Johanes

    Keppler (1571-1630). Keppler memberi gambaran baru tentang letak bumi

    dalam susunan tata surya.

    11. Galileo Galilei (1564-1642), Johanes Keppler (1571-1630).

    Keppler memberi gambaran baru tentang letak bumi dalam

    susunan tata surya.Pengaruh penemuan Sarjana Ilmu Alam pada abad

    ke-17, seperti Newton (1629-1695), Boyle (1627-1691), dan Huygins

    (1629-1695) menyebabkan orang mulai mempelajarinya secara

    mendalam proses terjadinyagejala-gejala fisis seperti gunung dan

    pegunungan, arus laut, angin dan sebagainya. Kondisi ini

    menunjukkan bahwa mulai berkembangnya geografi fisis di tengah

    masyarakat.

    c. Geografi Modern (abad ke 18)

    Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini

    Geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah

    dipandang dari sudut praktis. Para tokohnya adalah:

    1) Immanuel Kant (1724-1804)

    Seorang ahli filsafat Universitas Koningsburg, Jerman yang

    memiliki pandangan seperti Varenius. Dia memandang bahwa ilmu

    pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda.

    a. Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan obyek yang

    diteliti. Didiplin yang mempelajari kategori ini disebut “Ilmu

    Pengetahuan Sistematis” seperti ilmu Botani yang mempelajari

    tumbuhan, Geologi yang mempelajari kulit bumi, dan Sosiologi yang

    mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant,

    pendekatan yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan sistematis

    adalah studi tentang kenyataan.

    b. Ilmu Pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang

    masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bidang ini adalah sejarah.

    c. Ilmu Pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang,

    dan ini merupakan bidang dari Geografi.

    Kant dalam Daldjoeni (1982:65) membagi Geografi menjadi :

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 13

    1. Mathematical Geography (Geografi Matematis) yang berisi

    keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa

    dari sistem Tata Surya.

    2. Moral Geography (Geografi Moral), yaitu uraian yang berisi

    gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di berbagai

    daerah di muka bumi.

    3. Political Geography (Geografi Politik), yaitu uraian yang

    berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di dunia

    yang didasarkan atas sistem pemerintahan.

    4. Physical Geography (Geografi Fisis), yaitu uraian yang

    berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya

    termasuk hewan, veerasi dan mineral.

    5. Merchantile Geography (Geografi Perdagangan), yaitu

    uraian yang berisikan gambaran tentang pola

    hubungan ekonomi penduduk dan bangsa-bangsa di dunia.

    6. Theological Geography (Geografi Agama), yaitu uraian yang

    berisi tentang agama-agama di dunia, penyebarannya serta

    perubahan prinsip theologi di berbagai lingkungan alam.

    Kant mendapat julukan bapak Geografi Politik, ia juga dianggap sebagai

    peletak dasar Geografi Modern. Menurutnya, Geografi bukan hanya

    sekedar ikhtisar tentang keadaan alam, namun juga merupakan dasar dari

    sejarah. (Sumber : Bakaruddin (2010:60))

    2) Alexander Baron Van Humboldt (1769-1859).

    Seorang ahli Ilmu Pengetahuan yang menaruh minat terhadap

    penampakan fisikal dan biologikal. Humboldt melakukan petualangan ke

    beberapa daerah di Benua Amerika, terutama Amerika Selatan dan

    membuat profil benua tersebut. Ia memperkenalkan pengertian ekologi

    (ecology) yaitu ilmu pengetahuan yang menyelidiki hubungan yang terdapat

    antara vegetasi dengan ketinggian tempat dan melihat relasi yang jelas

    antara gejala sosial dan alamya, dikenal dengan bukunya yang berjudul

    “cosmos” yang isinya pembagian zone berdasarkan gejala-gejala alam,

    akhirnya sampai kepada ilmu geografi. Humboldt yang membagi ilmu

    pengetahuan atas tiga golongan berikut ini : (a) physiographie. (b)

    Naturgischichte (perkembangan segala hal dalam waktu). (c) Geogriesie

    order weltbeschreburg (membahas sebaran spasial). (Sumber : Bakaruddin

    (2010:61))

    3) Karl Ritter (1779-1839)

    Profesor Geografi pertama dari Universitas Frederich Wilhelm,

    Berlin Jerman. Gelar tersebut diperolehnya pada tahun 1825. Sebelumnya

    dia adalah tenaga pengajar Geografi pada Akademi Militer di Berlin.

    http://rimalrimaru.com/sistem-ekonomi-komando/http://rimalrimaru.com/sistem-ekonomi-pancasila/http://rimalrimaru.com/barang-dan-jasa-berdasarkan-kegunaan-dalam-hubungannya-dengan-barang-lain/http://rimalrimaru.com/penegakan-hukum-lingkungan-di-indonesia-melalui-konsep-amdal/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 14

    Karl Ritter berpendapat bahwa alam menjadi faktor utama. Faktor

    alam menentukan gejala kemanusiaan (fisis determinis). Ritter dikenal

    sebagai peletak dasar geografi sosial. Pada awalnya banyak ahli geografi

    yang menganut paham fisis determinis. Semenjak abad XIX banyak ahli

    geografi yang berupaya meninggalkan faham fisis determinis. Terutama

    paham yang dikembangkan Paul Vidal de la Blace yang dikenal pelopor

    aliran Prancis, yaitu possibilisme

    Menurut aliran possibilisme alam hanya menawarkan beberapa

    kemungkinan terhadap manusia dan manusia sendiri yang memilih

    kemungkinan-kemungkinan tersebut. Manusia memiliki akal dan pikiran

    untuk memperbaiki kehidupannya melalui kemungkinan yang ditawarkan

    alam.

    4) Charles Darwin (1809-1882).

    Seorang naturalis Inggris yang terkenal karena teori evolusinya.

    Pengaruh Darwin sangat besar terhadap pandangan Geografi setelah

    Humboldt dan Ritter. Teori evolusi Darwin berpengaruh luas terhadap

    berbagai bidang pengetahuan pada masa itu, bahkan konsep “Survival the

    Fittest” dan “Natural Selection” merupakan dasar pemikiran

    berkembangnya fisis-determinis pada Geografi. Empat tema utama yang

    merupakan sumbangan Biologi, terutama Darwin pada pemikiran geografi,

    yaitu:

    a) Ide perubahan dari waktu ke waktu (the idea of change throught

    of time)

    b) Ide organisasi (the idea of organization)

    c) Ide perjuangan dan seleksi (the idea of struggle and selection)

    d) Kerandoman atau karakter yang secara kebetulan dari variasi di

    alam (the randomness or change character of variations in

    nature)

    d. Geografi Akhir Abad Ke-19 dan Abad 20.

    Pusat perhatian Geografi pada akhir abad ke-19 adalah terhadap iklim,

    tumbuhan, dan hewan, serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli Geogafi

    pada periode ini memperdalam Geologi dan mempergunakan metode geologi

    dalam penyelidikannya.

    Tokoh-tokoh geografi pada masa ini adalah:

    1. Friederich Ratzel (1844-1904)

    Seorang tokoh Geografi Jerman yang pemikirannya memperoleh

    pengaruh besar. Ratzel menyatakan secara tegas bahwa alam

    menentukan kehidupan manusia, paham fisis determinis menjadi

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 15

    semakin jelas. Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan

    “Anthropogeographie”.

    2. Ellen C Semple

    Pengikut Ratzel yang memperlemah paham fisis determinis atau

    geografi determinis menjadi “pengawasan geografi”(geographic

    control). Menurut paham ini, faktor geografi terutama faktor fisis tidak

    lagi ditetapkan sebagai faktor yang menentukan kehidupan manusia,

    melainkan dipandang sebagai faktor yang mengawasi atau

    mempengaruhi kehidupan manusia.

    3. Otto Schluter (1873).

    Konsep “Kultur-geographie” sudah ada pada tahun 1872 dan

    member kedudukan terhadap factor manusia dan kebudayaan. Menurut

    Schluter, obyek geografi adalah “landscahaft” yang di dalamnya

    termasuk tempat tinggal manusia dan jalan lalu lintas.

    4. Elsworth Huntington (1876)

    Ahli Geografi Universitas Yale, Amerika Serikat. Pemikiran

    Geografi Huntington dipengaruhi oleh paham Geografi Ratzel.

    Pemikirannya tersebut terlihat pada pandangannya yang tertuang dalam

    karya yang berjudul “Civillization and Climate”.

    5. Ferdinand Von Richthofen (1833-1905)

    Ahli Geologi yang kemudian beralih menjadi seorang Geografer.

    Richthofen member rumusan konsep Geografi yang merupakan suatu

    sintesa dari pandangan Ritter dan Humboldt. Sebagai seorang ahli

    Geologi, ia mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan permukaan

    bumi, adalah bagian luar dari bumi yang terdiri dari bagian padat.

    6. Oscar Peschel (1833-1905)

    Melakukan kritik terhadap Ritter yang dianggapnya terlalu

    melebih-lebihkan pengaruh alam. Peschel berpendapat bahwa Geografi

    menyelidiki gejala bumi dengan studi komparatif sehingga suatu ilmu

    dapat dikembangkan secara induktif dan juga membawakan konsep

    dalam geografi bahwa manusia merupakan pusat perhatian.

    7. Alfred Hettner (1859-1941)

    Ahli Geografi Jerman Hettner berhasil mempersatukan pendapat

    dan pengertian tentang konsep dasar Ilmu Geografi di Jerman. Pada

    tahun 1898 Hettner mengemukakan bahwa perbedaan pengetahuan

    geografi antara zaman purba dengan zaman sekarang yang berkenaan

    dengan adanya unsur manusia sebagai bagian yang integral dari alam.

    e. Geografi Geografi Mutakhir

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 16

    Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya

    pemecahan masalah yang dihadapi manusia. Geografi tidak bisa lepas dari

    ilmu lainya dan sudah menggunakan metode kuantitatif dan piranti

    komputer dalam penyelidikannya. Tokohnya adalah Wrigley, Peter

    Hagget.

    Menurut Peter Hagget membagi menjadi beberapa percabangan.

    a. Geografi Fisik

    Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi

    fisik mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari

    permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi

    bentuk lahan. Berikut merupakan pencabangan geografi fisik,

    1) Geologi

    2) Geomorfologi

    3) Meteorologi dan Klimatologi

    4) Hidrologi

    5) Oceanografi

    6) Biogeografi

    7) Kosmografi

    8) Pedologi

    b. Geografi Manusia

    Sebagai salah satu kajian sistematik geografi, cabang geografi

    manusia mempelajari yang mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi

    dan budaya penduduk. Berikut merupakan pencabangan geografi

    manusia,

    1) Geografi Ekonomi

    2) Demografi

    3) Geografi Politik

    4) Etnografi

    5) Geografi Sosial

    6) Geografi Industri

    7) Geografi Pariwisata

    8) Geografi Sejarah

    9) Geografi Pertanian

    10) Geografi Transportasi

    c. Geografi Regional

    Geografi regional merupakan studi tentang variasi persebaran

    gejala dalam ruang pada waktu tertentu baik lokal, nasional, maupun

    kontinental. Geografi regional terbagi atas:

    1) Geografi Regional berdasar Zonasi

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 17

    Geografi Wilayah Tropik, Geografi Wilayah Arid,Geografi Wilayah

    Kutub, Geografi Desa, Geografi Kota

    2) Geografi Regional berdasar Kultur

    Geografi Kawasan Asia Tenggara, Geografi Kawasan Eropa,

    Geografi Kawasan Amerika Utara, Geografi Kawasan Amerika

    Selatan, Geografi Kawasan Afrika, Geografi Kawasan Australia

    d. Geografi Teknik

    Geografi teknik merupakan studi terbaru di bidang ilmu geografi yang

    berkembang seiring pesatnya perkembangan teknologi yang

    mempelajari cara-cara memvisualisasikan dan menganalisis data dan

    informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dan citra

    hasil penginderaan jauh. Geografi teknik terbagi atas,

    1) Kartografi

    2) Penginderaan Jauh

    3) Sistem Informasi Geografis

    4) Metode Kuantitatif Geografi

    Dalam perkembangannya ilmu geografi dibagi menjadi dua paham :

    NO PAHAM TOKOH

    1. Fisis Determinisme

    Beranggapan bahwa kehidupan manusia ini

    sepenuhnya dikendalikan oleh faktor alam seperti

    cuaca dan lain sebagainya, artinya paham ini

    beranggapan manusia adalah makhluk pasif.

    Contohnya disaat musim kemarau petani tidak bisa

    bercocok tanam karena sawah kekurangan air

    Ratzel,

    Huntington,

    Karl Ritter

    2. Fisis Possibilisme

    Beranggapan bahwa faktor manusialah yang paling

    dominan dalam kehidupan ini sehingga alam dapat

    diantisipasi oleh perkembangan teknologi, artinya

    manusia adalah makhluk yang aktif.

    Contohnya untuk mengatasi kekeringan di suatu

    daerah manusia bisa membuat hujan buatan.

    Paul Vidal De

    La Blache

    (bapak

    Geografi

    modern)

    7. Pengertian Geografi

    Defenisi geografi secara luas adalah ilmu yang mempelajari dan

    mengkaji segala fenomena yang ada di permukaan bumi, seperti

    penduduk, flora, fauna, batuan, iklim, tanah, air, dan interaksi yang

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 18

    terjadi antara fenomena-fenomena tersebut. Defenisi geografi banyak

    dikemukakan oleh para ahli antara lain

    Menurut Ahli Barat

    1) Richard Hartshorne

    Geografi adalah sebuah ilmu yang menafsirkan realisme

    diferensiasi area muka bumi, dalam arti adanya perbedaan-perbedaan

    tertentu, tetapi kombinasi keseluruhan fenomena di setiap tempat yang

    berbeda keadaanya dengan tempat lain

    2) James Fairgrive (1966)

    Geografi memiliki nilai edukatif yang dapat mendidik manusia

    untuk berpikir kritis dan bertanggung jawab terhadap kemajuan-kemajuan

    dunia. Ia juga berpendapat bahwa peta sangat penting untuk menjawab

    pertanyaan “di mana” dari berbagai aspek dan gejala geografi.

    3) Frank Debenham (1950)

    Geografi adalah ilmu yang bertugas mengadakan penafsiran

    terhadap persebaran fakta, menemukan hubungan antara kehidupan manusia

    dengan lingkungan fisik, menjelaskan kekuatan interaksi antara manusia dan

    alam.

    4) Bernard Varen (1622-1650)

    Geografi adalah bagian dari matematika yang membahas keadaan

    bumi, bagian-bagiannya termasuk benda langit lainnya.

    5) Immanuel Kant (1724-1821)

    Geografi adalah ilmu yang objek studi nya meliputi benda-benda

    dal hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar di wilayah permukaan bumi.

    6) Alexander von Humboldt (1769-1859)

    Ia menyatakan bahwa geografi identik dengangeografi fisik. Ia

    menjelaskan kaitan bumi dengan matahari, prilaku bumi dalam ruang

    angkasa, gejala cuaca dan iklim di dunia, tipe-tipe permukaan bumidan

    proses terjadinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan hidrosfer dan biosferr.

    7) Kart Ritter (1779-1859)

    Ritter mengatakan bahwa geografi merupakan suatu telaah tentang

    bumi sebagai tempat makhluk hidup. Hal-hal yang menjadi objek study

    geografi adalah semua fenomena di permukaan bumi, baik organik maupun

    anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

    8) Paul Vidal de la Blache (1845-1918)

    Geografi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang proses

    produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh

    alam

    9) Halford Mackinder (1861-1947)

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 19

    Ia mengatakan geografi adalah ilmu yang fungsi utama nya

    menyelidiki interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang

    berbeda menurut lokasinya.

    10) Ellsworth Huntington (1876-1947)

    Ia mengatakan geografi sebagai studi tentang fenomena permukaan

    bumi beseta penduduk yang menghuninya.

    11) Friederich Ratzel (1844-1904)

    Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan “Anthropogeographie”,

    Menurut Ratzel bahwa selain lingkungan alam, aktifitas manusia merupakan

    faktor penting dalam kehidupan di suatu lingkungan.

    12) Oscar Peschel (1833-1905),

    Melakukan kritik terhadap Ritter yang dianggapnya terlalu

    melebih-lebihkan pengaruh alam. Peschel berpendapat bahwa Geografi

    menyelidiki gejala bumi dengan studi komparatif sehingga suatu ilmu dapat

    dikembangkan secara induktif dan juga membawakan konsep dalam

    geografi bahwa manusia merupakan pusat perhatian.

    Jadi, Geografi merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang

    fenomena-fenomena atau gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi baik

    fenomena fisik maupun fenomena sosial, serta pengaruh nya terhadap

    kehidupan makhluk yang ada didalamnya.

    Pengertian Menurut ahli Indonesia

    Adapun pengertian geografi menurut ahli indonesia adalah

    sebagai berikut:

    1) Bisri Mustofa (2007)

    Geografi adalah ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi,

    iklim, penduduk, flora, fauna serta hasil-hasil yang diperoleh dari bumi.

    2) HeriosoSetiyono (1996)

    Geografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik

    antara manusia dengan lingkungannya dan merujuk pada pola persebaran

    horizontal dipermukaan bumi.

    3) Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan (1989)

    Geografi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang permukaan

    bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi.

    4) Hasil seminar danlokakarya di Semarang (1988)

    Geografi merupakan ilmu yang mempelajari persamaan dan

    perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan

    kelingkungan dalam konteks keruangan.

    5) Prof. Bintarto (1981)

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 20

    Geografi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan kausal

    gejala-gejala di permukaan bumi, baik yang bersifat fisik maupun yang

    menyangkut kehidupan makhluk hidup beserta permasalahannya melalui

    pendekatan keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan

    program, proses, dan keberhasilan pembangunan.

    6) Daldjoeni (1996)

    Geografi merupakan ilu pengetahuan yang mengajarkan spasial

    (ruang), ekologi, region (wilayah). Dalam hal spasial, geografi

    mempelajari persebaran gejala baik yang alami maupun manusiawi

    dimuka bumi. Dalam ekologi, geografi mempelajari cara manusia

    beradaptasi dengan lingkungannya. Dalam hal region, geografi

    mempelajari wilayah sebagai tempat tinggal manusia berdasarkan

    kesatuan fisiografisnya.

    7) Ikatan Geografi Indonesia (IGI) 1988

    Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan

    dan persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan,

    kewilayahan, dalam konteks keruangan.

    Jadi, geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang fenomena atau

    gejala yang terjadi di permukaan bumi, dari aspek fisik maupun sosial

    yang dikaji dengan tiga pendekatatan yaitu pendekatatan ekologi,

    wilayah(ruang), dan kompleks wilayah.

    B. OBJEK KAJIAN GEOGRAFI

    Setiap disiplin ilmu memiliki objek yang menjadi bidang

    kajiannya. Objek bidang ilmu geografi terdiri atas objek material dan objek

    formal. Objek material Geografi berkaitan dengan substansi materi yang

    dikaji. Bidang ilmu yang satu dan yang lain dapat memiliki substansi objek

    yang hampir sama atau bahkan sama. Sementara itu, objek formal geografi

    berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam

    menganalisis substansi (objek material) tersebut. Objek studi geografi dapat

    dikelompokkan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal (Sindhu,

    Yasintho:2016).

    1. Objek material

    Merupakan sasaran atau obyek yang dikaji dalam geografi, dalam

    geografi obyek kajiannya berupa fenomena geosfer yang terdiri dari:

    a. Atmosfer, yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam

    klimatologi dan meteorologi

    b. Lithosfer, yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam geologi,

    geomorfologi, petrografi

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 21

    c. Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan didarat maupun dilaut yang

    dikaji dalam hidrologi dan oceanografi

    d. Biosfer, yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam

    biogeografi, biologi

    e. Atroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ diantara

    lapisan-lapisan lainnya. Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.

    Objek material juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti

    geologi, hidrologi, biologi, fisika, kimia, dan displin ilmu lain. Oleh sebab itu,

    untuk membedakan disiplin ilmu yang satu dengan yang satu dengan ilmu yang

    lain dapat dilakukan dengan mengkaji objek formalnya (Sindhu, Yasinto:2016).

    Jadi secara nyata objek material geografi meliputi gejala-gejala yang

    terdapat dan terjadi di muka bumi, seperti aspek batuan, tanah, gempa bumi,

    cuaca, iklim, gunung api, udara, air serta flora dan fauna yang terkait dengan

    kehidupan manusia.

    2. Objek formal

    Objek formal geografi adalah cara pandang (pendekatan) dan

    berpikir terhadap gejala yang ada di permukaan bumi. Gejala tersebut baik

    berupa keadaan fisik maupun keadaan sosialnya. Menurut Peter Hagget

    dalam Yasinto Sindu, pendekatan-pendekatan tersebut dikenal dengan

    pendekatan keruangan (spatial approach). Selain itu, dalam geografi juga

    dikenal pendekatan kompleks wilayah (regional complex appoarch). Objek

    formal inilah yang membedakan geografi dengan bidang ilmu lainnya.

    Sebagai contoh, objek material batuan sedimen dikaji dalam ilmu geologi

    dan geografi. Kajian geologi menjelaskan tentang proses terjadinya batuan

    sedimen, struktur dan komposisinya. Kajian geografi menjelaskan tentang

    persebaran batuan sedimen yang ada di permukaan bumi berdasarkan

    pendekatan keruangan, ekologi dan dan regional (Sindhu, Yasinto:2016).

    Merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengkaji fenomena

    dalam geografi. Pendekatatan tersebut antara lain:

    a. Perdekatan keruangan

    Fenomena geografi berbeda dri wilayah yang satu dengan wilayah yang lain

    dan mempunyai pola ruangan/keruangan spasial tertentu (spatial strukture).

    b. Pendekatan ekologi

    Fenomena geografi membentuk suatu rangkaian yang saling berkaitan

    didalam sebuah sistem, dengan manusia sebagai unsur utamanya.

    c. Pendekatan kompleks wilayah

    Analisis kompleks wilayah merupakan perpaduan antara analisis keruangan

    dan analisis ekologi.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 22

    C. RUANG LINGKUNG PENGETAHUAN GEOGRAFI

    Ruang lingkup geografi sangat luas, yaitu menyangkut segala

    fenomena atau gejala pada geosfer. Geosfer merupakan lingkup kajian

    geografi yang terdiri atas empat komponen utama, yaitu atmosfer, litosfer,

    biosfer, dan hidrosfer. Tiap komponen tersebut mempunyai batasan kajian,

    meskipun begitu semuanya tercakup dalam kajian geosfer. Seperti litosfer,

    mempunyai tiga aspek kajian, yaitu batuan (litologi), bentuk lahan, dan tanah.

    Bagaimana dengan komponen geosfer lainnya? Coba kamu temukan berbagai

    aspek kajiannya. Dalam geografi, analisis fenomena atau gejala yang terjadi

    di geosfer dilakukan dengan melihat persebaran, interaksi, dan interelasi

    unsur-unsur di dalamnya.

    1. Menurut Rhoad Murphey

    Dalam buku “The Scope of Geography”, Rhoad Murphey mengatakan

    terdapat 3 (tiga) ruang lingkup geografi, yaitu sebagai berikut :

    1. Geografi mempelajari persebaran dan keterbatasan penduduk di muka

    bumi. Selain itu, dengan sejumlah aspek keruangan dan pemanfaatannya

    2. Geografi mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan

    lingkungan fisik alam) sebagai bagian studi keanekaragaman wilayah.

    3. Geografi mempelajari kerangka regional dan analisis wilayah.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka ruang lingkup geografi

    berkaitan dengan aspek lingkungan fisik alam dan aspek lingkungan

    manusia. Fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan ruang lingkup

    geografi dapat dijelaskan dengan pendekatan geografi di mana analisisnya

    menggunakan pertanyaan 5W 1H (What, When, Where, why, who, dan

    how). (Sumber : Yasinto Sindhu 2016:10)

    2. Bakaruddin

    Ruang lingkup kajian studi geografi ditegaskan akan dapat

    menjawab tujuh pertanyaan berikut ini

    a. Apa (what) untuk menjawab pertanyaan ini, geografi dapat

    menunjukkan gejala atau faktor alam dan faktor sosial (nonalami),

    menunjukkan struktur, fungsi dan disamping itu kanampakan /kejadian

    di permukaan bumi.

    b. Dimana (where) untuk menjawab pertanyaan ini: geografi dapat

    menunjukkan ruang atau tempat, arti situs (site), letak (lokasi),

    penyebaran (spatial distribution) di permukaan bumi.

    c. Mengapa (why) geografi dapat menunjukkan bagaimana interaksi-

    interaksi interdepedensi antara gejala-gejala atau fenomena-fenomena di

    permukaan bumi sebagai faktor yang tidak terlepas satu sama lain.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 23

    d. Bagaimana (how) untuk menjawab pertanyaan ini, geografi

    menunjukkan kualitas dan kuantitas fenomena dan interaksi antar gejala

    tersebut, geografi menunjukkan relasi dan interelasi dalam ruang.

    e. Kapan (when) dalam arti mengungkapkan dimensi waktu /lampau,

    sekarang, dan yang akan dating.

    f. Siapa (who) dalam arti sebagai objek atau pelaku (subjek) kejadian dan

    sekaligus sebagai subjek yang bertanggung jawab dalam bentuk

    kelompok menusia tidak sebagai individu.

    g. Berapa panjang (How long) sebuah sungai dan jalan berapa lebar (how

    wide), berapa luas (how large), area/wilayah, berapa jauh (how far),

    jarak antar lokasi, berapa dalam (how deep) perairan danau, sungai, dan

    laut, berapa tinggi (how high) gunung serta berapa banyak (how much)

    suatu jumlah.

    Sebagai ilustrasi dalam mengaplikasikan pertanyaan tersebut adalah berikut

    ini:

    (1) What: apa yang terjadi, jawabannya adalah longsor

    (2) Where : dimana letak daerah longsor tersebut, dengan mengetahui

    lokasinya, kita akan mendatangi daerah itu dengan memperhatikan

    keadaan sekitarnya, baik aspek fisik maupun aspek manusianya.

    (3) When : kapan peristiwa longsor itu terjadi, dengan mengetahui waktu

    terjadinya akan dikaitkan dengan keadaan musim tertentu, misalnya

    tanah longsor sewaktu hujan lebat.

    (4) Why : mengapa longsor tersebut bisa terjadi, kemudian dilakukan

    penelitian atau observasi.

    (5) Who : siapa yang bertanggung jawab dari kejadian-kejadian itu

    (longsor), apakah warga dari daerah itu atau memang sudah bencana

    alam.

    (6) How large: seberapa luas pengaruh longsor tersebut terhadap warga di

    daerah itu atau pengaruhnya pada daerah sekitar

    (7) How : dengan memperhatikan bagaimana peristiwa longsor tersebut

    jangan sampai terulang lagi, dalam hal ini berfikir kearah melestarikan

    lingkungan daerah yang bersangkutan. Hal ini misalnya menjaga

    kelestarian hutan sebagai penutup permukaan tanah dan memelihara

    proses ekologis yang penting dalam proses ekologis yang penting dalam

    system penyangga kehidupan.

    3. Berdasarkan Teori lingkungan hidup

    1. Lingkungan fisikal (phisical environment) atau abiotik adalah segala

    sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya

    tanah, udara, air dan sinar matahari.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 24

    2. Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah segala

    sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, termasuk di

    dalamnya adalah manusia.

    3. Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu di sekitar

    manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam

    berhubungan dengan lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia.

    Ketiga lingkungan itu dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah

    ini.

    Gambar 1.8 : Ilustrasi lingkungan hidup

    Sumber :

    https://www.google.com/2017/2/baganruanglingkupgeografi

    Berkaitan dengan teori lingkungan, “William Kirk” telah

    menyusun struktur lingkungan geografi yang digolongkan menjadi

    lingkungan fisikal dan lingkungan nonfisikal. Untuk lebih jelasnya,

    perhatikan bagan di bawah ini !

    Bagan Ruang Lingkup Geografi

    https://www.google.com/2017/2/baganruanglingkupgeografi

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 25

    PERTEMUAN II

    Indikator Pencapaian KD :

    3.1.4 Mengidentifikasi konsep-konsep geografi

    dalam kehidupan sehari-hari

    KONSEP-KONSEP GEOGRAFI

    A. KONSEP ESENSIAL GEOGRAFI

    Setiap bidang ilmu mempunyai konsep dan prinsip tersendiri,

    meskipun terkadang ada kesamaan prinsip antara beberapa bidang ilmu.

    Prinsip suatu ilmu digunakan sebagai dasar untuk menjelaskan fenomena

    yang terjadi dengan memahami karakteristik yang dimiliki dan keterkaitan

    fenomena tersebut dengan permasalahan lain. Adapun prinsip-prinsip yang

    dipegang dalam geografi sebagai berikut.

    Agar dapat memahami geografi, diperlukan konsep-konsep dasar

    mengenai geografi itu sendiri, artinya memahami pengertian istilah-istilah

    yang umum digunakan oleh geografi sebagai disiplin ilmu. Konsep ini

    merupakan suatu hal yang abstrak berkenaan dengan gejala nyata tentang

    geografi untuk mengungkapkan beberapa gejala, faktor atau masalah,

    sehingga setiap kata mengandung arti tersendiri.

    Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi,

    sehingga perlu dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di

    Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli

    Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep

    esensial geografi, yaitu sebagai berikut:

    1. Konsep Lokasi

    Konsep lokasi atau letak sebuah daerah di permukaan bumi ini

    konsep paling utama sejak adanya perkembangan Ilmu Geografi dan

    jawaban pertama dalam geografi yaitu “dimana”. Lokasi dibedakan atas

    dua yaitu :

    a) Lokasi absolut

    Berupa perhitungan letak yang tetap terhadap sistem grid atau

    koordinat dimana sistem koordinat berdasarkan lintang dan bujur yang

    telah disepakati bersama dan derajatnya dihitung dari garis equator

    (lintang) dan bujur melalui kota Grenwich (meridian nol) dan sering

    juga letak absolute ini disebut letak astronomi. Contoh: letak

    astronomis kepuluan Indonesia berada antara 6o LU-11oLS dan 95o

    BT-141oBT.( sumber : yasinto : 2016 : 13).

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 26

    Gambar 2.1: Letak Astronomis Indonesia

    Sumber: http://www.geogle.co.id

    b) Lokasi relatif

    Yang sering juga disebut letak geografis yang sifatnya terjadi

    perubahan-perubahan. Misalnya lokasi yang dekat atau tepi jalan raya,

    harga tanah disekitar itu akan menjadi mahal, lokasi pemukiman

    sekitar pabrik dengan mengeluarkan suara bising yang barangkali

    tidak menguntungkan sebagai tempat tinggal. Contoh: Lokasi yang

    dekat atau tepi jalan raya harga tanah di sekitar itu agara lebih mahal.

    (sumber : bakaruddin 2010:42)

    2. Konsep Jarak

    Jarak adalah salah satu konsep geografi yang amat penting untuik

    kehidupan social, ekonomi, budaya maupun juga kepentingan pertanian.

    Jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya untuk pemenuhan

    kebutuhan pokok kehidupan, air, tanah, pusat pelayanan, dan transportasi

    Jarak juga erat kaitannya dengan lokasi relatif, sebab nilai sebuah

    objek ditinjau dari lokasi relatifnya ditentukan oleh jaraknya terhadap

    objek atau objek lain yang mempunyai hubungan fungsional.

    Jarak mempunyai tiga dimensi ukuran, yaitu :

    a) Jarak Geometrik dengan satuan ukuran kilometer, mill, yard

    dan lain sebagainya.

    b) Jarak yang diukur dari segi dimensi waktu (menit, jam, hari,

    minggu dan seterusnya).

    c) Jarak diukur dari segi dimensi ekonomi yaitu biaya diperlukan

    untuk memindahkan barang berkesatuan volume/berat atau

    bisa juga biaya yang diperlukan untuk memindahkan sebuah

    barang ke tempat lain.

    Dengan kata lain, jarak itu juga pemisah antara dua tempat yang

    sering mengalami perubahan akibat kemajuan sarana komunikasi dan

    sarana transportasi. Jarak yang dikaitkan dengan ekonomi dapat

    dikembangkan menjadi teori atau model-model yang bertalian dengan

    jarak angkut, nilai sewa tanah, zonefikasi tata guna lahan dan sebagainya.

    Di samping itu jarak pada peta melalui garis lingkung atau berkelok-

    http://www.geogle.co.id/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 27

    kelok dapat diukur dengan alat yang disebut kurvameter, yang dapat

    menunjukan jarak pada peta dengan skala-skala tertentu.

    Gambar 2.2 : jarak beberapa kota diukur dengan menggunakan alat

    transportasi

    Sumber : http://image.slidesharecdn.com

    3. Konsep Keterjangkauan

    Berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana

    angkutan atau komunikasi yang sering juga disebut accesbility antara

    satu tempat dengan tempat lain. Rintangan medan tersebut berupa

    pegunungan tinggi, rawa-rawa, gurun-gurun, hujan lebat, terlalu

    curam/terjal, banyak sungai dan hambatan lainnya, sehingga untuk

    menjangkau daerah-daerah tersebut amat sukar. Konsep keterjangkauan

    ini juga berlaku untuk perubahan individu, dengan begitu primitifnya

    masyarakat tersebut mengalami beberapa hambatan dalam pembaharuan

    pola pikirnya.

    Aksessibilitas mempunyai kaitan sangat erat dengan lokasi dan

    jarak yaitu derajat tingkat kemudahan kelokasi lain. Artinya peran jarak

    dan waktu sangat berpengaruh dalam menentukan derajat aksesbilitas ini.

    Di samping itu aksesbilitas sangat tercermin pada kondisi medan sebuah

    lokasi yang jarak ekonomi juga berperan untuk meningkatkan

    pembangunan dan prasarana jalan sebuah daerah.

    Gambar 2.3a: lalu lintas di kota

    Sumber :

    http://images.geoogle.co.id

    Gambar 2.3b: lalu lintas

    dipelosok desa

    Sumber :

    http://image.slidesharecdn.com

    http://image.slidesharecdn.com/http://images.geoogle.co.id/http://image.slidesharecdn.com/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 28

    4. Konsep Pola

    Susunan bentuk atau sebaran fenomena dalam ruang dimuka bumi

    disebut “pola” baik bersifat alami yaitu aliran sungai, sebaran vegetasi,

    jenis tanah, curah hujan, dan fenomena sosial budaya antara lain

    permukiman penduduk, sebaran, kepadatan, untuk pencarian, jenis

    kelamin dan komposisi penduduk lainnya seperti tradisi dan kebiasaan-

    kebiasaan pada kelompok-kelompok masyarakat. Cntohnya, jika pola

    pemukiman penduduk yang menunjang jalan raya, maka kaitan dengan

    adanya jenis kendaraan, serta lokasi tanah sekitar jalan akan lebih tinggi

    harganya.

    Gambar 2.4: Pola

    Sumber : http://image.slidesharecdn.com

    5. Konsep Morfologi

    Morfologi adalah kajian tentang wujud wujud daratan muka bumi

    sebagai proses pengangkatan atau penurunan fisik wilayah dengan erosi

    dan atau sedimentasi, sehingga membentuk daratan atau pulau-pulau

    kecil yang mempunyai kelerengan serta pegunungan dan lembah yang

    sering juga dinamakan relief. Kondisi morfologi pada sebuah wilayah

    mempunyai keuntungan dan kerugian, ada wilayah subur dan ada yang

    kurang subur, ada penduduk yang jarang dan ada penduduk yang padat

    (seperti daratan relatif datar, dan subur). Oleh karena itu, pegunungan

    yang terjal mempunyai tingkat keterjangkauan yang dapat terbatas dan

    sebaliknya

    Gambar 2.5: Kenampakan Alam

    Sumber : http://image.slidesharecdn.com

    http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 29

    Contohnya :

    a. Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan,

    penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan

    sebagainya.

    b. Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar.(sumber :

    BSE GEO kls X/Kelas_10_geografi_1_bagja_waluya.pdf : 2009 : 8)

    6. Konsep Aglomerasi

    Pengelompokan sebaran penduduk pada sebuah wilayah yang

    relatif sempit yagn paling menguntungkan baik mengingat kejenisan

    gejala maupun adanya faktor-faktor umum lainnya yang mendrong

    pengelompokan tersebut.

    Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat

    mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit. Contoh: industri

    akan mengelompok pada suatu wilayah yang dianggap menghasilkan

    keuntungan maksimum bagi produknya. Pemukiman padat dan kumuh,

    salah satu bentuk aglomerasi di perkotaan

    Aglommerasi ini yang paling tepat ditunjukan dengan adanya

    pemukiman elit, para pedagang asrama-asrama maupun komplek

    perumahan lainnya. Lain halnya pada pedesaan. Kehidupan mereka

    pertanian, penduduknya jarang, sehingga ada kecenderungan bersifat

    gerombolan pada tanah yang relatif subur.

    Gambar 2.6: Aglomerasi Industri

    Sumber : http://image.slidesharecdn.com

    7. Konsep Nilai Kegunaan

    Daerah pantai dengan material yang mempunyai pasir yang putih

    dan jernih mempunyai nilai cukup tinggi untuk sebagian masyarakat.

    Daerah dataran banjir yang untuk masyarakat yang lebih maju adalah

    daerah yang rawan dan tidak berguna sebagai tempat tinggal, di lain

    pihak, masyarakat turun-temurun pada daerah tersebut menjadi pilihan

    tempat tinggal yang menyenangkan. Walaupun harus disertai dengan

    pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi kerawanan banjir dan

    http://image.slidesharecdn.com/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 30

    tetap memanaatkan daerah itu. Artinya, nilai kegunaan fenomena atau

    sumber daya alam di permukaan bumi bersifat relatif, tidak sama oleh

    semua golongan masyarakat tertentu.

    Gambar 2.7a: Kebun teh sebagai

    mata pencaharian

    Sumber:http://image.slidesharecd

    n.com

    Gambar 2.7b: Kebun teh

    sebagai objek wisata

    Sumber:http://image.slideshar

    ecdn.com

    8. Konsep Interaksi dan Interdependensi

    Pada setiap wilayah cara mengembangkan potensi sumber daya

    tidaklah sama. Oleh sebab itu, sering terjadi interaksi dan interdependensi

    antaran satu tempat dengan tempat lain. Interaksi keruangan juga terjadi

    antara unsur atau fenomena setempat, baik fenomena alam maupun sosial

    atau kehidupan. Masyarakat tani, memperoleh bahan makanannya dari

    hasil tani, tetapi sekaligus juga akan mengurangi kesuburan tanhaa, yang

    akhirnya di atasi dengan pemupukan, yang asal pupuk bukan dari daerah

    tersebut.

    Gambar 2. 8 :Proses pengangkutan hasil pertanian sayur mayur dari desa

    ke kota

    Sumber : http://image.slidesharecdn.com

    http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 31

    9. Konsep Diferensiasi Area

    Pada setia wilayah terwujud perpaduan sebagai unsur baik fisik

    maupun sosial. Setiap wilayah mempunyai corak yang khas yang berbeda

    dengan wilayah lainnya. Misalnya, wilayah pedesaan mempunyai ciri

    tertentu dengan bentangan persawahan sebagai anjang kehidupan dan

    penghidupan masyarakat setempat dan berbeda kondisinya dengan

    wilayah perkotaan, yang walaupun kedua daerah tersebut mengalami

    perubahan-perubahan. Dengan adanya differensiasi, akan mendorong

    terjadinya interaksi dan sering terjadi interdependensi antar beberapa

    wilayah tertentu.

    Gambar 2.9a: Desa Pertanian

    Sumber:http://image.slidesharecdn

    .com

    Gambar 2.9b: Desa Nelayan

    Sumber:http://image.slidesharecdn

    .com

    10. Konsep Keterkaitan Keruangan

    Asosiasi keruangan menunjukan derajat keterkaitan sebaran

    fenomena dengan fenomena lainnya dari satu ruang, baik mengangkut

    fenomena alam maupun nonalami. Misalnya, kondisi kemiringan tanah

    yang terjal, dengan ketebalan lapisan tanah yang makin kering, hal ini

    karena proses erosi berlangsung sangat kuat dan intensif. Tumbuhan

    alang-alang pada wilayah terbuka, yang bebas sinar matahari akan

    tumbuh subur tanpa ditanami. Adanya aneka macam tumbuhan dengan

    kehidupan maupun unsur-unsur abiotik di sebuah tempat pada ketinggian

    tertentu dari “formail regional” mungkin dikenal sebagai daerah hutan.

    Interaksi antara unsur–unsur dalam ruang dapat dijelaskan bahwa

    pengertian fungsional region yang berwujud hutan cadangan.

    Pengertian ruang dalam artian luasa adalah seluruh lapisan

    permukaan bumi adalah lapisan biosfer, tempat hidup tumbuhan-

    tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam arti sempit ruang dapat diartkan

    sama dengan wilayah yang mempunyai batas-batas tertentu baik keadaan

    alam, sosial, pemerintahan. Ruang memuat dua dimensi yaitu isi dan

    jarak. Dimensi isi, menyangkut lingkungan alam dan lingkungan sosial.

    Dimensi jarak dapat dipandang dari wakru dan ekonomi. Disamping itu

    http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/http://image.slidesharecdn.com/

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 32

    ruang, bisa ditinjau dari segi ruang absolute dan relative. Jadi, pengertian

    ruang dalam arti sempit, dapat dikaitkan dengan ruang sebagai pola

    lokasi objek-objek yang menjadi titik perhatian, misalnya kota, jalan,

    industri, lahan pertanian, perkebunan, dan sebagainya.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 33

    PERTEMUAN III

    Indikator Pencapaian KD :

    3.1.5 Mengidentifikasi prinsip-prinsip geografi

    dalam kajian geosfer

    PRINSIP GEOGRAFI DAN CONTOH TERAPANNYA

    A. PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI

    Geografi adalah ilmu yang mengkaji fenomena geosfer. Dalam

    mengkaji fenomena geosfer, geografi memiliki prinsip dan metode tersendiri

    dalam kajiannya. Prinsip dalam ilmu geografi merupakan dasar dalam

    menguraikan, mengkaji, menganalisis, serta mengungkapkan gejala, variabel,

    faktor, dan masalah geografi. Geografi menggunakan empat prinsip sebagai

    berikut:

    1. Prinsip Deskripsi

    Prinsip deskripsi dapat diartikan sebagai penjelasan lebih lanjut

    tentang fenomena geografi secara detail. Penjelasan tersebut disertai pet,

    tabel, grafik, diagram citra, dan media lain yang mendukung.

    Pendeskripsian suatu fenomena geografi didasarkan pada fakta, gejala, dan

    sebab akibat secara kualitatif atau kuantitatif.

    Contohnya: Penjelasan mengenai persebaran sumber daya alam di

    Indonesia dilengkapi dengan peta, tabel ataupun diagram.

    2. Prinsip Persebaran

    Prinsip persebaran, artinya bahwa gejala, kenampakan, dan

    masalah yang terdapat di ruang muka bumi persebarannya sangat

    bervariasi. Ada yang tersebar secara merata, bergerombol di wilayah-

    wilayah tertentu, ataupun sama sekali tidak merata. Karena itu, dapat

    diketahui di daerah mana saja objek tersebut berada? Bagaimana

    persebarannya? Misalnya, persebaran daerah rawan longsor di Jawa Barat.

    Oleh karena tidak semua wilayah Jawa Barat merupakan daerah rawan

    longsor maka di wilayah mana saja terdapat daerah longsor? Jawabannya

    terdapat di sekitar Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat.

    Prinsip persebaran menjelaskan bahwa persebaran fenomena

    dipermukaan bumibervariasi atau tidak merata. Secara umum fenomena

    dibedakan menjadi fenomena alam dan fenomena sosial. Prinsip ini juga

    disebut prinsip distribusi.

    Contohnya: Persebaran jenis tanah di Indonesia yang berbeda-beda

    setiap wilayah.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 34

    3. Prinsip Interelasi atau Keterkaitan

    Prinsip interrelasi, artinya bahwa antara komponen atau aspek-

    aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau

    saling keterkaitan satu sama lain. Prinsip interrelasi didasarkan pada

    hubungan antara satu gejala dengan gejala lain atau antara objek fisik yang

    satu dengan objek fisik lainnya, objek fisik dengan sosial, atau sosial

    dengan sosial lainnya. Misalnya, daerah longsor sangat berkaitan dengan

    morfologi wilayahnya. Karena Zona Selatan Jawa Barat merupakan

    wilayah pegunungan maka morfologinya berbukit-bukit, sehingga

    memiliki banyak lereng yang terjal.

    Prinsip interelasi menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara

    fenomena satu dengan fenomena lain dalam satu ruang. Hubungan dapat

    berupa hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi. Hubungan dapat

    terjadi antara fenomena fisik dengan fisik, dan fenomena fisik dengan

    sosial.

    Contohnya: Tanah longsor terjadi karena adanya penggundulan

    hutan oleh pihak yang tidak bertangung jawab.

    4. Prinsip Korologi

    Prinsip korologi dapat diartikan sebagai analisis suatu fenomena

    geosfer menggunakan gabungan dari prinsip deskripsi, persebaran dan

    interelasi. Dalam analisis menggunakan prinsip ini, fenomena yang terjadi

    akan di deskripsikan serta dikaji persebaran dan interelasinya dalam suatu

    ruang. Kondisi ruang akan memberikan suatu corak pada kesatuan gejala,

    fungsi, dan bentuk.

    Contonya: Tanaman teh dapat tumbuh subur didaeah pegunungan yang

    memiliki udara sejuk.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 35

    PERTEMUAN IV

    Indikator Pencapaian KD :

    3.1.6 Merinci pendekatan geografi dalam kajian

    geosfer

    3.1.7 Mengindentifikasi ilmu-ilmu penunjang

    geografi

    PENDEKATAN GEOGRAFI

    A. PENDEKATAN DALAM ILMU GEOGRAFI

    1. Pendekatan Keruangan ( Spatial Approach )

    Pada pelaksanaannya, pendekatan ke ruangan ini harus tetap

    berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku yakni prinsip penyebaran,

    interelasi dan deskripsi. Sedangkan yang temasuk pendekatan keruangan

    yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia dan pendekatan

    regional. Secara teoritis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain,

    akan tetapi pada satu sama lain.

    Suatu ruang adalah sebuah kesatuan dan memiliki siste keruangan.

    Sebuah ruang geografi dengan segala komponen dan subsistemnya

    membentuk sistem keruangan. Pendekatan sistem adalah metode berfikir

    sintetik yang diterapkan pada sebuah sistem. Sedangkan yang dimaksud

    mode berfikir sinektik, yaitu mode berfikir yang didasarkan atas doktrin

    ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau sebuah

    benda atau masalah sebagai bagian dari keseluruhan yang besar.

    Dengan menanfaatkan analisis keruangan ini kita dapat mengetahui

    perbedaan-perbedaan lokasi sebuah daerah, dan sifat-sifat penting yang

    terdapat didaerah tersebut. Dalam analisis keruangan yang harus

    diperhatikan adalah:

    a) Penyebaran penggunaan ruang yang telah ada

    b) Penyediaan ruang yang akan digunakan untuk perbaikan kegunaan

    yang telah dirancang sebelumnya.

    Pendekatan keruangan ini tekanannya pada kerangka analisis yang

    eksistensi ruang sebagai penekanan. eksistensi ruang dalam perspektif

    geografi dapat dilihat dari struktur “spatial structure, pola atau “spatial

    patern” dan proses atau “spatial processes”. Berarti dalam konteks

    fenomena keruangan terdapat perbedaan kenampakan struktur, pola dan

    proses. Struktur keruangan berkenaan dengan elemen-elemen

    pembentukan ruang. Elemen-elemen tersebut dapat disimpulkan dalam

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 36

    tiga bentuk utama yaitu kenampakan titik, kenampakan garis,

    kenampakan bidang.

    Dari pendekatan keruangan ini, geografiwan mengamati fenomena

    yang menjadi titik perhatian atas dasar perbedaan lokasi yang tersebar

    dalam wilayah di permukaan bumi. Dalam istilah sehari-hari sering

    disebut difusi, artinya pemencaran/penyebaran atau penjalanan sebuah

    ruang tertentu.

    2. Pendekatan kelingkungan ( Ecological Approach )

    Pendekatan ekologi adalah sebuah metodologi untuk mendekati,

    menelaah dan menganalisis gejala atau masalah geografi menerapkan

    konsep dan prinsip ekologi.

    Pandangan dan penelaah ekologi diarahkan kepada hubungan

    antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam.

    Pandangan dan penelaahan ini dikenal sebagai pendekatan ekologi,

    dapat mengungkapkan masalah hubungan penyebaran dan aktifitas

    manusia dengan lingkungan alamnya. Pendekatan ekologi pada sebuah

    daerah (permukiman, pertanian dan sebagainya) maka daerah tersebut

    ditinjau sebagai bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan

    aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya.

    Kerangka analisisnya dalam pendekatan kelingkungan ini tidak

    hanya mengaitkan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan

    alam saja, tetapi harus dikaitkan dengan :

    a) Fenomena alam dan relik fisik tindakan manusia

    b) Perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-

    nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.

    Fenomena alam mencakup dua aspek yaitu relik fisik berupa

    tindakan manusia mencakup penempatan urutan lingkungan dan manusia

    sebagai agen perubahan lingkungan. Sedangkan lingkungan perilaku dapat

    meliputi dua aspek pula yaitu pemngembangan nilai dan gagasan geografi

    berupa lingkungan budaya dan proses sosial ekonomi serta perubahan

    nilai-nilai lingkungan dan kesadaran lingkungan yang

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 37

    penting adalah perubahan pengetahuan lingkungan alam manusia.

    Studi yang mendalam mengenai interrelasi fenomena-fenomena

    geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah

    yang kemudia dianggap sebagai cirri khas pada pendekatan kelingkungan.

    Sehingga diharapkan dapat menjawab keenam pertanyaan geografi (what,

    where, when, why, how, who) dan selalu menyertai setiap bentuk analisis

    geografi, yang sistematis dapat dicontohkan sebagai berikut: Dalam hal

    mempelajari banjir dan tanah longsor (sebagai masalah pokok).

    Pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan berupa (1)

    mengidentifikasi kondisi fisik lokasi tempat terjadi banjir dan tanah

    longsor, dengan mengidentifikasi jenis tanah, topografi, tumbuhan dan

    hewan, (2) mengidentifikasi gagasan, sikap dan perilaku masyarakat

    setempat dalam mengolah alam di lokasi tersebut, (3) mengidentifikasi

    sistem budaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, (4)

    menganalisis hubungan antara sistem budaya dengan hasil dampak yang

    ditimbulkan, (5) mencari alternatif pemecahan masalah yang terjadi.

    3. Pendekatan kewilayahan atau kompleks wilayah ( Regional Complex

    Approach )

    Pendekatan ini adalah kombinasi antara analisis keruangan dan

    analisis kelingkungan. Pada pendekatan ini sebagai ajang penelitiannya

    didekati atau dihampiri dengan dasar konsep “area differentiation” yaitu

    konsep yang menegetangahkan, interaksi antara wilayah akan

    berkembang karena adanya perbedaan karakteristik antar wilayah yang

    satu dengan yang lainnya, dan disamping itu memperhatikan distribusi

    fenomena yang menjadi sasaran penelitian serta interaksi antara variabel

    manusia dengan lingkungan alam secara timbal balik.

    Jadi objek dan sorotan dalam pendekatan kompleks wilayah ini

    bersifat multivariable baik bersifat horizontal adalah analisis yang

    menekankanpada keruangan, dan bersifat vertikal yang tekanannya pada

    lingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah

    yang lain telah menciptakan hubungan fungsional antara unit-unit

    wilayah, sehingga tercipta sebuah wilayah, sistem yang kompleks

    sifatnya dengan analisisnya memerlukan pendekatan yang multivariate

    pula. Salah satu contoh analisis pendekatan kompleks wilayah antara lain

    bagaimana memecahkan masalah urbanisasi. Maka untuk pemecahan

    masalahnya adalah : 1) menerpakan pendekatan keruangan , 2)

    menerapkan pendekatan kelingkungan, 3) menganalisis keterkaitan

    antara faktor-faktor diwilayah desa dengan kota.

    Dalam memahami wilayah hendaknya dilihat sebagai kompleksitas

    unsur-unsurnya dan dilihat dalam kompleks wilayah atau hubungannya

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 38

    dengan wilayah-wilayah lain. Dari komponen wilayah tersebut terlihat

    kaitan antara ruang dengan lingkungan, dimana lingkungan yang

    dimaksud adalah geosfer adalah sistem hasil interaksi dan

    interdependensi atmosfer, litosfer, pedosfer, hidrosfer, biosfer, dan

    antroposfer atau dengan kata lain, geosfer pada ruang permukaan bumi

    dengan batas tertentu adalah wilayah.

    B. CABANG-CABANG ILMU GEOGRAFI

    Menurut Hagget, cabang geografi dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Geografi fisik

    Geografi fisik adalah cabang geografi yang mempelajari fenomena atau

    gejala fisik dipermukaan bumi. Gejala fisik itu terdiri atas tanah, air, udara dengan

    segala prosesnya. Bidang kajian dalam geografi fisik adalah fenomena atau gejala

    alamiah dama permukaan bumi menjadi lingkungan hidup manusia. Oleh karena

    itu keberadaan ilmu ini tidak dapat dipisahkan dengan manusia.

    Studi tentang geografi fisik didukung oleh beberapa ilmu dibawah ini:

    a. Geologi

    Ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, struktur, komposisi,

    sejarah dan perkembangan proses bumi. Geologi merupakan suatu bidang ilmu

    pengetahuan kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planit bumi

    serta isinya yang pernah ada.

    Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek,

    mempunyai pembahasan materi yang beranekaragam namun juga merupakan

    suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini

    mempelajari benda-benda kecil atom hingga ukuran benua, samudra, cekungan

    dan rangkaian pegunungan.

    b. Geomorfologi

    Studi tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan gejala proses yang

    menghasilkan bentuk-bentuk tersebut. Geomorfologi adalah ilmu yang

    mempelajari tentang bentuk permukaan bumi serta proses-proses yang

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 39

    berlangsung terhadap permukaan bumi sejak terbentik sampai sekarang.

    Berdasarkan pengertian dan defenisi geomorfologi, maka bidang ilmu

    geomorfologi merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumu dengan

    pendekatan bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi. =

    c. Oceanografi

    Ilmu yang mempelajari tentang perairan laut dan isinya, antara lain, sifat-

    sifat air laut, terjadinya pasang surut, kedalaman, arus, geologi dasar laut,

    tumbuhan, binatang, serta hubungan antara laut dan atmosfer. Oseanografi adalah

    bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut, samudera

    beserta isi dan apa yang berada didalamnya hingga kekerak samuderanya.

    d. Klimatologi

    Studi tentang kondisi rata-rata cuaca dan membahas berbagai iklim

    diseluruh dunia. Klimatologi adalah cabang ilmu yang mempelajari iklim atau

    kondisi cuaca rata-rata selama periode waktu tertentu. Klimatoligi merupakan

    cabang dari ilmu atmosfer karena mempelajari perubahan pola cuaca rata-rata

    dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer.

    e. Biogeografi

    Ilmu ini terdiri dari geografi tumbuhan dan geografi hewan. Biogeografi

    adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup atau organisme di

    bumi. Makhluk hidup itu banyak jenisnya. Baik dari multiseluler ataupun

    uniseluler.

    Berdasarkan fauna dan floranya, Biogeografi dapat dibagi menjadi dua,

    yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 40

    1) Geografi tumbuhan

    Ilmu yang mempelajari persebaran tumbuhan dimuka bumi dan

    kesesuaian tumbuhannya dengan kondisi iklim di bumi.

    2) Geografi hewan (zoologi)

    Ilmu yang mempelajari tentang binatang, baik tempat mereka hidup,

    berkembang, maupun persebarannya.

    f. Hidrologi

    Suatu ilmu yang mempelajari pergerakan, distribusi dan kualitas air di muka

    bumi. Secara umum hidrologi dimaksudkan sebagai ilmu yang menyangkut

    masalah air. Akan tetapi dengan alasan-alasan praktis hanya dibatasi pada

    beberapa aspek saja. Konsep pokok untuk ilmu hidrologi adalah siklus hidrologi

    yang didefinisikan sebagai berikut: " Hidrologi adalah ilmu tentang seluk beluk

    air di bumi, kejadiannya, peredarannya dan distribusinya, sifat alam dan

    kimianya, serta reaksinya terhadap lingkungan dan hubungan dengan kehidupan"

    (Federal Council for Science and Technology, USA, 1959 dalam Varshney,

    1977).

    2. Geografi manusia

    Geografi manusia adalah cabang geografi yang mempelajari sosial ekonomi,

    dan buda penduduk. Geografi manusia merupakan cabang geografi yang objek

    kajian keruangan manusia. Aspek-aspek yang dikaji dalam cabang ini termasuk

    kependudukan, aktivitan manusia yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas

    politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya.

    Cabang dari geografi sosial adalah sebagai berikut adalah:

    a. Demografi

    Adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.

    Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk serta bagaimana

    penduduk berubah setiap waktu akibat, kelahiran, kematian, migrasi, serta

    penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan

    atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,

    kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 41

    b. Geografi sosial

    Georafi sosial adalah cabang geografi yang mencakup aspek populasi dan

    aktivitas manusia yang terdiri dari politik ekonomi, sosial, dan kegiatan budaya.

    Sifat atau ciri-ciri geografi sosial erat kaitannya dengan geografi sosial

    yang diajarkan di Mazhab Perancis pada awal abad ke-20. Paul Vilad De Lablace

    menekkankan pentingnya hubungan manusia dengan alam.

    c. Geografi ekonomi

    Geografi ekonomi merupakan studi tentang variasi areal atau daerah

    dipermukaan bumi dalam hubungannya dengan aktivitas manusia, yakni dalam

    hal memproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi barang dan jasa.

    Geografi ekonomi, ilmu dan objeknya yang mempelajari hubungan timbal

    balik antara manusia dan lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhan

    hidup untuk mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.

    d. Geografi budaya

    Adalah sub bidang dalam geografi manusia yang mempelajari studi tentang

    produk budaya dan norma-norma dan variasi mereka menemukan dan hubungan

    dengan ruang dan tempat. Geografi budaya yaitu ilmu pengetahuan yang

    mempelajari bumi dan kehidupanya, mempengaruhi pandangan hidup kita,

    makanan yang kita konsumsi, pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni

    dan tempat rekreasi yang kita amati (Ekblaw dan Mulkerne).

    e. Geografi politik

    Adalah ilmu yang mempelajari relasi antara kehidupan dan aktivitas politik

    dengan kondisi-kondisi alam dan suatu negara, atau dengan kata lain mempelajari

    the states and is natural environment. Selain itu, geografi politik juga

    mempelajari negara sebagai sebuah politic region yang mencakup baik internal

    geographical factors, maupun eksternal, yaitu hubungan antar negara

    f. Geografi pariwisata

    Merupakan bidang ilmu terapan yang berusaha mengkaji unsur-unsur

    geografis suatu daerah untuk kepentingan kepariwisataan. Geografi pariwisata

    adalah cabang dari pada bidang ilmu geografi yang mengkaji berbagai hal yang

    terkait dengan aktivitas perjalanan wisata, meliputi karakteristik destinasi (objek)

  • Pendidikan Geografi

    Universitas Negeri Padang

    Bahan Ajar Geografi Kelas X/1

    Bab 1 Pengetahuan Dasar Geografi Page 42

    wisata, aktivitas dan berbagai fasilitas wisata serta aspek lain yang mendukung

    kegiatan pariwisata di suatu daerah (wiayah).

    g. Geografi sejarah

    Adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, fisik, fiksi, dan fakta

    geografi pada masa