Pendahuluan Liquid Semisolid
-
Upload
syifanurulaini -
Category
Documents
-
view
324 -
download
3
description
Transcript of Pendahuluan Liquid Semisolid
I. PENDAHULUANMohammad Zaky, M Farm, Apt
PENDAHULUANIstilahFormulasi dan Pengembangan FormulaRancangan bentuk sediaanRute pemberian obatBiofarmasetika, pertimbangan penting dalam
mendesain sediaan farmasi
ISTILAHFarmasi
Hal yang mencakup :- sintesis / isolasi- pembuatan (manufacturing)- pengendalian / kontrol- distribusi- penggunaan
FarmakonSemua bahan kimia, bahan alam, yang berkhasiat sebagai obat.
ObatAdalah zat kimia, hewani, nabati, yang dalam
takaran layak dapat meringankan, mencegah, mengurangi, menyembuhkan, mendiagnosis penyakit dan gejalanya serta penggunaan lain yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan manusia.
Obat yang dibuat dalam skala besar industri mempunyai persyaratan ketat.
Dibutuhkan serangkaian pengujian yang berhubungan dengan keamanan, khasiat, toksisitas maupun bentuk sediaan yang sesuai untuk bahan aktif obat.
MUTU OBAT SANGAT DIPENGARUHI OLEH :1. Kualitas bahan dasar (bahan aktif, eksipien)2. Proses pengolahan (manufacturing process)3. Formulasi yang sesuai.4. Wadah untuk penyimpanan obat jadi5. Suasana lingkungan pada waktu pengolahan
obat6. Suhu dan cara penyimpanan7. Personalia yang terlibat dalam proses
produksi dan pengujian
FORMULAKomposisi / komponen yang bisa terdiri dari
farmakon dan eksipien beserta jumlahnya
FORMULASI(A drug is converted to a medicine)Mengubah obat (farmakon) dengan bantuan
eksipien melalui suatu proses yang cocok menjadi suatu bentuk sediaan.
Farmakon + eksipien Proses Bentuk sediaan
TUJUAN FORMULASI Mendapatkan obat yang memenuhi sifat1. Khasiat : bioavaibility2. Keamanan3. Acceptability , nyaman digunakan4. Cocok untuk pembuatan secara rutin
(pabrikan)5. Stabilitas
Obat berada dalam wadah yang cocok
KRITERIA FORMULASI OBAT YANG BAIK :1. Memberikan efek terapi dan ketersediaan
biologi yang tepat2. Mengandung dosis yang tepat dan sama
setiap sediaan (reproductibility) antar batch3. Stabil4. Dapat / nyaman digunakan oleh pasien5. Elegant
FORMULASI DAN PENGEMBANGAN FORMULAPengolahan obat dalam skala industri
memerlukan persiapan dengan tahapan :1. Formulasi skala lab2. Formulasi skala kecil dan atau sedang (skala
pilot)3. Formulasi skala industri besar (produksi)
Pemecahan masalah dalam skala produksi, upscalling (scale up, industrial scalling)
TAHAPAN UNTUK PENGEMBANGAN FORMULASI1. Studi kepustakaaan2. Formulasi teoritik3. Eksperimen di labolatorium (labolatory
formulation)4. Pewadahan 5. Produksi skala kecil (pilot plant)6. Uji klinik atau uji lapangan7. Uji penyimpangan dalam berbagai kondisi suhu,
kelembaban dan dalam berbagai pewadah8. Pengembangan proses9. Rincian proses pengolahan
KUALITAS OBAT1. Mengandung sejumlah bahan aktif yang
dinyatakan pada etiket dalam batas yang sesuai dengan spesifikasi
2. Mengandung bahan aktif yang sama dalam setipa takaran
3. Bebas dari zat lain yang tidak dinyatakan4. Sampai saat digunakan dapat terjaga
potensi, ketersediaan terapetik dan penampilannya
5. Saat digunakan melepaskan bahan aktif untuk mencapai biovaibilitas secara penuh
Kehilangan aktifitas terapetik tanpa perubahan potensi klinis dapat terjadi karena :1. Perubahan fisik dalam sediaan kristal
(kehilangan atau pertambahan kelembaban, perubahan kristal, pengaruh eksipien, dll)
2. Perubahan fisik dari obat (konversi menjadi bentuk yang lebih stabil, polimorfisma yang kurang larut)
3. Perubahan klinis atau antaraksi termasuk eksipien (esterifikasi saat penyalutan sehingga obat kurang polar)
Oleh karena itu diperlukan evaluasi secara invitro dan invivo
BENTUK SEDIAAN (DOSAGE FORM)Adalah BENTUK FISIK OBAT yang telah siap
digunakan oleh pasien melalui jalur yang sesuai.
RANCANGAN BENTUK SEDIAAN FARMASIObat sebagai bahan kimia, bahan alam,
jarang diberikan dalam bentuk kimia murni.Umumnya diberikan dalam bentuk yang telah
diformulasi.Bentuk sediaan bervariasi (dari bentuk
larutan sederhana sampai bentuk sediaan kompleks) yang memerlukan pengetahuan dan teknologi canggih, ditambah aditif/eksipien, sehingga dapat dicapai sasaran dan tujuan yang dikehendaki pada waktu mendesain bentuk sediaan.
SASARAN UTAMA DALAM MENDESAIN BENTUK SEDIAAN1. Untuk mencapai respon terapetik yang diharapkan
dari suatu bahan aktif dalam bentuk sediaan farmasi yang mampu di produksi oleh industri.
2. Untuk menjamin kualitas sediaan ilmu pengetahuan tentang :
Stabilitas kimia dan fisika Mencari pengawet yang sesuai Keseragaman dosis Aksiptibilitas terhadap penggunaan (dokter,
penderita) Pewadahan dan etiket yang sesuai
Bentuk sediaan farmasi yang sama tidak selalu memberikan biovaibilitas/ketersediaan biologi yang sama.
Oleh karena itu dalam mendesain sediaan farmasi selalu diupayakan untuk mengeliminasi variasi biologi.
FAKTOR FORMULASIDapat mempengaruhi penampilan
(performance) terapeutik obat.Untuk mencapai biovaibilitas maksimum,
dipilih senyawa kimia yang sesuai sebagai bahan aktif, misal :
1. Untuk memenuhi persyaratan kelarutan : ukuran partikel, bentuk fisik.
2. Mengkombinasi dengan aditif yang sesuai3. Memilih cara pembuatan yang paling
sesuai4. Memilih wadah yang tepat
Bahan aktif sering diformulasi dalam berbagai bentuk sediaan dengan dosis yang berbeda untuk keperluan pengobatan spesifik.
Misal : Prednisolon : dalam bentuk garam asetat kelarutan kecil ( mis tablet, suspensi im) dalam bentuk garam fosfat, mudah larut (misal tablet larut, larutan tetes mata, injeksi IV, enema)
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN AGAR BAHAN AKTIF YANG DIBUAT BENTUK SEDIAAN DAPAT MEMENUHI SASARAN YANG DIINGINKAN
1. Pertimbangan biofarmasetik, termasuk faktor yang mempengaruhi absorpsi bahan aktif dan berbagai rute pemberian
2. Faktor obat (sifat fisika kimia bahan aktif)
3. Pertimbangan terapetik, termasuk pertimbangan penyakit yang akan diobati dan faktor pasien
PERTIMBANGAN BIOFARMASETIKA DALAM MENDESAIN BENTUK SEDIAAN FARMASIBiofarmasetika1. Dapat dipandang sebagai studi tentang
hubungan ilmu fisika, kimia dan biologi yang diterapkan pada bahan aktif obat, bentuk sediaan kerja obat.
2. Pemahaman tersebut penting dalam mendesain bentuk sediaan, terutama dari segi absorpsi, distribusi, metabolisme dan eliminasi obat
PERTIMBANGAN BIOFARMASETIKA (LANJ)3. Obat dapat diabsorpsi melalui membran
kulit, saluran cerna dan paru-paru ke dalam cairan tubuh
4. Obat berpenetrasi melalui membran menurut 2 cara yaitu secara :
a. Difusi pasif : molekul obat berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke rendah. Kecepatan difusi tergantung : kelarutan dalam lemak dan derajat ionisasi
b. Mekanisme transport khusus (transport aktif dan transport terafilitasi)
RUTE PEMBERIAN OBATSediaan farmasi di desain untuk menghasilkan obat
berada dalam bentuk yang sesuai untuk di absorpsi dari rute pemberian yang telah ditetapkan yaitu :
1. Rute oral Kerja obat lambat Absorpsi tidak teratur Dapat terurai oleh enzim dan sekresi saluran cerna Adanya waktu pengosongan lambung Terdapat perubahan pH dari 1 sampai 7 -8 2. Rute rektal Untuk tujuan lokal dan sistemik Dapat memasuki sistemik tanpa melewati hati. Absorpsi obat sering tidak teraturdan sulit
diperkirakan
3. Rute parenteral Absorpsi sangat cepat Penyuntikan yang banyak digunakan iv, im, sk Injeksi berupa larutan dan suspensi pembawa
air atau pembawa lain4. Rute topikal Untuk tujuan lokal dan sistemik Absorpsi perkutan tidak begitu baik Obat diabsorpsi melalui kelenjar keringat,
kelenjar sebasea, folikel rambut dan stratum korneum
Basis berperan dalam pelepasan bahan aktif. Sediaan topikal lain : sediaan untuk mata,
telinga, hidung
5. Rute saluran napas Paru-paru permukaan yang baik untuk
absorpsi obat dalam bentuk aerosol dan gas.
Ukuran tetesan partikel menentukan penetrasi di daerah alveolar
Misal : obat asma aerosol bubuk Na kromoglikat
aerosol dalam propelan cair, salbutamol,
isoprenalin