Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

37
PENCEGAHAN DAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA Oleh : Dr. Epi Supiadi, M.Si Disampaikan pada kegiatan Diseminasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) 1 Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

description

pencegahan dan bahaya narkoba

Transcript of Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Page 1: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

1

PENCEGAHAN DAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Oleh : Dr. Epi Supiadi, M.SiDisampaikan pada kegiatan Diseminasi

Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

Page 2: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 2

NARKOBA (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya) adalah bahan/zat/obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NARKOBA.

NARKOBA

Page 3: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 3

Klasifikasi NARKOBAberdasarkan Efeknya terhadap Susunan Saraf Pusat

Golongan Depresan

•Membuat pemakainya merasa tenang, pendiam, bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Termasuk dalam golongan ini opioida (morfin, heroin/putauw, codein), sedatif (penenang), hipnotik (obat tidur), tranquilizer (anti cemas), alkohol dalam dosis rendah.

Golongan Stimulan

•Membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Termasuk dalam golongan ini kokain, amfetamin (shabu, ekstasi), kafein.

Golongan

Halusino-gen

•Menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan fikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Termasuk dalam golongan ini ganja, LSD, jamur, dan tanaman kecubung.

Page 4: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

DAMPAK PENGGUNAAN NARKOBA

A. Pengaruh terhadap susunan saraf pusat Intoksikasi perilaku maladaptif Kelebihan Dosis Sindroma Ketergantungan fisik maupun

psikologisB. Komplikasi Medik Psikiatrik (Ko-Morbiditas) Gangguan tidur, gangguan fungsi seksual Paranoid/perasaan curiga dan ketakutan Gangguan psikotik Depresi, gangguan cemas sampai panik

4

Page 5: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

Dampak Narkoba (lanjt)

C. Komplikasi Medik : Infeksi di lokasi suntikan Penularan HIV/AIDS dan virus

lainnya Masalah Infeksi Menular Seksual Dampak ‘misuse’ menyuntik

Buprenorphine/obat resep dokter5

Page 6: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

Dampak Narkoba

D.Dampak Sosial : Di lingkungan keluarga disharmoni

keluarga Di Lingkungan sekolah kedisiplinan,

peer pressure Di Lingkungan Masyarakat

meningkatnya peredaran, kriminalitas, kecelakaan lalu lintas

6

Page 7: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

7

Page 8: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 8

Page 9: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

9

Page 10: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 10

Page 11: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 11

Page 12: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 12

Legal : tersedia di pasaran bebas dan mudah untuk membelinya/mendapatkannya (alkohol, nikotin, inhalansia)

Illegal : tidak tersedia secara resmi di pasaran dan sulit mendapatkannya (heroin, ekstasi, metamfetamin, kokain,dsb)

Medical : tersedia secara resmi di pasaran namun penggunaan harus menurut aturan pemakaian atau pengawasan dokter (morfin, petidin, CTM, panadol, napacin, dsb)

NARKOBA Menurut Ketersediaan

Page 13: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 13

Penggunaan NARKOBA adalah konsumsi zat (alkohol atau obat, legal maupun illegal)  dengan  keteraturan  (sekali atau berulang kali selama seumur hidup) yang menghasilkan sedikit atau tidak ada konsekuensi hidup yang signifikan negatif.

Penggunaan (Use) NARKOBA

Page 14: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 14

Penyalahgunaan NARKOBA diartikan sebagai penggunaan obat,  legal maupun illegal,  dengan beberapa keteraturan atau pola, yang mengakibatkan  orang  mengalami pola konsekuensi hidup negatif akibat penggunaan narkoba  mereka

Penyalahgunaan (Abuse) NARKOBA

Page 15: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 15

Ketergantungan NARKOBA adalah penggunaan berulang atau kronis (sering setiap hari), yang menghasilkan suatu  "kebutuhan" fisiologis dan / atau psikis  (nyata atau dirasakan) untuk obat sebagai masalah kelangsungan hidup, menyebabkan konsekuensi hidup negatif yang berat dan / atau kronis. Kehidupan seseorang yang mengalami ketergantungan sepenuhnya dicakup oleh obsesi untuk menggunakan NARKOBA dan menjalani gaya hidup yang menyertainya.

Ketergantungan (Adiksi/dependensi)

Page 16: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

16

Pemakaian coba-coba rasa ingin tahu, coba-coba Pemakaian sosial untuk bersenang-senang, saat rekreasi / santai Pemakaian situasional saat stres, tegang, sedih, kecewa Penyalahgunaan penggunaan yang terus-menerus, tidak untuk

pengobatan, mengganggu badan dan jiwa Ketergantungan telah terjadi toleransi dan gejala putus zat

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2014

Level Penggunaan NARKOBA

Page 17: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 17

Kontinum Penggunaan NARKOBA

Coba-coba Tergantung

Reguler

Bersenang-senang

Tak pernah pakai/Abstinen Kebiasaan

Page 18: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 18

Ketergantungan secara fisik dimaksudkan bahwa setelah jangka waktu pemakaian tertentu dan tubuh sudah menyesuaikan dengan zat tersebut, maka tubuh akan bereaksi jika pemakaian dihentikan. Toleransi pemakaian membuat pengguna harus menambah dosis pemakaiannya untuk mendapatkan “rasa” yang sama, sehingga lama kelamaan tubuh membutuhkannya untuk bereaksi secara normal.

Ketergantungan Fisik

Page 19: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 19

Hasil oberservasi terhadap pengguna heroin/opiate yang mengalami gejala fisik yang sangat kuat ketika tidak mendapatkan heroin (hidung meler, kedinginan, demam, susah tidur, dsb.)

Ketergantungan NARKOBA tergantung pada konsep bahwa pengguna/penyalahguna terus menggunakannya untuk menghindarkan diri dari akibat gejala putus obat secara fisik, dan NARKOBA (yang sebelumnya dianggap benda asing) telah menjadi hal biasa dalam susunan syaraf pusat

Lanjutan…

Page 20: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 20

Ketergantungan secara psikologis menunjukkan kebutuhan emosional yang tinggi untuk kembali menggunakan zat tersebut dalam upaya untuk merasakan efeknya atau untuk menghilangkan ketagihan secara psikis ketika efek zat itu berkurang.

Ketergantungan Psikologis

Page 21: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 21

Seseorang yang secara psikologis tergantung pada NARKOBA akan ‘merasa’ bahwa mereka memerlukannya agar dapat berfungsi normal – Perilaku mencari NARKOBA itu akan menjadi lebih penting daripada kegiatan sebelumnya yang lebih penting.

Ketergantungan NARKOBA didasarkan pada suatu konsep bahwa pengguna/ penyalahguna didorong oleh sugesti untuk merasakan efek kenikmatan narkoba yang digunakan.

Lanjutan…

Page 22: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 22

Adalah segala upaya, program dan kegiatan yang bertujuan mencegah timbulnya penyalahgunaan NARKOBA, mencegah meluas dan berkembangnya masalah penyalahgunaannya, serta mencegah timbul atau kambuhnya kembali penyalahgunaan NARKOBA oleh orang yang telah direhabilitasi.

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Page 23: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 23

Pencegahan Primer (Primary Prevention ) / Pencegahan Dini

Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention)/ Pencegahan Kerawaan

Pencegahan Tersier (Tertier Prevention)/ Pencegahan Kambuhan (Relapse Prevention)

JENIS-JENIS PENCEGAHAN

Page 24: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 24

Adalah segala upaya, program dan kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan daya tangkal anak/ remaja, keluarga dan masyarakat untuk menghindari/ menolak penyalahgunaan NARKOBA.

Sasaran utamanya adalah anak/remaja, keluarga dan kesatuan masyarakat yang belum terkena masalah penyalahgunaan NARKOBA.

Pencegahan Primer/ Pencegahan Dini

Page 25: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 25

• Penyuluhan sosial secara langsung tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA dan upaya-upaya pencegahan yang bisa dilakukan• Penyuluhan/kampanye/ sosialisasi bermedia melalui pemasangan spanduk, pamplet pada lokasi-lokasi strategis, penyebaran leaflet dan CD film, on air melalui radio siaran• Pengasuhan anak dan pendidikan informal (dalam keluarga)

Bentuk-bentuk Pencegahan Primer antara lain :

Page 26: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Orangtua dapat mencegah atau mempengaruhi anak menjadi pengguna narkoba atau potential user.

Keluarga adalah wadah utama dalam proses sosialisasi anak menuju kepribadian yang dewasa.

Keluarga yang sehat dan sejahtera merupakan benteng yang kokoh untuk mengatasi dan menanggulangi ancaman dan gangguan.

Keluarga yang sejahtera dengan penuh kasih sayang sebetulnya sudah melaksanakan pencegahan.

26Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

Page 27: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Anak-anak perlu bantuan dari orangtua sejak usia dini, untuk menghadapi permasalahan masyarakat modern dan menjadi anak yang sehat dan cerdas, produktif, kreatif, bermoral tinggi dan berguna bagi masyarakat

ORANGTUA DIPERLUKAN

27Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

Page 28: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Orangtua yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengasuh anak yang baik serta pengetahuan tentang strategi-strategi pencegahan dalam keluarga mempunyai harapan besar untuk menjamin anak-anak bebas narkoba

Hasil penelitian ……..

28Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013

Page 29: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 29

Adalah segala upaya, program dan kegiatan yang diarahkan untuk meningkatkan harga diri, kesadaran dan tanggung jawab sosial para anak/remaja, keluarga dan kesatuan masyarakat yang kondisinya rawan penyalahgunaan NARKOBA.

Pencegahan Sekunder/ Pencegahan Kerawaan

Page 30: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 30

Layanan informasi dan konsultasi, Konseling Rujukan, Fasilitasi dan penguatan kelompok Pembinaan olah raga dan kesenian Pendidikan non formal lainnya

Bentuk-bentuk pencegahan sekunder antara lain:

Page 31: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 31

Adalah segala upaya, program dan kegiatan untuk mencegah kekambuhan (relapse) penyalahgunaan NARKOBA dari mantan penyalahguna yang telah direhabilitasi/ disembuhkan.

Kegiatan diarahkan pada kegiatan pembinaan lanjut (after care) terhadap eks penyalahguna NARKOBA yang telah selesai direhabilitasi dan telah disalurkan kembali ke masyarakat agar beradaptasi sosial secara memadai.

Pencegahan Tersier / Pencegahan Kekambuhan

Page 32: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 32

Pencegahan Kekambuhan sulit dilakukan dan sering menemui kegagalan karena kurangnya tujuan jangka panjang setelah rehabilitasi

Pencegahan kekambuhan dalam aftercare perlu memperhatikan proses pemulihan yang mungkin bisa berlangsung seumur hidup, dengan tahap-tahap sbb :

Page 33: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 33

1. Tahap Menjauhkan diri (Abstinence)Bisa berlangsung selama 2 tahun sejak tanggal penggunaan terakhir

2. Tahap Konfrontasi Berlangsung mulai akhir tahap 1 sampai selama 5 tahun tidak menggunakan secara konsisten.

3. Tahap pertumbuhan (growth)Berlangsung selama 5 tahun atau lebih sejak abstinence, ditandai sikap yang positif dan konsisten didalam menghadapi masalah pribadi dan sosial dengan perubahan gaya hidup sebelumnya.

4. Tahap TransformasiSudah melanjutkan gaya hidup yang baru yang ditemukan pada tahap perrtumbuhan

Page 34: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 34

Kegiatan pemulihan melalui konseling adiksi, dukungan kelompok sebaya;

Pelatihan vokasional, Pemberian pinjaman modal usaha, Pembinaan UEP dan KUBE

Bentuk-bentuk pencegahan tersier antara lain :

Page 35: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 35

Strategi Pencegahan Tersier/ Pencegahan kekambuhan

Tahap Awal› Perencanaan perilaku aman atau tidak terkait

NARKOBA (membuat jadwal kegiatan)› Menghindari atau meninggalkan situasi

menggunakan (menyebabkan) Keterampilan mengenali situasi beresiko

Keterampilan menghadapi masalah

Page 36: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 36

Lanjutan… Tahap Lanjutan

› Edukasi tentang adiksi› Edukasi tentang faktor pemicu dan

suggesti› Edukasi menghadapi suggesti› Pengembangan diri

Page 37: Pencegahan & Bahaya NARKOBA-epi

Epi Supiadi, Hotel Puri Khatulistiwa, 10 Oktober 2013 37