PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

28
PENATALAKSANAAN SPESIMEN Made S. Pambudi, MN

Transcript of PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Page 1: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

PENATALAKSANAAN SPESIMEN

Made S. Pambudi, MN

Page 2: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• Spesimen yang diperiksa adalah urin, feses, sputum dan wound drainage.

Page 3: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• Salah satu kontribusi perawat dalam pengkajian status kesehatan adalah mengambil spesimen dan cairan tubuh untuk pemeriksaan.

• Pemeriksaan spesimen biasanya dilakukan minimal satu kali pada tiap klien rawat.

Page 4: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Tujuan pemeriksaan spesimen

• menetapkan diagnosa masalah

• menilai respon klien terhadap terapi yang telah dijalani.

Page 5: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Tanggungjawab perawat dalam

pemeriksaan spesimen • memberikan kenyamanan

• mempertahankan privasi

• keamanan saat pengambilan spesimen

• menjelaskan tujuan pemeriksaan

• melakukan prosedur pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen dengan benar

Page 6: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• mencatat informasi yang terkait dengan pemeriksaan pada lembaran dengan benar

• melaporkan jika ditemukan hasil yang tidak normal

Page 7: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

PEMERIKSAAN SPESIMEN: URIN

• urin bersih

• urin tengah

• urin tampung

Page 8: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

URIN BERSIH (clean voided urine specimen)

• pemeriksaan urinalisa rutin– Urin bersih, biasanya urin pertama pagi hari

alasan:• konsentrasinya lebih tinggi• jumlah lebih banyak• memiliki pH lebih rendah.

– Jumlah minimal 10mL

Page 9: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

.– Tidak ada cara pengambilan khusus: klien dapat melakukannya sendiri

– Spesimen harus bebas dari feses– Diperlukan urin segar (pengambilan kurang

dari 1 jam), bila tidak segera: urin harus dimasukan dalam lemari pendingin

Alasan:• Bila urin berada dalam suhu ruangan untuk

periode waktu lama maka kristal urin dan sel darah merah akan lisis/hancur serta berubah menjadi alkalin.

Page 10: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Tugas mahasiswa

• Sebutkan apa saja yang diperiksa dalam pemeriksaan urinalisa rutin dan tuliskan nilai normalnya!

Page 11: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

URIN TENGAH (clean-catch or midstream urin specimen)

• untuk pemeriksaan kultur urin: untuk mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih

• Cara lain bila tidak menggunakan kateter lebih berisiko menyebabkan infeksi.

• Perlu mekanisme khusus agar spesimen yang didapat tidak terkontaminasi.

Page 12: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Cara Pengambilan :

• bersihkan area meatus urinarius dengan sabun dan air atau dengan tisue khusus lalu keringkan

• buang urin yang keluar pertama dimaksudkan untuk mendorong dan mengeluarkan bakteri yang ada didistal

• tampung urin yang ditengah. Hati-hati memegang wadah penampung agar wadah tersebut tidak menyentuh permukaan perineum.

• Jumlah yang diperlukan 30-60mL

Page 13: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

URIN TAMPUNG (timed urin specimen)

• Ada pemeriksaan urin yang memerlukan seluruh produksi urin yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, rentangnya berkisar 1-2 jam – 24 jam.

• Urin tampung – disimpan di lemari pendingin

– diberi preservatif (zat aktif tertentu)

Tujuan: mencegah pertumbuhan bakteri atau mencegah

perubahan/kerusakan struktur urin.

• Biasanya urin ditampung di tempat kecil lalu dipindahkan segera ke penampungan yang lebih besar.

Page 14: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Tujuan pemeriksaan

• mengkaji kemampuan ginjal mengkonsentrasikan dan mendilusi urin

• menentukan penyakit gangguan metabolisme glukosa

• menentukan kadar sesuatu dalam urin (misal: albumin, amilase, kreatinin, hormon tertentu)

Page 15: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Tugas perawat:

• beri wadah yang telah disiapkan oleh pihak laboratorium

• jelaskan metodenya

• catat jam awal dan jam akhir menampung urin

Page 16: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

SPESIMEN KATETER INDWELLING

• Mendapatkan urin steril • diambil dengan jarum suntik melalui area kateter

yang khusus disiapkan untuk pengambilan urin. • Klem kateter selama kurang lebih 30 menit jika

tidak diperoleh urin waktu pengambilan. • kultur urin diperlukan 3 mL, Untuk kultur urin,

hati-hati dalam pengambilan agar tidak terkontaminasi

• 30 mL untuk urinalisa rutin..

Page 17: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

PEMERIKSAAN SPESIMEN: FESES

• Tujuan pemeriksaan – melihat ada tidaknya darah.

• Pemeriksaan ini mudah dilakukan baik oleh perawat atau klien sendiri.

• Pemeriksaan ini menggunakan kertas tes Guaiac, sering disebut tes Guaiac

Page 18: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• analisa produk diet dan sekresi saluran cerna. – Feses mengandung banyak lemak:

steatorrhea, kemungkinan ada masalah dalam penyerapan lemak di usus halus.

– Bila ditemukan kadar empedu rendah, kemungkinan terjadi obstruksi pada hati dan kandung empedu.

Page 19: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• mendeteksi telur cacing dan parasit. – pemeriksaan ini dilakukan tiga hari berturut-

turut

• mendeteksi virus dan bakteri – Untuk pemeriksaan ini diperlukan jumlah

feses sedikit untuk dikultur.– hati-hati! Tidak boleh terkontaminasi. – Pada lembar pengantar perlu dituliskan

antibiotik yang telah dikonsumsi.

Page 20: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Sebelum pengambilan spesimen, perawat perlu mengingatkan klien akan hal-hal berikut:

• defekasi pada bedpan yang bersih

• bila memungkinkan, spesimen tidak terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi

• jangan membuang tisue pembersih pada bedpan setelah defekasi dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan

Page 21: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Cara pengambilan

• Ambil spesimen dengan menggunakan sarung tangan bersih

• Jumlah feses tergantung pemeriksaan, – 2,5cm untuk feses padat – 15-30mL untuk cair.

• Untuk kultur, gunakan swab yang steril, lalu dimasukkan dalam kantung steril.

• Segera kirim spesimen ke lab untuk segera diperiksa.

Page 22: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

PEMERIKSAAN SPESIMEN: SPUTUM

• Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea.

• Individu yang sehat tidak memproduksi sputum.

• Klien perlu batuk untuk mendorong sputum dari paru-paru, bronkus dan trakea ke mulut dan mengeluarkan ke wadah penampung.

Page 23: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Tujuan Pemeriksaan

• kultur (menentukan jenis mikroorganisme) dan tes sensitivitas terhadap obat

• untuk sitologi – mengidentifikasi asal, struktur, fungsi dan

patologi sel. – Spesimen untuk sitologi (mengidentifikasi

kanker paru-paru dan jenis selnya) seringkali dilakukan secara serial 3 kali dari sputum yang diambil di pagi hari.

Page 24: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• Pemeriksaan bakteri tahan asam– Serial 3 hari berturut-turut di pagi hari– Beberapa rumah sakit, menggunakan wadah

penampung khusus untuk pemeriksaan ini.

• menilai keberhasilan terapi

Page 25: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Cara pengambilan

• Umumnya pagi hari: sputum yang diakumulasi sejak semalam.

• Bila klien tidak dapat batuk, kadangkala diperlukan suksion faringeal.

Page 26: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• Langkah sebagai berikut:

– lakukan perawatan mulut

– minta klien untuk napas dalam lalu batuk. Diperlukan sputum sebanyak 15-30mL

– lakukan kembali perawatan mulut.

Page 27: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

Kultur Tenggorokan

• menggunakan swab dengan mengambil bahan dari mukosa yang ada di orofaring dan tonsil.

• Kultur dilakukan untuk melihat mikoorganisme penyebab penyakit.

• gunakan sarung tangan bersih, • ambil bahan pada daerah tonsil dan

orofaring yang berisi eksudat dan berwarna kemarahan.

Page 28: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2

• Kadangkala timbul refleks gag, untuk mencegahnya:

– posisi klien duduk

– minta klien membuka mulut seraya berkata “ah” lalu kerjakan tindakan dengan cepat.