PENATALAKSANAAN SPESIMEN2
Transcript of PENATALAKSANAAN SPESIMEN2
![Page 1: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/1.jpg)
PENATALAKSANAAN SPESIMEN
Made S. Pambudi, MN
![Page 2: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/2.jpg)
• Spesimen yang diperiksa adalah urin, feses, sputum dan wound drainage.
![Page 3: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/3.jpg)
• Salah satu kontribusi perawat dalam pengkajian status kesehatan adalah mengambil spesimen dan cairan tubuh untuk pemeriksaan.
• Pemeriksaan spesimen biasanya dilakukan minimal satu kali pada tiap klien rawat.
![Page 4: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/4.jpg)
Tujuan pemeriksaan spesimen
• menetapkan diagnosa masalah
• menilai respon klien terhadap terapi yang telah dijalani.
![Page 5: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/5.jpg)
Tanggungjawab perawat dalam
pemeriksaan spesimen • memberikan kenyamanan
• mempertahankan privasi
• keamanan saat pengambilan spesimen
• menjelaskan tujuan pemeriksaan
• melakukan prosedur pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen dengan benar
![Page 6: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/6.jpg)
• mencatat informasi yang terkait dengan pemeriksaan pada lembaran dengan benar
• melaporkan jika ditemukan hasil yang tidak normal
![Page 7: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/7.jpg)
PEMERIKSAAN SPESIMEN: URIN
• urin bersih
• urin tengah
• urin tampung
![Page 8: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/8.jpg)
URIN BERSIH (clean voided urine specimen)
• pemeriksaan urinalisa rutin– Urin bersih, biasanya urin pertama pagi hari
alasan:• konsentrasinya lebih tinggi• jumlah lebih banyak• memiliki pH lebih rendah.
– Jumlah minimal 10mL
![Page 9: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/9.jpg)
.– Tidak ada cara pengambilan khusus: klien dapat melakukannya sendiri
– Spesimen harus bebas dari feses– Diperlukan urin segar (pengambilan kurang
dari 1 jam), bila tidak segera: urin harus dimasukan dalam lemari pendingin
Alasan:• Bila urin berada dalam suhu ruangan untuk
periode waktu lama maka kristal urin dan sel darah merah akan lisis/hancur serta berubah menjadi alkalin.
![Page 10: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/10.jpg)
Tugas mahasiswa
• Sebutkan apa saja yang diperiksa dalam pemeriksaan urinalisa rutin dan tuliskan nilai normalnya!
![Page 11: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/11.jpg)
URIN TENGAH (clean-catch or midstream urin specimen)
• untuk pemeriksaan kultur urin: untuk mengetahui mikroorganisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih
• Cara lain bila tidak menggunakan kateter lebih berisiko menyebabkan infeksi.
• Perlu mekanisme khusus agar spesimen yang didapat tidak terkontaminasi.
![Page 12: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/12.jpg)
Cara Pengambilan :
• bersihkan area meatus urinarius dengan sabun dan air atau dengan tisue khusus lalu keringkan
• buang urin yang keluar pertama dimaksudkan untuk mendorong dan mengeluarkan bakteri yang ada didistal
• tampung urin yang ditengah. Hati-hati memegang wadah penampung agar wadah tersebut tidak menyentuh permukaan perineum.
• Jumlah yang diperlukan 30-60mL
![Page 13: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/13.jpg)
URIN TAMPUNG (timed urin specimen)
• Ada pemeriksaan urin yang memerlukan seluruh produksi urin yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu, rentangnya berkisar 1-2 jam – 24 jam.
• Urin tampung – disimpan di lemari pendingin
– diberi preservatif (zat aktif tertentu)
Tujuan: mencegah pertumbuhan bakteri atau mencegah
perubahan/kerusakan struktur urin.
• Biasanya urin ditampung di tempat kecil lalu dipindahkan segera ke penampungan yang lebih besar.
![Page 14: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/14.jpg)
Tujuan pemeriksaan
• mengkaji kemampuan ginjal mengkonsentrasikan dan mendilusi urin
• menentukan penyakit gangguan metabolisme glukosa
• menentukan kadar sesuatu dalam urin (misal: albumin, amilase, kreatinin, hormon tertentu)
![Page 15: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/15.jpg)
Tugas perawat:
• beri wadah yang telah disiapkan oleh pihak laboratorium
• jelaskan metodenya
• catat jam awal dan jam akhir menampung urin
![Page 16: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/16.jpg)
SPESIMEN KATETER INDWELLING
• Mendapatkan urin steril • diambil dengan jarum suntik melalui area kateter
yang khusus disiapkan untuk pengambilan urin. • Klem kateter selama kurang lebih 30 menit jika
tidak diperoleh urin waktu pengambilan. • kultur urin diperlukan 3 mL, Untuk kultur urin,
hati-hati dalam pengambilan agar tidak terkontaminasi
• 30 mL untuk urinalisa rutin..
![Page 17: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/17.jpg)
PEMERIKSAAN SPESIMEN: FESES
• Tujuan pemeriksaan – melihat ada tidaknya darah.
• Pemeriksaan ini mudah dilakukan baik oleh perawat atau klien sendiri.
• Pemeriksaan ini menggunakan kertas tes Guaiac, sering disebut tes Guaiac
![Page 18: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/18.jpg)
• analisa produk diet dan sekresi saluran cerna. – Feses mengandung banyak lemak:
steatorrhea, kemungkinan ada masalah dalam penyerapan lemak di usus halus.
– Bila ditemukan kadar empedu rendah, kemungkinan terjadi obstruksi pada hati dan kandung empedu.
![Page 19: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/19.jpg)
• mendeteksi telur cacing dan parasit. – pemeriksaan ini dilakukan tiga hari berturut-
turut
• mendeteksi virus dan bakteri – Untuk pemeriksaan ini diperlukan jumlah
feses sedikit untuk dikultur.– hati-hati! Tidak boleh terkontaminasi. – Pada lembar pengantar perlu dituliskan
antibiotik yang telah dikonsumsi.
![Page 20: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/20.jpg)
Sebelum pengambilan spesimen, perawat perlu mengingatkan klien akan hal-hal berikut:
• defekasi pada bedpan yang bersih
• bila memungkinkan, spesimen tidak terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi
• jangan membuang tisue pembersih pada bedpan setelah defekasi dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
![Page 21: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/21.jpg)
Cara pengambilan
• Ambil spesimen dengan menggunakan sarung tangan bersih
• Jumlah feses tergantung pemeriksaan, – 2,5cm untuk feses padat – 15-30mL untuk cair.
• Untuk kultur, gunakan swab yang steril, lalu dimasukkan dalam kantung steril.
• Segera kirim spesimen ke lab untuk segera diperiksa.
![Page 22: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/22.jpg)
PEMERIKSAAN SPESIMEN: SPUTUM
• Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari paru-paru, bronkus dan trakea.
• Individu yang sehat tidak memproduksi sputum.
• Klien perlu batuk untuk mendorong sputum dari paru-paru, bronkus dan trakea ke mulut dan mengeluarkan ke wadah penampung.
![Page 23: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/23.jpg)
Tujuan Pemeriksaan
• kultur (menentukan jenis mikroorganisme) dan tes sensitivitas terhadap obat
• untuk sitologi – mengidentifikasi asal, struktur, fungsi dan
patologi sel. – Spesimen untuk sitologi (mengidentifikasi
kanker paru-paru dan jenis selnya) seringkali dilakukan secara serial 3 kali dari sputum yang diambil di pagi hari.
![Page 24: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/24.jpg)
• Pemeriksaan bakteri tahan asam– Serial 3 hari berturut-turut di pagi hari– Beberapa rumah sakit, menggunakan wadah
penampung khusus untuk pemeriksaan ini.
• menilai keberhasilan terapi
![Page 25: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/25.jpg)
Cara pengambilan
• Umumnya pagi hari: sputum yang diakumulasi sejak semalam.
• Bila klien tidak dapat batuk, kadangkala diperlukan suksion faringeal.
![Page 26: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/26.jpg)
• Langkah sebagai berikut:
– lakukan perawatan mulut
– minta klien untuk napas dalam lalu batuk. Diperlukan sputum sebanyak 15-30mL
– lakukan kembali perawatan mulut.
![Page 27: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/27.jpg)
Kultur Tenggorokan
• menggunakan swab dengan mengambil bahan dari mukosa yang ada di orofaring dan tonsil.
• Kultur dilakukan untuk melihat mikoorganisme penyebab penyakit.
• gunakan sarung tangan bersih, • ambil bahan pada daerah tonsil dan
orofaring yang berisi eksudat dan berwarna kemarahan.
![Page 28: PENATALAKSANAAN SPESIMEN2](https://reader034.fdocuments.net/reader034/viewer/2022052620/5571f38a49795947648e3552/html5/thumbnails/28.jpg)
• Kadangkala timbul refleks gag, untuk mencegahnya:
– posisi klien duduk
– minta klien membuka mulut seraya berkata “ah” lalu kerjakan tindakan dengan cepat.