Penatalaksanaan Kejang
-
Upload
kautsar-prastudia-eko-binuko -
Category
Documents
-
view
844 -
download
2
Transcript of Penatalaksanaan Kejang
Penatalaksanaan Kejang
PENATALAKSAAN KEJANG1. Pengobatan fase akut;
Memberantas kejang secepatnya, membebaskan jalan nafas, memberikan oksigenasi yang cukup, menurunkan panas bila demam.
2. Mencari penyebab dan mengobati penyebab.
3. Pengobatan pencegahan berulangnya kejang.
Pengobatan Fase AkutPada Anak-anak
Kejang
Berikan diazepam rektal : 5 mg untuk BB < 10 kg
10 mg untuk BB > 10 kgatau Intravena : 0,3 – 0,5 mg/kgBB/kali
Tunggu 5 menit, sambil berikan oksigen
Masih KejangBerikan diazepam rektal atau iv, dosis sama
Tunggu 5 menit, oksigenasi adekuat 1 lt./menitBerikan cairan intravena
Masih kejang
Berikan fenintoin/difenilhidation loading, iv dosis 10-15 mg/kg BB/kali maks. 200 mg
Tunggu 20 menit
Kejang berhenti
rumatan :Fenitoin 5-8 mg/Kg BBFenobarbital 4-5 mg/Kg BB
Masih kejangMasuk ICU – anestesi umum
Midazolam : 0,2 mg/Kg BBFenobarbital : 5-10 mg/Kg BB
Penatalaksanaan Kejang Fase Akut Membebaskan jalan nafas, oksigenasi
secukupnya.Menurunkan panas bila demam atau
hipereaksi, dengan kompres seluruh tubuh dan bila telah memungkinkan dapat diberikan parasetamol 10 mg/Kg BB/kali kombinasi diazepam oral 0,3 mg/Kg BB.
Memberikan cairan yang cukup bila kejang berlangsung cukup lama (> 10 menit), dengan intravena.
Mencari Penyebab dan Mengobati PenyebabDengan penelusuran sebab kejang dan faktor
risiko terjadinya kejang pengobatan terhadap penyebab kejan sesuai penyebab yang telah ditemukan.
Pengobatan Pencegahan Berulangnya KejangDiberikan anti konvulsan rumatan :
fenintoin / Difenilhidantoin 5-8 mg/Kg BB/hari, dalam 2 kali pemberian (terbagi 2 dosis) atau dengan fenobarbital (bila tidak ada fenintoin) : 5-8 mg/Kg BB/hari dalam dua kali pemberian.
Indikasi Rawat InapKejang pertama, perlu dilakukan pungsi
lumbal dan observasi sehari.Kejang lebih dari 20 menit.Dalam sehari terjadi dua kali atau lebih
serangan kejang yang tidak beruntun.Ada penurunan kesadaran atau kelainan
neurologik yang meragukan.
Yang Diperhatikan Sebelum Masuk BangsalAtasi kejangTurunkan panasOksigenasiPerbaiki homeostasis kalau perlu
PemantauanKeadaan umum anak, tanda utama.KejangIntake cairan/makanan, kalau perlu diberikan
MLPEEG diberikan setelah bebas panas 10-14
hari.
Indikasi Rawat JalanPenderita baru dengan kejang boleh dirawat
jalan, bilamana hanya ada riwayat kejang, dan hanya terjadi satu kali, tidak ada tanda rangsangan meningeal dan kelainan neurologis lain.
Tatalaksana Penderita Rawat JalanMedikamentosa
Parasetamol : 10 mg/Kg BB/kali, kalu perlu dapat ditambahkan diazepam 0,3 mg/Kg BB/kali bila pansa tinggi per oral.
Penanganan penyebab (infeksi ekstrakranial) tergantung jenisnya.
Dilakukan EEG bila mana belum pernah dikerjakan.
Hasil EEGKalau didapatkan hasil EEG normal, perlu
dievaluasi kejangnya: bila kejang sering/berulang mirip epilepsi dilakukan EEG ulang, diberikan difenilhidantoin 5-8 mg/Kg BB/hari, dalam 2 kali pemberian (terbagi 2 dosis).
Kalau EEG abnormal, pengobatan disesuaikan dengan jenis kelainannya/epilepsinya.
Pemberian difenilhidantoin perlu dikontrol setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali, bilamana tidak ada kejang, dosisnya dapat dikurangi.
Penderita dinyatakan sembuh bilamana :1. Bebas kejang selama 3 tahun2. Umur di atas 5 tahun dan tidak pernah kejang lagi.
Penatalaksanaan Kejang pada NeonatusPenatalaksanaan kejang pada BBL meliputi
stabilisasi keadaan umum bayi, menghentikan kejang dan identifikasi dan pengobatan faktor etiologi serta suportif untuk mencegah kejang.
Manajemen awal kejangTerapi suportif1. Pemantauan ketat: Pasang monitor jantung dan
pernapasan serta “pulse oxymeter”.2. Pasang jalur intravena, berikan infus dextrose.
Bila kadar glukose darah kurang 45 mg/dL, tangani hipoglikemia sebelum melanjutkan manajemen kejang seperti di bawah ini, untuk menyingkirkan kemugkinan hipoglikemia sebagai penyebab kejang.
3. Beri bantuan respirasi dan terapi oksigen bila diperlukan.
4. Koreksi gangguan metabolik dengan tepat.
Medikamentosa1. Fenobarbital :
Dosis awal (loading dose) 20 – 40 mg/kg BB intravena diberikan dengan 20 mg/kg BB selama 5 – 10 menitPantau depresi pernapasan dan tekanan darah.
2. Fenintoin : biasanya diberikan hanya apabila bayi tidak memberi resons yang adekuat terhadap pemberian fenobarbital.Dosis awal untuk status epileptikus 15 – 20 mg/Kg BB intravena pelan-pelanKarena efek alami obat yang iritatif maka beri pembilas larutan garam fisiologis sebelum dan sesudah pemberian obat.Pengawasan terhadap gejala bradikardia, aritmia, dan hipotensi selama pemberian infus.
Lorazepam : biasanya diberikan pada BBL yang tidak memberi respons terhadap pemberian fenobarbital dan fenintoin secara berurutan.Dosis efektif : 0,05 – 0,10 mg/Kg BB diberikan intravena dimulai dengan 0,05 mg/Kg BB pelan-pelan dalam beberapa menit.Obat ini akan masuk ke dalam otak dengan cepat dan membentuk efek antikonvulsan yang yata dalam waktu kurang 5 menit.Pengawasan terhadap depresi pernapasan dan hipotensi.
Anti Kejang Rumatan Jika kejang telah teratasi maka dilanjutkan
dengan pemberian anti kejang rumatan, fenobarbital 5 mg/Kg BB/hari adalah pilihan pertama. Kasus yang resisten harus diterapi dengan kombinasi fenobarbital dan karbamazepin, meski sodium valproat dapat berhasil pada beberapa kasus.
TERIMA KASIH