PEMODELAN RESIKO PENYAKIT PNEUMONIA PADA...
Transcript of PEMODELAN RESIKO PENYAKIT PNEUMONIA PADA...
-
JURUSAN STATISTIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA
PEMODELAN RESIKO PENYAKIT PNEUMONIAPADA BALITA DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN
REGRESI LOGISTIK BINER STRATIFIKASI
Ita Noviana1309 100 040Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si.Co Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc
SEMINAR HASIL4 JULI 2013
-
OUTLINE
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
1
-
MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
BAYI
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
PENDAHULUAN
2
-
MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
BAYI
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
PENDAHULUAN
3
-
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
PENDAHULUAN
Ispa Pneumonia TB Campak
25.5
2.13 0.99 1.18
Prevalensi Pneumonia Berdasarkan Riskesdas 2007Ispa Pneumonia TB Campak
4
-
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
PENDAHULUAN
NADSumatera Barat
JambiBengkulu
Bangka BelitungDKI Jakarta
Jawa TengahJawa Timur
BaliNusa Tenggara Timur
Kalimantan TengahKalimantan Timur
Sulawesi TengahSulawesi Tenggara
Sulawesi BaratMaluku Utara
192516688
75258145
512618165
130949734126
89640296
16814018477
173973786
154163215
326695515
2994623
130055602
141481608384
5055165622802327
402
Jumlah Penderita Pneumonia pada Balita 2011
5
-
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
PENDAHULUAN
NADSumatera Barat
JambiBengkulu
Bangka BelitungDKI Jakarta
Jawa TengahJawa Timur
BaliNusa Tenggara Timur
Kalimantan TengahKalimantan Timur
Sulawesi TengahSulawesi Tenggara
Sulawesi BaratMaluku Utara
6 56210
0 646 14
0 233 76
18054 115
1 833046
12269
410 5
8
Jumlah Kematian Balita Karena Pneumonia
6
-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMODELAN
REGRESI LOGISTIK BINER
REGRESI LOGISTIK BINER
STRATIFIKASI
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
PENDAHULUAN
7
-
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
Bagaimana karakteristik balita di Jawa Timur?
Bagaimana memodelkan faktor-faktor penyakitpneumonia pada balita di Provinsi Jawa Timurmenggunakan Regresi Logistik Biner berdasarkanstrata dataran tinggi, sedang dan rendah?
PENDAHULUAN
8
-
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
Mengetahui karakteristik balita di Jawa Timur.
Mengetahui model dan faktor-faktor penyakitpneumonia pada balita di Provinsi Jawa Timurmenggunakan Regresi Logistik Biner berdasarkanstrata dataran tinggi, sedang dan rendah?
PENDAHULUAN
9
-
PENDAHULUANLatar
BelakangRumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
Memberikan informasi untuk pemerataan sasaranpelaksanaan program pencegahan dan pengendalianpneumonia balita dalam rangka menurunkan akba
Memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang bisa mempengaruhi timbulnya kejadian pneumonia
Memberikan wawasan mengenai penerapan ilmu Statistika dalam dunia kesehatan
10
-
LatarBelakang
RumusanMasalah Tujuan Manfaat Batasan
Data yang digunakan adalah data Hasil Survey Riset KesehatanDasar Tahun 2007 yang di lakukan oleh Badan Penelitian danPengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RepublikIndonesia untuk wilayah survey di Provinsi Jawa Timur
PENDAHULUAN
11
-
REVIEW PENELITIAN
(Hartanto, Halim, & Yuliana, 2010): pusat penyebaran pneumoniaberada di daerah Tubanan dan Sukomanunggal (Surabaya Barat)dengan radius penyebaran penyakit pneumonia sekitar 600 meterpersegi
Pamungkas (2012) : Riwayat terkena campak, pekerjaan ibu, sertavariabel karakteristik sosial ekonomi yang ditinjau daripengeluaran rumah tangga
(Yuwono, 2008): jenis lantai, kondisi dinding rumah, luas ventilasirumah, tingkat kepadatan hunian, tingkatkelembaban, penggunaan jenis bahan bakar kayu dan kebiasaananggota keluarga yang merokok mempunyai hubungan dengankejadian pneumonia
12
-
REVIEW PENELITIAN
(Santoso, 2012): Metode Geographically Weighted Regression(GWR) yang memberikan kesimpulan bahwa pemberianvitamin A dan imunisasi pada balita berpengaruh terhadappneumonia di Jawa Timur
(Susilo, 2009) :Penelitian mengenai prevalensi dan faktorresiko HIV pada Generalized Epidemic di tanah Papua yangmemberikan kesimpulan bahwa faktor kuat yang berlakuuntuk ketiga topografi yang digunakan dalam penelitianadalah pengetahuan tentang HIV dan jumlah pasangan
13
-
PDF:
Model regresi logistik
Transformasi Logit:
ii yi
yiiiyf
= 1)1(),(
)...(
)...(
110
110
e1e)(
pp
pp
xx
xx
x
+++
+++
+=
pp xxxxxg
+++=
= ...)(1
)(ln)( 110
(Agresti, 2002)
(Hosmer & Lemeshow, 2000).
Regresi Logistik
TINJAUAN PUSTAKA
14
-
Estimasi Parameter
1. Membentuk fungsi likelihood
2. Membentuk ln l()
3. Menurunkan ln l() terhadap :
( )=
=
==n
i
yii
n
ii
ixxxfl1
1y
1
)(1)()()( i
+
=
===
p
jijj xn
ij
n
iiji
p
jexy 01log
110
= =
+
=
=
=n
i
n
i x
x
ijijij
p
jijj
p
jijj
e
exxyL1 1
0
0
1
)(
0)(
1 1=
= =
n
i
n
iiijiji xxxy
TINJAUAN PUSTAKA
15
-
Iterasi Newton -Rapshon
( ) ( ) ( )( ) ( )t1tt qH + =1tDimana:t = iterasi mulai dari 1,2,. hingga dicapai kekonvergenan
= matriks Hessian dengan elemen , dan merupakanmatriks nonsingular, sehingga dapat ditulis
( ) ( ) ( )
=p
LLLT
,...,
10
q
tH ( )uj
juLh
=
2
( )( ) ( )( )( ) ij
i
tii
j
tj t
Lq xxy)(n
1=
=
=
( )( ) ( )( ) ( )( )( )
=
=
=
n
1
2
x1xxx)(i
ti
tiiuij
uj
tju t
Lh
TINJAUAN PUSTAKA
16
( ) ( ) + tt 1
-
Pengujian Parameter
0...21 ==== p0j
( )( )=
= n
i
yi
yi
nn
ii
i
nn
nn
G
1
1
01
1ln2
0
H0 :H1 : Min satu ;j = 1, 2, ..., pStatistik uji:
Tolak H0 apabila
Dengan v=p-1
),(2
vG >
H0 :H1 :j = 1, 2, ..., pStatistik uji:
Tolak H0 apabila
atau
Dengan v=1
0=j
0j
)(
j
j
SEW
=
2/ZWhitung > ),(22
vW >
TINJAUAN PUSTAKA
17
-
Uji Kesesuaian Model
TINJAUAN PUSTAKA
18
H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
Statistik uji:
H0 ditolak jika
( )( )=
=
g
k kkk
kkk
nno
C1
2
1''
)2,(2 > gC
-
Regresi Logistik dengan Stratifikasi
Uji Kesamaan Vektor Parameter
Paling sedikit ada satu yang tidak sama, d=1,2,...,DStatistik uji:
ditolak bila WII lebih dari di mana sampaidengan masing-masing menunjukkan banyaknya variabelprediktor pada model pertama sampai dengan model yangke-D.
0 1 2: DH = = = 1 :H d
1 2 1 2 1 3 1 2 11 2
1 3 1 2 1 3 1 3 11 3
1 1 2 1 1 31
var( ) var( ) cov( , ) cov( , ) cov( , ) var( ) var( ) cov( , )
cov( , ) cov( , )
T
D
D
II
D DD
+
+ =
W
1 2
1 3
1 1
var( ) var( )D D
+
1 2
2( ; ... )Dw w w
+ + + 1wDw
TINJAUAN PUSTAKA
19
-
Pneumonia
Klasifikasi Pneumoniaa. Kelompok umur < 2 bulan1. Pneumonia berat
Bila disertai dengan tanda-tanda klinis seperti berhenti menyusu (jikasebelumnya menyusu dengan baik), kejang, rasa kantuk yang tidak wajaratau sulit bangun, stridor pada anak yang tenang, demam (38C atau lebih)atau suhu tubuh yang rendah (di bawah 35,5 C), pernapasan cepat 60 kaliatau lebih per menit, penarikan dinding dada berat, sianosis sentral (padalidah), serangan apnea, distensi abdomen dan abdomen tegang.
2. Bukan pneumoniab. Kelompok umur 2 bulan sampai < 5 tahun1. Pneumonia sangat berat2. Pneumonia berat3. Pneumonia4. Bukan pneumonia (batuk pilek biasa)5. Pneumonia persisten
TINJAUAN PUSTAKA
20
-
Pneumonia
Klasifikasi Pneumoniaa. Kelompok umur < 2 bulan1. Pneumonia berat
Bila disertai dengan tanda-tanda klinis seperti berhenti menyusu (jikasebelumnya menyusu dengan baik), kejang, rasa kantuk yang tidak wajaratau sulit bangun, stridor pada anak yang tenang, demam (38C atau lebih)atau suhu tubuh yang rendah (di bawah 35,5 C), pernapasan cepat 60 kaliatau lebih per menit, penarikan dinding dada berat, sianosis sentral (padalidah), serangan apnea, distensi abdomen dan abdomen tegang.
2. Bukan pneumoniab. Kelompok umur 2 bulan sampai < 5 tahun1. Pneumonia sangat berat2. Pneumonia berat3. Pneumonia4. Bukan pneumonia (batuk pilek biasa)5. Pneumonia persisten
TINJAUAN PUSTAKA
21
-
PneumoniaPenyebab Pneumonia1. Bakteri :Streptococcus pneumoniae2. Virus yang paling sering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory
Syncial Virus (RSV).3. Mikoplasma4. Protozoa, pneumonia yang disebabkan oleh protozoa sering disebut
pneumonia pneumosistis. Termasuk golongan ini adalah PneumocystitisCarinii Pneumonia (PCP) (Misnadiarly, 2008)
Faktor Risiko yang Mempengaruhi Pneumonia1. Faktor instrinsik :umur, jenis kelamin, status gizi, berat badan lahir
rendah, status imunisasi, pemberian ASI, dan pemberian vitamin A.2. Faktor ekstrinsik : kepadatan tempat tinggal, polusi udara, tipe
rumah, ventilasi, kelembaban, letak dapur, jenis bahanbakar, penggunaan obat nyamuk, asap rokok, penghasilan keluargaserta faktor ibu baik pendidikan, umur ibu, maupun pengetahuan ibu(Nurzajuli & Widyaningtyas, 2008).
TINJAUAN PUSTAKA
22
-
METODOLOGI PENELITIANSumber Data
Variabel Penelitian
Metode Analisis
Sumber data pada penelitian ini adalah data yang digunakan adalahdata Hasil Survey Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007 yang di lakukanoleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, DepartemenKesehatan Republik Indonesia untuk wilayah survey di Provinsi JawaTimur pada tahun 2007.
23
-
METODOLOGI PENELITIANSumber Data
Variabel Penelitian
Metode Analisis
24
Kode Variabel Skala Keterangan
Y Pneumonia pada balita Nominal0. Balita terkena pneumonia1. Tidak Terkena pneumonia
X1 Status Gizi Ordinal
0. Gizi Buruk1. Gizi Kurang2. Gizi Baik3. Gizi Lebih
X2 Pemberian vitamin A Nominal0. Tidak diberi Vit A1. Diberi Vit A
X3 Pemberian Campak Nominal0. Tidak diberi campak1. Diberi Imunisasi Campak
X4 Pemberian Hepatitis B Nominal0. Tidak diberi Hepa B1. Diberi Imunisasi Hepatitis B
X5 Pemberian vaksin DPT Nominal0. Tidak diberi vaksin DPT1. Diberi vaksin DPT
X6 Perokok dalam rumah Nominal0. Ada perokok dalam RT1. Tidak ada perokok dalam RT
X7 Klasifikasi Tempat Tinggal Nominal0. Desa1. Kota
X8 Lama Pemberian ASI Rasio Open Question
X9 Pemberian ASI Nominal0. Tidak diberi ASI1. Diberi ASI
-
METODOLOGI PENELITIANSumber Data
Variabel Penelitian
Metode Analisis
1. Mendeskripsikan karakteristik balita berdasarkan hasil Survey Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 di Provinsi Jawa Timur.
2. Menaksir parameter dan pengujian hipotesis pada model regresilogistik biner pada masing-masing strata, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Menyusun data berdasarkan stratab) Memeriksa kolinearitas antar variabel prediktorc) Menaksir parameter model regresi logistik d) Menguji hipotesis model regresi logistik secara serentak dan
parsial3. Menguji hipotesis Kesamaan D model regresi logistik secara
berpasangan menggunakan Likelihood Ratio Test (LRT)4. Membuat kesimpulan.
25
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Daratan tinggi ( > 100 meter ) meliputi lima kabupaten dan tigakota yaitu : Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Blitar, KabupatenMalang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Magetan, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Batu.
2. Dataran sedang ( 45-100 meter ) meliputi sembilan kabupaten dandua kota yaitu Kabupaten Ponorogo, KabupatenLumajang, Kabupaten Jember, KabupatenTulungagung, Kabupaten Bangkalan, KabupatenKediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, KabupatenNgawi, Kota Kediri dan Kota Madiun.
3. Dataran rendah ( < 45 meter ) meliputi 15 kabupaten dan empatkota.
26
Topografi Provinsi Jawa Timur
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
27
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
52%48%
Laki-laki PerempuanStrata
Jenis Kelamin TotalLaki-laki Perempuan
Dataran Rendah 280 276 556Dataran Sedang 168 132 300Dataran Tinggi 110 109 219Total 558 517 1075
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
28
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
60%
40%
Ya, ada perokok aktif dirumah Tidak
Perokok Aktif di Rumah
DataranRendah
DataranSedang
DataranTinggi
Total
Ada 323 187 131 641Tidak 231 111 84 426Total 554 298 215 1067
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
29
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
Strata Klasifikasi TempatTinggal
Total
Pedesaan PerkotaanDataran Rendah 218 308 556Dataran Sedang 196 104 300Dataran Tinggi 124 95 219Total 506 515 1075
52%48%
Pedesaan Perkotaan
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
30
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
20%
80%
Tidak Diberi Vit A Diberi Vit A
Strata Pemberian Vitamin A TotalTidak Diberi Vit A Diberi Vit A
Dataran Rendah 136 412 548Dataran Sedang 51 249 300Dataran Tinggi 30 189 219Total 217 850 1067
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
31
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
12%
88%
Tidak Diberi DPT Diberi DPTStrata Pemberian Vaksin DPT TotalTidak Diberi DPT Diberi DPT
Dataran Rendah 81 466 547Dataran Sedang 32 265 297Dataran Tinggi 10 207 217Total 213 938 1061
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
32
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
19%
81%
Tidak Diberi Campak Diberi Campak
Strata Pemberian Imunisasi Campak TotalTidak Diberi Campak Diberi Campak
Dataran Rendah 108 409 547Dataran Sedang 54 243 297Dataran Tinggi 31 186 217Total 202 859 1061
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
33
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
15%
85%
Tidak diberi Hepa B Diberi Hepa B
Strata Pemberian Imunisasi Hepatitis B TotalTidak Diberi Diberi
Dataran Rendah 94 453 547Dataran Sedang 44 254 298Dataran Tinggi 19 197 215Total 157 904 1061
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
34
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
5%
16%
70%
9%
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Normal Gizi Lebih
Status Gizi DataranRendah
DataranSedang
DataranTinggi
Total
Gizi Buruk 38 12 6 556Gizi Kurang 96 51 28 300Gizi Normal 371 213 165 219Gizi Lebih 51 24 20 1075Total 556 300 219 1075
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
35
Karakteristik Balita Provinsi Jawa Timur
5%
16%
70%
9%
Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Normal Gizi Lebih
StrataKejadian Pnemonia Total
Ada TidakDataran Rendah 24 502 526Dataran Sedang 11 289 300Dataran Tinggi 18 201 219Total 53 1022 1075
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
36
Uji Independensi Variabel Prediktor
Respon Kode Prediktor p-value
Kejadian pneumonia pada balita (Y)
X1 Status Gizi 0,825X2 Pemberian vitamin A 0,702X3 Pemberian Campak 0,203X4 Pemberian Hepatitis B 0,763X5 Pemberian DPT 0,118X6 Perokok dalam rumah 0,74X7 Klasifikasi Tempat Tinggal 0,554
Respon Kode Prediktor p-valueKejadian pneumonia pada balita (Y) X8 Lama Pemberian ASI 0,6577
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
37
Uji Serentak
H0 :H1 : Min satu ;j = 1, 2, ..., pHasil Uji Serentak:
0...21 ==== p0j
ModelChi-Square df p-value
2,116 1 0,140
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
38
Uji Serentak dan Parsial
H0 :H1 :j = 1, 2, ..., p
Hasil Uji Parsial :
0=j0j
Kode Variabel Wald df p-valueX1 Status_Gizi 1,658 3 0,646
Status_Gizi(1) 1,584 1 0,208Status_Gizi(2) 0,805 1 0,370Status_Gizi(3) 0,729 1 0,393
X2 Pemberian_Vit_A(1) 0,005 1 0,946X3 Pemberian_Campak(1) 1,607 1 0,205X4 Pemberian_HEPA_B(1) 1,555 1 0,212X5 Pemberian_DPT(1) 2,921 1 0,087X6 Perokok_Aktif(1) 0,022 1 0,883X7 Klasifikasi_Desa(1) 1,134 1 0,287X8 Lama_ASI 0,049 1 0,824
Constant 5,402 1 0,020
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
39
Pemilihan Model Terbaik Strata Dataran Tinggi
Variabel Kode Nilai Koefisien df p-value odd ratioPemberian Campak(1) X3 -0,973 1 0,121 0,378Constant 2,845 1 0,000 17,200
)(973,0845,2(exp1)(973,0845,2(exp)(
campakpemberiancampakpemberianx
+
=
Odd ratio pada variabel pemberian imunisasi campak balitamenunjukkan bahwa balita yang tidak mendapatkan imunisasi campakmemiliki probabilitas terkena pneumonia sebesar 2,645 kalidibandingkan balita yang mendapatkan imunisasi campak.
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
40
Aktual
PrediksiKejadian Pneumonia
pada Balita PersentaseYa Tidak
Kejadian Pneumonia pada Balita
Ya 9 5 64,3Tidak 51 147 74,1
Persentase keseluruhan 73,6
Kesesuaian Model
Chi-Square df p-value0,086 6 0,770
H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
Statistik Uji:
Kesesuaian Model dan Ketepatan Klasifikasi
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
41
Pemilihan Model Terbaik Strata Dataran Sedang
Variabel Kode Nilai Koefisien df p-value odd ratioLama pemberian ASI X11 -0,055 1 0,069 0,947Konstanta 4,819 1 0,000 123,893
( )( ))(055,0819,4exp1
)(055,0819,4exp)(ASIpemberianlama
ASIpemberianlamax+
=
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
42
Kesesuaian ModelKeseuaian Model dan Ketepatan Klasifikasi
H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
Statistik Uji: Chi-Square df p-value5,069 8 0,750
AktualPrediksi
Kejadian Pneumonia pada BalitaPersentase
Ya TidakKejadian Pneumonia
pada BalitaYa 4 3 57,1
Tidak 82 205 71,4Persentase keseluruhan 71,1
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
43
Pemilihan Model Terbaik Strata Dataran Rendah
Variabel Kode Nilai Koefisien df p-valueodd ratio
Klasifikasi_TT(1) X7 -1,521 1 0,061 0,218Lama pemberian ASI X8 -0,045 1 0,145 0,956Konstanta 5,662 1 0,000 287,723
( )( ))(045,0)(521,1662,5exp1
)(045,0)(521,1662,5exp)(ASIpemberianlamatinggaltempat
ASIpemberianlamatinggaltempatx+
=
Nilai odd ratio pada variabel variabel klasifikasi tempat tinggalmenunjukkan bahwa balita yang tinggal di perkotaan memilikipeluang terkena pneumonia sebesar 4,587 kali dibanding balitayang tinggal di pedesaan
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASAN
44
Kesesuaian ModelKetepatan Klasifikasi
H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasilpengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)
Statistik Uji:Chi-Square df p-value
8,228 8 0,412
AktualPrediksi
Kejadian Pneumonia pada BalitaPersentase
Ya TidakKejadian
Pneumonia Balita
Ya 7 3 70,00
Tidak 110 420 79,2
Persentase keseluruhan 79,1
Strata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASANStrata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
45
StatistikaDeskriptif
Kode Variabel DataranTinggi
DataranSedang
DataranRendah
X1 Status GiziStatus_Gizi(1)Status_Gizi(2)Status_Gizi(3)
X2 Pemberian vitamin A(1)X3 Pemberian Campak(1) X4 Pemberian Hepatitis B(1)X5 Pemberian vaksin DPT(1)X6 Perokok dalam rumah(1)X7 Klasifikasi Tempat Tinggal(1) X8 Lama Pemberian ASI X9 Pemberian ASI(1)
Uji VektorParamater
-
HASIL DAN PEMBAHASANStrata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
46
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
Tabel 4.9 Estimasi Parameter di Strata Dataran Sedang dan Strata Dataran Rendah
Strata Dataran Sedang B S.E. Wald df Sig. Exp(B)Lama_ASI -0,059 0,025 5,676 1 0,017 0,942Constant 4,586 0,695 43,556 1 0,000 98,099Strata Dataran Rendah B S.E. Wald df Sig. Exp(B)Lama_ASI -0,042 0,024 3,157 1 0,076 0,959Constant 4,245 0,531 63,948 1 0,000 69,732
vektor paramaeter dan matris varians kovarians:
=059,0
586,42strata
=042,0
245,43strata
( )
=0006287,00154359,0
015436,0485999,0var 2strata
( )
=
0000661,00001992,0
0001992,00282215,0var 3strata
-
HASIL DAN PEMBAHASANStrata DataranTinggi
Strata DataranSedang
Strata DataranRendah
47
StatistikaDeskriptif
Uji VektorParamater
( ) ( ) ( )( ) ( )3213232 varvar stratastratastratastrataTstratastrataIW +=
=
017,0341,0
0005626,00156351,0
015635,0514220,0
017,0341,0 1T
[ ]
=
017,0341,0
4,114677,348
671,348546,12
017,0341,0
=0,7305
Nilai statistik uji Wald tersebut dibandingkan dengan, sehingga gagal tolak H0, atau dapat disimpulkan bahwa khusus faktor lama pemberian ASI dalam model regresi logistik untuk strata dataran sedang dan strata dataran rendah, hasil uji statistik menyatakan bahwa lama pemberian ASI memberikan pengaruh yang sama.
79424,32 )2;15,0( =
-
KESIMPULAN DAN SARAN
48
Hasil survey Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa 53 balita yang selamadilaksanakan survey terkena pneumonia yang tersebar di 38 kabupaten/kota di ProvinsiJawa Timur. Prosentase balita yang mendapatkan imunisasi dasar sudah tinggi antaralain 80% balita di Provinsi Jawa Timur sudah mendapatkan vitamin A, 88% sudahmendapatkan vaksin DPT, 81% sudah mendapatkan vaksin campak, 85% balita telahmendapatkan imunisasi Hepatitis B. Balita yang mempunyai status gizi normal sebanyak70%, berstatus gizi lebih sebanyak 9%, status gizi kurang sebanyak 16% dan balita yangberstatus gizi buruk sebanyak 5%.
Kejadian pneumonia pada balita di strata dataran rendah dipengaruhi oleh oleh klasifikasitempat tinggal dan lama pemberian ASI, sedangkan kejadian pneumonia pada balita distrata dataran sedang dipengaruhi oleh lama pemberian ASI pada balita, dan kejadianpneumonia pada balita di strata dataran tinggi dipengaruhi oleh pemberian campak padabalita. Hasil pengujian vektor parameter lama pemberian ASI dalam model regresi logistikuntuk strata dataran sedang dan strata dataran rendah menyatakan bahwa lama pemberianASI memberikan pengaruh yang sama.
Kesimpulan
-
KESIMPULAN DAN SARAN
49
Saran
Saran yang bisa diberikan untuk menekan angka kematianbalita yang terkena pneumonia di Jawa timur adalah denganmenggalakkan pemberian imunisasi campak pada balita, sertalama pemberian ASI ekslusif yang perlu diperhatikan.Sedangkan untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenaikejadian pneumonia pada balita, peneliti menyarankan untukmenambahkan variabel-variabel yang diduga mempengaruhiterjadinya pneumonia namun belum dimasukkan ke dalammodel sehingga dapat diperoleh model yang lebih informatifdan aplikatif.
-
DAFTAR PUSTAKA
50
Agresti, A. 2002. Categorical Data Analysis. New York: John Wiley & Sons.Depkes RI. 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium Indonesia 2010. Jakarta: Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2010. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2010.Hartanto, S., Halim, S., & Yuliana, O. Y. 2010. "Pemetaan Penderita Pneumonia di Surabaya dengan Menggunakan Geostatik".
Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 1.Hosmer, D. W., & Lemeshow, S. 2000. Apllied Logistik Regression (2nd ed.). New york: John Wiley & Sons.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Retrieved October 8, 2012, from
http://depkes.go.id/index.php/berita/press-release/410-pneumonia-penyebab-kematian-utama-balita.htmlKementerian Kesehatan RI. 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011.Liao, T.F. 2004. "Comparing Social Groups: Wald Statistics for Testing Equality among Multiple Logit Models." International
Journal of Comparative Sociology, Vol. 45, hal. 3-16Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Balita, Orang Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor
Populer.Nurzajuli, & Widyaningtyas, R. 2008. Faktor Risiko Dominan Kejadian Pnumonia Pada Balita. Semarang: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro.Pamungkas, D. R. 2012. Analisis Faktor Risiko Pneumonia Pada Balita di 4 Provinsi di Wilayah Indonesia Timur (Analisis
Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007). Jakarta: Skripsi Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas KesehatanMasyarakat UI.
Safarodiyah, A. (n.d.). Pnemonia Pada Bayi Dan Anak. Retrieved February 25, 2013, from http://www.salamsehat.com/pneumonia-pada-bayi-dan-anak.php
Santoso, F. P. 2012. Faktor-Faktor Eksternal Pneumonia pada Balita di Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression. Surabaya: Skripsi Jurusan Statistika FMIPA-ITS.
Supariasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.Susilo, B. 2009. Prevalensi dan Faktor-Faktor Resiko HIV pada Generalized Epidemic di Tanah Papua Menggunakan Metode
Regresi Logistik dengan Stratifikasi (Studi Kasus Pada Hasil Surveilans Terpadu HIV-Perilaku/STHP 2006).Surabaya: Tesis Jurusan Statistika FMIPA-ITS.
Yuwono, T. A. 2008. Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pneumonia Pada AnakBalita di Wilayah Kerja Puskesmas Kawunganten Kabupaten Cilacap. Semarang: Tesis Magister KesehatanLingkungan Universitas Diponegoro.
-
JURUSAN STATISTIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA
PEMODELAN RESIKO PENYAKIT PNEUMONIAPADA BALITA DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN
REGRESI LOGISTIK BINER STRATIFIKASI
Ita Noviana1309 100 040Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si.Co Pembimbing : Dr. Purhadi, M.Sc
SEMINAR HASIL4 JULI 2013
Slide Number 1Slide Number 2Slide Number 3Slide Number 4Slide Number 5Slide Number 6Slide Number 7Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20Slide Number 21Slide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34Slide Number 35Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38Slide Number 39Slide Number 40Slide Number 41Slide Number 42Slide Number 43Slide Number 44Slide Number 45Slide Number 46Slide Number 47Slide Number 48Slide Number 49Slide Number 50Slide Number 51Slide Number 52