PEMIKIRAN SAID NURSI (1876-1960 M) TENTANG INTEGRASI...

21
PEMIKIRAN SAID NURSI (1876-1960 M) TENTANG INTEGRASI ANTARA AGAMA DAN SAINS MODERN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Disusun oleh: RIA ANJASWATI C1012038 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Transcript of PEMIKIRAN SAID NURSI (1876-1960 M) TENTANG INTEGRASI...

i

PEMIKIRAN SAID NURSI (1876-1960 M) TENTANG

INTEGRASI ANTARA AGAMA DAN SAINS MODERN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Arab

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh:

RIA ANJASWATI

C1012038

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

ii

iii

iv

v

MOTTO

Ilmu itu cahaya, hanya tunduk ia pada hati yang khusyuk dan takwa.

(Imam Malik)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Pada mulanya, saya pikir menyumbangkan sesuatu demi sebuah pengembangan

ilmiah semata merupakan hal yang keren. Namun Said Nursi membuat saya tersadar

bahwa sebuah pengembangan ilmiah tak akan membawa manusia kemana-mana apabila

mereka tidak mengikutsertakan hati nurani mereka di dalamnya. Maka, dengan segala

rasa hormat, saya persembahkan skripsi ini demi pengembangan intelektual dan hati

nurani secara seimbang kepada setiap pembaca yang memiliki motivasi sama dengan

saya: mencari ilmu demi kearifan diri.

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya,

hanya dengan izin-Nya terlaksana segala macam kesuksesan. Salawat serta salam semoga

tercurah kepada Nabi Muhammad, yang kepada beliau diturunkan Al-Qur’an sebagai

tuntunan hidup yang membawa manusia dari gelap menuju cahaya. Semoga tercurah pula

keselamatan kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta umatnya.

Dengan selesainya penulisan skripsi yang berjudul Pemikiran Said Nursi Tentang

Perpaduan Agama dan Sains Modern ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam memberi dukungan, kritik dan saran kepada

penulis, di antaranya:

1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag., selaku Kepala Program Studi Sastra

Arab Fakultas Ilmu Budaya, sekaligus pembimbing akademik dan skripsi

penulis.

3. Seluruh dosen Sastra Arab yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat

kepada penulis.

4. Keluarga dan sahabat-sahabat penulis.

5. Keluarga besar Sastra Arab Universitas Sebelas Maret.

6. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

namun tidak bisa disebut satu per satu.

viii

Penulis ucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam mendukung

terlaksananya penulisan skripsi ini. Namun demikian, skripsi ini tentu masih jauh dari

kata sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Semoga penelitian ini bermanfaat.

Surakarta, 30 Mei 2016

Penulis

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian

ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara

Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :

158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987. Tertanggal 10 September 1987 dengan

beberapa perubahan.

Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan

penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek

transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika

pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini

dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini.

Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa

konsonan, penulisan ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang dilambangkan

dengan (اؿ) adalah sebagai berikut:

A. Penulisan Konsonan

No Huruf

Arab

Nama Kaidah Keputusan

Bersama Menteri Agama-

Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan

Perubahan

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا 1

x

bā’ B B ب 2

tā’ T T ت 3

tsā’ S Ts ث 4

Jīm J J ج 5

chā’ H Ch ح 6

khā’ Kh Kh خ 7

Dāl D D د 8

Dzāl Z Dz ذ 9

rā’ R R ر 10

Zai Z Z ز 11

Sīn S S س 12

Syīn Sy Sy ش 13

Shād S Sh ص 14

Dhād D Dh ض 15

thā’ T Th ط 16

dzā’ Z Zh ظ 17

‘ ‘ ain‘ ع 18

Ghain G Gh غ 19

fā’ F F ؼ 20

Qāf Q Q ؽ 21

Kāf K K ؾ 22

Lām L L ؿ 23

xi

Mīm M M ـ 24

Nūn N N ف 25

Wau W W ك 26

hā’ H H ق 27

' Hamzah ء 28‘ jika di tengah dan

di akhir

yā’ Y Y ي 29

B. Penulisan Vokal

1. Penulisan vokal tunggal

No Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fatchah A A ـ 1

Kasrah I I ـ 2

Dhammah U U ـ 3

Contoh:

ب ت ك : kataba ب س ح : chasiba كت ب : kutiba

2. Penulisan vokal rangkap

No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama

1 fatchah/yā’ Ai a dan i ػ ى

fatchah/wau Au a dan u ػ و 2

Contoh:

xii

ف ي ك : kaifa ح و ؿ : chaula

3. Penulisan Mad (Tanda Panjang)

No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama

ػػ ػا 1 fatchah/alif atau yā Ā a bergaris ػى

atas

2 kasrah/ yā Ī i bergaris ػ ى

atas

dhammah/wau Ū u bergaris ػو 3

atas

Contoh:

اؿ ق : qāla

ل ي ق : qīla ىم ر : ramā ؿو قيػ : yaqūlu

A. Penulisan Ta’ul-Marbuthah

1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya tā’ul-

marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan

kedua kata itu terpisah maka tā’ul-marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h)

2) Perubahannya adalah: Tā’ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau

dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya transliterasinya

dengan t, sedangkan tā’ul-marbūthah sukun/mati transliterasinya dengan h,

contoh:

xiii

ةر و نػ مال ةن يػ د م ال : Al-Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul-Munawwarah

ة Thalchah : ط ل ح

B. Syaddah

Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (ـ)

transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya

adalah:

ان بػ ر : rabbanā

حك الر : a’r-rūch

ة د ي س : sayyidah

C. Penanda Ma’rifah (اؿ)

1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai

berikut:

a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai

bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang

langsung mengikuti kata sandang itu.

b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai

dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

xiv

c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis

terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda

sambung/hubung, contohnya adalah:

لجالر : ar-rajulu ةد ي الس : as-sayyidatu

مل الق : al-qalamu ؿل ال : al-jalālu

2) Perubahannya adalah sebagai berikut:

a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al- dan

ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:

دي د ال مل الق : al-qalamul-jadīdu

ةر و نػ مال ةن يػ د م ال : Al-Madīnatul-Munawwarah

b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda

ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan

sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:

لجالر : a’r-rajulu

ةد ي الس : a’s-sayyidatu

xv

D. Penulisan Kata

Setiap kata baik ism, fi’l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang dalam

bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti

kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa pentrasliterasiannya

dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:

ق از الر ريػ خ و ل الل ف إ ك ي : Wa innā’l-Lāha lahuwa khairu’r-rāziqīn

اف ز يػ م ال ك ل ي ك اال و فػك أ ف : Fa auful-kaila wal-mīzān

م ي ح الر ن ح الر الل م س ب : Bismi’l-Lāhi’r-Rachmāni’r-Rachīm ف و عاج ر و ي ل اإ ن إ ك لل ا ن إ : innā li’Lāhi wa innā ilaihi rāji’ūn

E. Huruf Kapital

Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam

transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut:

ؿ و سر ل إ د م ام م ك : Wa mā Muchammadun Illā rasūlun

م ػػال ع ال ب ر لل دم ال ي : Al-Chamdu li’l-Lāhi rabbil-‘ālamīn آفر قال و ي ف ؿ ز ن يأذ ال اف ض م ر ره ش : Syahru Ramadhāna’l-ladzī unzila fīhi’l-Qur’ān

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

PERNYATAAN ........................................................................................................ iv

MOTTO ...................................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ...................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xvi

GLOSARIUM ........................................................................................................ xvii

ABSTRAK .............................................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7

E. Batasan Masalah ............................................................................................. 7

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 8

G. Landasan Teori ............................................................................................. 16

H. Data dan Sumber Data .................................................................................. 17

I. Metode Penelitian ......................................................................................... 17

J. Sistematika Penulisan ................................................................................... 19

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 20

xvii

A. Biografi Said Nursi ....................................................................................... 20

1. Masa Kanak-Kanak ................................................................................ 20

2. Pendidikan .............................................................................................. 22

3. Partisipasi Dalam Perang Dunia I .......................................................... 29

4. Akhir Hayat ............................................................................................ 30

5. Karya-karya ............................................................................................ 33

a. Risālatu’n-nūr .................................................................................. 33

b. Matsnawiy’n-nūriya ......................................................................... 35

B. Konsep Pemikiran Said Nursi ...................................................................... 36

1. Agama .................................................................................................... 38

a. Keimanan Dalam Agama ................................................................. 38

b. Agama Mendorong Kemajuan Sains ................................................ 41

2. Sains ....................................................................................................... 50

a. Sains Modern .................................................................................... 50

b. Sains Memperkuat Kebenaran Agama ............................................. 55

3. Integrasi Agama dan Sains ..................................................................... 59

4. Peranan Integrasi Agama dan Sains Modern ......................................... 65

a. Agama Sebagai Landasan Masa Depan ........................................... 65

b. Etika Agama Dalam Menggali Ilmu Pengetahuan ........................... 68

c. Memajukan Peradaban dengan Integrasi Agama dan Sains Modern 69

d. Nasihat Said Nursi Demi Kebangkitan Islam................................... 72

e. Usulan Reformasi Pendidikan .......................................................... 76

f. Madrasatu’z-zahra ........................................................................... 80

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 81

A. Kesimpulan ................................................................................................... 81

B. Saran ............................................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 84

xviii

Glosarium

A

Abdul Qodir Al-Jaelani : Seorang ulama fiqih yang sangat dihormati oleh Sunni dan

dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme

Anatoli : Sebuah kawasan di Asia Barat Daya yang kini dapat disamakan dengan bagian

Asia negara modern Turki.

B

Bitlis : Sebuah kota kecil di Turki bagian timur dan ibukota Provinsi Bitlis. Kota ini

bertempat pada ketinggian rata-rata 1.400 meter, 15 km dari Danau Van, di lembah

bersisi curam Sungai Bitlis, sebuah anak sungai dari Sungai Tigris.

K

Kurdi : Sebuah kelompok etnis di Timur Tengah, yang sebagian besar menghuni di suatu

daerah yang kemudian dikenal sebagai Kurdistan, meliputi bagian yang berdekatan

dari Iran, Irak, Suriah, dan Turki.

M

Madrasah : Sebuah kata dalam bahasa Arab yang artinya sekolah.

Mekteb : Sekolah sekuler di Turki yang dalam sistem pendidikannya tidak mempelajari

agama.

Mullah : Salah suatu gelar yang biasa diberikan kepada seorang ulama agama Islam di

Turki.

S

Syaikh : Kata dari Bahasa Arab yang bisa berarti kepala suku, pemimpin, tetua, atau ahli

agama Islam.

Sufi : Istilah untuk mereka yang mendalami ilmu tasawuf.

T

Tekke : Lembaga yang mempelajari tasawuf di Turki.

xix

ABSTRAK

Ria Anjaswati. NIM C1012038. 2016. Pemikiran Said Nursi Tentang Integrasi Agama

dan Sains Modern. Skripsi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini membahas: (1) Apa gagasan Said Nursi tentang hubungan antara

agama dan sains modern? (2) Bagaimana pemikiran Said Nursi tentang implementasi

integrasi agama dan sains modern?

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu metode yang

menguraikan sekaligus menganalisis. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan

pemikiran Said Nursi mengenai integrasi agama dan sains modern dan wujud pemikiran

Said Nursi. Analisis yang digunakan adalah analisis fungsional yang merupakan tahap

penjelasan fungsi dari pemikiran Said Nursi yaitu fungsi ideologi dan sosial budaya dari

integrasi agama dan sains modern. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat ditarik

kesimpulan: Pertama, Said Nursi berpendapat bahwa agama dan sains modern adalah dua

hal yang tidak bisa dipisahkan. Kedua, integrasi agama dan sains modern harus

diwujudkan dalam sistem pendidikan.

Kata kunci: Agama, Sains Modern, Integrasi

xx

ABSTRACT

Ria Anjaswati. C1012038. 2016. Said Nursi’s Thought of Integration of Religion and

Modern Science. Thesis: Study Program of Arabic Literature, Faculty of Cultural

Sciences, Sebelas Maret University Surakarta.

This research contain (1) What is Said Nursi’s Thought of Integration of Religion

and Modern Science? (2) How is Said Nursi’s Thought about the Implementation of

Integration of Religion and Modern Science?

This research used analytical descriptive method to describe and analyze Said

Nursi’s thought of integration of religion and modern science and its form. The next step

is by using functional analysis. It is a stage of a functional explanation about Said Nursi’s

thought. This function scopes which can be obtained from integration of religion and

modern science are ideology and socio-cultural. Based on the result of this study, it can

be concluded into two things: (1)According to Said Nursi’s thought, religion and modern

science should be integrated. (2) Integration of religion and modern science should be

implemented in educational system.

Keywords: Religion, Modern Science, Integration

xxi

الملخص

الديثةالتكاملبيالدينك سعيدالنورسييفةفكر. 0102101.2102رياأجناسوايت.رقمالقيد:ج .البحثالعلـوالثقافيةجامعةسبلسمارسسوركرتا.قسمبالعلمي األدبالعريبكليةالعلـو

الديثةبيالدينكالتكاملسعيدالنورسييفة(مافكر1يتضمنىذاالبحث) كيف2؟)العلـو سعيدةفكرتطبيق(

الديثةالتكاملبيالدينك النورسييف ؟العلـو

سعيدالنورسييفةفكردمتستخاقداملنهج،كىذهياملنهجالتحليلييفالوصفيكالتحليلدـىذاالبحثطريقةيستخالديثةالتكاملبيالدينك إيديولوجيكإلجتماعيالثقايفكظيفةلبيافتحليلالوظيفيالمثإستعمل ا.مكتطبيقهالعلـو

لتكاملبيالدينكافكرةسعيدالنورسييفمن .الديثةالعلـو

الديثةلتكاملبيالدينكا سعيدالنورسيإدعى(1ىذاالبحثفإنوميكناستنتاجأمرين:)نتائجعلىكبناأ .العلـوالديثةحيتاجإىللتكاملبيالدينكا(2) التطبيقيفالنظاـالدراسيالعلـو

الديثة،نالدي كلماتالبحث: التكامل،العلـو