pemicu 5 Indra

30
MONICHA CICILIA 405100088 PEMICU 5 KELOMPOK 7 BLOK SISTEM PENGINDERAAN

description

ppt

Transcript of pemicu 5 Indra

MONICHA CICILIA405100088

PEMICU 5 KELOMPOK 7

BLOK SISTEM PENGINDERAAN

TRAUMA TAJAM • Trauma tembus pada mata dapat diakibatkan oleh

benda tajam atau benda asing lainya yang mengakibatkan terjadinya robekan jaringan-jarinagan mata secara berurutan, misalnya mulai dari palpebra,kornea, uvea sampai mengenai lensa.

• Trauma tembus dapat terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata

• Trauma dapat mengakibatkan robek konjungtiva saja.– Bila robek tidak melebihi 1cm tidak perlu dijahit– Robek lebih dari 1 cm jahit untuk mencegah terjadi

granuloma

TRAUMA TAJAM • Katarak trauma dapat akibat trauma tumpul ataupun

trauma tajam • Lensa dg kapsul anterior saja yg pecah akan menjerat

korteks lensa cincin soemering• Bila epitel lensa berproliferasi aktif mutiara Elsching• Katarak karena trauma tembus akan menimbulkan

katarak lebih cepat– Perforasi kecil menutup cepat karena proliferasi epitel

bentuk kekeruhan terbatas dan kecil– Perforasi besar terbentuknya katarak dengan cepat dan

terdapat masa lensa didalam bilik mata depan

• Trauma mata sering merupakan penyebab kebutaan unilateral pada anak dan dewasa muda

• Pria• kecelakaan, kekerasan

Epidemiologi

• Anamnesis:– Ketajaman penglihatan sebelum dan sesudah

trauma– Progresifitas: lambat atau mendadak– Riwayat pekerjaan curiga adanya benda asing

intraokuler

Diagnosa

• Pemeriksaan oftalmologi– Pemeriksaan visus.– Pemeriksaan segmen anterior: slit lamp, loupe

meliputi: konjungtiva, kornea, iris, pupil dan lensa.– Pemeriksaan segmen posterior dengan

oftalmoskop, meliputi c. vitreous, N. Optikus dan retina

Diagnosa

Gambaran klinis • bila trauma yang disebabkan benda tajam atau benda

asing lainya masuk kedalam bola mata maka akan mengakibatkan tanda-tanda bola mata tembus seperti :– Tajam penglihatan yang menurun– Tekanan bola mata yang rendah– Bilik mata dangkal– Bentuk dan letak pupil yang berubah– Terlihat adanya ruptur pada kornea atau sklera– Terdapat jaringan yang prolaps, seperti cairan mata, iris,

lensa, badan kaca atau retina– Konjungtivis kemotis

Penatalaksanaan• Hindari manipulasi lebih lanjut, jika jelas tampak ruptur bola mata• Bila terlihat salah satu atau beberapa tanda diatas maka dicurigai adanya

trauma tembus bola mata maka secepatnya dilakukan pemberian antibiotika topikal dan mata ditutup tetapi jangan terlalu kencang dan segera dikirim ke dokter mata untuk dilakukan pembedahan dan penanganan lebih lanjut.

• Bisa juga diberi antitetanus profilaksis, analgesia, dan kalo perlu penenang• Pembuatan foto bisa dilakukan untuk melihat adanya benda asing dalam

bola mata.• Benda asing yang bersifat magnetik dapat dikeluarkan dengan magnet

raksasa• benda asing yang tidak bersifat magnetik dapat dikeluarkan dengan

vitrektomi.

Komplikasi

• Endoftalmitis• Panoftalmitis• Ablasi retina• Perdarahan intraokuler• Ptisis bulbi

Trauma Kimiawi• Trauma Kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang

terjadi di laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan pertanian dan peperangan yang memakai bahan kimia.

• Taruma kimia pada mata memerlukan tindakan segera, irigasi pada daerah mata yang terkena bahan kimia harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya penyulit yang berat.

• Pembilasan dapat dilakukan dengan memakai garam fisiologik atau air bersih lainya selama 15 – 30 menit

Trauma Asam

• Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi pengendapan ataupun penggumpalan bahan protein permukaan.

• Biasanya akan terjadi kerusakan pada bagian superfisisal saja, tetapi bahan asam kuat dapat bereaksi yang mengakibatkan trauma menjadi lebih dalam.

Gambaran klinis

• Pasien akan merasakan mata terasa pedih, seperti kering, seperti ada pasir dan ketajaman mata biasanya menurun

Penatalaksanaan

• Pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secara perlahan-lahan dan selama mungkin dengan air bersih atau garam fisiologik minimal selama 15 menit.

• Antibiotika topikal untuk mencegah infeksi• Sikloplegik bila terjadi ulkus kornea atau

kerusakan lebih dalam.• EDTA bisa diberikan satu minggu post trauma.

Prognosis

• Baik bila konsentrasi asam tidak terlalu tinggi dan hanya terjadi kerusakan superfisisal saja

• Kalau konsentrasinya tinggi akan menimbulkan efek seperti trauma basa

Trauma Basa• Trauma basa pada mata akan memberikan reaksi yang

gawat pada mata. • Alkali dengan mudah dan cepat dapat menembus

jaringan kornea, bilik mata depan dan bagian retina. • Hal ini terjadi akibat terjadinya penghancuran jaringan

kolagen kornea. • Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi

proses persabunan disertai dangan dehidrasi.

Gambaran klinis

• Pasien akan merasakan mata terasa pedih, seperti kering, seperti ada pasir dan ketajaman mata biasanya menurun.

• Pengujian dengan kertas lakmus saat pertama kali datang adalah menunjukan suasana alkalis.

• Menurut klasifikasi Thoft maka trauma basa dapat dibedakan menjadi :Derajat 1: heperimi konjungtiva diikuti dengan keratitis pungtata.Derajat 2: hiperemi konjungtiva dengan disertai hilangnya epitel kornea.Derajat 3: hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea.Derajat 4: Konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50 %.

• Menurut klasifikasi Hughes maka trauma mata diklasifikasikan menjadi:a. Ringan- Terdapat erosi epitel dan kekeruhan ringan kornea- Tidak terdapat iskemi dan nekrosis kornea atau konjungtiva- Prognosis baikb. Sedang- Terdapat kekeruhan kornea sehingga sukar melihat iris dan pupil secara detail- Terdapat nekrosis dan iskemi ringan konjungtiva dan kornea- Prognosis sedangc. Berat- terdapat kekeruhan kornea, sehingga pupil tidak dapat dilihat- terdapat iskemia konjungtiva dan sklera, sehingga tampak pucat- prognosis buruk

Penatalaksanaan• Tindakan yang dilakukan adalah dengan irigasi dengan

garam fisiologik sekitar 60 menit segera setelah trauma.• Penderita diberikan sikloplegia, antibiotika, EDTA diberikan

segera setelah trauma 1 tetes tiap 5 menit selama 2 jam dengan maksud untuk mengikat sisa basa dan untuk menetralisir kolagenase yang terbentuk pada hari ketujuh post trauma.

• Diberikan antibiotik lokal untuk mencegah infeksi• Analgetik dan anestesik topikal dapat diberikan untuk

mengurangi rasa nyeri.

Komplikasi

• Simblefaron• kekeruhan kornea• katarak • ftisis bulbi

Pencegahan• Trauma mata dapat dicegah dengan menghindarkan

terjadinya trauma seperti:– Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindarkan

terjadnya trauma tajam akabiat alat pekerjaannya– Setiap pekerja yang bekerja di tempat bahan kimia sebaiknya

mengerti bahan kimai apa yang dipakainya, asam atau basa.– Pada pekerja las sebaiknya melindungi matanya dari sinar dan

percikan las.– Awasi anak yang sedang bermain yang mungkin berbahaya

untuk matanya– Pada olah ragawan seperti tinju ataupun bela diri lainya, harus

melindungi bagian matanya dan daerah sekitarnya dengan alat pelindung.

Trauma Sinar Inframerah• Sinar inframerah dapat mengakibatkan kerusakan

pada lensa, iris dan kapsul disekitar lensa.• Hal ini terjadi karena sinar yang terkumpul dan

ditanglap oleh mata selama satu menit tanpa henti akan menagkibatkan pupil melebar dan terjadi kenaikan suhu lensa sebanyak 9 derajat selsius, sehingga mengakibatkan katarak dan eksfoliasi pada kapsul lensa.

• Sinar inframerah yang sering didapatkan adalah dari sinar matahari dan dari tempat pekerjaan pemanggangan.

Gambaran klinis

• Seseorang yang sering terpejan dengan sinar ini dapat terkena keratitis superfisial, katarak kortikal anterior posterior dan koagulasi pada koroid.

• Biasanya terjadi penurunan tajam penglihatan• penglihatan kabur• mata terasa panas.

Penatalaksanaan

• Tidak ada pengobatan terhadap akibat buruk yang telah terjadi, kecuali mencegah sering terpapar oleh sinar infra merah ini.

• Pemberian steroid sistemik dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya jaringn parut pada makula dan untuk mengurangi gejala radang yang timbul.

Trauma Sinar Ultra Violet

• Sinar ultra violet merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihat, mempunyai panjang gelombang antara 350 – 295 nM.

• Sinar ultra violet banyak dipakai pada saat bekerja las dan menatap sinar matahari.

• Sinar ultra violet akan segera merusak sel epitel kornea, kerusakan iniakan segera baik kembali setelah beberapa waktu dan tidak memberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap.

Gambaran klinis

• Biasanya pasien akan memberikan keluhan 4 – 6 jam post trauma, pasien akan merasakn mata sangat sakit, terasa seperti ada pasir, fotofobia, blefarospasme dan konjungtiva kemotik.

• Kornea akan menunjukan adanya infiltrat pada permukaanyayang kadang-kadang disetai dengan kornea yang keruh.

• Pupil akan terlihat miosis.

Penatalaksanaan

• Pengobatan yang diberikan adalah sikloplegia, antibiotika lokal, analgetika dan mata ditutup selama 2 – 3 hari.

• Biasanya sembuh setelah 48 jam.

Trauma Sinar Ionisasi dan Sinar X

• Sinar Ionisasi dibedakan dalam bentuk:- Sinar alfa yang dapat diabaikan- Sinar beta yang dapat menembus 1 cm jaringan- Sinar gamma- Sinar X

Gambaran Klinis

• Sinar ionisasi dan sinar X dapat mengakibatkan kerusakan pada kornea yang dapat bersifat permanen.

• Katarak akibat pemecahan sel epitel yang tidak normal dan rusaknya retina dengan gambaran dilatasi kapiler, perdarahan, mikroaneuris mata dan eksudat.

• Atrofi sel goblet pada konjungtiva juga dapat terjadi dan mengganggu fungsi air mata.

Penatalaksanaan

• Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika topikal, steroid sistemik dan sikloplegik.

• Bila terjadi simblefaron pada konjungtiva dilakukan tindakan pembedahan