gubernur jawa barat peraturan daerah provinsi jawa barat nomor 4 ...
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/Renstra...
Transcript of PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT - bp2d.jabarprov.go.idbp2d.jabarprov.go.id/storage/app/media/Renstra...
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 1
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 2
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
BADAN PENE LITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2014-2018
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | i
KATA PENGANTAR
Dinamika Pembangunan saat ini menuntut dipenuhinya akuntabilitas kinerja Instansi
Pemerintah Daerah sehingga Gubernur Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat nomor 061/Kep.1409-org/2015 tentang Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut setiap
Organisasi Perangkat Daerah harus mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur sesuai
dengan TUPOKSI dari masing-masing OPD. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat perlu
menyesuaikan indikator kinerja BP2D melalui penyesuaian Rencana Strategis (Renstra)
BP2D yang mendukung tercapainya Indikator Kinerja Utama Gubernur.
Penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana strategis
BP2D Provinsi Jawa Barat disusun dapat diukur melalui indikator kinerja dari sasaran.
Indikator Kinerja dimaksud adalah Indikator Kinerja Badan yang Mengacu pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD. Jumlah Indikator Kinerja BP2D sebagai OPD yang tertuang pada
Renstra sebelum direvisi sebanyak 7 (tujuh) Indikator dengan Indikator Kinerja Utama
Tahun 2016 dijadikan Indikator Utama Kepala BP2D sebanyak 6 Indikator. Hasil evaluasi
RENSTRA 2014-2018 yang dilaksanakan pada tahun 2016 terdapat hal-hal sebagai
berikut : (1) Terdapat Indikator Renstra yang sulit diukur secara kuantitatif ; (2) Terdapat
Indikator Kinerja BP2D dan Indikator Kinerja Utama BP2D yang terlalu teknis sehingga akan
dialihkan menjadi indikator kinerja Eselon III BP2D; (3) terdapat Indikator Utama dan
Indikator Kinerja BP2D yang tidak dijabarkan kedalam Indikator Eselon III dan IV BP2D.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, mulai tahun 2017 Indikator Kinerja BP2D berubah
menjadi : (1) Jumlah Indikator Kinerja menjadi 7 Indikator ;(2) 5 Indikator Kinerja BP2D
yang asalnya Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D menjadi Indikator Kinerja Eselon III;
(3) Dari 6 Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D sebelum revisi terdapat 1 Indikator yang
baru akibat adanya perubahan SOTK awal tahun 2017. (4) Pada tahun 2017 dan
selanjutnya sampai dengan tahun 2018 terdapat 7 (tujuh) Indikator yang dijadikan
Perjanjian Kinerja Kepala BP2D dengan Gubernur yang ditujukan untuk mendukung
Indikator Kinerja Utama Gubernur. (5) IKU Kepala BP2D yang ditetapkan dalam rangka
mendukung IKU Gubernur sesuai RPJMD Jabar yang telah direvisi adalah Prosentase hasil
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | ii
riset dan IPTEK yang diterapkan serta Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam
perencanaan.
Demikian Revisi Renstra 2014-2018 BP2D ini dapat dilaksanakan oleh seluruh insan BP2D
dengan Baik, maka hal-hal yang sangat krusial untuk dilaksanakan setiap tahunnya adalah
sebagai berikut:
1) Indikator Kinerja BP2D yang tertuang dalam renstra adalah kewajiban seluruh insan
BP2D untuk mencapainya berasarkan hirarki kewenangan, dan merupakan hasil
kumulatif dari program dan kegiatan yang dilaksanakan BP2D, yang pada akhirnya
bermuara kepada tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) gubernur yang terkait
dengan fungsi perencanaan.
2) Untuk membuat Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan BP2D setiap tahunnya,
sebagai bahan untuk acuan penganggaran program kegiatan dan sebagai bahan
evaluasi.
3) Mensosialisasikan Renstra ini kepada seluruh karyawan dan mitra serta stakeholder
BP2D.
Bandung, April 2017
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Dr. Ir. Lukman Shalahuddin, M.Sc NIP 19670910 198612 1 001
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Kondisi Umum ......................................................................................................1
1.2 Landasan Hukum ..................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Sasaran Penyusunan Renstra ................................................................7
1.4 Sistematika Penulisan ...........................................................................................7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DAERAH PROVINSI JAWA BARAT ................................................................................. 10
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ................................................................. 10
2.2 Sumber Daya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat .. 14
2.2.1 Sumber Daya Manusia ....................................................................................... 14
2.2.2 Organisasi dan Tata Kerja ................................................................................. 18
2.3 Kinerja Pelayanan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat ........................................................................................................................ 19
2.3.1 Pembiayaan Bidang Penelitian dan Pengembangan ............................................. 19
2.3.2 Pencapaian Indikator Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.......... 20
2.3.3 Kondisi Umum Pembangunan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah.......... 24
BAB II I ISU STRATEGIS BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI............................................................................ 32
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat ................................................. 32
3.2 Telahaan Kebijakan Nasional terkait Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi ........ 33
3.2.1 Rencana Pembangunan Nasional........................................................................ 33
3.2.2 Nawacita .......................................................................................................... 34
3.3 Telaahan Kebijakan Daerah Provinsi Jawa Barat terkait Bidang IPTEK ................... 36
3.3.1 Visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025........................................................... 36
3.3.2 Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih .................................................. 39
3.3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup ................... 40
3.3.4 Kebijakan Lingkungan Hidup Dalam RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025........ 46
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | iv
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis ................................................................................ 47
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN ................. 51
4.1 Visi dan Misi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2018 .................... 51
4.2 Visi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat ................ 60
4.3 Misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat................ 60
4.4 Tujuan dan Sasaran ........................................................................................... 61
4.5 Strategi dan Kebijakan ...................................................................................... 62
BAB V INDIKASI PROGRAM RENSTRA........................................................................... 66
BAB VI INDIKATOR TERKAIT RPJMD ............................................................................. 83
6.1. Indikator Kinerja SKPD ....................................................................................... 84
6.2. Indikator Kinerja Utama SKPD ............................................................................ 85
PENUTUP .......................................................................................................................... 87
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | v
DAFTAR TABEL
Tabel II. 1 Pegawai BP2D Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan................................................ 16
Tabel II. 2 Kebutuhan Kepakaran untuk Pelaksanaan Program Strategis BP2D ................................. 17
Tabel II. 3 Pencapaian Indikator Kinerja Tahun Berjalan terhadap RPJMD 2013-2018 .................. 21
Tabel II. 4 Pencapaian Indikator Kinerja Renstra Tahun Berjalan 2016 ................................................. 22
Tabel II. 5 Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Barat, 2013-2014 ............................................................ 25
Tabel II. 6 Jenis dan Luasan Lahan Sawah di Jawa Barat, 2007-2012 ................................................. 27
Tabel II. 7 Keragaan Lahan Bukan Sawah di Jawa Barat, 2007-2011 ................................................. 27
Tabel II. 8 Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan......................................................... 28
Tabel III. 1 Penetapan dan Arahan Penanganan Kawasan Strategis Provinsi ...................................... 44
Tabel IV. 1 Kondisi Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2016 .......................................... 51
Tabel IV. 2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jawa Barat .................................................................................................................................................. 61
Tabel IV. 3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Tahun 2014-2018 ..................................................................................................................................... 64
Tabel V. 1 Klasifikasi Prioritas Kegiatan BP2D Provinsi Jawa Barat ....................................................... 68
Tabel V. 2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan
Indikatif ......................................................................................................................................................................... 70
Tabel VI. 1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD..................... 85 Tabel VI. 2 Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah......................... 86
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. 1 Skema Penyusunan Dokumen Renstra BP2D 2014-2018 Jawa Barat............................... 4
Gambar II. 1 Struktur Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat .............................................................................................................................................................................. 14
Gambar II. 2 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.............................. 15
Gambar II. 3 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.............................. 15
Gambar II. 4 Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Jabatan Fungsional ......................................................................................................................... 16
Gambar II. 5 Rencana Pengembangan SDM Peneliti BP2D ........................................................................ 17
Gambar II. 6 Tren Anggaran Belanja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ...................... 20
Gambar II. 7 Tren Proyeksi Penduduk Jawa Barat, 2014-2018 .............................................................. 25
Gambar II. 8 Proporsi lahan Sawah di Jawa Barat ...................................................................................... 26
Gambar II. 9 Luas Kawasan Hutan di Provinsi Jawa Barat ......................................................................... 28
Gambar II. 10 Perguruan Tinggi di Jawa Barat ............................................................................................. 30
Gambar III. 1 Peta Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp) Jawa Barat ........................................ 41
Gambar III. 2............................................................................................................................................................... 45
Gambar IV. 1 Kebijakan Operasional untuk Kelanjutan Pembangunan Jawa Barat ......................... 52
Gambar IV. 2 Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013-2018 ............................................................. 54
Gambar IV. 3 Common Goals Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018...................................... 57
Gambar IV. 4 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Kesatu RPJMD............ 63
Gambar IV. 5 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Ketiga RPJMD............ 63
Gambar VI. 1 Keterkaitan IKU Gubernur dengan IKU Kepala BP2D Jabar ......................................... 84
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | vii
creative research for west java development
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
wajib membuat dokumen perencanaan lima tahunan yaitu Rencana Strategis OPD yang
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dalam
kerangka pembangunan Jawa Barat tahun 2013-2018 sesuai RPJMD Jawa Barat Tahun
2013-2018 maka setiap OPD menyusun dokumen perencanaan pembangunan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya untuk jangka waktu lima tahun tersebut.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat yang dibentuk
berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan
dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, merupakan Lembaga
Pemerintah Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah melalui Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di Jawa Barat. Dengan adanya penyempurnaan dalam tugas pokok dan fungsi,
dipandang perlu untuk melakukan evaluasi Rencana Strategis Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah sebagai acuan dan arahan dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya guna mendukung tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”.
Penyelenggaraan Pemerintah bidang penelitian dan pengembangan daerah yang
meliputi bidang analisis kebijakan IPTEK, bidang penelitian, pengembangan, dan
penerapan IPTEK, bidang penguatan sistem inovasi daerah, bidang monitoring evaluasi
dan layanan IPTEK serta didukung pula oleh UPTB Balai Agro Teknologi memiliki peran
penting dalam pembangunan di Jawa Barat. Selama ini pelaksanaan pembangunan di
bidang penelitian dan pengembangan daerah Jawa Barat telah diselenggarakan melalui
berbagai program dan kegiatan yang memberikan dampak positif bagi kehidupan
masyarakat. Namun, dalam beberapa hal penyelenggaraan dan hasil yang diharapkan
masih belum optimal. Besarnya potensi di Jawa Barat yaitu salah satunya adanya lembaga
penelitian kementerian dan perguruan tinggi terdiri dari 11 Perguruan Tinggi Negeri, 386
Perguruan Tinggi Swasta dan 35 Institusi Litbang dapat diperankan untuk menjalankan
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 2
amanat UU No 18 Tahun 2002 serta meningkatkan kinerja pembangunan Jawa Barat
khususnya dalam hal penelitian, pengembangan dan penerapan. Untuk itu dibutuhkan suatu
rencana pembangunan lima tahun ke depan yang dapat dijadikan acuan dalam
penetapan arah penyelenggaraan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan
daerah yang berbasis inovasi daerah serta penerapan IPTEK dalam pembangunan Jawa
Barat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai Lembaga Litbang
Daerah perlu menyusun rencana strategi, kebijakan, dan program kerja yang tertuang
dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra). Renstra adalah dokumen perencanaan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk periode lima tahun yang memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi OPD serta berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat
indikatif. Dokumen Renstra menjadi salah satu tolok ukur dalam penilaian
pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja instansi, termasuk Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah di dalamnya. Renstra sebagai suatu dokumen perencanaan taktis
strategis yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan daerah serta indikasi
program yang akan dilaksanakan secara terencana dan bertahap melalui pembiayaan
APBD dengan mengutamakan kewenangan wajib disusul dengan bidang lainnya sesuai
dengan prioritas dan kebutuhan daerah.
Dalam lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dokumen Renstra diharapkan dapat mencerminkan kebutuhan pembangunan sebagai
bagian dari skenario pembangunan Jawa Barat secara keseluruhan, dapat menjadi acuan
bagi penyusunan program-program sektor bidang Litbang, dan menjadi dasar
perencanaan pembangunan tahunan yaitu Rencana Kerja (Renja Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah.
Pada akhir tahun 2014, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang masih
bernama Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahun dan Teknologi
(BP3IPTEK) telah menyusun Renstra Tahun 2014-2018 yang mengacu pada RPJMD Provinsi
Jawa Barat 2013-2018. Namun, sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah menyebabkan perubahan urusan dan kewenangan sehingga
terjadi perubahan struktur dan tugas utama Organisasi Perangkat Daerah di Provinsi Jawa
Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 nama
badan menjadi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah. Oleh karena itu, dirasa
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 3
perlu untuk melakukan penyesuaian pada Renstra 2014-2018. Dokumen Rensta yang telah
disesuaikan dengan perubahan-perubahan disebut sebagai Renstra 2014-2018.
Adapun tahapan penyusunan Renstra 2014-2018 sebagai berikut:
1. Identifikasi isu-isu strategis yang akan dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan
bidang penelitian dan pengembangan daerah berbasis penelitian, ilmu pengetahuan dan
teknologi yang selaras dengan kebijakan Gubernur selama lima tahun ke depan, yang
meliputi aspek regulasi, teknis, kelembagaan, manajemen, dan sumberdaya manusia.
2. Perumusan visi dan misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dengan tujuan
mencapai Visi dan Misi Pemerintah Daerah Jawa Barat dan disesuaikan dengan
nomenklatur serta tugas pokok dan fungsi Badan.
3. Pengkajian strategi pencapaian visi-misi dan penanganan tantangan isu strategis yang
dihadapi meliputi kebijakan, program, dan indikasi kegiatan berikut indikator
pencapaian kinerjanya sebagai instrumen pengendali dan pengukur kinerja
pelaksanaan pembangunan bidang penelitian dan pengembangan daerah.
4. Sinkronisasi dan koordinasi untuk menjaring aspirasi dan masukan, sinkronisasi program,
mencapai kesepakatan dan membangun komitmen dalam perencanaan dan
pelaksanaan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah. Pelaksanaan
sinkronisasi dan koordinasi ini dilakukan antar tingkat pemerintahan yaitu dengan
kementerian/lembaga di tingkat pusat maupun OPD Kabupaten/Kota. Selain itu, untuk
menjamin sinergitas antar institusi Litbang serta masyarakat, dilakukan pula sinkronisasi
dan koordinasi dgn OPD terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
5. Sosialisasi Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang telah
disahkan kepada seluruh pemangku kepentingan untuk membangun komitmen bersama
dalam rangka pelaksanaan pembangunan bidang penelitian dan pengembangan
daerah dalam lima tahun ke depan.
Proses penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi
Jawa Barat tidak terlepas dari isu-isu strategis yang berkembang, baik di tingkat provinsi
maupun nasional. Oleh karena, itu proses penyusunan Renstra Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah merupakan sinkronisasi antara kebijakan di tingkat Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Renstra dan rumusan program juga sedapat mungkin mencerminkan
kebutuhan program setiap unit kerja di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Jawa Barat. Kontribusi kebijakan dan program setiap bidang menjadi salah satu
landasan dalam penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 2014-
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 4
2018. Secara skematis, alur proses penyusunan Revisi Renstra Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada skema Gambar I.1.
Gambar I. 1 Skema Penyusunan Dokumen Renstra BP2D 2014-2018 Jawa Barat
1.2 Landasan Hukum
Peraturan perundangan yang melatarbelakangi penyusunan Renstra Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018 adalah
sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84;
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP) Nasional;
6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 5
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;
14. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
17. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun 2015
tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun
2015-2019;
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008
Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46);
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 6
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008
Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah 46);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008
Nomor 11 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah 47);
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis
Daerah, Dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat;
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 64, Seri
E);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-
2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Nomor 25 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 160);
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah (SISRENBANGDA) Provinsi Jawa Barat;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Barat 2005-2025;
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2013;
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;
31. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
32. Peraturan Gubernur Jawa Barat No 10 Tahun 2015 tentang Dewan Riset Daerah
Provinsi Jawa Barat’
33. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;
34. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 120.02/Kep.695-BP3IPTEK/2015 tentang Tim
Koordinasi Sistem Inovasi Daerah;
35. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 071/Kep.941-BP3IPTEK/2015 tentang
Pengangkatan anggota Dewan Riset Daerah Provinsi Jawa Barat Masa Jabatan Tahun
2015-2018;
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 7
36. Keputusan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Provinsi
Jawa Barat Nomor 070/Kep.II.1/BP3IPTEK/2016 Tentang Majelis Badan Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK Provinsi Jawa Barat;
37. Surat Edaran Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat No. 050/378/PPD Perihal
Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-OPD) Provinsi Jawa Barat.
1.3 Tujuan dan Sasaran Penyusunan Renstra
Tujuan penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi
Jawa Barat adalah merencanakan arah program pembangunan bidang penelitian dan
pengembangan daerah sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan selama
periode 2014-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah.
Sedangkan sasaran dari penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Provinsi Jawa Barat adalah:
1. Adanya acuan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam menyusun Rencana
Kerja (Renja) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya dalam rangka mencapai visi jangka menengah daerah.
2. Terwujudnya sinergitas antar unit kerja di lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Jawa Barat dan pemangku kepentingan lainnya dalam
merumuskan program dan kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
tahun 2014-2018.
Adapun Tujuan Revisi Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa
Barat adalah mengoptimalkan peran lembaga riset dan pengembangan daerah khususnya
Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah terhadap
tercapainya Indikator Kinerja Utama Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsi Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Provinsi Jawa Barat 2014-2018 adalah sebagai berikut:
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 8
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang penyusunan Rencana Strategis berikut tujuan dan
sasaran serta peraturan perundangan terkait yang menjadi landasan hukum. Pada bab ini
digambarkan pula alur pemikiran dan tahapan dalam proses penyusunan Renstra.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DAERAH
Bab ini menggambarkan stuktur organisasi serta tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah sehingga dapat diketahui apa saja yang menjadi
kewenangan, tugas dan tanggungjawab Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
dalam pembangunan di Jawa Barat khususnya bidang penelitian dan pengembangan
daerah. Selain itu dibahas pula evaluasi pelaksanaan tugas pada periode waktu mulai
berdirinya Badan ini yaitu tahun 2015 saat Badan masih bernama Badan Penerapan,
Pengembangan dan Penerapan Iptek. Dari hasil evaluasi pelaksanan pembangunan
didapatkan hasil kajian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang
dihadapi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah di waktu yang akan datang.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Pada bab ini terdapat isu-isu bersifat strategis yang dihadapi Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah dalam pelaksanaan tugas jangka menengah ke depan.
Penggambaran isu dimulai dari isu pengembangan dan potensi daerah Jawa Barat.
Selanjutnya, isu yang dibahas terkait sektoral yang lebih spesifik mengenai isu analisis
kebijakan Iptek, isu penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK, isu inovasi daerah
serta masalah kelembagaan/organisasi serta pembiayaan pembangunan.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Setelah penjelasan isu strategis yaitu tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam lima tahun ke depan, pada bab ini
disampaikan pernyataan Visi dan Misi Badan yang merupakan penjabaran dari Visi Misi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
yang dimiliki. Selain pernyataan visi dan misi, pada bab ini diuraikan pula indikator dan
target pencapaian untuk setiap misi pada tahun 2014. Bab ini mengupas langkah strategis
yang akan dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam
menjalankan fungsinya dan memberikan kontribusi pada percepatan pembangunan di
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 9
Jawa Barat. Strategi pembangunan ini meliputi kebijakan, program dan sasaran yang
akan dicapai dalam pembangunan bidang Litbanng disertai indikator kinerja yang terukur
untuk target pencapaiannya.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Bab kelima ini berisi uraian indikator kinerja dan target pencapaian per tahun yang
selanjutnya dijabarkan dalam rencana program dan indikasi kegiatan per tahun yang
akan dilaksanakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sampai tahun 2018.
Program dan kegiatan meliputi program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Badan. Indikasi kegiatan yang disusun
dilengkapi dengan perkiraan kebutuhan pembiayaan, dan kelompok sasaran.
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
Bab terakhir ini berisi ringkasan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah 2015-2018 serta langkah-langkah yang akan dilaksanakan Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah dalam mengimplementasikan Rencana Strategis.
PENUTUP
Pada bagian akhir ini memuat tentang ringkasan Renstra serta langkah-langkah yang akan
dilaksanakan dalam mengimplementasikan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Tahun 2014 – 2018.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan
salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat yang
menjalankan fungsi dan peran pembangunan di bidang penelitian dan pengembangan
daerah. Untuk mempermudah menjalankan fungsinya sebagai salah satu elemen
pembangunan dan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugasnya
dibantu satu Sekretariat; empat Bidang yaitu Bidang Analisis Kebijakan IPtek, Bidang
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek, Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah,
dan Bidang Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek; satu UPTB yaitu Balai Agro Teknologi
;serta kelompok Jabatan Fungsional. Tugas pokok dan fungsi Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat, sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat
Nomor 45 Tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. Tugas Pokok
Melaksanakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian
dan pengembangan, meliputi analisis kebijakan Iptek, penelitian, pengembangan, dan
penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah, dan monitoring, evaluasi, dan
layanan Iptek yang menjadi kewenangan Provinsi, melaksanakan tugas dekonsentrasi
sampai dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta
melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.
2. Fungsi
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Badan Penelitian
dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan
pengembangan yang menjadi kewenangan Provinsi;
b. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan yang menjadi kewenangan
Provinsi;
c. Penyelenggaraan administrasi Badan;
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 11
d. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan
e. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun fungsi dari Kepala Badan, Sekretariat, dan Bidang, pada Badan
Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina,
mengendalikan, dan menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan
pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan, meliputi analisis kebijakan Iptek,
penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah,
dan monitoring, evaluasi, dan layanan Iptek yang menjadi kewenangan Provinsi,
melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuk Sektetariat Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan
bidang tugasnya. Adapun fungsi kepala Badan yaitu:
a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian dan
pengembangan;
b. Penyelenggaraan koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan memimpin
pelaksanaan penelitian dan pengembangan;
c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan
d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi Badan, meliputi
perencanaan dan pelaporan, keuangan dan aset, kepegawaian dan umum serta
membantu Kepala Badan mengkoordinasikan Bidang-Bidang. Adapun fungsi
sekretariat yaitu:
a. penyelenggaraan koordinasi, menghimpun dan pengkajian bahan kebijakan teknis
di bidang penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh Bidang-Bidang;
b. Penyelenggaraan perencanaan dan pelaporan, pengadministrasian keuangan dan
aset, kepegawaian dan umum;
c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Badan; dan
d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 12
3. Bidang Analisis Kebijakan Iptek
Bidang Analisis Kebijakan Iptek mempunyai tugas pokok menyelenggarakan fungsi
penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan
aspek analisis kebijakan Iptek, meliputi penyusunan rencana induk penelitian dan
pengembangan, pemberian masukan arah, kebijakan strategi dan pengembangan
serta masukan pada perencanaan pembangunan daerah dan penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan aspek analisis kebijakan Iptek.. Adapun fungsi bidang
Analisis Kebijakan Iptek yaitu:
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang analisis kebijakan
Iptek;
b. penyelenggaraan analisis dan kebijakan Iptek;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan bidang;
d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
4. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek
Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek. mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang
penelitian dan pengembangan aspek penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek,
meliputi penyusunan rencana induk penelitian dan pengembangan, pelaksanaan dan
fasilitasi penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek skala prototype, usaha
terbatas konsultasi mediasi dan fasilitasi penelitian, pengembangan dan penerapan
Iptek serta pelaksanaan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek. Adapun
fungsi bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek yaitu:
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang penelitian,
pengembangan, dan penerapan Iptek;
b. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di bidang penelitian,
pengembangan dan penerapan Iptek;
c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang;
d. Penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
5. Bidang Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Bidang Penguatan Sitem Inovasi Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang penelitian dan
pengembangan aspek penguatan sistem inovasi daerah, meliputi penyusunan rencana
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 13
induk penelitian dan pengembangan dan rencana kerja tahunan, fasilitasi kebutuhan
pengembangan dan penguatan sistem inovasi serta rekomendasi regulasi dan
kebijakan kepada Bupati/Walikota dan perangkat daerah dalam pengembangan
daerah, konsultasi mediasi dan fasilitasi penguatan sistem inovasi daerah
Kabupaten/Kota fasilitasi anugerah inovasi penelitian dan pengembangan aspek
penguatan sistem inovasi daerah. Adapun fungsi bidang Penguatan Sitem Inovasi
Daerah yaitu:
a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan teknis di bidang penguatan sitem
inovasi daerah;
b. Penyelenggaraan penguatan sistem inovasi daerah;
c. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang;
d. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
6. Bidang Monitoring Evaluasi dan Layanan IPTEK
Bidang Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan fungsi penunjang pelaksanaan urusan pemerintahan bidang
penelitian dan pengembangan aspek monitoring, evaluasi dan layanan Iptek.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang
Monitoring, Evaluasi dan Layanan Iptek mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan layanan
Iptek.
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang penelitian dan pengembangan
aspek monitoring, evaluasi dan layanan Iptek.
c. penyelenggaraan fasilitasi pelaksanaan bidang monitoring, evaluasi dan layanan
Iptek.
d. penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Bidang.
e. penyelenggaraan fungsi lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Sesuai Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat, struktur
organisasi tampak pada Gambar II.1.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 14
Gambar II. 1 Struktur Organisasi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi
Jawa Barat
Sumber: Subbag Perencanaan dan Pelaporan BP2D, 2016
2.2 Sumber Daya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Sumber daya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah adalah Sumber Daya
Manusia, Organisasi dan Tata Kerja, serta Lingkungan Eksternal.
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Jumlah SDM Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah mencapai 51 orang
yang terdiri dari 36 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah (PNSD), dan 15 orang
pegawai non-PNS (Gambar II.2).
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 15
Gambar II. 2 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jawa Barat
Sumber : Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2016
Berdasarkan laporan Subag Kepegawaian dan Umum tahun 2015, tingkat
pendidikan pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah didominasi oleh lulusan
Strata 2 (S2). Jumlah pegawai dengan tingkat pendidikan pascasarjana pun cukup banyak
yaitu 13 orang sementara yang telah mencapai tingkat doktor mencapai 3 orang (Gambar
II.3).
Gambar II. 3 Komposisi Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Jawa Barat Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2015
71%
29%
PNS NON PNS
3
13
6
2
11
Strata 3 (S3)
Strata 2 (S2)
Strata 1 (S1)
Diploma 3 (D3)
Sekolah Menengah
Atas (SMA)
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 16
Tabel II. 1 Pegawai BP2D Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Golongan
Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2016
Gambar II. 4 Pegawai Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan Jabatan Fungsional
Sumber: Subbag Kepegawaian dan Umum BP2D, 2015
Jumlah SDM berdasarkan jenjang pendidikan tersebut akan terus ditambah
jumlahnya agar terpenuhi kebutuhan SDM yang ideal untuk melaksanakan penelitian,
pengembangan, dan penerapan Iptek di Jawa Barat.
Pemenuhan kebutuhan SDM tersebut diproyeksikan untuk SDM dengan pendidikan
setingkat strata 1 (S1), strata 2 (S2), dan strata 3 (S3) serta SDM, kepakaran/fungsional
peneliti. Proyeksi kebutuhan SDM sampai dengan tahun 2018, yaitu: SDM dengan
pendidikan S1 sebanyak 42 orang, SDM dengan pendidikan S2 sebanyak 34 orang, dan
SDM dengan pendidikan S3 sebanyak 14 orang. Komposisi tersebut dapat diartikan
bahwa 1 (satu) orang SDM dengan tingkat pendidikan S3 akan didampingi oleh SDM
dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 2 (dua) orang, dan SDM dengan tingkat
pendidikan S1 sebanyak 3 (tiga) orang. Dengan komposisi tersebut maka diharapkan akan
terjalin pembinaan SDM secara terstruktur.
2
1
2
Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Pertama
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 17
Gambar II. 5 Rencana Pengembangan SDM Peneliti BP2D
Provinsi Jawa Barat
Selain kebutuhan SDM berdasarkan jenjang pendidikan dibutuhkan juga SDM
berdasarkan kepakaran. Sebagai suatu institusi kelitbangan, Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah akan membutuhkan kepakaran Bidang Teknologi dan Kepakaran
Bidang Sosial. Hasil identifikasi dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi penelitian,
pengembangan, dan penerapan Iptek, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa
Barat sampai dengan tahun 2018 membutuhkan 30 (tiga puluh) bidang kepakaran masing-
masing 12 (dua belas) kepakaran bidang Ilmu Sosial dan 18 (delapan belas) kepakaran
bidang Ilmu teknologi, seperti terlihat pada Tabel II.2
Tabel II. 2 Kebutuhan Kepakaran untuk Pelaksanaan Program Strategis BP2D
KEPAKARAN SOSIAL KEPAKARAN TEKNOLOGI
1. Ilmu Politik 2. Ilmu Pemerintahan 3. Imu Administrasi Publik 4. Ilmu Sosial Budaya 5. Ilmu Pendidikan Luar Sekolah 6. Ilmu Manajemen Pengembangan SDM 7. Ilmu Pendidikan Kemasyarakatan 8. Ilmu Kebijakan Publik 9. Ilmu Ekonomi Pembangunan 10. Ilmu Ekonomi Manajemen
11. Ilmu Ekonomi Makro 12. Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian
1. Ilmu Kesehatan Masyarakat 2. Ilmu Budi Daya Pertanian 3. Ilmu Pasca Panen Pertanian 4. Ilmu Teknologi Pangan 5. Ilmu Perternakan 6. Ilmu Kehutanan 7. Ilmu Perikanan 8. Ilmu Teknologi Industri 9. Ilmu Bio Energi 10. Ilmu Teknologi Mikro Hidro
11. Ilmu Teknologi Mineral 12. Ilmu Teknologi Industri Kreatif 13. Ilmu Transportasi 14. Ilmu Teknologi Informatika dan Komunikasi 15. Ilmu Mitigasi Bencana 16. Ilmu Tehnik Lingkungan 17. Ilmu Bio Teknologi 18. Ilmu Pengembangan Wilayah
3 6 914
9
22
32 34
12
39 42 42
24
67
8390
2015 2016 2017 2018
(Tahun)
S3 S2 S1 Jumlah
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 18
2.2.2 Organisasi dan Tata Kerja
Dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan daerah Jawa Barat telah
dibentuk Badan Daerah Provinsi mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Provinsi. Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas
Unit, dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Jawa Barat, terdiri dari sekretariat yang menangani urusan
perencanaan, kepegawaian keuangan dan umum, bidang-bidang teknis terkait analisis
kebijakan Iptek, Riset dan Penerapan Iptek, Penguatan Sistem Inovasi Daerah, serta
Monitoring Evaluasi dan Layanan Iptek serta ditunjang UPTB yaitu Balai Agro Teknologi.
Selain kekuatan struktural tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
juga diperkuat oleh kelompok jabatan fungsional meliputi peneliti yang turut berkontribusi
dalam pelaksanaan tupoksi Badan.
Sesuai fungsi yang dimiliki oleh Badan, telah terjalin hubungan kerja sama yang
baik antara Badan dengan instansi vertikal yaitu Kementerian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi , Kementerian Dalam Negeri, dan kementerian/lembaga lainnya.
Selain itu jaringan dan hubungan kerja yang baik juga telah terjalin dengan
terbentuknya majelis/dewan riset daerah yang mencerminkan sinergitas seluruh pemangku
kepentingan di Jawa Barat terutama dalam hal penelitian dan pengembangan daerah.
Kelemahan dalam tata kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah antara
lain:
1. Akurasi dan kemutakhiran basis data bidang Litbang di Jawa Barat.
2. Kurangnya tenaga ahli kepakaran baik dalam bidang ilmu sosial dan ilmu teknologi.
Adapun antisipasi untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan penyamaan persepsi antar bidang mengenai basis data yang dibutuhkan
untuk kepentingan penelitian dan pengembangan daerah.
2. Penggunaan GIS sebagai basis data Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 19
3. Menyelenggarakan Forum OPD Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang
menjadi wadah koordinasi penyusunan rencana program kegiatan seluruh stakeholder
terkait.
2.3 Kinerja Pelayanan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat
Menurut penilaian kinerja yang tertuang pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP) tahun 2015 dan tahun 2016, secara umum Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Jawa Barat dinilai sangat baik dalam mencapai sasaran strategis pembangunan
bidang penelitian dan pengembangan daerah di Provinsi Jawa Barat yang telah
ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Kepala Badan kepada Gubernur Jawa Barat. Artinya
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah telah mampu mencapai target Indikator
Kinerja Utama yang tercantum pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dan 2016
dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis pada Renstra Badan. Hal ini tentu saja menjadi
titik awal yang baik untuk penyusunan Renstra selanjutnya yaitu periode 2017-2023.
Analisis kinerja pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa
Barat untuk tahun 2017-2018 dapat dilihat dari tren pembiayaan pembangunan bidang
Litbang di Jawa Barat, pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2015-2016 serta
kondisi umum bidang Litbang di Jawa Barat tahun 2016.
2.3.1 Pembiayaan Bidang Penelitian dan Pengembangan
Kinerja pelayanan bidang kelitbangan tidak terlepas dari sumber pembiayaan
yang ada. BP2D berperan sebagai OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bidang
penelitian dan pengembangan yang meliputi aspek analisis kebijakan Iptek, penelitian,
pengembangan, dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah, dan monitoring,
evaluasi, dan layanan Iptek menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengendalian,
fasilitasi dan pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah Provinsi serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan
dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas
pembantuan sesuai bidang tugasnya. Hingga saat ini sumber pembiayaan pembangunan
bidang kelitbangan ini mengandalkan sumber pendanaan APBD Provinsi Jawa Barat
mengingat keberadaan Badan ini sebagai unsur penunjang penyelenggaraan pemerintah
daerah yang menjadi pilihan sesuai kewenangan daerah.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 20
Adapun Tren anggaran belanja pembangunan bidang Litbang sejak tahun 2015-
2016 cenderung meningkat (Gambar II.6).
Gambar II. 6 Tren Anggaran Belanja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Jawa Barat
Sumber: Subag Perencanaan Program, BP2D, 2016
2.3.2 Pencapaian Indikator Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Evaluasi terhadap kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dapat
dilakukan dengan membandingkan pencapaian Badan terhadap target RPJMD 2013-
2018. Terdapat satu indikator kinerja Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah yang disertakan sebagai indikator kinerja utama (IKU) di dalam dokumen RPJMD.
Indikator Kinerja Daerah tersebut adalah mengenai Jumlah karya IPTEK yang didaftarkan
HAKI serta Indeks Daya Saing Provinsi.
Berdasarkan penilaian pada tahun 2015 dan 2016, pencapaian kinerja Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah adalah sangat baik. Capaian kinerja masing-
masing indikator lebih dari 90% dengan rata-rata capaian 97,87% (Tabel II.3).
APBD 2015; Rp 15.454.945.375,-
APBD 2016;
Rp 2.761.228.150,-
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 21
Tabel II. 3 Pencapaian Indikator Kinerja Tahun Berjalan terhadap RPJMD 2013-2018
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA REALISASI (%) TARGET
KINERJA (%)
CAPAIAN KINERJA
(%) 2014 2015 2016
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
1
Meningkatkan daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta berbudaya IPTEK
Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI
- 42 25 168
2
Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan serta perluasan partisipasi publik
Indeks Daya Saing Provinsi
- - - - -
Selain dua indikator kinerja utama dalam RPJMD, penilaian kinerja Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah juga dilakukan terhadap 6 indikator kinerja lain
yang tercantum dalam dokumen Renstra. Penilaian ke-6 indikator kinerja ini disusun dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Jawa Barat.
Pada tahun 2016 realisasi capaian Badan terhadap target Renstra memperoleh
nilai rata-rata 83,45%. Indikator kinerja terkait Prosentase Rekomendasi Kebijakan
Daerah yang ditindaklanjuti, Prosentase Inovasi yang Sudah Terbentuk Menjadi Sistem
Inovasi Daerah (SIDa), Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam perencanaan
serta Prosentase Kerjasama Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK yang
diimplementasikan mencapai dalam kisaran 83-100% yang artinya sangat baik. Namun,
2 indikator lainnya berhasil memperoleh nilai lebih dari 66% dan 76% sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah sangat baik (Tabel II.4).
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 22
Tabel II. 4 Pencapaian Indikator Kinerja Renstra Tahun Berjalan 2016
No. Sasaran Indikator Capaian Thn Lalu
Target Target Akhir
Renstra
Capaian Thn 2016 terhadap Target Akhir
Renstra Target Realisasi % Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
1 Meningkatnya Kajian dan
Analisis untuk Kebijakan Pembangunan Jawa Barat
Prosentase
Rekomendasi Kebijakan Daerah
yang ditindaklanjuti
75 50 77 154 85 90,59
2 Meningkatnya Inovasi Daerah bagi Kemajuan Masyarakat
Jawa Barat
Prosentase Inovasi yang Sudah
Terbentuk Menjadi Sistem Inovasi Daerah
(SIDa)
0 20 50 250 60 83,33
3 Meningkatnya Inovasi Daerah
bagi Kemajuan Masyarakat Jawa Barat
Jumlah Karya Iptek
yang Didaftarkan HAKI Tingkat Provinsi
Jawa Barat
30 25 42 168 55 76,36
4 Meningkatnya hasil Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan
IPTEK yang Dibutuhkan Masyarakat Jawa Barat
Prosentase Hasil Riset dan IPTEK yang
diterapkan
10 20 40 200 60 66,67
5 Meningkatnya hasil Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan
IPTEK yang Dibutuhkan Masyarakat Jawa Barat
Prosentase hasil penelitian yang
digunakan dalam perencanaan
30 25 67 268 80 83,75
6 Meningkatnya Kerjasama Penelitian Pengembangan dan
Penerapan IPTEK
Prosentase Kerjasama Penelitian
Pengembangan dan Penerapan IPTEK
yang diimplementasikan
0 90 100 111,11 100 100
Rata-Rata 191,85 83,45
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 23
No. Sasaran Indikator Capaian Thn Lalu
Target Target Akhir
Renstra
Capaian Thn 2016 terhadap Target Akhir
Renstra Target Realisasi % Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NON IKU
7
Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan,
Ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Organisasi
Prosentase
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sarana
dan Prasarana Aparatur
75 80 80 100 100 80
8
Prosentase
Peningkatan Kualitas SDM
75 80 80 100 100 80
9 Prosentase Kualitas Penatausahaan
Keuangan
75 80 75 93,75 100 75
10 Prosentase Peningkatan Kualitas
Perencanaan
75 80 80 100 75 106,67
Rata-Rata 98,4375 85,4175
Sumber : LKIP BP2D, 2016
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 24
2.3.3 Kondisi Umum Pembangunan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah
a. Kondisi Wilayah
Peluang pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat adalah luas wilayah daratan Jawa Barat yang mencapai seluas 3.710.061,32 ha.
Sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat berbatasan dengan laut sehingga
wilayah Jawa Barat memiliki garis pantai cukup panjang, yaitu 755,83 km. Kondisi
topografis Provinsi Jawa Barat beragam dan secara administrative wilayahnya terbagi
dalam 27 kabupaten/kota (18 kabupaten dan 9 kota). Berdasarkan data Potensi Desa
(Podes) tahun 2011 di wilayah pesisir Jawa Barat terdapat 448, sedangkan di wilayah
bukan pesisir yang adalah 5.457 desa, yang terdiri atas 181 desa di lembah 1.569 desa
di lereng dan 4.155 buah desa di pedataran.
Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang cukup besar baik dari sisi letak geografi
maupun dari sisi sumber daya (sumber daya alam dan sumber daya manusia) sebagai
basis pembangunan ekonomi. Dari sisi letak geografi, Jawa Barat sangat diuntungkan
karena berdekatan dengan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.
Dari sisi sumber daya alam, Jawa Barat dianugrahi alam yang indah dengan
panorama pegunungan, pantai dan budaya masyarakat serta berbagai sumber daya
alam terbarukan, seperti pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
Kondisi di atas dapat dikatakan sebagai potensi peluang Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah dalam memberikan pelayanan penelitian, pengembangan dan
penerapan Iptek khususnya solusi peningkatan nilai tambah sumber daya yang dimiliki
Jawa Barat.
b. Penduduk, Ketenagakerjaan dan IPM
Penduduk Jawa Barat pada tahun 2014 berjumlah 46.029.600 meningkat sekitar
0,985% dari tahun sebelumnya yang terdiri atas penduduk laki-laki sebanyak
23.345.300 jiwa, dan perempuan sebanyak 22.684.300 jiwa (RKPD Provinsi Jawa Barat
2016). Sex ratio antara penduduk laki-laki dan perempuan sebesar 102,91%. Proyeksi
penduduk Jawa Barat menunjukkan tren meningkat dari tahun ke tahun. Hingga tahun 2018
penduduk Jawa Barat diproyeksikan sebesar 47.961.400 jiwa.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 25
Gambar II. 7 Tren Proyeksi Penduduk Jawa Barat, 2014-2018
Tabel II. 5 Kondisi Ketenagakerjaan di Jawa Barat, 2013-2014
Kondisi ketenagakerjaan mengalami trend peningkatan. Jumlah penduduk
usia kerja bertambah sebanyak kurang lebih 1,28 juta orang pada Tahun 2014,
trend yang sama juga berlaku untuk penduduk angkatan kerja dan penduduk
bekerja walaupun kenaikannnya dibawah satu juta orang. Sementara untuk
pengganggur (mencari kerja), tingkat partisipasi angkatan kerja dan tingkat
penggangguran terbuka mengalami trend penurunan dari Tahun 2013 ke 2014.
Garis kemiskinan Jawa Barat bulan September 2014 sebesar Rp.
294.700,- mengalami peningkatan sebesar 6,46% dibandingkan dengan garis
kemiskinan bulan September 2013 (Rp. 276.825,-). Untuk daerah perkotaan garis
kemiskinan bulan September 2014 sebesar Rp. 294.700,- naik 4,80% dari kondisi
September 2013 (Rp. 281.189,-), Garis kemiskinan di daerah perdesaan
mengalami peningkatan yang lebih tinggi yaitu 6,27% menjadi sebesar Rp.
285.076,- dibandingkan dengan kondisi September 2013 yaitu sebesar Rp.
268.251,- dengan demikian jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar
136.212 orang atau prosentase penduduk miskin berkurang sebesar 0,43% dari
45,521,420
46,124,460
46,738,210
47,351,270
47,961,400
2014 2015 2016 2017 2018
(Jiw
a)
(Tahun)
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 26
penduduk miskin 4.375.172 orang atau 9,61% pada Tahun 2013 menjadi
4.238.960 orang atau 9,18% pada September 2014.
Keragaan penduduk Jawa Barat seperti tersebut di atas adalah suatu peluang
untuk pengembangan program dan kegiatan penelitian, pengembangan, dan penerapan
Iptek.
c. Sumberdaya Lahan
1) Lahan Pertanian
Jawa Barat memiliki Lahan Pertanian dan Lahan Bukan Pertanian. Karakteristik
lahan pertanian inilah yang sangat menentukan naik turunnya produksi hasil pertanian dan
juga keragamannya. Lahan pertanian terdiri dari Lahan sawah dan lahan bukan sawah
(Tegal, Ladang, Hutan, Perkebunan, Kolam, dll).
Lahan sawah di Jawa Barat rata-rata seluas 942,912.17 ha, sebagian besar
berupa lahan sawah dengan irigasi teknis dengan rata-rata 375,477.20 ha (40%). Selain
lahan sawah dengan irigasi teknis Jawa Barat memiliki lahan sawah dengan pengairan,
yaitu: 1) Irigasi Setengah Teknis; 2) Irigasi Sederhana/Desa; dan 3) Irigasi Bukan P U.
Gambar II. 8 Proporsi lahan Sawah di Jawa Barat
Selain lahan sawah Jawa Barat memiliki lahan bukan sawah yang luasannya pada
tahun 2012 mencapai 1.526.834 ha. Lahan bukan sawah terluas adalah lahan hutan
negara (538,417 ha) dan lahan Tegal/Kebun (552,836 ha).
Irigasi Teknis40%
Irigasi Setengah Teknis
14%
Irigasi Sederhana / Desa11%
Irigasi Bukan P U16%
Tadah Hujan19%
Lebak0%
Pasang Surut0%
Polder & Lainnya0%
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 27
Tabel II. 6 Jenis dan Luasan Lahan Sawah di Jawa Barat, 2007-2012
Jenis Lahan Sawah 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Irigasi Teknis 378,856 374,850 374,156 371,145 378,379 756,757
Irigasi Setengah Teknis 121,004 128,465 131,674 134,958 133,131 -
Irigasi Sederhana / Desa 105,144 108,583 104,077 101,945 101,305 -
Irigasi Bukan P U 156,128 149,126 154,488 152,323 148,084 -
Tadah Hujan 180,877 174,744 183,691 179,469 177,394 178,270
Lebak 577 33 6 613 613 2,733
Pasang Surut 13 471 246 229 2,311 298
Polder & Lainnya 2,289 2,956 1,576 1,729 1,757 -
Jumlah 944,888 939,228 949,914 942,411 942,974 938,058
Tabel II. 7 Keragaan Lahan Bukan Sawah di Jawa Barat, 2007-2011
Jenis Lahan 2007 2008 2009 2010 2011
1. Rumah Bangunan dan
Pekarangan 213,314 227,038 370,544 387,360 399,348
2. Tegal/ Kebun 561,693 576,565 563,015 561,150 552,836
3. Ladang/ Huma 304,635 221,749 234,072 226,801 220,815
4. Kolam/Tebat/Empang 76,815 35,363 35,968 29,096 28,945
5. Padang rumput 71,249 31,586 35,844 27,153 27,076
6. sementara tidak diusahakan 62,733 12,487 12,957 8,932 10,566
7. Hutan Rakyat Tanaman Kayu-
kayuan 189,524 246,027 257,963 226,075 239,908
8. Hutan Negara 570,334 582,323 522,444 540,049 538,417
9. Perkebunan 263,127 291,669 313,623 301,591 294,153
10. Lain-lain 132,859 159,306 160,732 155,783 149,852
2) Kawasan Hutan dan Perairan
Berdasarkan SK Menhut No 195/Kpts-II/2003 tanggal 4 Juli 2003 Kawasan Hutan
dan Perairan Provinsi Jawa Barat seluas 816.603 ha. Kawasan hutan tersebut meliputi : 1.
Hutan Konservasi seluas 132.180 ha (16%) ; 2) Hutan Lindung seluas 291.306 ha (36%);
3) Hutan Produksi Terbatas seluas 190.152 ha (23%);dan 4) Hutan Produksi seluas
202.965 ha (25%).
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 28
Gambar II. 9 Luas Kawasan Hutan di Provinsi Jawa Barat
Kondisi penutupan lahan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan hasil penafsiran Citra
Landsat 7 ETM+ Tahun 2009/2010 adalah sebagai berikut :
Tabel II. 8 Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan
di Provinsi Jawa Barat
PENUTUPAN
LAHAN
KAWASAN HUTAN
(000 ha)
APL
TOTAL
HUTAN TETAP
HPK Jumlah Jumlah % KSA-
KPA
HL HPT HP
A. Hutan 101,5 167,7 117,7 93,7 0 480,6 177,5 658,1 17,7
Hutan
Primer
7,9 4,7 29,1 0 0 41,6 0,1 41,7 1,1
Hutan
Sekunder
56 59,9 21 14,6 0 151,5 18,2 169,8 4,6
Hutan
Tanaman
37,6 108,1 67,7 79 0 287,5 159,1 446,6 12
B. Non
Hutan
30,7 123,6 72,4 109,3 0 336 2.729,4 3.065,4 82,3
Total 132,2 291,3 190,2 203 0 816,6 2.906,9 3.723,5 100,0
Sumber : Statistik Kementerian Kehutanan, 2011
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 29
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.781/Kpts-II/2012 terdapat
DAS yang mengalir ke bagian utara dan selatan Jawa Barat. Ada beberapa DAS besar
yang menjadi prioritas penanganannya, yaitu DAS Cisadane, DAS Ciliwung DAS Citarum,
DAS Cimandiri, DAS Ciwulan, DAS Cimanuk, DAS Cisanggarung dan DAS Citanduy. Dari
DAS besar tersebut terdapat 3 DAS yang lintas provinsi yaitu DAS Cisadane (Jawa Barat-
Banten), DAS Ciliwung (Jawa Barat-DKI Jakarta) dan DAS Citanduy (Jawa Barat-Jawa
Tengah). Posisi Kawasan Hutan Dalam DAS secara sederhana proporsi kawasan hutan
negara berdasarkan posisinya dalam DAS tergambarkan dalam grafik berikut ini:
Keberadaan kawasan hutan yang berada di hulu
DAS mencapai 61,25%, di tengah DAS 24,25%
dan di hilir DAS 14,5%. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa hutan yang ada berada pada areal-areal
yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena
posisinya. Kawasan hutan yang berada di hulu DAS
mengindikasikan bahwa kondisi kawasan tersebut
akan banyak mempengaruhi keadaan pada
daerah tengah dan hilir DAS.
Selain DAS terdapat pula hutan mangrove yang menjadi ciri khas ekosistem pantai.
Hutan mangrove di Provinsi Jawa Barat seluas 40.129,89 ha. Hutan mangrove yang ada
di dalam kawasan hutan mencapai angka 32.313,59 ha (80,52%) dan sisanya 7.816,30
ha (19,48%) berada di luar kawasan hutan. Hutan mangrove rusak mencapai 15.275,51
(38,06%) dari total hutan mangrove yang ada.
d. Lembaga Litbang dan Perguruan Tinggi
Pengarusutamakan kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi dilakukan dengan penekanan pentingnya melibatkan
perguruan tinggi dan lembaga Litbang yang ada di Jawa Barat. Di Jawa Barat terdapat
banyak lembaga Litbang Kementerian dan Perguruan Tinggi (9 Perguruan Tinggi Negeri,
dan 370 Perguruan Tinggi Swasta). Litbang Kementerian dan Perguruan Tinggi tersebut
merupakan kekuatan sumber daya Iptek yang dapat diperankan untuk meningkatkan
kinerja penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek dan pembangunan di Jawa
Barat.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 30
Gambar II. 10 Perguruan Tinggi di Jawa Barat
Untuk itu, program sosialisasi dan pendampingan untuk dana hibah penelitian,
pengembangan dan penerapan Iptek kepada Perguruan Tinggi yang bersumber dari
APBD Provinsi Jawa Barat terus dikembangkan melalui wadah kemitraan dengan
Perguruan Tinggi. Program hibah tersebut dilakukan untuk meningkatkan budaya riset
Jawa Barat sekaligus untuk menghasilkan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek
yang dibutuhkan masyarakat dan pembangunan Jawa Barat. Selain dengan Perguruan
Tinggi kemitraan dengan lembaga Litbang Kementerian, juga terus ditingkatkan.
e. Lembaga Pemerintahan Provinsi
Dalam rangka percepatan pembangunan dan perbaikan pelayanan publik,
peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan prima bagi masyarakat
dipandang sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan. Peningkatan
kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi masyarakat merupakan bagian dari
upaya untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan
efektifitas penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan.
Keberhasilan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, dan pelayanan masyarakat akan banyak ditentukan oleh keberadaan
lembaga pemerintahan.
ITB
•POLMAN•UNIKOM•ITHB UNPAD 1
•UNISBA•UNPAS 2
•ITENAS•WIDYATAMA•STT YPKP
UNPAR
•UPI•UNPAS 3•NHI
•MARANATHA•STIPAR
STBA
UIN
STT TELKOM
UNJANI
POLBAN
KAWASAN JATINANGAOR
•UNPAD 2•IPDN•IKOPIN•UNWIM
•ST KARAWITAN•ST SENI & DESAIN
•UNINUS
•UNPAS 1•UNLA•STSI
STIA LAN
KAWASANBUMI PARAHYANGAN
•ST TEKSTIL•AKPER•AMIK/STIMIK
UNNUR
TASIK (UNSIL)GARUT (UNIGA)
CIAMIS (UNIV.GALUH)
DEPOK (UI)BOGOR (IPB)
BEKASI (ATMI)KARAWANG (UNSIKA)SUBANG (UNSUB)
KUNINGAN (UNIKU)INDRAMAYU (UNWIR)
CIREBON (UNSWAGATI)
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 31
Di lingkup Pemerintah Jawa Barat terdapat sebanyak 36 organisasi perangkat
daerah (OPD) terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas serta
Badan.
Keberhasilan penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat oleh 36 OPD tersebut akan sangat
membutuhkan dukungan penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 32
BAB III
ISU STRATEGIS BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Tugas pokok Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat (BP2D) yaitu:
Melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
Provinsi di bidang penelitian dan pengembangan yang meliputi aspek analisis kebijakan
Iptek, penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek, penguatan sistem inovasi daerah,
dan monitoring, evaluasi, dan layanan Iptek menyelenggarakan koordinasi, pembinaan,
pengendalian, fasilitasi dan pelaksanaan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah Provinsi serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai
dengan dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan
tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya.
Namun peran penting tersebut tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak
didukung sumber daya yang baik. Permasalahan utama yang dihadapi BP2D untuk
menjalankan tugas pokok tersebut, yaitu masih terbatasnya sumber daya manusia (SDM)
khususnya SDM Peneliti. Jumlah SDM Peneliti terbatas dan belum seluruhnya memenuhi
kompetensi bidang-bidang penelitian yang dibutuhkan, yaitu Bidang: 1) Pendidikan, 2)
Kesehatan, 3) Infrastruktur dan Energi, 4) Ekonomi Pertanian, 5) Ekonomi Non Pertanian, 6)
Lingkungan Hidup dan Kebencanaan, 7) Seni, Budaya dan Pariwisata, 8) Ketahanan
Keluarga dan Kependudukan, 9) Kemiskinan dan PMKS, dan 10) Pemerintahan.
SDM Peneliti yang terbatas akan berdampak pada akselerasi penanganan kegiatan
penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek di Provinsi Jawa Barat. Oleh karena itu,
diperlukan suatu terobosan agar permasalahan tersebut dapat diatasi.
Kemitraan dengan perguruan tinggi dan lembaga Litbang Kementerian dan penerimaan
pegawai baru maupun penerimaan melalui mutasi dan alih tugas merupakan suatu
terobosan dalam rangka mengatasi keterbatasan jumlah SDM Peneliti di BP2D.
Selain permasalahan terbatasnya SDM Peneliti ada beberapa hal yang menjadi
hambatan dan kendala yang dihadapi, antara lain:
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 33
1) Belum seluruhnya data base tersedia sebagai data dan informasi pendukung
kelitbangan;
2) Belum optimalnya program kerja sama baik antar daerah, swasta dan masyarakat;
3) Belum terkoordinasinya, sinkronisasi dan terintegrasinya program-program
kelitbangan antar OPD;
4) Belum optimalnya peran lembaga-lembaga pendukung kelitbangan seperti Dewan
Riset Daerah (DRD), Tim Koordinasi SIDa, Tim Advisori Iptek dan Sosial Budaya, dan
Majelis BP2D.
Dewan Riset Daerah (DRD), Tim Koordinasi SIDa, Tim Advisori Iptek dan Sosial
Budaya dan Majelis BP2D dan mitra kelitbangan dapat dioptimalkan sebagai lembaga
pendukung yang diharapkan dapat membantu BP2D Provinsi Jawa Barat dalam
penyusunan kebijakan teknis dan memberikan rekomendasi kebjakan.
3.2 Telahaan Kebijakan Nasional terkait Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknolgi
3.2.1 Rencana Pembangunan Nasional
Visi RPJPN 2005-2025 adalah Indonesia yang maju, mandiri, adil dan makmur. Visi
itu dijalankan melaui delapan misi pembangunan. Kedelapan misi tersebut yaitu:
1) Mewujudkan masyarakat berahlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan
beradab berdasarkan falsafah pancasila.
2) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
3) Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.
4) Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu.
5) Mewujudkan pemerataan pembangunan dan bekeadilan.
6) Mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari.
7) Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional.
8) Mewujudkan Indonesia yang berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
Visi dan Misi RPJPN 2005-2025 tersebut sebagai landasan bagi tahap
pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 34
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Adapun keberadaan Badan Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Iptek Provinsi Jawa Barat secara nasional dalam rangka mencapai misi
pembangunan nasional kedua, yaitu Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Namun
secara tidak langsung kontribusi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat sangat mendukung dalam rangka pencapaian misi pembangunan nasional lainnya.
Strategi untuk memantapkan misi tersebut dijabarkan secara bertahap dalam
periode lima tahunan atau RPJM masing-masing tahap mempunyai skala prioritas dan
strategi pembangunan yang merupakan kesinambungan dari skala prioritas dan strategi
pembangunan pada periode sebelumnya. Dalam penyusunan Renstra Badan ini telah
difokuskan terhadap prioritas utama dan strategi RPJM Nasional jilid III tahun 2015-019
yaitu :
RPJM Nasional ketiga (2015-2019) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pencapainan daya saing kompetitif
perekonomian”, berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan yang
terus meningkat.
3.2.2 Nawacita
Sembilan agenda Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada periode tahun 2015-
2019 adalah dirumuskan dalam rumusan Kebijakan yang disebut “Nawa Cita”. Nawa Cita
didasari pada tiga permasalahan pokok bangsa dalam perjuangan mencapai tujuan
nasional, yakni (1) merosotnya kewibawaan negara, (2) melemahnya sendi-sendi
perekonomian nasional, dan (3) merebaknya intoleransi dan krisi kepribadian bagsa.
Atas dasar tiga permasalahan pokok bangsa tersebut Presiden dan Wakil Presiden
terpilih mengukuhkan kembali jalan idiologis yaitu Pancasila 1 Juni 1945 dan Trisakti.
Pancasila 1 Juni 1945 meletakkan dasar dan sekaligus memberikan arahan dalam
membangun jiwa bangsa untuk menegakkan kembali fungsi public Negara; menggelorakan
kembali harapan ditengah krisis social yang mendalam; menemukan jalan bagi masa depan
bangsa; dan meneguhkan kembali jiwa gotong royong.
Trisakti memberikan pemahaman mengenai dasar untuk memulihkan harga diri
bangsa dalam pergaulan antar-bangsa yang sedrajat dan bermartabat yakni berdaulat
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 35
dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkeprobadian dalam
kebudayaan. Jalan Trisakti menjadi basis dalam pembangunan karakter kebangsaan dan
landasan kebijakan nasional masa depan. Trisakti mewadahi semangat perjuangan nasional
yang diterjemahkan dalam tiga aspek kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu
berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Dalam lima tahun kedepan, Visi Pemerintah yang merupakan Visi Presiden dan Wakil
Presiden terpilih adalah :
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”
Upaya untuk mewujudkan Visi tersebut di atas itu akan ditempuh melalui Misi sebagai
berikut:
1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedauatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamnkan sumberdaya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai Negara kepulauan
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokrtis berlandaskan
Negara hukum
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai
Negara maritim.
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6) Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritime yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasisikan kepentingan nasional
7) Mewujudkan mesyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Untuk mewujudkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang
berdaulat secara politi, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam
kebudayaan, maka dirumuskan Sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan kedepan.
Kesembilan agenda prioritas itu disebut “Nawa Cita”, yang mencakup :
1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa aman
pada seluruh warga negara. Melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas-aktif.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 36
2) Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3) Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
4) Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
5) Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar
dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program Indonesia Sehat untuk
peningkatan layanan kesehatan masyarakat. Serta Indonesia Kerja dan Indonesia
Sejahtera dengan mendorong program kepemilikan tanah seluas sembilan juta
hektar.
6) Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi dan domestik.
8) Melakukan revolusi karakter bangsa melalu penataan kembali kurikulum pendidikan
nasional.
9) Memperteguh Keb-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui
penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga.
Sembilan agenda Presiden dan Wakil Presiden terpilih tersebut menjadi landasan
kebijakan yang tidak dapat dilepaskan dengan segala kehidupan dan aktvitas berbangsa
dan bernegara. Secara spesifik, tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jawa Barat berkaitan erat dengan Nawacita pada poin ke-6, yaitu Meningkatkan
produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional serta poin ke-7 yaitu, Mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi dan domestik.
3.3 Telaahan Kebijakan Daerah Provinsi Jawa Barat terkait Bidang IPTEK
3.3.1 Visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
Visi Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 adalah: “Dengan Iman dan Takwa,
Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia”. Pencapaian Visi tersebut ditandai dengan 7 (tujuh)
Bidang Unggulan Sebagai Penciri Jawa Barat Termaju di Indonesia Tahun 2025, yaitu:
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 37
1) penyelenggaraan pemerintahan yang bermutu (beyond the expectation), akuntabel
dan berbasis ilmu pengetahuan;
2) masyarakat yang cerdas, produktif dan berdaya saing tinggi;
3) energi baru dan terbaharukan serta pengelolaan sumber daya air;
4) industri manufaktur, industri jasa dan industri kreatif;
5) hidup yang berimbang untuk pembangunan yang berkelanjutan;dan
6) pengembangan budaya lokal
Tahapan pembangunan jangka panjang 2005-2025 Jawa Barat dibagi ke dalam
5 (lima) tahapan, yaitu:
Tahapan 2005-2008: Penataan dan Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas
Sumber Daya Manusia
Tahapan 2008-2013: Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat
Tahapan 2013-2018: Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh
Tahapan 2018-2023: Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat
Tahapan 2023–2025: Mencapai Keunggulan Masyarakat Jawa Barat Disegala
Bidang.
a. Tahap Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2018
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018
merupakan tahap ketiga dari RPJP Provinsi Jawa Barat 2005-2025 yaitu tahap
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam rangka penyiapan kemandirian
masyarakat Jawa Barat. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,
tantangan dan peluang sertaisu-isustrategis yang terjadi di Jawa Barat, maka Visi
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 ditetapkan
sebagai berikut:
"Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua"
Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing
dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 38
tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif
terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai
budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara pangan, ketahanan
ekonomi dan sosial.
Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir
dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani
kehidupan.
Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan oleh
seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat
Dalam rangka pencapaian visi tersebut telah ditetapkan 5 (lima) misi sebagai
berikut:
Misi Pertama: Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing . Hal ini untuk
menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Masyarakat Jawa Barat yang agamis,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya IPTEK, memiliki spirit juara dan
siap berkompetisi.
Misi Kedua: Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan.Hal ini untuk
menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Perekonomian Jawa Barat yang semakin
maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan
non pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak
tenaga kerja, serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Misi Ketiga: Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan
Partisipasi Publik. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Pemerintahan
Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan
yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju
tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih
(Clean Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida yang
mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota dengan manajemen lintas
kabupaten/kota.
Misi Keempat: Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur
Strategis yang Berkelanjutan. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu
Pembangunan Jawa Barat yang selaras dengan kondisi daya dukung dan daya
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 39
tampung lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang memadai, serta didukung oleh
tersedianya infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas antar wilayah dan
pertumbuhan ekonomi.
Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah
Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Hal ini untuk
menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Kehidupan sosial kemasyarakatan yang
kokoh dan berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial dalam
pembangunan, meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan,
meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, terpeliharanya seni
dan warisan budaya dan industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai
kearifan lokal.
Sesuai tugas dan fungsi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat,
maka kontribusi terhadap pencapaian Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut adalah
pada Misi Kesatu : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing dengan
Indikator Kinerja Daerah yaitu Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI serta pada
Misi Ketiga : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan
Partisipasi Publik dengan Indikator Kinerja Daerah yaitu Indeks Daya Saing Provinsi.
3.3.2 Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih
Program Prioritas Gubernur ditetapkan sesuai dengan janji Gubernur dan Wakil
Gubernur selama kampanye pemilihan Kepala Daerah. Di dalam RPJMD 2013-2018, Janji
Gubernur ditujukan dalam program yang harus menjadi acuan dalam perencanaan
pembangunan lima tahun kedepan, yaitu:
1) Pendidikan gratis SD, SLTP dan SLTA di seluruh Jawa Barat.
2) Beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, serta keluarga atlit berprestasi
dan guru
3) Revitaliasi posyandu dan dana operasional kader posyandu
4) Membuka 2 juta lapangan kerja baru dan mencetak 100.000 wirausahawan baru
Jawa Barat
5) Alokasi 4 triliyun untuk infrastruktur desa dan perdesaan
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 40
6) Rehabilitasi 100.000 rumah rakyat miskin
7) Pembangunan pusat seni dan budaya jawa barat di kabupaten/kota Pembangunan
gelanggang olahraga di kabupaten/kota
Keberadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat sebagai penunjang
dalam pencapaian Janji Gubernur tersebut.
3.3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Rencana Tata Ruang Wilayah merupakan salah satu objek yang dapat digunakan
dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek yang hasilnya dapat digunakan
sebagai masukan untuk pengembangan ruang dan wilayah tersebut.
Arahan dari penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek menjadi penting
sebagai acuan dalam menetapkan peruntukkan ruang dan wilayah, sehingga peruntukkan
ruang dan wilayah tersebut tidak semata-mata ditetapkan secara subjektif, namun
ditetapkan secara objektif berdasarkan potensi dan kenhandalan sumber daya yang
dimiliki di masing-masing ruang atau wilayah.
Wilayah Provinsi Jawa Barat direncanakan untuk pengembangan sistem perkotaan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp). PKNterdiri
atas: 1) Penetapan Kawasan Perkotaan Bodebek (Kabupaten Bogor dan Kota Bogor, Kota
Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi), 2) Penetapan Kawasan Perkotaan Bandung
Raya (Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan 5
kecamatan di Kabupaten Sumedang), dan 3) Penetapan Kawasan Perkotaan Cirebon
(Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon) sebagai PKN dengan peran menjadi pusat koleksi
dan distribusi skala internasional, nasional atau beberapa provinsi. Sedangkan PKNp terdiri
atas: 1) PKNp Pangandaran dan 2) PKNp Palabuhanratu.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 41
Gambar III. 1 Peta Pusat Kegiatan Nasional – Provinsi (PKNp) Jawa Barat
Penetapan PKN Kawasan Perkotaan Bodebek, PKN Kawasan Perkotaan Bandung
Raya, dan PKN Cirebon, dilakukan rencana pengembangan meliputi:
1. Mengendalikan pertumbuhan kegiatan di PKN Kawasan Perkotaan Bodebek
Berdasarkan kecenderungan perkembangan sampai saat ini, kota-kota di sekitar DKI
Jakarta berkembang akibat pengaruh perkembangan DKI Jakarta sebagai pusat
pemerintahan nasional. Perkembangan tersebut meluas sampai ke wilayah Bogor, Depok,
Bekasi dan Tangerang (Provinsi Banten), sehingga RTRWN menetapkan wilayah tersebut
menjadi PKN Kawasan Perkotaan Jabodetabek, dengan tingkat pertumbuhan paling pesat,
yang berimplikasi pada alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman berskala besar,
industri manufaktur, serta pusat perdagangan dan jasa berskala nasional dan internasional.
2. Mengendalikan pertumbuhan kegiatan di PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya.
Wilayah yang termasuk ke dalam PKN Kawasan Perkotaan BandungRaya adalah Kota
Bandung, kawasan perkotaan di dalam wilayah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung
Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang yang berbatasan dengan Kota Bandung.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 42
Penetapan Kawasan Perkotaan Bandung Raya sebagai PKN memperhatikan
perkembangan kegiatan perkotaan yang sangat pesat, terutama pada sektor industri,
perdagangan dan jasa, serta pendidikan tinggi berskala nasional dan internasional.
Perkembangan tersebut salah satunya diindikasikan oleh tingginya alih fungsi lahan menuju
kawasan perkotaan dan tingkat urbanisasi yang tinggi. Kota Bandung dan Kota Cimahi
memiliki tingkat urbanisasi 100%.
3. Memantapkan fungsi PKN Cirebon
PKN Cirebon meliputi kawasan perkotaan Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon, yang
ditetapkan berdasarkan upaya untuk menciptakan pusat pertumbuhan baru di wilayah timur
Jawa Barat, dan pemerataan pertumbuhan wilayah serta memperhatikan posisi strategis
yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.
Ditinjau dari skala pelayanan ekonomi dan persebaran penduduk, PKN Cirebon belum
berkembang sebagai sebuah PKN, mengingat potensi aksesibiitas dengan pusat-pusat
pemerintahan, jasa dan produksi berskala nasional dan internasional tidak dimiliki oleh PKN
Cirebon.
Kawasan Andalan Ciayumajakuning merupakan wilayah yang masih perlu didorong
perkembangannya. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur, kegiatan ekonomi yang
sesuai dengan kondisi lokal serta berorientasi pasar nasional maupun internasional, serta
peningkatan pelayanan kegiatan bisnis dan pemerintahan berskala nasional dan
internasional di PKN Metropolitan Cirebon diharapkan dapat membantu perkembangan
kawasan Ciayumajakuning serta pemantapan fungsi PKN Cirebon.
4. Penetapan Pangandaran dan Palabuhanratu sebagai PKNp yang mempunyai
fungsi tertentu dengan skala pelayanan internasional, nasional atau beberapa provinsi.
PKNp Pangandaran ditetapkan dengan memperhatikan potensi pariwisata yang akan
dikembangkan dengan dukungan pembangunan pusat rekreasi terpadu skala nasional dan
internasional. PKNp Palabuhanratu ditetapkan dengan memperhatikan potensi perikanan
yang akan dikembangkan dengan dukungan pembangunan.
Upaya mengendalikan perkembangan PKN Kawasan Perkotaan Bodebek dan PKN
Kawasan Perkotaan Bandung Raya, serta upaya mendorong pemantapan fungsi PKN
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 43
Cirebon perlu didukung dengan upaya mendorong pemantapan fungsi Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) terutama dalam memberikan pelayanan skala regional yang dapat
mengurangi pergerakan langsung dari PKL dan kawasan perdesaan ke PKN.
Rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat
Kegiatan Wilayah – Provinsi (PKWp) di Jawa Barat, terdiri atas :
Penetapan Kota Sukabumi, Palabuhanratu, Cikampek-Cikopo, Indramayu,
Kadipaten, Tasikmalaya dan Pangandaran sebagai PKW dengan peran menjadi
pusat koleksi dan distribusi skala nasional.
Penetapan Kota Banjar, dan Rancabuaya sebagai PKWp yang mempunyai fungsi
tertentu dengan skala pelayanan provinsi atau beberapa Kabupaten/Kota.
Upaya mendorong perkembangan fungsi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan kaitannya
dengan desa pusat produksi, rencana pengembangan sistem perkotaan menetapkan PKL
dalam sistem perkotaan provinsi sebagai pendukung berfungsinya PKW dan mengurangi
pergerakan dari desa pusat produksi langsung ke PKN. Rencana pengembangan sistem
perkotaan PKL di Jawa Barat, terdiri atas :
1) Penetapan kawasan Cibadak, Cianjur, Sindangbarang, Purwakarta, Karawang,
Sumedang, Pamanukan, Subang, Jalan Cagak, Jatibarang, Majalengka, Kuningan,
Garut, Pameungpeuk, Singaparna, Ciamis, Banjarsari, Parigi sebagai PKL perkotaan
dengan wilayah pelayanan Kabupaten/Kota dan beberapa kecamatan.
2) Penetapan Jampang Kulon, Sagaranten, Jampang Tengah, Sukanagara, Wanayasa,
Plered, Rengasdengklok, Cilamaya, Wado, Tomo, Conggeang, Ciasem, Pagaden,
Kalijati, Pusakanagara, Karangampel, Kandanghaur, Patrol, Gantar, Kertajati,
Jatiwangi, Rajagaluh, Cikijing, Talaga, Cilimus, Ciawigebang, Luragung, Kadugede,
Cikajang, Bungbulang, Karangnunggal, Kawali, Cijeungjing, Cikoneng, Rancah,
Panjalu, Pamarican, Cijulang sebagai PKL perdesaan dengan wilayah pelayanan
Kabupaten/Kota dan beberapa kecamatan.
Selain itu di Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Kawasan Strategis Provinsi (KSP).
KSP adalahwilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap aspek pertahanan keamanan negara,
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 44
lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya, dan/atau pendayagunaan sumberdaya
alam dan teknologi tinggi. KSP Jawa Barat ditetapkan sebanyak 24 KSP yang tersebar di
Kabupaten/Kota.
Untuk kepentingan Pertahanan dan Keamanan ditetapkan KSP Pulau Nusa Manuk-
Tasikmalaya. Untuk kepentingan Pertumbuhan ekonomi meliputi: 1) KSP Jonggol, 2) KSP
Pangandaran dan sekitarnya, 3) KSP Sukabumi bagian selatan dsk, 4) KSP Koridor Bekasi-
Cikampek, 5) KSP koridor Purwakarta-Padalarang, 6) KSP pertanian berlahan basah dan
beririgasi teknis Pantura Jawa Barat, 7) KSP Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati
Aerocity, 8) KSP Koridor Bandung-Cirebon, 9) KSP Perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah,
dan 10) KSP Kilang Minyak Balongan.
Selanjutnya untuk kepentingan Sosial dan budaya, Pendayagunaan sumber daya
alam dan/atau teknologi tinggi, dan Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ditetapkan
KSP seperti tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel III. 1 Penetapan dan Arahan Penanganan Kawasan Strategis Provinsi
No Kepentingan KSP
1. Sosial dan budaya KSP Pendidikan Jatinangor
KSP Pusat Pemerintahan Gedung Sate
2. Pendayagunaan sumber
daya alam dan/atau
teknologi tinggi
KSP Observatorium Bosscha
KSP panas bumi Wayang Windu
KSP panas bumi Kamojang-Darajat-Papandayan
KSP Panas Bumi dan Pertambangan Mineral Gunung Salak-
Pongkor
KSP Panas Bumi Sangkanhurip
KSP Panas Bumi Gunung Gede-Pangrango
3. Fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup
KSP Bandung Utara
KSP Hulu Sungai Citarum
KSP Bogor-Puncak-Cianjur
KSP Garut Selatan dsk
KSP Pesisir Pantura
Untuk gambaran lebih jelas mengenai penanganan kawasan strategis provinsi
dapat dilihat pada Gambar III.2 berikut ini
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 45
Gambar III. 2
Peta Arahan
Penanganan Kawasan
Strategis Provinsi
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 46
3.3.4 Kebijakan Lingkungan Hidup Dalam RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025
Arah Kebijakan Lingkungan Hidup dalam RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025,
yaitu: “Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri dan Lestari”. Lingkungan hidup yang asri
dan lestari akan meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjamin tersedianya sumber
daya yang berkelanjutan bagi pembangunan. Penerapan prinsip–prinsip pembangunan
berkelanjutan dan sinergitas implementasi di seluruh sektor dan wilayah menjadi prasyarat
utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.
Pengendalian pertumbuhan penduduk alami maupun arus migrasi dan
persebarannya diarahkan untuk menjaga daya tampung suatu wilayah dalam suatu
kesatuan ruang. Kesadaran masyarakat untuk berperilaku ramah lingkungan merupakan
aspek penting untuk memperoleh kualitas lingkungan yang layak. Upaya meningkatkan
kesadaran masyarakat lebih diarahkan melalui peningkatan pendidikan lingkungan sejak
dini, sosialisasi, komunikasi dan informasi lingkungan, serta memperkenalkan berbagai
kearifan lokal kepada seluruh lapisan masyarakat.
Keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan diarahkan untuk
mengendalikan perkembangan kota-kota besar dan metropolitan sehingga menjadi suatu
kota yang berkelanjutan melalui penerapan manajemen perkotaan yang meliputi optimasi
dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pengamanan zona lindung, penciptaan
aktivitas ekonomi melalui penyediaan ruang-ruang investasi beserta dukungan sistem
transportasi masal yang efisien dan ramah lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup diarahkan untuk
meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaan, memantapkan kepranataan,
menguatkan sistem informasi sumber daya alam dan lingkungan, mengoptimalkan
penggunaan teknologi ramah lingkungan, serta menguatkan kelembagaan pengelola
sumber daya alam dan lingkungan hidup, terutama pengelola sumber daya air, sumber
daya pesisir dan laut dan kawasan lindung. Berbagai upaya tersebut perlu didukung oleh
sistem penegakan hukum dan pemerintahan yang baik, dengan arahan pada tersedianya
perangkat hukum dan perundangan yang memberikan kepastian kewenangan dan
penegakan hukum secara adil dan konsisten.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 47
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Isu Strategis Bidang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek dirumuskan
dari beberapa kondisi penting yang menjadi perhatian serius dalam pembangunan Jawa
Barat, yaitu:
1. Pembangunan Jawa Barat berbasis Iptek
Jawa Barat menghadapi tantangan besar dalam berbagai sektor dalam mewujudkan
visi dan misinya. Tanpa upaya pembangunan berbasis iptek, Jawa Barat diprediksi
akan mengalami keterpurukan di berbagai sektor. Beberapa tantangan besar
dihadapi Jawa Barat menjelang tahun 2025, yaitu bagaimana menciptakan
masyarakat berbasis ilmu pengetahuan, masyarakat berkedaulatan pangan, serta
mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang pesat. Tanpa skenario pembangunan
yang mengedepankan iptek, maka akan sulit bagi pemerintah daerah untuk memenyhi
kebutuhan seluruh warganya secara memadai.
Pendekatan perencanaan pembangunan saat ini sudah saatnya mengedepankan
teknokratik dan akademis, selain pendekatan partisipatif stakeholder. Oleh karena itu,
perencanaan pembangunan berbasis Iptek menjadi sangat penting dalam akeselrasi
pembangunan.
2. Optimalisasi pemanfaatan Hasil Penelitian oleh dunia usaha dan masyarakat
Kebutuhan akan lembaga Litbang IPTEK adalah sejalan dengan konstruksi
pembangunan Jawa Barat yang dirancang berbasis Iptek. Keberadaan BP2D,
diharapkan menghasilkan berbagai kegiatan yang dapat digunakan untuk mendukung
kebutuhan-kebutuhan OPD Provinsi Jawa Baratdalam menyusun perencanaan
pembangunan daerah.Kegiatan Litbang harus mampu memberikan solusi yang tepat
dan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan
Pemerintah. Menurut Hakim (2014), pentingnya keberadaan Litbang dilihat dari setiap
pertimbangan pemerintah yang harus didukung oleh scientific yang kuat. Tugas-tugas
pemerintahan tidak bisa dihindari dari pertimbangan-pertimbangan ilmiah yang
diambil.
Optimalisasi pemanfaatan hasil-hasil Litbang dalam penyiapan kebijakan adalah
agar: a) kualitas kebijakan dalam perencanaan pembangunan daerah dapat lebih
ditingkatkan melalui rekomendasi yang diangkat dari hasil Litbang; b) hasil Litbang
dapat memperkuat landasan proses pengambilan kebijakan strategis di lingkungan
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 48
pemerintahan; dan c) melalui kegiatan Litbang, pelaksanaan otonomi daerah berikut
kewenangan yang ada dapat diwujudkan ke dalam suatu strategi dan arahan
kebijakan yang mampu memicu daerah agar lebih mandiri.
3. Sinkronisasi penelitian dengan kebutuhan pembangunan Jawa Barat
Peran strategis yang diharapkan dari keberadaan institusi Litbangpada era otonomi
daerah, juga terkait dengan perannya dalam pembangunan Iptek di daerah adalah
sebagai institusi Pemerintah Daerah yang melaksanakan, mengkoordinasikan, dan
memfasilitasi seluruh kegiatan Litbang. Koordinasi dan fislitasi tersebut diperlukan
dalam rangka sinkronisasi, sinergi, efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan kegiatan
Litang di daerah. Dalam perspektif Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang
Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek., disebutkan bahwa
peran dan fungsi institusi Litbang di Daerah diperlukan dalam penumbuhkembangan
motivasi, pemberi stimulasi dan fasilitas, serta penciptaan iklim yang kondusif bagi
pertumbuhan, serta sinergi unsur kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan Iptek di
wilayah pemerintahannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek.
4. Keterbatasan SDM Peneliti
Lemahnya peran lembaga Litbang di daerah disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah terbatasnya sumber daya manusia (SDM) fungsional
peneliti/perekayasa pada lembaga Litbang daerah. SDM peneliti kedudukannya
sangat penting untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penelitian, pengembangan,
dan penerapan Iptek di daerah. SDM peneliti yang berkualitas dan profesional
merupakan salah satu faktor penentu dalam usaha peningkatan kapabilitas sebuah
Lembaga Litbang Daerah.
5. Penguatan Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptek
Keterbatasan SDM peneliti/perekayasa BP2D akan diatasi dengan mengembangkan
Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptek. Sumber daya Iptek seperti
lembaga Litbang kementerian dan perguruan tinggi negeri maupun swasta cukup
banyak terdapat di Jawa Barat. Keberadaannya dapat dijadikan sebagai mitra
dalam penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek dan peningkatan kapabilitas
BP2D.
BP2D merupakan salah satu OPD dalam lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat
yang keberadaannya tidak dapat dilepaskan dari OPD lain. Hubungan kerja antara
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 49
BP2D dengan OPD lain ditunjukkan pada proses awal lahirnya kegiatan penelitian dan
pada tahap pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang harus berkoordinasi
dengan Dinas Teknis yang memiliki kewenangan dalam melaksanakaan program dan
kegiatan sektoral.
Selain dengan lembaga Litbang kementerian dan perguruan tinggi negeri maupun
swasta, penguatan Kemitraan/Jejaring penelitian dan penerapan Iptekjuga dilakukan
dengan institusi/lembaga Litbang di Kabupaten/Kota. Hal tersebut perlu dilakukan
mengingat: 1) hasil penelitian dan pengembangan belum sepenuhnya dijadikan
sebagai dasar pengambilan kebijakan pembangunan daerah, 2) belum
terkoordinasinya dengan baik pelaksanaan program dan kegiatan Penelitian dan
Pengembangan dengan Kabupaten/Kota, dan 3) masih rendahnya implementasi
inovasi Iptek bagi pembangunan di daerah.
6. Kabupaten/Kota umumnya belum memiliki lembaga litbang daerah
Masih banyaknya Kabupaten/Kota yang belum memiliki lembaga litbang
daerahpadahal lembaga Litbang daerah memiliki peran sentral dalam menggerakan
penguatan inovasi daerah. Dalam konteks system inovasi, setiap lembaga
pengembangan Iptek mempunyai 3 (tiga) kapasitas, yakni: 1) kapasitas dalam
mengakses informasi tentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumber daya yang
dapat dikelola atau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembanga mutakhir
ilmu pengetahuan, keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk
berkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); 2) kapasitas
dalam mempublikasikan hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi yang
dihasilkan, dan memberikan landasan akademik untuk perumusan kebijakan public
(disseminating capacity); dan 3) kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan
pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan
dengan kapasitas adopsicalon pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011).
Sedangkan menurut Permendagri No 20 Tahun2011, kelitbangan memiliki dua fungsi,
yaitu fungsi utama dan fungsi pendukung. Fungsiutama terbagi lagi dalam beberapa
hal yaitufungsi untuk penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan,
perekayasaan dan pengoperasian. Sementara untuk fungsi pendukung, terdiri dari
empat pokok utama yaitu untukpeningkatan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan,
Sumber Daya Manusia (SDM) dansumber daya organisasi lainnya. Kedua fungsi besar
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 50
diatas (utamadan pendukung) beserta turunannya tersebut bermuara pada satu tujuan
yaitu sebagai pegangan untuk perumusan kebijakan, regulasi dan inovasi daerah.
Permendagri No. 20 Tahun 2011 telah mengalami perkembangan yaitu dengan
ditetapkannya Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri No 3 Tahun 2012 dan No
36 Tahun 2012 tentang penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), menurut peraturan
bersama ini tugas dan fungsi lembaga kelitbangan antara lain berperan sebagai
formulasi kebijakan dan regulasi, evaluasi kebijakan dan regulasi serta menetapkan
alat ukur dalam menilai kebijakan dan regulasi yang memiliki dampak terhadap
masyarakat.
7. Pendanaan untuk penelitian dan penerapan Iptek belum menjadi prioritas
Dalam melakukan kegiatan-kegiatannya, sebagian besar lembaga Litbang
memperoleh porsi anggaran yang sangat terbatas, sehingga eksistensi unit kerja
Litbang pemerintahan daerah cenderung rendah. Tidak hanya di daerah, dukungan
anggaran terhadap Litbang secara keseluruhan saat ini dirasakan masihkurang.Bila
dibandingkan dengan negara-negara tetangga, dana Pemerintah untuk bidang
Litbang di Indonesia sekarang ini hanya 0,025% dari Gross Domestic Product (GDP)
setiap tahun. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkandengan Jepang dengan dana
litbang mencapai 2,5% dari GDP, maupundi Malaysia sebesar 2,5% dari GDP.
Minimnya anggaran yang diberikanpemerintah kepada institusi Litbang
menjadikannya sulit berkembang.
Tahun 2014 - 2018
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2018
Pembangunan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013-2018 telah
menempatkannya pada peringkat keenam yang memiliki daya saing kuat dalam skala
nasional Republik Indonesia. Beberapa capaian Provinsi Jawa Barat menjelang akhir tahun
2016 tampak pada Tabel IV.1.
Tabel IV. 1 Kondisi Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2016
CAPAIAN TANTANGAN
1. Pertumbuhan ekonomi cukup
tinggi
Sektor nontradable (perdagangan dan jasa)
tumbuh lebih cepat
Tingkat investasi relatif rendah sehingga perlu
ditingkatkan terutama pada sektor tradable
(pertanian dan industri)
2. Kemiskinan menurun,
ketimpangan pendapatan
meningkat
Ketimpangan pendapatan cenderung meningkat
Disparitas kemiskinan kota-desa masih tinggi
3. Tingkat pengangguran
menurun
Kualitas SDM Rendah
Jumlah Setengah Penganggur dan pekerja
informal masih tinggi
4. IPM meningkat Disparitas IPM antar kab/kota tinggi
5. Daya saing kuat Kondisi infrastruktur, kesehatan masyarakat dan
pendidikan perlu ditingkatkan
Berdasarkan kondisi pembangunan Provinsi Jawa Barat yang telah dicapai
selama tahun 2008-2016, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan kebijakan
operasional untuk perencanaan pembangunan periode tahun 2013-2018 (Gambar IV.1).
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 52
Gambar IV. 1 Kebijakan Operasional untuk Kelanjutan Pembangunan Jawa Barat
Sumber: Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2013
Berdasarkan lima kebijakan pada Gambar IV.1 maka visi pembangunan Provinsi
Jawa Barat untuk tahun 2013-2018 adalah:
“Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua”.
Penjabaran makna dari visi Provinsi Jawa Barat tersebut adalah:
Maju berarti:
1. Terciptanya masyarakat yang produktif, berdaya saing, dan mandiri.
2. Melahirkan SDM yang terdidik, terampil, inovatif dan berdaya saing tinggi melalui
kolaborasi dengan institusi pendidikan-penelitian.
3. Perwujudan tata kelola pemerintahan sebagai provinsi modern yang bermutu,
akuntabel, handal, efektif, serta efisien.
4. Tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak, dan adaptif terhadap
dinamika perubahan. Namun, tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan
lokal.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 53
5. Berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi, dan sosial.
Sejahtera berarti:
1. Kemajuan seluruh elemen yang ada di masyarakat baik masyarakat wilayah maupun
pelaku usaha.
2. Berbasis pada ketahanan keluarga sebagai dasar pengokohan sosial masyarakat.
3. Merupakan perpaduan antara kesejahteraan lahiriah/materil dengan kesejahteraan
bathiniah/jiwa.
4. Memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitarnya serta membangun kepercayaan
diri kolektif.
Untuk Semua berarti:
1. Hasil pembangunan dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen, dan komponen
masyarakat Jawa Barat.
2. Hasil pembangunan yang berkeadilan dan tersebar di kabupaten/ kota, kecamatan,
dan desa/ kelurahan sebagai satu kesatuan Jawa Barat.
3. Keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun
evaluasi pembangunan serta berperan aktif dalam pergaulan dunia.
4. Keterbukaan informasi pembangunan dan terwujudnya jejaring komunikasi bagi
seluruh institusi dan masyarakat.
Agar visi dapat diwujudkan serta dapat mendorong efektivitas dan efisiensi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, dirumuskan misi Provinsi Jawa Barat (Gambar
IV.2).
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 54
Gambar IV. 2 Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2013-2018
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah sebagai OPD Penunjang pengemban misi Pemprov Jawa Barat, berkaitan
langsung dengan Misi 1; Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing,
yang memiliki indikator kinerja daerah “Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI”, serta
Misi ketiga yaitu Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan
Perluasan Partisipasi Publik dengan mendukung pencapaian indikator kinerja utama
daerah “Indikator daya saing daerah”. Selain itu, BP2D merupakan OPD Pendukung dan
Penjaminan Mutu untuk seluruh Misi Pembangunan Provinsi Jawa Barat terutama dalam
rangka meningkatkan pelayanan aspek kesejahteraan daerah dan aspek pelayanan umum
daerah.
Terdapat 4 sasaran pada misi kesatu, yaitu:
1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul terjangkau dan
merata
2. Meningkatnya aksesibilitas kualitas layanan kesehatan Masyarakat yang terjangkau
dan merata;
3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia, kelembagaan, serta berbudaya
Iptek
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 55
4. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga
Dalam sasaran misi kesatu tersebut terdapat satu indikator pembangunan yang
menjadi tanggung jawab Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat yaitu Jumlah Karya Iptek yang didaftarkan HAKI dalam sasaran poin ketiga
Meningkatnya daya saing sumber daya manusia, kelembagaan, serta berbudaya Iptek
Terdapat 4 (empat) sasaran pada misi ketiga, yaitu:
1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan pemerintahan serta perluasan
publik;
2. Meningkatnya profesionalisme aparatur;
3. Meningkatnya tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK
4. Meningkatnya stabilitas tribumtranmas, kesadaran politik dan hukum
Dalam sasaran misi ketiga tersebut terdapat satu indikator pembangunan yang menjadi
tanggung jawab Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
yaitu Indeks Daya Saing Provinsi dalam sasaran poin kesatu Meningkatnya kualitas dan
akuntabilitas layanan pemerintahan serta perluasan publik.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat dibentuk
pada tahun 2014 dengan nama BP3IPTEK dengan maksud untuk menjawab tantangan
pembangunan yang tercatat pada tahun 2014 yaitu di antaranya :
1. Adanya ketimpangan yang cukup besar pada LPE antar kabupaten/kota di Jawa
Barat.
2. Proporsi angka kemiskinan dan pengangguran walaupun ada kecenderungan
menurun tetapi pada beberapa tahun kedepan diperkirakan masih relatif besar,
sehingga program pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja harus
masih menjadi prioritas
3. Target Indeks daya beli masyarakat Jawa Barat tahun 2014 diproyeksikan
sebesar 65,39 – 65,49 dengan PPP sebesar Rp 642,96 – 643,37 Ribu Rupiah,
perlu adanya upaya-upaya yang kongkrit untuk mencapai target tersebut. Dengan
tantangan perubahan iklim dan out break hama penyakit, dikawatirkan produksi
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 56
pangan Jawa Barat akan mengalami penurunan pada beberapa tahun ke depan.
Perlu adanya upaya peningkatan produksi pangan melalui perbaikan sistem
perbenihan, intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi.
4. Kelangkaan energi pada beberapa tahun mendatang diperkirakan akan semakin terasa,
sehingga untuk antisipasinya perlu ada upaya peningkatan eksplorasi dan
pengembangan sumber energi alternatif.
5. Terjadi penurunan daya saing beberapa produk andalan Jawa Barat di pasar Global
seperti tekstil dan lain-lain, perlu ada upaya-upaya peningkatan daya saing produk
Jawa Barat.
6. Di bidang teknologi, peran Perguruan Tinggi dan lembaga Penelitian dan Pengembangan
dalam pemacuan inovasi untuk pembangunan masih relatif rendah, sehingga perlu
adanya upaya peningkatan peran Perguruan Tinggi dan lembaga Penelitian dan
Pengembangan dalam pemacuan inovasi untuk pembangunan Jawa Barat .
7. Tuntutan upah minimum kerja semakin mencuat di beberapa daerah industri
Dari uraian tantangan pembangunan di atas, diharapkan peran dan kontribusi
dari BP2D dalam pembangunan jawa barat adalah dalam rangka menjawab tantangan
pembangunan terutama pada poin ke -4, ke-5 dan ke-6.
Untuk pencapaian pembangunan dilakukan melalui strategi Common Goals dan Non
Common Goals. Untuk pencapaian Common Goals membutuhkan sinergitas lintas bidang
dan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, antar tingkatan pemerintahan
baik pusat, kabupaten/kota maupun desa/kelurahan dan antar pelaku pembangunan baik
pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat, serta perwilayahan pembangunan. Ciri
utama dari sinergitas tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tingginya komitmen kebersamaan lintas OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi
2. Perencanaan program/kegiatan terpilih dibuat secara bersama-sama seluruh OPD
yang terlibat berdasarkan prinsip SMART PLANNING dan bersifat akselerasi
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
3. Program dan kegiatan terpilih dilaksanakan berdasarkan prinsip SHEWHART CYCLE
(Plan, Do, Check, Action).
4. Pelibatan secara aktif lintas OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, OPD
dilingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah pusat serta segenap pelaku
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 57
pembanguan lain termasuk masyarakat sebagai mitra strategis sejak tahap
perencanaan hingga pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
Program/kegiatan yang disinergikan melalui Common Goals merupakan bagian dari
upaya pencapaian Visi dan Misi Jawa Barat 2013-2018. Common Goals merupakan
rencana kerja prioritas pembangunan yang dikelompokkan dalam 10 (sepuluh) Common
Goals dapat dilihat dalam Gambar IV.3 berikut.
Gambar IV. 3 Common Goals Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018
Berdasarkan Program Prioritas Pembangunan atau yang lebih dikenal Common
Goals, Sasaran Strategis BP2D Provinsi Jawa Barat terletak pada CG 1, CG 3, CG 5 serta
CG 10 dengan perincian sebagai berikut :
CG 1 : Peningkatan kualitas dan aksesbilitas pendidikan serta kepemudaan,
Sasaran ke-4 : Peningkatan relevansi dan kualitas perguruan tinggi
Program Terkait : Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK, dengan Sasaran Program yaitu Meningkatnya
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 58
pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai kebutuhan
masyarakat Jawa Barat
Indikator Kinerja Utama:
(1) Prosentase hasil riset dan IPTEK yang diterapkan
(2) Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam perencanaan
CG 3 : Peningkatan daya beli masyarakat
Sasaran ke-4 : Pengembangan agribisnis, forest bisnis, marine bisnis, agroindustri, dan
industri manufaktur
Program terkait : Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK serta Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan, dengan Sasaran Program yaitu Terselenggaranya sistem
inovasi daerah bagi pembangunan dan kemajuan masyarakat Jawa Barat
Indikator Kinerja Utama:
1) Prosentase Inovasi yang sudah terbentuk menjadi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
2) Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI Tingkat Provinsi Jawa Barat
3) Jumlah paket teknologi yang diterapkan di masyarakat
CG 5 : Peningkatan kinerja aparatur dan tata kelola pemerintah yang melibatkan
komunitas
Sasaran ke-4 : Kerjasama pembangunan antar wilayah dan antar wilayah
perbatasan
Program terkait :
Program Kerjasama Pembangunan, dengan Sasaran Program yaitu
Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek
Indikator Kinerja Utama:
Prosentase Kerja sama Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK yang
diimplementasikan
Sasaran ke-5 : peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas
pembangunan
Program terkait :
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 59
Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan IPTEK, dengan Sasaran Program yaitu Meningkatnya Kajian dan Analisis
untuk Kebijakan Pembangunan Jawa Barat
Indikator Kinerja Utama:
1) Prosentase hasil riset dan IPTEK yang diterapkan
2) Prosentase hasil penelitian yang digunakan dalam perencanaan.
CG 10 : Pengembangan budaya lokal dan destinasi wisata
Sasaran ke-3 : Pengembangan destinasi wisata, dengan fokus ekowisata, wisata
budaya dan heritage serta wisata IPTEK yang terintegrasi dalam rangka destinasi
wisata jawa-bali
Program terkait : Program Penelitian, Studi dan Survey/Program Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK, dengan Sasaran Program yaitu
Meningkatnya pemanfaatan riset dan IPTEK dalam pengembangan ekonomi,
budaya, sosial dan pariwisata.
Indikator Kinerja Utama:
1) Prosentase hasil riset dan IPTEK yang diterapkan
2) Jumlah paket teknologi yang diterapkan di masyarakat
Selain itu beberapa kegiatan masuk dalam Program Non Common Goals. Program
Non-Common Goals adalah merupakan rencana kerja penunjang yang dikategorikan
bukan merupakan kegiatan prioritas pembangunan yang diarahkan untuk kegiatan-
kegiatan yang mendukung operasional dan peningkatan kinerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi BP2D.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 60
4.2 Visi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Guna mendukung tercapainya Visi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat 2013-
2018, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah menetapkan visi dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut:
“MENJADI LEMBAGA TERKEMUKA DALAM PENELITIAN KREATIF DAN
PENERAPAN IPTEK UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT”
Penjelasan:
Lembaga Terkemuka: a. Lembaga dengan Sumber Daya yang kuat
b. Lembaga terdepan, leader, koordinator atas
seluruh pelaku Iptek (PT dan Lemlitbang) di Jabar
Penelitian Kreatif dan Penerapan
Iptek:
a. Penelitian yang dibutuhkan masyarakat Jabar
b. Hilirisasi Iptek
c. Peningkatan TRL
d. Mendorong terbentuknya STP/ TP
Percepatan Pembangunan:
a. Pembangunan tercapai tepat sasaran, sesuai
target
b. Motor pembangunan menuju Jabar yang maju
4.3 Misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Sesuai dengan kondisi dan tantangan peningkatan kualitas dan kinerja bidang
kelitbangan di daerah Jawa Barat serta selaras dengan tugas pokok dan fungsi, dalam
mencapai visi yang telah ditetapkan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jawa Barat menetapkan tiga misi sebagai berikut:
1) Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis.
2) Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek
sesuai kebutuhan masyarakat Jawa Barat.
3) Menguatkan sistem inovasi daerah
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 61
4) Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan
penerapan IPTEK
5) Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK
6) Meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya
4.4 Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan penelitian dan pengembangan yang tertuang dalam enam
misi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah dijabarkan dalam sasaran rencana
strategis. Sasaran ini merupakan prioritas kerja yang akan dicapai pada jangka
menengah ke depan. Penjabaran tujuan dan sasaran jangka menengah Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah tahun 2014-2018 dapat dilihat pada Tabel IV.2.
Tabel IV. 2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2016 2017 2018
Target Realisasi
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Misi I Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis.
1 Meningkatkan kualitas perencanaan dan
kebijakan pembangunan berbasis kajian dan
analisis
Meningkatnya Kajian dan analisis
untuk kebijakan pembangunan
Jawa Barat
Prosentase Rekomendasi
Kebijakan Daerah yang
ditindaklanjuti
80% 77% 83% 85%
Misi II Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai kebutuhan masyarakat
Jawa Barat.
2 Meningkatkan hasil-hasil penelitian,pengembangan
dan penerapan Iptek sebagai solusi
permasalahan pembangunan Jawa
Barat
Meningkatnya hasil penelitian,
pengembangan, dan penerapan
IPTEK yang dibutuhkan
masyarakat Jawa
Barat
Prosentase hasil riset dan IPTEK
yang diterapkan
20% 40% 50% 60%
Prosentase hasil
penelitian yang digunakan dalam
perencanaan
25% 67% 70% 80%
Misi III Menguatkan sistem inovasi daerah
3 Mengembangkan inovasi dan daya saing daerah
bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat
Meningkatnya inovasi daerah
bagi kemajuan masyarakat Jawa
Barat
Prosentase Inovasi yang sudah
terbentuk menjadi Sistem Inovasi
Daerah (SIDa)
20% 50% 55% 60%
Jumlah Karya IPTEK yang
didaftarkan HAKI
Tingkat Provinsi
25 karya
IPTEK
42 karya IPTEK
50 karya
IPTEK
55 karya
IPTEK
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 62
NO. TUJUAN SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2016 2017 2018
Target Realisasi
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Jawa Barat
Misi IV Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK
4 Meningkatkan sistem
monitoring dan evaluasi untuk penguatan jejaring
dan kualitas penelitian, pengembangan dan
penerapan IPTEK
Meningkatnya
Implementasi Kerja sama
Penelitian Pengembangan
dan Penerapan
IPTEK
Prosentase Kerja
sama Penelitian Pengembangan
dan Penerapan IPTEK yang
diimplementasikan
90% 100% 100% 100%
Misi V Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK
5 Meningkatkan nilai tambah produk agribisnis
Berkembangannya pusat agribisnis
berbasis IPTEK
Jumlah paket teknologi yang
diterapkan di masyarakat
- - 2 paket
3 paket
4.5 Strategi dan Kebijakan
Untuk menyusun strategi dan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
dilaksanakan dengan Analisis Logical Frame Work dan pohon kinerja sebagai berikut:
1) Analisis Logical Frame Work, dilaksanakan melalui Focus Group Disscusion Internal
bersama Bidang-Bidang di Lingkungan BP2D;
2) Analisis Cascade down dan Pohon Kinerja
Kerangka analisis Analisis Logical Frame Work, menganalisis untuk menghasilkan indikator
kinerja BP2D Provinsi Jawa Barat yang dipadukan dengan Pohon Kinerja yang merujuk
kepada karakteristik lembaga penelitian dan pengembangan daerah sebagai penjabaran
dari visi dan misi BP2D. Hasil dari analisis tersebut menghasilkan (1) Strategi; (2)
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 63
Kebijakan; dan Indikator yang harus dicapai oleh BP2D sebagai OPD Bidang Litbang yang
meliputi Indikator untuk eselon II, III dan IV, seperti dibahas pada Bab Selanjutnya.
Gambar IV. 4 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Kesatu RPJMD
Gambar IV. 5 Kerangka Analisis Pohon Kinerja BP2D mengacu pada Misi Ketiga RPJMD
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 64
Strategi dan kebijakan pembangunan merupakan penjabaran tujuan dan sasaran jangka
menengah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah . Strategi dan kebijakan
pembangunan menjadi pedoman dalam menyusun dan melaksanakan program selama
periode tahun 2014-2018 (Tabel IV.3).
Tabel IV. 3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Tahun 2014-2018
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Visi BP2D, adalah:
“Menjadi Lembaga
Terkemuka dalam
Penelitian Kreatif dan
Penerapan Iptek untuk
Percepatan Pembangunan
Jawa Barat.
Misi I : Mewujudkan
kebijakan pembangunan
berbasis kajian dan analisis.
Meningkatkan kualitas perencanaan
dan kebijakan pembangunan
berbasis kajian dan analisis
Meningkatnya Kajian dan
Analisis untuk Kebijakan
Pembangunan Jawa Barat
Menyelenggarakan kajian dan analisis
kebijakan Iptek didasarkan pada
isu-isu yang membutuhkan solusi
yang responsif dan antisipatif.
Penyediaan kajian dan
analisis kebijakan Iptek didasarkan
pada isu-isu yang membutuhkan
solusi yang responsif dan
antisipatif.
Misi II :
Meningkatkan pemanfaatan
penelitian, pengembangan
dan penerapan Iptek sesuai
kebutuhan masyarakat
Jawa Barat.
Meningkatkan hasil-
hasil penelitian,pengemba
ngan dan penerapan Iptek sebagai solusi
permasalahan pembangunan Jawa
Barat
Meningkatnya
hasil Penelitian,
Pengembangan, dan
Penerapan IPTEK yang
dibutuhkan masyarakat
Jawa Barat
Menyelenggarakan
penelitian, pengembangan dan
penerapan iptek tepat guna
Penyediaan
penelitian, pengembangan
dan penerapan iptek tepat guna
Menyebarluaskan hasil penelitian,
pengembangan dan penerapan iptek
tepat guna
Penyebarluasan penelitian,
pengembangan dan penerapan
iptek tepat guna
Misi III :
Menguatkan sistem inovasi
daerah
Mengembangkan
inovasi dan daya saing daerah bagi
kemajuan masyarakat Jawa Barat
Meningkatnya
Inovasi Daerah bagi
Kemajuan Masyarakat
Jawa Barat
Menyelenggarakan
sistem inovasi daerah bagi
pembangunan dan kemajuan
masyarakat Jawa Barat
Penyelenggaraan
sistem inovasi daerah bagi
pembangunan dan kemajuan
masyarakat Jawa Barat
Misi IV: Menguatkan
sistem monitoring dan
evaluasi penelitian,
pengembangan dan penerapan
IPTEK
Meningkatkan sistem monitoring dan
evaluasi untuk penguatan jejaring
dan kualitas penelitian,
pengembangan dan penerapan IPTEK
Meningkatnya Kualitas dan
Implementasi Kerja sama
Penelitian Pengembanga
n dan Penerapan
IPTEK
Menyelenggarakan monitoring dan
evaluasi serta kerja sama penelitian,
pengembangan dan penerapan IPTEK
Melaksanakan monitoring dan
evaluasi serta kerja sama
Penelitian, Pengembangan
dan Penerapan IPTEK
Misi V : Mengembangka
n pusat agribisnis
berbasis IPTEK
Meningkatkan nilai tambah produk
agribisnis
Berkembangnya pusat
agribisnis berbasis IPTEK
Memfasilitasi dan mengembangkan
penelitian agribisnis berbasis IPTEK
Mengembangkan penerapan hasil-
hasil penelitian agribisnis
berbasis IPTEK
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 65
Visi Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Misi VI :
Meningkatkan kapasitas
kelembagaan, ketatalaksanaan
, dan sumber
daya
Meningkatkan
profesionalisme, kinerja dan
akuntabilitas kelembagaan BP2D
Meningkatnya
kualitas dan kompetensi
sumber daya aparatur,
perencanaan,
pengelolaan asset dan
keuangan
Memfasilitasi
peningkatan kualitas dan
kompetensi sumber daya aparatur,
perencanaan,
pengelolaan asset dan keuangan
Melaksanakan
peningkatan kualitas dan
kompetensi sumber daya
aparatur,
perencanaan, pengelolaan
asset dan keuangan
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 66
BAB V
INDIKASI PROGRAM RENSTRA
Pada Bab IV telah dijelaskan strategi dan kebijakan maupun program-program
yang akan dilaksanakan serta sasaran yang akan dicapai untuk mewujudkan misi Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan.
Selanjutnya pada bagian ini akan diuraikan lebih rinci mengenai indikator atau target
pencapaian dari masing-masing sasaran setiap tahunnya.
Dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran dari program
pembangunan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat, fokus
program pembangunan hingga tahun 2018 adalah:
1. Penyiapan dan penguatan pranata yang meliputi aspek regulasi, data dan informasi,
kelembagaan, SDM (aparatur dan masyarakat), serta pembiayaan.
2. Peningkatan kinerja Badan terutama dalam rangka mendukung pencapaian indikator
kinerja daerah yaitu indeks daya saing provinsi dan jumlah karya iptek yang
didaftarkan HAKI.
Akibat perubahan SOTK pada awal tahun 2017, program yang terkait dengan
bidang kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat pun
berubah. Terdapat Program baru yang merupakan urusan wajib menjadi tanggung jawab
BP2D yaitu Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Selain itu, Program
Penelitian, Studi dan Survei berubah nomenklatur menjadi Program Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK.
Dalam koridor fungsi kelitbangan, BP2D telah menetapkan Kriteria Penelitian
yang menjadi domain BP2D, yaitu :
o Penelitian yang strategis, mempunyai daya ungkit besar terutama
mendongkrak ekonomi dan menyentuh hajat masyarakat luas
o Kegiatan penelitian lebih lanjut atau bersifat “terobosan”yang belum
pernah dilakukan oleh OPD lain
o Penelitian di kawasan Techno Park atau yang berpotensi menjadi Techno
Park
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 67
Dalam rencana strategis Badan telah ditetapkan Program Strategis yang selaras
dengan pencapaian kinerja BP2D sebagai Lembaga yang berfungsi Kelitbangan di Jawa
Barat, program tersebut di antaranya:
1. Program Kerjasama Pembangunan
2. Program Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
3. Program Penelitian, Studi dan Survei
4. Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
6. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi
7. Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur
8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
10. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasrana Aparatur
11. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
12. Program Pengembangan Kompetensi Aparatur
13. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
14. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
Dalam pelaksanaan program dan kegiatannya BP2D Provinsi Jawa Barat
menjabarkan kedalam 3 (tiga) klasifikasi prioritas kegiatan yaitu : 1) Basic Office, 2) Basic
Activity, dan 3) Transformasi.
Basic Office merupakan kegiatan-kegiatan yang diperuntukan untuk pemenuhan
kebutuhan pelayanan dasar organisasi dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
aparatur, sarana prasarana, penyelenggaraan pembiayaan operasional kantor untuk
mendukung tugas pokok dan fungsi BP2D.
Basic Activity merupakan kegiatan-kegiatan yang aktivitasnya perlu dilakukan
untuk mendukung terhadap capaian indicator kinerja utama BP2D, yang apabila tidak
dilakukan akan mempengaruhi terhadap capaian kinerja yang telah direncanakan.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 68
Transformasi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu
upaya percepatan pencapaian visi dan misi BP2D Provinsi Jawa Barat.
Adapun rincian dari 3 (tiga) kelompok kegiatan utama, adalah sebagai berikut:
Tabel V. 1 Klasifikasi Prioritas Kegiatan BP2D Provinsi Jawa Barat
KEGIATAN
Ba
sic
Off
ice
1. Gaji dan Tunjangan 2. Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BP2D dan UPTB Balai Agro Teknologi Provinsi
Jawa Barat 3. Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Aparatur
4. Peningkatan Kesejahteraan Aparatur BP2D Provinsi Jawa Barat 5. Peningkatan dan Pengadaan Sarana Prasarana Aparatur Kantoe BP2D serta UPTB Balai
Agro Teknologi Provinsi Jawa Barat 6. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran BP2D dan UPTB Balai Agro Teknologi
Provinsi Jawa Barat
7. Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Internal 8. Pengelolaan Sistem, Pengelolaan Data dan Web BP2D
9. Penyusunan Perencanaan Tahunan BP2D 10. Pengelolaan Keuangan BP2D
Ba
sic
Act
ivity
1. Penellitian Mandiri untuk Mendukung Kebijakan Pembangunan Jawa Barat 2. Peningkatan Kualitas Penelitian BP2D
3. Fasilitasi HAKI Tingkat Provinsi Jawa Barat 4. FGD untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasi Iptek
5. Operasionalisasi Dewan Riset Daerah dalam Mendukung Arah dan Kebijakan Riset 6. Inventarisasi dan Rekomendasi IPTEK melalui Tim Advisori
7. Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian dan Peragaan Iptek 8. Analisis Berbasis Iptek untuk Kebijakan Pembangunan Jawa Barat
9. Pengembangan Inovasi Daerah, Budaya Riset dan Intermediasi Teknologi 10. Pengembangan Kemitraan Dan Kolaborasi Riset untuk Pembangunan Jawa Barat
11. Penyusunan DED Gedung BP2D dan Analisis Perencanaan Pembangunan Gedung BP2D 12. Pembangunan Gedung BP2D
Tra
nsfo
rma
si
1. Penelitian Terapan untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Tematik Sektoraal dan Kewilayahan
2. Kerjasama Pelaksanaan Program Riset Kreatif untuk Pembangunan Jawa Barat dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Riset Terkemuka
3. Kompetisi Riset Kreatif Untuk Percepatan Pembangunan Jawa Barat 4. Kajian Komprehensif Kegiatan Monumental Jawa Barat
Kelompok sasaran dari pelaksanaan program dan kegiatan BP2D Provinsi Jawa Barat
adalah para pemangku kebijakan, peneliti, OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat, OPD
yang membidangi Kelitbangan Lingkup Pem Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daeraherintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat, perguruan tinggi negeri dan
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 69
perguruan tinggi swasta di Jawa Barat, Aparatur Sipil Negara BP2D Provinsi Jawa Barat, swasta,
dan masyarakat.
Adapun rencana program dan kegiatan dari setiap unit kerja di Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel V.2.
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 70
Tabel V. 2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Misi I Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis.
1 Meningkatkan kualitas perencanaan dan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis
Meningkatnya Kajian dan analisis untuk kebijakan pembangunan Jawa Barat
Prosentase Rekomendasi Kebijakan Daerah yang ditindaklanjuti
Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
83% 85% BIDANG ANALISIS KEBIJAKAN IPTEK
Implementasi Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) Riset Jawa Barat
Tersusunnya Kajian Jakstrada Riset di Jawa Barat
1 dokumen
200 Jabar
Analisis Penerapan dan Penyusunan model Penanggulangan Banjir DAS Citarum
Tersusunnya analisis dan model penanggulangan banjir DAS Citarum
1 kajian 300 1 kajian 500 Kota Bandung
Perumusan Arah Kebijakan Dewan Riset Daerah untuk pengembangan dan penerapan IPTEK di Jawa Barat
Tersusunnya rumusan kebijakan hasil dari Dewan Riset Daerah untuk pengembangan IPTEK di Jawa Barat
2 dokumen/prosiding
200
FGD Perumusan Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis
Terumuskannya Rekomendasi Solusi Permasalahan Jawa Barat berbasis Iptek
1 paket 400 1 paket 500
Kajian Pengembangan Kualitas Internal Provinsi Jawa Barat
Terumuskannya Rekomendasi terhadap
2 dokumen
200
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 71
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
pengembangan kebijakan di Jawa Barat
Model Manajemen Konstruksi Pembangunan Rutilahu
Tersusunnya model manajemen konstruksi pembangunan Rutilahu
1 dokumen
300
Kajian Komprehensif KEK
berbasis IPTEK
Tersusunnya kajian KEK
berbasis IPTEK
1
dokumen
300
Kajian Komprehensif Varietas baru Tumbuhan penetral polusi Limbah Kahatex
Tersusunnya Kajian Varietas baru tumbuhan penetral polusi limbah kahatex
1 dokumen
300
Kajian Komprehensif Varietas baru Burung Penghirup CO2 tinggi
Tersusunnya kajian varietas baru burung penghirup CO2 tinggi
1 dokumen
300
Kajian Komprehensif Jabar dengan PAD sebesar 52 Triliun
Tersusunnya Kajian Jabar dengan PAD Sebesar 52 Trilun
1 dokumen
300
Kajian Komprehensif Varietas Baru Tumbuhan Cepat Tumbuh
Tersusunnya Kajian Varietas baru tumbuhan cepat tumbuh
1 dokumen
300
Kajian Komprehensif Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan
Tersusunnya kajian pengembangan metropolitan dan pusat pertumbuhan
1 dokumen
300
Kajian Komprehensif Teknologi penanganan Limbah Domestik di TPA Legok Nangka
Tersusunnya kajian teknologi penanganan limbah domestik di TPA Legok Nangka
1 dokumen
300
Kajian Komprehensif pengembangan PLTM Cirompang
Tersusunnya kajian pengembangan PLTM Cirompang
1 dokumen
300
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 72
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Rekomendasi Tindak lanjut sinergitas Kab/Kota dalam penerapan MPTS
Adanya rekomendasi tindak lanjut sinergitas Kab/Kota dalam penerapan MPTS
1 dokumen
300
Inventarisasi dan Rekomendasi Riset dan IPTEK
Tersusunnya kebijakan baru berbasis rekomendasi Riset dan IPTEK
1 paket 150
900 4.550
Misi II Meningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai kebutuhan masyarakat Jawa Barat.
2 Meningkatkan hasil-hasil penelitian,pengembangan dan penerapan Iptek sebagai solusi permasalahan pembangunan Jawa Barat
Meningkatnya hasil penelitian,
pengembangan, dan penerapan IPTEK yang dibutuhkan masyarakat Jawa
Barat
Prosentase hasil riset dan IPTEK
yang diterapkan
Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
50% 60% BIDANG PENELITIA
N, PENGEMBANGAN
DAN PENERAPAN IPTEK
Pengembangan Techno Park Agribisnis Cikadu
Terbangunnya tempat penerapan Riset dan IPTEK di Jabar
1 kawasan
2.500 1 kawasan
500 Kab. Cianjur
Penelitian Mandiri yang Dilakukan oleh Fungsional Peneliti BP2D
Tersedianya Hasil -hasil penelitian para peneliti Pemprov Jabar yang digunakan untuk pembangunan
10 Dokumen
600 5 Dokumen
300 Kab./Kota di Jawa
Barat
Penelitian Mandiri untuk Mendukung Kebijakan Pembangunan Jawa Barat
Tersedianya Hasil -hasil penelitian para peneliti Pemprov Jabar yang digunakan untuk pembangunan
1 Penelitian
250 2 Penelitian
500 Kab./Kota di Jawa
Barat
Penyusunan Buku Panduan Kompetisi Riset untuk Perguruan Tinggi
Tersusunnya buku panduan pelaksanaan kompetisi riset untuk perguruan tinggi
1 dokuem 50
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 73
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Pelaksanaan Penelitian Riset Kreatif @Rp 125 Juta oleh Perguruan Tinggi
Adanya hasil riset kreatif dari Perguruan Tinggi
5 Riset Kreatif
625
Pelaksanaan Penelitian Riset Kreatif @Rp 50 Juta oleh Perguruan Tinggi
Adanya hasil riset kreatif dari Perguruan Tinggi
10 Riset Kreatif
500
Seleksi Proposal Penelitian Riset Kreatif
Terlaksananya seleksi proposal penelitian riset kreatif untuk mendapat dukungan
1 paket 50
Implementasi Konsep Pengembangan Taman Budaya Ilmu dan Teknologi (TBIT) di Jatinangor
Terimplementasikannya konsep pengembangan TBIT di Jatinangor
1 dokumen
250 1 kawasan
1.000
Seminar Riset Kreatif Terselenggaranya seminar riset kreatif
1 paket 100 1 psket 100
Penelitian Untuk Penyusunan Big Data Banana Green Belt di Jabar Selatan
Tersedianya konsep penyusunan big data banana green belt di Jabar
Selatan
1 paket 400
Uji coba penerapan teknologi penanganan limbah industri di Rancaekek
terlaksananya ujicoba penerapan teknologi penanganan limbah industri di Rancaekek
1 paket 300 Kab Bandung
4.925 3.100
Prosentase hasil penelitian yang digunakan
Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
BIDANG PENELITIA
N, PENGEMB
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 74
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
dalam perencanaan
Penyusunan isu aktual Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek oleh Tim Pengendali Mutu Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Terumuskannya rekomendai litbangrap berdasarkan isu aktual
1 dokumen
300 1 dokumen
300 ANGAN DAN
PENERAPAN IPTEK
Bandung
Penelitian Genetik Sapi Pasundan
Tersedianya hasil penelitian rekayasa genetik sapi pasundan yang siap diterapkan oleh OPD
45% 400
Penelitian Mobil Pedesaan Untuk Spesifikasi Engine dan prototipe multifungsi (Lanjutan)
Tersedianya hasil penelitian mobil perdesaan untuk spesifikasi engine dan prototipe multifungsi
1 paket 1.000
Penelitian Pola Tanam Padi Ratun Untuk Daya Dukung Produktivitas Padi Di Jawa Barat
Tersedianya hasil penelitian pola tanam padi ratun untuk daya dukung produktivitas padi di Jabar
Penelitian Biodiversity, Geodiversity dan Culturediversity di Kawasan Geopark Nasional Ciletuh - Palabuhanratu
Tersediannya hasil penelitian Biodiversity, Geodiversity dan Culturediversity di Kawasan Geopark Nasional Ciletuh - Palabuhanratu
1 kawasan
150 1 kawasan
750 Sukabumi
Pengembangan VUB Kentang Dataran Medium
Terumuskannya konsep pengembangan VUB Kentang dataran medium
1 paket 500
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 75
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Penelitian untuk variaetas kopi tanpa naungan
Tersedianya hasil penelitian varietas kopi tanpa naungan
1 paket 300
450 3.250
Misi III Menguatkan sistem inovasi daerah
3 Mengembangkan inovasi dan daya saing daerah bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat
Meningkatnya inovasi daerah bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat
Prosentase Inovasi yang sudah terbentuk menjadi Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
55% 60%
Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan SIDa Jawa Barat
a. Terbangunnya jaringan kerjasama penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek b. Meningkatnya daya saing daerah dengan mengoptimalkan segenap potensi daerah secara bijak c. Teroptimalkannya
penerapan hasil penelitian untuk mendukung aktivitas bisnis dan non bisnis d. Bertumbuhkembangnya SDM berbudaya Iptek yang mampu mendayagunakan segenap hasil penelitian untuk mendukung aktivitasnya, baik dalam aktivitas bisnis maupun non bisnis
1 paket 200 1 paket 200 BIDANG PENGUAT
AN SISTEM
INOVASI DAERAH
Kab./Kota di Jawa
Barat
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 76
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Roadmap SIDa Komoditas Unggulan Kabupaten/Kota di Empat BKPP Jawa Barat
Teriden 4 Laporan
250 4 BKPP di Jabar
Intermediasi Teknologi untuk SIDa
Terlaksananya intermediasi teknologi untuk SIDa
3 dokumen
1.000 2 dokumen
500 Kab./Kota di Jawa
Barat
Anugerah Budhipura Jawa Barat
Tersusunnya Kelengkapan Seleksi Anugerah Budhipura
100% 250 Bandung
1.450 950
Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI Tingkat Provinsi Jawa Barat
Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
50 karya IPTEK
55 karya IPTEK
Fasilitasi HAKI Hasil IPTEK a. Tersosialisasikannya materi- materi mengenai hak kekayaan intelektual (HKI) b. Terwadahinya lembaga dan personal yang akan membuat perlindungan hukum atas karya/cipta yang
dihasilkan
2 dokumen
100 2 dokumen 100 BIDANG ANALISIS KEBIJAKAN IPTEK
Bandung
Finalisasi Naskah Akademik Perubahan Perda Perlindungan HAKI Jawa Barat No 5 Tahun 2012
Tersusunnya NA Perda HAKI yang terbaru
1 dokumen
100 Jawa Barat
200 100
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 77
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Misi IV Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK
4 Meningkatkan sistem monitoring dan evaluasi untuk penguatan jejaring
dan kualitas penelitian,
pengembangan dan penerapan
IPTEK
Meningkatnya Implementasi Kerja
sama Penelitian Pengembangan dan
Penerapan IPTEK
Prosentase Kerja sama Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK yang diimplementasikan
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
100% 100% BIDANG MONITOR
ING, EVALUASI
DAN LAYANAN
IPTEK
Kota Bandung
Pembangunan dan Penerapan Sistem Informasi Dicision Supporting System (DSS)
Termanfaatkannya sistem pengelolaan data penelitian dan IPTEK yang terintegrasi
1 paket 150 1 paket 100
Pengembangan Website Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat
Terpublikasikannya seluruh Program/ Kegiatan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat kepada Masyarakat melalui Media Online
1 paket 150 1 paket 150
Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
Penyebarluasan Hasil-Hasil Penelitian di Jawa Barat
Terinformasikannya seluruh hasil penelitian di Jawa Barat melalui kolokium dan pameran
1 paket 200 1 paket 200
Penerbitan e-Jurnal dan Buletin
Keluarnya publikasi dan informasi melalui media online maupun offline secara rutin dan berkala
2 paket 200 2 paket 200
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 78
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Penyelenggaraan Kerja Sama Penelitian dan Pengembangan
Meningkatnya kerjasama BP2D dengan stakeholder litbang
1 paket 750 1 paket 200
Forum Komunikasi Penelitian Terselenggaranya forum komunikasi seluruh stakeholders litbang
1 kegiatan
130
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Penelitian, Pengembangan, Penerapan, dan Pelayanann IPTEK
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Terlaksananya fungsi pengendalian program kegiatan BP2D sehingga lebih akuntabel dan
berbasis kinerja
1 paket 400 1 paket 400
Evaluasi Pelaksanaan Agenda Riset Daerah (ARD) Jabar Tahun 2015-2019
Terselenggaranya fungsi pengendalian pelaksanaan ARD Jabar 2015-2019
1 paket 200
Join Research dengan Flinder University Australia Selatan
Terselenggaranya kerja sama dalam rangka peningkatan riset dan IPTEK
1 paket kerjasama
200
Evaluasi Penerapan Teknologi di Kawasan Industri jawa Barat
Adanya informasi hasil evaluasi penerapan teknologi di Kawasan Industri Jawa Barat
1 paket 300
2.380 1.550
Misi V Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK
5 Meningkatkan nilai tambah produk agribisnis
Berkembangannya pusat agribisnis berbasis IPTEK
Jumlah paket teknologi yang diterapkan di masyarakat
Program Penelitian, Studi dan Survei/Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK
2 paket 3 paket
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 79
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian / Perkebunan UPTB BPAT
Hasil pasca panen Komoditas Pertanian/ Perkebunan BPPT Cikadu Cianjur memenuhi kebutuhan pasar
45% 400 UPTB Balai Agro
Teknologi
Kab Cianjur
Pemeliharaan Rutin/Berkala Tanaman Hortikultura dan Palawija UPTB BPAT
Terpeliharanya Tanaman di BPPT Cikadu Cianjur
45% 400 Kab Cianjur
800
Misi VI Meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya
6 Meningkatkan profesionalisme, kinerja dan akuntabilitas kelembagaan BP2D
Meningkatnya kualitas dan kompetensi sumber daya aparatur, perencanaan, pengelolaan asset dan keuangan
Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Subag Perencan
aan & Pelaporan
Kota Bandung
Jumlah Dokumen Perencanaan yang dihasilkan
Penyusunan Perencanaan Tahunan Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah
Jumlah dokumen perencanaan (Renstra, Renja, RKT, RKA, dan DPA)
5 dokumen
400 5 dokumen 400
400 400
Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
Subag Keuangan
& Aset
Kota Bandung
Tingkat
Akuntabilitas Laporan Keuangan
Pengelolaan Keuangan
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Penggunaan anggaran
BP2D yang dapat dipertanggungjawabkan
19
Dokumen
100 19
Dokumen
100
100 100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Subag Perencan
aan & Pelaporan
Kota Bandung
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 80
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Jumlah Dokumen Evaluasi Kinerja Organisasi
Pengendalian, Evaluasi Dan Pelaporan Internal
Pelaksanaan program dan kegiatan BP3IPTEK sesuai dengan perencanaan dan pendanaan
5 dokumen
110 5 dokumen 110
110 110
Program Pengembangan Kompetensi Aparatur
Subag Kepegawaian dan Umum
Kota Bandung
Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian
Peningkatan Kapasitas Dan Kualitas Aparatur BP2D
Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian
70% 300 75% 250
300 250
Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur
Tingkat Kepuasan
Layanan Kepegawaian
Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur
Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian
70% 600 75% 500 Subag Kepegaw
aian dan Umum
Kota Bandung
Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur UPTB Balai Pengembangan
Agro Teknologi Cikadu Cianjur
Tingkat Kepuasan Layanan Kepegawaian
70% 100 75% 100 UPTB Balai Agro
Teknologi
700 600
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 81
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana
70% 3000 75% 3000 Subag Kepegawaian dan Umum
Kota Bandung
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran UPTB BPAT
Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana
70% 700 75% 900 UPTB Balai Agro
Teknologi
3700 3900
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BP2D Provinsi Jawa Barat
Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana
70% 1800 75% 750 Subag Kepegawaian dan Umum
Kota Bandung
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur UPTB BPAT
Tingkat Kepuasan Layanan Sarana Prasarana
70% 75% 500 UPTB Balai Agro
Teknologi
1800 1250
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan
Dasar Operasional Organisasi Dalam Mendukung Tupoksinya
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BP2D
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional Organisasi
Dalam Mendukung Tupoksinya
75% 4000 80% 4200 Subag Kepegawaian dan
Umum
Kota Bandung
Pelayanan Administrasi Perkantoran UPTB Balai Agro
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional Organisasi
75% 350 80% 400 UPTB Balai Agro
Teknologi
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 82
NO. TUJUAN SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Program/Kegiatan INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME)
DAN KEGIATAN (OUTPUT)
TARGET KINERJA PROGRAM DAN PENDANAAN (dalam juta rupiah)
UNIT KERJA OPD
LOKASI
2017 2018
Target Biaya Target Biaya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Dalam Mendukung Tupoksinya
4350 4600
21.765 24.710
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 83
BAB VI
INDIKATOR TERKAIT RPJMD
Sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional maka dokumen perencanaan Badan Penelitian dan Pengembagan
Daerah 2014-2018 tahun 2017 ini telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
Indikator kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat sebagai
OPD telah dihasilkan melalui analisis Logical Frame Work, Bulkonah/Keterkaitan dan
pohon kinerja seperti pada Bab IV. Fokus Indikator kinerja Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Jawa Barat sebagai OPD adalah memendukung tercapainya
Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur untuk pencapaian Misi Kesatu dan Ketiga RPJMD
2013-2018. IKU kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat akan
dicapai oleh IKU eselon III dan IKU eselon III akan dicapai oleh IKU eselon IV sebagai hasil
pelaksanaan program dan kegiatan.
Keterkaitan antara IKU Gubernur dan IKU Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 84
Gambar VI. 1 Keterkaitan IKU Gubernur dengan IKU Kepala BP2D Jabar
6.1. Indikator Kinerja SKPD
Penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kedalam Rencana
strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah provinsi Jawa Barat disusun dapat
diukur melalui indikator kinerja dari sasaran. Indikator Kinerja dimaksud adalah Indikator
Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD. Jumlah Indikator Kinerja
BP2D sebagai SKPD yang tertuang pada RENSTRA sebelum direvisi sebanyak 6 Indikator
dengan Indikator Kinerja Utama Tahun 2016 dijadikan Indikator Utama Kepala BP2D
sebanyak 6 Indikator. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, mulai tahun 2017 Indikator
Kinerja BP2D berubah menjadi : (1) Jumlah Indikator Kinerja menjadi 7 Indikator ;(2) 5
Indikator Kinerja BP2D yang asalnya Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D menjadi
Indikator Kinerja Eselon III; (3) Dari 6 Indikator Kinerja Utama Kepala BP2D sebelum revisi
terdapat 1 Indikator yang baru akibat adanya perubahan SOTK awal tahun 2017. (4)
Pada tahun 2017 dan selanjutnya sampai dengan tahun 2018 terdapat 7 (tujuh) Indikator
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 85
yang dijadikan Perjanjian Kinerja Kepala BP2D dengan Gubernur yang ditujukan untuk
mendukung Indikator Kinerja Utama Gubernur.
Berikut adalah Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD seperti ditunjukan oleh Tabel VI.1
Tabel VI. 1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Nama
Bidang (UU
23/2014)
Nama
Program
Sasaran
Program Pembangunan
Daerah
Indikator Kinerja
Program (Sumber: SPM dan Janji
Kampanye Gubernur)
Satuan Capaian Kinerja Program dan Kerangka
Pendanaan 2017 2018
Target Anggaran (dalam Juta Rupiah)
Target Anggaran (dalam
Juta Rupiah)
Penelitian dan
Pengem-bangan
Program Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan IPTEK
17.000 22.500
1 Meningkatnya kualitas penelitian dan riset daerah
Persentase Hasil penelitian yang digunakan untuk pembangunan
Persen 40 12.000 45 15.000
2 Jumlah hasil penelitian yang diterapkan
dokumen 10 5.000 15 7.500
6.2. Indikator Kinerja Utama SKPD
Revisi Renstra 2014-2018 yang dilaksanakan Tahun 2017, mengacu kepada
indikator kinerja SKPD yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah ke dalam Rencana strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah provinsi
Jawa Barat, diidentifikasi beberapa indikator kinerja yang bernilai strategis dan memiliki
daya ungkit yang tinggi bagi peningkatan performa kinerja BP2D Provinsi Jawa Barat.
Indikator Kinerja tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama BP2D
seperti ditunjukan oleh Tabel VI.2
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 86
Tabel VI. 2 Indikator Kinerja Utama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2016 2017 2018
Target Realisasi
1 Meningkatnya Kajian dan analisis untuk
kebijakan pembangunan Jawa
Barat
Prosentase Rekomendasi Kebijakan Daerah yang
ditindaklanjuti
80% 77% 83% 85%
2 Meningkatnya inovasi daerah bagi kemajuan
masyarakat Jawa
Barat
Prosentase Inovasi yang sudah terbentuk menjadi
Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
20% 50% 55% 60%
Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan HAKI Tingkat
Provinsi Jawa Barat
25 karya
IPTEK
42 karya IPTEK
50 karya
IPTEK
55 karya IPTEK
3 Meningkatnya hasil
penelitian, pengembangan, dan
penerapan IPTEK yang dibutuhkan
masyarakat Jawa Barat
Prosentase hasil riset dan
IPTEK yang diterapkan
20% 40% 50% 60%
Prosentase hasil penelitian
yang digunakan dalam perencanaan
25% 67% 70% 80%
4 Meningkatnya Implementasi Kerja
sama Penelitian Pengembangan dan
Penerapan IPTEK
Prosentase Kerja sama Penelitian Pengembangan
dan Penerapan IPTEK yang diimplementasikan
90% 100% 100% 100%
5 Berkembangannya pusat agribisnis
berbasis IPTEK
Jumlah paket teknologi yang diterapkan di masyarakat
- - 2 paket 3 paket
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 87
PENUTUP
Hasil revisi Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat merupakan dokumen perencanaan penjabaran dari visi, misi, dan program Tahun
2014-2018 yang disusun sebagai panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah dalam jangka menengah hingga 2018 nanti.
Penyusunan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat dilakukan dengan komitmen dalam menjamin kontinuitas dan konsistensi program
pembangunan sekaligus menjaga fokus sasaran yang akan dicapai dalam periode 2014-
2018. Mengacu kepada hasil analisis Visi dan Misi pemerintah Daerah Tahun 2013-2018
dan tugas dan fungsi, maka Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa
Barat berperan dalam mensukseskan capaian Misi Kesatu dan Misi Ketiga. Sehingga Visi
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014-2018, yaitu: “Menjadi Lembaga Terkemuka dalam Penelitian Kreatif dan
Penerapan Iptek untuk Percepatan Pembangunan Jawa Barat.”, dengan Misi: Misi kesatu:
Mewujudkan kebijakan pembangunan berbasis kajian dan analisis; Misi kedua:
eningkatkan pemanfaatan penelitian, pengembangan dan penerapan Iptek sesuai
kebutuhan masyarakat Jawa Barat; Misi ketiga: Menguatkan sistem inovasi daerah; Misi
keempat: Menguatkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan
penerapan IPTEK; Misi kelima: Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK dan
terakhir Misi Keenam : Meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
sumber daya.
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018, maka tujuan jangka
menengah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai
berikut : (1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan kebijakan pembangunan berbasis
kajian dan analisis; (2) Meningkatkan hasil-hasil penelitian,pengembangan dan penerapan
Iptek sebagai solusi permasalahan pembangunan Jawa Barat; (3) Mengembangkan inovasi
dan daya saing daerah bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat; (4) Menguatkan sistem
monitoring dan evaluasi penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK; (5)
Mengembangkan pusat agribisnis berbasis IPTEK; (6) Meningkatkan kapasitas
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya.
Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 - 2018
Rencana Strategis Tahun 2014-2018
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Barat | 88
Untuk menyusun strategi dan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah sebagai fungsi Litbang Daerah Jawa Barat dilaksanakan dengan Analisis Logical
Frame Work dan pohon kinerja, untuk menghasilkan: (1) Strategi; (2) Kebijakan; dan
Indikator yang harus dicapai oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sebagi
OPD Litbang yang meliputi Indikator untuk eselon II, III dan IV. Indikator kinerja Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai Unsur Penunjang
Penyelengaraan Pemerintahan Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah telah
dihasilkan melalui analisis Logical Frame Work dan pohon kinerja adalah: (1) memendukung
tercapainya Indikator Utama (IKU) Gubernur untuk pencapaian Misi Kesatu dan Misi Ketiga
RPJMD 20013-2018; (2) IKU kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah akan
di capai oleh IKU eselon III dan IKU eselon III akan di capai oleh IKU eselon IV sebagai
hasil pelaksanaan program dan kegiatan.
Untuk dapat melaksanakan Renstra ini dengan Baik, maka hal-hal yang sangat
krusial untuk dilaksanakan setiap tahunnnya adalah sebagai berikut:
i. Indikator Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang tertuang
dalam renstra adalah kewajiban seluruh insan Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah untuk mencapainya berasarkan hirachi kewenangan, dan
merupakan hasil kumulatif dari program dan kegiatan yang dilaksanakan Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah, yang pada akhirnya bermuara kepada
tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) gubernur yang terkait dengan fungsi
penelitian dan pengembangan daerah.
ii. Untuk membuat Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja Tahunan Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah setiap tahunnya, sebagai bahan untuk pembuatan
RKPD dan sebagai bahan evaluasi. Dan membuat Rencana kerja Tahunan (RKT)
untuk bahan pembuatan DPA sebagai kelanjutan dari RKPD.
iii. Mensosialisasikan Renstra ini kepada seluruh karyawan dan mitra serta stakeholder
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.