Pemeriksaan Urine

4
1. PEMERIKSAAN PROTEIN URINE engan Asam Sulfosalisat 1) Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfafosalisat 2) Tujuan: menentukan adanya protein urine 3) Alat yang diperlukan : a. Tabung reaksi dan rak b. Pipet 4).Cara pemeriksaan : a. 2 tabung reaksi A & B diisi urine 2cc b. Tabung A + 8 tetes asam sulfusalisisat 20 % goyang perlahan agar campur c. Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B 5).Hasil :.................................................................. 6).Keterangan : a. Negatif: tidak ada kekeruhan b. Positif + : Kekeruhan ringan tanpa butiran c. Positif ++ :kekeruhan dengan butiran d. Positif +++ : Kekeruhan dengan kepingan e. Positif ++++ : Kekeruhan dengan gumpalan Dengan Asam Asetat 1). Prinsip terjadi endapan urine jika di reaksi dengan asam 2). Tujuan: memerlukan adanya protein dalam urine 3). Alat yangdiperlukan : a. Tabung reaksi dan rak b. Pipet 4). Cara pemeriksaan : a. Masukan urin yang akan diperiksa kedalam tabung reaksi sampai 2/3 tabung penuh. b. Dengan memegang tabung reaksi tersebut pada ujung bawah, lapisan atas urine itu di panasi diatas nyala api sampai mendidih selama 30 menit. C. Perhatikan terjadinya kekeruhan di lapisan atas urine itu,dengan membandingkan jernihnya dengan bagian bawah yang tidak dipanasi. Jika terjadi kekeruhan, mungkin ia disebabkan oleh protein,tetapi munngkin juga disebabkan oleh protein, tetapi mungkin juga disebabkan oleh kalsium pospat / kalsium karbonat. d. Kemudian teteskan kedalam urine yang masih panas itu 3-5 tetes larutan asam asetat 6%. Jika kekeruhan itu tetap/bertambah keruh berarti tes protein positif. e. Panasi sekali lagi lapisan atas itu sampai mendidih dan kemudian berilah penilaian semikuantitatif kepada hasilnya. 5).Hasil....................................... 6). Keterangan : a. Negatif(-) : tidak ada kekeruhan b. Positif (+) : kekeruhan ringnan tanpa butiran c. Positif (++) : kekeruhan denga butiran

description

medis

Transcript of Pemeriksaan Urine

Page 1: Pemeriksaan Urine

1.       PEMERIKSAAN PROTEIN URINEA.Dengan Asam Sulfosalisat

1)     Prinsip: terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam sulfafosalisat2)    Tujuan: menentukan adanya protein urine

3)    Alat yang diperlukan :a.     Tabung reaksi dan rakb.      Pipet

4).Cara pemeriksaan :a.     2  tabung reaksi A & B diisi urine 2ccb.    Tabung A +  8 tetes asam sulfusalisisat  20  %  goyang perlahan agar  campurc. Kekeruhan dilihat dengan latar belakang gelap, bandingkan dengan tabung B

5).Hasil :..................................................................6).Keterangan :

a.         Negatif: tidak ada kekeruhanb.         Positif + : Kekeruhan ringan tanpa butiranc.          Positif  ++ :kekeruhan dengan butirand.         Positif +++ : Kekeruhan dengan kepingane.         Positif  ++++ : Kekeruhan dengan gumpalan

Dengan Asam Asetat1). Prinsip terjadi endapan urine jika di reaksi  dengan asam

2). Tujuan: memerlukan adanya protein dalam urine3). Alat yangdiperlukan :   a.  Tabung reaksi dan rak   b. Pipet4). Cara  pemeriksaan :

a.  Masukan urin yang akan diperiksa kedalam tabung reaksi sampai 2/3 tabung penuh.b. Dengan memegang tabung reaksi tersebut  pada ujung bawah, lapisan atas urine itu di

panasi diatas nyala api sampai mendidih selama 30 menit.C. Perhatikan terjadinya kekeruhan di lapisan atas urine itu,dengan membandingkan jernihnya

dengan bagian bawah yang tidak dipanasi. Jika terjadi kekeruhan, mungkin ia disebabkan oleh protein,tetapi munngkin juga disebabkan oleh protein, tetapi mungkin juga disebabkan oleh kalsium pospat / kalsium karbonat.

d. Kemudian teteskan kedalam urine yang masih panas itu 3-5 tetes larutan asam asetat 6%. Jika kekeruhan itu tetap/bertambah keruh berarti tes protein positif.

e. Panasi sekali lagi lapisan atas itu sampai mendidih dan kemudian berilah penilaian semikuantitatif kepada hasilnya.5).Hasil.......................................

6). Keterangan :a.       Negatif(-)            : tidak ada kekeruhanb.      Positif (+)            : kekeruhan ringnan tanpa butiranc.       Positif (++)          : kekeruhan denga butirand.      Positif( +++)       : kekeruhan dengan kepingane.      Positif (++++)    : kekeruhan dengan gumpalan

2. PEMERIKSAAN REDUKSI URINE1)        Prinsip : glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis  → terjadi perubahan warna     dari hijau  → merah

Page 2: Pemeriksaan Urine

2)         Tujuan  : menentukan adanya glukose dalam urine3)        Persiapan px : dilarang minum obat vit.C, salisilat, sterptomisin → memberi hasil positif

palsu4)        Alat yang digunakan :

a.     Tabung reaksib.    Pipetc.     Lampu spirtusd.    Penjepit tabunge.    Reagen : fehling, Benedict

  Cara pemeriksaan (Metode Benedict)a.Masukkan 2,5 cc reagen Benedict kedalam tabung reaksib.Tambah urine 4 tetesw

c.Panaskan dalam air mendidih 5 menit atau dengan api spirtus 2 menit, jaga jangan sampai mendidih 

d.Angkat tabung dan baca hasilnya6). Hasil..................................................................7). Keterangan

                                      a. Negatif(-)              :tetap biru atau kehijauan                                      b. Positif( +)              : hijau kekuningan keruh                                      c. Positif (++)            : kuning keruh                                      d.Positif (+++ )         : jingga atau lumpur keruh                                      e. Positif (++++)      : merah bata keruh

3.Pemeriksaan Albumin UrineAlbumin adalah protein yang terdapat dalam jaringan tubuh dan darah larut dalam air

mengngumpal dalam pemanasan.1).Tujuan pemeriksaan

1)    Mengetahui ada tidaknya albumin dalam air kemih2)    Mengetahui berapa tinggi kadar albumin dalam air kemih

2). Albumin terdapat pada pendeerita1).Pengeluaran keputihan dari vagina lebih banyak

2).Pada penderita pre eklampsia dan eklampsia3).Pada penderita Nefritis3). Prinsip dasar

Albumin protein dalam suasana asam dipanaskan  dapat menimbulkan kekeruhan dasar yang menunjukkan banyak sedikitnya protein dalam urin.Kapan dilakukan kepada bumil?.....

1)    Kunjungan pertama2)    Setiap kunjungan pada akhir trimester sampai trimester 111

4).Cara pemeriksaanDi panaskan(rebus)

Asam asetatUrine disaring2 tabung diisi urine masing-masing 5 ccTabung 1 dipanaskan  hingga mendidih perhatikan sesudah itu apakah ada keruhanTabung 1 yang telah dipanaskan tetes 3-5 tetes asam asetat 6% lalu panaskan lagi sampai mendidih, bila tetap  keruh hasilnya positif5).Syarat pemeriksaan albumin

Page 3: Pemeriksaan Urine

1).Urine harus bersih2).Urine harus baru3).Reagen asam asetat 6%

6).Cara membaca hasilNegatif(-)            :Urine tidak keruhPositif(++)           :Kekerasan mudah dilihat & ada endapan halusPositif(+++)        :Urine lebih keruh, endapan lebih jelas terlihatPositif(++++)     :Urine sangat keruh & disertai endapan yang menggumpal

Laporan Pemeriksaan Sedimen Urine1. Pemeriksaan Sedimen UrineTujuan : Menemukan adanya unsur – unsur organic dan anorganik dalam urine secara mikroskopis, untuk mengetahui gangguan metabolisme (radang saluran kemih).Dasar Prinsip : urine mengandung elemen – elemen sisa hasil metabolisme didalam tubuh, elemen tersebut ada yang secara normal dikeluarkan secara bersama – sama urine tetapi ada pula dikeluarkan pada keadaan tertentu. Elemen –elemen tersebut dapat dipisahkan dari urine dengan jalan dicentrifuge. Elemen akan mengendap dan endapan dilihat dibawah mikroskop.Metode : Mikroskopis Prosedur :

Pra Analitik :a. Alat: 1. Centrifuge2. Tabung centrifuge3. Pipet tetes4. Objek Glass5. Dekglass6. Erlenmeyer 300 ml7. Mikroskop

b. Bahan: Urine Segar Analitik :a. Cara Kerja:1. Memindahkan urine bahan dari botol pengambilan ke gelas Erlenmeyer 300 ml kemudian kocok.2. Mengisi tabung centrifuge sebanyak ¾ volume atau sekitar 5 – 10 ml.3. Memutar dalam centrifuge selama 5 – 10 menit dengan kecepatan 2.000 rpm.4. Menuang cairan bagian atas sehingga volume cairan dan sedimen menjadi kira –kira 1 ml. kocoklah tabung untuk mencampur kembali sedimen.5. Dengan menggunakan pipet tetes, teteskan 1 tetes sedimen tersebut pada obyek glass yang telah dibersihkan kemudian tutup dengan deckglass lalu periksa dibawah mikroskop dengan lensa objektif 10x (Lapangan Penglihatan Kecil), kemudian dilanjutkan dengan perbesaran objektif 40x ( Lapangan Penglihatan Besar).

Page 4: Pemeriksaan Urine

6. Mencatat hasil yang dilihat.b. Interprestasi Hasil: Unsure organic,terdiri dari: sel epitel, leukosit, eritrosit, silinder, spermatozoa, bakteri, dll. Sedangkan Unsure anorganik: tidak berasal dari suatu jaringan. Untuk pemeriksaan dengan LPK tidak usah menyebutkan jumlah secara numeric tetapi cukup dinyatakan dengan: Positif ( 1 – 5 ) Banyak ( 5 – 10 ) Untuk pemeriksaan dengan LPB harus menyebutkan jumlah numerik misalnya: Eritrosit 2 – 4 / LPB Leukosit 10 – 15 / LPB