Pemeriksaan Penunjang Adalah Dengan EKG

4
pemeriksaan penunjang adalah dengan EKG, EKG dapat menunjukkan adanya kelainan irama jantung dan besar jantung secara tidak langsung. DEWASA Jawaban: Tidak (Rekomendasi C ) Rekomendasi: Pemeriksaan EKG dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus, hipertensi, nyeri dada, gagal jantung kongestif, riwayat merokok, penyakit vaskular perifer, dan obesitas, yang tidak memiliki hasil EKG dalam 1 tahun terakhir tanpa memperhatikan usia. Selain itu EKG juga dilakukan pada pasien dengan gejala kardiovaskular periodik atau tanda dan gejala penyakit jantung tidak stabil (unstable), dan semua pasien berusia usia >40 tahun. Rasional: Tujuan utama pemeriksaan EKG prabedah adalah mendeteksi kondisi jantung, seperti infark miokard baru, iskemik jantung, defek konduksi atau aritmia, yang dapat mempengaruhi anestesia atau bahkan menunda operasi; mengidentifikasi pasien akan kemungkinan komplikasi jantung, terutama infark miokard akut setelah operasi. 1 Semua bukti ilmiah dalam bentuk case-series, dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pentingnya EKG prabedah untuk dijadikan dasar pertimbangan. Sebaliknya tidak ada bukti ilmiah bahwa rutin EKG prabedah akan membahayakan. 1 Karakteristik klinis pasien yang penting termasuk penyakit kardiovaskular, penyakit saluran napas dan tingkat invasif operasi. Pada pasien dengan penyakit koroner, EKG merupakan pemeriksaan penting dalam menentukan prognosis yang berhubungan dengan morbiditas jangka panjang dan mortalitas. EKG (tanpa aktivitas) tidak dapat mengidentifikasi peningkatan risiko perioperatif pada pasien yang menjalani operasi risiko rendah, tetapi EKG abnormal merupakan prediktor peningkatan risiko perioperatif dan kardiovaskular jangka panjang pada pasien yang menjalani operasi risiko sedang dan tinggi. 2 Kajian kelompok kerja ASA melaporkan hasil abnormal pada pemeriksaan EKG rutin sebanyak 7-42,7% kasus (N=12 penelitian) dan merubah penatalaksanaan pada 9,1% kasus (N=1 penelitian). Sedangkan pemeriksaan EKG prabedah atas indikasi dilaporkan hasil

description

ekg sebagai pemeriksaan penunjang dddddddddddddddddddddddddddddddddd

Transcript of Pemeriksaan Penunjang Adalah Dengan EKG

Page 1: Pemeriksaan Penunjang Adalah Dengan EKG

pemeriksaan penunjang adalah dengan EKG, EKG dapat menunjukkan adanya kelainan irama jantung dan besar jantung secara tidak langsung.

DEWASA

Jawaban: Tidak (Rekomendasi C )

Rekomendasi: Pemeriksaan EKG dilakukan pada pasien dengan diabetes mellitus, hipertensi, nyeri dada, gagal jantung kongestif, riwayat merokok, penyakit vaskular perifer, dan obesitas, yang tidak memiliki hasil EKG dalam 1 tahun terakhir tanpa memperhatikan usia. Selain itu EKG juga dilakukan pada pasien dengan gejala kardiovaskular periodik atau tanda dan gejala penyakit jantung tidak stabil (unstable), dan semua pasien berusia usia >40 tahun.

Rasional:

Tujuan utama pemeriksaan EKG prabedah adalah mendeteksi kondisi jantung, seperti infark miokard baru, iskemik jantung, defek konduksi atau aritmia, yang dapat mempengaruhi anestesia atau bahkan menunda operasi; mengidentifikasi pasien akan kemungkinan komplikasi jantung, terutama infark miokard akut setelah operasi.1

Semua bukti ilmiah dalam bentuk case-series, dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pentingnya EKG prabedah untuk dijadikan dasar pertimbangan. Sebaliknya tidak ada bukti ilmiah bahwa rutin EKG prabedah akan membahayakan.1

Karakteristik klinis pasien yang penting termasuk penyakit kardiovaskular, penyakit saluran napas dan tingkat invasif operasi. Pada pasien dengan penyakit koroner, EKG merupakan pemeriksaan penting dalam menentukan prognosis yang berhubungan dengan morbiditas jangka panjang dan mortalitas. EKG (tanpa aktivitas) tidak dapat mengidentifikasi peningkatan risiko perioperatif pada pasien yang menjalani operasi risiko rendah, tetapi EKG abnormal merupakan prediktor peningkatan risiko perioperatif dan kardiovaskular jangka panjang pada pasien yang menjalani operasi risiko sedang dan tinggi.2

Kajian kelompok kerja ASA melaporkan hasil abnormal pada pemeriksaan EKG rutin sebanyak 7-42,7% kasus (N=12 penelitian) dan merubah penatalaksanaan pada 9,1% kasus (N=1 penelitian). Sedangkan pemeriksaan EKG prabedah atas indikasi dilaporkan hasil abnormal sebanyak 4,8-78,8% kasus (N=17 penelitian) dan sebanyak 2-20% kasus mengalami perubahan penatalaksanaan. Rabkin dan Horne mengajukan pertanyaan spesifik yaitu seberapa sering perubahan EKG ditemukan pada pasien yang memiliki EKG sebelumnya. Hasil abnormal ditemukan pada 2% pasien, walaupun kemungkinan hasil abnormal meningkat seiring bertambahnya usia. McCleane2 melaporkan bahwa prevalensi abnormalitas juga meningkat seiring dengan makin buruknya status ASA.

Walaupun kebanyakan pemeriksaan rutin atas dasar faktor usia mungkin tidak penting, tetapi EKG prabedah mungkin satu perkecualian dan diperlukan bagi sebagian besar pasien usia lanjut karena sering ditemukan hasil abnormal. Masih tingginya insidens sakit jantung yang silent dan

Page 2: Pemeriksaan Penunjang Adalah Dengan EKG

penyakit lain seperti hipertensi dapat mempengaruhi hasil EKG. Hasil EKG prabedah abnormal yang sering ditemukan pada pasien usia lanjut adalah fibrilasi atrial, gelombang ST abnormal yang mengarah pada iskemik, hipertrofi ventrikel kiri dan kanan, aritmia dan blok atrioventrikular.2,21

Seymour dkk2,21 meneliti 222 pasien berusia ≥65 tahun, dan menemukan hasil EKG yang abnormal tidak berhubungan dengan timbulnya komplikasi jantung pascabedah pada laki-laki, tetapi pada wanita mungkin berhubungan. Sedangkan penelitian lain yang memeriksa 198 pasien, menyimpulkan bahwa gelombang ST-T abnormal dan keterlambatan konduksi intraventrikular berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas pascabedah akibat komplikasi jantung.

Hasil sintesis oleh Goldberger dan O’Kinski2,22,23 dari 4 penelitian menyatakan batas usia dilakukannya pemeriksaan EKG, biasanya antara 45 dan 65 tahun. Namun batasan usia yang dipilih masih bersifat subjektif karena keuntungan dalam mendeteksi kelainan belum dapat ditunjukkan. Di lain pihak, belum ada konsensus ASA tentang batas usia minimal untuk pemeriksaan EKG praanestesia, terutama pada pasien tanpa faktor risiko spesifik. Namun disepakati pemeriksaan EKG diindikasikan bagi pasien yang diketahui memiliki faktor risiko kardiovaskular atau pasien dengan faktor risiko yang diidentifikasi saat evaluasi preanestesia.

Dalam laporan HTA Swedia disebutkan, sering ditemukan perubahan EKG yang bermakna sesuai dengan bertambahnya usia sehingga sangat beralasan untuk memakai batasan usia dalam memilih pasien yang harus dilakukan pemeriksaan EKG. Batasan usia merupakan masalah pengkajian yang sulit, dan akhirnya banyak klinisi yang menggunakan batasan usia 50-60 tahun, dan usia >40 tahun jika pasien tidak memiliki EKG normal sebelumnya sebagai referensi.1

Rekomendasi EKG prabedah dari ACC dan AHA adalah:22

Kelas IEpisode nyeri dada atau iskemikk ekuivalen pada pasien risiko sedang dan tinggi yang dijadwalkan untuk operasi risiko sedang dan tinggi.

Kelas IIPasien asimptomatik dengan diabetes mellitus.

Kelas IIb1. Pasien dengan riwayat revaskularisasi koroner sebelumnya2. Pasien asimptomatik laki-laki >45 tahun atau wanita >55 tahun

dengan 2 atau lebih faktor risiko aterosklerotik.3. Riwayat dirawat di rumah sakit akibat penyakit jantung

Kelas IIISebagai pemeriksaan rutin pada pasien asimptomatik yang menjalani operasi risiko rendah.

Berikut ini adalah penuntun untuk EKG prabedah yang direkomendasikan oleh Vanderbilt University (Gambar 2).

Gambar 2. Pedoman EKG preoperatif 21

Laki-laki >50 thnAtau wanita >60 tahun

tidak

Page 3: Pemeriksaan Penunjang Adalah Dengan EKG

Murdoch dkk24 melaporkan 154 (13%) dari 1185 pasien yang akan dioperasi menjalani pemeriksaan EKG berdasarkan kriteria prediktif penyakit arteri koroner. Dua puluh enam persen dari 154 pasien tersebut diperoleh hasil abnormal sebanyak 26%, kebanyakan pasien diketahui memiliki hipertensi. Hanya 20% dari pasien yang memiliki hasil EKG abnormal mengalami penundaan operasi. Tidak ada komplikasi pascabedah yang terjadi. Disimpulkan bahwa pemeriksaan EKG mempunyai nilai terbatas dalam menentukan stratifikasi risiko pada pasien yang akan menjalani operasi.

Pemeriksaan EKG

Adakah perburukan gejala atau kondisi sejak pemeriksaan terakhir?

Biasanya tidak memerlukan EKG

Adakah EKG normal 6 bln terakhir?

Apakah pasien memiliki tanda/gejala, faktor risiko, riwayat penyakit kardiovaskular?Atau operasi risiko tinggi (kelas 3)?y

aya

tidak

ya

ya

tidak

tidak