PEMERIKSAAN PENUNJANG

download PEMERIKSAAN PENUNJANG

of 3

Transcript of PEMERIKSAAN PENUNJANG

PEMERIKSAAN PENUNJANG Learning Isue Cennikon Pakpahan 1. SGOT ( Serum Glutamic Oxalacetic Transminase = AST = Aspartat Transferase) Nilai normal = 2-19 U/I, cara optimized UV ,25 C. Sebagai test faal hati penentuan SGOT baru dapat dianggap ada kelainan faal yang berarti apabila nilai SGOT lebih besar dari 2 Kali Nilai normal tertinggi. Pada kasus ini nilai SGOT mennujukkan angka 40 mg/dl hal ini menunjukan nilai lebih rendah dari nilai-nilai SGOT yang interpretasinya merujuk kepada Hepatitis akut,nekrosis hati berat. Maka nilai 40 mg/dl ini menunjukan masih dalam batas normal. 2. SGPT ( Serum Glutamic Pyruvic Transaminase =ALT= Alanine Transverase) Nilai normal berkisar antara 2-23 U/I, optimized UV =25 C. SPGT adalah test parenchym hati. Nilai dianggap ada kelainan apabila nilai SPGT lebih besar dari 2 kali normal tinggi. SPGT berasal dari sitoplasma hati dianggap lebih spesifik testnya dari pada SGOT yang berasal dari Mitokondria dan sitoplasma Hepatosit untuk menilai kerusakan pada Parenchym hati. Nilai SPGT juga sedikit lebih tinggi daripada SGOT pada kerusakan Parenchym hati yang akut sedangkan pada proses kronik selanjutnya. 3. Bilirubin Total Bilirubin Total hanya menunjukan nilai dari Bilirubin langsung dan tidak langsung. Bilirubin berasal dari perombakan heme di hati,Limpa dan sumsum tulang. Nilai bilirubin pada anemia hemolitik adalah 1-3 mg/dl. Maka sesuai dengan hasil Lab dalam pemicu nilai tersebut menunjukan adanya kelainan dalam metabolisme bilirubin. 4. Bilirubin Direk Nilai ini menunjukan hepatobilirubin atau bilirubin yang telah dikonjugasikan. Pada penentuan test di lab, warna akan berubah dengan cepat dalam waktu 30 sekon dengan Reagensia Ehrlich. Nilai normal lebih dari 0.4 mg/dl. Maka sesuai dengan pemicu nilai tersebut masih digolongkan normal dan tidak ada kelainan. Hal ini tejadi karena hati sendiri yang mengkonjugasikan Bilirubin dalam batasa normal. 5. Alkali Fosfatase Nilai mormal pada orang dewasa adalah: Laki-laki : 50-190 U/I

Wanita : 40-190 U/I Fosfatase alkali diekskresi melalui saluran empedu, meningkat dalam serum apabila ada hambatan pada saluran empedu. Pada orang dewasa sebagian besar kadarnya berasal dari Hati sedangkan anak-anak berasal dari Sumsum Tulang. 6. G-GT (Gamma Glutamyl Transferase) Nilai Normal: Pria: 6-28 U/I Wanita: 4-18 U/I Gamma GT adalah test yang paling rentan pada hepatitis . Dibandingkan dengan test lain , gamma Gt yang meninngi menunjukan kerusakan hati akibat zat toksik dan Cholestasis yang dapat terjadi di intrahepatik atau ekstrahepatik. Contohnya ganguan Bilier atau dalam kasus ini merujuk pada spleen atau limpa. 7. Coomb-Test Coomb test merupakan tes antibodi terhadap eritrosit. Normalnya, antibodi akan mengikat benda asing seperti bakteri dan virus dan menghancurkannya sehingga menyebabkan destruksieritrosit (hemolisis). Coombs test yang dapat dilakukan dibagi menjadi dua yaitu: Coombs test yang dapat dilakukan dibagi menjadi dua yaitu:-Direct Coombs test (secara langsung) Tes ini dilakukan pada sampel eritrosit langsung dari tubuh.Tes ini akan mendeteksi antibodiyang ada di permukaan eritrosit.Terbentuknya antibodi ini karena adanya penyakit atau berasal dari transfuse darah.Tes ini juga dapat dilakukan pada bayi baru lahir dengan darahRh positif dimana ibunya mempunyai Rh negatif. Tes ini akan menunjukkan apakah ibunyatelah membentuk antibodi dan masuk ke dalam darah bayinya melalui plasenta. Beberapa penyakit dan obat-obatan (kuinidin, metildopa, dan prokainamid) dapat memicu produksiantibodi ini. Antibodi ini terkadang menghancurkan eritrosit dan menyebabkan anemia.Tesini terkadang menunjukkan diagnosis penyebab anemia atau jaundice.

-Indirect Coombs test (secara tidak langsung) Tes ini dilakukan pada sampel dari bagian cair dari darah (serum).Tes ini akan mendeteksiantibodi yang ada dalam aliran darah dan dapat mengikat eritrosit tertentu yang memicuterjadinya masalah bila terjadi percampuran darah.Tes ini biasanya dilakukan untuk menemukan antibodi pada darah donor atau resipien sebelum dilakukan transfusi. Hasil Tes Normal Tidak ada antibodi yang ditemukan. Ini dinamakan hasil tes yang negatif. direct Coombs test. Hasil tes yang negatif menunjukkan bahwa tidak ada antibodi pada permukaan eritrosit.Indirect Coombs test. Hasil tes yang negatif menunjukkan bahwa tidak terjadi reaksi dengandarah yang diterima melalui transfusi.Tes yang negatif pada faktor Rh pada ibu hamilmenunjukkan bahwa tidak terjadi pembentukan antibodi yang melawan darah Rh positif dari bayinya. Ini berarti tidak terjadi sensitisasi Rh.Abnormal Direct Coombs test. Hasil tes yang positif menunjukkan darah memiliki antibodi yangmelawan eritrosit. Ini dapat disebabkan oleh transfusi yang tidak cocok dengan darah donor atau berhubungan dengan kondisii seperti anemia hemolitik, systemic lupus erythematosus(SLE), hemolytic disease of the newborn (HDN), limfoma, infeksi mycoplasma, kanker, atauinfectious mononucleosis