Pemeriksaan Diagnostik Gangguan Sistem Perkemihan

download Pemeriksaan Diagnostik Gangguan Sistem Perkemihan

of 37

Transcript of Pemeriksaan Diagnostik Gangguan Sistem Perkemihan

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

Fx. Didit Trihandoko, S.Kep., Ns

Rontgenogram Abdomen (KUB) Pemeriksaan dgn sinar X pd ginjal, ureter & VU Merupakan langkah pemeriksaan pertama Ukuran, bentuk, kesimetrisan, lokasi ginjal, ureter, VU Batu, tumor, tulang iga dan struktur penyokong lain Persiapan khusus: puasa (-), pembatasan cairan (-) Peran perawat: pengetahuan, penurunan cemas, persiapan, saat dan pasca prosedur Prosedur: baring terlentang, tangan lurus ke atas kepala, penyinaran 1x

Risiko: radiasi kecil {pria pakai apron (pelindung testis), wanita indung telur tdk terlindungi krn dekat ginjal} Normal: ukuran kedua ginjal sama Abnormal: Pembesaran kedua ginjal penyakit polikistik, multipel myeloma, limfoma, amyloidosis, hidronefrosis Pembesaran 1 ginjal tumor, kista, hidronefrosis Pengecilan 1 ginjal hipoplasia kongenital, pyelonefritis, iskemia

Intravena Pyelografi (IVP) Melihat secara tdk langsung kondisi ginjal, pelvis, ureter, VU, uretra dgn radiopaq intravena injeksi Tujuan:

Evaluasi kondisi ginjal, ureter, VUMendeteksi batu ginjal, tumor, refluks vesiko uretral, hipertensi renovaskuler

Persiapan:

Inform consent Kaji alergi, yodium, kerang, udang, gangguan pembekuan darah/ cairan kontras lain skin tes Puasa 8 jam sebelum tes Boleh minum cairan jernih sedikit Pencahar sore hr sblm pemeriksaan Jelaskan prosedur: Warna kemerahan wajah, pusing, hangat tempat injeksi normal saat kontras diinjeksi Rasa seperti ada logam di mulut Suara dentuman alat

Penurunan kecemasan

Prosedur Hasil sinar X dibawa Baring terlentang Injeksi cairan kontras 1 sampai ginjal penyinaran diulang teratur mnt ke 5, 10, 15, 20 Setiap menit pd 5 mnt pertama difoto u/ memperoleh gambaran korteks ginjal Menit ke 5 ureter ditekan dgn alat dr karet di kedua sisi perut (memblok ureter, menjaga aliran kontras lbh byk) 10 karet dilepas penyinaran ureter, VU Mnt 15 kaliks, pelvis & ureter Mnt 45 VU, px BAK Kontraindikasi: asma, alergi, azotemia berat

Tugas perawatKaji iv line cegah zat kontras ke jaringan sekitar bengkak, nyeri, kemerahan Observasi alergi (distres nafas, TD turun, urtikaria Ingatkan sensasi normal Sesudah tes: Diet biasa Cairan tingkatkan mencegah dehidrasi Pantau intake output Monitor reaksi alergi terlambat

Zat kontras: sodium diatrizoat/ meglumin diatrizoat Di ruang pemeriksaan hrs tersedia epinefrin, kortikosteroid, vasopresor, O2, pelengkap trakeostomi Hasil normal: Bentuk, ukuran, struktur ginjal, ureter, VU normal Tdk menunjukkan tumor atau penyakit lain (poilikistik, hipertensi renovaskuler), batu ginjal

Hasil abnormal:Glomerulonefritis korteks nampak menipis, pyelonefritis & iskemia korteks nampak spt termakan ngengat Kaliks, pelvis, ureter --) nampak distorsi jika terdapat kista, lesi, obstruksi

Tdk ada ginjal/ lbh dr 2

Scan Ginjal Pemindaian ginjal yg memungkinkan visualisasi indirek saluran perkemihan dgn injeksi radioisotop iv dosis rendah Mengetahui sirkulasi darah ginjal, struktur anatomi, fungsi ekskresi Mengetahui oklusi arteri renalis, obstruksi urinari Untuk klien yg alergi thd zat kontras IVP Mengetahui hipertensi renovaskuler, pyelonefritis, glomerulonefritis, kondisi ren cangkokan, trauma

Persiapan: Inform consent Pendidikan kesehatan Radioisotop diinjeksi iv pd selang infus Sensasi hangat, mual Risiko radioaktif (-) Pengobatan Ht dihentikan sementara Prosedur: Telungkup di meja periksa khusus Dokter mengambil foto dgn cepat dan berurutan 1x/detik selama 1 pelajari aliran darah seluruh ren Selanjutnya dokter akan melakukan tes mengukur wkt predaran larutan radioaktif di seluruh ginjal Citra diambil selama 20 1 jam

Sesudah tes:setelah BAK, guyur toilet segera u/ menghilangkan bahaya radiasi selama 24 jam Hasil normal: tdk ada masalah pd struktur, aliran darah, fungsi ginjal Hasil abnormal: Sirkulasi buruk di seluruh ginjal oleh trauma, penyempitan arteri utama, infark Adanya tumor, kista, abnormalitas bawaan, abses, polikistik, nekrosis tubular akut, infeksi berat, penolakan ginjal cangkokan

USG (Ultrasonografi Ginjal) Gelombang suara berfrekuensi tinggi, tdk terdengar ditransmisikan dr sebuah transducer menuju ginjal dan struktur sekitarnya Pantulan gelombang dikonversikan menjadi citra anatomis dan ditampilkan pd layar monitor Mendeteksi akumulasi cairan, massa, malformasi, perubahan ukuran, obstruksi, bentuk, posisi, komplikasi setelah transplantasi

Persiapan khusus (-), penkes, asupan cairan tingkatkan agar VU distensi, ma/mi biasa Tdk bergantung pd fungsi ginjal

Prosedur:Telungkup/ duduk Jely konduktif ultrasonik dioles pd area yg akan discan Transducer digerakan di atas jely memancarkan berkas suara melewati jaringan tubuh dgn beda kepadatan direfleksi ke transducer sbg gaung diubah mjd impuls listrik ditayangkan pd osiloskop (30mnt) Klien diminta bernafas dalam u/ menunjukkan gerakan ginjal slm respirasi

Setelah tes:Bersihkan jely Diet biasa

Hasil normal:ukuran, letak ginjal normal Hasil abnormal:Kista penuh cairan tdk memantulkan gelombang suara, tumor gema ganda, bentuk2 tdk teratur, abses memantulkan sedikit gelombang

Computerized Tomography (CT) Prosedur sinar X terkomputerisasi yg digunakan u/ memperoleh gambaran terperinci mengenai suatu bidang tertentu di dalam tubuh Visualisasi kondisi patologis abnormal: tumor, obstruksi, masa di retroperitoneum, pembesaran nodus limfe Beberapa pemeriksaan, media kontras iv/ oral digunakan u/ memperluas daerah pemeriksaan Implikasi keperawatan sebelum, selama, setelah prosedur sama dgn IVP

Magnetic Resonance Imaging Teknik pencitraan non-invasif memberi informasi sama dgn CT-scan ginjal Keuntungan: pajanan radiasi ion (-), kontras (-) Prinsip: atom tertentu dlm tubuh yg berinteraksi dgn medan magnet kuat dr alat memancarkan sinyal2, setelah dianalisa menghasilkan struktur bayangan yg detail MRI lbh rinci dr CT-scan Struktur pembuluh darah ginjal tergambar jelas

Sitoskopi Metode u/ melihat langsung uretra dan VU Alat sistokop diinsersi mll uretra terdiri dr: selubung plastik/ karet, sebuah obturator, teleskop dan sebuah saluran u/ menginsersi kateter atau alat beah khusus Prosedur terasa nyeri, risiko perforasi dan infeksi Dapat diberikan anestesi umum, spinal atau lokal Cairan (iv/ oral) ditingkatkan sebelum, selama prosedur mempertahankan aliran urin membuang bakteri, antibiotik k/p

Sebelum prosedur:Inform consent Enema/ katartik mlm hr sblm tes Anestesi lokal, dorong konsumsi cairan oral Anestesi umum, puasa lwt tengah malam Jelaskan prosedur: spt kateter, pertahankan posisi, aliran cairan iv selama prosedur Analgesik ssi program

Selama prosedur:Posisi litotomi Bersihkan perineum dgn larutan antiseptik Jelaskan insersi menimbulkan keinginan kuat u/ berkemih (sadar) Jelaskan u/ mempertahankan posisi berbaring (sadar)

Setelah prosedur: Tirah baring sesuai program Tanda2 retensi Observasi karakteristik urin, keruh, darah Dorong asupan cairan dan monitor Observasi demam, disuria, perubahan TD Obat2an redakan spasme VU dan/ nyeri punggung bagian bawah

Biopsi Ginjal Menentukan sifat, luas, dan prognosis penyakit ginjal Mengambil irisan jaringan korteks ginjal u/ diperiksa dgn teknik mikroskopik canggih Metode: perkutan tertutup atau pembedahan terbuka Mendiagnosa penyakit ginjal, monitor kemajuan penyakit ginjal, mencek efektivitas terapi

Sebelum tes:Inform consent Penkes prosedur, sensasi Kaji pemeriksaan hematologi (hitung darah lengkap, waktu perdarahan, waktu protombin, jml trombosis, tipe serta pemeriksaan silang u/ kemungkinan transfusi) Ambil spesimen urin u/ analisis rutin, kultur, sensitivitas IVP, USG, foto polos abdomen membantu menentukan tempat biopsi Puasa 8 jam sblm tes

Prosedur:Anestesi lokal Berbaring pd permukaan rata dgn bantal/ kantong pasir dibawah perut u/ meninggikan ginjal Nafas dalam saat ginjal diraba Tahan nafas, tdk bergerak jarum anestesi masuk mll otot2 punggung sampai ditarik kembali Dibuat insisi kecil pd kulit teranestesi, tahan nafas & tdk bergerak saat dokter menusukkan jarum dgn stylet (jarum biopsi) u/ mengambil spesimen

Implikasi keperawatan selama prosedur:Beri dukungan emosional, turunkan kecemasan Latih pernafasan Jelaskan sensasi yg dirasakan

Setelah tes:Tekan area biopsi 3-5 menit untuk menghentikan perdarahan, pasang perban Baring terlentang paling sedikit selama 12 jam u/ meminimalkan perdarahan Pantau TV, perdarahan, nyeri, balut tekan Observasi warna, jml, karakteristik urin Pemeriksaan hematologi Konsumsi cairan peroral Kurangi aktivitas berat selama 2 minggu

Kontraindikasi: kanker ginjal, gangguan perdarahan, hipertensi, hanya ada 1 ginjal Komplikasi: perdarahan, hematoma, fistula arteriovenous, infeksi Hasil normal: irisan jaringan menunjukkan struktur normal Hasil abnormal: kanker atau penyakit ginjal lainnya

Angiografi Ginjal Memungkinkan visualisasi arteri renalis Arteri femoralis (aksilaris) ditusuk dgn jarum khusus, sebuah kateter disisipkan ke dalam aorta/ arteri renalis, media kontras disuntikan Saat cairan kontras sampai ginjal, pemeriksa melakukan penyinaran sinar X serial dgn cepat Evaluasi dinamika aliran darah, menunjukkan aliran darah abnormal, bedakan kista renal dan tumor renal, trauma ginjal Menentukan hipertensi renovaskuler Investigasi pembesaran ginjal, ginjal yg tdk berfungsi Evaluasi GGK

Sebelum tes:

Inform consent Penkes: Warna kemerahan wajah, sedikit tdk nyaman saat injeksi anestesi lokal; hangat/ panas saat kontras lewat pembuluh darah dan rasa logam di mulut saat injeksi kontras

Selama tes alat bersuara keras, dentumanKaji alergi kerang2an, yodium, zat kontras lain, gangguan pembekuan darah

Pemberian laksatif8 jam sblm tes puasa Memakai baju RS; logam, perhiasan dilepas

Prosedur: Berbaring pd meja periksa, perawat memasang infus iv Kulit di atas arteri, pembuluh darah tempat injeksi dibersihkan dgn antiseptik Pemeriksa memasukkan kateter pd pembuluh darah ke aorta (perut) dgn kawat pemandu Pemeriksa menginjeksi kontras dan penyinaran Kontras tambahan u/ menentukan posisi aeteri renalis, sinar X serial Pemeriksa melepas kateter, memasang penekan di atas tusukan mencegah perdarahan, pasang perban Prosedur +/- 1 jam

Setelah prosedur PX dibaringkan di TT selama sedikitnya 8-12 jam TV dipantau setiap 15 selama 1 jam dan tiap 30 selama 2 jam sampai stabil Monitor perban memastikan tdk terjadi perdarahan byk, hematoma, pertahankan ekstremitas lurus, Warna, suhu ekstremitas yg terlibat prosedur dipantau Kompres dingin di lokasi penyuntikan membantu mengurangi bengkak dan nyeri Observasi reaksi alergi lambat Dorong asupan cairan ditingkatkan dan monitor

Pengumpulan Spesimen Spesimen acakSaat berkemih alami atau dr kateter Foley Bersih, tdk perlu steril Urinalisis Bisa dibantu dgn minum 30 mnt sebelum BAK

Dilakukan sebelum BABDgn wadah spesimen 120 cc

Spesimen mid stream Relatif bebas mikroorganisme yg terdapat di bagian bawah uretra u/ pemeriksaan kultur dan sensitivitas Prinsip bersih Spesimen steril Pengambilan dr kateter menetap Pengambilan dgn spuit 3 cc dgn jarum kecil ( 23 atau 25) mencegah lubang permanen Jarum yg lebih besar jk dicurigai adanya darah u/ kultur

Spesimen urin waktu tertentu2, 12, 24 jam Beberapa pemeriksaan fungsi ginjal, komposisi urin (kadar steroid, hormon adrenokortikoid, klirens kreatinin, protein

Dimulai setelah klien berkemih, dibuang, baru urin selanjutnya ditampung selama waktu yg dikehendakiBAK sebelum BAB Zat pengawet, didinginkan

Pemeriksaan Umum Urin UrinalisisSegera mungkin, lbh baik dlm 2 jam Urin pagi hari Reagen strip pH, protein, glukosa, keton, darah, Bj,pemeriksaan mikroskopik, leukosit, bakteri, silinder berat jenis urin pagi hr org puasa kemampuan ginjal maksimal ginjal dlm mengkonsentrasi urin

Bj < 1,010 ketidakmampuan ginjal mengkonsentrasi urin/ sekresi ADH tdk cukup Bj > 1,030 dehidrasi Substansi radiopaq/ yg memiliki berat molekul besar (glukosa/ protein) Bj meningkat semu

KulturSpesimen steril 48 jam tumbuh bakteri/ tidak Antibiotik spektrum luas segera setelah kultur