Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

download Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

of 6

Transcript of Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    1/11

    HIKMAWATI

    1112040178

    ICP FISIKA

    U N M

    Preparation

    ofStandardsisotopeP!

    2"#fro$N%&ear Fe&WasteU"Si2!A&

     

    Nuclear Physics Paper 

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    2/11

    1

    CHAPTER I

    INTRODUCTION

    A. Background

     Nuklir merupakan istilah yang yang berhubungan dengan inti atom. Dalam reaksi

    nuklir, dimana dua nuklir atau partikel inti bertubrukan akan selalu menghasilkan energy

    yang dapat digunakan sebagai tenaga nuklir. Setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik 

     pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun

     pemanfaatan nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit. Pasti tidak terlepas dari

    yangnamanya limbah, salah satu jenis limbah yang dihasilkanadalah limbah radioaktif.

    Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung atau terkontaminasi radionuklida pada konsentrasi atau aktivitas yang melebihi batas yang diijinkan (Clearane level! yang

    ditetapkan oleh "adan Penga#as $enaga Nuklir. Selain itu limbah radioaktif merupakan %at

    radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan&atau bahan serta peralatan yang

    terkena %at radioaktif atau menjadi radioaktif dan sudah tidak dapat

    difungsikan&dimanfaatkan. "ahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif 

    kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi

     pengion.

    "erdasarkan aktivitasnya limbahdibedakan atas tigabagian, yaitu limbah aktivitas

    rendah, limbah aktivitas sedang dan limbah aktivitas tinggi. Limbah aktivitas rendah tidak 

    memerlukan penanganan yang khusus, begitupun dengan limbah dengan aktivitas sedang

    yang memerlukan penanganannya tidak memerlukan pendingin namun memerlukan penahan

    radiasi dalam keadaan normal dan pengangkutan. Sedangkan untuk limbah yang aktivitasnya

    tinggi memrlukan pendingin dan penahan radiasi dalam penanganan pada keadaan normal

    dan pengangkutan, termasuk bahan bakar nuklir bekas.

    'lemen bakar )Si*+l yangtelah mengalami radiasi menghasilkan hasil fisi berupa

    isotop+isotop unsur berat termasuk *)-Pu. Limbah jenis ini belum memiliki kelayakan untuk 

    diolah. leh karena itu melalui makalah ini, penulis memberikan alternative lain yaitu

     penggunaan limbah elemen bakar )Si*+l *)-Pu yang tidak dapat diolah, namun dengan

    adanya isotope ini, dapat membantu penelitian yang menggunakan bahan *)-Pu mengingat

     biaya pengiriman isotope jenis ini dari luar negeri yang begitu mahal. leh karena itu,

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    3/11

    1

    melalui tulisan ini penyusun dapat memberikan informasi kepada pembaa bah#a limbah

     bahan bakar radioaktif )Si*+l dapat menghasilkan isotope yang dapat digunakan dalam

     penelitian yakni *)-Pu.

    B. Objectives

    /. ntuk mengetahuibagaimana limbah hasil radiasi pelat elemen bakar)Si*+l

    *. ntuk mengetahui karakteristik isotope *)-Pu.

    ). ntuk mengetahui bagaimana limbah hasil radiasi pelat elemen bakar)Si*+l

    menghasilkan isotope *)-Pu yang bermanfaat dalam penelitian maupun lingkungan.

    C. Beneit

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    4/11

    1

    CHAPTER II

    CONTENT

    A. Pe!at E!e"en Bakar U#$i%&A!

    Pelat elemen bakar (P'"! )Si*+l yang telah mengalami radiasi di reator akan

    menghasilkan beberapa hasil fisi diantaranya adalah transuranium (,Pu!, isotop /)0Cs dan

    hasil fisi lainnya (seperti "a*1 , Sr *1!. Dalam melakukan analisis burn up  (fraksi bakar!,

     banyak larutan hasil analisis elemen bakar nuklir pasa+iradiasi disimpan dalam bilik+panas

    (hot cell)  dengan keaktifan yang sangat tinggi dan belum dapat dilimbahkan karena

    mengandung unsur+unsur berat dari uranium serta transuranium yang mempunyai umur 

     paroh panjang. "eberapa jenis isotop mempunyai umur paroh panjang khususnya isotop/)0Cs, *)2 dan *)-Pu sehingga belum memenuhi persyaratan pengelolaan atau pengolahan

    limbah yang ada di "$N. 3al ini menjadikan latar belakang untuk melakukan pemisahan

    hasil fisi tersebut untuk dipreparasidan dianalisis kandungan isotop /)0Cs dalam bahan bakar 

     bekas tersebut, sekaligus juga membantu "$N dalam rangka pengendalian limbah

    radioaktif.4/5

     Figure 1. Padatan U 3Si2-Al pasca iradiasi dengan aktivitas !!k"#

    B. P!utoniu"&%#'

    Pu&%#'  adalah isotop plutonium yang penting dan dihasilkan& diproduksi melalui

    reaktor nuklir. Plutonium+*)- dan uranium+*)2, digunakan sebagai bahan bakar (fisi nuklir!,

    dalam reaktor nuklir dan bom nuklir.  Pu- 6adioative, hemial element, of the atinoid

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    5/11

    1

    series of the periodi table, atomi no. -7 (-7 protons! 8 several isotops. 9t is the most

    important transuranium element beause of its use as fuel in ertain types of nulear reators

    and as an ingredient in nulear #eapons. $rae amounts of at least t#o plutonium isotopes

    (plutonium*)- and *77! an be found in nature.

    Plutonium, #arm beause of energy released in alpha deay, is a silvery metal that

    takes on a yello# tarnish in air. $he element #as first deteted (/-7/! as the isotope

     plutonium+*): by ;lenn $. Seaborg, ennedy, and rthur C. =ahl, #ho produed

    it by deuteron bombardment of uranium+*): in the /2*+m (?@+inh! ylotron at "erkeley,

    Calif. 9tis fissionable, has a relatively long half+life (*7//@ years!

    Plutonium eAhibits siA forms differing in rystal struture and density (allotropes!B

    the alpha form eAists at room temperatures. ost stable isotope *77

    elting point ?)-.2 C (/,/:)./ E!

    "oiling point ),*)2 C (2,:22 E!

    Speifi gravity (alpha! /-.:7 (*2 C!

    Aidation states 1), 17, 12, 1?

     Produksi Plutoniu$

    /. 6eaktor Neutron LambatDalam reaktor nuklir yang menghasilkan& memproduksi plutonium, batangan+

     batangan uranium+*): digunakan sebagai sumber neutron lambat (ther$al neutron!, dan

     batangan+batangan uranium+*): lain+nya sebagai sasaran+nya.6eaktor ini, butuh ir berat

    ( Heav( )ater  !, yang mana penting, air berat tidak menyerap neutron, mendukung

    keberhasilan ranium+*): dalam menangkap neutron lambat.6eaktor ini, lebih murah,

    tidak menggunakan uranium+*)2, tetapi kurang efisien, uranium+*): lebih mudah untuk 

    menangkap neutron epat daripada menangkap neutron lambat. =hile light #ater 2+*@F

    enrihed uranium (pressuri%ed #ater, boiling #ater!. $he CANDU, short for CANada

    Deuteriu"&Uraniu" reactor is a Canadian+invented, pressuri%ed heavy #ater.

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    6/11

    1

    Figure. 1 %euteriu$-Uraniu$ &eactor 

    Plutonium+*)- and *7/ are fissile, meaning the nulei of their atoms an split

    #hen bombarded by neutrons, releasing energy, gamma radiation and more neutrons.

    $hese neutrons an sustain a nulear hain reation, leading to appliations in nulear 

    #eapons and nulear reators.

    a. ranium present in the fuel rods.

     b. asionally, #hen an atom of +*): is eAposed to neutron radiation, its nuleus

    #ill apture a neutron, hanging it to +*)-.

    . $his happens more easily #ith lo#er >ineti 'nergy (as +*): fission ativation

    is ?.?eG!. $he +*)- then rapidly undergoes t#o beta deays.

    d. fter the *): absorbs a neutron to beome *)- it then emits an eletron and

    an anti+neutrino by H +deay to beome Neptunium+*)- (Np! and then emits

    another eletron and anti+neutrino by a seond H+*)- deay to beome *)-PuI

    e

    e

    ve Pu 'p

    ve 'pU U n

    ++→

    ++→→+

    *)-

    -7

    *):

    -)

    *):

    -)

    *)-

    -*

    *):

    -*

    *. 6eaktor Neutron LambatDalam reaktor nuklir yang menghasilkan& memproduksi plutonium, batangan+

     batangan uranium+*)2 digunakan sebagai sumber neutron epat, dan batangan+batangan

    uranium+*): sebagai sasaran+nya. ir biasa ( H%O*+ digunakan sebagai pendingin. ir 

     berat ( 3eavy #ater ! tidak dibutuhkan. 6eaktor ini, lebih mahal, tetapi jauh lebih efisien,

    uranium+*): lebih mudah untuk menangkap neutron epat daripada menangkap neutron

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    7/11

    1

    lambat.ranium+*): menangkap neutron, dan berubah menjadi uranium+*)-, suatu unsur 

    yang tidak stabil, yang akan meluruh menjadi neptunium+*)-, yang selanjutnya akan

    meluruh lagi, dengan #aktu paruh *,)22 hari, menjadi Plutonium+*)-.

    Dalam reaksi itu, juga dibantu oleh beryllium ("e!, yang mana untuk memantulkan dan

    menghasilkan lebih banyak neutron, dan otomatis memperepat reaksi nuklir tersebut.

     (e) n "e "en   ?0,/*:-   −+→+

    (energi yang diserap jauh terlalu keil, neutron+neutron tetap bergerak pada level energi

    yang tinggi!

    ranium+*):, umumnya digunakan selama beberapa minggu saja dalam reaktor 

    nuklir, kemudian diangkat& diambil untuk diproses seara kimia, untuk didapatkan

     plutonium+*)-. 3al ini untuk menegah kandungan plutonium+*7@ yg terlalu banyak,

    yang mana juga terbentuk disamping plutonium+*)-.Plutonium+*7@ tidak dapat

    dibedakan seara kimia, dan sangat mahal serta sulit untuk dipisahkan dari plutonium+

    *)-. Plutonium+*7@ tidak digunakan dalam bom nuklir, karena radiasi+nya yang terlalu

    kuat, menyebabkan kerusakan dan kesulitan untuk menanganinya, kandungan Plutonium+

    *7@ tidak boleh dari 0F dalam bom nuklir. Plutonium+*)-, juga harus diampur dengan

     bahan galium ( antara @,- hingga /F per kg plutonium !, ini untuk menstabilkan radiasi

    dari plutonium, sehingga lebih mudah menanganinya, dan sesuai untuk digunakan dalam bom nuklir dan reaktor nuklir.

    C. %#'&Pu dari !i"ba, ba,an bakar nuk!irU#$i%&A!

    Pelat elemen bakar (P'"! )Si*+l yang telah mengalami radiasi di reaktor 

    ;..Si#abessy Serpong menghasilkan beberapa unsur bermassa berat (3eavy 'lement!

    diantaranya adalah unsur transuranium sebagai pemanar alpha antara lain isotop *):,*)7

    dan *):Pu ,*)-Pu serta beberapa hasil fisi sebagai pemanar gamma seperti isotop /)0Cs,"a*1, dan Sr*1. Salah satu tugas pokok (tusi! dari 9nstalasi 6adiometalurgi+P$"N+"$N

    adalah melakukan pengujian bahan bakar pasa iradiasi atau P9' (Post 9rradiation

    'Aamination! yang salah satunya adalah pengujian fisiko kimia dalam penentuan burn up

    (fraksi bakar!.

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    8/11

    1

    Pengetahuan mengenai burn+up bahan bakar pasa iradiasi itu menjadi sangat penting

    untuk mengetahui kualitas bahan bakar dan integritas elemen bakar nuklirnya setelah iradiasi

    di dalam reaktor nuklir. Dalam melakukan analisis burn up (fraksi bakar!, banyak larutan

    hasil analisis elemen bakar nuklir pasa+iradiasi disimpan dalam bilik+panas (hotell! dengan

    keaktifan yang sangat tinggi dan belum dapat dilimbahkan ke P$L6 (Pusat $eknologi

    Limbah 6adioaktif! karena mengandung unsur+unsur berat dari uranium serta transuranium

    yang mempunyai umur paroh panjang,isotop *)2 (#aktu paroh 0,@7A/@: tahun! dan *)-Pu

    (#aktu paroh *,7/A/@7 tahun! serta hasil fisi seperti isotop /)0Cs (dengan #aktu paroh

    )@,/0 th!. >arena isotop tersebut mempunyai umur paroh panjang dengan keaktivan yang

    tinggi sehingga belum memenuhi persyaratan pengolahan limbah yang ada di "$N.

     Namun limbah larutan bahan bakar nuklir tersebut masih memiliki nilai ekonomis

    tinggi karena dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan standar radioaktif 

    seperti isotop *)-Pu. 3al ini dapat membantu "$N dalam memenuhi kebutuhan standar 

    radioaktif sekaligus dalam rangka pengendalian limbah radioaktif. Selain itu, harga standar 

    isotop *)-Pu sangat mahal (6p /:@ juta J 2 ml! dan pengadaan maupun transportasinya dari

    luar negeri memerlukan persyaratan yang ukup ketat karena harus mendapat i%in

     persetujuan dari "adan Penga#as $enaga Nuklir Nasional ("P'$'N! maupun

    9nternational tomi 'nergy geny (9'!, bahkan pada tahun terakhir ini pengadaanisotop *)-Pu sudah dilarang oleh 9' yang di dukung oleh D' (Departement of 'nergy!

    merika Serikat karena kha#atir disalahgunakan untuk pembuatan bom nuklir. Dengan

    alasan tersebut, "$N sebagai instalasi nuklir di 9ndonesia perlu mengatasi ketergantungan

    kepada negara lain untuk menghemat biaya dengan melakukan pembuatan standar isotop

    *)-Pu di 9ndonesia.

    ntuk me#ujudkannya maka penelitian dilakukan pembuatan standar isotop *)-Pu

    dari limbah bahan bakar bekas larutan P'" )Si*+l pasa iradiasi. Pembuatan standar isotop *)-Pu dimulai dengan melakukan preparasi sampel meliputi penimbangan, pelarutan,

     pengeneran, penyaringan di dalam hotell. Setelah diperoleh larutan P'" )Si*+l pasa

    iradiasi dengan paparan radiasi sekitar /2@mSv&jam, kemudian larutan P'" )Si*+l pasa

    iradiasi ditransfer ke glove boA 6./)2 untuk dilakukan pemisahan isotop *)-Pu dari hasil fisi

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    9/11

    1

    yang terdapat didalam bahan bakar bekas tersebut. Pemungutan isotop *)-Pu dilakukan

    dengan metode penukar ion mengikuti prosedur S$ No C./7//+@/.

    Standar isotop *)-Pu yang diperoleh merupakan sumber radiasi alpha yang dapat

    dimanfaatkan dalam penelitian sebagai penandaan (tagging!, standar analisis bahan nuklir 

    dan untuk kalibrasi alat lpha spektrometer. Di dalam analisis P9' bahan bakar nuklir, isotop

    *)-Pu dapat digunakan sebagai isotop monitor burn+up untuk memverifikasi, mengevaluasi

    dan memvalidasi unjuk kerja bahan bakar nuklir baik dari sisi pabrikasi maupun unjuk kerja

    selama di reaktor. Dalam industri, standar radionukida *)-Pu dapat digunakan sebagai

    sumber radiasi alpha dan sebagai standar untuk menganalisis sampel lingkungan antara lain

    sampel tanah, tumbuhan dan air sebagai dampak penemaran dari limbah industri nuklir.

    9sotop *)-Pu yang diperoleh dari pemungutan bahan bakar bekas )Si*+l selanjutnya

    diproses menjadi suatu standar sekunder dalam bentuk standar point dengan aktivitas )@@

    "K&g dan standar larutan dengan volume *2@ ml dengan aktivitas 2@ "K&ml.

    Selanjutnya kedua standar tersebut dikemas sebagai S6 (Standard 6eferene

    aterial! dengan melakukan uji banding antar laboratorium (P$"N, P$>6, P$L6, P$96,

    dan P6S;+"$N!. 9sotop *)-Pu hasil uji banding kemudian disertifikasi oleh P$>6 

    "$N untuk dijadikan sebagai standar sekunder yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber 

    radiasi alpha untuk digunakan di dalam penelitian, lingkungan, maupun industri lainnya.

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    10/11

    1

    CHAPTER III

    C-O$IN

    A. Conc!usion

    /. Pelat elemen bakar (P'"! )Si*+l yang telah mengalami radiasi di reator akan

    menghasilkan beberapa hasil fisi diantaranya adalah transuranium (,Pu!, isotop /)0Cs

    dan hasil fisi lainnya (seperti "a*1 , Sr *1!. Dalam melakukan analisis burn up  (fraksi

     bakar!, banyak larutan hasil analisis elemen bakar nuklir pasa+iradiasi disimpan dalam

     bilik+panas (hot cell) dengan keaktifan yang sangat tinggi dan belum dapat dilimbahkan

    karena mengandung unsur+unsur berat dari uranium serta transuranium yang mempunyai

    umur paroh panjang.*. emproduksi *)-Pu dapat dilakukan dengan reator neuron lambar, reaktorneutron epat,

    dan dapat pula dengan memanfaatkan limbah elemen bakar)Si*+l pasa irradiasi.

    ). Pembuatan standar isotop *)-Pu dimulai dengan melakukan preparasi sampel meliputi

     penimbangan, pelarutan, pengeneran, penyaringan di dalam hotell. Setelah diperoleh

    larutan P'" )Si*+l pasa iradiasi dengan paparan radiasi sekitar /2@mSv&jam,

    kemudian larutan P'" )Si*+l pasa iradiasi ditransfer ke glove boA 6./)2 untuk 

    dilakukan pemisahan isotop *)-Pu dari hasil fisi yang terdapat didalam bahan bakar 

     bekas tersebut. Pemungutan isotop *)-Pu dilakukan dengan metode penukar ion

    mengikuti prosedur S$ No C./7//+@/.

    B. $uggestion

  • 8/19/2019 Pembuatan Standar Isotop 239Pu Dari Limbah Bahan Bakar Nuklir U3si2.docx

    11/11

    1

    RE/ERENCE$

    4/5 slina "r.;inting, Dian nggraini. *@/@. Pusat *eknologi "ahan "akar 'uklir + "A*A', Pengaruh

     Pena$bahan eolit *erhadap Pe$isahan sotop 13/cs %ala$ Pelat 0le$en "akar U3si2- Al Pasca radiasi. Gol. 0 No. * 3alI 07 /2?

    4*5 . 3. Nassef, S. . 'l ongy, . . Diab nd .S. 'l+$aha#y. *@@:.  ournal 'uclear And  &adiation Ph4sics5 %eter$ination Plutoniu$ sotopes n Standard aea &eerence

     aterials "4 %estructive Anal4tical *echni#ueGol. ), No. /, Pp. */+)@

    4)5 Development of Pu+*)- Proesses and Eailities 0d6in '. oore5 %onald A. rth5 7all4 ". Su$ner5and a$es A. Purcell 

    [4] Ristek. 2014. Pe$buatan Standar sotop 238Pu %ari 9i$bah "ahan "akar 'uklir U3si2-

     Al Pasca-radiasi Untuk %igunakan %ala$ Penelitian aupun

     9ingkungan.http://insentif.ristek.go.id/new_insinas/detail_penelitian.php?

    &id=122&id_for!="#R$__dd%'(4de0014'%0d10(d()10d)%*

    ef*. Diakses pada >amis 2 P 6iset untuk >esejahteraan. *@/7. Pe$buatan Standard &adionuklida 13/cs %ari 9i$bah "ahan

     "akar 'uklir U3si2-Al Pasca-radiasi Untuk %igunakan %ala$ Penelitian aupun

     ndustri. httpI&&pkpp.ristek.go.id&indeA.php&penelitian&detail&2@ . Diakses pada >amis 2