pembesaran ikan

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki potensi sumber daya perairan yang cukup besar untuk usaha budidaya ikan, namun usaha budidaya ikan kakap belum banyak berkembang, sedangkan di beberapa negara seperti: Malaysia, Thailand dan Singapura, usaha budidaya ikan kakap dalam jaring apung (floating net cage) di laut telah berkembang. Ikan Kakap Putih ( Lates calcarifer, Bloch ) atau lebih dikenal dengan nama seabass/Baramundi merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Produksi ikan kakap di Indonesia sebagian besar masih dihasilkan dari penangkapan di laut dan hanya beberapa saja diantarannya yang telah di hasilkan dari usah pemeliharaan (budidaya). Kebutuhan akan gizi mutlak diperlukan karena meningkatkan produktifitas manusia di segala bidang. Maka perlu dicari bahan pangan yang bermutu baik dengan harga yang relatif terjangkau dan mudah didapat. Di antaranya adalah ikan, baik dari hasil tangkapan di laut maupun hasil budidaya. Daging ikan segar ternyata cukup mengandung protein antara 16%-24%, lemak antara 0,2%-2,2%, unsur mineral, vitamin serta karbohidrat. Penderita tekanan darah tinggi sangat cocok mengkonsumsi ikan karena daging ikan tidak mengandung kolesterol. 1

description

laporan

Transcript of pembesaran ikan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia memiliki potensi sumber daya perairan yang cukup besar untuk usaha budidaya ikan, namun usaha budidaya ikan kakap belum banyak berkembang, sedangkan di beberapa negara seperti: Malaysia, Thailand dan Singapura, usaha budidaya ikan kakap dalam jaring apung (floating net cage) di laut telah berkembang. Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) atau lebih dikenal dengan nama seabass/Baramundi merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor.

Produksi ikan kakap di Indonesia sebagian besar masih dihasilkan daripenangkapan di laut dan hanya beberapa saja diantarannya yang telah di hasilkan dari usah pemeliharaan (budidaya).

Kebutuhan akan gizi mutlak diperlukan karena meningkatkan produktifitas manusia di segala bidang. Maka perlu dicari bahan pangan yang bermutu baik dengan harga yang relatif terjangkau dan mudah didapat. Di antaranya adalah ikan, baik dari hasil tangkapan di laut maupun hasil budidaya. Daging ikan segar ternyata cukup mengandung protein antara 16%-24%, lemak antara 0,2%-2,2%, unsur mineral, vitamin serta karbohidrat. Penderita tekanan darah tinggi sangat cocok mengkonsumsi ikan karena daging ikan tidak mengandung kolesterol.

1.2 Tujuan PraktikumAdapun tujuan dilakukannya praktikumpembesaran ikan ini, yaitu :a. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembesaran ikan kakap putihb. Mahasiswa dapat lebih trampil dan aktif dalam kegiatan pembesaran ikan kakap putihc. Mahasiswa dapat lebih terampil dalam pemeliharaan ikan kakap putih

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Budidaya ikan dapat berjalan dengan lancar salah satunya adalah dengan mengetahui biologi biota yang akan kita pelihara. Hal tersebut bertujuan agar kita dapat memanipulasi habitat dan jenis makanan biota tersebut. Ikan tawar dapat hidup di laut, dan ikan laut dapat hidup di air tawar di karenakan manipulasi lingkungan tersebut yang berawal dari mengenal biologinya. Tetapi para pembudidaya sering mengabaikan tentang biologi tersebut karena menurutnya tidak penting. Hal demikianlah yang menyebabkan kegagalan dalam berbudidaya (Kordi, 1997).

Banyak jenis ikan yang hidup di air laut atau payau dapat dibudidayakan di air tawar atau sebaliknya. Hal tersebut dapat dilakukan karena pengetahuan tentang biologi ikan tersebut telah dikuasai. Jenis ikan air laut yang dapat dibudidayakan di air tawar contohnya ikan kakap putih. Ikan kakap putih dapat dibudidayakan di air tawar karena telah dilakukan penelitian terhadap kehidupan ikan tersebut di alamnya. Ikan air tawar yang dapat dibudiayakan di air laut atau payau contohnya ikan nila. Ikan nila merupakan ikan air tawar yang cukup ekonomis. Sama halnya dengan ikan kakap, ikan nila dapat dibudidayakan di air laut atau payau karena telah dilakukan pengamatan tentang biologinya ( Said, 2007).

Gambar Ikan Kakap Putih

2.1 Klasifikasi ikan kakap putihJenis ikan kakap di Indonesia sangat banyak. Dari begitu banyak jenis ikan kakap di Indonesia ada tiga suku yang cukup di kenal oleh masyarakat, yakni suku Lutjanidae, Labotidae, dan Centropomidae. Ketiga suku ikan kakap ini hidup di alam yang berbeda beda. Suku Lutjanidae habitatnya di air laut, suku Labotidae habitatnya di air payau dan suku Centropomidae memiliki habitat yang luas yaitu dapat hidup di air laut, payau dan tawar. Ikan kakap putih termasuk ke dalam suku Centropomidae sehingga ikan kakap putih dapat dibudidayakan di KJA dan tambak (Said, 2007).

Ikan kakap putih diberi nama oleh M.E Bloch pada tahun 1790. Klasifikasi ikan kakap putih tersebut yaitu :Phillum : ChordataSub phillum : VertebrataKlas : PiscesSubclas : TeleosteiOrdo : PercomorphiFamili : CentroponidaeGenus : LatesSpecies : Lates calcarifer

2.2 Morfologi ikan kakap putihIkan kakap termasuk ikan buas, hal ini dapat di lihat dari bentuk mulutnya. Ikan kakap putih memiliki mulut yang lebar dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap lebih maju di bandingkan rahang atasnya. Itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau karnivora (Sudjiharno, 1999).

Ikan kakap juga seperti ikan lainnya memiliki sirip. Sirip ekor ikan kakap putih berbentuk bulat. Ikan kakap putih memiliki sirip punggung berjari jari keras, kuat dan kaku. Jari jari siripnya terdiri dari 3 jari keras dan 7-8 jari lunak pada sirip punggungnya. Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri ciri khusus jika di bandingkan dengan ikan lainnya (Mulyono, 2011).

Dilihat dari matanya ikan kakap juga memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan ikan yang lainnya yang mempunyai mata berwarna hitam. Perbedaannya adalah warna mata ikan kakap putih ber warna merah terang. Mata ikan kakap putih lebih kecil di bandingkan ikan kakap lainnya (Chalik dkk, 2005).

Tubuh ikan kakap putih memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip ekor melebar. Tulang rahang atas melewati mata sebelah belakang sedangkan rahang bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya. Bentuk kepala tirus ke depan. Warna tubuhnya perak keabuabuan sewaktu dewasa, pada waktu masih burayak warnanya gelap (1-2 bulan), kemudian akan terang setelah menjadi gelondongan (3-5 bulan). Ukuran maksimalnya dapat mencapai 170 cm (Kordi, 2010).2.3 Habitat ikan kakap putihIkan kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup di laut. Namun setelah di lakukan penelitian ikan kakap putih memiliki habitat yang sangat luas. Ikan kakap putih dapat hidup di daerah laut yang berlumpur, berpasir, di ekosistem mangrove. Nelayan sering mendapatkan ikan kakap putih ketika melaut. Ikan kakap yang hidup di laut lebih besar ukurannya di bandingkan yang di pelihara di air payau atau di air tawar. Hal itu mungkin di sebabkan karena makanannya banyak di habitat aslinya (Kordi, 2011).

Ikan kakap juga dapat hidup di air payau. Ikan kakap akan menuju daerah habitat aslinya jiak akan memijah yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur yang menetas akan beruaya menuju pantai dan larvanya akan hidup di daerah yang bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah ukuran larvanya maka ikan kakap putih tersebut akan beruaya ke air payau (Mulyono, 2011).

Selain di air laut dan payau, ikan kakap putih juga dapat hidup di air tawar. Larva ikan kakap dapat di temukan di perairan tawar seperti di sawah dan danau. Pernah ditemukan ikan kakap putih di temukan di sungai Bengawan Solo sampai sejauh 200 km dari pantai. Di sungai Kattiong, Langnga, Pinrang, Sulawesi Selatan pernah di jala ikan kakap putih berukuran panjang 107 cm dan berat 40 kg. Hal ini menunjukkan bahwa ikan kakap dapat juga di pelihara di air tawar (Budi, 2009).

2.4 Makanan dan kebiasaan makanIkan kakap putih merupakan jenis ikan buas atau predator sehingga sudah pasti makanannya adalah daging. Ikan kakap memangsa semua jenis ikan yang berukuran lebih kecil dari badannya seperti ikan teri, plankton, udang, cumi cumi, dan hewan kecil lainnya. Ikan kakap putih juga dapat di berikan pakan buatan seperti pelet. Pelet yang di berikan harus mempunyai kandungan protein yang tinggi. Menurut para petani ikan kakap yang di berikan pakan alami dagingnya lebih enak dari ikan kakap yang di berikan pakan buatan berupa pellet (Kordi, 2011).

Berdasarkan penelitian yang di lakukan selama 90 hari, bobot ikan kakap dipengaruhi oleh kadar protein dalam pakan buatan. Semakin tinggi kadar proteinnya semakin efektik pengaruhnya terhadap bobot mutlak ikan kakap putih. Pada pakan berkadar protein 40% yaitu 180,2 gram bobot ikan mutlak mencapai nilai tertinggi. Kadar protein adalah terendah 25% yaitu 154,5 gram (Utojo, 1995).

Ikan kakap putih adalah salah satu ikan karnivora yang mampu mencerna protein lebih besar dari jumlahnya jika di bandingkan dengan ikan omnivora maupu herbivora untuk kelangsungan hidupnya. Kadungan pakan yang memiliki serat yang kasar mampu mempengaruhi daya cerna ikan kakap putih, sehingga pakan yang baik buat ikan kakap putih adalah pakan yang tidak memiliki serat atau mempunyai serat sedikit. Pakan yang memiliki karbohidrat yang tinggi tidak baik bagi pertumbuhan ikan karena karbohidrat bukan merupakan sumber energi utama ikan khususnya ikan karnivora seperti ikan kakap putih (Sudjiharno, 1999).

Selain jenis pakan, untuk berhasi membudidayakan ikan kakap putih yaitu kita juga harus mengetahui kebiasaan makannya. Ikan kakap putih biasanya berdiam diri di dasar. Menunggu mangsa mendekat lalu menyergapnya. Sifat demikianlah yang menunjukkan kalau ikan kakap putih itu termasuk ikan buas. Sifat buas ikan kakap ini menyebabkan ikan kakap putih ini mudah di tangkap baik dengan pancing maupun jala. Iakn kakap putih mudah di tangkap di setiap waktu, baik pagi, siang, sore, maupun malam (Said, 2007).

2.5 Reproduksi ikan kakap putihIkan kakap putih merupakan ikanhermaprodit protandryjika di lihat dari siklus hidupnya.Hermaprodit protandryadalah mampu mengubah kelamin jantan menjadi kelamin betina. Pada saat awal reproduksinya ikan kakap putih berjenis kelamin jantan, kemudian pada umur lebih dari 6-8 tahun akan berubah menjadi betina. Selain dari umurnya, ikan kakap putih juga akan berubah kelamin dari jantan menjadi betina pada ukuran 2 kg. Ikan kakap putih akan mempunyai testis pada umur 1-2 tahun. Perubahan kelamin ikan kakap jantan menjadi ikan betina setelah ikan kakap putih berumur 5-6 tahun (Chalik dkk, 2005).

Ikan kakap putih sering beruaya pada akhir musim panas dan musim pemijahan yang terjadi pada awal musim penghujan. Akibat perubahan suhu dan salinitas diperiran terjadi pemijahan pada musim penghujan. Salah satu faktor yang penting dalam proses pemijahan ikan kakap putih adalah suhu dan salinitas. Bila musim penghujan terlambat maka musim pemijahan ikan kakap putih juga akan terlambat (Sudjiharno, 1999).

Pada saat musim pemijahan induk ikan kakap jantan dan betina sangat mudah di kenali. Ikan kakap putih pada ukuran panjang yang sama, ikan kakap putih jantan akan kelihatan lebih kecil dan badannya paling langsing di bandingkan ikan kakap putih betina. Ikan kakap putih jantan juga dapat di ketahui dengan melakukan striping, jika yang keluar adalah sperma maka ikan kakap tersebut adalah jantan dan jika yang keluar adalah telur maka ikan kakap tersebut adalah betina (Sudjiharno, 1999).

Telur ikan kakap yang telah matang gonad biasanya jumlahnya tergantung ukuran dari kakap putih tersebut. Seekor induk yang memiliki berat 1,05 meter mampu menghasilkan telur sebanyak 7,5 juta butir telur. Telur yang telah dibuahi oleh ikan jantan akan mengapung di permukaan air. Sifat telur yang mengapung ini mempermudah dalam pengumpulannya (Kordi, 1997).

BAB IIIMETODELOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan TempatPraktikum Pembesaran Ikan Kakap Putih ini dilakukan selama 3 bulan dan dilaksanakan di tambak Desa Lamdingin, Dusun Gano, Kecamatan Kota Alam.

3.2 Alat dan BahanAdapun alat dan bahan yang digunakan pada pratikum Pembesaran Ikan Kakap Putih adalah sebagai berikut :NoAlat dan bahanJumlah

1.Ikan Kakap Putih800 ekor

2.Pisau/parang2 Unit

3.Happa1 Unit

4.Timbangan1 Unit

5.Anco1 Unit

6.Jala/pukat1 Unit

7.pH meter1 Unit

8.Refracktometer1 Unit

9.Ikan rucahAdlibitum

3.3 Metode Kerjaa. Persiapan lahanPersiapkan lahan diperlukan untuk meminimalisir patogen yang terdapat pada lahan, kami hanya melakukan pembalikkan tanah untuk mengatas ipatogen yang tersisa pada akibat dari budidaya sebelumnnya

b. Penebaran benihsebelum menebarkan benih,kami melakukan aklimatisasi. Aklimanitasi berguna untuk untuk menanggani ikan yang baru memasuki habitat baru, diharapkan tingkat stress ikan akan berkurang.

c. Pemberian pakanPemberian pakan pada 3 minggu pertama kami memberikan jentik nyamuk, karena ukuran bukaan mulut relatif kecil. Setelah memasuki minggu ke-4, kami memberikan ikan rucah.

d. Pengambilan sampelAda beberapa alternatif saat pengambilan sampel yaitu menggunakan anco, jala , jaring pukat. Sampel ditimbang dan diukur.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Tabel 4.1 Kualitas air tambakTanggalWaktu(WIB)Suhu(C)DO(Mg/l)pHSalinitas(Ppt)

06.11.201313.1532178,430,19

08.11.201315:3830,627.88,2831,6

26.11.201309:0024158,233,6

04.12.201309:1524Alat rusakAlat rusak33,3

11.12.201309.003011,5Alat rusak31,3

02.01.201416:002613834

16.01.201410.0023177.233.5

Tabel 4.2 Pertumbuhan IkanNoHARI KE-Jumlah sampelBerat (Wt-W0)W(gr)SGR(%)

110155,13-

225151711,878

3451532,215,23.2

4613042,510,31,6

57110081,6971,397

Pertumbuhan mutlak ikan kakap putih Wt-W0 = 81,69 - 5,13 = 76,56 gr

Tabel 4.3 Biaya Investasi Pembesaran Ikan Kakap PutihNoJenis AlatJumlahHarga Satuan(Rp)Total biaya (Rp)Penyusutan (10%)

1Instalasi Listrik500.000500.00050.000

2Parang2 buah35.000700007.000

3Senter1 unit110.00011000011.000

4Saok1 unit10.000100001.000

5Tambak20*40m1.500.0001500000150.000

6Sterofoam140.000400004.000

7Gunting210.0020.0002.000

TOTAL

2.250.000225.000

Tabel 4.4 Biaya Operasional Pembesaran Ikan Kakap PutihNoJenisJumlahHarga Satuan (Rp)Total Biaya 2 bulan (Rp)Total Biaya 4 bulan (Rp)

1Bibit800 ekor1.200960.000960.000

2Ikan Rucahdisesuaikan1.102.0004.408.000

3Pelet1 kg15.000150.000150.000

4Transfortasi400.000700.000700.000

5Sewa Mesin2 kali300.000600.000

6Tali Rafia1 gulung15.00015.00015.000

7Es Balokdisesuaikan1S.00052.000208.000

Lain-lain200.000500.000

TOTAL

3.344.0007.541.000

Tabel 4.5 Rincian Kelayakan UsahaNoANALISISNILAI

1Total BiayaRp 7.766.000

2PenerimaanRp 14.400.000.000

3Laba OperasionalRp 14.392.459.000

4Laba Bersih Sebelum PajakRp 14.392.234.000

5Laba Bersih Dalam 1 Kali PanenRp 14.392.234.000

6Arus kasRp 14.392.459.000

7R/C1.854

8Jangka Waktu Pengembalian0,00068

9BEP Minimum Biomassa Panen155,32 Kg

10BEP Minimum HargaRp. 10786,11

4.2 PembahasanHabitat hidup Kakap Putih berada di air payau terutama yang bersuhu air cukup hangat dan bersih disekitar muara karena disinilah tempat makanan dari kakap berupa udang dan ikan ikan kecil lainnya cukup banyak didapatkan. Kakap putih juga dapat ditemui di laut yang tidak jauh dari pantai, dekat bebatuan, karang , tonggak tonggak kayu di muara-muara sungai/kali, dalam tambak atau aliran air ke tambak, DAM, Jembatan dekat muara, Tikungan sungai, banjir kanal, anak sungai, daerah pengairan sungai dekat muara, terutama dengan banyak kayu pada dasarnya, bahkan sampai wilayah pedalaman sungai serta daerah daerah lain yang masih terhubung secara langsung dengan laut dan terpengaruh oleh air pasang-surut air laut.Ringkasnya kakap putih melakukan migrasi dari air tawar ke air asin untuk bertelur dan kembali berkumpul ke arah sungai karena ikan kakap berhabitat disekitar muara dan juga dapat beradaptasi dari perairan laut ke air tawar atau sebaliknya.

Ikan kakap putih (Lates calcarifer)ini memiliki badan memanjang, ramping, sirip ekor lebar, mulut lebar, dan bergigi halus. Tubuh berwarna dua tingkatan yaitu kecoklatan dengan bagian sisi dan perut berwarna keperakan untuk ikan yang hidup di laut dan coklat keemasan pada ikan yang ada di lingkungan tawar. Ikan dewasa berwarna kehijauan atau keabu-abuan pada bagian dorsal dan keperakan pada bagian ventral, sedangkan pada ukuran juvenile berwarna coklat agak kehitaman pada bagian dorsal dan berwarna keperakan pada bagian ventral.

Ada beberapa kendala yang kami hadapi saat dilaksanakannya pratikum pembesaran ikan ini, diantaranya yaitu pakan ikan rucah yang tidak stabil melainkan stok pakan ikan rucah yang tidak stabil ini menyebabkan pertumbuhan ikan kakap di tambak menjadi ternganggu, dimana ikan yang kami tebar kan di tambak tidak mau memakan pakan komersial (pellet).

HamaHama yang datang di malam hari tidak dapat di cegah, dikarenakan kondisi lingkungan yang mendukung banyaknya hama seperti ular dan biawak . Hal ini tidak dapat kami tanggulangi, salah satu penyebabnya karena kurangnnya pencahayaan di sekitar tambak pada malam hari, jadi hal tersebut mengurangi pandangan kami.

Pada saat pengambilan data ke-1 sampai ke-3, kami menggunakan anco dan ikan yang didapat relatif kecil. Jadi, pada pengambilan data terakhir kami menggunakan jala/pukat dan mendapatkan ikan yang relatif yang besar dari pada pengambilan data sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa dalam pengambilan data sebelum nya kami kurang cermat dalam menggunakan alat-alat yang memungkinkan hasil data yang kurang tepat.

BAB VPENUTUP

2.6 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari praktikum Pembesaran Ikan Kakap Putih ini yaitu :a. Ikan kakap putih merupakan ikan predator. Ikan kakap putih disebut ikan predator dapat di tandai dengan sifatnya yang buas dan giginya yang tajam.b. Ikan kakap putih merupakan hermaprodit protandry yaitu dapat mengubah kelamin jantan menjadi betina pada ukuran tubuh tertentu.c. Pembesaran ikan kakap di tambak harus diperhatikan manajemen pakan, kualitasa air agar budidaya ikan kakap tersebut dapat berhasil dengan baik.d. Hama dan penyakit ikan kakap sangat membahayakan ikan kakap sehingga dalam pemeliharaan ikan harus dilakukan dengan baik agar hama dan penyakit dapat terminimalisir.e. Ikan kakap putih merupakan jenis ikan buas atau predator sehingga sudah pasti makanannya adalah daging. Ikan kakap memangsa semua jenis ikan yang berukuran lebih kecil dari badannya seperti ikan teri, plankton, udang, cumi cumi, dan hewan kecil lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Budi, 2009. Perkembangan Rekayasa Teknologi Pembenihan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) di Balai Budidaya Laut Lampung, Ditjen Perikanan, Lampung.Chalik dkk, 2005.Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta

Kordi, 1997. Buletin Budidaya Laut seri 5 & 6. BBL Lampung, Ditjen Perikanan, Lampung.Kordi, 2010. Biologi dan Budidaya Kakap Putih (Lates calcarifer) INFISH Manual seri No. 47. Ditjen Perikanan-International Development Research Centre. Jakarta.Kordi, 2011. Pengendalian Penyakit Dalam Kurungan Apung Di Laut. Makalah Temu Tugas Pemanfaatan Sumber Daya Hayati Lautan Bagi Budidaya. Serang

Mulyono, 2011. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta. Jakarta.

Said, 2007. Petunjuk Pengoperasian Unit Sarana Pembesaran Ikan. Hak Ciptaka. Jakarta

Sudjaharno, 1999. Teknik Pemijahan Kakap Putih (Lates calcariferBloch) Dengan Rangsangan Hormonal. Infish Manual Seri No. 26. Dirjenkan.

Utojo, 1995. Sumber daya ikan kakap (Lates calcalifer) dan Bambangan (Lujtanus spp) di Indonesia. LON LIPI,

LAMPIRANLampiran 1. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 16 November 2013

SampelPanjang(cm)Lebar (cm)Berat(gram)

18,72,76

27,12,25

372,35

47,52,35

572,25

68,52,56

7724,5

87,12,25

982,45,5

107,22,24

1182,56

127,22,34,5

138,32,45,5

147,12,25

1572,25

Total112.136.977

Rata-rata7,52,45,13

Lampiran 2. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 01 Desember 2013

SampelPanjang(cm)Lebar(cm)Berat(gr)

110312

29311

310,53,516

48,52,212

58,5314

610,53.218

710,53,518

811426

9113,220

1010,53,517

1112425

12113,523

1392,715

148,52,612

1510316

Total105,544,7255

Rata-rata7,032,9817

Lampiran 3. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 21 Desember 2013

SampelPanjang (cm)Lebar (cm)Berat (gr)

1133,122

213,53,122

3133,840

4123,226

5123,226

6133,226

716450

8143,330

9133,432

10143,334

1116450

12133,528

13123,522

1416450

1512326

Total202,551,6484

Rata-rata13,53,4432,2

Lampiran 4. Sampling pengukuran Kakap Putih pada 06 Januari 2014

SampelPanjang ( Cm )Berat ( gr )

11650

21640

31335

414,540

51655

61330

71545

81435

91550

101540

1115,550

1215,550

1316,550

141652

151430

1615,550

171751

181535

1913,532

201660

2114,535

221435

231530

2415,540

251540

261540

271540

281750

291645

301540

Total4541275

Rata-rata15,13342,5

Lampiran 5. Jadwal pemberian pakan

Hari/TanggalKelompok (cewe)Kelompok (cowo)Jumlah Pakan (gr)

Jumat / 8 November 2013---

Sabtu / 9 November 20131 dan 25Jentik Nyamuk

Minggu / 10 November 20133 dan 46Jentik Nyamuk

Senin / 11 November 20135 dan 67Jentik Nyamuk

Selasa / 12 November 20131 dan 28Jentik Nyamuk

Rabu / 13 November 20133 dan 41Jentik Nyamuk

Kamis / 14 November 20135 dan 62Jentik Nyamuk

Jumat / 15 November 20131 dan 23Jentik Nyamuk

Sabtu / 16 November 20133 dan 44900

Minggu / 17 November 20135 dan 65900

Senin / 18 November 20131 dan 26900

Selasa / 19 November 20133 dan 47900

Rabu / 20 November 20135 dan 68900

Kamis / 21 November 20131 dan 21900

Jumat / 22 November 20133 dan 42900

Sabtu / 23 November 20135 dan 631000

Minggu / 24 November 20131 dan 241000

Senin / 25 November 20133 dan 451000

Selasa / 26 November 20135 dan 661000

Rabu / 27 November 20131 dan 271000

Kamis / 28 November 20133 dan 481000

Jumat / 29 November 20135 dan 611000

Sabtu / 30 November 20131 dan 221500

Minggu / 1 Desember 20133 dan 431500

Hari/TanggalKelompok (cewe)Kelompok (cowo)Jumlah Pakan (Kg)

Senin / 2 Desember 20135 dan 641500

Selasa / 3 Desember 20131 dan 251500

Rabu / 4 Desember 20133 dan 461500

Kamis / 5 Desember 20135 dan 671500

Jumat / 6 Desember 20131 dan 281500

Sabtu / 7 Desember 20133 dan 412000

Minggu / 8 Desember 20135 dan 622000

Senin / 9 Desember 20131 dan 232000

Selasa / 10 Desember 20133 dan 442000

Rabu / 11 Desember 20135 dan 652000

Kamis / 12 Desember 20131 dan 262000

Jumat / 13 Desember 20133 dan 472000

Sabtu / 14 Desember 20135 dan 682500

Minggu / 15 Desember 20131 dan 212500

Senin / 16 Desember 20133 dan 422500

Selasa / 17 Desember 20135 dan 632500

Rabu / 18 Desember 20131 dan 242500

Kamis / 19 Desember 20133 dan 452500

Jumat / 20 Desember 20135 dan 66-

Hari / Tanggal Kelompok (cewe)Kelompok (cowo)Jumlah Pakan (gr)

Sabtu / 21-Desember-20131 dan 271000

Minggu / 22- Desember -20133 dan 481300

Senin / 23- Desember -20135 dan 61900

Selasa / 24- Desember -20131 dan 221200

Rabu / 25- Desember -20133 dan 431000

Kamis / 26- Desember -20135 dan 64800

Jumat / 27- Desember -20131 dan 251000

Sabtu / 28- Desember -20133 dan 461000

Minggu / 29- Desember -20135 dan 671000

Senin / 30- Desember -20131 dan 281000

Selasa / 31- Desember -20133 dan 41800

Rabu / 1-Januari-20135 dan 62900

Kamis / 2- Januari -20131 dan 231000

Jumat / 3- Januari -20133 dan 443500

Sabtu / 4- Januari -20135 dan 653500

Minggu / 5- Januari -20131 dan 264000

Senin / 6- Januari -20133 dan 474000

Selasa / 7- Januari -20135 dan 684000

Rabu / 8- Januari -20131 dan 214000

Kamis / 9- Januari -20133 dan 423500

Jumat / 10- Januari -20135 dan 635000

Sabtu / 11- Januari -20131 dan 245000

Minggu / 12- Januari -20133 dan 454000

Senin / 13- Januari -20135 dan 664000

Selasa / 14- Januari -20131 dan 274000

Rabu / 15- Januari -20133 dan 48

Kamis / 16- Januari 20135 dan 61

13