Pemberian Obat Pada Lansia
-
Upload
fitria-anwarawati -
Category
Health & Medicine
-
view
1.914 -
download
11
description
Transcript of Pemberian Obat Pada Lansia
FARMAKOLOGI
Pemberian obat pada Lansia
By: Groub 7
1. Indra Dwi Agustian (1301100001)2. Ervita Dinnis Pangesti (1301100013)3. Fatimah Khairun N isa (1301100024)4. Dani Wahyu Fritama (1301100031)5. Fitria Anwarawati(1301100036)6. Ummu Habibah (1301100044)7. Yolanda Indiana(1301100054)
Nama kelompok
By: Groub 7
Yang akan dibahas
Perubahan pada lansia
Prinsip pengobatan pada
lansia
Efek samping obat pada lansia
Obat obat yang sering diresepkan
pada lansia
Peresepan obat yang rasional pada lansia
Ketidak-patuhan pengobatan pada
lansia
Penyuluhan pada lansia
Proses keperawatan pada
lansia
By: Groub 7
Perubahan fisiologi pada
lansia
Perubahan farmakokinetik
Perubahan farmakodinamik
Perubahan Pada usia lanjut
By: Groub 7
Perubahan fisiologi pada lansia
By: Groub 7
1. Perubahan Panca Indera2. Problem pada Tulang3. Problem pada Esofagus4. Masalah Ginjal5. Masalah Otot6. Masalah Paru-Paru
Perubahan farmakokinetik
Efek-efek pada tubuh dan respon obat yang mungkin terjadi pada fase ini adalah• Berkurangnya keasaman lambung mengubah absorbs obat-
obat yang bersifat asam lemah, seperti aspirin. • Berkurangnya aliran darah ke saluran gastrointestinal
(berkurang 40-50%).• Berkurangnya laju motalitas gastrointestinal (peristaltic)
akan mengakibatkantertundanya mula kerja.
1. ABSORBSI
By: Groub 7
Efek-efek pada tubuh dan respon obat yang mungkin terjadi pada fase ini adalah• Akibat berkurangnya air tubuh pada orang lanjut usia,
obat-obat yang larut dalam air akan lebih terkonsentrasi (pekat).
• Terdapat peningkatan dalam rasio lemak terhadap air pada orang lanjut usia.
• Orang yang lanjut usia mempunyai serum protein dan kadar albumin yang berkurang, sehingga terdapat lebih sedikit tempat peningkatan pada protein, akibatnya terdapat lebih banyak obat yang bebas.
2. DISTRIBUSI
By: Groub 7
Efek-efek pada tubuh dan respon obat yang mungkin terjadi pada fase ini adalah • Penurunan produksi enzim hati , aliran darah, dan fungsi hati
total.• Waktu paruh dari obat-obat meningkat, dan dapat terjadi
akumulasi obat• Metabolisme obat menginaktivasi obat dan merupakan
persiapan untuk eliminasi oleh ginjal
3. METABOLISME
By: Groub 7
Sekresi Obat
Efek-efek pada tubuh dan respon obat yang mungkin terjadi pada fase ini adalah penurunan aliran darah ginjal dan penurunan laju filtrasi glomerulus sebanyak 40-50%. Dengan adanya penurunan fungsi ginjal, terdapat penurunan ekskresi obat dan terjadi akumulasi obat. Toksisitas obat harus dinilai terus menerus selama pasien menerima pengobatan
By: Groub 7
Perubahan farmakodinamik
Pasien-pasien usia lanjut relatif lebih sensitif terhadap aksi beberapa obat dibanding kelompok usia muda. Hal ini memberi petunjuk adanya perubahan interaksi farmakodinamika obat terhadap reseptor yang nampaknya merupakan hasil perubahan farmakokinetika. Contohnya mekanisme pengaturan suhu juga memburuk dan hipotermia kurang ditoleransi secara baik pada usia lanjutBy: Groub 7
Prinsip Umum Penggunaan Obat Pada Usia Lanjut
1. Obat diberikan bila ada indikasi yang tepat2. Pilih obat yang memberikan rasio paling
menguntungkan.3. Pengobatan dimulai dengan dosis separuh
lebih sedikit dari dosis yang biasa diberikan pada dewasa muda.
4. Selanjutnya, dosis disesuaikan berdasarkan respon klinik penderita.
By: Groub 7
A. Kesalahan peresepan
B. Kesalahan pasien
C. Ketidak-jelasan informasi pengobatan
D. Pasien sering lupa intruksi penggunaan obat
E. Untuk penderita tremor jangan diberi obat cairan yang harus ditakar dengan sendok.
F. Sebaiknya etiket dibuat lebih besar agar mudah dibaca
Efek Samping Obat Pada Usia Lanjut
By: Groub 7
Obat Yang Sering Diresepkan Pada Usia Lanjut
• Sedativa-hipnotika• Anastetik• Antidepresan trisiklik • Obat saraf skizoprenia• Relaksan otot polos, anti spasmodic• Analgetika• Analgesik golongan narkotika• Analgesik antipretik• Analgesik antipiretik antiinflamasi
1. Obat-Obat Sistem Saraf Pusat
By: Groub 7
• Antihipertensi• Obat-obat antiaritmia• Glikosida jantung
2. Obat-Obat Kardiovaskuler
3. Antibiotika
4. Obat-Obat Antiinflamasi
5. Laksansia
By: Groub 7
Peresepan Obat Yang Rasional
Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu : • Meresepkan obat dengan boros (extravagantly drug
prescribing) • Meresepkan obat secara berlebihan (over drug
prescribing) • Meresepkan obat yang salah (incorrect drug
prescribing) • Meresepkan obat lebih dari satu jenis (multiple drugs
prescribing/polypharmacy)• Meresepkan obat yang kurang (under drug
prescribing)
By: Groub 7
Ketidakpatuhan Pengobatan Pada Lansia
Berikut alasan beberapa ketidakpatuhan:• Terlalu banyak pengobatan pada waktu yang
berbeda-beda.• Tidak mengerti tujuan atau alasan pemakaian
obat.• Menurunnya daya ingat• Berkurangnya mobilitas dan keluwesan gerak• Gangguan penglihatan dan pendengaran• Kesulitan dalam membuka tutup botol• Efek samping dan reaksi yang merugikan dari
obat
Penyuluhan pada klien
1. Ulangi kembali pengobatan pada lansia atau pada keluarganya.
2. Jelaskan pada lansia atau pada keluarganya mengenai pentingnya kepatuhan pada regimen obat.
3. Siap sedia untuk menjawab pertanyaan klien. Berikan dukungan kepada orang lansia dan keluarganya.
4. Bicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengobatan.
By: Groub 7
Proses Keperawatan pada Lansia
• Kaji indera atau kesiagaan mental dari orang lansia.• Peroleh riwayat gangguan ginjal, hati, atau GI, dan
tentukan apakah terdapat gangguan penglihatan? • Tentukan jika orang lansia memakai obat bebas, seberapa
sering, dan dalam jangka waktu berapa.
1. Pengkajian
By: Groub 7
• Gangguan sensori-persepsi : penglihatan, pendengaran yang berhubungan dengan adanya hambatan penerimaan dan pengiriman rangsangan.
• Gangguan nutrisi : kurang/lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan asupan tidak adekuat.
• Kurang merawat diri yang berhubungan dengan penurunan minat dalam merawat diri
• Potensi cedera fisik yang berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh.
• Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan kecemasan atau nyeri
• Perubahan pola eliminasi yang berhubungan dengan penyempitan jalan napas atau adanya secret pada jalan napas.
• Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kekuatan sendi.
2. Diagnosa Keperawatan
By: Groub 7
1. Pantau hasil laboratorium orang lansia dalam kaitannya dengan fungsi ginjal dan hati.
2. Periksa kadar obat serum dan laporkan hasil yang abnormal kepada perawat atau dokter yang bertugas.
3. Bicarakan dengan ahli farmasi atau dokter jika dosis obat meragukan.
4. Pantau klien untuk reaksi yang merugikan jika beberapa macam obat diberikan.
5. Kenali perubahan dari perilaku yang biasa atau bertambahnya kebingungan yang berkaitan dengan aturan obat.
3. Intervensi Keperawatan
By: Groub 7
4. IMPLEMENTAS
I•Memantau hasil laboratorium orang lansia dalam kaitannya dengan fungsi ginjal dan hati. •Memeriksa kadar obat serum dari orang lansia seperti yang diperintahkan dan melaporkan hasil yang abnormal kepada perawat atau dokter yang bertugas.•Berkolaborasi dengan ahli farmasi atau dokter jika dosis obat meragukan. Lihat buku referensi obat untuk dosis-dosis obat jika yang dianjurkan bagi orang lansia.•Memantau klien untuk reaksi yang merugikan jika beberapa macam obat diberikan. •Mengenali perubahan dari perilaku yang biasa atau bertambahnya kebingungan yang berkaitan dengan aturan obat. melaporkan perubahan-perubahan ini kepada perawat atau dokter
Evaluasi kepatuhan orang lansia terhadap regimen obat, dan jawab setiap pertanyaan yang mungkin diajukan oleh orang lansia.
5. Evaluasi
By: Groub 7
Referens• Arjuliana, R. 2012. Efek Samping Obat Pada Usia Lanjut, (Online),
http://rekiarjulianahs.blogspot.com/2012/07/efek-samping-obat-pada-usia-lanjut_22.html, diakses 24 April 2014
• Azizah, N. 2013. Penuaan dan Perubahan-perubahan Fisiologi, (Online), http://nuiiners.blogspot.com/2013/04/teori-penuaandan-perubahan-fisiologis.html, diakses 24 April 2014
• Emharera, G. 2014. Pengaruh Usia Terhadap Farmakokinetik dan Farmakodinamik, (Online), http://galihemharera08.blogspot.com/2014/01/pengaruh-usia-terhadap-farmakokinetik.html, diakses 24 April 2014.
• http://www.deherba.com/seputar-perubahan-fisiologis-pada-lansia.html• http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=5065• Kee, J.I. & Hayes, E.R.1996. Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC• Keljombar, E.M. 2013. ASKEP Konstipasi (Sistem Pencernaan), (Online),
http://evaloy.blogspot.com/2013/05/askep-pada-pasien-dengan-konstipasi_5582.html, diakses 27 April 2014.
• Maharani, S.N., Dwiputri, A.W., Sukmawani, N.M.A., Karismawan, P.N. & Handayani, P.N. 2014. Perubahan Farmakokinetik pada Geriatri, (Online),http://apotekerudayana.blogspot.com/2014/01/perubahan-farmakokinetik-pada-geriatri.html, diakses 24 April 2014.
• Nugroho, W. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta : EGC.• Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK Unsri. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta : EGC• Zein, A.O.S. 2013. Kemunduran Fisiologis, (Online), http://www.stdi.ac.id/kemunduranfisiologis/,
diakses 24 April 2014
Terima kasih
By: Groub 7