Pemberian Obat Pada Ibu Hamil

12
NAMA KELOMPOK : * JEFRY SELO * MARIANUS KETMOEN * MIKHAYANDI JOHN. L * MIRA PRATIWI * MISDA * NUR HAFIFAH * OKTA FEBI KEL.6 PEMBERIAN OBAT PADA IBU HAMIL

Transcript of Pemberian Obat Pada Ibu Hamil

Pemberian obat pada ibu hamil kel.6 nama kelompok : *jefry selo * marianus ketmoen * mikhayandi johan * mira pratiwi * nur hafifah * okta febi

NAMA KELOMPOK :

* JEFRY SELO* MARIANUS KETMOEN* MIKHAYANDI JOHN. L* MIRA PRATIWI* MISDA* NUR HAFIFAH* OKTA FEBI

KEL.6 PEMBERIAN OBAT PADA IBU HAMIL

Menurut SK Menteri Kesehatan. No.25/Kab/B.VII/ 71 tanggal 9 Juni 1971, obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit,dan luka.Obat merupakan benda yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh. Obat merupakan senyawa kimia selain makanan yang bisa mempengaruhi organisme hidup, yang pemanfaatannya bisa untuk mendiagnosis, menyembuhkan, mencegah suatu penyakit. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata hamil adalah mengandung janin dirahim karena sel telur telah dibuahi oleh spermatozoa. Pengertian Obat dan kehamilanPEMBERIAN OBAT PADA IBU HAMIL

Ada beberapa obat yang harus dihindari bila bumil ingin mengatasi rasa sakit kepala pada saat kehamilan. Obat-obat tersebut adalah kodein, aspirin, dan juga ibuprofen. Alasannya tentu saja karena dapat merusak kondisi kesehatan ibu.Menurut FDA, ada beberapa tingkat bahaya obat terhadap janin, yaitu meliputi:Kategori A: menunjukkan adanya resiko terhadap fetus dan kemungkinan terjadinya bahaya pada fetus cukup kecil.Kategori B: pada binatang tidak menunjukkan adanya resiko terhadap fetus tetapi tidak ada penelitian studi terkontrol pada wanita hamil.Kategori C: pada binatang, diungkapkan adanya efek buruk pada janin, seperti teratogenik atau efek embriosidal lainnya.

Kategori D: ada bukti positif resiko pada fetus manusia.Kategori X: penelitian pada binatang atau manusia telah menunjukkan abnormalitas fetus atau ada bukti adanya resiko pada fetus berdasarkan pengalaman pada manusia atau keduanya.LanjKEBERADAAN OBAT PADA IBU HAMIL

Pemberian obat pada ibu hamil, harus mempertimbangkan efek obat terhadap ibu dan tidak boleh melupakan pengaruh atau efek samping obat pada janin. Keberadaan obat pada ibu hamil dapat ditinjau dari tiga kompartemen yaitu:1 kompartemen ibu2 kompartemen plasenta,3 dan kompartemen fetal.

1. KOMPARTEMEN IBU Terdiri Dari:Perubahan kadar protein darahDetoksikasi/ eliminasi obat

2. KOMPARTEMEN PLASENTAPlasenta merupakan unit yang berfungsi menyalurkan nutrient dari ibu ke janin.

3. KOMPARTEMEN JANINPeriode pertumbuhan janin yang dapat beresiko dalam pemberian zat atau obat:Periode embrio 2 minggu pertama sejak konsepsi.Periode organogenesis yaitu sejak 17 hari sampai lebih kurang 70 hari pasca konsepsi.

PERTIMBANGAN PEMBERIAN OBAT

Keamanan:meski ada obat lain yang efektivitasnya lebih baik, tapi jika keamanan bagi ibu hamil belum diketahui, lebih baik tidak diberikan.Dosis:pada awalnya pemberian obat harus dalam dosis rendah. Jika perlu, penambahan dosis diberikan sedikit demi sedikit sampai tercapai efek terapi yang diinginkan.Durasi pemberian:jika tidak diperlukan sekali, pemberian obat tidak boleh terlalu lama. Sampai akhirnya, pemberian bermacam obat sedapat mungkin dihindari demi keselamatan ibu dan bayinya.

OBAT YANG RELATIF AMAN

Untuk menghilangkan rasa sakit dan demam, umumnya dokter akan memberikan analgetik dan antipiretik (penghilang rasa sakit dan demam) dari golongan aspirin dan parasetamol, serta analgetik golongan narkotik.Untuk menghilangkan keluhan mual, biasanya dokter akan memberikan obat penghilang mual (antiemetik), serta antimikroba dan antibiotik. Obat antimuntah (antinausea) yang umum digunakan adalah golongan antihistamin. Sedangkan untuk antibiotik, dipakai golongan penisilin dan golongan sepalosporin yang relatif aman bagi ibu hamil. TIPS AMAN MENGKONSUMSI OBAT SAAT HAMILHal hal yang perlu diperhatikan:Ibu hamil disarankan tidak minum obat atau suplemen vitamin yang dijual bebas tanpa seijin dokter atau bidan yang merawat kehamilan.Hindari minum jamu kemasan kering ataupun obat tradisional yang tidak memiliki ijin dari BPOMSelalu menginformasikan pada dokter atau bidan yang merawat, bahwa ibu dalam kondisi hamil.Selalu memeriksa tanggal kadaluarsa, bentuk kemasan, dan tampilan obat.Pastikan mengunjungi apotik yang sudah terpercaya

Menginformasikan kepada dokter atau bidan tentang riwayat alergi obat.Mengimbangi dengan minum air putih yang cukup.Jangan lupa untuk mencatat reaksi alergi dari obat dan jenis obat.Perhatikan cara penyimpanan obat.Khusus untuk obat antibiotik yang sudah diresepkan, obat harus diminum sampai habis sesuai jadwal dari dokter.

LanjOBAT YANG SEBAIKNYA DIHINDARI KETIKA HAMILPenghilang rasa sakitObat anti jamurObat jerawatObat demamAnti depresi,dsbAnti alergiAntibiotikObat anti mabuk perjalananObat tidurHerba

Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa menggunakan obat.Obat hanya digunakan bila manfaat yang diperoleh ibu lebih besar dibandingkan resiko pada janin.Apabila harus menggunakan obat, pilihlah obat yang telah dipakai secara luas selama kehamilan.Hindari penggunaan obat polifarmasi menelan berjenis-jenis obat (4 atau 5 jenis)Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman sesuai kategori dunia pengobatan.

Prinsip Menggunakan Obat Kala HamilSEKIAN

TERIMA KASIH!!!