PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

86
TESIS PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA) MENCEGAH KENAIKAN BERAT BADAN DAN LEMAK ABDOMINAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI MAKANAN TINGGI KARBOHIDRAT TINGGI LEMAK YULIANA SIAJADI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

Transcript of PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Page 1: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

TESIS

PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT

(CURCUMA LONGA) MENCEGAH KENAIKAN

BERAT BADAN DAN LEMAK ABDOMINAL PADA

TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI MAKANAN

TINGGI KARBOHIDRAT TINGGI LEMAK

YULIANA SIAJADI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 2: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

TESIS

PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT

(CURCUMA LONGA) MENCEGAH KENAIKAN

BERAT BADAN DAN LEMAK ABDOMINAL PADA

TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI MAKANAN

TINGGI KARBOHIDRAT TINGGI LEMAK

YULIANA SIAJADI

NIM 1290761014

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 3: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT

MENCEGAH KENAIKAN BERAT BADAN DAN

BERAT LEMAK ABDOMINAL PADA TIKUS JANTAN

YANG DIBERI DIET TINGGI KARBOHIDRAT DAN

LEMAK

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik

Kekhususan Anti-Aging Medicine

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

YULIANA SIAJADI

NIM 1290761014

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 14 April 2014

Page 4: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. dr. I Gusti Made Aman, Sp. FK Dr .dr. Ida Sri Iswari, SpMK

NIP : 1945061919760021001 NIP : 196105051990022001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Direktur

Ilmu Biomedik Program Pasca Sarjana

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

Universitas Udayana

Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila, Prof.Dr.dr.A.A.Raka Sudewi,

SpAnd,FAACS SpS(K)

NIP : 194612131971071001 NIP :195902151985102001

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai

oleh Panitia Penguji pada

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Pada Tanggal 14 April 2014

Page 5: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No : 933/UN14.4/HK/2014 Tanggal 10 April 2014

Ketua : Prof.dr. I Gusti Made Aman, Sp.FK.

Anggota :

1. Dr .dr. Ida Sri Iswari, SpMK

2. Prof.Dr.dr.Wimpie Pangkahila,Sp.And., FAACS.

3. Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D

4. Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GK.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya tesis yang berjudul

“Pemberian Ekstrak Etanol Kunyit Mencegah Kenaikan Berat Badan dan Berat

Page 6: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Lemak Abdominal Pada Tikus Jantan yang Diberi Diet Tinggi Karbohidrat dan

Lemak” dapat diselesaikan.

Tulisan ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas akhir pendidikan

yang dijalani Penulis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister

Program Studi Ilmu Kedokteran Biomedik, Kekhususan Anti-Aging Medicine,

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa hormat,

penghargaan, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD selaku Rektor, Prof. Dr. dr.

A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) selaku Direktur Program Pascasarjana, dan

Prof Dr. dr. Putu Astawa, M.Kes, Sp.OT, FICS selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS selaku Ketua Program

Sudi Ilmu Kedokteran Biomedik Universitas Udayana dan penguji yang

telah memberikan banyak dorongan, semangat, bimbingan, dan masukan

kepada penulis selama penyusunan tesis ini.

3. Prof. dr. I Gusti Made Aman, Sp. FK selaku pembimbing I yang dengan

penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan

masukan selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam

penyusunan tesis ini.

4. Dr .dr. Ida Sri Iswari, SpMK selaku pembimbing Akademik dan

pembimbing II yang telah memberikan banyak bimbingan dan masukan

kepada penulis sejak awal penyusunan tesis ini.

5. Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D selaku penguji yang telah

memberikan banyak bimbingan dan masukan kepada penulis selama

penyusunan tesis ini.

6. Dr.dr. Gede Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc selaku penguji yang telah

memberikan banyak dorongan, semangat, bimbingan dan masukan kepada

penulis selama penyusunan tesis ini.

7. Para dosen pengajar dan staff-staff di Universitas Udayana dr. Oka

Negara, Geg Wah, Geg Eni, Geg Yethi, Pak Edy, dan staff lainnya yang

Page 7: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu memberikan doa,

dorongan, semangat, dan bantuan.

8. Keluarga tercinta yaitu papi saya Johan Siajadi, mami Merry Kustanto,

papa Ramly Soekandy, mama Henny Khoe, suami yang terkasih

dr.Irwan Hasan, papa mertua Hengky Chandra, dan mama mertua

Fince Kongriana atas bantuan, dukungan, semangat, dan pengertiannya

selama penulis menempuh pendidikan.

9. Rekan-rekan sejawat yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu

memberikan dorongan, semangat, dan saran selama penulis mengikuti

program magister, khususnya dalam penulisan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam pelaksanaan dan peyelesaian tesis ini.

Tak lupa dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan permohonan

maaf jika terdapat kekurangan dalam tulisan tugas akhir ini. Meski jauh dari

sempurna, penulis tetap berharap tesis ini dapat memberikan manfaat baik bagi

penulis pribadi, bagi program pendidikan Magister Program Studi Ilmu Biomedik,

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, serta bagi pihak-pihak lain yang

berkepentingan.

Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat

dan rahmat-Nya kepada mereka semua, Amin.

Denpasar, 14 April 2014

Penulis

ABSTRAK

PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA)

MENCEGAH KENAIKAN BERAT BADAN DAN BERAT LEMAK

ABDOMINAL PADA TIKUS JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI

KARBOHIDRAT DAN LEMAK

Saat ini, gaya hidup serta pola makan tidak sehat merupakan penyebab

utama terjadinya obesitas. Dengan mencegah obesitas diyakini penyakit komorbid

terkait obesitas pun dapat dicegah dan meningkatkan usia harapan hidup.

Curcumin dalam ekstrak kunyit adalah flavonoid polifenolik yang memiliki fungsi

biologis yang luas. Curcumin mencegah kenaikan berat badan dengan supresi

angiogenesis, mempengaruhi metabolisme lemak pada adiposit, dan menekan

diferensiasi preadiposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pemberian ekstrak kunyit terhadap penurunan berat badan dan berat lemak

Page 8: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

abdominal yang dilihat dari berat badan, berat lemak viseral, dan lemak subkutan

abdomen pada tikus jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan The posttest

only control group design, dilaksanakan di Laboratory Animal Unit bagian

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Digunakan 36 ekor

hewan coba tikus jantan yang dibagi menjadi dua kelompok penelitian. Kelompok

kelompok kontrol (P0) diberi placebo berupa aquadest sebanyak 1 cc. Kelompok

perlakuan (P1) diberi ekstrak kunyit dengan dosis 70 mg/200 g BB. Pada kedua

kelompok diberikan diet tinggi karbohidrat dan lemak bersamaan dengan

pemberian placebo dan ekstrak kunyit. Pengukuran berat badan dan berat lemak

abdominal dilakukan pada akhir penelitian.

Uji perbandingan untuk rerata berat badan menggunakan Mann Whitney

menunjukkan hasil rerata berat badan kelompok hasil rerata berat badan kelompok

P0 adalah 198,112,92 gram dan rerata kelompok P1 adalah 160,786,25 gram.

Uji komparabilitas berat lemak abdominal dengan Independent T-Test

menunjukkan hasil untuk rerata berat lemak viseral kelompok P0 adalah

1,540,85 gram dan rerata kelompok P1 adalah 0,850,46 gram; rerata berat

lemak subkutan abdomen kelompok P0 adalah 1,670,56 gram, dan rerata

kelompok P1 adalah 0,840,49 gram. Hasil dari uji perbandingan tersebut

menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada perubahan berat badan dan berat

lemak abdominal antara kelompok P0 dan P1.

Hasil Penelitian menunjukkan ekstrak etanol kunyit dapat mencegah

kenaikan berat badan dan berat lemak abdominal pada tikus yang diberi diet tinggi

karbohidrat dan lemak (p < 0,05).

Kata kunci : ekstrak kunyit, diet tinggi karbohidrat dan lemak, berat badan, berat

lemak subkutan abdomen, berat lemak viseral, lemak abdominal, tikus jantan.

Page 9: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

ABSTRACT

ETHANOL EXTRACT OF TURMERIC PREVENT BODY WEIGHT

GAIN AND ABDOMINAL FAT WEIGHT GAIN IN HIGH-

CARBOHYDRATE--HIGH-FAT DIET FED MALE RATS

Currently, lifestyle and unhealthy diet is a major cause of obesity. It is

believed that by preventing obesity, obesity-related comorbidity may be prevented

and life expectancy may be increased. Curcumin in turmeric extract is a

polyphenolic flavonoid that have broad biological functions. Curcumin prevents

weight gain by suppressing angiogenesis, affecting lipid metabolism in

adipocytes, and suppressing preadiposite differentiation. This study was aimed at

determining the effect of turmeric extracts on body weight and abdominal fat

weight by measuring body weight, visceral fat weight, and abdominal

subcutaneous fat in male rats fed a diet high in carbohydrates and fat.

This study was an experimental study with the posttest only control group

design, conducted in Laboratory Animal Unit - Pharmacology Department of

Udayana University - Faculty of Medicine. Thirty six male rats were divided into

two study groups. Control group (P0) was given a placebo in the form of 1 cc

distilled water. Treatment group (P1) was given 70 mg/200 g BW turmeric

extract. Both groups were given a diet high in carbohydrates and fats along with

placebo and turmeric extract. Measurement of body weight and abdominal fat

weight was done at the end of the study.

Body weight comparison test using the Mann Whitney showed the mean

body weight of P0 was 198.11 ±2.92 gram and P1 was 160.78±6.25 gram .

Comparison test for abdominal and subcutaneous fat was the Independent T-Test.

Mean visceral fat weight of group P0 was 1.54 ±0.85 gram and P1 was 0.85 ±0.46

gram; mean subcutaneous abdominal fat weight of group P0 was 1.67 ±0.56 gram,

and P1 was 0.84 ±0.49 gram. The results of the comparison test showed

significant differences in changes in body weight and abdominal fat weight

between group P0 and P1.

Research results indicated that ethanol extract of turmeric could prevent

weight gain and weight of abdominal fat in rat fed a diet high in carbohydrates

and fat (p <0.05).

Keywords : turmeric extract, high-carbohydrate-high-fat diet, body weight,

abdominal subcutaneous fat weight, visceral fat weight, abdominal fat, male rats

Page 10: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM .......................................................................................... i

PRASYARAT GELAR .................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................ iv

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ v

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 9

2.1 Penuaan dan Teori Penuaan ............................................................... 9

2.2 Hubungan Obesitas dengan Penuan ................................................... 11

2.3 Diet Tinggi Karbohidrat dan Lemak Jenuh ....................................... 12

2.4 Obesitas ............................................................................................. 13

2.5 Lemak Abdominal pada Obesitas ...................................................... 14

2.6 Dampak Obesitas terhadap Kesehatan .............................................. 15

2.7 Ekstrak Kunyit ................................................................................... 18

2.8 Curcumin............................................................................................ 21

2.8.1 Manfaat Curcumin bagi Kesehatan ......................................... 22

2.8.2 Manfaat Curcumin terhadap Obesitas ..................................... 23

2.9 Minyak atsiri ...................................................................................... 26

2.10 Sesquiterpenes ................................................................................... 27

2.11 Perbedaan dan Keunggulan Ekstrak Kunyit Dibandingkan

dengan Curcumin Murni .................................................................... 27

2.11.1 Perbandingan Senyawa Aktif Ekstrak Kunyit dengan Curcumin ... 27

2.11.2 Kandungan Minyak Atsiri dalam Ekstrak Kunyit Meningkatkan

Bioavailabilitas Curcuminoid .................................................. 28

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN .................................................................................... 29

Page 11: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

3.1 Kerangka berpikir ............................................................................. 29

3.2 Konsep ............................................................................................... 31

3.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 31

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 33

4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 33

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 34

4.3 Populasi dan Sampel Penelirian ........................................................ 35

4.3.1 Populasi .................................................................................... 35

4.3.2 Kriteria Sampel ........................................................................ 35

4.3.2.1 Kriteria Penerimaan ..................................................... 35

4.3.2.2 Kriteria Drop Out ......................................................... 35

4.4 Penentuan Besar dan Cara Pengambilan Sampel............................... 36

4.4.1 Penentuan Besar Sampel Minimal ........................................... 36

4.4.2 Cara Pengambilan Sampel ...................................................... 36

4.4.3 Variabel Penelitian .................................................................. 37

4.4.3.1 Identifikasi Variabel ..................................................... 37

4.4.3.2 Klasifikasi Variabel ................................................... 37

4.4.4 Hubungan Antar Variabel ......................................................... 37

4.4.5 Definisi Operasional Variabel ................................................... 38

4.5 Bahan dan Alat Penelitian ................................................................. 39

4.6 Prosedur dan Alur Penelitian ............................................................ 39

4.7 Analisis Data ...................................................................................... 43

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 44

5.1 Uji Normalitas Data ........................................................................... 44

5.2 Berat Badan ........................................................................................ 45

5.2.1 Analisis Efek Perlakuan ........................................................... 45

5.3 Berat Lemak Subkutan Abdomen ...................................................... 47

5.3.1 Analisis Efek Perlakuan ............................................................ 47

5.4 Berat Lemak Viseral .......................................................................... 48

5.4.1 Analisis Efek Perlakuan ........................................................... 48

5.5 Sisa Pakan Hewan Coba .................................................................... 50

5.5.1 Analisis Efek Perlakuan ........................................................... 50

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .......................................... 51

6.1 Subyek Penelitian ............................................................................... 51

6.2 Distribusi dan Varian Data Hasil Penelitian ...................................... 51

6.3 Pengaruh Ekstrak Kunyit terhadap Berat Badan dan Berat Lemak ... 52

6.4 Penelitian tentang Peranan Ekstrak Kunyit dalam Pengaturan Berat

Page 12: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Badan ................................................................................................. 56

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 58

7.1 Simpulan ............................................................................................ 58

7.2 Saran .................................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59

LAMPIRAN .................................................................................................... 64

Page 13: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

DAFTAR TABEL

2.6 Obesitas (IMT > 30 kg/m2) dan Perkiraan Relative Risk Beberapa

Penyakit ..................................................................................................... 16

2.7 Komposisi Ekstrak Etanol Kunyit yang Berasal dari Wonogiri ............... 20

5.1. Hasil Uji Normalitas Data Berat Badan, Berat Lemak Viseral, Berat

Lemak Subkutan Abdominal dan Sisa Makanan Sesudah Perlakuan

pada Masing-masing Kelompok ............................................................. 45

5.2.1 Rerata Berat Badan antar Kelompok Sesudah Diberikan Perlakuan ...... 46

5.3.1 Rerata Berat Lemak Subkutan Kelompok Kontrol dan Perlakuan ......... 47

5.4.2 Rerata Berat Lemak Viseral antar Kelompok Sesudah Diberikan

Perlakuan ................................................................................................. 49

5.5.1 Rerata Sisa Pakan antar Kelompok ........................................................ 50

Page 14: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

DAFTAR GAMBAR

2.7 Tanaman Kunyit dan Struktur Molekul Curcumin ................................. 19

2.8.1 Efek Curcumin Terhadap Beberapa Macam Penyakit ............................ 23

3.2 Kerangka Konsep .................................................................................... 31

4.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 33

4.2 Hubungan antara Variabel Penelitan ....................................................... 37

4.6 Skema Prosedur Penelitian...................................................................... 42

5.2.2 Berat Badan setelah Pemberian Ekstrak Kunyit ..................................... 46

5.3.1 Lemak Subkutan setelah Pemberian Ekstrak Kunyit .............................. 48

5.4.2 Lemak Viseral seelah Pemberian Ekstrak Kunyit ................................... 49

DAFTAR SINGKATAN

AAM : Anti Aging Medicine

AMP : Adenosine Monophosphate

BMI : Body Mass Index

CRP : C-Reactive Protein

CYP7A1 : cytochrome P450 7A1

C57BL/6J : C57 black 6

C/EBP : CCAAT/enhancer-binding proteins

Page 15: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

DepKes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

DNA : Deoxyribonucleic Acid

GSK : Glycogen Synthase Kinase

HDL : High Density Lipoprotein

IL-1 : Interleukin-1

IL-6 : Interleukin-6

IMT : Indeks Massa Tubuh

PPAR-γ : Peroxisome Proliferator-Activated Receptor Gamma

ROS : Reactive Oxygen Species

TNFα : Tumor Necrosis Factor α

VEGF : Vascular Endothelial Growth Factor

VEGFR-2 : Vascular Endothelial Growth Factor Receptor – 2

WHO : World Health Organtization

Wnt : Wingless-related integration site

Page 16: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Konversi Perhitungan Dosis ............................................. 64

Lampiran 2 Uji Normalitas Data .................................................................... 65

Lampiran 3 Uji Komparabilitas Berat Badan Post Intervensi ........................ 66

Lampiran 4 Uji Komparabilitas Berat Lemak Viseral dan Berat Lemak

Subkutan .................................................................................... 67

Lampiran 5 Uji Komparabilitas Sisa Pakan ................................................... 68

Lampiran 6 Foto-foto Penelitian .................................................................... 69

Lampiran 7 Etical Clearance ......................................................................... 70

Page 17: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aging (penuaan) adalah perubahan yang terjadi pada organisme yang

mengakibatkan kelemahan, penyakit serta kematian. Terdapat berbagai faktor

yang menyebabkan orang menjadi tua melalui proses penuaan, yang kemudian

menyebabkan sakit dan berakhir dengan kematian. Di antaranya adalah faktor

radikal bebas, hormon yang berkurang, polusi lingkungan, stres dan gaya hidup

tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat seperti diet tinggi karbohidrat dan lemak, serta

pola hidup sedentari di mana aktivitas fisik sehari-hari sangat minimal, akan

menyebabkan terjadinya kelebihan lemak tubuh, terutama timbunan lemak

abdomen. Penumpukan lemak abdomen, khususnya lemak viseral merupakan

salah satu penyebab meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas

Kelebihan lemak tubuh atau obesitas saat ini merupakan sebuah epidemi

yang muncul di seluruh dunia, termasuk di negara-negara yang sedang

berkembang. Kelebihan dan ketidakseimbangan asupan gizi yang berhubungan

dengan pola hidup yang sedentary kini perlu diperhatikan karena meningkatnya

angka kelebihan berat badan dan obesitas (Atmarita, 2005).

Pada era globalisasi ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi banyak sekali berpengaruh terhadap lingkungan dan kehidupan

manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi menyebabkan aktivitas

manusia digantikan peranannya oleh sebuah mesin atau robot yang berakibat pada

1

Page 18: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

menurunnya mobilitas gerak manusia. Selain itu juga banyaknya makanan atau

minuman cepat saji turut berkontribusi terhadap terjadinya obesitas. Kompleksnya

tingkat kepentingan dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas saat ini memaksa

setiap orang untuk selalu bekerja, makan makanan cepat saji, dan tidak memiliki

cukup waktu untuk berolahraga. Hal ini merupakan penyebab meningkatnya

angka kejadian obesitas serta morbiditas dan mortalitas terkait obesitas

(Nurcahyo, 2010).

Kegemukan atau obesitas merupakan kondisi ketidaknormalan atau

kelebihan akumulasi lemak dalam jaringan lemak. Berdasarkan Indeks Massa

Tubuh (IMT), obesitas dibagi menjadi tiga kategori, yakni: Obesitas I, Obesitas II

dan Obesitas III. Adapun berdasarkan distribusi lemak, obesitas dibagi menjadi

dua kategori, yakni: obesitas sentral dan obesitas perifer. Berdasarkan klasifikasi

internasional, seseorang dikatakan pre-obese (overweight) apabila IMT 25-29,99

kg/m2 dan obese apabila IMT ≥30 kg/m

2 (Sugianti dkk., 2009; WHO, 2009).

Menurut WHO (2000), obesitas sentral adalah kondisi kelebihan lemak

perut (abdominal) atau lemak pusat. Lemak abdominal terdiri dari lemak subkutan

abdomen dan lemak intraabdomen, yang secara jelas nampak lewat MRI.

Obesitas sentral lebih berhubungan dengan risiko kesehatan dibandingkan dengan

obesitas perifer. Penelitian-penelitian epidemiologis menunjukkan hubungan yang

kuat antara kelebihan jaringan adiposa abdomen dengan faktor risiko metabolik

untuk penyakit jantung koroner, termasuk resistensi insulin, toleransi glukosa

terganggu, diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia, dan meningkatnya penyakit

kardiovaskular dan serebrovaskular, serta diabetes mellitus. Lemak viseral

Page 19: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

memiliki karakteristik pro-inflamasi yang lebih besar dibandingkan lemak

subkutan (Sugianti dkk., 2009).

Beberapa tatalaksana obesitas berupa perubahan gaya hidup, olahraga,

perubahan pola makan serta terapi farmakologis dengan obat-obatan maupun

herbal yang telah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan berat badan. Beberapa

obat-obatan yang sering digunakan untuk terapi obesitas berupa golongan

noradrenergik yaitu phentermine, golongan serotonergik seperti fenfluramine,

golongan noradrenergik dan serotonergik sibutramine, inhibitor lipase yaitu

orlistat. Sedangkan herbal yang sering digunakan untuk mencegah atau

menurunkan berat badan antara lain teh hijau, kayu manis, curcumin, ginseng,

lada hitam (Purwono, 2011).

Pencegahan terhadap terjadinya obesitas juga sangatlah penting. Seperti

yang telah diketahui, banyak faktor yang berperan dalam terjadinya obesitas.

Selain aktifitas fisik yang berkurang, pola makan serta genetik juga berperan

penting terhadap terjadinya obesitas. Pola hidup saat ini seringkali tidak

memungkinkan manusia untuk makan makanan sehat serta berolahraga dengan

teratur. Genetik adalah faktor yang berperan penting terhadap terjadinya

kegemukan, hal inilah yang menyebabkan beberapa individu tertentu sangat

mudah menjadi gemuk serta sulit mempertahankan berat badan yang ideal.

Faktor-faktor tersebut di atas menyebabkan sangat dibutuhkannya sebuah prevensi

yang aman untuk mencegah pertambahan berat badan dan lemak abdominal

(Nadglowski, 2012).

Page 20: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Curcuma longa L (turmeric atau kunyit), merupakan tumbuhan dari family

Zingiberacae. Curcuminoid kunyit adalah suatu zat yang terdiri atas campuran

komponen senyawa curcumin dengan nama kimia 1,7-bis (4-hidroksi-3-

metoksifenil)-1,6-heptadiena 3,5-dion (curcumin I), desmetoksicurcumin

(curcumin II), serta bisdemetoksicurcumin (curcumin III). Minyak atsiri termasuk

d-α-phellandrene, D-sabinene, cinol, borneol, zingiberene, and sesquiterpenes.

Kunyit mengandung berbagai macam sesquiterpenes, termasuk germacrone,

turmerone, ar-(+)-, α- and β- termerones, β-bisabolene, a-curcumene,

zingiberenel, β-sesquiphellanderene, bisacurone, curcumenone, dehydrocurdione,

procurcumadiol, bis-acumol, curcumenol, isoprocurcumenol, epiprocurcumenol,

procurcumenol, zedoaronediol, dan curlone (Aggarwal, 2010).

Ekstrak etanol kunyit mengandung curcuminoid yang terdiri dari curcumin

I, curcumin II, dan Curcumin III serta minyak atsiri yang juga berperan penting

dalam menurunkan berat badan. Kurang lebih 25 senyawa minyak atsiri yang

telah ditemukan dalam ekstrak kunyit. Terdapat variasi kuantitatif dari masing-

masing komponen kimiawi minyak atsiri tergantung dari tempat ditumbuhkannya

tanaman kunyit (Jayaprakasha dkk., 2005).

Curcumin murni yang dapat diperoleh dari pabrik serta digunakan dalam

penelitian-penelitian terdahulu merupakan senyawa curcumin I (Liu, 2008).

Secara in vitro, curcumin dapat mempengaruhi angiogenesis,

adipogenesis, diferensiasi, apoptosis dan ekspresi gen lipid dan metabolismee

energi pada kultur sel lemak 3T3-L1. Supresi angiogenesis pada jaringan adiposa

dan pengaruh curcumin pada metabolismee lemak pada adiposit juga

Page 21: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

menyebabkan berkurangnnya lemak tubuh termasuk lemak subkutan abdomen

serta viseral dan juga mencegah pertambahan berat badan (Bradford, 2013; Ejaz

dkk., 2009)

Curcumin dapat menekan diferensiasi preadiposit sehingga dapat

mengurangi jumlah adiposit dan kandungan lemak dalam jaringan adiposa dengan

cara menurunkan ekspresi gen spesifik adiposit (peroxisome proliferator-activated

receptor (PPAR), CCAAT enhancer binding protein α, Leptin, adiponectin, dan

resistin. Curcumin juga menghambat diferensiasi adiposit dengan cara

menghambat jalur signal Wnt (Bradford, 2013).

Dalam bentuk murni, curcumin memiliki daya larut air yang sangat

rendah, sehingga membatasi kegunaannya sebagai obat oral. Dalam sebuah

penelitian yang membandingkan efek antiangiogenik curcumin dalam bentuk

murni dengan curcumin dalam bentuk ekstrak kunyit, ditemukan bahwa curcumin

dalam bentuk ekstrak kunyit memiliki efek antiangiogenik lima kali lebih tinggi

daripada curcumin murni. Hal ini dikarenakan adanya komponen derivatif

curcumin lainnya serta komponen-komponen lainnya yang terkandung dalam

ekstrak kunyit. Sebagai kesimpulan dalam penelitian tersebut, ekstrak kunyit

dinyatakan lebih potensial secara farmakologis daripada curcumin murni (Liu,

2008).

Minyak atsiri dalam ekstrak kunyit dapat menurunkan lemak abdominal

melalui regulasi ekspresi beta oksidasi peroksisom di hati. Curcumin dan minyak

atsiri juga bekerja secara sinergis dalam regulasi gen-gen yang mengatur

metabolismee lemak (Honda, 2006).

Page 22: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Yue dkk. (2012), menyatakan dengan adanya komponen lipofilik (seperti

turmeron) dalam ekstrak kunyit dapat mempengaruhi absorpsi curcumin.

Turmeron meningkatkan transport curcumin ke dalam sel-sel intestin secara

signifikan sehingga absorpsi curcumin meningkat secara signifikan.

Pada penelitian ini dievaluasi dampak pemberian ekstrak etanol kunyit

terhadap kenaikan berat badan dan lemak abdominal tikus wistar jantan yang

diberi diet tinggi lemak tinggi karbohidrat. Tikus wistar betina tidak digunakan

karena memiliki hormon estrogen yang dapat mencegah terjadinya penyakit

metabolik seperti sindrom metabolik, obesitas, obesitas sentral, resistensi insulin,

diabetes, hipertensi dan hiperkolesterolemia (Anonym, 2013).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat di rumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat badan

pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat tinggi lemak?

2. Apakah pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat lemak

viseral pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat tinggi

lemak?

3. Apakah pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat lemak

subkutan abdominal pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi

karbohidrat tinggi lemak?

Page 23: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian ekstrak

etanol kunyit mencegah kenaikan berat badan dan lemak abdominal pada tikus

wistar jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat tinggi lemak.

1.3.2 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujan:

1. Untuk mengetahui pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat

badan pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat tinggi

lemak.

2. Untuk mengetahui pemberian pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah

kenaikan berat lemak viseral pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi

karbohidrat tinggi lemak.

3. Untuk mengetahui pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat

lemak subkutan abdominal pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi

karbohidrat tinggi lemak.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang

manfaat pemberian ekstrak etanol kunyit dapat mencegah kenaikan berat badan

dan lemak abdominal pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat

tinggi lemak.

Page 24: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Ekstrak etanol kunyit dapat dipakai untuk mencegah kenaikan berat badan dan

lemak abdominal bila terbukti secara uji klinis.

2. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi uji klinis mengenai

dampak pemberian ekstrak kunyit terhadap berat badan dan berat lemak

abdominal pada manusia.

Page 25: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penuaan dan Teori Penuaan

Setelah mencapai usia dewasa, secara alamiah seluruh komponen tubuh

tidak dapat berkembang lagi. Sebaliknya justru terjadi penurunan karena proses

penuaan. Penuaan dianggap sebagai sesuatu yang harus terjadi, namun, banyak

faktor yang menyebabkan orang menjadi tua melalui proses penuaan, yang

kemudian menyebabkan sakit dan akhirnya membawa kepada kematian. Pada

dasarnya berbagai faktor itu dpat dikelompokkan menjadi faktor internal dan

faktor eksternal (Pangkahila, 2007).

Beberapa faktor internal ialah radikal bebas, hormone yang berkurang,

proses glikosilasi, metilasi, apoptosis, system kekebalan yang menurun, dan gen.

faktor eksternal yang utama ialah gaya hidup tidak sehat, diet tidak sehat,

kebiasaan salah, polusi lingkungan, stress, dan kemiskinan (Pangkahila, 2007) .

Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan, yaitu

(Goldman and Klatz, 2007) :

Teori Wear and Tear

Teori ini menjelaskan bahwa tubuh dan selnya mengalami kerusakan

karena penggunaan yang berlebihan dan di salah gunakan (overuse and abuse).

Organ tubuh seperti hati, lambung, ginjal, kulit dan lainnya, menurun karena

toksin di dalam makanan dan lingkungan, konsumsi berlebihan lemak, gula,

kafein, alkohol, dan nikotin, karena sinar ultraviolet, dan karena stres fisik dan

9

Page 26: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

emosional. Kerusakan ini terjadi pada organ dan di tingkat sel ( Pangkahila,

2007).

Teori neuro endokrin

Teori ini berdasarkan peranan berbagai hormon bagi fungsi organ tubuh.

Dengan bertambahnya usia kemampuan tubuh untuk memproduksi hormon

berkurang. Produksi hormon yang berkurang pada akhirnya akan mengganggu

berbagai sistem tubuh ( Pangkahila, 2007).

Teori kontrol genetik

Teori ini berfokus pada genetik, dimana kita dilahirkan dengan kode

genetik yang unik, yang memungkinkan fungsi fisik dan mental tertentu.

Penurunan genetik tersebut menentukan seberapa cepat seseorang menjadi tua dan

berapa lama seseorang dapat hidup ( Pangkahila, 2007).

Teori radikal bebas

Teori ini menjelaskan bahwa suatu organisme dapat menjadi tua karena

terjadi kerusakan oleh radikal bebas. Radikal bebas ialah molekul yang

mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas ini

akan merusak molekul yang elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut,

sehingga menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, dan akhirnya

kematian sel. Molekul di dalam tubuh yang dapat dirusak oleh radikal bebas ialah

DNA, lemak, dan protein. Dengan bertambahnya usia, maka akumulasi kerusakan

sel akibat radikal bebas semakin bertambah, sehingga mengganggu metabolismee

sel, meransang mutasi sel, yang pada akhirnya menyebabkan kanker dan

kematian. Teori ini meyakinkan bahwa pemberian suplemen yang tepat dan

Page 27: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

pengobatan yang tidak terlambat dapat mengembalikan proses penuaan.

Mekanismenya dengan merangsang kemampuan tubuh untuk melakukan

perbaikan dan mempertahankan organ tubuh dan sel ( Pangkahila, 2007).

2.2 Hubungan Obesitas dengan Penuaan

Proses penuaan dimulai dengan menurunnya bahkan terhentinya fungsi

berbagai organ tubuh. Akibat penurunan fungsi itu, muncul berbagai tanda dan

gejala proses penuaan, yang pada dasarnya dibagi dua bagian, yaitu tanda fisik

dan tanda psikis. Tanda fisik seperti massa otot berkurang, lemak meningkat, kulit

berkerut, daya ingat berkurang, fungsi seksual terganggu, kemampuan kerja

menurun dan sakit tulang. Tanda psikis antara lain menurnnya girah hidup sulit

tidur, mudah cemas, mudah tersinggung, dan merasa tidak berarti lagi

(Pangkahila, 2007).

Obesitas adalah sebuah kondisi dimana terjadi akumulasi lemak yang

abnormal yang menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan dan penurunan

harapan hidup. Bertambahnya berat badan dan akumulasi jaringan lemak

meningkatkan risiko penyakit-penyakit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes

mellitus tipe dua, penyakit muskuloskletal, penyakit paru-paru dan beberapa jenis

kanker. Ketidakseimbangan komposisi tubuh dan berat badan merupakan sebuah

keadaan meningkatnya stres oksidatif dan inflamasi dalam tubuh. Meningkatnya

stres oksidatif dan inflamasi mempengaruhi telomer. Telomer merupakan sebuah

protein DNA yang ditemukan pada ujung kromosom eukariot dan berfungsi

sebagai penanda penuaan biologis. Telomer juga berfungsi mempertahankan

Page 28: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

integritas genom dan berperan dalam disfungsi metabolik akibat penuaan. Erosi

telomere berbahaya bagi sel yang sehat, dan dikenal sebagai mekanisme senses

atau penuaan sel dini dan berkurangnya harapan hidup. Hubungan antara telomere

dan stres oksidatif terbukti secara in vitro, dimana stres oksidatif meningkatkan

proses erosi pada setiap siklus replikasi. Telomer yang memendek dikaitkan

dengan meningkatnya indeks massa tubuh, meningkatnya adipositas, dan

meningkatnya waist to hip ratio serta akumulasi lemak viseral yang berlebih.

Gangguan metabolik yang diakibatkan oleh obesitas mengakibatkan disfungsi

organ yang menyerupai proses penuaan (Tzanetakou, 2012).

2.3 Diet Tinggi Karbohidrat dan Lemak Jenuh

Sesungguhnya makanan yang sehat dapat memenuhi kebutuhan tubuh agar

tetap dapat berfungsi normal. Pada dasarnya nutrisi sehat dan seimbang terdiri

dari komposisi sebagai berikut : 50% karbohidrat dengan glycemic index yang

rendah, 30% lemak dimana 60% berupa monounsaturated fatty acids dan 10%

polyunsaturated fatty acids dan 20% protein. Namun yang seringkali terjadi

adalah konsumsi makanan tidak seimbang, bahkan mengandung terlalu banyak

karbohidrat terutama dengan glycemic index yang tinggi seperti gula, roti,

makanan penutup, lemak hewani, dan terlalu sedikit makanan berserat dan buah

(Pangkahila, 2007).

Energi dikonsumsi dalam diet lewat masukan karbohidrat, protein dan

lemak. Jika terdapat kelebihan kalori, yakni antara lain dari asupan tinggi

karbohidrat dan lemak jenuh, yang melebihi takaran komposisi nutrisi yang sehat

Page 29: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

dan seimbang, maka tubuh akan mengubah dan menyimpan nutrien energi ini

sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa. Seiring berjalannya waktu jika

kelebihan kalori ini tidak diimbangi dengan pengeluaran energi yang sesuai maka

kelebihan lemak tubuh akan disimpan dan dapat berkembang menjadi obesitas

(Wilborn dkk., 2005).

2.4 Obesitas

Obesitas merupakan krisis global dan telah menjadi perhatian akibat efek

nya berupa morbiditas, mortalitas, dan pengaruhnya terhadap perekonomian.

Obesitas merupakan merupakan faktor risiko beberapa penyakit kronik seperti

penyakit jantung dan stroke, diabetes mellitus, osteoartritis, hipertensi , dan lain-

lain. Obesitas merupakan inflamasi metabolik ringan yang kronik, dan dapat

dikendalikan dengan mengatur diferensiasi preadiposit. Sehingga, faktor diet

seperti curcumin yang memiliki efek anti inflamasi serta pengaruh terhadap

diferensiasi preadiposit, oksidasi selular, merupakan faktor yang penting dalam

penatalaksanaan obesitas (Bradford, 2013).

Kegemukan atau obesitas merupakan kelebihan akumulasi lemak dalam

jaringan adiposa. Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT), obesitas dibagi

menjadi tiga kategori, yakni: Obesitas I, Obesitas II dan Obesitas III. Adapun

berdasarkan distribusi lemak, obesitas dibagi menjadi dua kategori, yakni:

obesitas sentral dan obesitas perifer. Berdasarkan klasifikasi internasional,

seseorang dikatakan pre-obese (overweight) apabila IMT 25-29,99 kg/m2 dan

obese apabila IMT ≥30 kg/m2

(Sugianti dkk., 2009; WHO, 2009).

Page 30: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

2.5 Lemak Abdominal pada Obesitas

Jaringan adiposa abdominal adalah organ yang kompleks dan terdiri dari

beberapa kompartemen dan subkompartemen, termasuk lemak subkutan dan

lemak intra-abdominal, yang dapat dibagi menjadi massa lemak mesenterik dan

omental. Lemak intraperitoneal juga dikenal sebagai jaringan adiposa viseral

(visceral adiposa tissue) dianggap sebagai penanda risiko metabolik (Klein,

2010). Lemak abdominal terdiri dari lemak subkutan abdomen dan lemak

intraabdomen, yang secara jelas nampak lewat CT Scan dan MRI. Jaringan

adiposa intraabdomen terdiri dari lemak viseral atau intraperitoneal yang terdiri

dari lemak omental dan mesenterik dan massa lemak retroperitoneal yang dibatasi

oleh batas dorsal dari intestin dan bagian ventral dari ginjal (Wajchenberg, 2000).

Penelitian-penelitian epidemiologis menunjukkan hubungan yang kuat

antara kelebihan jaringan adiposa abdomen dengan faktor risiko metabolik untuk

penyakit jantung koroner, termasuk resistensi insulin, toleransi glukosa

terganggu, diabetes mellitus tipe 2, dislipidemia, dan meningkatnya protein

inflamasi yang bersirkulasi dalam darah. Penelitian epidemiologis yang ada

melaporkan hubungan antara obesitas yang berat dengan mortalitas akibat

meningkatnya penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular serta diabetes

mellitus. Pada obesitas, distribusi regional nampaknya merupakan indikator yang

penting akan perubahan metabolik dan kardiovaskular ( Klein, 2010;

Wajchenberg, 2000).

Walaupun hubungan sebab-akibat belum dapat ditetapkan secara pasti,

bukti-bukti yang ada mengindikasikan bahwa lemak viseral merupakan salah satu

Page 31: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

faktor risiko yang penting akan berbagai tampilan sindrom metabolik: intoleransi

glukosa, hipertensi, dislipidemia, resistensi insulin. Obesitas viseral sebaiknya

dianggap sebagai faktor yang memperparah kerentanan genetik individual

terhadap komponen sindrom metabolik (Wajchenberg, 2000).

Mekanisme yang menghubungkan lemak viseral dengan sindom metabolik

belum sepenuhnya dimengerti, namun diduga berhubungan dengan lokasi

anatomis yang menghasilkan efek portal dari pelepasan asam lemak bebas dan

gliserol. Jaringan adiposa merupakan organ endokrin yang aktif, yang mampu

mensekresi berbagai macam sitokin, yang sering disebut dengan adiponektin,

yang dapat menyebabkan inflamasi dan menggangu kerja insulin. Lemak viseral

memiliki karakteristik pro-inflamasi yang lebih besar dibandingkan lemak

subkutan (Huffman and Barzilai, 2009).

2.6 Dampak Obesitas terhadap Kesehatan

Obesitas merupakan risiko kesehatan yang utama. WHO memperkirakan

pada bulan Mei 2012, berat badan berlebih dan obesitas secara langsung

mengakibatkan kematian pada 2,8 juta orang dewasa per tahun. Dilakukan analisis

data National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) pada tahun

2000 berkaitan dengan tingginya angka kematian akibat peningkatan Indeks

Massa Tubuh (IMT) pada penduduk Amerika Serikat. Obesitas menyebabkan

112.000 kematian pada penduduk Amerika serikat dengan pembagian 30.000

kematian akibat obesitas derajat I, lebih dari 82.000 kematian akibat obesitas

derajat II dan III. Berat badan lebih dan obesitas berhubungan dengan

Page 32: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

meningkatnya risiko kematian akibat berbagai penyebabObesitas meningkatkan

faktor risiko beberapa penyakit kronik berupa penyakit kardiavaskular yaitu

penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, gangguan muskuloskeletal terutama

osteoarthritis dan beberapa jenis kanker seperti kanker endometrium, payudara,

dan kolon (Bradford, 2013).

Tabel 2.6

Obesitas (IMT > 30 kg/m2) dan Perkiraan Relative Risk Beberapa Penyakit

(Bradford, 2013)

Obesitas meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular secara bermakna.

Faktor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain hipertensi, merokok,

hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, tekanan darah sistolik tinggi, dan obesitas.

Dengan demikian, obesitas diakui sebagai salah satu faktor risiko dasar untuk

penyakit kardiovaskular pada semua orang, baik anak-anak dan orang dewasa.

(Bradford, 2013)

Page 33: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Jaringan adiposa pada penderita obesitas mengalami infiltrasi makrofag,

makrofag tersebut menguraikan sinyal inflamasi dalam jumlah besar dan

mengeluarkan sitokin proinflamasi seperti TNF-α dan IL-6. TNF-α merangsang

terjadinya peradangan sistemik dan resistensi insulin. IL-6 merangsang hati untuk

memproduksi CRP sensitivitas tinggi dalam jumlah yang berlebihan (abdominal

obesity) (Bradford, 2013).

Obesitas juga merupakan faktor risiko yang signifikan untuk diabetes

mellitus . Dalam dekade terakhir , jumlah kasus klinis obesitas dan diabetes tipe 2

telah sejajar satu sama lain. Akumulasi kelebihan lemak perut dianggap sebagai

faktor risiko independen untuk berkembangnya diabetes dan memperburuk

resistensi insulin. Apabila kapasitas adiposit untuk menyimpan lemak telah

terlampaui, maka lipid dapat meluap ke jaringan lain , terutama hati dan otot. The

Insulin Resistance Atherosclerosis Study menyatakan bahwa lemak viseral dan

lemak subkutan yang tinggi secara independen terkait dengan resistensi insulin.

Berkurangnya peradangan jaringan obesitas dengan pemberian curcumin atau cara

lain memperbaiki resistensi insulin dan mengurangi gangguan metabolismee

secara keseluruhan pada pradiabetes dan diabetes tipe 2 (Bradford, 2013)

Obesitas juga berdampak terhadap timbulnya osteoarthritis (OA). Obesitas

merupakan faktor risiko untuk OA tidak hanya karena peningkatan menahan

beban pada sendi tetapi juga karena komponen inflamasi OA. Adiposit dalam

bantalan lemak infrapatellar pasien OA mengeluarkan sitokin inflamasi ,

interleukin, dan adipokin yang berpengaruh negatif terhadap tulang rawan dengan

meningkatkan produksi matriks metaloproteinase ( MMPs ) dan dengan

Page 34: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

menghambat produksi protein matriks kartilago. Adipokines inflamasi leptin dan

resistin telah terbukti meningkat dalam cairan sinovial pasien dengan OA .

Dengan demikian , efek anti - inflamasi langsung dan tidak langsung dari

curcumin akan mengakibatkan perubahan sekresi adipokine dari adiposit ini .

Analisis in vitro dan in vivo menunjukkan curcumin merupakan pengobatan

komplementer yang bermanfaat bagi OA (Bradford, 2013).

2.7 Ekstrak Kunyit

Curcuma longa L (turmeric atau kunyit), merupakan tumbuhan dari family

Zingiberacae, merupakan sejenis tumbuhan rempah yang digunakan sebagai

pewarna dan perasa. Telah digunakan sebagai obat tradisional di beberapa negara

yang menunjukkan adanya dampak positif terhadap kesehatan. Lebih dari seratus

komponen telah ditemukan dalam kunyit. Komponen utama ekstrak kunyit adalah

minyak atsiri dan curcuminoid. Curcumin merupakan pigmen kuning yang

memberi warna pada kunyit dan merupakan sebuah diferuloylmethane.

Beberapa komponen ekstrak kunyit:

a. Curcumin

Curcuminoid kunyit adalah suatu zat yang terdiri atas campuran komponen

senyawa curcumin dengan nama kimia 1,7-bis (4-hidroksi-3-metoksifenil)-

1,6-heptadiena 3,5-dion (curcumin I), desmetoksicurcumin (curcumin II),

serta bisdemetoksicurcumin (curcumin III).

b. Minyak atsiri

Page 35: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Minyak atsiri termasuk d-α-phellandrene, D-sabinene, cinol, borneol, zingiberene,

dan sesquiterpenes.

c. Ses quiterpenes

Kunyit mengandung berbagai macam sesquiterpenes, termasuk germacrone,

turmerone, ar-(+)-, α- and β- termerones, β-bisabolene, a-curcumene, zingiberenel,

β-sesquiphellanderene, bisacurone, curcumenone, dehydrocurdione,

procurcumadiol, bis-acumol, curcumenol, isoprocurcumenol, epiprocurcumenol,

procurcumenol, zedoaronediol, dan curlone. Turmerone, arturmerone, and

zingiberene merupakan komponen yang memberi aroma khas pada kunyit.

(Aggarwal, 2010; Kusuma, 2012)

Gambar 2.7 Tanaman Kunyit dan struktur molekul curcumin

(Aggarwal,2013)

Page 36: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Urutan taksonomi kunyit adalah sebagai berikut:

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Commelinids

Ordo : Zingiberates

Family : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma longa (Bagschi, 2012)

Kusuma (2012) melakukan penelitian terhadap ekstrak etanol kunyit dari

Wonogiri yang berumur 9 – 10 bulan. Ekstraksi serbuk kunyit dilakukan dengan

cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dapat dilihat pada tabel

2.7 (Kusuma, 2012).

Tabel 2.7 Komposisi Ekstrak Etanol Kunyit yang Berasal dari Wonogiri

(Kusuma, 2012)

Nama Komponen Komposisi

Protein

Lemak

Serat

Kalsium

Fosfor

Curcuminoid

8,67%

8,08%

7,66%

0,075%

0,096%

74,57mg/gram

Page 37: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

ARTurmeron

1-Phellandrene

1,8 Cineole

Bicyclo

Terpenes

α - humuleme

α - terpineol

β - selinene

α - selinene

Caryphyllene oxide

Humulene oxide

31%

9%

4,58%

17%

1 9 , 8 %

3 , 4 1 %

2 , 9 0 %

1 0 , 1 8 %

3 , 1 4 %

5 , 6 %

1 6 , 5 9 %

Ekstrak kunyit terbuat dari kunyit yang dikeringkan. Kemudian setiap

simplisia digiling dengan ukuran 100 mesh. Ekstraksi dilakukan dengan teknik

maserasi menggunakan pelarut etanol 70% degnan perbandingan simplisia dengan

pelarut 1:10. Sebanyak 1 kg simplisia dan 10 L etanol 70% dimasukkan ke dalam

maserator dan direndam selama enam jam sambil diaduk, kemudian sampel

didiamkan sampai 24 jam. Selanjutnya maserat dipisahkan dengan menyaring

filtrate dengan menggunakan kertas saring Whatman nomor 4. Semua maserat

dikumpulkan dan diuapkan dengan rotavapor penguap vakum pada suhu 500C

hingga diperoleh ekstrak kental (Kusuma, 2012).

.

Page 38: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

2.8 Curcumin

Curcumin adalah komponen fitokimia yang ditemukan dalam kunyit. Oleh

karena warnanya, curcumin telah digunakan juga dalam industri pakaian dan

makanan. Juga telah digunakan sebagai pengawet dan tambahan dalam bahan

pangan. Curcumin juga digunakan sebagai obat dan ramuan tradisional untuk

mengobati berbagai macam penyakit di beberapa negara. Kunyit tidak hanya

mengandung curcumin, namun juga mengandung analog curcumin yaitu

demetoxycurcumin, bisdemetoxycurcumin serta banyak zat aktif lainnya. Rasio

kandungan curcuminoid dalam kunyit adalah curcumin I 75%, curcumin II

(demetoxycurcumin ) 16%, dan Curcumin III (bisdemethoxycurcumin) 8%

(Kusuma, 2012).

2.8.1 Manfaat Curcumin bagi Kesehatan

Curcumin memiliki efek anti-inflamasi, anti-angiogenik, anti-proliferatif,

anti-oksidan, serta anti-infeksi. Sehingga digunakan sebagai terapi beberapa

penyakit seperti osteoarthritis, hepatitis, Alzheimer, dislipidemia, terapi luka,

diabetes, obesitas dan sindrom metabolik (Aggarwal, 2013).

Pemberian suplementasi curcumin selama delapan bulan kepada pasien

dengan osteoarthritis dapat ditolerir dengan baik dan tidak menimbulkan efek

samping yang bermakna (Belcaro, 2010).

Page 39: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Gambar 2.8.1 Efek Curcumin terhadap Beberapa Macam Penyakit

(Aggarwal, 2013)

2.8.2 Manfaat Curcumin terhadap Obesitas

Telah terbukti secara in vitro, curcumin dapat mempengaruhi

angiogenesis, adipogenesis, diferensiasi, apoptosis dan ekspresi gen lipid dan

metabolismee energi pada kultur sel lemak 3T3-L1. Curcumin dapat menekan

diferensiasi sel adiposa 3T3-L1, menyebabkan apoptosis, dan menghambat

angiogenesis sel endotel pada vena umbilikalis manusia (Ejaz dkk., 2009).

Page 40: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Curcumin oral pada mencit dapat mencegah kenaikan berat badan.

Kenaikan berat badan ini dicegah dengan menekan petumbuhan jaringan adiposa

melalui aktivitas antiangiogenik dan modulasi metabolismee adiposit. Pemberian

diet tinggi lemak beserta curcumin mengurangi kenaikan berat badan, adiposistas,

densitas vascular mikro pada jaringan adiposa, terlihat dari menurunnya ekspresi

endothelial growth faktor (VEGF) dan reseptor VEGFR-2. Curcumin

meningkatkan oksidasi dan menurunkan esterifikasi asam lemak dengan cara

meningkatkan fosforilasiAMP-activated protein kinase, mengurangi glycerol-3-

phosphate acyl transferase-1, dan meningkatkan ekspresi carnitine

palmitoyltransferase-1. Supresi angiogenesis pada jaringan adiposa dan pengaruh

curcumin pada metabolismee lemak pada adiposit ini yang menyebabkan

berkurangnnya lemak tubuh termasuk lemak subkutan abdomen serta viseral dan

juga mencegah pertambahan berat badan (Ejaz dkk., 2009).

Pertumbuhan dan perkembangan jaringan lemak, sama dengan

pertumbuhan pada jaringan tumor, membutuhkan pembentukan pembuluh darah

baru. Pada jaringan lemak, terbentuknya pembuluh darah melalui sekresi adipokin

yaitu leptin, adiponectin, resistin, visfatin, TNF-α, interleukin-6, interleukin-1,

VEGF.Oleh karena itu selain mengurangi asupan energi, curcumin juga

menghambatangiogenesis.Curcumin memiliki efek antiangiogenik dan penekanan

pertumbuhan tumor.Pada penelitian sebelumnya ditemukan adanya peningkatan

aktivitas katabolic pada hati tikus. Oleh karena itu disimpulkan bahwa curcumin

oral dapat menghambat pertumbuhan perkembangan jaringan adiposa melalui

Page 41: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

inhibisi angiogenesis dan modulasi metebolisme lemak pada jaringan adiposa

(Ejaz dkk., 2009).

Menurut Bradford (2013), curcumin dapat menekan deferensiasi

preadiposit sehingga dapat mengurangi jumlah adiposit dan kandungan lemak

dalam jaringan adiposa. Dengan pemberian curcumin, terjadi hambatan

diferensiasi adiposity. Hal ini terlihat dari menurunnya ekspresi gen spesifik

adiposit (peroxisome proliferator-activated receptor (PPAR), CCAAT enhancer

binding protein α, Leptin, adiponectin, dan resistin (Bradford, 2013).

Curcumin juga menghambat diferensiasi adiposit dengan cara

menghambat jalur signal Wnt. Ada tidaknya signal Wnt ini menentukan kerja sel

induk mesenkim dalam menghambat preadiposit dan diferensiasi tahap akhir

menjadi adiposit matur. Apabila signal Wnt tidak aktif maka terjadi diferensiasi

preadiposit dan onversi adiposit. Bila signal Wnt aktif maka difenrensiasi

preadiposit dihambat. Signal Wnt yang aktif menurunkan aktivitas Glycogen

Synthase Kinase 3(GSK 3) sehingga menyebabkan akumulasi cytosolic

underphosphorylated β-catenin dan melakukan translokasi ke dalam nucleus. Di

preadiposit, nuclear β- catenin merangsang transkripsi cyclin D1 dan C-Myc oleh

TCF/LEF-1 yang pada akhirnya menginaktivasi faktor transkrpisi yang berguna

untuk adipogenesis. Faktor transkripsi tersebut antara lain C/EBPα dan PPAR.

Sebaliknya penghambatan signal Wnt mengaktivasi fosforilasi GSK3 dan

bersihan β- catenin proteasom, menyebabkan diferensiasi preadiposit (Bradford,

2013).

Page 42: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Obesitas sangat dipengaruhi oleh epigenetik. Pengaruh epigenetik adalah

pengaruh paparan lingkungan secara langsung terhadap genom dan

mengakibatkan meningkatkan suseptibilitas individu terhadap obesitas dan

penyakit terkait seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Curcumin

dapat mempengaruhi modulasi epigenetik. Pengaruh ini terutama terlihat dalam

gen – gen yang mengatur metabolisme lemak (Bradford, 2013).

Curcumin dapat mencegah obesitas melalui pengaruhnya terhadap

lipogenesis dalam hati. Pada tikus yang deberi diet tinggi lemak dan curcumin

terjadi pencegahan peningkatan berat badan dan lemak tubuh. Hal ini terjadi akiat

menurunnya ekspresi gen lipogenik di hepar (Shao dkk., 2012).

Menurut Ejaz dkk. (2009), pemberian curcumin 500mg/kg BB pada

mencit dapat mencegah pertambahan berat badan, menurunkan jumlah adiposit

dan pembuluh darah mikro dalam jaringan adiposit secara bermakna. Curcumin

dan diet tinggi lemak diberikan selama dua belas minggu. Setiap minggu

dilakukan pemantauan dampak pemberian curcumin. Dampak pemberian

curcumin terhadap pertambahan berat badan yang bermakna mulai terlihat pada

minggu ke empat dan seterusnya.

2.9 Minyak Atsiri

Minyak atsiri dapat menurunkan lemak abdominal melalui regulasi

ekspresi beta oksidasi peroksisom di hati. Curcumin dan minyak atsiri juga

bekerja secara sinergis dalam regulasi gen-gen yang mengatur metabolismee

lemak (Honda, 2006).

Page 43: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

2.10 Sesquiterpenes

Turmerone yang terdapat dalam ekstrak kunyit meningkatkan transport

curcumin ke dalam sel-sel intestin secara signifikan sehingga absorpsi curcumin

meningkat secara signifikan. Turmerone bersifat lipofilik sehingga dapat

mempengaruhi absorpsi curcumin. (Yue dkk. 2012)

2.11 Perbedaan dan Keunggulan Ekstrak Kunyit Dibandingkan dengan

Curcumin Murni

2.11.1 Perbandingan Senyawa Aktif Ekstrak Kunyit dengan Curcumin

Curcumin dapat di ekstraksi dari rimpang kunyit dengan pelarut organik

seperti etanol atau aseton. Untuk mendapatkan senyawa curcumin murni,

curcumin harus dipisahkan dari kandungan lain ekstrak kunyit dengan cara

kromatografi. Curcumin murni dapat diperoleh dari pabrik serta digunakan dalam

penelitian merupakan senyawa curcumin I (Liu, 2008).

Ekstrak etanol kunyit mengandung curcuminoid yang terdiri dari curcumin

I, curcumin II, dan Curcumin III serta minyak atsiri yang juga berperan penting

dalam menurunkan berat badan. Kurang lebih 25 senyawa minyak atsiri yang

telah ditemukan dalam ekstrak kunyit. Terdapat variasi kuantitatif dari masing-

masing komponen kimiawi minyak atsiri tergantung dari tempat ditumbuhkannya

tanaman kunyit (Jayaprakasha dkk., 2005).

Dalam bentuk murni, curcumin memiliki daya larut air yang sangat

rendah, sehingga membatasi kegunaannya sebagai obat oral. Dalam sebuah

Page 44: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

penelitian yang membandingkan efek antiangiogenik curcumin dalam bentuk

murni dengan curcumin dalam bentuk ekstrak, ditemukan bahwa curcumin dalam

bentuk ekstrak kunyit memiliki efek antiangiogenik lima kali lebih tinggi daripada

curcumin murni. Hal ini dikarenakan adanya komponen derivatif curcumin

lainnya serta komponen-komponen lainnya yang terkadung dalam ekstrak kunyit.

Sebagai kesimpulan dalam penelitian tersebut, ekstrak kunyit dinyatakan lebih

potensial secara farmakologis daripada curcumin murni (Liu, 2008).

2.11.2 Kandungan Minyak Atsiri dan sesquiterpenes dalam Ekstrak Kunyit

Meningkatkan Bioavailabilitas Curcuminoid

Rendahnya bioavailabilitas curcumin telah terbukti dalam studi klinis

maupun percobaan terhadap hewan. Yue dkk. (2012), menyatakan dengan adanya

komponen lipofilik (seperti turmeron) dalam ekstrak kunyit dapat mempengaruhi

absorpsi curcumin. Dalam penelitian in vitro ini dipelajari dampak turmeron

terhadap transport curcumin dalam sel epithelial intestin manusia. Turmeron

meningkatkan transport curcumin ke dalam sel-sel intestin secara signifikan

sehingga absorpsi curcumin meningkat secara signifikan. Sebagai kesimpulan

dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa pemberian ekstrak kunyit yang

mengandung lebih efektif dalam mengobati penyakit daripada hanya curcumin

saja.

Page 45: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Meskipun terdapat berbagai faktor seperti genetik, psikososial, hormonal

dan lingkungan yang saling berinteraksi dan berpengaruh terhadap terjadinya

obesitas, secara sederhana obesitas terjadi oleh karena terdapatnya

ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran energi. Meningkatnya

masukan makanan yang mengandung kadar tinggi karbohidrat dan lemak jenuh

serta berkurangnya aktivitas fisik akibat pola hidup yang sedentari dapat

menyebabkan tubuh mengalami kelebihan energi oleh karena dibutuhkan lebih

sedikit energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Jika kelebihan energi terus

menerus dikonsumsi tanpa ada peningkatan pengeluaran energi maka akan terjadi

kelebihan berat badan bahkan dapat berlanjut menjadi kelebihan lemak tubuh atau

obesitas.

Pertambahan berat badan, obesitas, lemak abdominal dapat dikurangi

dengan berbagai cara. Salah satunya dengan asupan suplemen antiinflamasi dan

antioksidan yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya adalah

curcumin.

Curcumin dan minyak atsiri yang terkandung dalam ekstrak kunyit dapat

mencegah kenaikan berat badan serta mencegah penumpukan lemak tubuh dengan

menekan diferensiasi sel adiposa, menyebabkan apoptosis, dan menghambat

angiogenesis akibat adipokin sel endotel pada vena umbilikalis manusia. Supresi

29

Page 46: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

angiogenesis pada jaringan adiposa dan pengaruh curcumin pada metabolisme

lemak pada adiposit ini yang menyebabkan berkurangnnya lemak tubuh termasuk

lemak subkutan abdomen serta viseral dan juga mencegah pertambahan berat

badan.

Pada penelitian ini akan dievaluasi dampak pemberian ekstrak etanol

kunyit pada kenaikan berat badan, lemak abdominal tikus wistar jantan yang

diberi diet tinggi lemak tinggi karbohidrat. Akan dilakukan penimbangan sisa

makanan untuk mengetahui jumlah makanan yang telah dikonsumsi oleh tikus

selama penelitian dilaksanakan serta untuk mengevaluasi ada tidaknya pengaruh

ekstrak kunyit terhadap nafsu makan.

Page 47: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

3.2 Konsep Penelitian

Ket:

Tidak di teliti

Diteliti

3.3 Hipotesis Penelitian.

Berdasarkan kerangka konsep dan landasan teori di atas, dapat disusun

suatu hipótesis penelitian sebagai berikut:

1. Pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat badan tikus jantan

yang diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak.

Tikus Wistar Jantan

Diet tinggi karbohidrat

dan lemak

Faktor Eksternal

Kurangnya aktivitas

fisik

Lingkungan

Obat-obatan

Penyakit

Faktor Internal

Genetik

Hormonal

Jenis kelamin

Usia

Ekstrak Kunyit

Gambar 3.2 Kerangka Konsep

-Berat badan

-Berat lemak viseral Berat lemak subkutan

abdomen

Page 48: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

2. Pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat lemak viseral

tikus jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak.

3. Pemberian ekstrak etanol kunyit mencegah kenaikan berat lemak subkutan

abdomen tikus jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak.

Page 49: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan

The Posttest Only Control Group Design (Marczyk dkk., 2005). Skema

rancangan penelitian adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :

P = populasi

S = sampel

R = random

P0 = Perlakuan pada kelompok Kontrol yang diberikan diet tinggi karbohidrat

dan lemak serta plasebo (akuades) 1ml, 1x/hari melalui sonde.

33

Page 50: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

P1 = Perlakuan pada Kelompok Perlakuan 1 yang diberikan diet tinggi

karbohidrat dan lemak serta ekstrak kunyit 70 mg/ 200 g BB, dengan

volume 1 ml, 1x/hari melalui sonde.

O1 = Observasi berat badan, lemak abdominal (lemak viseral dan lemak

subkutan abdominal), dan sisa makanan pada kelompok kontrol

O2 = Observasi berat badan, lemak abdominal (lemak viseral dan lemak

subkutan abdominal), dan sisa makanan pada kelompok perlakuan

Dosis ekstrak kunyit yang diberikan berdasarkan penelitian terdahulu pada

mencit yaitu 500mg/kgBB atau dapat dikonversi menjadi 10 mg/20 gram BB

untuk mencit dengan berat badan 20 gram. Bila dikonversi ke tikus dengan berat

badan 200 gram didapat 7,0 x 10 mg= 70 mg/ 200 gram tikus (Ejaz dkk., 2009).

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Pembuatan ekstrak kunyit dilakukan di Laboratorium Teknologi Pertanian

Fakultas Teknik Pertanian Universitas Udayana.

Penelitian ini dilakukan di Laboratory Animal Unit Bagian Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Pembedahan dilakukan di Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Udayana.

b. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2013 sampai dengan Maret

2014. Tahap Percobaan dilaksanakan dalam waktu lima puluh hari:

Page 51: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

1. Tujuh hari untuk adaptasi.

2. Empat puluh dua hari untuk perlakuan (Ejaz dkk, 2009).

3. Satu hari untuk penimbangan berat badan, berat lemak viseral dan

subkutan abdomen tikus.

Kemudian dilakukan analisis statistik data hasil penelitian dan

penyusunan laporan.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Tikus wistar jantan jenis Rattus norvegicus berumur 3 – 4 bulan, berat

160-200 gram, sehat

4.3.2 Kriteria Sampel :

4.3.2.1 Kriteria Penerimaan :

1 Tikus putih (Rattus norvegicus), galur wistar.

2 Jenis kelamin jantan dan sehat

3 Umur 3 – 4 bulan.

4 Berat tikus 160-200 gram.

4.3.2.2 Kriteria drop out sampel penelitian :

1. Tikus mati ketika sedang penelitian.

Page 52: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

4.4 Penentuan Besar dan Cara Pengambilan Sampel

4.4.1 Penentuan Besar Sampel Minimal

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus Federer (Federer,

2008).

(n-1) (t-1) ≥ 15

Keterangan :

t = jumlah kelompok

n = jumlah sampel tiap kelompok

Dengan menggunakan rumus di atas maka hasilnya adalah :

(n – 1) (2 – 1) ≥ 15

(n – 1) x 1 ≥ 15

n – 1 ≥ 15

n ≥ 16

Jumlah tikus pada tiap kelompok adalah 16 ekor.

Untuk mengantisipasi terjadinya drop out pada sampel maka ditambahkan

10 % sehingga jumlah sampel minimal adalah 17,6 dan dibulatkan menjadi 18.

Besar sampel tiap kelompok adalah 18. Sehingga jumlah sampel seluruhnya

adalah 36 ekor.

.

4.4.2 Cara Pengambilan Sampel

Diambil 36 ekor tikus jantan Wistar yang berumur 3-4 bulan dengan berat

160-200 gram, kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok secara acak.

Page 53: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

4.4.3 Variabel Penelitian

4.4.3.1 Identifikasi Variabel

Variabel penelitian yang diukur adalah variabel bebas, variabel tergantung,

variabel kendali.

4.4.3.2 Klasifikasi Variabel

a. Variabel bebas : Ekstrak etanol kunyit

b. Variabel tergantung : 1. Berat badan

2. Berat lemak abdominal tikus wistar jantan: Berat

lemak subkutan dan berat lemak viseral.

c. Variabel kendali : Jenis kelamin, usia, berat badan, diet tinggi karbohidrat

dan lemak.

4.4.4 Hubungan antar Variabel

Gambar 4.2 Hubungan antar Variabel Penelitian

Page 54: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

4.4.5 Definisi Operasional Variabel

1. Ekstrak kunyit (Curcumae longa) adalah ekstrak yang dibuat dari rimpang

kunyit yang berasal dari Wonogiri. Ekstrak kunyit diperoleh dengan ekstraksi

rimpang kunyit dengan pelarut etanol. Ekstrak kunyit mengandung

curcuminoid yang terdiri dari senyawa Curcumin I, Curcumin II, Curcumin

III, minyak atsiri berupa 1-phellandrene, cineole, bicyclo, humuleme,

terpineol, selinene, caryphyllene oxide, serta sesquiterpenes berupa

ARTurmeruon dan terpenes. Diberikan satu kali sehari dengan dosis 70

mg/200 gram BB dengan sonde selama empat puluh dua hari.

2. Berat badan, diukur dengan timbangan tikus merk Tanita.

3. Berat lemak abdomen adalah berat lemak viseral dan berat lemak subkutan

abdomen.

4. Berat lemak viseral adalah lemak yang terdapat di daerah intraperitoneal,

mencakup lemak omental dan mesenterik. Dilakukan pada hari ke-43 saat

dilakukan pembedahan dibawah pembiusan dengan injeksi ketamin dan

pentobarbital. Lemak viseral ditimbang dengan timbangan merk Sartorius

yang memiliki kepekaan sampai dengan 0,0001.

5. Berat lemak subkutan abdomen adalah lemak yang terdapat di lapisan

subkutan di daerah di antara ruas tulang punggung thoracalis dan ruas tulang

punggung coccygeal. Dilakukan pada hari ke-43 saat dilakukan pembedahan

dibawah pembiusan dengan injeksi ketamin dan pentobarbital. Lemak

subkutan abdomen ditimbang dengan timbangan merk Sartorius yang

memiliki kepekaan sampai dengan 0,0001.

Page 55: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

6. Tikus wistar jantan adalah hewan percobaan, galur wistar, jenis kelamin

jantan, yang sehat, berusia 3-4 bulan dengan berat 160-200 gram.

7. Diet tinggi karbohidrat dan lemak adalah diet yang terdiri dari karbohidrat 55%,

lemak 35%, protein 10% yang didapat dari Laboratorium Farmakologi Universitas

Udayana, Denpasar, Bali. Diet diberikan secara ad libitum, 1x/hari, sebanyak 30

gram tiap tikus. Bentuk makanan yang diberikan berupa pakan ayam hyprovite 594

ditambahkan dengan lemak babi sebagai tambahan lemak dan jagung sebagai

tambahan karbohidrat.

4.5 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan Penelitian yang digunakan adalah:

1. Ekstrak kunyit

2. Aquadest

3. Diet tinggi karbohidrat dan lemak yang terdiri dari: karbohidrat 55%, lemak

35%, protein 10% yang didapatkan dari Laboratorium Farmakologi Universitas

Udayana, Denpasar, Bali.

4. Sonde

5. Timbangan tikus merk Tanita dan Timbangan merk Sartorius dengan kepekaan

sampai 0,0001

6. Kandang individual yang berukuran 30 x 20 x 20 cm.

4.6 Prosedur dan Alur Penelitian

1. Prosedur pembuatan ekstrak kunyit

Page 56: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

a. Rimpang kunyit yang digunakan dicuci bersih dan dikeringkan

b. Setiap simplisia yang telah dikeringkan digiling dengan ukuran 100 mesh.

c. Kemudian ekstraksi dilakukan dengan teknik maserasi menggunakan pelarut

etanol 70% dengan perbandingan simplisia dengan pelarut 1:10.

d. Sebanyak 1 kg simplisia dan 10 L etanol 70% dimasukkan ke dalam maserator

dan direndam selama enam jam, kemudian sampel didiamkan sampai 24 jam.

e. Selanjutnya maserat dipisahkan dengan menyaring filtrat dengan

menggunakan kertas saring Whatman nomor 4.

f. Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan rotavapor penguap vakum

pada suhu 500C hingga diperoleh ekstrak kental (Kusuma, 2012).

g. Ekstrak kunyit 70 mg didapatkan dengan melarutkan 0,70 ml ekstrak kunyit

dengan akuades hingga volumen mencapai 1 ml.

2. Dipilih 36 ekor tikus putih wistar jantan yang berumur 3-4 bulan dengan berat

sekitar 160-200 gram.

3. Tikus diadaptasi selama 1 minggu di Laboratory Animal Unit Bagian Farmakologi

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Tikus diberikan makanan standar yang

berupa HBS pellet ayam petelur produksi comfeed secara ad libitum,

4. Tikus dipelihara dalam kandang individual yang berukuran 30 x 20 x 20 cm

yang terbuat dari stainless steel.

5. Setelah itu diberikan perlakuan :

Page 57: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

a. P0 : Perlakuan pada kelompok kontrol yang diberi diet tinggi karbohidrat

dan lemak tanpa sonde dan plasebo yang berupa aquadest sebanyak

1 ml, 1x/hari dengan sonde yang terbuat dari karet selama 42 hari.

b. P1 : Perlakuan pada kelompok perlakuan I yang diberi diet tinggi

karbohidrat dan lemak tanpa sonde dan ekstrak kunyit dengan dosis

70 mg/200 g BB, 1x/hari melalui sonde selama 42 hari.

6. Pemberian diet tinggi karbohidrat dan lemak secara ad libitum, yaitu tiap

tikus diberikan makanan sebanyak 30 gram, 1x/hari. Sisa makanan ditimbang

keesokan harinya. Air minum diberikan secara ad libitum.

7. Setelah 42 hari kedua kelompok tikus ditimbang berat badannya, kemudian

dibedah dibawah pembiusan dengan injeksi ketamin dan pentobarbital. Prosedur

dilakukan di bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana oleh

drh. Ida Bagus Oka Winaya, M. Kes.

8. Prosedur pembedahan tikus:

Bagian eksterior tikus diperiksa, kemudian tikus diletakkan terlentang.Irisan dimulai

pada bagian abdomen dengan memotong kulit beserta muskulus abdominalis,

kemudian dilanjutkan padasisi kiri dan kanan, kemudian ke arah kranial dan

memotong costae hingga rongga dada terbuka. Kaki depan dan kaki belakang

dipreparasi dari tubuh (diiris sebagian) untuk mempermudah proses nekropsi.Irisan

dilanjutkan untuk melepaskan alat penggantung dinding dorsal rongga perut

sampai pelvis.Lemak subkutan abdomen diambil, kemudian lemak viseral,

kemudian masing-masing ditimbang sebagai data posttest.

36 ekor Tikus Jantan Wistar Sehat

Page 58: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Gambar 4.6

Skema Alur Penelitian

4.7 Analisis Data

Dalam penelitian ini semua data hasil penelitian dianalisis dengan

menggunakan program komputer. Analisis Deskriptif dilakukan sebagai dasar

Perlakuan

42 hari

Timbang berat badan

Timbang berat lemak viseral abdomen

Timbang berat lemak subkutan abdomen

Massa lemak ditimbang dengan timbangan analitik

Tikus dibagi menjadi 2 kelompok masing-masing 18 ekor

Adaptasi 7 hari

Analisis Data dan Laporan

Kelompok 1

Diet tinggi karbohidrat

dan lemak

+

Plasebo

Kelompok 2 Diet tinggi karbohidrat

dan lemak

+

Ekstrak kunyit

70 mg/200 g BB

Sisa Makanan Sisa Makanan Setiap hari

(42 hari)

Posttest

(Hari ke-43)

Page 59: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

untuk statistik analitis (uji hipotesis) untuk mengetahui karakteristik data yang

dimiliki. Analisis deskriptif dilakukan dengan program komputer.

1. Uji normalitas

Uji Normalitas data dilakukan dengan uji Shapiro-wilk

2. Uji komparabilitas

Data berat lemak subkutan dan viseral berdistribusi normal sehingga uji

komparabilitas dilakukan dengan independent t test. Data berat badan tidak

berdistribusi normal sehingga digunakan uji Mann-Whitney.

BAB V

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 36 ekor tikus jantan jenis Wistar

Page 60: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

(rattus norvegicus) yang diberikan diet tinggi karbohidrat dan lemak, yang terbagi

menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 18 ekor tikus, yaitu kelompok

kontrol (P0) yang diberikan diet tinggi karbohidrat dan lemak dan plasebo, dan

kelompok perlakuan 1 (P1) yang diberikan diet tinggi karbohidrat dan lemak dan

ekstrak kunyit dengan dosis 70 mg/200 gram tikus. Dalam pembahasan ini akan

diuraikan uji normalitas data, uji komparabilitas data, dan uji efek perlakuan.

5.1 Uji Normalitas Data

Data berat badan sesudah perlakuan, data berat lemak subkutan abdomen

dan berat lemak viseral sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok diuji

normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasilnya menunjukkan

data berdistribusi normal (p>0,05) untuk data berat lemak subkutan dan berat

lemak viseral sesudah perlakuan, serta tidak berdistribusi normal untuk berat

badan sesudah perlakuan (p<0,05).

Tabel 5.1

Hasil Uji Normalitas Data Berat Badan, Berat Lemak Viseral, Berat Lemak

Subkutan Abdominal dan Sisa Makanan Sesudah Perlakuan pada Masing-

masing Kelompok

44

Page 61: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Kelompok n P Keterangan

Berat badan kelompok kontrol

Berat badan kelompok perlakuan

18

18

0,000

0,005

Tidak normal

Tidak normal

Berat lemak subkutan kelompok kontrol

Berat lemak subkutan kelompok perlakuan

18

18

0,416

0,128

Normal

Normal

Berat lemak viseral kelompok kontrol

Berat lemak viseral kelompok perlakuan

18

18

0,674

0,405

Normal

Normal

Sisa makanan kelompok kontrol

Sisa makanan kelompok perlakuan

18

18

0,490

0,521

Normal

Normal

5.2 Berat Badan

5.2.1 Analisis efek perlakuan

Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata berat badan antar

kelompok sesudah diberikan diet tinggi karbohidrat dan tinggi lemak dan ekstrak

kunyit. Hasil analisis kemaknaan dengan uji Mann whitney disajikan pada Tabel

5.2.1 berikut.

Tabel 5.2.1

Rerata Berat Badan antar Kelompok Sesudah Diberikan Perlakuan

Kelompok N

Rerata Berat

Badan SD P

Page 62: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

(gram)

Kontrol 18

198.1111

2.92834 0.000

Perlakuan 18

160.7778

6.25493

Tabel 5.2.2 di atas, menunjukkan bahwa rerata berat badan kelompok P0

adalah 198.112.92 gram, dan rerata kelompok P1 adalah 160.776.25 gram.

Analisis kemaknaan dengan uji Mann Whitney nilai p = 0,001. Hal ini berarti

bahwa rerata berat kelompok kontrol lebih tinggi dari pada berat badan pada

kelompok perlakuan (p<0,05).

Gambar 5.2.1

Berat Badan setelah Pemberian Ekstrak Kunyit

Page 63: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Gambar 5.2.1 di atas menggambarkan bahwa pemberian ekstrak kunyit

dengan dosis 70 mg/200 g BB dapat menurunkan berat badan dibandingkan

dengan plasebo.

5.3 Berat Lemak Subkutan Abdomen

5.3.1 Analisis efek perlakuan

Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata berat lemak subkutan

antar kelompok sesudah diberikan perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan

uji Independent T Test disajikan pada Tabel 5.3.1 berikut.

Tabel 5.3.1

Rerata Berat Lemak Subkutan Kelompok Kontrol dan Perlakuan

Kelompok N

Rerata Berat

Lemak Subkutan

(gram) SD P

Kontrol 18

1.6667

.56880 0.000

Perlakuan 18

0.8389

.49957

Tabel 5.3.1 di atas, menunjukkan bahwa rerata berat lemak subkutan

abdomen kelompok P0 adalah 1,670,56 gram, dan rerata kelompok P1 adalah

0,840,49 gram. Analisis kemaknaan dengan Independent T-Test menunjukkan

bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa sesudah diberikan perlakuan rerata

berat lemak subkutan pada kelompok kontrol lebih tinggi daripada kelompok

perlakuan (P < 0,05).

Page 64: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Gambar 5.3.1

Berat Lemak Subkutan setelah Pemberian Ekstrak Kunyit

5.4 Berat Lemak Viseral

5.4.1 Analisis Efek Perlakuan

Analisis efek perlakuan diuji berdasarkan rerata berat lemak viseral antar

kelompok sesudah pemberian perlakuan. Hasil analisis kemaknaan dengan

Independent T-Test disajikan pada Tabel 5.4.2 berikut.

Tabel 5.4.2

Rerata Berat Lemak Viseral antar kelompok sesudah diberikan perlakuan

Page 65: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Kelompok N

Rerata Berat

Lemak Viseral

(gram) SD P

Kontrol 18

1.5389

.8500 0.000

Perlakuan 18

.8500

.45922

Tabel 5.4.2 di atas, menunjukkan bahwa rerata berat lemak viseral

kelompok P0 adalah 1,540,85 gram dan rerata kelompok P1 adalah 0,850,46

gram. Analisis kemaknaan dengan Independent T-Test menunjukkan bahwa nilai

p = 0,000. Hal ini berarti bahwa rerata tebal lemak viseral pada kelompok

perlakuan jauh lebih rendah dibandingkan dengan rerata tebal lemak viseral pada

kelompok kontrol.

Gambar 5.4.2

Berat Lemak Viseral setelah Pemberian Ekstrak Kunyit

Page 66: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Gambar 5.4.2 di atas menggambarkan bahwa pemberian ekstrak kunyit 70

mg/ 200 g BB mencegah kenaikan berat lemak subkutan dan berat lemak viseral

dibandingkan dengan plasebo.

5.5 Sisa Pakan Hewan Coba

5.5.1 Analisis Efek Perlakuan

Analisis rerata sisa pakan antar kelompok dengan Independent T-Test

disajikan pada Tabel 5.5.1 berikut.

Tabel 5.5.1

Rerata Sisa Pakan antar Kelompok

Kelompok

Rerata Sisa Pakan

(gram) SD P

Kontrol 2,1739 ,28053

0,163 Perlakuan 2,1811 ,32198

Tabel 5.5.1 di atas, menunjukkan bahwa rerata sisa pakan kelompok P0

adalah 2,172,28 gram dan rerata kelompok P1 adalah 2,180,32 gram. Analisis

kemaknaan dengan Independent T-Test menunjukkan bahwa nilai p = 0,163. Hal

ini berarti bahwa antara rerata pakan kontrol dan perlakuan tidak terdapat

perbedaan yang bermakna (P>0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa pemberian ekstrak kunyit tidak mempengaruhi jumlah makanan pada tikus.

Page 67: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

BAB VI

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

6.1. Subyek Penelitian

Untuk menguji pemberian ekstrak etanol kunyit terhadap pencegahan

kenaikan berat badan dan berat lemak abdominal tikus wistar jantan, maka

dilakukan penelitian pada tikus wistar jantan sehat yang diberikan diet tinggi

karbohidrat dan lemak dan ekstrak etanol kunyit.

Sebagai hewan coba digunakan tikus wistar jantan sehat berumur 3-4

bulan, dengan berat badan 160 - 200 gram. Tikus yang dipergunakan dalam

penelitian ini bderjumlah 36 ekor, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok

kontrol (P0) yang diberikan diet tinggi karbohidrat dan lemak dan plasebo, dan

kelompok perlakuan (P1) yang diberikan diet tinggi karbohidrat dan lemak dan

ekstrak etanol kunyit dengan dosis 70 mg/200 g BB. Penelitian ini dilakukan

selama 42 hari.

6.2. Distribusi dan Varian Data Hasil Penelitian

Data hasil penelitian berupa data berat badan dan berat lemak sebelum

dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu diuji distribusi dan variannya. Berdasarkan

hasil uji dengan Shapiro-wilk data berat lemak subkutan dan berat lemak viseral

sesudah perlakuan berdistribusi normal (p>0,05). Data berat badan sesudah

perlakuan tidak berdistribusi normal (p < 0,05).

51

Page 68: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

6.3. Pengaruh Ekstrak Kunyit terhadap Berat Badan dan Berat Lemak

Uji perbandingan berat badan sesudah diberikan diet tinggi karbohidrat

dan lemak serta ekstrak kunyit antara kedua kelompok menggunakan Mann

Whitney. Rerata berat badan kelompok kontrol adalah 198.112.92, dan rerata

kelompok perlakuan adalah 160.776.25. Setelah intervensi ditemukan adanya

perbedaan rerata berat badan dimana rerata berat badan pada kelompok perlakuan

lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Analisis kemaknaan dengan uji

Mann Whitney nilai p = 0,001. Hal ini berarti bahwa rerata berat badan pada

kedua kelompok sesudah diberikan perlakuan berbeda secara bermakna (p<0,05).

Uji efek perlakuan lemak subkutan sesudah diberikan diet tinggi

karbohidrat dan lemak serta ekstrak kunyit antara kedua kelompok menggunakan

Independent T-Test. Rerata berat lemak subkutan abdomen kelompok kontrol

adalah 1,670,56, dan rerata kelompok perlakuan adalah 0,840,49. Analisis

kemaknaan dengan Independent T-Test menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal

ini berarti bahwa terjadi perubahan berat lemak subkutan secara bermakna pada

kelompok perlakuan sesudah diberikan perlakuan selama 42 hari (P < 0,05).

Uji efek perlakuan lemak viseral sesudah diberikan diet tinggi karbohidrat

dan lemak serta ekstrak kunyit antara kedua kelompok menggunakan Independent

T-Test. Rerata berat lemak viseral kelompok P0 adalah 1,540,85 dan rerata

kelompok P1 adalah 0,850,46. Analisis kemaknaan dengan Independent T-Test

menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa rerata tebal lemak

viseral pada kelompok perlakuan jauh lebih rendah dibandingkan dengan rerata

tebal lemak viseral pada kelompok kontrol.

Page 69: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Uji efek perlakuan sisa pakan pada saat diberikan diet tinggi karbohidrat

dan lemak serta ekstrak kunyit dengan menggunakan Independent T-Test. Rerata

sisa pakan kelompok P0 adalah 2,172,28 dan rerata kelompok P1 adalah

2,190,32. Analisis kemaknaan dengan Independent T-Test menunjukkan bahwa

nilai p = 0,163. Hal ini berarti bahwa antara rerata pakan kontrol dan perlakuan

tidak terdapat perbedaan yang bermakna (P>0,05). Berdasarkan hasil tersebut

dapat diasumsikan bahwa pemberian ekstrak kunyit tidak mempengaruhi nafsu

makan pada tikus. Sehingga disimpulkan bahwa ekstrak kunyit bekerja hanya

melalui metabolismee lemak dan tidak mempengaruhi nafsu makan tikus.

Menurut Shao dkk. (2012), meskipun curcumin tidak mempengaruhi nafsu

makan pada tikus, curcumin dapat mencegah obesitas melalui pengaruhnya

terhadap lipogenesis dalam hati. Pada tikus yang diberi diet tinggi lemak dan

curcumin terjadi pencegahan peningkatan berat badan dan lemak tubuh. Hal ini

terjadi akibat menurunnya ekspresi gen lipogenik di hepar.

Hal yang sama dikemukakan oleh Ejaz dkk. (2009), pemberian curcumin

pada mencit tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun curcumin dapat

menurunkan berat badan, adipositas, dan kepadatan mikrovaskular dalam jaringan

adiposa subkutan.

Terlihat dari hasil penelitian ini bahwa kelompok P1 yang diberi ekstrak

kunyit menunjukkan perubahan yang bermakna berat badan, berat lemak viseral

dan berat lemak subkutan abdomen. Hal ini disebabkan karena ekstrak etanol

kunyit mengandung curcumin yang dapat menekan pertumbuhan jaringan adiposa

melalui aktivitas antiangiogenik dan modulasi metabolismee adiposit. Curcumin

Page 70: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

menurunkan ekspresi endothelial growt faktor, serta reseptor VEGFR-2 sehingga

terjadi pengurangan kenaikan berat badan, adipositas, densitas vaskular mikro

pada jaringan adiposa. Hal ini mungkin terjadi karena curcumin menghambat

angiogenesi. Dengan berkurangnya angiogenesis melalui berkurangnya sekresi

adipokin berupa leptin, adiponectin, resistin, visfatin, TNF-α, interleukin-6,

interleukin-1, dan VEGF, terjadi penghambatan pertumbuhan dan perkembagan

jaringan lemak (Ejaz dkk., 2009).

Ekstrak etanol kunyit mengandung curcumin yang bekerja dengan

meningkatkan oksidasi dan menurunkan esterifikasi asam lemak dengan cara

meningkatkan fosforilasi AMP-activated protein kinase, mengurangi glycerol-3-

phosphate acyl trasferase-1, dan meningkatkan ekspresi carnitin

palmitoyltransferase-1. Dengan meningkatnya oksidasi asam lemak terjadi

pembakaran lemak tubuh yang berlebihan (Ejaz dkk.,2009; Vijayakumar dkk.,

2012).

Curcumin mempengaruhi ekspresi gen spesifik adiposit peroxisome

proliferator-activated receptor (PPAR), CCAAT enhancer binding protein α,

leptin, adiponektin dan resistin. Melalui mekanisme ini terjadi penekanan

diferensiasi preadiposit sehingga dapat mengurangi jumlah adiposit dan

kandungan lemak dalam jaringan adiposa (Bradford, 2013).

Menurut Bradford (2013), curcumin dapat menghambat jalur signal Wnt

yang menginaktivasi faktor transkripsi yang berguna untuk adipogenesis. Faktor

transkripsi tersebut antara lain C/EBPα dan PPAR. Selain itu curcumin dapat

mempengaruhi modulasi epigenetik yang mempengaruhi gen target pada obesitas.

Page 71: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Melalui jalur ini, terjadi penurunan suseptibilitas individu terhadap obesitas dan

penyakit terkait seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Hal ini sangat

penting mengingat meningkatnya suseptibilitas masyarakat terhadap

meningkatnya berat badan dan lemak tubuh akibat paparan lingkungan berupa

gaya hidup sedentari, pola makan makanan siap saji, dll.

Selain curcumin, ekstrak etanol kunyit juga mengandung sesquiterpenes

seperti ARTurmeron 1-Phellandrene, 1,8 cineole, humulene oxide serta komponen

derivatif curcumin lainnya. Terdapat kurang lebih 25 senyawa minyak atsiri

dalam ekstrak etanol kunyit. Komponen-komponen tersebut di atas memiliki efek

antiangiogenik yang bekerja sinergis dengan curcumin. Dampak antiangiogenik

yang sangat besar ini meningkatkan efektivitas ekstrak etanol kunyit dalam

menghambat pertumbuhan dan perkembangan jaringan lemak (Liu, 2008).

Minyak atsiri juga dapat menurunkan lemak abdominal melalui regulasi

ekspresi beta oksidasi peroksisom di hati. Curcumin dan minyak atsiri juga

bekerja secara sinergis dalam regulasi gen-gen yang mengatur metabolismee

lemak (Honda, 2006).

Menurut Yue dkk. (2012), komponen lipofilik seperti turmerone dalam

ekstrak kunyit meningkatkan bioavailabilitas curcumin. Turmeron meningkatkan

transport curcumin ke dalam sel-sel intestin sehingga meningkatkan absorpsi

curcumin secara signifikan.

Page 72: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

6.4 Penelitian tentang Peranan Ekstrak Kunyit dalam Pengaturan Berat

Badan

Penggunaan ekstrak kunyit untuk pengaturan berat badan didukung oleh

berbagai penelitian in vitro, mencit, dan tikus. Penelitian in vitro menunjukkan

curcumin dapat mempengaruhi angiogenesis, adipogenesis, diferensiasi,

apoptosis, dan ekspresi gen lipid dan metabolismee energi pada kultur sel lemak

3T3-L1 (Ejaz dkk., 2009).

Sebuah penelitian in vitro telah membuktikan adanya pengaruh ekstrak

kunyit terhadap adipogenesis sel adiposit 3T3L1. Ekstrak etanol kunyit memiliki

dampak antiadipogenesis yang bermakna dan dapat digunakan sebagai obat yang

efektif dan aman untuk terapi obesitas dan komplikasi obesitas lainnya

(Prathapan, 2012).

Pada sebuah penelitian, diberikan isobutylmethulxantine , insulin dan

dexamethasone untuk merangsang diferensiasi preadiposit pada manusia. Dengan

pemberian curcumin, terjadi hambatan diferensiasi adiposit (Bradford, 2013).

Sebuah penelitian pada tikus C57BL/6J yang diberi makan tinggi lemak

dan suplemen curcumin. Pemberian curcumin oral memperlambat pertambahan

berat badan dan pembuangan glukosa seeluruh tubuh berkurang dengan cara

meningkatkan sensitivitas insulin dan menghambat glukoneogenesis hepatik.

Curcumin oral mengurangi dampak diet tinggi lemak dengan cara menghambat

infiltrasi makrofag dalam jaringan adiposa dan hati, dan mengurangi ekspresi NF-

kB dalam bantalan lemak epididimis (Bradford, 2013).

Page 73: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Pemberian curcumin dalam seminggu dapat mencegah kenaikan berat

badan dan pertambahan lemak epididimal secara bermakna pada mencit yang

diberi diet tinggi lemak (Shao dkk., 2011).

Menurut Ejaz dkk. (2009), pemberian curcumin 500 mg/kgBB pada

mencit dapat mencegah pertambahan berat badan, menurunkan jumlah adiposit

dan pembuluh darah mikro dalam jaringan adiposit secara bermakna. Curcumin

dan diet tinggi lemak diberikan selama dua belas minggu. Setiap minggu

dilakukan pemantauan dampak pemberian curcumin. Dampak pemberian

curcumin terhadap pertambahan berat badan yang bermakna mulai terlihat pada

minggu ke empat dan seterusnya.

Page 74: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pemberian ekstrak kunyit pada tikus wistar

jantan didapatkan simpulan sebagai berikut:

1. Konsumsi ekstrak kunyit mencegah kenaikan berat badan pada tikus

jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak.

2. Konsumsi ekstrak kunyit mencegah kenaikan berat lemak subkutan

abdomen pada tikus jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak.

3. Konsumsi ekstrak kunyit mencegah kenaikan berat lemak viseral pada

tikus jantan yang diberi diet tinggi karbohidrat dan lemak.

7.2 Saran

Sebagai saran dalam penelitian ini adalah:

1. Perlu dilakukan uji klinis untuk mengetahui manfaat pemberian ekstrak

kunyit untuk pencegahan obesitas pada manusia.

58

Page 75: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, B.B. 2010. Targeting Inflammation-Induced Obesity and Metabolik

Diseases by Curcumin and Other Nutraceuticals. Annu Rev Nutr. 21; 30:

173–199.

Aggarwal, B.B. Curcumin Derived From Turmeric (Curcuma longae): a Spice for

All Seasons. Available at:http://diyhpl.us/~bryan/ papers2 /longevity

/Curcumin_A_Spice_For_All_Seasons.pdf. Accessed: March, 2013

Anonim. 2013. Available at: http://www.protocol-online.org/biology-forums-

2/posts/23799.html. Accesed: October 1st, 2013

Atmarita. 2005. Nutrition Problems in Indonesia. The article for An Integrated

International Seminar and Workshop on Lifestyle – Related Diseases.

Gajah Mada University, 19 – 20 March, 2005. Available from:

http://www.gizi.net/download/nutrition%20problem%20in%20Indonesia.p

df. Accesed November 3rd

, 2010.

Bagschi, A. 2012. Extraction of Curcumin. IOSR J. of Environ. Scien, Toxycol.,

and F. Tech. ISSN: 2319-2404, ISBN:2319-2399, Volume 1, Issue 3

Bradford, P.G. 2013. Curcumin and Obesity. BioFaktors, 39(1):78-87.

Belcaro, G., Cesarone, M.R., Dugall, M., Pellegrini, L., Ledda, A., Grossi, M.G.,

Togni, S., Appendino, G. 2010. Efficacy and Safety of Meriva, a

Curcumin-phosphatidylcholine Complex, During Extended Administration

in Osteoarthritis Patients. Altern Med Rev. 15(4):337-44.

Cheitlin. 2003. Cardiovascular Physiology-Changes with Aging. Am J Geriatr

Cardiol. Jan-Feb;12(1):9-13. Available at: http://www.ncbi.nlm

.nih.gov/pubmed/12502909. Accessed: March, 2013.

Ejaz, A., Wu, D., Kwan, P., Meydani, M. 2009. Curcumin Inhibits Adipogenesis

in 3T3-L1 Adiposcytes and Angiogenesis and Obesity in C57/BL Mice. J.

Nutr. 139,5 : 919-925

Federer, W. 2008. Statistics and Society: Data Collection and Interpretation.

Second Edition. New York: Marcel Dekker.

Goldman, R., Klatz, R. 2007. The New Anti-Aging Revolution. Malaysia:

Printmate Sdn. Bhd. p. 19-25. Honda, S., Aoki, F., Tanaka, H., Kishida, H., Nishiyama, T., Okada,

S., Matsumoto, I., Abe, K., Mae, T. 2006. Effects of ingested turmeric

59

Page 76: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

oleoresin on glucose and lipid metabolismes in obese diabetic mice: a

DNA microarray study. J Agric F Chem. 2006 Nov 29;54(24):9055-62.

Jani, B., Rajkumar C. 2006. Ageing and Vascular Ageing. Postgrad Med J. v.82

(968). Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles

/PMC2563742/. Accessed : March, 2013

J a yap r ak ash a , G .K . , R a o , L . J . , S a k a r i a h , K . K . 2 0 0 5 .

C h e m i s t r y a n d b i o l o g i c a l a c t i v i t i e s of C . L o n g a . T

in F Scien & Tech. 16.533–548

Ki, S., Choi, M.S., Jung, U.J., Kim, H.J., Yeo, J., Jeon, S.M., Lee, M.K. 2008.

Effect of Curcumin Supplementation on Blood Glucose, Plasma Insulin,

and Glucose Homeostatsis Related Enzyme Activities in Diabetic db/db

Mice. Mol Nutr F Res. Sep;52(9):995-1004.

Kim, S., Ha, K., Choi, E., Jung, Su., Kim, M., Kwon, D. 2013.The effectiveness

of fermented turmeric powder in subjects with elevated alanine

transaminase levels: a randomised kontrolled study. BMC Complemen and

Alternat Med, 13:58 doi:10.1186/1472-6882-13-58

Klein, S. 2010. Is Visceral Fat Responsible for the Metabolik Abnormalities

Associated With Obesity? Implications of omentectomy. Diabetes Care

Vol. 33 No. 7:1693-1694. Available from: http://care

.diabetesjournals.org/content/33/7/1693.long. Accessed November 18th

,

2010.

Kusuma, R.W. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Antiinflamasi in vitro Serta

Kandungan Curcuminoid dari Temulawak dan Kunyit Asal Wonogiri.

Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Instititut Pertanian Bogor.

Levy, Y. 2010. It's not only the Overweight: It's the Visceral Fat. IMAJ Vol 12.

Available from : http://www.ima.org.il/imaj/ar10apr-10.pdf. Accesed

November 18th

, 2010.

Liu, D., Schwimer, J., Liu, Z., Eugene, A., Greenway, F.L. 2008. Antiangiogenic

Effect of Curcumin in Pure Versus in Extract Forms. Available at:

http://informahealthcare.com/doi/abs/10.1080/13880200802215826.

Accesed: October 12th, 2013.

Maki, K.C., Reeves, M.S., Farmer, M., Yasunaga, K., Matsuo, N., Katsuragi, Y.,

Komikado, M., Tokimitsu, I., Wilder, D., Jones, F., Blumberg, J.B.,

Cartwright, Y. 2009. Green Tea Catechin Consumption Enhances Exercise-

Induced Abdominal Fat Loss in Overweight and Obese Adults. Journal of

Nutri. Vol. 139, No. 2, 264-270.

Page 77: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Marczyk, G.,Matteo, D.,Festinger, D. 2005. Essential of Research Design and

Methodology. Vol.2. John Wiley & Sons.p.105.

Nadglowski, J. 2012. Prevention vs Treatment. Available

at:http://www.obesityaction. org/prevention-vs-treatment. Accesed:

December 10th, 2013.

Nishiyama, T., Mae, T., Kishida, H., Tsukagawa, M., Mimaki Y., Kuroda, M.,

Sashida, Y., Takahashi, K., Kawada, T., Nakagawa, K., Kitahara, M.

2005. Curcuminoids and Sesquiterpenoids in Turmeric (Curcuma

longa L.) Suppress an Increase in Blood Glucose Level in Type 2 Diabetic

KK-AyMice. J Agric F Chem. 23;53(4):959-63

Nurcahyo, F. 2004. Kegemukan Sebagai Salah Satu Penghambat Aktivitas

Jasmani bagi Anak. Available at: http://staff.uny.ac.id/sites/default

/files/penelitian/Fathan%20Nurcahyo,%20S.Pd.Jas,%20M.Or./Obesitas%2

0Jadi.pdf. Accesed: December 10th

, 2013.

Pangkahila, W. 2007. Anti Aging Medicine : Memperlambat Penuaan,

Meningkatkan Kualitas Hidup. Cetakan ke-1. Jakarta : Penerbit Buku

Kompas. Hal : 8-17.

Pico, A., Salomonis, N., Hanspers, K., Kelder, T. 2010. Statin Pathway. Available

from: URL: http: //www.wikipathways.org/index.php/Pathway:WP430.

Pocock. 2008. Clinical Trial: A Practical Approach. Chichester : John Willey dan

Sons.p. 127-128.

Prathapan, A., Krishna, M.S., Lekshmi, P.C, Raghu, K.G, Menon, A.N. 2012.

Modulation of adipogenesis and glucose uptake by

Curcuma longa extract in 3T3L1 and L6 cell lines -

An in vitro study. APJTD S163-S165.

Purwanti, S., Mutia, R., Widhyari S.D., Winarsih, W. 2008. Kajian Efektifitas

Kunyit, Bawang Putih dan Mineral, Zink Terhadap Performa, Kolestrol

Karkas dan Status Kesehatan Broiler. Prosiding Seminar Nasional

Teknologi Peternakan dan Veteriner Inovasi Teknologi Mendukung

Pengembangan Agribisnis Peternakan Ramah Lingkungan Bogor.

Tanggal 11-12 November 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Peternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Pertanian. Hal: 690-695.

Purwono, A. 2011. Penatalaksanaan Obesitas. Available at: http://www

.medicinesia. com/ kedokteran- klinis /obat /penatalaksanaanobesitas/.

Accesed : September 30th

, 2013

Page 78: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Quiles, J.L., Mesa, M.D., Ramirez-Tortosa, C.L., Aguilera, C.M., Battino, M.,

Ramirez-Tortosa, M.E., Gil, A. 2002. Curcuma Longa Extract

Supplementation Reduces Oxidative Stress and Attenuates Aortic Fatty

streak development in rabbits. Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol. 22:1225–

31

Rao, D.S., Sekhara, C.N., Satyanarayana, M.N., Srinivasan, M. 2013. Effect of

Curcumin on Serum and Liver Cholesterol Levels in the Rat. . J. Nutr 100:

1307-1316.

Said. 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit. PT Sinar Widya Lestari, Jakarta.

Saito, I., Yonemasu, K., Inami, F. 2003. Association of Body Mass Index, Body

Fat, and Weight Gain With Inflammation Markers Among Rural Residents

in Japan. Circ J 67: 323 –329

Sandur, S.,K, Pandey, M. J., Sung, B. 2007. Curcumin, demethoxycurcumin,

bisdemethoxycurcumin, tetrahydrocurcumin and turmerones differentially

regulate anti-inflammatory and anti-proliferative responsesthrough a ROS-

independent mechanism. J.Carcinogenesis 1765–1773.

Shao, W., Yu, Z., Chiang, Y., Yang, Y., Chai, T., Foltz, W., Lu, H., Fantus, I.G.,

Jin, T. 2011. Curcumin Prevents High Fat Diet Induced Insulin Resistance

and Obesity via Attenuating Lipogenesis in Liver and Inflammatory

Pathway in Adipocytes. Available at: http://www. plosone.org /article /info

%3Adoi% 2F10.1371%2Fjournal.pone.0028784.

Sugianti, E., Hardiansyah, Afriansyah. 2007. Faktor Risiko Obesitas Sentral pada

Orang Dewasa di DKI Jakarta: Analisis Lanjut Data Riskesdas. Gizi Indon

32 (2): 105-116

Sukandar, E.Y., Nurdewi, Elfahmi. 2012. Antihypercholesterolemic effect of

combination of Guazuma ulmifolia lamk. leaves and Curcuma

xanthorrhiza Roxb. rhizomes extract in wistar rats. Int. J. Pharmacol., 8:

277-282.

Tzanetakou, I.P., Katsilambros, N.L, Benetos, A., Mikhailidis, D.P., Perrea, D.N.

2012. "Is Obesity Linked to Aging?": Adiposa Tissue and the Role of

Telomeres. Ageing Res Rev.11(2):220-9.

Wajchenberg, B.L. 2000. Subcutaneous and Visceral Adiposa Tissue: their

Relation to the Metabolik syndrome, Endocrine Reviews 21 (6):697-738.

Available from: http:/ edrv.endojournals.org/cgi/content/full/21/6/697.

Accesed: November 18th

,2010

Page 79: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

Wang, Yixiao, Michele. 2012. Spice Up Your Lipids: The Effects of Curcumin on

Lipids in Humans. Available from : URL: http://www.escholarship.org

/uc/item /5cb0m7t4#page-1 .

Wongcharoen, W., Phrommintikul, A. 2009. The Protective Role of Curcumin in

Cardiovascular Diseases.Int J Cardiol. 133(2):145-51.

WHO. 2000. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Report of

a WHO consultation. Geneva, Switzerland: WHO.

Wilborn, C., Beckham, J., Campbell, B., Harvey, T., Galbrath, M., La Bounty, P.,

Nassar, E., Wismann, J., Kreider, R. 2005. Obesity: Prevalence, Theories,

Medical Consequences, Management, and Research Directions. J of the

Internat. Socie. of Sports Nutrit. 2(2): 4–31

World Health Oganization. 2003. Obesity and Overweight. Available from :

http://www.who.int/dietphysicalactivity/media/en/gsfs_obesity.pdf.

Accesed October 11th

, 2010.

Yue, G.G., Cheng, S.W., Yu, H., Xu, Z.S., Lee, J.K., Hon, P.M., Lee,

M.Y., Kennelly, E.J., Deng, G., Yeung, S.K., Cassileth, B.R., Fung,

K.P.,Leung P.C., Lau, C.B. 2012. The role of turmerones on curcumin

transportation and P-glycoprotein activities in intestinal Caco-2 cells. J

Med Food. 15(3):242-52.

Zetterström, S. 2012. Isolation and synthesis of curcumin. Available at: http://www.aspbs.com/jbn.html. Accesed: October 12th, 2013.

Page 80: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

LAMPIRAN I

KONVERSI PERHITUNGAN DOSIS UNTUK BEBERAPA JENIS HEWAN

DAN MANUSIA (GOSH, 1971)

12,25 12,25

Page 81: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

LAMPIRAN II

Uji Normalitas Data

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-

Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

lemak_visceral kontrol .116 18 .200* .964 18 .674

perlakuan .115 18 .200* .949 18 .405

lemak_subkutan kontrol .112 18 .200* .949 18 .416

perlakuan .196 18 .066 .920 18 .128

berat_badan_postest kontrol .153 18 .200* .928 18 .000

perlakuan .145 18 .200* .968 18 .003

sisa_pakan kontrol

perlakuan

.117

.121

18

18

.200’

.200’

.972

.965

18

18

0.490

0.521

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true

significance.

Page 82: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

LAMPIRAN III

Uji Komparabilitas Berat Badan Post Intervensi

Uji Mann-Whitney untuk Berat Badan Post Intervensi

N Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

Berat Badan Post intervensi

18 198,1111 2,92834 ,69022

18 160,7778 6,25493 1,47430

Test Statisticsb

Berat Badan Post

intervensi

Mann-Whitney U

,000

Wilcoxon W

171,000

Z -5,134

Asymp. Sig. (2-tailed)

,000

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

.000a

Page 83: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

LAMPIRAN IV

Uji Komparabilitas Berat Lemak Viseral dan Berat Lemak Subkutan

Independent T-Test

Group Statistics

N Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

Lemak Visceral

18 1,5389 ,8500 ,12502

18 ,8500 ,45922 ,10824

Lemak Subkutan

18 1,6667 ,56880 ,13407

18 ,8389 ,49957 ,11775

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference Lower Upper

Lemak Visceral

,250 ,620 4,166 34 ,000 ,68889 ,16537 ,35283 1,02495

4,166 33,317 ,000 ,68889 ,16537 ,35257 1,02521

Lemak Subkutan

,000 ,985 4,639 34 ,000 ,82778 ,17844 ,46515 1,19040

4,639 33,443 ,000 ,82778 ,17844 ,46493 1,19062

Page 84: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

LAMPIRAN V

Uji Komparabilitas Sisa Pakan

Group Statistics

Kelompok N Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

Rerata Pakan Sisa

Kontrol 18 2,1739 ,28053 ,06612

Perlakuan 18 2,1811 ,32198 ,07589

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Rerata Pakan Sisa

Equal variances assumed

,019

,890 -6,13

2

34 ,163 -,61722 ,10065 -,82178 -,41267

Equal variances not assumed

-6,13

2

33,374

,163 -,61722 ,10065 -,82192 -,41253

Page 85: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

LAMPIRAN VI

Foto-foto Penelitian

Lemak Subkutan (atas), Lemak Omentum (tengah), dan Lemak Mesenterik (bawah)

Kelompok Kontrol

Lemak Subkutan (atas), Lemak Omentum (tengah), dan Lemak Mesenterik (bawah)

Kelompok Perlakuan

Page 86: PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KUNYIT (CURCUMA LONGA ...

LAMPIRAN VII

Ethical Clearance