PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA...

140
PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU DI PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Sosial S.Sos Oleh Indah Kurniawati 1112054000028 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI 2016/2017

Transcript of PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA...

Page 1: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN

MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

DI PULAU PANGGANG

KEPULAUAN SERIBU

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Sosial S.Sos

Oleh

Indah Kurniawati

1112054000028

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

2016/2017

Page 2: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU
Page 3: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi inimerupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan unutk

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sastra Satu di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat, 12 Januari 2017

Indah Kurniawati

1112054000028

Page 4: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul 'PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN

MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN I(ERAPU DI PULAU

PANGGANG KEPULAUAN SERIBU' telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis, tanggal 12

Januari 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai sala6 satu syarat

memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 Sosial (S.Sos) pada Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam (PMD.

Ciputat, 12 Januan2017

Sidang Munaqasyah

Ketua N'Ierangkap Anggota

M.I{udri. N{.AI\IP. 19720606199803 1 003

Anggota

NrP. 19750601201411 1 001

Se

Pembimbing

Penguji II

N{.SiNrP. 19760617200501 I 006

199903 2 002

Page 5: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

i

ABSTRAK

INDAH KURNIAWATI (1112054000028)

Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Melalui Usaha Budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu

Pemberdayaan ekonomi nelayan merupakan program kegiatan dari

pemerintah Suku Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan di

Kepulauan Seribu dengan melaui usaha budidaya Ikan Kerapu, dengan

cara memberikan bantuan modal untuk nelayan dalam berwirausaha

budidaya ikan. Dengan tujuan untuk nilai tambahan pendapatan

ekonomi nelayan dan untuk mensejahterakan kehidupan nelayan, serta

tidak ada lagi kemiskinan dikalangan nelayan Pulau Panggang

Kepulauan Seribu. Dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah

bersifat bantuan hibah diberikan dengan cuma-cuma. Namun dikelola

oleh setiap kelompok nelayan budidaya ikan tersebut seperti salah satu

kelompok yang diteliti oleh peneliti yakni kelompok UPBL (unit

Pengembangan Usaha Budidaya Laut).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Untuk mengetahui yang

latar belakang dibentuknya pemberdayaan ekonomi nelayan melalui

usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan

Seribu Utara. Untuk mengetahui metode dan teknik pengembangan

pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dan jenis penelitian

adalah deskriftif. Data yang dikumpulkan berasl dari data primer dan

data sekunder. Berupa kata-kata, gambaran, dan bukan angka-angka.

Laporan penelitian ini akan bersifat kutipan-kutipan unutk memberikan

gambaran penyajian laporan tersebut, data tersebut berdasarkan naska

wawancara, catatan, laporan, catattan dan memo, dan dokumentasi resmi

lainnya. Subyek dalam penelitian adalah pimpinan atau kepala Suku

Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan, Ketua Kelompok

UPBL, dan anggota-anggota nelayan budidaya ikan kerapu. Objek

penelitian ini menggunakan panca indra untuk mengetahui kegiatan

kelompok-kelompok nelayan Pulau Panggang Kepulauan Seribu ini,

serta penelitian yang akan diteliti di masyarakat pesisir. Temuan

lapangan menunjukkan bahwa pemberdyaan ekonomi nelayan melalui

usaha budidaya ikan kerapu di Pulau Panggang, dengan menggunakan

dua metode yakni metode PRA dan RRA.

Page 6: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim

Al-Hamdulillah, atas puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat

Allah SWT, dengan limpahan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada

umatnya, sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkan Allah SWT kepada

Nabi pilihan yang membawa petunjuk ke jalan yang lurus, penerang

dalam kegelapan, keteladanan bagi ummat, yakni Nabi Muhammad

SAW, kepada keluarga, sahabat dan kepada para pengikutnya yang setia

sampai Akhir Zaman. Amin.

Sebagai tanda syukur atas selesainya penulisan skripsi yang berjudul

”Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Melalui Usaha Budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu, maka pada kesempatan

yang baik ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Wati Nilamsari, S.Sos, M.Si Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

2. M. Hudri M. Ag, Sekertaris Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam

3. Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail MA, Dosen Pembimbing skripsi

yang telah sabar dan meluangkan waktunya untuk memberikan

bimbingan dan mengarahkan peneliti dalam penyelesaian skripsi ini

sampai selesai.

4. Seluruh Tenaga Pengajar Jurusan PMI yang telah memberikan

pengalaman ilmu pengetahuan kepada peneliti.

5. Bapak Supriyadi Pimpinan atau Kepala Suku Dinas Pertanian,

Kelautan dan Ketahanan Pangan, Pengurus Kelurahan Pulau

Panggang, dan nelayan Pulau Panggang serta ketua dan anggota-

anggota kelompok UPBL, yang telah membantu dan memebrikan

informasi serta data-data untuk peneliti dalam penyelesaian skripsi

ini.

Page 7: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

iii

6. Rusli dan Nurhayati, Kedua orang tua peneliti yang telah mendidik,

mendo’akan dan membantu membiayai selama perkuliahan,

sehingga dapat menyelesaikan pada jenjang Strata Satu (S1) ini.

7. Keluarga besar Muhajar dan Keluarga besar Kusni, atas bantuan

pemikiran, tenaga dan dananya serta saudaraku yang selalu

memberikan semangat dan mengajarkan banyak hal kepada peneliti.

8. Teman-teman PMI 2012, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya.

9. Teman-teman SD, SMP dan SMA, terima kasih atas dukungan dan

motivasinya.

Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik atas jasa-jasa

mereka di dunia dan akhirat. Selain itu peneliti juga berdo’a semoga

skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada

umumnya.

Amin Ya Robbal Aalamin.

Ciputat, 12 Januari 2017

Indah Kurniawati

1112054000028

Page 8: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR………………………………………………… ii

DAFTAR ISI………………………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL…………………………………………………….. vi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………. 12

D. Metodologi Penelitian……………………………………... 13

E. Kajian Pustaka……………………………………………... 20

F. Sistem penulisan…………………………………………… 22

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Pemberdayaan…………………………………. 24

B. Strategi Pemberdayaan…………………………………….. 32

C. Pemberdayaan sebagai Tujuan dan Proses……………........ 33

D. Pembangunan Berbasis Strategi Pemberdayaan…………... 34

E. Pemberdayaan Ekonomi………………………………….... 38

F. Pengertian Nelayan Tangkap dan Budidaya………………. 41

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN

A. Geografi dan Demografi Kelurahan Pulau Panggang

Kepulauan Seribu………………………………………...... 43

B. Profil dan Sejarah berdirinya Unit Pengembangan Budidaya

Laut (UPBL)……………………………………………….. 51

C. Modal untuk Usaha Budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang

Kepulauan Seribu………………………………………….. 55

D. Manajemen Pemberdayaan dan Budidaya………………... 59

E. Metode dan Teknik Pendekatan dalam Pembentukan

Kelompok UPBL…………………………………………... 59

F. Pendapatan dan Pengeluaran Nelayan Budidaya dan Nelayan

Tangkap……………………………………………………. 72

Page 9: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

v

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Melalui

Usaha Budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu…………………………………………………….... 79

B. Proses Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Melalui Usaha

Budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu……………………………………………………… 78

C. Metode dan Teknik Pengembangan Pemberdayaan Ekonomi

Nelayan Melalui Usaha Budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepulauan

Seribu……………………………………………………… 83

D. Usaha Budidaya Ikan kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu……………………………………………………… 85

E. Keberhasilan Budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang

Kepualauan Seribu………………………………………… 90

F. Kemandirian Budidaya Ikan kerapu di Pulau Panggang

Kepualauan Seribu……………………………………….... 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………… 98

B. Saran……………………………………………………….. 99

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Page 10: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

vi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Toko dan Definisi Pemberdayaan………………………... 23

2. Tabel 2 Jumlah Penduduk di Tiap Pulau Permukiman…………… 44

3. Tabel 3 Jumlah Penduduk berdasarkan tingkat pendiidkan……… 44

4. Tabel 4 Daftar Nama Masjid di Kelurahan Pulau Panggang

Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Administrasi Kepulauan

Seribu……………………………………………………………... 44

5. Tabel 5 Daftar Nama Mushollah di Kelurahan Kepulauan Seribu

Utara, Administrasi Kepulauan Seribu………………………….... 45

6. Tabel 6 Daftar Nama Majelis Taklim di Kelurahan Pulau Panggang

Kecamatan Kepualaun Seribu Utara, Administrasi Kepulauan

Seribu……………………………………………………………... 46

7. Taebl 7 Perhitungan Kebutuhan Peralatan Keramba Per Unit….... 58

8. Tabelo 8 Jenis dan Sebaran Petani Budidaya di Kelurahan Pulau

Panggang………………………………………………………….. 63

9. Tabel 9 Jenis Penyakit dan Cara Pengobatan Ikan Kerapu………. 64

10. Tabel 10 Cakupan dan Kajian…………………………………….. 69

11. Tabel 11 Ruang Lingkup Analisis Peruntukan dan Pengaturan

Budidaya………………………………………………………….. 70

12. Tabel 12 Waktu Pelaksanaan……………………………………... 71

13. Tabel 13 Data Produksi dan Pendapatan Kelompok Nelayan

Budidaya di Kelurahan Pulau Panggang Kepulauan Seribu……… 74

14. Tabel 14 Data Time Series Kelautan dan Perikanan tahun 2010-

2015……………………………………………………………..... 76

15. Tabel 15 Data Pendapatan Perpanen Kelompok UPBL………….. 78

16. Tabel 16 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Budidaya………… 87

17. Tabel 17 Harga Jual Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu Tahun 2000-2012…………………………………………. 90

18. Tabel 18 Harga Jual Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu Tahun 2012-2013…………………………………………. 90

19. Tabel 19 Harga Jual Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu Tahun 2014-2015…………………………………………. 91

Page 11: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

vii

20. Tabel 20 Harga Jual Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu Tahun 2015-2016…………………………………………. 92

Page 12: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Peta kawasan Kelurahan Pulau Panggang, Administrasi

Kabupaten Kepulauan Seribu…………………………………...... 47

2. Gambar 2 Struktur Kepengurusan Kelompok UPBL…………….. 53

3. Gambar 3 Pengelolaan Satu Unit Keramba Oleh Kelompok Keluarga

UPBL……………………………………………………………... 53

4. Gambar 4 Penyusunan Draf AD/ART Oleh Pengurus UPBL……. 54

5. Gambar 5 Jenis Keramba Apung Budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang ………………………………………………………… 59

6. Gambar 6 Rencana Strategi dan Aturan Kelembagaan…………... 62

7. Gambar 7 Sampel Gambar Ekonomi Kelurahan Pulau Panggang

Januari 2011……………………………………………………..... 75

Page 13: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di

tengah-tengah masyarakat, khususnya di Negara-Negara berkembang.

Kemiskinan senantiasa menarik perhatian berbagai kalangan, baik para

akdemis maupun para praktisi. Berbagai teori konsep dan pendekatan pun

terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan misteri kemiskinan

ini. Di Indonesia, masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang

senantiasa relevan untuk dikaji terus menerus. Ini bukan saja masalah

kemiskinan telah ada sejak lama dan masih hadir di tengah-tengah kita saat

ini, melainkan pula karena kini gejalanya semakin meningkat sejalan dengan

krisis multidimensional yang masih dihadapi oleh bangsa Indonesia.1

Meninjau kemiskinan di dalam aspek wilayah memberikan kerangka

yang kompherensif bagi upaya-upaya menghapus kemiskinan. Kemiskinan

di dalam pembangunan wilayah dapat di tinjuan bukan saja sebagai sasaran

atau keluaran yang harus dihapus keberadaannya tetapi juga dapat menjadi

bagian proses analisis yang memandu pembangunan mencapai tujuan-

tujuannya. Kemiskinan merupakan kondisi absolut atau relatif dimana

seseorang atau sekelompok masyarakat dalam suatu wilayah karena sebab-

sebab natural, kultural, atau struktural, menyebabkan ia tidak mempunyai

kemampuan untuk mencakupi kebutuhan dasarnya sesuai tata nilai atau

norma tertentu yang berlaku di dalam masyarakat. Dengan kata lain,

seseorang dikatakan miskin jika dan hanya jika tingkat pendapatanya tidak

memungkinkan orang tersebut untuk mentaati tata nilai dan norma-norma

dalam masyarakat. Tata nilai itu sangat dinamis, semakin lama mengarah ke

sifat materialis. Pandangan ini memperlihatkan luasnya cakupan tantangan

dimensi kemiskinan.2

1Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian StrategiPembengunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. (Bandung, PT Refika Aditama,2005), h. 131

2Iwan Nugroho &Rokhmin Dahuri, Pengembangan Wilayah Perspektif EkonomiSosial Dan Lingkungan, (Jakarta: LP3ES, 2012), Cet Ke-2, h. 179-180.

Page 14: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

2

Dari sapek ekonomi, kemiskinan pada dasarnya memperlihatkan

adanya suatu gap antara lemahnya purchasing power (positive) dan

keinginan untuk memenuhi basic need (normative). Hal tersebut implisit

dengan keadaan-keadan berikut: pertama, kemiskinan mencerminkan

keadaaan rendahnya permintaan agregaet sehingga dapat mengurangi

insentif untuk mengembangkan sistem produksi. Kedua, kemiskinan

berhubungan denganpenggunaan (rasio) modal atau tenaga kerja yang

rendah pula. Dan ketiga, kemiskinan berhubungan dengan keadaan lokasi

beragam sumberdaya alam maupun manusia.3

Dari aspek sosial, kemiskinan mengindikasikan potensi

perkembangan masayrakat yang rendah. Di dalam masyarakat berkembang

aspirasi dan persepsi yang terbatas dan semu, serta mengutamakan atau

mementingkan pengambilan keputusan dalam horison waktu yang pendek.

Akibatnya mengenal kepada pemikiran, rasional yang kompherensif tidak

mudah, apalagi upaya-upaya merubahnya.

Dari aspek politik, kemiskinan berhubungan dengan lemahnya

kemandirian masyarakat. Senantiasa tampak ketergantungan atau eksploitasi

oleh kelompok masyarakat satu terhadap masyarakat yang lain dan

bermuara kepada keadaan ketidakadilan atau kesenjangan. Keadaan

kesenjangan yang terpelihara adalah lebih berbahaya, dan akan menghambat

upaya-upaya penghapusan kemiskinan.4

Dari ketiga aspek kemiskinan yang telah disebutkan di atas bahwa

masyarakat pesisir atau nelayan mengalami tiga pandangan aspek

kemiskinan tersebut. Bahwa masyarakat pesisir atau nelayan itu memiliki

pandangan aspek kemiskinan ekonomi, sosial dan politik. Oleh karena itu

perlunya penghapusan kemiskinan untuk msayarakat pesisir agar lebih

sejahtera dan memiliki kemandirian pada diri masyarakatnya sehingga tidak

bergantung kepada bantuan-bantuan pemerintah dan lembaga-lembaga

masyarakat lainnya.

3Iwan Nugroho & Rokhmin Dahuri, Pengembangan Wilayah Perspektif EkonomiSosial Dan Lingkungan, (Jakarta: LP3ES, 2012), Cet Ke-2, h. 179-180.

4Ibid., h. 180-181.

Page 15: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

3

Kemiskinan di kalangan nelayan merupakan sebuah kondisi yang

lazim ditemui pada desa nelayan di Indonesia. Kemiskinan yang begitu

melekat pada nelayan, khususnya nelayan tangkap dan buruh nelayan serta

pembudidaya (usaha budidaya ikan) telah direspon oleh pemerintah dengan

berbagai program. Berbagai program penanggulangan kemiskinan yang

ditujukan kepada nelayan, seperti Program Pemberdayaan Masyarakat

Pesisir (PEMP), Program Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap Skala

Kecil (PUPTSK), dan Program Bantuan Langsung Masyarakat

Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (BLM-PUMP) dan Program

Pengembangan Usaha Budidaya Ikan Kerapu.

Dengan adanya masalah kemiskinan bagi masyarakat yang dapat di

pandang dari apek-aspek kemiskinan ekonomi, sosial, dan politik bahwa

perlu dilakukannya pemberdayaan serta pembangunan kepada masyarakat

untuk melakukan penanggulangan kemiskinan bagi masyarakat Indonesia

khususnya masyarakat pesisir atau nelayan. Karena masyarakat pesisir atau

nelayan masih memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Dengan yang

diterapkannya program oleh pemerintah untuk masyarakat nelayan dalam

program pemberdayaan masyarakat pesisir (PEMP) yang melalui usaha

budidaya ikan kerapu serta melakukan program pengembangan usaha

budidaya ikan kerapu untuk masyarakat pesisir atau nelayan.

Pemberdayaan menunjukkan pada kemampuan orang, khususnya

kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau

kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, sehingga mereka

memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan

pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

kesakitan, dan menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan

mereka dapat meningkatkan pendapatan dan memperoleh barang-barang

serta jasa-jasa yang mereka perlukan serta berpartisipasi dalam proses

pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.

Dengan demikian, pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan.

Sebagai proses pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

Page 16: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

4

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjukkan pada

keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu

masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai

pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik

yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan

diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan

tugas-tugas kehidupannya pengertian pemberdayaan sebagai tujuan

seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan pemberdayaan sebagai

sebuah proses.5

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan

jumlah pulau sekitar 17.508 buah dan garis pantai sepanjang 81 ribu

kilometer. Luas wilayah laut Indonesia termasuk di dalamnya Zona

Ekonomi Eksklusif sekitar 5,8 juta kilometer persegi atau sekitar tiga per

empat dari keseluruhan wilayah Negara Indonesia.6 Jika dimanfaatkan

secara arif, potensi kekayaan tersebut dapat mendukung tercapainya

kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di sector kelautan. Dengan

garis pantai sepanjang sekitar 5,8 juta km² (0,3 juta km² perarian teritorial,

2,8 juta km² perairan nusantara dan 2,7 km² Zona Ekonomi Eksklusif

Indonesia), wilayah pesisir dan lautan Indonesia terkenal dengan kekayaan

dan keanekaragaman sumber daya alamnya, baik sumber daya yang dapat di

pulih (seperti perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang) maupun

sumber daya yang tidak dapat pulih seperti (minyak bumi, gas dan barang

tambang lainnya).7

Berdasarkan undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia

Jakarata. Kepulauan Seribu telah ditingkatkan statusnya pemerintahannya

dari tingkat Kecamatan menjadi Kabupaten Administrasi. Kabupaten

5Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat,(Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1, h. 58-59

6Wahyono (2001) dalam buku H. Samsir Salam & Amir Fadilah, SosiologiPedesaan, (Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 195.

7Ibid.,h. 195.

Page 17: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

5

Administrasi Kepulauan Seribu selanjutnya dibagi menjadi dua wilayah

Kecamatan : Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dan Selatan dengan

masing-masing mempunyai tiga wilayah Kelurahan : Kelurahan Pulau

Panggang, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan (Kecamatan Kepulauan Seribu

Utara), Kelurahan Pulau Untung Jawa, Pulau Pari dan Pulau Tidung

(Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan). Perubahan tingkatan status

pemerintahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat

kesejahteraan hidup masyarakat setempat melalui intensifikasi

pemberdayaan dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat

Kepulauan Seribu.

Masyarakat Kepulauan Seribu umumnya berprofesi sebagai nelayan

tangkap (71 %) (Kantor Statistik Kotamadya Jakarta Utara, 1999), masih

dalam kondisi diliputi kemiskinan dan penghasilan yang tidak menentu.

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan

ikan (UU No. 9/1985). Penangkapan Ikan adalah kegiatan yang bertujuan

untuk menangkap Ikan diperairan yang tidak dalam dibudidayakan dengan

alat atau cara apapun (UU No. 9/1985).

Kepulauan seribu adalah gugusan pulau-pulau kecil yang memiliki

ekosistem terumbu karang yang indah. Ekosistem di perairan laut dangkal

yang sebagian besar terbentuk oleh karang. Menjadi tempat tinggal,

berkembang biak, dan tempat mencari makan bagi ikan-ikan dan makhluk

laut lainnya. Keutuhan, kelestarian, serta keberlanjutan ekosistem terumbu

karang adalah daya dukung lingkungan untuk menjaga keseimbangan alam.

Pemberi manfaat ekonomis serta keberlangsungan kehidupan baik di laut

sendiri maupun bagi kehidupan masyarakat.

Nelayan tradisional adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya

perikanan dengan peralatan tangkap tradisional, modal usaha yang kecil,

dan organisasi penangkapan yang relatif sederhana.Dalam kehidupan sehari-

hari, nelayan tradisional lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan

sendiri (subsitence). Dalam arti hasil alokasi hasil tangkapan yang dijual

lebih banyak dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,

Page 18: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

6

khususnya pangan, dan bukan diinvestasikan kembali untuk pengembangan

skala usaha.8

Sejak krisis mulai merambah keberbagai wilayah pertengahan tahun

1997, nelayan tradisional boleh dikatakan adalah kelompok masyarakat

pesisir yang paling menderita, dan merupakan korban pertama dari

perubahan situasi sosial ekonomi yang terkesan tiba-tiba, namun

berkepanjangan. Bagi nelayan tradisional, musim kemarau yang panjang

bukan saja sama dengan dengan memperlama masa kesulitan mereka dalam

memperoleh hasil tangkap, tetapi juga menyebabkan kehidupan mereka

menjadi miskin, dan mereka terpaksa masuk dalam terperangkap hutang

yang tidak berkesudahan. Keterbatasan kemampuan nelayan-nelayan

tradisional dalam berbagai aspek adalah hambatan potensial bagi meraka

untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengatasi kemiskinan yang

membelit mereka selama ini.

Pemerintah sendiri, sebetulnya bukan tidak memahami penderitaan

dan tekanan kemiskinan yan dialami masyarakat pesisir, khususnya para

nelayan tradisional. Salah satu program pembangunan yang dirancang

khusus untuk membantu upaya pemberdayaan dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat pesisir adalah programa PEMP (Pemberdyaan

Ekonomi Masyarakat Pantai). Sasaran program PEMP adalah nelayan

tradisional, nelayan buruh, pedagang, dan pengelola ikan berskala kecil,

pembudidaya ikan berskala kecil, dan pengelola sarana penunjangan usaha

perikanan berskala kecil, yang mana mereka semua adalah termasuk

kelompok sosial dalam masyarakat pesisir yang memiliki kerentanan

ekonomi.9

Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

pemerintah yakni PEMP memberikan masyarakat untuk melakukan

kewirusahaan untuk masyarakatnya, usaha yang diberikannya untuk

masyarakat pesisir atau nelayan yakni usaha budidaya ikan Kerapu, selain

melakukan pekerjaan sebagai nelayan tangkap maka diberikannya usaha

8Rr. Suhartini, A. Halim, Imam Khambali, Abd. Basyid, Model-Model PemberdyaanMasayarakat, (Yogyakarat, Pustaka Pesanteren, 2005), h. 31.

9 Rr. Suhartini, A. Halim, Imam Khambali, Abd. Basyid, Op. Cit., h. 32 & 33.

Page 19: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

7

oleh pemerintah Suku Dinas Perikanan dan Kelautan untuk masyarakat

dengan melakukan usaha budidaya ikan Kerapu.

Usaha budidaya Ikan Kerapu ini, dilakukan di daerah Kepulauan

Seribu khusunya berada di desa Pulau Panggang, Pulau Pramuka dan Pulau

Kelapa yang sudah berjalan sejak tahun 2000-an hingga saat ini, tahun 2015

dan 2016 pun masyarakat nelayan masih menjalankan usaha budidaya ikan

Kerapu ini. Dengan berkembangnya usaha budidaya Ikan Kerapu ini dapat

membantu masyarakat dalam pendapatan dan tambahan ekonomi untuk

kehidupan sehari-harinya, yang diibaratkan oleh masyarakat.

Sebelumnya Ikan Kerapu di mata masyarakat Pulau panggang

merupakan jenis Ikan yang tidak memiliki harga jual, karena kurang disukai

selain karena bentuknya juga karena rasanya yang kurang disukai oleh

kebanyakan masyarakat, satu kilogram Ikan Kerapu mati per kilogram

hanya dihargai Rp.7.000,. Budidaya Kerapu berkembang diawali oleh

Pengepul Ikan hidup melalui penampungan Ikan hasil tangkapan hidup

nelayan yang tidak masuk ukuran (size) penjualan ke Jakarta.Pengepul

menampung berbagai jenis Ikan tersebut dalam keramba tancap sampai

mencapai ukuran jual dengan pemberian pakan secara alami. Seiring

dengan meningkatnya harga Ikan Kerapu hidup pada tahun 2005, seperti

Kerapu Lodi ukuran L mencapai Rp.200.000 mendorong masyarakat dan

bahkan pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu pada tahun 2005 melalui

Suku Dinas Kelautan dan perikanan melakukan program-program

pengembangan Budidaya di kawasan Kepulauan Seribu khususnya

dikawasan Pulau Panggang, Pramuka dan Pulau Kelapa, dan dukungan dari

Bupati pada saat itu yang merencanakan pengembangan kawasan budidaya

di Kepulauan Seribu.10

Seiring dengan meningkatnya harga Ikan Kerapu hidup pada tahun

2005, seperti Kerapu Lodi ukuran L mencapai Rp. 200.000 mendorong

masyarakat dan bahkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu pada

tahun 2005 melalui Suku Dinas Kelautan dan perikanan melakukan

10Sumber: Buku Konservasi Dari Dan Untuk Ekonomi Nelayan Budidaya, UnitPengembangan Budidaya Laut Kelurahan Pulau Panggang Kabupaten AdministrasiKepulauan Seribu.

Page 20: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

8

program-program pengembangan Budidaya di kawasan Kepulauan Seribu

khususnya di kawasan Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa, dan dukungan dari

Bupati pada saat itu yang mencanangkan pengembangan kawasan budidaya

di Kepulauan Seribu.

Namun peralihan mata pencaharian tidak semudah membalikkan

tangan, dari kebiasaan menangkap ke budidaya yang membutuhkan waktu

panjang dan ketrampilan dan kerajinan dalam memelihara. Namun setelah

lewat satu musim dengan dibuktikan oleh beberapa nelayan pembudidaya

yang dapat mengenyam hasil panen yang melimpah, satu demi satu tergerak

untuk mengikuti jejak rekan-rekannya yang mendapatkan hasil lebih dari

sekedar menangkap.

Program PEMP yang di lakukan di wilayah Kepulauan Seribu

khususnya Pulau Panggang yang yakni program pemberdayaan masyarakat

melalui usaha budidaya Ikan Kerapu untuk nelayan tradisional. Program ini

dilakukan untuk masyarakat agar masyarakat tidak hanya terfokus kepada

satu pekerjaan saja sebagai nelayan tangkap tradisional maupun nelayan

buruh. Oleh karena itu, dengan diadakannya program ini untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di desa pesisir secara

terencana dan berkelanjutan.

Tetapi, yang menjadi masalah di Wilayah dan komunitas tertentu

seperti desa atau pantai, berbagai upaya untuk memberdayakan kegiatan

ekonomi produktif rakyat miskin atau ekonomi rakyat, sering kali gagal

karena kompleksnya permasalahan yang membelenggu komunitas nelayan,

khususnya nelayan tradisional. Bagi nelayan tradisional, persoalan yang

dihadapi bukan sekedar makin terbatasnya sumber daya laut yang bisa

dieksplorasi, tetapi juga karena keterbatasan mereka sendiri. Usaha

perikanan yang ditekuni nelayan tradisional, sebagian besar umumnya

masih didominasi usaha berskala kecil, teknologi sederhana, sangat di

pengaruhi irama musim, dan hasil-hasil produksinya pun terbatas hanya

untuk konsumsi lokal.

Pengalaman selama ini telah menunjukkan bahwa tidak mudah

mengatasi kemiskinan struktural yang membelenggu nelayan tradisional di

Page 21: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

9

berbagai segi kehidupan. Kesulitan untuk meningkatkan kesejahteraan

nelayan tradisional, selain dipengaruhi sejumlah kelemahan internal, juga

karena pengaruh faktor eksternal.Keterbatasan pendidikan, kurangnya

kesempatan untuk mengakses dan menguasai teknologi yang lebih modern,

dan tidak dimilikinya modal yang cukup adalah faktor-faktor internal yang

sering kali menyulitkan usaha-usaha untuk memberdayakan kehidupan para

nelayan tradisional. Di lain pihak, ada sejumlah faktor eksternal seperti

semakin terbatasnya potensi sumber daya laut yang bisa dimanfaatkan

nelayan, persaingan yang semakin insentif, mekanisme pasar, posisi tawar

nelayan dihadapan tengkulak, keadaan infrasturktur pelabuhan perikanan

dan yurisdiksi daerah otonomi adalah beban tambahan yang makin

memperparah keadaan.

Dalam hal ini, bahwa masyarakat nelayan Pulau Panggang memiliki

kesulitan yang dihadapi dalam permasalahan dari faktor eksternal maupun

faktor internal. Musim-musim Ikan, keterbatasan sumber daya manusia,

modal, akses, dan jaringan perdagangan Ikan yang eksploitatif terhadap

nelayan sebagai produsen tetapi juga disebabkan oleh dampak negatif

modernisasi perikanan dan revolusi biru yang mendorong terjadinya

pengurasan sumber daya laut secara berlebihan.11

Program intervensi yang dilakukan oleh pemerintah dapat di

golongkan menjadi dua, yaitu intervensi lansung maupun tidak langsung

(Wahyono-2011).12Intervensi tidak langsung adalah peratura-peraturan

pemerintah yang secara tidak langsung ikut membentu kesejahteraan

masyarakat.Sedangkan intervensi langsung adalah bantuan langsung yang

diberika komunitas nelayan.

Walaupun telah banyak-banyak dana yang dikeluarkan oleh

pemerintah untuk pengembangan masyarakat nelayan, baik berupa

pengadaan pembangunan, peralatan, pelatihan maupun pemberian pinjaman

uang, namun hasil ternyata belum seperti yang diharapkan. Hal ini tidak

11 Rr. Suhartini, A. Halim, Imam Khambali, Abd. Basyid, Op. Cit., h. 33-36.12 H. Samsir Salam & Amir Fadilah, Sosiologi Pedesaan (Lembaga Penelitian UIN

Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 204.

Page 22: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

10

lepas kurang direncanakannya secara cermat terhadap program-program

yang akan dikeluarkan dan lebih bersifat paket dari atas (top down).

Peluang pembangunan kelautan Indonesia yang mampu mengakses

sesuai kepentingan masyarakat merupakan tantangan yang harus dipikirkan

oleh semua pihak. Dalam konteks ini diperlukan adanya pengelolaan

wilayah pesisir secara terpadu, yaiut suatu proses yang menyatukan

pemerintah dan masyarakat, ilmu pengetahuan dan manajemen, kepentingan

sektor publik perlindungan dan pembangunan ekosistem serta sumberdaya

pesisir (Budiharsono-2001).13Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukannya

paradigma pembangunan baru yang biasa disebutkan dengan paradigma

inklus social (social inclusion paradigma), yaitu paradigma yang

melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan, dari mulai perencanaan

sampai evaluasi dan pemantauan, masyarakat sebagai main stakeholder,

yang memperhatikan hak-hak ulayat dan hak publik lainnya.

Paradigma inkluisi social ini merupakan lawan dari paradigma

ekslusi social yang selama ini diterapkan oleh negara-negara berkembang,

yang menyebabkan timbulnya masyarakat marginal yang miskin dan

mempunyai posisi tawar yang lemah. Selain perubahan paradigma tersebut

juga harus ada perubahan fungsi pemerintah dari pola sentralistik menjadi

desentralistik, dari top down menjadi bottom up.

Berdasarkan hal di atas, penulis merasa tertarik dan ingin

mengetahui proses pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah sudin

perikanan untuk kelompok nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu

dengan membentuk kelompok nelayan budidaya Ikan Kerapu. Oleh karena

itu, peneliti akan melakukan penelitian kepada kelompok dan masyarakat

nelayan tradisional dalam usaha budidaya Ikan Kerapu dengan judul

penelitian PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI

USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU DI PULAU PANGGANG

KEPULAUAN SERIBU.

Alasan peneliti mengangkat permasalahan dan judul tersebut di atas

karena untuk mengetahui pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah

13Ibid.,h. 204.

Page 23: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

11

untuk masyarakat nelayan oleh program pemberdayaan ekonomi masyarakat

nelayan oleh kelompok nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi pembahasan dan penelitian ini dalam program

pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa Pulau Panggang Kecamatan

Kepulauan Seribu Utara oleh kelompok nelayan melalui usaha bidudaya

ikan kerapu. Karena peneliti hanya ingin mengetahui proses pengembangan

dan pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan oleh kelompok nelayan

melalui usaha budidaya Ikan Kerapu.

2. Perumusan Masalah

Dengan pembatasan masalah diatas maka peneliti, merumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Apa yang melatarbelakangi dibentuknya pemberdayaan ekonomi

nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang

Kecamatan Kepulauan Seribu Utara?

b. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi nelayan melalui

usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kecamatan

Kepulauan Seribu Utara?

c. Bagaimana metode dan teknik pengembangan pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui cara pemberdayaan ekonomi nelayan

melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang

Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

b. Untuk mengetahui yang latar belakang dibentuknya

pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan

Page 24: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

12

Kerapu di Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu

Utara.

c. Untuk mengetahui metode dan teknik pengembangan

pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu

Utara.

2. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diambil dalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

Dari hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah

pengetahuan dan informasi peneliti mengenai materi yang dibahas

maupun metode yang digunakan dalam meneliti khususnya

keterlibatan masyarakat dalam upaya mensejahterakan masyarakat

Desanya sendiri.

b. Bagi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

referensi bahan bacaan dan mampu meningkatkan keilmuan bagi

pembaca di jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI)

khususnya dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi pada

umumnya, dan tidak kalah pentingnya sebagai perbendaharaan

perpustakaan jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

c. Bagi Universitas

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi para peneliti

selanjutnya dengan tujuan agar keilmuan mereka bisa bertambah dan

bisa sebagai bahan referensi ketika akan melakukan penelitian yang

berkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat Nelayan, dan tidak

kalah pentingnya sebagai perbendaharaan perpustakaan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk kepentingan ilmiah selanjutnya.

d. Bagi Pemerintah

Agar mendapat perhatian yang lebih dari pembuat Kebijakan

pemerintah terhadap masyarakat dalam rangka mengembangkan

Page 25: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

13

potensi masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang maju dan

berkualitas agar masyarakat dapat lebih sejahtera dalam kehidupan

masyarakatnya.

e. Bagi Masyarakat

Masyarakat bisa mengetahui pentingnya suatu pemberdayaan

bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik

dalam aspek sosial maupun ekonomi.

f. Bagi Peneliti Lain.

Dapat memberikan gambaran atau pengetahuan bagaimana

proses pengembangan masyarakat terkait masalah pemberdayaan

ekonomi masyarakat nelayan.

D. Metode Penelitian

1. Lokasi penelitian

Analisis pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan ini dilakukan

di desa pesisir yakni beralamatkan di wilayah Pulau Panggang Kecamatan

Kepulauan Seribu Utara. Alasan memilihi lokasi ini, karena wilayah ini

adalah masih desa sendiri sehingga dapat mempermudahkan untuk

mendapatkan data dan informasi secara cepat serta akurat.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dapat dilakukan dalam waktu 3 bulan dari

mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2016.

3. Pendekatan penelitian

Dalam melakukan penelitian membutuhkan metode pendekatan

penelitian, sehingga peneliti dapat lebih memahami dalam pembahasan

judul yang diambil dalam yakni dengan judul penelitian proses program

pemberdayaan ekonomi masyarakat oleh kelompok nelayan melalui usaha

budiadaya Ikan Kerapu yang telah dilakukan sebagai proses pengentasan

kemiskinan dan mensejahaterkan bagi masyarakat nelayan taridisonal dalam

usaha budidaya Ikan Kerapu. Oleh karena itu, pendekatan yang diambil

untuk melakukan penelitian yakni dengan menggunakan metode penelitian

kualitatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bogdad dan Taylor yang

dikutip oleh Lexyi J. Moleong, bahwa pendekatan kualitatif adalah

Page 26: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

14

”Prosedur” sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.14

Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif ini, mempunyai

beberapa alasan yakni salah satunya adalah bersifat luwes atau fleksibel,

menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara penulis dengan subyek

penelitian, serta memberi kemungkinan bagi perubahan - perubahan

manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan unik

bermakna di lapangan.15

Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti juga dapat

mendeskripsikan dan menganalisis serta mencari tahu informasi mengenai

program pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan oleh kelompok

nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kecamatan

Kepulauan Seribu Utara.

4. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Mardalis, bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk menggambarkan, memaparkan, mencatat,

menganalisa, dan menginterprestasikan kondisi sekarang ini terjadi atau

ada.16

Data-data tersebut berasal dari hasil observasi, wawancara dengan

informan, catatan lapangan, catatan atau memo, dan dokumen resmi

lainnya.17Dengan pendekatan kualitatif ini peneliti juga dapat

mendeskripsikan dan menganalisis serta mencari tahu informasi mengenai

program pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan oleh kelompok

nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kecamatan

14 Lexyi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja RosdaKarya, 2001), Cet. Ke-15 h. 3

15 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. GrafindoPersada, 2003), Cet. Ke-2 h.39

16 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,2002).

17 Consuelo G. Seviila dkk, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI-Press, 1993),h. 71

Page 27: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

15

Kepulauan Seribu Utara, yang memiliki masalah dan gejala ekonomi, sosial

serta politik maupun budaya.

5. Subjek dan objek penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah seseorang pimpinan lembaga usaha

budidaya ikan kerapu dan anggotanya, pemerintah yang memiliki

tugas untuk mengatasidan melayani kebutuhan kelompok mayarakat

nelayan tradisional seperti Sudin Perikanan dan Kelautan, dan

masyarakat nelayan Pulau Panggang yang memiliki usaha budidaya

Ikan Kerapu yang beranekaragaman dalam pekerjaan sebagai

nelayan tangkap yang berbeda-beda, yakni diantaranya ada nelayan

tangkap Ikan Hias, nelayan tangkap Ikan Bubu, nelayan tangkap

ikan menggunakan alat Jaring, nelayan budidaya Ikan, nelayan

tangkap alat pancing, dan nelayan tangkap Siput atau Kerang serta

nelayan tangkap Ikan Teri, dan lain sebagainya. Untuk mengetahui

dan memperoleh informasi mengenai objek penelitian. Adapun

teknik yang akan digunakan yakni dengan melakukan deskriptif

yaitu sampel dan data yang diambil betul-betul sesuai dengan

maksud dan tujuan peneliti.

b. Objek penelitian

Objek penelitian ini yakni pemberdayaan ekonomi

masyarakat nelayan oleh kelompok nelayan melalui usaha budidaya

Ikan Kerapu. Dengan menggunakan panca indra untuk mengetahui

kehidupan serta kegiatan yang dilakukan kepada kelompok

masyarakat nelayan serta masalah yang telah dihadapi oleh desa

pesisir ini, dalam analisis pemberdayaan ekonomi masyarakat

nelayan oleh kelompok nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu

yang telah dilaksanakannya.

c. Instrumen dan alat bantu

Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

manusia (peneliti) itu sendiri. Manusia (peneliti) menjadi segalanya

dari keseluruhan proses penelitian. Jika menggunakan alat yang

Page 28: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

16

bukan manusia maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan

penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan.

Dengan alat bantu tape recorder, video kaset atau kamera, checklist,

alat tulis, catatan lapangan, rating scale, dan lain sebagainya, alat ini

dibutuhkan untuk mengumpulkan data dan mendapatkan informasi

data yang ada.

Peneliti menggunakan alat bantu ini, guna untuk

mendapatkan data mengenai pemberdayaan ekonomi nelayan

melalui usaha budidaya ikan kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu yang akan diteliti oleh peneliti dengan merekam

menggunakan tape recorder dan menulis serta mencatat semua data

serta informasi.

d. Teknik penelitian

Dalam penelitian membutuhkan teknik agar peneliti tidak

kesulitan untuk mendapatkan sumber data serta menganalisis data

dari informasi yang akan didapatnya teknik penelitian dibagi 2

macam yakni diantaranya sebagai berikut: pertama, Teknik

pengumpulan data dan kedua, Teknik analisis data.

1. Teknik pengumpulan data

Adapun dalam penggunaan teknik pengumpulan data

menggunakan teknik observasi, wawancara dan study dokumentasi.

Berikut penjelasan yang akan digunakan peneliti untuk mendapatkan

sumber data serta informasi sehingga peneliti dapat menganalisis

dan mendeskripsikan hasil penelitian secara akurat, diantaranya

sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan teknik untuk menbah kecermatan

pengamatan seperti pengguna stopwatch.Daftar cek dan seterusnya.

Menurut, E.C. Wragg menjelaskan bahwa observasi yaitu

pengamatan secara sistematis dan analisis yang memegang peranan

penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan

antar satu peristiwa dengan yang lainnya menjadi lebih jelas.

Page 29: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

17

Menurutnya pula aspek-aspek yang diamati, sifat pribadi, interaksi

verbal, non verbal, aktifitas, pengaturan, keahlian profesional, saran

dan alat yang digunakan, efektif, kognitif dan sosiologi.

Observasi adalah segala sesuatu yang dapat dilihat mata,

kemudian yang dapat di denger oleh telinga yaitu suara, yang dapat

disentuh oleh kulit yaitu rasa. Semua ini hanya dapat dilakukan

secara langsung oleh peneliti.

Penelitian melakukan pengamatan di lapangan dengan cara

mengumpulkan data – data lapangan serta data - data yang ada.

Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung aktivitas

masyarakat mengenai pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu. Untuk

kegiatan – kegiatan yang dilakukan peara nelayan serta kelompok

UPBL dalam usaha budidaya ikan kerapu di Pulau Panggang

Kepulauan Seribu. Sedangkan dana bantuan yang diberikan

pemerintah, peneliti mencatat dan mewawancarai langsung bahwa

proses dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah bersifat hibah,

dan yang mengatur semua bantuan tersebut di masing - masing

setiap kelompoknya

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu cara untuk memperoleh data

melalui informasi yang didengarnya dengan panca indra

pendengaran, yang sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada

responden. Meskipun ada informasi yang diperoleh tanpa melalui

wawancara, namun informasi tersebut dapat pula dijadikan sumber

data untuk kepentingan triangulasi.18

Peneliti juga melakukan wawancara yang mendalam dalam

subjek penelitian agar dapat menganalisis serta mendapatkan

informasi data yang di butuhkan sebelumnya. Peneliti melakukan

wawancara dengan seseorang pimpinan lembaga usaha budidaya

Ikan Kerapu dan anggotanya yakni bapak Rusli dan 5 anggota

18Ibid., 10 & 39

Page 30: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

18

kelompok nelayan lainnya, pemerintah yang memiliki tugas untuk

mengatasi dan melayani kebutuhan kelompok mayarakat nelayan

tradisional seperti Suku Dinas Perikanan dan Kelautan bernama

bapak Supriadi, dan masyarakat nelayan Pulau Panggang yang

memiliki usaha budidaya ikan Kerapu yang beranekaragaman dalam

pekerjaan sebagai nelayan tangkap yang berbeda-beda, yakni

diantaranya ada nelayan tangkap Ikan Hias, nelayan tangkap Ikan

Bubu, nelayan tangkap Ikan menggunakan alat jaring, nelayan

budidaya Ikan, nelayan tangkap alat pancing, dan nelayan tangkap

Siput atau Kerang serta nelaya tangkap Ikan Teri, dan lain

sebagainya.

Theortical Sampling

No Informan Informasi

1. Supriyadi (Kepala Suku Dinas

Pertanian, Kelautan dan

Ketahanan Pangan)

Untuk mengetahui informasi mengenai,latar

belakang pemberdayaan ekonomi nelayan

melalui usaha budidaya Ikan Kerapu, proses

pemberdayaan ekonomi nelayan melalui

usaha budidaya ikan kerapu, metode dan

teknik pengembangan pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kecamatan

Kepulauan Seribu Utara, serta modal

bantuan yang diberikan oleh nelayan Pulau

Panggang Kepulauan Seribu.

2. Rusli (Ketua UPBL (Unit

Pengembangan Budidaya

Laut))

Dengan terjun langsung ke lapangan untuk

mewawancarai menganai sejarah, visi dan

misi serta kegiatan-kegiatan yang di

lakukan dalam kelompok UPBL.

Menanyanyakan pendapatan nelayan, serta

keberhasilan dan kemandirian dalam usaha

budidaya ini.

Page 31: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

19

3. Lima anggota kelompok UPBL

dan Nelayan Pulau Panggang

Kepulauan Seribu.

Dengan mengajukan beberapa pertanyaan

dan terjun langsung ke lapangan kepada

para nelayan yang sambil melakukan usaha

budidaya ikan Kerapu. Seperti Nelayan

tangkap Ikan menggunakan Bubu, nelayan

tangkap ikan menggunakan jaring, nelayan

tangkap Ikan Hias, dan nelayan tangkap

Ikan menggunakan alat pancing. Menegani

usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepulauan Seribu.

c. Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu peneliti mengumpulkan, membaca

dan mempelajari berbagai macam bentuk data tertulis baik yang

berupa laporan nelayan budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang

Kepulauan Seribu, buku panduan pelaksanaan nelayan budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu , laporan bulanan

Kelurahan Pulau Panggang, dan laporan tahunan Kelurahan Pulau

Panggang serta data – data lain di perpustakaan yang dapat dijadikan

bahan analisa untuk hasil dalam penelitian ini. Teknik ini digunakan

untuk memperoleh data yang telah didokumentasikan dalam buku

2. Teknik Analisis Data

`Dalam penelitian kualitatif dikenal ada dua strategi analisis

data yang sering digunakan bersama-sama atau secara terpisah yaitu

model startegi analisis deskriptif dan atau model strategi analisis

verifikatif kualitatif. Kedua model analisis itu memberikan

gambaran bagaimana alur logika analisis data pada penelitian

kualitatif sekaligus member masukan terhadapa bagaimana teknik

analisis data kualitatif digunakan.

Dalam analisis data kualitatif, sebenernya peneliti tidak harus

menutup diri terhadap kemungkinan penggunaan data kuantitatif,

karena data ini sebenernya bermanfaat bagi pengembangan analisis

Page 32: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

20

data kualitatif itu sendiri. Data kuantitatif dapat digunakan pada

analisis ini sampai pada batas-batas tertentu sesuai dengan

kebutuhan dalam analisis kualitatif. Penggunaan data kuantitatif

tersebut dimaksud untuk mempertajam dan sekaligus memperkaya

analisis kualitatif itu sendiri. Data kuantitaif tersebut dapat berupa:

jumlah penduduk, komposisi jumlah penduduk, komposisi mata

pencaharian, komposisi tingkat pendidikan masyarakat, jumlah

sarana umum, tempat-tampat ibadah, komposisi mata pencaharian

penduduk, sumberdaya alam, tungkat curah hujan, dan sebagainya.19

Analisis data adalah proses penyusunan data agar bisa

ditafsirkan, dan memberikan makna pada analisis. Penafsiran hasil

analisis data harus melebihi atau mentransenden deskripsi. Model

analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik analisis

deskriptif. Hal ini di dasarkan atas pertimbangan bahwa sasaran

penelitian ini adalah kegiatan analisis data meliputi kegiatan reduksi

data, reduksi yaitu menganalisa sesuatu secara keseluruhan kepada

bagian-bagianya atau mejelaskan tahap akhir dari proses

perkembangan sebelumnya yang lebih sederhana.20

E. Kajian Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini sebelum peneliti mengadakan

penelitian lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah,

maka langkah awal yang peneliti lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu

terhadap skripsi - skripsi terdahulu dan melihat buku-buku yang akan

dijadikan referensi oleh peneliti. Setelah peneliti melakukan suatu kajian

kepustakaan, peneliti akhirnya menemukan beberapa skripsi yang

membahas tentang pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah sebagai

berikut:

1. Skripsi Putri Nurul Lita dengan judul “Pemberdayaan Ekonomi

Masyarakat Melalui Program Kelompok Usaha Bersama Lembaga

19Burhan Bungin, Analisis Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis DanMetodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2003), h. 83-84

20 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:Arkola,1994), Cet.Ke-1, h. 658

Page 33: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

21

Keuangan Mikro Sosial Taruna Sejahtera Di Cengkareng Jakarta

Barat”. Kedekatan skripsi ini dengan hasil penelitian Putri Nurul

Lita adalah pada pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat

(LSM) dan lembaga terkait lainnya telah melaksanakan program-

program pengentasan kemiskinan seperti program nasional

pemberdayaan masayarakat (PNPM), program penanggulangan

kemiskinan (P2KP), program keluarag harapan (PKH), program

pemberdayaan masyarakat sosial melalui kelompok usaha bersama

(KUBE), dan lain-lain. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dalam

program pemberdayaan ekonomi masyarakat memalaui kelompok

usaha bersama (KUBE) di Cengkareng Jakarta Barat dapat

memperbaiaki kondisi ekonomi sosial di masayarakat seperti

meningkatnya pendapatan usaha, menambah jaringan kerja,

bertambahnya wawasan masyarakat, memperbaiki kondisi

pembangunan di sekitar masyarakat seperti rehab jalan terutama

akses yang digunakan oleh pedagang, rehab rumah bagi yang

memiliki rumah tidak layak. Dengan hasil ini diharapkan kondisi

sosial menjadi lebih baik. Pemberdayaan masyarakat juga

memebentuk karakter masyarakat menajdi lebih mandiri dan kreatif

mengembangkan potensi diri dalam rangka memperbaiki kondisi

kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi masyarakat yang

dilakukan oleh LKMS Taruna Sejahtera ini tidak terlepas dari

hambatan dalam proses pemberdayaannya seperti rendahnya

sumberdaya manusia, malas untuk merubah kondisi ekonomi

sosialnya yang tergolong tidak sejahtera.

2. Skripsi M. Syahril Samsuddin “Pemberdayaan Ekonomi Umat

Melalui Zakat Produktif (Studi Kasus Pada Badan Amil Zakat

Daerah / BAZDA Kota Tangerang)”. Kedekatan skrpis ini dengan

hasil penelitian M. Syahril Samsuddin yakni pengembangan zakat

bersifat produktif dengan cara dijadikan dana zakat sebagai modal

usaha, unutk pemberdyaaan ekonomi penerimanya, dan supaya fakir

miskin dapat menjalankan atau membiayai kehidupan secara

Page 34: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

22

konsisten. Dana zakat unutk kegiatan produktif akan lebih optimal

bila dilaksanakan Lembaga atau Badan Amil Zakat LAZ/BAZ

sebagai organisasi yang terpercaya untuk pengalokasian,

pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat, mereka tidak

memberi zakat begitu saja melainkan mereka mendampingi,

memberi pengarahan serta pelatihan agar dana zakat tersebut benar-

benar dijadikan modal kerja sehingga penerima zakat tersebut

memeperoleh pendapatan yang layak dan mandiri.

Setelah menelaah skripisi sebelumnya terdapat beberapa perbedaan

jika dalam skripsi sebelumnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui

Program Kelompok Usaha Bersama Lembaga Keuangan Mikro Sosial

Taruna Sejahtera di Cengkareng Jakarta Barat dan Pemberdayaan Ekonomi

Umat Melalui Zakat Produktif (Studi Kasus Pada Badan Amil Zakat Daerah

/ BAZDA Kota Tangerang). Sedangkan judul penelitian yang akan diteliti

yakni memiliki perbedaan dengan judul-judul penelitian diatas serta

memiliki perbedaan dalam pokok permasalahan yang terjadi yakni bahwa

judul penelitian atau skripsi adalah “Pemberdayaan Ekonomi Nelayan

Melalui Usaha Budidaya Ikan Kerapu Di Desa Pulau Panggang Kecamatan

Kepulauan Seribu Utara”.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini, berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, tehnik penulisan,

daftar pustaka di akhir halaman dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Teoritis

Pada bab ini, berisi tentang pemberdayaan masyarakat

memliputi pengertian pemeberdayaan, model-model

pemberdayaan, asas pemberdayaan, pendekatan

pemberdayaan masyarakat, tahap-tahap pemberdayaan,

pemberdayaan ekonomi meliputi pengertian ekonomi,

pengertian pemberdayaan ekonomi, langkah-langkah atau

Page 35: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

23

strategi pemberdayaan ekonomi, pengertian nelayan tangkap

dan budidaya.

BAB III : Gambaran umum dan objek penelitian

Pada bab ini, berisi tentang geografi dan demografi kelurahan

Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, profil dan sejarah

lembaga Unit Pengembangan Budidaya Laut (UPBL) meliputi

visi misi dan struktur lembaga, pendapatan dan pengeluaran

nelayan tangap dan budidaya.

BAB IV : Temuan dan analisis penelitian

Pada bab ini, berisi tentang temuan dan analisis tentang usaha

budidaya Ikan Kerapu, temuan dan analisi tentang

keberhasilan usaha budidaya Ikan Kerapu, serta temuan dan

analisis tentang kemandirian usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

BAB V : Penutup

Pada bab ini, berisi tentang kesimpulan secara singkat

berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian dan saran-saran yang

menjadi penutup dari pembahasan skripsi ini.

Page 36: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

24

BAB II

TIJAUANA TEORITIS

A. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu

empowerment yang secara harfiah berarti pemberkuasaan. Berkuasaa itu

sendiri dapat dipahami sebagai upaya memberikan atau meningkatkan

kekuasaan kepada pihak yang lemah atau kurang beruntung. Pemberdayaan

merupakan upaya untuk membangun eksistensi seseorang dalam

kehidupannya dengan memberi dorongan agar memiliki kemampuan atau

keberdayaan.21

Gagasan pemberdayaan bukanlah merupakan ide atau konsep baru.

Pemberdayaan muncul sebagai solusi atas fakta ketimpangan struktur

kekuasaan (struktur power inequality) yang berlangsung selama ini, dimana

masyarakat bahwa haus akan kebutuhan untuk mendapatkan kekuasaan

dalam mengatur diri mereka sendiri. Konsep pemberdayaan (empowerment)

kemunculannya didasari oleh gagasan yang menempatkan manusia lebih

sebagai subjek dari dunianya sendiri. Pemberdayaan dilaksanakan dengan

bertolak dari situasi ketidakberdayaan yang dialami oleh sekelompok

masyarakat baik secara perseorangan, kelompok maupun komunitas.

Keadaan perilaku mereka yang berbeda dari keumuman kerapkali dipandang

sebagai deviant (penyimpangan), dan karenanya mereka seringkali kurang

dihargai dan bahkan dicap sebagai orang yang malas, lemah yang

disebabkan oleh dirinya sendiri. Padahal ketidakberdayaan mereka

merupakan akibat dari ketidakadilan dan diskriminasi dalam aspek-aspek

kehidupan tertentu.22

Konsep pemberdayaan dalam konteks pembangunan masyarakat

selalu dihubungkan dengan konsep kemandirian, partisipasi, jaringan kerja,

dan keadilan. Pada dasarnya pemberdayaan diletakkan pada kekuatan

21Triyanti, 2001 h.35 dalam buku H. Samsir Salam & Amir Fadilah, SosiologiPedesaan (Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 232.

22Suharto 1997, h.212 dalam buku H. Samsir Salam & Amir Fadilah, SosiologiPedesaan (Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 232.

Page 37: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

25

tingkat individu dan sosial. Teori-teori pemberdayaan dapat dilihat dari tabel

berikut ini.23

Tabel 1

Tokoh dan Definisi Pemberdayaan

No Tokoh Definisi pemberdayaan

1. McArdle dalam Hikmat

(2001, h.3-4)

Sebagai proses pengembalian

keputusan oleh orang-orang yang

secara konsekuen melaksanakan

keputusan tersebut. orang-orang

yang telah mencapai tujuan kolektif

diberdayakan melalui

kemndiriannya, bahkan merupakan

keharusan untuk lebih diberdyakan

melalui usaha mereka sendiri dan

akumulusi pengetahuan,

keterampilan serta sumber lainnya

dalam rangka mencapai tujuan

mereka tanpa tergantung pada

pertolongan dari hubungan

eksternal.

2. Ife (1995, h.182) Pemberdyaan adalah upaya

menyediakan sumber daya, peluang,

pengetahuan, dan keterampilan bagi

masyarakat untuk meningkatkan

kapasitas mereka untuk menntukan

masa depan mereka sendiri dan

untuk mengambil bagian dan

mempengaruhi kehidupan

masyrakat mereka.

3. Kartasasmita (1996, h. 149) Pemberdayaan sebagai strategi

pembangunan adalah upaya untuk

23Ibid.,h. 232

Page 38: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

26

membangun daya dengan

mendorong, memotivasidan

membengkitkan kesadaran akan

potensi yang dimilikinya serta

berupaya untuk

mengembangkannya.

Memberdyakan masyarakat adalah

upaya untuk meningkatkan hrkat

dan martabat lapisan masyarakat

yang dalam kondisi sekarang tidak

mampu untuk melepaskan diri dari

perangkat kemiskinan dan

keterbelakngan.

4. Payne dalam Adi (2002, h.

162)

Membantu klien memperoleh daya

untuk mengambil keputusan dan

menentukan tindakan yang akan ia

lakukan yang terkait dengan diri

mereka, termasuk mengurangi efek

hambatan pribadi dan sosial dalam

melakukan tindakan. Hal ini

dilakukan melalui peningkatan

kemempuan dan ras percaya diri

untuk menggunakan daya yang ia

miliki, antaralian melalui trasfer

daya dari lingkungannya.

5. Sumodiningrat (1996, h.4) Meningkatkan kemampuan atau

meningkatkan kemandirian

masyarakat dalam kerangka

pembengunan nasional, upaya

pemberdayaan masyarakat dapat

dilihat dari sudut pandang: pertama,

penciptaan suasana atau iklim yang

Page 39: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

27

memungkinkan masyarakat yang

berkembang; kedua, peningkatan

kemampuan masyarakat dalam

membangun melalui berbagai

bantuan dana, pelatihan,

pembangunan prasarana, dan sarana

baik fisik maupun sosial, serta

pengembangan kelembagaan

mereka; ketiga, perlindungan

melalui pemihakan kepada yang

lemah untuk mencegah persaingan

yang tidak seimbang, dan

menciptakan kemitraan yang saling

menguntungkan.

6. Oakley dan Marsedn dalam

Priyono (1996, h. 34)

Konsep pemberdayaan memiliki

dua kecendrungan, yaitu

kecendrungan primer ialah

pemberdyaan menekankan pada

proses memberikan atau

mengalihkan sebagai kekuasaan,

kekuatan atau kemampuan kepada

masyarakat agar inidividu semakin

berdaya. Kecendrungan sekunder

yaitu penekanan pada proses

menstimulasi, mendorng atau

memotivasi individu agar

mempunyai

kemampuan/keberdayaan guna

menentukan apa yang menjadi

pilihan hidup melalui proses dialog.

7. Verhagen (1996, h.25) Kemandirian adalah suatu suasana

atau kondisi tertentu yang membuat

Page 40: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

28

individu atau kelompok manusia

yang telah mencapai kondisi itu

tidak lagi tergantung pada bantuan

atau kedermawanan pihak ketiga

untuk mengamankan kepentigan-

kepentingan individu atau

kelompok.

8. Biestek dalam Adi (2001, h.

33)

Pemberdayaan dibidang ilmu

kesejahteraan sosial dikenal dengan

self determination yang merupakan

salah satu prinsip dasar dalam

bidang pekejaan sosial dan

kesejahteraan sosial. Dalam prinsip

ini klien dpat menentukan sendiri

apa yang harus dilakukan berkaitan

dengan upaya penanganan masalah

yang dihadapi.

Sumber : diolah dari berbagai sumber (Nurkhyati,2007)

Dengan demikian, pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan.

Sebagi proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu - individu yang mengalami masalah

kemiskinan.24 Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjukkan pada

keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial yaitu

masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai

pengetahuan dan kemampuan daam memenuhi kebutuhan hidupnya baik

yang besifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan

diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan

tugas-tugas kehidupannya pengertian pemberdyaaan sebagai tujuan

24Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat,(Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1, h. 59.

Page 41: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

29

seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan pemberdayaan sebagai

sebuah proses.

1. Kelompok Lemah dan Ketidakberdayaan

Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan

masyarakat khususunya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan,

baik karena kondisi internal (misalnya persepsi mereka sendiri), maupun

karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak

adil). Guna melengkapi pemahaman mengenai pemberdayaan perlu

diketahui konsep mengenai kelompok lemah dan ketidakberdayaan yang

dialaminya. Beberapa kelompok yang dapat dikategorikan sebagai kelompok

lemah atau tidak berdaya meliputi:

a. Kelompok lemah secara struktural, baik lemah secara kelas, gender,

maupun etnis.

b. Kelompok lemah khusus, seperti manula, anak-anak dan remaja

penyandang cacat, gay dan lesbian, masyarakat terasing.

c. Kelompok lemah secara personal, yakni mereka yang mengalami

maslah kepribadian dan atau keluarga.25

Dari pemikiran di atas secara teoritis ketidakberdayaan merupakan

sebuah kondisi yang kompleks, berasal dari individu dan masyarakat

sebagai faktor internal dan lingkungan sebagai faktor eksternal. Individu

dan kelompok bukan berarti tidak memiliki potensi, pengetahuan atau

sumber material, akan tetapi mereka belum atau tidak memilikikemampuan,

pengetahuan, untuk mengelola potensi. Pada sisi lain ketidakberdayaan

justru berasal dari luar dirinya seperti ligkungan yang menilai lemah tidak

berdaya yang akan menjadi beban. Mereka terpaksa pasrah dengan kondisi

dimana mereka berada.Mereka tidak berdaya karena mereka tidak

mendapatkan kesempatan, atau mereka tidak mengetahui sumber-sumber

potensi yang ada disekitar mereka atau tidak mengetahui potensi-potensi

yang ada pada diri mereka sendiri.26

25Ibid., h. 60.26H. Samsir Salam & Amir Fadilah, Sosiologi Pedesaan, (Lembaga Penelitian UIN

Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 232-234.

Page 42: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

30

Menurut Berger dan Nenhaus dan Nisbet, struktur-struktur

penghubung (Mediating Structures) yang memungkinkan kelompok-

kelompok lemah mengekspresikan aspirasi dan menunjukkan

kemampuannya terhadap lingkungan sosial yang lebih luas, kini cenderung

lemah.

Menurut Sennet dan Cabb dan Conway menyatakan bahwa

ketidakberdayaan ini disebabkan oleh beberpa faktor seperti: ketidaan

jaminan ekonomi, ketiadaan pengalaman dalam pengalaman arena politik,

ketiadaan akses terhadap informasi, ketiadaan dukungan finansial, ketiadaan

pelatihan-pelatihan, dan adanya ketegangan fisik maupun emosiaonal.27Para

teoritis, seperti Seeman, Seligman, dan Learner meyakini bahwa

ketidakberdayaan yang dialami sekelompok masyarakat merupakan akibat

dari proses internalisasi yang dihasilkan oleh interaksi mereka dengan

masyarakat.Mereka menganggap diri mereka lemah, dan tidak berdaya

karena masyarakat memang menganggapnya demikian.28

Menurut Kieffer ketidakberdayaan yang dipersepsi ini merupakan

hasil dari pembentukan interaksi terus-menerus anatar individu dan

lingkungannya yang meliputi kombinasi antar sikap penyalahan diri sendir,

perasaan tidak dipercaya, keterasingan dari sumber-sumber sosial dengan

perasaan tidak mampu dengan perjuangan politik.29Menurut Solmon melihat

bahwa ketidakberdayaan dapat bersumber dari faktor internal maupun

eksternal.30Menurutnya, ketidakberdayaan dapat berasal dari penilaian diri

yang negatif, interaksi negatif dengan lingkungan, atau berasal dari

blockade dan hambatan yang berasal dari lingkungan yang lebih besar.31

27Sennet dan Cabb (1972) dan Conway (1979) dalam buku Edi Suharto, Ph.D,Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT Refika Aditama,2005), Cet ke-1, h. 61.

28Seeman (1985), Seligman, (1972), dan Learner (1986)dalam bukuEdi Suharto,Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT RefikaAditama, 2005), Cet ke-1, h. 61.

29Kieffer (1948: 9) dalam bukuEdi Suharto, Ph.D, Membangun MasyarakatMemberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1, h. 61.

30Solmon (1979) dalam bukuEdi Suharto, Ph.D, Membangun MasyarakatMemberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1, h. 61.

31Suharto (1997:213-214) dalam buku Edi Suharto, Ph.D, MembangunMasyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1,h. 61.

Page 43: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

31

2. Indikator keberdayaan

Menurut Kieffer (1981), pemberdayaan mencakuo tiga dimensi yang

meiliputi kompetensi kerakyatan, kemampuan sosiopolitik, dan kompetensi

partisipatif.32 Parson juga mengajukan tiga dimensi pemberdayaan yang

merujuk pada:

a. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan

individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan

sosial yang lebih besar.

b. Sebuah keadaan psikologis yang di tandai oleh rasa percaya diri,

berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain.

c. Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial, yang

dimulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan

kemudian melibatkan upaya-upaya kolektif dari orang-orang lemah

tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan merubah struktur-struktur

yang masih menekan.33

Untuk mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan secara

opersional, maka perlu diketahui berbagai indikator keberdayaan yang dapat

menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak.Sehingga ketika sebuah

program pemberdayaan sosial diberikan, segenap upaya dapat

dikonsentrasikan pada aspek-aspek aoa saja dari sasaran perubahan

(misalnya keluarga miskin) yang perlu dioptimalkan.Schuler, Hashemi dan

Riley mengembangkan delapan indikator pemberdayaan, yang mereka sebut

sebagai empowerment index atau index pemberdayaan.Keberhasilan

pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang

menyangkut kemempuan ekonomi, kemempuan mengakses, manfat

kesejahteraan, dan kemampuan kultural dan politis. Ketiga aspek tersebut

dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan yaiut kekuasaan di dalam,

32Suharto 1997: 215 dalam buku Edi Suharto, Ph.D, Membangun MasyarakatMemberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1, h. 63.

33Parson et.al., 1994: 106 dalam buku Edi Suharto, Ph.D, Membangun MasyarakatMemberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1, h. 63.

Page 44: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

32

(power within), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power over),

dan kekuasaan dengan (power with),

B. Strategi Pemberdayaan

Dalam beberapa situasi, strategi pemberdayaan dapat saja dilakukan

secara individual meskipun pda gilirannya strategi ini pun tetap berkaitan

dengan kolektivitas, dalam arti mengkaitkan klien dengan sumber atau

sistem lain diluar dirinya. Dalam konteks pekerjaan sosial pemberdayaan

dapat dilakukan melalui tiga aras atau matra pemberdayaan (empowerment

setting): mikro, mezzo, dan makro.

1. Aras Mikro

Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individual melalui

bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention,.Tujuan

utamanya adalah memebimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas-

tugas kehidupannya. Model ini sering disebut sebagai pendektan yang

berpusat pada tugas (task centered approach).

2. Aras Mezzo

Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.Pemberdayaan

dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai edia

intervensi.Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya

digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan,

keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan

permasalahn yang dihadapinya.

3. Aras Makro

Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar (large-

sistem-strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem

lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial,

kampanye, aksi sosial, lobbying,pegorganisasian masyarakat, manajemen

konflik, dalah beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi sistem besar

memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk

Page 45: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

33

memahami situasi-situasi mereka sendiri, dan untuk memilih serta

menentukan strategi yang tepat untuk bertindak.34

C. Pemberdayaan Sebagai Tujuan Dan Proses

Pemberdayaan dapat diartikan baik sebagai tujuan maupun proses.

Sebagi tujuan, maka pemberdayaan adalah sesuatu keadaaan yang ingin

dicapai, yakni klien yang memiliki kekuasaan atau keberdayaan yang

mengarah pada kemndirian sesuai dengan tipe-tipe kekuasaan. Menurut

Suharto pemberdayaan sebagi proses memuat lima dimensi:35

1. Pemungkinan (enabling), yaitu menciptakan suasana atau iklimyang

memungkinkan potensi klien berkembang secara optimal.

2. Penguatan (empowering), yaitu memeperkuat pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki klien dalam memecahkan masalah dan

memenuhhi kebutuhan-kebutuhannya.

3. Perlindungan (protecting), yaitu memlindungi masyarakat terutama

kelompok-kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok kuat,

menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang (apalagi

tidak sehat) antara kuat dan yang lemah, da mencegah terjadinya

eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.

4. Penyokongan(supporting), yaitu memberikan bimbingan dan

dukungan agar klien mampu menjalankan peranan dan tugas-tugas

kehidupannya.

5. Pemeliharaan (fortering), yaitu memelihara kondisi yang

kondusifagar tetap terjaadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara

kelompok dalam masyarakat.

Suharto mengartikan pemberdayaan dari segi tujuan dan proses,

sedangkan Adi mengartikan pemberdayaan dari sisi suatu program dan suatu

proses. Pemberdayaan diartikan sebagai suatu program dimana

pemberdayaan dilihat dari tahapan-tahapan kegiatan guna mencapai suatu

34Suharto 2001, h. 218-219 dalam buku H. Samsir Salam & Amir Fadilah,Sosiologi Pedesaan, (Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 239-241.

35Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat,(Bandung: PT Refika Aditama, 2005), Cet ke-1, h. 66-67.

Page 46: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

34

tujuan yang biasanya sudah ditentukan jangka waktunya.36 Sebenarnya dari

kedua aspek tersebut adalah sama jika di pandang dari hasil yang ingin

dicapai. Keduanya ada batas waktunya yang telah di tentukan.

Pemberdayaan sebagai suatu proses menurut Adi adalah suatu proses

yang berkesinambungan (on-going) sepanjang komunitas itu masih ingin

melakukan perubahan dan perbaikan dan tidak hanya terpaku pada satu

program saja. Dicontohkan dalam proses pemberdayaan individu sebagai

suatu proses yang relatif terul berjalan sepanjang usia manusia.37

Hogan mengambarkan proses pemberdayaan yang

berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari lima tahapan

utama:38

a. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak

memberdayakan (recall depowering/empowering experiences)

b. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan

pertidakberdayaan (discuss reasosns for deperwomen/empowerment)

c. Mengidentifkasikan basis daya yang bermakna (indentify useful

power bases)

d. Mengembangkan recana-rencana aksi dan mengimplementasikannya

(develop and implement action plans).

D. Pembangunan Berbasis Strategi Pemberdayaan

Perencanaan merupakan salah satu upaya manusia untuk mengatur

sebuah kondisi dimasa mendatang sesuai dengan keinginan. Perencanaan

dibutuuhkan ketika asumsi pembangunan berupa full employment, equal

produktivity, rational-efficient, dalam kenyataannya tidak terpenuhi.

Munculnya kegagalan pasar menimbulkan berbagai masalah seperti

pengangguran, kesenjangan, dan kemiskinan yang merupakan ruhnya

pembangunan.

36Adi, 2002, h. 171 dalam buku H. Samsir Salam & Amir Fadilah, SosiologiPedesaan, (Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 240-241.

37Adi 2002, h. 172 dalam buku H. Samsir Salam & Amir Fadilah, SosiologiPedesaan, (Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 241.

38Adi 2002, h. 173 dalam buku H. Samsir Salam & Amir Fadilah, SosiologiPedesaan, (Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 241.

Page 47: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

35

Persoalan kemiskinan menjadi tntangan grada depan dunia, tidak

hanya Indonesia, tetapi ia menjadi permasalahan terbesar pembangunan di

abad ke-21 ini. Hal tersebut dimuat, salah satunya dalam Millenium

Development Goals, yang disepakati oleh perserikatan bangsa-bangsa

(PBB), berupa target bersama dari 180 negara yang mengurangi sepruh

jumlah penduduk miskin dunia dalam periode 2000-2015.

Di Indonesia, keberpihakan di awali dengan landasan konstitusi kita,

yakni UUD 1945, yang menggaris tujuan negara untuk mewujudkan

kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap

bangsa dan tumpah darah Indonesia, serta ikut melaksanakan ketertiban

dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Tujuan pembangunan tersebut akan terwujud bila masalah pembangunan

kesenjangan, pengangguran, kemiskinan dapat diatasi.

Cara untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, dan dua

permasalahan yang lain, yakni pengangguran dan kesenjangan adalah

melakukan pembangunan terencana dengan mencari modal, baik daari

dalam maupun luar negeri. Perencanaan pembangunan dengan demikian

dapat diterjemahkan menjadi pengendalian dan pengaturan pembangunan

dengan sengaja yang difasilitasi oleh pemerintah dengan mengajak seluruh

stakeholders (forum lintas pelaku) untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan

tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Paradigma semacam ini juga mewabah di Indonesia, terutama ketika

pemerintah era sebelumnya runtuh di tahun 1998. Negara sebagai institusi

yang kuat mulai dituntut agar melepaskan dominasi kewenangannya, untuk

berganti menjadi rakyat atau masyarakat lokal sebagai pihak yang

menentukan. Kegiatan yang bersifat top down mulai dikurangi, berganti

dengan mekanisme bottom up yang lebih menekankan peran masyarakat

bawah dalam menentukan keputusan dan menyelesaikan permasalahannya

sendiri.39

39Pengantar Gunawan Sumodiningrat dalam buku Iwan Nugroho & RokhminDahuri, Pengembangan Wilayah Perspektif Ekonomi Sosial Dan Lingkungan, (Jakarta:LP3ES, 2012), Cet Ke-2, h. xvii, xviii, & xix.

Page 48: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

36

Dengan demikian, peran pemerintah pada saat ini hanya sebagai

fasilitator, regulator, motivator dalam penyediaan prasarana publik.

Masyarakatlah sebagai pelaku utama pembangunan. Maka untuk kegiatan

perencanaan masyarakat sendiri (yang berhimpun dalam lembaga forum

lintas pelaku setempat) yang selayaknya mampu untuk merumuskan

kegiatan pembangunan apa yang cocok di wiayahnya. Inilah hakikat dari

pembangunan partisipatif. Pola ini disebut sebagai pola pembangunan

partisipatif, yaitu menempatkan masyarakat sebagai subyek atau aktor

pembangunan pemerintah sebagai fasilitator. Dengan kata lain,

pembangunan dilaksakan dengan startegi pemberdayaan masyarakat, yaitu

startegi yang disusun secara komprehensif dan integral, berprinsip

partisipatif, deokratis dan disertai penegakan hukum (low and order) serta

mekanisme pasar yang ideal untuk mewujudkan kepercayaan dan rasa aman

bagi kehidupan masyarakat.40

Prosesi dakwah sebagai kerja pemberdayaan akan melalui tahapan-

tahapan sebagaimana berlaku pada menajemen pengembangan masyarakat,

yakni:

1. Tahap perencanaan, tahap ini meliputi pengkajian masalah dan

potensi kelompok sasaran, penentuan lokasi, pemanfaatan teknologi,

dan sosialisasi.

2. Tahap Pelaksanaan, tahap ini meliputi pembuatan prosedur dan

mekanisme, musyawarah, pelaksanaan programnya. Fasilitator

bekerjasama dengan kelompok sasaran untuk melaksanakan berbagai

kegiatan dalam tahapan pelaksanaan.

3. Tahap pelembagaan, tahap ini meliputi kegiatan dalam penyiapan

untuk kesinambungan program. Kegiatannya adalah penyiapan kader

masyarakat, penggalian sumber pendanaan, dan penguatan

manajemen kelembagaan di tingkat lokal sebagai pengelola program

tersebut.

40Pengantar Gunawan Sumodiningrat dalam buku Iwan Nugroho & RokhminDahuri, Pengembangan Wilayah Perspektif Ekonomi Sosial Dan Lingkungan, (Jakarta:LP3ES, 2012), Cet Ke-2, h. xix&xxiv

Page 49: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

37

4. Tahap minotoring dan evaluasi, tahap ini meliputi kegiatan

pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program maupun

pencapaian hasil-hasilnya tersebut. kegunaan monitoring dan evaluasi

ini dalam memberikan rekomendasi bagi kelanjutan program di masa

depan.41

Sedangkan menurut Isbandi Rukminto Adi 2001 tahapan-tahapan

pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahapan ini terdapat dua kegiatan yang perlu dilakukan yaitu

penyiapan petugas dan penentuan lokasi program

b. Tahap assesment

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikai

masalah dan kebutuhan yang dirasakan (felt needs) dan sumber daya

yang dimiliki oleh warga masyarakat. Assesment misalnya dilakukan

melalui metode partisipatory rural appraisial (PRA), focus group

discussion (FGD)

c. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan

Pada tahap ini, pengelolan program berusaha memfasilitasi warga

masyarakat untuk menyusun perencanaan dan menetapkan program-

program kerja sebagai agenda yang perlu dilaksanakan.

d. Tahap formulasi rencana aksi

Kegiatan utama pada tahap ini adalah pihak agen perubahan

membantu membimbing warga atau kelompok untuk menyusun

proposal kegiatan yang akan diajukan kepada pihak penyandang

dana.

e. Tahap pelaksanaan program

Tahap implementasi program ini merupakan tahap yang paling

penting dalam proses pemberdayaan masyarakat agar pelaksanaan

rencana dapat berjalan dengan lancar, maka hal-hal yang mungkin

menyebabkan terjadinya pertentangan baik antara pengelola program

41Tantan Hermansyah dan Muhtadi, Pengembangan Masyarakat Islam, (Bogor:Titian Nusa Press, 2010), h. 5-7

Page 50: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

38

dengan warga maupun pertentangan diantara warga supaya dapat

dihindari.

f. Tahap evaluasi

Kegiatan evaluasi perlu dilakukan pada semua program

pemberdayaan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengetahui

suatu tingkat keberhasilan program yang telah dilaksanakan.

g. Tahap terminasi

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran.42

E. Pemberdayaan Ekonomi

1. Pengertian ekonomi

Ekonomi menurut kamus lengkap bahasa Indonesia adalah segala

hal yang bersangkutan dengan penghasilan, pembagian dan pemakaian

barang-barang dan kekayaan (keuangan).43

Dalam pengertian lain ekonomi adalah studi tentang bagaimana

individu dan masyarakat memilih untuk menggunakan sumber daya yang

langkah untuk memuaskan keinginan mereka akan barang-barang materian

dengan sebaik-baiknya.

Terdapat beberapa ilmu yang mempelajari tentang ekonomi, ilmu

ekonomi dapat dipisah menjadi dua yaitu ilmu ekonomi makro dan ilmu

ekonomi mikro.

a. Ekonomi makro

Ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara

agregat (keseluruhan), variabel tersebut antara lain: pendapatan nasional,

kesempatan kerja, dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,

pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Ekonomi

makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut:

1. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan dalam

kegiatan ekonomi.

42Ibid., h.7-843Sulchan Yasyin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya Amanah), h.

135

Page 51: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

39

2. Sejauh mana kegiatan perekonomian mengalami pertumbuhan

tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaikan tara

pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan.

b. Ekonomi mikro

Ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam

lingkup kecil misalnya perusahaan dan rumah tangga. Dalam ekonomi

mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya

yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum,

bersama dengan individu-individu lainnya akan menciptakan keseimbangan

dalam skala makro dan asumsi.44

2. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah sebuah langkah yang

harus dilakukan guna memperbaiki kondisi masyarakat terlebih pada tingkat

ekonomi rendah. Di sini masyarakat ditantang untuk lebih keras bekerja,

keratif, dan mandiri dalam berwirausaha.

Pemebrdayaan ekonomi masyarakat, kita saksikan bahwa Indonesia

sudah tertinggal jauh dalam pengajuan dan penguasaan teknologi untuk itu

diperlukan berbagai upaya pemberdayaan ekonomi dan intelektual.

Pemberdayaan ekonomi telah kita ketahui permasalahan kemiskinan

menjadi demikian erat dengan masyarakat dan sudah seharusnya masalah ini

dicari jalan keluarnya dan bukan hanya diratapi. Setiap pribadi ditantang

untuk lebih keras dalam bekerja, berkreasi dan berwirausaha serta lebih

professional dalam mengelola potensi-potensi dan kekuatan yang rill

ekonomi masyarakat.45

3. Strategi Pengembangan Ekonomi Rakyat

Pengembangan ekonomi rakyat, bukan hanya untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat bawah, tetapi juga untuk mendukung

kesinambungan pertumbuhan ekonomi. Tanpa basis luas pertumbuhan

ekonomi tidak dapat berkesinambungan karena terbatasnya pasar, rendahnya

daya beli sebagian besar konsumen, dan yang lebih berbahaya adalah

44Masykur Wiratmo, Pengentar Ekonomi Makro (Jakarta:Guandarrama), h.145Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat

Islam (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2011), h. 41-45

Page 52: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

40

meluasnya permasalahan sosial akibat ketimpangan sosial. Jadi,

keberhasilan mengembangkan ekonomi rakyat merupakan syarat bagi

pengembangan perekonomian nasional yang berkesinambungan

(sustainable).

Dalam upaya ini, beberapa langkah strategi harus ditempuh

diantaranya adalah:

Pertama, dengan meningkatkan akses kesempatan (acces of

opportunity) terhadap hal-hal yang selama ini sangat sedikit atau tertutup

peluangnya bagi pengembangan ekonomi rakyat.Misalnya, akses terhadap

asset produksi, seperti tanah, modal, dan teknologi.

Kedua, memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha antar

pelaku ekonomi. Peningkatan posisi tawar ini bisa dilakukan melalui

pengembangan dan pembangunan prasaran dan sarana perhubungan yang

akan memperlancar pemasaran produknya. Sebagai produsen dan penjual,

posisi dan kekuatan ekonomi rakyat dalam perekonomian sangat

lemah.Oleh karena itu, ekonomi rakyat harus dibantu dalam pemasaran

produknya.Unsur penting dalam informasi pasar adalah kecendrungan

permintaan di pasar domestic maupun pasar internasional, harga, kualitas,

standar dan sebagainya.

Ketiga, Kebijakan pengembangan industri harus mengarah pada

penguatan ekonomi rakyat. Proses industri alisasi harus mengarah

kepedesaan dengan memanfaatkan potensi setempat yang umumnya adalah

agro industri. Dalam proses itu, perlu dihindari terjadinya “penggusuran”

ekonomi rakyat dengan membiarkan industry berskala besar mengambil

lahan subur, merusak lingkungan, menguras sumber daya, dan

mendatangkan tenaga kerja dari luar yang sering kali justru menyaingi

ekonomi rakyat.46

Keempat, meningkatkan mutu SDM yang mengarah pada lahirnya

pada wirausahawan yang kompotitif, termasuk peningkatan semangat kerja

dan entrepreneurship, terutama dikalangan pemuda sebagai pelaksana

pembangunan pada masa yang akan datang. Karena itu Kebijakan

46Adi Sasono, Menjadi Tuan di Negeri Sendiri “Pergulatan Kerakyatan,Kemertabatan, dan Kemandirian” (Jakarta: Grafindo Book Media, 2013), h. 123-127

Page 53: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

41

ketenagakerjaan harus merangsang tumbuhnya tenaga kerja mandiri sebagai

cikal bakal lapisan wirausaha baru yang berkembang menjadi wirausaha

kecil dan menengah yang kuat dan saling menunjang.

Kelima,adanya perangkat peraturan perundang-undangan yang

benar-benar melindungi usaha rakyat, mengkaji ulang perangkat perundang-

undangan yang tidak kondusif bagi pengambangan usaha menengah dan

kecil, serta dukungan pengambangan industri kecil yang ditujukan khusus

untuk kepentingan rakyat kecil.47

F. Pengertian Nelayan Tangkap dan Nelayan Budidaya

1. Pengertian Nelayan Tangkap (Tradisional)

Nelayan tangkap adalah nelayan menangkap ikan dengan

menggunakan alat-alat tradisional, seperti alat pancing, bubu, jaring,

tubak/tobak dan lain sebagainya, yang tidak banyak mengeluarkan modal

untuk menangkap ikan, serta organisasi yang merupakan penangkapan

relatif sederhana. Di wilayah kepulauan seribu khusunya pulau panggang

memiliki memiliki beberapa perbedaan dalam menangkap ikan serta melaut,

diantaranya yakni:

a. Nelayan pancing ikanyakni nelayan yang menggunakan alat pancing

seperti tangsi, pancingan, serta bulu ayam, dan timah alat tangkap

tradisional di wilayah kepulauan seribu khususnya wilayah pulau

panggang.

b. Nelayan bubu yakni nelayan yang menggunakan alat perangkap ikan

seperti bubu ini yang terdiri dari besi, bambu, jaring, tali,

pelampung, dan batu untuk membuat perangkap ikan seperti bubu

ini.

c. Nelayan jaring yakni nelayan tangkap yang menngunakan alat jaring

untuk mendapatkan ikan di perairan laut dangkal.

d. Nelayan ikan hias yakni nelayan yang menangkap ikan hias dengan

cara menyelam menggunakan alat snorkeling ditabgkap dengan

mengguakan serokan ikan, nelayan ikan hias memiliki ciri tersendiri

47Ibid., h.127-128

Page 54: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

42

dalam menangkap ikan hias dengan cara ikan masih hidup, agar

dapat dijual dan dibeli oleh konsumen.

2. Pengertian Nelayan Budidaya

Nelayan budidaya adalah nelayan yang melakukan pemeliharaan

kepada hewan dan tumbuhan air, seperti ikan kerapu ini.dalam melakukan

bidudaya ini memerlukan modal yang cukup banyak dibandingkan dengan

menangkap atau memancing ikan. Karena dengan melakukan budidaya ini

memerlukan pemeliharaan yang cukup lama. Dalam pemeliharaan ikan

kerapu memerlukan waktu 1-12 bulan atau satu tahun untuk memelihara

ikan dari kecil dengan ukuran 0,2 ons (5Cm) hingga 1 Kg ikan kerapu

dalam pemeliharaannya. Tetapi dalam satu tahun memiliki penghasilan atau

pendapatan tinggi jika jumlah ikan yang di produksi banyak oleh nelayan.

Nelayan pulau panggang, kepulauan seribu menampung untuk memelihara

ikan di KJA sekitar 200 ekor ikan kerapu, bahkan bisa lebih dari 200 ekor

bahkan bisa mencapai 1000 ekor ikan kerapu. Semakin banyak ikan yang di

produksi semakin banyak pendapatan yang didapat atau dihasilkan,

meskipun cara pemelihraannya sangat lama. Karena daya jual ikan kerapu

ini banyak diminati oleh restoran serta luar negeri seperti, Singapura,

Taiwan, Hongkong dan lain-lain.

Budidaya perikanan laut bukan menjadi hal yang baru bagi

masyarakat Pulau Seribu. Saat ini, komoditas budidaya unggulan yang

diusahakan adalah beberapa jenis ikan kerapu mulai kerapu bebek, kerapu

macan, kerapu cantang hingga kerapu lodi. Berbekal pengalaman tersebut,

seharusnya menjadi peluang bagi penggiat budidaya untuk mengintroduksi

komoditas lainnya yang juga cukup prospektif untuk dikembangkan.

Komuditas budidaya prospektif adalah komoditas yang mempunyai

keunggulan komparatif tertentu, baik dari segi kemudahan pasar, dari segi

teknis mudah untuk dibudidaya, mempunyai nilai nutrisi dan nilai ekonomis

yang tinggi, serta mempunyai potensi nilai tambah bagi pelaku usaha

budidaya perikanan. Beberapa komoditas prospektif tersebut diantaranya

adalah Ikan Bawal Bintang, Udang Vaname dan Rajungan. Di Kepulauan

Page 55: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

43

Seribu, komoditas prospektif tersebut ada yang telah dikembangkan namun

ada juga yang baru akan dikembangkan (masih tahap penelitian). 48

48 Buku Kajian Rantai Nilai Sektor Perikanan, Administrasi Kabupaten KepulauanSeribu, 2016

Page 56: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

44

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG OBYEK PENELITIAN

A. Geografi dan Demografi Kelurahan Pulau Panggang

Berdasarkan surat keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor:

1986/2000 tanggal 27 Juli 2000, tentang Pemecahan, Pembentukan,

Penetapan Batas dan Nama Kelurahan di Kecamatan Kepulauan Seribu

Wilayah Kotamadya Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta dengan luas

wilayah kelurahan Pulau Panggang 62,10 Ha dengan batas-batas yakn

Sebelah Utara 05’41’41”LS-05’41’41”LS, Sebelah Selatan 106’44’50”BT,

Sebelah Barat 106’19’30”BT, Sebelah Timur 05’47’00”LD-05’45’14”LS.

Dan dengan Ketinggian tanah dari permukaan laut 1 meter, yang tidak

memiliki banyaknya curah hujan serta topografi, dengan suhu udara rata-

rata 270c-320C.

Kelurahan Pulau Panggang merupakan gugusan pulau-pulau yang

terdiri dari 13 pulau seperti pada tabel dibawah ini, dimana dua pulau di

peruntukan untuk pemukiman yaitu Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, 6

pulau di peruntukan untuk peristirahatan sisanya untuk PHU, parawisata,

PHKA, perkantoran, TPU dan marcusuar. Pulau Panggang terdiri dari 3 RW

dan 21 RT, semuanya merupakan pemukiman penduduk. Pulau Pramuka

terdiri dari 2 RW dan 8 RT, untuk Pulau Pramuka terdapat kantor

Kabupaten, sekolah dan perkantoran lainnya.

Penduduk Pulau Panggang mayoritas bermatapencarian nelayan

sedangkan untuk Pulau Pramuka penduduknya bermatapencarian pedagang,

perkantoran dan persewaan dari pengembangan pariwisata berbasis

masyarakat. Kelurahan Pulau Panggang memiliki 5 RW dan 29 RT, yakni

wilayah Pulau Panggang memiliki 3 RW dan 21 RT, sedangkan wilayah

Pulau Pramuka hanya memiliki 2 RW dan 8 RT. Sehingga dapat di lihat

bahwa daerah Pulau Panggang yang memiliki kepadatan penduduk dengan

jumlah penduduk pada tabel dibawah ini:49

49 Buku Laporan Tahunan 2015 Kelurahan Pulau Panggang, Kec. Kep.Seribu Utara,Adm. Kab. Kep. Seribu

Page 57: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

45

Tabel 2.Jumlah Penduduk di Tiap Pulau Pemukiman

No. NAMA PULAU LUASPENDUDUK

JmlKK

JmlLk Pr Lk Pr

1. Pulau Panggang 9 Ha 2.200 2.051 4.251 1.059 174 1.233

2. Pulau Pramuka 16 Ha 903 935 1.838 490 63 553

J U M L A H 25 Ha 3.103 2.986 6.089 1.549 237 1.786

Sumber: Buku Laporan Tahunan 2015 Kelurahan Pulau Panggang, Kec. Kep.Seribu Utara,Adm. Kab. Kep. Seribu

Tabel 3.Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Jenjang PendidikanJenis Kelamin

JumlahLaki-laki Perempuan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tidak Sekolah

Tidak Tamat SD

Tamat SD

Tamat SLTP

Tamat SMA

Tamat Akademi

Tamat Perguruan Tinggi

509

560

1218

267

325

18

23

498

540

1186

262

315

10

9

1.007

1100

2404

529

640

28

32

J u m l a h 2.920 2.820 5.740

Sumber: Buku Laporan Tahunan 2015 Kelurahan Pulau Panggang, Kec. Kep.Seribu Utara,Adm. Kab. Kep. Seribu

Page 58: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

46

Table 4.Daftar Nama Masjid di Kelurahan Pulau Panggang, Kec.

Kep.Seribu Utara, Adm. Kab. Kep. Seribu

NONAMA

MASJIDALAMAT

NAMA

PENGURUS

LUASKET

TANAH BANGUNAN

1.

2.

Anni’mah

Al-

Makmuriyah

P.Panggang

RT. 004/02

P.Pramuka

RT. 001/05

Ust.

Muhlisin

Ust. Mahfud

3700 m2

4200 m2

3400 m2

2500 m2 Bersertifikat

Sumber: Buku Laporan Tahunan 2015 Kelurahan Pulau Panggang, Kec. Kep.Seribu Utara,

Adm. Kab. Kep. Seribu

Table 5.Daftar Nama Mushollah di Kelurahan Pulau Panggang, Kec.

Kep.Seribu Utara, Adm. Kab. Kep. Seribu

No. Nama Masjid AlamatNama

Pengurus

LuasKet

Tanah Bangunan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Al-Maghfiroh

Nurul Iman

Al-Mubarokah

Al-Hidayah

Darussalam

Al-Biru

P. Panggang

RT. 005/01

P. Panggang

RT. 001/02

P. Panggang

RT. 003/02

P. Panggang

RT. 007/02

P. Panggang

RT. 005/03

P. Panggang

M. Jurni Hayat

H. Hanafi

Soleha

Hj. Haerani

Aminah

Habib M. Zen

250 m2

68 m2

70 m2

99 m2

200 m2

120 m2

230 m2

68 m2

70 m2

78 m2

110 m2

100 m2

Page 59: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

47

7.

8.

Nurul Bahri

Bahrul Ulum

RT. 006/03

P. Pramuka

RT. 002/04

P. Pramuka

RT. 004/05

Kurniati

Mahdia

255 m2

100 m2

255 m2

72 m2

Sumber: Buku Laporan Tahunan 2015 Kelurahan Pulau Panggang, Kec. Kep.Seribu Utara,

Adm. Kab. Kep. Seribu

Tabel 6. Daftar Nama Majlis Taklim dan Kepengurusannya

NoNama Majlis

TaklimA l a m a t Nama Pengurus Ket

1. Anni’mah RT. 004/RW.02Muhlisin

Mastur

Ketua

Sekretaris

2. Al-Makmuriyah RT. 001/RW.05Ust. A. Hakim

Nabba

Ketua

Sekretaris

3. Al-Hidayah RT. 004/RW.02Ny. Sailah

Relahati

Ketua

Sekretaris

4. Al-Maghfiroh RT. 002/RW.02Ust. Junaenah

Ny. Maryam

Ketua

Sekretaris

5. Darusalam RT. 004/RW.03Ny. Sukriyah Rahmat

Ny. Aminah Zakariyah

Ketua

Sekretaris

6. Chaerunnisa RT. 003/RW.05Ny. Jamuriyah

Ny. Heni Banjar

Ketua

Sekretaris

7.Remaja

Masjid Anni’mahRT. 004/RW.02

Drs. Moch. Sofi

Musin

Ketua

Sekretaris

8.Remaja Masjid

Al-MakmuriyahRT. 001/RW.05

Rosadi

Hasanudin. M

Ketua

Sekretaris

9. Nur Windah RT. 004/RW.02Ny. Sawiyah

Ny. Sailah

Ketua

Sekretaris

10. Umul Adawiyah RT. 004/RW.02 Juhroh Ketua

Page 60: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

48

Robiah Sekretaris

11. Attaubah RT. 005/RW.02Ambas, SE

Maman Hudayah

Ketua

Sekretaris

Sumber: Buku Laporan Tahunan 2015 Kelurahan Pulau Panggang, Kec. Kep.Seribu Utara,

Adm. Kab. Kep. Seribu

Secara administratif lokasi pengembangan budidaya kerapu di

Kelurahan Pulau Panggang terletak di kawasan budidaya Cluster 1 Kawasan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.yaitu disekitar kawasan Pulau

Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Karya, Pulau Semak Daun, Pulau Karang

Congkak, Pulau Air, Pulau Karang Beras, Pulau Gosong air dan Pulau

Sekati. Sedangkan Lokasi budidaya (pembesaran) terletak di empat pulau

yaitu di Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Semak Daun dan Pulau Air.

Dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Peta Kawasan Kelurahan Pulau Panggang Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu

Page 61: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

49

Namanya Kepulauan Seribu bukan berarti pulau-pulau di dalam

gugusan kepualaun itu berjumlah seribu. Jumlah pulau itu hanya sekitar 342

pulau, termasuk pulau-pulau pasir dan terumbu karang yang bervegetasi

maupun yang tidak. Pulau pasir dan terumbu karang itu sendiri berjumlah

158. Tidak semua pulau yang termasuk di dalam gugusan Kepulauan Seribu

didiami manusia. Sebagaimana banyak pulau-pulau lainnya di Indonesia,

sebagian besar pulau di Kepulauan Seribu tidak berpenghuni. Gugusan

Kepulauan Seribu memiliki potensi yang tidak kecil untuk pengembangan

berbagai macam industri, antara lain pertambangan, perikanan dan

pariwisata.50

Topografi Perairan Kepulauan Seribu rata‐rata landai (0‐15% dengan

ketinggian0‐2 meter di bawah permukaan laut). Luas daratan

masing‐masing pulau dipengaruhi oleh adanya pasang surut yang mencapai

1‐15 meter di atas Pelabuhan Tanjung Priok. Pada umumnya keadaan

geologi di Kepulauan Seribu terbentuk dari batuan kapur,karang/pasir, dan

sedimen yang berasal dari Pulau Jawa dan Laut Jawa, terdiri dari susunan

bebatuan malihan/metamorfosa dan batuan beku, di atas batuan

dasardiendapkan sedimen epiklastik, batu gamping, batu lempung yang

menjadi dasar pertumbuhan gamping terumbu Kepulauan Seribu

Secara umum keadaan laut di wilayah Kepulauan Seribu mempunyai

kedalamanyang berbeda‐beda, yaitu berkisar antara 0‐40 meter. Di

Kepulauan Seribu tidakterdapat sumber hidrologi permukaan, seperti

sungai, dan mata air. Kondisi air tanah di wilayah Kepulauan Seribu sangat

tergantung dengan kepadatan vegetasinya. Pulau-pulauyang mempunyai

vegetasi padat dan mempunyai lapisan tanah yang cukup tebal,maka kondisi

air tanah akan mempunyai kualitas air tawar yang baik. Hal tersebutkarena

vegetasi dan lapisan tanah tersebut dapat menyimpan air tanah yang berasal

dari hujan

Keadaan angin di Kepulauan Seribu sangat dipengaruhi oleh angin

munsoon yang secara garis besar dapat dibagi menjadi angin musim barat

(Desember‐Maret) dan angin musim timur (Juni‐September). Musim

50Ibid., h. 3

Page 62: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

50

pancaroba terjadi antara bulan April‐Mei dan Oktober‐November.

Kecepatan angin pada musim barat bervariasi antara 7‐20 knot, biasanya

terjadi pada bulan Desember‐Februari. Pada musim timurkecepatan angin

berkisar antara 7‐15 knot yang bertiup dari arah Timur Laut sampaitenggara

Musim hujan di Kepulauan Seribu biasanya terjadi antara bulan

November‐April dengan hari hujan antara 10‐20 hari/bulan. Curah hujan

terbesar terjadi pada bulan Januari. Musim kemarau terkadang juga terdapat

hujan dengan jumlah hari pada saat hujan berkisar antara 4‐10 hari

perbulannya. Biasanya curah hujan terkecil terjadi pada bulan Agustus.

Curah hujan tahun 2013 tercatat mencapai 169,4 mm sedangkan pada saat

bulan‐bulan kering yaitu bulan Juni sampai dengan bulan September. Curah

hujan bermusim yang dominan di wilayah Kepulauan Seribu yaitu musim

barat (musim angin barat disertai hujan lebat) dan musim timur (musim

angin timur sertakering). Musim‐musim tersebut mempunyai pengaruh

besar bagi kehidupan penduduk maupun bagi kegiatan‐kegiatan lainnya

serta kondisi wilayah. Hal tersebutmempengaruhi kegiatan nelayan yang

akan sangat terganggu pada saat musim anginbarat.51

Tipe iklimnya adalah tropika panas dengan suhu rata‐rata berkisar

antara 26,5°‐28,5°C, sedangkan suhu permukaan air pada saat musim barat

berkisar antara 28,5°‐30°C dan musim timur suhu permukaan berkisar

antara 28,5°‐31°C. Salinitas permukaan berkisar antara 30‐34‰ baik pada

musim barat dan musim timur, serta arus permukaan berkecepatan

maksimum 0,5 m/s pada musim barat dan musim timur (Pemprov DKI

Jakarta 2014).52

Dari penjelasan di atas bahwa nelayan tangkap di wilayah Pulau

Panggang, Kepulauan seribu dalam menghasilkan penangkapan serta

pendapatan ikan, dapat dilihat atau tergantung dari musimnya, jadi nelayan

melaut melihat kondisi cuaca alam yang dapat menentukan pendapatan

nelayan Pulau Panggang. Sehingga pendapatan yang dihasilkan kadang

51www.kepulauanseribu.net dalam buku Kajian Rantai Nilai Sector Perikanan diAdmistrasi Kabupaten Kepulauan Seribu

52 Sumber: buku Kajian rantai nilai sector perikanan di admistrasi kabupatenkepulauan seribu, 2016. h. 8-9

Page 63: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

51

dapat mengingkat 99 % bahkan bisa menurun 50%. Oleh karena itu, nelayan

tangkap memiliki usaha sampingan yang dapat dibilang sebagai tabungan

apabila datang musim angin atau musim peceklik.Bahkan budidaya ini,

dapat di pergunakan apabila ada kebutuhan mendadak oleh nelayan Pulau

Panggang. Oleh sebab itu, dengan adanya bantuan benih serta KJA

(Keramba Jaring Apung) untuk berbudidaya dari Suku Dinas Kelautan

Pertanian dan Pertahanan Pangan Kepulauan Seribu sangat membantu

nelayan Kepulauan Seribu khusunya wilayah Pulau Panggang, karena

dengan usaha budidaya ini sebagai tabungan atau simpanan bagi nelayan

Pulau Panggang seketika datang kebutuhan mendadak untuk keperluan

keluarga.

Berkembangnya kegiatan budidaya di Kelurahan Pulau Panggang

diawali dari usaha budidaya rumput laut.Pada tahun 1980-an berjalan

sampai tahun 2000-an. Banyaknya penyakit, penambangan batu karang dan

pasir, penggunaan potasium menyebabkan budidaya rumput laut hancur.

Awalnya kegiatan budidaya ikan di keramba dilakukan

menggunakan sistem keramba tancap (pen culture) hanya untuk menampung

ikan hasil tangkapan sebelum dijualke pengepul dari permintaan ikan hidup

ke restoran. Selanjutnya melalui program yang difasilitasi olehPemerintah

dibentuk kelompok Gertang pada tahun 2000-an dengan kegiatan usaha

penampungan Ikan Kerapu (jenis Lodi dan Macan) dari hasil tangkap di

laut, kemudian berkembang melalui program Sea Farming.

Pada tahun2005-an kerjasama Pemerintah Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu melalui Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Petahanan

Pangan dengan PKSPL-LPPM IPB, bertujuan meningkatkan daya dukung

perairan laut dan mensejahterakan masyarakat Kepulauan Seribu,

masyarakat beralih menggunakan keramba jaring apung (cage culture).

Pada tahun 2006 melalui program Sea Farming membina kelompok baru

yang dibentuk yaitu kelompok Sea Farming dengan jumlah anggota 22

orang dan muncul kelompok baru yang bernama Abalon dengan ketua

Bapak Bustomi. Pada tahun 2009 berdiri kelompok UPBL, terbentuk dari

hasil paket bantuankeramba dari Pemerintah. Kelompok Paus Biru berdiri

Page 64: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

52

pada Tahun 2010 dan HNKPS pada Tahun 2012. Pada Tahun 2014 berdiri

kelompok Cantang.53

Dari penjelasan diatas bahwa kelurahan Pulau Panggang pada tahun

2014 memiliki 7 kelompok budidaya Ikan Kerapu, yang mereka semua

mendapatkan bantuan dari pemerintah Suku Dinas Kelautan Pertanian dan

Pertahanan Pangan Kepulauan Seribu, yang memiliki jumlah anggota. Dari

jumlah Penduduk di Kelurahan Pulau Panggang yang berjumlah 5768 jiwa

dengan KK 1468, mayoritas adalah nelayan yaitu 1551 orang. Sementara,

Nelayan budidaya di Kelurahan Pulau Panggang masih sangat sedikit yaitu

± 220 orang pada tahun 2010.54Namun usaha budidaya oleh masyarakat di

Kelurahan Pulau Panggang dilakukan secara perorangan dan tergabung

dalam kelompok-kelompok budidaya. Jumlah kelompok yang teridentifikasi

sampai Tahun 2014 adalah berjumlah 7 kelompok dengan total pelaku

budidaya yang tergabung dalam kelompok 110 orang.55 Tetapi peneliti

hanya meneliti satu kelompok yakni kelompok UPBL (Unit Pengembangan

Budidaya Laut) sebagai satu sumber untuk penyusunan skripsi. Jumlah

anggota untuk kelompok UPBL yang teridentifikasi setiap tahunnya yakni,

April tahun 2010 anggota yang ikut serta berjumlah 84 anggota, pada

januari tahun 2011 berjumalh anggota 50 orang, pada tahun 2013 20

anggota, dan tahun 2014 yang teridentifikasi, untuk kelompok UPBL (Unit

Pengembangan Budidaya Laut) berjumlah 18 anggota hingga saat ini. Jadi,

setiap tahunnya jumlah anggota kelompok UPBL bagi nelayan tangkap yang

ikut serta berbudidaya menurun tidak semakin meningkat, dikarenakan

faktor lingkungan alam yang disebabkan pencemaran air laut.

B. Sejarah Berdirinya UPBL (Unit Pengembangan Budidaya Laut)

Unit Pengembangan Budidaya Laut adalah sebuah organisasi

masyarakat yang berbentuk kelompok usaha dan bergerak dibidang usaha

53M. Arifin, Rencana Pengelolaan Sumberdaya Bersama Kawasan Sea FarmingKarang Lebar Berbasis Masyarakat 2015-2019. Kelurahan Pulau Panggang, KepulauanSeribu, DKI Jakarta. P4W LPPM IPB, Bogor, 2014. h. 6

54Muhammad Arifin, Rusli, dkk,.Konservasi Dari Dan Untuk Ekonomi NelayanBudidaya, Unit Pengembangan Budidaya Laut Kelurahan Pulau Panggang KabupatenAdministrasi Kepulauan Seribu, 2010. h. 14

55M. Arifin, Rencana Pengelolaan Sumberdaya Bersama Kawasan Sea FarmingKarang Lebar Berbasis Masyarakat 2015-2019. Kelurahan Pulau Panggang, KepulauanSeribu, DKI Jakarta. P4W LPPM IPB, Bogor, 2014. h. 8

Page 65: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

53

budidaya lautdi Kelurahan Pulau Panggang.berdiri pada tanggal 29

Desember 2009. Awalnya terbentuk kelompok UPBL adalah

dilatarbelakangi oleh adanya program bantuan fisik dan bibit keramba dari

Suku Dinas Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu kepada masyarakat

pembudidaya di Kelurahan Pulau Panggang.

Jumlah bantuan yang terbatas yaitu 48 unit, sementara jumlah

pembudidaya yang ada lebih banyak dan tidak mungkin dibagi rata.Melalui

pertemuan antar pembudidaya dengan Sudin kelautan dan pertanian

kemudian muncul usulan dari perwakilan nelayan budidaya supaya dibentuk

wadah untuk mengatur sendiri mekanisme bantuan, supaya tidak

menimbulkan kecemburuan dan konflik bantuan dikemudian hari, yaitu;

pembentukan kelompok nelayan budidaya yang belum tergabung dalam

kelompok budidaya. Dengan disepakatinya usulan pembentukan kelompok

oleh pihak Sudin Kelautan dan Pertanian atas inisiatif masyarakat, maka

dibentuk kelompok dengan nama Unit Pengembangan Budidaya Laut

(UPBL), yang beranggotakan nelayan budidaya yang belum tergabung pada

kelompok yang sudah ada, sementara itu baru ada satu kelompok budidaya

yaitu Sea Farming yang beranggotakan 70 orang.56

Setelah dibentuk kelompok, diatur mekanisme untuk mendapat

bantuan keramba, nelayan budidaya harus mendaftar sebagai anggota dan

membayar iuran wajib keanggotaan. Kemudian ditetapkan oleh Sudin

Kelautan dan Pertanian bahwa 48 unit bantuan Keramba dibagi kepada dua

kelompok yaitu 33 unit ke UPBL dan 15 unit ke Sea Farming. Karena dari

jumlah unit bantuan juga tidak mungkin dibagi rata kepada anggota, maka

melalui kebijakan yang disepakati angota UPBL, pembagian unit keramba

dibagi berdasarkan ikatan keluarga terdekat antar anggota, yaitu satu unit

keramba dikelola oleh kelompok kecil terdiri oleh anggota yang masih

memiliki hubungan darah terdekat. Pembagian keramba berdasarkan

pegelompokan keluarga terdekat disepakati karena mayoritas masyarakat

56Muhammad Arifin, Rusli, dkk,.Konservasi Dari Dan Untuk Ekonomi NelayanBudidaya, Unit Pengembangan Budidaya Laut Kelurahan Pulau Panggang KabupatenAdministrasi Kepulauan Seribu, 2010. h. 21

Page 66: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

54

yang tinggal di kepulauan Seribu antara satu dan lainnya masih terikat

saudara dan untuk meminimalisir konflik pengelolaan dikemudian

hari.ikatan kekerabatan yang kuat menjadi modal utama sampai sekarang

tetap dipertahankan dan menjadi ciri dari keanggotaan UPBL untuk

mengembangkan usahanya yang berbasis ikatan keluarga yang terus

dijaga.57

1. Struktur Kepengurusan dan Keanggotaan UPBL

Dengan dibentuknya Kelompok usaha UPBL, dibentuk

kepengurusan untuk menjalankan roda organisasi yang mengemban misi

usaha di bidang budidaya laut.Kepengurusan dan keangotaan UPBL disusun

berdasarkan tugas dan fungsi disesuaikan dengan kebutuhan pencapaian visi

dan misi organisasi sekaligus untuk memudahkan koordinasi antar anggota

budidaya. Struktur, tugas, hak dan wewenang dapat dilihat dibawah ini.

Struktur Pengurus kelompok UPBL

(Unit Pengembangan Budidaya Laut)

Gambar 2. Struktur kepengurusan kelompok UPBL

Upaya untuk menguatkan dan meningkatkan kiprah UPBL ke depan

dirumuskan Perencanaan jangka panjang dan Jangka menengah lima

tahunan.

57Ibid., h.22

Page 67: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

55

Gambar 3. Pengelolaan Satu Unit Keramba oleh Kelompok Keluarga UPBL

Gambar 4. Penyusunan draff AD/ART oleh Pengurus UPBL Terbentuk

2. Perencanaan Jangka Panjang UPBL

Penyusunan perencanaan jangka panjang dilakukan seiring dengan

dibentuknya kelompok UPBL yang bergerak di bidang usaha budidaya laut

di Kelurahan Pulau Panggang. Perencanaan jangka panjang disusun untuk

menjadi arahan harapan dan tujuan yang ingin dicapai selama berdirinya

UPBL.58

Perencanaan jangka panjang ini secara umum dirumuskan dalam visi,

misi, kepengurusan dan keanggotaan yang dituangkan dalam Anggaran

Dasar/Rumah Tangga UPBL yang disepakati oleh anggota. Adapun visi dan

misi kelompok UPBL sebagai berikut:

a. Visi

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha

budidaya laut yang berkelanjutan.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi jangka panjang UPBL, dirumuskan 4 misi

sebagai berikut :

58Ibid., h. 22-23

Page 68: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

56

1. Membangun anggota pembudidaya, menjadi pengusaha kecil dan

menengah yang memiliki mental kewirausahaan yang mampu

membangun lapangan kerja serta mampu memberikan kontribusi

pembangunan di Kepulauan Seribu melalui usaha-usaha yang

dikelola.

2. Mendorong pengelolaan usaha budidaya yang berbasis

pemberdayaan masyarakat .

3. Mendorong upaya-upaya pelestarian lingkungan untuk menjamin

keberlanjutan usaha budidaya masyarakat.

4. Mengembangkan usaha budidaya yang tertata rapi dan

terorganisir.59

C. Modal Untuk Usaha Budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang,

Kepulauan Seribu

Dalam melakukan wirausaha membutuhkan modal yang sangat

besar, pada awalnya masyarakat melakukan usaha budidaya dengan modal

sendiri, yakni dengan menggunakan keramba apung melalui drum dan

bambu ada juga yang menggunakan keramba tancap dengan menggunakan

pohon kayu angin. Modal yang dikeluarkan untuk modal dalam usaha

budidaya yakni ± Rp. 10.000.000, untuk satu unit keramba dan menjadi

empat kotak.60Sedangkan dari bantuan pemerintah keluar pada tahun 2013

yakni bantuan yang diberikan oleh nelayan tangkap untuk usaha budidaya

ikan kerapu berupa KJA dengan nilai rupiah sekitar Rp. 165.000.000 dan

ikan kerapu dengan masing-masing jumlah yakni 107 unit keramba dan

30.500 ekor ikan kerapu macan.61Pemerintah memberikan bantuan

bermilyaran kepada nelayan kepulauan seribu, sebagai usaha untuk

mensejahterakan masyarakat kepulauan seribu.

Jenis Sarana budidaya yang digunakan di Pulau Panggang adalah

keramba apung.Jumlah keramba sampai saat ini yang ada di Pulau

59Ibid., h. 2360Wawancara dengan ketua kelompok UPBL bapak Rusli, di Rumah 10 Agustus

2016.61 M. Arifin, Rencana Pengelolaan Sumberdaya Bersama Kawasan Sea Farming

Karang Lebar Berbasis Masyarakat 2015-2019. Kelurahan Pulau Panggang, KepulauanSeribu, DKI Jakarta. P4W LPPM IPB, Bogor, 2014. h. 9

Page 69: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

57

Panggang adalah 66 unit keramba, dengan jumlah kotak 367 buah.Untuk

rata-rata ukuran satu kotak adalah 3x3 M. Adapun bahan dan alat budidaya

kerapu adalah sebagai berikut.

a. Bahan dan Alat Keramba Jaring Apung

Bahan yang dibutuhkan untuk konstruksi satu unit (4 kotak) keramba

jaring apung terdiri dari:

a. Bambu

Ukuran bambu yang dipakai pada konstruksi keramba jaring apung yaitu

6 sampai 9 inch sebanyak 12 batang. Harga bambu untuk satu batang adala

Rp. 20.000. Bambu ini berfungsi sebagai pijakan pada pinggiran setiap

kotak.

b. Drum plastik

Volume drum plastik yang digunakan 220 liter sebanyak 9 sampai 12

buah. Harga sebuah drum plastik adalah Rp. 200.000. Drum plastik

berfungsi sebagai pelampung keramba jaring apung.62

c. Tali pengikat

Tali yang diperlukan sebanyak 15 kgdengan ukuran diameternya 3

sampai 6 inch. Harganya adalah Rp. 40.000 per satu kilogram. Tali

pengikat berfungsi sebagai pengikat antara bambu dengan drum plastik dan

pengikat antara bambu dengan bambu yang lain.

d. Jaring

Ukuran mata jaring yang dipakai pada usaha budidaya ini adalah 1

sampai 1,5 inch atau 3 Cm, dengan kebutuhan jaring sebanyak satu bal atau

40 Kg. Harga jaring yang dipakai sebesar Rp. 40.000 untuk satu

kilogramnya. Bahan ini berfungsi sebagai wadah ikan dalam keramba

jaring apung untuk empat kotak dengan ukuran setiap kotaknya adalah 3x3

M.

e. Pemberat

Jangkar dibutuhkan sebanyak 4 buah.Jenis pemberat yang digunakan

bemacam-macam yaitu bisa terbuat dari semen yang dikeringkan, batu, dan

62Muhammad Arifin, Rusli, dkk,.Konservasi Dari Dan Untuk Ekonomi NelayanBudidaya, Unit Pengembangan Budidaya Laut Kelurahan Pulau Panggang KabupatenAdministrasi Kepulauan Seribu, 2010. h. 11

Page 70: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

58

jangkar. Namun kebanyakan yang digunakan adalah pemberat jangkar.

Harga perbuahnya yaitu sebesar Rp. 100.000. Pemberat ini berguna sebagai

pemberat sehingga keramba tidak mudah berpindah-pindah tempat.

f. Tali pemberat

Ukuran tali pemberat yaitu 6 sampai 10 inch, dibutuhkan sebanyak 1 rol

tali atau 10,5 kg tali pemberat.Harga tali ini Rp. 40.000 per Kg. Tali ini

berfungsi sebagai pengikat keramba dengan pemberat.63

Perhitungan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan keramba

jaring apung untuk 1 unit (4 kotak) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No Bahan Jumlah Satuan Harga satuan(Rp) Total(Rp)

1 Bambu 12 Batang 40,000 480,000

2 Drum Plastik 12 Buah 200,000 2,400,000

3 Tali Pengikat 15 Kg 40,000 600,000

4 Tali Pemberat 10.5 Kg 40,000 420,000

5 Jaring 40 Kg 40,000 1,600,000

6 Jangkar 4 Buah 100,000 400,000

TOTAL 5,480,000

Alat yang dibutuhkan untuk konstruksi satu unit (4 kotak) keramba

jaring apung terdiri dari:

1. Transportasi

Alat transportasi yang digunakan bermacam-macam antara lain perahu

kecil (penganak) dan kapal motor. Alat transportasi kapal motor diperlukan

hanya satu unit saja. Ukuran alat transportasi kapal motor ini adalah 4

sampai 5 M. Alat ini digunakan pada setiap aktifitas yang akan dilakukan di

keramba seperti kegiatan pemberian pakan.

2. Serokan

Sebanyak 1 buah dengan harga Rp. 15.000, sebagai alat pengambil ikan

di dalam keramba. Alat ini digunakan pada waktu membuang ikan yang

mati, kegiatan panen, pengambilan sampah dalam keramba.

63Ibid,. h. 11-12

Page 71: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

59

3. Pisau/gunting

Pisau atau gunting ini digunakan untuk memotong rucah pada saat

pemberian pakan. Alat ini dibutuhkan sebanyak 2 buah. Harga perbuahnya

sebesar Rp. 10.000.64

4. Bak pencuci

Bak pencuci dibutuhkan sebanyak 1 buah. Harganya sebesar Rp 20.000.

Bak pencuci berfungsi sebagai wadah yang digunakan pada saat pencucian

ikan.

5. Tudung saji

Kebutuhan tudung saji pada kegiatan budidaya ini sebanyak 5 buah

dengan harga Rp. 10.000 per buah. Alat ini digunakan untuk kegiatan

penyortiran dan penggradingan ikan.

6. Baskom plastik

Dibutuhkan sebanyak 5 buah dengan harga Rp 10.000 per buah. Baskom

plastik digunakan untuk wadah pakan ikan.

Perhitungan alat-alat yang dibutuhkan untuk pembuatan keramba

jaring apung untuk 1 unit (4 kotak) dapat dilihat pada tabel 8.65

Table 7. Perhitungan Kebutuhan Peralatan Keramba per Unit

NO ALAT JUMLAH SATUAN

HARGA

SATUAN TOTAL

(Rp) (Rp)

1 Tranportasi 1 Buah 5,000,000 5,000,000

2 Serokan 1 Buah 15,000 15,000

3 Pisau/Gunting 2 Buah 10,000 20,000

4 Bak Pencuci 1 Buah 20,000 20,000

5 Tudung Saji 5 Buah 10,000 50,000

6 Baskom Plastik 5 Buah 10,000 50,000

TOTAL 5,155,000

64Ibid,. h. 1265Ibid,. h. 12-13

Page 72: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

60

Dapat terlihat pada kedua tabel di atas bahwa biaya yang akan

dikeluarkan dalam pembuatan satu unit keramba jaring apung dengan

jumlah empat kotak sebesar Rp. 10.635.000,-.Dengan biaya bahan yang

dikeluarkan adalah sebesar Rp. 5.480.000,- sedangkan biaya alat yang

dikeluarkan sedikit lebih kecil dari pada biaya bahan yaitu sebesar Rp

5.155.000,-.

Gambar 5. Jenis keramba Apung Budidaya Kerapu di Pulau Panggang

D. Manajemen Pemberdayaan dan Budidaya

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selelu ada dan

melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer

dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen

pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis Henry Fayol

pada awal abad ke-20. Ketika itu, menyebutkan lima fungsi manajemen

yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan

mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas

menjadi tiga yaitu;

1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan

dikerjakan dengan sumber yang dimiliki

2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi

suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiantan kecil.

Page 73: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

61

3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan

agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran

sesuai dengan perencanaan manjerial dan usaha.66

E. Metode dan teknik pendekatan dalam pembentukan kelompok

Metode dan pendekatan penyusunan rencana pengelolaan

dilakukan melalui pendekatan partisipatif, yaitu dengan melibatkan

masyarakat, menempatkan masyarakat sebagai aktor utama melakukan

kajian langsung di lapangan, menganalisa dan merumuskan hasil-hasil

kajian dengan didampingi oleh fasilitator.

Manfaat penggunaan pendekatan partisipatif dalam penyusunan

perencanaan adalah :

1. Memperoleh data dan informasi yang valid dan dapat

dipertanggungjawabkan, karena pelaku kajian adalah masyarakat,

dimana pengetahuan terhadap Wilayahnya dimiliki oleh mereka,

fasilitator bertugas memandu penggalian data dengan

menggunakan alat kajian yang didisain memudahkan

masyarakat dalam merekam pengetahuan mereka.

2. Menguatkan pemahaman masyarakat terhadap wilayahnya.

Melalui kajian yang dilakukan bersama, terjadi transfer

pengetahuan dan cross check baik antar masyarakat maupun

masyarakat dengan fasilitator sebagai outsider terhadap potensi

dan permasalahan disekitarnya. Secara rasional dengan

memperhatikan kearifan setempat, masyarakat dipandu fasilitator

menganalisa dan memperoleh solusi yang tepat dan baik untuk

wilayahnya.

3. Keterlibatan masyarakat dalam menganalisa wilayahnya

berfungsi untuk mendorong kesadaran kritis masyarakat.

4. Menimbulkan Aksi kolektif, melalui proses dan rumusan hasil

kajian yang dilakukan bersama oleh masyarakat berdampak pada

meningkatnya kesadaran kritis masyarakat dan mendorong

66Muhtadi Dan Tatan Hermansah, Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam(UIN Jakarta Press, 2013), h. 1-3.

Page 74: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

62

munculnya aksi bersama mengatasi permasalahan-permasalahan di

wilayahnya.

Adapun metode dan tehnik kajian yang dilakukan adalah :

a. RRA (Rapid Rural Appraisal), RRA adalah metode kajian

secara cepat untuk mendapatkan data yang valid dan dapat

dipertanggungjawabkan,adapun tehnik yang digunakan untuk

menggali data adalah melalui pemetaan potensi dan permasalahan

b. PRA (Partisipatory Rural Appraisal), atau disebut Penilaian

Perdesaan Partisipatif, merupakan metode pengkajian potensi dan

permasalahan wilayah yang dilakukan kepada suatu kelompok atau

masyarakat, dengan menekankan pengetahuan lokal dan

memungkinkan kelompok atau masyarakat membuat penilaian,

menganalisa, dan merencanakan program yang sesuai dengan

kondisi dan permasalahannya.

Kebutuhan akan perencanaan pembangunan dalam

perkembangannya sekarang tidak hanya menjadi kebutuhan pemerintah atau

perusahaan. Namun sudah dan telah menjadi kebutuhan masyarakat

melakukan perencanaan untuk mengembangkan wilayahnya. Pengetahuan

masyarakat yang lengkap terhadap aktifitas dan wilayahnya menjadi

prasyarat utama sebagai basis dalam menyusun sebuah perencanaan yang

terarah dan terfokus (Rustiadi .E).

UPBL sebagai wadah kelompok usaha budidaya laut yang baru

terbentuk, membutuhkan perencanaan untuk menjadi acuan dalam

menjalankan roda organisasi supaya harapan-harapan yang diimpikan oleh

UPBL dapat terwujud.

Kegiatan pemetaan partisipatif adalah salah satu bagian dari

perencanaan masyarakat yang dilakukan melalui pelibatan diri masyarakat

secara aktif dalam merumuskan arahan-arahan kelembagaan ke depan.

UPBL sebagai kelompok yang baru terbentuk memerlukan perencanaan

kelembagaan yang matang dalam bidang usahanya. Untuk menyusun

perencanaan kelembagaan usaha, UPBL secara mandiri mengundang P4W–

IPB khususnya Divisi Perencanaan dan Pengembangan Komunitas untuk

Page 75: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

63

mendampingi penyusunan perencanaan kelola Budidaya. Tahapan

penguatan kelembagaan UPBL melalui pendampingan dan fasilitasi

perencanaan yang dilakukan oleh P4W-IPB. Untuk capaian perencanaan

adalah tersusunnya aturan pengembangan budidaya dan arahan kegiatan

yang diterjemahkan dalam AD/ART dan Renstra UPBL selama 5 tahun.

a. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari kegiatan Pemetaan dan perencanaan

kawasan budidaya ini dilakukan untuk merumuskan rencana tata kelola

kawasan budidaya kerapu di kawasan Kelurahan Pulau Panggang. Adapun

tujuan secaara rinci dari kegiatan ini adalah:

1. Menggali data dan informasi peruntukkan sumberdaya laut terkait

dengan pengelolaan budidaya disekitar kawasan perairan laut

kelurahan Pulau Panggang.

2. Merumuskan zonasi pengembangan Budidaya kerapu di Kelurahan

Pulau Panggang.

3. Menyusun Perencanaan tata kelola kawasan Budidaya Kerapu oleh

masyarakat.

b. Indikator Kegiatan

1. Mendapatkan data-data potensi dan permasalahan peruntukan

sumber daya laut dikawasan budidaya di sekitar Pulau Panggang.

2. Dirumuskannya zonasi pengembangan budidaya laut berdasarkan

struktur dan fungsi kawasan perairan laut kelurahan Pulau

panggang.

3. Dirumuskannya rencana strategis dan aturan kelembagaan.

Gambar 6. Rencana Strategis dan Aturan Kelembagaan

Page 76: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

64

Dari jumlah Penduduk di Kelurahan Pulau Panggang yang

berjumlah 5768 jiwa dengan KK 1468, mayoritas adalah nelayan yaitu 1551

orang.Sementara, Nelayan budidaya di Kelurahan Pulau Panggang masih

sangat sedikit yaitu 220 orang. Dari keseluruhan pembudidaya tergabung

dalam dua kelompok usaha Budidaya yaitu Kelompok UPBL berjumlah 119

anggota dan kelompok Sea Farming berjumlah 70 anggota. Adapun jenis

usaha yang terkait langsung dengan budidaya kerapu di kelurahan Pulau

Panggang dapat dilihat padatabel 9. Sedangkan jenis usaha yang tidak

terkait langsung tetapi mendapatkan manfaat dari aktivitas budidaya adalah

usaha jasa transportasi 11 orang, pengepul ikan tangkap (palele), dan

nelayan tangkap.

Tabel 8. Jenis dan Sebaran Petani Budidaya di Kelurahan Pulau Panggang

No JenisJumlah (orang)

TotalP. Panggang P. Pramuka

1 Usaha pembesaran 182 7 189

2 Usaha pendederan 4 - 4

3 Pengepul Pakan 5 - 5

4 Nelayan pencari Pakan 6 5 11

5 Nelayan pencari benih 10 - 10

6 Pengusaha budidaya - 1 1

7 Suplayer benih (lokal) 3 - 3

Jumlah 207 13 220

1 Pengepul ikan tangkap

(Palele)

6 5 11

2 Jasa transportasi 6 2 8

Sumber : UPBL, 2010

Terkait dengan budidaya kerapu, pengetahuan masyarakat terhadap

budidaya telah berkembang yang sebelumnya mengawali dengan sistim

keramba tancap dengan mengandalkan benih dari alam, sekarang

berkembang dengan mengelola benih dari hatchery yang membutuhkan

Page 77: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

65

pengetahuan dan perawatan yang lebih inten dari sebelumnya. Pengetahuan

dan ketrampilan dalam budidaya sendiri di Pulau Seribu didapatkan dari

adanya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan dari Dinas kelautan dan

Pertanian dan dari pengalaman antar nelayan sendiri. Adapun ketrampilan

dan pengalaman yang dimiliki oleh petani budidaya adalah baru pada

tahapan Pendederan dan pembesaran. Tehnik dan metode dan tahapan

pembesaran kerapu yang dikembangkan di Pulau seribu adalah sebagai

berikut.

1. Persiapan keramba

Mempersiapkan keramba jenis apung dengan ukuran 3x3 sebanyak

empat kotak. Empat kotak dilaukan untuk mempersiapkan pengsortiran.

Sedangkan ukuran mata jaring adalah 1-1,5 inc.

2. Penebaran benih

Benih yang digunakan harus dipilih yang berkualitas.Benih yang

ditebar untuk pembesaran adalah ukuran antara 12-15 Cm. karena dengan

ukuran tersebut sudah lebih tahan dari penyakit dan kematian.

3. Perawatan

Kegiatan perawatan secara umum terdapat tiga jenis yaitu pemberian

pakan, pencucian jaring, pengobatan dan pemberian vitamin.

a. Pemberian pakan, pemberian pakan

b. Pencucian, pencucian jaring dilakukan dua minggu sekali dan

pencucian ikan secara rutin dilakukan satu minggu sekali.

c. Pengobatan, Pengobatan ikan disesuaikan dengan jenis penyakit

yang terjaid pada ikan, adapun jenis-jenis penyakit dan

penanganannya adalah sebagaimana tabel 9 berikut ini.

Tabel 9. Jenis-Jenis penyakit dan Cara Pengobatan

No Jenis penyakit Faktor penyebab Cara Pengobatan

1 Koreng Gesekan badan dengan

jaring dan bakteri

Betaedin

Tetrasilin

2 Cacingan Bawaan dari kecil Dicuci dengan air tawar

Page 78: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

66

dan garam secara rutin

3 Sisik Putih Kutu kecil Betadin (3 tetes)

Tetrasilin

4 Pecah buntut Koreng Betadin, Pk dicampur

air tawar

5 Kutu air Pakan berlebihan Direndam air tawar

d. Pemberian vitamin, dilakukan untuk memberikan daya tahan ikan

terhadap penyakit dan untuk mencegah kematian ikan. Vitamin yang

biasa diberikan adalah B komplek, C, dan E.

4. Penyortiran, dilakukan dengan memilah ikan berdasarkan ukurannya

dan memisahkan pada keramba lain. Hal ini dilakukan untuk

menghindari saling memakan antar ikan.

5. Panen, dilakukan rata-rata 12 bulan setelah benih tebar. Yaitu ikan

kerapu mencapai ukuran 4 ons ke atas.

Manajamen budidaya dalam kewirausahaan yang dilakukan nelayan

Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, tidak begitu berjalan dengan baik

karena pelajaran yang diberikan oleh suku dinas kelautan dn perikanan

melalui pelatihan tidak diterapkan atau dipraktikan oleh nelayan Pulau

Panggang karena kebanyakan nelayan mengikuti budayanya atau cara

sendiri dalam budidaya ikan kerapu. Pemerintah sudah pernah melakukan

pelatihan manajemen budidaya dan manajemen kelompok, di masyarakat

kepulauan seribu khusunya pulau panggang, tetapi dengan pengetahuan

yang telah diberikan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat yang

dibantu oleh P4W-IPB nelayan tidak dapat menerapkan ilmu pengetahuan

manajemen budidaya serta manajemen kelompok, jadi nelayan

menggunakan caranya dan ilmu pengetahuannya sendiri yakni dengan

melakukan memberikan makan ikan di tampungan dari kecil hingga besar

dan dapat dijual ke pengepul ikan kerapu.

Manajemen dalam budidaya sebuah kendala dalam nelayan budidaya

Pulau Panggang, karena nelayan tidak mempelajari manajemen dalam

budidaya.Jadi, inilah titik kelemahan yang dialami oleh nelayan budidaya

Page 79: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

67

yang mengakibatkan budidaya tidak berkembang dengan baik, karena

nelayan hanya masih berpikir bahwa ini bukan sebuah usaha melainkan

hanya tabungan atau simpanan untuk kebutuhan yang diperlukan apabila

datang kebutuhan pokok untuk keluarga.67

c. Program kerja dan Kegiatan (Pelaksaanaan) Kelompok UPBL

Ada beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok

UPBL yang dibantu oleh suku dinas perikanan dan kelautan serta bekerja

sama dengan lembaga swadaya masyarakat yakni lembaga P4W-IPB,

termasuk pelatihan yang dillaksanakan dan yang diberikan kepada nelayan

pulau panggang sehingga bisa tercapainya tujuan yang dibuat oleh

kelompok UPBL (Unit Pengembengan Budidaya Laut), diantaranya sebagai

berikut:

1. Meningkatnya kemampuan penguasaan tehnologi dan sarana usaha

budidaya laut, maka dilakukan program dan kegiatan sebagai

berikut.68

67 Wawancara dengan ketua kelompok UPBL bapak Rusli, di Rumah 10 Agustus201668Muhammad Arifin, Rusli, dkk,.Konservasi Dari Dan Untuk Ekonomi Nelayan Budidaya,

Unit Pengembangan Budidaya Laut Kelurahan Pulau Panggang Kabupaten AdministrasiKepulauan Seribu, 2010. h. 26

Page 80: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

68

2. Terpenuhinya kebutuhan benih dan pakan yang berkualitas. Maka

program dan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

3. Terjaminnya pemasaran produk hasil panen. maka program dan

kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

4. Menurunnya tingkat ancaman lingkungan perairan laut di sekitar

kawasan budidaya. Maka program dan kegiatan yang akan dilakukan

adalah sebagai berikut.69

69Ibid., h.26-27

Page 81: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

69

5. Terciptanya budaya wirausaha mandiri di lingkungan anggota

UPBL. Program dan kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut.70

d. Tahap kegiatan kelompok UPBL (Unit Pengembangan Budidaya Laut)

Untuk mendapatkan data-data potensi yang diinginkan maka dilakukanPenelitian yang melibatkan Anggota UPBl. Adapun tahapan yang dilakukanadalah sebagai berikut:

70Ibid., h. 27-28

Page 82: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

70

1. Persiapan Tim, menentukan Tim Kajian dengan melibatkan angotaUPBL

2. Inventarisasi data yang diperlukan terkait kegiatan budidaya.Cakupan data yang diperlukan terkait budidaya antara lain dapatdilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 10. Cakupan Data KajianNo Cakupan data Jenis data

1 Benih Alam

Lokasi, jenis, Ukuran, Musim, harga,

Jumlah, Kualitas, Permasalahan, peralatan

dan cara tangkap

Hatchery

Sumber bibit (Suplayer, Lokasi Bibit),

Jenis, Ukuran, Musim, transportasi,

Jumlah, Harga, Kualitas (resiko, bentuk,

kesehatan), Grade, system Jaminan

pembelian.

2 Pakan Alam

Sebaran, jenis, Musim, Jumlah, harga,

Kualitas, permasalahan, Tehnik

Pengolahan, alat tangkap, nelayan, daya

dukung lingkungan, Suplayer

3 Sarana Budidaya

dan prasarana

Budidaya

Lokasi Budidaya ( sebaran Lokasi, Luas

Areal, Jumlah Keramba

Bahan dan peralatan, Sumber bahan dan

peralatan

4 Pasar Jumlah Pengepul, harga jual, ukuran,

musim, jarignan pasar, permasalahan

5 Sumberdaya

manusia

Teknologi dan Teknik pendederan, teknik

pembesaran, permasalahan

6 Kelembagaan Aturandan manajemen yang sudah

berjalan, Jumlah Anggota, Program,

Page 83: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

71

sangsi, mitra usaha, permasalahan

Sumber : Pembahasan Tim kajian, UPBL.

3. Survei kawasan budidaya, dilakukan oleh Tim survei denganmenentukan lokasi dan batasan peruntukan Budidaya di sekitarperairan kawasan Pulau Panggang.

4. Analisa hasil Survei, dilakukanpembahasan hasil-hasil survei danmerumuskan zonasi peruntukan budidaya melalui FGD yang diikutioleh anggota Kelompok UPBL, dengan membuat kriteria analisa,ruang lingkup kajian adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Ruang lingkup Analisis Peruntukan dan Pengaturan Budidaya

No Kriteria Ruang Lingkup Analisis Pemetaan

1 Benih alam Lokasi penangkapan benih kerapu , musim

penangkapan dan peralatan tangkap yang

digunakan oleh nelayan.

Jenis-jenih benih kerapu dan habitat

perkembangbiakan benih kerapu

Jenis-jenis permasalahan yang mempengaruhi

perkembangbiakan benih kerapu dan habitat

pendukungnya

2 Sumber

pakan alami

Lokasi penangkapan pakan , musim

penangkapan dan peralatan tangkap yang

digunakan oleh nelayan.

Jenis-jenih pakan alami dan habitat

perkembangbiakan benih kerapu

Jenis-jenis permasalahan yang mempengaruhi

perkembangbiakan pakan dan habitat

pendukungnya

3 Area

Pembesaran

budidaya

Lokasi keramba, jenis-jenis ikan yang

dibudidayakan, sarana dan prasana yang

digunakan,

Tahapan pembesaran dan panen

Pemasaran; jalur pemasaran, jumlah pengepul

Jenis-jenis permasalahan yang mempengaruhi

Page 84: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

72

perkembangbiakan pakan dan habitat

pendukungnya

4 Area

perlindungan

sumber benih

dan pakan

Lokasi pemijahan alami, jenis indukan kerapu,

dan habitat pendukung

Jenis kegiatan yang mendukung terhadap lokasi

pemijahan

Permasalahan dan ancaman yang

mempengaruhi lokasi pemijahan

5 Kelembagaa

n

Aturan-aturan dalam usaha budidaya

dan kerjasama dala bidang usaha (identifikasi

peran para pihak dalam kegiatan usaha

budidaya kerapu).

Permasalahan dan ancaman yang

mempengaruhi

Sumber : FGD anggota UPBL, 2010

5. Perumusan Perencanaan Kelembagaan UPBL, PenyusunanAD/ART, aturan tata kelola Budidaya dan perumusan programkerja Kelompok UPBL jangka menengah.

Tabel 12. Waktu pelaksanaan

No Kegiatan Waktu Kegiatan

1 Persiapan Tim dan Inventasirasi data

potensi dan permasalahan budidaya

8-9 juni 2010

2 Observasi lapangan 10-11 juni 2010

3 Perencanaan tata kelola kawasan

Budidaya dan peyusunan AD/ART

12 juni -7 juli 2010

5 Perencanaan program jangka

menengah

5-7 oktober 2010

6 Launching perdagangan benih dan

panen perdana

28 Juli 2010

7 Pembuatan dokumentasi UPBL (Buku

dan Film)

Agustus - Oktober 2010

Page 85: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

73

F. Pendapatan dan Pengeluaran Nelayan Buidiaya Dan Nelayan

Tangkap

1. Pendapatan dan Pengeluaran Nelayan Tangkap

Dalam kesehariannya nelayan kepulauan seribu yakni bekerja

menagkap ikan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-harinya. Dalam

arti alokasi hasil tangkapan yang di jual lebih banyak di pergunakan untuk

memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, khususnya pangan, dan bukan di

investasikan kembali untuk pengembangan skala usaha. Dalam menangkap

ikan nelayan pulau panggang, Kepulauan Seribu menghasilkan pendapatan

dalam sehari Rp. 50.000 – Rp. 100.000, tergantung dilihat dari jumlah ikan

yang didapatnya apabila dapat banyak bahkan pendapatan atau pemasukan

bisa lebih dari Rp. 100.000 untuk pendapatannya, karena dalam mencari

atau menagkap ikan dilihat dari musimnya. Dengan harga Ikan Rp. 10.000 –

Rp. 35.000 per Kg, tergantung jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan,

banyak jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan. Apabila musim tidak bagus

maka pendapatan menurun 50 % tetapi apabila musim bagus maka

pendapatan menaik hingga 70 %. Nelayan biasa melakukan untuk memulai

pekerjaannya dari pagi sekitar jam 06.00 WIB dan sampai sore sekitar jam

05.00 WIB.

Namun dari hasil pendapatan tersebut nelayan hanya bisa untuk

kebutuhan pokok keluarga seperti kebutuhan pangan untuk kehidupan

sehari-harinya. Di Kepulauan Seribu kami jumpai di sekitar Pulau

Panggang, Pramuka, Harapan, Kelapa, Pari dan Tidung nelayan budidaya

yang mulai mencoba benih kerapu sejak tahun 2000, dibantu oleh

pemerintah Kabupaten sebagai program pemberdayaan untuk masyarakat

nelayan Kepulauan Seribu. Budidaya Ikan dengan Keramba Jaring Apung

(KJA) membantu nelayan dalam keadaan musim peceklik (musim angin

Barat) maka nelayan Kepulauan Seribu memilliki tabungan dari hasil

budidaya mereka, yang setahun sekali di panen.

2. Pendapatan dan Pengeluaran Nelayan Budidaya

Dalam melakukan perdagangan, pembidudaya menjual ikan kepada

pengepul lokal dan perantara (broker) terutama untuk Kerapu dalam kondisi

Page 86: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

74

hidup. Sedangkan Kerapu kondisi segar (mati) dijual untuk kebutuhan

warung makan dengan kisaran harga Rp. 60.000-70.000 per Kg. Sedangkan

harga Kerapu hidup untuk restoran di Pulau bervariasi antara Rp. 120.000-

200.000 per Kg untuk kerapu Lodi. Pengepul lokal menjual ke konsume,

restoran dan pengepul kota degan harga Rp. 150.000-300.000 per Kg.

Broker menjual ke pengepul kota dan restoran dengan harga yang sama Rp.

150.000-300.000 per Kg. Harga merupakan kesepakatan dengan restoran

dan pengepul kota yang terkadang terjadi negosiasi ulang harga karena

permintaan yang tinggi pada musim tertentu seperti imlek.71

Sumber: Kajian Rantai Nilai Sektor Perikanan di Kabupaten AdministrasiKepulauan Seribu, 2016

71 Kajian Rantai Nilai Sektor Perikanan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 2016

Page 87: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

75

Tabel 13. Data produksi dan pendapatan kelompok nelayan budidaya dikelurahan pulau panggang, kepulauan seribu, tahun 2013-2014

Sumber: Data UPBL (Unit Pengembangan Budidaya Laut)

Produksi (ekor) Produksi (kg) Pendapatan (Rp)

2013 2014 2013 2014 2013 2014

2066 2506 985.8 1356.7 103,045,000 132,581,500321 323 159.2 160.8 31,220,000 38,014,000

240 166 129.4 95.6 44,098,000 29,955,000

606 817 344.7 506.6 32,786,500 47,952,500

3233 3812 1619.1 2119.7 211,149,500 248,503,000

Page 88: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

76

Sumber: Sampel Gambar Ekonomi Kelurahan Pulau Panggang Januari Tahun 2011

Page 89: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

77

Tabel 14.Data Time Series Kelautan dan Perikanan 2010-2015

No Jenis DataTahun Keterangan

2010 2011 2012 2013 2014 20151 Jumlah nelayan 4356 3864 3740 3740 3368 3368 RTP/Orang2 Kelompok usaha bersama 15 18 20 25 28 39 KUB3 Jumlah kapal nelayan 1331 1347 1352 1361 1367 1367 Armada4 Jumlah kartu nelayan 0 372 603 1452 1622 1889 KN5 Produksi perikanan tangkap 674.413 1.584.000 1.786.000 1.427.000 1.418.773 1.625.336 Kilo Gram

1 Jumlah pembudidaya ikan 200 215 230 329 336 361 RTP/Orang2 Jumlah pembudidaya rumput

laut118 118 118 146 164 0 RTP/Orang

3 Kelompok pembudidaya ikan 10 12 13 23 25 28 POKDAKAN4 Kelompok pembudidaya

rumput laut10 10 10 13 16 0 POKDAKAN

5 Produksi perikanan budidaya 1.316.840 798.140 450.952 697.980 1.040.098 1.036.436 Kilo Gram6 Produksi rumput laut 372.960 26.600 5.400 160.310 31.780 0 Kilo Gram7 Produksi pembenih ikan 0 0 0 0 98.996.783 62.055.833 Ekor

1 Kelompok masyarakatpengewas

9 9 9 9 9 9 Kelompok

2 Area perlindunganpembudidaya

6 6 6 6 6 6 Kelompok

Sumber: Data Sudin Kelautan, Pertanian Dan Ketahanan Pangan, 2014

Page 90: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

78

Tabel 15.Data pendapatan per panen kelompok UPBL (Unit Pengambangan Budidaya Laut)

Sumber: data kelompok UPBL (Unit Pengembangan Budidaya Laut)

NO TAHUN JENIS IKANJUMLAH

EKOR

UKURANRATA-

RATA PEREKOR

TOTALPANEN

HARGA JUALPANEN PER

Kg

TOTALPENDAPATAN

(Rp)

TOTALJUMLAH

1 2013-2015 MACAN 1173 92 ONS 697,7 Kg Rp.1.993.000 Rp.87.655.000 Rp.87.655.0002 2013-2015 LODI 262 65 ONS 124,8 Kg Rp.3.065.000 Rp.30.449.000 Rp.30.449.0003 2013-2015 BEBEK 107 41 ONS 60.5 Kg Rp.2.545.000 Rp.19.050.000 Rp.19.050.0004 2013-2015 CANTANG 365 43 ONS 2.598,5 Kg Rp.730.000 Rp.18.670.000 Rp.18.670.000

JUMLAH 1907 241 ONS 3.481,5 ONS Rp.8.333.000 Rp.155.824.000 Rp.155.824.000

Page 91: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

79

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Melalui

Usaha Budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu

Berkembangnya budidaya di Kawasan Kepulauan Seribu dimulai

sejak tahun 1997 yaitu dengan dikembangkannya budidaya rumput laut

di pulau ini. Hal ini dipicu karena semakin menurunnya hasil tangkapan

nelayan yang mayoritas menangkap dengan peralatan tradisional di

sekitar areal kepulauan dengan menggunakan alat pancing, jaring dan

Bubu. Menurunnya hasil tangkapan dikarenakan maraknya penangkapan

yang merusak seperti penggunaan potasium, bom yang menyebabkan

hancurnya rumah-rumah Ikan dan terumbu karang.72

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak Supriyadi

mengatakan bahwa yang melatarabelakangi dibentuknya pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang, Kepulauan Seribu Utara adalah:

Penangkapan nelayan di Kepulauan Seribu kan menurun dandaerah penangakapannya jauh, terus butuh biaya yang sangat tinggiterkadang nelayan mendapatkan ikan terkadang tidak dapat jaditidak berbalik modal, terus pemerintah melihat lingkunganKepulaun Seribu yang belum tercemar. Kemudian pemerintahsecara perlahan, mengubah nelayan tangkap beralih ke budidayatapi nelayan tetap melakukan penangkapan.

Jadi, pemerintah melakukan pemberdayaan ekonomi untuk nelayan

Kepulauan Seribu dalam hasil kajian dari pemerintah dikarenakan

menurunnya hasil penangkapan nelayan di Kepulauan Seribu, serta

daerah penangkapan semakin jauh dan lokasi pesinggronnya juga tidak

pasti, sehingga nelayan dalam melakukan penangkapan mengeluarkan

biaya yang besar dan tidak sesuai yang diharapakan untuk penangkapan

72Muhammad Arifin, Rusli, dkk,.Konservasi Dari Dan Untuk Ekonomi NelayanBudidaya, Unit Pengembangan Budidaya Laut Kelurahan Pulau Panggang KabupatenAdministrasi Kepulauan Seribu, 2010. h. 2

Page 92: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

80

yang didapat oleh nelayan tidak berbalik modal jika tidak mendapatkan

Ikan hasil penagkapan dari laut. Kemudian pemerintah melihat dari

potensi yang baik yang ada di Kepulauan Seribu yakni dengan

melakukan budidaya dengan kelestarian lingkungan yang belum

tercemar. Tetapi nelayan tetap melakukan penangkapan, secara perlahan-

lahan beralih ke budidaya.

B. Proses Pemberdayaan Ekonomi Nelayan Melalui Usaha

Budidaya Ikan Kerapu Di Pulau Panggang Kepulauan Seribu

Ada beberapa tahapan dalam proses pemberdayaan ekonomi nelayan

melalui usaha budidaya Ikan Kerapu diantaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan

Dalam perencanaannya pemberdayaan ekonomi nelayan mealui

usaha budidaya Ikan Kerapu dengan mengunakan perencanaaan

“bottom up planning” artinya adalah perencanaan yang dilakukan

diamankan masyarakat lebih berperan dalam hal pemeberian

gagasan awal sampai dengan mengevaluasi program yang telah

dilaksanakna sedangkan pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam

suatu jalannya program.

Pemerintah memiliki perencanaan untuk nelayan tangkap menjadi

nelayan budidaya dengan memberikan bantuan berupa sarana dan

prasarana untuk melakukan usaha budidaya serta memfasilitasi

nelayan yang memiliki motivasi dalam usaha budidaya Ikan Kerapu.

Dengan tujuan untuk menambahkan nilai ekonomi nelayan serta

mensejahterakan kehidupan para nelayan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan dalam pemberdayan ekonomi

nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu ini, yakni dengan

melakukan sosialisasi program, memberikan pelatihan-pelatihan

yang mengenai usaha budidaya Ikan Kerapu, pemberian bantuan

teknis, penyediaan sarana dan prasaran, kemudian dibentuk dalam

beberapa kelompok, dengan mengundang para nelayan Pulau

Panggang untuk mengikuti kegiatan – kegiatan dalam pelaksanan

Page 93: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

81

program yang sudah direncanakan oleh pemerintah. Dan setelah

terebentuk kelompok. Maka kelompok itu sendiri yang

mendampingi para anggotanya dan nelayan yang ikut serta dalam

melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu. Kemudian membuat

peraturan – peraturan yang telah dibuat oleh kelompok.

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak Supriyadi

mengatakan bahwa proses pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara

adalah:

Tahun 2012 itu dihasil kajian itu di CPUE kita punya programkendalikan tangkap kembangkan budidaya sejarah budidaya inisudah sejak tahun 80-an tapikan perorangan terus tahun 2005 itukita kerja sama dengan pihak universitas itu, dengan konsep seafarming, jadi budidaya itu, masyarakat kita rombakkan dari nelayanke budidaya untuk merubah itu kita kasih pelatihan bagi yang mau30 orang datang kita latih untuk tehnologi budidaya, manajemenusahanya, terus manajemen kelompoknya, terus tehnologinya kitakasih pelajaran ke mereka setelah itu mereka dapat ilmunya kitakasih bantuan sarana dan prasarana.

Berdasarkan hal di atas, menurut bapak Supriyadi pada tahun 2012

Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan memiliki

program dengan program kendalikan tangkap kembangkan budidaya.

Seperti yang sudah dibentuknya adanya budidaya sejak tahun 1980-an di

Kepulauan Seribu dan pada tahun 2005 Suku Dinas bekerja sama dengan

pihak universitas-universitas dengan konsep Sea Farming dan merubah

nelayan tangkap menjadi nelayan budidaya, jika ada masyarakat pulau

yang mengininkannya, dengan memberikan pelatihan-pelatihan disetiap

tahunnya pelatihan yang diberikan yakni seperti pelatihan manajemen

usaha, manajemen kelompok, tekhnologi budidaya.

Dalam pelatihan manajemen usha tidak bekerja atau tidak terlaksana

di nelayan Pulau Panggang Kepulauan Seribu, tetapi dalam manajemen

kelompok dan teknologi budidaya yang diberikan pelatihan oleh

pemerintah itu bekerja dan berjalan dengan baik karena nelayan Pulau

Panggang di damping oleh kelompok – kelompoknya masing – masing

yang sudah dibentuk sebelumnya. Seperti kelompok UPBL yang

Page 94: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

82

memenajemen kelompoknya dalam budidaya dan memberikan

pembelajaran menegnai teknologi budidaya yang telah diberikan dalam

pelatihan tersebut.

Setelah diberikan pelatihan maka nelayan atau masyarakat

kepulauan seribu yang ingin berbudidaya akan diberikan bantuan oleh

pemerintah dengan berupa sarana dan prasana seperti KJA bahan ADPE

(Akuatek) yang terdiri dari 4 unit dalam satu kotak, sebelumnya

menggunakan kayu untuk KJA-nya tetapi dengan teknologi dan zaman

modern yang ini merubah di tahun 2012-2014 merubah ke KJA bahan

ADPE (Akuatek).

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak Supriyadi

mengatakan bahwa modal bantuan yang dikeluarkan untuk usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara

adalah:

Dana sekitar Rp. 165.000.000 dan bantuan bibit atau benih ikankerapu serta pakan, dari setiap kelompok menerima benihtergantung jumlah anggota dari setiap kelompok tersebut, ada yangsatu kelompok menerima 8000 benih dan ada juga yang 5000 benihbermacam-macam jumlah yang diberikan bantuan oleh setiapkelompok nelayan kepulauan seribu karena bantuan pemerintahsangat terbatas.

Pemerintah mengeluarkan dana sekitar Rp. 165.000.000 untuk

pengeluaran dana pemberian Keramba Jaring Apung (KJA), yang terdiri

dari jaring, jangkar, pemberat daln lain-lainnya. Pemerintah memberikan

konplit atau lengkap dalam memberikan KJA nya dan selain KJA yang

diberikan bantuan oleh pemerintah ada juga meberikan bantuan bibit

atau benih ikan kerapu serta pakan, dari setiap kelompok menerima benih

tergantung jumlah anggota dari setiap kelompok tersebut, ada yang satu

kelompok menerima 8000 benih dan ada juga yang 5000 benih

bermacam-macam jumlah yang diberikan bantuan oleh setiap kelompok

nelayan kepulauan seribu karena bantuan pemerintah sangat terbatas.

Dana bantuan untuk nelayan kepulaan seribu merupakan dana hibah dari

pemerintah. Dalam pemberian bantuan pemerintah mensleksi nelayan

yang benar-benar ingin berbudidaya 2005-2010 budidaya mulai

Page 95: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

83

berkembang di Kepulauan Seribu lainnya seperti Pulau Pari, Pulau

Lancang, Pulau Tidung, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, terbentuk lah

kelompok-kelompok. Pada tahun 2015 memiliki 28 kelompok tetapi pada

tahun 2016 memiliki penurunan dalam pembentukan kelompok sesuai

dengan sleksi alam yang ada yang efektif di tahun 2016 ini yang masih

bertahan yakni sekitar 17 kelompok, yang lain sudah tidak berusaha

untuk berbudidaya.73

C. Metode dan Teknik Pengembangan Pemberdayaan Ekonomi

Nelayan Melalui Usaha Budidaya Ikan Kerapu Di Pulau

Panggang Kepulauan Seribu

Dalam metode dan teknik pemeberdayaan ekonomi nelayan melalui

usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu

diantaranya sebagai berikut:

1. Nelayan Kepulauan Seribu yang memiliki motivasi dan

mempunyai usaha budidaya.

2. Tergabung dalam suatu kelompok tidak berdiri sendiri

(personal).

3. Pemerintah akan selalu mendukung orang yang berhasil

melakukan budidaya Ikan Kerapu dan akan terus dibantu oleh

pemerintah sampai menjadi penguasaha budidaya untuk

kedepannya. Sedangkan, bagi orang atau kelompok yang tidak

berhasil harus belajar kepada orang yang sudah berhasil. Karena

pemerintah tidak akan membantu terus-menerus kepada orang

yang tidak berhasil itu akan mengakibatkan ketidakmandirian

nelayan serta negara akan kehabisan dana untuk melakukan

bantuan kepada orang yang tidak berhasil.

Oleh karena itu, pemerintah mendidik kepada nelayan untuk

bertanggungjawab atas bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah

agar dapat berkembang dan menjadikan kesuksesan untuk mereka

sendiri.

73Wawancara pribadi dengan Bapak Supriyadi, dikantor, jam 12.00, tanggal 13 Oktober2016

Page 96: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

84

Bantuan yang diberikan oleh pemerintah bersifat hibah, tetapi

kelompok nelayan budidaya yang membuat aturannya sendiri dan

mengembangkannya bantuan dan menjadikan bantuan bergulir kepada

anggota yang belum mendapatkan bantuan dan kelompok tersebut

membuat aturan atau AD/ART dalam setiap kelompok, seperti yang

telah dijelaskan di bab tiga.

Tugas yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang sudah

dibentuk oleh para nelayan, seperti kelompok UPBL yang diteliti oleh

peneliti. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di bab tiga bahwa

kelompok UPBL bertugas memanajemen para anggota dengan usaha

budidaya ini, yakni dengan membagi rata bantuan dari pemerintah serta

mengatur segala kegiatan yang akan dilakukan oleh nelayan dengan

perencanaan-perencanaan yang sudah dibuat oleh ketua dan para

anggota kelompok UPBL. Sehingga kelompok UPBL mencapai visi dan

misi yang telah mereka buat. Jadi, kelompok ini hanya bertugas

membantu kagiatan yang dilakukan para nelayan, dan mencatat semua

keperluan yang dibutuhkan oleh para nelayan, serta mencatat

pandapatan dan pemasukan dalam usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang. Dapat dibilang UPBL ini sebagai pendamping bagi nelayan

Pulau Panggang Kepulauan Seribu.

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak Supriyadi

mengatakan bahwa metode dan teknik pengembangan pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya ikan kerapu di Pulau Panggang,

Kepulauan Seribu Utara adalah:

Dalam teknik dan pengembangan dalam budidaya ini yaknipertama, nelayan kepulauan seribu yang berniat dan memilikimotivasi dan mempunyai usaha budidaya. Kedua, tergabung dalamsuatu kelompok tidak berdiri sendiri (personal). Ketiga, pemerintahakan mensport orang yang berhasil melakukan budiaya ini dan akanterus dibantua oleh pemerintah samapai menjadi penguasah unutkkedepannya sedangkan bagi orang atau kelompok yang tidakberhasil harus belajar kepada orang yang sudah berhasil karenapemerintah tidak akan membantu terus-menerus kepada orang yangtidak berhasil itu kan mengakibatkan ketidakmandirian nelayanserta Negara akan kehabisan dana untuk melakukan bantuan

Page 97: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

85

kepada orang yang tidak berhasil oleh karena itu pemerintahmendidik kepada nelayan untuk bertanggungjawab atas bantuanyang telah diberikan oleh pemerintah agar dapat berkembang danmenjadikan kesuksesan untuk mereka sendiri. Bantuan yangdiberikan oleh pemerintah bersifat hibah , tetapi kelompok nelayanbudidaya yang membuat aturannya sendiri dan mengembangkannyabantuan dan menjadikan bantuan bergulir kepada anggota yangbelum mendapatkan bantuan dan kelompok tersebut membuataturan atau AD/ART dalam setiap kelompok.

Masyarakat Kepulauan Seribu rata-rata memiliki pekerjaan sebagai

nelayan tangkap tradisional dari jaman ke jaman hingga kemasa kini,

sebelum adanya budidaya profesi yang unggul di masyarakat kepulauan

seribu khususnya Pulau Panggang mereka bekerja melaut dengan

menangkap ikan dengan menggunakan alat-alat tradisional hanya

pendapatan yang diperoleh dari hasil menangkap Ikan tidak cukup untuk

biaya kehidupan rumah tangga dan kehidupan sehari-harinya, mereka

dengan terkecuali telah datang musim-musimnya Ikan, yang dimana

Ikan dapat berlimpah ruah di Kepulauan Seribu ini khususnya Pulau

Panggang. Tetapi ketika datangnya dimusim peceklik atau yang bisa

dibilang musim angin yang dimana masyarakat nelayan Pulau Panggang

tidak dapat pergi bekerja melaut untuk menangkap ikan, maka

pendapatan ekonomi nelayan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu

menurun. Sehingga masyarakat nelayan untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangganya hanya dapat mengutang sembako di warung.Oleh

karena itu, pemerintah Kepulauan Seribu yang memiliki wewenang

untuk mensejahterakan masyarakatnya. Maka pemerintah membentuk

program pemberdayaan ekonomi nelayan dengan melalui budidaya.

D. Usaha Budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu

Budidaya ikan kerapu merupakan salah satu jenis usaha yang masih

sangat terbatas dan belum banyak dikembangkan di masyarakat. Salah

satunya di wilayah Kepulauan Seribu, dengan melihat kondisi alam yang

berada di Kepulauan Seribu sangat baik dan bagus untuk melakukan

budidaya. Oleh karena itu nelayan Kepulauan Seribu khusunya di

Page 98: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

86

wilayah Pulau Panggang, yang diteliti oleh peneliti di wilayah tersebut,

melakukan budidaya ikan.

Temuan lapangan dari hasil wawancara Abang Alwani (Bargo) salah

satu anggota kelompok Unit Pengembangan Budidaya Laut (UPBL)

mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka tekuni adalah:

Abang ma kerjanya ngebubu yah kalo budidaya ikan kerapu macuma celengan ibarat kita ma tabungan tahunan, asal abis ngelauabang ke keramba kasih makan ikan.

Temuan lapangan dari hasil wawancaraAbang Sardi dan sebagai

anggota kelompok Unit Pengambangan Budidaya Laut (UPBL)

mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka tekuni adalah:

Abang kerja yang ditekunin tuh mancing ikan di lau, abis mancingabang ke keramba kasih makan ikan, sebelum mancing pagi abangkasih makan ikan pulang mancing abang kasih makan ikan, dikeramba, yah ini kan celengan abang.

Temuan lapangan dari hasil wawancara Abang Hanafi sebagai

anggota kelompok Unit Pengambangan Budidaya Laut (UPBL)

mengatakan bahwa pekerjaan yang mereka tekuni adalah:

Kerja yang setiap hari ditekunin ma jaring, lumayan buat makansehari-hari. Kalo ngarepin keramba doang ma nda bisa makanabang, keramba ma cuma celengan aja, kalo di butuhin abangpanenin.

Temuan lapangan dari hasil wawancaraAbang Basri sebagai anggota

kelompok Unit Pengambangan Budidaya Laut (UPBL) mengatakan

bahwa pekerjaan yang mereka tekuni adalah:

Abang suka nangkep ikan hias, yang biasa sehari-harinya ma, tapikadang suka bawa tamu kalo ada tamunya, jadi gaet.

Dari hasil wawancara melalui para anggota kelompok nelayan

budidaya, menurut bapak Alwani (Bargo), Bapak Sardi, Bapak M.Yusuf,

Bapak Basri, Bapak Hanafi, dan Bapak Kipli. Bahwa, Selain bekerja

menangkap Ikan dengan menggunakan alat Pancing, Bubu, Jaring, dan

ada juga nelayan Ikan Hias. Nelayan Pulau Panggang juga melakukan

pekerjaan budidaya yang dijadikan sebagai pekerjaan sampingan, untuk

menambah nilai tambah ekonomi keluarga. Nelayan Pulau Panggang

Page 99: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

87

beranggapan budidaya ini sebagai tabungan, yang seketika di butuhkan

untuk kebutuhan keluarga dapat dipanen.74

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak Alwani (Bargo)

mengatakan bahwa awal memulai melakukan usaha budidaya ikan

kerapu adalah:

Sebelum adanya bantuan abang ma udah budidaya ikan kerapucuma nda banya tahun berapa yah, udah lama sih, seinget abang masebelum tahun 2000-an.

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak M.Yusuf

mengatakan bahwa awal memulai melakukan usaha budidaya ikan

kerapu adalah:

Kan syarat buat dapat bantuan bibit harus punya keramba samaudah budidaya jadi sebelum tahun 2000-an udah mulai dah, terusdah dapat bantuan dari sudin.

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak Julkifli (Kifli) ,

bapak Sardi, bapak Basri, dan bapak Hanafi mengatakan bahwa awal

memulai melakukan usaha budidaya ikan kerapu adalah:

Tahun 2000

Nelayan Pulau Panggang melakukan usaha budidaya ikan kerapu

menurut nelayan Pulau Panggang yang telah diwawancara sebelum tahun

2000-an. Sebelum adanya bantuan dari pemerintah, mereka melakukan

usaha budidaya ikan kerapu dengan usaha sendiri tetapi tidak banyak

tampungan yang berada didalam keramba, dijaman belum dapatnya

bantuan dari pemerintah nelayan menggunakan keramba jaring tancap

(KJT), dengan membeli sedikit benih dan bibit di suplayer Pulau

Panggang atau UPT Pulau Tidung yang memiliki tampungan bibit atau

benih dan sebagian mendapatkan dari alam.

Temuan lapangan dari hasil wawancara oleh bapak Alwani (bargo),

salah satu anggota kelompok nelayan UPBL mengatakan bahwa bisa

melakukan usaha budidaya ikan kerapu adalah:

74Wawancara pribadi dengan alwani, sardi, M. Yusuf, Basri, Hanafi, dan Kipli, dirumah,tanggal 4-5 November 2016

Page 100: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

88

Beli bibit di suplayer pulau dan UPT di Pulau Tidung kadang jugadapat dari alam kalo lagi mau cari ma.Itu kalo belom dapat bantuanyah.

Nelayan dapat membeli bibit atau benih ikan kerapu dengan kisaran

50-100 ekor ikan kerapu.Sedangkan syarat untuk mendapatkan bantuan

dari pemerintah harus memiliki usaha budidaya ikan kerapu sendiri.Oleh

karena itu, nelayan Pulau Panggang dapat melakukan usaha budidaya

ikan kerapu.75

Sebelum melakukan budidaya dibutuhkan teknik dan cara agar dapat

berhasil dalam berbudidaya. Menurut bapak Rusli (ketua kelompok

UPBL), teknik dan cara untuk melakukan pembesaran budidaya ikan

kerapu dengan menggunakan keramba jaring apung (KJA) diantaranya

sebagai berikut:

1. Lokasi yang terlindungi dari gelombang besar

2. Perairan yang tidak tercemar.

3. Pergerakan kecepatan arus secara relatif tidak terlalu deras

4. Salinitas air laut pada kisar standar 28-30 Ppm.

5. Suhu yang bersifat standar 28-30º C.

6. Tingkat kandungan oksigen air laut yang secara relatif tinggi.

7. Kondisi kedalaman perairan antara 7-15 M.

Selain membutuhkan teknik dan cara dalam budidaya Ikan Kerapu

dibutuhkan juga alat dan bahan-bahan untuk memfasilitasi proses

pembesaran budidaya ikan kerapu. alat dan bahan-bahan untuk

pembesaran budidaya ikan kerapu diantaranya sebagai berikut:76

1. Kapal laut (Motor Laut)

2. Alat dan kelangkapan keramba jaring apung (KJA), antara lain

jaring bibit dan jaring pembesaran Ikan Kerapu.

3. Peralatan pendukung antara lain serokan Ikan, peralatan

pencucian seperti baskom atau bak pencuci Ikan, pengobatan

Ikan, dan alat penyimpanan stok air tawar serta pakan Ikan

75Ibid.76Wawancara pribadi dengan Rusli di WhatSapp, Jam 01.40, tanggal 10 November 2016.

Page 101: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

89

4. Rumah Jaga atau pondokan yang berfungsi untuk menjaga ikan

dari pagi, siang dan sore.77

Kemudian dalam melakukan budidaya juga membutuhkan cara dan

proses perawatan budidaya Ikan Kerapu dari Ikan Kerapu berukuran

kecil 2-5 Cm hingga besar yang berukuran 1 Kg sampai dapat dipanen

dan dijual ke tengkulak. Menurut para nelayan Pulau Panggang,

Kepulauan Seribu bapak Alwani (Bargo), Bapak Sardi, Bapak M.Yusuf,

Bapak Basri, Bapak Hanafi, dan Bapak Kipli, cara dan proses untuk

melakukan perawatan Ikan Kerapu yakni: Pertama, memberikan pakan

untuk Ikan Kerapu yang dilakukan sehari 2 kali sehari (pagi dan sore)

pemberian pakan Ikan Kerapu dengan Rucah. Kedua, pencucian atau

pemandian Ikan Kerapu seminggu 2-3 kali, jika Ikan Kerapunya masih

kecil dengan air tawar atau air hujan. Ketiga, pencucian jaring dua

minggu sekali. Keempat, pemberian vitamin jika di perlukan. dan jika

ada Ikan Kerapu yang terkena penyakit dilakukan pengobatan dengan

diberikan obat untuk Ikan Kerapu untuk pemberian obatnya tergantung

di lihat jenis penyakit apa yang berada ditubuh ikan.78

Menurut Bapak Alwani (Bargo), dalam pemeliharaan atau budidaya

Ikan Kerapu membutuhkan perawatan yang sangat bagus dan teliti serta

tekun dalam melakukankannya, dan mebutuhkan waktu yang sangat

lama untuk budidaya Ikan Kerapu.79 Proses perawatannya membutuhkan

waktu 12 bulan (satu tahun), jika benih Ikan Kerapunya bukan

mendapatkan dari alam yakni membeli dari suplayer yang ukuran 2-3

Cm. Tetapi jika benih atau bibit mendapatkan dari alam maka proses

perawatannya tidak cukup lama sekitar 6-9 bulan, karena benih yang

mendapat dari alam berukuran nya cukup besar dibandingkan dengan

membeli dari suplayer bibit dapat dari alam ukuran 4-5 Cm. Tetapi

nelayan tidak mudah mendapatkan bibit atau benih dari alam, kadang

mendapatkannya kadang tidak mendapatkannya ikan kerapu. Jenis ikan

77 Ibid78Wawancara pribadi dengan alwani, sardi, M. Yusuf, Basri, Hanafi, dan Kipli, dirumah,tanggal 4-5 November 201679Wawancara pribadi dengan alwani, dirumah, jam 18.52, tanggal 4-5 November 2016

Page 102: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

90

kerapu yang dibudidaya oleh nelayan adalah Ikan Kerapu Macan, Lodi,

Bebek dan Cantang. Tetapi yang lebih banyak di budidaya yakni Ikan

Kerapu Macan.80

E. Keberhasilan Budidaya Ikan Kerapu Di Pulau Panggang

Kepulauan Seribu

Dari hasil penemuan lapangan yang telah diteliti oleh peneliti,

bahwa keberhasilan dalam budidaya Ikan Kerapu di wilayah Pulau

Panggang. Menurut bapak Rusli (Ketua Kelompok UPBL), pada tahun

2000 sampai tahun 2011, terdapat keberhasilan dalam berbudidaya Ikan

Kerapu, dikarenakan dapat mengembalikan modal usaha budidaya Ikan

Kerapu, serta mendapat keuntungan besar bagi para nelayan yang sambil

melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu. Disebabkan oleh,

perkembangan harga Ikan Kerapu di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu

yang meningkat di tahun 2000 – 2012, dapat dilihat dalam tabel dibawah

ini:81

Tabel 17. Harga Jual Ikan Kerapu

di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu tahun 2000-2012

No Jenis Ikan Kerapu Harga Ikan Kerapu (Kg)

1. Ikan Kerapu Macan Rp. 135.000 – Rp. 140.000 /Kg

2. Ikan Kerapu Lodi Rp. 180.000 – Rp. 200.000 /Kg

3. Ikan Kerapu Bebek Rp. 300.000 – Rp. 350.000 /Kg

Sedangkan pada tahun 2012 – tahun 2013, harga Ikan Kerapu Macan

menurun hingga 10%, tetapi Ikan Kerapu Lodi dan Bebek tetap

memiliki kestabilan dalam harga pasar Ikan Kerapu, dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

80Wawancara pribadi dengan alwani, sardi, M. Yusuf, Basri, Hanafi, dan Kipli, dirumah,tanggal 4-5 November 201681Wawancara pribadi dengan Rusli di WhatSapp, Jam 14.33, tanggal 15 Oktober 2016.

Page 103: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

91

Tabel 18.Harga Jual Ikan Kerapu

di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu tahun 2012-2013

No Jenis Ikan Kerapu Harga Ikan Kerapu (Kg)

1. Ikan Kerapu Macan Rp. 120.000 – Rp. 130.000 /Kg

2. Ikan Kerapu Lodi Rp. 180.000 – Rp. 200.000 /Kg

3. Ikan Kerapu Bebek Rp. 300.000 – Rp. 350.000 /Kg

Kemudian pada tahun 2014 – tahun 2015, harga Ikan Kerapu Macan

tidak ada perkembangannya atau pun meningkat tetapi mengalami

penurunan 20% dari harga sebelumnya ditahun 2012 – 2013.

Disebabkan oleh, adanya jenis Ikan Kerapu dari hasil rekayasa genetic

atau hasil kawin silang anatar induk Kerapu Macan dan Kerapu Gertang

yang namakan hybrid (Kerapu Cantang), sehingga harga Ikan Kerapu

macan menurun. Sedangkan harga Ikan Kerapu Lodi cenderung

meningkat, tetapi harga Ikan Kerapu Bebek tetap memiliki kestabilan

dalam harga pasar atau nilai jual untuk para konsumen. Harga Ikan

kerapu pada tahun 2014 – tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:82

Tabel 19. Harga Jual Ikan Kerapu

di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu tahun 2014-2015

No Jenis Ikan Kerapu Harga Ikan Kerapu (Kg)

1. Ikan Kerapu Macan Rp. 95.000 – Rp. 100.000 /Kg

2. Ikan Kerapu Lodi Rp. 200.000 – Rp. 210.000 /Kg

3. Ikan Kerapu Bebek Rp. 300.000 – Rp. 350.000 /Kg

Dan terakhir dari hasil wawancara melalui para nelayan yang

melakukan budidaya Ikan Kerapu. Menurut bapak Alwani, Bapak Sardi,

Bapak Basri, Bapak Hanafi, Bapak M.Yusuf dan Bapak Kipli serta ketua

kelompok UPBL Bapak Rusli mengatakan bahwa di tahun 2015 – tahun

2016 ini, Ikan Kerapu macan mengalami peningkatan hingga 20%,

dikarenakan adanya kelangkaan ikan akibat para pembudidaya

82 Ibid

Page 104: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

92

mengalami kerugian ditahun sebelumnya sehingga tidak dapat memutar

modal usaha budidaya Ikan Kerapu untuk membeli bibit atau benih Ikan

Kerapu lagi. Mungkin nelayan memiliki tampungan Ikan Kerapu

didalam keramba jaring apungnya tetapi tidak sebanyak di tahun awal

mereka melakukan budidaya yang sebagian besar mendapat bantuan

banyak benih atau bibit dari pemerintah disetiap per individunya yang di

benteuk dalam per kelompok, pada saat ini nelayan hanya memiliki daya

tampung 50 ekor Ikan Kerapu, sedangkan di tahun sebelumnya nelayan

bisa menampung hingga seratusan (100-an). Dan saat ini, nelayan Pulau

Panggang, masih mengharapkan dan menunggu mendapatkan bantuan

bibit atau benih lagi dari pemerintah Suku Dinas Kelautan, Pertanian

dan Ketahanan Pangan Kepulauan Seribu agar dapat mejalankan usaha

budidaya Ikan Kerapu. Sedangkan, harga benih atau bibit Ikan Kerapu

senilai Rp. 17.000 per 10 Cm. kemudian untuk harga Ikan Kerapu Lodi

dan Macan meningkat, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.83

Tabel 20. Harga Jual Ikan Kerapu

di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu tahun 2015-2016

No Jenis Ikan Kerapu Harga Ikan Kerapu (Kg)

1. Ikan Kerapu Macan Rp. 110.000 – Rp. 120.000 /Kg

2. Ikan Kerapu Lodi Rp. 300.000 – Rp. 330.000 /Kg

3. Ikan Kerapu Bebek Rp. 350.000 – Rp. 400.000 /Kg

Penjelasan diatas merupakan hambatan dan permasalahan yang

terjadi selama ini, dalam budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang,

sehingga usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang ini tidak

berkembang dengan baik dan tingkat keberhasilan yang didapat atau

diraihnya tidak sempurna, karena dalam melakukan usaha tidak

semudah kita membalikkan telapak tangan, membutuhkan ketelitian

serta ketekunan untuk semuanya, apa lagi nelayan Pulau Panggang

belum sepenuhnya mempelajari teknik dan cara serta manajemen dalam

83Wawancara pribadi dengan bapak Alwani, Bapak Sardi, Bapak Basri, Bapak Hanafi,Bapak M.Yusuf dan Bapak Kipli, di rumah 4-5 November 2016 serta ketua kelompokUPBL Bapak Rusli, di WhatSapp, jam 14.51, tanggal 15 Oktober 2016

Page 105: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

93

usaha budidaya Ikan Kerapu. Mereka masih berpikir ini bukan usaha

yang sungguhan, tetapi masih menganggap sebagai tabungan atau

celengan tahunannya saja. Dan masih berpikir bahwa akan mendapatkan

bantuan lagi dari pemerintah.

Dari hasil penelitian yang diteliti dari hasil wawancara bahwa bapak

Alwani, Bapak Sardi, Bapak Basri, Bapak Hanafi, Bapak M.Yusuf dan Bapak

Kipli, dampak negatif dan positif juga dapat menganalisis keberhasilan

dalam usaha budidaya ikan kerapu di Pulau Panggang ini, yakni bahwa

dampak negatifnya bila banyak kematian terhadap Ikan sebelum waktu

panen tiba. Disebabkan penyakit yang tumbuh di Ikan Kerapu dan

lingkungan yang tercemar bahkan bisa juga karena arus lautan yang

deras serta kurang pemberian makanan kepada Ikan. Perawatan ikan

yang tidak baik atau bagus dapat mengakibatkan kematian terhadap Ikan

Kerapu, dengan kejadian ini juga dapat mengakibatkan

ketidakberhasilan dalam berbudidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang.

Sedangkan dampak positifnya yakni kebalikkan dari dampak negatif

yakni jika tidak ada kematian terhadap Ikan Kerapu hingga proses panen

tiba maka terdapat tingkat keberhasilan dalam berbudidaya Ikan Kerapu

di Pulau Panggang, karena tidak ada pegurangan ikan jika proses panen

tiba. Dan nelayan bisa memutar modalnya untuk melanjutkan usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Pangang, Kepulauan Seribu jika

pemasaran harga untuk konsumen sesuaikan dengan harga yang

diinginkan oleh nelayan Pulau Panggang. Dan bahwasannya juga

keberhasilan dalam usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang ini

merupakan sumber pendapatan tambahan bagi para nelayan Pulau

Panggang, selain melakukan pekerjaan nelayan tangkap (nelayan

tradisional).

F. Kemandirian Budidaya Ikan Kerapu Di Pulau Panggang

Kepulauan Seribu

Dalam bab empat ini penulis akan menganalisis hasil dari temuan

dilapangan yang sebelumnya dijelaskan di bab tiga. Program

pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di

Page 106: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

94

Pulau Panggang oleh kelompok unit pengembangan budidaya laut

(UPBL) yang mendapatkan bantuan oleh Suku Dinas Kelautan,

Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Seribu sangat efektif dan

membantu meningkatkan pendapatan ekonomi nelayan Kepulauan

Seribu khususnya nelayan di wilayah Pulau Panggang.

Dengan kondisi perekonomian nelayan tradisional (tangkap) yang

semakin menurun, pemerintah melakukan tindakan dan tidak hanya

berdiam diri saja, karena tugas pemerintah memberikan yang terbaik

untuk masyarakatnya agar masyarakat mendapatkan kesejahteraan

dalam kehidupannya.

Beberapa faktor yang menjadi pendukung pengembangan usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu yakni,

pertama faktor alam situasi kondisi alamiah adalah hal yang patut

dipertimbangkan untuk pengembangan usaha budidaya ikan kerapu di

Pulau Panggang. Seperti kondisi perairan dan ekosistem perairan laut

dan faktor-faktor pendukungnya, mulai dari kondisi salinitas tingkat

keasinan air, PH (tingkat keasaman air), suhu, kandungan oksigen, pola

arus laut. Selanjutnya pemilihan lokasi yang strategis dan kontinyuitas

keberadaan pakan ikan serta kondisi transportasi.

Kedua, pengetahuan tekhnik budidaya ikan kerapu, untuk level

masyarakat pengetahuan tekhnik pemeliharaan menjadi hal syarat yang

harus dipahami, mulai dari pemilihan bibit unggul, aklimasi atau tekhnik

penyesuaian ikan dari lokasi asal bibit ikan ke lokasi pemeliharaan ikan,

tekhnik serta pola pemberian pakan ikan dan tekhnik perawatan dan

pengobatan ikan.

Ketiga, faktor modal kerja serta modal usaha sebagai faktor

pendukung pelaksanaan usaha budidaya. Dan terakhir yang keempat

faktor sistem manajemen dan pemasaran.

Dari penjelasan diatas untuk poin pertama dan kedua dapat dinilai

memenuhi syarat untuk kegiatan pengembangan usaha budidaya Ikan.

Namun ketiga dan keempat masih menjadi kendala utama yang

Page 107: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

95

menghambat pengelolaan usaha budidaya Ikan Kerapu di wilayah Pulau

Panggang, Kepulauan Seribu Utara.

Hal yang berkaitan dengan upaya kemandirian usaha budidaya Ikan

Kerapu di masayarakat Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Yang

dilakukan membangun sarana dan prasarana budidaya Ikan Kerapu,

pelatihan tekhnik budidaya dan manajemen.

Upaya lain yang juga diupayakan antara lain memfasilitasi dukungan

permodalan usaha mendukung pembangunan fasilitas hecry yang

didanai oleh pemerintah pusat dan daerah. Pencapaian indikator

keberhasilan upaya-upaya yang telah dilakukan masih dilevel teknik

budidaya .artinya pemahaman masyarakat Pulau Panggang naik dari

pemahaman alamiah ketingkat ilmiah. Kondisi ini merupakan implikasi

kegiatan-kegiatan pelatihan dan pengalaman praktek-praktek usaha

budidaya Ikan Kerapu yang dilakukan oleh masyarakat atau nelayan

Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Hal masih kendala berkait dengan upaya kemandirian usaha

budidaya masyarakat antara lain mainset, mentalitas, manajemen usaha

dan pemasaran. Indikator kemandirian dalam kontek usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang meminimalkan bantuan kepada

pemerintah serta dapat memaksimalkan kemampuan modal usaha

dengan strategi manajemen, baik secara teknik maupun permodalan.

Memiliki modal baik secara materil mapupun pengetahuan tekhnik

budidaya serta memiliki peluang pasar.

Dalam penguatan ekonomi kelompok dalam budidaya Ikan Kerapu

yakni, berangkat dari definisi kelompok, tujuan, fungsi serta tugas dan

tanggung jawab, yang telah di jelaskan di bab tiga. Definis kelompok

adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama.

Tujuan kelompok adalah mengembangkan usaha dibidang budidaya

ikan. Dalam kontek pengembangan usaha budidaya Ikan Kerapu sudah

tentu dimaksudkan unutk penguatan ekonomi secara pribadi dan

kelaurag masing-masing anggota kelompok. Sebagai hal yang dimaksud

penguatan ekonomi kelompok adalah suatu upaya untuk meningkatkan

Page 108: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

96

ekonomi anggota kelompok yang bersumber dari pendapatan usaha

budidaya. Untuk upaya pencapaian hal sebagaimana dimaksud diatas

maka tugas dan tanggung jawab anggota kelompok adalah berkegiatan

usaha budidaya ikan dalam hal ini budidaya pembesaran Ikan Jenis

Kerapu. upaya pencapaian tujuan, tugas serta tanggung jawab anggota

kelompok memfungsikan kelembagaan kelompok sebagai fungsi

monitoring pelaksanaan kegiatan usaha budidaya anggota kelompok.

Sedangkan, penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu, bahwa anggota kelompok usaha budidaya Ikan merupakan

kepala rumah tangga atau KK dari suatu masyarakat yang secara umum

berprofesi sebagai nelayan yang bertumpu pada sumber potensi kelautan

yang menjadi pendukung utama sumber ekonomi keluarga. Aktifitas dan

produktifitas yang dihasilkan bersumber pada potensi kelautan. Upaya

pengembangan usaha budidaya Ikan yang dilakukan merupakan bagian

dari usaha memanfaatkan sumber potensi kelautan dengan tujuan

meningkatkan serta menguatkan ekonomi keluarga.84

Jadi, nelayan Pulau Panggang dalam konteks kemandirian usaha

budidaya Ikan Kerapu, dalam teknik dan cara usaha budidaya Ikan

Kerapu nelayan bisa menjalankan dengan sendiri dan mandiri tanpa

bantuan dari pemerintah dalam usaha budidaya Ikan Kerapu ini. Dalam

kontek teknik dan cara serta prosesnya, tetapi dalam permodalan

nelayan tidak bisa untuk mandiri, dikarenakan modal yang dibutuhkan

modal yang cukup besar dan mencukupi untuk usaha budidaya.

Dikarenkan juga nelayan masih belum bisa menjalankan manajemen

usaha dalam budidaya Ikan Kerapu.Jadi, nelayan masih mengharapkan

bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, nelayan masih belum bisa

dengan mandiri menjalankan usaha budidayanya yang dibantu oleh

pemerintah.

84Wawancara pribadi dengan Rusli di WhatSapp, Jam 14.33, tanggal 15 Oktober 2016.

Page 109: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

97

Tabel 16. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Budidaya

Sebelum budidaya Sesudah budidaya

Nelayan

Penangkapan selain untuk kebutuhan

pangan keluarga dan pendapatan

Menjual ikan mati

Pendapatan tergantung musim laut

Waktu keseharian jauh dari kelaurga

sosialisasi kurang dengan intensif di

kampung

Nelayan dan budidaya

Penangkapan untuk pangan keluarga,

pendapatan, dan pakan untuk

budidaya

Tehnik perawatan

Apabila ada kebutuhan mendadak

dapat dipanen setiap waktu

dapat menjadi tabungan

dapat melibatkan anggota keluarga

sosialisasi lebih intensif di kampung

Sumber : FGD UPBL, 2010

Page 110: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

98

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi

dokumentasi kepada nelayan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, serta

uraian pada bab-bab sebelumnya yang mengenai pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya ikan kerapu di Pulau

Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:

Pertama, bahwa dalam melakukan usaha budidaya ikan kerapu

harus mempunyai modal yang mencukupi dalam berwirausaha, dapat

mempelajarai teknik dan cara, manjemen usaha dan peluang-peluang

pasar yang dimana ikan kerapu yang banyak diminati oleh para-para

konsumen yang menyukai ikan kerapu baik dari dalam negri maupun

luar negri.

Kedua, nelayan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara dapat

melakukan usaha budiaya ikan kerapu karena secara teknik dan cara

serta proses perawatan dalam berbudidaya sudah mengetahui dalam

pembelajarannya dengan mengikuti pelatihan yang diberikna oleh

pemerintah. Tetapi nelayan Pulau Panggang masih sulit untuk

berpindah dari nelayan tangkap ke budidaya karena dalam melakukan

usaha nelayan harus membutuhkan modal yang mencukupi serta

ketekunan dan ketelitian dan rajin serta niat yang sungguh-sungguh

hingga dalam menjalankan usaha budidaya ikan kerapu ini nelayan

dapat berjalan dengan baik dan mencapai tingkat keberhasilan.Sehingga

usaha pemerintah dengan tujuan untuk memberdayakan nelayan Pulau

Panggang dapat berhasil.Tetapi nelayan pulau panggang masih belum

bisa mandiri dalam menjalankan usaha ini, dikarenakan modal yang

sangat besar sehingga nelayan Pulau Panggang tidak sanggup untuk

melanjutkan budidaya ini, jika tidak ada bantuan dari pemerintah. Oeleh

karena itu, nelayan Pulau Panggang masih mengharapkan bantuan dari

Page 111: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

99

pemerintah suku dinas perikanan, kelauatan dan ketahanan pangan,

Kepulauan Seribu.

Ketiga, dengan adanya Dengan program pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya ikan kerapu ini, dapat

membantu nelayan Pulau Panggang dikarenakan budidaya ini sebagi

sumber tambahan pendapatan ekonomi keluarga bagi mereka.Sehingga

dengan adanya budidaya ini yang dibantu oleh pemerintah sangat

membantu nelayan Pulau Panggang.

Selanjutnya yang melatarbelakangi dengan adanya

pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kepulauan Seribu, bahwa kemiskinan yang semakin

meningkat mengakibatkan perekonomian atau pendapatan nelayan

menurun, ketika musim peceklik tiba atau musim angin yang membuat

nelayan tidak bisa melaut. Oleh karena itu, diadakan program

pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu,

untuk menambahkan perekonomian nelayan Pulau Panggang

Kepulauan Seribu.

Proses pemberdayaan seperti yang telah dijelaskan oleh bab tiga

bahwa dalam proses pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu, yang

pertama membuat perencanaan, pelaksanaan yang sudah direncanakan

dengan melakukan serta memberikan pelatihan-pelatihan mengenai

usaha budidaya ini, kemudian dibentuklah beberapa kelompok. Dengan

menggunakan metode dan teknik PRA dan RRA.

B. Saran

Saran-saran peneliti terhadap pemberbadayaan ekonomi nelayan

melalui usaha budidaya ikan kerapu di Pulau Panggang diantaranya

sebagai berikut:

1. Pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha budidaya ikan

kerapu ini, perlu ditingkatkan lagi, berharap pemerintah memiliki

pendampingan yang lebih baik terhadap para nelayan, baik

dalam manajemen dalam berbudidaya dan berwirausaha agar

Page 112: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

100

nelayan Pulau Panggang mampu menjalankan usaha budidaya

ikan kerapu dan dapat diterima serta dipahami dengan baik dan

mandiri.

2. Bisa juga pihak pemerintah dari sudin perikanan dan kelautan

mengadakan event khusus atau pameran dari hasil pelatihan-

pelatihan dalam usaha budidaya ikan kerapu. Dengan cara ini

produk hasil dari para kelompok nelayan budidaya dapat dikenal

oleh masyarakat luas. Dengan begitu pasar akan tercipta dengan

sendirinya. Dan pemerintah setempat melakukan kerja sama dari

lain untuk pengembangan usaha budidaya ikan kerapu ini.

Page 113: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

DAFTAR ISI

A. BUKU

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat:

Kajian Strategi Pembengunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan

Sosial. 2005, PT Refika Aditama, Bandung.

Nugroho Iwan & Dahuri Rokhmin, Pengembangan Wilayah

Perspektif Ekonomi Sosial Dan Lingkungan. 2012, LP3ES, Jakarta.

Salam Samsir H & Fadilah Amir, Sosiologi Pedesaan. 2008,

Lembaga Penelitian UIN Syaraif Hidayatullah, Jakarta.

Suhartini Rr, Halim A, Khambali Imam, Basyid Abd, Model-Model

Pemberdyaan Masayarakat. 2005, Pustaka Pesanteren, Yogyakarat.

Moleong Lexyi J, Metode Penelitian Kualitatif. 2001, PT. Remaja

Rosda Karya, Bandung.

Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif. 2003, PT.

Grafindo Persada, Jakarta.

G Consuelo, Seviila dkk, Pengantar Metode Penelitian, 1993 UI-

Press, Jakarta.

Hidayati Nurul, Metode Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan

Kualitatif. 2006, Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN

Jakarta Press, Jakarta.

A. Partanto Pius, dan Al-barry Dahlan M. Kamus Ilmiah Populer.

1994, Arkola, Surabaya.

Page 114: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Nasdian Tonny Fredian, Pengembangan Masyarakat. 2014, Yayasan

Pustaka Obor, Jakarta.

Hermansyah Tantan dan Muhtadi, Pengembangan Masyarakat

Islam. 2010, Titian Nusa Press, Bogor.

Yasyin Sulchan, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Surabaya

Amanah

Wiratno Masykur, Pengantar Ekonomi Makro. 1994, Guandrrama

Jakarta.

Machendrawaty Nanih dan Safei Ahmad Agus, Pengembangan

Masyarakat Islam. 2011, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Sasoni Adi, menjadi tuan di negeri sendiri “pergulatan kerakyatan,

kemertabatan, dan kemandirian”. 2013, Grafindo Book Media,

Jakarta.

B. Sumber lainnya

Buku Kajian Rantai Nilai Sektor Perikanan, Administrasi

Kabupaten Kepulauan Seribu, 2016.

Buku Laporan Tahunan 2015 Kelurahan Pulau Panggang, Kec. Kep.

Seribu Utara, Adm. Kab.Kep. Seribu

M. Arifin, Rencana Pengelolaan Sumber Daya Bersama Kawasan

Sea Farming Karang Lebar Berbasis Masyarakat 2015-2019.

Kelurahan pulau pangganga, kepulauan seribu, DKI Jakarta. P4W

LPPM IPB, Bogor, 2014.

Muhammad Arifin, Rusli, dkk,. Konservasi Dari Dan Untuk

Ekonomi Nelayan Budidaya, Unit Pengembangan Budidaya Laut

Page 115: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Kelurahan Pulau Panggang Kabupaten Administrasi Kepulauan

Seribu. 2010

C. Wawancara pribadi

Supriyadi (Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan

Pangan, Wawancara Pribadi, di Kantor, Tanggal 13 Oktober 2016.

Rusli (Ketua Kelompok UPBL), Wawancara Pribadi di Rumah dan

Whatsapp tanggal 10 Agustus, 10, November, dan 15 oktober 2016.

Alwani (Anggota Kelompok UPBL), Wawancara Pribadi di Rumah

4 November 2016

Basri (Anggota Kelompok UPBL), Wawancara Pribadi di Rumah 4

November 2016

M. Yusuf (Anggota Kelompok UPBL), Wawancara Pribadi di

Rumah 4 November 2016

Sardi (Anggota Kelompok UPBL), Wawancara Pribadi di Rumah 4

November 2016

Hanafi (Anggota Kelompok UPBL), Wawancara Pribadi di Rumah

5 November 2016

Julkifli (Anggota Kelompok UPBL), Wawancara Pribadi di Rumah

5 November 2016.

Page 116: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

DAFTAR LAMPIRAN WAWANCARA

A. Wawancara dengan Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian,

dan Ketahanan Pangan Kepulauan Seribu

1. Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi nelayan melalui usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : Tahun 2012 itu dihasil kajian itu di CPUE kita punya

program kendalikan tangkap kembangkan budidaya sejarah budidaya

ini sudah sejak tahun 80-an tapikan perorangan terus tahun 2005 itu

kita kerja sama dengan pihak universitas itu, dengan konsep sea

farming, jadi budidaya itu, masyarakat kita rombakkan dari nelayan

ke budidaya untuk merubah itu kita kasih pelatihan bagi yang mau

30 orang datang kita latih untuk tehnologi budidaya, manajemen

usahanya, terus manajemen kelompoknya, terus tehnologinya kita

kasih pelajaran ke mereka setelah itu mereka dapat ilmunya kita

kasih bantuan sarana dan prasarana.

2. Berapa modal yang di keluarkan untuk usaha budidaya Ikan Kerapu?

Jawaban : Dana sekitar Rp. 165.000.000 dan bantuan bibit atau

benih ikan kerapu serta pakan, dari setiap kelompok menerima benih

tergantung jumlah anggota dari setiap kelompok tersebut, ada yang

satu kelompok menerima 8000 benih dan ada juga yang 5000 benih

bermacam-macam jumlah yang diberikan bantuan oleh setiap

kelompok nelayan kepulauan seribu karena bantuan pemerintah

sangat terbatas.

3. Apa yang melatarbelakangi dibentuknya pemberdayaan nelayan

melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang, Kepulauan

Seribu?

Jawaban : Penangkapan nelayan di Kepulauan Seribu kan menurun

dan daerah penangakapannya jauh, terus butuh biaya yang sangat

tinggi terkadang nelayan mendapatkan ikan terkadang tidak dapat

jadi tidak berbalik modal, terus pemerintah melihat lingkungan

Kepulaun Seribu yang belum tercemar. Kemudian pemerintah secara

Page 117: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

perlahan, mengubah nelayan tangkap beralih ke budidaya tapi

nelayan tetap melakukan penangkapan.

4. Bagaimana metode dan teknik pengembangan pemberdayaan

ekonomi nelayan melalui usaha budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : Dalam teknik dan pengembangan dalam budiaya ini

yakni pertama, nelayan kepulauan seribu yang berniat dan memiliki

motivasi dan mempunyai usaha budidaya. Kedua, tergabung dalam

suatu kelompok tidak berdiri sendiri(personal). Ketiga, pemerintah

akan mensport orang yang berhasil melakukan budiaya ini dan akan

terus dibantua oleh pemerintah samapai menjadi penguasah unutk

kedepannya sedangkan bagi orang atau kelompok yang tidak

berhasil harus belajar kepada orang yang sudah berhasil karena

pemerintah tidak akan membantu terus-menerus kepada orang yang

tidak berhasil itu kan mengakibatkan ketidakmandirian nelayan serta

Negara akan kehabisan dana untuk melakukan bantuan kepada orang

yang tidak berhasil oleh karena itu pemerintah mendidik kepada

nelayan untuk bertanggungjawab atas bantuan yang telah diberikan

oleh pemerintah agar dapat berkembang dan menjadikan kesuksesan

untuk mereka sendiri. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah

bersifat hibah , tetapi kelompok nelayan budidaya yang membuat

aturannya sendiri dan mengembangkannya bantuan dan menjadikan

bantuan bergulir kepada anggota yang belum mendapatkan bantuan

dan kelompok tersebut membuat aturan atau AD/ART dalam setiap

kelompok.

Page 118: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

B. Wawancara dengan Ketua kelompok Unit Pengembangan

Budidaya Laut (UPBL) Pulau Panggang Kepulauan Seribu

Nama : Rusli

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Desember 1968

Alamat : Pulau Panggang Rt 002 / Rw 002

Pendidikan : SMA

1. Berapa harga ikan kerapu dari tahun 2010 – 2016 di Pulau

Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : perkembangan harga Ikan jenis Kerapu tahun 2010-

2011. Kerapu macan Rp. 135.000 – Rp. 140.000/ Kg. Kerapu

Lodi Rp. 180.000 – Rp. 200.000/Kg. Kerapu Bebek Rp. 300.000

– Rp. 350.000/Kg. Tahun 2012 – 2013 perkembangan harga

jenis Ikan Kerapu Macan cenderung menurun menjadi Rp.

120.000 – Rp. 130.000/Kg. untuk Kerapu Lodi Rp. 180.000 –

Rp. 200.000/Kg. Kerapu Bebek Rp. 300.000 – Rp. 350.000/Kg.

Perkembangan harga tahun 2014 – 2015 untuk jenis Ikan Kerapu

Macan harga mengalami penurunan sampai dengan Rp. 95.000 –

Rp. 100.000/Kg. Hal ini disebabkan ada jenis ikan Kerapu hasil

rekayasa genetic atau hasil kawin silang antara induk Kerapu

Macan dan Kerapu Gertang yang namanya Hybrid atau Ikan

Kerapu Cantang. Sehingga harga Ikan Kerapu macan Menurun.

Unutuk harga Ikan Kerapu Lodi stabil bahakan harga cenderung

naik yakni pada kisaran harga Rp. 200.000 – Rp. 210.000/Kg.

Harga Ikan Kerapu Bebek tetap stabil Rp. 300.000 – Rp.

350.000/Kg. Perkembangan harga jenis Ikan Kerapu tahun 2015-

2016. Ikan Kerapu Macan Rp. 110.000 – Rp. 120.000/Kg.

bahkan saat ini mulai ada kenaikan Ikan akibat para

pembudidaya mengalami kerugian. Harga Ikan Kerapu Cantang

sampai dengan saat ini berkisaran antara Rp. 95.000 – Rp.

100.000/Kg. untuk harga Ikan Kerapu Lodi harga naik saat ini

berkisaran Rp. 300.000 – Rp. 330.000/Kg. Kenaikan harga ini

untuk jenis Kerapu Lodi akibat ketersediaannya diperairan laut

Page 119: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Pulau Seribu cenderung semakin menurun. Harga Ikan Kerapu

Bebek saat ini bergerakan pada kisaran harga Rp. 350.000 – Rp.

400.000/Kg.

2. Apa saja indikator kemandirian dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : indikator kemandirian dalam kontek usaha budidaya

masyarakat meminimalkan ketergantungan pada bantuan

pemerintah serta dapat memaksimalkan kemampuan modal

usaha dengan strategi manajemen, baik secara materil maupun

pengetahuan teknis budidaya serta memiliki peluang pasar.

3. Apa saja indikator-indikator keberhasilan yang ada dalam usaha

budidaya Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : apabila hal sebagian tersebut di atas dapat dicapai

maka usaha budidaya masyarakat dapat dikatakan berhasil.

Penilaian keberhasilan usaha budidaya masyarakat di Pulau

Panggang. Poin tambahan untuk item indikator keberhasilan,

usaha budidaya Ikan kerapu menjadi sumber pendapatan selain

pendapatandari hasil kegiatan usaha nelayan.

4. Bagaimana penguatan ekonomi kelompok dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : berangkat dari definis kelompok, tujuan dan fungsi

serta tugas dan tanggung jawab. Definisi kelompok adalah

kumpulan orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama.

tujuan kelompok adalah mengembangkan usaha dibidang

budidaya Ikan. Dalam kontek pengembangan usaha budidaya

Ikan jenis Kerapu sudah tentu dimaksudkan untuk penguatan

ekonomi secara pribadi dan keluarga masing-masing anggota

kelompok. Sebagai hal dimaksud penguatan ekonomi kelompok

adalah suatu upaya untuk meningkatkan ekonomi anggota

kelompok yang bersumber dari pendapatan usaha budidaya.

Untuk upaya pencapaian hal sebagaimana dimaksud di atas maka

tugas serta tanggung jawab anggota kelompok adalah

Page 120: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

berkegiatan usaha budidaya Ikan dalam hal ini budidaya

pembesaran jenis Ikan Kerapu. Upaya pencapaian tujuan, tugas,

serta tanggung jawab anggota kelompok memfungsikan

kelembagaan kelompok sabagai fungsi monitoring pelaksanaan

kegiatan uasaha budidaya anggota kelompok.

5. Bagaiamana penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : bahwa anggota kelompok usaha budidaya Ikan

merupakan kepala rumah tangga atau KK dari suatu masyarakat

secara umum berprofesi sebagai nelayan yang bertumpu pada

sumber potensi kelautan yang menajdi pendukung utama sebagai

sumber ekonomi keluarga. Aktifitas dan produktifitas yang

dihasilkan bersumber pada potensi kelautan. Upaya

pengembangan usaha budidaya Ikan yang dilakukan merupakan

bagian dari usaha memanfaatkan sumber potensi kelautan

dengan tujuan meningkatkan serta memguatkan ekonomi

keluarga.

6. Berapa persen yang diberikan masing-masing individu unutk

kelompok ketika proses panen tiba?

Jawaban : nol persen

7. Bagaimana teknik dan cara untuk usaha budidaya Ikan Kerapu?

Jawaban : secara teknis budidaya pembesaran Ikan Kerapu

sistim keramba jaring apung (KJA) diawali dengan

mempersiapkan fasilitas KJA dan menempatkan KJA dilokasi

dengan kesesuaian lokasi budidaya pembesaran Ikan Kerapu

adalah sebagai berikut: 1. lokasi yang terlindungi dari gelombang

besar lautan. 2. Perairan laut yang tidak tercemar. 3. Pergerakan

kecepatan arus secara relatif tidak terlalu deras atau kencang. 4.

Salinitas air laut pada kisaran 28 – 30 Ppm. 5. Suhu yang bersifat

standar antara 29 - 30º C. 6. Tingkat kandungan oksigen air laut

yang secara relatif tinggi. 7. Kondisi kedalaman perairan anatar 7

– 15 M. dari kesesuaian lokasi budidaya pembesaran ikan kerapu

Page 121: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

dibutuhkan alat serta bahan-bahan kelengkapan sebagai fasilitas

kegiatan usaha budiaya pembesaran Ikan Kerapu. Kelengkapan

alat serta bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Kapal motor. 2. Alat dan kelengkapan fasilitas KJA antara

lain, jaring bibit Ikan dan jaring pembesaran Ikan. 3. Peralatan

pendukung antara lain serokan, peralatan pencucian, pengobatan

Ikan, dan alat penyimpanan stok air tawar serta pakan Ikan. 4.

Fasilitas rumah jaga. Penejlasan lebih lengkap dapat dipelajari

dari buku panduan tekhnis kegiatan pembesaran Ikan Kerapu.

8. Bagaimana analisis kemandirian budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : beberapa faktor yang menjadi pendukung

pengembangan usaha budidaya Ikan. Pertama faktor alam situasi

kondisi alamiah adalah hal yang patut dipertimbangkan untuk

pengembangan usaha budiaya ikan kerapu. 1. Kondisi perairan

dan ekosistem perairan laut dan faktor-faktor pendukungnya,

mulai dari kondisi salinitas tingkat keasinan iar, PH (tingkat

keasaman air), suhu, kandungan oksigen, pola arus laut.

Selanjutnya pemilihan lokasi yang startegis dan kontinyuitas

keberadaan pakan ikan, serta kondisi transportasi. Kedua,

pengetahuan taknik budiaya ikan, untuk level masyarakat

pengetahuan teknik pemeliharaan menjadi hal syarat yang harus

dipahami, mulai dari pemilihan bibit unggul, aklimasi atau

teknik penyesuaian Ikan dari lokasi asal bibit Ikan ke lokasi

pemeliharaan Ikan, teknik serta pola pemberian pakan Ikan dan

teknik perawatan dan pengobatan Ikan. Ketiga, faktor modal

kerja serta modal usaha sebagai faktor pendukung pelaksanaan

usaha budidaya. dan terakhir yang keempat faktor sistem

manajemen dan pemasaran. Dari penjelasan di ats unbutk poin

pertama dan kedua dapat dinilai memenuhi syarat untuk kegiatan

pengembangan usaha budidaya Ikan. Namun ketiga dan keempat

masih menjadi kendala utama yang menghambat pengelolaan

Page 122: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

usaha budidaya Ikan Kerapu di wilayah Pulau Panggang,

Kepulauan Seribu Utara. Hal yang berkaitan dengan upaya

kiemandirian usaha budidaya Ikan Kerapu di masyarakat Pulau

Panggang Kepulauan Seribu. Yang dilakukan membangun

sarana dan prasarana budidaya Ikan kerapu, pelatihan taknik

budidaya dan manajemen. Upaya lain yang juga diupayakan

antara lain memfasilitasi dukungan permodalan usaha

mendukung pembangunan fasilitas Hecry yang didanai oleh

pemerintah pusat dan daerah. Pencapaian indikator keberhasilan

upaya-upaya yang telah dilakukan masih dilevel teknik

budidaya. artinya pemahaman masyarakat Pulau Panggang naik

dari pemahaman alamiah ketingkat ilmiah. Kondisi ini

merupakan implikasi kegiatan-kegiatan pelatihan dan

pengalaman praktek-praktek usaha budidaya Ikan Kerapu yang

dilakukan oleh masyarakat atau nelayan Pulau Panggang,

Kepulauan Seribu. Hal masih kendala berkait dengan upaya

kemandirian usaha budidaya masyarakat antara lain maniset,

mentalitas, amanjemen usaha dan pemasaran.

C. Wawancara dengan angota Kelompok Nelayan Unit

Pengembangan Usaha Budidaya Laut (UPBL) Pulau Panggang

Kepulauan Seribu

Nama : Alwani (Bargo)

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Maret 1978

Alamat : Pulau Panggang Rt 03 / Rw 01

Pendidikan : SD

1. Apakah memiliki pekerjaan lain, selain bekerja sebgai nelayan?

Jika YA pekerjaan apa yang ditekuni!

Jawaban : YA, abang ma kerjanya ngebubu yah kalo budidaya

Ikan Kerapu ma Cuma celengan ibarat kita ma tabungan tahunan,

asal abis ngelau abang ke keramba kasih makan Ikan.

2. Sejak kapan bapak melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang?

Page 123: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Jawaban : sebelum adanya bantuan abang ma udah budidaya

Ikan Kerapu Cuma nda banya tahun berapa yah, udh lama sih,

seinget abang ma sebelum tahun 2000-an.

3. Bagaiamana bapak bisa menjalankan usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : beli bibit di suplayer pualu dan UPT di Pulau Tidung

kadang juga dapat dari alam kalo lagi mau cari ma. itu kalo

belum dapat bantuan yah. Terus gampang-gampang susah

budidaya Ikan Kerapu ma, harus sabar, tekun, sma teliti.

4. Bagaimana cara perawatan untuk budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepualuan Seribu?

Jawaban : setiap seminggu sekali disalin air hujan, setiap hari

harus dikasih makan sehari sekali dan perbaikan keramba.

5. Berapa banyak Ikan Kerapu yang dibudidayakan oleh bapak?

Jawaban : beli sindiri 50 ekor paling bnyak 100 ekor.

6. Jenis Ikan apa saja yang dibudidaya?

Jawaban : Macan dan Lodi

7. Berapa lama proses perawatan yang dibutuhkan untuk budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : 8 sampe 9 bulan lah

8. Bagaiaman teknik dan cara unutk usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : awalnya benih 10 Cm, jaring ukuran 2 x 3, kedalaman

air permukaan ke bawah 1 M, 3 hari sekali harus di cuci dengan

aiar tawar selama 1 bulan.

9. Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya Ikan

Kerapu?

Jawaban : jaring, keramba, serokan, tudung saji.

10. Apakah ada hambatan dan permasalahn dalam menjalankan

usaha budidaya Ikan Kerapu? jika YA, apa saja hambatan dan

permasalahan usaha budidaya Ikan Kerapu!

Page 124: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Jawaban : YA ada, kalo Ikan lagi kena penyaki, perairannya

sedang tercemar, diserang kutu, atau cacing lau.

11. Apakah dengan usaha budidaya Ikan Kerapu ini memiliki

damapk positif dan negatif? Jika YA, apa saja dampak positif

dan negatif!

Jawaban : kematian Ikan, tambang pasir itu yang negatifnya yah,

kalo yang positifnya i8tu airnya bagus nda tercemar, terus nda

ada kematian Ikan.

12. Sudah berapa persen perkembangan dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu yang sudah dilaksanakan di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu?

Jawaban : kan harganya gag sesuai nih sama harga penjualan

misalnya harga Kerapu Cantang di jual harga Ikan besar nya Rp.

100.000., sedangkan bibitnya mahal Rp. 17.000 per ekor 10 Cm.

yah sekitar 80 % lah perkembangannya.

13. Berapa modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : sekitar 5 juta lah itu belon sama bibitnya kalo sama

bibitnya taro lah 10 juta.

14. Apakah ada kebijakan pemerintah yang dirasakan? Jika YA,

bantuan apa yang diberikan oleh pemerintah!

Jawaban : YA ada, satu Keramba Jaring Apung (KJA), benih,

jaring, tali yah satu paket lah yang dibutuhin buat budidaya.

15. Berapa besar penghasilan atau pendapatan dari pekerjaan

menangkap Ikan?

Jawaban : kalo per hari paling ga cuma Rp. 70.000.

16. Berapa harga jual dimasing-masing jenis Ikan Kerapu per Kilo

Gramnya?

Jawaban : Macan Rp. 110.000/Kg, Cantang Rp. 100.000/Kg,

Lodi Rp. 270.000/Kg, Bebek Rp. 300.000/Kg.

17. Kepada siapa produk dijual?

Jawaban : tengkulak Pulau

Page 125: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

18. Apakah dengan adanya budidaya ini membantu kebutuhan

ekonomi dalam keluarga? Jika YA, kebutuhan apa saja yang

dilkeluarkan untuk memenuhi ekonomi keluarga!

Jawaban : YA, sangat membantu yah lumayan buat bulan puasa,

beli baju, kebutuhan sekolah anak, yah pokoknya kebutuhan

yang diperluin keluarga lah.

19. Berapa persen yang diberikan dimasing-masing individu untuk

kelompok ketika proses panen tiba?

Jawaban : tidak ada

20. Bagaiaman penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : ada budidaya ini lumayan buat tambahan, sangat

membantu sekali kali adanya budidaya ini soalnya lumayan buat

tambahan – tambahan ekonomi keluarga.

Pulau Panggang, 4 November 2016

(Alwani)

Page 126: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Nama : Sardi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 4 Mei 1983

Alamat : Pulau Panggang Rt 03 / Rw 01

Pendidikan : SMP

1. Apakah memiliki pekerjaan lain, selain bekerja sebgai nelayan?

Jika YA pekerjaan apa yang ditekuni!

Jawaban : Iya ada, Abang kerja yang ditekunin tuh mancing Ikan

di lau, abis mancing Abang ke keramba kasih makan Ikan,

sebelum mancing pagi Abang kasih makan Ikan pulang mancing

Abang kasih makan Ikan, di keramba, yah ini kan celengan

Abang.

2. Sejak kapan bapak melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang?

Jawaban : taon 2000-an

3. Bagaiamana bapak bisa menjalankan usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : ada modal, cari sendiri dapa dari alam 2-3 ekor ma

ukran 1 ons

4. Bagaimana cara perawatan untuk budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepualuan Seribu?

Jawaban : di cuci seminggu sekali di kasih makan tiap hari

makananya rucah (ikan campuran)

5. Berapa banyak Ikan Kerapu yang dibudidayakan oleh bapak?

Jawaban : beli sendiri 50 ekor paling banyak 100 ekor,itu kalo

nda ada yang mati kalo ada yang mati bisa kurang, tapi kalo yang

bantuan dari pemerintah ma dulu smpe 200 lebih.

6. Jenis Ikan apa saja yang dibudidaya?

Jawaban : Macan dan Lodi

7. Berapa lama proses perawatan yang dibutuhkan untuk budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : 1 taon

Page 127: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

8. Bagaiaman teknik dan cara unutk usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : cari modal, beli ikan baru buat keramba

9. Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya Ikan

Kerapu?

Jawaban : jaring, bambu, drom

10. Apakah ada hambatan dan permasalahn dalam menjalankan

usaha budidaya Ikan Kerapu? jika YA, apa saja hambatan dan

permasalahan usaha budidaya Ikan Kerapu!

Jawaban : YA ada, kalo ada musim angin kan ombaknya jadi

gede, air keruh, sampah, sama Ikan banyak yang mati

11. Apakah dengan usaha budidaya Ikan Kerapu ini memiliki

damapk positif dan negatif? Jika YA, apa saja dampak positif

dan negatif!

Jawaban : negatifnya kematian Ikan bisa rugi, p[encurian.

Positifnya bisa nambah kebutuhan.

12. Sudah berapa persen perkembangan dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu yang sudah dilaksanakan di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu?

Jawaban : 50 % lah soalnya modalnya gede

13. Berapa modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : Rp. 10.000.000 – Rp. 15.000.000

14. Apakah ada kebijakan pemerintah yang dirasakan? Jika YA,

bantuan apa yang diberikan oleh pemerintah!

Jawaban : YA ada, bibit sama keramba

15. Berapa besar penghasilan atau pendapatan dari pekerjaan

menangkap Ikan?

Jawaban : Rp. 200.000 per hari

16. Berapa harga jual dimasing-masing jenis Ikan Kerapu per Kilo

Gramnya?

Page 128: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Jawaban : Macan Rp. 100.000/Kg, Cantang Rp. 80.000/Kg, Lodi

Rp. 250.000/Kg, Bebek Rp. 300.000/Kg.

17. Kepada siapa produk dijual?

Jawaban : tengkulak

18. Apakah dengan adanya budidaya ini membantu kebutuhan

ekonomi dalam keluarga? Jika YA, kebutuhan apa saja yang

dilkeluarkan untuk memenuhi ekonomi keluarga!

Jawaban : YA, sangat membantu buat makan sama kebutuhan

pokok sehari-hari lah, kaya beras, yah yang buat keluarga aja.

19. Berapa persen yang diberikan dimasing-masing individu untuk

kelompok ketika proses panen tiba?

Jawaban : tidak ada

20. Bagaiaman penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : nelayan jadi merasa terbantu soalnya kan budidaya ini

dapat di panen seketika dibutuhin, enaknya disitu.

Pulau Panggang, 4 November 2016

(Sardi)

Page 129: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Nama : M. Yusuf

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 1972

Alamat : Pulau Panggang Rt 03 / Rw 01

Pendidikan : SD

1. Apakah memiliki pekerjaan lain, selain bekerja sebgai nelayan?

Jika YA pekerjaan apa yang ditekuni!

Jawaban : Iya ada, ngebubu

2. Sejak kapan bapak melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang?

Jawaban : kan syarat buat dapat bantuan bibit harus punya

keramba sama udah budidaya jadi sebelum tahun 2000-an udah

muali dah, terus dah dapat bantuan dari sudin.

3. Bagaiamana bapak bisa menjalankan usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : perkelompok, punya sendiri terus dibuat kelompok

4. Bagaimana cara perawatan untuk budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepualuan Seribu?

Jawaban : tiga minggu sekali disalin

5. Berapa banyak Ikan Kerapu yang dibudidayakan oleh bapak?

Jawaban : 200 ekor.

6. Jenis Ikan apa saja yang dibudidaya?

Jawaban : Macan dan Lodi

7. Berapa lama proses perawatan yang dibutuhkan untuk budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : 1 taon

8. Bagaimana teknik dan cara unutk usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : dapa dari alam ditampung di keramba

9. Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya Ikan

Kerapu?

Jawaban : jaring, bambu, drom, tudung saji, tali, serokan,

jangkar.

Page 130: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

10. Apakah ada hambatan dan permasalahn dalam menjalankan

usaha budidaya Ikan Kerapu? jika YA, apa saja hambatan dan

permasalahan usaha budidaya Ikan Kerapu!

Jawaban : limbah, pek, pencemaran, kutu air

11. Apakah dengan usaha budidaya Ikan Kerapu ini memiliki

damapk positif dan negatif? Jika YA, apa saja dampak positif

dan negatif!

Jawaban : negatifnya kematian. Positifnya perairan bagus.

12. Sudah berapa persen perkembangan dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu yang sudah dilaksanakan di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu?

Jawaban : 75 %

13. Berapa modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : Rp. 10.000.000 Keramba, Rp.3.000.000 bibit

14. Apakah ada kebijakan pemerintah yang dirasakan? Jika YA,

bantuan apa yang diberikan oleh pemerintah!

Jawaban : YA ada, bibit 100 ekor, KJA, Jaring

15. Berapa besar penghasilan atau pendapatan dari pekerjaan

menangkap Ikan?

Jawaban : Rp. 100.000 per hari

16. Berapa harga jual dimasing-masing jenis Ikan Kerapu per Kilo

Gramnya?

Jawaban : Macan Rp. 90.000/Kg, Cantang Rp. 80.000/Kg, Lodi

Rp. 270.000/Kg, Bebek Rp. 300.000/Kg.

17. Kepada siapa produk dijual?

Jawaban : tengkulak

18. Apakah dengan adanya budidaya ini membantu kebutuhan

ekonomi dalam keluarga? Jika YA, kebutuhan apa saja yang

dilkeluarkan untuk memenuhi ekonomi keluarga!

Jawaban : YA, beli kebutuhan pokok rumah tangga, sekolah atau

pendidikan

Page 131: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

19. Berapa persen yang diberikan dimasing-masing individu untuk

kelompok ketika proses panen tiba?

Jawaban : tidak ada

20. Bagaiaman penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : jadi ada tabungan buat keluarga

Pulau Panggang, 4 November 2016

(M. Yusuf)

Page 132: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Nama : Basri

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Maret 1981

Alamat : Pulau Panggang Rt 05 / Rw 01

Pendidikan : SD

1. Apakah memiliki pekerjaan lain, selain bekerja sebgai nelayan?

Jika YA pekerjaan apa yang ditekuni!

Jawaban : Iya, Abang suka nangkep Ikan hias, yang biasa sehari-

harinya ma, tapi kadang suka bawa tamu kalo ada tamunya, jadi

gaet.

2. Sejak kapan bapak melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang?

Jawaban : taon 2000-an

3. Bagaiamana bapak bisa menjalankan usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : beli benih sendiri

4. Bagaimana cara perawatan untuk budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepualuan Seribu?

Jawaban : Cuci diberi makan

5. Berapa banyak Ikan Kerapu yang dibudidayakan oleh bapak?

Jawaban : 40 ekor, ini lagi tunggu bantuan dari pemerintah lagi

taon ini ma belon ada bantuan.

6. Jenis Ikan apa saja yang dibudidaya?

Jawaban : Lodi

7. Berapa lama proses perawatan yang dibutuhkan untuk budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : 8-9 bulan

8. Bagaiaman teknik dan cara unutk usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : yah ada modal lah

9. Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya Ikan

Kerapu?

Jawaban : jaring,drom

Page 133: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

10. Apakah ada hambatan dan permasalahn dalam menjalankan

usaha budidaya Ikan Kerapu? jika YA, apa saja hambatan dan

permasalahan usaha budidaya Ikan Kerapu!

Jawaban : YA ada, kematian ikan

11. Apakah dengan usaha budidaya Ikan Kerapu ini memiliki

damapk positif dan negatif? Jika YA, apa saja dampak positif

dan negatif!

Jawaban : negatifnya pencemaran air. Positifnya lumayan

penghasilannya.

12. Sudah berapa persen perkembangan dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu yang sudah dilaksanakan di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu?

Jawaban : 70 – 80 %

13. Berapa modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 buat modal bibitnya

14. Apakah ada kebijakan pemerintah yang dirasakan? Jika YA,

bantuan apa yang diberikan oleh pemerintah!

Jawaban : YA ada, bibit 200 ekor sama KJA

15. Berapa besar penghasilan atau pendapatan dari pekerjaan

menangkap Ikan?

Jawaban : Rp. 40.000 per hari

16. Berapa harga jual dimasing-masing jenis Ikan Kerapu per Kilo

Gramnya?

Jawaban : Macan Rp. 100.000/Kg, Cantang Rp. 80.000/Kg, Lodi

Rp. 250.000/Kg, Bebek Rp. 300.000/Kg.

17. Kepada siapa produk dijual?

Jawaban : tengkulak atau pengepul Pulau

18. Apakah dengan adanya budidaya ini membantu kebutuhan

ekonomi dalam keluarga? Jika YA, kebutuhan apa saja yang

dilkeluarkan untuk memenuhi ekonomi keluarga!

Jawaban : YA, buat modal, pendidikan, sama rumah tangga

Page 134: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

19. Berapa persen yang diberikan dimasing-masing individu untuk

kelompok ketika proses panen tiba?

Jawaban : tidak ada

20. Bagaiaman penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : lumayan buat tambahna ekonomi keluarga

Pulau Panggang, 4 November 2016

(Basri)

Page 135: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Nama : Julkipli

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Mei 1981

Alamat : Pulau Panggang Rt 03 / Rw 03

Pendidikan : SMA

1. Apakah memiliki pekerjaan lain, selain bekerja sebgai nelayan?

Jika YA pekerjaan apa yang ditekuni!

Jawaban : iya, mancing Ikan

2. Sejak kapan bapak melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang?

Jawaban : tahun 2005

3. Bagaiamana bapak bisa menjalankan usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : perlahan tapi pasti, membeli bibit

4. Bagaimana cara perawatan untuk budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepualuan Seribu?

Jawaban : sulit, seminggu 3 kali harus mandi air hujan

5. Berapa banyak Ikan Kerapu yang dibudidayakan oleh bapak?

Jawaban : 500 ekor ikan kerapu Lodi, Cantang 200 ekjor, 100

ekor Ikan Macan, 50 ekor Ikan Kerapu Tikus.

6. Jenis Ikan apa saja yang dibudidaya?

Jawaban :ikan kerapu lodi, cantang, macan, tikus

7. Berapa lama proses perawatan yang dibutuhkan untuk budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : Cantang 6 bulan, Lodi 8-9 Bulan, Macan 14 Bulan,

Tikus 2 tahun itu ukuran bibit ikan yang 10 Cm yah.

8. Bagaiaman teknik dan cara unutk usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : dimandikan

9. Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya Ikan

Kerapu?

Jawaban : modal, umpan (pakan), air hujan.

Page 136: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

10. Apakah ada hambatan dan permasalahn dalam menjalankan

usaha budidaya Ikan Kerapu? jika YA, apa saja hambatan dan

permasalahan usaha budidaya Ikan Kerapu!

Jawaban : YA, kematian, harga jual, semakin merosot mao turun

nda mao nae.

11. Apakah dengan usaha budidaya Ikan Kerapu ini memiliki

damapk positif dan negatif? Jika YA, apa saja dampak positif

dan negatif!

Jawaban : negatifnya kematian. Positifnya adanya keuntungan

12. Sudah berapa persen perkembangan dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu yang sudah dilaksanakan di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu?

Jawaban : 70 – 80 %

13. Berapa modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : Rp. 50.000.000 – Rp. 70.000.000

14. Apakah ada kebijakan pemerintah yang dirasakan? Jika YA,

bantuan apa yang diberikan oleh pemerintah!

Jawaban : YA, bibit sama keramba

15. Berapa besar penghasilan atau pendapatan dari pekerjaan

menangkap Ikan?

Jawaban : Rp. 100.000 per hari

16. Berapa harga jual dimasing-masing jenis Ikan Kerapu per Kilo

Gramnya?

Jawaban : Macan Rp. 135.000/Kg, Cantang Rp. 110.000/Kg,

Lodi Rp. 320.000/Kg, Bebek Rp. 400.000/Kg.

17. Kepada siapa produk dijual?

Jawaban : tengkulak Pulau

18. Apakah dengan adanya budidaya ini membantu kebutuhan

ekonomi dalam keluarga? Jika YA, kebutuhan apa saja yang

dilkeluarkan untuk memenuhi ekonomi keluarga!

Jawaban : YA, beli bibit dan memperbanyak bibit.

Page 137: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

19. Berapa persen yang diberikan dimasing-masing individu untuk

kelompok ketika proses panen tiba?

Jawaban : tidak ada

20. Bagaiaman penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : sebagai nilai pendapatan tambahan unutk ekonomi

keluarga, karena budidaya ini sebgai tabungan dan simpanan

Pulau Panggang, 5 November 2016

(Julkipli)

Page 138: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

Nama : Hanafi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 November 1964

Alamat : Pulau Panggang Rt 05 / Rw 03

Pendidikan : SMA

1. Apakah memiliki pekerjaan lain, selain bekerja sebgai nelayan?

Jika YA pekerjaan apa yang ditekuni!

Jawaban : iya, kerja yang setiap hari di tekunin ma jaring,

lumayan buat makan sehari-hari. Kalo ngarepin kermba doang

ma nda bisa makan abang, keramba ma Cuma celengan aja, kalo

dibutuhin abang panenin.

2. Sejak kapan bapak melakukan usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang?

Jawaban : tahun 200-an

3. Bagaiamana bapak bisa menjalankan usaha budidaya Ikan

Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : beli bibit

4. Bagaimana cara perawatan untuk budidaya Ikan Kerapu di Pulau

Panggang Kepualuan Seribu?

Jawaban : dikasih makan setiap hari, dimandiin, kalo ikannya

ada penyakinya diobatin

5. Berapa banyak Ikan Kerapu yang dibudidayakan oleh bapak?

Jawaban : kalo sekarang udah nda ada ikan kerapu di

kermabanya, belom ada bantuan dari pemerintah

6. Jenis Ikan apa saja yang dibudidaya?

Jawaban : Macan

7. Berapa lama proses perawatan yang dibutuhkan untuk budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : 8-9 bulan

8. Bagaiaman teknik dan cara unutk usaha budidaya Ikan Kerapu di

Pulau Panggang Kepulauan Seribu?

Jawaban : ada modal

Page 139: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

9. Apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya Ikan

Kerapu?

Jawaban : jaring, drom, keramba, bibit, pokoknya bahan dan

alat-alat yang dibutuhin buat budidaya ikan kerapu lah.

10. Apakah ada hambatan dan permasalahn dalam menjalankan

usaha budidaya Ikan Kerapu? jika YA, apa saja hambatan dan

permasalahan usaha budidaya Ikan Kerapu!

Jawaban : YA ada, kematian yang bikin kita rugi, terus suka ikan

yang kena penyakit

11. Apakah dengan usaha budidaya Ikan Kerapu ini memiliki

damapk positif dan negatif? Jika YA, apa saja dampak positif

dan negatif!

Jawaban : negatifnya pencemaran air, ikan terkena penyakit,

kematian, harg pasar ikan. Positifnya lumayan pendapatan

tambahan keluarga

12. Sudah berapa persen perkembangan dalam usaha budidaya Ikan

Kerapu yang sudah dilaksanakan di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu?

Jawaban : 70 – 80 %

13. Berapa modal yang dibutuhkan untuk melakukan usaha budidaya

Ikan Kerapu?

Jawaban : kurang lebih Rp. 10.000.000 lah

14. Apakah ada kebijakan pemerintah yang dirasakan? Jika YA,

bantuan apa yang diberikan oleh pemerintah!

Jawaban : YA ada, bibit 100 ekor sama KJA

15. Berapa besar penghasilan atau pendapatan dari pekerjaan

menangkap Ikan?

Jawaban : Rp. 50.000 per hari

16. Berapa harga jual dimasing-masing jenis Ikan Kerapu per Kilo

Gramnya?

Jawaban : Macan Rp. 100.000/Kg, Cantang Rp. 80.000/Kg, Lodi

Rp. 250.000/Kg, Bebek Rp. 300.000/Kg.

Page 140: PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35019/1/INDAH... · PEMBERDAYAAN EKONOMI NELAYAN MELALUI USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU

17. Kepada siapa produk dijual?

Jawaban : tengkulak atau pengepul Pulau

18. Apakah dengan adanya budidaya ini membantu kebutuhan

ekonomi dalam keluarga? Jika YA, kebutuhan apa saja yang

dilkeluarkan untuk memenuhi ekonomi keluarga!

Jawaban : YA, buat modal, pendidikan sama rumah tangga

19. Berapa persen yang diberikan dimasing-masing individu untuk

kelompok ketika proses panen tiba?

Jawaban : tidak ada

20. Bagaiaman penguatan ekonomi keluarga dalam usaha budidaya

Ikan Kerapu di Pulau Panggang?

Jawaban : pendapatan tambahan unutk ekonomi keluarga

Pulau Panggang, 5 November 2016

(Hanafi)