PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA...
Transcript of PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
NOMOR 12 TAHUN 1990
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,
Menimbang : a. bahwa dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali
Nomor 18 Tahun 1989 tentang diserahkan sebagian Urusan
Pemerintah Daerah Tingkat I Bali di Bidang Peternakan Kepada
Daerah Tingkat II;
b. bahwa berhubungan dengan hal tersebut huruf a, perlu menetapkan
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
c. bahwa Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Peternakan Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dimaksud huruf b,
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Badung.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3037);
2. Undang Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah -
Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara
Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor
122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1655).
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang
Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah;
2
4. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 18 Tahun
1989 tentang Penyerahan Sebagai Urusan Pemerintah Propinsi
Daerah Tingkat I Bali dibidang Peternakan kepada Kabupaten
Daerah Tingkat II;
5. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 3
Desember 1987 Nomor 480 Tahun 1987 tentang Pedoman
Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Peternakan Daerah Tingkat II se Bali.
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Badung.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II
BADUNG TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II BADUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Badung;
b. Dinas Daerah adalah Dinas Peternakan Kabupaten Daerah Tingkat
II Badung;
c. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Daerah
Tingkat II Badung;
d. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Peternakan Kabupaten Daerah
Tingkat II Badung;
3
e. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas Peternakan
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
BAB II
PEMBENTUKAN DINAS
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Peternakan Kabupaten
Daerah Tingkat II Badung.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 3
(1) Dinas Daerah adalah unsur Pelaksanaan Pemerintah Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
(2) Dinas Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Kepala
Daerah.
Pasal 4
Dinas Daerah mempunyai tugas pokok :
a. Melaksanakan sebagian Urusan Rumah Tangga Daerah dalam bidang
yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Bupati Kepala
Dearah kepadanya.
4
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 4, Dinas Daerah
mempunyai fungsi :
a. Perumusan Ketentuan Teknis, pemberian bimbingan dan Pembinaan,
pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Bupati Kepala Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-
Undangan yang berlaku;
b. Pelaksanaan sesuai dengan tugas pokoknya dan sesuai dengan
Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku;
c. Pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas
pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati
Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.
BAB IV
O R G A N I S A S I
Pasal 6
Susunan Organisasi Dinas Daerah terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Seksi – seksi
d. Cabang Dinas
Pasal 7
Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Urusan Umum
b. Urusan Kepegawaian
c. Urusan Keuangan.
d. Urusan Perlengkapan.
5
Pasal 8
(1) Seksi-seksi yang dimaksud dalam pasal 6 huruf c adalah :
a. Seksi Program
b. Seksi Produksi
c. Seksi Usaha Petani Ternak
d. Seksi Penyuluhan
(2) Seksi Program terdiri dari :
a. Sub Seksi Data dan Statistik
b. Sub Seksi Perumusan dan pengendalian
c. Sub Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
(3) Seksi Produksi terdiri dari :
a. Sub. Seksi Pembibitan Ternak
b. Sub. Seksi Makanan Ternak, Pengujian dan Standarisasi Mutu.
c. Sub. Seksi Penyebaran Pengembangan Bibit Ternak
(4). Seksi Usaha Petani ternak terdiri dari :
a. Sub. Seksi Perizinan Perusahaan
b. Sub. Seksi Informasi Pasar
c. Sub. Seksi Permodalan.
(5) Seksi Kesehatan Hewan terdiri dari :
a. Sub. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan
b. Sub. Seksi Kesehatan Masyarakat Vaterinair
c. Sub. Seksi Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit Hewan.
(6) Seksi Penyuluhan terdiri dari :
a. Sub Seksi Latihan dan Keterampilan
b. Sub Seksi Informasi penyuluhan
c. Sub. Seksi Tata Penyuluhan.
6
Pasal 9
Susunan Organisasi Cabang Dinas terdiri dari :
a. Kepala Cabang Dinas
b. Urusan Tata Usaha
c. Petugas Teknis Peternakan.
Pasal 10
Bagan susunan Organisasi Dinas Dinas Daerah sebagaimana tercantum
dalam lampiran Peraturan Daerah ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB V
U R A I A N T U G A S
Bagian Pertama
Kepala Dinas
Pasal 11
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin Dinas Daerah dalam
melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan Bupati
Kepala Daerah dengan memperhatikan petunjuk-petunjuk teknis dari
Dinas Peternakan Propinsi Daerah Tingkat I Bali.
Bagian Kedua
Sub. Bagian Tata Usaha
Pasal 12
1. Sub. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan tata usaha umum;
b. melaksanakan urusan kepegawaian;
7
c. melaksanakan urusan keuangan;
d. melaksanakan urusan perlengkapan;
e. melaksanakan urusan kerumah tanggaan kantor;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2. Sub. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagiaan
yang berada dibawah dan bertangung jawab langsung kepada Kepala
Dinas.
Pasal 13
(1) Urusan Umum mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha di bidang tugasnya;
b. menyelengarakan segala pekerjaan pencatatan, pengetikan,
penggandaan dan pengiriman surat;
c. menyiapkan, menyusun dan merawat arsip/dokumentasi;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub.
Bagian Tata Usaha.
(2) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dibidang tugasnya;
b. menyelenggarakan Tata Usaha Kepegawaian yang meliputi data,
pengangkatan, mutasi, pembinaan karier, pemberhentian/pensiun
Pegawai;
c. merencanakan kebutuhan pegawai;
d. merencanakan, dan melaksanakan usaha kegiatan yang
berhubungan erat dengan pembinaan kesejahteraan pegawai;
e. menyelenggarakan usaha peningkatan mutu pegawai;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub.
Bagian Tata Usaha.
(3) Urusan Keuangan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dibidang tugasnya;
b. merencanakan, menyusun dan melaksanakan Anggaran Rutin;
c. melaksanakan, menghimpun, menata surat-surat yang
berhubungan dengan keuangan Dinas Daerah;
8
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub.
Bagian Tata Usaha.
(4) Urusan Perlengkapan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha di bidang tugasnya;
b. menyusun rencana kebutuhan perlengkapan Kantor;
c. melaksanaan pengadaan perlengkapan Kantor;
d. melakuna pembukuan penerimaan dan pengeluaran barang dan
inventaris Kantor;
e. mengurus pemeliharaan dan penggunaan kendaraan Dinas,
bangunan dan perlengkapan Kantor;
f. menyusun dan penyiapkan tempat rapat;
g. melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Sub.
Bagian Tata Usaha.
(5) Masing-masing urusan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub
Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Seksi Program
Pasal 14
1. Seksi Program mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. mengumpulkan data dan pengolahan data serta penyajian data
dibidang peternakan;
c. mempersiapkan perumusan program dan pengendalian;
d. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program serta
merumuskan saran dan penyesuaian;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas.
2. Seksi Program dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.
9
Pasal 15
1. Sub. Seksi Data dan Stastistik mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Program dibidang tugasnya;
b. melaksanakan pengumpulan, pengolahan data teknis beternak dan
aspek ekonomis usaha peternakan;
c. menyajikan dokumentasi dan publikasi data statistik peternakan;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Program.
2. Sub. Seksi Perumusan dan Pengendalian mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Program dibidang tugasnya;
b. melaksanakan perumusan dan pengendalian komponen proyek
yang meliputi tenaga, dana dan saran dibidang peternakan;
c. melaksanakan perumusan dan pengendalian program dan proyek
dibidang peternakan.
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Program.
3. Sub. Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Program dibidang tugasnya;
b. mengevaluasi pelaksanaan program serta menyusun laporan
pelaksanaan program dan proyek dibidang peternakan;
c. merumuskan saran untuk penyempurnaan pelaksanaan.
4. Masing-masing Sub.Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi program.
10
Bagian keempat
Seksi Produksi
Pasal 16
1. Seksi Produksi mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. menyiapkan dan menyajikan pedoman serta memberikan
bimbingan pengembang biakan ternak dan penyediaan makanan
ternak;
c. menyiapkan dan identifikasi wilayah, serta melaksanakan
penyebaran dan pengembangan bibit ternak;
d. menyiapkan pedoman teknis sistem pencatatan prestasi produksi
dan seleksi bibit ternak, penyediaan makanan ternak;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
2. Seksi produksi dipimpin oleh seseorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.
Pasal 17
1. Sub. Seksi Pembibitan ternak mempunyai tugas :
a. menbantu Kepala Seksi Produksi dibidang tugasnya;
b. melaksanakan bimbingan pembiakan ternak, pencatatan prestasi
produksi dan seleksi bibit ternak;
c. menyiapkan pedoman dan pemberian bimbingan peningkatan
keterampilan teknis peternakan ternak potong, ternak perah, ternak
unggas, ternak kecil, dan aneka ternak;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi.
11
2. Sub. Seksi Makanan Ternak, Pengujian dan Standarisasi Mutu
mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi produksi dibidang tugasnya;
b. melaksanakan pembinaan penyediaan hijauan makanan ternak dan
pemanfaatan limbah pertanian untuk makan ternak;
c. melaksanakan pengujian dan standarisasi mutu bibit ternak bahan
makanan ternak dan makanan ternak;
d. melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh kepala Seksi
Produksi.
3. Sub. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Bibit Ternak mempunyai
tugas :
a. membantu Kepala Seksi dibidang tugasnya;
b. menyiapkan identifikasi wilayah penyebaran;
c. melaksanakan penyebaran dan pengembangan bibit ternak;
d. melaksanakan retribusi ternak pemerintah;
e. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala
Seksi Produksi.
4. Masing-masing Sub. Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi Produksi.
Bagian Kelima
Seksi Usaha Petani Ternak
Pasal 18
1. Seksi Usaha Petani Ternak mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Dinas di bidang tugasnya;
b. menyiapkan rekomendasi memberikan informasi persyaratan dan
prosedur pemberian izin usaha serta melakukan pengawasan dan
penertiban perizinan perusahaan peternakan;
12
c. melakukan pengumpulan informasi dan promosi ternak;
d. melakukan bimbingan permodalan untuk usaha peternakan;
e. melaksanakan tugas – tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
2. Seksi Usaha Petani Ternak dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.
Pasal 19
1. Sub. Seksi Perizinan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. memberikan pelayanan rekomendasi pemberian ijin
perusahaan peternakan perdagangan ternak, makanan ternak
maupun bahan-bahan dari asal ternak;
c. memberikan informasi persyaratan dan prosedur untuk
mendapatan ijin usaha;
d. melaksanakan penerbitan dan penataan perijinan perusahaan
peternakaan;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Usaha Petani Ternak.
2. Sub. Seksi Informasi Pasar mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Usaha Petani Ternak dibidang
tugasnya;
b. melaksanakan pengumpulan mengolah dan menyiapkan data
informasi dan produksi ternak serta memberikan bimbingan
promosi hasil ternak;
c. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap saran
pemasaran ternak dan hasil ternak;
d. melasanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Usaha Petani Ternak.
13
3. Sub. Seksi Permodalan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Usaha Petani Ternak dibidang
tugasnya;
b. memberikan bimbingan akan usaha pemupukan modal
swadaya dan pemanfaatan modal berupa kredit dari pihak
swasta/Bank;
c. memberikan pelayanan rekanan dari usaha peternakan yang
kana mendapat bantuan kredit;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Usaha Penati Ternak.
4. Masing-masing Sub. Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub.
Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Seksi Usaha Petani Ternak.
Bagian Keenam
Seksi Kesehatan Hewan
Pasal 20
1. Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. mengumpulkan, mengolah, menganalisa data penyakit hewan
serta menyebarkan informasi penyakit hewan;
c. menyiapkan dan menyajikan pedoman pembinaan
pengawasan dan pengujian kesehatan bahan makanan,
pedoman penganalisa Zoonosa, pedoman sanitasi, serta
pedoman pembinaan pengawasan perlindungan hewan;
d. menyiapkan dan menyajikan pedoman pembinaan pencegahan
penolakan pemberantasan penyakit hewan, pembinaan
penanggulangaan wabah dan pengawasan lalu lintas hewan;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang dibrikan oleh Kepala
Dinas.
14
Pasal 21
1. Sub. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Kesehatan Hewan dibidang
tugasnya;
b. melaksanakan pengamatan terhadap penyakit hewan;
c. mengumpulkan, mengolah, menganalisa data penyakit
hewan;
d. menyiapkan dan meyebarkan informasi penyakit hewan;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Kesehatan Hewan.
2. Sub. Seksi Kesehatan Masyarakat Veterinair mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Kesehatan Hewan dibidang
tugasnya;
b. melaksanakan pembinaan pengawasan dan pengujian
terhadap kesehatan bahan makanan asal ternak dan obat –
obatan hewan.
c. membuat laporan hasil pembinaan pengawasan dan pengujian
terhadap kesehatan bahan makanan asal ternak dan obat-
obatan hewan;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Kesehatan Hewan.
3. Sub. Seksi Pencegahan, pengendalian dan pemberantasan
penyakit hewan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Kesehatan Hewan dibidang
tugasnya;
b. melaksanakan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan
penyakit hewan;
c. menbuat laporan hasil pelaksanaan dalam pencegahan
pengendalian dan pembrantasan penyakit hewan;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Kesehatan Hewan.
15
4. Masing-masing Sub. Seksi dipimpin oleh Kepala Sub. Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi Kesehatan Hewan.
Bagian Ketujuh
Seksi Penyuluhan
Pasal 22
1. Seksi Penyuluhan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. melakukan program latihan keterampilan bagi para peternak
dalam bentuk kursus-kursus / latihan-latihan;
c. mengumpulkan bahan-bahan informasi penyuluhan dari
segala aspek penerbitan risalah-risalah peternakan;
d. melakukan program penyuluhan di lapangan dan pameran-
pameran serta siaran Pedesaan;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
2. Seksi Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas.
Pasal 23
1. Sub. Seksi Latihan dan Keterampilan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Penyuluhan dibidang tugasnya;
b. menyelenggarakan latihan keterampilan bagi para peternak
dalam bentuk kursus-kursus;
c. mengadakan hubungan kerja sama dengan lembaga-lembaga
pendidikan dan latihan kerja dalam rangka pelaksanaan
latihan keterampilan terpadu;
16
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Penyuluhan.
2. Sub. Seksi informasi Penyuluhan mempunyai tugas:
a. membantu Kepala Seksi Penyuluhan dibidang tugasnya;
b. penyelenggaraan kegiatan perpustakaan dan kliping berita-
berita pembangunan peternakaan;
c. mengumpulkan bahan-bahan informasi penyuluhan dari
segala aspek penerbitan risalah peternakan dan mengadakan
koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pelaksanaan
informasi timbal balik;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Penyuluhan.
3. Sub. Seksi Tata Penyuluhan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Penyuluhan di bidang tugasnya;
b. menyelenggarakan program penyuluhan di Lapangan seperti
ceramah, diskusi temu wicara dan pemutaran film;
c. menyelenggarakan pameran-pameran dan siaran pedesaan
d. melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Seksi Penyuluhan.
4. Masing-masing Sub. Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub.
Seksi yang berada dibawah dan pertanggung jawaban langsung
kepada Kepala Dinas.
Bagian Kedelapan
Cabang Dinas
Pasal 24
Cabang Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Cabang Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas.
17
Pasal 25
1. Kepala Cabang Dinas mempunyai tugas :
a. memimpin Cabang Dinas sesuai dengan tugas pokok yang
telah digariskan dan membina aparatur Kantor Cabang Dinas
agar berdaya guna dan berasil guna;
b. membantu Kepala Dinas dalam menggariskan pelaksanaan
tugas di bidang peternakan;
c. memberikan laporan, saran dan atau pertimbangan-
pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang semua kegiatan
dalam pelaksanaan tugasnya.
2. Urusan Tata Usaha mempunyai tugas dan fungsi :
a. memberikan pelayanan administrasi dalam lingkungan Kantor
Cabang Dinas.
b. melaksanakan urusan kepegawaian;
c. melaksanakan urusan keuangan;
d. melaksanakan urusan perlengkapan;
e. melaksakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan Tata Usaha serta memberikan saran-saran
dan atau pertimbangan – pertimbangan kepada Kepala
Cabang Dinas tentang semua kegiatan dalam pelaksanaan
tugasnya.
3. Urusan Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Cabang Dinas.
4. Petugas Teknis Peternakan mempunyai tugas-tugas teknis
peternakan.
5. Petugas Teknis Peternakan berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Cabang Dinas.
18
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 26
1. Dalam melaksakan tugasnya antara Dinas Daerah dan Instansi
Vertikal yang urusannya sejenis wajib di selenggarakan atas
dasar hubungan fungsional dengan cara yang sebaik-baiknya.
2. Dalam melaksankan tugasnya antara Dinas Daerah dan Dinas
Peternakan Daerah Tingkat I Bali wajib diselenggarakan atas
dasar hubungan fungsional dengan cara sebaik-baiknya.
Pasal 27
1. Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan
perinsip koordinasi baik, dalam lingkungan Dinasnya dalam
hubungan antara Dinas dengan Instansi-instansi lainnya.
2. Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah.
3. Kepala Dinas wajib memberikan petunjuk, membimbing dan
mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang
berada dalam lingkungan Dinasnya.
4. Bilamana Kepala Dinas memandang perlu untuk mengadakan
perubahan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Bupati
Kepala Daerah maka hal tersebut harus diajukan kepada Bupati
Kepala Daerah untuk mendapat keputusan.
19
Pasal 28
1. Setiap pimpinan satuan organisasi/unit kerja yang terdapat dalam
lingkungan Dinas Daerah bertanggung jawab memimpin
mengkoordinasikan memberi bimbingan serta petunjuk-petunjuk
pelaksanaan bagi petugas bawahannya.
2. Setiap pimpinan satuan organisasi / unit kerja dalam lingkungan
Dinas Daerah wajib mengikuti dengan mematuhi petunjuk-
petunjuk dan menyampaikan laporan pada waktunya kepada
atasannya.
3. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kesatuan
organisasi dari bawahannya, diolah dan digunakan sebagai bahan
untuk menyusun laporan lebih lanjut.
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 29
1. Kepala Dinas, Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi,
diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Bali atau usul Bupati Kepala Daerah.
2. Kepala Cabang Dinas, Kepala Urusan, Kepala Sub. Seksi Petugas
Teknis diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah
atas usul Kepala Dinas.
Pasal 30
Jenjang kepangkatan dan susunan kepegawaian Dinas akan diatur
tersendiri sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang
berlaku.
20
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 31
Pembiayaan kegiatan Dinas Daerah disediakan dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Badung serta subsidi dengan bantuan dana dari Pemerintah atasan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
1. Hal-hal yang belum diatur sepanjang menyangkut pelaksanaan
Peraturan Daerah ini ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kepala
Daerah.
2. Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Keputusan Bupati
Kepala Daerah Tingkat II Badung tanggal 1 Maret 1988 Nomor
161 Tahun 1988 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Peternakan Daerah Tingkat II Badung
dinyatakan tidak berlaku lagi.
3. Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
Denpasar, 8 Nopember 1990
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TINGKAT II BADUNG
K E T U A,
ttd. ttd.
I GUSTI KETUT ADHIPUTRA,SmHk. I G.B. ALIT PUTRA
21
Disahkan oleh
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali
dengan Keputusan
Tanggal 29 - 7 - 1991 Nomor 475 Tahun 1991
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
Nomor : 34 Tanggal : 16 Nopember 1991
Seri : D Nomor : 31
SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH
ttd
DRS. IDA BAGUS YUDARA PIDADA
PEMBINA
Nip. 010045843
22
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
NOMOR 12 TAHUN 1990
TENTANG
PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
DINAS PETERNAKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG.
I. Umum
Dengan Peraturan DaerahPropinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor 18 Tahun 1989
telah diserahkan sebagian urusan Pemerintah Daerah Tingkat II di Bali, sejalan
dengan penyerahan sebagian urusan tersebut, pengembangan dan peningkatan potensi
Peternakan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat menjadi tugas dan tanggung
jawab Pemerintah Daerah Tingkat II Badung.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 Cukup jelas
Pasal 2 Cukup jelas
Pasal 3 Cukup jelas
Pasal 4 Cukup jelas
Pasal 5 Cukup jelas
Pasal 6 Cukup jelas
Pasal 7 Cukup jelas
Pasal 8 Cukup jelas
Pasal 9 Cukup jelas
Pasal 10 Cukup jelas
Pasal 11 Cukup jelas
Pasal 12 Cukup jelas
Pasal 13 Cukup jelas
Pasal 14 Cukup jelas
Pasal 15 Cukup jelas
Pasal 16 Cukup jelas
Pasal 17 Cukup jelas
23
Pasal 18 Cukup jelas
Pasal 19 Cukup jelas
Pasal 20 Cukup jelas
Pasal 21 Cukup jelas
Pasal 22 Cukup jelas
Pasal 23 Cukup jelas
Pasal 24 Cukup jelas
Pasal 25 Cukup jelas
Pasal 26 Cukup jelas
Pasal 27 Cukup jelas
Pasal 28 Cukup jelas
Pasal 29 Cukup jelas
Pasal 30 Cukup jelas
Pasal 31 Cukup jelas
Pasal 32 Cukup jelas
24
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH TINGKAT II BADUNG
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR : 12 TAHUN 1990
TANGGAL : 8 NOPEMBER 1990
TENTANG :PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II
BADUNG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TINGKAT II BADUNG KETUA,
ttd ttd
I GUSTI KETUT ADHIPUTRA, Sm HK I G.B. ALIT PUTRA
SUB BAG. TATA USAHA
URUSAN UMUM URUSAN
KEPEGAWAIAN
URUSAN
KEUANGAN
SEKSI
PENYULUHAN
SEKSI KESEHATAN
HEWAN
SEKSI USAHA
PETANI TERNAK
SEKSI
PRODUKSI
SEKSI
BINA PROGRAM
SUB. SEKSI DATA DAN
STATIRTIK
SUB. SEKSI PERUMUSAN
DAN PENGENDALIAN
SUB. SEKSI EVALUASI
DAN LAPORAN
SUB. SEKSI
PEMBIBITAN TERNAK
SUB. SEKSI MAKANAN
TERNAK PENGUJIAN
DAN SETANDARISASI
MUTU
SUB. SEKSI
PENYEBARAN DAN
PENGEMBANGAN BIBIT
TERNAK
SUB. SEKSI
PERMODALAN
SUB. SEKSI
INFORMASI
PASAR
SUB. SEKSI
PERIJINAN
PERUSAHAAN
SUB. SEKSI
PENGAMATAN
PENYAKIT HEWAN
SUB. SEKSI
KESEHATAN
MASYARAKAT
VETERINER
SUB. SEKSI
PENCEGAHAN
PENGENDALIAN
PEMBERANTASAN
PENYAKIT HEWAN
SUB. SEKSI
INFORMASI
PENYULUHAN
SUB. SEKSI
LATIHAN DAN
PENANGANAN
CABANG NIAS
URUSAN TATA
USAHA
PETUSA TEKNIS
PETERNAKAN
KEPALA DINAS
URUSAN
PERLENGKAPAN
SUB. SEKSI
TATA
PENYULUHAN