pembekalanstatus.pptx

60
PEMBEKALAN DM MATA Dr. Alfa Sylvestris, SpM Dr. Bragastio Sidharta, MSc, SpM Dr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM

Transcript of pembekalanstatus.pptx

Slide 1

PEMBEKALAN DM MATADr. Alfa Sylvestris, SpMDr. Bragastio Sidharta, MSc, SpMDr. Yuliono Trika Nur Hasan, SpM

ANAMNESA MATAKeluhan utama Mata merah kabur ? (+ / -)Mata putih kabur ? (+ / -)Nyeri ?Nrocoh ?Sekret ?Gatal ?Silau ?Mengganjal ?Melihat dobel?Yang meringankan gejala ?Yang memperberat gejala ?

AnamnesaPerjalanan penyakit sekarangSejak kapan keluhan munculSifat keluhan : menetap, hilang timbul, membaik/memburuk dengan apa?R. alergiRPDRiwayat penyakit sistemik : DM, HTTrauma mataOperasi mataKonsumsi obat-obatanRTx R.KeluargaR. Sosial dan kontak

STATUS GENERALKUTDGDA (bila ada)Status neurologis motoris dan sensoris, N.cranialisANAMNESA Sangat bermanfaat. (membantu 70% dalam menentukan diagnosa ) Meliputi :- Keluhan utama- Keluhan tambahan - Riwayat penyakit yang lampau - Riwayat penyakit keluarga - Obat-obat yang sudah dipakaiSTATUS LOKALISSEGMEN ANTERIOR senter / slit lampVisus (naturalis dan cc)SuperciliaCiliaPalpebraKonjungtivaKorneaCOAIrisPupilLensaTIO

PEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)

Fungsi penglihatan meliputi:- Penglihatan sentral - Penglihatan perifer- Penglihatan warna Penglihatan sentral:Penglihatan sentral naturalPenglihatan sentral dengan koreksiPEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)Tajam penglihatan (Visual acuity)Tajam penglihatan = jarak penglihatan aktual : jarak penglihatan standarJarak penglihatan standar:Kartu snellen: 5 meter/20 kaki (feed)Hitung jari: 60 meterLambaian tangan: 300 meterPersepsi cahaya: tak terhingga

PEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)

Kartu snellenSetiap huruf pada kartu snellen pada jarak tertentu akan membuat sudut sebesar 5 menitPemeriksaan pada jarak 5 meter atau 20 kaki (feed)PEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)

Kartu snellenPEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)

Kartu Snellen Diperiksa mata KANAN dulu Mata ditutup dengan telapak tangan Hasil pemeriksaan Tajam Penglihatan = x/5 atau x/20

PEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)Hitung JariDikerjakan apabila penderita tidak bisa diperiksa dengan kartu snellenJarak penglihatan standar : 60 meterHasil pemeriksaan: Tajam penglihatan = x/60PEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)Lambaian TanganDilakukan apabila penderita tidak dapat menghitung jariJarak penglihatan standar : 300 meterPemeriksaan lambaian tangan dilakukan pada jarak 1 meterHasil pemeriksaan: Tajam penglihatan = 1/300

PEMERIKSAAN DASAR(FUNGSI PENGLIHATAN)Persepsi cahayaDilakukan apabila penderita tidak dapat melihat lambaian tanganDengan penlightPenderita hanya dapat membedakan ada tidaknya persepsi cahaya Jarak penglihatan standar : tak terhingga (~)Hasil pemeriksaan: Tajam penglihatan = 1/~ atau LPDilanjutkan dengan proyeksi illuminasi XPEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)Segmen anterior meliputi:PalpebraKonjungtivaKorneaBilik mata depanIrisPupilLensaPemeriksaan harus berurutan dari LUAR ke DALAM

PEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)

Konjungtiva palpebra superiorPEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)

Konjungtiva palpebra superiorPEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)

Konjungtiva palpebra inferiorPEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)

KorneaPEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)

Bilik mata depanPEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)

Iris dan pupilPEMERIKSAAN DASAR(SEGMEN ANTERIOR)

LensaPEMERIKSAAN KHUSUS/SPESIFIKSegmen posterior / funduskopiTekanan intra okuliTajam penglihatan periferTajam penglihatan warnaPewarnaan dg fluorescein.Placido diskGonioscopyFundal fluorescein angiography etc. PEMERIKSAAN KHUSUS(SEGMEN POSTERIOR)Segment posterior:Corpus Vitreous/ Badan KacaPapil N. IIPembuluh darah retinaRetina/Lapisan saraf mataMakulaPupil harus didilatasikan maksimal (midriasis maksimal)Pemeriksaan menggunakan alat: - Oftalmoskop direk - Oftalmoskop indirekSEGMEN POSTERIOR FUNDUSKOPIFRMediaPN IIVasaRetinaMakulaPEMERIKSAAN KHUSUS(SEGMEN POSTERIOR)

Oftalmoskop DirectPEMERIKSAAN KHUSUS(SEGMEN POSTERIOR)

Pemeriksaan dengan oftalmoskop direkPEMERIKSAAN KUSUS(SEGMEN POSTERIOR)

Pemeriksaan dengan oftalmoskop indirekPEMERIKSAAN KHUSUS(SEGMEN POSTERIOR)

PEMERIKSAAN KHUSUS(SEGMEN POSTERIOR)

PEMERIKSAAN KHUSUS(TEKANAN INTRA OKULI) Untuk mengetahui tekanan bola mata Pemeriksaan manual/digital Pemeriksaan dengan alat: Indentasi : Tonometer Schiotz Aplanasi : Tonometer GoldmannPEMERIKSAAN KHUSUS(TEKANAN INTRA OKULI)

Pemeriksaan digitalPEMERIKSAAN KHUSUS(TEKANAN INTRA OKULI)

Pemeriksaan dengan tonometer SchiotzPEMERIKSAAN KHUSUS(TEKANAN INTRA OKULI)

Pemeriksaan dengan tonometer aplanasi GoldmannDIAGNOSA DDPEMERIKSAAN PENUNJANG-lab-fluoresin tes-anel tes-pengecatan / kultur-dsbKONSULTASI KE BAGIAN LAINTERAPI-medikamentosa-operatif-lain-lain-edukasi

Kegawat daruratan mataPenyebab :Mekanik :Tajam TumpulBahan kimiaAsam BasaFisik CahayaKegawatan mataKondisi yang mengancam kebutaan menetap atau kehilangan bola mata dalam beberapa jam jika tidak segera ditanganiLaserasi korneaUlkus kornea dengan komplikasiLuksasi lensa ke anteriorKondisi penyakit kronis yang berubah menjadi kondisi yang mengancam penglihatanUveitis dengan serangan glaucoma akutKatarak imaturdengan glaucoma sekunder sudut tertutup

Tipe masalah kegawatanPRINSIP PENANGANANMemahami penyebab causatifMemahami penyakit sistemik yang berhubungan systemic condition (HT, DM, Neoplasia, infeksi jamur)DO NO HARMMemahami ekspektasi atau resiko yang akan terjadiPahami kemampuan dan keterbatasan kitaKonsulkan ke ophthalmologist

Laserasi kelopakLaserasi konjungtiva

Erosi kornea

Hifema di bilik mata depan

Trauma Luksasi lensa

Lensa jatuh di dalam badan kacaTepi lensa terlihat pada pupilBadan kaca berwarna lebih hitam Perdarahan preretinaKoagulum di depan retinaRetina di belakang perdarahan tidak terlihat

Perdarahan subhialoidKoagulum di dalam kantung hialoid

TraumaBasaKornea keruh akibatReaksi persabunan KonjungtivaIskemiaPerdarahan

Ruda paksa dengan bahan alkaliKlasifikasi Hughes :Grade I: Iskemia limbus minimal atau tidak adaGrade II:Iskemia limbus kurang dari 2 kuadran limbusGrade III:Iskemia limbus lebih dari 3 kuadran limbusGrade IV:Iskemia pada seluruh limbus, seluruh permukaan epitel konjungtiva dan bilik mata depan

Penyebab kebutaan di indonesiaKatarak ( 52%)Glaukoma (13,4%)Gangguan refraksi yang tidak terkoreksi ambliopia (9,5%)Penyakit retina (8,5%) ARMD dan Diabetik retinopatiKelainan kornea (8,4%)

SELAMAT BEKERJA