PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP...

52
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP DI KABUPATEN KLUNGKUNG Tim Pelaksana: Dr. Ni Made Pujani, M.Si. (Ketua), NIDN. 0004116302 Drs. I Made Danu Budhiarta, M.Pd. (Anggota) NIDN. 0020025403 Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn, M.Ds. (Anggota) NIDN. 0004057406 Dibiayai dari Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2018 Revisi 1 tanggal 8 Maret 2018 Sesuai dengan Kontrak Pengabdian kepada Masyarakat Nomor: 520/UN48.15/PM/2018 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN 2018

Transcript of PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP...

Page 1: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI

GURU-GURU IPA SMP DI KABUPATEN KLUNGKUNG

Tim Pelaksana:

Dr. Ni Made Pujani, M.Si. (Ketua),

NIDN. 0004116302

Drs. I Made Danu Budhiarta, M.Pd. (Anggota)

NIDN. 0020025403

Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn, M.Ds. (Anggota)

NIDN. 0004057406

Dibiayai dari

Dana DIPA BLU Universitas Pendidikan Ganesha

nomor SP DIPA/042.01.2.400987/2018 Revisi 1 tanggal 8 Maret 2018

Sesuai dengan Kontrak Pengabdian kepada Masyarakat

Nomor: 520/UN48.15/PM/2018

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN 2018

Page 2: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

ii

Page 3: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

iii

TIM PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Dr. Ni Made Pujani, M. Si.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 196311041988032001

d. Disiplin Ilmu : Fisika

e. Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I/IV b

f. Jabatan Fungsional/ Struktural : Lektor Kepala

g. Fakultas/Jurusan : FMIPA/Pendidikan Fisika

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 10 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana 1

a. Nama Lengkap : Drs. I Made Danu Budhiarta, M.Pd.

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 195402201989031001

d. Disiplin Ilmu : Pendidikan Olahraga

e. Pangkat/Golongan : Pembina Tk. I/ IVb

f. Jabatan Fungsional/ Struktural : Lektor Kepala / -

g. Fakultas/Jurusan : FOK/ PJKR

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 8 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana 2

a. Nama Lengkap : Ni Nyoman Sri Witari, S.Sn, M.Ds.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197405042006042001

d. Disiplin Ilmu : IPA (Fisika)

e. Pangkat/Golongan : Penata/ IIIc

f. Jabatan Fungsional/ Struktural : Lektor

g. Fakultas/Jurusan : FBS/ DKV

h. Waktu untuk Kegiatan ini : 8 jam/minggu

Page 4: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

iv

PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI

GURU-GURU IPA SMP DI KABUPATEN KLUNGKUNG

Oleh

Ni Made Pujani, I Made Danu Budhiarta, dan Ni Nyoman Sri Witari

Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan

penguasaan guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung dalam bidang Astronomi

untuk mengantisipasi rendahnya prestasi belajar siswa dan sebagai persiapan Olimpiade

Astronomi. Sasaran kegiatan adalah guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung

sebanyak 20 orang. Tempat kegiatan di SMP Negeri 1 Banjarangkan dengan melibatkan

MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung. Kegiatan dilakukan selama dua hari yaitu

tanggal 4 dan 5 Agustus 2018 dengan memberikan pemantapan materi dan pelatihan

penyelesaian Soal-soal Olimpiade Astronomi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa

pelaksanaan pelatihan berjalan baik. Penguasaan guru dalam bidang astronomi setelah

pelatihan mengalami peningkatan. Tanggapan peserta adalah positif dan guru-guru

sangat antusias mengikuti pelatihan hingga selesai. Kendala yang ditemui dalam

pelaksanaan pelatihan adalah tinggkat kesukaran soal olimpiade relatif sulit sehingga

diperlukan waktu lebih banyak dalam pembahasan soal.

Kata Kunci: astronomi, olimpiade, guru IPA

ABSTRACT

This P2M activity aims to improve the mastery of astronomy in Junior High School

teachers at Klungkung Regency in the realm of the astronomics. This is done in order to

anticipate the low student achievement in the realm of astronomy and as preparation

towards Astronomy Olympiads. The activities is done by providing the materials and

the completion of the questions of Astronomy Olympiads. This activity was held at

SMP Negeri 1 Banjarangkan. The training has been held two times, namely the 4th and

August 5th, 2018. The results of this activity show that the implementation of training

lasted smoothly. The quality of the teachers in mastering the material about the

astronomics has increased. The response of participants was positive and the teachers

are very enthusiastic attended the training until finish.

Keywords: astronomics, olympiade, natural science teachers

Page 5: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena

berkat rakhmatNya-lah maka penulis dapat menyelesaikan laporan Pengabdian Kepada

Masyarakat, dengan judul: “Pembekalan Materi Astronomi Bagi Guru-Guru IPA SMP

di Kabupaten Klungkung.”

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada semua pihak

yang telah memberikan kontribusi dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai

dengan penulisan laporan ini, diantaranya kepada yth:

1. Ketua LPPM Undiksha, atas bantuan dana yang diberikan.

2. Kepala SMP N 1 Banjarangkan Kabupaten Klungkung, yang telah mengijinkan

kami untuk memanfaatkan fasilitas ruang pertemuan yang ada di SMPN 1

Banjarangkan.

3. Gede Mudiana, S.Pd., selaku Ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung,

atas dukungan dan kerjasamanya

4. Semau pihak yang telah membantu menyukseskan kegiatan P2M ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk

meningkatkan kualitas pendidikan melalui pelatihan bagi para guru. Masukan dari

pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini.

Singaraja, 30 Oktober 2018

Tim Pelaksana,

Page 6: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

vi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL …………………………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. ii

TIM PELAKSANA ………………………………………………………. iii

ABSTRAK………………………………………………………………… iv

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. vi

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. vii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. viii

I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1

A. Analisis Situasi ……………………………………………………… 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ……………………………….. 4

C. Tujuan Kegiatan …………………………………………………….. 4

D. Manfaat Kegiatan …………………………………………………… 4

II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………… 6

A. Hakekat IPA dan Implikasinya dalam Pembelajaran ……………… 6

B. Kualitas Guru ………………………………………………………. 7

C. Pengaruh Kualitas Guru terhadap Prestasi belajar Siswa ………….. 8

III METODE PELAKSANAAN ……………………………………..…… 11

A. Kerangka Pemecahan Masalah ……………………………….…… 11

B. Realisasi Pemecahan Masalah …………………………………...... 12

C. Khalayak Sasaran …………………………………………………. 12

D. Metode Pelaksanaan Kegiatan …………………………………...... 13

IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………... 15

A. Hasil Kegiatan ..……………………………………………………. 15

B. Pembahasan ……………………………………………………...… 16

V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………… 18

A. Simpulan …………………………………………………………... 18

B. Saran ………………………………………………………………. 18

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………... 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………… 21

Page 7: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Alur Kerja Pemecahan Masalah …………………… 11

Page 8: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran:

01 Bukti publikasi di seminar nasional………………………………. 22

02 Artikel ........... ……………………………………………………. 23

03 Foto Kegiatan…….……………………..………………………… 30

04 Materi Pelatihan....................................…………………………… 33

05 Kontrak Kerja ......………………………………………………… 44

Page 9: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

Astronomi adalah sains mengenai jagat raya yang mempelajari obyek-obyek

langit individu seperti planet, bulan, bintang dan galaksi serta struktur skala besar dari

jagat raya secara keseluruhan (Tim Pembina Olimpiade Astronomi, 2010). Secara

alamiah Astronomi memiliki konsep pemikiran dan pemahaman yang terintegrasi secara

simultan baik dalam perkembangan ilmunya, teknologinya, terapan teknisnya, maupun

pendidikannya. Dalam hal ini, astronomi dan IPA (fisika) merupakan materi pelajaran

di SMP/SMA yang terpadu secara integral, di mana konsep-konsep Astronomi

melibatkan konsep-konsep fisika. Konsekwensinya, keberhasilan siswa dalam pelajaran

Astronomi dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menerapkan konsep-konsep fisika

yang relevan ke bidang Astronomi. Hal ini pula yang dijadikan acuan, di mana dalam

kurikulum sebagian materi Astronomi menjadi bagian dari mata pelajaran fisika,

sehingga pengajar Astronomi di SMP maupun SMA umumnya adalah guru IPA atau

guru fisika.

Dampak dari adanya jalinan yang terintegrasi antara Fisika dan Astronomi,

adalah ada kecendrungan belum mapannya penguasaan materi Astronomi tersebut oleh

guru Fisika, karena Astronomi memerlukan pemahaman tersendiri dan cakupan

materinya sangat luas. Mengingat ketidak sesuaian kualifikasi guru Astronomi dengan

bidang keahliannya itu, maka kualitas penguasaan guru dalam bidang Astronomi perlu

ditingkatkan, sehingga mereka menjadi tenaga guru yang terampil dalam mengelola

pembelajaran. Salah satu alternatif yang dipandang cukup visibel untuk dilakukan

adalah melalui penyegaran akademis (refreshing program) yang inti kegiatannya

meliputi pembekalan materi astronomi untuk penyegaran penguasaan bidang

Astronomi. Melalui program ini, guru diharapkan memperoleh “sesuatu” yang baru dan

dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan tugas dan profesinya yang nantinya

secara langsung dapat meningkatkan produktivitas kerjanya seperti, mampu

memberikan pembinaan di bidang Astronomi bagi anak didiknya menuju olimpiade

Astronomi. Bila kualitas pengetahuan guru Astronomi meningkat, akan berimplikasi

pada kualitas pelaksanaan PBM, dan akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi

bidang Astronomi.

Page 10: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

2

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Averch et.al,1984 dan

Jamison,1974 (dalam Pujani, 2013) menemukan bahwa pengaruh variabel kualitas guru

cukup efektif terhadap prestasi belajar yang dicapai siswanya. Dalam pembelajaran IPA

di SD se Kabupaten Buleleng, hasil penelitian Wirta, dkk., 1990 (dalam Pujani, 2014)

menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara kualitas guru

dengan prestasi belajar siswanya. Khusus dalam bidang Kebumian dan Astronomi

(IPBA), hasil penelitian Pujani (2010, 2011) menemukan bahwa pembekalan

keterampilan laboratorium IPBA bagi calon guru fisika dapat meningkatkan

keterampilan calon guru dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan praktikum

IPBA serta dapat meningkatkan kemampuan generik sains dan penguasaan materi

IPBA. Hasil penelitian hibah bersaing Pujani, dkk. (2013, 2014, dan 2015) juga

menemukan bahwa pembelajaran IPBA dengan menggunakan alat peraga praktikum

sederhana dapat meningkatkan penguasaan konsep calon guru sains.

Temuan hasil penelitian Pujani di atas sudah diterapkan pada kegiatan P2M di

beberapa sekolah. Tim pelaksana pengabdian masyarakat telah melakukan kegiatan

berupa pembekalan materi astronomi bagi guru-guru SMP/SMA di Kabupaten Buleleng

(tahun 2016) dan bagi guru-guru IPA kota Amlapura tahun 2017. Hasil kegiatan

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penguasaan peserta pada bidang konten

astronomi dan dalam penyelesaian soal olimpiade astronomi. Berdasarkan manfaat yang

diperoleh, pihak MGMP IPA Kabupaten Klungkung menyampaikan permintaan pada

tim agar memberikan pelatihan astronomi bagi guru-guru IPA SMP agar memudahkan

guru IPA SMP dalam pembinaan peserta olimpiade astronomi di sekolahnya. Oleh

karena itulah perlu kiranya dilakukan kegiatan pelatihan materi Astronomi bagi para

guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung.

Kabupaten Klungkung sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Bali, memiliki

visi dan misi pembangunan yang berorientasi pada sektor pariwisata, pertanian,

pendidikan, dan kesehatan. Pada sektor pendidikan, salah satu misi pembangunan

Kabupaten Klungkung adalah menjadikan Klungkung sebagai kota pendidikan.

Realisasi dari hal itu telah dituangkan dalam berbagai kebijakan daerah, antara lain

dengan memfasilitasi pembangunan lembaga pendidikan mulai dari jenjang taman

kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT).

Berdasarkan hasil survai oleh tim pelaksana, diperoleh gambaran bahwa salah

satu permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung

adalah terbatasnya dana untuk melaksanakan program in-service training bagi para

Page 11: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

3

guru. Di sisi lain, kualifikasi dan profesionalisme para tenaga pendidik (guru) yang ada

di Kabupaten Klungkung, khususnya guru bidang studi IPA (Astronomi) di SMP

banyak yang belum sesuai dengan bidang tugasnya, termasuk pula masih kurangnya

kemampuan dan keterampilan-keterampilan profesional guru dalam mengajar

Astronomi.

Pembelajaran IPA (astronomi) sebagai bidang studi yang secara formal wajib

dibelajarkan pada jenjang pendidikan SMP, saat ini dihadapkan pada tantangan untuk

mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya. Hal ini mengingat

bahwa mulai tahun 2005 Astronomi dilombakan dalam ajang bergengsi yaitu pada

olimpiade tingkat nasional. Khusus untuk Kabupaten Klungkung, partisipasi di bidang

olimpiade astronomi bagi siswa SMP/SMA baru mulai tahun 2006,tetapi belum ada

yang bisa menembus hingga lulus di tingkat nasional, sebagaimana diinformasikan

melalui internet, untuk bidang olimpiade astronomi belum ada siswa SMP/SMA wakil

dari Kabupaten Klungkung atau pun wakil Propinsi Bali yang berhasil meraih medali

(www.olimpiade-sains.org). Oleh karena itu, Dinas Pendidikan bersama-sama dengan

seluruh SMP/SMA yang ada di Kabupaten Klungkung perlu sesegera mungkin

melakukan persiapan pembinaan bidang Astronomi SMP/SMA yang terprogram dan

kontinu, karena rendahnya prestasi belajar Astronomi bagi siswa SMP/SMA di wilayah

Kabupaten Klungkung tidak terlepas dari kurangnya pembinaan oleh guru (faktor guru)

dan karakteristik materi. Upaya penyegaran materi Astronomi ini sangat perlu dilakukan

untuk mengantisipasi pelaksanaan Olimpiade Astronomi tahun 2018.

Masalah-masalah di atas bukan saja dihadapi dan dialami oleh guru Astronomi

di Kabupaten Klungkung yang baru bertugas dengan masa kerja kurang dari 5 tahun,

tetapi guru yang sudah berpengalaman mengajar lebih dari 10 tahun pun mengalami hal

yang sama. Menyadari demikian urgennya persoalan tersebut, maka dalam rangka

pengabdian masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha, persoalan menyangkut

peningkatan wawasan dan kemampuan guru dalam bidang Astronomi, khususnya pada

jenjang SMP sangat layak untuk dijadikan sebagai salah satu tema atau fokus kegiatan.

Hal ini bermanfaat bagi perbaikan kualitas proses dan produk pendidikan pada level

SMP melalui refreshing program bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung .

Mencermati hal di atas perlu kiranya dilakukan kegiatan berupa “Pembekalan

Materi Astronomi bagi Guru-Guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung”, agar guru-guru

memiliki pengetahuan Astronomi yang memadai. Lebih lanjut, dengan meningkatnya

Page 12: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

4

kemampuan guru diharapkan para guru mampu membina siswanya dalam menghadapi

olimpiade Astronomi.

B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Dari paparan di atas dapat diidentifikasi hal-hal berikut:

(1) bahwa guru Astronomi yang mengajar di SMP yang ada di wilayah Kabupaten

Klungkung masih banyak yang belum sesuai kualifikasinya dengan bidang

tugasnya. Di samping itu, kemampuan penguasaan materi dan keterampilan

profesional guru dalam mengajar Astronomi di SMP masih rendah. Oleh karena itu

perlu diadakan program re-freshing bagi guru-guru dalam upaya peningkatan

kualitas penguasaan bidang Astronomi.

(2) bahwa hasil belajar Asronomi siswa bergantung pada kualitas PBM yang

dilaksanakan guru. Mengingat Astronomi merupakan ilmu-ilmu dasar yang harus

ditanamkan secara benar sejak dini, maka diperlukan kualitas pelaksanaan PBM

yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas pengetahuan guru

pengajar Astronomi (IPA). Bila kualitas pengetahuan guru tentang Astronomi

meningkat akan berimplikasi pada peningkatan kualitas pelaksanaan PBM, dan

akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi belajar Astronomi siswa, sehingga

siswa memiliki peluang untuk tampil dalam event olimpiade.

Berdasarkan uraian dan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan pokok

yang hendak diurai melalui program ini adalah: “Bagaimanakah cara meningkatkan

penguasaan Astronomi Guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung sebagai

persiapan menuju olimpiade Astronomi?

C. TUJUAN KEGIATAN

Berdasarkan analisis potensi dan rumusan masalah di atas, maka secara spesifik

tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

menyelesaikan soal-soal Astronomi bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung

sebagai persiapan menuju Olimpiade Astronomi.

D. MANFAAT KEGIATAN

Kegiatan ini nantinya diharapkan bermanfaat bagi:

1. Pemerintah Kabupaten Klungkung, khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten

Klungkung, bahwa program ini dapat membantu merealisasikan salah satu program

Page 13: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

5

yang telah disusun dalam rencana pembangunan pendidikan di Klungkung, Provinsi

Bali, khususnya pada jenjang SMP, yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan

guru dalam melakukan kegiatan-kegiatan akademis untuk mendukung tugas-tugas

profesionalnya, sehingga secara langsung berdampak bagi peningkatan produktivitas

pendidikan di Kabupaten Klungkung.

2. Guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung, program ini sangat bermanfaat dalam

meningkatkan kualitas penguasaan bidang Astronomi sehingga nantinya mereka

dapat memiliki pengetahuan materi Astronomi yang memadai megingat pengajar

Astronomi SMP umumnya adalah guru IPA, serta mampu membina siswa dalam

persiapan menghadapi Olimpiade Astronomi.

3. Universitas Pendidikan Ganesha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin

kerjasama yang mutualis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehingga

tenaga dan berbagai potensi yang ada dapat disumbangkan kepada khalayak luas,

khususnya yang berkenaan dengan sektor pendidikan.

Page 14: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakekat IPA dan Implikasinya dalam Pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada hakekatnya mencakup dua dimensi yaitu

dimensi produk dan dimensi proses. Dimensi Produk mengandung sekumpulan

pengetahuan baik berupa konsep-konsep, prinsip-prinsip, maupun hukum-hukum

sebagai hasil penelitian dan pikiran para ilmuwan (saintis). Sedangkan dimensi proses

IPA berisi sekumpulan keterampilan-keterampilan dasar yang mencerminkan suatu

proses. Jadi keterampilan- keterampilan IPA meliputi: mengamati /mengobservasi,

mengklasifikasikan/ kategorisasi, mengukur/ melakukan pengukuran, mengajukan

pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan penyelidikan/ percobaan,

menginterpretasikan /menafsirkan hasil pengamatan, dan berkomunikasi.

Untuk dapat mengajarkan IPA dengan baik dan tepat maka seorang guru

haruslah memahami tentang pengertian dan hakekat dari IPA.Mengajar sains

merupakan upaya guru dalam membelajarkan siswanya tentang sains.Mengajar dalam

pengertian ini berarti memberi arah sekaligus mengembangkan pemerolehan konsep-

konsep sains oleh siswa sendiri. Oleh sebab itu proses mengajar lebih didasari oleh

kepentingan siswa dalam mendapatkan konsep-konsep, prinsip, keterampilan serta sikap

yang dilandasi metode ilmiah. Trowbridge (dalam Suastra dan Pujani, 1999)

menjelaskan tentang mengajar yang berorientasi pada belajar penemuan (discovery),

bahwa dengan upaya mengajar diharapkan terjadi personal meaning tentang sains pada

diri siswa.

Belajar sains atau mempelajari sains bagi pebelajar tidak lagi sebagai

penerimaan informasi tentang sains akan tetapi merupakan suatu proses pengembangan

keterampilan berpikir mengenai konsep sains. Dengan demikian strategi belajar yang

digunakanpun harus dikondisikan pada kegiatan-kegiatan yang berdimensi fisik dan

psikis kognitif. Piaget sebagaimana disitir oleh Labinowict, 1980 (dalam Suastra dan

Pujani, 1999) menyatakan bahwa pengetahuan sains akan baik jika dipelajari dengan

cara active construction. Ini berarti bahwa siswa diarahkan untuk membangun

pengetahuannya secara aktif. Untuk itu strategi belajar hendaknya ditujukan kepada

student centered, sehingga siswa sepenuhnya terlibat pada proses pembelajarannya.

Kreativitas dalam sains juga terjadi bila siswa melakukan penemuan ilmiah

untuk mereka sendiri walaupun informasi semacam itu telah diketahui orang lain

Page 15: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

7

(Adang, 1985 dalam Suastra dan Pujani, 1999). Prinsip-prinsip dasar itu pasti tercantum

dalam buku teks, tetapi penerapan khusus atau inovasi-nya perlu ditentukan oleh siswa.

Lebih lanjut Adang (1985), menyatakan bahwa untuk melatih berfikir kreatif siswa

hendaknya diberi kesempatan:

1. Mengajukan pertanyaan yang mengundang berpikir selama PBM berlangsung.

2. Membaca buku-buku yang mendorong untuk melakukan studi lebih lanjut.

3. Merasakan kemudahan dalam mengambil isu atau menyatakan ide atau proses.

4. Memodifikasi atau menolak usulan yang orisinil dari seseorang tanpa

mencemoohnya.

5. Merasa bebas dalam mengajukan tugas pengganti yang mempunyai potensi kreatif.

6. Menerima pengakuan yang sama untuk berpikir kreatif seperti juga untuk hasil

belajar yang berupa mengingat.

Dari uraian di atas maka pengajaran IPA yang memungkinkan siswa untuk

mengembangkan kreativitas berpikirnya adalah pengajaran IPA dengan melibatkan

keterampilan-keterampilan proses IPA. Hal ini akan dapat dilakukan melalui pengajaran

IPA dengan pendekatan keterampilan proses IPA (Ratna Wilis Dahar 1989:13)

B. Kualitas Guru

Guru adalah merupakan sub sistem pengelola yang sangat menentukan

keberhasilan suatu PBM. Oleh karena itu guru dituntut memiliki kemampuan untuk

mengelola kelas dengan suatu metode serta pendekatan mengajar yang mesti

diterapkannya. Namun, mengajar adalah serangkaian aktivitas yang sangat kompleks,

oleh karenanya sangat sulit untuk menentukan guru yang bagaimana guru yang

berkualitas. Ada kalanya guru berhasil dalam mengajar IPA di Sekolah Dasar, tetapi

tidak berhasil jika dia ditugaskan mengajar IPA di SMP, atau sebaliknya. Demikian pula

guru yang memiliki gelar sarjana, belum tentu akan menjamin keberhasilannya dalam

mengelola PBM di kelas. Dan ada kalanya guru yang telah mengajar dalam waktu yang

relatif lama merasa belum berhasil mengelola PBM, dan baru setelah mereka mendapat

pelatihan atau mengikuti penataran menemukan suatu strategi mengajar, sehingga KBM

menjadi lebih baik. Walaupun demikian, kualitas guru bidang studi IPA (astronomi)

yang mencerminkan kemampuan profesional (kualitas) guru sesungguhnya dapat

diperoleh melalui beberapa cara diantaranya melalui pendidikan (kuliah) di suatu

LPTK, melalui pengalaman mengajar, melalui penataran-penataran/pelatihan, dan

melalui peningkatan penguasaan guru pada bidang studi IPA (Astronomi).

Page 16: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

8

Tingkat pendidikan guru yang dimaksud adalah tingkat pendidikan terakhir,

yang dapat dikategorikan sebagai berikut: SD, SLTP, SPG/KPG, SMA non keguruan,

PGSLP, D1, D2, D3, Sarjana Muda, Sarjana, dan Pascasarjana. Kualitas tingkat

pendidikan ditentukan berdasarkan lamanya pendidikan itu berlangsung yang

dinyatakan dalam tahun.

Pengalaman mengajar adalah lamanya guru bersangkutan melakukan pekerjaan

mengajar dihitung dari tahun pengangkatan. Pengalaman mengajar dapat dinyatakan

dalam interval: 0-4 tahun, 5-8 tahun, 9-12 tahun, 13-16 tahun dan 17-20 tahun atau

lebih. Interval pengalaman mengajar selama 4 tahun ini ditetapkan berdasarkan konsep

pemikiran kenaikan pangkat tetap bagi seorang guru berlangsung setiap empat tahun.

Penataran yang dimaksud adalah penataran yang berkaitan dengan proses belajar

mengajar IPA di SMP atau setidak-tidaknya penataran yang menunjang proses belajar

mengajar secara umum. Kualitasnya ditentukan oleh lamanya penataran itu diikuti yang

dinyatakan dalam hari.

Di samping itu, kualitas guru IPA juga dapat dilihat dari kualitas penguasaannya

terhadap bidang studi IPA tersebut. Hal ini dapat diketahui setelah guru menjawab

seperangkat tes IPA yang tingkat kesukarannya setaraf guru.

C. Pengaruh Kualitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa

Sesuai uraian di atas, indikator kualitas (kemampuan profesional) guru dapat

dilihat melalui pendidikan, pengalaman mengajar, penataran, dan melalui pelatihan

peningkatan penguasaan guru pada bidang studi IPA. Baik secara terpisah maupun

bersama-sama indikator kualitas guru ini akan terkait dengan prestasi yang dapat

dicapai oleh siswa.

Pendidikan

Pendidikan terakhir seorang guru sangat menentukan kewenangannya dalam

mengajar.Ijazah tertinggi seorang guru merupakan salah satu faktor terpenting dalam

menentukan kualitas suatu sekolah. Di mana kualitas sekolah tidak dapat terlepas dari

predikat lulusan yang melibatkan prestasi belajar siswanya..Sedangkan untuk

menentukan kewenangannya, pendidikan terakhir seorang guru hanya berlaku pada

tingkatan-tingkatan sekolah tertentu.Guru SD minimal tamatan SPG/KPG, guru SMP

minimal tamatan PGSLP, dan guru SMU minimal lulusan sarjana muda keguruan

(Parluhutan Tobing, 1983). Artinya, semakin tinggi jenjang pendidikan keguruan yang

dimiliki guru dihitung dari persyaratan minimal, akan semakin siap mereka menjadi

Page 17: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

9

tenaga pendidik (guru). Pada gilirannya diharapkan mereka dapat meningkatkan prestasi

belajar IPA siswa.

Pengalaman Mengajar

Lamanya masa kerja seorang guru IPA di SMP akan menunjukkan kuantitas

pengalaman yang mereka miliki selama bekerja di lapangan. Melalui pengalaman

mengajar, guru-guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya, misalnya dari

kesalahannya membimbing dalam membuat rumusan masalah, membuat kesimpulan

dan lain sebagainya guru bersangkutan kemudian membenahinya. Guru IPA yang baik

adalah mereka yang mau mengevaluasi KBM yang pernah mereka lakukan, sehingga

KBM berikutnya dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa yang lebih berkualitas.

Hal ini sesuai dengan pepatah ”pengalaman adalah guru yang terbaik”.

Penataran

Penataran guru-guru IPA yang dilaksanakan oleh pemerintah baik di tingkat

regional maupun nasional bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional

guru.Dalam penataarn ini guru dipersiapkan untuk menguasai materi pelajaran, metode

mengajar dan cara-cara dalam mengelola PBM.Jika tujuan penataran ini telah tercapai

dan dapat dilaksanakan oleh guru yang pernah mengikuti penataran maka guru

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya. Dengan demikian siswa

akan menjadi lebih giat dan senang belajar dalam usaha meningkatkan prestasi belajar.

Tingkat Penguasaan Guru pada Bidang Studi IPA

Kemampuan guru dalam mengajar IPA sebenarnya merupakan faktor yang

paling sentral dalam meningkatkan prestasi belajar IPA siswa. Prestasi siswa pada

bidang studi IPA secara konsisten dipengaruhi oleh seberapa jauh siswa diekspose

terhadap pelajaran IPA yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan metode belajar

mengajar yang menyenangkan melalui pemecahan masalah. Terdapat suatu

kecendrungan bahwa kualitas proses belajar mengajar di kelas sangat ditentukan oleh

tingkat penguasaan guru terhadap materi pelajaran dan metode belajar mengajar itu

sendiri (Depdikbud, 1989).

Berdasarkan uraian di atas dapat dimengerti bahwa semakin baik tingkat

penguasaan guru SD terhadap materi bidang studi IPA yang diajarkan, maka diharapkan

dia dapat menunjukkan kemampuan mengajar yang lebih baik. Pada gilirannya guru

IPA diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam meningkatkan prestasi

belajar IPA siswa.

Page 18: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

10

Berdasarkan semua deskripsi teoritis seperti disajikan di atas dapat mengindikasi

bahwa kualitas guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Dalam kaitan

dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini, maka peningkatan kualitas penguasaan

bidang studi Astronomi bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung,

berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar IPA (Astronomi) siswa.

Page 19: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

11

BAB III

METODE KEGIATAN

A. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Secara skematis kerangka pemecahan masalah yang dikembangkan terlihat pada

Gambar 1 berikut.

Keterangan:

__________ alur kegiatan

- - - - - - - - - alur pengkajian

Gambar 1: Skema Alur Kerja Pemecahan Masalah

Berdasarkan skema di atas, kegiatan diawali dengan orientasi lapangan oleh tim

pelaksana. Masalah yang ada di lapangan kemudian diidentifikasi sehingga ditemukan

ada masalah yang perlu mendapat penanganan yaitu ketidak sesuaian kualifikasi guru

astronomi dengan materi yang diajar merupakan salah satu penyebab ketidakberhasilan

pembinaan bidang Astronomi pada siswa SMP di Kabupaten Klungkung. Setelah itu

dilakukan pengkajian literatur, ditemukan alternatif yang visibel untuk dilaksanakan

yaitu melalui program refreshing berupa pemberian pelatihan Astronomi untuk

meningkatkan kualitas penguasaan guru. Penyegaran materi dilakukan dengan

ceramah/presentasi untuk pendalaman materi yang diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan/pemahaman guru tentang Astronomi. Selanjutnya diberikan pelatihan soal-

soal olimpiade agar guru memiliki keterampilan dalam membina siswa yang nantinya

diturunkan sebagai tim olimpiade Astronomi SMP 2018, minimal di tingkat Provinsi.

Orientasi Lapangan

Identifikasi Masalah

Studi Literatur Ceramah, Diskus

Penyegaran Materi

Produk

Menambah Wawasan

Astronomi

Mampu Membina /mempersiapkan Siswa

untuk menghadapi olimpiade Astronomi

Page 20: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

12

Soal-soal latihan yang dikaji memiliki jenjang kemampuan bervariasi dari C2, C3 dan

C4.

B. REALISASI PEMECAHAN MASALAH

Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dan antisipasi dari berbagai

permasalahan menyangkut kualitas dan kinerja guru SMP/SMA di Kabupaten

Klungkung, khususnya pada bidang peningkatan kualitas guru yang saat ini tengah

berkonsentrasi pada pembangunan berbagai institusi pendidikan dan tenaga

kependidikan di berbagai pelosok wilayahnya. Berangkat dari rasional tersebut, maka

program ini akan dilaksanakan dengan menyelenggarakan pelatihan untuk

meningkatkan kualitas penguasaan bidang astronomi khususnya pada penguasaan

pemecahan soal-soal olimpiase astronomi SMP bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten

Klungkung. Model pelaksanaan kegiatan ini akan dilakukan secara langsung (tatap

muka) dengan bidang kajian yang terkonsentrasi pada 2 (dua) topik dasar materi yaitu,

wawasan dan pengetahuan guru tentang Astronomi dan pelatihan menyelesaikan soal-

soal olimpiade Astronomi.

Lama pelaksanaan kegiatan adalah 2 (dua) hari yaitu tanggal 4 dan 5 Agustus

2018 dengan melibatkan perwakilan guru IPA SMP Negeri di wilayah Kabupaten

Klungkung. Pada pelatihan pertama diberikan materi astronomi secara teori dibatasi

pada topik Bola Langit, Tata Surya, dan Mekanika Benda Langit, sedangkan pada hari

kedua diberikan pelatihan menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi. Di akhir

program setiap peserta diberikan sertifikat sebagai tanda bukti partisipasi mereka dalam

kegiatan ini. Dengan demikian, diharapkan para guru IPA SMP memperoleh

penyegaran wawasan dan peningkatan kualitas pengetahuan bidang Astronomi untuk

kepentingan tugas dan profesinya sebagai pengembang dan pelaksana kurikulum.

C. KHALAYAK SASARAN

Khalayak sasaran antara yang strategis dalam kegiatan ini adalah para guru IPA

SMP yang ada di Kabupaten Klungkung. Di sisi lain, permasalahan mendasar dan

aktual yang terjadi pada sektor pendidikan di Kabupaten Klungkung adalah rendahnya

prestasi belajar Astronomi siswa SMP serta sebagai persiapan pembinaan menuju

olimpiade astronomi. Permasalahan ini salah satunya disinyalir dapat diantisipasi dan

dieliminir melalui peningkatan kualitas penguasaan bidang studi Astronomi bagi guru

IPA SMP, sehingga sejak awal guru dapat mempersiapkan dan mengelola proses belajar

Page 21: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

13

mengajar dengan lebih baik. Berdasarkan rasional tersebut, maka sasaran yang dipilih

dipandang cukup visibel dan prediktif bagi penyebarluasan informasi atau hasil dari

kegiatan ini secara berkelanjutan dan terstruktur

Jumlah guru yang akan dilibatkan adalah sebanyak 20 orang guru IPA SMP

yang mengajar Astronomi di Kabupaten Klungkung. Penentuan subjek didasarkan pada

proporsi jumlah guru IPA di SMP Negeri di wilayah kabupaten Klungkung. Kegiatan

pelatihan ini dilaksanakan dengan sistem kader. Guru IPA SMP yang mewakili akan

diberikan pelatihan. Mereka dijadikan kader dipersyaratkan agar mampu dan mau

bekerja sama, serta dapat menyebarkan hasil kegiatan kepada guru lainnya

D. METODE KEGIATAN

Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dan antisipasi dari berbagai

permasalahan menyangkut kualitas dan kinerja guru IPA SMP di Kabupaten

Klungkung, khususnya pada bidang peningkatan kualitas guru yang saat ini tengah

berkonsentrasi pada pembangunan berbagai institusi pendidikan dan tenaga

kependidikan di berbagai pelosok wilayahnya.

Berangkat dari rasional tersebut, maka program ini dilaksanakan dengan

menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan penguasaan guru-guru IPA SMP di

Kabupaten Klungkung pada bidang Astronomi. Model pelaksanaan kegiatan ini

dilakukan secara langsung (tatap muka) dengan bidang kajian yang terkonsentrasi pada

2 (dua) topik dasar materi yaitu, wawasan dan pengetahuan guru tentang astronomi dan

pelatihan menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi.

Lama pelaksanaan kegiatan adalah 2 (dua) hari dengan melibatkan perwakilan

guru IPA SMP Negeri di wilayah Kabupaten Klungkung. Pada pelatihan pertama

diberikan materi astronomi secara teori dan pelatihan kedua diberikan pelatihan

menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi. Di akhir program setiap peserta diberikan

sertifikat sebagai tanda bukti partisipasi mereka dalam kegiatan ini. Dengan demikian,

diharapkan para guru IPA SMP memperoleh penyegaran wawasan dan peningkatan

kualitas pengetahuan bidang Astronomi untuk kepentingan tugas dan profesinya sebagai

pengembang dan pelaksana kurikulum.

Pola dan tahapan evaluasi program disesuaikan dengan metode yang digunakan

dalam upaya mencapai tujuan. Beberapa metode yang digunakan dalam kegiatan P2M

ini adalah presentasi, diskusi dan pelatihan menyelesaikan soal-soal olimpiade

Page 22: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

14

Astronomi. Setiap metode dipilih sesuai dengan relevansinya terhadap pencapaian

tujuan. Adapun rincian metode yang digunakan adalah sebagai berikut.

Jenis Kegiatan Tujuan yang ingin dicapai

Presentasi dilanjutkan Tanya jawab Untuk memberi pengertian tentang

materi Astronomi, yang dibagi dalam 3

bidang, yaitu: Bola langit, Tata Surya,

dan Mekanika Benda Langit.

Diskusi Untuk memantapkan pemahaman

peserta terhadap materi yang dibahas

Pelatihan penyelesaian soal-soal

olimpiade Astronomi

Untuk memberi wawasan dan cara

menyelesaikan soal-soal Olimpiade

Astronomi.

Sesuai dengan metode kegiatan di atas, maka evaluasi dilaksanakan pada awal,

akhir dan selama pelaksanaan kegiatan (directed evaluation/ proccess evaluation).

Indikator yang digunakan sebagai parameter keberhasilan program ini adalah,

“Terjadinya peningkatan penguasaan materi Astronomi bagi guru-guru IPA SMP

Kabupaten Klungkung.” Untuk itu, di akhir kegiatan akan diberikan angket untuk

menggali respon peserta. Di samping itu, tim tutor akan mendampingi guru-guru saat

pelatihan penyelesaian soal-soal olimpiade Astronomi. Kriteria keberhasilannya adalah

kemampuan guru astronomi dalam menyelesaikan soal olimpiade menunjukkan

peningkatan.

Indikator yang digunakan sebagai parameter keberhasilan program ini adalah,

“terjadinya peningkatan penguasaan materi Astronomi bagi guru-guru IPA SMP”.

Untuk itu, di awal dan di akhir kegiatan diberikan tes Astronomi setara dengan

kemampuan yang harus dimiliki guru. Di samping itu, tim tutor akan mendampingi

guru-guru saat pelatihan penyelesaian soal-soalolimpiade Astronomi.

Page 23: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini dipaparkan tentang hasil atas perlakuan yang diberikan untuk

memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan rencana kegiatan berikutnya.

A. HASIL KEGIATAN

Hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan P2M yang sudah dilakukan adalah

sebagai berikut.

Pertama, Kegiatan pembekalan sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan

dilakukan 2 kali yaitu tanggal 4 dan 5 Agustus 2018. Jumlah peserta yang direncanakan

sebanyak 20 orang guru IPA SMP, dengan tingkat kehadiran mencapai 100%. Hal ini

berkat dukungan pihak sekolah dan MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung.

Disarankan agar guru yang ditunjuk adalah guru-guru pengajar IPA SMP atau guru

Pembina olimpiade Astronomi. Kehadiran peserta dalam kegiatan ini sesuai dengan

jumlah yang direncanakan yaitu 20 orang (daftar hadir terlampir).

Kedua, penyajian materi oleh pelatih direspon positif oleh pesrta pelatihan.

Kegiatan diskusi berjalan dengan lancar. Cakupan materi terdiri dari: konsep bola

langit, tata surya dan mekanika benda langit. Setelah pemantapan materi dilanjutkan

dengan latihan menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi. Sepanjang kegiatan, guru

menunjukkan minat yang tinggi dan sangat antusias selama pelaksanaan kegiatan.

Ketiga, pelatihan penyelesaian soal-soal olimpiade astronomi berjalan lancar.

Pelatihan dimulai dengan mncermati kisi-kisi olimpiade astronomi SMP tingkat

kabupaten, provinsi dan nasional. Selanjutnya mencoba beberapa soal yang relevan,

kemudian diakhiri dengan memberikan quis sebagai alat evaluasi program. Demikian

dilakukan selama 2 hari. Hasil kegiatan menunjukan terjadi peningkatan penguasaan

guru tentang konsep-konsep astronomi. Hal ini diindikasikan dari kemampuan guru

dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi yang diberikan. Mula-mula satu

soal diselesaikan dalam waktu relatif lama, setelah mencoba beberapa soal, waktu

penyelesaian soal semakin berkurang dan para guru semakin senang mencoba berbagai

tipe soal yang disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan materi astronomi

guru-guru setelah pelatihan mengalami peningkatan.

Kegiatan ditutup dengan menyerahkan sejumlah buku latihan soal-soal

olimpiade astronomi dari tahun ke tahun untuk bahan diskusi dalam pertemuan lanjutan

Page 24: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

16

yang diprakarsai oleh MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung. Untuk keberlanjutan

program dibuat Klub Astronomi MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung dengan WA

Grup untuk memudahkan sharing informasi.

B. Pembahasan

Terjadinya peningkatan penguasaan guru terhadap kemampuannya

menyelesaikan soal olimpiade didukung beberapa hal. Diawali adanya persiapan yang

matang oleh tim pelaksana. Persiapan yang sudah dilakukan adalah: penyiapan materi

pelatihan, menyiapkan soal latihan, peminjaman tempat, penyusunan surat undangan,

mengedarkan surat undangan, dan penyiapan petugas lapangan. Dengan persiapan yang

baik diharapkan diperoleh hasil yang baik pula.

Selain itu capaian hasil P2M ini juga dipengaruhi teknik pengemasan kegiatan.

Teknik penyajian materi oleh narasumber tentang astronomi dibagi 3 bagian: 1)

pembekalan materi bola langit dan tata koordinat, 2) pembekalan materi tata surya, dan

3) pembekalan materi mekanika benda langit. Diskusi dilanjutkan dengan latihan soal-

soal astronomi setara olimpiade. Hari pertama dikaji mengenai materi 1) dan 2), hari

kedua dikaji materi 3). Sebagai tindak lanjut tim pelaksana memberikan 2 paket soal

olimpiade astronomi untuk didiskusikan dalam MGMP IPA secara berkelanjutan.

Sistematika ini memungkinkan guru melakukan pendalaman materi olimpade secara

bertahap. Setelah pembekalan ini diharapkan para guru melanjutkan pembinaan kepada

siswanya.

Pembahasan selama P2M sesungguhnya terjadi cukup alot. Pada kegiatan hari

pertama tanggal 4 Agustus 2018, peserta merasa sulit memahami tentang materi di

bagian bola langit dan tata koordinat. Kendala guru disebabkan materi ini dipandang

abstrak, dan guru-guru masih agak sulit membayangkan garis-garis hayal di bola langit.

Namun karena diberi pengulangan-pengulangan dan didampingi dengan sabar, akhirnya

secara signifikan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru. Pada hari kedua

(tanggal 5 Agustus 2018) guru-guru diberikan pembekalan tentang Mekanika Benda

langit. Bagian yang agak lama dipahami adalah ketika menerapkan hukum Keppler dan

Newton untuk menyelesaikan berbagai fenomena astronomi.

Walaupun sudah dipecah menjadi 3 bagian, masing-masing bagian sungguhnya

mengandung sub-sub bagian yang masih luas cakupan materinya. Karena itu, tidak

semua materi dapat diselesaikan dengan tuntas. Untuk mengantisipasi hal itu, tim

menyerahkan 2 (dua) paket buku olimpiade astronomi standar nasional untuk dijadikan

Page 25: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

17

bahan diskusi dalam pertemuan di MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung, yang

hingga saat ini masih rutin dilakukan.

Ditinjau dari kehadiran peserta, dari 20 orang guru peserta, semua bisa hadir

sampai acara selesai, sehingga kehadiran peserta mencapai 100%. Dengan demikian

target peserta terpenuhi sesuai rencana. Demikian pula selama pelaksanaan kegiatan,

respon guru sangat positif, karena guru-guru tetap mengikuti kegiatan ini selama 2 (dua)

hari hingga selesai.

Berdasarkan capaian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan

pelatihan berjalan baik, dapat memberi manfaat yang cukup besar bagi para guru IPA

SMP, serta tepat sasaran. Hal ini terlihat dari respon peserta yang begitu antusias

mengikuti pelatihan. Diskusi pada saat menyelesaikan soal-soal olimpiade sangat

menarik. Guru menjawab soal-soal yang diberikan hingga para guru merasa cukup

memiliki pemahaman tentang materi tersebut. Guru juga sangat antusias mendengarkan

paparan dari pemakalah, Dr. Ni Made Pujani, M.Si. dosen Jurusan Pendidikan Fisika

yang juga ditugaskan mengelola Kaprodi S1 Pendidikan IPA FMIPA Undiksha.

Capaian ini sejalan dengan kegiatan P2M sejenis yang pernah dilakukan di Kabupaten

Buleleng (Pujani, dkk., 2014 dan 2015) dan di Kota Amlapura (Pujani, dkk, 2017).

Page 26: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

18

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pembekalan materi Astronomi bagi guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung

berjalan lancar. Pembekalan materi astronomi bagi guru IPA SMP ini merupakan

kebutuhan yang mendesak bagi sekolah, terlebih dengan adanya olimpiade Astronomi.

Untuk mengantisipasi kebutuhan ini pelatihan berupa penyegaran materi astronomi bagi

guru merupakan alternatif yang tepat agar guru dapat menyiapkan siswanya lebih dini

dalam menghadapi olimpiade. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa, terjadi peningkatan

penguasaan materi astronomi dan peningkatan keterampilan guru IPA SMP dalam

menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi tingkat SMP.

B. Saran

Berdasarkan pembahasan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelatihan ini,

maka dapat disarankan agar pihak terkait, seperti LPPM Undiksha, Dinas Pendidikan

Kabupaten Klungkung, Kepala Sekolah, MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung

disarankan menyelenggarakan pelatihan lanjutan agar keterampilan yang sudah dimiliki

para guru dapat dikembangkan lebih jauh. Pelatihan yang sejenis agar diselenggarakan

untuk para guru lainnya dan perlu dibuatkan suatu wadah dimana para guru dapat

sharing pengetahuan tentang olimpiade astronomi tingkat SMP, misalnya membentuk

tim pembina olimpiade Astronomi atau membentuk Club Astronomi.

Page 27: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

19

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis dan Liliasari. 1989. Interaksi Belajar Mengajar IPA. Jakarta:

Universitas Terbuka

Departemen P dan K. 1984.Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, Buku

IA. Filsafat Ilmu. Jakarta: Universitas Terbuka.

---------. 1987. Studi Mutu Pendidikan Dasar. Dasar-dasar Konsepsi Studi Mutu

Pendidikan Dasar. Jakarta: Pusat Informatika. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan

---------. 1989. Studi Mutu Pendidikan Dasar, Status, Variansi dan Determinasi

Prestasi Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Informatika. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan.

Iskandar, Srini M. dan Eddy M. Hidayat. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.

Dirjen Pendidikan Tinggi: Proyek Penegmbangan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar.

Jiyono.1987. Studi Kemampuan Guru IPA Sekolah Dasar. Jakarta. Puslit Balitbang,

Depdikbud.

Memes, Wayan, Ketut Tika dan Ni Made Pujani. 2001. Pengembangan Model

Pembelajaran IPA (Fisika) dengan Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses

untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri di

Singaraja Tahiun Ajaran 2001/2002. Laporan Penelitian Research Grant.

Proyek DUE-like IKIP Negeri Singaraja.

Parluhutan Tobing. 1983. Pengembangan Profil Guru-guru SMP dan SMA 1981/1982.

Analisis Pendidikan, Tahun III No.3. Jakarta: Departemen P dan K.

Pujani. N.M. 2010. Pembekalan Keterampilan Laboratorium Kebumian Berbasis

Kemampuan Generik Sains Bagi Calon Guru Fisika. Laporan Hasil Penelitian,

Hibah Disertasi Doktor, Tidak dipublikasi. LPPM UPI, Bandung.

Pujani, N.M. 2011. Pembekalan Keterampilan Laboratorium IPBA Berbasis

Kemampuan Generik Sains Bagi Calon Guru.Disertasi Doktor. Tidak

dipublikasi. UPI, Bandung.

Pujani, N. M., dkk. 2012. Pelatihan Praktikum IPBA Bagi Guru SMP/SMA di Kota

Singaraja Menuju Olimpiade Astronomi. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat.

LPM Universitas Pendidikan Ganesha.

Pujani, N. M, dkk.2014. Penyegaran Materi Astronomi bagi guru-guru SMA di

Kabupaten Buleleng menuju Olimpiade Astronomi 2014.Laporan Pengabdian

Pada Masyarakat. LPM Universitas Pendidikan Ganesha.

Page 28: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

20

Pujani, N. M, dkk.2015. Penyegaran Materi Astronomi (Astrofisika) bagi guru-guru

SMP/SMA di Kabupaten Buleleng.Laporan Pengabdian Pada Masyarakat. LPM

Universitas Pendidikan Ganesha.

Pujani, N. M, dkk. 2017. Pembekalan Materi Astronomi bagi guru-guru IPA SMP di

Kabupaten Klungkung. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat. LPPM

Universitas Pendidikan Ganesha.

Suastra dan Made Pujani. 1999. Pengembangan Alat-alat Percobaan Sederhana Buatan

Guru sebagai Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas I

SLTP N 6 Singaraja. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas, DIKS STKIP

Singaraja.

Tim Pembina Olimpiade Astronomi. 2010. Bahan Ajar Menuju Olimpiade Sains

Nasional/Internasional SMA, Astronomi. Bandung

The Liang Gie. 1980. Filsafat Matematika. Yogyakarta: Super

Page 29: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

21

Lampiran-Lampiran

Lampiran 01 Bukti publikasi di seminar nasional

Lampiran 02 Artikel

Lampiran 03 Foto-foto Kegiatan

Lampiran 04 Surat Perjanjian Kerja P2M

Lampiran 05 Materi Pelatihan

Page 30: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

22

Lampiran 01 Bukti publikasi di seminar nasional

Page 31: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

23

Lampiran 02: Artikel

PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI

GURU-GURU IPA SMP DI KABUPATEN KLUNGKUNG

Ni Made Pujani1, Made Danu Budhiarta2, Ni Nyoman Sri Witari3

1Jurusan Pendidikan IPA, 2Jurusan Penjaskesrek,

3Jurusan DKV Universitas Pendidikan Ganesha

e-mail: (made.pujani, danu.budhiarta, sri.witari)@undiksha.ac.id.

ABSTRAK

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung dalam bidang Astronomi untuk mengantisipasi rendahnya prestasi belajar siswa dan sebagai persiapan Olimpiade Astronomi. Kegiatan dilakukan selama dua hari yaitu tanggal 4 dan 5 Agustus 2018 dengan memberikan pemantapan materi dan pelatihan penyelesaian Soal-soal Olimpiade Astronomi. Tempat kegiatan di SMP Negeri 1 Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelaksanaan pelatihan berjalan baik. Penguasaan guru dalam bidang astronomi setelah pelatihan mengalami peningkatan. Tanggapan peserta adalah positif dan guru-guru sangat antusias mengikuti pelatihan hingga selesai. Kendala yang ditemui dalam pelaksanaan pelatihan adalah tinggkat kesukaran soal olimpiade relatif sulit sehingga diperlukan waktu lebih banyak dalam pembahasan soal. Kata Kunci: astronomi, olimpiade, guru IPA

ABSTRACT

This P2M activity aims to improve the mastery of astronomy in Junior High School teachers at Klungkung Regency in the realm of the astronomics. This is done in order to anticipate the low student achievement in the realm of astronomy and as preparation towards Astronomy Olympiads. The training has been held two times, namely the 4

th and August 5

th, 2018. The activities

is done by providing the materials and the completion of the questions of Astronomy Olympiads. This activity was held at SMP Negeri 1 Banjarangkan, Klungkung Regency. The results of this activity show that the implementation of training lasted smoothly. The quality of the teachers in mastering the material about the astronomics has increased. The response of participants was positive and the teachers are very enthusiastic attended the training until finish. Keywords: astronomics, olympiade, natural science teachers

Page 32: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

24

PENDAHULUAN Astronomi adalah sains

mengenai jagat raya yang mempelajari obyek-obyek langit individu seperti planet, bulan, bintang dan galaksi serta struktur skala besar dari jagat raya secara keseluruhan (Tim Pembina Olimpiade Astronomi, 2010). Secara alamiah Astronomi memiliki konsep pemikiran dan pemahaman yang terintegrasi secara simultan baik dalam perkembangan ilmunya, teknologinya, terapan teknisnya, maupun pendidikannya. Dalam hal ini, astronomi dan IPA (fisika) merupakan materi pelajaran di SMP/SMA yang terpadu secara integral, di mana konsep-konsep Astronomi melibatkan konsep-konsep fisika. Konsekwensinya, keberhasilan siswa dalam pelajaran Astronomi dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menerapkan konsep-konsep fisika yang relevan ke bidang Astronomi. Hal ini pula yang dijadikan acuan, di mana dalam kurikulum sebagian materi Astronomi menjadi bagian dari mata pelajaran fisika, sehingga pengajar Astronomi di SMP maupun SMA umumnya adalah guru IPA atau guru fisika.

Dampak dari adanya jalinan yang terintegrasi antara Fisika dan Astronomi, adalah ada kecendrungan belum mapannya penguasaan materi Astronomi tersebut oleh guru IPA (Fisika), karena Astronomi memerlukan pemahaman tersendiri dan cakupan materinya sangat luas. Mengingat ketidak sesuaian kualifikasi guru Astronomi dengan bidang keahliannya itu, maka kualitas penguasaan guru dalam bidang Astronomi perlu ditingkatkan, sehingga mereka menjadi tenaga guru yang terampil dalam

mengelola pembelajaran. Salah satu alternatif yang dipandang cukup visibel untuk dilakukan adalah melalui penyegaran akademis (refreshing program) yang inti kegiatannya meliputi pembekalan materi astronomi untuk penyegaran penguasaan bidang Astronomi. Melalui program ini, guru diharapkan memperoleh “sesuatu” yang baru dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan tugas dan profesinya yang nantinya secara langsung dapat meningkatkan produktivitas kerjanya seperti, mampu memberikan pembinaan di bidang Astronomi bagi anak didiknya menuju olimpiade Astronomi. Bila kualitas pengetahuan guru Astronomi meningkat, akan berimplikasi pada kualitas pelaksanaan PBM, dan akhirnya bermuara pada peningkatan prestasi bidang Astronomi.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Averch et.al,1984 dan Jamison,1974 (dalam Pujani, 2013) menemukan bahwa pengaruh variabel kualitas guru cukup efektif terhadap prestasi belajar yang dicapai siswanya. Dalam pembelajaran IPA di SD se Kabupaten Buleleng, hasil penelitian Wirta, dkk., 1990 (dalam Pujani, 2014) menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara kualitas guru dengan prestasi belajar siswanya. Khusus dalam bidang Kebumian dan Astronomi (IPBA), hasil penelitian Pujani (2010, 2011) menemukan bahwa pembekalan keterampilan laboratorium IPBA bagi calon guru fisika dapat meningkatkan keterampilan calon guru dalam merancang, melaksanakan dan melaporkan praktikum IPBA serta dapat meningkatkan kemampuan generik

Page 33: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

25

sains dan penguasaan materi IPBA. Hasil penelitian hibah bersaing Pujani, dkk. (2013, 2014, dan 2015) juga menemukan bahwa pembelajaran IPBA dengan menggunakan alat peraga praktikum sederhana dapat meningkatkan penguasaan konsep calon guru sains.

Temuan hasil penelitian Pujani di atas sudah diterapkan pada kegiatan P2M di beberapa sekolah. Tim pelaksana pengabdian masyarakat telah melakukan kegiatan berupa pembekalan materi astronomi bagi guru-guru SMP/SMA di Kabupaten Buleleng (tahun 2016) dan bagi guru-guru IPA kota Amlapura tahun 2017. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penguasaan peserta pada bidang konten astronomi dan dalam penyelesaian soal olimpiade astronomi. Berdasarkan manfaat yang diperoleh, pihak MGMP IPA Kabupaten Klungkung menyampaikan permintaan pada tim agar memberikan pelatihan astronomi bagi guru-guru IPA SMP agar memudahkan dalam pembinaan peserta olimpiade astronomi di sekolahnya. Oleh karena itulah perlu kiranya dilakukan kegiatan pelatihan materi Astronomi bagi para guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung.

Kabupaten Klungkung sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Bali, memiliki visi dan misi pembangunan yang berorientasi pada sektor pariwisata, pertanian, pendidikan, dan kesehatan. Pada sektor pendidikan, salah satu misi pembangunan Kabupaten Klungkung adalah menjadikan Klungkung sebagai kota pendidikan. Realisasi dari hal itu telah dituangkan dalam berbagai kebijakan daerah, antara lain dengan

memfasilitasi pembangunan lembaga pendidikan mulai dari jenjang taman kanak-kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). Berdasarkan hasil survai oleh tim pelaksana, diperoleh gambaran bahwa salah satu permasalahan yang saat ini dihadapi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung adalah terbatasnya dana untuk melaksanakan program in-service training bagi para guru. Di sisi lain, kualifikasi dan profesionalisme para tenaga pendidik (guru) yang ada di Kabupaten Klungkung, khususnya guru bidang studi IPA (Astronomi) di SMP banyak yang belum sesuai dengan bidang tugasnya, termasuk pula masih kurangnya kemampuan dan keterampilan-keterampilan profesional guru dalam mengajar Astronomi.

Pembelajaran IPA (astronomi) sebagai bidang studi yang secara formal wajib dibelajarkan pada jenjang pendidikan SMP, saat ini dihadapkan pada tantangan untuk mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya. Hal ini mengingat bahwa mulai tahun 2005 Astronomi dilombakan dalam ajang bergengsi yaitu pada olimpiade tingkat nasional. Khusus untuk Kabupaten Klungkung, partisipasi di bidang olimpiade astronomi bagi siswa SMP/SMA baru mulai tahun 2006,tetapi belum ada yang bisa menembus hingga lulus di tingkat nasional, sebagaimana diinformasikan melalui internet, untuk bidang olimpiade astronomi belum ada siswa SMP/SMA wakil dari Kabupaten Klungkung atau pun wakil Propinsi Bali yang berhasil meraih medali (www.olimpiade-sains.org). Oleh karena itu, Dinas Pendidikan bersama-

Page 34: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

26

sama dengan seluruh SMP/SMA yang ada di Kabupaten Klungkung perlu sesegera mungkin melakukan persiapan pembinaan bidang Astronomi SMP/SMA yang terprogram dan kontinu, karena rendahnya prestasi belajar Astronomi bagi siswa SMP/SMA di wilayah Kabupaten Klungkung tidak terlepas dari kurangnya pembinaan oleh guru (faktor guru) dan karakteristik materi. Upaya penyegaran materi Astronomi ini sangat perlu dilakukan untuk mengantisipasi pelaksanaan Olimpiade Astronomi tahun 2018.

Masalah-masalah di atas bukan saja dihadapi dan dialami oleh guru Astronomi di Kabupaten Klungkung yang baru bertugas dengan masa kerja kurang dari 5 tahun, tetapi guru yang sudah berpengalaman mengajar lebih dari 10 tahun pun mengalami hal yang sama. Menyadari demikian urgennya persoalan tersebut, maka dalam rangka pengabdian masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha, persoalan menyangkut peningkatan wawasan dan kemampuan guru dalam bidang Astronomi, khususnya pada jenjang SMP sangat layak untuk dijadikan sebagai salah satu tema atau fokus kegiatan. Hal ini bermanfaat bagi perbaikan kualitas proses dan produk pendidikan pada level SMP melalui refreshing program bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung .

Mencermati hal di atas perlu kiranya dilakukan kegiatan berupa “Pembekalan Materi Astronomi bagi Guru-Guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung”, agar guru-guru memiliki pengetahuan Astronomi yang memadai. Lebih lanjut, dengan meningkatnya kemampuan guru diharapkan para guru mampu membina

siswanya dalam menghadapi olimpiade Astronomi. METODE

Kegiatan P2M diawali dengan orientasi lapangan oleh tim pelaksana. Masalah yang ada di lapangan kemudian diidentifikasi sehingga ditemukan ada masalah yang perlu mendapat penanganan yaitu ketidak sesuaian kualifikasi guru astronomi dengan materi yang diajar merupakan salah satu penyebab ketidakberhasilan pembinaan bidang astronomi pada siswa SMP di Kabupaten Klungkung. Setelah itu dilakukan pengkajian literatur, ditemukan alternatif yang visibel untuk dilaksanakan yaitu melalui program refreshing berupa pemberian pelatihan bidang Astronomi untuk meningkatkan kualitas penguasaan guru.

Khalayak sasaran antara yang strategis dalam kegiatan ini adalah para guru SMP yang ada di Kabupaten Klungkung. Sasaran yang dipilih dipandang cukup visibel dan prediktif bagi penyebarluasan informasi atau hasil dari kegiatan ini secara berkelanjutan dan terstruktur Jumlah guru yang dilibatkan adalah sebanyak 20 orang yang mengajar IPA di SMP yang ada di Kabupaten Klungkung. Penentuan subjek didasarkan pada proporsi jumlah guru per kecamatan di wilayah kabupaten Klungkung. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan sistem kader. Guru SMP perwakilan yang ditunjuk akan diberikan pelatihan. Mereka yang dijadikan kader dipersyaratkan agar mampu dan mau bekerja sama, serta dapat

Page 35: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

27

menyebarkan hasil kegiatan kepada guru lainnya. Model pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara langsung (tatap muka) dengan bidang kajian yang terkonsentrasi pada 2 (dua) hal yang mendasar yaitu, wawasan dan pengetahuan guru tentang Astronomi (bola langit, tata surya, dan mekanika benda langit) dan pelatihan menyelesaikan soal-soal Astronomi setingkat olimpiade. Lama pelaksanaan kegiatan adalah 2 (dua) hari bekerjasama dengan MGMP IPA SMP

Kabupaten Klungkung. Pada akhir program setiap peserta akan diberikan seperangkat tes untuk mengevaluasi keberhasilan program dan sertifikat sebagai tanda bukti partisipasi mereka dalam kegiatan ini. Dengan demikian, diharapkan para guru IPA SMP memperoleh penyegaran wawasan dan peningkatan kualitas pengetahuan bidang Astronomi untuk kepentingan tugas dan profesinya sebagai pengembang dan pelaksana kurikulum. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Metode Kegiatan

Jenis Kegiatan Tujuan yang ingin dicapai

Presentasi dilanjutkan Tanya jawab

Untuk memberi pengertian tentang astronomi pada materi bola langit, tata surya, dan mekanika benda langit (pergerakan planet dan satelit, serta sistem bumi-bulan)

Diskusi Untuk memantapkan pemahaman peserta terhadap materi yang dibahas

Pelatihan penyelesaian soal-soal olimpiade Astronomi

Untuk memberi wawasan dan cara menyelesaikan soal-soal Olimpiade Astronomi

Page 36: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

28

Sesuai dengan metode kegiatan di atas, maka evaluasi dilaksanakan selama pelaksanaan kegiatan (directed evaluation/ proccess evaluation). Indikator yang digunakan sebagai parameter keberhasilan program ini adalah terjadinya peningkatan penguasaan astronomi bagi guru-guru IPA SMP. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan pembekalan materi astronomi bagi guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung ini, dilaksanakan tanggal 4 - 5 Agustus 2018, bertempat di SMPN 1 Banjarangkan. Jumlah peserta adalah 20 orang, bekerjasama dengan MGMP IPA Kabupaten Klungkung. Penunjukan peserta diserahkan kepada ketua MGMP. Adapun hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan P2M yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut.

Pertama, Kegiatan pembekalan sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan dilakukan 2 kali yaitu tanggal 4 dan 5 Agustus 2018. Jumlah peserta yang direncanakan seanyak 20 orang guru IPA SMP, dengan tingkat kehadiran mencapai 100%. Hal ini berkat dukungan pihak sekolah dan MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung. Kedua, penyajian materi oleh pelatih direspon positif oleh pesrta pelatihan. Kegiatan diskusi berjalan dengan lancar. Nara sumber berhasil mengantarkan materi dengan baik. Cakupan materi terdiri dari: konsep bola langit, tata surya dan mekanika benda langit. Setelah pemantapan materi dilanjutkan dengan latihan menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi.

Ketiga, pelatihan penyelesaian soal-soal olimpiade astronomi berjalan lancar. Pelatihan dimulai dengan mncermati kisi-kisi olimpiade astronomi SMP tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Selanjutnya mencoba beberapa soal yang relevan, kemudian diakhiri dengan memberikan quis sebagai alat evaluasi program. Demikian dilakukan selama 2 hari. Kegiatan ditutup dengan menyerahkan sejumlah buku latihan soal-soal

olimpiade astronomi dari tahun ke tahun untuk bahan diskusi dalam pertemuan lanjutan yang diprakarsai oleh MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung. Untuk keberlanjutan program dibuat Klub Astronomi MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung dengan WA Grup untuk memudahkan sharing informasi.

Terjadinya peningkatan penguasaan guru terhadap kemampuannya menyelesaikan soal olimpiade didukung beberapa hal. Diawali adanya persiapan yang matang oleh tim pelaksana. Persiapan yang sudah dilakukan adalah: penyiapan materi pelatihan, menyiapkan soal latihan, peminjaman tempat, penyusunan surat undangan, mengedarkan surat undangan, dan penyiapan petugas lapangan. Dengan persiapan yang baik diharapkan diperoleh hasil yang baik pula.

Selain itu capaian hasil P2M ini juga dipengaruhi teknik pengemasan kegiatan. Teknik penyajian materi oleh narasumber tentang astronomi dibagi 3 bagian: 1) pembekalan materi bola langit, 2) tata surya, dan 3) mekanika benda langit. Diskusi dilanjutkan dengan latihan soal-soal astronomi setara olimpiade. Hari pertama dikaji menegenai materi 1) dan 2), hari kedua dikaji materi 3). Sebagai tindak lanjut tim pelaksana memberikan 2 paket buku soal-soal olimpiade astronomi untuk didiskusikan dalam MGMP IPA secara berkelanjutan. Sistematika ini memungkinkan guru melakukan pendalaman materi olimpade secara bertahap. Setelah pembekalan ini diharapkan para guru melanjutkan pembinaan kepada siswanya.

Pembahasan selama P2M sesungguhnya terjadi cukup alot, khususnya di bagian bola langit dan tata koordinat. Kendala guru disebabkan materi ini dipandang abstrak, dan guru-guru masih agak sulit membayangkan garis-garis hayal di bola langit. Namun karena diberi pengulangan-pengulangan dan didampingi dengan sabar, akhirnya secara signifikan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman guru. Pada

Page 37: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

29

hari kedua (tanggal 5 Agustus 2018) guru-guru diberikan pembekalan tentang mekanika benda langit. Bagian yang agak lama dipahami adalah tentang penerapan hukum Kepler dan Hukum Newton dalam berbagai fenomena astronomi.

Walaupun sudah dipecah menjadi 3 bagian, masing-masing bagian sungguhnya mengandung sub-sub bagian yang masih luas cakupan materinya. Karena itu, tidak semua materi dapat diselesaikan dengan tuntas. Untuk mengantisipasi hal itu, tim menyerahkan 2 (dua) paket buku olimpiade astronomi standar nasional untuk dijadikan bahan diskusi dalam pertemuan di MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung, yang hingga saat ini masih rutin dilakukan.

Ditinjau dari kehadiran peserta, dari 20 orang guru peserta, semua bisa hadir sampai acara selesai, sehingga kehadiran peserta mencapai 100%. Dengan demikian target peserta terpenuhi sesuai rencana. Demikian pula selama pelaksanaan kegiatan, respon guru sangat positif, karena guru-guru tetap mengikuti kegiatan ini selama 2 (dua) hari hingga selesai.

Berdasarkan capaian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pelatihan berjalan baik, dapat memberi manfaat yang cukup besar bagi para guru IPA SMP, serta tepat sasaran. Hal ini terlihat dari respon peserta yang begitu antusias mengikuti pelatihan. Diskusi pada saat menyelesaikan soal-soal olimpiade sangat menarik. Guru menjawab soal-soal yang diberikan hingga para guru merasa cukup memiliki pemahaman tentang materi tersebut. Guru juga sangat antusias mendengarkan paparan dari pemakalah, Dr. Ni Made Pujani, M.Si. dosen Jurusan Pendidikan Fisika yang juga ditugaskan mengelola Jurusan Pendidikan IPA FMIPA Undiksha. Capaian ini sejalan dengan kegiatan P2M sejenis yang pernah dilakukan di Kabupaten Buleleng dan Karangasem (Pujani, dkk., 2014, 2015 dan 2015).

KESIMPULAN

Simpulan dari kegiatan P2M ini adalah: (1) Pelatihan materi Astronomi bagi guru-guru IPA SMP di Kabupaten Klungkung dapat meningkatkan penguasaan guru terhadap materi tersebut, khususnya bola langit, tata surya dan mekanika benda langit. (2) Kemampuan guru dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade astronomi menunjukkan peningkatan. Hal ini berdampak pada peningkatan kemampuan guru dalam membina siswa menuju olimpiade astronomi SMP. (3) Respon guru-guru IPA SMP terhadap pelaksanaan pelatihan adalah positif.

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis dan Liliasari. 1989. Interaksi Belajar Mengajar IPA. Universitas Terbuka. Jakarta.

Departemen P dan K. 1989. Studi Mutu Pendidikan Dasar, Status, Variansi dan Determinasi Prestasi Belajar Matematika. Pusat Informatika. Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Pujani. N.M. 2010. Pembekalan Keterampilan Laboratorium Kebumian Berbasis Kemampuan Generik Sains Bagi Calon Guru Fisika. Laporan Hasil Penelitian, Hibah Disertasi Doktor, Tidak dipublikasi. LPPM UPI, Bandung.

Pujani, N.M. 2011. Pembekalan Keterampilan Laboratorium IPBA Berbasis Kemampuan Generik Sains Bagi Calon Guru. Disertasi Doktor. Tidak dipublikasi. UPI, Bandung.

Pujani, N.M., dan Liliasari. 2011. Deskripsi Hasil Analisis Pembelajaran IPBA sebagai Dasar Pengembangan Kegiatan Laboratorium Bagi Calon Guru. Makalah pada Seminar Nasional Pendidikan FKIP Unila. 29-30 Januari 2011. Bandar Lampung.

Pujani, N. M. 2012. Pelatihan Praktikum IPBA Bagi Guru SMP/SMA di Kota Singaraja Menuju Olimpiade Astronomi. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat. LPM

Page 38: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

30

Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Pujani, N.M., Suswandi, I, dan Atmaja, D.M. 2013. Pengembangan Perangkat Praktikum IPBA Berbasis Kemampuan Generik Sains untuk Meningkatkan Keterampilan Laboratorium Calon Guru Fisika (Tahun I).Laporan Penelitian Hibah Bersaing. tidak dipublikasi. Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Pujani, N. M. 2014. Penyegaran Materi Astronomi Bagi Guru-Guru SMA di Kabupaten Buleleng Menuju Olimpiade Astronomi Tahun 2014. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat. LPM Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Pujani, N. M. 2015 Penyegaran Materi Astronomi (Astrofisika) bagi Guru-guru IPA (Fisika) SMP/SMA di Kabupaten Buleleng, sebagai ketua. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat. LPM Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Pujani, N. M., dkk. 2017 Pembekalan Materi Astronomi bagi Guru-guru IPA SMP di Kota Amlapura, sebagai ketua. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat. LPPM Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Suastra dan Made Pujani. 1999. Pengembangan Alat-alat Percobaan Sederhana Buatan Guru sebagai Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Siswa Kelas I SLTP N 6 Singaraja. Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas, DIKS STKIP Singaraja.

Tim Pembina Olimpiade Astronomi. 2010. Bahan Ajar Menuju Olimpiade Sains Nasional/Internasional SMA, Astronomi. Bandung

Page 39: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

31

Lampiran 03: Foto-foto kegiatan

Gambar 1 Pembukaan Kegiatan P2M oleh Ketua LPPM diwakili

Ketua Pelaksana Dr. Ni Made Pujani, M.Si

Gambar 2 Sepatah kata dari ketua MGMP IPA SMP Kabupaten Klungkung

Gde Mudiana, S.Pd.

Gambar 3. Peserta pembekalan mengikuti semua kegiatan dengan antusias

Page 40: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

32

Gambar 4. Mendiskusikan materi Astronomi

Yang dirasakan sulit oleh peserta

Gambar 5. Mendisusikan soal-soal olimpiade Astronomi

Gambar 6 Foto bersama Ketua MGMB IPA Kab. Klungkung,

Kepala SMPN 1 Banjarangkan dan sebagian peserta pelatihan.

Page 41: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

33

Lampiran 04 Materi Pelatihan

BOLA LANGIT – ASTRONOMI BOLA

A. Diameter sudut dan besaran sudut

Jarak di bola langit lebih sering dinyatakan dalam satuan sudut, hal ini

diterapkan juga untuk diameter benda langit (diameter Matahari, Bulan atau

planet), disebut diameter sudut (untuk diameter) atau jarak sudut (untuk jarak

antar benda langit). Satuan yang dipakai dalam derajat/menit busur/detik busur

atau dalam satuan radian.

Hubungan antar satuan sudut adalah sbb. :

10 = 60‘ (menit busur) = 3600‖ (detik busur)

1 rad (radian) = (180o/π ) = 57,2960 = 3437‘,747 = 206264‖,806

(sering dibulatkan menjadi 206265o)

B. Ukuran Waktu Yang dipakai dalam Bola Langit

Waktu dalam bola langit sering dinyatakan juga dalam satuan sudut, dengan

hubungan sbb. :

24 Jam = 3600 (secara rata-rata benda langit beredar melintasi bola langit dalam

lintasan lingkaran yaitu sudut 3600 dalam gerakan hariannya dengan periode 24

jam)

1 Jam = 150 atau 10 = 4 menit

C. Bola Langit

Bola langit adalah :

- langit yang terlihat dari pengamat di Bumi yang berbentuk bola

- pengamat berada di pusat bola

- jari-jari bola langit tak berhingga

- semua benda langit dianggap menempel atau diproyeksikan pada bola langit

tersebut

Pada bola langit terdapat lingkaran-lingkaran yang disebut lingkaran kecil dan

lingkaran besar.

Lingkaran besar adalah lingkaran pada bola langit dengan pusat lingkaran adalah

pusat bola

Lingkaran kecil adalah lingkaran pada bola langit dengan pusat lingkaran bukan

pusat bola

Page 42: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

34

Pada bola langit terdapat beberapa titik istimewa dan beberapa lingkaran

besar yang istimewa. Perhatikan gambar dan keterangan berikut :

Titik-titik istimewa pada bola langit

- Titik Zenith : Titik yang berada tepat di atas kepala pengamat

- Titik Nadir : Titik yang berada tepat di bawah kaki pengamat

- Titik Kardinal : 4 Titik arah mata angin, yaitu : Utara, Timur, Selatan dan Barat

- Titik Kutub Langit : Perpanjangan kutub-kutub Bumi ke langit, yaitu : Kutub Langit

Utara (KLU) dan Kutub Langit Selatan (KLS). Garis yang menghubungkan KLU dan

KLS adalah sumbu putar dari gerakan bola langit

Kemiringan KLU – KLS sama dengan lintang geografis pengamat di Bumi. Jika

pengamat berada di Lintang selatan, maka KLS berada di atas horizon (di atas titik

Selatan), jika pengamat berada di Lintang Utara, maka KLU berada di atas horizon

(di atas titik Utara.

Lingkaran-lingkaran besar yang istimewa pada bola langit

- Lingkaran Meridian : Lingkaran yang melalui Utara, Zenith, Selatan dan Nadir.

Semua benda langit pasti melintasi lingkaran meridian ini.

Jika benda langit berada di setengah lingkaran atas lingkaran meridian, maka benda

langit tersebut disebut transit atau sedang berada di Kulminasi Atas

Jika benda langit berada di setengah lingkaran bawah meridian, maka benda langit

tersebut disebut sedang berada di Kulminasi Bawah

- Lingkaran Horizon : Adalah lingkaran batas pandang pengamat di kaki langit

Jika benda langit ada di atas horizon maka benda langit akan terlihat oleh

pengamat

Jika benda langit ada di bawah horizon maka benda langit tidak terlihat oleh

pengamat

Jika benda langit berada di horizon, maka disebut terbit jika sedang bergerak ke

arah atas horizon atau disebut terbenam jika sedang bergerak ke arah bawah

horizon

- Lingkaran Ekuator : Adalah lingkaran yang merupakan perpanjangan dari ekuator

bumi ke bola langit.

Semua benda langit setiap hari akan berputar di bola langit sejajar dengan

lingkaran ekuator

TATA KOORDINAT HORIZON

Berdasarkan posisi di cakrawala (horizon).

Paling mudah dipahami, karena mudah dibayangkan letaknya dalam bola langit.

Page 43: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

35

Kelemahan : bergantung tempat di permukaan bumi, jika tempat pengamat

berbeda, maka horizonnya berbeda. Kelemahan lainnya yaitu, terpengaruh oleh

gerak harian benda langit.

Koordinat dinyatakan dalam Azimuth (Az) dan Altitude - ketinggian benda

(Alt).

Azimuth (Az,A) : diukur dari titik utara bidang horizon ke arah timur,

biasanya dinyatakan dalam jam dengan 1 jam=15 derajat dan 1 derajat = 4 menit

Contoh : Jika kita ingin melakukan konversi Azimuth bintang di atas yaitu 2h15m ke

dalam derajat, maka langkahpengerjaannya adalah sebagai berikut :

2h = 2 x 15 = 30

15m = 15m/4m x 1 = 3 sisa 3 menit.

3m = (3m/4m) x 60‘ = 45‘

Maka didapatkan hasil akhir konversi 33 45‘

Altitude (Alt,a) : Ketinggian bintang, dilambangkan dengan huruf a. Maksimum

besarnya altitude,a, adalah 90 , dihitung dari bidang horizon sampai ke titik zenith.

Jarak Zenith (Zenith Distance, z) : Jarak sudut yang diukur dari zenith ke

posisi benda langit atau bintang. Berdasarkan definisi ini, maka secara sederhana

jarak zenith adalah :

TATA KOORDINAT EKUATOR

Jika tata koordinat Horizon setiap detik selalu berubah karena perputaran

bola langit dan letak posisi pengamat di Bumi, maka tata koordinat ekuator

memanfaatkan acuan koordinat di bola langit yang bergerak bersama bola langit

sehingga koordinat ekuatorial suatu bintang selalu tetap dan tidak pernah berubah.

Titik acuan koordinat ini adalah Titik Aries/vernal ekuinoks yang diberi

koordinat ekuator (0, 0)

Koordinat : Asensio Rekta (α) dan Deklinasi (δ).

Askensio Rekta adalah panjang busur, dihitung dari titik Aries ( titik g, Titik

Musim Semi, (titik Hamal) pada lingkaran ekuator langit sampai ke titik kaki (K)

dengan arah penelusuran ke arah timur. Rentang AR: 0 s/d 24 jam atau 0 o s/d

3600.

Bisa juga dipakai kebalikan dari Asensiorecta, yaitu Sudut Jam/Hour Angle

(HA), yaitu sudut bintang yang diukur dari meridian dengan arah lingkaran yang

sejajar dengan ekuator, positif jika ke Barat dan negatif jika ke arah Timur.

Misalnya suatu bintang memiliki sudut jam 2j, artinya bintang itu sudah transit 2

jam yang lalu, jika HA = - 3j, artinya 3 jam lagi akan transit. Sudut jam bintang

(HA) tentu akan berubah terus setiap saat, tetapi asensiorekta (α) selalu tetap.

Hubungan HA dan α adalah : LST = HA + α. (LST = Local Siderial Time, adalah sudut

jam dari titik Aries).

Page 44: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

36

Deklinasi adalah panjang busur dari titik kaki (K) pada lingkaran ekuator langit

ke arah kutub langit, sampai ke letak benda pada bola langit. Deklinasi berharga

positif ke arah KLU, dan negatif ke arah KLS. Rentang d : 0 o s/d 90 o atau 0 o s/d –

90o

TITIK ARIES

• Adalah titik yang terletak di langit dan ‗bergerak‘ pada lintasan perpanjangan

ekuator bumi pada bola langit, terbit tepat di Timur dan terbenam tepat di Barat

• Suatu titik khayal di langit yang merupakan titik pertemuan bidang ekliptika

(bidang orbit bumi dan matahari) dengan ekuator langit (perpanjangan ekuator

bumi ke langit).

• Ada dua titik pertemuan tersebut di ekliptika, titik Aries diambil ketika matahari

tepat berada pada perpotongan kedua bidang tersebut (bidang ekliptika dan bidang

ekuator), yaitu pada tanggal 21 Maret, bertempat di titik kulminasi bawah pada

bola langit

• Titik ini disebut titik Hamal atau titik vernal equinox atau titik musim semi

• Titik ini menjadi titik nol (titik acuan) acuan bagi Kerangka Koordinat Ekuator

(Ascensio recta, Deklinasi), dengan koordinat (00,00)

• Dahulu titik ini diambil sebagai acuan karena musim semi dimulai ketika titik Aries

telah menempuh transit atau Kulminasi Atas

• Letak titik ini pada bola langit yaitu di gugusan rasi Pisces

• Pada bidang ekliptika, titik Aries bergeser pada arah positif (searah jarum jam)

dengan kecepatan rata-rata 50,3‖ per tahun karena presisi bumi. Pergeseran ini

berlawanan dengan gerakan bumi mengelilingi matahari yang berarah negatif

(berlawanan jarum jam).

• Hubungan Matahari dan Titik Ares

Tanggal Matahari dan titik Aries

21 Maret Matahari berimpit dengan Titik Aries di

Kulminasi Bawah (beda sudut 00 = 0j)

22 Juni Matahari di kulminasi bawah, titik Aries

tepat di Timur (beda sudut 900 = 6j)

23 September Matahari di kulminasi bawah, titik Aries

di kulminasi atas (beda sudut 1800 = 12j)

22 Desember Matahari di kulminasi bawah, titik Aries

tepat di Barat (beda sudut 2700 = 18j)

TATA SURYA

1. TEORI ASAL USUL TATA SURYA Teori asal-usul tentang kelahiran Tata Surya dapat diterima jika dapat menjelaskan hal-hal berikut:

Page 45: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

37

(1) Seluruh planet berevolusi mengitari Matahari dalam arah yang berlawanan dengan putaran jarum jam, demikian juga gerak rotasi matahari

(2) Inklinasi orbit semua planet hampir berimpit, kecuali Merkurius.

(3) Eksentrisitas orbit-orbit planet hampir nol, kecuali Merkurius.

(4) Semua planet berotasi dalam arah yang sama dengan gerak revolusinya, kecuali Venus dan Uranus.

(5) Momentum sudut Tata Surya terkonsentrasi pada planet-planet (90%), padahal seharusnya Matahari yang menyumbang 99% massa tata Surya adalah pusat momentum sudut Tata Surya.

(6) Satelit-satelit planet sebagian besar berevolusi dalam arah yang sama dengan arah rotasi planet induknya dan terletak pada bidang ekuator planet yang bersangkutan

(7) Terdapat unsur-unsur berat di Tata Surya (seperti oksigen dan nitrogen) yang tidak mungkin terbentuk di Matahari Teori asal-usul Tata Surya: TEORI KABUT Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart (1775) dan disempurnakan oleh Pierre Marquis de Laplace (Simon de Laplace - 1796). Menurut teori ini mula-mula ada sebuah kabut/nebula raksasa yang karena gravitasinya mulai menyusut dan mulai berotasi dengan kecepatan sangat lambat. Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya. Penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram. Cakram berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari. TEORI PLANETESIMAL Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton (1900). Menurut teori ini, Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit. Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat. Karena jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari (mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut. Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetesimal. Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari Matahari. Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet. TEORI PASANG SURUT Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet. Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys (1917). Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit. HIPOTESIS BINTANG KEMBAR Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua

Page 46: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

38

bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. TEORI AWAN DEBU (PROTO PLANET) Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950. Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit. 2. PLANET-PLANET Pengertian Planet Menurut resolusi IAU ( International Astronomical Union) pada 24 Agustus 2006 di Praha Cekoslovakia, Planet adalah benda langit yang: a. Mengitari matahari

b. Memiliki massa yang cukup untuk mencapai kondisi kesetimbangan hidrostatis (memiliki bentuk hampir bola)

c. Telah membersihkan ‗objek-objek tetangga„ dari orbitnya (sederhananya : tidak ada benda-benda lain dengan massa yang setara pada orbit yang sama)

Pada sistem Tata Surya dikenal 8 planet : Merkurius - Neptunus Planet kerdil (Dwarf Planets) adalah benda langit yang : a. Mengitari Matahari b. Memiliki massa yang cukup untuk mencapai kondisi kesetimbangan hidrostatis (memiliki bentuk hampir bola)

c. Orbitnya belum bersih dari objek-objek lain

d. Bukan termasuk satelit

Objek yang hanya memenuhi syarat pertama disebut Small Solar System Body (SSSB) termasuk asteroid, comet, Trans Neptunian Objects, dll. Pengelompokan Planet

–planet dikelompokan dengan Bumi sebagai pembatas Planet Inferior : Merkurius, Venus Planet Superior : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus

-planet dikelompokan dengan Asteroid sebagai pemabatas Planet dalam / Iner Planets : Merkurius, Venus, Bumi, Mars Planet Luar/ Outer Planets : Yupiter, Saturnus,Uranus, Neptunus.

-planet dikelompokan berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya. Planet Terrestrial / planet Kebumian : Merkurius, Venus, Bumi, Mars. Planet Jovian / Planet Raksasa : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.

Page 47: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

39

Deret Titius Bode : 0,3,6,12, 24,48, 96, 192, 384, 768 Jarak Titius Bode suatu planet = (Nilai deret + 4) : 10 Contoh :jarak Mars = (12 + 4) : 10 = 1,6 SA Catatan : deret setelah Mars (24) dipakai untuk Asteroid. Karakteristik Planet-Planet

Merkurius Merkurius hanya bisa dilihat sebelum Matahari terbit dan sesudah Matahari terbenam. Periode rotasinya 59 hari. Suhu permukaan yang disinari Matahari 4270C dan bagian yang tidak disinari -1730C. Merkurius mempunyai medan magnet yang lemah , bagian dalamnya mirip Bumi yang intinya mengandung banyak logam paduan besi dan lapisan tipis (silikat). Albedo Merkurius 0,06.

Venus Venus juga disebut bintang Fajar dan bintang Senja. Jarak rata-rata planet Venus ke Matahari adalah 108 juta km.Eksentrisitas orbitnya 0,007. Kandungan dan komposisinya mirip Bumi. Venus berotasi dengan periode 243 hari, tetapi dalam arah yang berlawanan dengan arah otasi planet-planet lain (retrograde). Venus mengorbit Matahari dalam waktu 224,7 hari. Suhu di permukaan Venus 4800 C karena adanya efek rumah kaca. Albedo Venus 0,76.

Bumi Bumi mengorbit Matahari dengan jarak rata-rata 149.500.000 km ( 1 SA ). Bumi berevolusi selama 1 tahun (365 ¼ hari) dan berotasi selama 1 hari (24 jam). Ekuator Bumi miring 23027„, kemiringan ini menyebabkan adanya 4 musim. Dalam berotasi Bumi mengalami presisi dan nutasi. Bumi terdiri dari beberapa lapisan yaitu : Lapisan kerak Bumi, Lapisan selubung padat, Lapisan inti luar, Lapisan Inti dalam. Suhu di intinya mencapai 5.0000 C

Mars Mars mempunyai medan magnet lemah, inti Mars mengandung campuran besi dan besi sulfide. Atmosfer Mars sangat tipis. Albedo Mars 0,15. Satelit Mars : Phobos dan Demos.

Jupiter Jupiter merupakan planet Jovian / planet besar maka massa jenisnya lebih kecil jika dibandingkan planet terrestrial. Jupiter disusun oleh Hidrogen dan Helium dalam fase cair ataupun gas. Jupiter sering tampak cerah karena : 1. Ukurannya besar 2. Albedonya 0,70. Jupiter mengorbit Matahari pada jarak 778 juta km. Jupiter berotasi dalam waktu 10 jam. Satelit-satelit Jupiter : Ganymede, Callisto, Io, Europa, dll. Cincin Jupiter lebarnya 6.000 km dan tebalnya beberapa puluh km, terdiri dari partikel-partikel yang kecil sehingga mudah dihancurkan oleh radiasi Jupiter.

Saturnus Saturnus mempunyai suatu daerah hydrogen cair yang luas dan suatu daerah hydrogen metalik cair yang lebih kecil. Atmosfernya tebal. Kala rotasinya 10m jam . Saturnus memiliki cincin , ada 2 hipotesi pertama cincin berasal dari satelit yang berjarak dekat (kurang dari 1,5 jari-jari planet) sedang yang keDione, Mimas, Enceladus, Tethys, dll.

Uranus Massa jenis Uranus rendah, menunjukkan bahwa Uranus mengandung unsure-unsur yang ringan. Uranus mengandung hydrogen, helium, bahan es(air, metana, amoniak) , silikat dan besi.Kala revolusinya 84 tahun, sudut antara bidang orbit dan sumbu rotasinya 80. Satelit-satelit Uranus : Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, Oberon , dll.

Neptunus

Page 48: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

40

Unsur utama pembentuknya yaitu hydrogen dan helium dan sejumlah kecil metana. Albedo Neptunus adalah 0,84. Neptunus mempunyai cicncin walaupun tidak sempurna. Satelit Neptunus : Triton, Nereid, dll.

3. ANGGOTA TATA SURYA LAIN

a. Asteroid Asteroid atau planetoid adalah benda-benda angakasa kecil yang terdapat dalam daerah antara Mars dan Jupiter pada jarak sekitar 2 – 3,6 SA (periodenya 2 – 6 tahun) Asteroid terbesar adalah Ceres – 1032 km (asteroid yang pertama ditemukan, oleh Giuseppe Piazzi di 1 Januari 1801). Kemudian berturut-turut ditemukan Pallas – 588 km (ditemukan oleh W.M. Olbers di bulan Maret 1802), Juno (C.L. Harding di 1804), serta Vesta – 576 km (oleh Johann Olbers di 1807). Sampai sekarang telah terdata lebih dari 300.000 asteroid (dan jumlahnya semakin banyak) dengan setengahnya telah diketahui parameter orbitnya. Menurut orbitnya, Asteroid dibedakan menjadi : 1) Asteroid Sabuk Utama (pada jarak 2 – 3,5 SA) meliputi sebagian besar Asteroid

2) Asteroid Dekat Bumi (Near-Earth Asteroid), garis edarnya mencapai 1,3 SA. NEA terbesar adalah 1036 Ganymed dengan ukuran 41 km). NEA Dibagi tiga :

Amor : Asteroid yang garis edarnya melintasi orbit Mars, namun tidak memasuki orbit Bumi (contoh : 433 Eros)

Apollo : Asteroid yang garis edarnya melintasi orbit Bumi dengan periode orbit lebih lama dari satu tahun (contoh : 1620 Geographos)

Aten : Asteroid yang garis edarnya melintasi orbit Bumi dengan periode orbit kurang dari satu tahun (contoh : 2340 hathor)

3) Asteroid Trojan, ada dua kelompok yang orbitnya tepat di depan dan di belakang orbit Jupiter yang terjebak di titik Lagrange Jupiter-Matahari, membentuk sudut tepat 600 dari matahari ke Jupiter dan asteroid tersebut, bergerak bersama-sama dengan Jupiter.

4) Asteroid Hilda orbitnya di 4 SA

5) Asteroid dengan orbit eksentrik :

- Asteroid jauh mencapai orbit Saturnus atau Uranus (contoh : 944 Hidalgo, 2060

Chiron)

- Asteroid yang mendekati matahari Contoh : Icarus, perihelionnya lebih dekat ke

matahari daripada Merkurius Pembagian Asteroid berdasarkan komposisinya : 1) Asteroid jenis C (karbon) warna gelap, kaya akan silikat hidrat dan karbon. 60% asteroid termasuk ini.

2) Asteroid jenis S (silikat) terdiri dari batuan dan logam (besi dan nikel). 30% asteroid termasuk jenis ini

3) Asteroid jenis M (metalik) seluruhnya adalah logam (besi dan nikel) 4) Asteroid jenis U (unclassified/unknown) asteroid yang tidak termasuk golongan di atas Asal Usul Asteroid :

Page 49: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

41

1) Berasal dari planet yang berada pada jarak 2,8 SA dan kemudian karena suatu hal menjadi hancur kelemahan teori ini : gabungan semua serpihan yang ditemukan hanya bermassa 4% massa bulan, terlalu kecil untuk sebuah planet

2) Berasal dari bahan-bahan yang akan membentuk planet di awal pembentukan Tata Surya tetapi gagal menjadi planet karena gangguan yang kuat dari gravitasi Jupiter teori yang diterima saat ini

b. Komet Komet adalah gumpalan ‗es kotor„ berdiameter 1 – 10 km. Disebut demikian karena merupakan campuran bekuan es dari karbon dioksida, amonia, sianida, metana, dan beberapa jenis logam. Ketika mendekati matahari, maka angin matahari akan menguapkan dan menghembuskan sebagian permukaan/isi komet menjadi selubung gas-debu yang mengelilingi inti dan disebut coma yang panjangnya (ekornya) dari 100.000 km hingga 1 juta km. Ekor ini selalu menjauhi matahari. Ada lagi ‗ekor„ yang lain yang disebut ekor ion yang arahnya berlawanan dengan gerakan komet. Ekor komet dapat tampak , karena : 1. Gas-gas dan debu memantulkan cahaya

2. Gas-gas dan debu menyerap sinar Ultraviolet dan dan memancarkannya sebagai cahaya tampak. Data terakhir (April 2011) dari IAU Minor Planet Center (http://www.minorplanetcenter.net/) jumlah komet yang sudah tercatat mencapai 533.603 buah Asal-usul komet : menurut Jan Oort (1950) komet berasal dari daerah yang disebut awan Oort yang terletak pada jarak 50.000 – 100.000 SA yang merupakan lapisan terluar dari Tata Surya dan mengandung sekitar 100 triliun buah komet. Komet dari Awan Oort memiliki periode yang panjang (> 200 tahun) dan inklinasi orbit yang sangat beragam. Untuk komet dengan periode pendek (dibawah 200 tahun) berasal dari daerah sabuk Kuiper sejarak 30 – 50 SA dan memiliki inklinasi orbit yang kecil. c. Meteoroid, Meteor, dan meteorit Meteoroid adalah anggota tata surya yamg kemungkinan berasal dari komet dan pecahan asteroid dan mengelilingi Matahari di ruang antar planet. Setiap tahun, meteoroid yang masuk ke bumi mencapai 100 ton, atau setiap km2 di muka bumi menerima 560 buah meteorit dengan berat 100 gr atau lebih setiap tahunnya, tetapi sangat sedikit yang dapat mencapai muka bumi (menjadi meteorit). Meteor adalah Meteroroid yang sampai di atmosfir Bumi dan bergesekan dengan atmosfer bumi mengakibatkan panas dan timbul pijar. Hujan meteor adalah jatuhnya

MEKANIKA BENDA LANGIT

I. PERGERAKAN BENDA LANGIT

A. Hukum Kepler

Johannes Kepler (1571-1630), adalah seorang astronomi berkebangsaan

Page 50: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

42

Jerman yang berguru pada Tycho Brahe (1546-1602) bangsawan Denmark.

Karir astronominya sebagian besar dihabiskan untuk mengutak-atik data

peninggalan gurunya yang mengumpulkan data benda langit dari tahun 1576

– 1597 (terutama posisi planet) dan kerja keras tersebut menghasilkan 3

Hukum Kepler untuk Tata Surya. Hukum I dan II dipublikasikan pada tahun

1609 dan Hukum III 9 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1918.

1) Hukum Kepler I

Planet mengelilingi matahari dalam orbit elips dimana matahari berada

pada salah satu titik fokusnya.

Elips adalah salah satu bentuk irisan kerucut yang ‗kelonjongan„nya

ditentukan

oleh eksentrisitasnya.

Parameter dasar elips :

Lintasan benda langit dalam berbagai eksentrisitas :

Lintasan planet/satelit yang disederhanakan biasanya diambil berbentuk lingkaran, karena eksentrisitasnya mendekati nol (e = 0)

Page 51: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

43

Lintasan planet, satelit, asteroid, bintang ganda adalah orbit elips (0 < e <

1)

Lintasan komet dalam mengitari matahari bisa didekati dengan

bentuk parabola (e = 1)

Lintasan meteor yang memasuki atmosfir bumi berbentuk hiperbola (e >

1)

Sebenarnya kedua benda yang saling berinteraksi akan saling mengorbit

satu sama lain, tetapi bagi Tata Surya, matahari terletak di pusat semua

lintasan elips dari benda-benda yang mengitari matahari, hal ini terjadi

karena massa matahari jauh lebih besar dari pada massa planet-planet,

bahkan kalau seluruh anggota Tata Surya digabungkan, massanya masih jauh

lebih kecil daripada massa matahari, sehingga dapat dikatakan bahwa pusat

massa tata surya terletak padamatahari itu sendiri, maka matahari terletak

pada fokus semua orbit anggota tata surya

Periode Sideris planet adalah waktu yang diperlukan planet

untuk satu kali mengelilingi matahari

Periode Sinodis planet adalah waktu yang diperlukan planet untuk

kembali ke fase yang sama

Fase adalah kedudukan planet jika dilihat dari bumi terhadap

matahari. Ada beberapa jenis fase planet :

Untuk planet inferior (Merkurius dan Venus) Konjungsi inferior

(atas), konjungsi superior (bawah), elongasi maksimum Barat,

elongasi maksimum timur

Elongasi (θ) adalah sudut yang

dibentuk antara matahari – bumi –

planet. Sudut elongasi minimum (θ = 00) terjadi ketika konjungsi atas maupun bawah dan sudut elongasi

maksimum terjadi ketika terbentuk

segitiga siku-siku

Sudut elongasi maksimum untuk planet Merkurius sekitar 180 - 240

Sudut elongasi maksimum untuk planet Venus sekitar 340 - 380

Untuk planet inferior, terlihat

bentuk sabit seperti bulan

Page 52: PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA SMP …fisika.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2020/08/14.P2M... · 2020. 8. 27. · PEMBEKALAN MATERI ASTRONOMI BAGI GURU-GURU IPA

44

Lampiran 05 Surat Prjanjian Kerja (SPK)