Pembangunan dan pendampingan desa
-
Upload
sutardjo-ps -
Category
Documents
-
view
1.555 -
download
4
Transcript of Pembangunan dan pendampingan desa
1
SUMEDANG, 09 OKTOBER 2014
IMPLEMENTASI UU DESA
DAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
POKOK BAHASANPOKOK BAHASANPOKOK BAHASANPOKOK BAHASAN
1. PENGANTAR2. TATA KELOLA DESA YANG
DEMOKRATIS 3. KEUANGAN DESA DAN ASET DESA4. PEMBANGUNAN DESA5. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA6. PENDAMPINGAN DESA7. PENUTUP
4
Desa sebagai realitas sosio‐polit ico‐kultural di dalam tata‐negara hukum modern
Tata negara sebagai‐konstruksi pol it ik baruUUD
1945
Kedaulatan Hukum(satuan tata negara)‐
DESADesa sbg realitas sosio‐politico‐kultural secarahistoris ada sebelum tata‐negara modern
B. Herry Priyono, Kedaulatan Negara dan Tata kelola Desa, bahan tayang pada ‐Workshop Program Pelatihan Desa : “Menggagas Desa Ideal & Kelembangan Pembangunan Desa”, PNPM Support Facility. Jakarta, 28 Februari 2013
Permendagri Nomor 18 Tahun 2013 tentang Data Wilayah Administrasi Pemerintahan.
- Desa : 72.944
- Kelurahan : 8.309
Pengaturan Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
UU Desa menjamin adanya Kepastian Hukum bagi Desa.
Pihak-pihak yang berkepentingan atas Desa wajib menjalankan UU Desa dimaksud.
KEDAULATAN HUKUM SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN
NEGARA
7
DESA DALAM WILAYAH HUKUM NKRI
•.
UU Desa Pasal 2 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
8
WILAYAH
MASYARAKAT
PEMERINTAHAN
DESA/DESA ADAT
1. rekognisi; 2. subsidiaritas; 3. keberagaman; 4. kebersamaan; 5. kegotongroyongan; 6. kekeluargaan; 7. musyawarah; 8. demokrasi; 9. kemandirian; 10. partisipasi; 11. kesetaraan; 12. pemberdayaan; dan 13. keberlanjutan.
KUAT
MAJU
MANDIRI
DESA/DESA ADAT
DEMOKRATIS
LANDASAN KONSTITUSILANDASAN KONSTITUSIUNDANG-UNDANG DASAR 1945
Pasal 18 Ayat (7)Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.
Pasal 18 B Ayat (2)Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
11
KEDUDUKAN DESA
Desa berkedudukan di wilayah kabupaten/kota.
UU Desa : Pasal 5
12
KONSEKUENSI DESA SEBAGAI PENGGABUNGAN SGC - LSG
NEGARA
SUBSIDIARITAS
SGC
LSG
WARGA NEGARA = WARGA DESA
REKOGNISIPENUGASAN
MODERNITAS TRADISI
ARAH PENGEMBANGAN DESA???
Pasal 18 B Ayat 2
Pasal 18 Ayat 7
SGC
LSG
PENGGABUNGAN FUNGSI LSG - SGC
MASYARAKAT LIBERAL
PEMERINTAHAN SEMU
15
PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESAPENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESAPENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESAPENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA
DESAPENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA UNTUK MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM ATAS ASET/ KEKAYAAN YANG DIMILIKI DESA : TANAH KAS DESA, TANAH ULAYAT, HUTAN DESA, MATA AIR DESA
PENATAAN WILAYAH DESA TERMASUK PULA PENDAYAGUNAAN DANA DESA BESERTA ASET-ASET STRATEGIS DESA : MILIK PRIVAT YANG BERDAMPAK KEPADA KEPENTINGAN KOLEKTIF DESA…….
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH DESA DAN KELURAHAN BERBASIS ASET DENGAN DUKUNGAN DATA YANG AKURAT DAN TATA RUANG DESA/KELURAHAN YANG PASTI
PENGEMBANGAN GIS SEBAGAI SISTEM INFORMASI UNTUK MENDORONG PARTISIPASI MASYARAKAT, KERJASAMA DESA DAN INTERGASI/KONSOLIDASI PROGRAM PEMBANGUNAN DESA/KELURAHAN
16
KEWENANGAN DESA
•.
UU Desa Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.
17
PENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Pasal 34 1)Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf a paling sedikit terdiri atas:
a. sistem organisasi masyarakat adat; b. pembinaan kelembagaan masyarakat; c. pembinaan lembaga dan hukum adat; d. pengelolaan tanah kas Desa; dan e. pengembangan peran masyarakat Desa.
18
PENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Pasal 34 2)Kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf b paling sedikit terdiri atas kewenangan:
a. pengelolaan tambatan perahu; b. pengelolaan pasar Desa; c. pengelolaan tempat pemandian umum; d. pengelolaan jaringan irigasi; e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa; f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos
pelayanan terpadu; g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar; h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan; i. pengelolaan embung Desa; j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan k. pembuatan jalan Desa antarpermukiman ke wilayah
pertanian.
19
PENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Pasal 34
3)Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Menteri dapat menetapkan jenis kewenangan Desa sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.
20
KEWENANGAN DESA
•.
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Desa;
c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
Self Governing Community
Local Self Government
21
PENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPENETAPAN KEWENANGAN DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESAPP 43 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
Pasal 73
1)Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan identifikasi dan inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa dengan melibatkan Desa. 2)Bupati/walikota menetapkan peraturan bupati/walikota tentang daftar kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3)Pemerintah Desa menetapkan peraturan Desa tentang kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.
22
HAK DAN KEWAJIBAN DESAUU Desa : Pasal 67Desa Berhak:a. mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal
usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa;b. menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa; danc. mendapatkan sumber pendapatan.
Desa Berkewajiban:a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan
masyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;c. mengembangkan kehidupan demokrasi;d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dane. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Desa.
23
MUSDES
PEMDES BPD
MASYARAKAT
WEWENANG DESA
1. DANA DESA2. ALOKASI DANA DESA3. BAGI HASIL PAJAK
DAERAH4. BANTUAN KEUANGAN
1.ASET DESA2.SWADAYA
MASYARAKAT3.SUMBERDAYA
MANUSIA
DESA SEBAGAI KESATUAN MASYARAKAT
HUKUM
TATA KELOLA DESA YANG DEMOKRATIS
BERDASARKAN PRODUK HUKUM DESA
(BASIS LEGALITAS – BASIS LEGITIMASI)
KOMUNIKASI POLITIK YANG DEMOKRATIS DI DAERAH OTONOM
BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS
BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS
DPRD:KEPUTUSAN POLITIK
DPRD:KEPUTUSAN POLITIK
DESA : KOMUNITAS MANDIRI
KEPUTUSAN PARTISIPATIF :
PERDES
DESA : KOMUNITAS MANDIRI
KEPUTUSAN PARTISIPATIF :
PERDES
JARING ASMARA
RENJA SKPD
MUSRENBANG
HEARING
PERDA
RUANG PUBLIK
BKADBKAD
25
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT DESA
UU Desa : Pasal 67Masyarakat Desa Berhak:a. meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta mengawasi
kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
b. memperoleh pelayanan yang sama dan adil;c. menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis secara
bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
d. memilih, dipilih, dan/atau ditetapkan menjadi:1) Kepala Desa;2) perangkat Desa;3) anggota Badan Permusyawaratan Desa; atau4) anggota lembaga kemasyarakatan Desa.
e. mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguan ketenteraman dan ketertiban di Desa.
26
HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT DESA
UU Desa : Pasal 67Masyarakat Desa Berkewajiban
a. membangun diri dan memelihara lingkungan Desa;b. mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa yang baik;
c. mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan tenteram di Desa;
d. memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan, permufakatan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan di Desa; dan
e. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Desa.
28
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa
DESA MERUPAKAN SUBYEK HUKUM (PEMEGANG HAK DAN KEWAJIBAN) DALAM
URUSAN :
TUJUAN PEMBANGUNAN DESA TUJUAN PEMBANGUNAN DESA MEMANDIRIKAN DAN MEMAJUKAN
DESA MEMPERKUAT PEMERINTAHAN
DESA MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
DESA MENGOPTIMALKAN
PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA DESA
30
MODEL COMMUNITY DRIVEN DEVELOPMENT(Dari, Oleh, Untuk, Masyarakat/DOUM)
Petunjuk Teknis
Operasional Perencanaan Pembangunan Desa
Pelaksanaan Pembangunan Desa
Pemantauan Pembangunan Desa
PEMDES
MASYARAKAT
DESA
DANA BLMPENDAMPING
MOBILISASI PARTISIPASI
Judul Proyek
CDD BERSIFAT SEKTORAL
Pembangunan sektor ekonomi
Pembangunan sektor lingkungan
CDD Project Perbaikan sektor gizi
sektor etc.
Tata Kelola Pembangunan di Tingkat Desa – Eksisting
Pemerintahan Desa
Kelompok
Desa Sebagai OBYEK Pembangunan:
Di t ingkat makro
•Pembangunan bersifat proyek -> tidak berkesinambungan.
•Lokasi tidak merata -> faktor politik sangat berperan.
Di Tingkat Mikro
•Fragmentasi/tumpang tindih kegiatan
•Fragmentasi kelembagaan
•Fragmentasi perencanaan
•Fragmentasi keuangan
•Tumpang tindih kelompok sasaran
Penguatan Sistem pemerintahan DesaKelompok
Kelompok
MASYARAKAT DESA
?
32
33
ARAH PENGEMBANGAN DESAARAH PENGEMBANGAN DESAARAH PENGEMBANGAN DESAARAH PENGEMBANGAN DESA
KUATMAJU
MANDIRIDEMOKRAT
IS
KONDISI EKSISTING
TRANSISI
DESA PANCASILA
POLITIK
EKONOMI
SOSIAL
BUDAYA
PEMBANGUNAN DESA TERPADU BERKELANJUTAN
DESA MEMBANGUN
MEMBANGUN DESA
PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
PEMBANGUNAN DESA
34
MUSDES
PEMDES BPD
MASYARAKAT
1. DANA DESA2. ALOKASI DANA DESA3. BAGI HASIL PAJAK DAERAH4. BANTUAN KEUANGAN
1. ASET DESA2. SWADAYA MASYARAKAT3. SDA/SDM/SUMBERDAYA
LAINNYA
DESA SEBAGAI KESATUAN MASYARAKAT
HUKUM
TATA KELOLA DESA YANG DEMOKRATIS
BERDASARKAN PRODUK HUKUM DESA
(BASIS LEGALITAS – BASIS LEGITIMASI)
34
•.
d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Desa;
c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan
35
MUSDES
PEMDES BPD
MASYARAKAT
RPJMDESA RKP DESA APBDESA
1. KEBIJAKAN PEMKAB/PEMKOT
2. RPJMDAERAH3. PROGRAM/PROYEK
MASUK DESA YANG TERPADU SECARA NASIONAL, PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
1. KONDISI OBYEKTIF DESA
2. SUMBERDAYA DESA
3. ASPIRASI MASYARAKAT
DESA SEBAGAI SUBYEK
HUKUM
PENDAMPING DESA(SKPD, PENDAMPING
PROFESIONAL, KPMD DAN PIHAK KETIGA)
a. Peningkatan Kuali tas dan Akses Terhadap Pelayanan Dasar;
b. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur dan Lingkungan Berdasarkan Kemampuan Teknis dan Sumber Daya Lokal Yang Tersedia;
c. Pengembangan Ekonomi Pertanian Berskala Produktif;
d. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Untuk Kemajuan Ekonomi; dan
e. Peningkatan Kuali tas Ketert iban dan Ketenteraman Masyarakat Desa Berdasarkan Kebutuhan Masyarakat Desa.
36
UU DESA MENGHADIRKAN :SATU DESA SATU
PERENCANAANSATU DESA SATU SISTEM
ANGGARAN
PERTUMBUHAN EKONOMI DESA DANPELAYANAN SOSIAL DASAR
YANG BERTUMPU PADA SUMBERDAYA DESA(SDA, TTG, SDM & BUDAYA NUSANTARA)
37
PRASYARAT :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA YANG OBYEKTIF DAN
PARTISIPATIF
Pembangunan desa dan kawasan perdesaan sebagai pengembangan wilayah berbasiskan sumberdaya desa
Adanya peta batas desa sebagai dasar penyusunan ruang wilayah desa
Adanya data desa yang fungsional bagi desa itu sendiri Adanya ketetapan tentang standar pelayanan desa dalam rangka
memenuhi kebutuhan sosial dasar Adanya evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan desa Perencanaan pembangunan dilakukan berdasarkan hasil
pemetaan kebutuhan masyarakat yang dirumuskan secara partisipatif.
Penggalian kebutuhan dan penampungan aspirasi masyarakat dilakukan dengan menyelenggarakan musyawarah kewilayahan dan/atau musyawarah kelompok masyarakat.
Penyusunan RPJM Desa(DISUSUN DALAM JANGKA WAKTU 3 BULAN SETELAH PELANTIKAN KADES)
Penyusun: Pemerintah Desa1.Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa2.Sosialisasi Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten/Kota3.Pengkajian Keadaan Desa4.Musyawarah Desa5.Penyusunan Rancangan RPJM Desa6.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
Rancangan PermendagriPedoman Pembangunan Desa
39
PENYUSUNAN RKP DESA
39
BPD MUSYAWARAH DESA
PEMDES RANCANGAN RKPDESA
PEMDES MUSRENBANG DESA
PEMDES PERDES RKPDESA
PEMDES RANCANGAN APBDESA
PEMDES PRIORITAS BELANJA DESA
PEMDES 31 DES = PERDES APBDESA
JUNIDESEMBE
RRPJM DESA
PAGU DEFINITIF DESA
PAGU INDIKATIF DESA & PROGRAM/PROYEK MASUK DESAJULI
JUNI
OKTOBER
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA Koordinator : Kepala DesaTahapan Persiapan1.Penetapan Pelaksana Kegiatan Desa2.Penyusunan Rencana Kerja Kegiatan Desa3.Sosialisasi Kegiatan Desa4.Penyiapan Pelaksana Kegiatan5.Penyiapan Dokumen Administrasi6.Pengadaan Tenaga Kerja dan Bahan/Material
Rancangan PermendagriPedoman Pembangunan Desa
41
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA Koordinator : Kepala DesaTahapan Pelaksanaan Kegiatan1.Rapat Kerja Pelaksana Pembangunan Desa2.Sertifikasi Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Desa3.Perubahan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa4.Pengelolaan Pengaduan dan Penyelesaian Masalah5.Musyawarah Desa dalam rangka Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan6.Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Desa7.Pelestarian dan Pemanfaatan Hasil Kegiatan Pembangunan DesaPEMANTAUAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DESA
42
SATU DESA SATU PERENCANAANSATU DESA SATU SISTEM
ANGGARAN
KEUANGAN DAN ASET DESA, SDM, TTG & KEARIFAN LOKAL
PEMBANGUNAN DESA TERPADU
Berkembangnya BUMDES dengan mengoptimalkan pendayagunaan keuangan, aset desa, dan sumberdaya Desa
Berkembangnya Kerjasama Antar Desa maupun Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga
Terintegrasinya Pembangunan Desa dengan Pembangunan Kawasan Perdesaan (Bottom Up dan Top Down)
Terwujudnya tata kelola desa yang demokratis melalui pembangunan desa secara partisipatif (hubungan timbal balik antara pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat)
KOMUNIKASI POLITIK YANG DEMOKRATIS DI DAERAH OTONOM
BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS
BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS
DPRD:KEPUTUSAN POLITIK
DPRD:KEPUTUSAN POLITIK
DESA : KOMUNITAS MANDIRI
KEPUTUSAN PARTISIPATIF :
PERDES
DESA : KOMUNITAS MANDIRI
KEPUTUSAN PARTISIPATIF :
PERDES
JARING ASMARA
RENJA SKPD
MUSRENBANG
HEARING
PERDA
RUANG PUBLIK
BKADBKAD
45
TITIK TOLAK GERAKANKETIDAKBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SECARA:
POLITIKEKONOMI
SOSIALBUDAYA
YANG BERDAMPAK PADA : DESA LEMAH, TERBELAKANG, DEPENDEN
DAN OTORITER
GERAKAN NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
46
IMPLIKASI :TRANSFORMASI PARADIGMA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DARICOMMUNITY DRIVEN DEVELOPMENT MENJADI VILLAGE DRIVEN DEVELOPMENT
CDD VDDBERSIFAT APOLITIS BERSIFAT POLITIS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT = PEMBERKUASAAN RAKYAT
UU DESA
HIDUP BERDESA
MANUSIA DESA
PROSES PEMBIASAAN SECARA SOSIALYANG NORMATIF MENJADI TINDAKAN
VDDVDD
MENGEMBANGKAN KETAATAN KEPADA HUKUM DALAM DIRI MASYARAKAT DESA
48
PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA
49
MUSDES
PEMDES BPD
MASYARAKAT
PENDAMPING DESA(SKPD, PENDAMPING PROFESIONAL, KPMD,
PIHAK KETIGA LAINNYA)
POLITIKEKONOMI
SOSIAL
BUDAYA
PENDAMPINGAN DESA YANG TRANSFORMATIF
DESA PANCASILA
KUATMAJU
MANDIRIDEMOKRAT
IS
TRANSFORMASI
PENDAMPINGAN DESA SEBAGAI HUBUNGAN TIMBAL BALIK
PEMBANGUNAN DESA - PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
•.
PEMBANGUNAN DESA
DESA BERDIKARI SECARA EKONOMI : BERDAYA
MENGE-LOLA SUMBERDAYA DESA
(SDA/SDM/SD LAINNYA)
STRUKTUR KEKUASAAAN EKONOMI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA BERDAULAT SECARA POLITIK : BERDAYA
MENGELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG DEMOKRATIS
STRUKTUR KEKUASAAN POLITIK
PENDAMPING DESA
PEMBELAJARAN SOSIALPEMBELAJARAN SOSIALPEMBELAJARAN SOSIALPEMBELAJARAN SOSIAL KADERISASIKADERISASIKADERISASIKADERISASI PENGORGANISASIANPENGORGANISASIANPENGORGANISASIANPENGORGANISASIAN
Pembentukan & pemeliharaan kader (orang kunci) sebagai para penggerak tata kelola desa dan pembangunan desa
Dinamisasi organisasi lokal : Desa/BKAD
CB Desa melalui Pelatihan dan Bimbingan : praktek secara langsung
SKPD, PENPROF, KPMD, LSM, PT DLL SKPD, PENPROF, KPMD, LSM, PT DLL SKPD, PENPROF, KPMD, LSM, PT DLL SKPD, PENPROF, KPMD, LSM, PT DLL
52
GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTALGERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTALGERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTALGERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL
MUSDES
PENDAMPING DESA BERKESADARAN KADER
DANA DESA/ALOKASI DANA DESA
PEMDES BPD
MASYARAKAT
DESAKADE
R
GERAKAN NASIONAL PEMBERDAYAN MASYARAKAT
BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS
BIROKRASI :KEPUTUSAN TEKNOKRATIS
DPR:KEPUTUSAN POLITIK
DPR:KEPUTUSAN POLITIK
DESAKEPUTUSAN PARTISIPATIFKEPENTINGAN KOLEKTIF
DESAKEPUTUSAN PARTISIPATIFKEPENTINGAN KOLEKTIF
JARING ASMARA
REGULASI / PROYEKMUSRENBANGHEARING
LEGISLASI
RUANG PUBLIK POLITIK
BKADBKAD
53PENDAMPING DESA
54
AKHIR KATA
1. Pembangunan Desa ditempatkan dalam konteks desa-desa Indonesia
2. Pendampingan Desa dan pengembangan kapasitas desa dalam rangka “mengajarkan” pembangunan desa harus mampu menghadirkan proses belajar sosial (belajar melalui praktek-praktek langsung) dalam menghadirkan UU Desa dalam kenyataan hidup.
3. UU Desa beserta peraturan pelaksanaannya merupakan dasar hukum kebijakan publik yang menjamin kepastian hukum bagi Desa dalam mengelola pembangunan desa.
4. Pendampingan masyarakat Desa ke depan harus kontekstual sesuai struktur/skemata UU Desa dan dinamika politik nasional.
TERIMA KASIH