Pembangkit Energi Listrik1
-
Upload
heru-pradata -
Category
Documents
-
view
292 -
download
0
Transcript of Pembangkit Energi Listrik1
Pembangkit Energi ListrikOleh : Muhammad Safril,ST
Proses Penyaluran Energi Listrik
Sistem interkoneksi
Pengertian Umum
Prinsip Kerja
Komponen Utama Pembangkit
Permasalahan Pembangkit Tenaga Listrik
Jenis-jenis pembangkit Tenaga Listrik
Dua Jenis Operasi Pembangkit Tenaga Listrik
Umum
Skema Diagram
TYPE Mesin Diesel Pada PLTD
Bagan Proses Kerja Mesin Diesel 2 Langkah
Diagram Tekanan Isi Teoritis Mesin Diesel 2 Langkah
Bagan Proses Kerja Mesin Diesel 4 Langkah
Diagram Tekanan Isi Teoritis Mesin Diesel 4 Langkah
Minyak Pelumas
Gardu Induk (Switch Yard)
Type PLTA Berdasarkan Mendapatkan Air
Type Bendungan
Potongan Type Bendungan
Gambaran PLTA
Bagan Penting PLTA
Komponen Mekanikal dan Elektrikal
Type Turbin Air
Macam-macam Turbin Air1. Turbin Kaplan Turbin Kaplan digunakan untuk tinggi terjun yang rendah,yaitu di bawah 20 meter. 2. Turbin Francis Turbin ini digunakan untuk tinggi terjun sedang yaitu 20-400 meter. 3. Turbin Pelton Turbin ini digunakan untuk tinggi terjun sedang yaitu diatas 300 meter.
Generator
Susunan Bering Untuk Turbin Generator
Rumus Keluar Turbin
Katub Pintu Air
PLTG
PLTGU
Keuntungan PLTGU
Konfigurasi PLTGU
Komponen utama PLTGU
Konsep PLTGU
Proses Perubahan Energi Pada PLTGU
Diagram sistem tunggal
PrinsiP PLTGU
Pengertian Umum
Type Ketel Uap
Blok Diagram Konversi Energi
Turbin Kondensasi dengan 2 dan 4 aliran tekanan rendah
Masalah PLTU
OVERVIEW SISTEM TENAGA LISTRIK SUMUT-NAD 23 JULI 2007PLTD L. Bata 30 MWPLTU Belawan 155 MW
Rencana Beban Puncak TW I Tertinggi : 1.156 MW TW II Tertinggi : 1.190 MW TW III Tertinggi : 1.179 MW * TW IV Tertinggi : 1.181 MW 104 MW
PLTGU Belawan443 MW
PLTD/G T.Lembu PLTG P.Pasir/Glugur 45 MW32 MW
PLTA K. PanjangSub Sistem RIAU Daya Mampu 136 MW
Sub Sistem NAD 150 MW
15 MW PLTD Sewa P.Pasir
Beban Puncak 210 MW PLTD tersebar 7 MW Sistem SUMUT ACEH Daya Mampu 890 MW 70 MW Riau Power 17 MW
45 MW, TGL.26/7/07 jadi 90 MW PLTMH + PLTA Sipan 56 MWPLTA Renun 82 MW
Sistem P. NIAS
PT Inalum
B.Puncak Tertinggi 1.179 MW PLTD T. Kuning 12 MW
Bbn Puncak 8,5 MW PLTD
Daya Mampu : 890 MW TW III Bbn Puncak Tertinggi : 1.179 MW * Defisit : 289 MW
Brown Out Pemadaman TT Pemadaman TM Pemadaman Feeder Umum
: 70 : 70 : 20 : 129
MW MW MW MW
10 MW
Rencana Pembangunan Transmisi 150 kV & 275 kV Interkoneksi SumateraBanda Aceh Sigli Bireueun Lhokseumawe Idie
NA DTakengon Meulaboh
SISTEM INTERKONEKSI SUMBAGUT
Talang Cut Langsa P.Brandan PLTG/U Binjai Belawan P. Geli Sei.Rotan Perbaungan Titi Kuning K.Tanjung T.Tinggi Brastagi Kisaran Galang G.Para Sidikalang P.Siantar Aek Kanopan Porsea Tele PLTA Asahan I R.Prapat Tarutung Simangkok PLTP Sarula K.Pinang PLTA G.Tua Sibolga Sipan Sipahoras Bagan Batu PLTU Panyabungan Sibolga Pd. Sidempuan
SEDANG DIBANGUN SUTT 150 KV BAGANBATU KE RANTAU PRAPAT
Dumai Duri
Bangkinang
Pd. Luar Maninjau HPP Lubuk Alung
Garuda Sakti Kt.Panjang HPP RIAU Payakumbuh Batusangkar
Teluk Lembu Kulim Tembilahan Rengat
Singkarak HPPIndarung
Ombilin Salak Solok
T.Kuantan Kuala Tungkal Kiliranjao Muara bungo Aur Duri Payo Selincah JAMBI S.Lilin Bangko PLTG KAJI Betung Keramasan Tes HPP Lubuk Linggau Curup Bukit Asam Muara E Lahat Simpang Tiga Prabumulih Gumawang Pagar Alam Baturaja Menggala Bukit Kemuning LAMPUNG Sp. Surabaya Sribawono Metro Sutami Borang Tl.Kelapa
Pauh Limo S.Haru
Bungus
SUMBAR
S.Penuh
SUMSEL
275 / 150 kV plan
MarianaKayu Agung
150 kV existing70 kV existing
Substation 150 kVSubstation 70 kV
Power Plant 150 kVPower Plant 70 kV
SISTEM INTERKONEKSI SUMBAGTENG & SUMBAGSEL
Sukamerindu BENGKULU
Kotabumi TGNNG
Besai HPP
Adijaya PLTA B.Tegi Pagelaran
Natar Tl. Betung
Kalianda
Tarahan
PLTG
PLTG suhu Tinggi
Teori Dasar PLTG
Prinsip turbin gas Regeneratif
Proses PLTG
Proses PLTG
Klasifikasi Turbin Gas
Berdasarkan Kontruksi Poros
Berdasarkan Aplikasinya
Berdasarkan Kapasitas
Komponen PLTG
Mikro Hidro
Sistem Mikro Hidro
Memilihi Lokasi Mikrohidro
Pengukuran Ketinggian
Pengukuran Aliran
Pemilihan Lokasi
PLTPb
PENGERTIAN PANAS BUMI Panas bumi adalah sebuah bentuk energi yang terbaharukan yang dapat dipergunakan sebagai pembangkit listrik Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.
Rencana pengembangan PLTP (panas bumi)THAILAND
PHILIPPINES
KOB 68%
32%
Sumatera(395MW)Sibayak 10 MW Sarulla 220 MW Ulubelu 220 MW Lumut Balai 110 MWMedan
CAMBODIA
PERTAMINA OWN 930 MW ~ 35.000 BOPD
BRUNEI
MALAYSIA 1,996 MWe SINGAPORE 13,820 MWe KALIMANTANManado
Sulawesi (80 MW)Lahendong 80 MWMALUKU IRIAN JAYA
SULAWESI
Tanjung Karang
Jawa Bali (1695 MW)Kamojang 260 MW Darajat 330 MW Gn.Salak 375 MW Wayang-Windu 220 MW Dieng 180 MW Patuha 180 MW Bedugul 120 MW Karaha Bodas 30 MW
Bandung
Semarang
1,487 MWeBALI TIMOR NUSATENGGARA
584 MWe
PAPUA NEW GUINEA
JAVA
9,253.5 MWe
N500 Km
Kapasitas Terpasang: 2300 MW (9 %) Atau setara dengan : 98.000 BOPD
Program pembangkit listrik di Bali Independent Power Producer (IPP)
Program pembangkit listrik di Jawa Independent Power Producer (IPP)
PENGERTIAN PLTPB
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya.PRINSIP KERJA
Air panas yang berasal dari sumur akan disalurkan ke separator, oleh separator air dengan uap dipisahkan, kemudian uap akan digunakan untuk menggerakkan turbin.
Keunggulan Geothermal
Keunggulan energi panas bumi dibandingkan sumber energi terbarukan yang lain, diantaranya: hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal, mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage), tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.
Dampak Negatif Terhadap Lingkungan
Potensi panas bumi terdapat di kawasan pegunungan yang biasanya dijadikan kawasan konservasi sebagai hutan lindung. Dengan adanya kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber panas bumi di kawasan tersebut dapat mengganggu daerah konservasi tersebut. Serta kemungkinan terjadi pencemaran air tanah oleh kontaminan yang terbawa naik fluida panas bumi.
PROSES KERJA Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.
Apabila sumberdaya panasbumi mempunyai temperatur sedang, fluida panas bumi masih dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan menggunakan pembangkit listrik siklus binari (binary plant). Dalam siklus pembangkit ini, fluida sekunder ((isobutane, isopentane or ammonia) dipanasi oleh fluida panasbumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger.
Fluida sekunder menguap pada temperatur lebih rendah dari temperatur titik didih air pada tekanan yang sama. Fluida sekunder mengalir ke turbin dan setelah dimanfaatkan dikondensasikan sebelum dipanaskan kembali oleh fluida panas bumi. Siklus tertutup dimana fluida panas bumi tidak diambil masanya, tetapi hanya panasnya saja yang diekstraksi oleh fluida kedua, sementara fluida panas bumi diinjeksikan kembali kedalam reservoir.
PLTN
Prinsip kerja PLTN &PLTU
Type Reaktor
Type Reaktor(lanjutan)
Reaktor ringan( light Water Reactor,LWR)
Reaktor Air Tekan(lanjutan)
Proses fission uranium 235
PLTS
Type Solar Cell
Membuat solar sel sederhanasolar sel adalah sebuah perangkat yang dapat mengubah photon (dari sinar matahari) ke listrik. solar sel dengan efisiensi tinggi dapat kita jumpai di berbagai peralatan seperti kalkulator, jam, radio dll yang terbuat dari silikon dengan proses rumit, yang membutuhkan pabrik besar, temperatur tinggi, peralatan vakum, dan biaya yang sangat tinggi. maka kita akan coba untuk membuat solar sel sederhana, yang hanya membutuhkan peralatan sederhana dan murah. kita akan dapat mengetahui cara kerja solar sel ini dalam waktu 1 jam. solar sel ini terbuat dari cuprous oxide yang terdapat didalam silikon. cuprous oxide ini adalah material pertama yang diketahui dapat menyebabkan efek photo elektrik, dimana cahaya dapat menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir pada sebuah material.
BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKANSolar sel ini terbuat dari berbagai macam material, yaitu:
1. Sebuah lempengan tembaga/ copper/ cuprum (Cu 29P 35 N) yang berukuran 15 x 15 cm. 2. Sepasang capit listrik buaya (hitam dan putih) 3. Micro-ammeter sensitive. 4. Kompor listrik 1100 watt. 5. Sebuah botol plastik bekas air mineral yang di potong dua. 6. Garam meja, kita akan membutuhkan dua sendok makan garam meja.7. Air panas 8. Amplas (kertas pasir) 9. Pisau cutter (digunakan untuk memotong lempengan tembaga menjadi 2 bagian). 10. Secangkir kopi susu hangat, rokok, dan cemilan (untuk ransum selama kita bekerja)
BAGAIMANA CARA MEMBUAT SOLAR SEL SEDERHANA
langkah pertama yaitu memotong lempengan tembaga tadi menjadi 2 bagian yang kira-kira sesuai dengan ukuran pemanas kompor. cuci tangan anda sehingga tidak ada minyak yang melekat pada lempengan tersebut. kemudian cuci lempengan tersebut dengan sabun yang berguna untuk membersihkan lempengan dari minyak. gunakan kertas pasir untuk menghilangkan karat yang ada pada lempengan tersebut. kemudian, panggan lempengan yang bersih dan kering tersubut diatas burner. dan putar knop kompor ke suhu maksimal.
ketika lempengan tersebut mulai panas, maka akan terlihat perubahan warna pada lempengan tersebut. oranye, ungu, dan merah akan menutupi permukaan lempengan.
setelah dipanggan selama setengah jam, matikan kompor. biarkan lempengan tersebut dingin dengan sendirinya. jika didinginkan secara paksa, maka black oxide akan lengket dengan lempengan.
ketika lempengan tersebut dingin, maka akan terjadi penyusutan. cupric oxide hitam juga akan berkurang.
ketika lempengan tersebut mencapai suhu ruangan (kira2 membutuhkan waktu 20 menit), seluruh kerak hitam akan hilang. biarkan dan jangan menggosok lempengan tersebut, karena akan merusak dan menghilangkan cupruous oxide merah yang akan kita gunakan pada solar sel. langkah berikutnya akan sangat singkat dan mudah. potong bagian lempengan lain (yang tidak dibakar) kira2 sama ukurannya dengan lempengan yang telah dibakar tadi. tekuk kedua lempeng tersebut dengan hati2, sehingga lempeng tersebut pas (dapat dimasukkan ke botol plastik yang telah dipotong dua tadi) tanpa bersentuhan satu sama lain. cuprous oxide yang menghadap ke burner sebagusnya di letakkan menghadap keluar dari botol, karena sisi tersebut mempunyai permukaan yang halus dan licin. pasang kedua jepitan listrik buaya, di kedua lempengan. hubungkan capit merah ke lempengan yang tidak dibakar ke terminal positive pada ammeter. dan cepit hitam ke lempengan yang dibakar ke terminal negatif pada ammeter.kemudian aduk dua sendok makan garam meja dengan air panas (kira2 3/4 dari tinggi botol plastik yang telah dipotong tadi) sampai seluruh garam larut. kemudian tuangkan air garam tadi secara hati2 (jangan sampai membasahi jepitan). tuang sampai air tersebut tingginya kira2 1 inchi dari atas lempeng. sehingga air tidak membasahi cepitan ketika solar sel ini kita pindahkan.
foto diatas memperlihatkan solar sel dalam lingkungan yang intensitas cahayanya sedikit. catat, ammeter menunjukkan angka 6 mikro amper arus. solar sel ini seperti batrai, bahkan didalam gelap, tetap akan menimbulkan arus. foto diatas, menunjukkan solar sel ketika dalam lingkungan dengan intensitas cahaya tinggi. disana diperlihatkan bahwa ammeter menunjukkan angka sekitar 33 mikroampere arus, dan terkadang sampai ke 50 mikroamper.
Bilangan Fibonacci merupakan baris angka yang diperoleh dari penambahan dua angka sebelumnya, seperti 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, dan seterusnya
.