pembahasan laporan determinasi indera pengecap

6
BAB III PEMBAHASAN Bahan Orang Coba Pinggir Dorsum Pinggir Dorsum Media Anterior A L 1 0,5% 0,5% 0,5% S L 2 1,5% 2,5% 2,5% I H +3 3,5% 4,5% 0,5% N H -5 0,5% 0,5% 1,5% A L 1 0,5% 0,5% 0,5% S L 2 0,75% 1,75% 1,25% A H +3 0,5% 0,75% 1,25% M H -5 1,25% 0,5% 0,5% M L 1 3% 3% 4% A L 2 - - 6% N H +3 3% 4% 5% I H -5 - - 6% S Keterangan : Subjek 1 (L 1 ) Nama : Manuel Bianco Umur : 20 Tahun Jenis Kelamin : Pria Subjek 2 (L 2 ) Nama : Crisdian Gamas Umur : 20 Tahun Jenis Kelamin : Pria Subjek 3 (H +3 ) Nama : Luluk Imamul K Umur : 20 Tahun Jenis Kelamin : Pria Subjek 4 (H -5 ) Nama : Dessy Maya Umur : 20 Tahun Jenis Kelamin : Pria

description

laporan determinasi rasa pengecap pada lidah

Transcript of pembahasan laporan determinasi indera pengecap

BAB IIIPEMBAHASAN

BahanOrang CobaPinggir DorsumPinggir Dorsum MediaAnterior

AL10,5%0,5%0,5%

SL21,5%2,5%2,5%

IH +33,5%4,5%0,5%

NH-50,5%0,5%1,5%

AL10,5%0,5%0,5%

SL20,75%1,75%1,25%

AH +30,5%0,75%1,25%

MH-51,25%0,5%0,5%

ML13%3%4%

AL2--6%

NH +33%4%5%

IH-5--6%

S

Subjek 2 (L2)Nama : Crisdian GamasUmur: 20 TahunJenis Kelamin : PriaSubjek 1 (L1)Nama : Manuel Bianco Umur: 20 TahunJenis Kelamin : PriaKeterangan :

Subjek 3 (H+3)Nama : Luluk Imamul KUmur: 20 TahunJenis Kelamin : PriaSubjek 4 (H-5)Nama : Dessy Maya Umur: 20 TahunJenis Kelamin : Pria

no

noPada praktikum diambil data dari 4 orang atau 4 subjek untuk melihat perbedaan konsentrasi indera pengecap setiap masing-masing subjek. Alat indera yang digunakan sebagai pendeteksi reseptor rasa adalah lidah. Yang diamana pengecap rasa pada lidah disebut dengan taste buds. Taste buds mengandung pori-pori atau dikenal sebagai taste pore yang mengandung mikrovili dan membawa sel gustatoris yang akan distimuli oleh berbagai cairan kimiawi. Mikrovili merupakan reseptor permukaan bagi rasa. Serabut nervus sensorik dari taste buds pada bagian anterior lidah menghantarkan impuls ke batang otak melalui chorda tympani (cabang dari nervus facialis). (Don W, 2002).Sensasi rasa pengecap timbul akibat deteksi zat kimia oleh resepor khusus di ujung sel pengecap (taste buds) yang terdapat di permukaan lidah dan palatum molle (Budi, . 2004; Boron. 2005). Taste buds memiliki beberapa tipe reseptor rasa, setiap tipe ini akan mendeteksi satu jenis rasa dari 5 rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit, dan umami. Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu (Jacewicz 2008).Reseptor rasa yang digunakan dalam praktikum adalah rasa asam, asin, dan manis. sehingga Asam Sitrat sebagai pemberi rasa asam, dan Glukosa sebagai pemberi rasa manis. Dimulai dari konsentrasi paling rendah sampai subjek 1,2,3,4 merasakan adanya rangsangan rasa asin, asam, ataupun manis.Pemberian rasa asin atau Nacl dimulai dengan konsentrasi rendah yaitu 0,5% , 1,5%, 2,5%, 3,5%, dan 4,5%. Lalu Asam Sitrat 0,025% 0,5%, 0,075%, 0,1%, dan 0,125%, Dan glukosa 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6% . (Handayani, 2011).Pemberian reseptor rasa dilakukan pada seluruh permukaan, bukan hanya dibagian lidah yang memiliki reseptor rasa 1 itu saja. Seperti pemberian Asam Sitrat tidak hanya diulasi pada bagian pinggir dorsum saja, namun pada bagian pinggir dorsum media (rasa asin), dan anterior (manis). karena taste bud tersebar secara merata dalam rongga mulut dan setiap taste bud memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap setiap sensasirasa. Apabila diberikan pada konsentrasi rendah biasanya taste bud hanya dapat merasakan satu rasa saja, tetapi pada konsentrasi tinggi taste buddapat merasakan lebih dari satu rasa bahkan sampai 4 rasa (Marya, 2002).

noDari ke-4 subjek didapat hasil konsentrasi yang berbeda-beda hal ini dikarenakan jumlah papilla yang ada pada setiap individu bebeda jumlahnya. Terutama pada perempuan yang dimana memiliki jumlah papilla yang lebih banyak sehingga lebih sensitiv terhadap rangsangan rasa yang diterimanya (Marya, 2002).Selain itu didapat pada subjek ke-4 dan ke-2 yang dimana sulit untuk merasakan adanya reseptor rasa jika dalam konsentrasi yang rendah, bahkan seluruh permukaan lidahnya tidak dapat merasakan reseptor rasa manis, kecuali pada bagian anterior saja dan dengan konsentrasi yang tinggi. Dan ternyata subjek ke-4 dan ke-2 sering meminum minuman yang panas. Minuman yang panas dapat merusak testebud pada individu. Seperti yang dikemukakan oleh Guyton, 2001 : Sensitivitas pada teste buds pada indera pengecap dapat dipengaruhi oleh suhu makanan dan minuman yang terlalu dingin ataupun terlalu panas. Karena suhu yang terlalu panas akan merusak sel-sel teste buds, demikian pula dengan suhu dingin. Karena hal tersebut sensitivitas pada lidah menjadi berkurang, atau bahkan menyebabkan cedera dan bahkan kematian pada sel (Guyton, 2001).Selain hal diatas terdapat lagi perbedaan antara subjek 3 dan 4, yang dimana saat dilakukannya praktikum subjek 3 sedang mengalami menstruasi dihari ke-3 nya, dan subjek 4 baru akan mengalami menstruasi kurang lebih sekittar 5 hari (Pre-menstruasi). Karena pada saat dalam keadaan menstruasi kadar hormon esterogen menurun sehingga membuat sensasi rasa manis lebih sulit untuk dirasakan, selain itu terjadi penurunan hormon progesteron yang menyebabkan sensasi rasa pahit kurang dirasakan (Handayani, 2011).Saat menjelang menstruasi tubuh akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen yang dapat berpengaruh terhadap sensitivitas rasa, penurunan hormon esterogen dapat menyebabkan orang tersebut lebih sulit merasakan manis dan sebaliknya akan terjadi peningkatan hormon progesteron yang akan berpengaruh pada sensitivitas rasa. Peningkatan progesteron menyebabkan sensitivitas terhadap rasa pahit (Handayani, 2011).

Boron WF, Boulpeap EL. 2005. Medical Physiology. Update Ed. Sounders Comp. America. p. 327.Budi Riyanto Wreksoatmodjo. 2004. Aspek Neurologik Gangguan Rasa Pengecapan. Majalah Kedokteran Atma Jaya. 3(3). Hal. 155-6.Don W, Fawcett. 2002, Buku Ajar Histologi, Penerjemah: dr.Jan Tambayong, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hal 91-92Guyton A C. 2001,Buku ajar fisiologi kedokteran (Indera Kimia-pengecapan dan penciuman).Penerjemah: Irawati Setiawan.Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Hal. 664-665Handayani, Titik dkk. 2011.Determinasi Rasa Pada Lidah. Surabaya: FKG Unair. Hal. 6-8Jacewicz M. 2008, Smell and taste disorders (Merck Manual Hand Books).http://www.merckmanuals.com/home/print/ear_nose_and_throatdisr ders/nose_sinus_and_taste_disorders/smell_and_taste_disorders.html#index. Accessed : 14 April 2015Marya R K. A text book of phisiology for dental students (Taste and Smell). New Delhi: CBS Publishers & Distributors, 2002: 256-9.