Pembahasan Iron Overload
-
Upload
ditta-ria-arini -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of Pembahasan Iron Overload
Kerusakan/Gangguan yang Terjadi pada Tubuh Apabila Kelebihan Zat Besi
I. Kelebihan Zat Besi Primer
Haemokromatosis Genetis
Haemokromatosis genetis merupakan suatu penyakit umum, kerusakan
yang terjadi karena kelebihan zat besi primer secara genetis yang
disebabkan oleh mutasi pada HFE. Penyakit ini terjadi karena adanya
mutasi pada gen HFE yaitu C282Y dan H63D (Feder et al., 1996).
II. Kelebihan Zat Besi Sekunder
Kelebihan Zat Besi melalui Asupan Makanan
Dalam keadaan normal, tubuh yang sehat tidak akan mengabsorbsi
kelebihan zat besi yang tersedia dalam makanan. Absorpsi zat besi yang
meningkat hanya terjadi karena adanya kelebihan zat besi yang tersedia dan
adanya faktor genetik yang menyebabkan kerusakan metabolisme zat besi.
Penyakit Haematologi
Anemia terjadi karena produksi abnormal eritrosit atau hemoglobin atau
kuranya jumlah sel darah merah. Kecuali pada kasus kehilangan darah yang
menyebabkan defisiensi zat besi, anemia juga secara otomatis terjadi karena
meningkatnya akumulasi zat besi pada tubuh.
Kondisi gangguan haematologi seperti contohnya anemia yang disebabkan
kerusakan liver kronis (dimana produksi hormon eritroprotein menurun dan
eritropoiesis tidak efektif); anemia dyserythropoietic kongenital; dan anemia
haemologi.
Kelebihan Zat Besi Neonatal
Kelebihan zat besi neonatal merupakan penyakit yang jarang terjadi
berupa penyakit hati berat karena kelebihan zat besi dan sirosis serta
kegagalan hati yang menginfeksi anak-anak pada masanya (Knisely, 1992).
Penyimpanan zat besi terdapat pada myocardium dan sel acinar pankreas.
Penyakit ini tidak berhubungan dengan adanya mutasi HFE. Penyembuhan
yang dapat dilakukan yaitu dengan transplantasi hati yang sesegera mungkin
dilakukan setelah lahir.
Mekanisme toksisitas zat besi
Telah dikemukakan bahwa salah satu mekanisme toksisitas zat besi karena
adanya kelebihan zat besi yaitu peroksidase lipid. Besi ferri bebas yang tidak
berikatan direduksi menjadi besi ferro oleh superoksida. Ion ferryl dan radikal
hidroksil kemudian dihasilkan karena adanya reoksidasi dari besi ferro. Ketiga
radikal bebas ini dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada membran sel,
protein, dan memulai terjadinya oksidatif DNA yang menghasilkan terjadinya
mutagenesis. Pemecahan polimer asam lemak tak jenuh terjadi pada membran
fosfolipid dan selanjutnya terjadi kerusakan fungsi sel. Telah diteliti bahwa zat
besi yang menginduksi peroksidadi lipid pada mitokondria hati dan mikrosom
menyebabkan transport elektron tak berpasangan dan menurunkan level sitoktrom
P-450 dan b5.
Disamping kerusakan yang disebabkan karena radikal bebas, akumulasi
zat besi pada sel dapat menurunkan kada ATP dalam sel, homeostatis kalsium
selular yang tidak sempurna, dan kelanjutan dari kerusakan DNA yang dapat
menyebabkan kerusakan sel-sel hati. Kelebihan zat besi jangka panjang
mengaktifkan sel stellate hati dan menyebabkan fibrosis hati. Suatu
kesinambungan antara peroksidasi lipid dan fibrinogenesis disebabkan karena
biosintesis kolagen. Ekspresi gen kolagen dan fibrosis berkelanjutan dapat
disebabkan karena peroksidasi lipid yang diinduksi oleh zat besi.