Pembahasan Biokim Akurasi Dan Presisi
-
Upload
andy-pratama -
Category
Documents
-
view
133 -
download
14
description
Transcript of Pembahasan Biokim Akurasi Dan Presisi
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengamatan mengenai akurasi dan
presisi dari suatu percobaan dengan menggunakan alat yakni mikropipet dan
melakukan pemeriksaan pH larutan dapar.
Mikropipet adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan
dalam jumlah kecil secara akurat. Mikropipet dapat mengambil/mempipet
sejumlah zat dengan satuan µL (mikro liter). Alat tersebut digunakan ketika akan
mengambil zat yang jumlahnya sangat sedikit. Keakuratannya kurang dari 1% dan
presisinya kurang dari 0,5%. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur (volume
pipet) tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 mL.
Sehingga pada pemindahan cairan dalam satuan µL (mikroliter), cenderung
digunakan mikropipet atau biasa disebut juga pipet otomatis. Ada 2 jenis
mikropipet yang digunakan yakni adjustable micropipet atau fixed volume
micropipet.
Adjustable micropipet yakni mikropipet yang volume cairan yang akan
dipindahkannya dapat diatur. Misalnya untuk mengambil volume 378µL, maka
bagian tombol penyedot yang letaknya paling atas pada mikropipet itu diputar
hingga pada digital volume indicator terbaca angka 378. Sedangkan fixed volume
micropipet yakni mikropipet yang volumenya sudah ditetapkan. Misalnya
micropipet 5µL, mikropipet tersebut hanya bisa digunakan untuk memindahkan
volume cairan sebanyak 5 µL.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari cara menggunakan
mikropipetor terkalibrasi dengan tepat dan menyiapkan larutan serta mempelajari
cara menghitung pereaksi yang diperlukan untuk membuat larutan dapar,
menyiapkan dan memeriksa pH larutan dapar.
Percobaan kali ini diawali dengan pengukuran akurasi pada suatu
percobaan. Pertama, menyiapkan mikropipet yang terkalibrasi. Sebenarnya
mikropipet sudah dirancang akurasi dan presisinya oleh pabrik pembuatnya
namun tetap saja harus dikalibrasi agar nilai penunjuknya tidak salah. Kalibrasi
adalah kegiatan yang menghubungkan nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur
atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui
tingkat kebenarannya (yang berkaitan dengan besaran yang diukur). Dengan kata
lain, kalibrasi ini merupakan proses menyesuaikan suatu penunjuk alat ukur/bahan
ukur dengan nilai yang sudah diketahui kebenarannya.
Pada pratiknya, mikropipet memiliki pasangan alat yakni tip. Tip
berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa. Tip ini diletakkan pada suatu
tempat khusus tip dan tidak boleh terpegang oleh tangan karena akan
mengontaminasi cairan. Jadi, harus berhati-hati dalam pengerjaannya. Bagian
ujung mikropipet ditempelkan pada tip lalu ditekan hingga tip terpasang benar
pada mikropipet. Pemasangan ini tidak boleh terlalu keras dan tidak boleh terlalu
lemah karena tip bisa jatuh.
Setelah tip terpasang, selanjutnya aqua destilata (air suling; aquades)
disiapkan dan menyimpannya pada beaker glass. Lalu, putar tombol penyedot
mikropipet lalu pasang pada ukuran 1000µL (1mL). Pada saat memutar tombol
harus hati-hati jangan sampai memutar hingga melebihi batas maksimal volume
mikropipetnya. Hal tersebut akan menyebabkan ketidakakuratan ukuran dan
merusak pipet.
Lalu selanjutnya tombol penyedot ditekan hingga batas pertama (seperti
tertahan di bagian tengah rasanya) lalu celupkan tip ke dalam sampel yang akan
dipompa. Tip harus dipastikan tercelup supaya tidak ada udara yang masuk ke
dalam tip yang pada akhirnya dapat mengganggu volume yang akan dipompa.
Setelah itu lepaskan tombol penyedot, biarkan sampel terpompa masuk ke
dalam tip. Cairan dindahkan ke dalam beaker glass yang disimpan diatas
timbangan digital dan sudah ditara ke dalam 0,0000gr. Tombol penyedot ditekan
hingga batas kedua (keseluruhan tombol ditekan) agar semua cairan keluar dan
tidak ada yang tersisa dalam tip.
Massa jenis air murni = 1gr/cm3. Maka dari itu 1mL air yang dipipet tadi
harus memiliki berat 1gr. Pada saat penimbangan, ternyata berat yang didapat
adalah 0,9975gram. Hal ini mungkin dikarenakan adanya sedikit kesalahan pada
saat pengeluaran cairan mungkin masih ada yang tersisa pada tip sejumlah
0,0025µL atau adanya udara yang masuk pada tip. Namun begitu, akurasi dari
pengukuran ini adalah 99,75% berdasarkan rumus :
akurasi= berat yang diukurberat yang sebenarnya
× 100 %
Selanjutnya dilakukan pengukuran presisi terhadap percobaan yang
dilakukan. Presisi adalah reproducibility atau pengulangan. Sejauh mana
pengulangan dari suatu pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah
mendapatkan hasil yang sama. Atau dengan kata lain merupakan kedetan nilai
yang diukur dengan nilai yang diukur yang lainnya dengan masih dalam kondisi
yang sama.
Pertama, mikropipet disiapkan lalu dipasangkan dengan tip. Volume
dipasang pada ukuran 1000µL dengan cara memutar tombol penyedot. Lalu
tombol penyedot ditekan hingga batas pertama. Setelah itu, tip dicelupkan pada
beaker glass yang berisi aquadest. Lalu tombol penyedot dilepas biarkan aquadest
terpompa ke dalam tip. Setelah itu, masukkan ke dalam beaker glass yang
sebelumnya sudah ditara hingga 0,0000gr pada timbangan digital. Pengukuran ini
dilakukan selama 10 (sepuluh) kali.
Hasil yang didapatkan yakni sebanyak 0,9923gr, 0,9975gr, 0,9955gr,
0,9999gr, 1,0047gr, 0,9998gr, 0,9997gr, 0,9896gr, 0,9977gr, 0,9991gr. Dengan
rata-rata = 0,99758. Presisi diukur dengan standar deviasi.
S= ∑(xi -x ¿2 = 2,3104 x 10-6
Setelah itu dilakukan pengukuran untuk dibuat grafik perbandingan antara
nilai yang sebenarnya dengan volume terpipet. Pertama, sejumlah cairan
ditimbang dengan volume 0,200mL; 0,400mL; 0,600mL; 0,800mL; 1,000mL.
Setelah itu masing-masing massanya ditimbang pada timbangan analitis. Didapat
hasil pengukuran yakni 0,9961gr; 0,7976gr; 0,5968gr; 0,3938gr; 0,1988gr. Setelah
itu didapatlah bentuk grafik seperti di bawah ini :
Selanjutnya adalah membuat larutan M9, larutan ini dibuat dengan tujuan untuk
mencuci cacing yang akan digunakan, sehingga cacing tersebut steril dan tidak
mempengaruhi larutan isolat yang digunakan, karena cacing tersebut masih
membawa pengotor. Larutan M9 tersebut harus memiliki pH yang mendekati pH
cacing, agar protein dari cacingnya tidak terdenaturasi dan juga bersifat isotonis
agar tidak terjadi lisis atau “mengering”.
Cara untuk membuat larutan M9 ,pertama-tama membuat dulu dapar dari fosfat,
pembuatan dapar ini berguna untuk menjaga pH agar berada di titik yang sesuai
sehingga tidak mendenaturasi protein cacing saat digunakan. Setelah itu,
campurkan buffer fosfat tersebut dengan 1,25 gram NaCL, penambahan NaCl ini
berfungsi agar larutan M9 bersifat isotonis terhadap cacing, sehingga tidak terjadi
sel cacing yang lisis atau “mengering”. Setelah itu tambahkan dengan dd
(deiodized distiled) water hingga 250 ml dan aduk untuk melarutkan secara
sempurna. Setelah itu tambahkan 0,25 ml MgSO4 1M untuk memperbesar
kelarutan. Terakhir, simpan larutan M9 tersebut di suhu 4o C. Agar saat digunakan
pada cacing, proteinnya tidak terdenaturasi.
Pada grafik ini dapat diketahui bahwa pada pengambilan aquadest menggunakan
mikropipet pada adjustment 0,2 mL, aquadest yang didapat adalah sebesar 0,1988
gram. Pada adjustment 0,4 mL, aquadest yang didapat adalah sebesar 0,3898
gram. Pada adjustment 0,6 mL, aquadest yang didapat adalah sebesar 0,5986
gram. Pada adjustment 0,8 mL, aquadest yang didapat adalah sebesar 0,7976
gram, dan pada adjustment 1 mL, aquadest yang didapat adalah sebesar 0,9961
gram.
Setelah data tersebut didapat, selanjutnya adalah mengitung y-nya dengan
menggunakan rumus y=mx-b, setelah dihitung. y yang didapat adalah sebesar
1,00034x + 0,00048. Lalu, mengitung R2 (gatau rumusnya), hasil yang didapat
dari pengitungan R2 ini adalah 0,9899.
Dari grafik dan data diatas dapat disimpulkan bahwa plot yang diatas
akurasinya baik, karena sebagian besar data yang didapat memiliki deviasi kurang
dari satu persen, selain itu simpangan pada plotnya pun tidak cukup berarti.