Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

20
Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Inggrid Jeanetha Tahalele (702011104) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2016

Transcript of Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Page 1: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Pemanfaatan Media Evaluasi Digital

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Inggrid Jeanetha Tahalele

(702011104)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2016

Page 2: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

i

Page 3: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

ii

Page 4: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

iii

Page 5: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

iv

Page 6: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

v

Page 7: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Pemanfaatan Media Evaluasi Digital

1)

Inggrid Jeanetha Tahalele 2)

Dr Dharmaputra T.Palekahelu M.Pd

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl.Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email :1)

[email protected],2)

[email protected]

ABSTRACT

Learning media is a tool that allows students to understand and grasp things

easlily. Instructional media in question is a medium that can be cause of attraction

students to focus and stimulate active participation of students to find, build his own

knowlegde.with the understanding media as described then comes a problem for a

teacher how applying bloom taxonomy based learning media, particularly related to

cognitive aspects in order to assist teachers in the process of deployment by

leveraging and interactive learning media taxonomy bloom. This research use

experimental design. The results obtained by an increase in

interest aspects of student learning in mathematics as indicated by the average

percentage of eachindicators on the experimental class there are 87,5% of attention

indicator, 93,8% of interestindicator, and 87,6% of student engagement indicator. Of

the results of this study concluded that interactive learning is designed to help

teachers and students in the assignment, clear and easy to use by students of class X

Keyword : media learning, taxonomy bloom

ABSTRAK

Media pembelajaran adalah alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan

memahami sesuatu dengan mudah. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media

yang bisa dapat menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus dan merangsang

peran aktif siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri. Dengan

pengertian media seperti yang sudah dijelaskan maka munculah sebuah permasalahan

bagi seorang guru bagaimana penerapan media pembelajaran berbasis taksonomi

bloom khususnya yang terkait dengan aspek kognitif dengan tujuan untuk Untuk

membantu guru dalam proses penugasan dengan memanfaatkan media pembelajaran

interaktif berbasis taxonomy bloom. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen.

Hasil penelitian diperoleh peningkatan aspek minat siswa dalam penugasan yang

ditunjukkan dengan rata-rata presentase setiap indikator pada kelas eskperimen yaitu

indikator kemudahan sebesar 87,5%, indikator ketertarikan sebesar 93,8%, dan

indikator kesenangan siswa sebesar 87,6%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran interaktif yang dirancang untuk membantu guru dan siswa dalam

penugasan, jelas dan mudah digunakan oleh siswa kelas X.

Kata kunci : media pembelajaran, taksonomi bloom

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan TI dan Komputer, Universitas Kristen Satya

Wacana 2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

1

Page 8: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

1. PENDAHULUAN

Revolusi dunia teknologi informasi(IT) terjadi semakin pesat, dimana manusia

telah memanfaatkan TI dalam segala aktivitas. Seiring dengan perkembangan dan

kemanfaatan TI menimbulkan beberapa tuntutan implementasi pada tingkatan yang

mengharuskan pengguna mampu memanfaatkannya sebagai ladang pengelola dan

penghasil informasi yang dibutuhkan. Temuan lapangan menggambarkan media

pembelajaran yang digunakan hanya terbantu pada power point, hal ini

menggambarkan keterbatasan guru dalam mengembangkan media yang relevan.

Media pembelajaran adalah alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan

memahami sesuatu dengan mudah [1].Media yang dimaksud adalah media yang bisa

dapat menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus dan merangsang peran

aktif siswa untuk menemukan, membangun pengetahuannya sendiri. Media evaluasi

dapat diaplikasikan pada semua mata pelajaran. Sekarang ini dengan adanya

perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan media evaluasi digital yang inovatif, sehingga menjadi sarana atau

alat bantu dalam evaluasi, serta efisien dalam pengggunaan waktu.Dari hasil observasi

dan wawancara di SMK Kristen Salatiga, diperoleh hasil bahwa pemanfaataan media

pembelajaran yang digunakan masih terbatas dan adanya kesulitan untuk

mengembangkan media pembelajaran yang relevan hal ini terkait dengan tingkat

pencapaian tujuan pembelajaran, terutama bila dihubungkan dengan pencapaian

tujuan berdasarkan taksonomi bloom. Untuk mendorong pengembangan pembelajaran

yang lebih variatif Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ragam media

evaluasi digital yang relevan dengan tujuan pembelajaran, khususnya dengan tujuan

pembelajaran dan yang terkait dengan pengembangan aspek kognitif dari taxonomy

bloom. Dan yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana membuat media

evaluasi digital yang relevan dengan tujuan pembelajaran dengan aspek kognitif

dengan tujuan untuk membantu guru dalam proses penugasan dengan memanfaatkan

media pembelajaran yang relevan berbasis taxonomy bloom.

2. KAJIAN PUSTAKA

Dalam pengembangan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran

sesuai dengan ranah kognitif yang dikemukaan oleh Benjamin Bloom, ada beberapa

sumber acuan yang digunakan untuk mendukung penelitian ini. Sumber acuan ini

dapat berupa buku-buku penunjang dan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

pihak lain. penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bayu (2010), Mahasiswa

program studi teknik informatika, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga dengan judul “Perancangan Media Pembelajaran Bahasa

Mandarin Interaktif”. Dalam penelitian ini dengan adanya bantuan multimedia

interaktif dapat membantu siswa lebih mudah mengerti tentang pelajaran bahasa

mandarin, dan dari hasil penerapan lebih dari 70% siswa menyukai metode

pembelajaran menggunakan media interaktif lebih menarik dan mudah dimengerti.

Penelitian lain dilakuan oleh oleh Ruly (2011), Mahasiswa program studi pendidikan

guru sekolah dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Pada

Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 02

Panawaren Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara” Tujuan dari penilitian ini

2

Page 9: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

adalah untuk mengetahui apakah dalam penerapan model pembelajaran interaktif

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN 02 Panawaren pada mata

pelajaran IPA. Serta juga penelitian dilakukan oleh Mahfud (2011), Mahasiswa

progaram studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga dengan judul “Pemanfaatan CD Pembelajaran Interaktif

Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Wonocoyo Pada

Mata Pelajaran IPA” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Wonocoyo Temanggung pada mata pelajaran IPA

melalui pemanfaatan CD pembelajaran interaktif.

Dari ketiga penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan bahwa dalam penelitian pertama

menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa minat sangat berpengaruh terhadap tingkat

prestasi siswa dalam pembelajaran matematika. Kemudian dalam penelitian kedua

didapatkan hasil bahwa dengan penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif

berbantuan komputer ada peningkatan motivasi dan kemampuan memecahkan

masalah matematika siswa. Dari kedua penelitian tersebut didapatkan ide baru untuk

merancang media pembelajaran IPA interaktif yang berbasis multimedia guna

meningkatkan minat siswa dalam pelajaran matematika. Dan penelitian yang ketiga

didapatkan hasil bahwa dengan pemanfaatan CD pembelajaran interaktif dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Media pembelajaran merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan

memahami sesuatu dengan mudah [2]. Media pembelajaran yang dimaksud adalah

media yang bisa menimbulkan rasa ketertarikan siswa untuk terfokus pada

pembelajaran dan merangsang peran aktif siswa untuk menemukan, membangun

pengetahuannya sendiri. Media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian siswa

sehingga proses belajar terjadi Secara lebih khusus, pengertian media pembelajaran

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal[3]. Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis yaitu media cetak, audio-video, media

komputer, dan media gabungan komputer dan cetak. Manfaat dari penggunaan media

pembelajaran sendiri adalah sebagai berikut:1) Memperjelas penyajian informasi yang

diberikan oleh guru sehingga memperlancar proses pembelajaran. 2) Meningkatkan motivasi,

interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan, proses belajar mandiri, dan perhatian

siswa. 3) Mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu. 4) Memberikan kesamaan

pengalaman kepada siswa tentang pristiwa-peristiwa dilingkungan mereka.

Tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan

tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran[4] .

Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik

bagi guru maupun siswa. [5] mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan

pembelajaran, yaitu: (1) memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan

belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya

secara lebih mandiri; (2) memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar; (3)

membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran;

(4) memudahkan guru mengadakan penilaian. [6]mengemukakan tentang teknis

penyusunan tujuan pembelajaran dalam format ABCD. A=Audience (petatar, siswa,

mahasiswa, murid dan sasaran didik lainnya), B=Behavior (perilaku yang dapat

3

Page 10: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

diamati sebagai hasil belajar), C=Condition (persyaratan yang perlu dipenuhi agar

perilaku yang diharapkan dapat tercapai, dan D=Degree (tingkat penampilan yang

dapat diterima). Pembelajaran yang relevan adalah pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran dalam pengetahuan khusus, keterampilan serta sikap yang

diinginkan dalam pembelajaran tersebut[7]

Saat ini para ahli pada umumnya sepakat untuk menggunakan pemikiran dari Bloom

[8] sebagai tujuan pembelajaran. Bloom mengklasifikasikan perilaku individu ke

dalam tiga ranah atau kawasan, yaitu: (1) kawasan kognitif yaitu kawasan yang

berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar, di dakamnya mencakup:

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application),

penguraian (analysis), memadukan (synthesis), dan penilaian (evaluation); (2)

kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti

perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di dalamnya

mencakup: penerimaan (receiving/attending), sambutan (responding), penilaian

(valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization); dan

(3) kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek

keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system)

dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari: kesiapan (set), peniruan (imitation,

membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation) dan menciptakan (origination).

Taksonomi ini merupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk

mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya.

Sementara itu, [9] dalam buku yang berjudul “A Taxonomy for Learning and

Teaching and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives”

telah merevisi pemikiran Bloom di atas. Berkaitan dengan ranah kognitif. Anderson,

dkk. memilah ranah kognitif ke dalam 2 (dua) bagian, yaitu: (1) dimensi pengetahuan

(knowledge) dan (2) dimensi proses kognitif (cognitive processes). Dimensi

pengetahuan (knowledge) dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu: (1) pengetahuan

faktual, (2) pengetahuan konseptual, (2) pengetahuan prosedural, dan

(4) pengetahuan metakognitif. Sedangkan dimensi proses kognitif (cognitive

processes) mencakup: (1) menghafal (remember); (2) memahami (understand); (3)

mengaplikasikan (applying); (4) menganalisis (analyzing); (5) mengevaluasi

(evaluate) dan (6) membuat (create). Revisi yang dilakukan Anderson, dkk

merupakan upaya untuk menyesuaikan tujuan pembelajaran yang sejalan dengan

tuntutan pendidikan abad ke-21.

Gambar 1 Diagram Taksonomi Bloom

4

Page 11: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang mempunyai pengertian

pengukuran(measurement), dan penilaian(assesment). Pengukuran [10] adalah suatu

proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Evaluasi menurut [11]

adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang

selanjutnya informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut

digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah

keputusan. Norman (1976) [12] menurumuskan pengertian evaluasi sebagai berikut:

“evaluation is a systmatic process of determining the extent to which intructional

objectives are achieved by pupils” (evaluasi adalah suatu proses yang sistematis

untnuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan

pengajaran telah tercapai oleh siswa)

Jadi evaluasi adalah susatu proses yang sistematis untuk memberikan penilaian dan

membuat keputusan yang tepat terhadap peserta didik selama mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, kegiatan evaluasi harus bertitik

tolak dari prinsip evaluasi yantiu valid, kontinuitas, komprehensif, adil dan objektif,

kooperatif dan praktis. Aspek evaluasi terdiri dari tiga yaitu aspke kognitif yang

berupa pemahaman terhadapan materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan,

aspek afektif yang berupa penghayatan materi pelajaran yang telah disampaikan dan

aspek psikomotorik yang berupa pengalaman dari bahan materi pelajaran yang telah

disampaikan. Tujuan pelaksanaan evaluasi adalah untuk mengumpulkan data dan

informasi mengenai keseluruhan aspek kepribadian dan prestasi belajar peserta didik.

Gambar 2 Bagan Evaluasi

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa antara tujuan pengajaran dan proses

belajar mengajar saling berhubungan yang artinya bahwa tujuan pengajaran dibuat

sebagai pedoman dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sedangkan kegiatan

5

Page 12: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

proses belajar mengajar tidak boleh terlepas dari tujuan pengajaran. Hubungan antara

proses belajar mengajar dengan prosedure evaluasi adlaah untuk mengetahui sejauh

mana hasil kegiatan proses belajar mengajar oleh sebab itu perlu adanya evaluasi,

sedangkan prosedur evaluasi tidak terlepas dari proses belajar mengajar.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan penilitian eksperimen,[13]penelitian eksperimen

adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari

suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Tujuan penelitian

eksperimen ini, untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala

suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan

perlakuan berbeda. Eksperimen pada penelitian ini, berupaya untuk mengetahui

bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis taksonomi bloom dalam hal

membantu guru dalam proses belajar-mengajar.Eksperimen pada penelitian ini,

berupaya untuk mengetahui bagaimana penggunaan media pembelajaran interaktif

berbasis taksonomi bloom untuk membantu guru dalam penugasan. Penelitian ini

terdiri dari beberapa tahapan berikut:

Gambar 3Tahapan Penelitian

Tahap pertama ialah tahap pra penelitian. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui

keadaan/ situasi kegiatan belajar-mengajar yang sudah terjadi pada saat ini. Selain itu

untuk mengumpulkan data-data yang akan dibutuhkan yang nantinya akan

mendukung untuk tahap selanjutnya.

Tahap kedua ialah identifikasi sarana dan prasarana. Tahap ini dilakukan untuk

mengetahui apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang penelitian. Di SMK

Kristen Salatiga terdapat fasilitas laboratorium komputer namun belum dimanfaatkan

pemakaiannya secara optimal. Untuk itu dengan memanfaatkan laboratorium

komputer ini, maka akan membantu dalam penerapan media pembelajaran interaktif

berbasis Taksonomi Bloom.

Tahap ketiga adalah persiapan media dan rancangan media. Persiapan media ini

meliputi persiapan hardware dan software. Hardware yang akan digunakan berupa

seperangkat komputer yang sudah tersedia di laboratorium komputer yang nantinya

akan dipakai oleh siswa, sedangkan software yang akan digunakan berupa media

evaluasi digital, selanjutnya dilakukan analisis untuk menentukan isi materi yang akan

6

Page 13: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

menjadi objek pengembangan, menganalisis segala sesuatu yang dibutuhkan dalam

pengembangan yaitu analisis tujuan dan karakteristik mata pelajaran, analisis sumber

belajar, dan analisis karakteristik pembelajaran. Pada tahap rancangan media meliputi

pengembangan dan perbaikan media, serta percobaan dan pengujian media.

Desain alur rancangan media evaluasi yang akan diimplementasikan seperti yang

ditunjukan pada gambar 3.2

Gambar 4 Alur Media

Gambar 3.2 menggambarkan aktifititas yang dapat dilakukan oleh admin dan user yaitu guru

dan siswa pada saat menggunakan media pembelajaran berbasis taksnomi bloom.

Alur Media kegiatan tindakan eksperimen

Alur media kegiataan terdiri dari a. Admin dan User login untuk masuk kedalam

menu utama, b. Admin bertugas sebagai kelola User dan Kelola Jawaban. Kelola

User dimana admin dapat menambahkan atau menghapus user, sedangkan kelola

jawaban admin bertugas untuk melihat lembar kerja siswa dan mengoreksi hasilnya.

c. User, disini user yaitu siswa bertugas untuk memilih aplikasi mana yang akan dia

gunakan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru sesuai indikator dan tujuan

dalam sebuah pembelajaran.

Tahap penelitian keempat adalah Pelaksanaan/penerapan. Pada penelitian ini

penerapan dilakukan di SMK Kristen Salatiga pada kelas X sebagai subjek penelitian.

Tahap penelitian terakhir adalah tahap evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui

hasil dari penerapan media interaktif yang telah diterapkan dalam penugasan

pembelajaran multimedia. Evaluasi dilakukan dengan melakukan wawancara kepada

salah seorang guru dan memberikan angket kepada siswa. Dari wawancara ini dapat

diketahui tanggapan guru tentang media yang telah diterapkan, kesesuaian media

dengan kebutuhan pembelajaran yang ada pada silabus dan RPP. Dari angket ini juga

dapat diketahui tanggapan siswa tentang media interaktif yang telah dirancang dalam

pembelajaran multimedia, tingkat kemudahan, kesenangan dan ketertarikan media

interaktif yang dirancang untuk siswa.

Kuesioner/angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

[14]. Instrumen angket/kuesioner ditujukan kepada siswa, untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang telah dirancang, angket diberikan

kepada siswa setelah dilakukan treatment. Angket siswa dianalisis menggunakan

skala likert yang masing-masing kategori jawaban diberi skala skor 1-5 yaitu : Sangat

Baik (SB) = 5, Baik (B) = 4, Cukup (C) = 3,Kurang (K) = 2, Sangat Kurang (SK) = 1

7

Page 14: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

[15]. Maka dapat dikehatui presentase pada setiap kategori jawaban. Untuk indicator

angket siswa dapat dilihat pada tabel 3.3:

Tabel 1 Indikator Angket Siswa

Indikator

Penjelasan

Tingkat Kesulitan Media Apakah media Pembelajaran yang dibuat

sulit untuk digunakan

Tingkat Kemenarikan

Media

Apakah Tampilan pada media sudah

menarik

Tingkat kesenangan siswa

tehadap Media

Apakah Siswa senang dengan media

pembelajaran yang dirancang

Untuk menghitung presentase masing-masing kategori jawaban dari angket siswa

digunakan rumus sebagai berikut :

P : Presentase data

F : Frekuensi/jumlah data

N : Jumlah responden

4. Hasil dan PEMBAHASAN

Media evaluasi yang relevan dengan tujuan pembelajaran sesuai dengan ranah

Taksonomi Bloom yaitu kognitif ini digunakan guru sebagai alat bantu dalam

penugasan dan bisa juga digunakan siswa untuk mempermudah dalam belajar mandiri

dan membantu siswa dalam mengerjakan soal sebagai ganti lembar kerja siswa.

Media pembelajaran yang digunakan terdiri dari beberapa tampilan, sebagai berikut :

8

P = F/N x 100%

Page 15: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Gambar 5 Laman Admin Kelola User

Gambar 6 Laman Admin Kelola Jawaban

Gambar 4,5 Laman admin disini pada saat admin atau guru login maka akan masuk pada

laman admin seperti terlihat pada gambar. Admin atau guru mempunyai tugas sebagai

pengelolah untuk kelolah user dan kelola jawaban. Pada kelola user admin dapat

menambahkan user atau siswa, mengedit, ataupun menghapus user. Sedangkan pada kelola

jawaban disini admin dapat melihat hasil kerja atau lembar kerja siswa yang sudah

dikerjakaan oleh siswa. Selanjutnya jika user atau siswa login maka tampilan lamannya

seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 7 Laman User

9

Page 16: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Pada Laman User disini saat user atau siswa melakukan login maka akan muncul

tampilan utama seperti pada gambar, tampilan ini merupakan tampilan dari media

taksonomi bloom sesuai dengan penulisan peneliti yaitu pengembangkan ragam media

pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembejalaran. Pada laman ini siswa akan

memilih salah satu aplikasi yang sesuai dengan indikator pembelajaran yang diberikan

oleh guru untuk mengerjakan tugas. Jika indakator pembelajaran yang guru tentukan

adalah untuk memprediksi suatu fenomena maka siswa akan memilih salah satu

aplikasi yang berkaitan dengan indikator tersebut.

Gambar 8 Aplikasi PEO

Peo Merupakan Aplikasi yang sesuai dengan aspek kognitif pada pembelajaran Bloom yaitu

Apply. Disini siswa dapat mengerjakan tugas sesuai indikator pembelajaran yang diberikan

oleh guru yaitu memprediksi suatu fenomenan, mengamati dan menjelaskannya. Sesuai

dengan aspek kognitif yang dikemukakan oleh benjamin bloom terdapat enam aspek yang

berkaitan dengan tujuan pembejalaran.

Tujuan dibuat beberapa menu yaitu untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan

soal sesuai dengan indikator pembelajaran oleh guru. Siswa akan memilih salah satu

untuk mengerjakan tugas sesuai dengan tujuan dan indikator pembelajaran dari guru.

Ada enam aplikasi yang dibuat sesuai dengan ranah kognitif yang dikemukakan oleh

bloom yaitu :

a. Alpha Leader (Remembering)

Metode ini mendorong siswa untuk membuat urutan alfabet A-Z untuk mendaftar

istilah-istilah sulit beserta maknanya. Dengan demikian akan mempermudah

proses penghafalan

b. Cause Effect (Evaluate)

Metode ini memuat peta sebab akibat yang terdiri dari area :

Sub-cause - ->Cause - ->Effect - -> Sub Effect

10

Page 17: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

c. Double Bubble Maps (Analysis)

Metode memuat sekumpulan balon yan terbagi-bagi menurut fungsinya apakah

untuk mencari kemiripan dan perbedaan dari 2 benda/hewan/ atau topik yang

berbeda dan disusun dalam suatu jaringan.

d. Modifi Add Size (Create)

Metode ini memungkinkan siswa memodifikasi informasi, menambah bagian-

bagian informasi dan memperluas atau memperbesar suatu informasi yang ada.

e. Predict Observe Explain (Apply)

Metode ini menuntut siswa untuk mampu memprediksi suatu fenomena,

mengamatinya dan menjelaskannya

f. Recalls Insights Question (Understanding)

Metode ini menampilkan cara belajar dengan menuliskan 3 ingatan (Recall), 2

pandangan (Insight), dan 1 pertanyaan (Question) tentang materi yang telah

dipelajari atau dibaca.

Selanjutnya menganalisa tanggapan guru dan siswa pemanfaatan media evaluasi

digital yang telah dirancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang relevan. Dari

hasil analisa tanggapan guru melalui wawancara diperoleh hasil bahwa di dalam

kegiatan pembelajaran guru biasanya menggunakan media sebagai alat bantu dalam

belajar, namun media-media yang dipakai terlihat masih kurang menarik dan

monoton. Dengan adanya penerapan media evaluasi digital ini guru berpendapat

bahwa media seperti ini sangat baik karena media ini sangat menarik bagi peserta

didik, mudah digunakan dalam penuagasan, dan sesuai dengan perkembangan

pendidikan saat ini. Media evaluasi ini juga memiliki tampilan yang sangat menarik

bagi siswa kelas X, dan dengan adanya media evaluasi berbasis digital ini membuat

siswa lebih antusias, lebih semangat dalam mengerjakan tugas. Media yang dibuat

juga sudah sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah dan indikatornya sudah

mencapuk semua pokok bahasan yang ada pada silabus. Sehingga dari hasil

wawancara ini dapat disimpulkan bahwa guru mempunyai respon positif terhadap

penerapan media evaluasi berbasis digital, dan media evaluasi ini juga efektif sangat

membantu guru dalam penugasan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Adapun

tanggapan siswa untuk menguji tanggapan siswa menggunakan angket yang diberikan

pada kelas eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran yaitu sebanyak 16

responden.

Terdapat 3 pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa kelas treatment pada kuesioner

yang ditujukan untuk siswa dengan jumlah responden yaitu 16. Berikut hasil analisa

data dari setiap kategori jawaban.

1. Pemeriksaan tingkat kesulitan siswa dalam Pemanfaatan Media Evaluasi Digital.

11

Page 18: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Tabel 2 Analisa data kuesioner pertanyaan 1

Berdasarkan hasil kuisioner yang dijalankan terhadap siswa tentang tingkat kesulitan

siswa dalam menggunakan media dapat simpulkan bahwa kurang lebih 87,5%

aplikasi atau media temasuk sangat mudah atau mudah digunakan oleh siswa

didukung dari hasil wawancara terhadap guru maka aplikasi ini tergolong sangat

mudah atau mudah digunakan.

2. Penilaian tingkat kemenarikan tampilan media evaluasi digital.

Tabel 3 Analisa Data Kuisioner Pertanyaan 2

Berdasarkan hasil kuisioner yang dijalankan terhadap siswa tentang tingkat

kemenarikan siswa dalam menggunakan media dapat simpulkan bahwa kurang lebih

93,8% aplikasi atau media temasuk sangat menarik atau menarik digunakan oleh

siswa didukung dari hasil wawancara terhadap guru maka aplikasi ini efektif sangat

menarik atau menarik.

3. Penilaian tingkat kesenangan siswa menggunakan media evaluasi digital

12

Page 19: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

Tabel 4 Analisa Kuesioner Pertanyaan 3

Berdasarkan hasil kuisioner yang dijalankan terhadap siswa tentang tingkat

kesenangan siswa dalam menggunakan media dapat simpulkan bahwa kurang lebih

87,6% siswa sangat senang atau senang menggunakan media atau aplikasi tersebut

dan juga didukung dari hasil wawancara guru bahwa guru merasa senang karena

dibantu dengan adanya aplikasi ini.

Dari hasil analisa keseluruhan angket siswa ini menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa kelas eksperimen pada SMK Kristen mempunyai tanggapan positif terhadap

penerapan media yang telah dirancang dalam membantu penugasan. Hal ini terjadi

karena media evaluasi ini relevan dengan tujuan pembelajaran dan media ini lebih

menarik perhatian dan minat siswa dibanding dengan media-media yang sudah

dipakai sebelumnya (LKS manual). Berbagai kelebihan yang dimiliki media evaluasi

digital ini sangat memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas, menarik perhatian dan minat siswa dalam mengerjakan

tugas, serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian, dari

keseluruhan data hasil penelitian yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa

dengan penerapan media evaluasi digital di SMK Kristen dapat membantu siswa

dalam mengerjakan tugas sehingga tidak memerlukan kertas.

Berbagai kelebihan yang dimiliki media evaluasi digital taksonomi bloom ini sangat

memungkinkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar, serta siswa akan lebih

tertarik dan bersemangat dalam belajar. Dalam hal ini guru diharapkan tidak hanya

sebagai pengajar, tetapi juga sebagai motivator yang dapat membangkitkan minat dan

perhatian siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Selain itu juga perlu adanya

media ajar yang menarik bagi siswa, sehingga proses belajar mengajar akan lebih

menyenangkan. Dengan demikian, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media pembelajaran berbasis taksonomi bloom efektif karena dapat

membantu siswa dalam mengerjakan penugasan sesuai dengan indikator yang

diberikan oleh guru.

13

Page 20: Pemanfaatan Media Evaluasi Digital Artikel Ilmiah Diajukan ...

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa media

evaluasi yang dirancang untuk membantu guru dan siswa dalam penugasan efektif

jelas dan mudah digunakan oleh siswa kelas X. Melalui media evaluasi ini maka

pengembangkan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan pembelajaran sudah

terlaksana. Dalam penggunaan media ini sebaiknya diberikan secara urut mulai dari

mempelajari materi, kemudian mengerjakan soal dengan tujuan agar siswa tidak

kesulitan dalam mengerjakan tugas di dalam media.

6. Daftar Pustaka

[1]Rusman, dkk. 2012. pembelajaran berbasis teknologi informasi dan

komunikasi. jakarta : rajawali pres.

[2] Arsyad, Azhar. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

[3]Arief S. Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan, Pengertian,

Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:PT Raja GrafindoPersada.

[4 Omar Hamalik.2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung:

Bumi Aksara

[5] Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata,2005,Landasan Psikologi Proses

Pendidikan, Bandung: PT Rosda Karya

[6] Hamzah B. Uno.2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[7] Lohr, L (no date). Objectives, sequencing, strategies.

http://www.coe.unco.edu/LindaLoh r/home/et502_cbt/Unit3/Unit3_menu.htm //diakses Mei

17 2016/12:24 wib

[8] W. Gulo. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.

[9]Anderson,et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.

[10] Arifin, Zaenal, 2011. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik dan Prosedur),

Bandung: Remaja Rosdakarya

[11] Arikunto, Suharsimi, 2009.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

[12] Ngalim , P.,2010. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi

[13]Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan

Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

[14] Warsito, Hermawan. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

[15]Al rasyid, harun. 1993. Teknik Penarikan Sampel dan penyusunan Skala. Jakarta:

PT Grasindo.

14