PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

72
i PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA KULIAH AKUNTANSI SYARIAH Oleh: ELSA RACHMA SANTI NIM : 232012164 KERTAS KERJA Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Transcript of PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

Page 1: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

i

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA

KULIAH AKUNTANSI SYARIAH

Oleh:

ELSA RACHMA SANTI

NIM : 232012164

KERTAS KERJA

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

ii

Page 3: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

iii

Page 4: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

iv

Page 5: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

v

Page 6: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

vi

MOTTO

“Simpanlah sebagian dari hartamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu

jauh lebih baik bagimu”

(HR. Bukhori)

“Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru

yakin kalu kita telah berhasil melakukannya dengan baik”

(Evelyn Underhill)

“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan

hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah

mereka menyekuainya atau tidak”

(Aldus Huxley)

Page 7: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

vii

ABSTRACT

This purpose of this research is to know differences of understanding between

accountant student with the different background religion and Grade Point

Average (GPA) toward Sharia Accountancy subject. This research was used a

quantitative approach with primary data. The number of the sample in this

research were 65 students of accountant study program, Economic and Business

Faculty in Satya Wacana Christian University. The technique in this research was

purposive sampling. The techniques to collect data was used distributed

questioner, and to analyze data was used Mann Whitney U test. The result of this

research showed that there were not differences of understanding in Sharia

Accountancy subjects between accountant student with the background of religion

(Muslim and non-Muslim) and there were the differences of understanding in

Sharia Accountancy subject between accountant student with GPA ≥3,00 and

<3,00.

Keywords: Sharia Accountancy, understanding

Page 8: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

viii

SARIPATI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman antara

mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama yang berbeda dan Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK) yang berbeda terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis data primer.

Jumlah sampel dalam penelitian ini 65 mahasiswa Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Kristen Satya Wacana. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling.

Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner, sedangkan analisis

data yang digunakan yaitu Mann Whitney U test. Hasil penelitian menunjukan

bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara

mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama (Muslim dan non-Muslim) dan

terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa

akuntansi IPK ≥3,00 dan <3,00.

Kata kunci : Akuntansi Syariah, pemahaman

Page 9: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu

untuk menyelesaikan kertas kerja yang berjudul “Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata Kuliah Akuntansi Syariah”. Kertas kerja ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan studi Program

Sarjana (S1) program studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Kristen Satya Wacana.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman

mahasiswa akuntansi terhadap mata kuliah akuntansi syariah sehingga pada

akhirnya penelitian diharapkan dapat memberi informasi untuk para praktisi yang

berguna untuk pembenahan metode pengajaran mata kuliah Akuntansi Syariah.

Bagi institusi terkait untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa

akuntansi baik Muslim ataupun non-Muslim dalam memahami mata kuliah

Akuntansi Syariah. Di dalam kertas kerja ini masih terdapat banyak sekali

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan

membangun dan menjadikan kertas kerja ini menjadi lebih baik.

Di akhir kata pengantar ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan kertas kerja ini. Semoga

kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Salatiga, 11 Juli 2016

Penulis

Elsa Rachma Santi

Page 10: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

x

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan kertas kerja ini tidak sedikit hambatan yang penulis

temui, tetapi berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak akhirnya dapat

terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini turut membantu dalam

memberikan bimbingan, motivasi, doa serta dukungan hingga selesainya kertas

kerja ini:

1. Untuk kedua Orang Tua saya, Bapak Wahani dan Ibu Yulianti atas segala

doa, dukungan, bimbingan, dan perhatian yang telah diberikan kepada

saya selama ini. Terima kasih setiap hari tak lupa untuk menghubungiku.

2. Ibu Arthik Davianti, SE. Msi. Akt. CA selaku dosen pembimbing, atas

segala bantuan, termasuk kesabaranya dalam membimbing, dan

mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. Bapak Eko Suseno H.R. Matruty, SE selaku wali studi, atas bantuan dan

bimbingannya dari awal hingga akhir semester.

4. Kepada diri saya sendiri yang telah berhasil menyelesaikan kertas kerja ini

dengan baik.

5. Untuk ketiga adik saya, Erliza Nurlianty, Ridwan Alfanasah, dan

Amannullah Nabil Farhan atas segala doa dan dukungannya selama ini.

6. Untuk semua keluarga saya, terutama nenek saya Sujinah dan kakek saya

Tamzis atas doa, dukungan, dan perhatian yang diberikan saya selama ini.

Terima kasih untuk selalu ada menjadi pendengar keluh kesah saya.

7. Teman-temanku seperjuangan SSC yaitu Aske, Fika, Hilda, Maria, Maya,

Ribka, Widi dan Yuli. Terima kasih untuk bantuan dan dukungannya

selama ini. Semoga walaupun kita udah saling jauh tapi pertemanan kita

tetap erat.

8. Untuk sahabatku dari masa SMA Rosyida Nurul Hanafik. Terima kasih

atas semangat, doa, dan dukungannya yang selalu menemani selama ini

dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.

Page 11: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

xi

9. Untuk teman-temanku sekaligus adik bagi saya Dwi, Risma, dan Safitri

yang telah memberikan semangat dan dukungannya selama ini.

10. Teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi

kuesioner.

11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

Dan untuk semua pihak yang telah membantu hingga kertas kerja ini dapat

terselesaikan. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan Karunia-Nya.

Salatiga, 11 Juli 2016

Elsa Rachm Santi

232012164

Page 12: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i

Halaman Pernyataan Tidak Plagiat ................................................................. ii

Halaman Pernyataan Persetujuan Akses ...................................................... iii

Halaman Lembar Keaslian Skripsi ................................................................. iv

Halaman Lembar Pengesahan ........................................................................... v

Halaman Motto .................................................................................................. vi

Abstract ............................................................................................................. vii

Saripati .............................................................................................................. viii

Kata Pengantar ................................................................................................... ix

Ucapan Terima Kasih ............................................................................................ x

Daftar Isi ........................................................................................................... xii

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiv

Daftar Gambar ..................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ................................................................................................ xvi

Pendahuluan ......................................................................................................... 1

Kajian Pustaka ..................................................................................................... 4

Pengertian Pemahaman ...................................................................................... 4

Pengertian Akuntansi Syariah ............................................................................ 5

Jenis Akad Transaksi Syariah ............................................................................. 6

Prinsip-prinsip Transaksi Syariah ....................................................................... 7

Karakteristik Transaksi Syariah ......................................................................... 8

Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 9

Pengembangan Hipotesis .................................................................................. 10

Hipotesis 1 .................................................................................................... 10

Hipotesis 2 .................................................................................................... 11

Metode Penelitian ................................................................................................. 12

Variabel Penelitian ............................................................................................. 12

Rancangan Penelitian ......................................................................................... 12

Page 13: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

xiii

Populasi Penelitian ............................................................................................. 13

Sampel Penelitian ............................................................................................... 13

Teknik Sampling ................................................................................................. 14

Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 15

Pengukuran Data ................................................................................................ 15

Teknik Analisis Data .......................................................................................... 16

Pengujian Kualitas Data ..................................................................................... 16

Uji Validitas .................................................................................................... 16

Uji Reliabilitas ................................................................................................ 17

Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 18

Mann Whitney U test ...................................................................................... 18

Hasil dan Pembahasan ......................................................................................... 19

Data Demografi .................................................................................................. 19

Statistik Deskriptif .............................................................................................. 20

Pengujian Kualitas Data ..................................................................................... 21

Uji Validitas .................................................................................................... 21

Uji Reliabilitas ................................................................................................ 23

Uji Normalitas .................................................................................................... 23

Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 24

Hipotesis 1 ...................................................................................................... 24

Hipotesis 2 ...................................................................................................... 25

Analisis Tambahan ................................................................................................. 26

Kesimpulan ........................................................................................................... 28

Keterbatasan dan Saran ...................................................................................... 29

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 30

Lampiran .............................................................................................................. 32

Page 14: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Populasi Penelitian..............................................................................13

Tabel 2. Data Demografi Responden................................................................14

Tabel 3. Peringkat Skor.....................................................................................15

Tabel 4. Bagian Pernyatan Positif dan Negatif.................................................16

Tabel 5. Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner.............................19

Tabel 6. Data Demografi...................................................................................20

Tabel 7. Statistik Deskriptif…………...............................................................20

Tabel 8. Uji Validitas........................................................................................22

Tabel 9. Uji Reliabilitas.....................................................................................23

Tabel 10. Uji Normalitas...................................................................................24

Tabel 11. Hasil Pengujian Hipotesis Mann Whitney U test ..............................24

Tabel 12. Hasil Analisis Tambahan Penelitian..................................................26

Page 15: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jenis Akad Transaksi Syariah..........................................................6

Gambar 2. Kerangka Pemikiran........................................................................10

Page 16: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Uji Validitas

Lampiran 3 Uji Reliabilitas

Lampiran 4 Uji Normalitas

Lampiran 5 Uji Mann Whitney U Test

Lampiran 6 Daftar Skor Pernyataan Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi Terhadap Mata Kuliah Akuntansi Syariah

Page 17: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

1

PENDAHULUAN

Sistem ekonomi Islam semakin mendapat tempat di dunia bisnis baik itu

lembaga keuangan bank, asuransi, reksadana, pasar modal, dana pensiun, dan

sebagainya. Menurut Wiyono dan Maulamin (2012) sistem ekonomi Islam adalah

sistem ekonomi yang diatur dengan menggunakan syariah Islam atau hukum-

hukum Islam. Sistem ekonomi Islam dibagi menjadi tiga sektor, yaitu sektor

publik, sektor swasta atau private, dan sektor kesejahteraan sosial. Indonesia

merupakan satu negara di Asia Tenggara yang konsisten menggalakkan ekonomi

syariah diberbagai lembaga keuangan bank dan non-bank, sehingga setiap tahun

terjadi pertumbuhan positif dari berbagai industri syariah mencapai lebih dari 20

persen (http://www.medanbisnisdaily.com/2014). Hal ini menunjukkan bahwa

perkembangan sistem ekonomi Islam di Indonesia berkembang pesat.

Perkembangan mengenai sistem ekonomi Islam ditandai dengan munculnya

berbagai lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank umum syariah,

pegadaian syariah, asuransi syariah, koperasi syariah, Baitul Mal Tanwil (BMT),

dan sebagainya.

Lembaga keuangan syariah tidak hanya berkembang di Indonesia atau

negara-negara Islam saja namun saat ini telah berkembang dengan baik di negara-

negara non-Muslim, seperti Amerika, Inggris, Swiss, Selandia Baru dan

sebagainya (Adriansyah, 2011). Belakangan ini lembaga keuangan syariah telah

meningkatkatkan volume dan nilai transaksi berbasis syariah yang tentunya

meningkatkan kebutuhan terhadap Akuntansi Syariah yang ditandai dengan

semakin diterimanya prinsip-prinsip transaksi syariah di dunia Internasional.

Menurut Nurhayati dan Wasilah (2015) terdapat dua alasan utama Akuntansi

Syariah diperlukan, yaitu sebagai tuntutan untuk pelaksanaan syariah dan adanya

kebutuhan akibat pesatnya perkembangan transaksi syariah.

Proses transaksi syariah maupun non-syariah yang dimulai dari identifikasi

kejadian dan transaksi hingga penyajian laporan keuangan memerlukan sebuah

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK).

Kerangka dasar akuntansi adalah suatu sistem yang melekat dengan tujuan-tujuan

serta sifat dasar yang mengarah pada standar yang konsisten dan terdiri atas sifat,

Page 18: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

2

fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan (Nurhayati dan

Wasilah, 2015). Kerangka dasar untuk transaksi syariah berbeda dengan kerangka

dasar untuk transaksi non-syariah, sehingga Dewan Standar Akuntansi Keuangan

(DSAK) menyusun Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk

transaksi syariah yaitu PSAK 101 sampai dengan PSAK 106 (Wiroso, 2011).

Kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)

Syariah dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ini digunakan oleh

entitas syariah maupun entitas konvensional yang melakukan transaksi syariah

baik sektor publik maupun sektor swasta.

Perkembangan yang pesat pada lembaga keuangan syariah dan bisnis-

bisnis syariah ini tentu harus disertai dengan pembangunan infrastruktur yang

memadai, tenaga ahli profesional dan sumber daya manusia yang unggul di dalam

bidang Akuntansi Syariah itu sendiri (Febriantoro, 2013). Hal tersebut secara

tidak langsung mendorong setiap orang baik Muslim atau non-Muslim untuk

mengetahui apa saja yang terkandung di dalam Akuntansi Syariah. Ketersediaan

sumber daya manusia yang unggul menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat,

salah satunya adalah Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi sebagai institusi

pendidikan dapat berperan serta dengan menyediakan mata kuliah Akuntansi

Syariah, sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional

dalam bidang akuntansi berbasis syariah (Harsha, 2014). Terdapat beberapa

Perguruan Tinggi yang telah menyediakan mata kuliah Akuntansi Syariah baik di

Perguruan Tinggi Negeri seperti Universitas Brawijaya Malang, Universitas

Diponegoro Semarang, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Universitas

Indonesia Depok; di Perguruan Tinggi Swasta seperti Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Universitas Hassanudin Makassar, Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur; dan bahkan terdapat Perguruan Tinggi Swasta non-Islam

yang menyediakan mata kuliah Akuntansi Syariah, yaitu Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga.

Penelitian Akuntansi Syariah menunjukkan adanya perbedaan persepsi

ataupun pemahaman antara mahasiswa akuntansi Muslim dan non-Muslim

tentang Akuntansi Syariah. Pratiwi (2015) menemukan adanya perbedaan

Page 19: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

3

pemahaman mahasiswa akuntansi non-Muslim di STIE Multi Data Palembang

mengenai mata kuliah Akuntansi Syariah. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan

persepsi dan pemahaman mahasiswa akuntansi Muslim dan non-Muslim terhadap

mata kuliah Akuntansi Syariah. Sedangkan Mulyani (2011) menunjukkan adanya

perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi di Karisidenan Pati terhadap

karakteristik aktivitas bisnis syariah, tujuan Akuntansi Syariah, karakteristik

Akuntansi Syariah, dan pengguna informasi Akuntansi Syariah. Penelitian dengan

hasil yang serupa oleh Achmadipoetra (2011) menunjukkan adanya perbedaan

persepsi antara mahasiswa akuntansi yang telah menempuh mata kuliah

Akuntansi Syariah dengan mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah

Akuntansi Syariah terhadap prinsip Akuntansi Syariah. Hasil dari penelitian-

penelitian di atas menunjukkan adanya perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi

yang telah menempuh mata kuliah Akuntansi Syariah dengan mahasiswa

akuntansi yang belum menempuh mata kuliah Akuntansi Syariah terhadap

karakteristik aktivitas bisnis syariah, tujuan Akuntansi Syariah, karakteristik

Akuntansi Syariah, pengguna informasi Akuntansi Syariah, dan prinsip Akuntansi

Syariah.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Pratiwi (2015),

dengan objek penelitian mahasiswa Program Studi (Progdi) Akuntansi Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FEB UKSW) dan

dengan penambahan indikator Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Salah satu tolak

ukur keberhasilan mahasiswa adalah nilai yang diperolehnya. Tingkatan nilai ini

diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).

Dari hasil Indeks Prestasi (IP) kemudian dihitung nilai rata-rata kumulatif mulai

dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang dinyatakan dengan

rentangan angka 0,00-4,00 yang disebut dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan salah satu indikator kinerja dalam

program pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menetapkan

presentase lulusan baik dengan IPK minimal 3,00 dengan masa studi normal.

Berdasarkan hal tersebut maka mahasiswa akuntansi FEB UKSW dikelompokkan

Page 20: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

4

menjadi dua, yaitu mahasiswa yang berhasil mencapai IPK minimal 3,00 dan

mahasiswa yang gagal mencapai IPK minimal 3,00.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan untuk

persoalan penelitian adalah apakah terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah

Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi berlatar belakang agama Muslim

dan non-Muslim dan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00. Indikator yang akan mewakili

variabel dalam penelitian ini terwakili oleh istilah-istilah, pengertian, jenis akad,

prinsip, dan karakteristik Akuntansi Syariah. Tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemahaman antara mahasiswa

akuntansi dengan latar belakang agama yang berbeda dan IPK yang berbeda

terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat

memberi informasi untuk para praktisi yang berguna untuk pembenahan metode

pengajaran mata kuliah Akuntansi Syariah. Bagi institusi terkait untuk mengetahui

bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi baik Muslim ataupun non-

Muslim dalam memahami mata kuliah Akuntansi Syariah.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Pemahaman

Pemahaman adalah adalah kemampuan seseorang untuk menangkap

makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari dinyatakan dalam menguraikan isi

pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu

kebentuk lainnya (Fidiana, 2009). Pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga,

yaitu: (1) menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan di sini bukan

saja pengalihan arti dari bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain, tetapi dapat

juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk

mempermudah orang mempelajarinya, pengalihan konsep yang dirumuskan

dengan kata-kata ke dalam gambar grafik dapat di masukkan dalam kategori

menerjemahkan, (2) menginterprestasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas

daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide

utama suatu komunikasi, (3) mengektrapolasi (extrapolation), sedikit berbeda

Page 21: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

5

dengan menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya (Silverius,

1991).

Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pemahaman adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam

mengartikan, menerangkan, membedakan, menyimpulkan, menganalisis, memberi

contoh, serta menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang segala sesuatu

yang pernah diterimanya.

Pengertian Akuntansi Syariah

Akuntansi Syariah dapat dijelaskan melalui dua kata yakni akuntansi dan

syariah. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan

pengkomunikasian informasi ekonomik untuk pengambilan keputusan oleh

pengguna informasi (Wiroso, 2011). Menurut Nurhayati dan Wasilah (2008)

Akuntansi dalam Islam merupakan alat untuk melaksanakan perintah Allah SWT

dalam melakukan pencatatan dan pelaporan transaksi pada suatu usaha. Syariah

merupakan ketentuan hukum dalam Islam untuk mengatur segala aktivitas

manusia yang berisi perintah dan larangan baik interaksi vertikal dengan Tuhan

maupun interaksi horizontal dengan sesama makhluk manusia (Wiroso, 2011).

Akuntansi Syariah pada dasarnya merupakan bentuk aplikasi dari nilai-

nilai Islam sebagai suatu agama yang tidak hanya mengatur masalah keimanan

sesorang saja tetapi juga mengatur masalah kehidupan sehari-hari (Nurhayati dan

Wasilah, 2015). Akuntansi Syariah adalah sebuah proses akuntansi yang

menyediakan informasi yang tepat (tidak terbatas pada data keuangan) untuk para

pengguna informasi (stakeholders) baik internal maupun eksternal yang akan

memastikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi sesuai prinsip syariah Islam

dan bisa memenuhi tujuan sosial ekonomi (Nurhayati dan Wasilah, 2015).

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan Akuntansi Syariah

adalah proses akuntansi mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasan,

pelaporan dan menganalisis data keuangan atas transaksi-transaksi yang sesuai

dengan syariah Islam, serta memberikan informasi yang tepat (tidak terbatas pada

data keuangan) bagi para pengguna informasi (stakeholders) untuk pengambilan

Page 22: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

6

keputusan ekonomi dengan menggunakan prinsip syariah yang terkandung dalam

nilai Islam.

Jenis Akad Transaksi Syariah

Menurut terminologi hukum Islam, akad adalah pertalian antara

penyerahan (ijab) dan penerimaan (qabul) yang dibenarkan oleh syariah yang

akan menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya (Nurhayati dan Wasilah,

2015). Akad dari segi ada atau tidak adanya kompensasi, fikih muamalat membagi

akad menjadi dua jenis, yaitu akad tabarru’ dan akad tijarah. Akad tijarah adalah

perjanjian berupa transaksi yang dilakukan untuk memperoleh laba. Sedangkan

akad tabarru’ perjanjian berupa transaksi yang dilakukan tidak untuk memperoleh

laba (transaksi nirlaba), tetapi hanya ditujukan untuk tolong menolong dalam

rangka berbuat kebaikan (Nurhayati dan Wasilah, 2015). Struktur jenis akad

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Nurhayati dan Wasilah, 2015):

Gambar 1

Jenis Akad Transaksi Syariah

Tijarah

(Profi)

Akad

Mudharabah,

Musyarakah

Jual Beli Bagi Hasil

Uncertainty Certainty

Tabarru’ (Non

Profit)

Murabahah,

Salam,

Istisna,

Ijarah, IMBT

Hibah,

Shadaqah,

Wakaf,

Hadiah

Wakalah,

Wadiah,

Kafalah

Qardh,

Hiwalah,

Rahn (gadai)

Giving Lending Self Lending

(Aset)

Page 23: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

7

Dari gambar di atas terdapat dua bentuk akad tijarah, yaitu: (1) natural

certainly contract merupakan jenis akad transaksi yang memiliki kepastian

keuntungan dan pendapatannya baik dari segi jumlah, mutu, harga, dan waktu

penyerahan, seperti murabahah, salam istisna, ijarah dan Ijarah Muntahi Bitt

Malik (IMBT); (2) natural uncertainly contract merupakan jenis akad transaksi

yang secara alamiah memiliki ketidakpastian dalam hal keuntungan baik imbal

hasil maupun waktu, seperti mudharabah dan musyarakah.

Sedangkan akad tabarru’ terbagi menjadi tiga bentuk, sebagai berikut: (1)

meminjamkan uang (lending), terdapat tiga jenis pinjaman yaitu: (a) qardh adalah

pinjaman yang diberikan tanpa syarat apa pun selain mengembalikan pokok

pinjaman tersebut tepat waktu, (b) rahn adalah pinjaman dengan menggunakan

syarat jaminan dalam bentuk atau jumlah tertentu, (c) hiwalah adalah pinjaman

dengan mengambil alih piutang dari pihak lain; (2) meminjamkan jasa (lending

self), terdapat tiga jenis pinjaman yaitu: (a) wakalah yaitu memberikan pinjaman

berupa kemampuan yang dimiliki saat ini untuk melakukan sesuatu atas nama

orang lain, (b) wadiah merupakan betuk turunan dari wakalah, dimana pada akad

ini telah terperinci tentang jenis pemeliharaan dan penitipan, (c) kafalah

merupakan betuk turunan dari wakalah di mana telah terjadi akad wakalah

bersyarat; (3) memberikan sesuatu (giving), terdapat tiga bentuk dalam akad ini

yaitu: (a) hibah sama dengan shadaqah yaitu memberikan sesuatu secara sukarela

kepada orang lain, (b) wakaf yaitu memberikan sesuatu untuk kepentingan umum

dan agama serta pemberian tersebut tidak dapat dipindah tangankan.

Prinsip-prinsip Transaksi Syariah

Prinsip-prinsip dasar Akuntansi Syariah dan keuangan syariah berdasarkan

pada prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam. Beberapa prinsip yang harus

dipenuhi atau dilakukan dalam menjalankan transaksi syariah ada lima, yaitu: (1)

prinsip persaudaraan (ukhuwah), yang berarti bahwa transaksi syariah menjunjung

tinggi nilai kebersamaan yang menata interaksi sosial dan harmonisasi

kepentingan para pihak untuk memperoleh manfaat dengan cara saling tolong-

menolong sehingga seseorang tidak boleh mendapatkan keuntungan di atas

Page 24: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

8

kerugian orang lain; (2) prinsip keadilan (‘adalah), selalu menempatkan sesuatu

hanya pada tempatnya dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta

memperlakukan sesuatu sesuai dengan posisinya masing-masing; (3) prinsip

kemaslahatan (maslahah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang

berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, individual dan kolektif,

serta harus memenuhi dua unsur yaitu patuh terhadap ketentuan syariah (halal)

dan bermanfaat dan membawa kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara

keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan; (4) prinsip keseimbangan

(tawazun), yaitu keseimbangan dalam berbagai aspek, baik aspek material dan

spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan

sosial, dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan pelestarian; (5) prinsip

universalisme (syumuliyah), esensinya dapat dilakukan oleh semua pihak yang

berkepentingan (stakeholder) tanpa harus membedakan suku, agama, ras, dan

golongan (Nurhayati dan Wasilah, 2015).

Berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 282 dalam Muhammad (2005)

merumuskan tiga prinsip umum akuntansi transaksi syariah meliputi prinsip

pertanggungjawaban, prinsip keadilan, dan prinsip kebenaran. Prinsip dasar dalam

ekonomi Islam menurut Ibnu Al-A’rabi adalah tidak memperbolehkan adanya

pengenaan bunga dan perdagangan tersebut harus halal, tidak boleh dilakukan

secara tidak adil, tidak boleh memasukkan hal-hal yang belum pasti, dan harus

mempertimbangkan Al Maqasid dan Al Masalih. Al Maqasid adalah tujuan harus

disesuaikan dengan tuntutan Islam, sedangkan Al Masalih merupakan

kesejahteraan atau perbaikan di muka bumi (Nurhayati dan Wasilah, 2015).

Karakteristik Transaksi Syariah

Karakteristik Akuntansi Syariah berlandaskan pada surat Al Baqarah dan

tujuan akuntansi Islam yaitu terciptanya peradaban dengan wawasan humanis,

transedental dan teologikal (Triyuwono, 1997) dalam (Mulyani, 2011). Akuntansi

Syariah mengakui sebagian transaksi yang terjadi di dalam ataupun di luar

kegiatan suatu usaha, karena terdapat sebagian transaksi yang tidak sesuai dengan

prinsip syariah sehingga tidak diperbolehkan dalam Akuntansi Syariah, seperti

Page 25: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

9

perjudian, suap-menyuap, penipuan. Transaksi yang diperbolehkan harus

memenuhi karakteristik transaksi syariah.

Menurut Nurhayati dan Wasilah (2015) implementasi transaksi yang

sesuai dengan paradigma dan prinsip transaksi syariah harus memenuhi

karakteristik dan persyaratan transaksi syariah antara lain: (1) harus berdasarkan

prinsip saling paham dan saling rida, (2) transaksi akan diakui sepanjang objeknya

halal dan baik, (3) uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur

nilai bukan sebagai komoditas, (4) tidak mengandung unsur riba, (5) tidak

mengandung unsur zalim, (6) tidak mengandung unsur masyir (bersikap spekulatif

atau judi), (7) tidak mengandung unsur gharar (ketidak pastian), (8) tidak

mengandung unsur haram, (9) tidak menganut nilai waktu dari uang (time value of

money) karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan

risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu

bil ghurmi (tidak ada keuntungan tanpa disertai resiko), (10) transaksi dilakukan

berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan semua

pihak tanpa merugikan orang lain sehingga tidak boleh menggunakan harga ganda

untuk satu akad serta tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan

(ta’alluq) dalam satu akad, (11) tidak ada distorsi harga melalui rekayasa

permintaan (najasy) maupun rekayasa penawaran (ikhtikar), (12) tidak

mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).

Kerangka Pemikiran

Mata kuliah Akuntansi Syariah mengajarkan kepada mahasiswa tentang

transaksi-transaksi yang didasarkan pada prinsip Islam. Pada hakekatnya

mahasiswa sudah mengetahui istilah-istilah transaksi akuntansi secara mendasar,

namun banyak dari mereka belum mengetahui istilah-istilah transaksi Akuntansi

Syariah tersebut secara mendalam. Terlebih lagi mayoritas mahasiswa ekonomi

di Universitas Kristen Satya Wacana adalah non-Muslim, sehingga sebagian besar

dari mereka masih asing dengan mata kuliah Akuntansi Syariah.

Walaupun demikian tidak semua mahasiswa yang berlatar belakang

agama Muslim lebih memahami Akuntansi Syariah dibandingkan dengan

Page 26: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

10

mahasiswa non-Muslim. Terdapat kemungkinan mahasiswa yang berlatar

belakang agama non-Muslim lebih memahami mata kuliah Akuntansi Syariah.

Perbedaan ini dapat berhubungan dengan tingkat keberhasilan studi mahasiswa

yang diukur melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Berdasarkan uraian di atas,

maka kerangka pemikiran akan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2

Kerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

Hipotesis 1

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

menawarkan mata kuliah Akuntansi Syariah sebagai mata kuliah pilihan kepada

semua mahasiswa ekonomi baik Program Studi Akuntansi, Program Studi

Manajemen, maupun Program Studi Ilmu Ekonomi. Mata kuliah ini baru ada

sejak adanya kurikulum baru di tahun 2014. Mata kuliah Akuntansi Syariah ini

bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai konsep dan

praktik Akuntansi Syariah di lembaga-lembaga keuangan syariah. Dengan mata

kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui konsep-konsep Akuntansi

Syariah serta mengerti dan dapat melakukan pelaporan transaksi-transaksi yang

berbasis syariah.

Teori pemahaman yang diajukan oleh Hiebert dan Carpenter didasari atas

tiga asumsi, yaitu: (1) pengetahuan direpresentasikan secara internal dan

representasi internal terstruktur, (2) terdapat relasi antara representasi internal dan

representasi eksternal, (3) representasi internal saling terkait. Ketika relasi

IPK

≥3,00 dan <3,00

Latar Belakang Agama

(Muslim dan non-Muslim)

Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap

Mata kuliah Akuntansi Syariah

Page 27: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

11

representasi internal dari gagasan atau ide atau konsep dikonstruk relasi itu akan

menghasilkan pengetahuan. Kerangka pengetahuan tidak langsung terbentuk

tetapi akan terbentuk secara alami. Sifat alami representasi internal dipengaruhi

dan dibatasi oleh sifat alami. Berdasarkan penelitian Pratiwi (2015) tentang

pemahaman mahasiswa non-Muslim terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah

(studi kasus di STIE Multi Data Palembang Jurusan Akuntansi) menunjukkan

bahwa mahasiswa non-Muslim menganggap mata kuliah Akuntansi Syariah agak

sedikit sulit dipahami dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa non-Muslim yaitu

dalam memahami istilah-istilah yang terdapat dalam Akuntansi Syariah karena

istilah tersebut tidak familiar bagi mahasiswa non-Muslim tetapi dalam materi

yang berupa transaksi-transaksi syariah yang bersifat hitungan mahasiswa non-

Muslim masih memahami dengan baik. Hal ini yang menjadikan latar belakang

agama sebagai faktor pembeda pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap mata

kuliah Akuntansi Syariah.

Dari uraian di atas menghasilkan hipotesis sebagai berikut:

H1: Terdapat perbedaan pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah

antara mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama Muslim dan non-

Muslim.

Hipotesis 2

Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

belajar di mana keberhasilan atau tingkat penguasaan mahasiswa yang dapat

dilihat dari tinggi rendahnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh.

Prestasi yang diperoleh mahasiswa digunakan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan mahasiswa. Untuk memperoleh prestasi yang baik tentu tidak dapat

diraih begitu saja. Perlu sebuah proses kegiatan dalam jangka waktu tertentu

untuk dapat meraih sebuah prestasi yang disebut dengan proses belajar. Bruner

(dalam Siregar et al., 2010) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah

perspektif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang

optimal, sedangkan teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utama belajar

Page 28: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

12

adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada

hubungan aantara variable-variabel yang menentukan hasil belajar.

Kecenderungan globalisasi dan tingginya tuntutan masyarakat

menyebabkan semakin ketat persaingan antara para pencari kerja khususnya

dengan latar belakang pendidikan S1. Pencapaian IPK yang tinggi diharapkan

dapat mempermudah dalam memperoleh pekerjaan. Seperti penyaringan calon

pegawai negeri sipil tingkat sarjana Kementrian Keuangan Republik Indonesia

yang mempunyai persyaratan dengan menetapkan IPK lulusan sarjana minimal

3,00 (http://rekrutmen.depkeu.go.id/persyaratan.asp). Hal ini yang menjadikan

IPK sebagai faktor pembeda pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap mata

kuliah Akuntansi Syariah.

Dari uraian di atas menghasilkan hipotesis sebagai berikut:

H2: Terdapat perbedaan pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah

antara mahasiswa Akuntansi dengan IPK ≥3,00 dengan mahasiswa Akuntansi

dengan IPK <3,00.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman

mahasiswa akuntansi terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah. Dalam variabel ini

terdapat jumlah skor pemahaman masing-masing kelompok untuk menilai sejauh

mana mahasiswa akuntansi memahami mata kuliah Akuntansi Syariah. Alat ukur

yang digunakan untuk mengukur variabel pemahaman mata kuliah Akuntansi

Syariah adalah dengan menggunakan kuesioner.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan

melakukan analisis data untuk menguji hipotesis dengan alat uji statistik

(Sugiyono, 2010). Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data

yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 1999).

Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer (data lapangan) berupa

kuesioner yang disebar kepada responden.

Page 29: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

13

Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 sampai 2015 yang sedang

mengambil mata kuliah Akuntansi Syariah di FEB UKSW periode 2016-2017/3.

Jumlah populasi pada penelitian ini 181 mahasiswa, dengan rincian pada tabel 1

di bawah ini:

Tabel 1

Populasi Penelitian

No Kode Kelas Jumlah

1 AC 292 A 91

2 AC 292 B 90

Total 181

Sumber : Data Bagian Admisi dan Registrasi Akademik UKSW

Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 1999). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mahasiswa jurusan akuntansi. Sampel yang digunakan mengacu pada rumus Taro

Yamane (Yamane 1967 dalam Sugiono 1999):

Keterangan:

N = Ukuran atau jumlah populasi

n = Jumlah Sampel

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir 10% (0,10)

Berdasarkan rumus di atas diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:

Page 30: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

14

Dari jumlah sampel sebanyak 64,64 yang dibulatkan menjadi 65 responden

kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut angkatan secara

proportionate random sampling dengan rumus (Sugiyono, 1999):

Keterangan :

ni = Jumlah sampel menurut stratum

n = Jumlah sampel seluruhnya

Ni = Jumlah populasi menurut stratum

N = Jumlah populasi seluruhnya

Besar penyebaran sampel dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2

Data Demografi Responden

No Kode Kelas Perhitungan Jumlah

Mahasiswa Akuntansi Pembulatan

1 AC 292 A (91/181) x 65 = 32,67 33

2 AC 292 B (90/181) x 65 = 32,32 32

Jumlah 65

Sumber : Data Olahan, 2016

Teknik Sampling

Pengambilan sampel akan dilakukan dengan teknik purposive sampling

yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).

Pertimbangan tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa Progdi Akuntansi angkatan 2012 sampai dengan 2015.

2. Mahasiswa yang masih mengikuti perkuliahan secara aktif (tidak sedang

cuti akademik).

3. Mahasiswa Progdi Akuntansi yang sedang mengambil mata kuliah

Akuntansi Syariah periode 2016-2017/3.

Page 31: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

15

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei. Data

diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada

mahasiswa Prodi Akuntansi FEB UKSW periode 2016-2017/3. Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden (Hadi, 2006). Untuk menjamin reliabilitas dan validitas, terlebih dahulu

dilakukan Pilot Testing terhadap kuesioner dengan melakukan uji coba kuesioner

kepada calon responden terpilih sehingga maksud dari kuesioner menjadi jelas

dan dapat dipahami.

Pengukuran Data

Data dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Guttman. Penelitian

menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang

tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 1999). Setiap

pernyataan memiliki dua pilihan jawaban yaitu benar dan salah dan hanya ada

satu jawaban yang benar. Oleh karenanya, jika pada pernyataan tersebut

responden menjawab dengan benar maka diberi skor 1 dan jika menjawab dengan

salah maka diberi skor 0. Skor yang diberikan pada setiap pertanyaan tergantung

pada tipe pernyataannya yang telah diklasifikasikan terlebih dahulu dalam

penelitian ini. Untuk pernyataan positif, jawaban benar akan diberi nilai 1 dan

salah akan diberi nilai 0, begitu pula sebaliknya dan untuk lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 3

Peringkat Skor

Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor

Benar 1 Benar 0

Salah 0 Salah 1

Adapun perincian setiap pernyataan baik yang positif dan negatif sesuai

kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 32: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

16

Tabel 4

Bagian Pernyataan Positif dan Negatif

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

P.01 P.02

P.04 P.03

P.05 P.06

P.07 P.15

P.08 P.17

P.09 P.20

P.11 P.23

P.12 P.26

P.13 P.30

P.14

P.16

P.18

P.19

P.21

P.22

P.24

P.25

P.27

P.28

P.29

Sumber: Data Olahan, 2016

Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis statistik yaitu uji hipotesis. Tahap pertama analisis data

yaitu melakukan pengujian kualitas data dengan melakukan uji validitas dan

reliabilitas dan tahap kedua melakukan uji hipotesis untuk menjawab rumusan

masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tahap-tahap dalam melakukan

pengujian data yaitu:

Pengujian Kualitas Data

Uji Validitas

Untuk meyakinkan bahwa pengukuran yang digunakan adalah pengukuran

yang tepat dalam penelitian ini, pengujian terhadap kualitas data dilakukan

dengan uji reliabilitas dan validitas data (Sugiyono, 1999). Uji validitas digunakan

untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner (Hadi, 2006). Suatu

Page 33: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

17

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas

ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul

dapat mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan yaitu korelasi

pearson atau Product Moment yang rumusnya sebagai berikut (Sugiyono, 2012):

√ – –

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑X : Jumlah skor item

∑Y : Jumlah skor total

∑XY : Perkalian jumlah skor item dan jumlah skor total

∑X2

: Jumlah kuadrat skor item

∑Y2

: Jumlah kuadrat skor total

N : Jumlah subyek atau responden

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi instrumen yang

digunakan (Hadi, 2006). Suatu kuesioner dikatakan reliable apabila jawaban

responden terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu, dan dikatakan

valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji realibilitas menggunakan Internal

Consitency Method dengan tekhnik Alpha Cronbach’s, adapun rumus adalah

sebagai berikut (Riwidikdo, 2009):

(

) (

)

Keterangan:

R : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal

∑σb2

: Jumlah varians butir

σ2t : Varians total

Page 34: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

18

Koefisien nilai alpha yang semakin mendekati nilai 1 mempunyai arti

bahwa konsistensi reliabilitas yang diukur akan semakin baik (Riwidikdo, 2009).

Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian data yang meliputi pengujian validitas dan

realibilitas. Pengujian selanjutnya adalah menentukan alat analisis yang relevan

untuk pengujian pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah.

Pengolahan data dilakukan dengan cara menguji hipotesis, untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan rata-rata diantara sampel. Langkah yang dilakukan untuk

pengujian hipotesis yang pertama adalah melakukan uji normalitas data. Tujuan

uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependen, variable independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Uji normalitas untuk menguji distribusi data dari hasil penyebaran

kuesioner yaitu dengan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi

melebihi 0,05 maka data berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya bisa

menggunakan Independent T test. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari

0,05 maka data berdistribusi tidak normal, maka pengujian selanjutnya

menggunakan Mann Whitney U test (Ghozali, 2006).

Uji Mann Whitney U test

Untuk menentukan perbedaan variabel independen terhadap variabel

dependen dilakukan perhitungan Mann Whitney U test. Pertimbangan ini

dilakukan karena data sampel dalam jumlah besar dan untuk dua sampel yang

berukuran tidak sama. Syarat uji menggunakan Mann Whitney U test dalam uji

hipotesis adalah data dari hasil uji normalitas menunjukkan data tidak

berdistribusi normal, kurang dari 0,05 (<0,05) (Ghozali dan Castellan, 2002).

Langkah-langkah untuk uji Mann Whitney U test adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis yang diuji

Sesuai dengan pengembangan hipotesis, maka dapat diuraikan beberapa

hipotesis sebagai berikut:

Page 35: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

19

H1: Terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara

mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama Muslim dan non-

Muslim.

H2: Terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara

mahasiswa akuntansi dengan IPK ≥ 3,00 dengan mahasiswa dengan IPK

< 3,00.

2. Menentukan Level of Significant (α)

Level of Significant yang digunakan yaitu α = 0,05

3. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.

4. Kriteria pengujiannya jika signifikannya <0,05 maka H1 dan H2 diterima

dan jika signifikannya >0,05 maka H1 dan H2 ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Demografis

Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan 65 buah kuesioner

kepada mahasiswa akuntansi yang sedang menempuh mata kuliah Akuntansi

Syariah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penyebaran kuesioner

dilakukan sendiri dan langsung diambil pada hari itu juga pada tanggal 2 Juni

2016. Rincian pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5

Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah

Kuesioner Persentase

Jumlah kuesioner yang dibagikan 65 100%

Jumlah kuesioner yang kembali 65 100%

Jumlah kuesioner yang dapat diolah 65 100%

Sumber: Data Olahan, 2016

Pada tabel 5 di atas terlihat bahwa kuesioner yang dibagikan kepada

responden sejumlah 65 kuesioner. Kuesioner yang terkumpul sejumlah kuesioner

yang dibagikan sejumlah 65. Jadi respon rate dalam penelitian ini sebesar 100%.

Dari 65 kuesioner yang terkumpul semuanya bisa diolah atau sebesar 100%.

Page 36: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

20

Berdasarkan latar belakang agama, responden digolongkan menjadi dua

yaitu responden dengan latar belakang agama Muslim dan non-Muslim.

Responden dengan latar belakang agama Muslim sebesar 24 responden dan non-

Muslim sebesar 41 responden. Berdasarkan IPK responden digolongkan menjadi

dua yaitu responden dengan IPK ≥3,00 dan <3,00. Terdapat 39 responden

dengan IPK ≥3,00 dan 26 responden dengan IPK <3,00. Secara keseluruhan data

demografis dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Tabel 6

Data Demografis

Keterangan Jumlah

Jumlah Kuesioner

Disebar 65

Kembali 65

Diolah 65

Latar Belakang

Agama

Muslim 24

non-Muslim 41

IPK ≥3,00 39

<3,00 26

Sumber: Data Olahan, 2016

Statistik Deskriptif

Deskriptif variable penelitian digunakan sebagai informasi awal dalam

menganalisis hasil jawaban responden pada bagian ini akan disajikan statistik

deskriptif dari variable. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pemahaman Mahasiswa Akuntansi. Berikut ini adalah hasil statistik Deskriptif

dari data yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 7

Statistik Deskriptif

Variabel N Min Max Mean Std.

Deviation

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap

Mata Kuliah Akuntansi

Syariah

65 12,00 25,00 19,707 2,485

Sumber: Data Olahan, 2016

Page 37: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

21

Dari tabel 7 di atas menunjukkan bahwa variabel pemahaman mahasiswa

akuntansi terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah dari 65 responden terdapat nilai

terkecil (minimum) sebesar 12.00, nilai terbesar (maximum) sebesar 25.00, dan

nilai rata-rata (mean) sebesar 19.707.

Pengujian Kualitas Data

Pengujian data dilakukan dengan pengujian validitas dan pengujian

reliabilitas dengan menggunakan pengujian Pilot Test. Pengujian ini dilakukan

dengan menyebar 30 kuesioner pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga yang telah mengikuti mata kuliah Akuntansi Syariah. Pilot

Test dilakukan dalam satu tahap melalui email. Hasil pengujian Pilot Test dapat

dijelaskan pada penjelasan berikut ini:

Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pertanyaan-

pertanyaan yang digunakan dalam instrumen sudah valid atau belum maka

digunakan faktor analisis dengan teknik analisis nilai R Product Moment untuk

menilai valid tidaknya suatu butir pertanyaan. Jika nilai R-hitung lebih kecil dari

R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir kuesioner tersebut tidak valid,

sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Berikut analisis pengujian validitas data

dalam penelitian ini:

Page 38: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

22

Tabel 8

Hasil Uji Validitas

Pernyataan R-hitung R-tabel Status

1 .420* 0,364 Valid

2 .436* 0,364 Valid

3 .662** 0,364 Valid

4 .511** 0,364 Valid

5 .789** 0,364 Valid

6 .294 0,364 Tidak valid

7 .431* 0,364 Valid

8 .660**

0,364 Valid

9 536**

0,364 Valid

10 .697**

0,364 Valid

11 .789**

0,364 Valid

12 .789**

0,364 Valid

13 .536**

0,364 Valid

14 .420* 0,364 Valid

15 .660**

0,364 Valid

16 .568** 0,364 Valid

17 .494** 0,364 Valid

18 .527**

0,364 Valid

19 -.087 0,364 Tidak valid

20 .655**

0,364 Valid

21 .655**

0,364 Valid

22 .583** 0,364 Valid

23 .029 0,364 Tidak valid

24 .c 0,364 Valid

25 .536** 0,364 Valid

26 .789**

0,364 Valid

27 .431** 0,364 Valid

28 .660** 0,364 Valid

29 .536* 0,364 Valid

30 .697** 0,364 Valid

Sumber: Data Olahan, 2016

Dari tabel 8 di atas, hasil uji validitas sebanyak 30 pernyataan terdapat 27

pernyataan yang berkorelasi positif dengan skor total atau r lebih besar daripada

koefisien di tabel nilai kritis r, yaitu pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian,

ada 3 butir pernyataan yang dianggap tidak valid yaitu pernyataan 6, 19 dan 23.

Pernyataan yang tidak valid tidak akan mempengaruhi pernyataan lain yang valid,

pernyataan yang tidak valid akan langsung tidak diuji reliabilitas.

Page 39: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

23

Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas untuk pengujian kualitas data disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 9

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Nilai

Standarisasi Keterangan

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi

Syariah

0,929 0,60 Reliabel

Sumber: Data Olahan, 2016

Berdasarkan tabel 9 di atas pada uji reliabilitas koefisien Cronbach’s alpha

menghasilkan nilai alpha sebesar 0,929 yang melebihi batas minimal 0,60 dan

mendekati nilai 1 yang menunjukkan tingkat kekonsistenan dan keakurasian yang

baik. Dengan demikian semua butir pernyataan dikatakan relaibel. Pengujian

reliabilitas dilakukan hanya pada butir pernyataan yang valid saja, yaitu sebanyak

27 butir pernyataan.

Uji Normalitas

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka dilanjutkan dengan

melakukan uji normalitas terlebih dahulu yang digunakan untuk menganalisis

data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Lilliefors

(Kolmogrov-Smirnov) yang terdapat pada prosedur SPSS. Kriteria yang

digunakan adalah taraf signifikansi α = 0,05; jika nilai sig di bawah 0,05 dapat

disimpulkan data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal, dan jika

nilai sig di atas 0,05 dapat disimpulkan data berasal dari populasi yang

terdistribusi normal.

Data yang diuji normalitas adalah data pernyataan yang dijadikan sampel

penelitian. Uji normalitas data digunakan untuk menentukan apakah

menggunakan Mann Whitney U test atau Independent T test. Menggunakan

Independent T test jika nilai sig setiap pernyataan di atas 0,05 (data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal). Menggunakan Mann Whitney U test jika nilai

Page 40: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

24

sig di bawah 0,05 (data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal).

Adapun hasil uji normalitas disajikan pada tabel 10 di bawah ini:

Tabel 10

Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-Smirnov

Statistic N Sig.

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syariah

.177 65 .000

Sumber: Data Olahan, 2016

Dari hasil perhitungan normalitas di atas mengasilkan nilai Sig 0,000 (di

bawah 0,05) hal ini menunjukkan bahwa data berasal dari populasi tidak normal,

sehingga penghitungan hipotesisnya akan menggunakan Mann Whitney U Test.

Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis disajikan pada tabel 11 di bawah ini:

Tabel 11

Hasil Pengujian Hipotesis Mann Whitney U Test

Variabel Indikator Jenis

Responden

Jumlah

Responden

U test Skor Rata-

rata Z Sig

Pemahaman

Akuntansi

terhadap

Mata Kuliah

Akuntansi

Syariah

Latar

Belakang

Agama

Muslim 24

-,941 0,347

35,58

non-

Muslim 41 31,34

IPK ≥3,00 39

-4,558 0,000 41,58

<3,00 26 20,13

Sumber: Data Olahan, 2016

Interpretasi hasil uji statistik pengujian hipotesis dan pembahasannya

diuraikan berikut ini:

Hipotesis 1

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi berlatar

Page 41: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

25

belakang agama Muslim dengan mahasiswa akuntansi berlatar agama non-

Muslim. Alat uji yang akan digunakan adalah Mann Whitney U Test, dari alat uji

Mann Whiteney U Test yang digunakan, menunjukkan hasil H1 ditolak atau pada

kedua kelompok tidak terdapat perbedaan dalam memahami mata kuliah

Akuntansi Syariah. Dibuktikan dengan pernyataan kolom asymp. sig. (2-tailed)

untuk uji tersebut sebesar 0,347 yang probabilitas berada di atas signifikansi 0,05.

Selain itu terdapat juga hasil skor rata-rata mahasiswa akuntansi Muslim yaitu

35,58 dan skor rata-rata mahasiswa akuntansi non-Muslim yaitu 31,34. Hasil skor

rata-rata ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa akuntansi berlatar

belakang agama Muslim dan non-Muslim hampir sama.

Dari kedua hasil uji di atas, dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan

pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi

dengan latar belakang agama Muslim dan mahasiswa akuntansi dengan latar

belakang agama non-Muslim. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2015) tentang pemahaman mahasiswa

non-Muslim terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah yang menunjukkan hasil

mahasiswa non-Muslim menganggap mata kuliah ini agak sedikit sulit dipahami

dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa non-Muslim yaitu dalam memahami

istilah-istilah yang terdapat dalam Akuntansi Syariah.

Hipotesis 2

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi dengan

IPK ≥3,00 dan mahasiswa akuntansi dengan IPK <3,00. Alat uji yang akan

digunakan adalah Mann Whitney U Test, dari alat uji Mann Whiteney U Test yang

digunakan menunjukkan hasil H2 diterima atau pada kedua kelompok terdapat

perbedaan dalam memahami mata kuliah Akuntansi Syariah. Dibuktikan dengan

pernyataan kolom asymp. sig. (2-tailed) untuk uji tersebut sebesar 0,000 yang

probabilitasnya di bawah signifikansi 0,05. Hasil skor rata-rata mahasiswa

akuntansi dengan IPK ≥3,00 yaitu 41,58 lebih tinggi dari mahasiswa akuntansi

dengan IPK <3,00 yaitu 20,13.

Page 42: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

26

Dari kedua hasil uji di atas, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan

pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa dengan

IPK ≥3,00 dan mahasiswa akuntansi dengan IPK <3,00. Hal ini dapat dilihat dari

tingkatan mahasiswa tersebut dan besarnya IPK yang merupakan tolak ukur

tingkat pemahaman mahasiswa akan ilmu yang diterimanya. Mahasiswa dengan

tingkatan IPK yang tinggi dianggap memiliki pemahaman yang tinggi pula dan

dapat mengikuti perkuliahan dengan baik (Dewi et al., 2015).

Analisis Tambahan

Analisis tambahan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah di

setiap sub materi mata kuliah Akuntansi Syariah yang diuji terdapat perbedaan

atau tidak, pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai asymp. sig (2-

tailed) dengan nilai signifikansi 0,05 (5%) dan 0,10 (10%) di setiap variable

penelitian. Berikut disajikan tabel mengenai analisis tambahan yang akan

memperkuat jawaban hipotesis di bawah ini:

Tabel 12

Hasil Analisis Tambahan Penelitian

No Variabel Penelitian

Asymp. Sig (2-Tailed)

Latar Belakang Agama

(Muslim dan non-

Muslim)

IPK (≥3,00 dan

<3,00)

1 Istilah dalam Akuntansi

Syariah 0,087* 0,023**

2 Pengertian Akuntansi

Syariah 0,069* 0,023**

3 Jenis Akad Transaksi

Syariah 0,194 0,773

4 Prinsip-prinsip

Transaksi Syariah 0,882 0,077*

5 Karakteristik Transaksi

Syariah 0,805 0,000**

Sumber: Data Olahan, 2016

Keterangan: ** menunjukkan nilai asymp. sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 (5%).

* menunjukkan nilai asymp. sig. (2-tailed) kurang dari 0,10 (10%).

Page 43: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

27

Tabel 12 menunjukkan hasil nilai sig 0,087 < 0,10 pada pemahaman

terhadap istilah dalam Akuntansi Syariah. Pada pemahaman terhadap pengertian

Akuntansi Syariah menunjukkan hasil 0,069 < 0,10. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan pemahaman antara mahasiswa akuntansi Muslim dan

non-Muslim dalam memahami istilah Akuntansi Syariah. Hal ini dikarenakan

mahasiswa akuntansi Muslim lebih dahulu memahami istilah Akuntansi Syariah

dan mahasiswa Akuntansi non-Muslim masih asing mengenai istilah Akuntansi

Syariah, sehingga dalam pemahaman pengertian Akuntansi Syariah mahasiswa

akuntansi Muslim lebih bisa memahami. Pemahaman terhadap jenis akad

transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,194 > 0,05. Pemahaman terhadap prinsip-

prinsip transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,882 > 0,05. Pemahaman terhadap

karakteristik transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,805 > 0,05. Dari hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sama atau tidak terdapat

perbedaan dalam memahami jenis akad transaksi syariah, prinsip-prinsip transaksi

syariah, dan karakteristik transaksi syariah. Hal ini dikarenakan semua mahasiswa

akuntansi baik itu yang Muslim ataupun non-Muslim dapat memahami jenis akad

transaksi syariah, prinsip transaksi syariah, dan karakteristik transaksi syariah

setelah mereka mempelajari materi dengan baik.

Hasil dari perbedaan dengan IPK ≥3,00 dan <3,00 menunjukkan hasil

0,023 < 0,05 pada pemahaman terhadap istilah dalam Akuntansi Syariah. Pada

pemahaman terhadap pengertian Akuntansi Syariah menunjukkan hasil 0,023 <

0,05. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip transaksi Syariah menunjukkan hasil

0,077 < 0,10. Pemahaman terhadap karakteristik transaksi Syariah menunjukkan

hasil 0,000 < 0,05. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok

tidak sama atau terdapat perbedaan dalam memahami istilah dalam Akuntansi

Syariah, pengertian Akuntansi Syariah, prinsip-prinsip transaksi syariah, dan

karakteristik transaksi Syariah. Dikarenakan mahasiswa akuntansi dengan IPK

≥3,00 lebih bisa memahami dan lebih ingin mengetahui apa saja yang terdapat

dalam Akuntansi Syariah sehingga mereka mengetahui dan memahami dengan

baik istilah dalam Akuntansi Syariah, pengertian Akuntansi Syariah, prinsip-

prinsip transaksi syariah, dan karakteristik transaksi Syariah. Sedangkan

Page 44: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

28

pemahaman terhadap jenis akad transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,773 >

0,05 dapat dikatakan kedua kelompok sama atau tidak terdapat perbedaan dalam

memahami jenis akad transaksi syariah. Hal ini dikarenakan semua mahasiswa

dapat memahami materi jenis akad dengan baik walaupun pada materi ini terdapat

jenis-jenis akad transaksi Akuntansi Syariah yang masih asing bagi mahasiswa.

Hasil di atas memperkuat hipotesis 2 yang menunjukkan hasil terdapat perbedaan

yang antara mahasiswa akuntansi dengan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan analisis dari penelitian yang telah dilakukan, dengan

menggunakan Mann Whitney U test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa

akuntansi berdasarkan latar belakang agama Muslim ataupun non-Muslim.

Mahasiswa dengan latar belakang agama Muslim dan non-Muslim bisa

memahami materi perkuliahan dengan baik sehingga tidak ada perbedaan yang

signifikan. Terlebih lagi kedua kelompok memang sedang mengambil mata kuliah

Akuntansi Syariah secara bersama-sama, sehingga mereka masih paham betul

materi Akuntansi Syariah dengan baik. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2015) tentang pemahaman mahasiswa

non-Muslim sulit untuk memahami mata kuliah Akuntansi Syariah. Dan terdapat

perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa

akuntansi dengan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00. Hal ini dikarenakan mahasiswa

dengan IPK ≥3,00 lebih bisa memahami materi perkuliahan dengan baik.

Mahasiswa dengan tingkatan IPK yang tinggi dianggap memiliki pemahaman

yang tinggi pula dan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik (Dewi et al., 2015).

Hasil analisis tambahan pada mahasiswa akuntansi berlatar belakang

agama dengan alat uji Mann Whitney U Test adalah kedua kelompok tidak sama

atau terdapat perbedaan dalam memahami istilah dalam Akuntansi Syariah dan

pengertian Akuntansi Syariah dan kedua kelompok sama atau tidak terdapat

perbedaan dalam memahami jenis akad transaksi syariah, prinsip-prinsip transaksi

syariah, dan karakteristik transaksi syariah. Untuk hasil analisis tambahan pada

Page 45: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

29

mahasiswa akuntansi dengan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00 dengan alat uji Mann

Whitney U Test menunjukan ada perbedaan mahasiswa akuntansi dengan IPK

≥3,00 dan IPK <3,00 dalam memahami istilah Akuntansi Syariah, pengertian

Akuntansi Syariah, prinsip-prinsip transaksi syariah, dan karakteristik transaksi

syariah. Namun dalam memahami jenis akad transaksi syariah kedua kelompok

sama atau tidak terdapat perbedaan. Hal ini dikarenakan mahasiswa dengan IPK

≥3,00 lebih bisa memahami materi perkuliahan dengan baik.

KETERBATASAN DAN SARAN

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal pengumpulan data yang

cukup lama dikarenakan harus menunggu kelas mata kuliah Akuntansi Syariah

dibuka terlebih dahulu untuk bisa memperoleh data dan mata kuliah ini hanya

disediakan satu tahun sekali. Penelitian ini bersifat spekulatif karena kurangnya

dukungan konsep dan penelitian terdahulu. Keterbatasan dalam hal peringkat skor

karena menggunakan skala guttman yaitu benar dan salah sehingga responden

yang tidak mengerti atau ragu untuk mengisi pernyataan pada kuesioner memilih

untuk tidak mengisi beberapa pertanyaan pada kuesioner. Keterbatasan dalam

sampel yaitu tidak menggunakan semua populasi yang jumlahnya sedikit hanya

181 untuk dijadikan sampel. Keterbatasan hal lain yang berhubungan dengan

sampel pada penelitian ini adalah latar belakang responden tidak ditanyai terlebih

dahulu hal ini berhubungan dengan etika.

Saran bagi penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas area survei tidak

hanya mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah tersebut namun menambah

dengan mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah tersebut agar hasil akurat

atau mencoba di luar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Untuk peneliti

selanjutnya bisa memperluas variabel penelitian agar hasil yang diperoleh lebih

akurat seperti alur transaksi Syariah, jurnal transaksi Syariah, dan unsur laporan

keuangan entitas Syariah. Bagi peneliti selanjutnya agar mengembangkan

instrumen penelitian sesuai dengan konsep Akuntansi Syariah. Dan saran untuk

praktisi bisa melakukan pembenahan metode pengajaran supaya semua

mahasiswa akuntansi dapat lebih memahami mata kuliah Akuntansi Syariah.

Page 46: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

30

DAFTAR PUSTAKA

Achmadipoetro, A. 2011. Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap

Prinsip Akuntansi Syariah (Survey Terhadap Mahasiswa Akuntansi Pada

UPN “Veteran” Jawa Timur). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional. Available at http://eprints.upnjatim.ac.id (diakses

pada 13 September 2015).

Adriansyah. 2011. Persepsi Mahasiswa Akuntansi dan Praktisi Akuntansi Syariah

terhadap Praktisi Akuntansi Syariah di Indonesia. Skripsi. Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Available

at http://repository.unhas.ac.id (diakses pada 13 September 2015).

Dewi. et al. 2015. Literasi Finansial pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Jember. Artikel Ilmiah Mahasiswa. Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Available at

http://repository.unej.ac.id (diakses pada 17 Juni 2016).

Febriantoro, D. 2013. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Non Muslim terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syarih. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika

dan Bisnis Universitas Brawijaya. Tersedia http://jimfeb.ub.ac.id (diakses

pada 13 September 2015).

Fidiana. 2009. Tingkat Pemahaman terhadap SAK ETAP: Studi Empiris pada

Mahasiswa yang Berasal dari SMK dan SMA. Jurnal Akuntansi Universitas

Jember. Available at http://portalgaruda.org (diakses pada 13 September

2015).

Hadi, S. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta:

Ekonisia.

Harsha, Tary P. 2014. Survey Tentang Minat Mahasiswa Akuntansi dalam

Memilih Konsentrasi Akuntansi Syariah di Universitas Brawijaya. Artikel

Jurnal. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Brawijaya. Available at

http://jimfeb.ub.ac.id (diakses pada 13 September 2015).

Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi revisi. Jakarta: Salemba

Empat.

Mulyani, S. 2011. Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Aktivitas Bisnis,

Tujuan, Karakteristik, dan Pengguna Informasi Akuntansi Syariah (Studi

Empiris pada Mahasiswa Akuntansi di Karesidenan Pati). Jurnal Dinamika

Ekonomi dan Bisnis. Vol. 8 No. 1 2011: 29-45. Available at www.ejournal-

unisnu.com (diakses pada 13 September 2015).

Nurhayati, S., dan Wasilah. 2008. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat.

Nurhayati, S., dan Wasilah. 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi 4.

Jakarta: Salemba Empat.

Pratiwi, R. 2015. Pemahaman Mahasiswa Non Muslim terhadap Akuntansi

Syariah (Studi Kasus di STIE Multi Data Palembang Jurusan Akuntansi).

Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 5 No. 1 September 2015: 56-63. Available at

http://forbiswira.stie-mdp.ac.id (diakses pada 13 September 2015).

Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Page 47: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

31

Saputro, S. 2014. Industri Syariah dalam Membuka Peluang Kerja. MedanBisnis.

08 Mei 2014. Tersedia www.medanbisnisdaily.com (diakses tanggal 9

November 2015).

Siregar, E., dan Nara, H. 2007. Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.

Universitas Negeri Jakarta.

Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Cetakan keenam. Bandung:

Alfabeta.

Sulverius, S. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.

Wiroso. 2011. Akuntansi Transaksi Syariah. Cetakan Mei 2011. Jakarta: Ikatan

Akuntan Indonesia.

Wiyono, S dan Maulamin, T. 2012. Memahami Akuntansi Syariah di Indonesia.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

______. 2014. Rekrutmen calon pegawai negeri sipil di Lingkungan keuangan

tahun anggaran 2014. Available at http://rekrutmen.depkeu.go.id (diakses

tanggal 17 Juni 2016).

Page 48: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

32

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. NIM :

3. Agama : ( ) Muslim ( ) Non Muslim

4. IPK : ( ) <3,00 ( ) ≥3,00

5. Angkatan :

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Baca setiap pertanyaan dengan teliti

2. Berilah tanda check ( ) pada alternatif jawaban yang telah tersedia

sesuai dengan kondisi yang menurut anda benar

3. Keterangan alternatif jawaban

Benar = B

Salah = S

A. Pemahaman terhadap Istilah-istilah dalam Akuntansi Syariah

No Pernyataan Alternatif Jawaban

B S

1 Akad adalah perjanjian/ kontrak

2 Ijab adalah penerimaan

3 Qabul adalah penyerahan

4 Al-bay adalah jual-beli

5 Nisbah adalah bagi hasil

6 Shani’ adalah penjual

7 Gharar adalah ketidakpastian transaksi

8 Shigat adalah pernyataan

9 Riba adalah bunga

10 Ta’alluq adalah penjualan bersyarat

B. Pemahaman terhadap Pengertian Akuntansi Syariah

No Pernyataan Alternatif Jawaban

B S

1 Akuntansi Syariah dapat dijelaskan

melalui dua kata yaitu akuntansi dan

syariah

2 Akuntansi adalah proses identifikasi,

pengukuran dan pengkomunikasian

informasi ekonomi untuk pertimbangan

pengambilan keputusan oleh pengguna

informasi

3 Syariah adalah ketentuan hukum dalam

Islam untuk mengatur segala aktivitas

Page 49: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

33

manusia yang berisi perintah dan

larangan yang telah ditetapkan Allah

4 Akuntansi Syariah adalah sebuah proses

akuntansi yang menyediakan informasi

yang tepat bagi para pengguna informasi

(stakeholders) untuk memastikan

perusahaan akan beroperasi sesuai

prinsip syariah Islam dan bisa memenuhi

tujuan sosial ekonomi

5 Akuntansi Syariah berhubungan dengan

pengakuan, pengukuran, pencatatan

transaksi, pengungkapan hak-hak dan

kewajiban-kewajibannya yang tidak

sesuai dengan ketentuan hukum Islam

C. Pemahaman terhadap Jenis Akad Transaksi Syariah

No Pernyataan Alternatif Jawaban

B S

1 Akad tabarru’ dan akad tijarah

merupakan akad yang terdapat dalam

transaksi syariah

2 Akad tijarah adalah jenis transaksi yang

dilakukan untuk tidak memperoleh laba

3 Akad tabarru’ bisa disebut juga dengan

transaksi nirlaba (non profit)

4 Terdapat dua bentuk akad tijarah, yaitu

natural certainly contract dan natural

uncertainly contract

5 Meminjamkan uang, meminjamkan jasa

dan memberikan sesuatu tanpa pamrih

merupakan bentuk dari akad tabarru’

D. Pemahaman terhadap Prinsip-prinsip Transaksi Syariah

No Pernyataan Alternatif Jawaban

B S

1 Terdapat lima prinsip dalam transaksi

syariah, yaitu prinsip persaudaraan,

prinsip keadilan, prinsip kemaslahatan,

prinsip keseimbangan, prinsip

universalisme

2 Prinsip transaksi syariah yang

menjunjung tinggi nilai kebersamaan

adalah prinsip persaudaraan (ukhuwah)

3 ‘Adalah bisa disebut juga dengan prinsip

Page 50: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

34

keseimbangan

4 Prinsip universalisme (syumuliyah),

esensinya dapat dilakukan oleh semua

pihak yang berkepentingan (stakeholder)

tanpa harus membedakan suku, agama,

ras, dan golongan

5 Prinsip kemaslahatan harus memenuhi

dua unsur yaitu patuh terhadap ketentuan

syariah (halal) dan bermanfaat dan

membawa kebaikan (thayib) dalam

semua aspek

E. Pemahaman terhadap Karakteristik Transaksi Syariah

No Pernyataan Alternatif Jawaban

B S

1 Semua transaksi diperbolehkan di dalam

transaksi syariah

2 Transaksi yang diperbolehkan harus

berkarakteristik tidak mengandung unsur

riba, zalim, haram, masyir (bersikap

spekulatif)

3 Perjudian, suap-menyuap, dan penipuan

dilarang dalam transaksi syariah

4 Karakteristik transaksi syariah harus

berdasarkan prinsip saling paham dan

saling rida

5 Menganut nilai waktu dari uang (time

value of money) diperbolehkan dalam

karakteristik transaksi syariah

Page 51: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

35

Uji Validitas Lampiran 2

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11

P1

Pearson Correlation 1 -,149 ,365* ,388

* ,299 ,253 ,599

** ,135 ,088 ,067 ,299

Sig. (2-tailed) ,432 ,047 ,034 ,109 ,177 ,000 ,477 ,645 ,723 ,109

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P2

Pearson Correlation -,149 1 ,181 ,079 ,134 ,000 ,079 ,302 ,850** ,201 ,134

Sig. (2-tailed) ,432 ,337 ,679 ,481 1,000 ,679 ,105 ,000 ,287 ,481

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P3

Pearson Correlation ,365* ,181 1 ,354 ,600

** ,144 ,515

** ,277 ,280 ,492

** ,600

**

Sig. (2-tailed) ,047 ,337 ,055 ,000 ,447 ,004 ,138 ,134 ,006 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P4

Pearson Correlation ,388* ,079 ,354 1 ,432

* ,446

* ,441

* ,202 ,247 ,333 ,432

*

Sig. (2-tailed) ,034 ,679 ,055 ,017 ,014 ,015 ,284 ,188 ,072 ,017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P5

Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432

* 1 ,189 ,432

* ,494

** ,223 ,413

* 1,000

**

Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P6

Pearson Correlation ,253 ,000 ,144 ,446* ,189 1 ,279 -,107 ,139 ,267 ,189

Sig. (2-tailed) ,177 1,000 ,447 ,014 ,317 ,136 ,575 ,465 ,155 ,317

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P7 Pearson Correlation ,599** ,079 ,515

** ,441

* ,432

* ,279 1 -,154 ,015 ,154 ,432

*

Page 52: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

36

Sig. (2-tailed) ,000 ,679 ,004 ,015 ,017 ,136 ,415 ,935 ,415 ,017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P8

Pearson Correlation ,135 ,302 ,277 ,202 ,494** -,107 -,154 1 ,429

* ,364

* ,494

**

Sig. (2-tailed) ,477 ,105 ,138 ,284 ,006 ,575 ,415 ,018 ,048 ,006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P9

Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429

* 1 ,237 ,223

Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,208 ,237

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P10

Pearson Correlation ,067 ,201 ,492** ,333 ,413

* ,267 ,154 ,364

* ,237 1 ,413

*

Sig. (2-tailed) ,723 ,287 ,006 ,072 ,023 ,155 ,415 ,048 ,208 ,023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P11

Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432

* 1,000

** ,189 ,432

* ,494

** ,223 ,413

* 1

Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,000 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P12

Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432

* 1,000

** ,189 ,432

* ,494

** ,223 ,413

* 1,000

**

Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,000 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P13

Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429

* 1,000

** ,237 ,223

Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,000 ,208 ,237

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P14

Pearson Correlation 1,000** -,149 ,365

* ,388

* ,299 ,253 ,599

** ,135 ,088 ,067 ,299

Sig. (2-tailed) ,000 ,432 ,047 ,034 ,109 ,177 ,000 ,477 ,645 ,723 ,109

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P15 Pearson Correlation ,135 ,302 ,277 ,202 ,494** -,107 -,154 1,000

** ,429

* ,364

* ,494

**

Page 53: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

37

Sig. (2-tailed) ,477 ,105 ,138 ,284 ,006 ,575 ,415 ,000 ,018 ,048 ,006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P16

Pearson Correlation -,035 ,342 ,193 ,068 ,432* -,223 -,118 ,915

** ,247 ,333 ,432

*

Sig. (2-tailed) ,853 ,065 ,307 ,720 ,017 ,236 ,535 ,000 ,188 ,072 ,017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P17

Pearson Correlation ,000 ,181 ,167 ,032 ,327 -,144 ,032 ,431* ,080 ,492

** ,327

Sig. (2-tailed) 1,000 ,337 ,379 ,866 ,077 ,447 ,866 ,017 ,674 ,006 ,077

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P18

Pearson Correlation ,126 ,236 ,144 ,056 ,236 ,200 ,223 ,267 ,069 ,533** ,236

Sig. (2-tailed) ,505 ,210 ,447 ,770 ,209 ,289 ,236 ,155 ,716 ,002 ,209

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P19

Pearson Correlation ,040 -,149 ,183 -,035 -,060 ,063 -,035 -,270 -,175 ,067 -,060

Sig. (2-tailed) ,834 ,432 ,334 ,853 ,754 ,740 ,853 ,150 ,354 ,723 ,754

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P20

Pearson Correlation ,293 ,218 ,238 ,189 ,321 ,309 ,189 ,395* ,257 ,592

** ,321

Sig. (2-tailed) ,116 ,247 ,206 ,317 ,084 ,097 ,317 ,031 ,171 ,001 ,084

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P21

Pearson Correlation ,293 ,218 ,238 ,189 ,321 ,309 ,189 ,395* ,257 ,592

** ,321

Sig. (2-tailed) ,116 ,247 ,206 ,317 ,084 ,097 ,317 ,031 ,171 ,001 ,084

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P22

Pearson Correlation -,030 ,381* ,247 ,154 ,396

* -,048 ,154 ,385

* ,251 ,527

** ,396

*

Sig. (2-tailed) ,875 ,038 ,188 ,417 ,031 ,803 ,417 ,035 ,182 ,003 ,031

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P23 Pearson Correlation -,089 -,111 ,136 -,079 ,000 ,000 -,079 -,151 ,000 ,151 ,000

Page 54: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

38

Sig. (2-tailed) ,638 ,559 ,473 ,679 1,000 1,000 ,679 ,426 1,000 ,426 1,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P24

Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P25

Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429

* 1,000

** ,237 ,223

Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,000 ,208 ,237

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P26

Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432

* 1,000

** ,189 ,432

* ,494

** ,223 ,413

* 1,000

**

Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,000 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P27

Pearson Correlation ,599** ,079 ,515

** ,441

* ,432

* ,279 1,000

** -,154 ,015 ,154 ,432

*

Sig. (2-tailed) ,000 ,679 ,004 ,015 ,017 ,136 ,000 ,415 ,935 ,415 ,017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P28

Pearson Correlation ,135 ,302 ,277 ,202 ,494** -,107 -,154 1,000

** ,429

* ,364

* ,494

**

Sig. (2-tailed) ,477 ,105 ,138 ,284 ,006 ,575 ,415 ,000 ,018 ,048 ,006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P29

Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429

* 1,000

** ,237 ,223

Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,000 ,208 ,237

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P30

Pearson Correlation ,067 ,201 ,492** ,333 ,413

* ,267 ,154 ,364

* ,237 1,000

** ,413

*

Sig. (2-tailed) ,723 ,287 ,006 ,072 ,023 ,155 ,415 ,048 ,208 ,000 ,023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson Correlation ,420* ,436

* ,662

** ,511

** ,789

** ,294 ,431

* ,660

** ,536

** ,697

** ,789

**

Page 55: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

39

Sig. (2-tailed) ,021 ,016 ,000 ,004 ,000 ,114 ,017 ,000 ,002 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

c. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21

P1

Pearson Correlation ,299 ,088 1,000** ,135 -,035 ,000 ,126 ,040 ,293 ,293

Sig. (2-tailed) ,109 ,645 ,000 ,477 ,853 1,000 ,505 ,834 ,116 ,116

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P2

Pearson Correlation ,134 ,850** -,149 ,302 ,342 ,181 ,236 -,149 ,218 ,218

Sig. (2-tailed) ,481 ,000 ,432 ,105 ,065 ,337 ,210 ,432 ,247 ,247

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P3

Pearson Correlation ,600** ,280 ,365

* ,277 ,193 ,167 ,144 ,183 ,238 ,238

Sig. (2-tailed) ,000 ,134 ,047 ,138 ,307 ,379 ,447 ,334 ,206 ,206

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P4

Pearson Correlation ,432* ,247 ,388

* ,202 ,068 ,032 ,056 -,035 ,189 ,189

Sig. (2-tailed) ,017 ,188 ,034 ,284 ,720 ,866 ,770 ,853 ,317 ,317

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P5

Pearson Correlation 1,000** ,223 ,299 ,494

** ,432

* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321

Sig. (2-tailed) ,000 ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 56: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

40

P6

Pearson Correlation ,189 ,139 ,253 -,107 -,223 -,144 ,200 ,063 ,309 ,309

Sig. (2-tailed) ,317 ,465 ,177 ,575 ,236 ,447 ,289 ,740 ,097 ,097

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P7

Pearson Correlation ,432* ,015 ,599

** -,154 -,118 ,032 ,223 -,035 ,189 ,189

Sig. (2-tailed) ,017 ,935 ,000 ,415 ,535 ,866 ,236 ,853 ,317 ,317

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P8

Pearson Correlation ,494** ,429

* ,135 1,000

** ,915

** ,431

* ,267 -,270 ,395

* ,395

*

Sig. (2-tailed) ,006 ,018 ,477 ,000 ,000 ,017 ,155 ,150 ,031 ,031

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P9

Pearson Correlation ,223 1,000** ,088 ,429

* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257

Sig. (2-tailed) ,237 ,000 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P10

Pearson Correlation ,413* ,237 ,067 ,364

* ,333 ,492

** ,533

** ,067 ,592

** ,592

**

Sig. (2-tailed) ,023 ,208 ,723 ,048 ,072 ,006 ,002 ,723 ,001 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P11

Pearson Correlation 1,000** ,223 ,299 ,494

** ,432

* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321

Sig. (2-tailed) ,000 ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P12

Pearson Correlation 1 ,223 ,299 ,494** ,432

* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321

Sig. (2-tailed) ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P13

Pearson Correlation ,223 1 ,088 ,429* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257

Sig. (2-tailed) ,237 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 57: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

41

P14

Pearson Correlation ,299 ,088 1 ,135 -,035 ,000 ,126 ,040 ,293 ,293

Sig. (2-tailed) ,109 ,645 ,477 ,853 1,000 ,505 ,834 ,116 ,116

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P15

Pearson Correlation ,494** ,429

* ,135 1 ,915

** ,431

* ,267 -,270 ,395

* ,395

*

Sig. (2-tailed) ,006 ,018 ,477 ,000 ,017 ,155 ,150 ,031 ,031

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P16

Pearson Correlation ,432* ,247 -,035 ,915

** 1 ,515

** ,390

* -,247 ,361

* ,361

*

Sig. (2-tailed) ,017 ,188 ,853 ,000 ,004 ,033 ,189 ,050 ,050

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P17

Pearson Correlation ,327 ,080 ,000 ,431* ,515

** 1 ,289 -,183 ,238 ,238

Sig. (2-tailed) ,077 ,674 1,000 ,017 ,004 ,122 ,334 ,206 ,206

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P18

Pearson Correlation ,236 ,069 ,126 ,267 ,390* ,289 1 -,063 ,926

** ,926

**

Sig. (2-tailed) ,209 ,716 ,505 ,155 ,033 ,122 ,740 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P19

Pearson Correlation -,060 -,175 ,040 -,270 -,247 -,183 -,063 1 -,098 -,098

Sig. (2-tailed) ,754 ,354 ,834 ,150 ,189 ,334 ,740 ,608 ,608

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P20

Pearson Correlation ,321 ,257 ,293 ,395* ,361

* ,238 ,926

** -,098 1 1,000

**

Sig. (2-tailed) ,084 ,171 ,116 ,031 ,050 ,206 ,000 ,608 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P21

Pearson Correlation ,321 ,257 ,293 ,395* ,361

* ,238 ,926

** -,098 1,000

** 1

Sig. (2-tailed) ,084 ,171 ,116 ,031 ,050 ,206 ,000 ,608 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 58: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

42

P22

Pearson Correlation ,396* ,251 -,030 ,385

* ,472

** ,934

** ,333 -,211 ,279 ,279

Sig. (2-tailed) ,031 ,182 ,875 ,035 ,008 ,000 ,072 ,264 ,136 ,136

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P23

Pearson Correlation ,000 ,000 -,089 -,151 -,236 ,136 -,141 ,089 -,073 -,073

Sig. (2-tailed) 1,000 1,000 ,638 ,426 ,208 ,473 ,456 ,638 ,702 ,702

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P24

Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P25

Pearson Correlation ,223 1,000** ,088 ,429

* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257

Sig. (2-tailed) ,237 ,000 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P26

Pearson Correlation 1,000** ,223 ,299 ,494

** ,432

* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321

Sig. (2-tailed) ,000 ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P27

Pearson Correlation ,432* ,015 ,599

** -,154 -,118 ,032 ,223 -,035 ,189 ,189

Sig. (2-tailed) ,017 ,935 ,000 ,415 ,535 ,866 ,236 ,853 ,317 ,317

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P28

Pearson Correlation ,494** ,429

* ,135 1,000

** ,915

** ,431

* ,267 -,270 ,395

* ,395

*

Sig. (2-tailed) ,006 ,018 ,477 ,000 ,000 ,017 ,155 ,150 ,031 ,031

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P29

Pearson Correlation ,223 1,000** ,088 ,429

* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257

Sig. (2-tailed) ,237 ,000 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 59: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

43

P30

Pearson Correlation ,413* ,237 ,067 ,364

* ,333 ,492

** ,533

** ,067 ,592

** ,592

**

Sig. (2-tailed) ,023 ,208 ,723 ,048 ,072 ,006 ,002 ,723 ,001 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total

Pearson Correlation ,789** ,536

** ,420

* ,660

** ,568

** ,494

** ,527

** -,087 ,655

** ,655

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,021 ,000 ,001 ,006 ,003 ,649 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

c. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 Total

P1

Pearson Correlation -,030 -,089 .a ,088 ,299 ,599

** ,135 ,088 ,067 ,420

*

Sig. (2-tailed) ,875 ,638 . ,645 ,109 ,000 ,477 ,645 ,723 ,021

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P2

Pearson Correlation ,381* -,111 .

a ,850

** ,134 ,079 ,302 ,850

** ,201 ,436

*

Sig. (2-tailed) ,038 ,559 . ,000 ,481 ,679 ,105 ,000 ,287 ,016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P3

Pearson Correlation ,247 ,136 .a ,280 ,600

** ,515

** ,277 ,280 ,492

** ,662

**

Sig. (2-tailed) ,188 ,473 . ,134 ,000 ,004 ,138 ,134 ,006 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P4

Pearson Correlation ,154 -,079 .a ,247 ,432

* ,441

* ,202 ,247 ,333 ,511

**

Sig. (2-tailed) ,417 ,679 . ,188 ,017 ,015 ,284 ,188 ,072 ,004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 60: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

44

P5

Pearson Correlation ,396* ,000 .

a ,223 1,000

** ,432

* ,494

** ,223 ,413

* ,789

**

Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,000 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P6

Pearson Correlation -,048 ,000 .a ,139 ,189 ,279 -,107 ,139 ,267 ,294

Sig. (2-tailed) ,803 1,000 . ,465 ,317 ,136 ,575 ,465 ,155 ,114

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P7

Pearson Correlation ,154 -,079 .a ,015 ,432

* 1,000

** -,154 ,015 ,154 ,431

*

Sig. (2-tailed) ,417 ,679 . ,935 ,017 ,000 ,415 ,935 ,415 ,017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P8

Pearson Correlation ,385* -,151 .

a ,429

* ,494

** -,154 1,000

** ,429

* ,364

* ,660

**

Sig. (2-tailed) ,035 ,426 . ,018 ,006 ,415 ,000 ,018 ,048 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P9

Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1,000

** ,223 ,015 ,429

* 1,000

** ,237 ,536

**

Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,000 ,237 ,935 ,018 ,000 ,208 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P10

Pearson Correlation ,527** ,151 .

a ,237 ,413

* ,154 ,364

* ,237 1,000

** ,697

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,426 . ,208 ,023 ,415 ,048 ,208 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P11

Pearson Correlation ,396* ,000 .

a ,223 1,000

** ,432

* ,494

** ,223 ,413

* ,789

**

Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,000 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P12

Pearson Correlation ,396* ,000 .

a ,223 1,000

** ,432

* ,494

** ,223 ,413

* ,789

**

Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,000 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 61: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

45

P13

Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1,000

** ,223 ,015 ,429

* 1,000

** ,237 ,536

**

Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,000 ,237 ,935 ,018 ,000 ,208 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P14

Pearson Correlation -,030 -,089 .a ,088 ,299 ,599

** ,135 ,088 ,067 ,420

*

Sig. (2-tailed) ,875 ,638 . ,645 ,109 ,000 ,477 ,645 ,723 ,021

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P15

Pearson Correlation ,385* -,151 .

a ,429

* ,494

** -,154 1,000

** ,429

* ,364

* ,660

**

Sig. (2-tailed) ,035 ,426 . ,018 ,006 ,415 ,000 ,018 ,048 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P16

Pearson Correlation ,472** -,236 .

a ,247 ,432

* -,118 ,915

** ,247 ,333 ,568

**

Sig. (2-tailed) ,008 ,208 . ,188 ,017 ,535 ,000 ,188 ,072 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P17

Pearson Correlation ,934** ,136 .

a ,080 ,327 ,032 ,431

* ,080 ,492

** ,494

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,473 . ,674 ,077 ,866 ,017 ,674 ,006 ,006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P18

Pearson Correlation ,333 -,141 .a ,069 ,236 ,223 ,267 ,069 ,533

** ,527

**

Sig. (2-tailed) ,072 ,456 . ,716 ,209 ,236 ,155 ,716 ,002 ,003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P19

Pearson Correlation -,211 ,089 .a -,175 -,060 -,035 -,270 -,175 ,067 -,087

Sig. (2-tailed) ,264 ,638 . ,354 ,754 ,853 ,150 ,354 ,723 ,649

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P20

Pearson Correlation ,279 -,073 .a ,257 ,321 ,189 ,395

* ,257 ,592

** ,655

**

Sig. (2-tailed) ,136 ,702 . ,171 ,084 ,317 ,031 ,171 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 62: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

46

P21

Pearson Correlation ,279 -,073 .a ,257 ,321 ,189 ,395

* ,257 ,592

** ,655

**

Sig. (2-tailed) ,136 ,702 . ,171 ,084 ,317 ,031 ,171 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P22

Pearson Correlation 1 ,067 .a ,251 ,396

* ,154 ,385

* ,251 ,527

** ,583

**

Sig. (2-tailed) ,724 . ,182 ,031 ,417 ,035 ,182 ,003 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P23

Pearson Correlation ,067 1 .a ,000 ,000 -,079 -,151 ,000 ,151 ,029

Sig. (2-tailed) ,724 . 1,000 1,000 ,679 ,426 1,000 ,426 ,879

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P24

Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P25

Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1 ,223 ,015 ,429

* 1,000

** ,237 ,536

**

Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,237 ,935 ,018 ,000 ,208 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P26

Pearson Correlation ,396* ,000 .

a ,223 1 ,432

* ,494

** ,223 ,413

* ,789

**

Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P27

Pearson Correlation ,154 -,079 .a ,015 ,432

* 1 -,154 ,015 ,154 ,431

*

Sig. (2-tailed) ,417 ,679 . ,935 ,017 ,415 ,935 ,415 ,017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P28

Pearson Correlation ,385* -,151 .

a ,429

* ,494

** -,154 1 ,429

* ,364

* ,660

**

Sig. (2-tailed) ,035 ,426 . ,018 ,006 ,415 ,018 ,048 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 63: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

47

P29

Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1,000

** ,223 ,015 ,429

* 1 ,237 ,536

**

Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,000 ,237 ,935 ,018 ,208 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P30

Pearson Correlation ,527** ,151 .

a ,237 ,413

* ,154 ,364

* ,237 1 ,697

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,426 . ,208 ,023 ,415 ,048 ,208 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Total

Pearson Correlation ,583** ,029 .

a ,536

** ,789

** ,431

* ,660

** ,536

** ,697

** 1

Sig. (2-tailed) ,001 ,879 . ,002 ,000 ,017 ,000 ,002 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

c. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Page 64: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

48

Uji Reliabilitas Lampiran 3

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.929 27

Reliability Statistics

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 16.8333 46.006 .364 .929

P2 16.7667 46.185 .421 .928

P3 17.0667 43.857 .594 .926

P4 16.9000 45.266 .444 .928

P5 17.1333 42.740 .757 .923

P7 16.9000 45.679 .371 .929

P8 16.9333 43.857 .665 .925

P9 16.8000 45.545 .505 .927

P10 17.4000 44.041 .633 .925

P11 17.1333 42.740 .757 .923

P12 17.1333 42.740 .757 .923

P13 16.8000 45.545 .505 .927

P14 16.8333 46.006 .364 .929

P15 16.9333 43.857 .665 .925

P16 16.9000 44.507 .580 .926

P17 17.0667 44.754 .453 .928

P18 17.3333 44.713 .480 .928

P20 17.3667 44.033 .610 .926

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 65: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

49

P21 17.3667 44.033 .610 .926

P22 17.1000 44.093 .549 .927

P24 16.6667 48.023 .000 .931

P25 16.8000 45.545 .505 .927

P26 17.1333 42.740 .757 .923

P27 16.9000 45.679 .371 .929

P28 16.9333 43.857 .665 .925

P29 16.8000 45.545 .505 .927

P30 17.4000 44.041 .633 .925

Uji Normalitas Lampiran 4

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syariah

65 100,0% 0 ,0% 65 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pemahaman

Mahasiswa

Akuntansi terhadap

Mata Kuliah

Akuntansi Syariah

Mean 19,7077 ,30832

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 19,0918

Upper Bound 20,3236

5% Trimmed Mean 19,7821

Median 20,0000

Variance 6,179

Std. Deviation 2,48573

Minimum 12,00

Maximum 25,00

Range 13,00

Interquartile Range 3,00

Skewness -,454 ,297

Kurtosis ,777 ,586

Page 66: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

50

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syariah

,162 65 ,000 ,960 65 ,035

a. Lilliefors Significance Correction

Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Mata Kuliah Akuntansi Syariah

Page 67: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

51

Mann-Whitney U Test Lampiran 5

Test Statisticsa

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syariah

Mann-Whitney U 424,000

Wilcoxon W 1285,000

Z -,941

Asymp. Sig. (2-tailed) ,347

a. Grouping Variable: agama

Ranks

Latar Belakang

Agama N Mean Rank Sum of Ranks

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syariah

Muslim 24 35,83 860,00

non_Muslim 41 31,34 1285,00

Total 65

Test Statisticsa

Istilah

Akuntansi

Syariah

Pengertian

Akuntansi

Syariah

Jenis Akad

Transaksi

Syariah

Prinsip

Transaksi

Syariah

Karakteristik

Treansaksi

Syariah

Mann-Whitney U 369,000 365,500 403,500 482,000 475,500

Wilcoxon W 1230,000 665,500 1264,500 782,000 1336,500

Z -1,710 -1,816 -1,298 -,149 -,247

Asymp. Sig. (2-tailed) ,087 ,069 ,194 ,882 ,805

a. Grouping Variable: agama

Ranks

agama N Mean Rank Sum of Ranks

Istilah Akuntansi

Syariah

Muslim 24 38,13 915,00

non_Muslim 41 30,00 1230,00

Total 65

Pengertian

Akuntansi Syariah

Muslim 24 27,73 665,50

non_Muslim 41 36,09 1479,50

Total 65

Page 68: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

52

Jenis Akad

Transaksi Syariah

Muslim 24 36,69 880,50

non_Muslim 41 30,84 1264,50

Total 65

Prinsip Transaksi

Syariah

Muslim 24 32,58 782,00

non_Muslim 41 33,24 1363,00

Total 65

Karakteristik

Treansaksi Syariah

Muslim 24 33,69 808,50

non_Muslim 41 32,60 1336,50

Total 65

Test Statisticsa

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syariah

Mann-Whitney U 172,500

Wilcoxon W 523,500

Z -4,558

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Grouping Variable: ipk

Ranks

ipk N Mean Rank Sum of Ranks

Pemahaman Mahasiswa

Akuntansi terhadap Mata

Kuliah Akuntansi Syariah

<3,00 26 20,13 523,50

>3,00 39 41,58 1621,50

Total 65

Test Statisticsa

Istilah

Akuntansi

Syariah

Pengertian

Akuntansi

Syariah

Jenis Akad

Transaksi

Syariah

Prinsip

Transaksi

Syariah

Karakteristik

Treansaksi

Syariah

Mann-Whitney U 340,500 346,500 487,000 394,000 205,500

Wilcoxon W 691,500 697,500 1267,000 745,000 556,500

Z -2,281 -2,269 -,289 -1,771 -4,308

Asymp. Sig. (2-tailed) ,023 ,023 ,773 ,077 ,000

a. Grouping Variable: ipk

Page 69: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

53

Test Statisticsa

Istilah

Akuntansi

Syariah

Pengertian

Akuntansi

Syariah

Jenis Akad

Transaksi

Syariah

Prinsip

Transaksi

Syariah

Karakteristik

Treansaksi

Syariah

Mann-Whitney U 340,500 346,500 487,000 394,000 205,500

Wilcoxon W 691,500 697,500 1267,000 745,000 556,500

Z -2,281 -2,269 -,289 -1,771 -4,308

Asymp. Sig. (2-tailed) ,023 ,023 ,773 ,077 ,000

Ranks

IPK N Mean Rank Sum of Ranks

Istilah Akuntansi

Syariah

<3,00 26 26,60 691,50

>3,00 39 37,27 1453,50

Total 65

Pengertian

Akuntansi Syariah

<3,00 26 26,83 697,50

>3,00 39 37,12 1447,50

Total 65

Jenis Akad

Transaksi Syariah

<3,00 26 33,77 878,00

>3,00 39 32,49 1267,00

Total 65

Prinsip Transaksi

Syariah

<3,00 26 28,65 745,00

>3,00 39 35,90 1400,00

Total 65

Karakteristik

Treansaksi Syariah

<3,00 26 21,40 556,50

>3,00 39 40,73 1588,50

Total 65

Page 70: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

54

DAFTAR SKOR PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA KULIAH AKUNTANSI SYARIAH

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

65 RESPONDEN

Daftar Pertanyaan dan Tanggapan Responden NO 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 24 25 P6 27 28 29 30 TOTAL AGAMA IPK

1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2

2 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2

3 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 2 2

4 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 2 1

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 1 2

6 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 2

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 24 2 2

8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 1 2

9 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 2 2

10 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 1 2

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 2

12 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 1 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 20 1 2

14 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2

15 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 18 2 1

16 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 20 2 2

17 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2

18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 2

19 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 1 2

20 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 2

21 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 1

Lampiran 6

Page 71: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

55

22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 2 2

23 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2 2

24 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 14 2 1

25 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 2 1

26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 18 2 1

27 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 2 1

28 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2 2

29 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 1

30 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 17 2 1

31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 20 1 2

32 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 2

33 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 1 1

34 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 2

35 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 1

36 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 1

38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 24 2 2

39 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2

40 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 1 1

41 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 2

42 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 15 1 1

43 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 2 1

44 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 16 2 1

45 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 2 2

46 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 2

47 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 17 2 1

48 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 1 1

49 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 17 2 1

50 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 1 1

Page 72: PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …

56

51 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 19 1 1

52 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 17 2 2

53 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 2 2

54 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 17 2 2

55 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 2 2

56 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 2

57 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 2

58 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 2 1

59 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 12 1 1

60 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19 1 1

61 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 19 2 2

62 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 2 1

63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 2 2

64 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2

65 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 1 2

Keterangan Jumlah

Latar Belakang

Agama

1 = Muslim 24

2 = non-Muslim 41

IPK 1 = ≥3,00 39

2 = <3,00 26