PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …
Transcript of PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA …
i
PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA
KULIAH AKUNTANSI SYARIAH
Oleh:
ELSA RACHMA SANTI
NIM : 232012164
KERTAS KERJA
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Simpanlah sebagian dari hartamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu
jauh lebih baik bagimu”
(HR. Bukhori)
“Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru
yakin kalu kita telah berhasil melakukannya dengan baik”
(Evelyn Underhill)
“Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan
hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah
mereka menyekuainya atau tidak”
(Aldus Huxley)
vii
ABSTRACT
This purpose of this research is to know differences of understanding between
accountant student with the different background religion and Grade Point
Average (GPA) toward Sharia Accountancy subject. This research was used a
quantitative approach with primary data. The number of the sample in this
research were 65 students of accountant study program, Economic and Business
Faculty in Satya Wacana Christian University. The technique in this research was
purposive sampling. The techniques to collect data was used distributed
questioner, and to analyze data was used Mann Whitney U test. The result of this
research showed that there were not differences of understanding in Sharia
Accountancy subjects between accountant student with the background of religion
(Muslim and non-Muslim) and there were the differences of understanding in
Sharia Accountancy subject between accountant student with GPA ≥3,00 and
<3,00.
Keywords: Sharia Accountancy, understanding
viii
SARIPATI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman antara
mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama yang berbeda dan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) yang berbeda terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis data primer.
Jumlah sampel dalam penelitian ini 65 mahasiswa Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Kristen Satya Wacana. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara purposive sampling.
Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner, sedangkan analisis
data yang digunakan yaitu Mann Whitney U test. Hasil penelitian menunjukan
bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara
mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama (Muslim dan non-Muslim) dan
terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa
akuntansi IPK ≥3,00 dan <3,00.
Kata kunci : Akuntansi Syariah, pemahaman
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan kertas kerja yang berjudul “Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata Kuliah Akuntansi Syariah”. Kertas kerja ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan studi Program
Sarjana (S1) program studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas
Kristen Satya Wacana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman
mahasiswa akuntansi terhadap mata kuliah akuntansi syariah sehingga pada
akhirnya penelitian diharapkan dapat memberi informasi untuk para praktisi yang
berguna untuk pembenahan metode pengajaran mata kuliah Akuntansi Syariah.
Bagi institusi terkait untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa
akuntansi baik Muslim ataupun non-Muslim dalam memahami mata kuliah
Akuntansi Syariah. Di dalam kertas kerja ini masih terdapat banyak sekali
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang akan
membangun dan menjadikan kertas kerja ini menjadi lebih baik.
Di akhir kata pengantar ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan kertas kerja ini. Semoga
kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Salatiga, 11 Juli 2016
Penulis
Elsa Rachma Santi
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan kertas kerja ini tidak sedikit hambatan yang penulis
temui, tetapi berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak akhirnya dapat
terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini turut membantu dalam
memberikan bimbingan, motivasi, doa serta dukungan hingga selesainya kertas
kerja ini:
1. Untuk kedua Orang Tua saya, Bapak Wahani dan Ibu Yulianti atas segala
doa, dukungan, bimbingan, dan perhatian yang telah diberikan kepada
saya selama ini. Terima kasih setiap hari tak lupa untuk menghubungiku.
2. Ibu Arthik Davianti, SE. Msi. Akt. CA selaku dosen pembimbing, atas
segala bantuan, termasuk kesabaranya dalam membimbing, dan
mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Bapak Eko Suseno H.R. Matruty, SE selaku wali studi, atas bantuan dan
bimbingannya dari awal hingga akhir semester.
4. Kepada diri saya sendiri yang telah berhasil menyelesaikan kertas kerja ini
dengan baik.
5. Untuk ketiga adik saya, Erliza Nurlianty, Ridwan Alfanasah, dan
Amannullah Nabil Farhan atas segala doa dan dukungannya selama ini.
6. Untuk semua keluarga saya, terutama nenek saya Sujinah dan kakek saya
Tamzis atas doa, dukungan, dan perhatian yang diberikan saya selama ini.
Terima kasih untuk selalu ada menjadi pendengar keluh kesah saya.
7. Teman-temanku seperjuangan SSC yaitu Aske, Fika, Hilda, Maria, Maya,
Ribka, Widi dan Yuli. Terima kasih untuk bantuan dan dukungannya
selama ini. Semoga walaupun kita udah saling jauh tapi pertemanan kita
tetap erat.
8. Untuk sahabatku dari masa SMA Rosyida Nurul Hanafik. Terima kasih
atas semangat, doa, dan dukungannya yang selalu menemani selama ini
dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
xi
9. Untuk teman-temanku sekaligus adik bagi saya Dwi, Risma, dan Safitri
yang telah memberikan semangat dan dukungannya selama ini.
10. Teman-teman yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi
kuesioner.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Dan untuk semua pihak yang telah membantu hingga kertas kerja ini dapat
terselesaikan. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan Karunia-Nya.
Salatiga, 11 Juli 2016
Elsa Rachm Santi
232012164
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... i
Halaman Pernyataan Tidak Plagiat ................................................................. ii
Halaman Pernyataan Persetujuan Akses ...................................................... iii
Halaman Lembar Keaslian Skripsi ................................................................. iv
Halaman Lembar Pengesahan ........................................................................... v
Halaman Motto .................................................................................................. vi
Abstract ............................................................................................................. vii
Saripati .............................................................................................................. viii
Kata Pengantar ................................................................................................... ix
Ucapan Terima Kasih ............................................................................................ x
Daftar Isi ........................................................................................................... xii
Daftar Tabel ....................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ..................................................................................................... xv
Daftar Lampiran ................................................................................................ xvi
Pendahuluan ......................................................................................................... 1
Kajian Pustaka ..................................................................................................... 4
Pengertian Pemahaman ...................................................................................... 4
Pengertian Akuntansi Syariah ............................................................................ 5
Jenis Akad Transaksi Syariah ............................................................................. 6
Prinsip-prinsip Transaksi Syariah ....................................................................... 7
Karakteristik Transaksi Syariah ......................................................................... 8
Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 9
Pengembangan Hipotesis .................................................................................. 10
Hipotesis 1 .................................................................................................... 10
Hipotesis 2 .................................................................................................... 11
Metode Penelitian ................................................................................................. 12
Variabel Penelitian ............................................................................................. 12
Rancangan Penelitian ......................................................................................... 12
xiii
Populasi Penelitian ............................................................................................. 13
Sampel Penelitian ............................................................................................... 13
Teknik Sampling ................................................................................................. 14
Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 15
Pengukuran Data ................................................................................................ 15
Teknik Analisis Data .......................................................................................... 16
Pengujian Kualitas Data ..................................................................................... 16
Uji Validitas .................................................................................................... 16
Uji Reliabilitas ................................................................................................ 17
Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 18
Mann Whitney U test ...................................................................................... 18
Hasil dan Pembahasan ......................................................................................... 19
Data Demografi .................................................................................................. 19
Statistik Deskriptif .............................................................................................. 20
Pengujian Kualitas Data ..................................................................................... 21
Uji Validitas .................................................................................................... 21
Uji Reliabilitas ................................................................................................ 23
Uji Normalitas .................................................................................................... 23
Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 24
Hipotesis 1 ...................................................................................................... 24
Hipotesis 2 ...................................................................................................... 25
Analisis Tambahan ................................................................................................. 26
Kesimpulan ........................................................................................................... 28
Keterbatasan dan Saran ...................................................................................... 29
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 30
Lampiran .............................................................................................................. 32
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Populasi Penelitian..............................................................................13
Tabel 2. Data Demografi Responden................................................................14
Tabel 3. Peringkat Skor.....................................................................................15
Tabel 4. Bagian Pernyatan Positif dan Negatif.................................................16
Tabel 5. Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner.............................19
Tabel 6. Data Demografi...................................................................................20
Tabel 7. Statistik Deskriptif…………...............................................................20
Tabel 8. Uji Validitas........................................................................................22
Tabel 9. Uji Reliabilitas.....................................................................................23
Tabel 10. Uji Normalitas...................................................................................24
Tabel 11. Hasil Pengujian Hipotesis Mann Whitney U test ..............................24
Tabel 12. Hasil Analisis Tambahan Penelitian..................................................26
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Jenis Akad Transaksi Syariah..........................................................6
Gambar 2. Kerangka Pemikiran........................................................................10
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Uji Validitas
Lampiran 3 Uji Reliabilitas
Lampiran 4 Uji Normalitas
Lampiran 5 Uji Mann Whitney U Test
Lampiran 6 Daftar Skor Pernyataan Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi Terhadap Mata Kuliah Akuntansi Syariah
1
PENDAHULUAN
Sistem ekonomi Islam semakin mendapat tempat di dunia bisnis baik itu
lembaga keuangan bank, asuransi, reksadana, pasar modal, dana pensiun, dan
sebagainya. Menurut Wiyono dan Maulamin (2012) sistem ekonomi Islam adalah
sistem ekonomi yang diatur dengan menggunakan syariah Islam atau hukum-
hukum Islam. Sistem ekonomi Islam dibagi menjadi tiga sektor, yaitu sektor
publik, sektor swasta atau private, dan sektor kesejahteraan sosial. Indonesia
merupakan satu negara di Asia Tenggara yang konsisten menggalakkan ekonomi
syariah diberbagai lembaga keuangan bank dan non-bank, sehingga setiap tahun
terjadi pertumbuhan positif dari berbagai industri syariah mencapai lebih dari 20
persen (http://www.medanbisnisdaily.com/2014). Hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan sistem ekonomi Islam di Indonesia berkembang pesat.
Perkembangan mengenai sistem ekonomi Islam ditandai dengan munculnya
berbagai lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank umum syariah,
pegadaian syariah, asuransi syariah, koperasi syariah, Baitul Mal Tanwil (BMT),
dan sebagainya.
Lembaga keuangan syariah tidak hanya berkembang di Indonesia atau
negara-negara Islam saja namun saat ini telah berkembang dengan baik di negara-
negara non-Muslim, seperti Amerika, Inggris, Swiss, Selandia Baru dan
sebagainya (Adriansyah, 2011). Belakangan ini lembaga keuangan syariah telah
meningkatkatkan volume dan nilai transaksi berbasis syariah yang tentunya
meningkatkan kebutuhan terhadap Akuntansi Syariah yang ditandai dengan
semakin diterimanya prinsip-prinsip transaksi syariah di dunia Internasional.
Menurut Nurhayati dan Wasilah (2015) terdapat dua alasan utama Akuntansi
Syariah diperlukan, yaitu sebagai tuntutan untuk pelaksanaan syariah dan adanya
kebutuhan akibat pesatnya perkembangan transaksi syariah.
Proses transaksi syariah maupun non-syariah yang dimulai dari identifikasi
kejadian dan transaksi hingga penyajian laporan keuangan memerlukan sebuah
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK).
Kerangka dasar akuntansi adalah suatu sistem yang melekat dengan tujuan-tujuan
serta sifat dasar yang mengarah pada standar yang konsisten dan terdiri atas sifat,
2
fungsi, dan batasan dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan (Nurhayati dan
Wasilah, 2015). Kerangka dasar untuk transaksi syariah berbeda dengan kerangka
dasar untuk transaksi non-syariah, sehingga Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) menyusun Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk
transaksi syariah yaitu PSAK 101 sampai dengan PSAK 106 (Wiroso, 2011).
Kerangka dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)
Syariah dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ini digunakan oleh
entitas syariah maupun entitas konvensional yang melakukan transaksi syariah
baik sektor publik maupun sektor swasta.
Perkembangan yang pesat pada lembaga keuangan syariah dan bisnis-
bisnis syariah ini tentu harus disertai dengan pembangunan infrastruktur yang
memadai, tenaga ahli profesional dan sumber daya manusia yang unggul di dalam
bidang Akuntansi Syariah itu sendiri (Febriantoro, 2013). Hal tersebut secara
tidak langsung mendorong setiap orang baik Muslim atau non-Muslim untuk
mengetahui apa saja yang terkandung di dalam Akuntansi Syariah. Ketersediaan
sumber daya manusia yang unggul menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat,
salah satunya adalah Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi sebagai institusi
pendidikan dapat berperan serta dengan menyediakan mata kuliah Akuntansi
Syariah, sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional
dalam bidang akuntansi berbasis syariah (Harsha, 2014). Terdapat beberapa
Perguruan Tinggi yang telah menyediakan mata kuliah Akuntansi Syariah baik di
Perguruan Tinggi Negeri seperti Universitas Brawijaya Malang, Universitas
Diponegoro Semarang, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Universitas
Indonesia Depok; di Perguruan Tinggi Swasta seperti Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Universitas Hassanudin Makassar, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur; dan bahkan terdapat Perguruan Tinggi Swasta non-Islam
yang menyediakan mata kuliah Akuntansi Syariah, yaitu Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga.
Penelitian Akuntansi Syariah menunjukkan adanya perbedaan persepsi
ataupun pemahaman antara mahasiswa akuntansi Muslim dan non-Muslim
tentang Akuntansi Syariah. Pratiwi (2015) menemukan adanya perbedaan
3
pemahaman mahasiswa akuntansi non-Muslim di STIE Multi Data Palembang
mengenai mata kuliah Akuntansi Syariah. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan
persepsi dan pemahaman mahasiswa akuntansi Muslim dan non-Muslim terhadap
mata kuliah Akuntansi Syariah. Sedangkan Mulyani (2011) menunjukkan adanya
perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi di Karisidenan Pati terhadap
karakteristik aktivitas bisnis syariah, tujuan Akuntansi Syariah, karakteristik
Akuntansi Syariah, dan pengguna informasi Akuntansi Syariah. Penelitian dengan
hasil yang serupa oleh Achmadipoetra (2011) menunjukkan adanya perbedaan
persepsi antara mahasiswa akuntansi yang telah menempuh mata kuliah
Akuntansi Syariah dengan mahasiswa yang belum menempuh mata kuliah
Akuntansi Syariah terhadap prinsip Akuntansi Syariah. Hasil dari penelitian-
penelitian di atas menunjukkan adanya perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi
yang telah menempuh mata kuliah Akuntansi Syariah dengan mahasiswa
akuntansi yang belum menempuh mata kuliah Akuntansi Syariah terhadap
karakteristik aktivitas bisnis syariah, tujuan Akuntansi Syariah, karakteristik
Akuntansi Syariah, pengguna informasi Akuntansi Syariah, dan prinsip Akuntansi
Syariah.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Pratiwi (2015),
dengan objek penelitian mahasiswa Program Studi (Progdi) Akuntansi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (FEB UKSW) dan
dengan penambahan indikator Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Salah satu tolak
ukur keberhasilan mahasiswa adalah nilai yang diperolehnya. Tingkatan nilai ini
diatur menurut rangking dan diformulasikan dalam bentuk Indeks Prestasi (IP).
Dari hasil Indeks Prestasi (IP) kemudian dihitung nilai rata-rata kumulatif mulai
dari semester pertama sampai dengan semester terakhir yang dinyatakan dengan
rentangan angka 0,00-4,00 yang disebut dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan salah satu indikator kinerja dalam
program pendidikan. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga menetapkan
presentase lulusan baik dengan IPK minimal 3,00 dengan masa studi normal.
Berdasarkan hal tersebut maka mahasiswa akuntansi FEB UKSW dikelompokkan
4
menjadi dua, yaitu mahasiswa yang berhasil mencapai IPK minimal 3,00 dan
mahasiswa yang gagal mencapai IPK minimal 3,00.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan untuk
persoalan penelitian adalah apakah terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah
Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi berlatar belakang agama Muslim
dan non-Muslim dan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00. Indikator yang akan mewakili
variabel dalam penelitian ini terwakili oleh istilah-istilah, pengertian, jenis akad,
prinsip, dan karakteristik Akuntansi Syariah. Tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemahaman antara mahasiswa
akuntansi dengan latar belakang agama yang berbeda dan IPK yang berbeda
terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi untuk para praktisi yang berguna untuk pembenahan metode
pengajaran mata kuliah Akuntansi Syariah. Bagi institusi terkait untuk mengetahui
bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi baik Muslim ataupun non-
Muslim dalam memahami mata kuliah Akuntansi Syariah.
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Pemahaman
Pemahaman adalah adalah kemampuan seseorang untuk menangkap
makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari dinyatakan dalam menguraikan isi
pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu
kebentuk lainnya (Fidiana, 2009). Pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga,
yaitu: (1) menerjemahkan (translation), pengertian menerjemahkan di sini bukan
saja pengalihan arti dari bahasa yang satu kedalam bahasa yang lain, tetapi dapat
juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk
mempermudah orang mempelajarinya, pengalihan konsep yang dirumuskan
dengan kata-kata ke dalam gambar grafik dapat di masukkan dalam kategori
menerjemahkan, (2) menginterprestasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas
daripada menerjemahkan yaitu kemampuan untuk mengenal dan memahami ide
utama suatu komunikasi, (3) mengektrapolasi (extrapolation), sedikit berbeda
5
dengan menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi sifatnya (Silverius,
1991).
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemahaman adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
mengartikan, menerangkan, membedakan, menyimpulkan, menganalisis, memberi
contoh, serta menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang segala sesuatu
yang pernah diterimanya.
Pengertian Akuntansi Syariah
Akuntansi Syariah dapat dijelaskan melalui dua kata yakni akuntansi dan
syariah. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
pengkomunikasian informasi ekonomik untuk pengambilan keputusan oleh
pengguna informasi (Wiroso, 2011). Menurut Nurhayati dan Wasilah (2008)
Akuntansi dalam Islam merupakan alat untuk melaksanakan perintah Allah SWT
dalam melakukan pencatatan dan pelaporan transaksi pada suatu usaha. Syariah
merupakan ketentuan hukum dalam Islam untuk mengatur segala aktivitas
manusia yang berisi perintah dan larangan baik interaksi vertikal dengan Tuhan
maupun interaksi horizontal dengan sesama makhluk manusia (Wiroso, 2011).
Akuntansi Syariah pada dasarnya merupakan bentuk aplikasi dari nilai-
nilai Islam sebagai suatu agama yang tidak hanya mengatur masalah keimanan
sesorang saja tetapi juga mengatur masalah kehidupan sehari-hari (Nurhayati dan
Wasilah, 2015). Akuntansi Syariah adalah sebuah proses akuntansi yang
menyediakan informasi yang tepat (tidak terbatas pada data keuangan) untuk para
pengguna informasi (stakeholders) baik internal maupun eksternal yang akan
memastikan bahwa perusahaan akan terus beroperasi sesuai prinsip syariah Islam
dan bisa memenuhi tujuan sosial ekonomi (Nurhayati dan Wasilah, 2015).
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan Akuntansi Syariah
adalah proses akuntansi mulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasan,
pelaporan dan menganalisis data keuangan atas transaksi-transaksi yang sesuai
dengan syariah Islam, serta memberikan informasi yang tepat (tidak terbatas pada
data keuangan) bagi para pengguna informasi (stakeholders) untuk pengambilan
6
keputusan ekonomi dengan menggunakan prinsip syariah yang terkandung dalam
nilai Islam.
Jenis Akad Transaksi Syariah
Menurut terminologi hukum Islam, akad adalah pertalian antara
penyerahan (ijab) dan penerimaan (qabul) yang dibenarkan oleh syariah yang
akan menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya (Nurhayati dan Wasilah,
2015). Akad dari segi ada atau tidak adanya kompensasi, fikih muamalat membagi
akad menjadi dua jenis, yaitu akad tabarru’ dan akad tijarah. Akad tijarah adalah
perjanjian berupa transaksi yang dilakukan untuk memperoleh laba. Sedangkan
akad tabarru’ perjanjian berupa transaksi yang dilakukan tidak untuk memperoleh
laba (transaksi nirlaba), tetapi hanya ditujukan untuk tolong menolong dalam
rangka berbuat kebaikan (Nurhayati dan Wasilah, 2015). Struktur jenis akad
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut (Nurhayati dan Wasilah, 2015):
Gambar 1
Jenis Akad Transaksi Syariah
Tijarah
(Profi)
Akad
Mudharabah,
Musyarakah
Jual Beli Bagi Hasil
Uncertainty Certainty
Tabarru’ (Non
Profit)
Murabahah,
Salam,
Istisna,
Ijarah, IMBT
Hibah,
Shadaqah,
Wakaf,
Hadiah
Wakalah,
Wadiah,
Kafalah
Qardh,
Hiwalah,
Rahn (gadai)
Giving Lending Self Lending
(Aset)
7
Dari gambar di atas terdapat dua bentuk akad tijarah, yaitu: (1) natural
certainly contract merupakan jenis akad transaksi yang memiliki kepastian
keuntungan dan pendapatannya baik dari segi jumlah, mutu, harga, dan waktu
penyerahan, seperti murabahah, salam istisna, ijarah dan Ijarah Muntahi Bitt
Malik (IMBT); (2) natural uncertainly contract merupakan jenis akad transaksi
yang secara alamiah memiliki ketidakpastian dalam hal keuntungan baik imbal
hasil maupun waktu, seperti mudharabah dan musyarakah.
Sedangkan akad tabarru’ terbagi menjadi tiga bentuk, sebagai berikut: (1)
meminjamkan uang (lending), terdapat tiga jenis pinjaman yaitu: (a) qardh adalah
pinjaman yang diberikan tanpa syarat apa pun selain mengembalikan pokok
pinjaman tersebut tepat waktu, (b) rahn adalah pinjaman dengan menggunakan
syarat jaminan dalam bentuk atau jumlah tertentu, (c) hiwalah adalah pinjaman
dengan mengambil alih piutang dari pihak lain; (2) meminjamkan jasa (lending
self), terdapat tiga jenis pinjaman yaitu: (a) wakalah yaitu memberikan pinjaman
berupa kemampuan yang dimiliki saat ini untuk melakukan sesuatu atas nama
orang lain, (b) wadiah merupakan betuk turunan dari wakalah, dimana pada akad
ini telah terperinci tentang jenis pemeliharaan dan penitipan, (c) kafalah
merupakan betuk turunan dari wakalah di mana telah terjadi akad wakalah
bersyarat; (3) memberikan sesuatu (giving), terdapat tiga bentuk dalam akad ini
yaitu: (a) hibah sama dengan shadaqah yaitu memberikan sesuatu secara sukarela
kepada orang lain, (b) wakaf yaitu memberikan sesuatu untuk kepentingan umum
dan agama serta pemberian tersebut tidak dapat dipindah tangankan.
Prinsip-prinsip Transaksi Syariah
Prinsip-prinsip dasar Akuntansi Syariah dan keuangan syariah berdasarkan
pada prinsip-prinsip dasar sistem ekonomi Islam. Beberapa prinsip yang harus
dipenuhi atau dilakukan dalam menjalankan transaksi syariah ada lima, yaitu: (1)
prinsip persaudaraan (ukhuwah), yang berarti bahwa transaksi syariah menjunjung
tinggi nilai kebersamaan yang menata interaksi sosial dan harmonisasi
kepentingan para pihak untuk memperoleh manfaat dengan cara saling tolong-
menolong sehingga seseorang tidak boleh mendapatkan keuntungan di atas
8
kerugian orang lain; (2) prinsip keadilan (‘adalah), selalu menempatkan sesuatu
hanya pada tempatnya dan memberikan sesuatu hanya pada yang berhak serta
memperlakukan sesuatu sesuai dengan posisinya masing-masing; (3) prinsip
kemaslahatan (maslahah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang
berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, individual dan kolektif,
serta harus memenuhi dua unsur yaitu patuh terhadap ketentuan syariah (halal)
dan bermanfaat dan membawa kebaikan (thayib) dalam semua aspek secara
keseluruhan yang tidak menimbulkan kemudharatan; (4) prinsip keseimbangan
(tawazun), yaitu keseimbangan dalam berbagai aspek, baik aspek material dan
spiritual, aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan
sosial, dan keseimbangan aspek pemanfaatan dan pelestarian; (5) prinsip
universalisme (syumuliyah), esensinya dapat dilakukan oleh semua pihak yang
berkepentingan (stakeholder) tanpa harus membedakan suku, agama, ras, dan
golongan (Nurhayati dan Wasilah, 2015).
Berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 282 dalam Muhammad (2005)
merumuskan tiga prinsip umum akuntansi transaksi syariah meliputi prinsip
pertanggungjawaban, prinsip keadilan, dan prinsip kebenaran. Prinsip dasar dalam
ekonomi Islam menurut Ibnu Al-A’rabi adalah tidak memperbolehkan adanya
pengenaan bunga dan perdagangan tersebut harus halal, tidak boleh dilakukan
secara tidak adil, tidak boleh memasukkan hal-hal yang belum pasti, dan harus
mempertimbangkan Al Maqasid dan Al Masalih. Al Maqasid adalah tujuan harus
disesuaikan dengan tuntutan Islam, sedangkan Al Masalih merupakan
kesejahteraan atau perbaikan di muka bumi (Nurhayati dan Wasilah, 2015).
Karakteristik Transaksi Syariah
Karakteristik Akuntansi Syariah berlandaskan pada surat Al Baqarah dan
tujuan akuntansi Islam yaitu terciptanya peradaban dengan wawasan humanis,
transedental dan teologikal (Triyuwono, 1997) dalam (Mulyani, 2011). Akuntansi
Syariah mengakui sebagian transaksi yang terjadi di dalam ataupun di luar
kegiatan suatu usaha, karena terdapat sebagian transaksi yang tidak sesuai dengan
prinsip syariah sehingga tidak diperbolehkan dalam Akuntansi Syariah, seperti
9
perjudian, suap-menyuap, penipuan. Transaksi yang diperbolehkan harus
memenuhi karakteristik transaksi syariah.
Menurut Nurhayati dan Wasilah (2015) implementasi transaksi yang
sesuai dengan paradigma dan prinsip transaksi syariah harus memenuhi
karakteristik dan persyaratan transaksi syariah antara lain: (1) harus berdasarkan
prinsip saling paham dan saling rida, (2) transaksi akan diakui sepanjang objeknya
halal dan baik, (3) uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur
nilai bukan sebagai komoditas, (4) tidak mengandung unsur riba, (5) tidak
mengandung unsur zalim, (6) tidak mengandung unsur masyir (bersikap spekulatif
atau judi), (7) tidak mengandung unsur gharar (ketidak pastian), (8) tidak
mengandung unsur haram, (9) tidak menganut nilai waktu dari uang (time value of
money) karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan
risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu
bil ghurmi (tidak ada keuntungan tanpa disertai resiko), (10) transaksi dilakukan
berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan semua
pihak tanpa merugikan orang lain sehingga tidak boleh menggunakan harga ganda
untuk satu akad serta tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan
(ta’alluq) dalam satu akad, (11) tidak ada distorsi harga melalui rekayasa
permintaan (najasy) maupun rekayasa penawaran (ikhtikar), (12) tidak
mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).
Kerangka Pemikiran
Mata kuliah Akuntansi Syariah mengajarkan kepada mahasiswa tentang
transaksi-transaksi yang didasarkan pada prinsip Islam. Pada hakekatnya
mahasiswa sudah mengetahui istilah-istilah transaksi akuntansi secara mendasar,
namun banyak dari mereka belum mengetahui istilah-istilah transaksi Akuntansi
Syariah tersebut secara mendalam. Terlebih lagi mayoritas mahasiswa ekonomi
di Universitas Kristen Satya Wacana adalah non-Muslim, sehingga sebagian besar
dari mereka masih asing dengan mata kuliah Akuntansi Syariah.
Walaupun demikian tidak semua mahasiswa yang berlatar belakang
agama Muslim lebih memahami Akuntansi Syariah dibandingkan dengan
10
mahasiswa non-Muslim. Terdapat kemungkinan mahasiswa yang berlatar
belakang agama non-Muslim lebih memahami mata kuliah Akuntansi Syariah.
Perbedaan ini dapat berhubungan dengan tingkat keberhasilan studi mahasiswa
yang diukur melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Berdasarkan uraian di atas,
maka kerangka pemikiran akan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2
Kerangka Pemikiran
Pengembangan Hipotesis
Hipotesis 1
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
menawarkan mata kuliah Akuntansi Syariah sebagai mata kuliah pilihan kepada
semua mahasiswa ekonomi baik Program Studi Akuntansi, Program Studi
Manajemen, maupun Program Studi Ilmu Ekonomi. Mata kuliah ini baru ada
sejak adanya kurikulum baru di tahun 2014. Mata kuliah Akuntansi Syariah ini
bertujuan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai konsep dan
praktik Akuntansi Syariah di lembaga-lembaga keuangan syariah. Dengan mata
kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui konsep-konsep Akuntansi
Syariah serta mengerti dan dapat melakukan pelaporan transaksi-transaksi yang
berbasis syariah.
Teori pemahaman yang diajukan oleh Hiebert dan Carpenter didasari atas
tiga asumsi, yaitu: (1) pengetahuan direpresentasikan secara internal dan
representasi internal terstruktur, (2) terdapat relasi antara representasi internal dan
representasi eksternal, (3) representasi internal saling terkait. Ketika relasi
IPK
≥3,00 dan <3,00
Latar Belakang Agama
(Muslim dan non-Muslim)
Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap
Mata kuliah Akuntansi Syariah
11
representasi internal dari gagasan atau ide atau konsep dikonstruk relasi itu akan
menghasilkan pengetahuan. Kerangka pengetahuan tidak langsung terbentuk
tetapi akan terbentuk secara alami. Sifat alami representasi internal dipengaruhi
dan dibatasi oleh sifat alami. Berdasarkan penelitian Pratiwi (2015) tentang
pemahaman mahasiswa non-Muslim terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah
(studi kasus di STIE Multi Data Palembang Jurusan Akuntansi) menunjukkan
bahwa mahasiswa non-Muslim menganggap mata kuliah Akuntansi Syariah agak
sedikit sulit dipahami dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa non-Muslim yaitu
dalam memahami istilah-istilah yang terdapat dalam Akuntansi Syariah karena
istilah tersebut tidak familiar bagi mahasiswa non-Muslim tetapi dalam materi
yang berupa transaksi-transaksi syariah yang bersifat hitungan mahasiswa non-
Muslim masih memahami dengan baik. Hal ini yang menjadikan latar belakang
agama sebagai faktor pembeda pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap mata
kuliah Akuntansi Syariah.
Dari uraian di atas menghasilkan hipotesis sebagai berikut:
H1: Terdapat perbedaan pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah
antara mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama Muslim dan non-
Muslim.
Hipotesis 2
Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil
belajar di mana keberhasilan atau tingkat penguasaan mahasiswa yang dapat
dilihat dari tinggi rendahnya Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh.
Prestasi yang diperoleh mahasiswa digunakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan mahasiswa. Untuk memperoleh prestasi yang baik tentu tidak dapat
diraih begitu saja. Perlu sebuah proses kegiatan dalam jangka waktu tertentu
untuk dapat meraih sebuah prestasi yang disebut dengan proses belajar. Bruner
(dalam Siregar et al., 2010) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah
perspektif karena tujuan utamanya menetapkan metode pembelajaran yang
optimal, sedangkan teori belajar adalah deskriptif karena tujuan utama belajar
12
adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada
hubungan aantara variable-variabel yang menentukan hasil belajar.
Kecenderungan globalisasi dan tingginya tuntutan masyarakat
menyebabkan semakin ketat persaingan antara para pencari kerja khususnya
dengan latar belakang pendidikan S1. Pencapaian IPK yang tinggi diharapkan
dapat mempermudah dalam memperoleh pekerjaan. Seperti penyaringan calon
pegawai negeri sipil tingkat sarjana Kementrian Keuangan Republik Indonesia
yang mempunyai persyaratan dengan menetapkan IPK lulusan sarjana minimal
3,00 (http://rekrutmen.depkeu.go.id/persyaratan.asp). Hal ini yang menjadikan
IPK sebagai faktor pembeda pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap mata
kuliah Akuntansi Syariah.
Dari uraian di atas menghasilkan hipotesis sebagai berikut:
H2: Terdapat perbedaan pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah
antara mahasiswa Akuntansi dengan IPK ≥3,00 dengan mahasiswa Akuntansi
dengan IPK <3,00.
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemahaman
mahasiswa akuntansi terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah. Dalam variabel ini
terdapat jumlah skor pemahaman masing-masing kelompok untuk menilai sejauh
mana mahasiswa akuntansi memahami mata kuliah Akuntansi Syariah. Alat ukur
yang digunakan untuk mengukur variabel pemahaman mata kuliah Akuntansi
Syariah adalah dengan menggunakan kuesioner.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian dengan
melakukan analisis data untuk menguji hipotesis dengan alat uji statistik
(Sugiyono, 2010). Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 1999).
Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer (data lapangan) berupa
kuesioner yang disebar kepada responden.
13
Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012 sampai 2015 yang sedang
mengambil mata kuliah Akuntansi Syariah di FEB UKSW periode 2016-2017/3.
Jumlah populasi pada penelitian ini 181 mahasiswa, dengan rincian pada tabel 1
di bawah ini:
Tabel 1
Populasi Penelitian
No Kode Kelas Jumlah
1 AC 292 A 91
2 AC 292 B 90
Total 181
Sumber : Data Bagian Admisi dan Registrasi Akademik UKSW
Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 1999). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa jurusan akuntansi. Sampel yang digunakan mengacu pada rumus Taro
Yamane (Yamane 1967 dalam Sugiono 1999):
Keterangan:
N = Ukuran atau jumlah populasi
n = Jumlah Sampel
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir 10% (0,10)
Berdasarkan rumus di atas diperoleh jumlah sampel sebagai berikut:
14
Dari jumlah sampel sebanyak 64,64 yang dibulatkan menjadi 65 responden
kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut angkatan secara
proportionate random sampling dengan rumus (Sugiyono, 1999):
Keterangan :
ni = Jumlah sampel menurut stratum
n = Jumlah sampel seluruhnya
Ni = Jumlah populasi menurut stratum
N = Jumlah populasi seluruhnya
Besar penyebaran sampel dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2
Data Demografi Responden
No Kode Kelas Perhitungan Jumlah
Mahasiswa Akuntansi Pembulatan
1 AC 292 A (91/181) x 65 = 32,67 33
2 AC 292 B (90/181) x 65 = 32,32 32
Jumlah 65
Sumber : Data Olahan, 2016
Teknik Sampling
Pengambilan sampel akan dilakukan dengan teknik purposive sampling
yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010).
Pertimbangan tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa Progdi Akuntansi angkatan 2012 sampai dengan 2015.
2. Mahasiswa yang masih mengikuti perkuliahan secara aktif (tidak sedang
cuti akademik).
3. Mahasiswa Progdi Akuntansi yang sedang mengambil mata kuliah
Akuntansi Syariah periode 2016-2017/3.
15
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei. Data
diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada
mahasiswa Prodi Akuntansi FEB UKSW periode 2016-2017/3. Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden (Hadi, 2006). Untuk menjamin reliabilitas dan validitas, terlebih dahulu
dilakukan Pilot Testing terhadap kuesioner dengan melakukan uji coba kuesioner
kepada calon responden terpilih sehingga maksud dari kuesioner menjadi jelas
dan dapat dipahami.
Pengukuran Data
Data dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Guttman. Penelitian
menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang
tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan (Sugiyono, 1999). Setiap
pernyataan memiliki dua pilihan jawaban yaitu benar dan salah dan hanya ada
satu jawaban yang benar. Oleh karenanya, jika pada pernyataan tersebut
responden menjawab dengan benar maka diberi skor 1 dan jika menjawab dengan
salah maka diberi skor 0. Skor yang diberikan pada setiap pertanyaan tergantung
pada tipe pernyataannya yang telah diklasifikasikan terlebih dahulu dalam
penelitian ini. Untuk pernyataan positif, jawaban benar akan diberi nilai 1 dan
salah akan diberi nilai 0, begitu pula sebaliknya dan untuk lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3
Peringkat Skor
Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor
Benar 1 Benar 0
Salah 0 Salah 1
Adapun perincian setiap pernyataan baik yang positif dan negatif sesuai
kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
16
Tabel 4
Bagian Pernyataan Positif dan Negatif
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
P.01 P.02
P.04 P.03
P.05 P.06
P.07 P.15
P.08 P.17
P.09 P.20
P.11 P.23
P.12 P.26
P.13 P.30
P.14
P.16
P.18
P.19
P.21
P.22
P.24
P.25
P.27
P.28
P.29
Sumber: Data Olahan, 2016
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis statistik yaitu uji hipotesis. Tahap pertama analisis data
yaitu melakukan pengujian kualitas data dengan melakukan uji validitas dan
reliabilitas dan tahap kedua melakukan uji hipotesis untuk menjawab rumusan
masalah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Tahap-tahap dalam melakukan
pengujian data yaitu:
Pengujian Kualitas Data
Uji Validitas
Untuk meyakinkan bahwa pengukuran yang digunakan adalah pengukuran
yang tepat dalam penelitian ini, pengujian terhadap kualitas data dilakukan
dengan uji reliabilitas dan validitas data (Sugiyono, 1999). Uji validitas digunakan
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner (Hadi, 2006). Suatu
17
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas
ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul
dapat mengukur apa yang hendak diukur. Rumus yang digunakan yaitu korelasi
pearson atau Product Moment yang rumusnya sebagai berikut (Sugiyono, 2012):
–
√ – –
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑X : Jumlah skor item
∑Y : Jumlah skor total
∑XY : Perkalian jumlah skor item dan jumlah skor total
∑X2
: Jumlah kuadrat skor item
∑Y2
: Jumlah kuadrat skor total
N : Jumlah subyek atau responden
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi instrumen yang
digunakan (Hadi, 2006). Suatu kuesioner dikatakan reliable apabila jawaban
responden terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu, dan dikatakan
valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji realibilitas menggunakan Internal
Consitency Method dengan tekhnik Alpha Cronbach’s, adapun rumus adalah
sebagai berikut (Riwidikdo, 2009):
(
) (
)
Keterangan:
R : Reliabilitas Instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal
∑σb2
: Jumlah varians butir
σ2t : Varians total
18
Koefisien nilai alpha yang semakin mendekati nilai 1 mempunyai arti
bahwa konsistensi reliabilitas yang diukur akan semakin baik (Riwidikdo, 2009).
Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian data yang meliputi pengujian validitas dan
realibilitas. Pengujian selanjutnya adalah menentukan alat analisis yang relevan
untuk pengujian pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah.
Pengolahan data dilakukan dengan cara menguji hipotesis, untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan rata-rata diantara sampel. Langkah yang dilakukan untuk
pengujian hipotesis yang pertama adalah melakukan uji normalitas data. Tujuan
uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variable independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas untuk menguji distribusi data dari hasil penyebaran
kuesioner yaitu dengan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi
melebihi 0,05 maka data berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya bisa
menggunakan Independent T test. Sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari
0,05 maka data berdistribusi tidak normal, maka pengujian selanjutnya
menggunakan Mann Whitney U test (Ghozali, 2006).
Uji Mann Whitney U test
Untuk menentukan perbedaan variabel independen terhadap variabel
dependen dilakukan perhitungan Mann Whitney U test. Pertimbangan ini
dilakukan karena data sampel dalam jumlah besar dan untuk dua sampel yang
berukuran tidak sama. Syarat uji menggunakan Mann Whitney U test dalam uji
hipotesis adalah data dari hasil uji normalitas menunjukkan data tidak
berdistribusi normal, kurang dari 0,05 (<0,05) (Ghozali dan Castellan, 2002).
Langkah-langkah untuk uji Mann Whitney U test adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis yang diuji
Sesuai dengan pengembangan hipotesis, maka dapat diuraikan beberapa
hipotesis sebagai berikut:
19
H1: Terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara
mahasiswa akuntansi dengan latar belakang agama Muslim dan non-
Muslim.
H2: Terdapat perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara
mahasiswa akuntansi dengan IPK ≥ 3,00 dengan mahasiswa dengan IPK
< 3,00.
2. Menentukan Level of Significant (α)
Level of Significant yang digunakan yaitu α = 0,05
3. Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 18.
4. Kriteria pengujiannya jika signifikannya <0,05 maka H1 dan H2 diterima
dan jika signifikannya >0,05 maka H1 dan H2 ditolak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Demografis
Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan 65 buah kuesioner
kepada mahasiswa akuntansi yang sedang menempuh mata kuliah Akuntansi
Syariah di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Penyebaran kuesioner
dilakukan sendiri dan langsung diambil pada hari itu juga pada tanggal 2 Juni
2016. Rincian pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini:
Tabel 5
Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner Persentase
Jumlah kuesioner yang dibagikan 65 100%
Jumlah kuesioner yang kembali 65 100%
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 65 100%
Sumber: Data Olahan, 2016
Pada tabel 5 di atas terlihat bahwa kuesioner yang dibagikan kepada
responden sejumlah 65 kuesioner. Kuesioner yang terkumpul sejumlah kuesioner
yang dibagikan sejumlah 65. Jadi respon rate dalam penelitian ini sebesar 100%.
Dari 65 kuesioner yang terkumpul semuanya bisa diolah atau sebesar 100%.
20
Berdasarkan latar belakang agama, responden digolongkan menjadi dua
yaitu responden dengan latar belakang agama Muslim dan non-Muslim.
Responden dengan latar belakang agama Muslim sebesar 24 responden dan non-
Muslim sebesar 41 responden. Berdasarkan IPK responden digolongkan menjadi
dua yaitu responden dengan IPK ≥3,00 dan <3,00. Terdapat 39 responden
dengan IPK ≥3,00 dan 26 responden dengan IPK <3,00. Secara keseluruhan data
demografis dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:
Tabel 6
Data Demografis
Keterangan Jumlah
Jumlah Kuesioner
Disebar 65
Kembali 65
Diolah 65
Latar Belakang
Agama
Muslim 24
non-Muslim 41
IPK ≥3,00 39
<3,00 26
Sumber: Data Olahan, 2016
Statistik Deskriptif
Deskriptif variable penelitian digunakan sebagai informasi awal dalam
menganalisis hasil jawaban responden pada bagian ini akan disajikan statistik
deskriptif dari variable. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Pemahaman Mahasiswa Akuntansi. Berikut ini adalah hasil statistik Deskriptif
dari data yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 7
Statistik Deskriptif
Variabel N Min Max Mean Std.
Deviation
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap
Mata Kuliah Akuntansi
Syariah
65 12,00 25,00 19,707 2,485
Sumber: Data Olahan, 2016
21
Dari tabel 7 di atas menunjukkan bahwa variabel pemahaman mahasiswa
akuntansi terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah dari 65 responden terdapat nilai
terkecil (minimum) sebesar 12.00, nilai terbesar (maximum) sebesar 25.00, dan
nilai rata-rata (mean) sebesar 19.707.
Pengujian Kualitas Data
Pengujian data dilakukan dengan pengujian validitas dan pengujian
reliabilitas dengan menggunakan pengujian Pilot Test. Pengujian ini dilakukan
dengan menyebar 30 kuesioner pada mahasiswa akuntansi Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga yang telah mengikuti mata kuliah Akuntansi Syariah. Pilot
Test dilakukan dalam satu tahap melalui email. Hasil pengujian Pilot Test dapat
dijelaskan pada penjelasan berikut ini:
Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui bahwa pertanyaan-
pertanyaan yang digunakan dalam instrumen sudah valid atau belum maka
digunakan faktor analisis dengan teknik analisis nilai R Product Moment untuk
menilai valid tidaknya suatu butir pertanyaan. Jika nilai R-hitung lebih kecil dari
R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa butir kuesioner tersebut tidak valid,
sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Berikut analisis pengujian validitas data
dalam penelitian ini:
22
Tabel 8
Hasil Uji Validitas
Pernyataan R-hitung R-tabel Status
1 .420* 0,364 Valid
2 .436* 0,364 Valid
3 .662** 0,364 Valid
4 .511** 0,364 Valid
5 .789** 0,364 Valid
6 .294 0,364 Tidak valid
7 .431* 0,364 Valid
8 .660**
0,364 Valid
9 536**
0,364 Valid
10 .697**
0,364 Valid
11 .789**
0,364 Valid
12 .789**
0,364 Valid
13 .536**
0,364 Valid
14 .420* 0,364 Valid
15 .660**
0,364 Valid
16 .568** 0,364 Valid
17 .494** 0,364 Valid
18 .527**
0,364 Valid
19 -.087 0,364 Tidak valid
20 .655**
0,364 Valid
21 .655**
0,364 Valid
22 .583** 0,364 Valid
23 .029 0,364 Tidak valid
24 .c 0,364 Valid
25 .536** 0,364 Valid
26 .789**
0,364 Valid
27 .431** 0,364 Valid
28 .660** 0,364 Valid
29 .536* 0,364 Valid
30 .697** 0,364 Valid
Sumber: Data Olahan, 2016
Dari tabel 8 di atas, hasil uji validitas sebanyak 30 pernyataan terdapat 27
pernyataan yang berkorelasi positif dengan skor total atau r lebih besar daripada
koefisien di tabel nilai kritis r, yaitu pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian,
ada 3 butir pernyataan yang dianggap tidak valid yaitu pernyataan 6, 19 dan 23.
Pernyataan yang tidak valid tidak akan mempengaruhi pernyataan lain yang valid,
pernyataan yang tidak valid akan langsung tidak diuji reliabilitas.
23
Uji Reliabilitas
Hasil pengujian reliabilitas untuk pengujian kualitas data disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 9
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
Nilai
Standarisasi Keterangan
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi
Syariah
0,929 0,60 Reliabel
Sumber: Data Olahan, 2016
Berdasarkan tabel 9 di atas pada uji reliabilitas koefisien Cronbach’s alpha
menghasilkan nilai alpha sebesar 0,929 yang melebihi batas minimal 0,60 dan
mendekati nilai 1 yang menunjukkan tingkat kekonsistenan dan keakurasian yang
baik. Dengan demikian semua butir pernyataan dikatakan relaibel. Pengujian
reliabilitas dilakukan hanya pada butir pernyataan yang valid saja, yaitu sebanyak
27 butir pernyataan.
Uji Normalitas
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka dilanjutkan dengan
melakukan uji normalitas terlebih dahulu yang digunakan untuk menganalisis
data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Lilliefors
(Kolmogrov-Smirnov) yang terdapat pada prosedur SPSS. Kriteria yang
digunakan adalah taraf signifikansi α = 0,05; jika nilai sig di bawah 0,05 dapat
disimpulkan data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal, dan jika
nilai sig di atas 0,05 dapat disimpulkan data berasal dari populasi yang
terdistribusi normal.
Data yang diuji normalitas adalah data pernyataan yang dijadikan sampel
penelitian. Uji normalitas data digunakan untuk menentukan apakah
menggunakan Mann Whitney U test atau Independent T test. Menggunakan
Independent T test jika nilai sig setiap pernyataan di atas 0,05 (data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal). Menggunakan Mann Whitney U test jika nilai
24
sig di bawah 0,05 (data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal).
Adapun hasil uji normalitas disajikan pada tabel 10 di bawah ini:
Tabel 10
Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-Smirnov
Statistic N Sig.
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syariah
.177 65 .000
Sumber: Data Olahan, 2016
Dari hasil perhitungan normalitas di atas mengasilkan nilai Sig 0,000 (di
bawah 0,05) hal ini menunjukkan bahwa data berasal dari populasi tidak normal,
sehingga penghitungan hipotesisnya akan menggunakan Mann Whitney U Test.
Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis disajikan pada tabel 11 di bawah ini:
Tabel 11
Hasil Pengujian Hipotesis Mann Whitney U Test
Variabel Indikator Jenis
Responden
Jumlah
Responden
U test Skor Rata-
rata Z Sig
Pemahaman
Akuntansi
terhadap
Mata Kuliah
Akuntansi
Syariah
Latar
Belakang
Agama
Muslim 24
-,941 0,347
35,58
non-
Muslim 41 31,34
IPK ≥3,00 39
-4,558 0,000 41,58
<3,00 26 20,13
Sumber: Data Olahan, 2016
Interpretasi hasil uji statistik pengujian hipotesis dan pembahasannya
diuraikan berikut ini:
Hipotesis 1
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi berlatar
25
belakang agama Muslim dengan mahasiswa akuntansi berlatar agama non-
Muslim. Alat uji yang akan digunakan adalah Mann Whitney U Test, dari alat uji
Mann Whiteney U Test yang digunakan, menunjukkan hasil H1 ditolak atau pada
kedua kelompok tidak terdapat perbedaan dalam memahami mata kuliah
Akuntansi Syariah. Dibuktikan dengan pernyataan kolom asymp. sig. (2-tailed)
untuk uji tersebut sebesar 0,347 yang probabilitas berada di atas signifikansi 0,05.
Selain itu terdapat juga hasil skor rata-rata mahasiswa akuntansi Muslim yaitu
35,58 dan skor rata-rata mahasiswa akuntansi non-Muslim yaitu 31,34. Hasil skor
rata-rata ini menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa akuntansi berlatar
belakang agama Muslim dan non-Muslim hampir sama.
Dari kedua hasil uji di atas, dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan
pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi
dengan latar belakang agama Muslim dan mahasiswa akuntansi dengan latar
belakang agama non-Muslim. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2015) tentang pemahaman mahasiswa
non-Muslim terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah yang menunjukkan hasil
mahasiswa non-Muslim menganggap mata kuliah ini agak sedikit sulit dipahami
dan kesulitan yang dihadapi mahasiswa non-Muslim yaitu dalam memahami
istilah-istilah yang terdapat dalam Akuntansi Syariah.
Hipotesis 2
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa akuntansi dengan
IPK ≥3,00 dan mahasiswa akuntansi dengan IPK <3,00. Alat uji yang akan
digunakan adalah Mann Whitney U Test, dari alat uji Mann Whiteney U Test yang
digunakan menunjukkan hasil H2 diterima atau pada kedua kelompok terdapat
perbedaan dalam memahami mata kuliah Akuntansi Syariah. Dibuktikan dengan
pernyataan kolom asymp. sig. (2-tailed) untuk uji tersebut sebesar 0,000 yang
probabilitasnya di bawah signifikansi 0,05. Hasil skor rata-rata mahasiswa
akuntansi dengan IPK ≥3,00 yaitu 41,58 lebih tinggi dari mahasiswa akuntansi
dengan IPK <3,00 yaitu 20,13.
26
Dari kedua hasil uji di atas, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan
pemahaman terhadap mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa dengan
IPK ≥3,00 dan mahasiswa akuntansi dengan IPK <3,00. Hal ini dapat dilihat dari
tingkatan mahasiswa tersebut dan besarnya IPK yang merupakan tolak ukur
tingkat pemahaman mahasiswa akan ilmu yang diterimanya. Mahasiswa dengan
tingkatan IPK yang tinggi dianggap memiliki pemahaman yang tinggi pula dan
dapat mengikuti perkuliahan dengan baik (Dewi et al., 2015).
Analisis Tambahan
Analisis tambahan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah di
setiap sub materi mata kuliah Akuntansi Syariah yang diuji terdapat perbedaan
atau tidak, pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai asymp. sig (2-
tailed) dengan nilai signifikansi 0,05 (5%) dan 0,10 (10%) di setiap variable
penelitian. Berikut disajikan tabel mengenai analisis tambahan yang akan
memperkuat jawaban hipotesis di bawah ini:
Tabel 12
Hasil Analisis Tambahan Penelitian
No Variabel Penelitian
Asymp. Sig (2-Tailed)
Latar Belakang Agama
(Muslim dan non-
Muslim)
IPK (≥3,00 dan
<3,00)
1 Istilah dalam Akuntansi
Syariah 0,087* 0,023**
2 Pengertian Akuntansi
Syariah 0,069* 0,023**
3 Jenis Akad Transaksi
Syariah 0,194 0,773
4 Prinsip-prinsip
Transaksi Syariah 0,882 0,077*
5 Karakteristik Transaksi
Syariah 0,805 0,000**
Sumber: Data Olahan, 2016
Keterangan: ** menunjukkan nilai asymp. sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 (5%).
* menunjukkan nilai asymp. sig. (2-tailed) kurang dari 0,10 (10%).
27
Tabel 12 menunjukkan hasil nilai sig 0,087 < 0,10 pada pemahaman
terhadap istilah dalam Akuntansi Syariah. Pada pemahaman terhadap pengertian
Akuntansi Syariah menunjukkan hasil 0,069 < 0,10. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan pemahaman antara mahasiswa akuntansi Muslim dan
non-Muslim dalam memahami istilah Akuntansi Syariah. Hal ini dikarenakan
mahasiswa akuntansi Muslim lebih dahulu memahami istilah Akuntansi Syariah
dan mahasiswa Akuntansi non-Muslim masih asing mengenai istilah Akuntansi
Syariah, sehingga dalam pemahaman pengertian Akuntansi Syariah mahasiswa
akuntansi Muslim lebih bisa memahami. Pemahaman terhadap jenis akad
transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,194 > 0,05. Pemahaman terhadap prinsip-
prinsip transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,882 > 0,05. Pemahaman terhadap
karakteristik transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,805 > 0,05. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sama atau tidak terdapat
perbedaan dalam memahami jenis akad transaksi syariah, prinsip-prinsip transaksi
syariah, dan karakteristik transaksi syariah. Hal ini dikarenakan semua mahasiswa
akuntansi baik itu yang Muslim ataupun non-Muslim dapat memahami jenis akad
transaksi syariah, prinsip transaksi syariah, dan karakteristik transaksi syariah
setelah mereka mempelajari materi dengan baik.
Hasil dari perbedaan dengan IPK ≥3,00 dan <3,00 menunjukkan hasil
0,023 < 0,05 pada pemahaman terhadap istilah dalam Akuntansi Syariah. Pada
pemahaman terhadap pengertian Akuntansi Syariah menunjukkan hasil 0,023 <
0,05. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip transaksi Syariah menunjukkan hasil
0,077 < 0,10. Pemahaman terhadap karakteristik transaksi Syariah menunjukkan
hasil 0,000 < 0,05. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
tidak sama atau terdapat perbedaan dalam memahami istilah dalam Akuntansi
Syariah, pengertian Akuntansi Syariah, prinsip-prinsip transaksi syariah, dan
karakteristik transaksi Syariah. Dikarenakan mahasiswa akuntansi dengan IPK
≥3,00 lebih bisa memahami dan lebih ingin mengetahui apa saja yang terdapat
dalam Akuntansi Syariah sehingga mereka mengetahui dan memahami dengan
baik istilah dalam Akuntansi Syariah, pengertian Akuntansi Syariah, prinsip-
prinsip transaksi syariah, dan karakteristik transaksi Syariah. Sedangkan
28
pemahaman terhadap jenis akad transaksi Syariah menunjukkan hasil 0,773 >
0,05 dapat dikatakan kedua kelompok sama atau tidak terdapat perbedaan dalam
memahami jenis akad transaksi syariah. Hal ini dikarenakan semua mahasiswa
dapat memahami materi jenis akad dengan baik walaupun pada materi ini terdapat
jenis-jenis akad transaksi Akuntansi Syariah yang masih asing bagi mahasiswa.
Hasil di atas memperkuat hipotesis 2 yang menunjukkan hasil terdapat perbedaan
yang antara mahasiswa akuntansi dengan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisis dari penelitian yang telah dilakukan, dengan
menggunakan Mann Whitney U test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa
akuntansi berdasarkan latar belakang agama Muslim ataupun non-Muslim.
Mahasiswa dengan latar belakang agama Muslim dan non-Muslim bisa
memahami materi perkuliahan dengan baik sehingga tidak ada perbedaan yang
signifikan. Terlebih lagi kedua kelompok memang sedang mengambil mata kuliah
Akuntansi Syariah secara bersama-sama, sehingga mereka masih paham betul
materi Akuntansi Syariah dengan baik. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2015) tentang pemahaman mahasiswa
non-Muslim sulit untuk memahami mata kuliah Akuntansi Syariah. Dan terdapat
perbedaan pemahaman mata kuliah Akuntansi Syariah antara mahasiswa
akuntansi dengan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00. Hal ini dikarenakan mahasiswa
dengan IPK ≥3,00 lebih bisa memahami materi perkuliahan dengan baik.
Mahasiswa dengan tingkatan IPK yang tinggi dianggap memiliki pemahaman
yang tinggi pula dan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik (Dewi et al., 2015).
Hasil analisis tambahan pada mahasiswa akuntansi berlatar belakang
agama dengan alat uji Mann Whitney U Test adalah kedua kelompok tidak sama
atau terdapat perbedaan dalam memahami istilah dalam Akuntansi Syariah dan
pengertian Akuntansi Syariah dan kedua kelompok sama atau tidak terdapat
perbedaan dalam memahami jenis akad transaksi syariah, prinsip-prinsip transaksi
syariah, dan karakteristik transaksi syariah. Untuk hasil analisis tambahan pada
29
mahasiswa akuntansi dengan IPK ≥3,00 dan IPK <3,00 dengan alat uji Mann
Whitney U Test menunjukan ada perbedaan mahasiswa akuntansi dengan IPK
≥3,00 dan IPK <3,00 dalam memahami istilah Akuntansi Syariah, pengertian
Akuntansi Syariah, prinsip-prinsip transaksi syariah, dan karakteristik transaksi
syariah. Namun dalam memahami jenis akad transaksi syariah kedua kelompok
sama atau tidak terdapat perbedaan. Hal ini dikarenakan mahasiswa dengan IPK
≥3,00 lebih bisa memahami materi perkuliahan dengan baik.
KETERBATASAN DAN SARAN
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal pengumpulan data yang
cukup lama dikarenakan harus menunggu kelas mata kuliah Akuntansi Syariah
dibuka terlebih dahulu untuk bisa memperoleh data dan mata kuliah ini hanya
disediakan satu tahun sekali. Penelitian ini bersifat spekulatif karena kurangnya
dukungan konsep dan penelitian terdahulu. Keterbatasan dalam hal peringkat skor
karena menggunakan skala guttman yaitu benar dan salah sehingga responden
yang tidak mengerti atau ragu untuk mengisi pernyataan pada kuesioner memilih
untuk tidak mengisi beberapa pertanyaan pada kuesioner. Keterbatasan dalam
sampel yaitu tidak menggunakan semua populasi yang jumlahnya sedikit hanya
181 untuk dijadikan sampel. Keterbatasan hal lain yang berhubungan dengan
sampel pada penelitian ini adalah latar belakang responden tidak ditanyai terlebih
dahulu hal ini berhubungan dengan etika.
Saran bagi penelitian selanjutnya sebaiknya memperluas area survei tidak
hanya mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah tersebut namun menambah
dengan mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah tersebut agar hasil akurat
atau mencoba di luar Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Untuk peneliti
selanjutnya bisa memperluas variabel penelitian agar hasil yang diperoleh lebih
akurat seperti alur transaksi Syariah, jurnal transaksi Syariah, dan unsur laporan
keuangan entitas Syariah. Bagi peneliti selanjutnya agar mengembangkan
instrumen penelitian sesuai dengan konsep Akuntansi Syariah. Dan saran untuk
praktisi bisa melakukan pembenahan metode pengajaran supaya semua
mahasiswa akuntansi dapat lebih memahami mata kuliah Akuntansi Syariah.
30
DAFTAR PUSTAKA
Achmadipoetro, A. 2011. Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap
Prinsip Akuntansi Syariah (Survey Terhadap Mahasiswa Akuntansi Pada
UPN “Veteran” Jawa Timur). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional. Available at http://eprints.upnjatim.ac.id (diakses
pada 13 September 2015).
Adriansyah. 2011. Persepsi Mahasiswa Akuntansi dan Praktisi Akuntansi Syariah
terhadap Praktisi Akuntansi Syariah di Indonesia. Skripsi. Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Available
at http://repository.unhas.ac.id (diakses pada 13 September 2015).
Dewi. et al. 2015. Literasi Finansial pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Jember. Artikel Ilmiah Mahasiswa. Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Available at
http://repository.unej.ac.id (diakses pada 17 Juni 2016).
Febriantoro, D. 2013. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Non Muslim terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syarih. Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Brawijaya. Tersedia http://jimfeb.ub.ac.id (diakses
pada 13 September 2015).
Fidiana. 2009. Tingkat Pemahaman terhadap SAK ETAP: Studi Empiris pada
Mahasiswa yang Berasal dari SMK dan SMA. Jurnal Akuntansi Universitas
Jember. Available at http://portalgaruda.org (diakses pada 13 September
2015).
Hadi, S. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Ekonisia.
Harsha, Tary P. 2014. Survey Tentang Minat Mahasiswa Akuntansi dalam
Memilih Konsentrasi Akuntansi Syariah di Universitas Brawijaya. Artikel
Jurnal. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Brawijaya. Available at
http://jimfeb.ub.ac.id (diakses pada 13 September 2015).
Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi revisi. Jakarta: Salemba
Empat.
Mulyani, S. 2011. Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Aktivitas Bisnis,
Tujuan, Karakteristik, dan Pengguna Informasi Akuntansi Syariah (Studi
Empiris pada Mahasiswa Akuntansi di Karesidenan Pati). Jurnal Dinamika
Ekonomi dan Bisnis. Vol. 8 No. 1 2011: 29-45. Available at www.ejournal-
unisnu.com (diakses pada 13 September 2015).
Nurhayati, S., dan Wasilah. 2008. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Nurhayati, S., dan Wasilah. 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia. Edisi 4.
Jakarta: Salemba Empat.
Pratiwi, R. 2015. Pemahaman Mahasiswa Non Muslim terhadap Akuntansi
Syariah (Studi Kasus di STIE Multi Data Palembang Jurusan Akuntansi).
Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 5 No. 1 September 2015: 56-63. Available at
http://forbiswira.stie-mdp.ac.id (diakses pada 13 September 2015).
Riwidikdo, H. 2009. Statistik Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia.
31
Saputro, S. 2014. Industri Syariah dalam Membuka Peluang Kerja. MedanBisnis.
08 Mei 2014. Tersedia www.medanbisnisdaily.com (diakses tanggal 9
November 2015).
Siregar, E., dan Nara, H. 2007. Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta.
Universitas Negeri Jakarta.
Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Cetakan keenam. Bandung:
Alfabeta.
Sulverius, S. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.
Wiroso. 2011. Akuntansi Transaksi Syariah. Cetakan Mei 2011. Jakarta: Ikatan
Akuntan Indonesia.
Wiyono, S dan Maulamin, T. 2012. Memahami Akuntansi Syariah di Indonesia.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
______. 2014. Rekrutmen calon pegawai negeri sipil di Lingkungan keuangan
tahun anggaran 2014. Available at http://rekrutmen.depkeu.go.id (diakses
tanggal 17 Juni 2016).
32
KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. NIM :
3. Agama : ( ) Muslim ( ) Non Muslim
4. IPK : ( ) <3,00 ( ) ≥3,00
5. Angkatan :
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Baca setiap pertanyaan dengan teliti
2. Berilah tanda check ( ) pada alternatif jawaban yang telah tersedia
sesuai dengan kondisi yang menurut anda benar
3. Keterangan alternatif jawaban
Benar = B
Salah = S
A. Pemahaman terhadap Istilah-istilah dalam Akuntansi Syariah
No Pernyataan Alternatif Jawaban
B S
1 Akad adalah perjanjian/ kontrak
2 Ijab adalah penerimaan
3 Qabul adalah penyerahan
4 Al-bay adalah jual-beli
5 Nisbah adalah bagi hasil
6 Shani’ adalah penjual
7 Gharar adalah ketidakpastian transaksi
8 Shigat adalah pernyataan
9 Riba adalah bunga
10 Ta’alluq adalah penjualan bersyarat
B. Pemahaman terhadap Pengertian Akuntansi Syariah
No Pernyataan Alternatif Jawaban
B S
1 Akuntansi Syariah dapat dijelaskan
melalui dua kata yaitu akuntansi dan
syariah
2 Akuntansi adalah proses identifikasi,
pengukuran dan pengkomunikasian
informasi ekonomi untuk pertimbangan
pengambilan keputusan oleh pengguna
informasi
3 Syariah adalah ketentuan hukum dalam
Islam untuk mengatur segala aktivitas
33
manusia yang berisi perintah dan
larangan yang telah ditetapkan Allah
4 Akuntansi Syariah adalah sebuah proses
akuntansi yang menyediakan informasi
yang tepat bagi para pengguna informasi
(stakeholders) untuk memastikan
perusahaan akan beroperasi sesuai
prinsip syariah Islam dan bisa memenuhi
tujuan sosial ekonomi
5 Akuntansi Syariah berhubungan dengan
pengakuan, pengukuran, pencatatan
transaksi, pengungkapan hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya yang tidak
sesuai dengan ketentuan hukum Islam
C. Pemahaman terhadap Jenis Akad Transaksi Syariah
No Pernyataan Alternatif Jawaban
B S
1 Akad tabarru’ dan akad tijarah
merupakan akad yang terdapat dalam
transaksi syariah
2 Akad tijarah adalah jenis transaksi yang
dilakukan untuk tidak memperoleh laba
3 Akad tabarru’ bisa disebut juga dengan
transaksi nirlaba (non profit)
4 Terdapat dua bentuk akad tijarah, yaitu
natural certainly contract dan natural
uncertainly contract
5 Meminjamkan uang, meminjamkan jasa
dan memberikan sesuatu tanpa pamrih
merupakan bentuk dari akad tabarru’
D. Pemahaman terhadap Prinsip-prinsip Transaksi Syariah
No Pernyataan Alternatif Jawaban
B S
1 Terdapat lima prinsip dalam transaksi
syariah, yaitu prinsip persaudaraan,
prinsip keadilan, prinsip kemaslahatan,
prinsip keseimbangan, prinsip
universalisme
2 Prinsip transaksi syariah yang
menjunjung tinggi nilai kebersamaan
adalah prinsip persaudaraan (ukhuwah)
3 ‘Adalah bisa disebut juga dengan prinsip
34
keseimbangan
4 Prinsip universalisme (syumuliyah),
esensinya dapat dilakukan oleh semua
pihak yang berkepentingan (stakeholder)
tanpa harus membedakan suku, agama,
ras, dan golongan
5 Prinsip kemaslahatan harus memenuhi
dua unsur yaitu patuh terhadap ketentuan
syariah (halal) dan bermanfaat dan
membawa kebaikan (thayib) dalam
semua aspek
E. Pemahaman terhadap Karakteristik Transaksi Syariah
No Pernyataan Alternatif Jawaban
B S
1 Semua transaksi diperbolehkan di dalam
transaksi syariah
2 Transaksi yang diperbolehkan harus
berkarakteristik tidak mengandung unsur
riba, zalim, haram, masyir (bersikap
spekulatif)
3 Perjudian, suap-menyuap, dan penipuan
dilarang dalam transaksi syariah
4 Karakteristik transaksi syariah harus
berdasarkan prinsip saling paham dan
saling rida
5 Menganut nilai waktu dari uang (time
value of money) diperbolehkan dalam
karakteristik transaksi syariah
35
Uji Validitas Lampiran 2
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
P1
Pearson Correlation 1 -,149 ,365* ,388
* ,299 ,253 ,599
** ,135 ,088 ,067 ,299
Sig. (2-tailed) ,432 ,047 ,034 ,109 ,177 ,000 ,477 ,645 ,723 ,109
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2
Pearson Correlation -,149 1 ,181 ,079 ,134 ,000 ,079 ,302 ,850** ,201 ,134
Sig. (2-tailed) ,432 ,337 ,679 ,481 1,000 ,679 ,105 ,000 ,287 ,481
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3
Pearson Correlation ,365* ,181 1 ,354 ,600
** ,144 ,515
** ,277 ,280 ,492
** ,600
**
Sig. (2-tailed) ,047 ,337 ,055 ,000 ,447 ,004 ,138 ,134 ,006 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4
Pearson Correlation ,388* ,079 ,354 1 ,432
* ,446
* ,441
* ,202 ,247 ,333 ,432
*
Sig. (2-tailed) ,034 ,679 ,055 ,017 ,014 ,015 ,284 ,188 ,072 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5
Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432
* 1 ,189 ,432
* ,494
** ,223 ,413
* 1,000
**
Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6
Pearson Correlation ,253 ,000 ,144 ,446* ,189 1 ,279 -,107 ,139 ,267 ,189
Sig. (2-tailed) ,177 1,000 ,447 ,014 ,317 ,136 ,575 ,465 ,155 ,317
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson Correlation ,599** ,079 ,515
** ,441
* ,432
* ,279 1 -,154 ,015 ,154 ,432
*
36
Sig. (2-tailed) ,000 ,679 ,004 ,015 ,017 ,136 ,415 ,935 ,415 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8
Pearson Correlation ,135 ,302 ,277 ,202 ,494** -,107 -,154 1 ,429
* ,364
* ,494
**
Sig. (2-tailed) ,477 ,105 ,138 ,284 ,006 ,575 ,415 ,018 ,048 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9
Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429
* 1 ,237 ,223
Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,208 ,237
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10
Pearson Correlation ,067 ,201 ,492** ,333 ,413
* ,267 ,154 ,364
* ,237 1 ,413
*
Sig. (2-tailed) ,723 ,287 ,006 ,072 ,023 ,155 ,415 ,048 ,208 ,023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P11
Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432
* 1,000
** ,189 ,432
* ,494
** ,223 ,413
* 1
Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,000 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P12
Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432
* 1,000
** ,189 ,432
* ,494
** ,223 ,413
* 1,000
**
Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,000 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P13
Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429
* 1,000
** ,237 ,223
Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,000 ,208 ,237
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P14
Pearson Correlation 1,000** -,149 ,365
* ,388
* ,299 ,253 ,599
** ,135 ,088 ,067 ,299
Sig. (2-tailed) ,000 ,432 ,047 ,034 ,109 ,177 ,000 ,477 ,645 ,723 ,109
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15 Pearson Correlation ,135 ,302 ,277 ,202 ,494** -,107 -,154 1,000
** ,429
* ,364
* ,494
**
37
Sig. (2-tailed) ,477 ,105 ,138 ,284 ,006 ,575 ,415 ,000 ,018 ,048 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P16
Pearson Correlation -,035 ,342 ,193 ,068 ,432* -,223 -,118 ,915
** ,247 ,333 ,432
*
Sig. (2-tailed) ,853 ,065 ,307 ,720 ,017 ,236 ,535 ,000 ,188 ,072 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P17
Pearson Correlation ,000 ,181 ,167 ,032 ,327 -,144 ,032 ,431* ,080 ,492
** ,327
Sig. (2-tailed) 1,000 ,337 ,379 ,866 ,077 ,447 ,866 ,017 ,674 ,006 ,077
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P18
Pearson Correlation ,126 ,236 ,144 ,056 ,236 ,200 ,223 ,267 ,069 ,533** ,236
Sig. (2-tailed) ,505 ,210 ,447 ,770 ,209 ,289 ,236 ,155 ,716 ,002 ,209
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P19
Pearson Correlation ,040 -,149 ,183 -,035 -,060 ,063 -,035 -,270 -,175 ,067 -,060
Sig. (2-tailed) ,834 ,432 ,334 ,853 ,754 ,740 ,853 ,150 ,354 ,723 ,754
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P20
Pearson Correlation ,293 ,218 ,238 ,189 ,321 ,309 ,189 ,395* ,257 ,592
** ,321
Sig. (2-tailed) ,116 ,247 ,206 ,317 ,084 ,097 ,317 ,031 ,171 ,001 ,084
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P21
Pearson Correlation ,293 ,218 ,238 ,189 ,321 ,309 ,189 ,395* ,257 ,592
** ,321
Sig. (2-tailed) ,116 ,247 ,206 ,317 ,084 ,097 ,317 ,031 ,171 ,001 ,084
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P22
Pearson Correlation -,030 ,381* ,247 ,154 ,396
* -,048 ,154 ,385
* ,251 ,527
** ,396
*
Sig. (2-tailed) ,875 ,038 ,188 ,417 ,031 ,803 ,417 ,035 ,182 ,003 ,031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P23 Pearson Correlation -,089 -,111 ,136 -,079 ,000 ,000 -,079 -,151 ,000 ,151 ,000
38
Sig. (2-tailed) ,638 ,559 ,473 ,679 1,000 1,000 ,679 ,426 1,000 ,426 1,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P24
Pearson Correlation .a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P25
Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429
* 1,000
** ,237 ,223
Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,000 ,208 ,237
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P26
Pearson Correlation ,299 ,134 ,600** ,432
* 1,000
** ,189 ,432
* ,494
** ,223 ,413
* 1,000
**
Sig. (2-tailed) ,109 ,481 ,000 ,017 ,000 ,317 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P27
Pearson Correlation ,599** ,079 ,515
** ,441
* ,432
* ,279 1,000
** -,154 ,015 ,154 ,432
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,679 ,004 ,015 ,017 ,136 ,000 ,415 ,935 ,415 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P28
Pearson Correlation ,135 ,302 ,277 ,202 ,494** -,107 -,154 1,000
** ,429
* ,364
* ,494
**
Sig. (2-tailed) ,477 ,105 ,138 ,284 ,006 ,575 ,415 ,000 ,018 ,048 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P29
Pearson Correlation ,088 ,850** ,280 ,247 ,223 ,139 ,015 ,429
* 1,000
** ,237 ,223
Sig. (2-tailed) ,645 ,000 ,134 ,188 ,237 ,465 ,935 ,018 ,000 ,208 ,237
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P30
Pearson Correlation ,067 ,201 ,492** ,333 ,413
* ,267 ,154 ,364
* ,237 1,000
** ,413
*
Sig. (2-tailed) ,723 ,287 ,006 ,072 ,023 ,155 ,415 ,048 ,208 ,000 ,023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,420* ,436
* ,662
** ,511
** ,789
** ,294 ,431
* ,660
** ,536
** ,697
** ,789
**
39
Sig. (2-tailed) ,021 ,016 ,000 ,004 ,000 ,114 ,017 ,000 ,002 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21
P1
Pearson Correlation ,299 ,088 1,000** ,135 -,035 ,000 ,126 ,040 ,293 ,293
Sig. (2-tailed) ,109 ,645 ,000 ,477 ,853 1,000 ,505 ,834 ,116 ,116
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2
Pearson Correlation ,134 ,850** -,149 ,302 ,342 ,181 ,236 -,149 ,218 ,218
Sig. (2-tailed) ,481 ,000 ,432 ,105 ,065 ,337 ,210 ,432 ,247 ,247
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3
Pearson Correlation ,600** ,280 ,365
* ,277 ,193 ,167 ,144 ,183 ,238 ,238
Sig. (2-tailed) ,000 ,134 ,047 ,138 ,307 ,379 ,447 ,334 ,206 ,206
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4
Pearson Correlation ,432* ,247 ,388
* ,202 ,068 ,032 ,056 -,035 ,189 ,189
Sig. (2-tailed) ,017 ,188 ,034 ,284 ,720 ,866 ,770 ,853 ,317 ,317
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5
Pearson Correlation 1,000** ,223 ,299 ,494
** ,432
* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321
Sig. (2-tailed) ,000 ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
40
P6
Pearson Correlation ,189 ,139 ,253 -,107 -,223 -,144 ,200 ,063 ,309 ,309
Sig. (2-tailed) ,317 ,465 ,177 ,575 ,236 ,447 ,289 ,740 ,097 ,097
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7
Pearson Correlation ,432* ,015 ,599
** -,154 -,118 ,032 ,223 -,035 ,189 ,189
Sig. (2-tailed) ,017 ,935 ,000 ,415 ,535 ,866 ,236 ,853 ,317 ,317
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8
Pearson Correlation ,494** ,429
* ,135 1,000
** ,915
** ,431
* ,267 -,270 ,395
* ,395
*
Sig. (2-tailed) ,006 ,018 ,477 ,000 ,000 ,017 ,155 ,150 ,031 ,031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9
Pearson Correlation ,223 1,000** ,088 ,429
* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257
Sig. (2-tailed) ,237 ,000 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10
Pearson Correlation ,413* ,237 ,067 ,364
* ,333 ,492
** ,533
** ,067 ,592
** ,592
**
Sig. (2-tailed) ,023 ,208 ,723 ,048 ,072 ,006 ,002 ,723 ,001 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P11
Pearson Correlation 1,000** ,223 ,299 ,494
** ,432
* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321
Sig. (2-tailed) ,000 ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P12
Pearson Correlation 1 ,223 ,299 ,494** ,432
* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321
Sig. (2-tailed) ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P13
Pearson Correlation ,223 1 ,088 ,429* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257
Sig. (2-tailed) ,237 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
41
P14
Pearson Correlation ,299 ,088 1 ,135 -,035 ,000 ,126 ,040 ,293 ,293
Sig. (2-tailed) ,109 ,645 ,477 ,853 1,000 ,505 ,834 ,116 ,116
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15
Pearson Correlation ,494** ,429
* ,135 1 ,915
** ,431
* ,267 -,270 ,395
* ,395
*
Sig. (2-tailed) ,006 ,018 ,477 ,000 ,017 ,155 ,150 ,031 ,031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P16
Pearson Correlation ,432* ,247 -,035 ,915
** 1 ,515
** ,390
* -,247 ,361
* ,361
*
Sig. (2-tailed) ,017 ,188 ,853 ,000 ,004 ,033 ,189 ,050 ,050
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P17
Pearson Correlation ,327 ,080 ,000 ,431* ,515
** 1 ,289 -,183 ,238 ,238
Sig. (2-tailed) ,077 ,674 1,000 ,017 ,004 ,122 ,334 ,206 ,206
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P18
Pearson Correlation ,236 ,069 ,126 ,267 ,390* ,289 1 -,063 ,926
** ,926
**
Sig. (2-tailed) ,209 ,716 ,505 ,155 ,033 ,122 ,740 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P19
Pearson Correlation -,060 -,175 ,040 -,270 -,247 -,183 -,063 1 -,098 -,098
Sig. (2-tailed) ,754 ,354 ,834 ,150 ,189 ,334 ,740 ,608 ,608
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P20
Pearson Correlation ,321 ,257 ,293 ,395* ,361
* ,238 ,926
** -,098 1 1,000
**
Sig. (2-tailed) ,084 ,171 ,116 ,031 ,050 ,206 ,000 ,608 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P21
Pearson Correlation ,321 ,257 ,293 ,395* ,361
* ,238 ,926
** -,098 1,000
** 1
Sig. (2-tailed) ,084 ,171 ,116 ,031 ,050 ,206 ,000 ,608 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
42
P22
Pearson Correlation ,396* ,251 -,030 ,385
* ,472
** ,934
** ,333 -,211 ,279 ,279
Sig. (2-tailed) ,031 ,182 ,875 ,035 ,008 ,000 ,072 ,264 ,136 ,136
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P23
Pearson Correlation ,000 ,000 -,089 -,151 -,236 ,136 -,141 ,089 -,073 -,073
Sig. (2-tailed) 1,000 1,000 ,638 ,426 ,208 ,473 ,456 ,638 ,702 ,702
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P24
Pearson Correlation .a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P25
Pearson Correlation ,223 1,000** ,088 ,429
* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257
Sig. (2-tailed) ,237 ,000 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P26
Pearson Correlation 1,000** ,223 ,299 ,494
** ,432
* ,327 ,236 -,060 ,321 ,321
Sig. (2-tailed) ,000 ,237 ,109 ,006 ,017 ,077 ,209 ,754 ,084 ,084
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P27
Pearson Correlation ,432* ,015 ,599
** -,154 -,118 ,032 ,223 -,035 ,189 ,189
Sig. (2-tailed) ,017 ,935 ,000 ,415 ,535 ,866 ,236 ,853 ,317 ,317
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P28
Pearson Correlation ,494** ,429
* ,135 1,000
** ,915
** ,431
* ,267 -,270 ,395
* ,395
*
Sig. (2-tailed) ,006 ,018 ,477 ,000 ,000 ,017 ,155 ,150 ,031 ,031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P29
Pearson Correlation ,223 1,000** ,088 ,429
* ,247 ,080 ,069 -,175 ,257 ,257
Sig. (2-tailed) ,237 ,000 ,645 ,018 ,188 ,674 ,716 ,354 ,171 ,171
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
43
P30
Pearson Correlation ,413* ,237 ,067 ,364
* ,333 ,492
** ,533
** ,067 ,592
** ,592
**
Sig. (2-tailed) ,023 ,208 ,723 ,048 ,072 ,006 ,002 ,723 ,001 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total
Pearson Correlation ,789** ,536
** ,420
* ,660
** ,568
** ,494
** ,527
** -,087 ,655
** ,655
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,021 ,000 ,001 ,006 ,003 ,649 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 Total
P1
Pearson Correlation -,030 -,089 .a ,088 ,299 ,599
** ,135 ,088 ,067 ,420
*
Sig. (2-tailed) ,875 ,638 . ,645 ,109 ,000 ,477 ,645 ,723 ,021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2
Pearson Correlation ,381* -,111 .
a ,850
** ,134 ,079 ,302 ,850
** ,201 ,436
*
Sig. (2-tailed) ,038 ,559 . ,000 ,481 ,679 ,105 ,000 ,287 ,016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3
Pearson Correlation ,247 ,136 .a ,280 ,600
** ,515
** ,277 ,280 ,492
** ,662
**
Sig. (2-tailed) ,188 ,473 . ,134 ,000 ,004 ,138 ,134 ,006 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4
Pearson Correlation ,154 -,079 .a ,247 ,432
* ,441
* ,202 ,247 ,333 ,511
**
Sig. (2-tailed) ,417 ,679 . ,188 ,017 ,015 ,284 ,188 ,072 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
44
P5
Pearson Correlation ,396* ,000 .
a ,223 1,000
** ,432
* ,494
** ,223 ,413
* ,789
**
Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,000 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6
Pearson Correlation -,048 ,000 .a ,139 ,189 ,279 -,107 ,139 ,267 ,294
Sig. (2-tailed) ,803 1,000 . ,465 ,317 ,136 ,575 ,465 ,155 ,114
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7
Pearson Correlation ,154 -,079 .a ,015 ,432
* 1,000
** -,154 ,015 ,154 ,431
*
Sig. (2-tailed) ,417 ,679 . ,935 ,017 ,000 ,415 ,935 ,415 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8
Pearson Correlation ,385* -,151 .
a ,429
* ,494
** -,154 1,000
** ,429
* ,364
* ,660
**
Sig. (2-tailed) ,035 ,426 . ,018 ,006 ,415 ,000 ,018 ,048 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9
Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1,000
** ,223 ,015 ,429
* 1,000
** ,237 ,536
**
Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,000 ,237 ,935 ,018 ,000 ,208 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10
Pearson Correlation ,527** ,151 .
a ,237 ,413
* ,154 ,364
* ,237 1,000
** ,697
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,426 . ,208 ,023 ,415 ,048 ,208 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P11
Pearson Correlation ,396* ,000 .
a ,223 1,000
** ,432
* ,494
** ,223 ,413
* ,789
**
Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,000 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P12
Pearson Correlation ,396* ,000 .
a ,223 1,000
** ,432
* ,494
** ,223 ,413
* ,789
**
Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,000 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
45
P13
Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1,000
** ,223 ,015 ,429
* 1,000
** ,237 ,536
**
Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,000 ,237 ,935 ,018 ,000 ,208 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P14
Pearson Correlation -,030 -,089 .a ,088 ,299 ,599
** ,135 ,088 ,067 ,420
*
Sig. (2-tailed) ,875 ,638 . ,645 ,109 ,000 ,477 ,645 ,723 ,021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15
Pearson Correlation ,385* -,151 .
a ,429
* ,494
** -,154 1,000
** ,429
* ,364
* ,660
**
Sig. (2-tailed) ,035 ,426 . ,018 ,006 ,415 ,000 ,018 ,048 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P16
Pearson Correlation ,472** -,236 .
a ,247 ,432
* -,118 ,915
** ,247 ,333 ,568
**
Sig. (2-tailed) ,008 ,208 . ,188 ,017 ,535 ,000 ,188 ,072 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P17
Pearson Correlation ,934** ,136 .
a ,080 ,327 ,032 ,431
* ,080 ,492
** ,494
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,473 . ,674 ,077 ,866 ,017 ,674 ,006 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P18
Pearson Correlation ,333 -,141 .a ,069 ,236 ,223 ,267 ,069 ,533
** ,527
**
Sig. (2-tailed) ,072 ,456 . ,716 ,209 ,236 ,155 ,716 ,002 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P19
Pearson Correlation -,211 ,089 .a -,175 -,060 -,035 -,270 -,175 ,067 -,087
Sig. (2-tailed) ,264 ,638 . ,354 ,754 ,853 ,150 ,354 ,723 ,649
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P20
Pearson Correlation ,279 -,073 .a ,257 ,321 ,189 ,395
* ,257 ,592
** ,655
**
Sig. (2-tailed) ,136 ,702 . ,171 ,084 ,317 ,031 ,171 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
46
P21
Pearson Correlation ,279 -,073 .a ,257 ,321 ,189 ,395
* ,257 ,592
** ,655
**
Sig. (2-tailed) ,136 ,702 . ,171 ,084 ,317 ,031 ,171 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P22
Pearson Correlation 1 ,067 .a ,251 ,396
* ,154 ,385
* ,251 ,527
** ,583
**
Sig. (2-tailed) ,724 . ,182 ,031 ,417 ,035 ,182 ,003 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P23
Pearson Correlation ,067 1 .a ,000 ,000 -,079 -,151 ,000 ,151 ,029
Sig. (2-tailed) ,724 . 1,000 1,000 ,679 ,426 1,000 ,426 ,879
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P24
Pearson Correlation .a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . .
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P25
Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1 ,223 ,015 ,429
* 1,000
** ,237 ,536
**
Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,237 ,935 ,018 ,000 ,208 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P26
Pearson Correlation ,396* ,000 .
a ,223 1 ,432
* ,494
** ,223 ,413
* ,789
**
Sig. (2-tailed) ,031 1,000 . ,237 ,017 ,006 ,237 ,023 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P27
Pearson Correlation ,154 -,079 .a ,015 ,432
* 1 -,154 ,015 ,154 ,431
*
Sig. (2-tailed) ,417 ,679 . ,935 ,017 ,415 ,935 ,415 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P28
Pearson Correlation ,385* -,151 .
a ,429
* ,494
** -,154 1 ,429
* ,364
* ,660
**
Sig. (2-tailed) ,035 ,426 . ,018 ,006 ,415 ,018 ,048 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
47
P29
Pearson Correlation ,251 ,000 .a 1,000
** ,223 ,015 ,429
* 1 ,237 ,536
**
Sig. (2-tailed) ,182 1,000 . ,000 ,237 ,935 ,018 ,208 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P30
Pearson Correlation ,527** ,151 .
a ,237 ,413
* ,154 ,364
* ,237 1 ,697
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,426 . ,208 ,023 ,415 ,048 ,208 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total
Pearson Correlation ,583** ,029 .
a ,536
** ,789
** ,431
* ,660
** ,536
** ,697
** 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,879 . ,002 ,000 ,017 ,000 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
c. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
48
Uji Reliabilitas Lampiran 3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.929 27
Reliability Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 16.8333 46.006 .364 .929
P2 16.7667 46.185 .421 .928
P3 17.0667 43.857 .594 .926
P4 16.9000 45.266 .444 .928
P5 17.1333 42.740 .757 .923
P7 16.9000 45.679 .371 .929
P8 16.9333 43.857 .665 .925
P9 16.8000 45.545 .505 .927
P10 17.4000 44.041 .633 .925
P11 17.1333 42.740 .757 .923
P12 17.1333 42.740 .757 .923
P13 16.8000 45.545 .505 .927
P14 16.8333 46.006 .364 .929
P15 16.9333 43.857 .665 .925
P16 16.9000 44.507 .580 .926
P17 17.0667 44.754 .453 .928
P18 17.3333 44.713 .480 .928
P20 17.3667 44.033 .610 .926
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
49
P21 17.3667 44.033 .610 .926
P22 17.1000 44.093 .549 .927
P24 16.6667 48.023 .000 .931
P25 16.8000 45.545 .505 .927
P26 17.1333 42.740 .757 .923
P27 16.9000 45.679 .371 .929
P28 16.9333 43.857 .665 .925
P29 16.8000 45.545 .505 .927
P30 17.4000 44.041 .633 .925
Uji Normalitas Lampiran 4
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syariah
65 100,0% 0 ,0% 65 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Pemahaman
Mahasiswa
Akuntansi terhadap
Mata Kuliah
Akuntansi Syariah
Mean 19,7077 ,30832
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 19,0918
Upper Bound 20,3236
5% Trimmed Mean 19,7821
Median 20,0000
Variance 6,179
Std. Deviation 2,48573
Minimum 12,00
Maximum 25,00
Range 13,00
Interquartile Range 3,00
Skewness -,454 ,297
Kurtosis ,777 ,586
50
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syariah
,162 65 ,000 ,960 65 ,035
a. Lilliefors Significance Correction
Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Mata Kuliah Akuntansi Syariah
51
Mann-Whitney U Test Lampiran 5
Test Statisticsa
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syariah
Mann-Whitney U 424,000
Wilcoxon W 1285,000
Z -,941
Asymp. Sig. (2-tailed) ,347
a. Grouping Variable: agama
Ranks
Latar Belakang
Agama N Mean Rank Sum of Ranks
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syariah
Muslim 24 35,83 860,00
non_Muslim 41 31,34 1285,00
Total 65
Test Statisticsa
Istilah
Akuntansi
Syariah
Pengertian
Akuntansi
Syariah
Jenis Akad
Transaksi
Syariah
Prinsip
Transaksi
Syariah
Karakteristik
Treansaksi
Syariah
Mann-Whitney U 369,000 365,500 403,500 482,000 475,500
Wilcoxon W 1230,000 665,500 1264,500 782,000 1336,500
Z -1,710 -1,816 -1,298 -,149 -,247
Asymp. Sig. (2-tailed) ,087 ,069 ,194 ,882 ,805
a. Grouping Variable: agama
Ranks
agama N Mean Rank Sum of Ranks
Istilah Akuntansi
Syariah
Muslim 24 38,13 915,00
non_Muslim 41 30,00 1230,00
Total 65
Pengertian
Akuntansi Syariah
Muslim 24 27,73 665,50
non_Muslim 41 36,09 1479,50
Total 65
52
Jenis Akad
Transaksi Syariah
Muslim 24 36,69 880,50
non_Muslim 41 30,84 1264,50
Total 65
Prinsip Transaksi
Syariah
Muslim 24 32,58 782,00
non_Muslim 41 33,24 1363,00
Total 65
Karakteristik
Treansaksi Syariah
Muslim 24 33,69 808,50
non_Muslim 41 32,60 1336,50
Total 65
Test Statisticsa
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syariah
Mann-Whitney U 172,500
Wilcoxon W 523,500
Z -4,558
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: ipk
Ranks
ipk N Mean Rank Sum of Ranks
Pemahaman Mahasiswa
Akuntansi terhadap Mata
Kuliah Akuntansi Syariah
<3,00 26 20,13 523,50
>3,00 39 41,58 1621,50
Total 65
Test Statisticsa
Istilah
Akuntansi
Syariah
Pengertian
Akuntansi
Syariah
Jenis Akad
Transaksi
Syariah
Prinsip
Transaksi
Syariah
Karakteristik
Treansaksi
Syariah
Mann-Whitney U 340,500 346,500 487,000 394,000 205,500
Wilcoxon W 691,500 697,500 1267,000 745,000 556,500
Z -2,281 -2,269 -,289 -1,771 -4,308
Asymp. Sig. (2-tailed) ,023 ,023 ,773 ,077 ,000
a. Grouping Variable: ipk
53
Test Statisticsa
Istilah
Akuntansi
Syariah
Pengertian
Akuntansi
Syariah
Jenis Akad
Transaksi
Syariah
Prinsip
Transaksi
Syariah
Karakteristik
Treansaksi
Syariah
Mann-Whitney U 340,500 346,500 487,000 394,000 205,500
Wilcoxon W 691,500 697,500 1267,000 745,000 556,500
Z -2,281 -2,269 -,289 -1,771 -4,308
Asymp. Sig. (2-tailed) ,023 ,023 ,773 ,077 ,000
Ranks
IPK N Mean Rank Sum of Ranks
Istilah Akuntansi
Syariah
<3,00 26 26,60 691,50
>3,00 39 37,27 1453,50
Total 65
Pengertian
Akuntansi Syariah
<3,00 26 26,83 697,50
>3,00 39 37,12 1447,50
Total 65
Jenis Akad
Transaksi Syariah
<3,00 26 33,77 878,00
>3,00 39 32,49 1267,00
Total 65
Prinsip Transaksi
Syariah
<3,00 26 28,65 745,00
>3,00 39 35,90 1400,00
Total 65
Karakteristik
Treansaksi Syariah
<3,00 26 21,40 556,50
>3,00 39 40,73 1588,50
Total 65
54
DAFTAR SKOR PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP MATA KULIAH AKUNTANSI SYARIAH
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
65 RESPONDEN
Daftar Pertanyaan dan Tanggapan Responden NO 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 24 25 P6 27 28 29 30 TOTAL AGAMA IPK
1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2
2 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2
3 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 2 2
4 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 2 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 1 2
6 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 24 2 2
8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 1 2
9 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 2 2
10 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 1 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 2
12 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 20 1 2
14 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2
15 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 18 2 1
16 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 20 2 2
17 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2
18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 2
19 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 1 2
20 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 2
21 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 1
Lampiran 6
55
22 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 2 2
23 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2 2
24 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 14 2 1
25 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 2 1
26 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 18 2 1
27 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 2 1
28 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2 2
29 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 1
30 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 17 2 1
31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 20 1 2
32 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 1 2
33 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 1 1
34 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 2
35 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 1
36 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 1
38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 24 2 2
39 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2
40 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 1 1
41 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 2
42 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 15 1 1
43 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 19 2 1
44 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 16 2 1
45 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 2 2
46 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 20 2 2
47 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 17 2 1
48 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 21 1 1
49 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 17 2 1
50 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 1 1
56
51 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 19 1 1
52 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 17 2 2
53 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 2 2
54 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 17 2 2
55 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 20 2 2
56 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 1 2
57 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 1 2
58 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 2 1
59 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 12 1 1
60 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 19 1 1
61 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 19 2 2
62 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 2 1
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 2 2
64 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2 2
65 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 1 2
Keterangan Jumlah
Latar Belakang
Agama
1 = Muslim 24
2 = non-Muslim 41
IPK 1 = ≥3,00 39
2 = <3,00 26