PEMAHAMAN KONSEP DAN ANALISIS KESALAHAN ...konsep mahasiswa dalam mengerjakan soal (a) penjumlahan...

303
PEMAHAMAN KONSEP DAN ANALISIS KESALAHAN MENGENAI MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BERSUSUN BILANGAN BULAT POSITIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA ASAL KABUPATEN MAPPI ANGKATAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh : Yosmi Rambu Kabida Lawi 161414090 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PEMAHAMAN KONSEP DAN ANALISIS KESALAHAN ...konsep mahasiswa dalam mengerjakan soal (a) penjumlahan...

  • PEMAHAMAN KONSEP DAN ANALISIS KESALAHAN MENGENAI

    MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BERSUSUN

    BILANGAN BULAT POSITIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

    SANATA DHARMA ASAL KABUPATEN MAPPI ANGKATAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun Oleh :

    Yosmi Rambu Kabida Lawi

    161414090

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PEMAHAMAN KONSEP DAN ANALISIS KESALAHAN MENGENAI

    MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BERSUSUN

    BILANGAN BULAT POSITIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS

    SANATA DHARMA ASAL KABUPATEN MAPPI ANGKATAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun Oleh :

    Yosmi Rambu Kabida Lawi

    161414090

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,

    sebab Ia yang memelihara kamu.

    (I Petrus 5 : 7)

    Skripsi ini aku persembahkan untuk:

    Tuhan Yesus Kristus, keluargaku, sahabatku, temanku dan

    semua orang yang kukasihi.

    Terima kasih atas segala doa dan dukungan yang senantiasa

    menyertaiku.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Yosmi Rambu Kabida Lawi, 2020. Pemahaman Konsep dan Analisis Kesalahan

    Mengenai Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bersusun Bilangan Bulat Positif

    pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Asal Kabupaten Mappi Angkatan

    2019/2020. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan

    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

    Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pemahaman mahasiswa Universitas Sanata Dharma asal Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 tentang konsep

    materi penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif dalam mengerjakan

    soal, (2) mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa Universitas Sanata

    Dharma asal Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 dalam menyelesaikan soal mengenai materi penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif, dan (3) mengetahui

    faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa Universitas Sanata Dharma asal Kabupaten

    Mappi Angkatan 2019/2020 melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal mengenai materi penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu seluruh mahasiswa matrikulasi Universitas Sanata Dharma asal Kabupaten Mappi

    Tahun 2019 yang berjumlah 95 mahasiswa. Data penelitian yang digunakan adalah data

    observasi, tes tertulis, dan data wawancara. Faktor penyebab kesalahan diperoleh dari

    hasil wawancara dengan subjek. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan dengan mengidentifikasi jenis kesalahan pada jawaban subjek

    mengerjakan tes materi penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif.

    Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Berkaitan dengan pemahaman

    konsep mahasiswa dalam mengerjakan soal (a) penjumlahan bersusun bilangan bulat

    positif, sebanyak 80% dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan bulat positif menggunakan cara bersusun secara sistematis dan benar, sebanyak 6% mahasiswa dapat

    menentukan hasil penjumlahan bilangan bulat positif dengan benar tanpa langkah

    penyelesaian, dan sisanya salah dalam menjawab soal, (b) Untuk soal pengurangan

    bersusun bilangan bulat positif, terdapat 45% mahasiswa dapat menentukan hasil pengurangan bilangan bulat positif menggunakan cara bersusun secara sistematis dan

    benar, sebanyak 3.5% mahasiswa dapat menentukan hasil pengurangan bilangan bulat

    positif dengan benar tanpa langkah penyelesaian. (2) Berkaitan dengan jenis kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa saat mengerjakan soal, (a) penjumlahan bersusun

    bilangan bulat positif, terdapat 3.5% mahasiswa melakukan kesalahan membaca, 0.75%

    melakukan kesalahan transformasi, dan 10% melakukan kesalahan keterampilan proses.

    (b) Untuk soal pengurangan bersusun bilangan bulat positif, terdapat 4.5% mahasiswa melakukan kesalahan membaca, 1.5% melakukan kesalahan transformasi, dan 39%

    melakukan kesalahan keterampilan proses. (3) Faktor-faktor penyebab mahasiswa

    melakukan kesalahan saat mengerjakan soal adalah(a) kurangnya pemahaman atas materi yang dipelajari, (b) lupa konsep, (c) kurangnya penguasaan bahasa matematika, (d)

    terburu-buru, (e) kurangnya ketelitian, dan (f) kurangnya konsentrasi.

    Kata Kunci : Pemahaman Konsep, Analisis Kesalahan, penjumlahan dan pengurangan

    bersusun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    Yosmi Rambu Kabida Lawi, 2020. Understanding of Concepts and Analysis of Errors

    Regarding the Compiled Summing and Subtraction Material in Positive Integers

    Numbers for Students of Sanata Dharma University from Mappi Regency Batch

    2019/2020. Thesis. Mathematics Education Study Program, Mathematics Education

    and Natural Science Department. The Faculty of Teacher Training and Education,

    Sanata Dharma University.

    This study aims to: (1) find out the understanding of Sanata Dharma University students from Mappi Regency Batch 2019/2020 about the concept of adding and

    subtracting positive integer numbers in working on the questions, (2) find out the types of

    errors made by the students of Sanata Dharma University from Mappi Regency for Batch

    2019/2020 in solving questions about the material of compiled adding and subtracting positive integer numbers, and (3) find out the factors that caused the students of Sanata

    Dharma University from Mappi Regency Batch 2019/2020 make mistakes in solving

    questions about the material of compiled addition and subtraction of positive integer numbers.

    The type of research used is descriptive qualitative. The research subjects were all matriculation students from Sanata Dharma University from Mappi Regency in 2019

    with a total of 95 students. The research data used were observation data, written tests,

    and interview data. Factors that cause errors were obtained from interviews with

    subjects. Analysis of the data in this study using the method of error analysis by identifying the types of errors in the answers to the subjects doing material tests of

    addition and subtraction in positive integer array.

    The results of this study are as follows. (1) In connection with understanding the

    concept of students in working on problems (a) the sum of positive integer numbers, as

    much as 80% can determine the sum of positive integers using the method of systematic and correct composition, as much as 6% of students can determine the results of adding

    positive integers by true without step completion, and the remainder wrong in answering

    questions, (b) For the problem of subtracting positive integer array, there are 45% of

    students can determine the result of positive integer reduction using systematic and correct compilation, as much as 3.5% of students can determine the result of subtraction

    positive integers correctly without the completion step. (2) Regarding the types of errors

    made by students when working on problems, (a) the sum of positive integers, there are 3.5% of students making reading errors, 0.75% making transformation errors, and 10%

    making process skill mistakes. (b) For the problem of subtracting positive integer

    numbers, there are 4.5% of students making reading errors, 1.5% making transformation

    errors, and 39% making process skill mistakes. (3) Factors that cause students to make mistakes when working on problems are (a) lack of understanding of the material being

    studied, (b) forget the concept, (c) lack of mastery of mathematical language, (d) hurry,

    (e) lack of accuracy , and (f) lack of concentration.

    Keywords : Concept Understanding, Error Analysis, Addition and Subtraction

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..... vi

    ABSTRAK ............................................................................................................ vii

    ABSTRACT ............................................................................................................ viii

    KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    A. Latar Belakan Masalah ............................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

    D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 6

    E. Batasan Istilah ............................................................................................ 7

    F. Sistematika Penulisan ................................................................................. 8

    BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 9

    A. Profil Pendidikan di Kabupaten Mappi ....................................................... 9

    B. Andragogi .................................................................................................. 11

    C. Pemahaman Konsep ................................................................................... 14

    D. Analisis Kesalahan ..................................................................................... 16

    E. Penjumlahan dan Pengurangan Besusun .................................................... 21

    F. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 28

    G. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 30

    BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 32

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 32

    B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 32

    C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................... 33

    D. Bentuk Data ............................................................................................... 34

    E. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 34

    F. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 35

    G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39

    H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ................................. 40

    BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ....................................... 42

    A. Data Penelitian ........................................................................................... 42

    B. Analisis Data Penelitian.............................................................................. 83

    BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 107

    A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 107

    B. Pembahasan ............................................................................................... 115

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 123

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 123

    B. Saran .......................................................................................................... 125

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 126

    LAMPIRAN .......................................................................................................... 128

    A. Soal Tes Mahasiswa ................................................................................... 129

    B. Hasil dan Deskripsi Pekerjaan .................................................................... 132

    C. Refleksi Tutor ............................................................................................ 278

    D. Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 291

    E. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian ...................................... 292

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Penjadwalan Waktu Penelitian................................................................ 33

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes II Kelas A, B, C dan D ............................................... 36

    Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes II Kelas C .................................................................. 37

    Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Tes II Kelas D .................................................................. 38

    Tabel 3.5 Indikator dan Pedoman Wawancara Mahasiswa Mappi........................... 38

    Tabel 4.1 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1a ..... 52

    Tabel 4.2 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1b ..... 54

    Tabel 4.3 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1c ..... 56

    Tabel 4.4 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1d ..... 57

    Tabel 4.5 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes III Kelas C Nomor 1a ....................... 60

    Tabel 4.6 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes III Kelas C Nomor 1b ....................... 61

    Tabel 4.7 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes III Kelas D Nomor 1b ....................... 63

    Tabel 4.8 Hasil Pekerjaan dan Deskripsi Tes III Kelas D Nomor 1c ....................... 66

    Tabel 4.9 Analisis Hasil Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1a .............. 84

    Tabel 4.10 Analisis Hasil Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1b ............ 86

    Tabel 4.11 Analisis Hasil Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1c ............ 89

    Tabel 4.12 Analisis Hasil Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1d ............ 91

    Tabel 4.13 Analisis Hasil Pekerjaan Tes III Kelas C Nomor 1a .............................. 94

    Tabel 4.14 Analisis Hasil Pekerjaan Tes III Kelas C Nomor 1b .............................. 95

    Tabel 4.15 Analisis Hasil Pekerjaan Tes III Kelas D Nomor 1b.............................. 96

    Tabel 4.16 Analisis Hasil Pekerjaan Tes III Kelas D Nomor 1c .............................. 98

    Tabel 5.1 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C dan D

    Nomor 1a ............................................................................................... 107

    Tabel 5.2 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C dan D

    Nomor 1b ............................................................................................... 107

    Tabel 5.3 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes III Kelas C Nomor 1a ............ 108

    Tabel 5.4 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes II Kelas D Nomor 1a ............. 108

    Tabel 5.5 Rata-rata Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Materi Penjumlahan

    Bersusun Bilangan Bulat positif ............................................................. 109

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    Tabel 5.6 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C dan D

    Nomor 1c ............................................................................................... 109

    Tabel 5.7 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C dan D

    Nomor 1d ............................................................................................... 109

    Tabel 5.8 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes III Kelas C Nomor 1b ........... 110

    Tabel 5.9 Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Tes III Kelas D Nomor 1c ........... 110

    Tabel 5.10 Rata-rata Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Materi Pengurangan

    Bersusun Bilangan Bulat positif ............................................................. 111

    Tabel 5.11 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C

    dan D Nomor 1a..................................................................................... 111

    Tabel 5.12 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C

    dan D Nomor 1b .................................................................................... 112

    Tabel 5.13 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes III Kelas C

    Nomor 1a ............................................................................................... 112

    Tabel 5.14 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes III Kelas D

    Nomor 1b ............................................................................................... 112

    Tabel 5.15 Rata-rata Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Materi

    Penjumlahan Bersusun Bilangan Bulat positif ........................................ 113

    Tabel 5.16 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C

    dan D Nomor 1c..................................................................................... 113

    Tabel 5.17 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes II Kelas A, B, C

    dan D Nomor 1d .................................................................................... 114

    Tabel 5.18 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes III Kelas C

    Nomor 1b ............................................................................................... 114

    Tabel 5.19 Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Tes III Kelas D

    Nomor 1c ............................................................................................... 114

    Tabel 5.20 Rata-rata Jenis Kesalahan yang dilakukan Mahasiswa pada Materi

    Pengurangan Bersusun Bilangan Bulat positif ........................................ 115

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Contoh Hasil Pekerjaan Mahasiswa ................................................... 3

    Gambar 2.1 Peta Papua .......................................................................................... 9

    Gambar 2.2 Peta Kabupaten Mappi ........................................................................ 10

    Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian .............................................................. 31

    Gambar 4.1 Soal Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1a, 1b, 1c dan 1d .................. 45

    Gambar 4.2 Soal Tes III Kelas C Nomor 1a dan 1b ................................................ 46

    Gambar 4.3 Soal Tes III Kelas D Nomor 1b dan 1c ................................................ 46

    Gambar 4.4 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1a

    .............................................................................................................................. 48

    Gambar 4.5 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1b

    .............................................................................................................................. 48

    Gambar 4.6 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1c

    .............................................................................................................................. 49

    Gambar 4.7 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes II Kelas A, B, C dan D Nomor 1d

    .............................................................................................................................. 49

    Gambar 4.8 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes III Kelas C Nomor 1a .................. 50

    Gambar 4.9 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes III Kelas C Nomor 1b .................. 50

    Gambar 4.10 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes III Kelas D Nomor 1b ................ 51

    Gambar 4.11 Skema Analisis Hasi Pekerjaan Tes III Kelas C Nomor 1c ................ 51

    Gambar 4.12 Hasil Pekerjaan S30 pada Tes II Nomor 1a ....................................... 68

    Gambar 4.13 Hasil Pekerjaan S32 pada Tes II Nomor 1a ....................................... 69

    Gambar 4.14 Hasil Pekerjaan S95 pada Tes II Nomor 1a ....................................... 69

    Gambar 4.15 Hasil Pekerjaan S72 pada Tes II Nomor 1b ....................................... 70

    Gambar 4.16 Hasil Pekerjaan S56 pada Tes II Nomor 1b ....................................... 71

    Gambar 4.17 Hasil Pekerjaan S78 pada Tes II Nomor 1b ....................................... 71

    Gambar 4.18 Hasil Pekerjaan S27 pada Tes II Nomor 1c ....................................... 72

    Gambar 4.19 Hasil Pekerjaan S46 pada Tes II Nomor 1c ....................................... 72

    Gambar 4.20 Hasil Pekerjaan S68 pada Tes II Nomor 1c ....................................... 73

    Gambar 4.21 Hasil Pekerjaan S56 pada Tes II Nomor 1d ....................................... 73

    Gambar 4.22 Hasil Pekerjaan S67 pada Tes II Nomor 1d ....................................... 74

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    Gambar 4.23 Hasil Pekerjaan S77 pada Tes II Nomor 1d ....................................... 74

    Gambar 4.24 Hasil Pekerjaan S52 pada Tes III Nomor 1a ...................................... 75

    Gambar 4.25 Hasil Pekerjaan S69 pada Tes III Nomor 1a ...................................... 76

    Gambar 4.26 Hasil Pekerjaan S56 pada Tes III Nomor 1b ...................................... 76

    Gambar 4.27 Hasil Pekerjaan S50 pada Tes III Nomor 1b ...................................... 76

    Gambar 4.28 Hasil Pekerjaan S66 pada Tes III Nomor 1b ...................................... 78

    Gambar 4.29 Hasil Pekerjaan S62 pada Tes III Nomor 1b ...................................... 79

    Gambar 4.30 Hasil Pekerjaan S83 pada Tes III Nomor 1b ...................................... 79

    Gambar 4.31 Hasil Pekerjaan S71 pada Tes III Nomor 1b ...................................... 80

    Gambar 4.32 Hasil Pekerjaan S79 pada Tes III Nomor 1c ...................................... 81

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan adalah salah satu aspek yang memiliki peran penting bagi

    kehidupan. Menurut Sugihartono (Irham & Wiyani, 2014 : 19), pendidikan

    merupakan usaha sadar terencana yang dilakukan oleh pendidik untuk

    mengubah tingkah laku manusia, baik secara individu maupun kelompok

    untuk mendewasakan manusia tersebut melalui proses pengajaran dan

    pelatihan. Sedangkan menurut Sri Rumini (Irham & Wiyani, 2014 : 19),

    pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, sengaja, dan bertangung

    jawab yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didiknya untuk

    mencapai tujuan ke arah yang lebih maju. Dengan demikian dapat diambil

    kesimpulan berdasarkan pernyataan keduanya bahwa pendidikan adalah

    usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik untuk mendewasakan dan

    memandirikan anak didiknya dalam mencapai tujuan ke arah yang lebih maju.

    Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

    Pendidikan Nasional dalam Bab II Pasal 3 (Depdiknas, 2003), pendidikan

    penting dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

    mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

    dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani

    dan rohani, berilmu, kreatif, mandiri serta bertanggung jawab. Hal ini juga

    diatur dalam Bab VI Bagian Kesatu mengenai Hak dan Kewajiban Warga

    Negara Pasal 5 Ayat 1 yang berbunyi : setiap warga negara mempunyai hak

    yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Namun, meskipun

    begitu masih banyak anak-anak yang belum merasakan mutu pendidikan

    yang layak di berbagai daerah, terlebih khususnya di daerah terpencil

    (Wawan, 2020).

    Salah satu daerah di Indonesia yang memperoleh mutu pendidikan

    yang masih kurang adalah Papua dan Papua Barat. Menurut Madouw

    (Ubayanti, 2016), mutu pendidikan siswa-siswa di tanah Papua masih jauh

    tertinggal dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Salah satu faktor yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    menyebabkan kurangnya mutu pendidikan di daerah tersebut adalah

    minimnya tenaga pendidik atau guru. Hal ini juga yang terjadi di Kabupaten

    Mappi, Papua bahwa jumlah guru disana belum mencapai angka yang ideal,

    bahkan cenderung kurang (Mustika, 2018). Oleh karena itu, Pemerintah

    Kabupaten Mappi, Papua bekerja sama dengan Universitas Sanata Dharma

    untuk menyelenggarakan program matrikulasi dalam rangka mempersiapkan

    dan mendidik para mahasiswa dari kabupaten Mappi, Papua untuk menjadi

    tenaga pendidik. Pemerintah Kabupaten Mappi, Papua telah berkeja sama

    dengan Universitas Sanata Dharma sudah sejak tahun akademik 2018/2019.

    Pada tahun akademik 2019/2020, Pemerintah kabupaten Mappi

    mengirimkan 106 calon mahasiswa yang merupakan angkatan kedua yang

    akan kuliah di Universitas Sanata Dharma untuk studi di setiap program studi

    yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Sebelum para

    calon mahasiswa Mappi masuk ke dalam setiap program studi yang

    diinginkan, para calon mahasiswa Mappi tidak akan langsung mengikuti

    kuliah reguler, namun mereka akan mengikuti pendampingan belajar dalam

    proses matrikulasi selama satu tahun di kampus Universitas Sanata Dharma.

    Tujuan dilaksanakannya program matrikulasi ini agar para calon mahasiswa

    Mappi ditinjau kemampuan matematika dasarnya yang masih dirasa kurang

    dan diberikan tutorial untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga

    diharapkan dapat lebih siap dalam mengikuti perkuliahan reguler kelak serta

    dapat mengikuti perkembangan materi yang diberikan.

    Program matrikulasi ini didampingi oleh para tutor (dalam hal ini

    mahasiswa S1 dan mahasiswa S2 Pendidikan Matematika USD). Berdasarkan

    pengalaman peneliti dalam pendampingan matrikulasi yang telah dilakukan

    pada mahasiswa Mappi di bulan November 2019, memperlihatkan bahwa

    para mahasiswa Mappi mengalami kesulitan dalam menulis bilangan,

    membaca bilangan, menentukan nilai tempat suatu bilangan, mengurutkan

    bilangan dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya, operasi hitung

    penjumlahan dan pengurangan bersusun, operasi hitung perkalian dan

    pembagian bersusun, dan menyelesaikan suatu permasalahan yang disajikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    dalam bentuk soal cerita. Berdasarkan masalah tersebut, dapat disimpulkan

    bahwa kemampuan matematika dasar mahasiswa Mappi masih kurang,

    sehingga proses matrikulasi yang dilaksanakan oleh para tutor adalah

    mengajarkan materi matematika dasar kepada mahasiswa. Dalam proses

    bimbingan, mahasiswa Mappi juga masih mengalami kesulitan dalam operasi

    penjumlahan dan pengurangan bilangan, bahkan ada mahasiswa yang

    menggunakan jarinya atau menulis turus di buku tulisnya untuk melakukan

    operasi penjumlahan maupun pengurangan bilangan. Berikut ini adalah

    contoh hasil pekerjaan latihan soal salah satu mahasiswa dari Kabupaten

    Mappi, Papua pada saat bimbingan matrikulasi.

    Gambar 1.1 Contoh Hasil Pekerjaan Mahasiswa

    Dalam pengurangan bersusun tersebut, mahasiswa memperoleh jawaban

    2998. Dilihat bahwa jawaban yang diperoleh mahasiswa salah. Berdasarkan

    hasil wawancara dengan mahasiswa yang mengerjakan soal tersebut,

    menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut meminjam 1 dari 4 yang

    mengakibatkan nilai 0 menjadi 10, sehingga 10 dikurangi 2 hasilnya 8.

    Kemudian mahasiswa menganggap bahwa 0 dikurangi 9 hasilnya 9, lalu 3

    dikurangi 1 hasilnya 2. Jawaban mahasiswa tersebut tentu belum tepat, karena

    nilai 0 dari soal tersebut bernilai puluhan. Jawaban yang diperoleh mahasiswa

    tersebut salah, dan jawaban yang tepat seharusnya 2008. Selain itu, saat

    menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bersusun masih terdapat

    mahasiswa Mappi yang belum menempatkan posisi bilangan dengan tepat,

    dimana mahasiswa menuliskan bilangan dengan nilai tempat puluhan dan

    satuan pada nilai tempat ratusan dan puluhan sehingga mengakibatkan hasil

    perhitungan yang diperoleh juga tidak tepat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Berdasarkan jawaban mahasiswa tersebut, dapat diketahui bahwa

    masih terdapat mahasiswa Mappi yang belum paham dalam mempelajari

    matematika dasar, khususnya penjumlahan dan pengurangan bilangan

    menggunakan cara bersusun. Mahasiswa juga belum dapat melakukan operasi

    hitung dengan benar serta belum menempatkan posisi bilangan berdasarkan

    nilai tempat dengan tepat. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa mahasiswa

    Mappi belum memiliki pemahaman yang baik khususnya pada materi

    penjumlahan dan pengurangan bersusun, sehingga masih terdapat beberapa

    kesalahan yang ditemui. Kesalahan-kesalahan yang masih dilakukan oleh

    mahasiswa Mappi, disebabkan karena pemahaman konsep mereka terhadap

    materi-materi dasar masih sangat rendah. Kurangnya pemahaman konsep

    mereka terhadap suatu materi mengakibatkan mahasiswa Mappi akan

    mengalami kesulitan dalam memahami materi-materi lainnya. Berdasarkan

    kenyataan tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh

    mana pemahaman konsep para mahasiswa Universitas Sanata Dharma asal

    Kabuapaten Mappi, Papua, kesalahan-kesalahan dan faktor-faktor penyebab

    kesalahan yang dilakukan mahasiswa pada materi matematika yang telah

    diajarkan terutama dalam materi penjumlahan dan pengurangan bersusun

    bilangan bulat positif.

    Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan bersama dalam

    satu tim peneliti dengan dosen penanggung jawab yakni Ibu Cyrenia

    Novella Krisnamurti, M.Sc., dan Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd,. bersama

    dengan enam anggota peneliti. Selain peneliti, anggota dalam tim penelitian

    ini yaitu Agusta Mekar Rosa Mawarni (161414017), Brigitta Staryolla Bara

    Cynthia (161414027), Claudia Cecaria Ayu Utami (161414035), Caecilia

    Yessie Shinta (161414041), Fransiska Anggriany Ina Putri (161414076) dan

    Fendi Febriyanto (161414081). Materi matematika dasar yang diteliti oleh

    masing-masing peneliti berbeda-beda. Untuk penelitian ini, peneliti akan

    meneliti materi matematika dasar pada topik penjumlahan dan pengurangan

    bersusun bilangan bulat positif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

    maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana pemahaman mahasiswa Universitas Sanata Dharma asal

    Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 tentang konsep materi

    penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif dalam

    menyelesaikan soal?

    2. Apa saja jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa Universitas Sanata

    Dharma asal Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 dalam

    menyelesaikan soal mengenai materi penjumlahan dan pengurangan

    bersusun bilangan bulat positif?

    3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan mahasiswa Universitas Sanata

    Dharma asal Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 melakukan

    kesalahan dalam menyelesaikan soal mengenai materi penjumlahan dan

    pengurangan bersusun bilangan bulat positif?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka

    tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Mengetahui pemahaman mahasiswa Universitas Sanata Dharma asal

    Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 tentang konsep materi

    penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif dalam

    menyelesaikan soal?

    2. Mengetahui jenis kesalahan yang dilakukan mahasiswa Universitas

    Sanata Dharma asal Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 dalam

    menyelesaikan soal mengenai materi penjumlahan dan pengurangan

    bersusun bilangan bulat positif.

    3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa Universitas

    Sanata Dharma asal Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020 melakukan

    kesalahan dalam menyelesaikan soal mengenai materi penjumlahan dan

    pengurangan bersusun bilangan bulat positif.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat

    penelitian sebagai berikut:

    1. Manfaat bagi Peneliti

    Penelitian ini memberikan pengalaman yang sangat berkesan bagi

    peneliti tentang pendidikan di Indonesia khususnya pendidikan bagi

    mahasiswa asal kabupaten Mappi, Papua yang sedang menjalani program

    matrikulasi di Universitas Sanata Dharma. Peneliti juga dapat

    mengetahui pemahaman konsep yang dimiliki oleh mahasiswa

    Universitas Sanata Dharma asal Kabupaten Mappi dalam menyelesaikan

    persoalan terkait penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat

    positif.

    2. Manfaat bagi Pendidik

    Dengan adanya penelitian ini, pendidik dapat mengetahui pemahaman

    mahasiswa USD asal Kabupaten Mappi, Papua tentang konsep

    matematika dasar topik penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan

    bulat positif. Dengan demikian, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi

    pendidik dalam memilih pendekatan maupun metode pembelajaran bagi

    pengembangan program tutorial dalam matrikulasi di masa yang akan

    datang bagi mahasiswa asal kabupaten Mappi, Papua.

    3. Manfaat bagi Institusi

    Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi institusi dalam program

    kerjasama yang serupa untuk mengetahui pemahaman mahasiswa USD

    asal Kabupaten Mappi, Papua tentang konsep matematika dasar topik

    penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif.

    4. Manfaat bagi Peneliti Lain

    Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi ilmiah untuk meneliti

    pemahaman konsep pada kasus lain.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    E. Batasan Istilah

    Dalam skripsi ini terdapat beberapa istilah yang digunakan,

    diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Pemahaman Konsep

    Pemahaman konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

    kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengemukakan kembali

    ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk

    tulisan kepada orang lain dan tidak hanya sekedar mengingat atau

    mengetahui ilmu tersebut sehingga orang lain tersebut benar-benar

    mengerti apa yang disampaikan.

    2. Analisis Kesalahan

    Analisis diartikan sebagai penyelidikan suatu peristiwa atau

    perbuatan untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk

    perkaranya dan sebagainya (Humairah, 2017). Sedangkan kesalahan

    dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai

    kekeliruan atau kealpaan. Jadi, analisis kesalahan merupakan sebuah

    upaya penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mencari tahu apa yang

    menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.

    3. Penjumlahan dan Pengurangan Bersususun

    Penjumlahan bersusun merupakan operasi dasar aritmatika yang

    menjumlahkan dua buah atau lebih bilangan menjadi sebuah bilangan

    dengan menggunakan cara bersusun. Sedangkan pengurangan merupakan

    operasi dasar aritmatika yang mengurangkan dua buah atau lebih bilangan

    menjadi sebuah bilangan dengan menggunakan cara bersusun.

    4. Mappi

    Kabupaten Mappi merupakan salah satu wilayah di Provinsi Papua

    yang merupakan Pemekaran dari Kabupaten Merauke pada tahun 2002.

    Ibu Kota Kabupaten Mappi adalah Kepi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    F. Sistematika Penulisan

    Penulisan dalam skripsi ini terbagi atas enam bab. Berikut adalah

    garis besar dari setiap bab.

    1. BAB I : Pendahuluan

    Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, sistematika penulisan.

    2. BAB II : Kajian Teori

    Bab ini berisikan kajian teori yang melandasi permasalahan dalam

    skripsi.

    3. BAB III : Metode Penelitian

    Bab ini berisikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek

    penelitian, objek penelitian, bentuk data penelitian, metode pengumpulan

    data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan prosedur

    pelaksanaan penelitian secara keseluruhan.

    4. BAB IV : Data dan Analisis Data Penelitian

    Bab ini berisikan data penelitian dan analisis data penelitian.

    5. BAB V : Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan.

    6. BAB VI : Penutup

    Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Profil Pendidikan di Kabupaten Mappi

    Gambar 2.1 Peta Papua

    Dalam Term of Reference (ToR) “Pendidikan untuk Kemajuan

    Papua” Program Guru Penggerak Daerah Terpencil Kabupaten Mappi pada

    Tahun 2017 (https://gtpapua.wg.ugm.ac.id/gpdt/) disebutkan bahwa,

    “Kabupaten Mappi merupakan salah satu wilayah di Provinsi Papua yang

    merupakan Pemekaran dari Kabupaten Merauke pada tahun 2002. Meskipun

    Kabupaten Mappi telah menjadi Daerah Otonom Baru selama 15 tahun,

    namun Pembangunan Kabupaten Mappi belum menunjukkan peningkatan

    yang signifikan. Dalam Peraturan Presiden nomor 131 tahun 2015 tentang

    Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019 Mappi masih termasuk

    kategori daerah tertinggal. Penetapan Mappi sebagai daerah tertinggal salah

    satunya dikarenakan kualitas SDM yang rendah. Selain itu, Indeks

    Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Mappi tergolong masih rendah,

    yaitu 56.11 (Capaian Kinerja Pembangunan Provinsi Papua, 2015).

    Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disebabkan oleh rendahnya

    akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di Kabupaten Mappi.

    Akibatnya, pembangunan pendidikan di Kabupaten Mappi masih tertinggal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://gtpapua.wg.ugm.ac.id/gpdt/

  • 10

    jauh dibandingkan daerah lain di wilayah pantai Papua, terlebih bila

    dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia yang lebih maju”.

    Gambar 2.2 Peta Kabupaten Mappi

    Dalam tabloidjubi.com (Munandar, 2019) dijelaskan bahwa

    pembangunan pendidikan menjadi program prioritas Kristosimus Agawemu

    dan Jaya Ibnu Su’ud sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Mappi.

    Kondisi dan kualitas pendidikan selama ini masih timpang akibat minimnya

    tenaga pengajar di kampung-kampung. Beradasarkan data Dinas Pendidikan

    Mappi, kabupaten ini memiliki sebanyak 1.700 guru Sekolah Dasar (SD) dan

    Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di 153 SD dan 24 SMP.

    Kurangnya guru mengakibatkan menurunnya pendidikan di Kabupaten

    Mappi. Mengatasi persoalan tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mappi

    merekrut guru kontrak dari luar daerah. Ada 204 guru kontrak yang direkrut

    dan mengajar saat ini. Para guru kontrak juga sudah mendapat fasilitas rumah

    tempat tinggal. Program guru kontrak sejauh ini dinilai mampu menutupi

    kekurangan tenaga pengajar di Mappi sehingga perekrutan kembali dilakukan

    pada tahun ini, dengan target sebanyak 100 guru kontrak. Perekrutan guru

    kontrak ini merupakan program jangka pendek. Oleh karena itu, Pemkab

    Mappi tengah menyiapkan kerja sama dengan Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta untuk pendidikan calon guru sebagai program jangka panjang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    B. Andragogi

    Menurut Marzuki (2010 : 166), andragogi berasal dari kata andros

    atau aner yang berarti orang dewasa. Kemudian agogos berarti memimpin.

    Andragogi berarti memimpin orang dewasa. Menurut Knowlens (Marzuki,

    2010 : 166), andragogi adalah seni dan ilmu mengajar orang dewasa. Hal

    tersebut juga disampaikan oleh Brundage (Marzuki, 2010 : 166) bahwa

    andragogi sebagai seni dan ilmu tentang bagaimana membantu orang dewasa

    belajar. Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa

    adragogi adalah ilmu dan seni untuk mengajar dan membantu orang dewasa

    dalam belajar.

    Dalam Arif (1986), dijelaskan bahwa Andragogi pada dasarnya

    menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

    1. Konsep Diri

    Konsep diri pada seorang anak adalah bahwa dirinya tergantung

    kepada orang lain. Seorang anak sesungguhnya merupakan kepribadian

    yang tergantung pada pihak lain, hampir seluruh kehidupannya diatur

    oleh orang yang sudah dewasa dimanapun anak itu berada. Saat anak

    tersebut beranjak menuju ke arah dewasa, ketergantungan mereka kepada

    orang lain menjadi berkurang, mereka sadar dan merasa bahwa mereka

    dapat mengambil keputusan untuk dirinya sendiri. Perubahan tersebut

    secara psikologi dipandang sudah dewasa. Mereka memandang bahwa

    diri mereka sudah mampu untuk mengatur dirinya sendiri. Oleh karena

    itu, seorang dewasa memerlukan perlakuan untuk dihargai, khususnya

    dalam mengambil keputusan. Mereka akan menolak apabila diperlakukan

    seperti anak-anak, seperti diberi ceramah apa yang harus dilakukan dan

    apa yang tidak boleh. Orang dewasa akan menolak suatu situasi belajar

    yang kondisinya bertentangan dengan konsep diri mereka sebagai pribadi

    yang mandiri. Dilain pihak apabila orang dewasa dibawa ke dalam situasi

    belajar yang memperlakukan mereka dengan penuh penghargaan, maka

    mereka akan melakukan proses belajar tersebut dengan penuh pelibatan

    dirinya secara mendalam.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    2. Pengalaman

    Pengalaman pada orang dewasa lebih banyak dibandingkan dengan

    pengalaman pada anak-anak. Makin lama seseorang hidup, makin banyak

    pula pengalaman yang dimiliki dan makin berbeda juga pengalamannya

    dengan orang lain. Pengalaman bagi orang dewasa dan anak-anak

    berbeda pula. Pengalaman bagi anak-anak merupakan suatu stimulus

    yang berasal dari luar dan mempengaruhi dirinya dan bukan merupakan

    bagian yang terpadu dengan dirinya. Sedangkan pengalaman bagi orang

    dewasa, pengalaman itu adalah dirinya sendiri. Ia merumuskan siapa dia,

    dan menciptakan identitas dirinya atas dasar seperangkat pengalamannya

    yang unik.

    Perbedaan pengalaman antara orang dewasa dan anak-anak

    menimbulkan konsekuensi dalam belajar. Konsekuensi itu, pertama

    bahwa orang dewasa mempunyai kesempatan yang lebih untuk

    mengkontribusikan dalam proses belajar orang lain. Hal ini disebabkan

    karena ia merupakan sumber belajar yang kaya. Kedua, orang dewasa

    mempunyai dasar pengalaman yang lebih kaya yang berkaitan dengan

    pengalaman baru (belajar sesuatu yang baru mempunyai kecenderungan

    mengambil makna dari pengalaman yang sama). Ketiga, orang dewasa

    telah mempunyai pola berpikir dan kebiasaan yang pasti dan karenanya

    mereka cenderung kurang terbuka.

    3. Kesiapan Untuk Belajar

    Hasil studi terakhir menunjukkan bahwa orang dewasa

    mempunyai masa kesiapan untuk belajar. Masa ini sebagai akibat dari

    peranan sosialnya. Robert J. Havighurst membagi masa dewasa itu dalam

    tiga fase serta mengidentifikasi 10 peranan sosial dalam masa dewasa.

    Ketiga fase masa dewasa itu adalah masa dewasa awal (umur antara 18-

    30 tahun), masa dewasa pertengahan (umur antara 30-55 tahun) dan masa

    dewasa akhir (umur antara 55 tahun lebih). Sedangkan kesepuluh

    peranan sosial pada masa dewasa adalah sebagai pekerja, kawan, orang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    tua, kepala rumah tangga, anak dari orang tua yang sudah berumur,

    warga negara, anggota organisasi, kawan sekerja, anggota keagamaan

    dan memakai waktu luang. Menurut Havighurst, penampilan orang

    dewasa dalam melaksanakan peranan sosialnya berubah sejalan dengan

    perubahan dari ketiga fase masa dewasa itu, sehingga hal ini

    mengakibatkan pula perubahan dalam kesiapan belajar.

    4. Orientasi Terhadap Belajar

    Dalam belajar, orang dewasa dan anak-anak berbeda dalam

    perspektif waktunya. Hal ini akan menghasilkan perbedaan pula dalam

    cara memandang terhadap belajar. Anak-anak cenderung mempunyai

    perspektif untuk menunda mengaplikasikan apa yang ia pelajari. Karena

    bagi anak-anak, pendidikan dipandang sebagai suatu proses pemupukan

    pengetahuan dan keterampilan, yang nantinya diharapkan akan dapat

    bermanfaat dalam kehidupannya kelak. Sedangkan bagi orang dewasa,

    mereka cenderung untuk mempunyai perspektif untuk secepatnya

    mengaplikasikan apa yang mereka pelajari. Mereka terlibat dalam

    kegiatan belajar, sebagian besar karena adanya respon terhadap apa yang

    dirasakan dalam kehidupannya sekarang. Oleh karena itu, pendidikan

    bagi orang dewasa dipandang sebagai suatu proses untuk meningkatkan

    kemampuannya dalam memecahkan masalah yang dihadapi.

    Berdasarkan dengan hal tersebut, peneliti mengkaitkan andragogi

    dalam penelitian ini, karena subjek dalam penelitan ini adalah mahasiswa

    Universitas Sanata Dharma asal Kabupaten Mappi berada pada rentang usia

    yang dewasa. Selama proses bimbingan matrikulasi ini berjalan, tutor

    menerapkan andragogi yakni sebagai ilmu atau seni untuk mengajar dan

    membantu orang dewasa dalam belajar. Materi yang diajarkan dalam

    bimbingan matrikulasi ini masih relatif dasar. Namun, dalam kenyataanya,

    materi yang diberikan dan diajarkan kepada Mahasiswa Mappi belum dapat

    diterima dan dipahami dengan baik. Adapun dalam pengajaran materi kepada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    pembelajar dewasa perlu memperhatikan hal-hal yang dianggap penting,

    sehingga materi yang diberikan dapat diterima dan dipahami dengan baik.

    C. Pemahaman Konsep

    1. Pengertian Pemahaman

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2016), pemahaman

    diartikan sebagai cara mamahami atau memahamkan. Menurut Bloom

    (dalam Susanto, 2013: 6), pemahaman adalah kemampuan untuk

    menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman

    menurut Bloom ini adalah seberapa besar peserta didik mampu menerima,

    menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada

    peserta didik, atau sejauh mana peserta didik dapat memahami serta

    mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia

    rasakan berupa hasil penelitian observasi langsung yang ia lakukan.

    Dalam pembelajaran, pemahaman dimaksudkan sebagai kemampuan

    siswa untuk dapat mengerti apa yang telah diajarkan oleh guru.

    Sedangkan menurut Sudijono (2011 : 50), pemahaman adalah

    kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah itu

    diketahui dan diingat. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu

    apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih

    rinci tentang hal itu dengan menggunakan bahasa sendiri.

    Berdasarkan beberapa pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa

    pemahaman merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami

    pelajaran yang diberikan oleh guru. Pemahaman akan diperoleh peserta

    didik melalui apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, ataupun yang

    ia rasakan dan mampu memberikan penjelasan yang rinci mengenai apa

    yang telah dipahami menggunakan bahasanya sendiri.

    2. Pengertian Konsep

    Menurut Hulse, Egeth, dan Deese (Suharnan, 2005: 115), suatu

    konsep dapat diartikan sebagai sekumpulan atau seperangkat sifat yang

    dihubungkan oleh aturan-aturan tertentu. Menurut Soedjadi (2000: 14),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan untuk

    menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek. Konsep

    berhubungan erat dengan definisi. Definisi adalah ungkapan yang

    membatasi suatu konsep. Dengan adanya definisi orang dapat membuat

    ilustrasi atau gambar atau lambang dari konsep yang didefinisikan.

    Berdasarkan beberapa pemaparan diatas, dapat disimpulkan

    bahwa konsep merupakan ide abstrak yang dapat digunakan untuk

    menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek atau

    seperangkat sifat yang dihubungkan oleh aturan-aturan tertentu. Dengan

    adanya definisi orang dapat membuat ilustrasi atau gambar atau lambang

    dari konsep yang didefinisikan.

    3. Pemahaman Konsep

    Menurut Susanto (Fahrudhin dkk, 2018), pemahaman konsep

    adalah kemampuan untuk menjelaskan suatu situasi dengan kata-kata

    yang berbeda serta dapat menginterpretasikan atau menarik kesimpulan

    dari tabel, data, grafik, dan sebagainya. Menurut Rahayu (Fahrudhin dkk,

    2018), pemahaman konsep adalah salah satu kecakapan atau kemampuan

    untuk memahami dan menjelaskan suatu situasi atau tindakan suatu kelas

    atau kategori, yang memiliki sifat-sifat umum yang diketahuinya dalam

    matematika. Sejalan dengan pengertian-pengertian pemahaman konsep

    tersebut, Depdiknas (Kesumawati, 2008) mengungkapkan bahwa,

    pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan atau kemahiran

    matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar matematika

    yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang

    dipelajarinya, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan

    konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam

    pemecahan masalah. O’Connell menyatakan (Fatqurhohman, 2016),

    bahwa dengan pemahaman konsep, peserta didik akan lebih mudah dalam

    memecahkan permasalahan karena peserta didik akan mampu mengaitkan

    serta memecahkan permasalahan tersebut dengan berbekal konsep yang

    sudah dipahaminya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Berdasarkan beberapa pemaparan para ahli di atas, dapat ditarik

    kesimpulan bahwa pemahaman konsep adalah kemampuan yang dimiliki

    oleh seseorang untuk mengemukakan kembali ilmu yang yang telah

    diperolehnya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan kepada orang lain

    dan tidak hanya sekedar mengingat atau mengetahui ilmu tersebut tetapi

    mampu membuat orang lain benar-benar mengerti apa yang disampaikan.

    Dalam penelitian ini, indikator pemahaman yang digunakan

    peneliti adalah indikator-indikator soal yang telah dimuat dalam kisi-kisi

    soal tes. Soal-soal tes tersebut telah diujikan kepada mahasiswa Mappi,

    Papua. Indikator soal ini digunakan atas dasar pertimbangan kondisi dan

    kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dan disesuaikan dengan

    kebutuhan mahasiswa serta tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.

    Indikator-indikator soal tersebut juga digunakan untuk mengukur

    pemahaman konsep yang dimiliki oleh mahasiswa terkait penjumlahan

    dan pengurangan bersusun karena menurut Susanto (Mawaddah &

    Maryanti, 2015), bahwa peserta didik dikatakan memiliki kemampuan

    pemahaman konsep matematika jika dia dapat merumuskan strategi

    penyelesaian, menerapkan perhitungan sederhana, menggunakan simbol

    untuk mempresentasikan konsep, dan mengubah suatu bentuk ke bentuk

    lain dalam materi matematika yang telah diajarkan.

    D. Analisis Kesalahan

    Analisis diartikan sebagai penyelidikan suatu peristiwa atau perbuatan

    untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya dan

    sebagainya (Humairah : 2017). Sedangkan kesalahan dalam Kamus Besar

    Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai kekeliruan atau kealpaan. Jadi,

    analisis kesalahan merupakan sebuah upaya penyelidikan terhadap suatu

    peristiwa untuk mencari tau apa yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.

    Dalam pembelajaran, guru sebaiknya melakukan analisis terhadap kesalahan

    yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    soal perlu dianalisis untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan dan

    mengapa kesalahan tersebut dilakukan oleh siswa.

    Menurut Newman (dalam Kristanti : 2017) kesalahan-kesalahan yang

    mungkin dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal dibagi dalam lima

    kategori yakni sebagai berikut:

    a. Reading Error (Kesalahan Membaca)

    Kesalahan membaca dilakukan saat siswa membaca soal.

    Kesalahan ini terjadi ketika siswa tidak mampu membaca kata-kata

    maupun simbol-simbol sebagai informasi utama dari soal sehingga siswa

    tidak menggunakan informasi utama dari soal tersebut dalam

    mengerjakan soal dan jawaban dari siswa tidak sesuai dengan maksud

    dari soal.

    b. Comprehension Error (Kesalahan Memahami)

    Kesalahan memahami terjadi setelah siswa mampu membaca soal

    tetapi siswa kurang mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk

    mengerjakan soal terutama konsep, siswa tidak mengetahui apa yang

    sebenarnya ditanyakan dalam soal, maupun siswa salah menangkap

    informasi yang terdapat dalam soal sehingga ia tidak dapat

    menyelesaikan permasalahan.

    c. Transformation Error (Kesalahan Transformasi)

    Kesalahan transformasi merupakan kesalahan yang terjadi ketika

    siswa mampu memahami pernyataan dari soal yang diberikan tetapi

    siswa belum dapat mengubah soal ke dalam bentuk matematika yang

    benar maupun siswa gagal dalam memilih operasi matematika yang tepat

    untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

    d. Process Skills Error (Kesalahan Keterampilan Proses)

    Kesalahan keterampilan proses terjadi apabila siswa mampu

    memilih operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan namun

    siswa tidak dapat menjalankan prosedur dengan benar. Kesalahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    keterampilan proses juga terjadi karena siswa belum terampil dalam

    melakukan perhitungan.

    e. Encoding Error (Kesalahan Menulis Jawaban)

    Kesalahan masih tetap bisa terjadi meskipun siswa selesai

    memecahkan permasalahan matematika, yaitu bahwa siswa salah

    menuliskan apa yang dimaksudkan. Kesalahan ini juga terjadi karena

    siswa melakukan kesalahan dalam proses penyelesaian.

    Sedangkan menurut Hadar dkk (1987), jenis kesalahan yang sering

    dilakukan siswa dalam menyelesaikan masalah adalah sebagai berikut:

    a. Kesalahan Data

    Kesalahan ini meliputi yang dapat dihubungkan dengan

    ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh

    siswa dan merangkum kesalahan-kesalahan berikut ini:

    a) Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal.

    b) Mengabaikan data penting yang diberikan.

    c) Menguraikan syarat-syarat yang sebenarnya tidak dibutuhkan

    dalam masalah.

    d) Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks yang sebenarnya.

    e) Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak

    sesuai.

    f) Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain.

    g) Salah menyalin soal

    b. Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa

    Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan sebagai berikut:

    a) Mengubah Bahasa sehari-hari ke bentuk persamaan matematika

    dengan arti yang berbeda.

    b) Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain yang

    artinya berbeda.

    c) Salah mengartikan grafik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    c. Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan

    Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan dalam menarik

    kesimpulan dari suatu informasi yang diberikan atau kesimpulan

    sebelumnya, yaitu:

    a) Dari pernyataan implikasi , siswa menarik kesimpulan sebagai

    berikut:

    1) Bila diketahui terjadi maka pasti terjadi.

    2) Bila salah maka pasti juga salah.

    3) Mengambil kesimpulan tidak benar, misalnya memberikan

    sebagai akibat dari tanpa dapat menjelaskan urutan

    pembuktian yang betul.

    d. Kesalahan Menggunakan Definisi atau Teorema

    Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan,

    teorema, atau definisi yang pokok dan khas. Kategori ini meliputi

    kesalahan sebagai berikut:

    a) Menerapkan suatu teorema pada kondisi yang tidak sesuai, misalnya

    kesalahan menerapkan aturan sinus,

    ; dimana unsur-

    unsur dan bukan sudut-sudut dalam segitiga yang bersesuaian

    dengan dan

    b) Menerapkan sifat distributif untuk operasi yang bukan distributif.

    Contoh kesalahan:

    1) Sin ) = Sin + Sin

    2)

    c) Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus, atau

    teorema. Misalnya :

    1) Dalam persamaan parabola

    2)

    , sebagai pengganti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    3)

    e. Penyelesaian Tidak Diperiksa Kembali

    Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh oleh siswa

    benar tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal yang

    dikerjakan.

    f. Kesalahan Teknis

    Kategori kesalahan meliputi:

    a) Kesalahan perhitungan, misalnya

    b) Kesalahan dalam mengutip data.

    c) Kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol aljabar dasar, menulis

    ebagai pengganti dari

    Menurut Malau (Nurjanatin, Sugondo, & Manurung, 2017), penyebab

    kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal

    matematika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain:

    1. Kurangnya pemahaman atas materi prasyarat maupun materi pokok yang

    dipelajari.

    2. Kurangnya penguasaan bahasa matematika.

    3. Keliru menafsirkan atau menerapkan rumus.

    4. Salah perhitungan.

    5. Kurang teliti.

    6. Lupa konsep.

    Sedangkan menurut Darwanti (Nurjanatin, Sugondo, & Manurung,

    2017), menyatakan bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan yang

    dilakukan peserta didik yaitu kesulitan memahami maksud soal, tidak

    membaca soal dengan cermat, hanya memfokuskan pada angka yang ada

    pada soal, kurang memahami soal dengan baik, salah memahami hal-hal yang

    diketahui dalam soal, tidak menguasai langkah (strategi) penyelesaian soal,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    kurang berlatih dalam menyelesaikan soal latihan yang lebih bervariasi, tidak

    mengetahui langkah selanjutnya untuk menyelesaikan soal, hanya terfokus

    pada hafalan rumus tanpa memahami konsepnya, tidak dapat menggunakan

    dan menerapkan konsep dalam penyelesaian soal, tidak teliti dalam

    menghitung, dan tidak memeriksa kembali hasil pekerjaan.

    E. Penjumlahan dan Pengurangan Bersusun

    Penjumlahan bersusun merupakan operasi dasar aritmatika yang

    menjumlahkan dua buah atau lebih bilangan menjadi sebuah bilangan dengan

    menggunakan cara bersusun. Sedangkan pengurangan bersusun merupakan

    operasai dasar aritmatika yang mengurangkan dua buah atau lebih bilangan

    menjadi sebuah bilangan dengan menggunakan cara bersusun. Cara untuk

    menjumlahkan atau mengurangkan bilangan menggunakan cara bersusun

    adalah sebagai berikut :

    - Jumlahkan atau kurangkan angka satuan dengan satuan, puluhan

    dengan puluhan, ratusan dengan ratusan, ribuan dengan ribuan dan

    seterusnya menggunakan cara bersusun

    - Dengan menuliskan agka-angka hasil sesuai nilai tempatnya, maka

    diperoleh hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan tersebut.

    a. Penjumlahan Bersusun

    Cara menjumlahkan angka adalah menjumlahkan angka satuan

    dengan angka satuan dan angka puluhan dengan angka puluhan dan

    seterusnya. Kemudian hasilnya dituliskan sesuai nilai tempat masing-

    masing. Penjumlahan dibagi menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut:

    Penjumlahan Tanpa Menyimpan

    Menjumlahkan dua bilangan tiga angka

    Contoh :

    1. 105 + 130 = ...

    2. 261 + 107 = ...

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Penyelesaian:

    a. Cara Bersusun Panjang

    1. 100 + 0 + 5

    100 + 30 + 0 +

    200 + 30 + 5 = 200 + 30 + 5

    = 235

    Jadi, 105 + 130 = 235

    2. 200 + 60 + 1

    100 + 0 + 7 +

    300 + 60 + 8 = 300 + 60 + 8

    = 368

    Jadi, 261 + 107 = 368

    b. Cara Bersusun Pendek

    Jumlahkan angka satuan dengan angka satuan, angka

    puluhan dengan puluhan, angka ratusan dengan ratusan,

    serta tuliskan sesuai nilai tempat masing-masing dengan

    cara menyusun ke bawah seperti berikut:

    1. 1 0 5 2. 2 6 1

    1 3 0 + 1 0 7 +

    2 3 5 3 6 8

    Jadi, 105 + 130 = 235 Jadi, 261 + 107 = 368

    Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan

    Menjumlahkan dua bilangan tiga angka

    Contoh :

    1. 254 + 186 = ...

    Penyelesaian:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    1. 254 + 186

    a. Cara Bersusun Panjang

    200 + 50 + 4

    100 + 80 + 6 +

    300 + 130 + 10 = 300 + (100 + 30) + 10

    = (300 + 100) + (30 + 10)

    = 400 + 40

    = 440

    Jadi, 254 + 186 = 440

    b. Cara Bersusun Pendek

    Jumlahkan angka satuan dengan angka satuan, angka

    puluhan dengan puluhan, angka ratusan dengan

    ratusan, serta tuliskan sesuai nilai tempat masing-

    masing dengan cara menyusun ke bawah seperti

    berikut:

    2 5 4

    1 8 6 +

    4 4 0 4 + 6 = 10, ditulis 0 menyimpan 1

    1 + 5 + 8 = 14, ditulis 4 menyimpan 1

    1 + 2 + 1 = 4

    Jadi, 254 + 186 = 440

    b. Pengurangan Bersusun

    Cara mengurangkan angka adalah mengurangkan angka satuan

    dengan angka satuan dan angka puluhan dengan angka puluhan dan

    seterusanya. Kemudian hasilnya dituliskan sesuai nilai tempat masing-

    masing. Pengurangan dibagi menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut :

    1 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    1. Pengurangan Tanpa Meminjam

    Mengurangkan dua bilangan tiga angka

    Contoh :

    1. 245 - 115 = ...

    2. 192 - 120 = ...

    Penyelesaian:

    a. Cara Bersusun Panjang

    1. 200 + 40 + 5

    100 + 10 + 5 -

    100 + 30 + 0 = 130

    Jadi, 245 - 115 = 130

    2. 100 + 90 + 2

    100 + 20 + 0 -

    0 + 70 + 2 = 72

    Jadi, 192 - 120 = 72

    b. Cara Bersusun Pendek

    Kurangkan angka satuan dengan angka satuan, angka

    puluhan dengan puluhan, angka ratusan dengan ratusan,

    serta tuliskan sesuai nilai tempat masing-masing dengan

    cara menyusun ke bawah seperti berikut:

    1. 2 4 5 2. 1 9 2

    1 1 5 - 1 2 0 -

    1 3 0 0 7 2

    Jadi, 245 - 115 = 130 Jadi, 192 - 120 = 72

    2. Pengurangan dengan Teknik Meminjam

    Mengurangkan dua bilangan tiga angka

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Contoh :

    1. 456 - 281 = ...

    Penyelesaian:

    a. Cara Bersusun Panjang

    400 + 50 + 6 = 300 + 150 + 6

    200 + 80 + 1 = 200 + 80 + 1 -

    =100 + 70 + 5

    = 175

    Jadi, 456 - 281 = 175

    b. Cara Bersusun Pendek

    Kurangkan angka satuan dengan angka satuan, angka puluhan

    dengan puluhan, angka ratusan dengan ratusan, serta tuliskan

    sesuai nilai tempat masing-masing dengan cara menyusun ke

    bawah seperti berikut:

    4 5 6

    2 8 1 -

    1 7 5 6 - 1 = 5

    15 - 8 = 7, (karena 5 tidak dapat dikurangi 8,

    maka meminjam 1 menjadi 15

    3 - 2 = 1

    Jadi, 456 – 281 = 175

    Menurut Supriyanto, & Purwaningsih (2011) dalam bukunya yang

    berjudul “225 Kesalahan yang Sering Terjadi Dalam berhitung” menyebutkan

    beberapa kesalahan yang sering terjadi saat siswa mengerjakan soal

    penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan cara bersusun seperti di

    bawah ini:

    1. Penjumlahan

    3 15

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Kesalahan dalam melakukan penjumlahan bersusun tidak mengerti teknik

    menyimpan.

    Contoh 1:

    3 7 seharusnya 3 7

    2 8 + 2 8 +

    5 1 5 6 5

    Kesalahannya : siswa menjumlahkan 7 dengan 8 (7 + 8 = 15). Hasilnya

    langsung ditulis 15. Kemudian dilanjutkan dengan 3 + 2 = 5. Jadi hasilnya

    didapat 515.

    2. Pengurangan

    Kesalahan dalam melakukan pengurangan dengan teknik meminjam

    satu kali.

    Contoh:

    370 – 135 = ....

    Jawaban siswa :

    3 7 0 seharusnya 3 7 0

    1 3 5 - 1 3 5 -

    2 4 5 2 3 5

    Kesalahannya:

    a. Kebanyakan siswa menganggap 0 dikurang 5, hasilnya 5 (0 – 5 =

    5).

    b. Siswa menganggap 7 tidak dipinjam sehingga 7 dikurang 3

    hasilnya 4. Mereka lupa bahwa 7 sudah dipinjam 1 sehingga

    tinggal 6.

    Kesalahan dalam melakukan pengurangan dengan teknik meminjam

    dua kali.

    1

    6 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Contoh:

    842 – 279 = ....

    Jawaban siswa :

    8 4 2 seharusnya 8 4 2

    2 7 9 - 2 7 9 -

    6 7 3 5 6 3

    Kesalahannya:

    a. Ketika meminjam 10 dari 4, siswa sering lupa memberi tanda

    bahwa 4 sudah dikurangi 1 sehingga ketika meminjam 10 dari 8

    menjadi 14.

    b. Begitu juga ketika 8 dipinjam 1, nilainya tidak dikurangi.

    Kesalahan dalam melakukan pengurangan dengan teknik meminjam

    dari dua angka di depannya.

    Contoh:

    500 – 274 = .....

    Jawaban siswa :

    5 0 0 seharusnya 5 0 0

    2 7 4 - 2 7 4 -

    3 7 4 2 2 6

    Kesalahannya:

    a. Kebanyakan siswa menganggap 0 dikurangi 4 hasilnya 4 (0 – 4 =

    4) dan 0 dikurangi 7 hasilnya 7 (0 – 7 = 7)

    b. Siswa menganggap 5 tidak dipinjam, sehinggga 5 dikurangi 2

    hasilnya 3. Mereka lupa bahwa 5 sudah dipinjam 1 menjadi 4.

    13 12 7

    9 10 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    F. Penelitian yang Relevan

    Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini,

    antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Caecilia Dian Pratiwi dengan judul

    Analisis Kesalahan dan Pemahaman Konsep Mengenai Materi Konversi

    Satuan Panjang dan Satuan Waktu pada Mahasiswa Universitas Sanata

    Dharma Angkatan 2018/2019 asal Kabupaten Mappi Papua Kelas

    Matrikulasi C dan D. Dalam penelitian tersebut, peneliti ingin

    mengetahui pemahaman konsep, jenis-jenis kesalahan dan faktor-faktor

    penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam

    mengerjakan soal-soal kontekstual terkait materi konversi satuan panjang

    dan satuan waktu. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemahaman

    yang dimiliki oleh mahasiswa Mappi yang berada pada kelompok atas

    tentang konsep materi Konversi Satuan Panjang dan Satuan Waktu sudah

    cukup baik, sedangkan mahasiswa yang berada pada kelompok sedang

    dan bawah belum memiliki pemahaman tentang konsep materi Konversi

    Satuan Panjang dan Satuan Waktu, dan jenis-jenis kesalahan yang

    dilakukan antara lain kesalahan membaca, kesalahan memahami,

    kesalahan mentransformasi, kesalahan keterampilan proses dan kesalahan

    pada notasi serta faktor-faktor penyebab mahasiswa melakukan

    kesalahan antara lain : belum memahami maksud soal, kesulitan dalam

    bahasa, belum memahami operasi dasar matematika, belum bisa

    melakukan interpretasi, terburu-buru dalam mengerjakan dan asal

    menjawab soal serta tidak menulis langkah pengerjaan sistematis.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Kadwi Mentari dengan judul Analisis

    Kesalahan dan Pemahaman Konsep Mengenai Materi Nilai Tempat

    Suatu Bilangan pada Mahasiswa dari Kabupaten Mappi Papua Program

    Matrikulasi Kelas C. Dalam penelitian tersebut, peneliti ingin

    mengetahui jenis kesalahan, faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan

    yang dilakukan mahasiswa dan pemahaman konsep mahasiswa dalam

    memahami materi Nilai Tempat Suatu Bilangan. Hasil penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    memperlihatkan bahwa jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh

    mahasiswa Mappi pada materi Nilai Tempat Suatu Bilangan antara lain

    jenis kesalahan dengan kode K1, K2, K3, K4,K5 dan faktor penyebab

    terjadinya kesalahan adalah kurangnya ketelitian, tergesa-gesa

    mengerjakan soal, tidak memeriksa ulang jawaban, kurangnya

    pemahaman materi, kurangnya penguasaan bahasa matematika,

    ketidaktahuan maksud soal, ketidakteraturan langkah-langkah

    pengerjaan, tidak mempelajari lagi materi, tidak mau bertanya, hanya

    mengacu pada jenis soal yang sudah diajarkan serta pemahaman

    mahasiswa tentang konsep Nilai Tempat Suatu Bilangan masih kurang

    baik dengan hanya terpenuhinya tiga dari tujuh indikator pemahaman

    konsep.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Agata Galuh Puspita Putri dengan judul

    Pemahaman Konsep dan Analisis Kesalahan Mengenai Materi Operasi

    Pecahan pada Mahasiswa Mappi Papua Program Matrikulasi Kelas A.

    Dalam penelitian tersebut, peneliti ingin mengetahui pemahaman konsep,

    jenis-jenis kesalahan dan faktor penyebab terjadinya kesalahan yang

    dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan soal pada materi Operasi

    Bilangan Bulat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemahaman

    yang dimiliki oleh mahasiswa Mappi tentang konsep Operasi Bilangan

    Bulat adalah S1 dengan nilai 75 menguasai 2 indikator, S2 dengan nilai

    65 menguasai 2 indikator, S3 dengan nilai 50 menguasai 1 indikator, S4

    dan S5 dengan nilai 30 tidak dapat menguasai indikator, dan jenis

    kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan memahami, kesalahan pada

    notasi, kesalahan menginterpretasikan data, kesalahan pada solusi,

    kesalahan dalam keterampilan proses, kesalahan menggunakan logika

    serta faktor penyebab terjadinya kesalahan adalah kurangnya pemahaman

    atas materi yang telah dipelajari, kurang teliti, kurangnya penguasaan

    bahasa matematika, tidak memeriksa ulang solusi atau jawaban yang

    telah didapatkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    G. Kerangka Berpikir

    Pemahaman mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal

    matematika sangat penting, karena dengan memiliki pemahaman,

    mahasiswa bisa meyelesaikan soal-soal dengan benar dan mampu

    mengkaitkan bekal konsep yang sudah dipahaminya. Namun, jika tidak

    memiliki pemahaman, maka mahasiswa akan kesulitan dalam

    menyelesaikan soal. Kesulitan ini menimbulkan seringnya terjadi

    kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Mappi dalam

    menyelesaikan soal. Untuk mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan

    mahasiswa berulang kali, maka perlu untuk dilakukan analisis untuk

    mengetahui pemahaman mahasiswa Mappi tentang konsep materi

    penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif menggunakan cara

    bersusun, jenis-jenis kesalahan yang dilakukan serta faktor-faktor yang

    menyebabkan terjadinya kesalahan, sehingga mahasiswa dan tutor dapat

    mengatasi kesalahan-kesalahan yang akan muncul ketika menyelesaikan

    soal materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif

    menggunakan cara bersusun.

    Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah

    observasi/pengamatan selama kegiatan pendampingan matrikulasi

    berlangsung. Dari hasil observasi/pengamatan ini, akan dilihat kesulitan-

    kesulitan apa saja yang dialami mahasiswa Mappi. Langkah kedua,

    mahasiswa akan diberikan tes tertulis untuk mengetahui pemahaman

    mahasiswa Mappi tentang konsep materi penjumlahan dan pengurangan

    bilangan bulat positif menggunakan cara bersusun dalam menyelesaikan

    soal dan akan dianalisis jenis-jenis kesalahan yang sering dilakukan oleh

    mahasiswa. Langkah terakhir, peneliti akan melakukan wawancara untuk

    mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan

    oleh mahasiswa dalam menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan agar

    mahasiswa mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan dan dapat

    diperbaikinya, mengingat bahwa mereka akan mengikuti perkuliahan di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2020/2021 sehingga kedepannya

    ada peningkatan kualitas hasil belajar mahasiswa Mappi Papua.

    Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dalam penelitian ini, dapat

    digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian

    Calon Mahasiswa USD dari

    Kabupaten Mappi harus memiliki

    dasar yang cukup berkaitan dengan

    konsep-konsep dasar matematika

    Beberapa Mahasiswa Mappi perlu

    memperdalamkonsep-konsep dasar

    matematika

    Analisis pemahaman konsep

    operasi penjumlahan dan

    pengurangan

    Wawancara untuk mengetahui

    faktor penyebab kesalahan

    Analisis kesalahan

    menurut Newman

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

    Menurut Sudjana, & Ibrahim (1989 : 64), penelitian deskriptif adalah

    penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian

    yang terjadi pada saat sekarang. Sedangkan penelitian kualitatif adalah

    penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

    dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

    tindakan, dan lain-lain., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam

    bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

    dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009).

    Berdasarkan pernyataan tersebut maka penelitian kualitatif merupakan sebuah

    penelitian yang bertujuan untuk memahami sebuah permasalahan terkait

    fenomena dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa.

    Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis kesalahan-kesalahan

    pada hasil jawaban tes yang dilakukan mahasiswa Mappi dalam

    menyelesaikan soal pada topik penjumlahan dan pengurangan bersusun

    bilangan bulat positif selama mengikuti program matrikulasi semester gasal

    2019/2020. Kemudian, peneliti mendeskripsikan hasil jawaban tes mahasiswa

    untuk memperkirakan pemahaman konsep mahasiswa dalam menyelesaikan

    soal. Berdasarkan kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam mengerjakan

    soal, selanjutnya peneliti menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan

    mahasiswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    a. Tempat Penelitian

    Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan di kampus I

    dan Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    b. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2019/2020

    yang dimulai dari bulan November 2019 - Mei 2020. Berikut adalah tabel

    kegiatan penelitian dari awal hingga akhir penelitian.

    Tabel 3.1 : Penjadwalan Waktu Penelitian

    No Pelaksanaan Penelitian Waktu Pelaksanaan

    1 Observasi dan Menentukan

    Permasalahan

    November 2019

    2 Pendampingan Belajar Mahasiswa

    Mappi

    November 2019 - Juni 2020

    3 Menyusun Proposan Penelitian November - Desember 2019

    4 Membuat Instrumen Penelitian Desember 2019

    5 Validasi Perangkat Instrumen Tes Desember 2019

    6 Pelaksanaan Tes Desember 2019

    7 Validasi Perangkat Instrumen

    Wawancara

    Maret 2020

    8 Pelaksanaan Wawancara Mei 2020

    9 Analisis Data Maret – Juni 2020

    10 Menyusun Laporan Akhir

    Penelitian

    Februari – Juni 2020

    C. Subjek dan Objek Penelitian

    a. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa USD asal

    Kabupaten Mappi, Papua yang mengikuti program matrikulasi tahun

    ajaran 2019/2020 yang terdiri dari 4 kelas, yakni kelas A, kelas B, kelas C

    dan Kelas D yang berjumlah 95 mahasiswa. Dari keempat kelas tersebut,

    peneliti memilih kelas yang yang diteliti hasil pekerjaan tes tertulis

    berdasarkan adanya pertanyaan penjumlahan dan pengurangan bersusun

    bilangan bulat positif pada tes yang diujikan.

    b. Objek Penelitian

    Objek dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep mahasiswa

    dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bersusun

    bilangan bulat positif, kesalahan-kesalahan dan faktor-faktor penyebab

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    kesalahan yang dilakukan oleh mahaisiswa Universitas Sanata Dharma

    asal Kabupaten Mappi Angkatan 2019/2020.

    D. Bentuk Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data

    yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data-data tersebut berasal

    dari hasil observasi, hasil pekerjaan tes tertulis mahasiswa Universitas Sanata

    Dharma asal Kabupaten Mappi dalam mengerjakan soal matematika dasar

    pada materi penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif,

    hasil wawancara dengan mahasiswa Mappi serta refleksi tutor. Data-data ini

    digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep mahasiswa, jenis

    kesalahan-kesalahan yang dilakukan, serta faktor-faktor yang menyebabkan

    mahasiswa melakukan kesalahan dalam menjawab soal yang berkaitan

    dengan penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif.

    E. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    a. Observasi

    Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

    mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

    kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2008 : 220). Dalam

    penelitian ini, observasi dilakukan untuk mengetahui proses belajar

    mahasiswa Mappi dalam mengikuti proses pendampingan matrikulasi

    pada materi penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat

    positif. Hal-hal yang diamati oleh peneliti adalah proses ketika

    mahasiswa menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan penjumlahan

    dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif serta mengamati

    mahasiswa ketika mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah

    diselesaikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    b. Tes Tertulis

    Menurut Sudjana, & Ibrahim (1989 : 100), tes adalah alat ukur

    yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban

    yang diharapkan. Dalam penelitian ini tes tertulis dilakukan sebanyak

    dua kali dan data hasil tes yang digunakan adalah hasil tes terkait

    penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif. Dari hasil

    tes tertulis tersebut dapat diketahui pemahaman konsep mahasiswa

    Mappi dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan

    persoalan pada metari penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan

    bulat positif. Jika kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa

    Mappi dalam menyelesaikan persoalan pada penjumlahan dan

    pengurangan bersusun bilangan bulat positif tersebut sudah diketahui,

    maka kesalahan-kesalahan tersebut akan di analisis.

    c. Wawancara

    Menurut Noor (2011 : 138 – 139), wawancara merupakan salah

    satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara

    langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar

    pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Dalam penelitian

    ini juga, peneliti melakukan wawancara kepada mahasiswa Mappi

    dengan tujuan untuk mengkonfirmasi hasil pengerjaan tes yang dilakukan

    dan mengetahui faktor-faktor penyebab dari kesalahan yang dilakukan

    oleh mahasiswa Mappi dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan

    penjumlahan dan pengurangan bersusun bilangan bulat positif.

    F. Instrumen Pengumpulan Data

    Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Lembar Observasi

    Observasi yang dilakukan dalam proses pembimbingan matrikulasi

    adalah dengan mengamati secara langsung kondisi yang terjadi selama

    pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Hal-hal yang diamati oleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    peneliti yakni proses pembelajaran di kelas, respon mahasiswa Mappi

    selama proses pembelajaran serta kegiatan maupun aktivitas yang

    dilakukan oleh mahasiswa Mappi selama proses pembelajaran di kelas

    berlangsung dalam menyelesaikan soal.

    2. Lembar tes tertulis

    Pemberian tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep

    mahasiswa Mappi dan menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan

    oleh mahasiswa Mappi dalam menyelesaikan persoalan yang berkaitan

    dengan penjumlahan dan pengurangan berususun bilangan bulat positif.

    Soal tes tersebut berupa tes tertulis dalam bentuk langsung yang disusun

    oleh para tutor yang menjadi pendamping program bimbingan

    matrikulasi. Tes tertulis dibagi menjadi tiga kali tes, yaitu tes I, tes II, dan

    tes III untuk 4 kelas yang ada, yaitu kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas

    D. Namun, dalam penelitian ini peneliti menggunakan hasil tes II dan

    hasil tes III karena dari kedua tes tersebut terdapat pertanyaan yang sesuai

    dengan materi penelitian yaitu penjumlahan dan pengurangan bersusun

    bilangan bulat positif.

    2.1. Tes II

    Pada tes II ini, soal-soal yang diberikan kepada mahasiswa Mappi

    yang berjumlah 95 mahasiswa yang terdiri dari kelas A, kelas B, kelas

    C dan kelas D sama. Berikut merupakan kisi-kisi yang digunakan

    pada tes II untuk soal materi penjumlahan dan pengurangan bersusun

    bilangan bulat positif :

    Tabel 3.2 : KISI-KISI SOAL TES II KELAS A, B, C dan D

    Kompetensi

    Dasar

    Indikator Soal Soal Tes Nomor

    Soal

    Melakukan

    penjumlahan

    dan

    pengurangan

    bilangan bulat

    Mahasiswa dapat

    menentukan hasil

    penjumlahan

    bilangan bulat

    positif

    Hitunglah hasil dari

    soal di bawah ini dan

    tuliskan proses untuk

    memperoleh hasil

    tersebut menggunakan

    1a, 1b

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI