Pem

3
Pemeriksaan penunjang A. Pemeriksaan Laboratorium 1. Alfa –fetoprotein (AFP) AFP adalah sejenis glikoprotein, disintesis oleh heapatosit, dan sakus vitelinus, terdapat dalam serum dan janin. Pasca partus 2 minggu, AFP dalam serum hampir lenyap, dalam serum orang normal hanya terdapat sedikit sekali (<25 ng/L). Ketika hepatosit berubah menjadi ganas, AFP kembali muncul. AFP memiliki spesifitas tinggi dalam diagnosis karsinoma hepatoseluler. AFP sering dapat dipakai untuk menilai hasil terapi. 2. Petanda tumor lainnya Jika AFP (-), maka dapat dilakukan pemeriksaan lainnya yaitu : des-gama karboksi protrombin (DCP), alfa L- fukosidase (AFU), gama glutamil transpeptidase (GGT II), CA 19-9, antitripsin, CEA , dll. 3. Fungsi hati dan sistem antigen antibodi hepatitis B B. Pemeriksaan Pencitraan 1. Ultrasonografi Kegunaan : a. Memastikan ada tidaknya lesi penempat ruang dalam hati b. Mengindikasikan sifat lesi penempat ruang c. Membedakan lesi yang berisi cairan dari yang padat d. Memahami hubungan kanker dengan pembuluh darah dalm hati e. Memahami penyebaran dan infiltrasi hepatoma dalam hati dan sekitarnya. Keunggulan : a. Bersifat noninvasif b. Relatif ekonomis

description

pem

Transcript of Pem

Page 1: Pem

Pemeriksaan penunjang

A. Pemeriksaan Laboratorium1. Alfa –fetoprotein (AFP)

AFP adalah sejenis glikoprotein, disintesis oleh heapatosit, dan sakus vitelinus, terdapat dalam serum dan janin. Pasca partus 2 minggu, AFP dalam serum hampir lenyap, dalam serum orang normal hanya terdapat sedikit sekali (<25 ng/L). Ketika hepatosit berubah menjadi ganas, AFP kembali muncul. AFP memiliki spesifitas tinggi dalam diagnosis karsinoma hepatoseluler. AFP sering dapat dipakai untuk menilai hasil terapi.

2. Petanda tumor lainnyaJika AFP (-), maka dapat dilakukan pemeriksaan lainnya yaitu : des-gama karboksi protrombin (DCP), alfa L-fukosidase (AFU), gama glutamil transpeptidase (GGT II), CA 19-9, antitripsin, CEA , dll.

3. Fungsi hati dan sistem antigen antibodi hepatitis B

B. Pemeriksaan Pencitraan1. Ultrasonografi

Kegunaan :a. Memastikan ada tidaknya lesi penempat ruang dalam hatib. Mengindikasikan sifat lesi penempat ruangc. Membedakan lesi yang berisi cairan dari yang padatd. Memahami hubungan kanker dengan pembuluh darah dalm hatie. Memahami penyebaran dan infiltrasi hepatoma dalam hati dan sekitarnya.

Keunggulan :

a. Bersifat noninvasifb. Relatif ekonomisc. Tanpa rudapksa radiasi

Kekurangannya :

a. Mudah terpengaruh tulang iga dan parub. Terdapat area buta yang uslit diperiksa ultrasonc. Pemeriksaan kurang reprodusible

2. CTCT dapat membantu memperjelas diagnosis, menunjukkan lokasi tepat, jumlah, ukuran tumor dalam hati. Jika lesi mikri dalam hati sulit ditemukan dengan CT maka dapat dilakukan CT + angiogarfi (CTA), atau ke dalam arteri hepatika disuntikan lipidol, sesudah 1-3 minggu dilakukan lagi pemeriksaan CT, pada waktu ini CT-lipidol dapat menemukan hepatoma sekecil 0,5cm.

Page 2: Pem

3. MRIMerupakan teknik pemeriksaan nonradiasi, tidak memakai zat kontras berisi iodium, dapat secara jelas menunjukkan struktur pembuluh darah dan saluran empedu dalm hari, juga cukup baik memperlihatkan struktur internal jaringna hati dan hepatoma, dan sanga membantu emnilai efektivitas aneka terapi.

4. Angiografi arteri hepatikaMetodenya tergolong invasif. Penampilan untuk hati kiri dan hepatoma tipe avaskular agak kurang baik. Indikasi pemeriksaan ini adalah : klinis suspek hepatoma ata AFP positif.

5. Tomografi emisi positron (PET)

Pemeriksaan lainnya :a. Pemeriksaan patologi anatomib. Biopsi kelenjar limfe supraklavikularc. Biopsi nodul subkutisd. Peritoneoskopi