PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19...Penduduk usia > 60 tahun 28,7 10,6 22,5 Jumlah penduduk > 18 tahun...

25
PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid DIREKTUR P2 PENYAKIT MENULAR LANGSUNG/JUBIR VAKSIN, KEMENKES DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT

Transcript of PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19...Penduduk usia > 60 tahun 28,7 10,6 22,5 Jumlah penduduk > 18 tahun...

  • PELAKSANAAN VAKSINASI

    COVID-19

    dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid DIREKTUR P2 PENYAKIT MENULAR LANGSUNG/JUBIR VAKSIN, KEMENKES

    DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT

  • KERJA VAKSIN

    Bagaimana Imunisasi Melindungi Masyarakat ?

  • 1. Membentuk

    kekebalan kelompok

    4. Menjaga produktifitas dan

    meminimalkan dampak sosial dan

    ekonomi

    3. Melindungi dan memperkuat sistem

    kesehatan secara menyeluruh

    TUJUAN VAKSINASI

    COVID-19

    2. Menurunkan kesakitan &

    kematian akibat COVID -19

  • Rekomendasi ITAGI 15 Des 2020 – agar tercapai herd immunity cakupan vaksinasi adalah sekitar 70%

    populasi penduduk

    3

    • Sasaran vaksin diperluas untuk mencakup penduduk usia > 18 tahun dan komorbid (yang terkontrol)

    • Penentuan Herd Immunity harus mempertimbangkan Efficacy Rate Vaksin.

    Penduduk ≥ 18 tahun yang bisa divaksin (Juta Jiwa) Tanpa Komorbid (Juta

    Jiwa)

    Tanpa Komorbid &

    Komorbid Terkontrol

    (Juta Jiwa)

    Jumlah Penduduk Total 269,6

    Penduduk usia < 18 tahun 80,9 65,3 65,3

    Penduduk usia 18 – 59 tahun 160,0 96,6 159,0

    Penduduk usia > 60 tahun 28,7 10,6 22,5

    Jumlah penduduk > 18 tahun sebagai sasaran vaksinasi 188,7 107,2 181,5

    Bartsch SM, O’Shea KJ, Ferguson MC, et al. Vaccine efficacy needed for a COVID-19 coronavirus vaccine to prevent or stop

    an epidemic as the sole intervention.

    [published online July 15 2020]. Am. J. Prev. Med. doi: 10.1016/j.amepre.2020.06.011

    Menghitung sasaran untuk mencapai herd

    immunity

    dengan rumus sbb:

    Population requires vaccine = ( 1 – Goal

    Ro/Current

    Ro) x Population, For Indonesia :

    Kalau Current Ro = 3, Goal Ro = < 1 Maka (1-

    1/3) x 269,6 M = 2/3 x 269,6 M

    = 179,7 juta 180 juta

    Efikasi vaksin Target

    cakupan

    Target Sasaran

    181.554.465

    Min 60% 100% 181.554.465

    80% 75% 136.165.849

    SKENARIO HERD IMMUNITY BERDASARKAN

    EFFICACY VAKSIN

    https://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltexthttps://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltexthttps://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltexthttps://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltexthttps://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltexthttps://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltexthttps://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltexthttps://www.ajpmonline.org/article/S0749-3797(20)30284-1/fulltext

  • REKOMENDASI ITAGI TERKAIT VAKSIN COVID-19

    (Agustus, September dan Oktober 2020)

    1. Vaksinasi dapat diberikan kepada garda terdepan (tenaga kesehatan dan penunjang yang bekerja di fasyankes – pada awal ketersediaan vaksin)

    2. Belum ada data dukung keamanan pemberian imunisasi COVID-19 pada kelompok usia tua, komorbid, wanita hamil dan menyusui

    3. Penyediaan vaksin diharapkan kemasan multidose dalam rangka optimalisasi kapasitas rantai dingin dan indeks pemakaian efektif

    4. Untuk membentuk herd immunity, imunisasi dapat diberikan pada 70 – 80% sasaran

    5. Program Imunisasi dilakukan setelah keluarnya EUA (Emergency Use Authorization) dari BPOM

    6. Perlu komunikasi publik dengan merilis hasil uji klinis di Indonesia dan testimoni

    7. Untuk vaksin nasional sebaiknya tidak banyak jenisnya, untuk mengurangi Kejadian Ikutan Paska Imunisasi.

  • Pentingnya Imunisasi

    Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat

    Proteksi Spesifik

    Individu yang

    diimunisasi

    Membentuk

    Kekebalan Kelompok/

    Community Protection

    Proteksi Lintas

    Kelompok/ Cross

    Protection

    Setiap orang yang

    mendapatkan imunisasi

    akan membentuk antibodi

    spesifik terhadap penyakit

    tertentu

    Jumlah orang yang diimunisasi

    dalam masyarakat dalam jumlah

    yang cukup (95%) dapat

    melindungi kelompok

    masyarakat yang rentan

    Pemberian imunisasi pada

    kelompok usia tertentu

    dapat membatasi penularan

    kepada kelompok lainnya

  • • Jumlah penduduk : 269.603.400 orang

    • Usia 18 – 59 thn : 160.000.000 orang

    • Usia >60 thn : 28.719.400 orang

    • Jumlah >18 thn : 188.719.400 orang

    JUMLAH PENDUDUK INDONESIA MENURUT KELOMPOK UMUR 2020

    Sumber : BPS

  • PENGEMBANGAN VAKSIN COVID-19 DI DUNIA

  • Dalam memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia, Berikut tiga cara yang dilakukan pemerintah :

    Mengembangkan vaksin COVID-19 Merah Putih serta

    kerjasama perusahaan pembuat vaksin dalam dan

    luar negeri

    Melakukan pembelian vaksin dari luar negeri (memenuhi kriteria –

    aman, mutu dan efikasi)

    Mengandeng lembaga Internasional CEPI dan Gavi untuk mendapatkan akses

    vaksin dalam kerangka kerja sama multilateral

    Vaksin MERAH PUTIH

    SINERGI BUMN :

    KONSORSIUM VAKSIN COVID-19 NASIONAL

    Aspek Regulasi :BPOM

  • Justifikasi distribusi pelayanan vaksinasi COVID-19

    1. Ketersediaan vaksin

    COVID-19

    2. Kajian SAGE roadmap

    3. Kajian ITAGI dan pertimbangan KPCPEN

    REKOMENDASI ITAGI, 15

    DESEMBER 2020

    Catatan:

    1.Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk usia 18-59 tahun

    2.Umur 60 tahun ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan

    informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut (mis.

    tertuang EUA/data hasil uji klinis tahap 3)

    3.Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid terkendali

    (kriteria menunggu rekomendasi ITAGI/ahli)

  • PELAKSANAAN PEMBERIAN VAKSINASI

    Dosis administrasi : diberikan 2 (dua)

    dosis/orang dengan jarak minimal 14 hari,

    sehingga dapat membentuk kekebalan (antibodi)

    terhadap COVID-19 secara optimal.

    Pemberi layanan imunisasi COVID-19 adalah

    dokter, perawat dan bidan di fasilitas pelayanan

    kesehatan baik pemerintah, swasta maupun

    akademi/institusi Pendidikan, Kantor Kesehatan

    Pelabuhan (KKP), TNI dan Polri dalam jejaring

    Public Private Mix (PPM)

    Teknis dan tempat pelaksanaan pemberian imunisasi, berdasarkan kajian ITAGI:

    Kelompok usia berusia 18 – 59 tahun, dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan

    pemerintah puskesmas, RSUD/RSUP, kerjasama dengan klinik, klinik kantor/perusahaan,

    rumah sakit swasta, bidan praktek swasta dan lain – lain, termasuk pos – pos pelayanan

    imunisasi di tempat – tempat strategis

    1 2

    3

  • BIOFARMA (PENYEDIA)

    PROSES DISTRIBUSI

    PELAYANAN IMUNISASI DI FASKES

    VALIDASI SASARAN

    PENGADAAAN VAKSIN DAN

    LOGISTIK

    PENDATAAN SASARAN MELALUI MIKROPLANNING DAN DASHBOARD

    VAKSINASI COVID-19 (BY NAME AND BY ADDRESS)

    APLIKASI PELAPORAN Pengamanan logistik oleh TNI Polri

    P Care

    • Prinsip kehati-hatian : pelaksanaan menunggu keamanan vaksin

    sesuai standar WHO (safety, eficacy, stability, implementation, and

    availability)

    • Sesuai rekomendasi ITAGI untuk mempertimbangkan hasil rapid

    survey persepsi masyarakat terkait dengan Vaksin COVID-19

    • Dashboard data sasaran vaksinasi by name - by address kerjasama

    dengan Kominfo. Peserta vaksinasi adalah yang mendapatkan

    notifikasi SMS dan mendaftar melalui aplikasi vaksinasi COVID-19

    • Memantau Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI)

    • Komnas PP KIPI sudah tersebar sampai level Komda / Puskesmas &

    sudah melatih seluh Komda PP KIPI dan focal point KIPI diseluruh

    Indonesia

    PENCATATAN DAN

    PELAPORAN

  • SKEMA DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19

    Kemenkes

    Penyedi

    a

    Provinsi Kab/Kota

    Sasara

    n

    Teknologi dan infrakstruktur Mutu

    Vaksin: Coldroom, controling

    kelengkapan pengiriman data lodger,

    temperatur monitor, coolbox

    Perpres No. 99 Tahun 2020 Pengadaan vaksin COVID-19 dan

    Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi

    COVID-19

    Gudang dan alat penyimpan vaksin harus memiliki sertifikat cara

    distribusi obat/vaksin yang baik atau instalasi farmasi

    PENGAMANAN TNI

    POLRI

    Vaksin COVID-19

    Biotracking untuk mengetahui posisi/GPS realtime,

    Temperatur

    sensor, track door sensor, check point dan alur perjalanan

    Bio detect , pengiriman vaksin dilengkapi freeze alert

    untuk mengetahui kualitas mutu vaksin

    Fasyank

    es

    Rumah Sakit/Klinik,

    KKP, dll

    Pos layanan

    lainnya

  • KAPASITAS PELAKSANAAN PEMBERIAN PELAYANAN IMUNISASI COVID-19

    FASILITAS PELAYANAN DISTRIBUSI LOGISTIK

    10.134 Puskesmas

    2.877 RS/Klinik

    Pemerintah

    (Kementerian

    /TNI/Polri/Pemda)

    dan Swasta

    49 KKP beserta

    wilayah kerja Pos layanan

    lainnya

    Rumah Sakit

    Pemerintah/Swasta

    Klink

    Kantor/Sekolah/PT

    Provinsi Kab/Kota

    Kemenkes

    Penyedia

    Berdasarkan Cold Chain Equiment Invetory lebih 90% Fasyankes memiliki CC berfungsi dan standar PQ WHO. Kapasitas CC untuk penyimpanan vaksin rutin dapat menampung 35% . Kapasitas yang masih tersedia 65%

    KAPASITAS SDM Vaksinator berjumlah 23.145 nakes (Puskesmas) rasio pelayanan 1:20 . Perluasan jejaring dan menambah sesi pelayanan dapat meningkatkan rasio pelayanan menjadi 1 : 40

  • Meja 1 (Pendaftaran) • Peserta menunjukkan e-ticket

    • Petugas pendaftaran melakukan verifikasi dengan NIK dan daftar

    sasaran yang didapat dari aplikasi pcare

    Meja 2 (Skrining) •Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik

    sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi

    kondisi penyerta (komorbid)

    •Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare

    P Care

    Meja 3 (Vaksinasi) •Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular

    sesuai

    prinsip penyuntikan aman

    •Petugas menuliskan nama vaksin dan nomor batch vaksin

    yang diberikan kepada sasaran pada sebuah memo

    ulang melalui aplikasi Pcare

    Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) • Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. • Bagi sasaran yang ditunda pemberian vaksinasinya dilaporkan dan dijadwalkan

    • Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI • Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi

    PROSES PELAYANAN VAKSINASI COVID-19 (SIMULASI)

  • Catatan :

    Pengaturan ruang/tempat

    pelayanan imunisasi dapat

    disesuaikan dengan situasi

    di fasilitas pelayanan

    kesehatan masing-masing

    dengan menerapkan

    prinsip PPI dan menjaga

    jarak aman 1 – 2 meter.

  • Persiapan yang sudah dilakukan

    1. Pendataan by name bu address dengan menggunakan aplikasi

    2. Penyiapan vaksin dan refrigerator vaksin dengan memperhatikan kecukupan kapasitas ratai dingin vaksin COVID-19

    3. Logistik imunisasi lainnya termasuk jarum suntuk, kapas alkhohol, kit anafiksis dan safety box.

    4. Penguatan kapasitas SDM pengelola imunisasi dan tenaga vaksinator pada tingkat puskesmas dan rumah sakit

    5. Penyiapan media KIE vaksinasi COVID-19

    6. Penguatan manajemen KIPI baik kompetensi tenaga maupun sistim surveilansnya

    7. Advokasi dan sosialisasi

    8. Pelaksanaan simulasi

    Jalan/Dukuh RT RW

    3271041901820006 DIPPO DESWALDY BOGOR 1/19/1982 38 S L Jl. Mirah Delima II E/4 1 7

    3271065307810008 HILI TISPA GUNUNG AGUNG PAUH7/13/1981 39 S P PBT.INDAH JL.MERAH DELIMA I BLOK E/06 1 7

    3271061110890010 ANTONIUS HALIM BOGOR 10/11/1989 31 B L PABATON INDAH BLOK.F8 1 7 087874560852 KARYAWAN SWASTA

    3271064710950009 ASTRELLA ANGELA HALIM BOGOR 10/7/1995 25 B P PABATON INDAH BLOK.F8 1 7 085890349588 KARYAWAN SWASTA

    3271062706610001 MUHAMMAD MUCHTAR BIN SUEBTEDJO JAKARTA 6/27/1961 59 S L JL.MIRAH DELIMA BLOK G NO.2 1 7

    3271066307660002 IRA YULIANTI MUCHTAR JAKARTA 7/23/1966 54 S P JL.MIRAH DELIMA BLOK G NO.2 1 7

    3271060909910002 MUHAMMAD IQBAL TAWAKKAL JAKARTA 9/9/1991 29 B L JL.MIRAH DELIMA BLOK G NO.2 1 7

    3271061704950001 MUHAMMAD AFIRLIYANDI MIRHAD BOGOR 4/17/1995 25 B L JL.MIRAH DELIMA BLOK G NO.2 1 7

    3271060804840032 SOESATIO PRAMUDYA BOGOR 4/8/1984 36 S L JL ZAMRUD 1 7

    3271066910860009 RIZKI DIANITASARI BOGOR 10/29/1986 34 S P PABATON INDAH JL.MIRAH DELIMA I BLOK.F2 1 7

    3271050205870009 FICUS YENNIS AVIANTO MALANG 5/2/1987 33 S L PABATON INDAH JL.MIRAH DELIMA I BLOK.F2 1 7 082122291208 KARYAWAN SWASTA

    3271020505840019 LELYA ANJANI JAKARTA 1/9/1995 25 B P PABATON INDAH RT.01/07 1 7 085891755864 MAHASISWA

    3271061212780010 ERBIN HENDRIKUS SIMARMATA BINJAI 12/12/1978 41 S L JL.MIRAH DELIMA I BLOK F NO.4 PABATON INDAH 1 7

    3271067006810013 LUSIANA SRIYUNINGSIH A JAKARTA 6/30/1981 39 S P JL.MIRAH DELIMA I BLOK F NO.4 PABATON INDAH 1 7

    DATA SASARAN WILAYAH KELURAHAN TANAH SAREAL

    Tanggal

    Lahir NIK Nama Tempat Lahir usia

    Status

    Perkawinan

    B/S/P

    Jenis

    Kelamin

    L/P

    Alamat

    NO.HP PEKERJAAN

    Pendataan by name by address dengan aplikasi

  • MEDIA KIE

  • TEST

    TREAT

    TRACE

    PE

    ME

    RIN

    TA

    H

    3T

    MEMAKAI

    MASKER

    MENCUCI

    TANGAN

    MENJAGA

    JARAK

    MA

    SY

    AR

    AK

    AT

    3M

    KOLABORASI

    KOLABORASI PEMERINTAH-MASYARAKAT

  • KESIMPULAN 1. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan

    Peraturan, SDM, adminstrasi, logistik, jaringan

    fasyankes dan sistem monev untuk pelaksanaan

    vaksinasi covid-19

    2. Salah satu upaya pemerintah dalam memenuhi

    kebutuhan vaksin COVID-19 melakukan penjajakan

    kerjasama dengan badan internasional (CEPI dan

    Gavi) - Multilateral

    3. Kelompok sasaran sesuai kajian ilmiah dan

    rekomendasi para ahli

    4. Pelaksanaan vaksinasi menunggu EUA dari BPOM

    5. Kekebalan kelompok dapat tercapai apabila target

    cakupan tinggi dan dilaksanakan dalam waktu

    singkat dan cepat

    6. Imunisasi COVID-19 penting namun namun

    penerapan protokol kesehatan, yaitu

    menggunakan masker, mencuci tangan dengan

    sabun dan menjaga jarak aman (3M), juga harus

    tetap dilaksanakan dengan ketat.

  • Kementerian Kesehatan RI

    @Kemenkes

    RI

    kemenkes_

    ri