PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

25
SEMINAR NASIONAL IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID - 19 DI PERKANTORAN DAN OPERASIONAL BAGI PEGAWAI NEGERI PADA POLRI PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI PENULARAN COVID-19 drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid DIREKTUR SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN 1

Transcript of PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

Page 1: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

SEMINAR NASIONALIMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI PERKANTORAN DAN OPERASIONAL BAGI PEGAWAI NEGERI PADA POLRI

PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA

RANTAI PENULARAN COVID-19

drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid

DIREKTUR SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN

1

Page 2: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

ORANG DIPERIKSA

1.173.369

HASIL NEGATIF

1.017.957

KASUS SUSPEK

76.745

SPESIMEN DIPERIKSA

2.056.166

COVID-19 Update hingga 24 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB

10 Provinsi Tertinggi:

DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa

Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa

Barat, Kalimantan Selatan,

Sumatera Utara, Bali, Sumatera

Selatan, dan Papua

Kasus Konfirmasi155.412(+1.877)

Kasus Sembuh111.060(+3.560)

Kasus Meninggal6.759(+79)

Kasus Aktif37.593

Page 3: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

• Total 155412 kasus konfirmasi positif, naik 1877 kasus. Kenaikan tertinggi dilaporkan pada 09 Juli dengan 2657 kasus.• Jumlah kasus harian berdasarkan jumlah yang dilaporkan oleh Kemkes, bukan menggambarkan jumlah kasus yang terinfeksi

pada hari tersebut

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

0

500

1000

1500

2000

2500

30002-

Mar

9-M

ar

16-M

ar

23-M

ar

30-M

ar

6-A

pr

13-A

pr

20-A

pr

27-A

pr

4-M

ay

11

-May

18

-May

25

-May

1-J

un

8-J

un

15-J

un

22-J

un

29-J

un

6-J

ul

13-J

ul

20-J

ul

27-J

ul

3-A

ug

10-A

ug

17-A

ug

24-A

ug

Cu

mu

lati

ve C

on

firm

ed C

ases

Dai

ly C

on

firm

ed C

ases

Kasus Konfirmasi

Konfirmasi Harian Konfirmasi Total Linear (Konfirmasi Total)

Page 4: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

SEBARAN KASUS PER PROVINSIdata dapat berubah sesuai hasil verifikasi

NO PROVINSI

JUMLAH KASUS

TANGGAL 24

AGUSTUS 2020

(KUMULATIF)

JUMLAH KASUS

SEMBUH (KUMULATIF)

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

(KUMULATIF)

NO PROVINSI

JUMLAH KASUS

TANGGAL 24

AGUSTUS 2020

(KUMULATIF)

JUMLAH KASUS

SEMBUH (KUMULATIF)

JUMLAH KASUS

MENINGGAL

(KUMULATIF)

1 DKI JAKARTA 34103 25463 1113 19 SUMATERA BARAT 1659 1055 49

2 JAWA TIMUR 30635 23953 2195 20 SULAWESI TENGGARA 1327 908 24

3 JAWA TENGAH 12628 8088 849 21 RIAU 1279 819 21

4 SULAWESI SELATAN 11516 8554 350 22 ACEH 1241 191 35

5 JAWA BARAT 9420 5876 262 23 DI YOGYAKARTA 1207 846 34

6 KALIMANTAN SELATAN 7838 5430 335 24 KEPULAUAN RIAU 756 468 32

7 SUMATERA UTARA 6166 3205 285 25 PAPUA BARAT 659 524 9

8 BALI 4576 4007 52 26 KALIMANTAN BARAT 578 448 4

9 SUMATERA SELATAN 4157 2905 228 27 LAMPUNG 365 295 14

10 PAPUA 3650 2685 42 28 KALIMANTAN UTARA 357 314 2

11 SULAWESI UTARA 3554 2455 154 29 SULAWESI BARAT 353 237 7

12 KALIMANTAN TIMUR 3145 1920 124 30 BENGKULU 289 165 24

13 BANTEN 2605 1791 103 31 JAMBI 274 131 5

14 NUSA TENGGARA BARAT 2596 1887 148 32 SULAWESI TENGAH 239 207 8

15 KALIMANTAN TENGAH 2427 1815 104 33 BANGKA BELITUNG 228 203 2

16 GORONTALO 1959 1565 51 34 NUSA TENGGARA TIMUR 171 149 2

17 MALUKU UTARA 1778 1494 61 Dalam Proses Verifikasi di Lapangan 0 0 0

18 MALUKU 1677 1007 31 TOTAL 155412 111060 6759

Sumber Data : Kementerian Kesehatan RI

LAPORAN MEDIA HARIAN COVID19 TANGGAL 24 AGUSTUS 2020 PUKUL 12.00 WIB

Page 5: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

2603

8

3044

0

2702

1

3939

1

4376

0

4552

2

5378

7

6223

2

7353

1

8353

9

8092

2

8615

1

8971

2

8540

2

9006

3

8912

7

0.10

0.11 0.10

0.15

0.16 0.17

0.20

0.23

0.27

0.31 0.30

0.32

0.33

0.32

0.33 0.33

-

0.05

0.10

0.15

0.20

0.25

0.30

0.35

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

100000

27/04/20 -03/05/20

04/05/20 -10/05/20

11/05/20 -17/05/20

18/05/20 -24/05/20

25/05/20 -31/05/20

01/06/20 -07/06/20

08/06/20 -14/06/20

15/06/20 -21/06/20

22/06/20 -28/06/20

29/06/20 -05/07/20

06/07/20 -12/07/20

13/07/20 -19/07/20

20/07/20 -26/07/20

27/07/20 -02/08/20

03/08/20 -09/08/20

10/08/20 -16/08/20

Kasus suspek yang dites /1000 penduduk perminggu

Number of suspected cases tested Suspected Cases Tested/1000 pop/week

Target: 1/1000 penduduk perminggu.

PERLU PENINGKATAN PELACAKAN KONTAK UNTUK PENEMUAN KASUS SECARA DINI

Page 6: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

Kebijakan Pencegahan dan

Pengendalian COVID-19

Page 7: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

Revisi

1

Revisi

2

Revisi

3

Revisi

4

Perubahan isi

pada setiap

BAB

Dilakukan revisi ke-5, sesuai dengan:

• Perkembangan kasus

• Pekembangan informasi

• Penyesuaian pengambilankebijakan

PEDOMAN COVID-19 di INDONESIA

Revisi

5

7

Page 8: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

STRATEGI PENGENDALIAN

Pembentukan jejaring lab pemeriksa COVID-19 Percepatan tes COVID-19 bagi yang bergejala (suspek)

Penguatan PE dan pelacakan kontak Pemantauan kontak erat

Isolasi mandiri, isolasi di RS darurat, isolasi di RS rujukan Karantina mandiri bagi kontak erat

Penyiapan RS darurat, RS perawatan, dan RS rujukan COVID-19 Pengobatan simtom, suportif, penyakit komorbid

KO

LA

BO

RA

SI

DA

N K

OO

RD

INA

SI

LIN

TA

S S

EK

TO

R

Page 9: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

Dalam perkembangan pandemi, WHO sudah menerbitkan panduan sementara yang memberikan rekomedasi berdasarkan data tentang

penyesuaian aktivitas ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Keberhasilan pencapaian indikator dapat mengarahkan suatu wilayah untuk

melakukan persiapan menuju tatanan normal baru produktif dan aman dengan mengadopsi adaptasi kebiasaan baru.

INDIKATOR

9

1.A. Kriteria Epidemiologi

• Apakah epidemi telah terkendali? (Ya atau tidak)

1.B. Kriteria Sistem kesehatan

•Apakah sistem kesehatan mampu mendeteksi kasus COVID-19 yang mungkin kembali meningkat? (Ya atau tidak)

1.C. Kriteria Surveilans Kesehatan Masyarakat

•Apakah sistem surveilans kesehatan masyarakat mampu mendeteksi dan mengelola kasus dan kontak, dan mengidentifikasi kenaikan jumlah kasus? (Ya atau tidak) 9

Perlu pertimbangan juga terkait:

faktor ekonomi, keamanan, hak asasi manusia,

keamanan pangan, dan sentimen publik

1. Sistem Surveilans2. Investigasi (penyelidikan)

kasus3. Pelacakan kontak

(contact tracing)

Page 10: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

Investigasi (Penyelidikan) kasus

Tim Gerak Cepat COVID-19 berfungsi dengan baik di berbagaitingkat administrasi

Ukurannya adalah kemampuan melakukan penyelidikan kasus dan klasterCOVID-19

90% kasus suspek diisolasi dan dilakukan pengambilanspesimen dalam waktu kurang dari 48 jam sejak munculnyagejala

Ini menunjukkan bahwa investigasi dan isolasi kasus baru dilakukan cukup cepatuntuk meminimalkan timbulnya kasus sekunder.

Lama hasil pemeriksaan Lab. keluar sejak spesimen dikirimkandan diterima hasilnya adalah 3x24 jam

Kriteria ini harus ditetapkan untuk memperbaiki sistem manajemenpemeriksaan spesimen.

Pelacakan Kontak (Contact Tracing)

>80% kasus baru dapat diidentifikasi kontak eratnya dan mulaidilakukan karantina dalam waktu <72 jam setelah kasus baru dikonfirmasi

Ini menunjukkan kapasitas pelacakan kasus dan kontak adequate

>80% kontak dari kasus baru dipantau selama 14 hari sejakkontak terakhir

Kontak harus dipantau setiap hari selama 14 hari dan idealnya umpan baliktidak boleh terlewat selama lebih dari dua hari.

Menggunakan sistem informasi dan manajemen data tersediauntuk mengelola pelacakan kontak dan data terkait lainnya

Sementara pelacakan data kontak dapat diolah manual pada skala kecil,pelacakan kontak skala besar dapat didukung oleh perangkat elektronik.

Kriteria Surveilans Kesmas (2)

BAB II: STRATEGI DAN INDIKATOR PENGENDALIAN PANDEMI

10

Page 11: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

PERUBAHAN ISTILAH PADA PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 REVISI 5

11

PDP & ODP KONTAK ERAT

SUSPEK

OTGKONTAK

ERAT

KASUS KONFIRMASI: ASIMTOMATIK (TIDAK BERGEJALA) SIMTOMATIK (BERGEJALA)

PROBABLEYaitu kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS***/meninggal, dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR ATAU tidak ada hasil pemeriksaan lab RT PCR dengan alasanapapun

ISTILAH BARU:- KASUS PROBABLE- DISCARDED

DISCARDED1. Seseorang dengan status suspek dengan hasil

pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2 hariberturut-turut dengan selang waktu >24 jam, ATAU

2. Seseorang dengan status kontak erat yang telahmenyelesaikan masa karantina selama 14 hari.

Page 12: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

ALUR PENEMUAN KASUS

KONTAK ERATKASUS KONFIRMASI

TRACE

- PE- Pelacakan Kontak

KASUS SUSPEK

TEST

TREATKASUS

KONFIRMASIBUKAN

COVID-19

ISOLATE

Page 13: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT

Manajemen kesehatan masyarakat merupakan serangkaian kegiatan kesehatan masyarakat yang

dilakukan terhadap kasus. Kegiatan ini meliputi kegiatan:

karantina/isolasi,

pemantauan,

pemeriksaan spesimen,

penyelidikan epidemiologi,

serta komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat.

Karantina adalah proses mengurangi risiko penularan dan identifikasi dini COVID-19

melalui upaya memisahkan individu yang sehat atau belum memiliki gejala COVID-

19 tetapi memiliki riwayat kontak dengan pasien konfirmasi COVID-19 atau memiliki

riwayat bepergian ke wilayah yang sudah terjadi transmisi lokal.

Isolasi adalah proses mengurangi risiko penularan melalui upaya memisahkan

individu yang sakit baik yang sudah dikonfirmasi laboratorium atau memiliki gejala

COVID-19 dengan masyarakat luas.

13

Page 14: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT (1)

GEJALA• RINGAN:

isolasi mandiri• SEDANG:

rawat di RS darurat• BERAT:

rawat di RS rujukan

Dilakukan pengambilan spesimen untukpemeriksaan RT-PCR hari ke-1 dan ke-2.

SAAT MENUNGGU HASIL, WAJIB ISOLASI

KASUS SUSPEK

Konfirmasi

Bukan COVID-19

Page 15: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

Dilakukan karantina mandiripemantauan terhadap munculnyagejala selama 14 hari

KONTAK ERAT

Jika muncul gejala, segera laporkepada petugas Kesehatan dan akan dilakukan pengambilanspesimen untuk pemeriksaan RT-PCR hari ke-1 dan ke-2

Konfirmasi

Bukan COVID-19

Bukan COVID-19Tidak muncul gejaladalam 14 hari

MANAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT (2)

Page 16: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

PELACAKAN KONTAK

BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

“kunci utama dalam memutus rantai transmisi COVID-19”

pelibatan dan dukungan masyarakat;

perencanaan yang matang dengan

mempertimbangkan situasi wilayah;

masyarakat dan budaya;

dukungan logistik;

pelatihan dan supervisi;

sistem manajemen data pelacakan kontak

TAH

APA

N

Identifikasi kontak(contact identification)

Pencatatan detil kontak(contact listing)

Tindak lanjut kontak(contact follow up)

16

SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT AKAN MEMUDAHKAN PELASANAAN PELACAKAN KONTAK

Page 17: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

17

Surveilans Berbasis Masyarakat

• TUJUAN: meningkatkan peran anggota masyarakat dalam upaya deteksi dini kasus COVID-19 sehingga setiapkasus dapat ditangani segera, tidak terjadi penularan di lingkungan masyarakat dan bagi yang sakit dapatsegera mendapatkan perawatan dengan benar sampai sembuh

• MASYARAKAT YANG TERLIBAT:

a. Kader desa (kader posyandu/lansia/jumantik dan lain-lain), PKK, tokoh agama, karang taruna, relawanorganisasi, relawan Yayasan

b. Petugas yang ditunjuk oleh desa atau dusun atau RT/RW

c. Relawan dari organisasi lain yang telah mendapat persetujuan dari gugus tugas wilayah

• Di setiap Wilayah harus tersedia DATA KELOMPOK RENTAN, yaitu penduduk/warga yang jika terinfeksi virus COVID-19 dapat mengalami gejala yang lebih parah bahkan kematian, dan/atau warga mengalami kesulitankondisi sosial-ekonomi termasuk masalah psikososial. Yang harus dicatat:

a. Identitas: Nama lengkap, umur, jenis kelamin, NIK, alamat lengkap, nomer telepon yang dapat dihubungi

b. Faktor risiko: lansia (>60 tahun), balita, ibu hamil, penyandang disabilitas, dan/atau penyakit penyertaseperti: penyakit jantung, DM, penyakit paru, kanker, darah tinggi, stroke, gangguan psikososial, dll

c. Sosial ekonomi: Pendataan status sosial dan ekonomi

17

Page 18: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

18

Surveilans Berbasis Masyarakat

18

Alur penapisan kasus di masyarakat Alur Koordinasi Pelaporan

Page 19: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

BAB III: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

19

Surveilans Berbasis Masyarakat

• Warga bergotong royong membentuk RT-RW/desa/kelurahan siaga COVID-19 yang berpartisipasi melalui kegiatan seperti bergiliran menyediakan kebutuhan makanan ataumembantu menyiapkan kebutuhan logistik makanan untuk anggota warganya yang harusmenjalani karantina/isolasi jika diperlukan dengan tetap melakukan upaya pencegahanpenularan.

• Warga tidak diperkenankan menyebarkan berita-berita yang tidak jelas sumbernya atau belumtentu kebenarannya. Segera laporkan kepada Satgas Desa/RW/RT jika menerima berita yang meragukan untuk dikonfirmasikan kebenarannya.

• Infomasi-informasi terkait COVID-19 dapat warga dapatkan melalui website berikut:

• Gugus tugas BNPB: https://www.covid19.go.id/

• Kementerian kesehatan RI: https://covid19.kemkes.go.id

• Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia: www.who.int/indonesia

• Selalu sampaikan pesan kunci kepada seluruh warga untuk mengurangi risiko penularan

19

Page 20: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

TERIMA KASIH

20

Page 21: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

21

LAMPIRAN

Page 22: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

22

LAMPIRAN

Page 23: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

23

LAMPIRAN

Page 24: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

24

LAMPIRAN

Page 25: PELACAKAN KONTAK UNTUK MEMUTUS MATA RANTAI …

25

LAMPIRAN