PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

15
PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK 01OAERAH NUSA TENGGARA BARA T M. Nurdin, Lilik Subiantoro, Subardjo,Sartapa, Setya Darrnono Pusat Pengernbangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir-BATAN ABSTRAK PELACAKAN AIR BAWAH TANAHDEOOAN METODE GEOLISTRIK DI DAERAHNUSA TEOOGARA BARAT. Kondisi geologi pennukaan daerah penelitian ddominasi oleh batuan hasilgunungapi berupa tufa lalpili, batupasir, breksi lahar danlava.Porositas yang sangat tinggi pada batuan tufalapili menyebabkan daerah Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Barat,Propinsi Nusa Tenggara barat (NTB)mengalami kesulitan (kekeringan) air pennukaan. Berdasarkan permasalahan di atas dan ddukung oIehkemunculan beberapa mata air d lepas pantai (Dusun Tanjung Papak), maka dduga bahwa kemunculan air tersebut berhubungan dengan sistem aJiran lava.Dalam rangka memperoleh pengetahuan tentang poIa aliran air bawah tanah d bawah lava dan melokalisir daerah poten:sial air, maka dilakukan pengukuran geoIistrik tahanan jenisyang dikombinasi dengan penelitian geoIogi. Pda aJiran air bawah pennukaan d daerah ini merupakan sistem aliran air celah yang te~adpada kontak bagian dasar lava den~,an endapan aluvial pada lembah sungai purba. Mata airyang muncul d lepas pantai T anjung Papak dperkirakan sebagai adanya aliranair celah padabagian hilir sungai purba yangtelahterpotong oIehstruktur geoiogi atauterhentinya distribusi pengendapan lava sebagai ujung lidah lavatersroutKontak bagian bawah lava dengan breksi lahar dan/atau pasir-aglomerat mempunyai nilai tahanan jenis 148-250 .D.m. Batuan yang mempunyai kisaran nilai tahanan jenis tersebut diperkirakan sebagai daerah-daerah potensial air bawah pennukaan yang dikontrol deh poIa lembah sungai purba seperti te~adi di Dusun Monggal, Kertaraha~a, Sankukun, T elaga Maluku dan Re~k. ABSTRACT UNDERGROUND WATER INVESTIGATK>N USING GEOELECTRICAL r~ETHOD, AT NUSA TENGGAIRA SARAT. Surface geological mappinghasbeen00ne at the investigated areathat dcminated by volcanic prodU<:ts. Those litho logy canposed of lapilli tuff, sandstone, laharic breccia, and lava. The surface water lackatGangga District Lombok Barat Residence, Nusa T enggara Barat Province is caused by highporosity of rock. Based on the probl.em above andsupported by arising Tanjung Papak offshore springs supposed thatthe spring's appearance seem to be connected with underground water system drainage beneath thelava. The investigation am is to get infoonation about underground water drainage pattern andit localizing water potential area using a combination of geological survey clnd geoe/ectrical measurement. Result ofthe investigation is the drainage pattern system of ground water connected ¥nth fissure system atthebottan contact oflava within the alluvium sediments ofpaleo channel. The water spring exist clue to the crosscutting of thechannel by faults or theendng of lava flow distribution. Lava setcontact to volcanic breccias andor tuffaceous agglomerate sandstone hasresistivity value ranged from 148 -250 Ohm m. Tnose values indic;3te and it intelpreted seem to be underground water potential areain which controlled by paleo channel and lava flow bodies such as that occurred at Monggat, Kertarahardja, Sankukun, T elaga Matuku andRempek Villages. PENDAHULUAN Latar Belakang kondisi demikian merupakan salah satu faktor yang berpengaruh temadap te~adinya kekurangan air permukaan di satu pihak dan teljadnya aliranair ba~'ah permukaan dilain pihak. Hal ini temukti dati munculrlya beberapa mala air <! lepas pantai dan di bagian ~epi pantai Tanjung Papak, Desa Genggelang,Kecama~tan Gangga, KablJpaten LombokBaratl'2J.I3J. Kemunculan mala air tersebut merupakan fenomena geologi yang dperkirakan te~ad sebagai akioot dati SUf!tusistem alirnn lava yang mengatami Karnkteristik geologi daernh Lanbok, Nusa Tenggarn Barnt (NTB) secarn litologi merupakan produk kegiatan gunungapi yang tersebar pada daerah hampir 3/5 (tiga per lima) luas Pulau Lombok. Produk gunungapi temOOut pada umumnya berupa lava, breksi, tufa dan batuapung, diperlihatkan pada Lampirnn 1. Oi daerah Gangga dan sekltamya batuan tersebut mempunyai penyebarnn sangat luas. Batuan tufa secarn fisik dikenali sebagai batuan yang bersifat sangat meluluskan air, 100 ~ PROSIOING -ISBN 979-8769 :-11 -2

Transcript of PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

Page 1: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK01 OAERAH NUSA TENGGARA BARA T

M. Nurdin, Lilik Subiantoro, Subardjo,Sartapa, Setya DarrnonoPusat Pengernbangan Bahan Galian dan Geologi Nuklir-BATAN

ABSTRAK

PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DEOOAN METODE GEOLISTRIK DI DAERAH NUSA TEOOGARABARAT. Kondisi geologi pennukaan daerah penelitian ddominasi oleh batuan hasil gunungapi berupa tufa lalpili,batupasir, breksi lahar dan lava. Porositas yang sangat tinggi pada batuan tufa lapili menyebabkan daerah KecamatanGangga, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara barat (NTB) mengalami kesulitan (kekeringan) airpennukaan. Berdasarkan permasalahan di atas dan ddukung oIeh kemunculan beberapa mata air d lepas pantai(Dusun Tanjung Papak), maka dduga bahwa kemunculan air tersebut berhubungan dengan sistem aJiran lava. Dalamrangka memperoleh pengetahuan tentang poIa aliran air bawah tanah d bawah lava dan melokalisir daerah poten:sialair, maka dilakukan pengukuran geoIistrik tahanan jenis yang dikombinasi dengan penelitian geoIogi. Pda aJiran airbawah pennukaan d daerah ini merupakan sistem aliran air celah yang te~ad pada kontak bagian dasar lava den~,anendapan aluvial pada lembah sungai purba. Mata air yang muncul d lepas pantai T anjung Papak dperkirakan sebagaiadanya aliran air celah pada bagian hilir sungai purba yang telah terpotong oIeh struktur geoiogi atau terhentinyadistribusi pengendapan lava sebagai ujung lidah lava tersrout Kontak bagian bawah lava dengan breksi lahar dan/ataupasir-aglomerat mempunyai nilai tahanan jenis 148-250 .D.m. Batuan yang mempunyai kisaran nilai tahanan jenistersebut diperkirakan sebagai daerah-daerah potensial air bawah pennukaan yang dikontrol deh poIa lembah sungaipurba seperti te~adi di Dusun Monggal, Kertaraha~a, Sankukun, T elaga Maluku dan Re~k.

ABSTRACT

UNDERGROUND WATER INVESTIGATK>N USING GEOELECTRICAL r~ETHOD, AT NUSA TENGGAIRASARAT. Surface geological mapping has been 00ne at the investigated area that dcminated by volcanic prodU<:ts.Those litho logy canposed of lapilli tuff, sandstone, laharic breccia, and lava. The surface water lack at Gangga DistrictLombok Barat Residence, Nusa T enggara Barat Province is caused by high porosity of rock. Based on the probl.emabove and supported by arising Tanjung Papak offshore springs supposed that the spring's appearance seem to beconnected with underground water system drainage beneath the lava. The investigation am is to get infoonation aboutunderground water drainage pattern and it localizing water potential area using a combination of geological survey clndgeoe/ectrical measurement. Result of the investigation is the drainage pattern system of ground water connected ¥nthfissure system at the bottan contact of lava within the alluvium sediments of paleo channel. The water spring exist clueto the crosscutting of the channel by faults or the endng of lava flow distribution. Lava set contact to volcanic brecciasand or tuffaceous agglomerate sandstone has resistivity value ranged from 148 -250 Ohm m. Tnose values indic;3teand it intelpreted seem to be underground water potential area in which controlled by paleo channel and lava flowbodies such as that occurred at Monggat, Kertarahardja, Sankukun, T elaga Matuku and Rempek Villages.

PENDAHULUAN

Latar Belakang kondisi demikian merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh temadap te~adinya kekurangan air

permukaan di satu pihak dan teljadnya aliran air ba~'ah

permukaan dilain pihak. Hal ini temukti dati munculrlya

beberapa mala air <! lepas pantai dan di bagian ~epi

pantai Tanjung Papak, Desa Genggelang, Kecama~tan

Gangga, KablJpaten Lombok Baratl'2J.I3J.

Kemunculan mala air tersebut merupakan

fenomena geologi yang dperkirakan te~ad sebagai

akioot dati SUf!tu sistem alirnn lava yang mengatami

Karnkteristik geologi daernh Lanbok, Nusa

Tenggarn Barnt (NTB) secarn litologi merupakan produk

kegiatan gunungapi yang tersebar pada daerah hampir

3/5 (tiga per lima) luas Pulau Lombok. Produk gunungapi

temOOut pada umumnya berupa lava, breksi, tufa dan

batuapung, diperlihatkan pada Lampirnn 1. Oi daerah

Gangga dan sekltamya batuan tersebut mempunyai

penyebarnn sangat luas. Batuan tufa secarn fisik dikenali

sebagai batuan yang bersifat sangat meluluskan air,100 ~

PROSIOING -ISBN 979 -8769 :-11 -2

Page 2: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

pembekuan lebih awal pada dasar aliran lava khususnya

pada lembah-lembah sungai purba. Kernudian te~ad

zone kontak langsung antara bagian dasar lava dengan

pernlukaan endapan pada lernbah sungai purba. Lebih

lanjut kondisi ini dapat berperan sebagai perangkap

dan/atau media aliran air celah bawah pernlukaan.

Kemunculan mata air di Tanjung Papak dapat te~adi

pada ujung lidah lava (akhir pembekuan lava atau

terpotongnya tubuh lava oIeh struktur geologi).

Untuk me/acak dan mengenali keberadaan poia

aliran air bawah permukaan tersOOut adalah dengan

mefakukan peneiitian geojogi permukaan yang

cikorTt>inasikan dengan pengukuran geofisika metode

geolistrik tahanan jenis.

Tujuan

Dalam rangka menunjang rencana pernbangunan

pengembangan wilayah Pemerintah KotalKabl4)aten

LOITi>Ok Bara~ penelitian ini bertujuan untuk

~eh pengetahuan tentang poIa aliran air bawah

pernlukaan serta melokalisir daerah-daerah potensi

sun'berdaya air khususnya d Kecamatan Gangga,

Kabupaten Lombok Barat.

Sasaran

Memberikan rekomendasi daerah-daerah

berpotensi air bawah permukaan atau air permukaan

yang dapat dmanfaatkan oleh penduduk setempat

rnal4:>Un Pemerintah Kota/Kabupaten dalam

pengembangan usaha pertanian atau industri.

METODOLOGI

penentuarl strategi pe/aksanaan peneliuan d

lapangan,

Pengukllran g6olistik tahanan jenis dengan

konfigurasi Schlumberger, pada titik-titik duga yang

rnemotong tegak lurus poia ~um aliran sungai,

Jarak titik duga 200 meter dan jarak lintasan 1 km.

Penetrasi kedalaman yang diharapkan :t 200 meter,

Pengamatan geologi pada lintasan terpilih, meliputi

litologi, struktur primer dan sekuens stratigrafi lokal,

Dilakukan dalam rangka menunjang

interpretasi/penafsiran geologi bawah permukaan.

Analisis profil stratigrafi, pada lokasi terptlih yang

mewakili sekuens pengendapan batuan, sebagai

informasi yang menunjang interpretasi data

geofisika,

Melakukan pengukuran geaistrik tahanan jeris

pada singkapan batuan terpilih yang rnewakili

sebagai dasar dalam perlentuan harga kisaran

tahanan jenis pada setiap jeris batuan yang

mewakili.

Melakukan pengukuran geoIistrik tahanan jenis

pada beberapa lokasi pemboran yang telah ada,

Dilakukan dalam rangka stud kasus untuk

mengetahui kisaran harga tahanan jenis akuifer,

lapisan batuan impermeabel maupun lapisan

batuan permeabel.

Pengamatan geohidrologi, meliputi keberadaan

mata air, perkiraan debit air, jenis aliran dan faktor

geologi yang berpengaruh.

Pengolahan data geolistrik tahanan jenis; dilakukan

dengan bantuan konlputer menggunakan software

resistivity 8RESINT", pada setiap titik pengukuran

untuk mengetahui variasi urutan dan ketebalan

setiap jenis batuan, serta penentuan lapisan jenuh

air maupun keberadaan struktur bawah permukaan.

Penafsiran data geologi dan geohidrologi

berdasarkan data geolistrik tahanan jenis; dilakukan

atas da.c;ar hasil percd>aan pengukumn gedistrik

Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran

ternebut, metode yang dilakukan dalam penyelidikan

ada!ah sebagai berikut :

-Pengumpuian data sekunder Y!3ng meliputi data

geologi dan data pemboran yang taah ada di

sekitar daerah penelitian, sebagai dasar

pertimbangan dalam identifikasi masalah dan

101PROSIDING -ISBN 979 -8769 -II -2

Page 3: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

-JA~-2HE12~

terhadap data singkapan batuan serta hasil pengolahan

data geolistrik tahanan jenis yang mengacu pada ni!ai

tahanan jenis hasil pengukuran secara langsung pada

singkapan batuan.

Stratigrafi

Dan evaluasi data geologi dan geolistrik tahanan

jenis dapat dkenali bahwa berdasarkan sifat fisik bal:uan,

di daerah penelitian cjapnt didentifikasi adanya 4

(empat) satuan batuan produk gunungapi. Susunan

stratigrafi batuan adalah seperti di bawah ini :

1. Satuan lava

tahanan jenis pada lokasi pemboran, didukung hasil

pengamatan goologi maupun korefasi antara titik-

titik pengukuran geolistrik tahanan jenis sehingga

menghasilkan stratigrafi bawah permukaan,

sebaran lateral batuan maupun keberadaan akuifer.

Analisis terpadu, merupakan evaluasi dan kajian

secara menyeluruh tertladap aspek-aspek

geofisika, geohidrologi dan geologi sehingga

sekaligus merupakan sintesis yang

mengungkapkan secara jelas tentang keberadaan

pola aliran air bawah permukaan serta lokasi-lokasi

potensi air.

Pelaporan, ada/ah penyajian hasil peneiitian secara

lengkap dalam bentuk dokurnen I~n dan

lampiran peta-peta rna~n galTDar secara

lengkap.

PERALATAN

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Resistivity-meter NR-22S, NAN! URA 1 unit

2. Kabel e/ektrode arus @ 500 meter 4 gulung

3. Kabel e/ektrode potensial @ 100 meter4 guJung

4. Elektrode arus (stainless steel) 4 buah

5. Porouspot 4 buah

6. Eiektrode tembaga (patak duga) 2 buah

7. Cuppri sulfai 10 kg

8. Handy Talky lcan 9 unit

9. TheodoIitTo 1 unit

10. Palu geoIogi 2 buah

11. Kar.pas Geologi 4 buah

12. Note-book Computer 1 unit

13. RoIl-meter @ 50 meter 4 buah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ge'Jlottj~

Pemahaman kondisi geologi d daerah Gangga

berdasal1<an pada hasil pengaahan oor. analisis

Satuan lava merupakan satuan batuan tertua y'ang

tersingkap dan teramati secara baik pada lembah

sungai. Satuan ini berupa lava andesitik yang ~~ian

dati lava tersebut mengalami brekziazi menjad brIaksi

andesitik (breksi lava). Secara setempat-seterrlpat

batuan lava menunjukkan struktur lava-aliran (Iavaflcm),

dengan orientasi umum N70o-150oE.

Perubahan lava andesit menjad breksi lava secara

umum berangsur, dibeberapa lokasi pengamatan

menunjukkan kedudukan sub horizontal. Lava andesitik,

secara fisik berwama kelabu gelap, kompak, tek~~tur

afanitik hipokristalin porpiritik dengan bentuK kristal sub

hedral, terdiri dati mineral plagioklas, pi roksen , amfit)()l,

glass dan mineral mafik serta mineral kalsit yang

kadang-kadang mengisi lubang gas (amygdaloidal).

Pada lava andesitik ini berkembang ~ro3itas sekunder

berupa fraktur. Secara geolistrik tahanan jelnis

keberadaan batuan lava tersebut teridentifikasi oIeh nilai

tahanan jenis dati 655-4025 nm dan batuan breksi lava

menunjukkan nilai dati 181-1500 nm.

Breksi lava secara fisik mempunyai wama kelabu

gelap, sangat kOOJpak, material penyusun batuan utama

OOrJpa fragrnen batuan andesit yang rnempunyai ukuran

kraka! sampai bongkah (ukuran umum 5-10 cm),

fragmen berbentuk menyudut tanggung-sangat

menyudut, matrik berupa andesit (sarna dengan

102---

PROSIDING -ISBN 979 -8769 -II -2

Page 4: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

I~~~~~~U~~ELO!MN SUMlER DAYA TA.-.8ANG JAKARTA,I PUSAT PENGEMBANGAN~ ~N DAN GEOLCGI NUKLI~ -SATAN 2 HE12002

fragmen). Batuan rrlenunjukkan kemas tertutup

(memperlihatkan kesan interloking), porositas batuan

jelek.

Hasil korelasi nilai tahanan jenis lava pada lilik

pengukuran dari satiap lintasan pengukuran dapat

dikenali bahwa sebaran lateral bawah permukaan

batuan lava meliputi seluruh daerah penelitian (Lampi ran

2). Secara vertikal batuan lava ini terdapat dbawah

satuan hasil gunungapi tak terpisahkan (tufa, pasir-

tufaan, tufa-lapiii, lanau-tufaan, pasir-kerikilan dan

batulempung-pasiran) dan satuan batuan breksi lahar.

Lebih lar1u~ dari hasil interpretasi nilai tahanan

jenis menunjukkan bahwa satuan batuan lava secara

umum ~nyai ketroalan berkisar dari 1~ meter.

2. Satuan batuan breksi volkanik (breksilahar).

Secara umum satuan batuan iri tersusun oIeh breksi

voIkanik. Bagian bawah dari ~n bre~si volkarKk

tersOOut secara setOOJpat-setempat dijumpai batupasir

aglomeratan yang menumpang di atas batuan

konglomerat dasar. OJ beberapa lokasi dapat teramati

adanya singkapan batuan sedimen lingkungan lerTt>ah

(chaneQ yang ~kan indikasi endapan sungai.

Singkapan batuan breksi lahar, teramati secara

baik di Sungai Bengkok, Sungai Luk dan beberapa

tersingkap di jalan rays menuju Monggal (Dusun

Sankukun dan Dusun Perian). Secara umum bagian

bawah breksi vdkanik terendapkan mengikuti poia

permukaan dari lava andovSit yang tidak teratur

(membentuk initial dp).

Breksi lahar secara umum berupa batuan volkanik

yang agak kompak (semi consolidated) , berwarna coIdat

keabu-abuan, masif, fragmen batuan tersusun oIeh

andesit, basalt dan batu apung dengan ukuran sangat

bervariasi dari krakal- bongkah (5 an->1 m). bentuk

menyudut tanggung-sangat menY'udu~ batuan terpilah

sangat jelek dengan kernas terbuka, fragmen batuan

terdistribusi mengambang dalam matrik lumpur voikanik

berukuran pasir sedang sampai pasir kasar, batuan

mempunyai porositas sedang, kadang-kadang

menunjukkan per1arJisan jelek.

Batupasir Maan; belWama coklat muda, agak

kompak, bersifat tufaan mengandung fragmen andesi~

basalt dan batuapung, berukuran sedang-halus, terpilah

baik, dengan porositas baik, kadang-kadang mempunyai

struktur laminasi.

Secara geolistrik keberadaan breksi lahar tercermin

oIeh nilai tahanan jenis ber1<isar dari 148 -850 .am

dengan ketebalan :t 30 meter.

3. Satuan batuan hasil gunungapi tak terpisahkan.

Secara umum batuan penyusun dari satuan ini

adalah ~kan perseiingan dari endapan-endapan

hasil kegiatan gunungapi. Satuan batuan hasil gunung

api ini teren<iapkan di atas bidang erosi dari lapisan

batuan yang I~h tua dan mempunyai penyebaran

hampir <:fi seluruh permukaan daerah penelitian. Variasi

batuan berupa endapan-endapan tufa, pasir tufaan, tufa

lapili, lanau tufaan, pasir krikilan, pasir halus dan

lempung pasiran.

.Tufa; belWama putih, dapat diremas, belum

ter1<ompakan, berukuran pasir halus sampai krikil

(0,5 cm), terpilah sedang, kemas tertutup,

per1apisan dengan ketebalan bervariasi dari 0,5 cm

-2m.

.Pasir tufaan; batuan tidak kompak, belWama coklat

muda-kelabu keputihan, dapat diremas, material

penyusun batuan berukuran pasir sedang -pasir

kasar, dari batu apung, batuan beku dan mineral

mafik mengandung fragmen batuan berukuran krikil

terdiri dari batu apung, andesit dan basal~ teipilah

sedang, kemas tertutup dengan porositas sedang.

Batuan menunjukkan penapisan baik dengan

struktur primer berupa laminasi dan per1apisan

silang slur, keteba!an bervariasi dari 0,5 cm -30

cffi. Secara geofisika teridentifikasi oIeh nilai

tahallail jenis ber1<isar dari 16-25~.

Page 5: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

sampai bongkah terdiri dari fragmen batuapung,

batuan andesitik sampai basaltik.

Tektonik

Tl!fa lapili; batuan setengah kompak, berwama

kuning-kecoklatan-<:oklat muda, dapat diremas,

fragmen batuan terdiri dari batu apung (dominan),

andesit, dasit dengan ukuran granul-pebbel (0,5-

10 cm) bentuk fragmen membulat-tanggung-sangat

menyudut, kemas tertutup, terpi!ah sedang,

fragmen tertanam daiam massa dasar tufa

berukuran pasir sedang-kasar, sangat paloS.

Batuan kadang-kadang menunjukkan penapisan

yang jelek dari jenis reverse bedding maupun

graded bedding, penapisan mempunyai ketebalan 2

-6 r!1.

Oi daerah penelitian dapat diidentifikasi

adanya tektonik "brittle" berupa segar mendatar dan

sesar normal (Lampi ran 3). Keberadaan segar tersebut

hanya dapat didentifikasi pada lapisan batuan lava yang

tertutup oleh lapisan satuan batuan yang lel:>ih mudcl.

Secara umum segar-segar tersebut adalah seI>agai

berikut:

-Sesar gerak mendatar sinistral, berarah WNW-ESE

dengan kemiringan sub vertikal

-Sesar gerak mendatar dekstral, berarah NNW-SSE

dengan kemiringan sub vertikal

-Sesar-sesar normal berarah NE-SW, miring 3O-5Qo

ke arah WNW.

Sesar-sesar mendatar berarah NW-SE merupc!kan

media terjadinya sistem air celah bawah permukaan. Oi

daerah MonggaI, Sanara dan Sankukun sesar-SIO..sar

mendatar tersebut terpotong oIeh sesar normal berarah

NE-SW yang belPef'an sroagai penghalang aliran air

celah tersebut Dengan demikian, daerah MonggaJ,

Sanara dan Sankukun adalah merupakan lokasi-lokasi

fenomena geoIogi yang memungkinkan untuk te~adinya

sumber air artesis.

.Lanau tufaan; batuan setengah k~k, dapat

diremas, oorwama coklat muda, mengandung krikil

batu apung berukuran 0,5 an-1 an, batuan tepilah

baik, dengan porositas sedang, batuan kadang-

kadang menunjukkan per1apisan laminasi oongan

ketebalan 5 cm-10 cm.

.Pasir kerikilan (batupasir aglomerat); batuan

tidak kompak, berwama kelabu gelap dapat

diremas, tufaan oorukuran pasir halus sedang,

kadang-kadang mengandung material organik,

terpilah sedang, kemas tertutup, setempat-setempat

pada batuan ini dijumpai struktur per1apisan silang

siur dan laminas! oongan ketebalan 1-30 an. Dari

har.il pengukuran geoIistrik tahanan jenis

teridentifikasi deh nilai tahanan jenis berkisar da.;

30-250 .a.m.Identifikasi lembah Sungai Purba

.Batu lempung pasiran; agak kompak, kunii1g

kecoklatan-kehitaman, tufaan, mengandung

fragmen berukuran pasir, krikil, ~t diremas,

mengandung material organik, porositas sedang

(batuan lembab), batuan berstruktur lam nasi dan

kadang-kadang perlapisan "Iaminasi konvoluf

4. Satuan Aluvial dan Endapan Pantai; me~kan

satuan termuda has;1 rombakan batuan yang lebih

tua yang tersusun oIeh material lepas dari pasir

Konsep dasar yang dgunakan urltuk

merekonstruksi keberadaan lembah sungai purba, pada

dasamya adalah bahwa jika te~adi aktivitas gunung;:Ipi,

maka lava yang dhasilkan akan cenderung menglaiir

pada bagian cekuflgan-<:ekungan permukaan kemudian

mengalami pembekuan. Bagian dasar lava tersebut

merupakan gambaran dari kondisi topografi awal

sebelum tertutup oleh lava.

Hasil pengolahan data geolistrik tahanan jenis

teitladap 125 titik pengukuran, menunjukkan bahwa lava

terdapat d semlJ2 titik p,...;,ngu\(urnn.

Page 6: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

I PlJSAT PENGEHBANGAN 8AHAN GALIAN DAN GEOlOGI NUKUR -BATAN 2 HE12002 I,- ~.. WL- --

penelitiar;) sebagai akibat terpotongnya lava oleh sesar

normal.

OJ daerah Kertaraha~a dan Sankukun dapat

dikenali adanya sesar normal yang memotong secara

rnelintang lembah sungai pulba. Kehadiran sesar ini

dapat rnenjadi faktor yang menghalangi jalannya aliran

air bawah permukaan. Hal ini akan rnenambah besar

tekanan air pada bagian dasar lava sehingga

memungkinkan untuk te~adnya sumber air tertekan

("artesis") di daerah ini.

Pengamatan Mata Air

Dengan cara plating ele'lasi dari dasar lava, dapat

dirnkonstruksi garis kontur yang merlunjukkan kesamaan

elevasi dasar lava, seper1i dperlihatkan pada Peta

Kontur Dasar Lava Lampiran 4.

Pada Peta KontlJr Dasar Lava (Larllpiran 4)

menunjukkan adanya dua lembah sungai purba utama

yang menbujur membentuk pola aliran yang bermuara

di bagian pantai d dusun T anjung Papak.

Keberadaan dua lembah sungai purba tersebut

terlihat te/ah mengalami perubahan posisi terhadap

posisi Sungai La'npenge maupun Bengkok yang terlihat

pada topografi saat ini.

Secara geohidrologi, keberadaan dua lembah

sungai p'Jrba tersebut merupakan faktor yang

berpengaruh temadap kemungkinan te~adnya aliran air

celah baNah permukaan pada bagian kontak dasar lava

dan permukaan lembah sungai purba.

Keberadaan air pada lembah sungai purba

tersebut merupakan akumulasi rembesan air permukaan

yang meresap melalui batuan hasil gunungapi yang

bersifat sangat porous. Lebih lanjut aliran air tersebut

terns mengalir melalui rekahan-rekahan tektonik pada

batuan lava sampai pada akhimya tertahan pada lembah

sungai purba oleh adanya soil purba bersifat lempungan

(impermeabel). Kondisi ini menyebabkan terjadinya

perubahan arah a/iran yang awalnya ver1ikal menjadi

horizontal mengikuti lembah sungai PUrba sebagai air

celah.

Manifestasi adanya akumulasi air bawah tanah

secara alamiah dapat berupa mata air yang muncul di

~ukaan lanah pada tq>Ografi dalar ata~n pada

tq>Ografi miring akibat dati diskordan morfologi (ketidak

seJarasan tq>Ografl/morfologi).

Dari ha~il pengamatan geohidrologi dapat dikenali

adanya dua tipe mata air yang muncul ci beberapa

daerah yaltu :

.Mala air Kapiler : teramati d dusun Gondang,

dusun Sankukun dan dusun Monggal, air keluar

melalui celah/ruang antar butir pada batuan.

.Mata air Celah : teramati d dusun .Kuripan, Sungai

Lempenge dan di Tempos Pandan, air keluar

melalui bidang kon'.ak antar bat'Jan atau pada

bidang bukaan struKtur.

Debit air terbesar terdapat pada bagian

hulu Sungai Luk ( di luar daerah penelitian) pada 19vel :!:

850 meter ~I diperkirakan sebesar 100 I/dt. Kondisi air

di lokasi ini belum terpengaruh.oIeh aktivitas man usia.

Mengingat posisi mala air yang terletak pada ketinggian

850 meter <t>I, maka pengaliran air dengan sistem

gravitasi sangat memungkinkan untuk memenuhi

kebutuhan hidup masyarakat Desa Rempek maupun

Desa Gengge!ang yang mempunyai jarak te~auh :!: 14

km menuju ke arah pantai.

Kondisi aliran celah tersebut bersifat tertekan dan

akan muncul sebagai mata air di permukaan pada saat

batuan lava yang berperan sebagai batuan penuiup

("caprock") terpotong oleh segar normal atau batuan lava

tersebut tementi penyebarannya sebagai ujung lidah

lava. Kondisi ini tercermin d daerah penelitian oIeh

pemunculan beberapa mata air di bagian muara sungai

purba di lepas pantai dusun T anjung Papak dan

te~adinya mata air Tempos Pandan (di luar daerah

PROSIDING -ISBN '79 -876' -II -2 105

Page 7: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

i ~~~~~ iPTEK-NUKUR DAN PENG~LOLAAN SUM9ER DATA TAMBANG JAKARTA, --~~NGEH~~GAN ~H!N GA_llA~ DANGEOlOOI NUKLIR -BATAN 2 HE12002 .

sebagai dasar acuan untuk penentuan potensi air di

seluruh daerah penelitian.

Pendugaan Potensi Air

Keberadaan mata air d bagian huliJ Sungai

Luk dikenal sebagai mata air Tempos Pandan. Secara

geologi te~adinya mata air tersebut adalah sebagai

akibat adanya aliran air celah bawah permukaan yang

terpotong secara melintang oIeh adanya sesar normal.

Diperkirakan pada kondsi dan level

topografi yang sarna, derlgan pola kontur berarah

timur1aut-baratdaya masih akan banyak djumpai

keberadaan mata air seperti d atas.

Pengukuran Geolistrik

Penentuan potensi air d daerah peneiitian

dilakukan atas dasar evaluasi terpadu terhadap hasil

analisis yang telah duraikan pada pembahasan

stratigrafi, tektonik, identifikasi sungai ~IUrba,

pengamatan mata air dan ddukung oleh hasil pengujiarl

geolistlik tahanan jenis pada akuifer yang telah dketahui

di lokasi sumur bar pro<iJksi.

Hasil evaluasi terpadu dari aspek geoiogi,

geohidrologi dan geofisika dapat disimpulkan bahvva d

lokasi peneiitian dkenali adanya 5 (lima) daerah

potensial air. Daerah-daerah tersrout terletak ci DtJsun

r~onggal, KertarahaQa, Sankukun (Desa Gengg9ang);

Dusun R~ dan Telaga Maluku (Desa R~>ek),

(La~ran 5).

Secara umum I~san pembawa air di daerah-

daerah tersebut ~ dbedakan menjadi akuifer di atas

lava dan aktifer d bawah lava yaitu menempati I~bah

sungai purba rnaupun cabang-cabangnya.

Berdasarkan pada kondisi akuifer serta parame1er-

parameter pendukungnya, maka daerah Monggal,

KertarahaQa dan Sankukun merupakan daerah-daerah

yang me~nyai klJalitaS akuifer relatif lebih baik.

Karakteristik dari rnasing-masing daerah akuifer tersebut

adalah seperti T abel 1 d bawah ini

ldentifikasi karaktelistik lapisan pembawa air

dilakukan secara geoIistrik tahanan jenis terhadap

akuifer yang terdapat di lokasi sumur bor pro<iJksi di

Dusun SeI:1t>aro dan sekitamya (SPG-163, SPG-164

dan SPG-167), diper1ihatkan pada La~ran 2. OOOt air

rata-rata pada sumur bar tersebut adalah :t 20 liter/detik.

Berdasarkan hasil pengujian tahanan jenis akuifer

secara geofisika dapat dikenali bahwa produksi cir pada

lokasi surnur bar ternebut terdapat pada akuifer di atas

dan di bawah batuan lava (interpretasi tahanan jenis).

Akuifer d atas lava, mempunyai nilai tahanan jenis

rata-rata lebih kecil dali 100 .om (32-96 Om),

menempati litologi batupasir aglomeratan dan aklifer d

bawah lava terdapat pada litologi breksi lahar dan

batlJpasir ag!t:Xneratan dengan n!lai tahanan jenis

berkisar doli 110 -226 Om.

Lebih lanjut karaktelistik akuifer hasil pengujian

geofisika tersebu~ secara analogi akan digunakan

106 PROSIDING-ISBN979-8769,-11-2

Page 8: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

SEf!ltiA' IPI!K NUKUR DiN PEMCifLOLAAN SUMBfR O"-YA TAM BANG

PUSAT PENGEHBANGAN BAHAN GALIAN DAN GEOLOGI NUKLIR -BATANJAKAifA:l

2 HEI 2002 I

-

.potensi relatif kecilpotensi relatif sedangpotensi relatif besa-

Keterangan**-

laut pada diskordansi t~rafi akibat pemotongan

lapisan lava oleh sesar.

SARAN

Hasil penelitian geofisika dan geoIogi ci daerah ini

per1U atindak lanjuti dengan melakukan pemboran inti,

guna mengetahui secara pasti keberadaan akuifer

bawah permukaan dan berkaitan dengan penelitian

geoIistrik untuk mengenali apakah betul kisaran lava

berharga > 1000 .om. Oaerah prioritas utarna yang

disarankan adalah : Monggal, Kertaraha~a dan

Sankukun.Keberadaan mata air signifikan di Tempos

Pandan merupakan haI yang menarik, sehingga

keberadaan mata air lain yang sejenis di daerah

tersebut per1U diinventari$asi Iwih lanjut pada level 750

-900 meter q:>i, guna memenuhi kebutuharl air

domestik.

DAFTAR PUSTAKA

1, ANDI MAOOGA, S., ATMAWINATA, S.,

HERMANTO, B., AMIN TC.," Peta Geologi

Lembar Lombok. Nusa T enggara Barat,

DIREKTORAT JENDRAL GEOLOGI DAN

SUMBERDAY.A. t.-1INERAL, PUSAT PENELITIAN

DAN PENGEMBANGAN GEOLOGI, Bandung,

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan yang

telah duraikan dapat dsimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penafsiran geofisika dan geologi dapat dibuat

peta kontur dasar -lava yang menggambarkan

adanya dua lembah utama sungai purba. Potensi

keberadaan air bawah permukaan dikontrol oIeh

lembah sungai purba, sebagai aliran air celah

kontak antara dasar lava dengan permukaan

lembah sungai purba yang tersusun oIeh batuan

breksi volkanik (breksi lahar) dan batupasir

aglomeratan. Potensi air tersebut terdistribusi di

lima daerah utama, yaitu : d Dusun Monggal,

Kertaraha~a, Sankukun, Telaga Maluku dan

Rempek.

2. Keberadaan mata air d lepas pantai T8njung

Papak muncul pada bagian UJung lidah lava atau

diskordansi topografi lidah lava akibat sesar.

Kemunculan mata air pada bagian hilir sungai

purba, merupakan manifestasi dari adanya sistem

aliran air celah bawah lava, kontak antara bagian

dasar la'v'a dengan pennukaan lembah sungai

purba yang tersusun oJeh breksi volkanik (breksi

lahar) dan batupasir aglomeratan.

3. Manifestasi mata air signifikan cj permukaan

terdapat d T ernpos Pandan adalah sebagai aliran

air celah kontak antara lava dan batupasir tufaan

dengan det>it air :t 100 I/det Pemunculan mata air

menempatj clavasi :i: 850 in9tar d atas P9ffi1ukaan107

PROSIDING -ISBN 979 -8769 -II -2

Page 9: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

2. 9. HARAPAN MARPAU~X;.:Buku Pedoman Alat

Resistivity-meter Naniura NR-22S', Bandung,

(2000).

10. SOFTWARE RESINT., .Pengoperasian

Penghitungan Data T ahanan Jenis !\onfigumsi

Schlumberger", Bandung, (2000)

11. SUMNER JS.:Principles Of 1rdK:ed Pdarization

For Geophysical Exploration", Elsevier Scientific

Publishing COOIpany, Amsterdam, (1976).

12. SUYONO SOSRODARSONO.:Hidrologi Untuk

Pengairan", PT. Pradnya Paramita, Jakarta,

(1980).

3.

P2A T., "Peta Data Pemboran Darl Data Geofisii<a",

P2AT-NTB, (1991).

SARWlYANA A., S., "Laporan Observasi

Lapangan", P2BGN-BATAN, Jakar1a, (1999).

ICE., "Manual Of Applied Geology For

Engineering", Crown Copyright, United Kingdor!1,

(1976).FLETCHER G., DRISCOll., "Groundwater and

Wells", Johnson Division, St. Paul Minnesota,

(1986).

EDWARD lS.,introduction To Mining

Geq>hysics", Lecture Note, Rangoon Ms and

Science University in Cooperation with UNDP

Project, MyaM1ar, (1985).

RICHARD VAN BLARlCOM.,.~tical

Geophysics For the Exploration Gedogisf,

Northwest Mining Association, USA, (1985).

UUEK HENDRADJAJA.:GeoIistrik Tahanan

Jenis", ITB-Bandung, (1992).

4.

5.

6.

7.

8.

Page 10: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

1.(lmpir(lIl I

,--

109PROSIDING -ISBN 979 -8769=11-:2

Page 11: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

110

"I"~

~."

Page 12: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

.SEMINAR IPnK NUKUR DAN PENGELOi:iiji":;;-UQ~R DAYA TANBANG

PUSAT PENGEHBANGAN BAHAN GAllAN DAN GEOlO<iI HUKLIR -BATANJAKARTA,

2 HCI 2002

Lampiran 3

IIIFROSIDIHG -ISBN 979 -8169 -II -L

Page 13: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

LamriraJl 4

~

~~n~ louslf:eif@!ItIf.Q.

Ii ~~~;~:Malar4llt"'., WI'-,

I~~;~:"PIJLAU LOMBOK,-"

~

~," " 0

)"

-,

-

"

"'I'

\.:::~

""\

" ,'.~\ -.1\""""', ,. \\ 1iT

\. .:::l.J.L. ~L1...1

,'"I "', '., C,~,

~>,.-

0,",--, r- '("/-

~~, ~, 0'~~

\i~I

/~- /"~

#/

,~.

, ::'-"X\t

f_._\'

c-'l~i~\\)..\

#

~

\.

KE'ffiRANGAN

~ CT.,ri" Icnnfllr-<::::c::-" ...,

,..ungRI ",,'RrRng-<.:::.- Swl8oi puroo

~ Mala air

Jalan ray"--J3I.,n d~""

~-)) ..,r5'~ .\

'\"'"

~ 11,"17'tX)-

Gambar 4 PETA KONTUR DASAR LAVA

)/ ~

X&:

Page 14: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

rSEMiNi~rnKNUKUR DAN PENGELOLAAN SUMiEiOAYA TAM BANGI PUSAT PENGEHBANGANBAHAN GALIAN DAII GEOLOGI NUKLIR .BATAN

JAKARTA.

2 HEI 2002

Lamoiran 5

Page 15: PELACAKAN AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK …

-' ,I saNA.~ IPnK NUKUR DAN PfNl".JELOLAAN !UMiEJi DAY A TI.KBANG JAKARTA.jI PUSAT PENGEHSANGAN BAHAN GALlA" DAN~EOL(XJI NUKUR -BAT~N '-- i:icli,!~,i~";'~ 2 HE! 2002

b. Kolom stratigrafi dibuat d dasarkan data pengarnatan

lapangan dimana satuan batuan paling tua yang

dapat diamati adatah iava andesit. .AJuvial purba

adalah hasil interpretasi geologi dati data geolistrik

tahanan jenis.

3. Paimin (P2BGGN-BATAN)

Dipennukaan sudah kelihatan beberapa mata air,

kenapa masih melacak air dibawah tanah. apa

alasannya

SartapaDebit mata air yang teramati d pennukaan tidak

mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari t>agi

masyarakat setempa~ karena kondsi geologinya yaitu

batuan produk G. api yang sangat porous sehingga air

meresap kebawah.

4. P. Widto (P2BGGN-BATAN).Berapa meter spasi pengukuran yang dilakukan untuk

rnenjaring aliran ooah setjngga aliran tersebut asa

teidetek~i.

SartapaSpasi titik pengukuran geolistrik 200 m.

Diskusi :

1. Priyo Sularto (P2BGGN-BATANO

Mohon dijelaskail bagaimana menerapkan metodenya,

hal ini tida!< dijelaskan pada abstrak dan uraian.

Sartapa

Penerapan rnetode geolistrik menggunakan konfigurasi

Schlumbuger. data pengukuran geolistrik dolah

menggunakan program "Resinr mendapatkan harga

tahanan jenis sebenamya yang selanjutnya dgunakan

untuk interpretasi geoiogi bawah permukaan dan

aquifer.

2. Sapardi (P2BGGN-BATAN)

a. Apakah metode geolistrik yang dlakukan juga dapat

dipakai untuk melacak poIa aliran air bawah tanah

yang rnengikuti penyebaran maupun aluvial purba.

b. Dibawah lava ada aluvia! purba, tidak tergambar

dalam kolom strntigrafi, mohon penjelasan.

Sartapaa. Metoda geoiistfik dapat dlakukan karena poIa paleo

soil men1'lJny$ karakteristik berbeda dengan batuan

se~r.