Alexandria spine & rehab center | expert chiropractic medical professionals center
Pedoman Rehab Center
Transcript of Pedoman Rehab Center
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
1/42
OSTEOPOROSIS
1. Definisi
1.1. Osteoporosis : Suatu penyakit metabolik tulang dalam bentuk hilangnya sejumlah massa
tulang akibat berbagai keadaan yang melebihi ambang batas untuk terjadinya fraktur
1.2. Klasifikasi Osteoporosis Primer : Kausanya tak diketahui
Sekunder : Kausanya diketahui
2. Gambaran klinis
2.1. ak spesifik
2.2. !aspada bila :
"onopause
Patah tulang akibat trauma ringan
inggi badan berkurang
#yeri tulang
Kebetulan menemukan gambaran radiologis yang khas
2.$. %okasi fraktur tersering :
&ertebra
'ollum femoris
Distal radius
$. Pemeriksaan (K)*
$.1. +namnesia :
*ia,ayat nyeri- dan tandatanda klinis diatas
*i,ayat menderita : rheumatoid arthritis- stroke- S%/- berbaring lama- lumpuh- tak aktif-
0asulitis
*i,ayat fraktur- kifosis- tinggi badan berkurang
Penyakit : ginjal- hepar- endokrin- defisiensi 0itamin D
*i,ayat terapi steroid- dilantin- phenobarbitone
$.2. Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan 0ertebra dan anggota gerak
o Deformitas
o Postur
o Kekuatan otot
o %ingkup gerak sendi
ingkat aktifitas
o +nalisa jalan
o Keseimbangan
o Koordinasi
Pemeriksaan fungsional
o +ktifitas kegiatan seharihari +KS3
o Kualitas hidup
1
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
2/42
$.$. Pemeriksaan penunjang :
*ontgen foto polos akurasi $453
Pemeriksaan Densitas "ineral ulang
6ltraosound- SP+- DP+- 7'- D/8+3 %aboratorium :
6mum
Khusus : /strogen- alsium darah
9. Diagnosis
9.1. !O : "ensyaratkan pemeriksaan Densitas Kepadatan tulang ;"D3 sehingga arah terapi
adalah perbaikan penurunan kepadatan tulang
9.2. "anfaat pemeriksaan ;"D :
erdiagnosis tingkat beratnya kehilangan masa tulang
"enentukan terapi
"emonitor resiko pasien
"embantu dokter menentukan terapi sulih hormon estrogen
9.$. "asalah (K)*
#yeri
)raktur : &ertebra
o 'ollum femoris
o *adius
Deformitas
Osteoporosis lanjut
Dampak psikososial
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
3/42
B. Prinsip Pengelolaan
B.1. Penegahan :
Penegahan primer : Seorang sehat- jangan sampai osteoporosis Penegahan sekunder : seorang osteoporosis jangan sampai patah tulang
Penegahan tertier : seorang osteoporosis dan patah tulang jangan sampai aat
"asukkan Kalsium
%atihan fisik :
o Pembebanan
o Dinamis
o *itmis
Pola hidup aktif- hindari resiko osteoporosis
indari jatuh
B.2. erapi Osteoporosis :
"edikamentosa
o Ditujukan kepada penyakit primer
o Ditujukan kepada osteoporosis :
/strogen
;isphosphonate
o *isedronate
o +lendronate
*elo=ifene S/*"3
'alitriol %atihan fisik : "etode Sinaki
Goal : peningkatan kepadatan tulang- tak terjadi fraktur
&itamin D B44 (6Chari
/dukasi pola hidup- aktif sehat
#yeri +kut :
"edikamentosa
irah baring tidak lebih dari 1 minggu
indari konstipasi
%atihan postur
Spinal ;rae
%atihan osteoporosis metode sinaki
#yeri Kronis :
Koreksi penyebab nyeri fisik : Kifosis Spasme otot
Ortosis spinal atau
Postural raining Sport
%atihan metode sinaki
idup aktif
E. Daftar Pustaka
$
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
4/42
1. !ill * : "anagement of osteoporosis dalam kumpulan "akalah 1st (ndonesia 'ause of
Osteoporosis- +rya Duta- %ido Sukabumi- "aret 244
2. #uhonni : *ehabilitasi "edik pada Pasien Osteoporosis dalam kumpulan "akalah 1st
(ndonesia 'ause of Osteoporosis- +rya Duta- %ido Sukabumi- "aret 244
$. Sinaki "- "iholas. "etaboli ;one Disease and +ging dalam )elsenthal G et al
*ehabilitation of he +ging and /lderly Patient- !illiam F !ilkins- 19pg. 14E122SKOLIOSIS
1. Definisi
Kelainan tulang belakang 0ertebra3 berupa lengkungan ke lateral samping3
2. Gambaran Klinis :
+danya de0iasi ke lateral dari tulang belakang dilihat dari posterior pada posisi berdiriCtegak
inggi bahu simetris
ubuh asimetris
Skapula menonjolCtidak
+danya hump : orakalClumbal
Pel0is sejajarCtidak
Panjang tungkai Hatual leg lengthI : samaCtidak
;uah dada simetrisCtidak
$. Pemeriksaan (K)*
+namnesa :
Sebagai informasi dan kelengkapan ri,ayat penyakit- ditanyakan tentang :
Deformitas tulang punggung
Onset kapan diketahui3
Progresi0itas /fek dari deformitas misal : gangguan respirasi atau nyeri3
*i,ayat penyakit
Penyakit yang pernah diderita
Operasi yang pernah dialami
rauma yang pernah dialami
*i,ayat keluarga :
+dakah anggota keluarga lain yang mengalami seperti ini
"aturitas
Kapan menarhi pada ,anita3
Pemeriksaan fisik dibagi dua :
6mum :
anda patognomonis skoliosis non struktural : adanya afJ au lait- spina bifida-
dekstrokardi- dan lainlain
inggi badan dan arm span
anda seks sekunder menurut Du0all ;eaupere
/kspansi dada setinggi aksila- aerola mamma dan kosta 8
Khusus :
inggi bahu
Penonjolan skapula
9
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
5/42
ump
Panjang tungkai
Kemiringan pel0is
Posisi togok terhadap pel0is ukur dengan plumb line3
)leksibilitas kur0a
Penonjolan otototot lumbal
;esar mama
Pemeriksaan radiologi standar :
Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk :
"enentukan etiologi : hemi0ertebrata- blok 0ertebra dll
"enentukan keadaan kur0a :
;entuk : 'Ctunggal- SCganda atau tripel
+rah : kananCkiri
;esar tinggi dan apeks : dengan metoda risserfergusin atau obb
"enetukan maturitas tulang "enentukan adanya rotasi 0ertebra
"enentukan fleksibilitas kolumna 0ertebralis
"enentukan progressi0itas perkembangan kur0a
;eberapa pedoman umum pemeriksaan radiologi untuk skoliosis :
8 @ foto standar skoliosis
;erdiri tegak +P- jika mungkin duduk tegak +P
6mumnya 8foto diulang setiap $B bulan pada terapi konser0atif- sering kali sampai tulang
0ertebra matur. Pada kasus skoliosis yang progresif kadangkadang pemantauan radiologi
dilakukan setiap $ bulanPada penderita skoliosis yang umumnya anakanak yang sedang tumbuh- perlu dipikirkan bahaya
radiasi
9. Diagnosa
(mpairment :
Skoliosis : idiopatik : infantilCju0enilCadolesen
#on idiopatik
)leksibilitas : StrukturalCnon struktural
Kur0a 'CS atau triple
Ser0ikal C ser0iko @ -- %- % atau %S
KananCkiri
;esar sudut 'obb
;alansCtidak
Disability :
arang didapatkan- keuali pada skoliosis yang berat
andiap :
Psikologis
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
6/42
EB5 Penderita ,anita tidak ka,in
1445 idak bekerja pada aktifitas fisik berat
9E5 Pensiun karena sakit- dimana $45 teratat karena deformitas tulang belakang
45 eratat mempunyai keluhan pinggang
B. Prinsip Pengelolaan
1. egakkan diagnosa
2. Program terapi :
"edikamentosa :
*ehabilitasi medik non operatif3 : terapi latihan- ortesa- /#S
;edah ortopedi operatif3 : 'ast C traksi C operasi
Penatalaksanaan
1. Skoliosis non idiopatik
Penanganan disesuaikan dengan masingmasing etiologinya
2. Skoliosis idiopatik
Sebagai pedoman penatalaksanaan skoliosis dibagi sebagai berikut :
a. Skoliosis ringan kur0a kurang dari 2443
Obser0asi
erapi latihan
b. Skoliosis sedang kur0a antara 2449
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
7/42
ARTRITIS REMATOID
1. Definisi
Suatu poliartritis kronik yang diklasifikasikan sebagai suatu penyakit jaringan ikat yang diinfus
dan multisistem.
/pidemiologi : kekerapan +* dalam populasi sekitar 15- meningkat dengan usia. !anitaterserang $= lebih sering daripada pria- ,alaupun perbedaan tersebut terbalik pada anak. +*
ditemukan diseluruh dunia- tidak ada perbedaan pengaruh ras atau daerah. #ampak adanya
predisposisi genetik hubungan keluarga tk ( indi0idu dengan penyakit erosi0e seropositif
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
8/42
Peradangan sino0ium
anda klinis sino0itis sering subjektif. Sendi yang jelas meradang- bengkak- panas-
biasanya hanya terlihat pada fase sangat aktif dari sino0itis peradangan. Obser0asi
demikian biasanya terbatas pada sendi superfiial dengan kapsul yang mudah teregang
seperti lutut- dan kadangkadang pergelangan tangan dan sendi P(P.gambaran patologik
dan klinis sino0itis renatoid yang kronis berbeda dengan sino0itis dia,al penyakit.Selagi perdangan berlangsung terus- 0askularitas sino0ium berkurang karena
terbentukjaringan granulasi dan fibrosis. (mobilitas sendi yang terjadi akibat proses
penyakit selanjutnya tambah mengurangi 0askularitas sino0ium dan derajat keradangan
yang tadinya nyata pada pemeriksaan seara bermakna berkurang. )enomena tersebut
dikenal dengan H;urnedOutI *+- suatu konsep salah yang menggambarkan pasien
dengan +* berlangsung lama yang sendinya tidak lagi panas atau terlihat bengkak
Kerusakan struktural
ilangnya tulang ra,an dan erosi tulang periartikular adalah gambaran khas kerusakan
struktural. Gambaran klinis berkaitan dengan kerusakan struktural adalah kemunduran
seara fungsional dan
+natomik kerusakan struktural pada sendi tidak dapat kembali ire0ersible3. ;ukti
objektif terlihat pada radiografi yang menunjukkan hilangnya seluruh elah sendi total3-
atau pada pemeriksaan terdengarCteraba krepitus
2.2. "anifestasi /kstraartikular
+* adalah penyakit sistemik dan kebanyakan pasien mengalami generalized
malaise atau fatique. Peradangan signifikan pada sistem organ yang lain juga terjadi
terutama pada pasien yang *) posisitf- manifestasi dikulit berupa benjolan
rematoid Rheumatoid Nodule3- lesi 0askulitik atau 0askulitis dermal- dan palpable purpura. "anifestasi Okular berupa keratoconjunctivitis sicca dan skleritis.
"anifestasi respiratori berupa keradangan sendi krikoaritenoid sering ditemukan
pada +*- memberikan gejala yang biasanya episodi seperti nyeri laringeal- disfona
dan kadangkadang nyeri menelan. "anifestasi pada jantung terlihat sebagai
gambaran efusi periardial pada /KG- perikarditis simptomatik- dan kadangkadang
berlanjut ke perikardits konstriktif kronik yang terlihat sebagai udem perifer dan
tanda gagal jantung kanan. #odul remartoid dapat berbentuk pada miokardium dan
katup menyebabkan disfungsi katup- fenomena emboli- gangguan konduksi dan
barang kali miokardiopati.
Komplikasi neurologik sering tetapi biasanya tidak jelas sehingga sulit dibedakan
antara lesi artikular dan neuropatik. (nstasbilitas ser0ikal paling sering terjadi di '1'2- terkait dengan kerusakan ligamen trans0ersum '1 atau proessus odontoid
sendiri- Sublukasi sering terjadi pada '9'< atau '
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
9/42
Gambaran laboratorik
idak ada tes laboratorik atau penemuan histologik- maupun gambaran radiologik yang
menginformasikan dianosis +* akan tetapi diagnosis +* ditetapkan melalui suatu
kumpulan penemuan yang diobser0asi selama suatu kurun ,aktu.
*) faktur *eumatoid3 ditemukan dalam serum sekitar L
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
10/42
pada foto tangan dan pergelangan tangan
P+ Posteroanterior3- yang harus
menakup erosi dekalsifikasi tulang
uneMui0oal terlokalisir dalam atau
terdekat dengan sendi yang terkena.
6ntuk kebutuhan klasifikasi- seorang pasien dikatakan menderita +* apabila
mempunyai sekurangnya 9 dari E kriteria diatas. Kriteria 19 harus sudah ada selama
sekurangnya B minggu- pasien dengan dua diagnosis klinis tidak dikeluarkan. Penentuan
sebagai klasik- definite pasti3- atau mungkin probable3 tiak dibuat lagiN
Kriteria penentuan Progres- *emisi dan Status )ungsional +*
Klasifikasi Progresi +* Steinbroker- 193 :
ahap ( : *ingan 1. idak ada perubahan destruktif pada pemeriksaan radiografik
2. /0idens radiografik osteoporosis dapat terlihat
ahap (( : Sedang
1. /0idens radiografik asteoporosis- dengan atau tanpa destruksi ringan-
tulang subkondral- dapat terlihat sedikit destruksi tulang ra,an
2. idak ada deformitas sendi- ,alaupun keterbatasan gerak sendi dapat
ditemukan
$. +trofi otot sekitar C terdekat
9. Dapat ditemukan lesi jaringan lunak ekstraartiuklar- seperti nodul dantenosino0itis
ahap ((( : ;erat
1. /0idens rdiografik destruksi tulang ra,an dan tulang tambahan pada
osteoporosis
2. Deformitas sendi- seperti sublukasi- de0iasi ulnar- atau diperkekstensi
tanpa ankilosis fibrosa atau tulang
$. +trofi otot ekstensif
9. Dapat ditemukan lesi jaringan lunak ekstraartikular- seperti nodul dan
tenosino0itis
ahap (&- erminal
1. +nkilosis fibrosa atau tulang
2. Kriteria tahap (((
Kriteria bertandakan adalah yang harus ditemukan untuk membuat klasifikasi pasien pada
tahap atau gradasi tertentu
Kriteria *emisi Klinis +* Pinals- "asi- %arsen- et al.- 1L13
< atau lebih dari persyaratan berikut harus dipenuhi untuk selama sekurangnya lebih 2 bulan
berikut:1. %ama durasi3 kekakuan pagihari tidak lebih dari 1< menit
14
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
11/42
2. idak ada fatiMue
$. idak ada nyeri sendui ri,ayat3
9. idak ada nyeri tekan sendi atau nyeri gerak
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
12/42
• Penyesuaian rumah- tempat kerja- rekreasi terhadap disabilitas
B.$. erapi )isik dan *ehabilitasi
ujuan:
• 6ntuk pemeliharaanCperbaikan *O" %ingkup Gerak Sendi3
• "enegah deformitas
• "embatasi ketidakmampuan Disabilitas3
• "elindungi sendi yang rentan
• "engurangi nyeri dan kekakuan
• Penggunaan sendi dan otot efisien dan aman
• "emperbaiki kekuatat otot tertentu
• "emperbaiki ketahanan otot
• Kendali berat badan dan memelihara gii
•erapi panas dan dingin
• erapi listrik /#S3
• erapi iofeedback
• erapi akuatik
• erapi latihan exercise3
• erapi balut tekan !ressure gloves3
• erapi perilaku operant conditioning 3
• erapi lain :
o Suntikan lokal
o +kupunktur
B.9. Klasifikasi %atihan
• *O" Pasif memelihara *O"3dengan perhatian khusus3
• +ktif asistif meningkatkan *O"3
• +ktif memelihara *O"- memperbaiki ketahanan3
• *esistif meningkatkan kekuatan3
• Peregangan stretching 3
• *eedukasi
• Koordinasi
• Postural
• Pernafasan deep breathing 3
B.
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
13/42
• )orefoot
"etatarsalgia
"etatarsal bar- roker bototm pada sepatu- metatarsal pada insert- plastaote insert- inner
sole ,edge.
allus 0algusChammertoes : Sepatu ekstra dalam dengan ,ide toe bo=
• "idfoot #yeri sendi tarsal tengah :
Penggunaan sepatu tenisQ adhesi0e arh strappingQ steel shank
• indfoot
#yeri Sendi Subtalar dan tumit :
'repe sole- Padded heel insert- 6';% orthosisQ plasti heel upQ arh supportsQ P;
,eightbearing braeQ suntikan steroid
B.E. /0aluasi dan indak %anjut
• /0aluasi nyeri dan fungsi
• 'egah deformitas
B.L. *ujukan
• Pusat (K)* *ujukan
• Dr. Spes. PDK *ematologi
• Dr. Spes. ;edah Orthopedi
E. Daftar Pustaka
1. iks /- Gerber %- *ehabilitation of the Patient ,ith arthtritis in : De %isa. *ehabilitation
"ediine. Priniples and Pratie- 2 nd ed. .;. %ippinott- Philadelphia- 1$ : 149EL1
2. Kippel /d3. Primer on the *heumati Diseases- 11 h /d- +rthritis )oundation. +tlanta-
1E: 1
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
14/42
PPOK
1. Defnisi
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai hambatan aliran udara dialuran nafas yang
bersifat progresif nonre0ersible atau re0ersible parsial- PPOK terdiri dari dari bronkitis kronik dan
emfisema atau gabungan keduanya.
;ronkitis Kronik
Kelainan saluran nafas yang diotandai oleh batuk kronik berdahak minimal $ bulan dalam
setahun- sekutangkurangnya dua tahun berturutturut- tidak disebabkan penyakit lainnya.
/mfisema
Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus
terminal- disertai keruakan dinding al0eoli.
/tiologis : idak jelas- faktor resiko :
"erokok terpenting3
Polusi udara
iperakti0iti bronkus
*i,ayat infeksi saluran nafas ba,ah terulang Defisiensi antitripsin alfa1 jarang di (ndonesia3
Patofisiologis
;ronkitits kronis :
Pembesaran kelenjar mukosa bronkus- metaplasia sel goblet- gerakan silia abnormal- inflamasi-
hipertrofi otot polos saluran nafas serta distorsi akibat fibrosis.
/mfisema
Pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal- disertai kerusakan dinding al0eoli. Seara
anatomik dibedakan $ jenis emfisema:
/mfisema sentrasinar- dimulai dari bronkiolus repiratori dan meluas ke perifer- terutama
mengenai lobus atau paru- sering akibat kebiasaan merokok lama
19
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
15/42
/mfisema panasinar panlobuler3- melibatkan seluruh al0eoli seara merata dan terbanyak
pada lobus distal paru
/mfisema asina distal paraseptal3- lebih banyak mengenai saluran nafas distal- duktus dan
sakus al0eoler. Proses terlokalisis disepta atau dekat pelura- dapat membentuk bulla pada
daerah apeks dan berakibat pneumotoraks. arang mengakibatkan obstruksi jalan nafas.
Kriteria diagnosis :
Diagnosis PPOK ditegakkan berdasarkan :
+. Gambaran Klinis:
a. +namnesis:
Keluhan
*i,ayat penaykit
)aktor resiko
b. Pemeriksaan fisik
;. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan rutin :
)aal paru spirometri dan uji bronkodilator3
Darah rutin : b- t- %eukosit
)oto toraks P+ dan lateral
b. Pemeriksaan khusus:
)aal paru : D%'O- *a,aR
6ji pro0okasi bronkus
+nalisa gas darah
'San resolusi tinggi
/lektrokardiografi
Pemeriksaan bakteriologi sputum
Kadar alfa1 antitripsin
Klasifikasi PPOK
Klasifikasi Penyakit Gejala Spirometri
*(#G+#
S/D+#G
;/*+
idak ada gejala ,aktu
istirahat atau aktifitas
idak ada gejala ,aktuistirahat tetapi gejala ringan
bila akti0iats sedang jalan
epat- naik tangga3
idak ada gejala ,aktu
istirahat- tetapi ada gejala
bila kti0itas ringan misal :
berpakaian3
Gejala ringan pada istirahat
Gejala sedang pada ,aktuistirahat
&/P > L45 prediksi
&/P1 A E
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
16/42
Gejala berat pada saat
istirahat
andatanda korpulmonal
erdapat ketidaksesuaian antara nilai &/P 1 dengan gejala pendertia oleh sebab itu perlu idperhatikankondisi lain. Gejala sesak nafas mungkin tidak bisa diprediksi dengan &/P 1 saja.
2. Gambaran Klinis
;lue bloater: Gambaran khas pada bronkitis kronik. Penderita tampak gemuk sianosis-
edema tngkai dengan ronki basah di basal paru- sianosis sentral dan perifer
Pink puffer : Gambaran khas pada emfisema- penderita kurus- kulit kemerahan dan
pernafasan pursedlip
Pernafasan pursedlip spontan : bernafas dengan mulut menuu dan ekspirasi memanjang
seb0agai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi 'O2 yang terjadi pada gagal nafas
kronik
3. Pemeriksaan IKFR
Anamnesis
Sesak nafas atau nafas pendek shortness of breath3
;atuk dengan atau tanpa dahak
Dahak sulit dikeluarkanCdibatukkan
erbangun malam hari karena batuk atau banyak dahak atau sesak
Sulit tidur karena batuk atau sesak
;ila berjalan epat letih atau sesak ;ila melakukan aktifitas epat letih atau sesak
+ktifitas terganggu karena letih atau sesak
;ila naik tangga timbul sesak
Pemeriksaan fisik
)rekuensi pernafasan- skala ;org untuk sesak nafas- frekuensi nadi regulerCirreguler3- tensi-
tinggi badan- berat badan hitung ;"(3- &P
*etrkasi suprasternal- interkostal dan kontraksi otot abdominal- ekpirasi memanjang
Spasme otototot nafas sekunder- upper trapeius dan toraks bagian atas
Perubahan postur : kiposis- kiposkoliosis- barrel hest
Pergerkan nafas SimetrisCasimetris3- ekspansi toraks ats- tengah dan ba,ah3- pernafasan paradoksal
!heing inspirasiCekpirasi- ronki- dahak- gallop
+trofi otototot ekstremitas- edema tungkai
Pemeriksaan f!n"si#nal
6ji latih:
6ji jalan B menit boleh sambil istirahat- dihtung total jarak3
Sepesa statik inremental atau steady state3
readmill inremental atau steady state3
Dari uji latih ditentukan kemampuan fungsional: "eterC,attC&O2ma=
Stan$ar Pemeriksaan
1B
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
17/42
1. Pemeriksaan faal paru
2. Skala borg untuk sesak nafas dan kelelahan otot tungkai baah
$. uji latih dengan Catau tanpa alat
9. +lat ukur kualitas hidup spesifik- misal : St George *espiratory 7uesioner
%. Dia"n#sisIm&airment
)aktor lokal : Penurunan fungsi paru akibat obstruksi jalan nafas- kerusakan dinding al0eoli
dan penururunan fungsi pompa 0entilasi
)aktor sistemik : Penurunan fungsi otot akibat kerusakan C atrofi dan gangguan metabolisme
otot
Disabilit'
Sesak nafas atau nafas berdahak
Penurunan kapasitas fisik yang berakibat penurunan kemampuan berjalan- naik tangga-
penurunan aktifitas kehidupan seharihari
*asa emas sampai depresi(an$i)a&
Gangguan pola tidur dan insomnia- penurunan rasa peraya diri- terganggunya aktifitas sosial-
meningkatnya hari mangkir kerja
*. Pr#"n#sis
Pr#"n#sis &en'akit &r#"resif lambat
Pr#"nsis +ara&an +i$!& $i&en"ar!+i oleh paparan dengan faktor resiko terutama merokok3
Pr#"n#sis f!n"si#nal dipengaruhi oleh
Sering , ti$akn'a eksaserbasi ak!t
Kepatuhan pemakaian medikamentosa yang adekuat Keberhasilan penanganan rehabilitasi
#utrisi yang adekuat
Prognosis fungsioanl tidak berhubungan langsung dengan beratCringannya klasifikasi PPOK
-. Prinsi& Pen"el#laan
Fase ak!t
ujuan:
"engatasi sesak nafas
"embantu ekspertorasi dahak bila perlu
"enegah sindroma dekondisi
Penatalaksanaan di rumah sakit3
"edikamentosa untuk mengatasi sesak : Oksigen bila perlu3- bronkodilator- steroid-
mukolitik dan antibiotika bila perlu3 diberikan seara oral- parenteral atau inhalasai
/dukasi untuk posisi mengurangi serak ,aktu berbaring- duduk- berdiri3
*elaksasi dengan imagery dan pernafasan pursedlip dengan sugesti musik3
%atihan ankle pumping aktifCpasif
%atihan lingkup gerak sendi ke 9 ekstremitas
Postural drainage- 0ibrasum- assitd oughing bila perlu3
"obilisasi dini bila sesak berkurang
1E
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
18/42
Fase &em!li+an
ujuan: menegah dan mengruangi frekuensi eksaserbasi- memperbaiki pola nafas- meningkatkan
toleransi latihan- menigkatkan kemampuan +KSCaktifitas kerja.
Penatalaksanaan dirumah sakit- ra,at jalan- home program3:
/dukasi:
Program berhenti merokok Penggunaan obat dan tujuanCmanfaat latihan
Strategi pernafasan optimal
ehnik konser0asi energi dan penyederhaan kerja:
o Posisi tubuh yang benar
o Penyesuaian aktifitas dengan pola nafas
o ehnik paed breathing
o Perenanaan dan prioritas aktifitas C kerja
o Pemakaian alat bantu
Program latihan:
%atihan relaksasi pernafasan P%; dan inspirasi dalam sesuai toleransi3 dan relaksasiaobson
erapi fisik dada :
o Kelenturan otot leher- bahu dan mobilitas dinding dada serta koreksi postur bila
perlu3
o %atihan pernafasan dalam dan torakalCdiafragma - latihan pernafasan segmental
o Postural drainage- 0ibrasi- huffingCoughing efektif bila perlu3
o %atihan kombinasi : +ti0e yle breathing tehniMue
%atihan rekondisi :
o *ekondisi kardiorespirasi : alan- sepeda stati- treadmill
o *ekondisi grup otot ekstermitas atas dan ba,ao 6nsupported arm e=erise training dengan atau tanpa beban
o %atihan penguatan otot 7uadrieps
o %atihan penguatan abdominal dengan half sit up
o *ekondisi otot pernafasan dengan perasat "uller atau inenti0e spirometri
o Pertimbangan pemakaian oksigen selama latihan bila perlu3
Fase lan!t
ujuan:
"enegah eksaserbasi akut
"empertahnakan kapasitas fungsiClatihan optimal
"empertahankan kapasitas +KSCaktifitas kerjaCpsikososial dengan oping skill yang
optimal
Penatalaksanaan ra,at jalan- home program- latihan kelompok di masyarakat3:
/dukasi :
Pemakaian obat- kontrol faktor resiko- program latihan yang kontinu terutama latihan
rekondisi
"elanjutkan latihan oada fase pemulihan
6ntuk latihan rekondisi: meningkatkan intensitas- mempertahankan frekuensi dan durasi
latihan
)rekuensi: $< =Cminggu
Durasi: $4 menit- dalam bentuk latihan kontinu atau inter0al(ntensitas ditentukan sesuai uji altih ebrsama 2$ bulan3
1L
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
19/42
"engikuti latihan kelompok senam asma
indak lanjutCe0aluasi:
Spirometri : setiap bulan- bila stabil setiap $ bulan- atau bila eksaserbasi akut
Kemampuan fungsional : dengan uji latih- bila stabil setiap $ bulan
Kualitas hidup : alat ukur kualitas hidup spesifik St George *espiratory 7uesioner setiap B bulan3- membaik bila nilai total makin rendah
Sistem *ujukan
Spesialis paru bila eksaserbasi akut
Spesiasil jantung bila ada tandatanda kor pulmonale
Penegahan komplikasi sekunder
"edis: 0aksinasi influena
erapi latihan: hindari o0er e=erise- nutrisi adekuat
/dukasi: hindari faktor resiko- support psikologi dan moti0asi untuk melakukan latihan seumur
hidup
/. Daftar P!staka
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK di (ndonesia- PDP(- 2442
*atna,ati + : Konsep penanganan PPOK seara komprehensif- pada pelatihan rehabilitasi
medik kardiorespirasi- 2129 +gustus 2441- *S Persahabatan- akarta
*atna,ati + : "aslah dan penanganan rehabilitasi medik pada PPOK- pada pelatihan
rehabilitasi medik kardiorespirasi- 2129 +gustus 2441- *S Persahabatan- akarta
Sharma Sat : hroni Obstruti0e Pulmonary Disease. 6ni0ersity of "anitoba- !innipeg-
'anada- http :CC ,,,.emediine.om- diedit oleh +li,arga .
LO0 AK PAI
1. Definisi
Sindroma dengan manifestasi klinis berupa nyeri didaerah punggung ba,ah
"arupakan nyeri lokal daerah punggung ba,ah atau bersamaan dengan nyeri daerah
lain atau dari daerah
2. Gambaran Klinis
ang sering ditemui di klinik:
1. %o, ;ak StrainCStrain
2. #P
$. Spondylosis C Spondyloarthrosis
9. Spondylolysthesis
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
20/42
'. Pemeriksaan Khusus
a. es S%*
b. es ;raggart
. es Siard
d. es patrikC)abere
e. es Gaenslenf. es Pel0i rokingC'ompression
D. Pemeriksaan Penunjang
*+D(O%OG(S
'S)
D+*+- 6*(#/ S/S6+( (#D(K+S(
%. Dia"n#sis
1. (mpairment
2. Disability
$. andiap
*. Pr#"n#sis
Dubia
ergantung etiologi- fase perjalanan penyakit dan terapi yang diberikan
-. Prinsi& Pen"el#laan Penatalaksanaan K)*
ujuan :
"enghilangkan nyeri
"emperbaiki postur
"enegah komplikasi disuse dan misuse
Penguatan otot punggung abdomen dan tungkai
'egah %;P ;erulang
(stirahat
"odalitas dingin
"odalitas pans raksi lumbal
"asase
ens
+kupunktur
%aser
Orthosis
+lat bantu jalan
erapi latihan dan Proper ;ak "ehanis
24
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
21/42
ASMA ROK(IALE PADA AAK
1. Definisi
+sma adalah suatu penyakit obstruktif jalan nafas yang re0ersible timbul akibat adanya stimulus
2. Gambaran Klinis
;atuk - bersin- hidung buntu selanjutnya menjadi batuk hebat- sesak- suara- mengi
;ila serangan hebat- gelisah- berkeringat- mungkin sianosis
Dada mengambang- Tbarrel hest- hiperinflasi- ekspirasi memanjang- otototot
interostal- suprala0iula dan sternoleidomastoideus ikut bergerak
Gejala klinis menurut alat tubuh khusus:
idung : bersin- pilek- buntu- gatal- muut selalu terbuka
elinga : Gatal- otitis media berulang
enggorok : gatal- batuk
"ata : gatal- hiperemilalrimasi- konjungti0itis 0ernalis
Dada : kiposisi- Tbarrel hestU- hipertrofi otototot peldoralis dan stemoleidomagoideus
!aktu serangan asma- didapatkan eksoirasi yang memanjang- suara mengi ,heeing3
ekspirasi dan inspirasi- hipesonor
Kulitgatal- eksema pada pipi- leher- fossa poplitea- fossa ubitit urtikaria
Penernaan : kolik- Tabdominal painU- gastroenteritis kronis
21
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
22/42
$. Pemeriksaan (K)*
$.1. +namnesa
)aktor lingkungan- musim- he,an peliharaan- makanan
+pakah keluhan sesak timbul berulang kali atau terus menerus
$.2. Standar Pemeriksaan yang dipakai 8)oto toraks
"enentukan faktor penetus : dingin- olah raga e=erise indued bronhospasmC /(;3
"enentukan alergen : irupan- makanan- obatobatan- suntikan
'ara pemeriksaan
6ji kulit
/liminasipro0okasi alergen
itung eosinofil
9. Diagnosis
(mpairment bronhospasm
Disabilitas : Keterbatasan dalam olah raga apabila ada /(;
Pada umumnya anak tidak ada- Tfuntional disabilityU- mengingat kegiatan anak- lari- lompat
yang berkaitan dengan bermain
andiap : faktor psikologis
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
23/42
a. /fedrin 4-
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
24/42
B.L. /dukasi Keluarga
Keluarga dianjurkan melakukan drainase postural apabila anak menunjukkkan tandatanda
infeksi saluran nafas dan produksi sekret yang meningkat
OSTEOARTRITIS
1. Definisi
Kelompok penyakit yang mempunyai etiologi berbeda namun dengan keluaran biologik-
morfologik dan klinis serupa. Proses penyakit mengenai tulang ra,an sendi tulang subkondral-ligamen- kapsul- membran sino0ium- otot periartikuler- akhirnya tulang ra,an sendi mengalami
digenerasi dengan fibrilai- fisura- ulserasi dan seluruh ketebalan permukaan sendi hilang
2. Gambaran klinis klasifikasi
1. (diopatik primer3
erlokalisasi: tangan- kaki- panggul- tulang punggung- lainlain.
"enyeluruh Generalied Osteoarthritis3 V GO+3: apabila $ atau lebih sendi terkena
2. Sekunder : trauma- kongenital atau perkembangan - metabolik- endokrin- penyakit
penibunan kalsium- penyakit tulang dan sendi- neuropati- lainlain
O+ paling sering diantara penyakit sendiCrematik- 145$45 dengan keluhan nyeri danketidakmampuan disabilitas3 O+ lutut yang terbanyak.
29
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
25/42
3. Pemeriksaan (4R
)aktor resiko: usia- truma sendi besar3- stres beruang dan pembebanan
berlebihan pada sendi- obesitas- sukuCras- faktor genetik- ,anita- defek
kongential atau perkembangan- penyakit radang sendi sebelumnya- gangguan
metabolikCendokrin. Sendi yang terkena O+ sendi ditangan tulang punggung- lutut- panggul- sendi
metatarsofalangeal- sendi yang tersering terkena : %utut 915- tangan $45-
panggul 5
#yeri bersifat lokal- radikuler atau nyeri rujukan. Kekakuan sendi setelah
(naktifitas kaku pagi hari A $4 menit
Krepitus : sensasi atau bunyi
Pembesaran sendi
Deformitas : &arus- 0algus- hipertrofi tulang- subluksasi
Gerak terbatas
/fusi panas erberdenUs F ;ouhardUs nodes dijari tangan
Pemeriskaan fungsi duduk- berdiri- jalan- tangan
Pemeriksaan standar ,oma- ette )ungsional status inde=
Pemeriksaan penunjang
)oto rontgen : Posisi +P- %ateral- ObliMue
K/%%G*/#%+!*/#'/
;erat O+ anda *adiografik
Grade 4
Grade (Grade ((
Grade (((
Grade (&
idak ada
*agu"inimal
Sedang
;erat
ak ada tanda O+
Osteofit keil- makna diragukanOsteofit jelas- elah sendi tak rusak
'elah sendi berkurang
'elah sendi rusakCsempit- skleorosis
tulang sub kondral
Khusus skyline 0ie, untuk lutut3
' San dan "*( ser0ikal- lumbosakral
+rtroskopi
/"G dan #'& nyeri radikular3 %aboratorium non spesifik3
%. Dia"n#sis
%.1. OA L!t!t 5altman6
Klinik :
1. #yeri sendi hampir sepanjang bulan sebelumnya
2. Krepitus pada gerak aktif sendi
$. Kaku pagi lama $4 menit
9. 6sia $L tahun
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
26/42
Sensi0itas L5- spesitifitas LL5
Klinik- %aboratorik dan *adiografik
1. #yeri lutut hampir sepanjang bulan sebelumnya
2. Osteofit pada tepi sendi
$. +nalisis airan sendi khas O+9. 6sia 94 tahun
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
27/42
)armakologi
+nalgesikSistemik dan topial apsaiin3
Obat antiinflamatori nonsteroid O+(#SV#S+(D3
Steroid (ntra +rtiular
Disease @ modifyng drugs for O+
;edah
+rtroskopi: debridement- sino0ektomi
Osteotomi
oint replaement
Kedokteran )isik dan *ehabilitasi
ujuan :
"engurangi nyeri dan spasme
"emperbaiki rentang gerak sendi
"eningkatkan kekuatan otot
"emperbaiki fungsi "eningkatkan kualitas hidup
(stirahat bidai3
erapi panas- dingin- listrikC/#S- "assage
%atihan e=erise3 khusus
OrtosisC+ssisti0e De0ie
Proteksi C pemeliharaan sendi
Penurunan berat badanCdiet
KonselingCpsikologi
indak lanjut /0aluasi keluhan
*OK ""- Dformitas
/0aluasifungsi
;erkala tergantung beratringan penyakit
*ujukan:
Ke (nstalasi *ehabilitasi "edik lebih tinggi
Ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan *ematologi
Ke Dokter Spesialis ;edah Orthopedi
Penegahan komplikasi:
/dukasi
erapi latihan
Ortosis
/. Daftar P!staka
2E
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
28/42
;randt KD- Diagnosis and #on Surgial "anagement of Osteoporosis- 1 st ed. Profesional
'ommuniation in- addo- 1B
Ke0okdan 'G +rthrosis. (n: Garrison S andbook of Physial "ediine and *ehabilitation
;asis. .;. %ippinott 'O. Philadelphia- 1
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
29/42
2. Gambaran Klinis
Pada fase ( E19 hari3: akibat tirah baring baik karena sakit atau karena sakit atau karena
pembedahan sampai penderita mampu jalan 1.< km $ mets3
Pada fase (( > 2 minggu @ 9L minggu3 gambaran klinis faktor resiko koroner
Pada fase ((( > L minggu3: mampu berjalan- $ km dalam $4 menit B mets3
3. Pemeriksaan IKFR
Sebelum operasi:
$.1. +namnesa :
Keluhan penyakit
Penyakit penyerta
)aktor resiko
Obatobatan yang diminum
+ktifitas terkahir
Pekerjaan- hobby
Keadaan rumah- kantor dan lingkungan
umlah pembuluh darah yang terkenaCakan dioperasi
Penjelasan program rehabilitasi jantung fase (- ((- (((
$.2. Pemeriksaan fisik :
andatanda 0ital : ekanan darah- nadi- frekuensi pernafasan
Keadaan paru- jantung
Pengembangan dada
Posture
%ingkup gerak sendi anggota gerak atas
%. Dia"n#sisPasien miokrad infark pro ;P%
*. Pr#"n#sis
Prognosis penyakit : baik
Prognosis harapan hidup : baik bila tidak ada komplikasi3
Prognosis fungsional : baik
-. Prinsi& Pen"el#laan
Prosedur ;aku rehabilitasi:
B.1. (ndikasi :
Penderita Pasa (nfark "yoard +ut- +ngina Petoris stabil- Penyakit antung
Koroner tanpa keluhan
Penderita dengan faktor resiko koroner tinggi hipertensi- hipekolesterole-
diabetes- obesitas3
Pasa ;PK dan P'+
Pasa bedah katup dan bedah korektif kelainan jantung ba,aan
2
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
30/42
B.2. Kontra (ndikasi :
+ngina Petoris tidak stabil
ekanan darah sistolik diatas 244 mm g atau tekanan darah diastolik diatas 144
mm g
Penurunann tekanan darah sistolik yang bermakna 24 mmg atau lebih3 darikeadaan tekanan darah harian ratarata yang dapat dikaitkan dengan pengobatan
+S moderat sampai berat
Penyakit sistemik akut atau demam
+ritmia atrial atau 0entrikuler yang lebih terkontrol
akhirardia yang tidak terkontrol lebih dari 144Cm3
Gagal jantung kongestif yang tidak terkompensasi
;lok +& derajat $ tanpa pau jantung
Perikarditis atau miokarditis akut
/mboi yang baru
romboplebitis /KG istirahat menunjukkan depresi S lebih dari $mm
Diabetes yang tidak terkontrol
Problem ortopedi yang tidak mengijinkan latihan
B.$. Persiapan :
Penderita dirujuk oleh dokter yang mera,at atau yang bertugas
idak ada kontraindikasi
elah terjad,al untuk program rehabilitasi
B.9. Pelaksanaan : im rehabilitasi medik telah menge0aluasi keadaan penderita sebelum
memberikan program
%akukan stratifikasi resiko resiko rendah- sedang atau tinggi3
*ehabilitasi dilaksanakan sesuai fase (- (( atau (((4
Panduan Stratifikasi *esiko
ingkat resiko Karakteristik
*endah idak ada komplikasi selama pera,atan
idak ditemukan tanda iskemia miokard
Kapastias fungsional > B mets)ungsi %& normal /)A
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
31/42
Sedang
inggi
idak ditemukan +ritmia &entrikel yang bermakna
Segmen depresi S > 2mm- horiontal atau do,n sloping
Defek haillium yang re0ersible
)ungsi %& antara $$
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
32/42
6langi pada jamjam
selanjutnya saat
pasien terjaga
2. ('6 Gerakan aktif seluruh
anggota gerak
Duduk ditepi tempattidur
Duduk dikursi 1
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
33/42
/0aluasi program dengan tes treadmill $ dan B bulan target BL mets
/. Daftar P!staka
1. Kusmana D. *ehabilitasi Pasa (nfark "iokard +kut dan Pasa bedah Pintas koroner
dalam simposisum Penyakit antung Koroner- $ "ei 1LB- akarta
2. ka0anagh . 'ardia *ehabilitation of the Patient ,ith 'oronary eart Disease (nShlant eart L- ed #e, york : " Gra,ill (n- 19 : 122$$E
EDERA MED4LLA SPIALIS
1. Definisi
$$
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
34/42
'edera medulla spinalis adalah kerusakan pada medulla spinalis yang dapat bersifat parsial
inkomplit3 atau komplit- disertai atau tanpa disertai adanya fraktur tulang belakang- yang
menyebabkan gangguan fungsi motorik- sensorik dan autonomik diba,ah le0el edera yang
disebabkan oleh trauma. 'edera medulla spinalis traumatis terjadi antara lain karena
keelakaan lalu lintas- jatuh dari ketinggian- keelakaan olaharaga atau akibat kekerasan
tertembak- tertusuk benda tajam3
2. Gambaran Klinis
ParaplegiaCtetraplegia
Gangguan sensoris diba,ah lesi
Gangguan autonomik
Gangguan fungsi seksual
Sindroma klinis :
o 'entral ord syndrome
o ;ro,n seMuard syndrome
o +nterior ord syndromeo 'auda eMuina syndrome
3. Pemeriksaan IKFR
$.1. +namnesis
"ekanisme edera
Kapan terjadinya
'ara transportasi ke rumah sakit
Dimana dan apa yang telah dilakukan pada pertolongan pertama
Kondisi fisik sebelum edera
$.2. Pemeriksaan )isik
6mum
"uskuloskeletal :
o %e0el skeletal pada tulang belakang3
o 'edera skeletal lain
#eurologis
o %e0el neurologis
o Klasifikasi +(S "sia 'mpairment #cale3
$.$. Pemeriksaan Penunjang
%aboratorium darah dan rutin
*adiologi : )oto rontgen- ' San- "*( bila diperlukan
Pemeriksaan 6rodinamik
/"G- SS/P bila diperlukan
$.9. Pemeriksaan )ungsional
)(" )untional (ndependene "easure3
%. Dia"n#sis
$9
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
35/42
etraplegiaCparaplegia
KomplitCinkomplet
%e0el neurologis
Klasifikasi +(S
/tiologi le0el edera skeletal3
"asalah gangguan fungsi
(mpairment- Disability and andiap sesuai dengan le0el edera
*. Pr#"n#sis
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
36/42
enis kursi roda diresepkan sesuai le0el neurologis dan le0el kemandirian serta
aktifitas penderita
erapi latihan persiapan seharihari
Self are
%eisure- hobby- olahraga
Pre 0okasional
Splint khusus untuk meningkatkan fungsi tangan
;o,el *etraining
;ladder *etraining
'egah komplikasi dan atasi bila ada masalah
Pulmoner
'ardio0askular
Gastrointestinal
raktus urinarius
(ntegritas kulit
eterotropi ossifians
Spastisitis
#yeri
Osteoporosis
+utonomi dysrefle=ia
Psikososial
Se=ual dan family planning
B.$. Penatalaksanaan pada fase lanjut
ujuan rehabilitasi
*esosialisasi
"eningkatkan kualitas hidup
"empertahankan kemampuan fungsional selama mungkin
Program rehabilitasi
Persiapan resosialisasi
*ujukan untuk 0oational training
Konseling keluarga
ome program
B.9. )ollo, up
/0aluasi berkala setelah penderita selesai dengan penatalaksanaan rehabilitasi
dilakukan setiap bulan selama $ bulan pertama- setiap tiga bulan pada tahun pertamadan untuk selanjutnya disarankan untuk kontrol setiap tahun sekali
Pada saat kontrol dilakukan e0aluasi:
+namnesis : "asalah yang timbul
"edis
*adiologi : 6SG- ;#O(&P- thoraks bila perlu
Psikososial
)ungsional
Penanganan rehabilitasi
"engatasi masalahCkomplikasi bila ada
"elakukan rujukan bila perlu /dukasi dan home program
$B
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
37/42
B.
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
38/42
STROKE
1. Definisi
Kumpulan gejala kelainan neurologis fokal yang timbul mendadak akibat gangguan peredaran
di otak- yang merupakan akibat berbagai penyakit atau keadaan lain yang juga merupakan faktor
resiko dan dapat disertai atau tidak disertai dengan gangguan kesadaran- manifestasi klinis
tergantung lokasi lesi neuroanatomis sentral yang terkena.
2. Klaifikasi
2.1. ;erdasar lokasi lesi neuroanatomis
Kortkal Subkortikal
;atang otak
2.2. ;erdasar letak gangguan sirkulasi di otak ;amford 'linial 'alssifiation of Stroke3
Sirkulasi anterior total
Sirkulasi anterior parsial
Sirkulasi popsterior
Sirkulasi lakunar
Sisi dekstra atau sinistra atau bilateral
2.$. ;erdasar sifat gangguan aliran darah
#on hemoragik o (+
o *(#D
o rombosit
o /mboli
emoragik
o Perdarahan intraerebri
o Perdarahan subarahnoid
2.9. ;erdasar ,aktu terjadinya
Stroke in progression
'ompleted strokeStroke berulang
2.
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
39/42
ergantung lokasi lesi dengan derajat yang berbeda
%. Pemeriksaan IKFR
9.1. +namnesa
)aktor resiko stroke
GejalCtanda kelainan neurologis
KomplikasiCfaktor penyulit
DiagnosisCatatan medis dan diagnosis diferensial dokter pengirim bilamana ada3
9.2. Pemerikasan fisik dengan memperhatikan Gejalagejala C sdindromasindroma berupa defisit neurologis baik bentuk fisik- psikis
maupun perilaku termasuk kortikal luhur beha0iour neurology3
Komplikasi yang timbul akibat kejadian stroke maupun efek tirah baring lama
Pemeriksaan fisik meliputi:
o Pemeriksaan general status umum3 termasuk tandatanda 0ital-
kardio0askular dan respirasi
o Pemeriksaan khusus :
Pemeriksaan kesadaran : Glasgo, 'oma Sale
)ungsi erebral luhur dengan test mini mental
o Penilaian gerakCmoniiltas 0olunter dan in0olunter3- koordinasi
keseimbangan dan analisa pola jalan
Penilaian sensasi C persepsi- 0isuospasial
Penilaian mengunyah dan menelan
Penilaian fungsi komunikasi
Penilaian fungsi berkemih dan defekasi
9.$. Pemeriksaan penunjuang
• (ndeks ;artel dengan modifikasi kis,oro,ati3
• %a darah dan urin
• /KG
• ' San
• Sesuai kebutuhan C indikasi dan penyakitpenyakit dasarnya- bila perlu dan fasilitas
memungkinkan neurosonografi- "*(
*. Dia"n#sis
o Diagnosis medis
o Diagnosis fungsional menurut !O 1L4 berdasarkan Klasifikasi (nternational 'lassifiation
of (mpairment- Disabilities and andiaps ('- D3 pelayanan g meliputi patologi-
impairment dan disabilitas dan handiaps dengan memperhatikan faktor resiko- usia penyakit
penyerta dan komplikasi
-. Pr#"n#sis
$
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
40/42
B.1. Prognosis penyakit : stroke berulang
B.2. Prognosis harapan hidup - tergantung :
o )aktor resiko
o 6sia saat terkena
o Penyakit penyerta
o komplikasiB.$. Prognosis fungsional
o %uas dan lokasi lesi neuroanatomis
o Sifat- beratCringannya gangguan peredaran darah C aliran darah otak
o Proses pemulihan neuronal plastisitis sentral3
o +da tidaknya penyakit dasarCpenyerta
o Komplikasi
o Sarana- sumber daya manusia SD"3 pelayanan rehabilitasi
ang kesemuanya +kan mempengaruhi prognosis penyakit- harapan hidup dan fungsional
/. Pr#ses Pen"el#laanujuanCgoal yang diharapkan
o "andiri total- dapar bekerja kembali seperti semula
o "andiri untuk +KS berkeja dengan super0isi atau pindah pekerjaan atau bekerja paruh ,aktu
o "andiri untuk +KS - tidak bekrja
o "andiri untuk +KS- dengan penga,asan
o "andiri hanya pada pera,atan diri tapi tergantung atau dibantu pada +KS yang lain
o ergantung sebagian dibantu sebagian3
o ergantung total dibantu seluruhnya3
E.1. Penatalaksanaan fase akutKondisi medis terutama neurologis dan hemodinamik belum stabil lebih diutamakan
penatalaksanaan pera,atan rehabilitasi medik nursing rehabilitation are3
ujuan rehabilitasi fase akut:
o "enegah atau menimalkan defisit neurologis
o "enegah komplikasi tirah baring
Program rehabilitasi fase akut
o Pengetahuan posisi untuk menegah dekubitus dan konstraktur
o "empertahankan integritas kulit
o Stimulasi multi sensoris yang lebih banyak bersifat pasif o 'egah komplikasi kardio0askular
o /0aluasi fungsi menelan dan nutrisi
o /0aluasi fungsi berkemih dan defekasi
E.2. Penatalaksanaan fase pemulihan
Kondisi medis terutama neurologis dan hemodinamik sudah stabil
o ujuan rehabilitasi
o "engembalikan fungsi terutama +KS semaksimal mungkin dengan peningkatan program
yang bersifat lebih aktif
o "enegah komplikasi sekunder o Proram rehabilitasi fase pemlihan
94
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
41/42
o Semua pada E.1. ditamabah dengan
o erapi bersifat stimulasifasilitasinhibisi sesuai fase pemulihan neurologis
o /0aluasi fungsi serebral luhur kognisi3
o /0aluasi fungsi komunikasi
o /0aluasi +KS- 0okasional termausk penggunaan alat bantu
o PelatihanCstimulasi fungsi menelan- berkemih dan defekasi
o "enegah komplikasi
E.$. Penatalaksanaan fase lanjut
"erupakan tahap persiapan pulang
o ujuan rehabilitasi fase lanjut
• *esosialisasi kembali ke masyarakat• "empertahankan kemampuan fungsional selama mungkin
• 'egah stroke berulang
o Program rehabiiltasi
• /0aluasi situasi rumah- lingkungan dan pekerjaan 0okasional3
• Konseling keluarga
• ome program
'atatan pada tiap fase medikamentosa yang digunakan diatat dan die0aluasi
E.9. )ollo, upCtindak lanjut
iap bulan selama tiga bulan pertama- setiap tiga bulan selama setahun pada tahun pertama-setiap tiga bulan selama setahun pada tahun pertama dan untuk selanjutnya disarankan kontrol
setiap enam bulan
Pada saat follo, up dilakukan e0aluasi:
+namnesis masalah yang timbul
/0aluasi medis dan neurologis
%aboratorium rutin
%aboratorium profil lemak darah- hemostasis- gula darah- urin- /KG- neusonografi- foto
=ray- ' San- "*( bila perlu dan fasilitas ada3
Psikososial
)ungsional /0aluasi penanganan rehabilitasi
"engatasi masalahCkomplikasi
"elakukan rujukan bila perlu
/dukasi dan home program
E.
-
8/15/2019 Pedoman Rehab Center
42/42
"engendalikan faktor resiko
Super0isi program yang diberikan
KontrolCe0aluasi berkala dan bilamana perlu dilakukan rujukan
KomplikasiCfaktor penyulit:
)aktor resiko yang memang sudah ada- sublukasi sendi bahu- gangguan menelan- komplikasitirah baring lama- gangguan kognisis luhur higher erebral dysfuntion3 termasuk
komunikasi dan lainlainnya
9. Daftar P!staka
1. Duk,orth D- the #eed for a Standard erminology and 'lassifiation of
Disablement. (n granger '& and Gresham G/- (n : )untional +ssesment in
*ehabilitation "ediine- !illiams !ilkins- ;altimore- %ondon- P:11$2. ;randstater "/- (mportant Pratial (ssue in *ehabilitation of the Stroke patient.
(n : Stroke *ehabilitation- 1 nd ed- !illiams and !ilkins- 1LE- P:4141
$. Stineman "G- granger '&. /pidemiology of stroke related disability and
rehabilitation outome in stroke rehabilitation P" and * 'linis of north
+meria- 11- 2$ +ugust
9. !ase D. Stroke Sales- (n: "easurement in #eurologial *ehabilitation- /d:
!ade D. O=ford 6ni0ersity Press 12- O=ford- P 21$4<