Pedoman Peny KTSP Ddk

download Pedoman Peny KTSP Ddk

of 89

Transcript of Pedoman Peny KTSP Ddk

Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di Sekolah Dasar

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANDIKDASMEN DIREKTORAT PEMBINAAN TK DAN SD 2007

ii

KATA PENGANTARMerujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional bahwa sekolah mempunyai kewenangan mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Silabusnya. Dalam rangka memberikan pedoman dan fasilitas kepada sekolah, Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar menyusun contoh KTSP dan Silabus per kelas di Sekolah Dasar beserta pedomannya. Buku ini terdiri atas dua bagian, bagian pertama berisi langkah-langkah pengembangan KTSP, pengembangan Silabus dan penyusunan RPP di sekolah dasar dan bagian kedua lampiran-lampiran. Pada lampiran pada buku ini disajikan contoh KTSP dan Panduan Penyusunan KTSP jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Dokumen ini merupakan contoh dan atau referensi bagi para kepala sekolah, guru, orang tua siswa, komite sekolah dan pembina pendidikan lainnya dalam memahami dan melaksanakan Standar Nasional Pendidikan, khususnya tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Sekolah dapat mengembangkan contoh-contoh dalam buku ini sesuai dengan keadaan, potensi, dan kondisi sekolah pada masing-masing daerah. Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyusunan buku ini, khususnya kepada para kepala sekolah, guru SD/MI yang berusaha menyumbangkan segenap tenaga dan pikirannya demi terwujudnya buku pedoman penyusunan KTSP sekolah dasar ini. Semoga buku ini memberikan inspirasi kepada sekolah, khususnya para penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar.

Jakarta, Maret 2007 Direktur Pembinaan TK dan SD,

Drs. Mudjito A.K., M.Si. NIP 131 112 700

i

SAMBUTANSebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berupa Panduan Umum dan bagian kedua Model KTSP. Panduan Umum memuat pedoman dan rambu-rambu yang perlu diacu, dijabarkan dari berbagai ketentuan-ketentuan tentang kurikulum yang terdapat dalam UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 19 tahun 2005, serta aturan pada umumnya yang berlaku dalam mengembangkan kurikulum. Panduan Umum diterbitkan terpisah dari model KTSP. Satuan pendidikan yang telah melakukan uji coba kurikulum 2004 secara menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan kurikulumnya berdasarkan SKL, SI dan Panduan Umum. Bagian kedua Panduan penyusunan KTSP terdiri atas contoh atau model KTSP sebagai hasil pengembangkan SKL dan SI dengan menggunakan Panduan Umum. Sebagai contoh hendaknya tidak secara utuh digunakan oleh satuan pendidikan, namun dapat dimanfaatkan sebagai referensi. Satuan pendidikan perlu memperhatikan kepentingan dan kekhasan daerah, sekolah dan peserta didik dalam mengembangkan KTSP. Untuk itu dapat menggunakan model KTSP sebagai referensi dengan melakukan perubahan dan penyesuaian yang diperlukan. Model KTSP terlampir berupa model silabus setiap mata pelajaran, ditujukan terutama bagi satuan pendidikan yang saat ini belum mampu mengembangkan kurikulum secara mandiri. Bagi satuan pendidikan ini, mempunyai waktu sampai dengan tiga tahun untuk mengembangkan kurikulumnya, yaitu selambat-lambatnya pada tahun ajaran 2009/2010. BSNP menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Pusat Kurikulum dan Direktorat di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, serta Departemen Agama. Selain itu ucapan terima kasih juga ditujukan kepada para guru dan kepala sekolah yang telah membantu proses validasi da uji keterbacaan. Berkat bantuan dan kerjasama yang baik, model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk Sekolah Dasar ini dapat diselesaikan.

DAFTAR ISIii

Kata Pengantar ............................................................................................................... i Sambutan ......................................................................................................................... ii Daftar Isi ........................................................................................................................... iii I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 II. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR...................... 3 A. Pengertian KTSP..................................................................................................... 3 B. Tim Penyusun KTSP ............................................................................................. 3 C. Langkah-langkah Penyusunan KTSP ................................................................... 3 1. Koordinasi .............................................................. .......................................... 3 2. Analisis Konteks ................................................................................................ 4 3. Penyiapan dan Penyusunan Draf KTSP .......................................................... 4 4. Reviu dan Revisi Draf KTSP ............................................................................ 8 5. Finalisasi Draf KTSP ......................................................................................... 8 6. Pemberlakuan KTSP ......................................................................................... 8 III. PENGEMBANGAN SILABUS ..................................................................................... 9 A. Pengertian Silabus ................................................................................................ 9 B. Prinsip Pengembangan Silabus ............................................................................ 9 C. Komponen dan Format Silabus............................................................................. 10 D. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus ...........................................................13 1. Silabus Matapelajaran ...................................................................................... 13 2. Silabus Tematis ................................................................................................ 19 IV. PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) .......... 22 A. Pengertian RPP .................................................................................................... 22 B. Prinsip Penyusunan RPP ..................................................................................... 22 C. Langkah-langkah Penyusunan RPP...................................................................... 23 LAMPIRAN 1. Contoh KTSP.............................................................................................................. 33 2. Panduan Penyusunan KTSP ...................................................................................... 51

iii

Buku ini merupakan satu kesatuan dengan buku lain, sebagai berikut: 1 Peraturan Mendiknas No. 22, 23, 24 Tahun 2006 dan No. 6 .Tahun 2007 2 Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah . 3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas .I 4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas .II 5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas .III 6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas .IV 7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas .V 8 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas .VI 9 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI .Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI 0 Mata Pelajaran Bahasa Inggris . 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI 1 Agama Islam . 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama 2 Kristen iv

1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama 3 Katolik . 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama 4 Hindu . 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama 5 Buddha . 1 Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD 6 . 1 Standar Kompetensi Lulusan SD 7 . 1 Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan 8 Pendidikan di SD . 1 Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD 9 . 2 Model Silabus Tematis Kelas 1 SD 0 . 2 Model Silabus Tematis Kelas 2 SD 1 . 2 Model Silabus Tematis Kelas 3 SD v

2 Model Silabus Kelas 4 SD 3 . 2 Model Silabus Kelas 5 SD 4 . 2 Model Silabus Kelas 6 SD 5 . 2 Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SD 6 .

vi

I. PENDAHULUANUndang-undang mengamanatkan Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pengelolaan

pendidikan

dilaksanakan

secara

terdesentralisasi.

Globalisasi menuntut penyelenggaraan pendidikan yang demokratis dan akuntabel untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional sehingga dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju. Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan cita-cita di atas dilakukan dengan menetapkan standar-standar nasional pendidikan. Standar nasional pendidikan diantaranya standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang berlaku di sekolah dasar perlu disempurnakan secara terus-menerus sejalan dengan dinamika perkembangan masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan, sekolah diberi kewenangan untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) lengkap dengan silabusnya namun tetap mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan yang perlu didesentralisasikan dalam pengembangannya perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain; tuntutan kebutuhan siswa, keadaan dan kondisi sekolah, serta kondisi daerah. Dengan demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan proses belajar mengajar (PBM). Namun sekolah dan komite sekolah tetap perlu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (PP No. 19 tahun 2005 pasal 20).

Selanjutnya dalam rangka memfasilitasi kepala sekolah, guru, dan komite sekolah dalam mengembangkan dan menyusun KTSP dan perangkatnya pada bab-bab berikutnya akan dibahas baik langkah-langkah maupun contoh penyusunan KTSP, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2

II. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASARA. Pengertian KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah. Penyusunan KTSP berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP. B. Tim Penyusun KTSP Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SD disarankan melibatkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kepala Sekolah (ketua merangkap anggota). Guru kelas (anggota). Konselor sekolah (anggota). Komite sekolah (anggota) Ahli pendidikan/ahli materi (nara sumber). Dinas Pendidikan (Melakukan Koordinasi dan Supervisi).

C. Langkah-langkah Penyusunan KTSP Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah. Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah (1) melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan setempat, (2) melakukan analisis konteks, (3) penyiapan dan penyusunan draf, (4) reviu dan revisi draf, (5) finalisasi draf, dan (6) pemberlakuan KTSP. 1. Koordinasi Kordinasi perlu dilakukan Tim Penyusun yang akan menyusun KTSP. Kegiatan koordinasi sekurang-kurangnya menyangkut dua kegiatan sebagai berikut: a. Melakukan koordinasi mengenai rencana penyusunan KTSP dengan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan atau melalui Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan setempat. b. Menghubungi ahli pendidikan setempat untuk diminta bantuannya sebagai nara sumber dalam kegiatan penyusunan KTSP. 3

2. Analisis Konteks Analisis konteks merupakan kegiatan yang mengawali penyusunan KTSP. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam rapat kerja atau lokakarya yang diikuti oleh Tim Penyusun KTSP. Kegiatan menganalisis konteks mencakup dua hal pokok, yaitu sebagai berikut: a. Analisis potensi dan kekuatan/kelemahan yang ada di sekolah: peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan sarana prasarana biaya program-program yang ada di sekolah.

b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar: komite sekolah dewan pendidikan dinas pendidikan asosiasi profesi dunia industri dan dunia kerja sumber daya alam dan sosial budaya

c. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

3. Penyiapan dan Penyusunan Draf KTSP Sebagai awal kegiatan Tim Penyusun KTSP menyiapkan dan menyusun draft KTSP yang didasarkan pada analisis konteks. Draf KTSP dapat dilakukan dengan mengadopsi atau mengadaptasi model KTSP SD yang disusun oleh Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak, Badan Penelitian dan Pengembagan Depdiknas bersama unit utama terkait. Kegiatan ini dapat juga dilakukan dalam suatu rapat kerja atau lokakarya yang dihadiri oleh seluruh Tim Penyusun KTSP.

4

Draf KTSP yang disiapkan terdiri atas komponen-kompnen berikut: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD/MI.............................................. KAB/KOTA........................................ PROVINSI ......................................... Lembar Pengesahan Tim Penyusun Kata Pengantar Daftar Isi I. PENDAHULUAN Berisi penjelasan tentang apa, mengapa, dan untuk apa KTSP itu. B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 1. Visi Sekolah Berupa pernyataan singkat dan mudah diingat. Visi adalah energi atau power yang mempengaruhi langkah dan pikiran ke depan dalam membangun sekolah. 2. Misi Sekolah Untuk mewujudkan visi sekolah perlu menetapkan beberapa misi. Sehingga misi itu merupakan ;langkah-langkah strategis untuk mencapai visi. 3. Tujuan Sekolah Tujuan sekolah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan dasar sebagai berikut: meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikuklum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan bahwa kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. B. Muatan Kurikulum Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada 5

A. Latar Belakang

satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. 1. Mata Pelajaran

lokal

dan

kegiatan

Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup mata pelajaran (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewarganegaraan, (3) Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) Ilmu Pengetahuan Alam, (6) Ilmu Pengetahuan Sosial, (7) Seni Budaya dan Ketrampilan, dan (8) Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan. Kurikulum untuk SD/MI dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan semua mata pelajaran. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari sekolah yang bersangkutan dan atau dari sekolahlain dan/atau lembaga pendidikan non frmall yang sudah memperoleh akreditasi. Kurikulum untuk SD/MI dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari sekolah lain dan/atau lembaga pendidikan non formal yang sudah memperoleh akreditasi. 2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan 3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik. 4. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar yang digunakan pada jenjang SD/MI adalah sistem paket. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Untuk pembelajaran tematik kelas 1,2,3 pengalokasian waktu diatur dengan pembobotan, misalnya 50% untuk membaca, menulis permulaan dan berhitung, 15 % Pendidikan Agama dan 35 % untuk mata pelajaran lainnya. Sekolah dimungkinkan menambah maksimum 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI 0% - 40%, dari waktu kegiatan tatap muka

6

mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. 5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Pelaporan hasil belajar (raport) peserta didik diserahkan pada satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat teknis terkait. Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar, satuan pendidikan harus melaksanakan program perbaikan (remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Yang telah mencapai ketuntasan belajar 80% sampai 90% dapat mengikuti program pengayaan (enrichmen), sedangkan yang mencapai ketuntasan belajar lebih dari 90% dapat mengikuti program percepatan(accelerated) 6. Kriteria Kenaikan Kelas Siswa dinyatakan naik kelas apabila; a. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing. b. Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian c. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas yang diikuti. Catatan: Sekolah dapat menetapkan kriteria kenaikan kelas dengan jumlah mata pelajaran yang belum tuntas lebih dari 25 % atau kurang dari 25%, atas pertimbangan komite sekolah. 7. Kriteria Kelulusan Kriteria kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP dan mengacu pada PP 19/ 2005 pasal 72 ayat 1. Peserta dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah; a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. b. Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki rata-rata nilai minimum 6,00 untuk semua mata pelajaran dan nilai minimum untuk setiap mata pelajaran ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan. c. Bagi sekolah yang menetapkan kriteria kelulusan lebih dari yang telah disebutkan di atas, perlu mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah/Madrasah dan melaporkan ke Dinas Pendidikan/Kandepag Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.

7

d. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. Catatan: (1) Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru dan sumber lain yang relevan. (2) Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru dan sumber lain yang relevan. III. KALENDER PENDIDIKAN Kalender pendidikan disusun sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar isi. Lampiran-lampiran: 1. Silabus Mata Pelajaran 2. Silabus Muatan Lokal 3. Silabus Kegiatan Pengembangan Diri 4. Pedoman-pedoman Pendukung KTSP 4. Reviu dan Revisi Draf KTSP Draft KTSP yang telah disusun selanjutnya dilakukan reviu dan revisi sesuai dengan pertimbangan dan saran yang diterima dari Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota dan atau Dinas Pendidikan Kecamatan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan dokumen. 5. Finalisasi Draf KTSP Finalisasi draf KTSP dimaksudkan sebagai kegiatan penyempurnaan akhir dokumen KTSP berdasarkan hasil reviu dan revisi yang telah disepakati oleh berbagai pihak, baik kepala sekolah, guru, komite sekolah dan ahli pendidikan. 6. Pemberlakuan KTSP Setelah KTSP dinyatakan final dan disahkan maka segera diberlakukan dengan tahapan-tahapan dan prosedur yang disepakati bersama. Meskipun KTSP telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh sekolah masih memungkinkan direviu dan disempurnakan. Penyempurnaan KTSP dapat dilakukan baik selama tahun berjalan maupun setiap tahun pelajaran baru sesuai dengan perkembangan. Perubahan dan penyempurnaan merupakan hasil kesepakatan bersama. 8

III. PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. (Panduan Penyusunan KTSP, Depdiknas, 2006) Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi dan penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. apa kompetensi yang harus dicapai siswa yang dirumuskan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok? 2. bagaimana cara mencapainya yang dijabarkan dalam kegiatan pembelajaran beserta alokasi waktu dan alat /sumber belajar yang diperlukan? dan 3. bagaimana mengetahui pencapaian kompetensi yang ditandai dengan penyusunan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai? B. Prinsip Pengembangan Silabus 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. 2. Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. 3. Sistematis Komponen-komponen mencapai kompetensi. silabus saling berhubungan secara fungsional dalam

9

4. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian. 5. Memadai Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. 7. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. 8. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor). C. Komponen dan Format Silabus 1. Komponen silabus Silabus memuat sekurang-kurangya komponen-komponen berikut ini: a. Identifikasi b. Standar Kompetensi c. Kompetensi Dasar d. Materi Pokok e. Kegiatan Pembelajaran f. Indikator g. Penilaian h. Alokasi Waktu i. Sumber/Bahan 2. Format Penyajian Silabus Dalam menyusun silabus, penyusun silabus dapat memilih format satu di antara beberapa format berikut ini. 10

Format 1 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar ... Materi Pokok ... SILABUS : ........................................................................ : ........................................................................ : ........................................................................ : ........................................................................ Kegiatan Pembelajaran ... Indikator ... Penilaian ... Alokasi Waktu ... Sumber Bahan/ Alat ...

Format 2 SILABUS : ............................................................... : ............................................................... : ...............................................................Kegiatan Sumber Kompetensi Materi Indikat Penilaia Alokasi Pembelajara Bahan/ Dasar Pokok or n Waktu n Alat

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester

Standar Kompetensi

...

...

11

Format 3 SILABUS : ........................................................................ : ........................................................................ : ........................................................................

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester

I. II. III. IV. V. VI.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

: ................................................... : ................................................... : ................................................... : ................................................... : ................................................... : ................................................... : ................................................... : ...................................................

VII. Alokasi Waktu VIII. Sumber/Bahan/Alat Penjelasan Format Silabus : a. Kompetensi Dasar:

Dalam memahami KD perlu kita temukan fokus utama atau kata kunci dari KD, yang akan dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. b. Materi Pokok: Materi pokok merupakan materi yang akan dibahas, berupa konsep, data atau fakta sebagai pendukung kompetensi yang ingin dikuasai. lainnya. c. Kegiatan Pembelajaran : adalah kegiatan spesifik (diskusi, eksperimen, peragaan, pengamatan) yang dilakukan siswa untuk mencapai SK dan KD d. Indikator Indikator merupakan ciri-ciri atau tanda-tanda yang menunjukkan penguasaan KD oleh siswa. e. Penilaian: Bagaimana agar kompetensi yang telah dikuasai siswa dapat diukur secara akurat dengan menggunakan alat ukur yang sesuai kompetensi yang akan diukur. Penilaian dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Penilaian dengan tes dapat dilakukan secara tertulis, lisan dan perbuatan (praktik). Adapun penilaian Indikator bukan proses mencapai kompetensi. Indikator juga merupakan indikator penilaian, jadi harus terukur. Bukan alat atau benda

12

dengan non tes dapat dilakukan dengan pengamatan, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk. f. Alokasi waktu: dihitung termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 35 menit) g. Sumber belajar/bahan/alat: Apa saja yang mendukung pencapaian kompetensi serta memperjelas materi ajar. Misalnya, buku teks, lingkungan, tempat/obyek kunjungan, sumber, film, peta, gambar dan sumber lainnya. D. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 1. Silabus Matapelajaran a. Mengisi Kolom Identifikasi Identifikasi adalah sesuatu yang akan diuraikan atau penanda silabus, seperti nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester. Penyusun silabus mengisi sesuai dengan identifikasi pada format yang diberikan. Contoh: SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi : SD : Matematika : V/1 : .................................. alat, bahan, nara

b. Menulis dan mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sebelum menuliskan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) telebih dahulu mengkaji SK dan KD mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal berikut: 1) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI dalam lingkup semester; 2) 3) keterkaitan keterkaitan antara antara standar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

13

SILABUS Contoh: Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi : .......................................... : Matematika : V/1 : 2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalahKegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat

Kompetensi Dasar 2.1. Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam

Materi Pokok

c. Mengidentifikasi Materi Pokok Dalam mengidentifikasi materi pokok harus dipertimbangkan: 1) 2) daerah, 3) tingkat perkembangan fisik, potensi peserta didik; relevansi dengan karakteristik

intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik; 4) didik; 5) 6) keluasan materi pembelajaran; 7) peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan 8) Selain itu juga harus memperhatikan: a. Tingkat kesahihan (valid): materinya teruji kebenaran dan kesahihannya alokasi waktu yang tersedia. relevansi dengan kebutuhan struktur keilmuan; aktualitas, kedalaman, dan kebermanfaatan bagi peserta

14

b. Tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh siswa c. Kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya d. Layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat e. Menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelejari lebih lanjut Contoh: Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi : : Matematika : V/1 : 2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak dan kecepatan dalam pemecahan masalahKegiatan Pembe lajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan

Kompetensi Dasar 2.1. Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam

Materi Pokok Pengukuran (waktu, sudut, jarak dan kecepatan)

d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. 15

2) untuk mencapai kompetensi dasar. 3) 4) kegiatan materi. 5) pembelajaran minimal

Kegiatan pembelajaran memuat

rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan Penentuan Rumusan mengandung dua urutan kegiatan dalam yang

pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran. pernyataan unsur penciri

mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan Kegiatan pembelajaran disusun

berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh. e. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian. Kriteria indikator:

Sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa. Berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life skills) Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor). Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan. Dapat diukur/dapat dikuantifikasi. Memperhatikan ketercapaian standar lulusan secara nasional. Menggunakan kata kerja operasional.

Tidak mengandung pengertian ganda (ambigu). f. Penilaian

16

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan prosentase pemenuhan indikator. Berdasarkan pada PP Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non tes. Penilaian dengan tes dapat berbentuk tertulis, lisan dan perbuatan (praktik). Adapun penilaian dengan non tes dapat dilakukan dengan pengamatan, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk. Dalam rangka mendukung pelaksanaan penilaian yang bermakna dapat dilengkapi portofolio untuk masing-masing anak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut. 1) mengukur pencapaian kompetensi. 2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dikuasai dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. 4) menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut Hasil penilaian dianalisis untuk berupa perbaikan kegiatan Penilaian diarahkan untuk

pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan minimal, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan. 5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses 17

(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan. 6) Penilaian dapat dilakukan secara: tes tertulis, lisan, perbuatan, penugasan, produk, dan pengamatan. Bentuk instrumen penilaian dipilih sesuai dengan teknik/jenis penilaiannya. Beberapa contoh bentuk instrumen penilaian yang dapat dipilih sebagai berikut.

18

No 1

Teknik/jenis Tes Tertulis

Bentuk instrumen Tes isian Tes uraian Tes Pilihan Ganda Menjodohkan Jawaban singkat Benar-Salah Dan lain-lain daftar pertanyaan Tes Simulasi Uji petik kerja produk Uji petik kerja prosedur Lembar observasi Kuesioner Skala sikap Tugas rumah Tugas proyek Uji petik Dokumen pekerjaan, prestasi siswa

2 3

Tes Lisan Tes Perbuatan (Unjuk Kerja)

4

Pengamatan/observasi

5 6 7

Penugasan Produk Portofolio

karya,

g. Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Alokasi waktu termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dalam pembelajaran. h. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

19

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. 2. Silabus Tematik Dalam pelaksanaan pengembangan silabus tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup pemetaan kompetensi dasar (KD) dan pengembangan jaringan tema. a. Pemetaan Kompetensi Dasar Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, dan kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam indikator Melakukan kegiatan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator. Dalam mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik b) Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran c) Dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diamati. 2) Menentukan tema a) cara penentuan tema Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua cara yakni: Cara pertama, mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai. Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. b) Prinsip Penentuan tema

Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa prinsip yaitu:

20

1) 2) 3) 4) 5) 6)

Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan siswa: Dari yang termudah menuju yang sulit Dari yang sederhana menuju yang kompleks Dari yang konkret menuju ke yang abstrak. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan

pada diri siswa siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya. b. Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis. c. Menetapkan Jaringan Tema Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat kaitan antara tema, tema. d. Penyusunan Silabus Tematik Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus tematik. Adapun tahapan dalam pengembangan silabus tematik analog dengan tahapan pada pengembangan silabus mata pelajaran. Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/alat/bahan. Penjelasan: 1) 2) silabus tematik disusun sesuai dengan format silabus mata Dalam menyusun silabus tematis, ciptakan berbagai kegiatan yang dan tema. Kegiatan-kegiatan itu misalnya: mengadakan kunjungan ke pasar, warung, pabrik mendatangkan narasumber ke sekolah, misalnya polisi, dokter, pelajaran. sesuai dengan kompetensi kompetensi dasar dan indikator dari setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi waktu setiap

tukang pos, tukang sayur, dan lain-lain. 21

3)

Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan

untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri. 4) 5) 6) 7) Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, Pengalokasian waktu pada pembelajaran tematik diatur dengan tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri. menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral. minat, lingkungan, dan daerah setempat. pembobotan, misalnya 50% untuk membaca, menulis permulaan dan berhitung, 15 % Pendidikan Agama dan 35 % untuk mata pelajaran lainnya

22

IV. PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Pengertian RPP Sebagaimana ditegaskan dalam PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20 bahwa sekurang-kurangnya perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) penilaian hasil belajar. memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus, dan merupakan skenario proses pembelajaran untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa dalam upaya mencapai KD. Di dalam RPP tercermin kegiatan yang harus dilakukan guru dan siswa untuk mencapai kompetensi dasar. Komponen RPP: 1. 2. 3. 4. kompetensi 5. 6. 7. 8. 9. 10. Tujuan Pembelajaran Materi Ajar (Materi Pokok) Metoda Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran Alat/Bahan/Sumber Belajar Penilaian Kolom Identitas Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator pencapaian

B. Prinsip Penyusunan RPP: 1. pelajaran atau tematik. 2. Perumusan indikator pencapaian kompetensi, pemilihan materi pembelajaran, penyusunan urutan penyajian materi, serta penilaian hasil pembelajaran dilakukan dengan mengacu pada SK dan KD yang ada dalam silabus. 3. individual siswa. Memperhatikan perbedaan Berorientasi pada silabus mata

23

4.

RPP

disusun

dengan

memperhatikan kemampuan prasyarat, kemampuan awal, keragaman tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, keragaman latar belakang budaya, norma dan tata nilai serta lingkungan sekolah. 5. RPP disusun dengan mempertimbangkan kemungkinan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi dan sistematis dalam pembelajaran. 6. 7. Mendorong adanya pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Proses pembelajaran dirancang dengan berfokus pada siswa untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, serta budaya membaca, menulis dan berhitung. 8. Dalam penyusunan RPP harus dirancang adanya pemberian penguatan, umpan balik positif, pengayaan, dan remedial terhadap siswa untuk mengatasi hambatan belajar siswa. 9. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar dalam satu keutuhan kegiatan. 10. keragaman budaya. C. Langkah-langkah Penyusunan RPP Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mencakup langkah-langkah sebagai berikut: 1. a. nama mata pelajaran, b. kelas/ semester, c. jumlah pertemuan/pertemuan ke ... d. Alokasi Waktu Menuliskan identitas, meliputi: RPP disusun dengan mengakomodasikan keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan

24

2.

Menuliskan

SK dan KD dari

silabus mata pelajaran yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran tertentu. 3. kompetensi yang telah dirumuskan dalam silabus. 4. pembelajaran. a. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kalimat operasional yang dapat diamati dan diukur. b. Rumusan tujuan terfokus pada pencapaian kompetensi dasar (KD) mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan satu-kesatuan kompetensi yang utuh. 5. Merumuskan/memilih materi pokok pembelajaran a. Rincian materi pokok pembelajaran berisikan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, yang dipilah, diklasifikasikan, dan atau dikelompokkan sebagai bahan/isi dalam kegiatan pembelajaran. b. Rincian materi pembelajaran ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. 6. Merumuskan metode pembelajaran Merumuskan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, dan indikator pencapaian kompetensi dasar, perkembangan anak. 7. Langkah pembelajaran Menyusun secara sistematik rencana kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, inti, dan kegiatan akhir. a. Kegiatan Awal Kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian siswa agar siswa siap untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. dalam bentuk: Kegiatan awal ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai metode yang sesuai dengan materi/bahan yang ada, lingkungan dan tingkat keterampilan yang diharapkan dikuasai siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menjadi Merumuskan tujuan Menuliskan indikator pencapaian

25

1) 2)

Menghubungkan pengalaman belajar atau pengetahuan awal siswa Penyampaian cakupan materi, kompetensi, indikator pencapaian

dengan cakupan materi yang akan dipelajari. kompetensi, dan relevansinya dengan praktik kehidupan sehari-hari. b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses di mana siswa mendapatkan fasilitas atau bantuan untuk mengembangkan potensi anak secara optimal dengan mencerna dan mempelajari materi dan atau struktur pembelajaran melalui pengaktifan respon dan kinerja siswa disertai penguatan dan umpan balik positip. Dalam merencanakan pelaksanaan proses pembelajaran pada tahapan kegiatan inti, pendidik perlu: 1) Menetapkan model, strategi, metode atau teknik pembelajaran sesuai dengan pendekatan yang berfokus pada siswa, ranah pembelajaran, serta karakteristik mata pelajaran. 2) Model, strategi, metode atau teknik yang dipilih harus interaktif, inspiratif, menantang, menyenangkan, memotivasi, dan mendorong minat siswa untuk secara mandiri, kritis, kreatif dan berkelanjutan menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai. 3) Menyusun tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa secara individual maupun kelompok sebagai bagian terpadu dari pengalaman belajar siswa. Tugas yang dikembangkan hendaknya dapat menumbuhkan kemandirian, dan kemampuan karakteristik individu dan karakteristik tiap-tiap mata pelajaran. Beragam pendekatan dan metode yang harus digunakan untuk mencapai pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. c. Kegiatan Akhir Kegiatan ini dilakukan untuk mengakhiri suatu aktifitas pembelajaran. Kegiatan akhir yang dapat dilakukan oleh pendidik dan siswa, antara lain: 1) Membuat rangkuman tentang apa yang telah dibahas atau dipelajari. 2) Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap apa yang sudah dipelajari. kreativitas, dengan berpikir kritis siswa, sesuai

26

3) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial, penguatan, program pengayaan, atau penugasan baik secara individual maupun kelompok. 8. Menentukan media/alat dan sumber belajar a. Menetapkan media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar baik buatan guru maupun pabrikan. b. Menetapkan sarana prasarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar (seperti lapangan olahraga, perpustakaan, kebun sekolah, laboratorium, dan sarana lainnya). c. dengan SK, KD, dan materi pembelajaran. 9. Menentukan prosedur penilaian, dan menyusun instrumen penilaian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar. CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV/1 Jumlah Pertemuan/ Pertemuan ke: I Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar 1.2 Mengurutkan bilangan Indikator 1.2.1 Mengurutkan dan menyusun bilangan dari yang terkecil atau sebaliknya. I. Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa dapat mengurutkan 10 bilangan cacah dari terkecil ke besar atau sebaliknya. 2. Siswa dapat mengurutkan sekelompok bilangan yang besarnya tidak berurutan. Materi Pokok/Pembelajaran: Operasi hitung bilangan Metode Pembelajaran: Diskusi, Tanya jawab, Pemberian tugas. Menentukan sumber belajar, buku teks pelajaran, film, nara sumber, dan bahan referensi lain yang relevan

II III

IV Langkah-Langkah Pembelajaran: 27

A. Kegiatan Awal: ( 5 menit ) 1. Memotivasi siswa dengan lagu Rajin Belajar ( Satu, dua, tiga ) 2. Memberi tugas kepada siswa untuk menghitung secara urut B. Kegiatan Inti : ( 40 menit ) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok Setiap kelompok diberikan 5 kartu angka (1, 2, 3, 4, dan 5) Contoh : Siswa dalam kelompok menyusun kartu angka membentuk 10 bilangan lima angka yang berbeda. Siswa membaca dan mencatat bilangan yang terbentuk. Siswa mengurutkan 10 bilangan yang terbentuk dari yang terkecil ke yang terbesar. Siswa meneruskan 8 bilangan selanjutnya dari sebuah bilangan yang dipilihnya sendiri secara berurutan. Contoh: 12.54 12.54 . . . . . 3 4 Permainan antar kelompok: Satu orang siswa mewakili kelompoknya untuk berlomba menyusun kartu bilangan di depan kelas Siswa yang dapat menyelesaikan tugas paling cepat yang dinyatakan menang dan beri hadiah. C. Kegiatan Akhir: ( 5 menit ) Siswa membuat rangkuman hasil belajar tentang mengurutkan bilangan dari terkecil atau sebaliknya, serta hasil urutan bilangan yang tidak berurutan Misalnya ; 1. Urutan bilangan dari yang terbesar adalah bilangan yang dimulai dari nilai angka terbesar, diikuti oleh nilai angka terbesar berikutnya dan seterusnya. 2. Urutan bilangan dari yang terkecil adalah bilangan yang dimulai dari nilai angka terkecil, diikuti oleh nilai angka terkecil berikutnya dan seterusnya Kegitan penguatan V. Alat dan Sumber Belajar Alat : Kartu bilangan Sumber: Buku Mata Pelajaran Matematika VI Penilaian : ( 20 menit ) Tes tertulis: Soal Tes 1. Urutkan bilangan bilangan di bawah ini mulai dari yang terkecil ! 10.234, 10.240, 10.238, 10.241, 10.236, 10.239, 10.235, 10.242, 10.237, 10.243. 28

2. Lengkapilah urutan bilangan di bawah ini ! . . . , . . . , . . . , 23.456, 23, 458, 23, 460, . . . , . . . , . . . . 3. Urutkan bilangan-bilangan dibawah ini mulai dari yang terbesar ! 30.946, 30.954, 30.949, 30.953, 30.948, 30.950, 30.952, 30.947, 30.951, 30.945. 4. Urutkan bilangan bilangan di bawah ini mulai dari yang terkecil ! 15.025, 15,075, 14.000, 15.000, 14.250, 14.225, 14.275, 15.050, 16.000, 13.275. 5. Urutkan bilangan-bilangan di bawah ini mulai dari yang terbesar! 31.245, 42.252, 45.132, 22.245, 13.524, 23.245, 45.531, 32.542, 24.225, 24.235. .., .. 2007 Mengetahui: Guru Kelas, Kepala Sekolah, __________________, NIP _______________________, . NIP

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1. Urutkan bilangan-bilangan berikut mulai dari yang terkecil ! BILANGAN URUTAN ..., ..., ..., .... 4.236, 2.137, 3.245 13.708, 11.465, 10.893 . . . , . . . ., . . ., . . . . ..., ..., ...,....

2.

Urutkan bilangan-bilangan berikut mulai dari yang terbesar! BILANGAN a. 17.261, 9.875, 13.062. b. 33.998, 40.025, 25.724 URUTAN ..., ..., ... . . . , . . . ., . . . .

29

Buatlah bilangan 5 angka dari angka angka berikut: 2, 3, 4, 6, 7, kemudian urutkan bilangan-bilangan itu mulai yang terkecil !

30

Langkah-langkah Penyusunan RPP Tematik Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik mencakup langkahlangkah sebagai berikut: a. 1) 2) 3) 4) b. Menuliskan identitas, meliputi: Tema, kelas/ semester, jumlah pertemuan/pertemuan ke ... Alokasi Waktu Menuliskan SK dan KD dari silabus tematik (beberapa

matapelajaran) yang akan dicapai pada kegiatan pembelajaran tertentu. c. Menuliskan indikator pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan dalam silabus. d. Merumuskan tujuan pembelajaran. 1) Merumuskan tujuan yang hendak dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan kalimat operasional yang dapat diamati dan diukur. 2) Rumusan tujuan terfokus pada pencapaian kompetensi dasar (KD) mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dikuasai siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menjadi satu-kesatuan kompetensi yang utuh. e. Merumuskan/memilih materi pokok/pembelajaran 1) Rincian materi pokok/pembelajaran berisikan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, yang dipilah, diklasifikasikan, dan atau dikelompokkan sebagai bahan/isi dalam kegiatan pembelajaran tematik. 2) Rincian materi pokok/pembelajaran ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. f. Merumuskan metode pembelajaran

Merumuskan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, dan indikator pencapaian kompetensi dasar, perkembangan anak. dengan memanfaatkan berbagai metode yang sesuai dengan materi/bahan yang ada, lingkungan dan tingkat

31

g.

Langkah pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah kegiatan satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan inti 3 jam penutup satu jam pelajaran (1 x 35 menit) pembukaan kurang lebih

pelajaran (3 x 35 menit) dan kegiatan

1) Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi 2) Kegiatan Inti Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. 3) Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah: (1) Membuat rangkuman tentang apa yang telah dibahas atau dipelajari. (2) Melakukan penilaian dan atau refleksi terhadap apa yang sudah dipelajari. (1) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedial, penguatan, program pengayaan, atau penugasan baik secara individual maupun kelompok. (2) Mendongeng, membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan

moral, musik/apresiasi musik. 32

Contoh jadwal pelaksanaan pembelajaran perhari dapat dijabarkan menjadi: Contoh 1: Kegiatan Kegiatan pembukaan Kegiatan inti Jenis kegiatan Anak berkumpul bernyanyi sambil menari mengikluti irama musik - Kegiatan untuk pengembangan membaca - Kegiatan untuk pengembangan menulis Kegiatan penutup - Kegitan untuk pengembangan berhitung - Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita - mendiskusikan kegiatan 1 hari

Contoh 2: Kegiatan Kegiatan pembukaan Jenis kegiatan Waktu berkumpul (anak m,enceritakan pengalaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik sesuai dengan tema) Kegiatan inti - Pengembnagan kemmapuan menulis (kegiatan kelompok besar) - Pengembnagan kemampuan berhitung kegiatan kelompok kecil atau berpasangan) - Melakukan pengamatan sesuai dengan tema, misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat pada tema transporasi, menggambar hewan hasil pengamatan Kegiatan penutup - Mendongeng Pesan-pesan moral Mendiskusikan kegiatan 1 hari

h.

Menentukan media/alat dan sumber belajar 1) Menetapkan media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar baik buatan guru maupun pabrikan. 33

2) Menetapkan sarana prasarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar (seperti lapangan olahraga, perpustakaan, kebun sekolah, laboratorium, dan sarana lainnya). 3) Menentukan sumber belajar, buku teks pelajaran, film, nara sumber, dan bahan referensi lain yang relevan dengan SK, KD, dan materi pembelajaran. i. Menentukan prosedur penilaian, dan menyusun

instrumen penilaian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi dasar. Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar (KD) dan indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian penilaian dalam pembelajaran tematik tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan terpisah sesuai dengan KD dan indikator pada setiap mata pelajaran.

34

Lampiran 1 : Contoh KTSP LOGO SEKOLAH / DAERAH

K U R IK U L U M T IN G K A T S A T U A N P E N D ID IK A N ( KTSP )

SEKOLAH DASAR ........................................... Jl. ......................................... Kab/Kota ........................... Provinsi ................

33

LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR ..........................

..............., ......................... Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

_______________

_________________ NIP.

Mengetahui: Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ..................

________________ NIP.

34

KATA PENGANTAR . . . ., .. Kepala SD .

_____________ NIP.

35

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. A. Latar Belakang ........................................................................................... B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah .................................................................... BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM ...................................................... A. Struktur Kurikulum ....................................................................................... B. Muatan Kurikulum ........................................................................................ i ii iii 1 1 2 3 3 5

BAB III KALENDER PENDIDIKAN ............................................................................... 13 Semester 1 ....................................................................................................... 13 Semester 2 ....................................................................................................... 14 LAMPIRAN: Model Silabus Tematis Kelas I Model Silabus Tematis Kelas II Model Silabus Tematis Kelas III Model Silabus Kelas IV Model Silabus Kelas V Model Silabus Kelas VI Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Keterangan: Lampiran tersebut di atas dicetak terpisah dari buku ini.

36

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR ......................... JL. .................................................... KAB/KOTA ......................................................... PROVINSI ...............................

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar ....... dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kab/Kota ....., serta maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan

37

dengan bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dari ...... Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya; 2. beragam dan terpadu; 3. tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 4. relevan dengan kebutuhan kehidupan; 5. menyeluruh dan berkesinambungan; 6. belajar sepanjang hayat; dan 7. seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum (baca: guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah dasar hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di SD ....... B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 1. Visi: Membina akhlaq, meraih prestasi, berwawasan global yang dilandasi nilainilai budaya luhur sesuai dengan ajaran Agama. 2. Misi: 2.1. Menanamkan keyakinan/ akidah melalui pengamalan ajaran agama. 2.2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan. 2.3. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olahraga dan

38

seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa. 2.4. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dan lingkungan. 3. Tujuan: Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Merujuk pada tujuan pendidikan dasar tersebut, maka tujuan Sekolah Dasar ...... adalah sebagai berikut. 3.1 Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembiasaan; 3.2. Meraih prestasi akademik maupun nonakademik minimal tingkat Kabupaten/Kota. 3.3. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi; 3.4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar; 3.5. Menjadi sekolah yang diminati di masyarakat.

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMStruktur Kurikulum Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut: 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. 2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. 4. Kelompok mata pelajaran estetika. 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang SD/MI/SDLB disajikan pada Tabel 1.

39

Tabel 1.No 1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia

Cakupan Kelompok Mata PelajaranCakupan

2.

Kewarganegaraan dan Kepribadian

3.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

4.

Estetika

5.

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB/Paket A dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa: (1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga, dan kesehatan. (2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada SD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.

40

(3)

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi pada SD/MI/ SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan. (4) Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. (5) dan kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, pada SD/MI/SDLB/ Paket A dilaksanakan melalui muatan

dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD . adalah sebagai berikut:Alokasi Waktu NO A 1 2 3 4 5 6 7 Komponen 1 Mata Pelajaran 3 2 5 5 4 3 4 4 2 2 2 2*) 30 31 32 36 3 2 5 5 4 3 4 4 2 2 2 2*) 36 3 2 5 5 4 3 4 4 2 2 2 2*) 36 PAI Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 8 Kesehatan B Mulok : a. B. Sunda b. B. Asing (Inggris, Arab) c. Teknologi Informasi dan Komunikasi C Pengembangan Diri Jumlah *) Ekuivalen 2 Jam Pembelajaran 2 3 Kelas 4 5 6

Catatan: alokasi waktu pada tabel di atas sudah ditambahkan 4 jam pembelajaran untuk setiap minggu.Keterangan : 1. 1 (satu) Jam pelajaran alokasi waktu 35 menit. 2. Kelas 1, 2, dan 3 pendekatan Tematik 3. Kelas 4, 5, dan 6 pendekatan Mata Pelajaran

41

4. Sekolah dapat memasukkan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal dan global, yang merupakan bagian dari mata pelajaran yang diunggulkan. 5. mengenai pembelajaran tematis sekolah dapat menentukan alokasi waktu per mata pelajaran sedangkan dalam PBM menggunakan pendekatan tematis.

B. Mutan Kurikulum Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar. 1. Mata Pelajaran a. Pendidikan Agama Islam Tujuan: dan Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,

pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. b. Pendidikan Kewarganegaraan Tujuan:

42

Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

kewarganegaraan secara

bernegara, serta anti korupsi Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. c. Bahasa Indonesia Tujuan: Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas berlaku, baik secara lisan maupun tulis bahasa persatuan dan bahasa negara dan kreatif untuk berbagai tujuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

43

d.

Matematika Tujuan: Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi dalam membuat generalisasi, meliputi menyusun kemampuan bukti, atau matematika

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika Memecahkan masalah yang memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. e. IPA Tujuan: Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam 44

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

f.

IPS Tujuan: Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial Memiliki Memiliki

komitmen

dan

kesadaran

terhadap

nilai-nilai

sosial

dan

kemanusiaan kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. g. Seni Budaya dan Ketrampilan Tujuan: Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan

keterampilan

dalam tingkat lokal, regional, maupun global. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. i. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

45

Tujuan: Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehata dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. 2. Muatan Lokal a. Bahasa Sunda Tujuan: Mengembangkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya Memupuk tanggungjawab untuk melestarikan hasil kreasi siswa dengan menggunakan bahasa Sunda. sastra Sunda. budaya Sunda sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional b. Bahasa Inggris Tujuan:

46

Mengenalkan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi Membekali siswa untuk menghadapi tuntutan dalam rangka

internasional menyongsong era globalisasi. c. Bahasa Arab Tujuan: Tujuan: Memperkenalkan Teknologi Informasi dan Komunikasi Membekali siswa dalam penerapan teknologi sebagai media belajar Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa Al-qur-an. Mengenalkan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi.

d. Keterampilan/ Teknologi Informasi dan Komunikasi

3. Pengembangan diri 3.1. Meliputi beragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa, yang terdiri atas: a. Kewiraan 1) Pramuka 2) Pasuspera (Pasukan Khusus Pengibar Bendera) b. Olahraga 1) Pencak Silat 2) Sepakbola 3) Softball-Baseball 4) Taekwondo 5) Tenis Meja c. Seni 1) Seni Karawitan ( menganyam,menyulam dll) 2) Seni Lukis 3) Seni Tari 4) Seni Musik dan Vokal 5) Perkusi

47

d.

Ilmiah

1) English Club 2) Kelompok Ilmiah Dasar / KID 3.2. Kegiatan Pembiasan a. Pembiasan Rutin Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi: 1) Sholat Berjamaah. 2) Pengajian Mentari Pagi. 3) Upacara Bendera 4) Tadarus Al-Quran 5) Pembinaan Tilawah Quran b. Pembiasaan Terprogram Merupakan proses pembentukan akhlaq dan penanaman/ pengamalan ajaran Islam. Adapun kegiatan pembiasaan meliputi: Kegiatan Keagamaan 1) Pesantren Ramadhan 2) Pelaksanaan Idul Qurban 3.3. Kegiatan Keteladanan 1) Sekolah (PSAS) 2) 3) 4) 5) a) b) c) d) Pembinaan Kedisiplinan Penanaman Nilai Akhlak Islami Penanaman Budaya Minat Baca Penanaman Budaya Keteladanan: Penanaman Budaya Bersih Diri Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah Penanaman Budaya Lingkungan Hijau Peringatan Hari Bumi dan Lingkungan Hidup Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak

3.4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme 48

1) 2)

Peringatan Hari Kemerdekaan RI Peringatan Hari Pahlawan

3) Peringatan Hari Pendidikan Nasional: a) Seminar Pendidikan b) Bedah Buku 3.5. Pekan Kreativitas Siswa 1) 2) Lomba Kreativitas dan Karya Cipta Ekskul on the road

3.6. Pembinaan dan Bimbingan bagi Calon Siswa Teladan dan Siswa Peserta Olimpiade MIPA 3.7. 1) 2) Outdoor Learning & Training Kunjungan Belajar Outbound

5. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar yang digunakan adalah system paket sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum, yaitu: Kela s 1 2 3 4 5 6 Satu Jam Pembelajaran Tatap Muka/Menit 35 35 35 35 35 35 Jumlah jam pembelajaran Per-minggu 26 27 28 36 36 36 Minggu Efektif Pertahun Ajaran 37 37 37 37 37 33 Waktu Pembelajara n/Jam Pertahun 962 999 1036 1332 1332 1221

6. Ketuntasan Belajar * No 1 2 3 4 5 6 7 8 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Standar ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) Angka Huruf 75 Tujuh puluh lima Tujuh puluh 70 75 65 70 70 70 70 Tujuh puluh lima Enam puluh lima Tujuh puluh Tujuh puluh Tujuh puluh Tujuh puluh

49

B

Mulok : a. Budaya daerah b. B. Asing (Inggris/ B.Arab) c. Teknologi Informasi dan Komunikasi 65 65 65 Enam puluh lima Enam puluh lima Enam puluh lima

* disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah Daerah 7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan a. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran Kriteria Kenaikan Kelas: 1. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti. 2. Tidak terdapat nilai di bawah SKBM. 3. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti. b. Kriteria Kelulusan 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran. 2. Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran; agama dan akhlaq mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, jasmani olahraga dan kesehatan. 3. Lulus Ujian Sekolah/Ujian Nasional sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berlaku.

50

BAB III KALENDER PENDIDIKANKalender pendidikan SD/MI Tahun Pelajaran 2006-2007

Semester 1JULI 2006 Ming gu Senin Selas a Rabu Kami s Jum'a t Sabt u25 26 27 28 29 30

AGUSTUS 2006 16 17 18 19 20 21 22 23/ 30 24/ 31 25 26 27 28 29 Ming gu Seni n Sela sa Rabu Kami s Jum' at Sabt u 6 7 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 311 2

SEPTEMBER 2006 Ming gu Seni n Selas a Rabu Kami s Jum' at Sabt u27 28 29 30 31

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30

1 2

1

HE 1-15

13 har i Libur Kenaikan Kelas

HE 17 19

24 Libur HUT RI Lomba HUT RI Isro Mi'raj 1427 H

HE 2530 1820

18 Libur Awal Ramadlan Pekan Kreatifitas

15 17

Back to School Awal KBM 2006-2007 Pekan Orientasi Siswa

21

OKTOBER 2006 Mingg u Senin Selas a Rabu Kamis Jum'at Sabtu 1 8 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 311 2 3 4

NOVEMBER 2006 Ming gu Seni n Sela sa Rabu Kami s Jum' at Sabt u29 30 31

DESEMBER 2006 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 Ming gu Seni n Sela sa Rabu Kami s Jum' at Sabt u26 27 28 29 30

5 6 7 8 9 10 11

12 13 14 15 16 17 18

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

24/3 1

2 3 4 5 6 7

9 10 11 12 13 14

25 26 27 28 29 30

1 2 3 4

1 2

HE 2-7 914 1631

6 KBM Sanlat Libur I'dul Fitri

HE

26

HE 1116 23 25 2530 31

8 Ulangan Akhir Semester Pembagian Raport Libur Hari Natal Libur Semester I I'dul Adha 1427 H

51

52

Semester 2JANUARI 2007 Mingg u Senin Selas a Rabu Kamis Jum'at Sabtu30

FEBRUARI 2007 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 Ming gu Seni n Sela sa Rabu Kami s Jum' at Sabt u28 29 30 31

MARET 2007 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 1 2 3 Ming gu Seni n Selas a Rabu Kami s Jum'a t Sabt u25 26 27 28

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17

4 5 6 7 8 9 1 0

11 12 13 14 15 16 17

18 19 20 21 22 23 24

25 26 27 28 29 30 31

1 2 3 4 5 6

1 2 3

1 2 3

HE 1 0207 8

21 Tahun Baru 2007 M Libur Semester I Awal Semester II Tahun Baru Hijriyah

HE

24

HE 1924

2 1Kompetisi Mata Pelajaran Assalaam

(KOMPAS)

APRIL 2007 Ming gu Senin Selas a Rabu Kami s Jum'a t Sabt u 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 2 3 4 5

MEI 2007 Ming gu Seni n Sela sa Rabu Kami s Jum' at Sabt u29 30

JUNI 2007 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 Ming gu Seni n Sela sa Rabu Kami s Jum' at Sabt u27 28 29 30 31

6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19

3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23

24 25 26 27 28 29 30

1 2 3 4 5

1 2

HE 21

22 Hari Kartini Libur Maulid Nabi Libur Wafat Yesus Latihan US

30

HE 14 0719 2122 2126

27 Latihan US US Praktek TKD-3 Ulum-6

HE 0409 1112 1523 30

2 US Tulis UMP Ulum Kelas 1 - 5 Kenaikan Kelas

Catat an Hari Efektif Semester I (Ganjil) = 95 hari Hari Efektif Semester II (Genap) = 117 hari Libur Kenaikan Kelas Tanggal, 02 - 15 Juli 2007

53

Lampiran 2

PANDUAN PENYUSUNANK U R IK U L U M T IN G K A T S A T U A N P E N D ID IK A N J E N J A N G P E N D ID IK A N D A S A R D A N M E N E N G A H

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TAHUN 2006

51

KATA PENGANTARSebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Panduan Penyusunan KTSP terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama berupa Panduan Umum dan bagian kedua Model KTSP. Panduan Umum memuat pedoman dan rambu-rambu yang perlu diacu, dijabarkan dari berbagai ketentuan-ketentuan tentang kurikulum yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003 dan PP No. 19 Tahun 2005, serta aturan pada umumnya yang berlaku dalam mengembangkan kurikulum. Panduan Umum diterbitkan terpisah dari model KTSP. Satuan Pendidikan yang telah melakukan uji coba Kurikulum 2004 secara menyeluruh diperkirakan mampu secara mandiri mengembangkan kurikulumnya berdasarkan SKL, SI dan panduan Umum. Bagian kedua Panduan Penyusunan KTSP terdiri atas contoh atau model KTSP sebagai hasil pengembangan SKL dan SI dengan menggunakan Panduan Umum. Sebagai contoh hendaknya tidak secara utuh digunakan oleh satuan pendidikan, namun dapat dimanfaatkan sebagai referensi. Satuan pendidikan perlu memperhatikan kepentingan dan kekhasan daerah, sekolah dan peserta didik dalam mengembangkan KTSP. Untuk itu dapat menggunakan model KTSP sebagai referensi dengan melakukan perubahan dan penyesuaian yang diperlukan. Model KTSP terlampir berupa model silabus setiap mata pelajaran, ditujukan terutama bagi satuan pendidikan yang saat ini belum mampu mengembangkan kurikulum secara mandiri. Bagi satuan pendidikan ini, mempunyai waktu sampai dengan tiga tahun untuk mengembangkan kurikulumnya, yaitu selambatlambatnya pada tahun ajaran 2009/2010. BSNP menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada banyak pakar yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, Pusat Kurikulum dan Direktorat di lingkungan Depdiknas, serta Depag. Selain itu terima kasih juga ditujukan kepada para guru bidang studi di lingkungan SD dan MI yang telah membantu proses validasi dan uji keterbacaan. Berkat bantuan dan kerjasama yang baik dari mereka, model silabus mata pelajaran untuk SD/MI ini dapat diselesaikan. Jakarta, 20 Juli 2006 Ketua BSNP

Bambang Soehendro

52

DAFTAR ISI Kata Pengantar Direktur Pembinaan TK dan SD Kata Pengantar Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Daftar Isi I.