Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

29
PEDOMAN TEKNIK PEDOMAN PENANGGULANGAN KOROSI KOMPONEN BAJA JEMBATAN DENGAN CARA PENGECATAN No. 028/T/BM/1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Diterbitkan oleh PT. Mediatama Saptakarya ( PT. Medisa ) YAYASAN BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM

description

fsa

Transcript of Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Page 1: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

PEDOMAN TEKNIK

PEDOMANPENANGGULANGAN KOROSI KOMPONEN BAJA

JEMBATAN DENGAN CARA PENGECATAN

No. 028/T/BM/1999 Lampiran No. 6 Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga

No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M Diterbitkan oleh PT. Mediatama Saptakarya ( PT. Medisa )

YAYASAN BADAN PENERBIT PEKERJAAN UMUM

Page 2: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA A L A M A T : J A L A N P A T T I M U R A N O . 2 0 T E L P . 7 2 2 1 9 6 0 - 7 2 0 3 1 6 5 - 7 2 2 2 8 0 6 F A X 7 3 9 3 9 3 8

K E B A Y O R A N B A R U - J A K A R TA S E L A T A N K O D E P O S 1 2 1 1 0

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGANOMOR : 76/KPTS/Db/1999

TENTANG

PENGESAHAN LIMA BELAS PEDOMAN TEKNIK DIREKTORAT JENDERALBINA MARGA

DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka menunjang pembangunan nasional di bidang kebinamargaan dan kebijaksanaanpemerintah untuk meningkatkan pendayagunaan sumber daya manusia dan sumber daya alam, diperlukanpedoman-pedoman teknik bidang jalan;

b. bahwa pedoman teknik yang termaktub dalam Lampiran Keputusan ini telah disusun berdasarkan konsensuspihak-pihak yang terkait, dengan memperhatikan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan umum sertamemperkirakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan umum sehingga dapat disahkan sebagai Pedoman Teknik Direktorat JenderalBina Marga;

c. bahwa untuk maksud tersebut, perlu diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga.

Mengingat

1. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen;2. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1984, tentang Susunan Organisasi Departemen;3. Keputusan Presidcn Nomor 278/M Tahun 1997, tentang Pengangkatan Direktur Jenderal Bina Marga;4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 211/KPTS/1984 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Departemen Pekerjaan Umum;5. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 111/KPTS/1995 tentang Panitia Tetap dan Panitia Kerja serta

Tata Kerja Standardisasi Bidang Pekerjaan Umum;6. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/KPTS/1995 tentang Pembentukan Panitia Kerja

Standardisasi Naskah Rancangan SNI/Pedoman Teknik Bidang Pengairan/Jalan/ Permukiman;

Membaca

Surat Ketua Panitia Kerja Standardisasi Bidang Jalan Nomor UM 01 01-Bt.2005/768 tanggal 20 Desember 1999tentang Laporan Panja Standardisasi Bidang Jalan.

Memutuskan ...................... /2.

Page 3: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA TENTANG PENGESAHAN LIMABELAS PEDOMAN TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

Kesatu : Mengesahkan lima belas Pedoman Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga, sebagaimanatercantum dalam Lampiran Keputusan ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkandari ketetapan ini.

Kedua : Pedoman Tenik tersebut pada diktum kesatu berlaku bagi unsur aparatur pemerintahbidang kebinamargaan dan dapat digunakan dalam perjanjian kerja antar pihak-pihakyang bersangkutan dengan bidang konstruksi.

Keempat : Menugaskan kepada Direktur Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga untuk: a. menyebarluaskan Pedoman Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga;b. memberikan bimbingan Teknik kepada unsur pemerintah dan unsur masyarakat

yang bergerak dalam bidang kebinamargaan;c. menghimpun masukan sebagai akibat dari penerapan Pedoman Teknik ini untuk

peyempurnaannya di kemudian hari.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa, jika terdapatkesalahan dalam penetapan ini, segala sesuatunya akan diperbaiki sebagaimanamestinya.

'I'embusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Kepala Badan Penelitian dan pengembangan PU, selaku Ketua Panitia Tetap Standardisasi. 2. Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Bina Marga, selaku Ketua Panitia Kerja Standardisasi

Bidang Jalan.3. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, selaku Sekretaris Panitia Kerja Standardisasi

Bidang Jalan.

Page 4: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

LampiranKeputusan Direktur Jenderal Bina MargaNomor : 76 /KPTS/Db/1999Tanggal : 21 Desember 1999

PEDOMAN TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

NomorUrut JUDUL PEDOMAN TEKNIK NOMOR P'EDOMAN

TEKNIK

(1) (2) (3)1 Pedoman Pelaksanaan Campuran Beraspal Dingin untuk

Pemeliharaan023/T/BM/I999

2 Pedoman Pembuatan Aspal Emulsi Jenis Kationik 024/T/BM/19993 Pedoman Perencanaan Campuran Beraspal Panas dengan

Pendekatan Kepadatan Mutlak025/T/BM/1999

4 Pedoman Perencanaan Bubur Aspal Emulsi (Slurry seal) 026/T/BM/19995 Jembatan untuk Lalu Lintas Ringan dengan Gelagar Baja

Tipe Kabel, Tipe Simetris, Bentang, 125 meter (Buku 2)027/T/BM/1999

6 Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja Jembatan dengan Cara Pcngecatan

028/T/BM/1999_

7 Tata Cara Pelaksanaan Pondasi Cerucuk Kayu di AtasTanah Lembek dan Tanah Gambut

029/T/BM/1999

8 Tata Cara Pencatatan Data Kecelakaan Lalu Lintas (Sistem3L)

030/T/BM/1999

9 Pedoman Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan 031/T/BM/199910 Pedoman Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki pada Jalan

Umum032/T/BM/1999

11 Persyaratan Aksebilitas pada Jalan Umum 033/T/BM/199912 Pedoman Pemilihan Berbagai Jenis Tanaman untuk Jalan 034/T/BM/199913 Pedoman Penataan Tanaman untuk Jalan 035/T/BM/199914 Pedoman Perencanaan Teknik Bangunan Perendam Bising 036/T/BM/199915 Tata cara Penentuan Lokasi Tempat Istirahat di Jalan Bebas

Hambatan037/T/BM/1999

Page 5: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 i

DAFTAR ISI

Halaman Keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No. 76/KPTS/Db/1999 Tanggal 20 Desember 1999

DAFTAR ISI i

BAB I PENDAHULUAN 11.1 Maksud dan Tujuan 1 1.2 Ruang Lingkup 1 1.3 Pengertian 1

BABII KETENTUAN-KETENTUAN 32.1 Ketentuan Umum 3

2.1.1 Cat 32.1.2 Bahan Pelarut 3 2.1.3 Komponen Baja Jembatan 3

2.2 Teknik 4 2 .2.1 Cat 4 2.2.2 Komposisi Cat 42 .2.3 Umur Proteksi Cat 7

BAB III PENENTUAN JENIS DAN TEBAL CAT 83.1 Komponen Baja Jembatan 83.2 Lingkungan Pantai tanpa Polusi 83.3 Lingkungan Pantai dengan Polusi 8 3.4 Lingkungan Pedalaman tanpa Polusi 9 3.5 Lingkungan Pedalaman dengan Polusi 10

BAB IV PERSIAPAN PERMUKAAN BENDA UJI 11 4.1 Peralatan 11 4.2 Cara Kerja 11

4.2.1 Membersihkan Kotoran 11

Page 6: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 ii

4.2.2 Membersihkan Oil dan Gemuk 114.2.3 Membersihkan Karat menurut Persiapan 11 Permukaan St 2,5 4.2.4 Membersihkan Karat menurut Persiapan 12 Permukaan St 3

BAB V PELAKSANAAN PENGECATAN 135.1 Peralataun 13 5.2 Cara Kerja 13

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH

LAMPIRAN B LAIN-LAIN

LAMPIRAN B-1 PENGUKURAN TEBAL LAPIS CAT BASAH DENGAN ALAT WET FILM THICKNESS GAUGE

LAMPIRAN B-2 PENGUKURAN TEBAL LAPIS CAT KERING DENGAN ALAT EKOMETER

LAMPIRAN C DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

Page 7: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan

Pedoman Penangulangan Korosi komponen Baja Jembatan dengan Cara Pengecatan dimaksudkan sebagai pegangan dan petunjuk bagi para perencana dan pelaksana pengecatan jembatan. Tujuannya adalah untuk melindungi komponen baja jembatan terhadap korosi dengan lapisan cat yang mempunyai sifat kimia dan sifat fisik yang baik.

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman ini mencakup spesifikasi dan cara pengecatan komponen baja jembatan dalam lingkungin atmosfir tetapi tidak termasuk komponen baja jembatan yang digalvanis dengan cara terendam panas.

1.3 Pengertian

1) Komponen Baja Jembatan adalah bagian dari bangunan atas dan bangunan bawah jembatan yang menggunakan bahan baja.

2) Korosi adalah proses kerusakan permukaan logam secara kimiawi akibat pengaruh lingkungan.

3) Lingkungan Atmosfir adalah lingkungan pada udara terbuka.

4) Pantai tanpa Polusi adalah pantai sampai jarak 3 km dari tepi laut dimana tidak terdapat polusi hasil-hasil pabrik.

5) Pantai dengan Polusi adalah pantai sampai jarak 3 km dari tepi laut dimana tcrdapat polusi hasil-hasil pabrik.

6) Pedalaman tanpa Polusi adalah daerah yang meliputi lokasi yang

Page 8: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 2

berjarak lebih dari 3 km dari pantai dimana tidak terdapat polusi hasil-hasil pabrik.

7) Pedalaman dengan Polusi adalah daerah yang meliputi lokasi yang berjarak lebih dari 3 km dari pantai dimana terdapat polusi hasil-hasil pabrik.

8) Umur Proteksi Cat adalah jangka waktu antara selesainya pelaksanaan pengecatan sampai keharusan dilakukan pengecatan berikumya.

9) Bahan Pengikat adalah bahan yang berfungsi mengikat dan melekatkan pigmen pada permukaan komponen baja jeinbatan yang akan dilindungi.

Page 9: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 3

BAB II KETENTUAN - KETENTUAN

2.1 Ketentuan Umum

2.1.1 Cat

Secara umum cat harus mempunyai daya lekat yang baik dan mudah dilapiskan pada permukaan secara merata, memiliki ketebalan dan waktu pengeringan yang tertentu, dan tahan terhadap pengaruh sifat kimia, fisik dan cuaca. Berdasarkan fungsinya lapisan cat umumnya terdiri atas:

1) Cat dasar, yang menjamin pelekatan yang haik untuk lapisan yang berikutnya.

2) Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata antara lapisan cat dasar dengan lapisan cat akhir.

3) Cat akhir, yang merupakan lapisan permukaan akhir yang halus, licin, mudah dibersihkan, dan tahan terhadap serangan zat-zat kimia.

2.1.2 Bahan Pelarut

Bahan pelarut adalah bahan untuk mengencerkan cat agar memiliki kekentalan yang dikehendaki, dan biasanya terdiri atas zat organik seperti: terpentin, hidrokarhon, keton dan ester.

2.1.3 Komponen Baja Jembatan

Permukaan struktur baja jembatan harus bersih dan bebas dari lemak, debu, produk korosi, residu garam, dan sebagainya.

Page 10: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 4

2.2 Teknik2.2.1 Cat

Jenis cat yang umum dipakai untuk pengecatan komponen baja jembatan dapat diklasifikasikan dalam Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Jenis Cat

No. Klasifikasi Cat Karakteristik dan Unsur-unsur Pokok

1.2.3.4.5.

Organic zinc-rich Anorganic zinc-rich One-pack chemical resistant Two-pack chemical resistant Coaltar epoxy resistant

Zinc dan organik binder Zinc dan silikat binder Chlorinated nibber, vinyl Epoxy, polyurethane, resin Epoxy

2.2.2 Komposisi Cat

Tabel 2. Komposisi Cat

No. Klasifikasi Jenis Cat Fungsi Bahan Pengikat Jenis Pigmen

Volume Bahan Padat Nominal

(%)

Rata-rata Pigmendalam Total

Pigmen (% berat minimum)

Tebal Lapisan Kering

( m/lapis) (minimum

yangdianjurkan)

1 2 4 5 6 8

1. Organic

zinc-rich

Cat Dasar Two pack

epoxy

Serbuk seng 35 95 50

2. Inorganic

zinc-rich

Alkali silikat Serbuk seng 40 80 75

Page 11: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 5

1 2 3 4 5 6 - 8

3. One pack

chemical

resistan

Cat dasar Chlorinated

rubber

Seng fosfat

Seng chromat

Serbuk seng

(BS 4652

Type 1)

35

35

40

40

40

95

35

35

40

Serbuk seng

(BS 4652

Type 2)

40 95 40

Methalik lead 45 50 35

Vinyl

chlorida

Seng fosfat

Seng chromat

Serbuk seng

Serbuk seng

35

35

40

40

40

40

95

95

35

35

40

40

I Cat antara Chlorinated

Rubber

Titanium

Oksida

35 25

Micaceous

besi oksida

30 100

Vinyl

chlorida/

asetat

Titanium

Oksida

40 80 30

Micaceous

Besi oksida

35 80 100

Cat akhir Chlorinated

rubber

Titanium

oksida

35

30

90

90

25

100

Kabon black 35

30

25

100

Besi oksida 40

35

80

80

30

100

Vinyl

chlorida/

Titanium

dioksida

35

30

90

90

25

100

Page 12: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 6

1 2 3 4 5 6 7 8

Karbon black 35

30

25

100

Besi oksida 40

35

80

80

30

100

Aluminium 35

30

95

95

25

100

4. Two pack

chemical

resistance

Cat

dasar Two-pack

epoxy

Seng fosfat

Serbuk seng

35

35

40

95

35

35

Serbuk

seng/seng

oksida

Metalik lead

35

45

50

50

35

35

Cat

antara Two-pack

epoxy

Titanium

dioksida

(warna putih)

Best oksida

45

45

45

45

80

80

40

40

40

100

Two-pack

poly urethane

Titanium

oksida

45

40

40

100

Mecaceous

iron oxide

45

45

80

80

40

100

Cat

akhir

Two-pack

epoxy

Titanium

dioksida

(warna putih)

45

40

90

90

40

100

Cat

akhir

Two-pack

epoxy

Pigmen

warna &

Karbon

hitam

40

40

40

100

Besi oksida 45

45

80

80

40

100

Alumunium 45 95 35

Two-pack

poly urethane

Titanium

dioksida

(warna

45

40

90

90

40

75

Page 13: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 7

1 2 3 4 5 6 8

Pigmen

warma tanpa

Kimia dan

karbon

45

40

40

75

Two-pack

poly

Besi oksida 45

45

80

80

40

70

Cat

akhir

Two-pack

epoxy

atau

Modifikasi

epoxy

coaltar

Silikat 60

55

100

100

60

100

Besi oksida 60

55

100

100

60

100

2.2.3 Umur Proteksi Cat

Umur proteksi cat dapat dilihat Dada Tabel 3 sebagal berikut:

Tabel 3. Kategori dan Umur Proteksi Cat

No. Kategori Umur Proteksi Umur Proteksi Cat (tahun)

1.2.3.4.

Proteksi jangka pendek Proteksi jangka sedang Proteksi jangka panjang Proteksi jangka sangat panjang

< 5 510> 10

Page 14: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 8

BAB III

PENENTUAN JENIS DAN TEBAL CAT 3.1

3.1 Komponen Baja Jembatan

Kriteria penentuan jenis dan tebal cat untuk komponen baja jembatan tergantung pada kondisi lingkungan dan umur proteksi cat.

3.2 Lingkungan Pantai tanpa Polusi

Kriteria sistim pengecatan dalam Lingkungan Pantai tanpa Polusi umur proteksi 5 tahun dari 10 tahun, lihat Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan Pantai tanpa Polusi

Tebal Cat UmurJenis Cat

Dasar Antara Akhir Total Proteksi Cat (tahun)

Organic zinc-rich

atau

Inorganic zinc rich

-

-

-

-

75

100

75

100

5

10

One-pack chemical

Resistance

35

70

60

100

55

100

150

270

5

10

3.3 Lingkungan Pantai dengan Polusi

Sistim pengecatan dalaun Lingkungun Pantai dengan Polusi untuk umur proteksi 5 tahun dan 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Page 15: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 9

Tabel 3.2 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan Pantai dengan Polusi

Tebal Cat (µm) Jenis cat

Dasar Antara Akhir Total

UmurProteksi

Cat (tahun)

Organic zinc-rich atau

Inorganic zinc rich

- - 100

150

100

150

5

10

One-pack chemical resistance

70 100

100100

301110

200 300

510

Two-pack chemical resistance

7070

100100

70 100

240 270

510

3.4 Lingkungan Pedalaman tanpa Polusi

Sistim pengecatan dalam Lingkungan Pedalaman tanpa Polusi untuk umur proteksi 5 tahun dan 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan Pedalaman tanpa Polusi

Tebal Cat (µm)

Jenis Cat Dasar Antara Akhir Total

UmurProteksi

Cat (tahun)

Organic zinc-rich atau

Inorganic zinc rich

75

100

75

100

5

10

Page 16: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 10

One-pack chemical resistance

3570

60100

55100

150 270

510

3.5 Lingkungan Pedalaman dengan Polusi

Sistim pengecatan dalam Lingkungan Pedalaman dengan Polusi untuk umur proteksi 5 tahun dan 10 tahun dapat di lihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 Umur Proteksi, Jenis, dan Tebal Cat untuk Lingkungan Pedalainan dengan Polusi

Tebal Cat (µm) Jenis Cat

Dasar Antara Akhir Total

Umur Proteksi

Cat (tahun)

Organic zinc-rich

atau

Inorganic zinc rich

-

-

-

-

100

150

100

150

5

10

One-pack chemical

resistmice

70

100

100

100

30

l00

200

300

5

10

Two-Pack chemical

resistance

70

70

100

100

70

100

240

270

5

10

Page 17: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 11

BAB IV

PERSIAPAN PERMUKAAN BENDA UJI

Persiapan permukaan komponen baja masing-masing sistim pengecatan umur 5 tahun dan 10 tahun dilaksanakan sebagai berikut:

4.1 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk persiapan permukaan terdiri atas:alat kerok, alat pengelupas, mesin pengelupas, sikat kawat, mesin penggosok, gurinda, penghisap debu, kompresor, kuas, semprotan air, dan peralatan sand blasting.

4.2 Cara Kerja

4.2.1 Membersihkan Kotoran

Kotoran berupa tanah, debu, dan kotoran lainnva dihilangkan dengan disikat atau dikerok atau disemprot air sampai bersih.

4.2.2 Membersihkan Oli dan Gemuk

Oli dan gemuk dihilangkan dengan cara menggosoknya dengan kain atau kuas yang dicelupkan ke dalam larutan xylol, thiner, bensin, dan lain-lain.

4.2.3 Membersihkan Karat menurut Persiapan Permukaan Sa 2,5

Karat dan kotoran lainnya dihilangkan dengan cara dipukul, dikerok, disikat, digurinda, dan dilanjutkan dengan semprotan pasir yang biasanya menggunakan pasir silika atau pasir besi yang disemprotkan pada permukaan logam yang akan dibersihkan dengan menggunakan

Page 18: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 12

udara bertekanan, kemudian permukaan baja dibersihkan dengan penyedot debu dan ditiup dengan kompresor atau disikat dengan kuas bersih. Permukaan komponen baja dibersihkan sampai mencapai warna kertas standar Sa 2,5.

4.2.4 Membersihkan Karat menurut Persiapan Permukaan St 3

Karat dan kotoran lainnya dihilangkan dengan cara dipukul, dikerok, disikat, digurinda, dan permukaan baja dibersihkan dengan vacum cleaner dan ditiup dengan kompresor/disikat dengan kuas bersih. Permukaan komponen baja dibersihkan sampai kelihatan sesuai warna kertas standar St 3

Page 19: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 13

BAB V

PELAKSANAAN PENGECATAN

Berikut ini tahapan yang harus dilakukan untuk pengerjaan di lapangan. Pengecatan komponen baja masing-masing sistim pengecatan umur 5 tahun dan 10 tahun.

5.1 Peralatan

Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan pengecatan terdiri atas: semprotan vacum (tanpa udara), semprotan udara, kompressor, kwas, alat pengukur ketebalan cat, alat pengukur ketebalan basah, alat pengukur ketebalan kering, dan keselamatan kerja seperti sabuk pengaman dan helm.

5.2 Cara Kerja

1) Sebelum dilakukan pengecatan, benda uji harus betul-betul sudah bersih dari kotoran maupun karat. Waktu antara penyelesaian persiapan permukaan dan pengecatan dasar tidak boleh lebih dari 3 jam.

2) Pengecatan dasar dilakukan dengan menggunakan mesin penyemprot besar.

3) Sebelum digunakan, bahan cat yang terdiri atas 2 komponen diaduk secara terpisah sebelum dicampur dengan perbandingan yang ditentukan oleh pabrik pembuat dan diawasi oleh seorang pengawas.

4) Pengencer dapat ditambahkan seperti yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat.

5) Pada permukaan baja yang sudah bersih, pengecatan dasar dilakukan dengan cara cat disemprotkan dengan semprotan cat yang dihubungkan dengan kompressor.

Page 20: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 14

6) Ukur ketebalan lapisan cat basah dengan alat pengukur ketebalan cat hasah (Wet Film Thickness Gauge) dan tunggu sampai lapisan cat menjadi kering.

7) Ukur ketebalan lapisan cat kering dengan alat ketebalan cat kering (Elkometer).

8) Lapisan antara dan lapisan akhir dilaksanakan dengan menggunakan penyemprot mesin dan kwas minimum 24 jam dan maksimum 72 jam setelah lapisan dasar kering.

Page 21: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 15

LAMPIRAN A

DAFTAR ISTILAH

solvent = pelarut

binder = pengiikat

vacum cleaner = penghisap debu

sand blasting = semprotan pasir

chipping = mengelupas

brushing = menyikat

St 3 = tingkat kebersihan permukaan logam secara manual

Sa 2,3 = tingkat kebersihan permukaan logan secara semprotan pasir

Page 22: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 16

LAMPIRAN B: LAIN -LAIN

LAMPIRAN B-1 PENGUKURAN TEBAL LAPIS CAT BASAH

DENGAN ALAT WET FILM THICKNESS GAUGE

B.1 TEBAL LAPIS CAT BASAH

B.1.1 Metode Pengukuran

a. Pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat ke permukaan logam yang rusak (cat lapis pertama).

b. Kemudian ukur ketebalan lapis cat tersebut dengun alas Wet Film Thickness Gauge.

c. Lakukan kembali pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat di atas cat lapis pertama (cat lapis kedua).

d. Ukur ketebalan cat lapis kedua dengan alat yang lama seperti di atas. e. Ulangi kegiatan tersebut hingga diperoleh ketebalan yang diinginkan

sesuai ketentuan pada Bab III, Contoh Perhitungan, dan Gambar 1 Pengukuran Tebal Lapis Cat Basah.

Page 23: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 17

Gambar 1 Alat Pengukur Tebal Cat Basah(Wet Film Thickness Gauge)

Page 24: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 18

B.1.2 CONTOH PERHITUNGAN

AB1000

Tebal Basah =

B = Volume cat dalam liter

A = Luas permukaan tertutup cat dalam m2

Contoh Perhitungan:

- Misalnya pemakaian cat = 500 gram/m2

- Berat Volume Cat = 1,5 gram/cm3

liter333,05,1

500- Volume dalam liter =

AxB1000

- Tebal Basah =

mx 3331

333,01000

Page 25: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 19

LAMPIRAN B-2 PENGUKURAN TEBAL LAPIS

CAT KERING DENGAN ALAT ELKOMETER

B.2 TEBAL LAPIS CAT KERING

B.2.1 Metode Pengukuran

a. Cat dengan kuas/semprotkan cat permukaan logam yang berukuran tertentu (cat lapis pertama).

b. Setelah kering, ukur tebal lapis cat tersebut dengan alat elkometer. c. Cat dengan kuas/semprotkan kembali cat di atas cat lapis pertama (cat

lapis kedua). d. Ukur ketebalan cat lapis kedua denlan alat yang sama seperti di atas. e. Ulangi kegiatan tersebut hingga diperoleh ketebalan yang diinginkan

sesuai ketentuan pada Bab III, Contoh Perhitungan, dan Gambar 2 Pengukuran Tebal Lapis Cat Kering.

Page 26: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 20

Gambar 2 Alat Pengukuran Cat Kering

(Elkometer)

Page 27: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999 21

B.2.2 CONTOH PERHITUNGAN

ABxC10

Tebal Kering =

Keterangan :

B = Volume cat dalam liter

A = Luas permukaan tertutup cat dalam m2

Contoh Perhitungan:

- Misalnya pemakaian cat = 500 gram/m2

- Berat Volume Cat = 1,5 gram/cm3

- Total Solid = 60%

liter333,05,1

500- Volume dalam liter =

ABxC10

- Tebal Basah =

mxx 200

160333,010

Page 28: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

Pedoman Teknik No. 028/T/BM/1999

DAFTAR PUSTAKA

Directorate General of HIighway, General, Spesification, Section 5.7. Paintings.

Direktorat Penyelidikan Masalah Tanah dan Jalan dan Petunjuk Perencanaan

Pengecatan Untuk Jembatan, 1981.

Irman Nurdin, Teknologi Penanggulangan Korosi Tiang Pancang, 1996.

Page 29: Pedoman Penanggulangan Korosi Komponen Baja

LAMPIRAN C DAFTAR NAMA DAN LEMBAGA

1) Pemrakarsa Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Badan Penelitian dan Pengembangan PU. Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal Bina Marga

2) Penyusun : 4). Kelompok Kerja Bidang Konstruksi Jembatan & Bangunan Pelengkap Dra. Lien Suharlinah Pusat LitbangJalan Jalan (SK Ketua Panja No.: 13/KPTS/Bt/1999) Ir. Redrik 1rawan Pusat LitbangJalan Ketua:

DR. It. Mustazir Noesir, MM Ditjen Bina Marga

3) Tim Pembahas : Wakil Ketua: DR. Ir. Mustazir Noesir, MM Ditjen Bina Marga Ir. Wawan Witamawan, hl.Sc, ME Pusat LitbangJalan Ir. Irwan Zarkasi, M.EngSc Ditjen Bina Marga Anggota:Ir. Lany Hidayat Ditjen Bina Marga Ir. Irwan Zarkasi, M.EngSc Ditjen Bina Marga Ir. Hery Vaza, MLEngSc Ditjen Bina Marga Ir. Lany Hidayat Ditjen Bina Marga Ir. Tri Djoko Waluyo, M.EngSc Ditjen Bina Marga Ir. Hery Vaza, M.EngSc Ditjen Bina Marga Ir. Joko Sulistyono, M.Sc Ditjen Bina Marga Ir. Tri Djoko Waluyo, M.EngSc Ditjen Bina hiarga Ir. Wawan Witarnawan, M.Sc, ME Pusat Litbang Jalan Ir. Joko Sulistyono, M.Sc Ditjen Bina Map Ir. Jujun J. Pusat Litbang Jalan Ir. Wawan Witarnawan, M.Sc, ME Pusat Litbang Jalan Ir. Sjamsudin H Pusat Litbang Jalan Ir. Lanneke Trsitanto Pusat Litbang Jalan Ir. Redrik Irawan Pusat Litbang Jalan Ir. Sjamsudin H Pusat Litbang Jalan Dra. Lien Suharlinah Pusat Litbang Jalan Ir. Nandang Syamsudin Pusat Litbang Jalan Ir. Lanneke Trsitanto Pusat Litbang Jalan Ir. Rustaman, MSc Pusat Litbang Jalan Ir. Rahadi Sukirman Pusat Litbang Jalan Ir. KGS. Axchmad Pusat Litbang Jalan

Ir. Joko Purnomo Pusat Litbang Jalan Ir. Lasino Pusat Litbang Permukiman Ir. Felisa Simarmata Pusat Litbang Permukiman DR.Ir. Hanafiah Perguruan Tinggi Ir. Swardirjus Perguruan Tinggi Ir. Rudi Suherman Perguruan Tinggi