Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
-
Upload
shinta-purnamasari -
Category
Documents
-
view
232 -
download
1
Transcript of Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dengan diberlakukannya UU No. 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian dan PP No.2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Transmigrasi, terjadi perubahan paradigma dalam Penyelenggaraan
Transmigrasi yang mencakup pengembangan tiga jenis program,
yaitu TU, TSB, dan TSM. Pembagian tiga jenis tersebut menunjukkan
bahwa penyelenggaraan transmigrasi secara berangsur telah beralihdari Pemerintah kepada masyarakat, baik secara perseorangan atau
bekerja-sama dengan Badan Usaha. Peran Pemerintah lebih besar
diarahkan kepada pemberian arahan, layanan, dan bantuan. Namun
demikian, perkembangan lingkungan stratejik yang diwarnai
munculnya persoalan yang silih berganti sejak terjadinya krisis multi-
dimensi, mengakibatkan Program Transmigrasi menghadapipersoalan cukup kompleks, yang berdampak kepada rendahnya
kepercayaan publikHal itu minimal disebabkan oleh tiga persoalan
pokok. Pertarna, diberlakukannya UU No. 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian sebagai pengganti UU No.3 Tahun 1972 tersebut
belumditindaklanjuti dengan ketentuan teknis pelaksanaan. Kedua,
transisi penerapan UU No.22 Tahun 1999 tentang PemerintahanDaerah masih sering terjadi bias di lapangan. Ketiga, terjadinya
gejolak sosial di berbagai daerah yang menimbulkan kesan negatif
seolah-olah transmigrasi sebagai penyebabnya.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
2/28
Persoalan kompleks yang terjadi bersamaan dengan perubahan
iklim politik yang belum stabil tersebut mengakibatkan
berkembangnya pandangan masyarakat yang beragam. di satu sisi
ada pihak yang memandang transmigrasi sebagai kebutuhan bagi
negara kepulauan berpenduduk heterogen dengan persebaran yang
timpang, tetapi di sisi lain ada pihak yang memandang transmigrasi
sudah tidak sesuaidengan perkembang an jaman dan karenanya
menolak. Kuatnya pandangan negatif dan penolakan tersebut
mengakibatkan keraguan dari Pemerintah pada awal reformasi yang
ditandai oleh berubah-ubah dan beragamnya nomenklatur organisasi
yang menangani transmigrasi di Pusat maupun Daerah. Bahkan, di
beberapa daerah muncul keengganan untuk menggunakan
terminologi transmigrasi dalam struktur organisasi pemerintahannya.
Dalam kondisi demikian, Pemerintah dihadapkan pada realitas
persoalan masyarakat yang dilematis. Di satu pihak menghadapi
permintaan masyarakat untuk bertransmigrasi yang terus
meningkat akibat tidak tersedianya ruang tempat tinggal, tempat
bekerja dan berusaha yang layak di suatu wilayah, serta keterba-
tasan sumberdaya manusia untuk mengelola potensi sumberdaya
alam di wilayah lain, tetapi pad a saat yang bersamaan juga terjadi
penolakan di beberapa daerah terhadap kehadiran transmigran.
Sementara itu, persoalan "Iimbah kelemahan" transmigrasi masa lalu
tibatiba muncul dengan aneka ragam persoalan yang menuntut
langkah-Iangkah penanganan melldesak dan cukup rumit. Menyikapi
kondisi tersebut, ada dua langkah yang harus dilakukan secara
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
3/28
simultan. Pertama, dalam perspektif jangka panjang harus
membenahi sistem manajemen penyelenggaraan transmigrasi ber-
dasarkan paradigma baru sesuai dengan kondisi lingkungan stratejik
yang berkembang, dan kedua, dalam menghadapi masa transisi
harus menyelesaikan dampak dan pembenahan kelemahan masa
lalu.
Sesuai dengan amanat Pasal 31 UU No. 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian, kedua langkah besar itu harus diikuti dengan
upaya pemberian informasi kepada masyarakat dengan pendekatan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), baik pada tataran nasio-
nal, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga tingkat desa dan
komunitas masyarakat sasaran utama. Dengan demikian, secara
bertahap masyarakat dapat menyadari, memahami dan meyakini
bahwa Program Transmigrasi merupakan salah satu alternatif cara
untuk mengatasi persoalan yang dihadapi, yang pada gilirannya
dirasakan sebagai suatu kebutuhan bersama.
2. Tujuan dan Sasaran
a.
Tujuan
Memberikan pedoman dasar kepada para perencana dan pelaksana
Program Transmigrasi di semua tingkatan (pusat, provinsi,
kabupaten/kota, dan kecamatan/desa) dalam proses pemberian
informasi ketransmigrasian dengan pendekatan KIE.
b.
Sasaran
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
4/28
Perencana dan pelaksana Program Transmigrasi di semua tingkatan
rnampu mengembangkan dan melaksanakan proses pemberian
informasi ketransmigrasian dengan pendekatan KIE secara intensif,
efektif, dan efisien.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup tata cara pemberian informasi ketransmigrasian
dengan pendekatan KIE yang selanjutnya disebut Pedoman KIE ini
meliputi :
a.
Kebijakan dan Strategi Pengembangan KIE-Transmigrasi.
b.
Pelaksanaan KIE yang memuat tujuan, Identifikasi khalayak
sasaran, pesan, media, dan langkahlangkah yang perlu
dilakukan setiap pelaksana di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota, hingga kecamatan dan desa.
c.
Evaluasi dan rancang ulang yang memuat tahapan pemantauan
dan evaluasi sebagai bahan penyempurnaan strategi KIE
berikutnya.
4. Landasan Hukum
a. Undang-undang Repubik Indonesia No. 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian.
b.
Undang-undang Republik Indonesia No, 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah.
c.
Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Transmigrasi.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
5/28
d.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Provinsi
sebagai Daerah Otonom.
e.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
KEP.219/MEN/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
5. Pengertian
a.
Pedoman, adalah acuan yang bersifat umum yang dalam
pelaksanaannya dapat dijabarkan sesuai dengan kondisi,
karakteristik, dan kemampuan lapangan setempat.
b.
Komunikasi, adalah proses penyampaian informasi atau
pesan dari komunikator kepada komunikan hingga diperoleh
kesatuan persepsi yang sarna atas informasi atau pesan yang
disampaikan.
c.
Informasi, adalah suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan, yang berupa data, fakta,
rumusan, gagasan, konsep, kebijakan, aturan, standar, norma,
pedoman atau acuan yang diharapkan dapat diketahui,
dipahami, diyakini, dan diimplementasikan oleh komunikan.
d.
Edukasi, adalah suatu proses kegiatan yang terukur untuk
mendorong terjadinya perubahan pengetahuan, wawasan,
sikap, dan perilaku khalayak sasaran mengenai suatu kegiatan
secara wajar, sehingga khalayak bersedia dan dapat melaksa-
nakan yang disertai tanggung jawab atas keberhasilan dan atau
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
6/28
kegagalannya. pelembagaan dan pembudayaan transmigrasi
sebagai kebutuhan bersama.
e.
KIE- Transmigrasi, yang selanjutnya disebut KIETRANS,
adalah suatu tata cara pemberian informasi ketransmigrasian
dengan pendekatan KIE sebagai proses kegiatan penyampaian
dan penerimaan pesan ketransmigrasian untuk meningkatkan
dan memantapkan pengetahuan, wawasan, dan kemampuan
khalayak sasaran dalam kerangka mengubah dan membentuk
sikap serta perilaku secara bertanggung jawab menuju
terjadinya proses
f. Khalayak Sasaran,adalah orang perorangan atau kelompok
orang dalam ikatan organisasi/institusi atau tidak, dalam
kapasitasnya sebagai individu atau keluarga atau atas nama
kelompok atau institusi yang menjadi obyek penyampaian
pesan KIE. Khalayak sasaran KIE sangat beragam, namun pada
umumnya khalayak sasaran KIE adalah orang perorangan atau
kelompok orang dalam ikatan organisasi/institusi atau tidak
dalam ikatan, dalam kapasitasnya sebagai individu atau
keluarga atau atas nama kelompok atau institusi yang:
1)
Secara langsung atau tidak langsung menerima
manfaat atas diselenggarakannya program
pembangunan transmigrasi.
2)
Secara langsung atau tidak langsung menerima
dampak atas diselenggarakannya program
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
7/28
pembangunan transmigrasi.
3)
Berpotensi mempengaruhi penerima manfaat atas
diselenggarakannya program pembangunan transmigrasi.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
8/28
BAB II
KEBIJAKAN DAN STRA TEGI
PENGEMBANGAN KIE-BIDANG TRANSMIGRASI
1. Kebijakan
Kebijakan pengembangan KIE-TRANS diarahkan untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam rangka
mengubah sikap dan peri/sku masyarakat sehingga
diharapkan masyarakat dapat menyadari, memahami, dan
meyakini bahwa transmigrasi merupakan salah satu
kebutuhan untuk mengatasi persaBlan yang dihadapi
bersama.Oleh karena itu, pengembangan KIE-TRANS harus mampu
menumbuhkan motivasi, memberikan advokasi, dan pelayanan yang
berkualitas, dalam arti harus berorientasi kepada upaya memenuhi
kebutuhan masyarakat, sehingga dengan demikian KIE-TRANS harus
dilakukan secara 'profesional, informatif, terbuka, "rasional, jujur, danmempunyai rujukan yang benar, tepat, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan KIE-TRANS yang berkualitas,
maka pelayanan KIE diarahkan kepada desentralisasi, koordinasi, dan
keterpaduan pengelolaan serta pengembangan hubungan kemitraan
antara institusi pemerintah, swasta, LSM, dan tokoh-tokoh kunci yang
ada. Kebijakan pelaksanaan pelayanan KIETRANS diarahkan pada
hal-hal :
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
9/28
a.
Penyesuaian dengan kebutuhan wilayah, yaitu mengarahkan
seluruh kegiatan KIE- TRANS kepada penyebaran pesan
ketransmigrasian yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayah
dan aspirasi masyarakatnya dalam rangka pelembagaan dan
pembudayaan transmigrasi sebagai kebutuhan bersama.
b.
Peningkatan kualitas pelayanan, yaitu dengan menetapkan
kriteria pelayanan KIE- TRANS yang diukur dari kemampuan
menyediakan bahan yang menarik dan bermutu, yang dapat
memberikan kejelasan bagi khalayak sasaran dan para pelak-
sana. Pelayanan KIE-TRANS menempatkan para pengelola dan
pelaksana tidak saja penyampai pesan, tetapi juga sebagai
sumber informasi sekaligus sebagai penggerak masyarakat
untuk mengembangkan persepsi yang sarna tentang ketransmi-
grasian.
c. Penataan jaringan, yaitu membangun jaringan melalui multi
media dengan mengembangkan KIE Massa, KIE-Ke/ompok,
KIE-Perorangan, dan Konseling sebagai satu kesatuan
jaringan. KIEPerorangan dan Konseling dilaksanakan pada ting-
kat lapangan sebagai kelanjutan dari KIE-Massa dan KIE-
Kelompok yang menekankan pada penataan jaringan KIE-
TRANS di tingkat lapangan melalui pembinaan dan
pendayagunaan institusi setempat.
d. Desentralisasi Pengelolaan, yaitu pengembangan dan
pengelolaan KIE- TRANS melalui pendekatan desentralisasi
sesuai dengan kebutuhan khalayak sasaran yang spesifik dan
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
10/28
variatif.
e.
Kemitraan Dalam Pengelolaan, yaitu pengembangan hubungan
kemitraan yang saling mendukung dan saling menguntungkan
antara institusi pemerintah, LSOM, swasta, dan masyarakat,
terutama dalam menggali sumber pendanaan, sarana, dan
tenaga.
2. Strategi
Untuk mengimplementasikan kebijakan pengembangan KIE-TRANS,
dikembangkan strategi pelaksanaan sebagai berikut :
a.
Konsistensi Terhadap Filosofi Dasar
Pelayanan KIE- TRANS harus didasarkan kepada filosofi dasar yaitu
pe/embagaan dan pembudayaan transmigrasi sebagai
kebutuhan bersama.Artinya, berbagai pihak harus memperoleh
kesempatan untuk mengambil prakarsa, merencanakan, dan
melaksanakan KIE- TRANS serta menilai kontribusi yang telahdisumbangkan sebagai kebutuhan bersama. Oleh karena itu, sikap
dan perilaku setiap individu, pejabat, pimpinan, pengelola institusi,
kader organisasi. dan tokoh masyarakat harus berorientasi kepada
kepentingan penduduk sebagai penerima manfaat Program
Transmigrasi.
b.
Segmentasi Khalayak SasaranAnalisis terhadap karaktGristik khalayak sasaran untuk menentukan
segmen khalayak sasaran harus menjadi perhatian yang lebih tinggi
karena sangat menentukan ketepatan langkah pelayanan KIETRANS
berikutnya yaitu pemilihan isi pesan, penggunaan media, dan
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
11/28
penetapan strategi pelaksanaan KIE-TRANS.
c.
Pengembangan Suasana Keterbukaan
Penyampaian pesan dan pelayanan KIE-TRANS harus dilaksanakan
secara terbuka dengan mengembangkan dialog dua arah, sedangkan
informasi yang disampaikan harus akurat, lengkap, utuh, dan
sempurna. Hal ini sejalan dengan maraknya tuntutan demokratisasi,
transparansi, dan penghargaan terhadap HAM, setiap individu berhak
memperoleh informasi yang benar, lengkap, dan akurat sebagai
dasar dalam bersikap dan menentukan langkah-Iangkah dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
d.
Keseragaman dan Keterpaduan Isi Pesan
Pelayanan KIE- TRANS harus dilaksanakan secara bertahap yang
saling mendukung. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseragaman
dan keterpaduan isi pesan. Hal in! dimaksudkan agar khalayak tidak
dibingungkan oleh perbedaan pesan yang dapat mengembangkan
ketidakpercayaan.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
12/28
BAB III
PRINSIP DASAR DAN KEGIATAN POKOK
KIE-TRANSMIGRASI
Pelaksanaan pelayanan KIE-TRANS di setiap tingkatan dapat
berbeda, tergantung dari (1) tujuan kegiatan yang dilaksanakan, (2)
khalayak sasaran yang dituju, (3) pesan yang disampaikan, (4) media
yang digunakan, serta (5) langkah-Iangkah teknis yang dilaksanakan.
Namun berbagai tingkatan tersebut berlandaskan kepada prinsip
dasar dan tahapan yang sarna, yang dapat dikembangkan dan
berpedoman kepada hal-hal sebagai berikut :
1. Prinsip Dasar Pengelolaan KIE-TRANS
a.
Peranserta Tokoh Setempat
Dalam pengelolaan KIE Trans harus diciptakan suasana yang
memungkinkan tokoh masyarakat untuk berpartisipasi dalam
merumuskan program aksi yang akan dilaksanakan agar
mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab untuk
mewujudkannya.
Hal ini didasarkan pada pandangan, sikap dan perilaku
khalayak sasaran KIE-TRANS yaitu masyarakat yang secara
langsung menerima manfaat atau minimal terpengaruh
dampak dari Program Transmigrasi. Walaupun pada
umumnya karakteristik masyarakat sasaran KIE- TRANS
banyak memiliki kesamaan, namun kebutuhan yang
melatarbelakangi berbeda antara kelompok sasaran di
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
13/28
Daerah Asal dan Daerah Tujuan. Di Daerah Asal, kelompok
sasaran KIETRANS adalah masyarakat yang menghadapi
persoalan keterbatasan ruang tempat tinggal, peluang
berusaha dan kesempatan bekerja yang menjadi penyebab
utama rendahnya pendapatan. Sedangkan di Daerah
Tujuan, adalah mereka yang menghadapi persoalan
ketidakmampuan mengelola potensi sumberdaya yang
tersedia sehingga kurang mampu memberikan sumber
pendapatan. Pada dua kelompok masyarakat sasaran
tersebut, pada umumnya tokoh masyarakat rnasih menjadi
panutan yang fatwanyarelatif dipercaya dan efektif dalam
mempengaruhi pandangan, sikap, dan perilaku masyarakat.
Oleh karena itu, harus diciptakan suasana yang
memungkinkan tokoh masyarakat untuk merumuskan
program aksiyang akan dilaksanakan agar mereka merasa
memiliki dan bertanggung jawab untuk mewujudkannya.
b.
Pendekatan Interdisipliner
Legitimasi suatu kebijakan dan program yang dikembangkan
Pemerintah akan kuat apabila memperoleh dukungan
kalangan intelektual dari berbagai disiplin ilmu, karena
dengan demikian diyakini obyektivitasnya. Oleh sebab itu,
konsep-konsep kebijakan dan program ketransmigrasian
yang dirumuskan perlu dikomunikasikan dan dikonsultasikandengan pakar dan kalangan intelektual dari berbagai disiplin
ilmu untuk memperoleh legitimasi yang sesuai.
c.
Koordinasi Kegiatan
Kegiatan KIE-Trans harus dikoordinasikan dan dipadukan
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
14/28
dengan kegiatan sejenis pada kelompok sasaran yang sarna,
sebab pada dasarnya masyarakat kurang menyukai kegiatan
komunikasi, sosialisasi, penyuluhan, dan sejenis yang
dilaksanakan oleh Pemerintah untuk mempengaruhi mereka.
Lebihlebih apabila pesan dan kegiatan antar institusi yang
menempatkan masyarakat sebagai sasarannya terjadi
perbedaan kepentingan.
d.
Pemantauan Khalayak Sasaran
Untuk menjaga konsistensi dan kesinambungan pesan dan
khalayak sasaran, diperlukan pemantauan terhadap
perubahan khalayak sasaran sebagai dasar dalam menjaga
hubungan dengan khalayak sasaran. Ketepatan sasaran
merupakan aspek penting yang berpengaruh kuat terhadap
efektivitas penyampaian pesan KIE-Trans, sementara tingkat
perubahan pandangan dan sikap khalayak relatif cepat
tergantung dari ragam pesan dan perkembangan lingkungan
stratejik yang terjadi.
e. Perhatian Terhadap Kebutuhan Khalayak Sasaran
Pengembangan pesan KIE-TRANS harus dilakukan secara
kontinyu sehingga khalayak sasaran merasa diperhatikan
dan berpeluang untuk dilibatkan secara aktif dalam skala
yang lebih luas. Komunikasi akan efektif apabila khalayak
sasaran merasa diperhatikan kebutuhannya, yaitu ditandai
dengan adanya kesesuaian pesan yang disampaikan.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
15/28
2. Pokok-pokok Kegiatan
a.
Identifikasi Khalayak Sasaran
Identifikasi dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
masyarakat yang dapat berperan sebagai peserta
transmigrasi maupun penentu kebijakan serta pihak lain
yang akan berpartisipasi dalam penyelenggaraan
transmigrasi, sehingga pad a akhirnya diharapkan dapat
diketahui berbagai cara untuk meningkatkan citra, minat dan
partisipasi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan
transmigrasi. Identifikasi mencakup faktor demografi,
geografi, ekonomi, sosial, budaya dan sikap terhadap
penyelenggaraan transmigrasi. Hasil identifikasi ini akan
menjadi bahan penyusunan strategi operasional KIE yang
mencakup penetapan tujuan, disain pesan, pemilihan
metoda dan media.
b.
Analisis Program dan Khalayak Sasaran
Analisis Program dan Khalayak Sasaran dilaksanakan untuk
memperoleh dua gambaran pokok. Pertama, tentang
program yang akan dikembangkan menjadi pesan KIE, dan
kedua, karakeristik khalayak sasaran yang diharapkan akan
menerima pesan KIE.' Untuk memperoleh gambaran kedua
aspek tersebut, dapat dilakukan melalui kegiatan sebagai
berikut :
1)
Analisis Kebijakan dan Program, yaitu suatu proses
analisis terhadap kebijakan dan program yang akan
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
16/28
disampaikan kepada khalayak sasaran, untuk mengetahui
manfaat dan mudharat dari kebijakan dan program yang
perlu dipahami oleh khalayak sasaran.
2)
Analisis Khalayak Sasaran, yaitu suatu proses analisis
terhadap karakteristik khalayak sasaran. Melalui analisis
yang cermat, diharapkan dapat diperoleh gambaran
tentang pandangan, sikap, perilaku, aspirasi, dan
kebutuhan khalayak sasaran serta hal-hal lain yang perlu
diperhatikan dalam penyampaian pesan.
c.
Penyusunan Program Aksi
Penyusunan Program Aksi KIE-TRANS didasarkan atas hasil
analisis kebijakan dan program serfs khalayak
sasaran. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan program aksi KIE-TRANS adalah sebagai
berikut :
1) Penetapan Tujuan
Tujuan Program Aksi adalah untuk menciptakan
suatu kondisi khalayak sesuai dengan yang
diharapkan setelah program aksi dilaksanakan,
sehingga tujuan dalam setiap program aksi dapat
berbeda-beda. Karena itu, penetapan tujuan harus
didasarkan pada hasil analisis khalayak secara cermat
dan akurat yang dikaitkan dengan kebijakan atau
program yang akan disampaikan. Rumusan tujuan
harus khas (spesifik), realistis, terukur, dan dengan
pilihan prioritas yang jelas.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
17/28
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
18/28
4) Penyusunan Jadwal Pelaksanaan
Penyusunan jadwal pelaksanaan program aksi KIE-
TRANS harus mempertimbangkan momentum dan
perkembangan lingkungan stratejik yang
berpengaruh terhadap khalayak sasaran, kesesuaian
pesan dengan isu yang menarik khalayak, serta
suasana yang berpengaruh.
5)
Pemilihan dan penentuan personil pelaksana
Budaya khalayak sasaran KIE-TRANS pada umumnya
kurang mampu mencerna materi pesan secara utuh,
tetapi masih dipengaruhi oleh figur komunikator
penyampai pesan. Oleh karena itu, dalam memilih
personil pelaksana, selain pertimbangan teknis
kompetensi dan profesionalisme juga harus
mempertimbangkan kesesuaian antara figur
penyampai pesan dengan kondisi psikolegis dan
aspirasi khalayak sasaran.
6) Penyusunan anggaran yang diperlukan
Anggaran yang diperlukan pada setiap program aksi
KIE-TRANS sangat bervariasi.
d.
Penyiapan Pesan
Penyiapan pesan merupakan suatu proses pengemasan
materi informasi kedalam kemasan pesan yang sesuai
dengan karakteristik media dan khalayak sasaran. Untuk
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
19/28
menyiapkan pesan yang sesuai, perlu dilakukan melalui
proses pengembangan, uji caba, dan produksi kemasan.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah
sebagai berikut :
1)
Rumusan pesan harus jelas, sederhana, bersifat
khusus, konsisten, positif, menarik perhatian, ber-
orientasi pada aksi, dan selaras dengan corak dan
keyakinan khalayak.
2)
Susunan kata dan bentuk harus mampu mencerminkan
tema atau pesan kunci secara tepat.
3)
Pengembangan pesan berorientasi kepada pemecahan
masalah secara praktis dan rasional.
4)
Desain kemasan pesan diuji coba dengan khalayak
untuk mengetahui kekurangan dan kelebihannya.
e. Pelaksanaan
Pelaksanaan KIE-TRANS di semua tingkatan pada dasarnya
dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan dan khalayak
sasarannya ke dalam 4 bentuk sebagai berikut :
1)
KIE-Massa
KIE-Massa merupakan kegiatan penyampaian pesan
melalui media massa (media massa adalah media yang
dalam waktu bersamaan mampu menjangkau massa luas
yang berada pada ruang yang berbeda dan bahkan
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
20/28
berjauhan. KIE-Massa berfungsi untuk mengembangkan
atau membangun citra positif Program Transmigrasi atau
menyampaikan peristiwa ketransmigrasian. Kegiatan KIE-
Massa antara lain berupa :
a)
Spot News, yaitu penyampaian pesan berupa berita
atas suatu peristiwa ketransmigrasian melalui media
massa.
b) Dialog, yaitu peyampaian pesan ketransmigrasian
yang dikemas dalam dialog langsung secara
interaktif atau rekaman dialog melalui media massaelektronik.
c)
Infotainment, yaitu penyampaian pesan ke-
transmigrasian yang dikemas dalam bentuk
entertainment atau pertujukan melalui media massa
elektronik.
d)
Feature atau opini, yaitu pengungkapan ten- " tang
peristiwa atau analisa ketransmigrasian melalui
media massa yang disajikan secara obyektif, runtut,
dan menarik.
2)
KIE-Kelompok
KIE-Kelompok merupakan kegiatan penyampaian pesan
melalui suatu forum pertemuan kelompok sehingga
terjadi komunikasi dua arah antara komunikator dengan
komunikan. KIE-Kelompok dapat dilaksanakan untuk
menyampaikan konsep, menggali masukan, mediasi
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
21/28
penggalangan kerjasama, dan membahas suatu
persoalan ketransmigrasian sebagai upaya penyamaan
persepsi. KIE-Kelompok berfungsi untuk meningkatkan
pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
transmigrasi, menyatukan persepsi terhadap suatu
persoalan ketransmigrasian, atau membangun
kesepakatan bersama. Beberapa kegiatan KIE-Kelornpok
yang dapat dikembangkan sebagai berikut :
a)
Seminar, simposium atau lokakarya untuk
menghimpun masukan dari berbagai kalangan
dalam rangka perumusan kebijakan publik atau
untuk menyelesaikan suatu persoalan.
b)
Diskusi dengan kelompok homogen untuk
menyamakan persepsi dan cara pandang tentang
kebijakan pembangunan transmigrasi.
c)
Mediasi antar daerah atau dengan kalangan swasta
dalam rangka menggalang kerjasama
pembangunan transmigrasi.
d)
Forum komunikasi dan konsultasi serta rapatrapat
teknis sesuai dengan forum yang tersedia di daerah
atau lapangan.
e)
Pertemuan komunikasi tingkat Provinsi atau
Kabupaten/Kota dalam rangka membangun
kesepakatan lokal tentang pengembangan Program
Transmigrasi.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
22/28
f)
Pertemuan tingkat Kecamatan atau lapangan/ desa
dalam rangka membahas suatu persoalan atau
rencana atau pemikiran atau menawarkan suatu
konsep secara langsung kepada masyarakat yang
akan menerima manfaat.
g) Berbagai bentuk forum dan pertemuan sesuai
dengan kondisi daerah.
3) KIE-Individu
KIE-Individu merupakan kegiatan penyampaian pesan
langsung melalui bentuk lobby dengan tokoh, kader
organisasi, anggota DPR/DPRD, profesionalis, penulis,
wartawan dan sejenis dalam
rangka memperjelas suatu informasi yang sedang
menjadi pembicaraan masyarakat atau informasi dari
sumber lain.
4)
Konseling
Konseling merupakan kegiatan pendampingan langsung
kepada kelompok atau individu dalam rangka
membantu atau membimbing sasaran dalam
mengambil suatu keputusan keikutsertaannya dalam
proses pembangunan transmigrasi. Beberapa kegiatan
konseling yang dapat dilaksanakan sesuai dengan
kondisi wilayah/daerah antara lain :
a)
Menjelaskan kepada kelompok masyarakat di suatu
wilayah atau kawasan potensial dikembangkan
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
23/28
menjadi permukiman transmigrasi tentang
keuntungan dan kerugian alternatif solusi
pemberdayaan potensi kawasan.
b)
Membantu kelompok atau institusi di suatu
wilayah/daerah untuk memilih cara pemberdayaan
kawasan di wilayahnya secara tepat sesuai dengan
potensi yang tersedia.
c)
Membantu kelompok atau institusi di suatu wilayah
atau kawasan dalam merancang pemberdayaan
kawasan melalui Program Transmigrasi.
d)
Membantu individu atau kelompok dalam mengambil
keputusan perpindahan yang akan dilakukan.
e)Membantu pemerintah provinsi bagi pemerintah
pusat, pemerintah kabupaten/kota bagi pemerintah
provinsi, pemerintah kecamatan atau desa bagi
pemerintah kabupaten dalam proses perumusan dan
penyusunan naskah kerjasama ketransmigrasian.
f)
Pemantauan, Evaluasi, dan Rancang Ulang
Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan untuk mengukur
dampak pelaksanaan KIE- Trans dalam rangka
mengidentifikasi kinerja serta persoalan atau keberhasilan
yang dicapai. Berdasarkan analisis terhadap hasil
pemantauan dan evaluasi dilakukan penijauan ulang
terhadap program aksi sebagai dasar penyempurnaan atau
penyusunan kembali rancangan baru (rancang ulang).
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
24/28
Beberapa kriteria dalam pemantauan dan evaluasi yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1)Efektivitas
Merupakan kriteria untuk menilai seberapa jauh
keberhasilan/efektivitas sebuah kegiatan. Ukuran
efektivitas ini biasanya adalah tingkat rasionalitas teknis
dan diukur dari unit cost atau kepuasan khalayak atas
informasi atau pesan atau layanan yang diberikan.
2)
Efisiensi
Merupakan kriteria untuk menilai seberapa besar hasil
yang diperoleh dari suatu kegiatan dibanding dengan
cost (termasuk biaya sosial) yang dikeluarkan.
3)Kecukupan
Merupakan kriteria untuk menilai seberapa jauh tingkat
efektivitas dari suatu kegiatan dalam memuaskan
khalayak sasaran, dalam memberikan kegunaan, atau
dalam membantu mengatasi persoalan yang dihadapi.
4)Kesesuaian
Merupakan kriteria untuk menilai seberapa jauh suatu
kegiatan dapat diterima oleh semua pihak yang
berkepentingan karena semua pihak merasakan manfaat
dari kegiatan itu.
5)
Responsivitas
Merupakan kriteria untuk menilai seberapa jauh suatu
kegiatan dapat memuaskan kebutuhan, preferensi, atau
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
25/28
kegunaan khalayak sasaran. Kriteria ini pada dasarnya
sarna dengan empat kriteria sebelumnya ditambah
dengan seberapa jauh mampu menanggapi kebutuhan
aktual dari khalayak sasaran yang seharusnya
diuntungkan.
6)
Kelayakan
Merupakan kriteria untuk menilai seberapa jauh suatu
kegiatan secara terbuka diterima oleh khalayak sasaran.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
26/28
BAB IV
PELAKSANAAN DAN TAT A LAKSANAKIE- TRANSMIGRASI
Sesuai dengan karakteristik khalayak sasaran, tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai, media yang digunakan, dan pesan yang
disampaikan, implementasi pelaksanaan pel ayanan KIE-TRANS pad a
setiap keperluan dan jenjang dapat berbeda. Oleh karena itu,
berdasarkan pendekatan strata dan tingkatannya, pelaksanaan
pelayanan KIE-TRANS dapat dilaksanakan berdasarkan pedomansebagai berikut :
1.KIE-TRANS Tingkat Pusat/Nasional, ditekankan kepada KIE-
Massa untuk membangun persepsi dan citra positif transmigrasi
dalam pandangan masyarakat, dan KIE-Kelompok untuk
mendalami pesan yang telah disampaikan melalui KIE-Massa.
2.
KIE-TRANS Tingkat Provinsi, ditekankan pada pelayanan KIE-
Kelompok, untuk meningkatkan pengetahuan yang lebih
mendalam terhadap Program Transmigrasi, tetapi dalam beberapa
hal juga dapat dilakukan KIEMassa dalam lingkup Provinsi yang
bersangkutan.
3.KIE-TRANS Tingkat Kabupaten/Kota, sarna dengan tingkat
Provinsi dalam lingkup Kabupaten/Kota yang bersang kutan.
4.KIE-TRANS Tingkat Kecamatan sarna dengan tingkat
Kabupaten/Kota, tetapi lebih ditekankan kepada KIEPerorangan.
5.KIE-TRANS Tingkat Desa/Lapangan, ditekankan kepada KIE-
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
27/28
Kelompok, Perorangan, dan Konseling untuk menggerakkan sikap
dan perilaku masyarakat yang meyakini bahwa transmigrasi
merupakan salah satu alternatif cara untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama.
-
8/10/2019 Pedoman Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Bidang Ketransmigrasian
28/28
BAB V
PENUTUP
Pada hakekatnya penyelenggaraan transmigrasi memberikan dampak
terhadap perubahan pede berbagai aspek kehidupan masyarakat baik
secara fisik, sosial, ekonomi, psikologis den kultur/budaya.
Perubahan tersebut secara langsung akan mempengaruhi
perkembangan kehidupan mesa depan individu, kelompok maupun
lingkungan. Oleh karena itu berhasil tidaknya penyelenggaraan
transmigrasi sangat ditentukan oleh kesadaran den keyakinan semua
pihak yang terkait dalam proses penyelenggaraannya.
Dalam konteks penyadaran den memberikan keyakinan serta
akhirnya diharapkan menjadi budaya, pelayanan KIE transmigrasi
harus diposisikan sebagai pendukung semua aktivitas dalam proses
penyelenggaraan transmigrasi. Mengingat keberhasilan KIE sangat
ditentukan oleh kemampuan pelaksana den kemampuan untuk
berinovasi, make dipandang perlu untuk memberikan pedoman
pelaksanaan KIE sebagai acuan yang implementasinya di lapangan
dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi yang dihadapi.