PEDOMAN IZIN SITE PLAN PERUMAHAN DINAS PERUMAHAN,...

31
1 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEDOMAN IZIN SITE PLAN PERUMAHAN DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA

Transcript of PEDOMAN IZIN SITE PLAN PERUMAHAN DINAS PERUMAHAN,...

  • 1

    PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

    PEDOMAN IZIN SITE PLAN PERUMAHAN

    DINAS PERUMAHAN, KAWASAN

    PERMUKIMAN DAN CIPTA KARYA

  • 2

    DAFTAR ISI

    BAB I SYARAT ADMINISTRASI ............................................................................................... 5

    1.1. Ketentuan Umum .................................................................................................... 5

    1.2. Data Pribadi/Perusahaan ......................................................................................... 8

    1.3. Pengurusan Izin Lokasi dan KRK ............................................................................... 8

    1.4. Izin Pemerintah Desa ............................................................................................. 14

    1.5. Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air ....................................................... 17

    1.6. Rekomendasi Air Bersih ......................................................................................... 21

    1.7. Proposal ................................................................................................................ 21

    1.8. Surat Kronologis .................................................................................................... 22

    1.9. Formulir Permohonan ........................................................................................... 23

    1.10. Asistensi Progress .................................................................................................. 23

    BAB II SYARAT TEKNIS GAMBAR ......................................................................................... 24

    2.1. Ketentuan Umum .................................................................................................. 24

    2.2. Kesesuaian Peta Bidang ......................................................................................... 24

    2.3. Ketentuan Desain Site Plan .................................................................................... 25

    2.4. Fasilitas Umum ...................................................................................................... 26

    2.5. Kerapian Gambar................................................................................................... 27

    2.6. Ketelitian Gambar.................................................................................................. 28

    BAB III KESALAHAN-KESALAHAN UMUM ........................................................................... 29

    3.1. Kesalahan Administrasi .......................................................................................... 29

    3.2. Kesalahan Teknis ................................................................................................... 29

  • 3

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Ringkasan Syarat Administrasi Izin Site Plan ........................................................ 5

    Tabel 2. Koreksi Gambar ................................................................................................ 28

  • 4

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. SOP Pengesahan Site Plan ................................................................................. 6

    Gambar 2. SOP Secara Detail ............................................................................................. 7

    Gambar 3. Contoh Lahan Terkena Sempadan Sungai ......................................................... 9

    Gambar 4. Contoh Lahan di Persimpangan Jalan .............................................................. 10

    Gambar 5. SOP OSS .......................................................................................................... 11

    Gambar 6. Syarat Administrasi Permohonan KRK ............................................................. 12

    Gambar 7. Contoh KRK (halaman depan) ......................................................................... 13

    Gambar 8. Ketentuan Lain KRK (halaman belakang) ......................................................... 14

    Gambar 9. Contoh Izin Pemanfaatan Lahan Makam ......................................................... 15

    Gambar 10. Izin Pemanfaatan Jalan Desa ........................................................................... 16

    Gambar 11. Contoh Rekomendasi Sempadan Sungai ......................................................... 18

    Gambar 12. Contoh Rekomendasi Peil Banjir ..................................................................... 19

    Gambar 13. Contoh Rekomendasi Jembatan...................................................................... 20

    Gambar 14. Contoh Peta Bidang Tanah .............................................................................. 24

    Gambar 15. Contoh Bentukan Kavling Perumahan di 2 Desa .............................................. 25

    Gambar 16. Contoh Perbedaan Kerapian Gambar .............................................................. 27

    Gambar 17. Contoh Perumahan yang Kavlingnya Melanggar Sempadan ............................ 30

  • 5

    BAB I SYARAT ADMINISTRASI

    1.1. Ketentuan Umum

    Dalam mengurus perizinan Site Plan, pengembang harus memenuhi beberapa

    persyaratan terlebih dahulu yang perizinannya dikeluarkan oleh beberapa instansi berbeda.

    Ringkasan persyaratan yang dimaksud adalah :

    Tabel 1. Ringkasan Syarat Administrasi Izin Site Plan

    No Persyaratan Instansi Check

    1 Izin Lokasi & IPPT (jika lahan > 1 ha) DPMPTSP

    2 Keterangan Rencana Kabupaten (KRK) DPKPCK

    3 Asli Surat Penyediaan Makam dari Desa Pemerintah Desa

    4 Asli Surat Akses Jalan dari Desa/ Surat Akses Jalan dari Perumahan lain yang dilewati

    Pemerintah Desa / Perumahan terkait

    5 Rekomendasi Sempadan Sungai/Irigasi/saluran (jika muncul di sertifikat)

    PU SDA

    6 Izin Peil Banjir PU SDA

    7 Rekomendasi Air Bersih PERUMDA Tirta Kanjuruhan

    8 Proposal Pemohon

    8 Asli Surat Kronologis (jika ada perubahan nama pemohon/ nama perumahan)

    Pemohon

    9 Izin Site Plan (Formulir permohonan dll) DPKPCK

    Sedangkan SOP pada pengurusan Site Plan secara garis besar adalah sebagai berikut :

  • 6

    Gambar 1. SOP Pengesahan Site Plan

    Pemohon¹ Dinas Perumahan

    Pemeriksaan dan Penerimaan Berkas

    Tidak lengkap dan benar

    Lengkap dan benar

    Disposisi Pimpinan

    Konfirmasi jadwal survey

    Peninjauan lokasi

    Evaluasi draft site plan

    Tidak sesuai Sesuai

    Koreksi oleh Pemohon²

    Pencetakan

    Pengesahan

    Penyerahan ke Pemohon

  • 7

    Gambar 2. SOP Secara Detail

  • 8

    Ketentuan-ketentuan lainnya antara lain :

    1. Luas di bawah 5.000 m2 = atas nama pribadi/perusahaan

    2. Luas di atas 5.000 m2 = harus atas nama perusahaan

    3. Luas di atas 10.000 m2 harus memiliki izin lokasi, dengan pengecualian perumahan

    MBR

    4. Luas perumahan di atas 100.000 m2 harus mendapat persetujuan Bupati

    5. Nama pemohon pada tiap-tiap izin / rekomendasi harus sama, merupakan pemilik

    lahan dan harus tercantum pada akta perusahaan (jika luas di atas 5.000 m2)

    6. Rencana Tapak (Site Plan) berlaku seterusnya semenjak diterbitkan, selama tidak ada

    perubahan.

    7. Apabila terdapat perubahan, wajib dilakukan Revisi Rencana Tapak (Site Plan).

    1.2. Data Pribadi/Perusahaan

    Data Pribadi ataupun perusahaan yang harus dilengkapi terlebih dahulu antara lain :

    a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)

    b. Fotokopi Izin Perusahaan yang masih berlaku (Akta Pendirian, SIUP/NIB, TDP, NPWP)

    c. Surat Kuasa (bagi yang menguasakan)

    d. Legalisir Surat Keterangan Ahli Waris dari Kecamatan (Jika merupakan tanah warisan)

    e. Asli Surat Kronologis (jika ada perubahan nama pemohon/ nama perumahan)

    1.3. Pengurusan Izin Lokasi dan KRK

    1.3.1 Memilih Lahan Untuk Perumahan

    Berikut adalah rekomendasi untuk pemilihan lahan yang paling ideal untuk perumahan :

    a. Bukan merupakan tanah dengan status lahan basah/sawah

    Tanah dengan peruntukan sawah akan sangat menghambat proses

    pembangunan perumahan karena mengharuskan pemohon untuk mendapatkan

    “Izin Alih Fungsi Lahan” dari Dinas PU SDA, dimana syaratnya adalah mengganti

    2x lipat lahan yang dialihfungsikan. Sedangkan untuk sawah yang termasuk LP2B

    (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) tidak diizinkan untuk dijadikan

    perumahan. Maka sebaiknya sebelum membeli lahan pemohon dapat konsultasi

    terlebih dahulu kepada DPKPCK, Bidang Tata Ruang untuk melihat status lahan

    yang akan dibeli.

  • 9

    b. Tidak terletak di pinggir sungai/curah

    Lahan yang terletak di pinggir sungai ataupun curah akan terkena sempadan

    sungai, dimana semakin besar sungai tersebut, maka jarak sempadan yang

    terkena juga semakin besar. Jika lahan yang akan dimohon kecil (contoh luas <

    3.000 m2) maka sebaiknya menghindari membeli lahan di lokasi tersebut karena

    luasnya akan banyak dikurangi oleh sempadan.

    Gambar 3. Contoh Lahan Terkena Sempadan Sungai

    c. Tidak terletak di persimpangan jalan

    Lahan untuk permukiman yang terletak di persimpangan jalan akan terkena

    sempadan bangunan dari 2 sisi jalan sehingga mengurangi lahan efektif untuk

    kavling. Jika luas lahan yang dibeli tidak luas, maka sebaiknya menghindari

    membeli lahan pada persimpangan jalan.

  • 10

    Gambar 4. Contoh Lahan di Persimpangan Jalan

    1.3.2 Proses Jual Beli Lahan

    Secara umum, proses pengesahan site plan dibagi menjadi 2 yaitu permohonan atas nama

    pribadi & atas nama perusahaan sesuai dengan PERDA Kab. Malang No.5 Tahun 2015.

    a. Atas Nama Pribadi

    Luas lahan < 5.000 m2

    Sertifikat bentuk SHM

    Jika SHM belum selesai, maka dapat melampirkan Akta Jual Beli dan Peta

    Bidang yang dikeluarkan oleh BPN

    b. Atas Nama Perusahaan

    Luas lahan > 5.000 m2

    Sertifikat bentuk SHGB

    Jika SHGB belum selesai, maka dapat melampirkan Pelepasan Hak Atas Tanah

    dan Peta Bidang yang dikeluarkan oleh BPN

  • 11

    * Catatan Penting :

    Jika pembeli tanah tidak mengetahui prosedurnya dan membeli tanah di atas

    5.000 m2 atas nama pribadi, maka untuk kepengurusan site plan harus

    dilakukan pelepasan hak terlebih dahulu sehingga membayar pajak 2x.

    Jika merupakan tanah warisan harus dilengkapi legalisir Surat Keterangan

    Ahli Waris dari Kecamatan

    1.3.3 Izin Lokasi (lahan di atas 10.000 m2)

    Izin Lokasi diperuntukkan untuk perumahan yang memiliki luas lahan di atas 10.000 m2 ,

    dengan pengecualian perumahan MBR. Untuk mengurus izin lokasi sekarang dapat diakses

    di https://oss.go.id/portal yang secara garis besar dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 5. SOP OSS

    1.3.4 Mengurus KRK

    Kepengurusan KRK dilakukan di Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta

    Karya, Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan. Syarat-syarat administrasi yang

    dipenuhi antara lain :

  • 12

    Gambar 6. Syarat Administrasi Permohonan KRK

    Rekomendasi yang diberikan terkait pengesahan izin Site Plan antara lain :

    a. Rekom GSP & GSB

    Jarak bebas bangunan dari suatu ruas jalan atau batas lahan

    b. Ketentuan KDB

    Persentase luas lahan efektif yang diperbolehkan dari total luas lahan perumahan

    c. Ketentuan lainnya

    Rekomendasi lainnya yang disyaratkan

    Contoh dari KRK dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

  • 13

    Gambar 7. Contoh KRK (halaman depan)

  • 14

    Gambar 8. Ketentuan Lain KRK (halaman belakang)

    1.4. Izin Pemerintah Desa

    1.4.1 Izin Pemanfaatan Lahan Makam

    Izin ini diperlukan untuk mendapatkan persetujuan pemerintah desa jika nantinya ada

    warga perumahan yang meninggal maka dapat dimakamkan di pemakaman desa. Jika

    pengembang memiliki lahan sendiri maka harus menyertakan sertifikat tanah makam

    tersebut atau akta jual belinya. Persyaratan khusus lainnya adalah jika suatu perumahan

    terletak di 2 Desa, maka harus dipastikan Pemerintah Desa mau menampung makam untuk

    warga dari kedua Desa tersebut, jika tidak maka harus mendapatkan izin pemanfaatan lahan

    makam dari masing-masing Desa. Contoh dari Izin terkait makam warga perumahan dapat

    dilihat pada gambar di bawah ini :

  • 15

    Gambar 9. Contoh Izin Pemanfaatan Lahan Makam

  • 16

    1.4.2 Izin Pemanfaatan Jalan Desa

    Izin ini diperlukan jika akses menuju perumahan memanfaatkan jalan desa. Sedangkan

    jika akses melewati perumahan lainnya, maka izin pemanfaatan jalan dikeluarkan oleh

    perumahan tersebut. Format dari izin pemanfaatan jalan kurang lebih sama dengan izin

    pemanfaatan lahan makam yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 10. Izin Pemanfaatan Jalan Desa

  • 17

    1.5. Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air

    Rekomendasi ini dikeluarkan oleh Dinas PU SDA yang bertempat di Kepanjen yang

    terdiri dari 3 jenis rekomendasi, antara lain :

    1. Rekomendasi Sungai/Irigasi/Saluran

    2. Rekomendasi Peil Banjir

    3. Rekomendasi Jembatan

    4. Izin Alih Fungi Lahan

    Syarat administrasi untuk permohonannya antara lain :

    1. Fotokopi KTP 6. Denah Lokasi

    2. Fotokopi KK 7. Site Plan

    3. Fotokopi Bukti Penguasaan Lahan

    Berupa SHM/AJB/SHGB/Lainnya

    (Khusus alih fungsi dan Mengatasi

    Banjir)

    8. Surat Kuasa (jika yang mengurus

    bukan pemohon langsung)

    4. Fotokopi IPPT/KRK/Izin Lokasi 9. Daftar bukti kepemilikan lahan (Jika

    lebih dari 5 bukti kepemilikan lahan)

    5. Foto Lokasi 10. Softfile Site Plan (format .dwg)

    1.5.1 Izin Alih Fungsi Lahan

    Izin ini merupakan izin khusus untuk pemohon yang ingin mendirikan perumahan di

    atas lahan sawah non LP2B (sawah abadi). Secara umum persyaratan utama untuk dapat

    mendapatkan izin alih fungsi lahan sawah adalah mengganti lahan sawah tersebut dengan

    lahan tegalan sebesar 2x lipat luas. Karena prosesnya yang lama dan biaya yang besar, maka

    pendirian perumahan di atas lahan sawah tidak direkomendasikan untuk perumahan dengan

    luasan kecil.

  • 18

    1.5.2 Rekomendasi Sempadan Sungai/Irigasi/Saluran

    Syarat diperlukannya izin ini apabila terdapat saluran di sekitar lokasi perumahan dan

    saluran tersebut muncul di sertifikat tanah. Keluaran dari izin ini adalah rekomendasi Garis

    Sempadan dari sungai/irigasi/saluran tersebut yang harus bebas dari bangunan. Contoh dari

    rekomendasi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 11. Contoh Rekomendasi Sempadan Sungai

  • 19

    1.5.3 Rekomendasi Peil Banjir

    Rekomendasi Peil Banjir merupakan rekomendasi teknis untuk ukuran saluran

    drainase, jumlah dan titik sumur resapan dengan tujuan menampung seluruh limpasan air

    hujan sehingga dapat menghindari banjir. Contoh rekomendasi yang diberikan dapat dilihat

    pada gambar di bawah ini :

    Gambar 12. Contoh Rekomendasi Peil Banjir

  • 20

    1.5.4 Rekomendasi Jembatan

    Yaitu rekomendasi teknis untuk jembatan di atas sungai/saluran yang melewati lahan

    perumahan. Rekomendasi yang diberikan yaitu dimensi, bahan material dan standar teknis

    untuk jembatan. Contoh dari rekomendasi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 13. Contoh Rekomendasi Jembatan

  • 21

    1.6. Rekomendasi Air Bersih

    Rekomendasi air bersih dilayani oleh PERUMDA TIRTA KANJURUHAN yang beralamat

    Jl. Raya Kebonagung No.115, Kebonagung, Pakisaji. Rekomendasi ini sekaligus untuk

    pemasangan jaringan air bersih jika berada di jalur hijau pelayanan, sedangkan jika berada di

    zona merah maka rekomendasinya hanya berupa arahan standar teknis yang perlu dipenuhi

    oleh pemohon. Syarat administrasi untuk pengajuan adalah :

    1. FC KK & KTP

    2. Surat Bukti Kepemilikan Tanah

    1.7. Proposal

    Kerangka isi proposal permohonan Site Plan adalah (Contoh detail terdapat di

    lampiran) :

    1. Perencanaan

    1.1 Gambaran Umum (Riwayat Perusahaan, Manajemen, Perijinan yang dimiliki)

    1.2 Profil Perumahan (Nama Perumahan, Lokasi Perumahan, Legalitas / Status

    Kepemilikan Lahan), Aksesibilitas, Fasilitas Pendukung disekitar lingkungan

    perumahan, Fasilitas yang akan disediakan oleh perumahan, Makam)

    1.3 Strategi Pemasaran (Promosi iklan, penjualan langsung, Sales)

    1.4 Target Penjualan (Calon Konsumen, sasaran pasar, persaingan dengan

    perumahan lain disekitar kawasan perumahan yang diajukan)

    2. Pelaksanaan Pembangunan Perumahan

    2.1 Data Lahan Terbangun (Lahan Efektif, Non Efektif)

    2.2 Aspek Teknik Perumahan (Spesifikasi Teknik Infrastruktur : Jalan, Saluran, PJU,

    Resapan; Spesifikasi Teknik Bangunan)

    2.3 Desain (Desain Tapak / Zonning, Desain Bangunan)

    3. Pemeliharaan / Pasca Terbangun

    3.1 Pembentukan Manajerial Pemeliharaan (Kelompok masy. Penghuni, Pihak

    Developer)

    3.2 Penyerahan Fasum

    3.3 Kendala (Kemungkinan kegagalan pada perencanaan, pelaksanaan dan

    pemeliharaan, baik kendala dari aspek target penjualan, kesesuaian penerapan

    dilapangan dengan renc. site plan)

  • 22

    1.8. Surat Kronologis

    Surat kronologis perlu dilampirkan jika terdapat perubahan nama pemohon dari Site

    Plan yang telah disahkan sebelumnya. Tidak ada format baku dalam surat kronologis ini,

    tetapi harus dapat menjelaskan proses dan alasan adanya perubahan nama pemohon.

    Sebagai contoh berikut ini :

    SURAT KRONOLOGIS

    PT. Indoland Selaras merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 31 Maret 2016 oleh Tony

    Amprawan untuk kepentingan pembangunan perumahan. Akan tetapi pada prosesnya modal yang

    dimiliki tidak mencukupi untuk pembangunan perumahan sehingga perusahaan tersebut dijual

    kepada Aditya Cahyadi pada hari Jumat, tanggal 8 September 2017 berdasarkan Berita Acara Rapat

    umum pemegang saham PT. Indoland Selaras No.2. Aditya Cahyadi selanjutnya menjabat sebagai

    direktur dan membangun perumahan Graha Gilang Purnama sampai dengan pengembangan II pada

    tahun 2018.

    Pada saat proses pengembangan perumahan Graha Gilang Purnama tahap II, Aditya Cahyadi

    melakukan pengembangan bisnis perumahan di Kota Mojokerto yang mengakibatkan manajemen

    dan operasional perusahaan dalam mengurus perumahan tidak dapat berjalan optimal karena fokus

    yang terbagi sehingga jarang tinggal di Kota Malang. Maka dari itu, agar operasional perusahaan dan

    pengembangan perumahan dapat berjalan optimal Aditya Cahyadi memutuskan untuk menjual

    perusahaan tersebut kepada pengembang lain.

    Pada akhirnya melalui Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Indoland Selaras

    nomor 4, pada hari Rabu tanggal 12 September 2018, atas permintaan direksi PT. Indoland Selaras

    Aditya Cahyadi dan Sri Hari Lilik Pangestutik menjual seluruh saham kepada Ir. Poernomo dan Dokter

    Gigi Hartono serta pergantian direksi mengangkat Ir.Poernomo sebagai direktur.

    Demikian kronologis pergantian direktur PT. Indoland Selaras kami buat dengan sebenar-benarnya.

    Direktur

    Nama Perusahaan

    Nama Direktur

    Materai 6000 Ttd stempel

    Mengetahui,

    Nama Pemohon Sebelumnya

  • 23

    1.9. Formulir Permohonan

    Setelah semua persyaratan administrasi di atas telah selesai semua, maka pemohon

    dapat menulis surat permohonan pengesahan Site Plan ke Dinas Perumahan Kawasan

    Permukiman dan Cipta Karya. Aturan secara umumnya adalah :

    1. Formulir permohonan dan surat-surat lainnya harus sesuai dengan format yang

    diberikan (terlampir) dan ditulis tangan

    2. Pemohon haruslah pemilik tanah

    3. Tidak boleh ada coretan / tipe-X

    4. Tanggal surat permohonan dikosongi (diisi petugas)

    5. Permohonan baru dapat diproses jika gambar Site Plan sudah 90% benar

    (ketentuan format gambar akan dijelaskan di bab selanjutnya)

    1.10. Asistensi Progress

    Progress, pertanyaan terkait syarat administrasi dan asistensi gambar dapat dilakukan

    secara online dengan cara mengirim email ke [email protected] atau

    menghubungi nomor

    mailto:[email protected]

  • 24

    BAB II SYARAT TEKNIS GAMBAR

    2.1. Ketentuan Umum

    1. Format gambar mengikuti ketentuan yang berlaku (format terlampir)

    2. Gambar dicetak dengan skala 1: 500;

    3. Jika skala 1 : 500 melebihi ukuran lebar kertas A0, maka skala menyesuaiakan;

    4. Khusus untuk Site Plan pengembangan atau revisi :

    lahan non efektif (jalan, RTH, fasum) tidak boleh diganti menjadi lahan efektif

    Lahan efektif yang merupakan pengembangan atau revisi diberi garis penanda

    5. Gambar dicetak di kertas HVS, jika telah disahkan oleh Kepala Dinas maka dicetak di

    kerkas kalkir kemudian di blue-print.

    2.2. Kesesuaian Peta Bidang

    Sebelum menggambar Site Plan, pertama-tama yang harus digambar adalah batas lahan yang

    disesuaikan dengan peta bidangnya, baik bentukan ataupun luasannya.

    Gambar 14. Contoh Peta Bidang Tanah

  • 25

    2.3. Ketentuan Desain Site Plan

    1. Mengikuti ketentuan KRK dan Rekom PU SDA

    Diantaranya :

    a. GSP & GSP

    b. KDB (Persentase lahan efektif max 70%) & RTH minimal 5 % dari total luas lahan

    c. Garis sempadan sungai/saluran/irigasi dan saluran drainase

    d. Titik sumur resapan

    Lahan yang terkena kedua garis di atas harus bebas dari bangunan

    2. Kavling

    a. Luas lahan minimal adalah 60 m2

    b. Deret kavling maksimal adalah 10 deret, jika lebih dari 10 maka harus ada

    pemisah jalan

    c. Jika lahannya terletak di 2 Desa, maka batas Desa harus digambar dan rencana

    kavling tidak boleh berada di tengah-tengah batas desa

    Gambar 15. Contoh Bentukan Kavling Perumahan di 2 Desa

  • 26

    2.4. Fasilitas Umum

    Ketentuan jumlah fasilitas umum yang ditentukan adalah sebagai berikut :

    * DASAR

    a. SNI Nomor 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di

    Perkotaan.

    b. Permenpera Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan

    dan Permukiman.

    c. Permenpera Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Murah.

    d. Permenpera Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan

    Permukiman Hunian Berimbang.

    Angka Satuan

    1 Luas Lahan Total - - -

    - - -

    2 Luas Lahan Efektif 70 % Efektif maks. 70%

    a. Jumlah Kavling - - -

    Luas kavling 60-90 m² 50 % Kavling MBR min. 50% dari jumlah kavling

    Luas kavling 91-120 m² 30 % Kavling sedang maks. 30% dari jumlah kavling

    Luas kavling > 120 m² 20 % Kavling mewah maks. 20% dari jumlah kavling

    b. Jumlah Penduduk (1 rumah 4 orang) - - Ruang gerak ideal 1 orang min. 9 m²

    c. Kepadatan Penduduk 151-200 orang/ha Kepadatan penduduk maks. 400 orang/ha

    d. Kepadatan Hunian 125 unit/ha Kepadatan hunian maks. 125 unit/ha

    3 Luas Lahan Non Efektif 30 % Non Efektif min. 30%

    Prasarana

    a. Jalan Lingkungan (depan kavling) 6 meter ROW min. 6 meter

    Badan Jalan 5 meter Badan jalan min. 5 meter

    Bahu Jalan 0.5 - 0.75 meter Bahu jalan min. 0,5 meter

    b. Drainase 0.4 - 0.6 meter Drainase min. 0,5 x 0,5 x 0,5 meter

    c. Air Limbah 0.8 m³ Septictank min. 1 x 1 x 0,8 meter tiap rumah

    d. Persampahan 2.5 liter/orang Timbulan sampah rerata 2,5 liter/orang

    Tong Sampah 1 unit Tong karet tiap rumah

    TPS - m³ TPS ukuran min. 2 x 2 x 1 meter (4 m³)

    Sarana

    a. TK 1.250 orang Luas lahan min. 500 m²

    SD 1.600 orang Luas lahan min. 2000 m²

    b. Posyandu 1.250 orang Luas lahan min. 60 m²

    c. Tempat Ibadah 250 orang Luas bangunan min. 45 m²

    d. Taman Lingkungan 1 m²/orang Luas taman min. 1 m²/ orang

    e. Pos Keamanan 200 orang Luas bangunan min. 6 m²

    f. Balai Warga 1.000 orang Luas bangunan min. 150 m²

    g. Sumur Resapan 99 unit Ukuran 1,5 x 1,5 x 5 per 1.000 m²

    Utilitas

    a. Hidran Pemadam Kebakaran 100 meter/unit Jarak antar hidran maks. 100 meter

    b. PJU 50 meter/unit Jarak antar PJU maks. 50 meter

    NO PARAMETERSTANDAR )*

    KETERANGAN

  • 27

    2.5. Kerapian Gambar

    a. Kavling diberi lineweight 1 / by layer

    b. Selain kavling seperti arsiran dan garis-garis lainnya diberi lineweight 0,05

    c. Huruf seragam Font Arial semua

    Contoh perbandingan format di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 16. Contoh Perbedaan Kerapian Gambar

  • 28

    2.6. Ketelitian Gambar

    Untuk memudahkan koreksi gambar sebelum mengajukan Site Plan sehingga

    mempercepat proses pengesahan, maka dapat melakukan koreksi sendiri dengan

    menggunakan tabel di bawah ini :

    Tabel 2. Koreksi Gambar

    No Persyaratan Checklist Keterangan

    TAHAP 1

    1 Kesesuaian surat tanah (SHM/SHGB)

    2 Kesesuaian luasan lahan (dengan surat tanah)

    3 Kesesuaian dengan analisa :

    RTH (5 %)

    Pos jaga

    Sumur resapan

    Masjid , Balai warga, Sekolah

    Taman

    Hydrant

    4 Kesesuaian GSB & GSS

    TAHAP 2

    5 Kesesuaian data lahan & gambar

    6 Dimensi dan ukuran kavling / jalan

    7 Konsistensi Font (arial)

    8 Kesesuaian angka data lahan

    Jumlah luasan dan keterangan pojok kanan bawah

    Jumlah perhitungan lahan harus 100 %

    Titik koma

    9 Kesesuaian Izin Lokasi, IPPT/KRK (no & tgl)

    10 Kesesuaian legenda dengan gambar

    11 Nama Perumahan MBR (jika MBR)

    12 Kesesuaian surat makam

    13 Kesesuaian koordinat dengan KRK

    14 Konsistensi Hatch gambar

    15 Pojok kanan atas (perihal)

  • 29

    BAB III KESALAHAN-KESALAHAN UMUM

    Berikut akan dijelaskan kesalahan-kesalahan oleh pemohon yang sering terjadi sehingga

    memperlambat proses pengesahan Site Plan. Dengan mengetahuinya diharapkan

    pengembang lebih berhati-hati saat mengambil keputusan :

    3.1. Kesalahan Administrasi

    1. Kesalahan Surat Izin dari Desa

    Kesalahan umum yang terjadi adalah salah penulisan luasan perumahan dan kesalahan

    nama pemohon (terjadi karena yang mengurus adalah kuasa). Maka dari itu, sebelum

    meninggalkan kantor desa harap suratnya dicek terlebih dahulu karena kesalahan

    tersebut harus direvisi sehingga memperlambat proses.

    2. Lupa Melegalisir Beberapa Syarat Perizinan

    Beberapa persyaratan yang perlu dilegalisir seperti surat tanah dan akta perusahaan

    seringkali ada beberapa yang terlewat sehingga pemohon harus kembali lagi untuk

    melakukan legalisir.

    3. Terdapat Coretan Pada Surat Permohonan

    Dikarenakan mayoritas yang mengurus ke kantor adalah wakil yang diberi kuasa, maka

    kesalahan ini mengakibatkan orang tersebut harus kembali lagi untuk meminta tanda

    tangan pemilik.

    3.2. Kesalahan Teknis

    1. Kesalahan Surat Tanah

    Terdapat beberapa kasus kesalahan saat mengurus surat pembelian tanah terutama

    perumahan dengan luasan di atas 5.000 m2 yang seharusnya atas nama PT, akan tetapi

    surat tanahnya dibeli atas nama pribadi. Hal ini mengakibatkan pemohon tersebut

    harus melakukan pelepasan hak atas tanah sehingga membayar pajak 2x.

    2. Gambar Tidak Sesuai Peta Bidang

    3. Membangun Kavling Terlebih Dahulu Sebelum Izin Site Plan Keluar

    Kavling yang tidak sesuai dengan ketentuan tidak akan bisa mendapatkan sertifikat

    tanah dan mengurus IMB, sehingga menyebabkan kerugian materi. Di samping kavling,

    jembatan sebelum dibangun harus mendapatkan izin terlebih dahulu atau harus

    dibongkar jika telah terbangun dan tidak sesuai rekomendasinya.

  • 30

    Gambar 17. Contoh Perumahan yang Kavlingnya Melanggar Sempadan

  • 31

    LAMPIRAN

    BAB I SYARAT ADMINISTRASI1.1. Ketentuan UmumTabel 1. Ringkasan Syarat Administrasi Izin Site Plan

    1.2. Data Pribadi/Perusahaan1.3. Pengurusan Izin Lokasi dan KRK1.4. Izin Pemerintah Desa1.5. Rekomendasi Teknis Bidang Sumber Daya Air1.6. Rekomendasi Air Bersih1.7. Proposal1.8. Surat Kronologis1.9. Formulir Permohonan1.10. Asistensi Progress

    BAB II SYARAT TEKNIS GAMBAR2.1. Ketentuan Umum2.2. Kesesuaian Peta Bidang2.3. Ketentuan Desain Site Plan2.4. Fasilitas Umum2.5. Kerapian Gambar2.6. Ketelitian GambarTabel 2. Koreksi Gambar

    BAB III KESALAHAN-KESALAHAN UMUM3.1. Kesalahan Administrasi3.2. Kesalahan Teknis