Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta...dibagi ke dalam kegiatan semester, sehingga tiap awal...
Transcript of Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta...dibagi ke dalam kegiatan semester, sehingga tiap awal...
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta i
DAFTAR ISI
Daftar Isi …………………………………………………... i
Kata Pengantar ……………………………………………. iii
Bab 1 Pendahuluan ……………………………………... 1
1.1 Sejarah Fakultas Pertanian ……………… 1
1.2 Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Pertanian 2
1.3 Program Pendidikan Fakultas Pertanian 4
1.4 Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Agribisnis 4
1.5 Visi, Misi dan Tujuan Jurusan
Agroekoteknologi ………………………..
5
1.6 Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Perikanan 6
1.7 Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Teknologi
Pangan
……………………………………
7
Bab 2 Penyelenggaraan Pendidikan …………………... 9
2.1 Pengertian Dasar ………………………… 9
2.2 Kalender Akademik ……………………… 13
2.3 Registrasi ………………………………… 14
2.4 Kartu dan Daftar ………………………… 17
2.5 Bimbingan Akademik …………………… 20
2.6 Kegiatan Pembelajaran ………………….. 21
2.7 Persyaratan Ujian ………………………... 21
2.8 Penulisan Skripsi ………………………… 21
2.9 Penelaah ………………………………….. 23
2.10 Penguji ……………………………………. 23
2.11 Ujian Skripsi ……………………………… 23
2.12 Ketentuan Lain …………………………… 24
2.13 Yudisium …………………………………. 25
2.14 Ketentuan Mahasiswa yang Mengikuti
Program Joint Degree/Student Exchange
26
2.15 Wisuda ……………………………………. 27
2.16 Predikat Kelulusan ……………………….. 27
2.17 Bimbingan Akademik …………………….. 27
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta ii
2.18 Pemberian Sandi ………………………….. 28
2.19 Sandi Nomor Induk Mahasiswa ………….. 30
Bab 3 Evaluasi Hasil Belajar dan Batas Studi …………. 31
3.1 Evaluasi …………………………………... 31
3.2 Batas Waktu Studi ……………………….. 37
3.3 Alih Program Studi dan Pindahan dari
Perguruan Tinggi Lain …………………….
39
Bab 4 Sanksi Akademik ………………………………... 46
4.1 Pengertian Sanksi Akademik …………….. 46
4.2 Peringatan Akademik …………………….. 46
4.3 Pemutusan Akademik ……………………. 47
4.4 Sanksi Akademik ………………………… 48
Profil Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa …………………………………………………...
51
Sarana dan Prasarana …………………………………….. 52
Lambang dan Logo Fakultas Pertanian ………………….. 53
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta iii
KATA PENGANTAR
Penyusunan Pedoman Akademik ini dilaksanakan dalam rangka
memberikan pelayanan akademik bagi sivitas akademika dengan
menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan bidang
akademik dan merupakan penyempurnaan Pedoman Akademik yang
diterbitkan sebelumnya.
Pedoman Akademik ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang
Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-UndangNomor: 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi,
Peraturan Pemerintah Nomor : 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI.
Kami berharap Pedoman Akademik ini dapat berfungsi sebagai
acuan dalam melaksanakan kegiatan akademik, Tri Darma Perguruan
Tinggi bagi pimpinan, dosen, pegawai, dan mahasiswa di
lingkungan Fakultas Pertanian Sultan Ageng Tirtayasa baik pada
tingkat Fakultas Pertanian, maupun Jurusan/Program Studi.
Serang, Desember 2018
Dekan,
Prof. Dr. Ir. Nurmayulis, M.Si
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Sejarah Fakultas Pertanian
Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) merupakan salah satu Fakultas yang ada dilingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang pada awalnya didirikan berdasarkan SK Ketua Yayasan Pendidikan Tirtayasa Nomor : 020/YPT/VIII/1984 tanggal 31 Agustus 1984 yang memiliki satu jurusan yaitu Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian. Pada tanggal 8 Maret 1989 Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mendapat status terdaftar berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 0123/0/1989, kemudian pada tanggal 9 Juli 1998 mendapat restatus terdaftar berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 237/DIKTI/Kep/1998. Jurusan Sosial Ekonomi mendapatkan Akreditasi B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Nomor: 04421 AK-1-III-033/UTSSEP XI 2000 tertanggal 23 November 2000.
Sejalan dengan tuntutan masyarakat dan kebutuhan akan perlunya sarjana-sarjana pertanian bergerak dalam bidang produksi pertanian, maka Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada Tahun Akademik 2000/2001 membuka jurusan baru yaitu jurusan Agronomi jenjang S-1 dan mendapat izin menyelenggaraan berdasarkan SK Dirjen DIKTI Nomor : 046/B/T/2002. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi SK BAN-PT, Nomor : 017/BAN-PT/Ak-X/S1/X/2006, tanggal : 19 Oktober 2006, Program Studi Sosial Ekonomi Petanian mendapatkan Akreditasi B dan Program Studi Agronomi mendapat Akreditasi C sesuai SK BAN-PT Nomor : 001/BAN-PT/Ak-XI/S1/IV/2008 tertanggal 18 April 2008.
Sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 163/DIKTI/Kep/2007, tanggal 29 November 2007, perihal perubahan nama program studi yang
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 2
disesuaikan dengan nama baru, yakni dari Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian menjadi Agribisnis dan Program Studi Agronomi menjadi Agroekoteknologi.
Pada tahun 2008, sesuai surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 547/D/T/2008 tanggal 5 Maret 2008 tentang ijin penyelenggaraan Program Studi Perikanan (S-1) pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, bertambah satu program studi yaitu perikanan. Dan mulai Tahun Akademik 2008/2009 Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa memiliki tiga jurusan yaitu jurusan Agribisnis, Jurusan Agroekoteknologi dan Jurusan Perikanan.
Saat ini Fakultas Pertanian telah memiliki empat jurusan yaitu jurusan Agribisnis, Agroekoteknologi, Ilmu Perikanan dan Teknologi Pangan. Jurusan Agribisnis saat ini telah terakreditasi B berdasarkan surat keputusan BAN – PT Nomor 2060/SK/BAN-PT/Akred/S/VI/2017, selanjutnya yaitu jurusan Agroekoteknologi terakreditasi B berdasarkan surat keputusan BAN – PT Nomor 4589/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2017. Adapun jurusan ilmu perikanan telah berhasil mendapatkan predikat terakreditasi B pada tahun 2018 berdasarkan surat keputusan BAN – PT Nomor 22/SK/BAN-PT/SK/Akred/I/2018, sedangkan jurusan Teknologi Pangan baru terbentuk dan mulai beroperasi pada tahun akademik 2018/2019 dengan status terakreditasi minimum.
Berdasarkan sejarah dan Rapat Senat Fakultas Pertanian tahun 2006, maka hari jadi Fakultas Pertanian diperingati setiap tanggal 31 Agustus.
1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Pertanian
Visi Fakultas Pertanian :
Mewujudkan pendidikan dan pengembangan ilmu-ilmu pertanian yang bermutu dan berkarakter dalam semangat kebersamaan pada Tahun 2025
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 3
Misi
Untuk mewujudkan visi 2025, Fakultas Pertanian Untirta menetapkan misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan dan mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada bidang pertanian yang berkualitas, berdaya saing, unggul dan berkarakter.
2. Meningkatkan mutu dan daya saing lulusan. 3. Menyelenggarakan dan mengembangkan sistem tata
kelola organisasi yang baik.
Tujuan:
1. Menghasilkan Sarjana Pertanian/ Perikanan yang (1) berkarakter dan mampu bekerja secara tim, mampu berpikir secara ilmiah, menguasai penerapan metode penelitian, kreatif, inovatif, dan kompeten dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan usaha pertanian/ perikanan, (2) mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian/ perikanan terkini, dan (3) mampu menunjukkan kualitas akademik sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja, dan (4) mampu berkarya dan berkontribusi dalam pengembangan masyarakat pertanian/ perikanan.
2. Mewujudkan Fakultas Pertanian yang progresif dan kompetititf dengan (1) mengembangkan SDM pelaksana pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang pertanian/ perikanan yang berkarakter, progresif, dan inovatif, (2) menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan pertanian/ perikanan yang berkelanjutan, (3) meningkatkan HAKI dan paten di bidang pertanian/ perikanan, dan (4) Meningkatkan kontribusi dalam pengembangan masyarakat pertanian/ perikanan melalui pembentukkan desa dan kelembagaan binaan, serta klinik dan inkubator bisnis pertanian/ perikanan
3. Mewujudkan organisasi Fakultas Pertanian yang profesional dan akuntabel dengan menerapkan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 4
pengelolaan organisasi secara sehat, sinergis, dan terintegrasi
1.3. Program Pendidikan Fakultas Pertanian
Program Sarjana Fakultas Pertanian Untirta diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam
bidang keahlian Agribisnis, Agroekoteknologi, Perikanan dan Teknologi Pangan sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya.
b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bermasyarakat.
c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawa diri berkarya di bidang keahliannya maupun dalam kehidupan bersama dalam masyarakat.
d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian yang merupakan keahliannya.
Fakultas Pertanian saat ini mengelola empat program pendidikan sarjana (Strata I) yaitu Jurusan Agribisnis, Jurusan Agroekoteknologi, Jurusan Perikanan dan Jurusan Teknologi Pangan.
1.4. Visi Misi dan Tujuan Jurusan Agribisnis
Visi:
Pada tahun 2025 menjadi pusat pelaksanaan kegiatan akademik bidang agribisnis yang handal, kreatif, inovatif, professional, dan berdaya saing.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 5
Misi :
1. Menyelenggarakan program pembelajaran tingkat sarjana bidang agribisnis
2. Menyelenggarakan program pembelajaran yang dapat membantu peserta didik menjadi lulusan yang professional dibidang agribisnis sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3. Menyelenggarakan kajian bidang agribisnis baik regional, nasional, maupun internasional.
4. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan bidang agribisnis untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
Tujuan :
a. Menghasilkan lulusan yang bermutu berbasis iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berdaya saing tinggi.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Agribisnis
c. Memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan Agribisnis
d. Menerapkan IPTEK Agribisnis dalam kegiatan produktif dan layanan kepada masyarakat.
1.5. Visi, Misi dan Tujuan Jurusan Agroekoteknologi
Visi
Terwujudnya prodi yang menghasilkan lulusan yang unggul dalam bidang Agroekoteknologi dilandasi etika dan moral pada tahun 2025. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan yang professional, berkualitas dan berdaya saing tinggi di bidang Agroekoteknologi
2. Menyelenggarakan penelitian yang mengarah kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 6
Agroekoteknologi untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
3. Menyelenggarakan pengabdian di bidang Agroekoteknologi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4. Menyelenggarakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya mengembangkan sumberdaya di bidang Agroekoteknologi.
Tujuan
Menghasilkan lulusan Prodi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan kualifikasi: 1. Menguasai dasar-dasar ilmiah dalam menemukan,
menganalisis dan memecahkan masalah melalui cara berfikir analitik, kreatif, dan eksploratif dalam bidang agronomi, ekologi, dan teknologi pertanian.
2. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam pengelolaan faktor-faktor biofisik tanaman dengan keahlian utama dalam bidang agronomi, ekologi, dan teknologi pertanian.
3. Memiliki kemampuan mengembangkan potensi sumber daya, khususnya sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
4. Memiliki kemampuan wirausaha dalam bidang agronomi, ekologi, dan teknologi pertanian.
5. Mampu bersaing dalam skala regional, nasional, dan internasional dalam bidang agronomi, ekologi, dan teknologi pertanian.
1.6. Visi, Misi, Tujuan Jurusan Ilmu Perikanan
Visi:
Pada tahun 2025 jurusan perikanan menjadi pusat pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia yang handal, kreatif, inovatif, professional, dan berdayasaing dalam
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 7
menemukan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang perikanan.
Misi:
1. Menyelenggarakan program pendidikan tingkat sarjana yang menghasilkan lulusan yang professional, berjiwa wirausaha dibidang perikanan ilmu budidaya, penangkapan, dan pengolahan hasil perikanan.
2. Menyelenggarakan penelitian bidang perikanan baik regional, nasional, maupun internasional.
3. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan bidang perikanan.
Tujuan:
1. Menghasilkan lulusan yang bermutu berbasis iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berdaya saing tinggi.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Perikanan
3. Memadukan IPTEK hasil penelitian dengan program pendidikan Perikanan
4. Menerapkan IPTEK dibidang perikanan dalam kegiatan produktif dan layanan kepada masyarakat.
1.7. Visi, Misi Tujuan Jurusan Teknologi Pangan
Visi:
Pada tahun 2025 menjadi Program Studi Teknologi Pangan yang bermutu dan berkarakter dalam bidang teknologi pangan
Misi:
1. Menyelenggarakan proses pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter dalam bidang teknologi pangan.
2. Menyelenggarakan penelitian yang mengarah kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknologi pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 8
3. Menyelenggarakan pengabdian di bidang teknologi pangan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan:
1. Menghasilkan lulusan yang kompeten, berdaya saing dan beretika dalam bidang teknologi pangan
2. Menghasilkan penelitian yang berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berorientasi mewujudkan ketahanan pangan
3. Berperan aktif menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang teknologi pangan yang berorientasi mewujudkan ketahanan pangan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 9
BAB II PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Penyelenggaraan pendidikan di Faperta menggunakan
kurikulum berbasis kompetensi berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan muatan karakter Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius, dan Akuntable (JAWARA). Kegiatan perkuliahan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem Kredit Semester (SKS) ini memberi peluang untuk :
1. Mahasiswa yang cerdas dan giat belajar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang lebih cepat;
2. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya;
3. Penyelenggaraan sistem evaluasi mahasiswa yang sebaik-baiknya; dan
4. Pengalihan kredit antar universitas, fakultas, jurusan, atau program studi.
2.1 Pengertian Dasar 2.1.1 Semester
Semester merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk menyatakan lamanya proses kegiatan belajar suatu program dalam suatu jenjang pendidikan. Penyelenggaraan program pendidikan suatu jenjang lengkap dari awal sampai akhir akan dibagi ke dalam kegiatan semester, sehingga tiap awal semester mahasiswa harus merencanakan dan memutuskan tentang kegiatan belajar apa yang akan ditempuhnya pada semester tersebut. Pada umumnya, satu semester setara dengan kegiatan belajar sekitar 16 minggu kerja, sudah termasuk evaluasi pada akhir semester. Satu tahun akademik terdiri dari 2 (dua) Semester Reguler yaitu Semester Gasal dan Semester Genap.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 10
2.1.2 Satuan Kredit Semester (SKS)
Satuannya disebut satuan Kredit Semester disingkat SKS, adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan:
a. Besarnya beban studi mahasiswa; b. Besaran pengakuan atas keberhasilan usaha
mahasiswa; c. Besarnya usaha yang diperlukan mahasiswa
untuk menyelesaikan suatu program, baik program semester maupun program lengkap;
d. Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga pengajar.
1.1.3. Beban Studi Semester, Beban Studi Kumulatif, dan
Waktu Studi Kumulatif
2.1.3.1 Beban Studi Semester
Beban studi semester adalah jumlah SKS yang ditempuh mahasiswa pada suatu semester tertentu. Besaran beban studi semester ditetapkan dengan mempertimbangkan Indeks Prestasi Semester (IPS) yang diperoleh mahasiswa serta persetujuan Dosen Pembimbing Akademik.
Bagi semester 1 dan 2 ketentuan di atas tidak berlaku karena diberlakukan SKS paket yaitu pada semester 1 dan 2 seluruh mahasiswa wajib
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 11
mengambil semua mata kuliah yang tertera pada semester tersebut (Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015)
2.1.3.2 Beban dan Waktu Studi
Beban Studi Kumulatif adalah jumlah SKS minimal yang harus ditempuh mahasiswa agar dapat dinyatakan telah menyelesaikan suatu program studi tertentu.
Jurusan/Program Studi
Beban SKS Batas Waktu Maksimal
Agribisnis 147-159 14 Semester
Agroekoteknologi 147-156
Perikanan 146-152
Teknologi Pangan 144-162
2.1.3.3. Beban Satuan Kredit Semester (SKS) Kegiatan
Kuliah
Satu satuan kredit semester (1 sks) kegiatan kuliah ditetapkan setara dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, yang terdiri atas tiga kegiatan berikut:
a. 1 (Satu) jam perkuliahan terjadwal b. 1 (Satu) jam kegiatan terstruktur, yang
direncanakan oleh tenaga pengajar/pengasuh mata kuliah bersangkutan, antar lain menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat, menerjemahkan suatu artikel, dan sebagainya;
c. 1 (Satu) jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 12
2.1.3.4. Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Praktikum di Laboratorium dan Sejenisnya
Satu Satuan Kredit Semester (1 SKS) kegiatan praktikum di Laboratorium dan sejenisnya ditetapkan setara dengan beban studi minimal 2 jam kerja laboratorik terjadwal, disertai oleh:
a. 1 (Satu) jam kegiatan terstruktur, tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar yang bersangkutan, misalnya diskusi dan penulisan laporan tiap minggu selama satu semester, dan
b. 1 (Satu) jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.
2.1.3.5. Beban Satuan Kredit Semester Kegiatan Seminar
Satu satuan kredit semester (1 SKS) kegiatan seminar pada dasarnya mengacu pada kegiatan kuliah. Materi kegiatan seminar adalah usulan penelitian yang telah disetujui oleh pembimbing skripsi dan jurusan.
2.1.3.6. Beban Satuan Kredit Semester Kerja Lapangan dan Sejenisnya
Satuan kredit semester (1 SKS) kerja lapangan dan sejenisnya ditetapkan setara dengan beban studi minimal 4 jam terjadwal tiap minggu selama satu semester, yang disertai oleh:
a. 1 (satu) jam kegiatan terstruktur, yang direncanakan oleh tenaga pengajar/pengasuh mata kuliah bersangkutan, misalnya diskusi, seminar, konferensi kasus, dan penulisan laporan tiap minggu selama satu semester, dan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 13
b. 1-2 jam kegiatan mandiri, misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya.
2.1.3.7. Beban SKS Kuliah Kerja Profesi
Jenis mata kuliah kerja profesi adalah mata kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa dengancara magang pada instansi pemerintah atau swasta baik dlam negeri maupun luar negeri yang dilakukan selama 1 bulan. Pelaksanaan KKP diperbolehkan lebih dari satu bulan jika mahasiswa telah menyelesaikan seluruh mata kuliah wajib dengan ketentuan instansi terkait menyatakan kesediaannya.
2.1.3.8. Beban SKS Skripsi
Skripsi merupakan mata kuliah wajib yang merupakan prasyarat lulus strata satu
2.1.3.9. Jenis Mata Kuliah
Jenis mata kuliah yang ditawarkan meliputi:
a. MKPK (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian), ditujukan untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan bangsa.
b. MKKK (Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan), ditujukan untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu;
c. MKMB (Mata Kuliah Keahlian Berkarya), ditujukan untuk menghasilkan tenaga ahli
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 14
dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai;
d. MKPB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya), ditujukan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai;
e. MKBB (Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat), ditujukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
2.2. Kalender Akademik
Kalender Akademik Faperta mengikuti kalender akademik universitas sultan ageng tirtayasa pada tahun berjalan.
2.3. Registrasi
Pada setiap awal semester, mahasiswa diwajibkan melakukan dua macam pendaftaran, yaitu pendaftaran administratif dan pendaftaran akademik.
2.3.1. Pendaftaran Administratif
Pendaftaran administratif dilakukan untuk memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan dan untuk memperoleh kartu mahasiswa;
2.3.1.1 Persyaratan Bagi Mahasiswa Baru
a. Lulus tes seleksi; b. Membawa Kartu Tanda Peserta Tes yang asli; c. Menyerahkan foto copy ijazah yang dilegalisir
serta dengan menunjukkan ijazah aslinya ke BAKP;
d. Menyerahkan persyaratan pendaftaran mahasiswa baru ke BAKP;
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 15
e. Memperoleh surat pengantar pembayaran SPP dan biaya lainnya ke Bank yang ditunjuk oleh Untirta;
f. Membayar SPP dan biaya lainnya di Bank dan memperoleh bukti pembayaran (Slip Bank);
g. Menyerahkan bukti pembayaran SPP (Slip Bank) tersebut di BAKP, kemudian memperoleh Nomor Induk Mahasiswa (NIM);
h. Melakukan pendaftaran pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa di Bagian Kemahasiswaan BAKP.
2.3.1.2. Persyaratan Bagi Mahasiswa Warga Negara
Asing (WNA)
a. Untirta dapat menerima Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA) sebagai mahasiswa Untirta dengan mengikuti peraturan yang berlaku di Untirta.
b. Proses pelayanan bagi Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA) dilaksanakan oleh UPT Pusat Layanan Internasional (PLI).
c. Ketentuan umum yang berlaku bagi Mahasiswa Warga Negara Asing (WNA) mengikuti ketentuan yang berlaku di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2.3.1.3 Persyaratan Bagi Mahasiswa Lama
a. Melakukan pembayaran SPP ke Bank yang ditunjuk Untirta;
b. Menyerahkan foto copy bukti pembayaran SPP (Slip Bank) di bagian keuangan BUKK dan bagian TU Fakultas.
2.3.1.4 Ketentuan Khusus
Dalam beberapa kasus, jika mahasiswa mengalami hambatan dalam memenuhi persyaratan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 16
administratif (misalnya SPP belum dibayar, dan alasan lain yang dapat dibenarkan), maka mahasiswa dapat mengajukan Cuti Kuliah (lihat tata cara pengajuan cuti kuliah). Jika mahasiswa tidak membayar SPP dan tidak mengajukan cuti pada batas waktu yang telah ditentukan maka mahasiswa tersebut dicutikan. Adapun konsekuensi kondisi cuti dan dicutikan diatur dalam SK Rektor tersendiri
2.3.2. Pendaftaran Akademik
Pendaftaran akademik dapat dilaksanakan apabila pendaftaran administratif telah selesai dilakukan. Tata cara pendaftaran akademik sebagai berikut :
2.3.2.1. Bagi Mahasiswa Baru
a. Membayar SPP di Bank yang ditunjuk Untirta, b. Setelah membayar SPP, maka mahasiswa
memperoleh Password yang tertulis di kuitansi pembayaran SPP (Slip Bank).
c. Membuka Website Untirta (www.untirta.ac.id), kemudian memilih menu Registrasi, masukkan password yang tertulis di kuitansi pembayaran SPP, lalu mengisi biodata mahasiswa secara on-line. Apabila telah benar dan lengkap isi biodata tersebut kemudian simpan;
d. Setelah mengisi biodata, dilanjutkan dengan membuka menu Sistem Administrasi Akademik (SIAKAD), masukkan passwordnya dan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) secara on-line; setelah diisi secara benar dan lengkap simpan dan Print out KRS tersebut untuk dikonsultasikan dengan Jurusan masing-masing.
e. Menyerahkan print out KRS yang telah disetujui Jurusan ke loket pelayanan akademik fakultas.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 17
2.3.2.2. Bagi Mahasiswa Lama
a. Membayar SPP di Bank yang ditunjuk Untirta; b. Mengisi KRS melalui Sistem Administrasi
Akademik (SIAKAD) On-Line sesuai dengan semester yang ditempuhnya;
c. Melakukan konsultasi KRS dengan Dosen Pembimbing Akademik (dosen PA) dengan memperlihatkan Kartu Hasil Semester (KHS) sebelumnya;
d. Menyerahkan print out KRS yang telah disetujui dosen PA ke loket pelayanan akademik fakultas.
2.3.2.3. Bagi Mahasiswa Penerima Bidik Misi
a. Penerima Bidikmisi membayar SPP/UKT yang
dibayarkan langsung oleh pemerintah
b. Sub Bagian Kemahasiswaan menyerahkan SK
Rektor tentang Penerima Bidikmisi kepada
Kabag. Akademik untuk kemudian Kabag.
Akademik mengirimkan surat/disposisi kepada
UPT. Pusdainfo untuk diproses registrasi di
SIAKAD.
c. UPT. Pusdainfo setelah menerima SK Rektor
dari Kabag. Akademik segera melakukan
registrasi mahasiswa baru via SIAKAD
d. Setelah diregistrasi oleh UPT. Pusdainfo,
mahasiswa dapat melakukan registrasi
akademik seperti Mahasiswa Lama
2.4. Kartu dan Daftar
Dalam penyelenggaraan administrasi akademik digunakan beberapa kartu dan daftar, antara lain:
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 18
2.4.1. Kartu Rencana Studi (KRS)
a. KRS berisi daftar mata kuliah yang akan ditempuh mahasiswa dalam semester bersangkutan;
b. KRS diisi oleh mahasiswa dan disetujui secara manual dan divalidasi secara daring oleh Dosen Pembimbing Akademik
c. KRS diisi dan diunduh mahasiswa secara on-line melalui website Untirta;
d. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan bimbingan Akademik maka dibatalkan KRSnya dan tidak diijinkan mengikuti perkuliahan.
2.4.2. Perubahan Kartu Rencana Studi (PKRS)
a. Atas persetujuan Dosen PA secara manual dan daring, mahasiswa diperbolehkan mengubah KRS (mengganti, menambah, maupun mengurangi) sampai 14 hari kerja perkuliahan (2 minggu). Lewat batas tersebut, perubahan KRS tidak diijinkan.
b. KRS yang telah direvisi harus diserahkan kepada Jurusan masing-masing.
2.4.3. Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD)
a. DHMD bersisi Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang mengikuti mata kuliah yang diambil dan tertulis di KRS;
b. DHMD ditandangani oleh mahasiswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, serta oleh dosen pengasuh mata kuliah atau asisten;
c. DHMD disimpan di Bagian akademik Fakultas Pertanian atau pada masing-masing Jurusan.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 19
2.4.4. Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA)
a. DPNA berisi Nama, NIM, Nilai, dan Tandatangan seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah sesuai dengan DHMD;
b. DPNA dibuat oleh Jurusan/Program Studi; c. DPNA diserahkan oleh Jurusan/Prodi kepada
Dosen/Asisten atau pengawas ujian pada saat Ujian Akhir Semester (UAS);
d. Pengembalian DPNA oleh Dosen kepada Jurusan/Prodi paling lambat 1 (satu) minggu setelah UAS mata kuliah yang bersangkutan dilaksanakan;
e. DPNA lampiran 1 asli disimpan di Jurusan/Prodi dan lampiran 2 tindasan disimpan oleh dosen yang bersangkutan;
f. Dosen wajib mengumumkan Hasil Ujian Akhir Semester mata kuliah yang bersangkutan melalui SIAKAD On-Line.
2.4.5. Kartu Hasil Studi (KHS)
a. KHS berisi nilai akhir semua mata kuliah yang ditempuh pada semester bersangkutan;
b. KHS diunduh secara On-Line oleh mahasiswa sebagai persyaratan untuk mengontrak mata kuliah pada semester selanjutnya;
c. KHS digunakan oleh Dosen Pembimbing Akademik sebagai pertimbangan persetujuan KRS semester berikutnya :
2.4.6. Kartu Ujian
a. Kartu ujian berisi daftar mata kuliah mahasiswa
pada Ujian Akhir Semester
b. Kartu ujian diunduh secara online oleh
mahasiswa sebagai pesyaratan mengikuti ujian
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 20
c. Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian pada
mata kuliah tertentu jika mata kuliah tersebut
tercantum pada kartu ujian
d. Kartu ujian wajib dibawa dan ditunjukan pada
pengawas ruangan pada saat pelaksanaan
Ujian akhir semester
e. Kartu Ujian wajib ditandatangani oleh pengawas
ruangan pada saat Ujian Akhir Semester
2.4.6. Kartu Bimbingan Akademik
a. Kartu bimbingan akademik merupakan kartu
yang menunjukan aktifitas bimbingan akademik
yang dilakukan oleh mahasiswa pada setiap
semester
b. Kartu bimbingan akademik wajib dibawa pada
saat melakukan bimbingan akademik
c. Kartu bimbingan akademik wajib ditandatangani
oleh Pembimbing Akademik setiap mahasiswa
melakukan bimbingan akademik
2.4.7. Kartu Bimbingan Skripsi
a. Kartu bimbingan skripsi yaitu kartu berupa
jurnal bimbingan mahasiswa yang menunjukan
aktifitas bimbingan skripsi mahasiswa
b. Kartu bimbingan skripsi wajib dibawa pada saat
melakukan bimbingan skripsi
c. Kartu bimbingan skripsi wajib ditandatangani
oleh Pembimbing Skripsi setiap mahasiswa
melakukan bimbingan skripsi
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 21
2.4.8 Kartu Seminar
a. Kartu seminar adalah kartu yang wajib dimiliki
oleh mahasiswa pada saat mengikuti seminar
b. Kartu seminar merupakan syarat bagi
mahasiswa sebelum mengusulkan
seminar/kolokium/sidang penelitiannya dengan
ketentuan :
Seminar usulan penelitian :
1. Minimal telah mengikuti 7 kali pelaksanaan
seminar pada jurusan masing-masing
2. Minimal telah mengikuti 3 kali pelaksanaan
seminar pada jurusan lain di lingkup
FAPERTA UNTIRTA
Seminar hasil/kolokium :
1. Minimal telah mengikuti 10 kali
pelaksanaan seminar pada jurusan masing-
masing
2. Minimal telah mengikuti 5 kali pelaksanaan
seminar pada jurusan lain di lingkup
FAPERTA UNTIRTA
Sidang skripsi :
1. Minimal telah mengikuti 15 kali
pelaksanaan seminar pada jurusan masing-
masing
2. Minimal telah mengikuti 3 kali pelaksanaan
seminar pada masing jurusan lain di
lingkup FAPERTA UNTIRTA
c. Kartu seminar ditandatangani oleh Ketua
Seminar hanya pada saat pelaksanaan seminar
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 22
2.5. Bimbingan Akademik
Untuk membantu kelancaran belajar mahasiswa, fakultas/jurusan/program studi menetapkan Dosen Pembimbing Akademik yang akan membantu mahasiswa dalam kegiatan akademik selama menempuh studi program Sarjana dan Diploma. Jumlah mahasiswa yang dibimbing Dosen Pembimbing Akademik disesuaikan dengan kemampuan fakultas/jurusan/program studi, setiap Dosen Pembimbing Akademik dapat membimbing 20 mahasiswa.
2.6. Kegiatan Pembelajaran
Mahasiswa diperkenankan mengikuti kegiatan akademik (perkuliahan, penyusunan skripsi, menerima beasiswa, dan sejenisnya) apabila mahasiswa telah :
1. Membayar biaya pendidikan 2. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) 3. Melakukan Registrasi untuk mahasiswa baru 4. Mengisi KRS semester bersangkutan 5. Pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran
mahasiswa wajib menandatangani Daftar Hadir Mahasiswa dan Dosen (DHMD).
2.7. Persyaratan Ujian
Mahasiswa diperbolehkan mengikuti kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) apabila telah memenuhi persyaratan di bawah ini:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan;
b. Memenuhi persyaratan akademik; c. Sekurang-kurangnya 80% aktif mengikuti
perkuliahan;
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 23
d. Mengikuti seluruh kegiatan (100%) praktikum laboratorik, kerja lapangan, seminar, dan sejenisnya;
e. Bagi yang sakit wajib melampirkan surat keterangan dokter.
f. Mahasiswa wajib menunjukkan KTM dan kartu ujian apabila diminta oleh petugas pengawas ujian.
g. Dosen wajib mengawas ujian mata kuliah yang diampu pada semester tersebut
2.8. Penulisan Skripsi
Pada akhir studi Program Sarjana, mahasiswa diwajibkan melakukan penyusunan dan penulisan Skripsi, dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi Faperta. Adapun persyaratan umum penyusunan dan penulisan skripsi adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa boleh menempuh mata kuliah Skripsi (menyusun skripsi) apabila telah menyelesaikan seluruh mata kuliah atau sekurang-kurangnya 90% beban studi kumulatif yang dipersyaratkan;
b. Telah menyelesaikan semua mata kuliah prasyarat Skripsi;
c. Menyelesaikan persyaratan administratif d. Menyelesaikan persyaratan akademik; e. Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) f. Memiliki KRS yang mencantumkan skripsi
sebagai salah satu mata kuliah yang diambil; g. Tidak sedang cuti atau dicutikan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 24
Pembimbing Skripsi
a. Pembimbing skripsi adalah tenaga akademik tetap.
b. Pembimbing skripsi ditetapkan oleh Dekan atas usulan Ketua Jurusan
c. Pembimbing skripsi dapat lebih dari satu orang, Pembimbing I adalah tenaga akademik tetap dengan jabatan akademik serendah-rendahnya Lektor untuk yang berpendidikan S2 dan S3 (disesuaikan dengan SDM yang tersedia di Jurusan) yang bertanggung jawab dalam proses pembimbingan skripsi .
d. Pembimbing Pendamping (Pembimbing II) adalah tenaga akademik tetap dengan jabatan akademik serendah-rendahnya Asisten Ahli untuk yang berpendidikan S2 yang berperan membantu pembimbing I dalam proses bimbingan skripsi.
e. Apabila dibutuhkan pembimbing III sebagai pendamping, dapat diangkat dari instansi/lembaga lainnya.
2.9. Penelaah
Penelaah adalah satu atau dua orang dosen tetap yang berpendidikan S2 atau S3 dengan jabatan akademik minimal Asisten Ahli yang berperan untuk menelaah skripsi pada saat seminar usulan penelitian dan kolokium.
2.10. Penguji
Penguji adalah satu atau dua orang dosen tetap yang berpendidikan S2 atau S3 dengan jabatan akademik minimal Asisten Ahli yang berperan menguji mahasiswa terkait dengan topik skripsi pada saat seminar usulan penelitian dan kolokium
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 25
2.11. Ujian Skripsi
Untuk menempuh ujian akhir (ujian komprehensif, sidang skripsi, sidang tesis, atau kegiatan sejenis) mahasiswa harus sudah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Mengontrak Tugas Akhir/ Skripsi/ Komprehensif
pada KRS semester berjalan.
2. Lulus seluruh mata kuliah yang wajib ditempuh
dan memenuhi beban studi kumulatif minimal
yang dipersyaratkan.
3. Telah menyusun dan menulis skripsi
4. Laporan Tugas Akhir dan Skripsi tersebut telah
disetujui (layak uji) oleh Dosen Pembimbing
Tugas Akhir/ Skripsi serta ketua Jurusan/
Program Studinya.
5. Memiliki nilai toefl minimal 400 yang dikeluarkan
oleh Pusat Bahasa UNTIRTA
6. Ujian Skripsi diselenggarakan pada akhir studi,
yaitu pada Sidang Ujian Sarjana, yang meliputi:
1) Ujian terhadap materi Skripsi 2) Ujian komprehensif
7. Ujian Skripsi dilaksanakan di ruang sidang fakultas dan Gedung D Lantai 2 atau ruangan yang ditentukan oleh Fakultas.
8. Ujian Skripsi dapat dilaksanakan jika dihadiri minimal oleh 4 orang dosen penguji (terdiri atas 1 dan/atau 2 orang pembimbing, 1 dan/atau 2 orang penelaah, dan 1 dan/atau 2 orang perwakilan yang ditunjuk oleh jurusan sebagai penguji).
9. Waktu pelaksanaan ujian Skripsi 1- 3 jam. (waktu jam kerja).
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 26
2.12. Ketentuan Lain
1. Apabila Skripsi tidak dapat diselesaikan dalam satu semester, maka: 1) Mahasiswa masih diperkenankan
menyelesaikannya pada semester berikutnya dengan mencantumkan kembali pada KRS (topik dan Pembimbing tetap sama)
2) Pada akhir semester bersangkutan skripsi tersebut diberi huruf “K”, sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IP dan IPK;
2. Apabila skripsi tidak dapat diselesaikan dalam dua semester berturut-turut, maka : 1) Skripsi tersebut diberi huruf “E”; 2) Mahasiswa diharuskan menempuh kembali
skripsi tersebut dengan topik yang berbeda (yang baru) dengan Pembimbing bisa berbeda atau tetap sama;
3) Selanjutnya berlaku ketentuan seperti pada butir (a) di atas.
4) Huruf mutu Skripsi sekurang-kurangnya adalah “B”;
3. Skripsi yang ternyata ditulis dan diselesaikan di saat mahasiswa sedang “CUTI KULIAH”, maka penulisan skripsi tersebut tidak dibenarkan dan hasil bimbingannya dianggap gugur. Kepada mahasiswa tersebut diwajibkan memenuhi semua persyaratan sebagai mahasiswa aktif terlebih dahulu;
2.13. YUDISIUM
Yudisium adalah proses akademik yang menyangkut penetapan Predikat Kelulusan dan Finalisasi Dokumen Akademik Mahasiswa sebagai Lulusan. Ketentuan Yudisium diatur sebagai berikut:
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 27
1. Mahasiswa wajib mendaftar Yudisium melalui
aplikasi SISTA (http://ta.untirta.ac.id)
2. Mahasiswa bisa mendaftar Yudisium jika sudah
melaksanakan Sidang/Ujian Skripsi/Tugas Akhir
serta telah menyelesaikan revisi yang
dibuktikan dengan sudah dijilid final Laporan
Skripsi/Tugas Akhir
3. Mahasiswa bisa mendaftar Yudisium jika telah
memenuhi syarat minimal jumlah SKS lulus dan
IPK minimal yang ditetapkan oleh Program
Studi.
4. Mahasiswa dengan mendaftar Yudisium akan
dinyatakan Predikat Kelulusannya dan
dilakukannya finalisasi Transkrip serta Isian
Ijazah
5. Mahasiswa dengan mendaftar Yudisium
dinyatakan secara resmi Lulus dan Predikat
Kelulusannya, yang artinya berhak
mendapatkan Ijazah dan Transkrip resmi dari
Universitas.
2.3. Ketentuan Mahasiswa yang Mengikuti Program Joint Degree/Student Exchange
1. Mahasiswa UNTIRTA dapat mengikuti program
Joint Degree atau Student Exchange ke
universitas lain yang telah memiliki MoU
dengan UNTIRTA
2. Mahasiswa UNTIRTA yang mengikuti program
Joint Degree atau Student Exchange ke
universitas lain harus tetap melaksanakan
Registrasi Administrasi di UNTIRTA
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 28
3. Pelaksanaan Kegiatan Akademik mengacu
pada ketentuan di Universitas yang dituju.
4. Hasil studi pada universitas yang dituju, dapat
dikonversi ke dalam Mata Kuliah yang ada
pada Kurikulum Program Studi mahasiswa
berasal sesuai dengan pedoman konversi yang
ada di program studi
5. Aturan dan Ketentuan lebih lanjut diatur dalam
peraturan tersendiri
2.4. Wisuda
Mahasiswa yang telah menyelesaikan Ujian Skripsi
dan dinyatakan lulus wajib mengikuti Yudisium
Fakultas dan wisuda Universitas sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan. Seremonial Wisuda di
tingkat Fakultas diselenggarakan dalam bentuk
Yudisium Fakultas. Mahasiswa yang karena sesuatu
hal tidak dapat menghadiri yudisium dan wisuda
dengan alasan yang diterima, tetapi telah terdaftar
sebagai wisudawan, mahasiswa tersebut dinyatakan
telah mengikuti yudisium dan wisuda. Adapun syarat
pendaftaran yudisium dan wisuda dan prosedurnya
mengikuti ketetapan aturan dan prosedur dari
Universitas.
2.5. Predikat Kelulusan
IPK 2,00 – 2,75 : Memuaskan
IPK 2,76 – 3,50 : Sangat Memuaskan
IPK 3,51 – 4,00 : Dengan Pujian (Cum Laude)
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 29
CATATAN : Penetapan Cum laude diberikan dengan ketentuan masa studi maksimum 4 tahun dan tidak boleh ada nilai D
2.12. Bimbingan Akademik
Untuk membantu kelancaran belajar mahasiswa, fakultas/jurusan/program studi menetapkan Dosen Pembimbing Akademik (PA) yang akan membantu mahasiswa dalam kegiatan akademik selama menempuh studi program sarjana.
Tugas Dosen Pembimbing Akademik (PA)
a. Pada dasarnya setiap Dosen tetap dapat menjadi Dosen PA yang membimbing mahasiswa untuk keseluruhan program yang ditempuh;
b. Dosen PA wajib berhubungan dengan mahasiswa yang dibimbingnya secara periodik untuk memantau perkembangan studinya, misalnya monitoring dan evaluasi pada awal, pertengahan, dan akhir semester;
c. Dosen PA wajib memiliki, mengisi, dan menyimpan kartu bimbingan, baik untuk kepentingan bimbingan akademik maupun bimbingan pribadi apabila diperlukan;
d. Secara ringkas tugas Dosen PA adalah: 1. Mengarahkan mahasiswa menyusun
rencana studi 2. Memberi pertimbangan kepada mahasiswa
dalam menentukan beban studi dan jenis mata kuliah yang akan ditempuh
3. Memvalidasi KRS mahasiswa bimbingan. 4. Memantau hasil studi IP dan IPK.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 30
2.13. Pemberian Sandi
Sandi dalam bentuk huruf dan nomor diberikan kepada fakultas, jurusan, program studi, tenaga pengajar, mata kuliah, dan mahasiswa untuk mempermudah administrasi. Sandi-sandi tersebut adalah sebagai berikut :
2.13.1. Sandi Fakultas, Jurusan/Prodi, dan Mata Kuliah.
Sandi Mata kuliah terdiri dari 9 digit terdiri atas tiga huruf dan enam angka. Tiga huruf pertama menunjukkan sandi fakultas (PER) atau sandi jurusan (AGB: PS Agribisnis; AET: PS Agroekoteknologi; IKN: PS Perikanan ; TPP : PS Teknologi Pangan). Satu angka pertama menunjukan level Strata satu (S1) dalam KKNI (Level 6), dua angka berikutnya adalah tahun diberlakukannya kurikulum. Satu angka berikutnya adalah tahun ditawarkannya mata kuliah tersebut dan dua digit terakhir adalah nomor urut mata kuliah.
Contoh :
Prodi/PS Kode Fak/ Prodi
Level KKNI
Tahun diberlakukannya
Kurikulum
Tahun diberlakukan
No. Urut MK
Fakultas PER 6 14 4 01
Agribisnis AGB 6 14 3 01
Agroekoteknologi AET 6 14 2 01
Perikanan IKN 6 14 1 01
Teknologi Pangan TPP 6 14 1 01
Mata Kuliah Wajib Universitas :
Mata kuliah wajib Universitas adalah mata kuliah wahib yang diselenggarakan universitas dengan kode mata kuliah universitas
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 31
Mata Kuliah Wajib Fakultas Pertanian:
Mata kuliah wajib Fakultas Pertanian adalah mata kuliah wajib yang diselenggarakan fakultas dengan kode mata kuliah PER 2.13.2 Sandi Program Sarjana (S1)
Fakultas Jurusan Kode Fak
Kode Jur/ Prodi
Pertanian
Agribisnis 44 41
Agroekoteknologi 44 42
Perikanan 44 43
Teknologi Pangan 44 44
2.14. Sandi Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
Fakultas Jurusan Angkatan No. Urut
44 44 09 0001
Keterangan : 44 = Fakultas Pertanian 44 = Jurusan Agribisnis 09 = Angkatan/Tahun Masuk Untirta 0001 = Nomor urut mahasiswa
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 32
BAB III EVALUASI HASIL BELAJAR DAN
BATAS WAKTU STUDI
3.1 Evaluasi
Pada umumnya evaluasi hasil belajar mahasiswa dalam suatu semester dilakukan sekurang-kurangnya dua kali, yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Di samping itu, setiap fakultas dan Jurusan/Program Studi dapat menambah bentuk evaluasi lain yang dianggap penting.
3.1.1 Nilai Akhir
Nilai akhir suatu mata kuliah yang diperoleh mahasiswa dinyatakan dengan dua cara, yaitu huruf mutu dan angka mutu, yang disusun ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) sebagai berikut :
No Nilai relatif/ huruf mutu
Nilai bobot/ angka mutu
Nilai ujian absolut
1 A 4,00 90,00 – 100,00
2 A- 3,75 80,00 – 89,99
3 B+ 3,50 75,00 – 79,99
4 B 3,00 70,00 – 74,99
5 B- 2,75 65,00 – 69,99
6 C+ 2,50 60,00 – 64,99
7 C 2,00 55,00 – 59,99
8 D 1,00 50,00 – 54,99
9 E 0,00 Kurang 50,00
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 33
1.1.2. Huruf Mutu T (Tidak Lengkap)
Seorang mahasiswa dinyatakan memperoleh huruf mutu (T) jika masuk kriteria sebagai berikut:
1. Diberikan kepada mahasiswa yang belum
memenuhi seluruh komponen evaluasi akhir
semester yang ditetapkan dosen (misalnya
belum mengumpulkan tugas terstruktur, paper,
dan sejenisnya);
2. Jangka waktu untuk memenuhi butir (a) di atas
selama 2 minggu terhitung sejak ujian akhir
semester mata kuliah bersangkutan, dan
apabila sudah dipenuhi mahasiswa maka huruf
mutu (T) harus diganti menjadi (A), (A-), (B+),
(B), (B-), (C+), (C), atau (D), sesuai perolehan
angka mutunya
3. Apabila evaluasi pada butir (a) di atas tidak
dipenuhi dalam batas waktu 2 minggu, maka
huruf mutunya harus diganti menjadi (E)
4. Huruf mutu (T) yang disebabkan oleh kelalaian
mahasiswa, maka perubahan nilai yang
diberikan maksimal huruf mutu (B)
1.1.3. Huruf Mutu K (Kosong)
Seorang mahasiswa dinyatakan memperoleh huruf mutu (K) jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa mengundurkan diri dari kegiatan perkuliahan setelah batas waktu perubahan KRS (2 minggu setelah kegiatan akademik berjalan) dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Dikenakan pada mata kuliah semester bersangkutan dalam hal mahasiswa tidak dapat
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 34
mengikuti ujian akhir semester dengan alasan yang dapat dibenarkan seperti :
Sakit atau kecelakaan yang memerlukan perawatan lama yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
Musibah keluarga yang mengharuskan mahasiswa meninggalkan kegiatan belajarnya dalam waktu lama, dengan dikuatkan surat keterangan yang diperlukan.
Mengikuti kegiatan tertentu dengan surat izin dari Dekan.
c. Kalau mata kuliah yang memperoleh huruf mutu (K) itu telah ditempuh kembali pada kesempatan lain, maka huruf mutunya dapat berubah
menjadi (A), (A-), (B+), (B), (B-), (C+), (C), atau (D) sesuai dengan perolehan angka
mutunya. 3.1.3 Huruf Mutu Akhir yang Sah
a. Nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evaluasi akhir sesuatu mata kuliah hanya dianggap sah apabila:
Mahasiswa terdaftar pada semester bersangkutan;
Mata kuliah tersebut terdaftar dalam KRS mahasiswa yang bersangkutan pada semester bersangkutan.
b. Semua nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evaluasi akhir sesuatu mata kuliah yang tidak memenuhi persyaratan butir (a) di atas dinyatakan tidak berlaku (gugur).
3.1.4. Evaluasi Hasil Belajar
a. Evaluasi hasil belajar mahasiswa dalam suatu mata kuliah sekurang-kurangnya merupakan gabungan dari 3 (tiga) macam penilaian:
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 35
Ujian Tengah Semester (UTS)
Ujian Akhir Semester (UAS)
Nilai-nilai lainnya, antara lain: tugas terstruktur, kuis, laporan hasil praktikum, kerja lapangan, laboratorik, atau ujian praktikum/praktik.
b. Nilai akhir yang diberikan oleh dosen harus merupakan huruf mutu yang pasti, sesuai dengan ketentuan Universitas
c. Nilai akhir (huruf mutu) ditulis di DPNA; d. Mahasiswa yang terbukti mencontek diberikan
Nilai E pada Mata Kuliah yang bersangkutan e. Dosen pengampu mata kuliah bertanggung
jawab atas kebenaran nilai akhir (huruf mutu) yang telah ditulis di DPNA;
3.1.5. Cara Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap penguasaan materi oleh mahasiswa, baik untuk bersifat kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Kriteria penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Patokan (PAP). Instrument penelitian terdiri dari :
1. Aktifitas belajar di kelas sebesar 70% yang
terdiri dari :
a. Ujian tengah semester 35%
b. Ujian akhir semester 45%
c. Kuis di kelas 10%
d. Tugas terstruktur 10%
2. Aktifitas belajar di laboratorium/lapangan
sebesar 30%
3.1.6. Perbaikan Huruf Mutu
Perbaikan huruf mutu dapat dilaksanakan pada semester reguler (semester gasal atau genap) atau pada semester pendek.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 36
3.1.6.1. Perbaikan Huruf Mutu
1. Huruf mutu E harus diperbaiki dengan cara
mengontrak kembali mata kuliah bersangkutan
pada semester berikutnya.
2. Huruf mutu D dapat diperbaiki dengan cara
mengontrak mata kuliah tersebut pada
semester berikutnya
3. Huruf mutu C dapat diperbaiki dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Tidak dapat diperbaiki pada semester pendek
b. IPK mahasiswa masih < 3 3.1.6.2. Jumlah Huruf Mutu
Untuk dapat dinyatakan berhak mengikuti ujian akhir (Ujian Komprehensif/Ujian Skripsi), disyaratkan jumlah huruf mutu D maksimum 4 mata kuliah dan tidak ada mata kuliah yang berhuruf mutu E.
3.1.7 Indeks Prestasi Semester (IPS)
a. Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dalam satu semester;
b. IPS dihitung pada tiap akhir semester c. Rumus perhitungannya sebagai berikut :
Jumlah (AM x SKS)
IPS =
Jumlah SKS
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 37
IPS digunakan untuk menentukan beban studi semester berikutnya dengan klasifikasi sebagaimana tabel di bawah ini :
Indeks Prestasi Semester
Beban Studi Maksimal
3,00 – 4,00 24
2,50 – 2,99 21
2,00 – 2,49 18
1,50 – 1,99 15
< 1,50 12
3.1.8. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
a. Indeks prestasi kumulatif (IPK) merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh;
b. IPK dihitung pada tiap akhir semester dan atau akhir program pendidikan;
c. Rumus perhitungannya sebagai berikut (pembulatan ke bawah apabila kurang dari 0,05 dan ke atas apabila sama/lebih dari 0,05);
Jumlah (AM X SKS) Seluruh
SMT yg ditempuh
IPK =
Jumlah SKS Seluruh SMT
yang ditempuh
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 38
IPK digunakan sebagai salah satu kriteria untuk memberi sanksi akademik dan evaluasi studi pada akhir program;
3.1.9 Evaluasi Akhir Hasil Belajar
Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus dari suatu program pendidikan yang ditempuh apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Lulus semua mata kuliah dalam beban studi kumulatif yang ditetapkan;
b. Memiliki IPK sekurang - kurangnya 2,00; c. Tidak terdapat huruf E; d. Huruf mutu D tidak lebih dari 4 Mata Kuliah e. Mata kuliah Bahasa Indonesia dan Mata Kuliah
Kepribadian minimal C f. Nilai kolokium, KKP dan KKM minimal B g. Telah menyelesaikan penyusunan dan penulisan
Skripsi dan sekurang-kurangnya memperoleh huruf mutu B setelah diuji.
h. Memiliki nilai TOEFL 400 yang dikeluarkan oleh Laboratorium Bahasa Untirta
3.2. Batas Waktu Studi
3.2.1. Batas Waktu Studi Program Sarjana
a. Batas waktu studi program Sarjana paling lama 14 semester terhitung sejak terdaftar sebagai mahasiswa pada semester I;
b. Cuti kuliah dihitung dalam batas waktu studi tersebut.
3.2.2. Cuti Kuliah dan dicutikan
a. Cuti kuliah merupakan hak mahasiswa untuk menghentikan studi sementara dengan ijin tertulis Rektor;
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 39
b. Dicutikan adalah status akademik mahasiswa yang diberikan jika mahasiswa tidak melakukan Registrasi Administrasi dan Registrasi Akademik serta tidak mengajukan permohonan Cuti Kuliah seperti poin a.
c. Hak cuti kuliah maksimal 2 (dua) semester, baik secara berturut-turut maupun secara terpisah;
d. Lama cuti kuliah dihitung dalam batas waktu studi; e. Cuti kuliah tidak diperkenankan untuk mahasiswa
Semester 1 dan 2 dan/atau mahasiswa Semester 13 dan 14.
f. Prosedur cuti kuliah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Universitas.
g. Proses pengajuan cuti oleh mahasiswa wajib melalui aplikasi e-administrasi (http://eadministrasi.untirta.ac.id) yang mana ketentuan dan prosedurnya diatur dalam aturan tersendiri
h. Proses perubahan status dicutikan mahasiswa diberikan oleh BAKP karena mahasiswa tidak melakukan Registrasi Administrasi dan Registrasi Akademik serta tidak mengajukan Permohonan Cuti Kuliah hingga batas akhir pengajuan Cuti Kuliah pada semester berjalan
i. Mahasiswa dengan status Cuti atau Dicutikan tidak akan bisa melakukan Kontrak KRS secara online dan tidak bisa melakukan pembayaran SPP/UKT serta tidak berhak mendapatkan pelayanan akademik sampai mengaktifkan
kembali. j. Proses Pengajuan Cuti Kuliah hanya dapat
dilakukan pada Periode Pengajuan Permohonan Cuti dan Aktif Kuliah yang ditentukan dalam Kalender Akademik.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 40
3.2.3. Aktif Kuliah Kembali
Pengajuan Permohonan Aktif Kuliah Kembali adalah proses administrasi akademik yang dilakukan jika mahasiswa ingin mengubah status dari Cuti atau Dicutikan menjadi Aktif. Ketentuan umum Pengajuan Aktif Kuliah kembali sebagai berikut:
a. Mahasiswa dengan status Cuti atau Dicutikan
perlu melakukan Permohonan Aktif Kembali, agar:
1) Berubah statusnya menjadi Aktif
2) Dapat melakukan Registrasi Administrasi
(Pembayaran SPP/UKT)
3) Setelah melakukan Registrasi Administrasi
dapat melakukan Registrasi Akademik
(Pengisian KRS).
b. Permohonan Aktif Kuliah Kembali dilaksanakan
melalui aplikasi e-Administrasi
(http://eadministrasi.untirta.ac.id) yang diatur
dalam prosedur tersendiri.
3.3. Alih Program Studi Dan Pindahan Dari Perguruan Tinggi Lain
3.3.1. Alih Program Studi di Dalam Fakultas yang Sama
Pada dasarnya alih program studi dalam lingkungan Fakultas dimungkinkan, namun diatur dengan persyaratan dan prosedur tertentu, yaitu:
a. Persyaratan 1. Mahasiswa Aktif; 2. Telah menyelesaikan Semester 1 dan 2; 3. IPK minimal 3,50;
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 41
4. Tabungan Kredit (huruf mutu C ke atas) untuk semester 2 sebanyak 24 SKS dan untuk semester 3 sebanyak 36 SKS;
5. Nilai mata kuliah MPK harus sekurang-kurangnya B;
6. Tidak Memiliki Huruf Mutu E; 7. Apabila disetujui permohonan alih program
studi, maka mahasiswa diwajibkan menandatangani surat pernyataan di atas materai yang diketahui oleh orang tua/wali yang berisi : (a) Mahasiswa tersebut berstatus “Masa
Percobaan Selama 2 (dua) Semester”; (b) Bersedia dikenakan sanksi “Pemutusan
Studi (DO)” apabila selama 2 semester tersebut tidak menunjukkan prestasi akademik sebagai berikut:
Pada akhir semester pertama di Prodi baru : 1) Tabungan kredit (mata kuliah yang
memperoleh huruf mutu C keatas) sekurang-kurangnya 16 SKS.
2) IP sekurang-kurangnya 3,00; 3) Tidak memperoleh huruf mutu E.
Pada akhir semester kedua di Prodi baru 1) Tabungan kredit (mata kuliah yang
memperoleh huruf mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 32 SKS;
2) IP sekurang-kurangnya 3,00; 3) Tidak memperoleh huruf mutu E.
8. Tidak dapat dilakukan jika program studi
yang dituju memiliki Akreditasi yang
sama atau lebih tinggi.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 42
b. Prosedur pindah program studi/jurusan mengikuti SOP yang telah ditetapkan oleh Universitas.
3.3.2. Alih Program Studi Antar Fakultas
a. Persyaratan : 1. Mahasiswa aktif 2. Telah menyelesaikan semester 1 dan 2 3. IPK minimal 3,50; 4. Tabungan kredit (huruf mutu C ke atas)
adalah 24 SKS pada akhir semester 2 atau 36 SKS pada akhir semester 3;
5. Nilai mata kuliah MPK harus sekurang-kurangnya B;
6. Tidak memiliki huruf mutu E; 7. Apabila pindah program studi antar fakultas
disetujui, mahasiswa wajib menandatangani surat pernyataan di atas materai yang diketahui orang tua/wali yang berisi : a) Mahasiswa tersebut berstatus “masa
percobaan selama 2 semester; b) Bersedia dikenai sanksi akademik berupa
“pemutusan studi”, apabila selama 2 semester tersebut tidak menunjukkan prestasi akademik sebagai berikut: a. Pada Akhir Semester Pertama (I)
1) Tabungan Kredit (mata kuliah yang memperoleh Huruf Mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 16 SKS;
2) IP sekurang-kurangnya 3,00; 3) Tidak memiliki huruf mutu E;
b. Pada Akhir Semester Kedua (II) 1) Tabungan kredit (mata kuliah yang
memperoleh huruf mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 32 SKS;
2) IP sekurang-kurangnya 3,00; 3) Tidak memiliki huruf mutu E.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 43
8. Tidak dapat dilakukan jika program studi yang dituju memiliki Akreditasi yang sama atau lebih tinggi.
b. Prosedur Pindah Program Studi Antar Fakultas Prosedur pindah program studi/jurusan mengikuti SOP yang telah ditetapkan oleh Universitas.
3.3.3. Pindahan dari Perguruan Tinggi lain
a. Persyaratan Umum 1. Faperta Untirta hanya menerima pindahan
dari perguruan tinggi negeri yang sistem pendidikannya berdasar sistem kredit semester;
2. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 2 semester dan sebanyak-banyaknya 6 semester;
3. Mata kuliah yang diakui adalah mata kuliah yang isi dan bobot kreditnya sesuai dengan mata kuliah fakultas/jurusan/prodi yang dituju di Untirta, serta memperoleh huruf mutu sekurang-kurangnya C (atau B bagi mata kuliah tertentu sesuai yang dipersyaratkan);
4. Lama studi di perguruan tinggi asal diperhitungkan dalam batas waktu maksimal studi di Faperta Untirta;
5. Tidak sedang dikenai sanksi akademik yang dinyatakan dengan surat keterangan Rektor perguruan tinggi asal;
b. Persyaratan Khusus
1. Perpindahan studi harus ke fakultas/jurusan/prodi yang sejenis;
2. Jumlah kredit mata kuliah pilihan bebas dari perguruan tinggi asal yang diakui adalah sebanyak yang dipersyaratkan fakultas/ jurusan/ prodi di Untirta;
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 44
3. Ditempatnya yang baru dikenakan ketentuan “Masa Percobaan” maksimal 2 semester dengan menandatangani surat pernyataan di atas materai yang diketahui oleh orang tua/wali, yang menyatakan bahwa mahasiswa yang bersangkutan akan mendapat sanksi “Pemutusan Studi (DO)” apabila tidak menunjukkan prestasi seperti di bawah ini:
a) Pada akhir semester pertama : 1) Tabungan kredit (mata kuliah yang
memperoleh huruf mutu C ke atas, yang ditempuh pada semester 1 di Untirta) sekurang-kurangnya 16 SKS;
2) IP sekurang-kurangnya 3,00; 3) Tidak memperoleh huruf mutu E
b) Pada akhir semester kedua : 1) Tabungan kredit (mata kuliah yang
memperoleh huruf mutu D ke atas, yang ditempuh pada semester 1 dan semester 2 di Untirta) sekurang-kurangnya 32 SKS;
2) IP sekurang-kurangnya 3,00; 3) Tidak memperoleh huruf mutu E.
a. Syarat perpindahan:
1) Awal Semester 3
Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 32 SKS;
IPK sekurang-kurangnya 3,00
2) Awal Semester 4
Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 48 SKS;
IPK sekurang-kurangnya 3,00
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 45
3) Awal Semester 5
Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 48 SKS;
IPK sekurang-kurangnya 3,00
4) Awal Semester 6
Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 64 SKS;
IPK sekurang-kurangnya 3,00
5) Awal Semester 7
Tabungan kredit khusus (mata kuliah yang memperoleh huruf mutu C ke atas) sekurang-kurangnya 96 SKS;
IPK sekurang-kurangnya 3,00.
b. Prosedur Pindah Program Studi
a) Mahasiswa mengajukan permohonan yang ditujukan kepada Rektor Untirta dengan melampirkan (1) Transkrip nilai, (2) Surat keterangan tidak sedang menerima sanksi akademik dari perguruan tinggi asal, (3) Surat keterangan berkelakuan baik dari pejabat kepolisian di daerah asal;
b) Rektor Untirta akan meneruskan surat permohonan tersebut kepada Dekan fakultas yang dituju untuk memperoleh pertimbangan dan konversi nilai/mata kuliah Fakultas/Jurusan/Program Studi.
c) Atas dasar jawaban Dekan (menerima atau menolak) dari Program Studi/Jurusan/Fakultas, Rektor akan mengeluarkan surat keputusan (menerima atau menolak) permohonan pindah tersebut dengan tembusan kepada Rektor perguruan tinggi asal.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 46
3.3.4. Prosedur Pengajuan Undur Diri (keluar) dari Untirta
Bagi mahasiswa Untirta yang ingin pindah program studi ke Perguruan Tinggi lain, berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa tersebut dianggap mengundurkan diri atas keinginan sendiri dari Untirta. Oleh karena itu yang bersangkutan harus membuat surat pernyataan mengundurkan diri di atas materai dan diketahui oleh orang tua/wali, ditujukan kepada Rektor melalui Dekan fakultas masing-masing;
b. Mengajukan permohonan pindah studi dengan dilampiri surat keterangan lunas biaya pendidikan dari BUKK;
c. Untirta akan mengeluarkan surat keterangan (1) Tidak sedang dikenakan sanksi akademik, (2) Daftar nilai yang sudah ditempuh selama studi di Untirta, dan surat-surat lain yang dibutuhkan untuk pindah program studi yang dipersyaratkan oleh perguruan tinggi yang dituju.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 47
BAB IV SANKSI AKADEMIK
4.1. Pengertian Sanksi Akademik
Sanksi akademik dapat berupa peringatan akademik dan/atau pemutusan studi.
4.2. Peringatan Akademik
Peringatan akademik berbentuk surat peringatan dari Wakil Dekan Bidang Akademik yang memberitahukan adanya kekurangan prestasi akademik mahasiswa atau pelanggaran ketentuan akademik mahasiswa atau pelanggaran ketentuan akademik lainnya. Surat peringatan ini ditembuskan kepada Orang Tua/Wali dan/atau Instansi/Lembaga pengirim (bagi mahasiswa tugas belajar). Tujuannya adalah untuk memperingatkan mahasiswa agar tidak mengalami pemutusan studi.
4.2.1. Peringatan Akademik pada Program Sarjana (S1)
a. IPS di bawah 2.00 dan/atau; b. IPK di bawah 2,00
Peringatan akademik berupa “Anjuran tidak melanjutkan studi” diberikan kepada mahasiswa yang menunjukkan prestasi akademik sebagai berikut : 1. Pada Akhir Semester II
a) IPK di bawah 2,00 dan/atau; b) Tabungan Kredit (huruf mutu D ke atas)
di bawah 24 SKS 2. Pada akhir semester III
a) IPK di bawah 2,00 dan/atau; b) Tabungan kredit (huruf mutu D ke atas)
di bawah 36 SKS
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 48
4.2.2 Peringatan Akademik karena Kelalaian Administratif
Peringatan akademik yang disebabkan oleh kelalaian administratif ini dikenakan kepada mahasiswa program sarjana yang melalaikan kewajiban administratif antara lain membayar SPP/UKT, tidak melakukan registrasi dan her-registrasi serta kewajiban administrasi lainnya.
4.3. Pemutusan Studi
Dengan dikeluarkannya Surat Pemutusan Studi berarti mahasiswa tersebut dikeluarkan dari fakultas/jurusan/program studi karena prestasinya rendah, kelalaian administrasi, dan/atau kelalaian mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4.3.1. Pemutusan Studi pada Program Sarjana (S1)
Pemutusan studi pada program Sarjana disebabkan mahasiswa mengalami salah satu kondisi di bawah ini :
a. Pada akhir semester IV memiliki : 1. IPK di bawah 2,00 dan/atau; 2. Tabungan Kredit (jumlah mata kuliah yang
memiliki mutu huruf D ke atas) tidak mencapai 48 SKS
b. Pada akhir semester VIII memiliki : 1. IPK di bawah 2,00 dan/atau; 2. Tabungan Kredit (jumlah mata kuliah yang
memiliki mutu huruf D ke atas) tidak mencapai 110 SKS.
c. Melebihi batas waktu studi kumulatif yang ditetapkan.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 49
4.3.2 Pemutusan Studi karena Kelalaian Administratif
Pemutusan studi dikenakan kepada mahasiswa program sarjana yang menghentikan studi 2 (dua) semester berturut-turut atau dalam waktu yang berlainan tanpa ijin Rektor. (lihat ketentuan cuti kuliah).
4.3.3 Pemutusan Studi karena Kelalaian Administratif
mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar
Pemutusan studi yang dikenakan kepada mahasiswa program sarjana yang telah mendaftar atau mendaftar kembali (registras/her-registrasi) secara administratif, tetapi :
a. Tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar pada semester I dan/atau semester II tanpa alasan yang dapat dibenarkan.
b. Tidak mengisi KRS dan/atau tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar 2 (dua) semester berturut-turut atau secara terpisah tanpa alasan yang dapat dibenarkan.
4.4. Sanksi Akademik
Sanksi lain dikenakan kepada mahasiswa yang telah mendaftarkan secara administratf pada semester I dan/atau semester II, baik mengisi KRS tetapi tidak mengikuti kegiatan pembelajaran, maupun sama sekali tidak mengisi KRS tanpa alasan yang dapat dibenarkan dianggap mengundurkan diri dan dikenakan sanksi pemutusan studi.
4.4.1 Tidak mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar pada
Semester I dan/atau Semester II
Mahasiswa yang telah mendaftar secara administratif pada semester I dan/atau semester II,
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 50
tetapi tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar tanpa alasan yang dapat dibenarkan, dianggap mengundurkan diri dan dikenakan sanksi pemutusan studi.
4.4.2. Tidak mengisi KRS dan atau tidak melakukan pembimbingan akademik
Mahasiswa yang telah melaksanakan registrasi atau her-registrasi tetapi tidak mengisi KRS tanpa alasan yang dapat dibenarkan dianggap aktif tetapi tidak mendapat pelayanan akademik dalam bentuk apa pun.
4.4.3. Mengundurkan Diri sesudah masa perubahan KRS
Mahasiswa yang mengundurkan diri satu atau beberapa mata kuliah setelah melewati batas waktu perubahan KRS tanpa alasan yang dapat dibenarkan (misal: sakit, kecelakaan atau terkena musibah) dikenakan sanksi akademik berikut :
a. Mata kuliah yang ditinggalkan dinyatakan tidak lulus (diberikan huruf mutu “E”);
b. Huruf mutu “E” tersebut digunakan dalam perhitungan IPK;
c. Semester yang ditinggalkan diperhitungkan dalam batas waktu maksimal penyelesaian studinya;
4.4.4. Sanksi Pelanggaran
Apabila mahasiswa melakukan pelanggaran, setelah dibicarakan dengan Senat Fakultas, akan dikenakan sanksi khusus. Sedangkan penanganan masalah pidananya akan diserahkan kepada pihak berwajib. Jenis pelanggaran tersebut adalah seperti di bawah ini:
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 51
4.4.5. Pelanggaran Hukum
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran hukum, baik berupa tindak pidana maupun penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkotika dan sejenisnya), dan telah ditetapkan bersalah serta telah memiliki kekuatan hukum tetap, akan dikenakan sanksi skorsing sampai dengan pemutusan studi oleh Rektor sesuai dengan putusan tersebut.
4.4.6. Pelanggaran Etika Moral
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika moral, berupa pelanggaran susila, memalsukan tanda tangan, memalsukan nilai, dan sebagainya akan dikenakan sanksi berupa skorsing oleh Dekan sampai dengan pemutusan studi oleh Rektor.
4.4.7. Pelanggaran Etika Akademik
Mahasiswa yang melakukan pelanggaran etika akademik, berupa mencontek, menjiplak skripsi, menbocorkan soal ujian, mengubah nilai dan sebagainya akan dikenakan sanksi berupa skorsing sampai dengan pemutusan studi.
Penetapan sanksi-sanksi di atas ditetapkan oleh Dekan berdasarkan pertimbangan Senat Fakultas. Pada hal-hal tertentu, fakultas dapat mengeluarkan keputusan tersendiri dengan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum atau peraturan-peraturan yang lebih tinggi. Pedoman akademik ini hakikatnya merupakan hukum yang berlaku di Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan wajib dipatuhi oleh seluruh Sivitas Akademika di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 52
PROFIL FAKULTAS PERTANIAN UNTIRTA
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 53
SARANA DAN PRASARANA
Pada level jurusan Fakultas Pertanian terdiri dari 3
orang ketua jurusan, 3 orang sekertaris jurusan, dan delapan
kepala laboratorium. Ketiga ketua jurusan yang dimaksud
adalah Ketua Jurusan Agribisnis, Ketua Jurusan
Agroekoteknologi, Ketua Jurusan Perikanan dan Ketua
Jurusan Teknologi Pangan. Adapun Laboratorium yang
dimaksud adalah :
1. Laboratorium Agribisnis
2. Laboratorium Komunikasi Pengembangan Masyarakat
3. Laboratorium Agroekologi
4. Laboratorium Bioteknologi
5. Laboratorium Teknologi Pertanian dan Terapan
6. Laboratorium Tanah dan Klimatologi.
7. Laboratorium Budidaya
8. Laboratorium Teknologi Pengolahan hasil perikanan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 54
LAMBANG / LOGO FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Makna Lambang sebagai berikut : a. Segi lima yaitu bentuk dasar yang melambangkan
Pancasila. b. Menara masjid Banten yang berdiri kokoh dan kuat
melambangkan keteguhan iman, pendirian yang kokoh dan tujuan yang tinggi, mulia dan dinamis.
c. Beringin yang rindang berdiri tepat ditengah-tengah sebagai pengayom, melambangkan keadilan yang didambakan setiap insan.
d. Empat akar pohon beringin yang terjuntai kebawah melambangkan Undang-Undang Dasar 1945.
e. Tiga cabang akar beringin melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat).
f. Dua bulu angsa yang sebagai alat tulis pada zaman dahulu yang melambangkan simbol pendidikan.
g. Dua garis merah di bawah adalah dua aliran sungai Ciujung dan Cidurian yang sejak zaman pemerintah Sultan Ageng Tirtayasa digunakan untuk pengairan guna kemakmuran daerah, melambangkan suatu harapan
Pedoman Akademik Fakultas Pertanian Untirta 55
agar para mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dapat mengembangkan tenaga dan fikiranya untuk kemakmuran daerah.
Makna Warna sebagai berikut : a. Putih melambangkan kesucian dan kebersihan hati yang
murni. b. Kuning keemasan melambangkan keagungan dan
kejayaan. c. Merah melambangkan keberanian. d. Biru melambangkan kejernihan suasana dengan
keaslian watak serta kesetiaan. e. Hijau melambangkan kesegaran, kesehatan, dan
kesuburan. f. Hitam melambangkan kekuatan jiwa.