PEDOMAN AKADEM IK - v1.fk.ub.ac.idv1.fk.ub.ac.id/id/pu/Pedoman Akademik Kebidanan 09 Upload.pdf ·...
Transcript of PEDOMAN AKADEM IK - v1.fk.ub.ac.idv1.fk.ub.ac.id/id/pu/Pedoman Akademik Kebidanan 09 Upload.pdf ·...
FA
PEProg
KULTA
Telp.
EDOgram
Tahu
AS KEDOJal
(0341) 5
Emai
MANStudun Akad
OKTERAan Veter551611 PFax. (62l : sekr_fhttp://f
N AKi Pendemik
AN UNIran, MalaPes. 213, 2) (0341) [email protected]
KADndidik2009/
IVERSITang ‐ 651214 : 56564755.unibrawaw.ac.id
DEMkan B/2010
TAS BR145 69117, 56
w.ac.id
MIK Bidan
RAWIJA
67192
AYA
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman iii
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Akademik Tahun Akademik 2009‐2010 diterbitkan atas dasar Surat
Keputusan Dekan Nomor 046/SK/J10.1.17/AK/2009, tanggal 13 Agustus 2009 dengan tujuan
untuk menyampaikan informasi proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya.
Buku ini merupakan pedoman bagi seluruh Jurusan/Program Studi di Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009‐2010, yaitu: Jurusan Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter, Jurusan Ilmu Keperawatan, Jurusan/Program Studi Ilmu
Gizi, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Program Studi Pendidikan Bidan, dan Program
Studi Farmasi.
Beberapa esensi yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Landasan Hukum
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Sistem Pendidikan, Pelaksanaaan
Pembelajaran, Evaluasi Keberhasilan, serta Penunjang Keberhasilan Studi.
Buku ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika yang meliputi staf pengajar,
mahasiswa dan administrasi serta semua pihak yang terkait yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan di Fakutas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Mengingat perkembangan pendidikan yang dinamik, maka pada Buku Pedoman ini
dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dekan,
Ttd.
Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes.
NIP. 19480724 198003 1 002
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman iv
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA No. 046/SK/J10.1.17/AK/2009
tentang
PEDOMAN PENDIDIKAN JURUSAN / PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2009/2010
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan akademik diperlukan suatu pedoman sebagai acuan pelaksanaannya.
2. Bahwa sehubungan dengan butir (1) diatas, perlu diterbitkan keputusan Dekan tentang Pedoman Pendidikan jurusan/program studi S1 yang memberikan arah pelaksanaan pendidikan akademik di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.
Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor: 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 60 Tahun 1999
tentang Pendidikan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 045/U/2002 tentang
Kurikulum Pendidikan Tinggi. 4. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
5. Keputusan Mendiknas Republik Indonesia Nomor: 080/O/2002 tentang Statuta Universitas Brawijaya.
6. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 028/SK/2007 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
7. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 269A/SK/2009 tentang Pedoman Pendidikan Univeritas Brawijaya Tahun Akademik 2009/2010.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman v
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Pertama : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun
Akademik 2009/2010 sebagai acuan Civitas Akademika di seluruh Jurusan/Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Kedua : Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Tahun
Akademik 2009/2010 diperuntukkan bagi mahasiswa S1 angkatan 2009/2010 sedangkan bagi mahasiswa angkatan sebelumnya mengacu pada pedoman pendidikan sesuai dengan Tahun Akademik ketika yang bersangkutan masuk/terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Ketiga : Hal – hal yang belum diatur dalam Pedoman Pendidikan ini diatur dalam
peraturan tersendiri. Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perbaikan
seperlunya apabila ada kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Malang Pada tanggal : 13 Agustus 2009 Dekan, Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes NIP. 19480724 198003 1 002
Tembusan : 1. Rektor Universitas Brawijaya 2. Segenap Dekan di Lingkungan Universitas Brawijaya 3. Direktur RSU dr. Saiful Anwar Malang 4. Segenap Anggota Senat di Lingkungan FKUB 5. Segenap Ketua Jurusan FKUB 6. Segenap KPS S1 di Lingkungan FKUB 7. Ketua Gugus Jaminan Mutu FKUB 8. Segenap Ketua Unit Jaminan Mutu di Lingkungan FKUB 9. Segenap Ka.Lab. FKUB 10. Ketua BEM FK Unibraw
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman vi
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ...... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... vi
PIMPINAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA .................................. ix
KONTRIBUTOR ................................................................................................................ x
VISI DAN MISI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ...................................................................... xi
VISI, MISI DAN NILAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA ................. xii
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI .................................................................................... xiii
KALENDER AKADEMIK .................................................................................................... xiv
BAB I LANDASAN HUKUM DAN DASAR PENYELENGGARAAN ................................. 1
BAB II SISTEM PENDIDIKAN
A. Pengertian Dasar 1. Kompetensi
1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi ................................................... 4
1.2 Standar Kompetensi ........................................................................ 5
1.3 Standar Kompetensi Bidan .............................................................. 5
1.4 Keterampilan Klinis ......................................................................... 7
2. Kurikulum
2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Bidan ........................ 8
2.2 Model Kurikulum ............................................................................ 9
2.3 Area/Domain/Bidang Kompetensi .................................................. 10
2.4 Elaborasi Area Kompetensi dalam Kurikulum ................................ 10
2.5 Durasi dan Struktur Kurikulum ....................................................... 10
2.6 Struktur dalam 1 (satu) Semester ................................................... 12
2.7 Struktur dalam 1 (satu) Blok ........................................................... 12
2.8 Kerangka Pembelajaran Kompetensi .............................................. 13
2.9 Isi Kurikulum .................................................................................... 13
2.10 Mata Kuliah Penunjang ................................................................... 16
2.11 Monitoring dan Evaluasi ................................................................. 16
2.12 Kuliah Kerja Nyata ........................................................................... 17
2.13 Tugas AKhir ..................................................................................... 17
2.14 Resume Kurikulum Berbasis Kompetensi
Program Pendidikan Bidan FKUB ...................................................... 21
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman vii
2.15 Kompetensi Lulusan ........................................................................ 22
2.16 Alur Pendidikan, Penjenjangan, Gelar dan Sebutan ....................... 43
2.17 Kebijakan Pengembangan ................................................................ 45
B. Administrasi Pendidikan ............................................................................. 46
C. Pelanggaran Akademik ................................................................................ 46
D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana Kebidanan ...................................... 46
BAB III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Peran dan fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran
1. Pimpinan Fakultas ................................................................................. 47
2. Gugus Jaminan Mutu Fakultas (GJM) Fakultas ..................................... 48
3. Unit Jaminan Mutu Jurusan (UJM) Jurusan ........................................... 48
4. Tim Kurikulum ........................................................................................ 48
5. Jurusan/Program Studi (PS) .................................................................. 49
6. Laboratorium ......................................................................................... 52
7. UPT Skill dan Laboratorium Sentral Biomedik ..................................... 53
8. Unit Administrasi Akademik Jurusan .................................................... 53
9. Penanggung Jawab Matakuliah ............................................................ 54
10. Kelompok Pengajar ................................................................................ 54
11. Mahasiswa ............................................................................................. 55
B. Prosedur dan koordinasi proses pembelajaran ......................................... 56
BAB IV PENYELENGGARAAAN PEMBELAJARAN
A. Silabus Pembelajaran .................................................................................. 59
B. Waktu dan Tempat Pembelajaran .............................................................. 59
C. Strategi Pembelajaran ................................................................................. 59
D. Proses Pembelajaran
1. Karakteristik Pembelajaran .................................................................... 60
2. Pembelajaran Mahasiswa Aktif ............................................................. 61
3. Pembelajaran Terintegrasi ..................................................................... 61
4. Modul ...................................................................................................... 61
5. Metoda Pembelajaran
5.1 Pembelajaran Matakuliah Kompetensi (MKK) ................................ 62
5.2 Pembelajaran Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI) .............................. 64
5.3 Pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi ....................... 65
5.4 Pembelajaran Cara Belajar (Pendekatan PBL) ................................ 65
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman viii
BAB V EVALUASI KEBERHASILAN ................................................................................ 66
A. Nilai Lulus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi .................................... 67
B. Pembobotan Penilaian ................................................................................ 67
C. Tahap Evaluasi ............................................................................................. 68
D. Evaluasi Program Profesi ............................................................................. 68
E. Predikat Kelulusan ....................................................................................... 69
F. Metoda Assessment Hasil Belajar
1. Assessment Matakuliah Kompetensi ..................................................... 70
2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu .................................................... 71
3. Assessment Keterampilan Klinis dan Metodologi ................................. 71
4. Assessment dalam Problem Based Learning ......................................... 72
5. Uji Kompetensi ........................................................................................ 72
G. Evaluasi Hasil Belajar ................................................................................... 73
BAB VI PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI
A. Ujian Perbaikan ........................................................................................... 76
B. Semester Pendek ......................................................................................... 76
C. Ujian Khusus ................................................................................................ 77
D. Semester Khusus ......................................................................................... 77
E. Kepenasehatan Akademik ........................................................................... 78
F. Bimbingan dan Konseling ............................................................................ 79
BAB VII Penutup ............................................................................................................ 80
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman ix
Pimpinan dan Staf Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Dekan : Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes.
Pembantu Dekan I : Prof. Dr. Edi Widjajanto, dr, MS, SpPK(K).
Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto, dr, MKes.
Pembantu Dekan III : M. Hanafi, dr, MPH.
Jurusan / Program Studi:
1. Jurusan Kedokteran ; Program Studi Pendidikan Dokter
Ketua : Dr. Karyono Mintaroem, dr, SpPA.
Sekretaris : Dr. Sri Winarsih, dra, Apt, MSi.
2. Jurusan Ilmu Keperawatan
Ketua : Subandi, dr, MKes, DAHK, PA(K).
Sekretaris : Ahsan, SKp, MKes.
3. Jurusan Ilmu Gizi
Ketua : Dr. Endang Sriwahyuni, dr, MS.
Sekretaris : Bambang Prijadi, dr, MS.
4. Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
Ketua : M. Chair Effendi, drg, SU, SpKGA.
Sekretaris : R. Setyohadi, drg, MS.
5. Program Studi Pendidikan Bidan
Ketua : M. Nooryanto, dr, SpOG.
Sekretaris : Rita Rosita, dr, MKes.
6. Program Studi Farmasi
Ketua : Bambang Sidharta, drs, Apt, MS.
Sekretaris : Dr. Atikah, Apt, MSi.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman x
Kontributor Buku Pedoman Akademik TA 2009/2010 Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Dekan : Dr. Samsul Islam, dr, SpMK, MKes Pembantu Dekan I : Prof. Dr. Edi widjajanto, dr, MS, SpPK(K) Pembantu Dekan II : Dr. Setyawati Soeharto, dr, MKes Pembantu Dekan III : M. Hanafi, dr, MPH Jurusan Pendidikan Dokter Ketua Jurusan : Dr. Karyono Mintaroem, dr, SpPA Sekretaris Jurusan : Dr. Sri Winarsih, dra, Apt, MSi Anggota : Andi Ansharullah, dr, DAAK Nurtjahjo Budi Santoso, dr, SpA(K) dr. Harijanto, MSPH dr. Roekistiningsih, MS, SpMK Jurusan Keperawatan Ketua Jurusan : dr. Subandi, MKes, DAHK, PA(K) Sekretaris Jurusan : Ahsan, SKp, MKes Anggota : Asti Melani Astari, SKp, MKep, SpMat Dian Susmarini, Ns, SKep, MN Tina Handayani, Ns, SKep Dina Dewi Sartika Lestari, Ns, MKep. Dewi Kartikawati, Ns, SKep Jurusan Gizi Kesehatan Ketua Jurusan : Dr. Endang Sriwahyuni, dr, MS Sekretaris Jurusan : Bambang Prijadi, dr, MS Anggota : Nia Novita Wirawan, STP, MSc Nurul Muslihah, SP, MKes Sri Wahyuni, SAB PS. Pendidikan Dokter Gigi Ketua Program Studi : M. Chair Effendi, SU, drg, SpKGA Sekretaris Program Studi : R. Setyohadi, drg, MS Anggota : Dr. Nur Permatasari, drg, MS Yuli Nugraeni, drg, SpKG Nita Margaretha, drg, SpPM PS. Kebidanan Ketua Program Studi : M.Nooryanto, dr, SpOG Anggota : Subandi, MKes, dr, DAHK, PA(K) Dr. med. Tommy Alfandy Nazwar, dr Dr. Siti Chandra W, dr, SpOG Widjajanto Ngartjono, dr, SpOG PS. Farmasi Ketua Program Studi : Bambang Sidharta, drs, Apt, MS Sekretaris Program Studi : Dr. Atikah, dra, Apt, MSi Dr. Soebiantoro, drs, Apt, MSc
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman xi
Visi dan Misi
Universitas Brawijaya
VISI
Menjadi Universitas Unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam
pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
MISI
• Membangkitkan kekuatan moral dan kesadaran tentang keberadaan dan penciptaan alam
oleh Tuhan YME dan sadar bahwa setiap kehidupan mempunyai hak untuk dihargai.
• Menyelenggarakan proses pendidikan agar peserta didik menjadi manusia yang
berkemampuan akademik dan/atau professional yang berkualitas serta berkepribadian
• Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan teknologi, humaniora
dan seni, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman xii
Visi, Misi dan Nilai Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
VISI
Menjadi Institusi pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan yang terkemuka dan bertaraf
internasional
MISI
Merintis pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kedokteran dan ilmu
kesehatan terkini serta bermutu
NILAI
• Responsif
• Efektif dan Efisien
• Suportif
• Inovatif
• Komitmen
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman xiii
Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Bidan
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
VISI
Menjadikan institusi pendidikan kebidanan yang terkemuka di Indonesia serta bertaraf
internasional.
MISI
Merintis pendidikan dan penelitian serta pengabdian kepada masyarakat di bidang
kebidanan terkini serta bermutu dalam upaya mempersiapkan lulusan sebagai makhluk
social yang ber‐Ketuhanan YME, bermoral tinggi, berkepribadian Indonesia serta berilmu
pengetahuan, memiliki kemampuan sebagai akademisi dalam ilmu kebidanan dan mampu
menjalankan tugas kebidanan secara professional.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman xiv
KALENDER AKADEMIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN AKADEMIK 2009/2010
I SEMESTER GANJIL TANGGAL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Lapor Terima & Daftar Ulang Mahasiswa Baru a. Daftar Ulang PSB b. Daftar Ulang SPKS Non Ujian Tulis c. Daftar Ulang SPKS Ujian Tulis, SPKIns d. Daftar Ulang SNMPTN, SPMK, SAP, SPMD e. Daftar Ulang Magister dan Doktor
Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru : Pasca Sarjana, S1, D3 Pengenalan Kehidupan Kampus, Bagi Mahasiswa Baru Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On‐Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) bagi Mahasiswa Lama KULIAH SEMESTER GANJIL 2009/2010 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Libur Lebaran Ujian Tengah Semester (UTS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Ganjil 2009/2010 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil 2009/2010 Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Ganjil 2009/2010
11 – 15 Mei 2009 18 – 22 Mei 2009 25 – 29 Mei 2009 10 – 15 Agustus 2009 10 – 15 Agustus 2009 18 Agustus 2009 18 – 21 Agustus 2009 20 Juli – 7 Agustus 2009 27 Juli – 14 Agustus 2009 24 Agustus – 24 Desember 2009 Diserahkan kebijakan masing‐masing Fakultas 14 – 25 September 2009 26 Oktober – 6 Nopember 2009 26 Nopember 2009 28 – 31 Desember 2009 4 – 15 Januari 2010 22 Januari 2010 5 Februari 2010 12 Februari 2010
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman xv
II SEMESTER GENAP TANGGAL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
12.
Daftar Ulang Administrasi (Pembayaran SPP On‐Line) Daftar Ulang Akademik (Pengisian KRS) KULIAH SEMESTER GENAP 2009/2010 Batas Akhir Batal Tambah Mata Kuliah dan Batas Akhir Pembatalan Mata Kuliah Ujian Tengah Semester (UAS) Batas Akhir Pengumuman Jadwal Ujian Akhir Semester Genap 2009/2010 Pekan Sunyi Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 2009/2010 Pelaksanaan Semester Pendek Batas Akhir Pengumuman Nilai Ujian dan Pengisian KHS oleh Fakultas Batas Akhir Evaluasi Keberhasilan Studi Mahasiswa Batas Akhir Semester Genap 2009/2010
1 – 12 Februari 2010 1 – 12 Februari 2010 22 Februari – 11 Juni 2010 Diserahkan kebijakan masing‐masing Fakultas 12 – 13 April 2010 30 April 2010 14 – 18 Juni 2010 21 Juni – 2 Juli 2010 5 Juli – 6 Agustus 2010 9 Juli 2010 6 Agustus 2010 13 Agustus 2010
III KEGIATAN UNIVERSITAS TANGGAL
1. 2. 3.
Kegiatan Peringatan Dies Natalis Ke – 47 Upacara Dies Natalis UB Ke 47 (Pidato Ilmiah) Wisuda
1 – 31 Desember 2009 5 Januari 2010 Tanggal akan ditentukan jika peserta sudah mencapai 1.000
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman xvi
IV KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Diklat Kepemimpinan Berwawasan 2009 Kebangsaan Program Pengenalan Kehidupan Kampus (PK2) MABA Gelar Prestasi Mahasiswa Baru (Open House UKM) Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menegah (LKMM‐TM) Wilayah C Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bid.Penelitian, Teknologi, Pengab.Masy. dan Kewirausahaan :
a. Usulan Proposal ke Dikti b. Presensi Tingkat Nasional (PIMNAS)
Diklat Kewirausahaan Nopember 2009 Pekan Olahraga Mahasiswa :
a. Pekan Olahraga Tingkat Universitas (Olympiade) b. Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA) c. Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)
Kontes Robot Cerdas Indonesia & Kontes Robot Indonesia (KRCI dan KRI)
a. Usulan Proposal ke Dikti b. KRCI dan KRI Tk.Wilayah C c. Pelaksanaan KRCI dan KRI Nasional
Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM – GT)
a. Usulan karya tulis ke dikti b. Presensi Tingkat Nasional
Program Kretivitas Mahasiswa (PKM) Bid. Penulisan Ilmiah :
a. Usulan Artikel Ilmiah PKM‐I ke Dikti b. Presentasi Tingkat Nasional (PIMNAS)
Dialog Kebangsaan Wilayah C Debat Bahasa Inggris : Tingkat Nasional (PIMNAS) Pemilwa Raya (Pemilu Mahasiswa) Pemilihan Mahasiswa Berprestasi :
a. Tingkat Universitas b. Tingkat Nasional
Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) Maba Angkatan 2008/2009
Oktober & Desember Agustus 2009 Oktober 2009 Agustus 2009 September 2009 Mei – Juni 2009 Juli – Agustus 2009 Oktober 2009 Januari 2010 Mei 2010 Juni 2010 Januari 2010 Juli 2010 Maret 2010 Juli 2010 April 2010 Juli 2010 Oktober – Nopember 2009 Mei 2010 Agustus 2010 Januari/Februari 2010
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman xvii
IV KEGIATAN KEMAHASISWAAN TANGGAL
16.
17.
18.
19.
Olympiade Matematika : a. Usulan karya tulis ke Dikti b. Tingkat Nasional
MTQ Mahsiswa TK.Nasional ke X Pelayaran Kebangsaan VII Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
Mei 2010 Juni 2010 Juli 2010 Juni 2010 Juni 2010
Rektor, Ttd Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito NIP. 130 704 136
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 1
BAB I Landasan Hukum dan Dasar Penyelenggaraan
Kurikulum Berbasis Kompetensi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
A. Landasan Hukum Kurikulum Berbasis Kompetensi
Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Tahun Akademik 2009‐2010 di
Program Studi Pendidikan Bidan (PSPB) FKUB, berlandaskan:
1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI. No. 045/U/2002, tentang Kurikulum Berbasis
Kompetensi;
2. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 20/KKI/KEP/IX/2006, tentang Pengesahan
Standar Pendidikan Profesi Dokter, tanggal 28 September 2006;
3. Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No. 21A/KKI/KEP/IX/2006, tentang Pengesahan
Standar Kompetensi Dokter, tanggal 28 September 2006;
4. Keputusan Rektor Universitas Brawijaya No. 263/SK/2007, tentang Pedoman Pendidikan
Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2007/2008, tanggal 10 Juli 2007;
Dengan landasan tersebut di atas, Pedoman Akademik disusun berdasarkan:
1. Pedoman Penyelenggaraan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (Keputusan
Dekan No. 080/SK/J10.1.17/KP/2007 tanggal 28 Desember 2007)
2. Kebijakan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (KA.GJM‐FK‐UB.01
tanggal 27 Nopember 2007 Bab II.2.2. ttg. Pendidikan)
3. Peraturan Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (PA.GJM‐FK‐UB‐01
tanggal 27 Nopember 2007 Bab II, IV s/d VI)
4. Standar Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (SA.GJM‐FK‐UB.01 tgl
27 Nopember 2007 Bab I 1.3. ttg. Tujuan Pendidikan dan Bab II ttg Butir‐2 Standar
Akademik)
5. Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MM.GJM‐FK‐
UB.01 tgl 27 Nopember 2007 Bab I ttg. Kebijakan Mutu Akademik, Bab III ttg Struktur
Penjaminan Mutu Akademik)
6. Manual Prosedur Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (MP.GJM‐FK‐
UB.01 tgl 27 Nopember 2007)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 2
B. Dasar Penyelenggaraan
Memasuki Milenium 2000, tuntutan kuantitas dan kualitas tenaga pelayanan
kesehatan termasuk Bidan akan menjadi sangat tinggi. Di Indonesia, menurut Indonesian
Demographic and Health Survey 2002‐2003, angka kematian ibu masih cukup tinggi
(307/100.000 kelahiran hidup) sementara Millenium Goals‐Targets 2015 dari WHO
memproyeksikan target penekanan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup dan
proyeksi Angka kematian Bayi 15/1000 Kelahiran Hidup. Ini adalah suatu kesenjangan yang
sangat besar yang hampir tidak mungkin diatasi dalam jangka pendek tanpa suatu tindakan
khusus.
Salah satu tindakan khusus yang perlu dilakukan adalah pengadaan tenaga medis
termasuk bidan dengan jumlah yang cukup. Program Indonesia Sehat 2010
memproyeksikan 80% penduduk miskin menjadi Peserta Penjaminan Pelayanan Kesehatan,
90% persalinan dengan pelayanan kesehatan terlatih dan 70% pasangan usia subur menjadi
akseptor KB. Dokter umum, perawat dan bidan merupakan tenaga kesehatan yang menjadi
ujung tombak untuk memberikan perbaikan parameter‐parameter ini. Oleh karena itu
jumlah dokter diproyeksikan menjadi 40 orang per 100.000 penduduk dan 1 bidan per 1000
penduduk.
Data Survey Kesehatan Nasional (SUSENAS) Departemen Kesehatan tahun 2006,
menunjukkan rasio bidan 2854/ 100.000 penduduk (1:35). Dengan rasio tersebut jumlah
bidan di Indonesia diperkirakan sebanyak 83.000 orang, dan hanya 68.672 (82%)
diantaranya tercatat sebagai anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Dengan rasio
bidan/penduduk sebesar 1/1000, jumlah bidan yang diperlukan akan terus meningkat
sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan akan mencapai >230.000 dan >245.000
masing‐masing pada tahun 2009 dan 2014 (Gambar 1.1). Proyeksi pemerintah untuk
mencapai Indonesia Sehat Tahun 2010 adalah 75/100.000 untuk rasio bidan/penduduk.
Selanjutnya, pada The Millennium Summit pada September 2000, negara‐negara
anggota PBB berkomitmen untuk bekerja keras menciptakan dunia baru yang berkembang
berkelanjutan (sustainable development) dengan pengentasan kemiskinan menjadi
prioritas utama. Dari 10 Millennium Development Goals (WHO, 2001), diantaranya terkait
langsung dengan pelayanan kesehatan, perawatan, dan terutama kebidanan :
a. Monitoring poverty, by documenting the prevalence of underweight children;
b. Promoting gender equality, by educating girls and women about health;
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 3
c. Reducing child and maternal mortality, by delivering maternal and child health
services;
d. Combating HIV/AIDS, malaria and other diseases, by lowering their prevalence through
activities directed towards prevention and treatment.
Gambar 1.1. Proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan jumlah bidan di Indonesia
Dari uraian diatas, pembukaan Program Studi (PS) Pendidikan Bidan dianggap
sangat penting dan relevan dengan program pembangunan Indonesia khususnya dalam
bidang kesehatan. Saat ini, secara de facto terdapat satu Program Studi Pendidikan Bidan
(PSPB) yang berdiri, satu PS S‐2 Pendidikan Bidan, hampir sekitar 600 program studi
Diploma III (D‐III) Pendidikan Bidan serta 30 program studi Diploma IV (D‐IV) Pendidikan
Bidan. Dari sekian banyak pendidikan tinggi pendidikan bidan tersebut sebagian besar
merupakan pendidikan vokasional yang menurut UU Sisdiknas merupakan jenjang
pendidikan untuk penyediaan tenaga terdidik dan tenaga terampil. Sementara untuk
tenaga ahli, saat ini hanya ada satu PSPB yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga,
dan PS S‐2 Pendidikan Bidan oleh Universitas Padjajaran.
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) merupakan salah satu Fakultas
Kedokteran Negeri yang berkomitmen tinggi terhadap perbaikan kualitas pelayanan
kesehatan, khususnya dengan menyiapkan tenaga kesehatan yang berkualitas. Salah satu
wujud komitmen tersebut adalah aktifnya FKUB dalam lokakarya penyusunan standar
kompetensi bidan pada yang diselenggarakan oleh IBI pada beberapa kali pertemuan sejak
tahun 2007.
200
250
300
350
400
2000 2010 2020 2030 2040 2050Tahun
Pend
uduk
(jut
a)
200
250
300
350
400
450
500
Jum
lah
bida
n (x
1000
)
Penduduk
Bidan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 4
BAB II SISTEM PENDIDIKAN
A. Pengertian Dasar
1. Kompetensi
1.1 Batasan dan Elemen Kompetensi
a. Menurut SK Mendiknas No. 045/U/2002, Kompetensi adalah “Seperangkat
tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai
syarat dalam melaksanakan tugas‐tugas di bidang pekerjaan tertentu”
b. Elemen‐elemen kompetensi terdiri dari:
(1) Landasan kepribadian
(2) Penguasaan Ilmu dan Keterampilan
(3) Kemampuan Berkarya
(4) Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan
ilmu dan keterampilan yang dikuasai
(5) Pemahaman kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan keahlian
dalam berkarya.
c. Epstein and Hundert (2002) memberikan definisi sebagai berikut: “Professional
competence is the habitual and judicious use of communication, knowledge,
technical skills, clinical reasoning, emotions,values, and reflection in daily
practice to improve the health of the individual patient and community”.
d. Carraccio, et.al. (2002) menyimpulkan bahwa: “Competency is a complex set of
behavior built on the components of knowledge, skills, attitude and competence
as personal ability”.
e. Dari beberapa pengertian di atas, tampak bahwa pengertian kompetensi bidan
lebih luas dari tujuan instruksional yang dibagi menjadi tiga ranah pendidikan:
pengetahuan, psikomotor dan afektif.
f. Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang profesi bidan, maka yang
bersangkutan akan mampu: mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya,
mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan,
segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu
yang berbeda dengan rencana semula, menggunakan kemampuan yang dimiliki
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 5
untuk memecahkan masalah di bidang profesinya, serta melaksanakan tugas
dengan kondisi berbeda.
1.2 Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan (PP 19/2005).
1.3 Standar Kompetensi Bidan
Standar Kompetensi Bidan merupakan standar nasional yang harus dicapai lulusan
pendidikan bidan di seluruh Indonesia termasuk lulusan pendidikan bidan FKUB.
Standar Kompetensi Bidan meliputi sejumlah area kompetensi dan masing‐masing
area kompetensi memiliki komponen‐komponen kompetensi, sebagai berikut:
a. Kompetensi Utama
(1) Mampu menerapkan aspek etik dan legal dalam paktek kebidanan
• Menerapkan pengetahuan, kerangka etik dan legal dalam sistem
kesehatan yang berhubungan dengan kebidanan
• Membuat keputusan etik
(2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan professional
• Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai sumber‐sumber
etnik, agama atau faktor lain dari setiap pasien yang unik
• Menjamin kualitas asuhan holistik secara berkesinambungan dan
konsisten
• Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif
• Menggunakan proses kebidanan dalam menyelesaikan masalah klien
• Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya
• Menggunakan prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan
dalam praktik
• Mendemonstrasikan keterampilan teknis kebidanan yang sesuai dengan
standart operasional prosedur (SOP)
• Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 6
(3) Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen kebidanan
• Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi menjamin kualitas dan manajemen resiko
• Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dalam bidang kesehatan
• Mengkolaborasikan pelayanan kebidanan
• Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan kebidanan yang diberikan
• Menggunakan prinsip‐prinsip peningkatan kualitas berkesinambungan
dalam praktik
• Mewujudkan lingkungan bekerja yang aman
(4) Mampu menjalin hubungan interpersonal
• Menggunakan komunikasi yang efektif dalam memberi asuhan
• Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
dan pemberian asuhan kebidanan dengan mempertahankan hubungan
kolaboratif
(5) Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus
• Mengembangkan potensi diri untuk mempertahankan kompetensi
b. Kompentensi Pendukung
(1) Mampu menguasai sistem informasi dan teknologi dalam bidang kebidanan
(2) Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada penyakit‐penyakit infeksi
dan global atau local trend diseases (TB, HIV/AID, Kusta, DHF, Flu Burung,
Antrax, Busung lapar dll) pada semua tingkat pencegahan
(3) Mampu melakukan penanganan disaster dan emergensi
c. Kompetensi Tambahan
(1) Memiliki kemampuan enterpreunership dalam pelayanan kesehatan
(2) Mampu berkomunikasi menggunakan bahasa internasional dalam praktik
kebidanan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 7
1.4 Keterampilan Klinis
a. Keterampilan Klinis dibelajarkan pada blok Pembelajaran Keterampilan dan
Metodologi, seiring dengan pembelajaran MK KBK yang relevan dengan
keterampilan klinis tersebut.
b. Pembelajaran Keterampilan klinis dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
paripurna berupa integrasi keterampilan berfikir (tingkat kompetensi diatas),
keterampilan bertindak, dan keterampilan bersikap/berperilaku sebagai
tuntutan profesionalisme bidan.
c. Tingkat Keterampilan Klinis (Piramida Miller), diukur melalui scored‐observation:
(1) Tingkat Keterampilan 1 (Knows)
• Mampu mengetahui secara teoretik tentang konsep, teori, prinsip,
prosedur melakukan tindakan klinis.
(2) Tingkat Keterampilan 2 (Knows Why/Seen)
• Mampu menjelaskan secara teoretik tentang konsep, teori, prinsip,
prosedur melakukan tindakan klinis , dan mampu menjelaskan alasan
dibalik suatu tindakan klinis yang dilakukan
• Pernah melihat atau pernah didemonstrasikan selama pendidikannya.
(3) Tingkat Keterampilan 3 (Knows How)
• Pernah melakukan/pernah menerapkan dibawah supervisi
(4) Tingkat Keterampilan 4 (Does)
• Pernah melakukan atau pernah menerapkan dibawah supervisi dan
dengan pengalaman itu dapat menggunakan dan menerapkannya dalam
konteks praktik bidan secara mandiri.
d. Tingkat Kemampuan dan Tingkat Keterampilan Semester I‐III:
(1) Mengingat pembelajaran pada semester I sampai dengan III merupakan
pembelajaran kedokteran dasar meskipun melalui integrasi vertikal dan
horizontal, tingkat kompetensi yang dicapai adalah Tingkat Kemampuan 1
dan Tingkat Keterampilan 1 sampai dengan 2
(2) Tingkat Kemampuan dan Tingkat Keterampilan pada semester ini
merupakan tingkat pencapaian subkompetensi yang akan terkait dengan
subkompetensi berikutnya.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 8
e. Tingkat Kemampuan dan Keterampilan semester‐semester berikutnya
merupakan penguasaan subkompetensi yang akhirnya membentuk kompetensi
dan tingkat keterampilan tertinggi bagi seorang bidan.
2. Kurikulum
2.1 Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Bidan
Batasan Kurikulum menurut Burrel, at.all. (1988) merupakan definisi
Kurikulum yang dirumuskan 20 tahun lalu. Rumusan ini masih menjadi acuan dalam
rancangan kurikulum kebidanan modern seperti tampak dalam dokumen‐dokumen
Kurikulum Pendidikan Kebidan di sejumlah Perguruan Tinggi di Eropa dan Amerika
dan bahkan oleh WHO sekalipun. Batasannya dalah sebagai berikut: “A curriculum
is the whole set of influences and events, both planned and unforeseen, which
impinge upon students during their period of education and which will, sooner or
later, affect their ability to understand and achieve the aims of the course
(programme) and, indeed, of the wider arena for which they are being educated“.
Untuk kepentingan praktis, Kelompok Kerja menggunakan definisi yang
lebih praktis, yaitu: “Curriculum is an organized set of formal teaching and learning
intentions“ (David Pratt, 1998).
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan kurikulum yang dirancang
dan diimplementasi‐kan berbasis pada capaian berupa Kompetensi.
Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah dokumen formal dan terorganisasi
terkait dengan penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar yang bertujuan
menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan lulusan untuk mampu melaksanakan
tugas profesi yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Hampir seluruh pendidikan kebidanan di dunia tidak lagi menggunakan
“Subject‐based Curriculum” mengingat Matakuliah (Subject) yang dibelajarkan tidak
khas hanya untuk pendidikan Kebidanan akan tetapi berlaku bagi seluruh
pendidikan professional kesehatan dan pendidikan disiplin ilmu terkait dengan
kesehatan. Beberapa alasan mengapa KBK cocok untuk digunakan dalam
pendidikan Kebidanan, antara lain karena Pernyataan Kompetensi, mampu:
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 9
a. Menjadi framework untuk implementasi dan asesmen pendidikan kebidanan; b. Memperjelas kepada masyarakat tentang apa yang mereka harapkan dari
profesi ini;
c. Memperjelas perannya, vis‐à‐vis satu dengan lainnya dan juga vis‐à‐vis dengan
professional kesehatan lainnya seperti dokter dan fisioterapis;
d. Berisikan dasar penetapan standar; dan
e. Membantu profesi dalam memonitor kinerja anggotanya, dan sekaligus menjadi
proses penjaminan proteksi masyarakat.
Pendidikan bidan modern dan berskala internasional perlu menitikberatkan
model social dari Kesehatan dengan mempertimbangkan manusia, ilmu
pengetahuan, dan implementasinya dari berbagai aspek hingga menghasilkan
lulusan yang respek, menghargai setiap perbedaan.
2.2 Model Kurikulum
Kurikulum Berbasis Kompetensi dirancang dengan pendekatan terintegrasi
baik horizontal maupun vertikal, serta berorientasi pada masalah kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
Overall Curriculum Design sebagaimana disarankan oleh WHO European
Strategy for Nursing and Midwifery Education (2001). Rancangan menyeluruh suatu
Kurikulum Pendidikan Bidan diharapakan merupakan pengintegrasian dalam:
a. Struktur, agar tersusun dalam urutan logis, menjamin integrasi yang
proporsional antara teori dalam pembelajaran dalam kelas dan praktek
terpimpin di rumah sakit dan pelayanan komunitas;
b. Proses Belajar Mengajar beorientasi pada pendekatan Student Active Learning
dan pengintegrasian teori dan praktek sebagaimana rumusan suatu Kompetensi
yang memungkinkan mahasiswa mampu mengintegrasikan pembelajaran dalam
kelas dan laboratorium dengan praktek belajar lapangan. Pengintegrasian ini
akan elbih memungkinkan penumbuhan tanggungjawab; dan
c. Outcome, menghasilkan lulusan bidan yang berkompeten bekerja baik dalam
layanan kesehatan primer, sekunder maupun tersier.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 10
2.3 Area/Domain/Bidang Kompetensi
a. Komunikasi Efektif
b. Etika Legal dan Keselamatan pasien
c. Asuhan Kebidanan: 1 ‐ 10
d. Manajemen Kewirausahaan dan Kepemimpinan
e. Promosi Kesehatan
f. Pengembangan Diri dan Profesionalisme
g. Penelitian
2.4 Elaborasi Area Kompetensi dalam Kurikulum
2.5 Durasi dan Struktur Kurikulum
a. Tahap pendidikan akademik ditempuh dalam 7 semester dengan beban studi
sekurang‐kurangnya 144 sks dan setelah menyelesaikan tahapan ini
memperoleh gelar Sarjana Kebidanan (SKeb.) namun tidak dapat digunakan
untuk melaksanakan praktek bidan.
Dilanjutkan pada tahap pendidikan profesi ditempuh dalam 2 semester dengan
beban studi 25 – 31 sks dan setelah menyelesaikan tahapan ini memperoleh
sebutan Bidan (Bd), serta memiliki kewenangan untuk melaksanakan praktek
bidan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 11
b.
c.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 12
2.6 Struktur dalam 1 (satu) Semester
2.7 Struktur dalam 1 (satu) Blok
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 13
2.8 Kerangka Pembelajaran Kompetensi
2.9 Isi Kurikulum
a. Semester I
(1) Blok 1
• Kuliah : (a) Humaniora 1: Agama
(b) Pengantar Kebidanan
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : ‐‐
• Pelatihan Skill : ‐‐
(2) Blok 2
• Kuliah : (a) Humaniora 2: Pancasila dan Kewarganegaraan
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 1: Dasar Komunikasi
• Pelatihan Skill : Modul 1: Dasar Komunkasi
(3) Metodologi 1 : Konsep Dasar Pengukuran
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 14
b. Semester II
(1) Blok 3
• Kuliah : (a) Humaniora 3: Bahasa Inggris
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 2: Askeb 1
• Pelatihan Skill : Modul 2: Askeb 1
(2) Blok 4
• Kuliah : (a) Humaniora 4: Bahasa Indonesia
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 3: Askeb 2
• Pelatihan Skill : Modul 3: Askeb 2
(3) Metodologi 2 : Konsep Dasar Disain Penelitian/ Study Design
c. Semester III
(1) Blok 5
• Kuliah : (a) Promosi Kesehatan 1
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 4: Askeb 3
• Pelatihan Skill : Modul 4: Askeb 3
(2) Blok 6
• Kuliah : ‐‐
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 5: Askeb 4
• Pelatihan Skill : Modul 5: Askeb 4
(3) Metodologi 3 : Konsep Dasar Uji Hipotesis dan Inferensi Statistik
d. Semester IV
(1) Blok 7
• Kuliah : (a) Manajemen, Kewirausahawan, Kepemimpinan
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 6: Askeb 5
• Pelatihan Skill : Modul 6: Askeb 5
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 15
(2) Blok 8
• Kuliah : ‐‐
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 7: Askeb 6
• Pelatihan Skill : Modul 7: Askeb 6
(3) Metodologi 4 : Penyusunan Proposal Tugas Akhir
e. Semester V
(1) Blok 9
• Kuliah : (a) Promosi Kesehatan 2
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 8: Askeb 7
• Pelatihan Skill : Modul 8: Askeb 7
(2) Blok 10
• Kuliah : ‐‐
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 9: Askeb 8
• Pelatihan Skill : Modul 9: Askeb 8
(3) Metodologi 5 : Penyusunan Tugas Akhir
f. Semester VI
(1) Blok 11
• Kuliah : (a) Pengembangan Diri dan Profesionalisme
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 10: Askeb 9
• Pelatihan Skill : Modul 10: Askeb 9
(2) Blok 12
• Kuliah : ‐‐
• Praktikum : ‐‐
• Tutorial : Modul 11: Askeb 10
• Pelatihan Skill : Modul 11: Askeb 10
(3) Metodologi 5 : Penyusunan Tugas Akhir
g. Semester VII – VIII : Magang
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 16
2.10 Mata Kuliah Penunjang
a. Anatomi –Histologi
b. Fisiologi
c. Biokimia, Biologi seluler/molekuler
d. Biologi reproduksi
e. Mikrobiologi / Parasitologi
f. Farmakologi
g. Patologi
h. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
i. Ilmu Kesehatan Anak
j. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan
Pencegahan
k. Sosiologi
l. Ilmu Hukum dan Forensik
m. Ilmu Jiwa
n. Psikologi
o. Endokrin Reproduksi
p. Epidemiology Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
q. Konsep Kebidanan
2.11 Monitoring dan Evaluasi
Sebagai suatu proyek prengembangan, program studi pendidikan bidan
yang dibuka harus mampu menjadi pilot project yang menjadi acuan bagi
pembukaan program studi yang sama di kemudian hari. Oleh karena itu program
studi yang dibuka harus benar‐benar terselenggara, dimonitor, dan dievaluasi
sedemikian rupa agar tercapai program studi berkualitas.
Kualitas program studi diukur dengan parameter:
a. Leadership
Struktur organisasi Program Studi dan Prosedur Operational terbukti terlaksana
dengan sistim manajerial yang baik. Tiap unsur pimpinan mampu
menggerakkan bawahan menuju tujuan yang sama‐saa ditetapkan;
b. Relevansi Pendidikan
Kurikulum yang disusun dan diselenggarakan merupakan kurikulum yang
dinamis sesuai dengan kebutuhan stakeholders. Terdapat Unit Pengelola
Pengembangan Pendidikan yang mandiri dalam mengembangkan kurikulum
yang dimaksud;
c. Atmosfir Akademik yang kondusif
Proses Belajar Mengajar berlangsung dalam iklim akademik yang kondusif baik
dalam konteks dosen, mahasiswa, maupun sarana/prasarana, serta
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 17
lingkungannya. Keterlibatan mahasiswa dalam diskusi dan penelitian yang
dilakukan dosen.
d. Internal Management yang efektif
Terdapat Unit Penjaminan Mutu Akademik dan Mutu Insitusi yang mampu
bekerja memonitor dan mengevaluasi kinerja institusi dengan baik.
e. Sustainabilitas program
Program yang dibuka harus tetap berlanjut karena dukungan dana dan
sumberdaya yang memungkinkan keberlanjutan program. Program‐Program
harus dapat diper‐tanggungjawabkan kepada stakeholders dan masyarakat.
f. Efisiensi dan Produktivitas Program Studi
Proses Belajar Mengajar berlangsung dengan lancar dengan mengefisiensikan
pemanfaatan sarana/prasarana, dan sumberdaya
2.12 Kuliah Kerja Nyata
a. Kuliah Kerja Nyata merupakan kelompok MK muatan Universitas
b. Kuliah Kerja Nyata di UB bersifat intrakurikuler wajib untuk Program Sarjana
c. Bobot Kuliah Kerja Nyata: 3 sks
d. Mahasiswa telah menempuh minimal 110 sks
e. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata di FKUB dapat berbentuk:
(1) Kuliah Kerja Nyata Tematik: merupakan program kerja sama antara UB
dengan Pemerintah Daerah.
(2) Program Karya Nyata Mahasiswa (PKNM): merupakan bentuk alternatif
program Kuliah Kerja Nyata di FKUB.
Petunjuk pelaksanaan PKNM dituangkan dalam Buku Pedoman PKNM
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
2.13 Tugas Akhir
Mahasiswa wajib menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan sebagai
Sarjana
a. Pengertian
Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang / cabang ilmu tertentu ditulis
berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja, atau tugas lain
yang telah ditentukan oleh Fakultas.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 18
b. Sifat dan Tujuan
(1) Ujian Tugas Tkhir program sarjana adalah ujian terakhir yang wajib
ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.
(2) Ujian Tugas Akhir program sarjana bersifat komprehensif.
(3) Ujian Tugas Akhir dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk
mengevalasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi
sesuai dengan bidang yang dikaji.
c. Syarat‐syarat membuat Tugas Akhir
(1) Secara umum untuk mahasiswa KBK:
• Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.
• Mengumpulkan beban kredit sekurang‐kurangnya 96 sks.
• IP Kumulatif sekurang‐kurangnya 2,00
• Nilai D/D+ tidak melebihi 10% dari beban kredit total.
• Telah lulus MK Metodologi Riset dengan nilai sekurang‐kurangnya D.
d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir
(1) Tugas Akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) bulan sejak
Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS.
(2) Perpanjangan waktu harus mendapatkan persetujuan Dekan/ Ketua Jurusan
dengan tata cara yang ditentukan oleh Fakultas.
e. Nilai kredit Tugas Akhir
Nilai kredit Tugas Akhir adalah 6 (enam) sks, dengan rincian proposal 2 sks dan
pelaksanaan 4 sks.
f. Proses pembuatan Tugas Akhir
(1) Mahasiswa mengajukan judul penelitian kemudian dikonsultasikan kepada
pembimbing Tugas Akhir.
(2) Setelah mendapatkan persetujuan mahasiswa diperkenankan membuat
proposal.
(3) Proposal akan diuji oleh kedua dosen pembimbing yang bersangkutan.
(4) Sebelum pelaksanaan Tugas Akhir, mahasiswa harus mendapatkan
pernyataan layak etik dari Tim Ethical Clearance apabila penelitian Tugas
Akhir menyangkut manusia dan hewan coba.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 19
(5) Setelah lulus ujian proposal, mahasiswa melaksanakan penelitian kemudian
hasilnya akan diuji oleh tim penguji yang ditetapkan dengan Surat Tugas dari
Dekan.
g. Bimbingan Tugas Akhir
(1) Jumlah Pembimbing
Seorang mahasiswa yang membuat Tugas Akhir, dibimbing oleh dua orang
yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang Pembimbing
Pendamping. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas
usul Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi.
(2) Penentuan Pembimbing
Dekan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas
usul Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi. Dosen Pembimbing dapat
berasal dari luar fakultas selama diperlukan. Dosen luar biasa atau dosen
tamu dapat diusulkan menjadi Pembimbing Utama atau Pembimbing
Pendamping.
(3) Tugas dan Kewajiban Pembimbing.
Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah:
• Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang dijadikan dasar
pembuatan Tugas Akhir.
• Membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir.
• Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir.
Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah membantu
Pembimbing Utama dalam melaksanakan bimbingan tugas akhir mahasiswa.
h. Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir
(1) Majelis Penguji ditetapkan oleh Ketua Jurusan atas usul Tim Pengelola Tugas
Akhir.
(2) Susunan Majelis Penguji terdiri dari seorang penguji netral yang merangkap
sebagai ketua, dan 2 orang anggota.
(3) Anggota Majelis adalah dosen pembimbing serta dosen lain yang ditunjuk
dengan pangkat serendah‐rendahnya Lektor Kepala bagi pemegang ijazah S1
(Sarjana), Lektor bagi pemegang ijazah minimal S2 (Magister) atau Asisten
Ahli bagi pemegang ijazah S3 (Doktor).
(4) Anggota penguji terdiri dari pembimbing.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 20
(5) Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instansi lain yang sesuai
bidang ilmunya, ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Tim Tugas Akhir.
(6) Tugas Majelis Penguji :
• Ketua Penguji bertugas memimpin dan mengatur kelancaran pelaksanaan
ujian.
• Majelis Penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian pada calon
Sarjana Kedokteran.
• Menentukan kelulusan calon Sarjana dan menyampaikan hal‐hal yang
terkait dengan penyelesaian pelaksanaan Tugas Akhir.
• Menentukan tugas‐tugas / ketentuan lain yang harus dipenuhi oleh calon
Sarjana yang dinyatakan tidak lulus.
i. Waktu Ujian Tugas Akhir
Waktu yang disediakan untuk ujian Tugas Akhir Sarjana paling lama 1 (satu) jam.
j. Penilaian
(1) Yang dinilai dalam ujian Tugas Akhir meliputi :
• Penilaian Proses Penulisan Tugas Akhir dan Penilaian Selama Ujian
dengan bobot masing‐masing 50%
• Penilaian Proses Penulisan meliputi Sikap (40%), Pengetahuan Ilmu (40%),
Kreativitas Keilmuan (20%).
• Penilaian Selama Ujian meliputi Naskah (40%), Penyajian (40%),
Pengetahuan Ilmu (20%).
(2) Penentuan Nilai Akhir
Nilai akhir ujian Tugas Akhir diputuskan melalui musyawarah Majelis
Penguji. Nilai akhir ujian dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau
E; dan atas kesepakatan Majelis Penguji diberitahukan kepada mahasiswa.
(3) Untuk dapat dinyatakan lulus ujian seorang mahasiswa sekurang‐kurangnya
harus mencapai nilai C. Dalam hal revisi dianggap cukup banyak, Ketua
Penguji boleh mengumumkan dengan kata “lulus” saja.
(4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian harus melaksanakan
keputusan Majelis Penguji.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 21
2.14 Resume Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Pendidikan Bidan FKUB
PROFIL LULUSAN PENDIDIKAN BIDAN Care Providers, Decision-makers, Communicators,
Community Leaders, Managers. Legal Practicioner
Professional Midwife Practice Primary Health Care Provider Reflective & Ethical Practice
DOMAIN / AREA KOMPETENSI KEBIDANAN Komunikasi Efektif
Etika Legal dan Keselamatan pasien 9 Asuhan Kebidanan
Manajemen Kewirausahaan dan Kepemimpinan Promosi Kesehatan
Pengembangan Diri dan Profesionalisme Peneliti
BLOK
AREA KOMPETENSI
Elemen Kognitif Elemen Skill&
Afektif
MATAKULIAH PENDUKUNG (MKP)
10. Askeb 6 : Masa Nifas dan Menyusui 11. Askeb 7 : Bayi Lahir (Neonataus) 12. Askeb 8 : Bayi dan Balita 13. Askeb 9 : Kebidanan Komunitas 14. Askeb 10 : Wanita dan Gangguan Reproduksi 15. Manajemjen,Kewirausahaan dan Kepemimpinan 16. Promosi Kesehatan 17. Pengembangan Diri dan Profesionalisme 18. Metodologi Riset
1. Pengantar Kebidanan 2. Humaniora 1,2,3,4 3. Dasar-dasar Komunikasi 4. Etika Legal dan Keselamatan pasien 5. Askeb 1 : Masa Remaja & Pranikah 6. Askeb 2 : Masa Prakonsepsi 7. Askeb 3 : Masa Kehamilan ( Antenatal ) Normal 8. Askeb 4 : Masa Kehamilan Patologis 9. Askeb 5: Masa Persalinan
• Distribusi dalam MKK • Distribusi dalam Semester • Distribusi dalam Beban Studi
• Model Pembelajaran • Model Asesmen Proses dan Hasil Belajar
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 22
2.15 Kompetensi Lulusan
a. Area Kompetensi Komunikasi Efektif
Kompetensi:
Memahami dan mampu melakukan komunikasi efektif kepada perempuan dan
keluarganya, teman sejawat, profesi lain serta masyarakat.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Pendekatan dalam melakukan interview
• Cara interview secara sekuensial
• Cara mengembangkan “therapeutic relationship (Menjelaskan rencana
tindakan)“
• Aspek sosial‐budaya dan agama dalam interview
• Interview dalam kondisi khusus
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
• Mampu melakukan:
• Interview dalam berbagai level dengan berbagai teknik Cambridge‐
Calgary.
• Peragaan sikap penuh perhatian dan memahami penderitaan pasiennya
• Penciptaaan kondisi yang kondusif yang membuat pasien lebih percaya
diri untuk menyampaikan keluhannya.
Mata kuliah Pendukung:
(1) Psikologi, (3) Sosiologi Kesehatan,
(2) Antropologi Budaya, (4) Humaniora
b. Area Kompetensi Etika Legal dan Keselamatan Pasien
Kompetensi:
Memahami unsur‐unsur legal dalam praktek kebidanan, dan mengutamakan
pelayanan yang aman dan nyaman kepada pasien.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 23
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif:
Memahami kode etik, standar profesional, norma‐norma, dan peraturan
perundang‐undangan terkait dengan praktik kebidanan.
(2) Elemen Psikomotorik dan Afektif:
Mampu melakukan:
• Praktik kebidanan dengan menjunjung tinggi kode etik kebidanan, standar
profesional kebidanan, dan peraturan serta keterikatan lainnya terhadap
perundang‐undangan yang terkait.
• Pengenalan (orientasi), mengidentifikasi dan merefleksikan dampak dari
agama, budaya, nilai yang dianutnya sepanjang tidak merugikan pasien
maupun menjaga pelayanan yang aman dan nyaman bagi pasien dan
komunitas.
Matakuliah Pendukung:
(1) Ilmu Hukum,
(2) Forensik.
c. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 1 Masa Remaja dan Pranikah
Kompetensi:
Memberikan asuhan kebidanan bagi remaja dan usia pranikah maupun kepada
orangtua atau walinya menyangkut karakteristik pertumbuhan fisik,alat kelamin
sekunder, dan kejiwaan pemuda seusianya.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Perkembangan karakteristik fisik sekunder remaja pria dan wanita
• Perkembangan karakteristik fisiologis remaja pria dan wanita
• Memahami kebutuhan emosional dan psikososial penunjang
perkembangan reproduksi sehat.
• Pendekatan asuhan pada pertumbuhan dan perkembangan remaja
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 24
(2) Elemen Psikomotor dan Afektif
Mampu melakukan:
• Diskusi efektif kepada para remaja
• Wawancara dan berdialog dengan orangtua, wali, komunitas terkait.
• Pemeriksaan fisik dan skrining tumbuh kembang remaja.
• Imunisasi remaja
• Bimbingan remaja dan pranikah
• Pendidikan tumbuh kembang remaja pada teman sebaya
Matakuliah Pendukung:
(1) Psikologi (perkembangan remaja),
(2) Gizi Ibu dan Anak,
(3) Fisiologi,
(4) IKA
d. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 2: Masa Prakonsepsi
Kompetensi:
Memahami prinsip‐prinsip struktur, fungsi, mekanisme alat reproduksi pada
masa prakonsepsi dan melakukan pemeriksaan , konseling, dan tindakan‐
tindakan yang tepat(Keluarga Berencana) pada masa prakonsepsi.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Mamahami:
• Anatomi dan fisiologi alat reproduksi
• Pengaturan fungsi neurohormonal sistim reproduksi
• Fisiologi menstruasi
• Gametogenesis
• Tujuan pemeriksaan labotorium pra konsepsi
• Jenis, indikasi , cara pemakaian, cara kerja dan efek samping berbagai
kontrasepsi.
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 25
• Pemeriksaan fisik dan laboratorium pra konsepsi untuk mengetahui
potensi kehamilan yang sehat
• Kolaborasi pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah lengkap,
golongan darah, rubella, toxoplasmosis hepatitis B, TB, HIV/AIDS dan
screening cervix
• Konseling bagi wanita yang akan menggunakan kontrasepsi termasuk
didalamnya masalah IMS, HIV/AIDS
• Edukasi dan atau pemasangan dan pencabutan berbagai metode
kontrasepsi .
Matakuliah Pendukung:
(1) Anatomi, (4) Keluarga Berencana,
(2) Fisiologi, (5) Mikrobiolobi,
(3) Biologi Reproduksi, (6) Parasitologi.
e. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 3: Masa Kehamilan (Antenatal) Normal
Kompetensi:
Memberikan asuhan antenatal guna mengoptimalkan kesehatan selama
kehamilan yang meliputi: diagnosa dan penanganan (diagnosa dini, penanganan
awal dan rujukan dari komplikasi kehamilan .
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Anatomi dan fisiologi terkait kehamilan (proses konsepsi sampai dengan
tumbuh kembang janin)
• Faktor‐faktor yang mempengaruhinya tumbuh kembang janin
• Cara menentukan mendiagnosa kehamilan yang meliputi:
→ Komponen riwayat kesehatan
→ Perubahan psikologis yang normal dalam kehamilan dan dampak
kehamilan terhadap keluarga
→ Komponen pemeriksaan fisik yang terfokus selama antenatal (tanda‐
tanda dan gejala kehamilan)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 26
→ Cara menentukan umur kehamilan dari riwayat menstruasi,
pembesaran atau tinggi fundus uteri
→ Mengenal tanda dan gejala anemia , kehamilan ektopik, abortus,
molahydatidosa, hyperemesis gravidarum, pre eklamsia, kehamilan
ganda, dan kelainan letak
→ Nilai normal dari pemeriksaan laboratorium seperti Haemaglobin
dalam darah, test gula, protein, acetone dan bakteri dalam urine.
• Cara menuliskan diagnosa dan masalah
• Cara melakukan penalaksanaan pada kehamilan meliputi:
→ Mengurangi ketidaknyamanan selama masa kehamilan meliputi
penggunaan obat‐obat atau ramuan tradisional yang teruji aman.
→ Penatalaksanaan gizi bagi wanita hamil (termasuk penghitungan
kebutuhan).
→ Melakukan immunisasi pada wanita hamil.
→ Penyuluhan dalam kehamilan meliputi:
i. perubahan fisik.
ii. perawatan buah dada.
iii. Ketidaknyamanan.
iv. kebersihan.
v. Seksualitas.
vi. Nutrisi.
vii. pekerjaan .
viii. aktifitas (senam hamil).
ix. akibat dari penyakit akut dan kronis yang disebut diatas bagi
kehamilan dan janinnya.
x. persiapan persalinan, kelahiran, dan menjadi orang tua.
xi. persiapan keadaan rumah/keluarga untuk menyambut kelahiran
bayi,tanda‐tanda dimulainya persalinan,promosi dan dukungan
pada ibu menyusui, teknik relaksasi dan strategi meringankan
nyeri pada persiapan persalinan dan kelahiran.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 27
xii. akibat yang ditimbulkan dari merokok, penggunaan alkohol, dan
obat terlarang bagi wanita hamil dan janin.
xiii. akibat yang ditimbulkan/ditularkan oleh binatang tertentu
terhadap kehamilan, misalnya toxoplasmasmosis.
xiv. kesejahteraan janin termasuk DJJ dan pola aktivitas janin, tanda,
gejala dan indikasi rujukan pada komplikasi tertentu dalam
kehamilan, seperti asma, infeksi HIV, infeksi menular seksual
(IMS), diabetes, kelainan jantung, postmatur atau serotinus.
• Cara Resusitasi kardiopulmonary wanita hamil dengan kegawat‐daruratan
• Mendokumentasikan asuhan yang diberikan.
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Pegumpulan data riwayat kesehatan dan kehamilan termasuk data kondisi
psikologi ibu serta menganalisanya pada setiap kunjungan dan
pemeriksaan ibu hamil.
• Cara mengkaji kenaikan berat badan ibu dan tekanan darah hubungannya
dengan komplikasi kehamilan.
• Cara mengkaji status nutrisi ibu hamil dan hubungannya dengan
pertumbuhan janin.
• Pemeriksaan fisik umum secara sistematis dan lengkap termasuk
pengukuran tinggi fundus uteri, presentasi dan penurunan janin.
• Penilaian pelvik, termasuk ukuran dan struktur tulang panggul.
• Penilaian keadaan janin selama kehamilan termasuk detak jantung janin
dan gerakan janin meliputi: palpasi uterus, fetoscope /funandoskope
(Pinard) , dopler dan USG.
• Cara penilaian usia kehamilan dan menentukan perkiraan persalinan.
• Pemberian/penggunaan obat‐obat atau ramuan tradisional yang teruji
aman
• Pemberian pengobatan dan atau kolaborasi terhadap adanya
penyimpangan dari keadaan normal sesuai standar kewenangan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 28
• Penatalaksanaan kehamilan pada anemia ringan, hyperemesis gravidarum
tingkat I, abortus iminens dan pre eklamsia ringan.
• Memberikan immunisasi pada ibu hamil.
• Identifikasi, penatalaksanaan penyimpangan kehamilan normal termasuk
merujuk ke fasilitas pelayanan tepat dari:
→ Kekurangan gizi.
→ Pertumbuhan janin yang tidak adekuat: SGA & LGA.
→ Pre eklamsia berat dan hipertensi.
→ Perdarahan per‐vaginam.
→ Kehamilan ganda pada janin kehamilan aterm.
→ Kelainan letak pada janin kehamilan aterm.
→ Kematian janin.
→ Adanya adema yang signifikan, sakit kepala yang hebat, gangguan
pandangan, nyeri epigastrium yang disebabkan tekanan darah tinggi.
→ Ketuban pecah sebelum waktu (KPD=Ketuban Pecah Dini).
→ Persangkaan polyhydramnion.
→ Kehamilan dengan diabetes melitus.
→ Kelainan congenital pada janin.
→ Hasil laboratorium yang tidak normal.
→ Persangkaan kelainan janin.
→ Infeksi pada ibu hamil seperti: IMS, vaginitis, infeksi saluran
perkemihan.
• Melaksanakan asuhan pasca keguguran.
• Penyuluhan tentang:
→ Tanda dan gejala penyimpangan kehamilan normal dan cara
menghubungi bidan
→ Cara mengurangi ketidaknyamanan yang lazim terjadi dalam
kehamilan.
→ Memberikan bimbingan dan persiapan untuk persalinan, kelahiran dan
menjadi orang tua.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 29
→ Memberikan bimbingan dan penyuluhan mengenai perilaku sehat
selama hamil seperti nutrisi, latihan (senam), kebersihan, keamanan
dan berhenti merokok
Mata kuliah pendukung:
(1) Anatomi, (4) Obstetri Fisiologi,
(2) Biologi Reproduksi, (5) Farmakologi,
(3) Konsep Kebidanan, (6) Mikrobiologi.
f. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 4: Masa Kehamilan Patologis
Kompetensi:
Memberikan asuhan kehamilan pathologis
Komponen Kompetensi
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Konsep Dasar Kehamilan Patologis Trimester I
→ Perdarahan Hamil Muda
→ Hiperemesis gravidarum
→ Respons psikologis hamil muda
→ Askeb Komplikasi Kehamian Trimester I
• Konsep Dasar Kehamilan Patologis Trimester II
→ Hipertensi dalam kehamilan
→ Perdarahan antepartum dan anemia
→ Penyakit yang menyertai kehamilan kehamilan
→ Askeb komplikasi kehamilan trimester II
• Konsep Dasar Kehamilan Patologis Trimester III
→ Pre‐Eklampsia, Eklampsia
→ Kelainan masa gestasi, letak, ganda, bayi besar, Ketuban Pecah
Sebelum Waktunya (KPSW), CPD
→ Askeb Komplikasi Kehamian Trimester III
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 30
Mampu melakukan:
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
• Bimbingan Konseling
• Tindakan Kebidanan
Matakuliah Pendukung:
(1) Anatomi, (4) Obstetri Fisiologi,
(2) Biologi Reproduksi, (5) Ilmu Jiwa,
(3) Konsep Kebidanan, (6) Farmakologi.
g. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 5: Masa Persalinan
Kompetensi:
Bidan memberikan asuhan selama persalinan yang bersih dan aman, serta
menangani situasi kegawat daruratan tertentu untuk mengoptimalkan
kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.
Komponen Kompetensi:
(3) Elemen Kognitif
Memahami:
• Fisiologi persalinan.
• Anatomi tulang tengkorak janin, diameter yang penting dan bagian kepala
sebagai petunjuk.
• Aspek psikologis dan cultural pada persalinan dan kelahiran.
• Indikator tanda‐tanda mulai persalinan.
• Kemajuan persalinan normal dengan menggunakan partograf.
• Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan.
• Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan.
• Proses penurunan janin melalui pelvik selama persalinan dan kelahiran.
• Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 31
• Cara memberikan kenyamanan dalam persalinan, seperti: kehadiran
keluarga sebagai pendamping, pengaturan posisi, hidrasi, dukungan moril,
pengurangan nyeri.
• Prinsip manajemen fisiologis kala III terutama managemen aktif kala III
• Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus.
• Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi: pernapasan,
kehangatan dan memberikan ASI eksklusif 6 bulan dan atau PASI
• Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika
memungkinkan antara lain kontak kulit langsung, dan kontak mata antara
bayi dan ibunya
• Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti: distosia bahu, asfiksia
neonatal, retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan
mengatasi renjatan.
• Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD.
• Indikator komplikasi persalinan: perdarahan, partus macet, kelainan
presentasi, eklamsia, kelelahan ibu( partus lama, gawat janin, infeksi,
ketuban pecah dini tanpa infeksi, distosia karena inersia uteri primer, post
term dan pre term serta tali pusat menumbung.
(4) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Pegumpulkan data yang terfokus pada riwayat kebidanan dan tanda‐
tanda vital ibu pada persalinan sekarang.
• Pemeriksaan fisik yang terfokus.
• Pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk Presentasi, posisi dan
penurunan janin.
• Pencatatat waktu dan mengkaji kontraksi uterus (lama, kekuatan dan
frekuensi).
• Pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan akurat
meliputi pembukaan,penipisan, ketuban, presentasi, posisi, penurunan
bagian terendah, dan proporsi panggul dengan bayi.
• Pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograph.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 32
• Pemberian dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya.
• Pemberian cairan, nutrisi dan kenyamanan yang adekuat selama
persalinan.
• Identifikasi secara dini kemungkinan persalinan abnormal dan kegawat
daruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan
dengan tepat waktu.
• Akselerasi dan induksi persalinan.
• Melakukan amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm sesuai
dengan indikasi.
• Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat.
• Melakukan episiotomi, anestesi lokal dan penjahitan serta memberikan
antibiotik profilaksis.
• Melaksanakan manajemen aktif fisiologi kala III terutama managemen
aktif kala III.
• Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uterotonika.
• Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (HB)
dan hematokrit (HT).
• Mengidentifikasi dan penatalaksanaan malpresentasi, distosia bahu,
gawat janin, tali pusat menumbung dan kematian janin dalam kandungan
(IUFD) dengan tepat.
• Penatalaksanaan persalinan abnormal dalam keadaan darurat: letak
sungsang (presentasi bokong), partus macet kepala di dasar panggul,
ketuban pecah dini tanpa infeksi, post term dan pre term. Serta
penatalaksanaan persalinan dengan malpresentasi dalam situasi darurat.
• Melakukan ekstraksi forcep rendah dan vacum jika diperlukan sesuai
kewenangan
• Pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaputnya.
• Pengeluaran, plasenta secara manual.
• Pengukuran jumlah darah yang keluar pada persalinan normal.
• Pemeriksaan dan penatalaksanaan robekan servik, vagina dan perineum.
• Pengelolaan perdarahan post partum.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 33
• Pemindahan ibu untuk tindakan tambahan atau kegawat daruratan
dengan tepat waktu sesuai indikasi.
• Meningkatkan hubungan atau ikatan tali kasih ibu dan bayi baru lahir.
• Fasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI
eksklusif.
• Pembuatan resep dan atau pemberian obat‐obatan untuk mengurangi
nyeri jika diperlukan sesuai kewenangan.
• Mendokumentasikan temuan‐temuan yang penting dan intervensi yang
dilakukan.
Matakuliah Pendukung:
(1) Anatomi, (5) Obstetri Fisiologi,
(2) Fisiologi, (6) Ilmu Jiwa,
(3) Biologi Reproduksi, (7) Farmakologi.
(4) Konsep Kebidanan,
h. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 6: Masa Nifas dan Menyusui
Kompetensi:
Memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Fisiologis nifas.
• Adaptasi psikologis ibu sesudah bersalin dan abortus.
• “Bonding‐Atacchment” orang tua dan bayi baru lahir untuk menciptakan
hubungan positif.
• Proses involusi dan penyembuhan sesudah persalinan atau abortus.
• Indikator subinvolusi: misalnya perdarahan yang terus‐menerus, infeksi.
• Proses laktasi atau menyusui dan teknik menyusui yang benar serta
penyimpangan yang lazim terjadi termasuk pembengkakan payudara,
abses, masitis, puting susu lecet, puting susu masuk.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 34
• Indikator masalah‐masalah laktasi.
• Gizi ibu nifas, kebutuhan istirahat, aktifitas dan kebutuhan fisiologis
lainnya seperti pengosongan kandung kemih.
• Kebutuhan gizi bayi baru lahir.
• Kebutuhan asuhan dan konseling selama dan sesudah pasca persalinan
atau pasca abortus.
• Tanda dan gejala yang mengancam kehidupan misalnya perdarahan
pervaginam aktif, sisa plasenta, renjatan (syok) dan pre‐eklamsia pasca
peralinan (post partum).
• Indikator komplikasi tertentu dalam periode post partum, seperti anemia
kronis, hematoma vulva, retensi urine dan incontinetia alvi.
(2) Elemen Psikomotor & Elemen Afektif
Mampu melakukan:
• Pengumpulkan data tentang riwayat kesehatan yang terfokus, termasuk
keterangan rinci tentang kehamilan, persalinan dan kelahiran.
• Pemeriksaan fisik yang terfokus pada ibu nifas (laktasi, involusi serta
proses penyembuhan jalan lahir).
• Diagnosa masa nifas.
• Penalaksanaan pada masa nifas:
• Dukungan pemberian ASI eksklusif.
• Pendidikan kesehatan pada ibu meliputi perawatan diri sendiri, istirahat,
gizi, seksualitas dan asuhan bayi baru lahir.
• Melakukan konseling pada ibu tentang KB pasca persalinan.
• Mengidentifikasi hematoma vulva dan melaksanakan rujukan bilamana
perlu.
• Identifikasi infeksi pada ibu, mengobati sesuai kewenangan atau merujuk
untuk tindakan yang sesuai.
• Penatalaksanaan ibu post partum abnormal: sisa plasenta, renjatan dan
infeksi ringan.
• Kolaborasi atau rujukan pada komplikasi tertentu.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 35
• Mencatat dan mendokumentasikan temuan‐temuan dan intervensi yang
dilakukan.
Mata kuliah pendukung:
(1) Anatomi, (5) Ilmu Jiwa,
(2) Biologi Reproduksi, (6) Farmakologi,
(3) Konsep Kebidanan, (7) IKA.
(4) Obstetri Fisiologi,
i. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 7: Bayi Lahir ( Neonatus)
Kompetensi:
Memberikan asuhan pada bayi baru lahir sehat sampai dengan usia1 bulan.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus.
• Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari Apgar score, Dubowitz
Score.
• Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali
pusat, kehangatan, nutrisi, “bonding‐attachment”.
• Penampilan dan perilaku bayi baru lahir.
• Tumbuh kembang yang normal pada bayi baru lahir selama 1 bulan.
• Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: caput,
moulding, mongolian spot, hemangioma.
• Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti:
hypoglikemia, hypotermi, dehidrasi, diare, infeksi, dan ikterus.
• Imunisasi pada bayi.
• Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai
usia 1 bulan.
• Pertumbuhan dan perkembangan bayi premature.
• Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra‐cranial,
fraktur clavicula, kematian mendadak, hematoma.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 36
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Pembersihan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan.
• Penilaian segera bayi baru lahir seperti nilai APGAR score, Dubowitz score.
• Pengeringan badan bayi, mengganti dengan kain hangat, merawat tali
pusat, meletakkan di atas perut ibu untuk inisiasi menyusu dini selama 1
jam.
• Pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk
menemukan adanya tanda kelainan‐kelainan pada bayi baru lahir yang
tidak memungkinkan untuk hidup.
• Pemberian immunisasi pada bayi.
• Penddikan pada orang tua tentang tanda‐tanda bahaya dan kapan harus
membawa bayi untuk minta pertolongan medik.
• Tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, seperti:
kesulitan bernafas atau asphyksia, hypotermia, hypoglycemi.
• Pemindahan secara aman bayi baru lahir ke fasilitas kegawatdaruratan
apabila dimungkinkan.
• Pengajaran pada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi
yang normal dan asuhannya.
• Pemberian bantuan terhadap orang tua dan keluarga untuk memperoleh
sumber daya yang tersedia di masyarakat.
• Dukungan kepada orang tua selama masa berduka cita sebagai akibat bayi
dengan cacat bawaan, keguguran, atau kematian bayi.
• Dukungan kepada orang tua selama bayinya dalam perjalanan rujukan ke
fasilitas perawatan kegawatdaruratan.
• Mendokumentasikan temuan‐temuan dan intervensi yang dilakukan.
Matakuliah Pendukung:
(1) IKA
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 37
j. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 8: Bayi dan Balita
Kompetensi:
Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komperhensif pada bayi dan
balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Keadaan kesehatan bayi dan balita di Indonesia, meliputi: angka
kesakitan, angka kematian, penyebab kesakitan dan kematian.
• Peran dan tanggung jawab orang tua dalam pemeliharaan bayi dan balita.
• Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita normal serta faktor‐
faktor yang mempengaruhinya.
• Kebutuhan fisik dan psikososial anak.
• Prinsip dan standar nutrisi pada bayi dan Balita. Prinsip‐prinsip komunikasi
pada bayi dan balita.
• Prinsip keselamatan untuk bayi dan anak.
• Upaya pencegahan penyakit pada bayi dan balita misalnya pemberian
immunisasi.
• Masalah‐masalah yang lazim terjadi pada bayi normal seperti: gumoh atau
regurgitasi, diaper rash dll serta penatalaksanaannya.
• Penyakit‐penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak.
• Penyimpangan tumbuh kembang bayi dan balita serta
penatalaksanaannya.
• Bahaya‐bahaya yang sering terjadi pada bayi dan balita di dalam dan luar
rumah serta upaya pencegahannya.
• Kegawat daruratan pada bayi dan balita serta penatalaksanaannya.
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Penatalaksanaan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi
dan balita antara lain dengan menggunakan alat DDST atau KPSP.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 38
• Penyuluhan pada orang tua tentang pencegahan bahaya‐bahaya pada
bayi dan anak sesuai dengan usia.
• Pemberian immunisasi pada bayi dan anak.
• Pengumpulan data tentang riwayat kesehatan pada bayi dan anak yang
terfokus pada gejala.
• Pemeriksaan fisik yang berfokus.
• Identifikasi penyakit berdasarkan data dan pemeriksaan fisik.
• Pengobatan sesuai kewenangan, kolaborasi atau merujuk dengan cepat
dan tepat sesuai dengan keadaan bayi dan anak.
• Penjelasan kepada orang tua tentang tindakan yang dilakukan.
• Pemeriksaan secara berkala pada bayi dan anak sesuai dengan standar
yang berlaku.
• Penyuluhan pada orang tua tentang pemeliharaan bayi.
• Tepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami cidera dari
kecelakaan.
• Pendokumentasian temuan‐temuan dan intervensi yang dilakukan.
Matakuliah Pendukung:
(1) IKA
k. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 9: Kebidanan Komunitas
Kompetensi:
Bidan memberikan asuhan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
sesuai dengan budaya setempat.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Konsep dan sasaran kebidanan komunitas.
• Masalah kebidanan komunitas.
• Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
• Strategi pelayanan kebidanan komunitas.
• Ruang lingkup pelayanan kebidanan komunitas.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 39
• Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam
keluarga dan masyarakat.
• Faktor‐faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak.
• Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak.
• Kepemimpinan.
• Pemasaran sosial.
• Audit maternal perinatal.
• Perilaku kesehatan masyarakat.
• Program‐program pemerintah yang terkait dengan kesehatan ibu dan
anak.
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di
masyarakat dengan menggunakan pendekatan analisa sosial.
• Identifikasi status kesehatan ibu dan anak.
• Pertolongan persalinan di rumah dan polindes.
• Pengelolaan pondok bersalin desa (polindes).
• Kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas dan laktasi bayi dan balita.
• Penggerakan dan pembinaan peran serta masyarakat untuk mendukung
upaya‐upaya kesehatan ibu dan anak.
• Penyuluhan dan konseling kesehatan.
• Pencatatan dan pelaporan.
• Pemantauan KIA dengan menggunakan PWS KIA.
• Pembinaan dukun bayi.
• Pengelolaan dan pemberian obat‐obatan sesuai dengan kewenangannya.
• Pemberdayaan desa siaga melalui P4K
Matakuliah Pendukung:
(1) Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Pencegahan dan
(2) Sosiologi.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 40
l. Area Kompetensi Asuhan Kebidanan 10: Wanita dengan gangguan reproduksi
Kompetensi:
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan sistem
reproduksi.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Penyuluhan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi, penyakit menular
seksual (PMS), HIV/AIDS.
• Tanda dan gejala infeksi saluran kemih serta penyakit seksual yang lazim
terjadi.
• Tanda, gejala, dan penatalaksanaan pada kelainan ginekologi meliputi:
keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Identifikasi gangguan masalah dan kelainan‐kelainan sistem reproduksi.
• Penanganan atau pengobatan pada perdarahan abnormal.
• Kolaborasi dan atau rujukan secara tepat ada wanita atau ibu dengan
gangguan system reproduksi.
• Pelayanan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan pada gangguan
system reproduksi meliputi: keputihan, perdarahan tidak teratur dan
penundaan haid.
• Melakukan pemeriksaan mikroskop dan pengggunaanya antara lain pada
pemeriksaan hapusan vagina.
• Teknik pengambilan dan pengiriman sediaan pap smear.
m. Area Kompetensi Manajemen , Kewirausahaan, dan Kepemimpinan
Kompetensi:
Mampu mengintegrasikan keterampilan manajemen, kewirausahaan dan
Kepemimpinan dalam praktik dan layanan kesehatan maternitas dan kesehatan
primer.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 41
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Prinsip‐prinsip dasar manajemen, kewirausahaan, dan kepemimpinan
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Tindakan yang baik dan benar adegan role play atau studi kasus pada
kasus kebidanan dengan temat sejawat.
• Pemberian nasehat dan bimbingan dalam memecahkan masalah dan
membuat keputusan kepada sejawat dan bawahan lain dengan tepat
melalui suatu role play atau studi kasus.
Mata kuliah Pendukung:
(1) Psikologi
n. Area Kompetensi Promosi Kesehatan
Kompetensi:
Mampu memajukan sistim pemeliharaan kesehatan ibu (Pra‐nikah, Hamil,
Bersalin dan Nifas) dan anak yang aman dan nyaman melalui penerapan ilmu,
keterampilan, dan sikap yang memungkinkan pelayanan terpusat pada wanita
(woman centered care).
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Pendekatan‐pendekatan yang menghargai wanita atau teman dalam satu
tim dalam berbagai aspek kebutuhannya pemeliharaan KIA.
• Penguasaaan “continuing education” tentang dan bagi wanita.
• Usaha‐usaha pengelolaan pelayanan KIA.
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Partisipasi dengan cara saling menghargai terhadap wanita atau teman
saat berkerja dalam satu tim.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 42
• Cara‐cara menghargai kebutuhan sosial, emosional, kultural, dan gaya
hidup wanita.
• Penyediaan atau dukungan kesehatan wanita secara berkelanjutan.
• Penguasaan manajemen waktu dan penetapan skala prioritas dalam
pekerjaan.
• Penguasaan keterampilan dan pemanfaatan sumberdaya dengan efektif,
efisien, dan produktif.
Matakuliah Pendukung:
(1) Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Pencegahan
o. Area Kompetensi Pengembangan Diri dan Profesionalisme
Kompetensi:
Menyadari bahwa ilmu pengetahuan selalu berkembang dan memiliki
keterampilan belajar cara belajar (learning how to learn) untuk dapat belajar
sepanjang hayat.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn) dengan
prinsip belajar sepanjang hayat (Lifelong‐learning)
(2) Elemen Psikomotor & Afektif
Mampu melakukan:
• Peran serta dalam acara lokakarya, seminar untuk mengembangkan
penguasaan pengetahuan dan teknologi kebidanan terkini.
• Pemeliharaan praktik kebidanan yang dilakukannya secara akuntabel bagi
siapapun.
p. Area Kompetensi Metodologi Riset
Kompetensi:
Memiliki kesadaran akan pentingnya Riset dan Evidence base bidang Kebidanan
dan mampu melakukannya dalam praktik.
Komponen Kompetensi:
(1) Elemen Kognitif
Memahami:
• Pengembangkan ilmu kebidanan atas dasar riset.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 43
• Konsep dasar pengukuran di bidang kebidanan.
• Konsep dasar merancang penelitian di bidang kebidanan.
• Konsep dasar uji hipotesis & inferensi statistikal. (2) Elemen Psikomotor dan Afektif
Mampu melakukan:
• Riset kebidanan.
• Diskusi implikasi evidence base kepada sejawat dan pimpinan.
• Partisipasi dalam review praktik dan kebijakan.
• Pemberian dukungan terhadap riset di bidang KIA.
Mata kuliah Pendukung:
(1) Epidemiology Kebidanan dan Kandungan
2.16 Alur Pendidikan, Penjenjangan, Gelar dan Sebutan
a. Mengacu pada Undang‐Undang Sistim Pendidikan Nasional, Program Studi
Pendidikan Bidan merupakan pendidikan gelar berdurasi 140‐160 sks.
Pendidikan diselenggarakan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi sesuai
dengan SK. Menteri Pendidikan Nasional Bab 2 Tahun 2002. Mengingat keluaran
pendidikan harus memiliki kompetensi untuk memasuki pasar kerja (market
driven), maka pendidikan perlu dibagi menjadi 2 tahap yang tetap merupakan
satu kesatuan pendidikan, masing‐masing Tahap Pendidikan Akademik selama 6
semester dan Tahap Pendidikan Magang selama 2 – 4 semester.
b. Sesuai dengan hakikat Kompetensi, maka pendidikan terselenggara dengan
rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan domain kognitif, psikomotor,
dan afektif sekaligus dalam kerangka menghasilkan kompetensi yang holistik dan
komprehensif sesuai dengan real setting. Pendidikan Tahap Akademik dan
Pendidikan Tahap Magang sejatinya adalah Pendidikan yang mengintegrasikan
penguasaan keilmuan dan penguasaan keterampilan bertindak (psikomotorik)
dan bersikap (afektif) dalam profesi kebidanan yang dimaksud. Pendidikan
Tahap Akademik memberikan porsi beban studi terbanyak pada penguasaan
keilmuan kebidanan dan pelatihan keterampilan psikomotorik dan afektif,
sementara Pendidikan Tahap Magang memberikan porsi khusus pada
implementasi keilmuwan dalam praktik kebidanan dibawah supervisi.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 44
c. Pada pendidikan Tahap Akademik, setiap semester dari 6 semester dibagi
menjadi 2 blok kompetensi sebagai elaborasi dari area kompetensi yang telah
ditetapkan. Setiap blok merupakan end block yang menghasilkan penguasaan
tiap area kompetensi itu. Pada pendidikan Tahap Magang tidak lagi diberikan
pembelajaran, melainkan merupakan tahap magang di rumah sakit dan setting
sesuai ruang lingkup kompetensi Bidan dibawah supervisi tenaga ahli dibidang
masing‐masing. Pendidikan Tahap Magang ditetapkan sekurang‐kurangnya 2
semester dan sebanyak‐banyaknya 4 semester yang dimaksudkan untuk: a)
memberikan peluang memperoleh seluruh kasus‐kasus kebidanan sesuai
dengan standar kompetensi pendidikan bidan yang ditetapkan Menteri
Kesehatan, dan atau b) memberikan peluang untuk focusing pada matakuliah
elektif sesuai dengan model pendekatan SPICES (Harden, modified 1996 ).
d. Pembelajaran diselenggarakan menggunakan Pendekatan Pembelajaran SPICES
(Student Centered, Problem‐Based, Integrated, Community Oriented, Early
Exposure to Clinic, dan Systematic).
(1) Dengan pendekatan Student Centered, pembelajaran dilaksanakan dengan
menggunakan ramu‐rambu satuan kredit semester (SKS) terbalik, yaitu
mendahulukan kegiatan Mandiri menggunakan Modul, kemudian kegiatan
terstruktur dalam bentuk Tutorial dalam Small Group Discussion, dan
kegiatan tatap muka dalam bentuk kuliah pakar untuk mengklarifikasi,
mensintesis, meresume, dan menyimpulkan hasil‐hasil belajar yang
dipandang perlu sesuai dengan tujuan Pendidikan.
(2) Melalui pendekatan Problem Based, mahasiswa akan mengenal real setting
lebih awal dan karenanya akan lebih siap ketika memasuki lapangan kerja.
(3) Dengan pendekatan Integrated, diharapkan kompetensi dapat dicapai
dengan mengintegrasikan pengalaman belajar kognitif, psikomotor, dan
afektif untuk diperolehnya pengalaman belajar yang holistik dan
komprehensif. Dengan integrasi beberapa matakuliah pendukung akan
dicapai efisiensi pembelajaran yang lebih tinggi.
(4) Melalui pendekatan Community Oriented, pembelajaran kompetensi
pelayanan kesehatan dalam berbagai setting komunitas akan menjadi lebih
kontekstual.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 45
(5) Pendekatan Early Exposure to Clinic, akan: a) meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa mencapai tujuannya memasuki pendidikan kebidanan, b)
memungkikan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien karena terjadi
integrasi vertikal antara basic science dan clinical practice, dan c)
meningkatkan kemampuan clinical reasoning ‐ clinical judgment, antara
teori yang dipelajari dengan sindroma, simptoma, serta penyakit/kondisi
klinis pasien yang dihadapi.
(6) Akhirnya, pendekatan Systematic mahasiswa memperoleh kompetensi
pengembangan diri dengan memiliki kemampuan learning how to earn
sebagai modal dalam belajar sepanjang hayat.
e. Rancangan Pembelajaran disusun dari semester ke semester secara: a)
sekuensial sesuai dengan pentahapan asuhan kebidanan, sejak dari pranikah,
kehamilan, persalinan, nifas, dan menyusui; b) sekuensial dalam penguasaan
metodologi riset, c) sekuensial dalam penguasaan aspek komuitas mulai dari
aspek kesehatan perorang, keluarga, komunitas, dan bangsa, dan d) sekuensial
dalam pencapain kompetensi praktik mulai dari berlajar melalui manekin,
bersimulasi diantara mahasiswa, memperoleh pasien sebenarnya, untuk
kemudian magang dalam praktik klinik dan komunitas.
f. Dengan memperhatikan pendekatan pembelajaran diatas, maka Model
pembelajaran dalam setiap blok kompetensi akan meliputi: a) Kuliah, b)
Praktikum, c) Tutorial menggunakan Modul Terintegrasi, d) Pembelajaran dan
Pelatihan Keterampilan dan Afektif, e) Pelatihan Problem‐Based Learning, dan
pada tiap semester dibelajarkan Metodologi Riset dari konsepsi dasar sampai
penyusunan Tugas Akhir secara bertahap.
2.17 Kebijakan Pengembangan
Agar kualitas Program Studi Pendidikan Bidan (PSPB) dapat dipertahankan,
maka PSPB FKUB harus melakukan evaluasi diri, monitoring, dan evaluasi agar
standar kualitas diatas dapat tercapai dan sekaligus menjadi percontohan bagi
program studi sejenis yang akan dibuka kemudian. Selain itu sebagai Pilot Project
diharapkan Program Studi Sarjana (S‐1) FKUB seharusnya ikut serta dalam upaya
pengembangan pendidikan bidan yang berkualitas secara Nasional.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 46
B. Administrasi Pendidikan
1. Administrasi pendidikan mengikuti sepenuhnya dan menjadi bagian dari Administrasi
Pendidikan Fakultas
2. Administrasi Akademik PSPB di lingkungan FKUB bertugas menyelenggarakan tugas
adminsitratif secara khusus dalam menunjang proses belajar mengajar KBK.
3. Dengan Kodifikasi dan Pencirian Pembelajaran Kompetensi, Administrasi Akademik
menyusun Kartu‐Kartu mahasiswa (Kartu Rencana Studi (KHS), Kartu Hasil Studi (KRS),
dan kartu lain yang diperlukan) sesuai dengan jurusan masing‐masing.
4. Administrasi Akademik bertanggung jawab dan menyelenggarakan Sistem Informasi
Akademik KBK dan kurikulum untuk program Seleksi Alih Program.
5. Biaya Studi dan Cuti Akademik mengacu pada Pedoman Pendidikan UB.
C. Pelanggaran Akademik
1. Jenis pelanggaran akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas.
2. Sanksi terhadap Pelanggaran Akademik mengacu pada Peraturan Akademik Universitas.
3. Prosedur Penetapan sanksi mengacu pada Peraturan Akademik Universitas.
D. Batas Masa Studi Pendidikan Sarjana Kebidanan
1. Batas Masa Studi mahasiswa tidak boleh melampaui satu setengah kali Masa Studi
terhitung saat terdaftar sebagai mahasiswa.
2. Bila melebihi masa studi tersebut mahasiswa dinyatakan tidak mampu melanjutkan
studinya.
3. Masa studi pada butir 1, tidak termasuk cuti akademik/terminal dengan seijin Rektor.
4. Diperhitungkan termasuk Masa Studi pada butir 1, apabila mahasiswa tidak mendaftar
ulang tanpa seijin Rektor.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 47
BAB III PERAN, FUNGSI, KOORDINASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Manajemen internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu indikator
kualitas sebuah institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal yang seperti itu
akan tercipta apabila terdapat deskripsi jelas peran, fungsi, dan tugas masing‐masing unsur
penyelenggaraan pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi .
Unsur yang dimaksud meliputi unsur‐unsur: Pimpinan Fakultas, Gugus Penjaminan
Mutu (GJM), Unit Penjaminan Mutu (UJM), Medical Education Unit (MEU), Tim Manajemen
internal yang efektif, produktif, dan efisien merupakan salah satu indikator kualitas sebuah
institusi pendidikan. Manifestasi dari manajemen internal yang seperti itu akan tercipta
apabila terdapat deskripsi jelas peran, fungsi, dan tugas masing‐masing unsur
penyelenggaraan pembelajaran KBK.
Kurikulum, Jurusan, Laboratorium, Penanggungjawab Matakuliah/Mata Ajar dan
Kelompok Pengajar, Mahasiswa, Staf Administrasi akademik, Penasehat Akademik, Unit
Bimbingan dan Konseling, jabatan struktural lainnya sesuai jurusan/PS.
A. Peran dan Fungsi dalam Penyelenggaraan Pembelajaran
1. Pimpinan Fakultas
Pimpinan Fakultas terdiri dari Dekan, Pembantu Dekan I (PD‐1) Urusan Akademik,
Pembantu Dekan II (PD‐2) Urusan Personalia dan Keuangan, Pembantu Dekan III (PD‐3)
Urusan Kemahasiswaan FKUB.
Pimpinan Fakultas dalam Pedoman Akademik ini berfungsi sebagai Pimpinan struktural
fakultas dalam implementasi Kurikulum
Pimpinan fakultas bertugas:
a. Menyelenggarakan tugas dan fungsi fakultas dalam memelihara penyelenggaraan
pendidikan oleh jurusan khususnya dalam impementasi Kurikulum
b. Merumuskan jabaran produk normatif Senat Fakultas menyangkut penyelenggaraan
Kurikulum Berbasis Kompetensi ke dalam program operasional.
c. Merumuskan Kebijakan Operasional Fakultas terkait dengan penyelenggaraan dan
pengembangan Kurikulum
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 48
2. Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas
a. Gugus Jaminan Mutu Fakultas (GJM) adalah Unit Penunjang Fakultas dibawah dan
bertanggungjawab kepada Dekan dalam hal pengendalian standar dan penjaminan
mutu institusi fakultas
b. Gugus Jaminan Mutu bersifat ad hoc sesuai dengan kebutuhan fakultas
c. Dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Pusat Penjaminan Mutu Universitas
3. Unit Jaminan Mutu (UJM) Jurusan
a. Unit Penjaminan Mutu (UJM) Jurusan adalah Unit Penunjang Fakultas di bawah dan
bertanggungjawab kepada Dekan dalam hal pengendalian standar dan penjaminan
mutu jurusan.
b. Unit Penjaminan Mutu (UJM) bertugas:
(1) Menyusun Standar Penjaminan Mutu Jurusan dalam melaksanakan tugas dan
fungsi penyelenggaraan KBK di PSPB.
(2) Menyusun dan melaksanakan Standar Prosedur Operasional Monitoring dan
Evaluasi terhadap jurusan dalam penyelenggaraan KBK PSPB
(3) Bersama Tim Kurikulum melakukan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
kurikulum dan proses belajar mengajar oleh Jurusan.
4. Tim Kurikulum
Tim Kurikulum berfungsi sebagai Unit Penunjang yang bertanggung jawab kepada Ketua
PS Pendidikan Bidan, tim ini bertugas untuk:
a. Menyusun dan mengembangkan struktur kurikulum akademik dan profesi PS
Pendidikan Bidan
b. Mengevaluasi kurikulum akademik dan profesi yang telah ditetapkan setiap lima
tahun sekali
c. Menyusun tujuan pembelajaran masing‐masing mata kuliah
d. Menyusun isi masing‐masing mata kuliah
e. Menyusun metode pembelajaran dan waktu yang dibutuhkan masing‐masing mata
kuliah
f. Melakukan koordinasi dengan koordinator akademik tentang penerapan kurikulum
dalam perkuliahan di tiap semester
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 49
5. Jurusan/PS
a. Jurusan/PS dalam Pedoman Akademik ini adalah Jurusan Keperawatan yang
merupakan salah satu Jurusan yang berada di bawah FKUB yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Dekan FKUB atas nama Rektor Universitas Brawijaya (UB).
b. Personalia Jurusan/PS terdiri dari seorang Ketua dan seorang sekretaris yang dipilih
dan ditetapkan berdasarkan Keputusan Rektor UB No. 233/SK/2007 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua/Sekretaris Jurusan FKUB.
c. Struktur dan Kedudukan Jurusan/PS sesuai dengan struktur Jurusan menurut Struktur
dan Kedudukan Organisasi FKUB
d. Jurusan/PS berfungsi sebagai unit struktural dalam organisasi FKUB yang
bertanggung‐jawab kepada Dekan FKUB sebagai unit penyelenggara pendidikan.
e. Jurusan dalam Pedoman Akademik ini membawahi PS Ilmu Keperawatan dan PS
Pendidikan Bidan serta Kelompok Pengajar terkait dengan PS tersebut.
f. Dalam menyelenggarakan pendidikan bidan, jurusan bertugas:
(1) Mengoperasionalkan visi, misi, dan grand strategy Fakultas sesuai dengan fungsi
dan kedudukannya dibidang akademik khususnya dalam penyelenggaraan KBK
(2) Menetapkan silabus dan isi pengajaran
(3) Menetapkan area, komponen, dan kompetensi bahan ajar tiap Matakuliah (MK)
KBK
(4) Menjaga agar seluruh area kompetensi tersebar secara proporsional dalam
seluruh MK dan keterampilan yang dibelajarkan
(5) Menetapkan laboratorium yang akan menjadi host sebagai tempat utama
pembelajaran kompetensi terkait
(6) Mengkoordinasikan Penanggung Jawab Matakuliah Kompetensi (MKK)
(7) Mengkoordinasikian pelaksanaan pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar PSPB
g. Dalam melaksanakan tugasnya, Jurusan dibantu oleh:
(1) Tim Kurikulum
(2) Tim Pendidikan Akademik
(3) Tim Pendidikan Profesi
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 50
h. Dalam penyelenggaraan Pendidikan Bidan berdasarkan KBK, jurusan berkoordinasi
dengan:
(1) Pimpinan fakultas, dalam hal implementasi kebijakan akademik fakultas dan
penyelenggaraan ketetapan fakultas terkait dengan tugas dan fungsi jurusan
(2) Jurusan/PS lain di lingkungan fakultas dalam hal resource sharing penggunaan
sumberdaya manusia, sarana, prasarana, dan unit‐unit penyelenggara
pendidikan serta administrasi akademik fakultas
(3) Unit Jaminan Mutu (UJM) Fakultas dalam hal koordinasi pemantauan penjaminan
mutu kurikulum dan pelaksanaan proses belajar mengajar
(4) Tim Kurikulum berfungsi sebagai Unit Penunjang PS yang bertanggung jawab
kepada ketua jurusan keperawatan, tim ini bertugas untuk:
• Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Kurikulum dan Evaluasi
Kurikulum,
• Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Proses Belajar Mengajar
dan Evaluasi Hasil Belajar ;
• Perencanaan, Pengkajian, dan Pengembangan Konsep Keterampilan
Instruksional Dosen; dan Konsep Pengembangan Infrastruktur PS.
(5) Tim Pendidikan Akademik
• Menyiapkan penerimaan mahasiswa baru alih program
• Melakukan koordinasi dengan koordinator kurikulum tentang penerapan
kurikulum dalam perkuliahan di tiap semester
• Merencanakan dan melaksanakan pendidikan akademik sesuai dengan
kurikulum yang ditetapkan
• Bekerjasama dengan sekretaris jurusan untuk mempersiapkan kebutuhan
administrasi dan sarana/ prasarana yang terkait dengan pelaksanaan
pendidikan akademik
• Berkoordinasi dengan seluruh kepala departemen di lingkungan PSPB untuk
menyusun jadwal, sarana dan prasarana pengunaan Skill Lab.
• Berkoordinasi di lingkungan PSPB untuk menyusun jadwal perkuliahan.
• Memonitor dan mengevaluasi kegiatan pendidikan akademik
• Menyiapkan evaluasi tahunan mahasiswa
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 51
• Menyiapkan yudisium sarjana kebidanan
• Menyiapkan angkat janji sarjana kebidanan
• Menentukan penasehat akademik mahasiswa
• Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya kepada ketua jurusan
(6) Tim Pendidikan Profesi
• Berkoordinasi tentang persiapan dan pelaksanaan profesi
• Bekerja sama dengan sekretaris jurusan untuk mempersiapkan kebutuhan
administrasi, dan saran/prasarana pelaksanaan kegiatan profesi
• Mengkoordinasikan, memonitor dan menjaga kelancaran seluruh kegiatan
profesi
• Menyiapkan yudisium Bidan
• Menyiapkan sumpah Bidan
• Menyiapkan wisuda dan pelepasan mahasiswa
• Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya kepada ketua jurusan
(7) Laboratorium antara lain dalam hal:
• Penempatan dosen laboratorium dalam kelompok pengajar pengampu MK KBK
• Penetapan bahan ajar matakuliah laboratorium dalam MK KBK
• Pemanfaatan sarana dan prasarana akademik yang dimiliki laboratorium dalam
pembelajaran terintegrasi KBK
• Monitoring dan Evaluasi Proses dan Hasil pelaksanaan pembelajaran KBK
(8) Penanggung jawab Matakuliah (PJMK) Kompetensi/Penanggung jawab Blok (PJB)
adalah mengkooordinasikan penyusunan jadwal serta materi pembelajaran, dan
pelaksanaan serta ujian serta penilaian MK Kompetensi.
(9) Sub‐bagian Administrasi Akademik Fakultas dalam hal
• Mengkoordinasikan unit administrasi khusus PS dalam jajaran tata usaha
khususnya di bagian adminsitrasi akademik fakultas untuk tata laksana
administrasi pengajaran dan pelaksanaan pembelajaran di PS
• Mengusulkan kebutuhan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan
sarana dan prasarana tata usaha dan bagian administrasi akademik fakultas
yang diperlukan bagi perencanaan dan penyelenggaraan pembelajaran
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 52
(10) Dosen Penasehat Akademik, melalui otoritas PD‐1 dalam hal pembimbingan
rencana studi, cara belajar, dan pemantauan proses dan hasil belajar mahasiswa
(11) Unit Bimbingan Konseling, melalui otoritas PD‐3 dalam hal bimbingan non
akademik yang diperlukan mahasiswa.
(12) Mahasiswa melalui perwakilannya, dalam hal: perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi proses belajar mengajar.
6. Laboratorium
a. Laboratorium adalah unit fakultas yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran,
sumber belajar, dan dosen dalam disiplin ilmu terkait dengan pembelajaran KBK
maupun pembelajaran Konvensional.
b. Dalam Pedoman Akademik ini, laboratorium bertugas:
(1) Memfasilitasi jurusan/PS dalam penggunaan sarana dan prasarana belajar baik
sebagai host maupun sebagai wadah penunjang pembelajaran KBK maupun
pembelajaran konvensional
(2) Memfasilitasi jurusan/PS dengan menunjuk dosen laboratorium atas permintaan
jurusan untuk menjadi PJMK dan atau anggota kelompok pengajar MK KBK
(3) Memfasilitasi jurusan/PS dengan menunjuk dosen laboratorium untuk
pembelajaran konvensional
(4) Memfasilitasi jurusan/PS dengan mengkontribusikan bahan ajar/course content
MK yang relevan dengan kompetensi tertentu/tujuan pembelajaran
c. Dalam hal memfasilitasi hal‐hal tersebut dalam butir (2), laboratorium seyogyanya:
(1) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan/PS untuk menjaga pemerataan
pendistribusian dosen laboratorium dalam kegiatan jurusan agar seluruh dosen
laboratoriumnya berfungsi maksimal dalam memenuhi standar EWMP masing‐
masing dosen
(2) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan/PS untuk menjaga agar
program pengajaran laboratorium (kuliah dan praktikum) tersebar dalam program
pengajaran jurusan secara proporsional agar tujuan Instruksional masing‐masing
MK laboratorium tetap dapat dicapai secara maksimal.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 53
(3) Memperhatikan dan berkoordinasi dengan jurusan untuk menjaga agar isi MK
(Course content) laboratorium dapat terdistribusikan secara proporsional kedalam
silabus jurusan/PS
(4) Memelihara dan mengembangkan mutu isi MK yang relevan dengan kompetensi
yang akan dicapai lulusan
(5) Tetap mengembangkan potensi akademik, keterampilan instruksional, penelitian
dan pengembangan ilmu dosen dilingkungannya dalam menunjang pembelajaran
KBK
d. Laboratorium dipimpin oleh seorang Kepala laboratorium yang bertanggungjawab
kepada Dekan dalam perancangan dan pelaksanaan tugas‐tugas laboratorium.
e. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala laboratorium dibantu satu atau lebih
Penanggung Jawab Pembelajaran (PJP) untuk mengkoordinasikan pembelajaran
setiap jurusan/PS yang menggunakan laboratorium terkait dalam proses belajar
mengajarnya.
7. UPT Labskill & Laboratorium Sentral Biomedik
a. UPT Labskill dan Laboratorium Sentral Biomedik dalam Pedoman Akademik ini adalah
Unit Penunjang Teknis Fakultas dibawah Dekan yang berfungsi menjadi tempat
memfasilitasi pembelajaran Keterampilan Klinis, Penelitian, dan Pembelajaran
Biomedik yang bisa digunakan semua Jurusan.
8. Urusan Administrasi Akademik Jurusan
a. Urusan Administrasi Akademik Jurusan/PS dalam Pedoman Akademik ini, adalah staf
tata usaha fakultas yang bertugas khusus menunjang administrasi pembelajaran KBK
oleh Jurusan/PS
b. Sebagai staf penunjang pembelajaran KBK oleh Jurusan/PS, staf ini bertugas
membantu Jurusan/PS dengan memberikan daya dukung dalam operasionalisasi
akademik serta melaksanakan registrasi akademik yang meliputi:
(1) registrasi mahasiswa baru dan daftar ulang mahasiswa lama,
(2) Registrasi keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan akademik khusus seperti
semester pendek dan lain‐lain.
(3) Presensi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar;
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 54
(4) Membantu penjadwalan kegiatan, tempat, dan waktu pembelajaran
berkoordinasi dengan PS lain
(5) Administrasi KRS, Kartu Perubahan Rencana Studi, (KPRS), KHS mahasiswa
peserta KBK
(6) Melaksanakan penyusunan, penyimpanan, dan pemanfaatan database akademik
dalam Sistim Informasi Akademik (SiAkadf)
(7) Melaksanakan pengisian berkala dan berkesinambungan borang akreditasi
akademik
(8) Melaksanakan penyiapan sarana/prasarana rapat‐rapat akademik jurusan/PS
9. Penanggung Jawab Matakuliah (PJMK) / Penanggung Jawab Blok (PJB)
a. Penanggung jawab Matakuliah (PJMK) ialah dosen yang ditetapkan Dekan untuk
mengkoordinasikan sebuah Kelompok Pengajar dalam perancangan, pembelajaran
dan evaluasi sebuah Matakuliah Kompetensi (MKK) tertentu.
b. Dalam mengelola MKK dibawah koordinasinya, PJMK bertugas:
(1) mengkoordinaskan jadwal , pembelajaran, dan ujian MKK
(2) mengkoordinasikan tugas mengajar dosen dalam kelompok
(3) menetapkan model pembelajaran yang digunakan
(4) menyampaikan hasil belajar mahasiswa kepada jurusan/PS dan matakuliah disiplin
ilmu (MKDI) terkait dengan MKK tertentu
c. PJMK bertanggungjawab dan berada dibawah koordinasi Jurusan/PS.
10. Kelompok Pengajar
a. Kelompok Pengajar dalam Pedoman Akademik ini adalah sekelompok dosen yang
ditunjuk jurusan/PS dan mewakili departemen/laboratorium dalam mengampu MK
KBK terkait disiplin ilmu masing‐masing
b. Kelompok pengajar bertanggungjawab secara fungsional kepada Jurusan/PS dan
secara struktural kepada laboratorium
c. Kelompok Pengajar berfungsi sebagai pelaksana pembelajaran dan evaluasi hasil
belajar MKK atas nama Jurusan/PS.
d. Kelompok Pengajar merupakan kelompok dosen dari berbagai disiplin ilmu yang
diintegrasikan baik secara vertikal maupun horizontal.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 55
11. Mahasiswa
a. Mahasiswa dalam Pedoman Akademik ini adalah mahasiswa yang berhak mengikuti
pendidikan di FKUB apabila memenuhi kriteria berikut:
(1) Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melalui berbagai seleksi resmi
penerimaan mahasiswa baru, alih jenjang, alih perguruan tinggi sesuai
persyaratan Universitas/ Fakultas
(2) Terdaftar pada tahun akademik bersangkutan
(3) Memiliki Normor Induk Mahasiswa (NIM)
(4) Memenuhi dan atau tidak melakukan pelanggaran terhadap persyaratan
administratif yang ditentukan Universitas/Fakultas/Jurusan/PS untuk mengikuti
pendidikan
(5) Mengisi dan memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) atau Kartu Perubahan Rencana
Studi (KPRS)
(6) Bersedia mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Universitas/
Fakultas/ Jurusan/PS
b. Mahasiswa berhak:
(1) Memperoleh pendidikan yang sebaik‐baiknya
(2) Memperoleh informasi dan sosialisasi yang memadai atas segala sesuatu terkait
dengan program pembelajaran KBK yang diikutinya
(3) Ikut dan menyampaikan pendapat dan aspirasinya dalam perencanaan,
pemantauan dan evaluasi institusional program pendidikan yang diikuti
(4) Memperoleh bantuan bimbingan, konseling dan kepenasehatan akademik
c. Mahasiswa berkewajiban:
(1) Mematuhi seluruh ketentuan dan peraturan akademik dan administratif fakultas,
jurusan, program studi maupun laboratorium yang berlaku
d. Proses penyampaian pendapat/aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui
PD‐3 Bidang Kemahasiswaan dan Jurusan/PS dalam segala permasalahan menyangkut
kemahasiswaan, minat, bakat, kesejahteraan, serta pembinaan ekstrakurikuler,
bimbingan dan konseling
e. Proses penyampaian pendapat/aspirasi dilakukan secara santun dan beretika melalui
PD‐1 Bidang Akademik dan Jurusan/PS dalam segala permasalahan menyangkut
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta kepenasehatan
akademik
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 56
B. Prosedur dan Koordinasi Proses Pembelajaran
Gambar 1. Bagan Pembelajaran KBK PSPB ‐ FKUB
Keterangan:
1. Dekan, dalam Pedoman Akademik ini, memimpin dan mengkoordinasikan Jurusan, MEU,
UJM, UPT Keterampilan, Lab Sentral Biomedik untuk keharmonisan.
2. Tim Kurikulum menyusun Rancangan Kurikulum, Silabus, Model Pembelajaran, Model
Evaluasi, bersama‐sama Jurusan/PS. Draft Rancangan diserahkan kepada Dekan sebagai
pertimbangan pelaksanaan Kurikulum setiap tahun ajar
3. Melalui Rapat Koordinasi dengan Jurusan, Tim Kurikulum, UJM, Dekan memutuskan
menetapkan Kurikulum dan Pelaksanaannya untuk satu tahun ajar.
4. Senat Fakultas mengesahkan Penetapan Kurikulum satu tahun ajar.
5. Jurusan Keperawatan memiliki sebuah sekretariat dipimpin sekretaris Jurusan dan
mempunyai sekurang‐kurangnya seorang staf sekretariat.
6. Jurusan membawahi PS Ilmu Keperawatan (PSIK) dan PS Pendidikan Bidan (PSPB)
UJM
Ketua & Sekretaris Jurusan Keperawatan
Sub‐Bag Akademik Urusan Administrasi Akademik
Jurusan/Program Studi
PJMK
Kepala Laboratorium
Ur JKPengelolaan
PBM
Ur JK Evaluasi
Hasil Belajar
Ur JKSarana/Prasarana
Akademik
PJP
Tim Kurikulum
Dekan PD I – PD II – PD III
Tim Pendidikan Profesi
Tim Pendidikan Akademik
Ketua & Sekretaris Program Studi Pendidikan Bidan
Ketua & Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 57
7. PSPB memiliki sebuah sekretariat dipimpin sekretaris PS dan mempunyai sekurang‐
kurangnya seorang staf sekretariat.
8. Dalam melaksanakan tugasnya, PSPB dibantu oleh:
a. Tim Kurikulum
b. Tim Pendidikan Akademik
c. Tim Pendidikan Profesi
9. Sekretariat PS mengadministrasikan database PS, pengarsipan surat keluar masuk PS, dan
berkoordinasi dengan Bagian Tata Usaha Fakultas terkait dengan tugas PS.
10. Dalam mengkoordinasikan pembelajaran, PS membawahi PJMK dari masing‐masing MKK
dan Metodologi.
11. Dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar, PJMK, melalui sekretaris PS
berkoordinasi dengan staf Bagian Tata Usaha Subag Akademik Urusan Administrasi
Akademik PS Pendidikan Bidan terkait urusan yang diperlukannya.
12. Dalam melaksanakan dukungan penunjang pembelajaran PS, Urusan Administrasi PS
Pendidikan Bidan terdiri dari sekurang‐kurangnya seorang staf masing‐masing untuk: 1)
Urusan Sarana/Prasarana Akademik PSPB, 2) Urusan Pelaksanaan Pembelajaran, dan 3)
Urusan Evaluasi Hasil Belajar.
13. Staf Urusan Sarana/Prasarana Akademik ditunjuk diantara staf sub‐bagian Umum Tata
Usaha berkoordinasi dengan Kepala Urusan Administrasi Akademik PS bertugas: 1)
menyediakan ruangan dan sarana pembelajaran serta fasilitas sumber belajar yang
diperlukan PS, dan 2) perawatan serta sustainabilitas prasarana termasuk listrik agar
pembelajaran terlaksana tanpa gangguan.
14. Staf Urusan Pelaksanaan Pembelajaran bertugas: 1) mengadakan/ menggandakan modul,
lembar‐lembar observasi dan perangkat lunak pembelajaran lainnya; 2) bersama Kasubag
Akademik mengatur pelaksanaan adminsitrasi tempat dan waktu ujian.
15. Staf Urusan Evaluasi Hasil Belajar bertugas: 1) membuat form ujian MKK, Keterampilan dan
perangkat lunak evaluasi lainnya, 2) pengolahan nilai bekerja sama dengan TIK Fakultas
dan Sekretariat Jurusan, 3) administrasi KRS‐KHS, 4) mengolah dan menyimpan data nilai
untuk academic transcript, competency transcript, dan sertifikat kompetensi.
16. Staf sekretariat Tim Kurikulum dan UJM dapat ditunjuk diantara Staf Urusan Akademik
Jurusan Keperawatan.
17. Nama‐nama staf Urusan Akademik diatas diumumkan terutama kepada para PJMK.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 58
18. PS membawahi dan mengkoordinasikan semua PJMK dalam menjadwal pembelajaran dan
evaluasi MKK dengan menugaskan urusan administrasi akademik PSPB untuk secara
langsung membantu kelancaran administrasi penyelenggaraan pembelajaran dan evaluasi.
19. Kepala Laboratorium berkoordinasi dengan PS dalam: 1) penunjukan dosen PJMK, 2)
penunjukan dosen anggota kelompok pengajar MKK terkait, 3) penggunaan
prasarana/sarana laboratorium untuk pembelajaran MKK dan Keterampilan, 4) penetapan
bahan ajar kompetensi terkait matakuliah disiplin ilmunya, 5) pembuatan soal‐soal ujian.
20. Kepala laboratorium berkoordinasi dengan Jurusan/PS dilingkungan FKUB melalui
Penanggung Jawab Pembelajaran Laboratoriumnya.
21. Jurusan bersama PJMK Keterampilan Klinis dan atau Metodologi terkait berkoordinasi
dengan Kepala UPT Keterampilan Klinik dan kepala laboratorium Sentral Biomedis untuk
pembelajaran Keterampilan, Metodologi, dan Penelitian/Pengembangan Pembelajaran
Biomedis.
22. Jurusan, PS, Tim Kurikulum, Unit Jaminan Mutu Jurusan, Kepala UPT Labskill, Kepala
Laboratorium Sentral Biomedis membuat laporan berkala kepada Dekan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 59
BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN
A. Silabus Pembelajaran
Silabus Pembelajaran merupakan rencana kegiatan proses belajar mengajar dalam 1
(satu) semester, yang memuat unsur‐unsur MK, kode MK, bahan ajar MK (course content)
dan kode bahan ajar, serta beban studi masing‐masing MK.
Silabus Pembelajaran disusun dengan memperhatikan: beban studi proporsional
per‐semester dengan catatan jumlah beban studi keseluruhan minimal 144 sks untuk
keseluruhan 7 semester pendidikan Sarjana Kebidanan;
MK dalam 1 (satu) semester disusun dengan memperhatikan:
1. Hubungan MK prasyarat dengan MK semester diatas dan dibawahnya, agar proses
pembelajaran berlangsung runtut dan sistimatis,
2. Hubungan antar MK dalam semester yang sama agar diperoleh pemahaman yang
integratif, holistik, dan komprehensif lintas ilmu terkait dengan pembelajaran satu atau
lebih kompetensi.
Hubungan dengan pembelajaran keterampilan dan metodologi yang relevan dengan MK
dalam semester yang sama.
B. Waktu dan Tempat Pembelajaran
1. Waktu dan tempat Pembelajaran disusun dan ditetapkan oleh Jurusan/PS dengan
berkoordinasi dengan laboratorium
2. Waktu pembelajaran setiap sub‐kompetensi disesuaikan dengan beban studi masing‐
masing
3. Waktu untuk pembelajaran mandiri ditetapkan sendiri oleh mahasiswa
4. Mahasiswa dapat meminta pembelajaran semisal kuliah pakar bila dibutuhkan
C. Strategi Pembelajaran
1. Kurikulum dilaksanakan dengan pendekatan/strategi SPICES (Student‐centered, Problem‐
based, Integrated, Community‐based, Elective/Early Cinical Exposure, Systematic).
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 60
2. Program pembelajaran harus diupayakan terpusat pada aktivitas mahasiswa semisal
diskusi, belajar mandiri, self inquiry, seminar,dan cara belajar aktif lainnya sepanjang
dimungkinkan.
3. Program Pembelajaran harus diupayakan menggunakan atau mengetengahkan
“Masalah“ sebagai titik masuk penguasaan ilmu, keterampilan, dan perilaku, serta
pemicu (trigger) pembelajaran aktif oleh mahasiswa. “Masalah“ merujuk pada
Identifikasi yang ditetapkan Ikatan Bidan Indonesia dan berdasarkan Index Clinical
Situation
4. Untuk mendapatkan penguasaan holistik dan komprehensif, pembelajaran dilakukan
dengan mengintegrasikan MK terkait baik vertikal maupun horisontal
5. Pembelajaran klinik diberikan pada awal semester, selain untuk berintegrasi dengan MK
Kedokteran Dasar, juga untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa
6. Pada Semester I‐III, Jurusan menetapkan 2 minggu diantara minggu efektif untuk
pengenalan cara belajar sistematis (teaching how to learn) kepada mahasiswa melalui
pendekatan Problem‐based Learning
D. Proses Pembelajaran
Pendekatan dalam Pembelajaran KBK menggunakan Pendekatan SPICES (Haarden, 2000):
Student Centered, Problem‐based, Integrated, Community Oriented, Early Exposure to
Clinic, and Systematic.
Elaborasi Pendekatan ini dalam Kurikulum Kurikulum Berbasis Kompetensi FKUB adalah
sebagai berikut:
1. Karakteristik Pembelajaran
Proses Belajar Mengajar (PBM) KBK memiliki beberapa karakteristik:
1.1 Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning)
1.2 Pembelajaran Terintegrasi
1.3 Menggunakan Modul
1.4 Pembelajaran Keterampilan (Skill) secara terintegrasi dalam Sistim Pengembangan
Keterampilan dan Metodologi
1.5 Pencapaian Kompetensi melalui Penguasaan Materi Mata Kuliah Kompetensi dan
Kompetensi Keterampilan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 61
2. Pembelajaran Mahasiswa Aktif (Student Active Learning)
Pembelajaran dilaksanakan terutama terpusat pada aktivitas mahasiswa (student‐
centered) mulai dari belajar mandiri mendahului pembelajaran dari dosen sampai
dengan pencarian ilmu secara mandiri (self acquired) baik dengan mencari kepustakaan,
mengunduh dari internet, berdiskusi dengan teman, mencari narasumber sehingga
dosen bukan satu‐satunya sumber informasi.
Dalam konteks pembelajaran Mahasiswa Aktif ini, peran dosen dititikberatkan pada
fungsi fasilitasi dan tutorial.
3. Pembelajaran Terintegrasi
Pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi baik vertikal antara Pembelajaran Klinik
dengan Pembelajaran Ilmu‐Ilmu Kebidanan Dasar dan Dasar Kebidanan, maupun secara
horisontal antara pembelajaran klinik satu dengan lainnya atau antara pembelajaran
Ilmu‐Ilmu Kebidanan Dasar dan Dasar Kebidanan satu dengan lainnya.
Pembelajaran terintegrasi dimaksudkan agar:
3.1 Mahasiswa memperoleh penguasan kompetensi bidan secara holistik dan
komprehensif;
3.2 Sistim Pembelajaran memperoleh efisiensi setinggi mungkin dengan pengurangan
tumpang‐tindih bahan ajar antar laboratorium;
3.3 MKDI Prasyarat dan yang mempersyarati dapat diintegrasikan; dan
3.4 Penggunaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran menjadi lebih efektif dalam
perencanaan, pengadaan, maupun operasionalisasinya secara terencana.
4. Modul
4.1 Mulai tahun ajaran 2008‐2009, proses pembelajaran KBK sepenuhnya menggunakan
Modul dalam setiap pembelajaran MKK.
4.2 Setiap Modul disusun oleh Kontributor Penyusun Modul yang diambil dari dosen‐
dosen FKUB dan laboratorium terkait sesuai dengan bidang peminatan.
4.3 Setiap Modul disusun dengan sekurang‐kurangnya berisikan:
a. Rumusan Kompetensi, Komponen Kompetensi, dan Area Kompetensi sesuai
Pedoman Ikatan Bidan Indonesia, yang ingin dicapai melalui pembelajaran sebuah
modul.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 62
b. Overview untuk memberikan gambaran umum proses dan isi pembelajaran
modul agar mahasiswa memahami konteks dan prosedur pembelajaran modul.
c. Tugas Modul (Modul Task) untuk dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa dan
saling diklarifikasi dalam Diskusi Kelompok diantara mahasiswa.
d. Referensi untuk mempermudah mahasiswa mencari rujukan utama dalam
mempelajari modul khususnya dalam mengerjakan tugas modul.
e. Reader dalam bentuk lembar kopi dari halaman‐halaman referensi yang sulit
diperoleh mahasiswa karena ketersediaan Referensi yang terbatas.
4.4 Pembelajaran Modul tidak selalu oleh dosen kontributor modul, melainkan oleh
dosen yang diusulkan Penanggung Jawab Matakuliah (PJMK) dan mendapat
persetujuan Kepala Laboratorium dosen bersangkutan.
4.5 Banyaknya Isi Modul, Overview, dan Tugas Modul harus disesuaikan dengan beban
studi dan model pembelajarannya masing‐masing agar supaya Modul layak
digunakan dan tidak terlalu memberatkan mahasiswa.
4.6 Modul yang telah disusun oleh Kontributor Modul hendaknya dikonsultasikan
kepada Laboratorium terkait untuk kemudian diserahkan kepada Medical Education
Unit (MEU) untuk penggandaannya.
4.7 Penyerahan Modul kepada Medical Education Unit (MEU) disertai:
a. Usulan nama PJMK nama untuk dibuatkan penetapannya oleh Dekan
b. Usulan nama Pengampu MK dan Fasilitator/Tutor pembelajarannya untuk
dibuatkan urat Tugasnya oleh Dekan
c. Rancangan Pembelajarannya, untuk diserahkan kepada Jurusan guna penyusunan
Jadual Pelaksanaan Pembelajarannya
5. Metoda Pembelajaran
5.1 Pembelajaran Matakuliah Kompetensi (MKK )
a. Pembelajaran MKK dipimpin dan dikoordinasikan oleh seorang Penanggungjawab
Matakuliah (PJMK) yang bertanggungjawab kepada Jurusan.
b. Pembelajaran menggunakan Modul terintegrasi yang telah diterima mahasiswa ±
1 minggu sebelum pembelajaran Modul dimulai.
c. Rancangan Pembelajaran telah diserahkan kepada Jurusan untuk penjadwalan
pelaksanaannya.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 63
d. Pembelajaran Modul dilakukan secara en bloc dengan pengertian 1 modul
dibelajarkan total sampai selesai baru dilanjutkan dengan pembelajaran, modul
berikutnya.
e. Mahasiswa diharapkan mengerjakan semua Tugas Modul dirumah secara
mandiri.
f. Durasi pembelajaran Modul disesuaikan dengan beban studi yang telah
ditetapkan.
g. Proses Pembelajaran Modul berturut‐turut:
(1) Dimulai dengan Overview di setiap Kelas untuk menjelaskan kerangka isi dan
rancangan pembelajaran dan evaluasi Modul bersangkutan.
(2) Dilanjutkan dengan Belajar Mandiri dalam Kelompok Diskusi masing‐masing
untuk mempersiapkan diri mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.
(3) Selanjutnya Diskusi Dalam Kelompok, dengan ketentuan:
• Sebelum diskusi semua Modul dikumpulkan dan diserahkan pada Fasilitator
Diskusi
• Diskusi dimulai dengan presensi dan penetapan Ketua serta Sekretaris
Kelompok Diskusi yang dipilih diantara peserta diskusi kelompok
• Diskusi harus diikuti seluruh peserta. Peserta yang tidak aktif dalam diskusi
tidak memperoleh Nilai
• Materi diskusi meliputi Tugas Modul
• Pada akhir diskusi hasil diskusi disampaikan kepada Fasilitator
(4) Selama diskusi, fasilitator:
• Mengadakan observasi pelaksanaan diskusi menggunakan Lembar Obervasi
yang tersedia. Lembar Observasi meliputi observasi terhadap keterampilan
belajar (memimpin, menyatakan pendapat, berbeda pendapat,
berkolaborasi dan sebagainya), area kompetensi yang ingin dicapai, dan
Observasi terhadap Materi yang didiskusikan.
• Dapat mengadakan intervensi manakala terjadi penyimpangan materi
terhadap tujuan belajar yang sebenarnya dengan cara memberikan clue
yang diperlukan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 64
• Dapat meminta peserta diskusi tertentu untuk menjawab atau menyatakan
pendapat. Interupsi ini ditujukan kepada peserta yang tidak aktif agar tetap
memperoleh nilai diskusi. Interupsi ini dapat pula dilakukan untuk
crosscheck apakah jawaban/komentar/ pendapat seorang mahasiswa
sesuai dengan jawabannya dalam Buku Modul. Dengan cara ini fasilitator
dapat mengetahui apakah modul dikerjakan sendiri, mencontoh teman,
atau tidak sempat dipelajari mahasiswa bersangkutan.
• Mencatat hal‐hal yang perlu klarifikasi, koreksi, atau pendalaman agar
tujuan belajar dapat dicapai.
(5) Sesudah diskusi, kepada PJMK, fasilitator:
• Menyerahkan Lembar Observasi yang telah dinilai.
• Menyerahkan hal‐hal yang perlu klarifikasi, koreksi, atau pendalaman agar
tujuan belajar dapat dicapai.
(6) Penanggungjawab Matakuliah menyerahkan hal‐hal diatas kepada para
Pengampu Kuliah Pakar
(7) Modul ditutup dengan Kuliah Pakar yang isinya dapat berupa:
• Klarifikasi materi yang dipandang perlu
• Resume atau restrukturisasi materi untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif
(8) Diakhiri dengan Ujian Modul.
5.2 Pembelajaran Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI)
a. Pembelajaran MKDI dilakukan terintegrasi kedalam Pembelajaran MKK.
b. Seluruh Bahan Ajar MKDI didistribusikan oleh Kepala Laboratorium (Ka.Lab.)
terkait kedalam seluruh MKK dalam Struktur Kurikulum FKUB.
c. Laboratorium dapat menentukan Model Pembelajaran: Kuliah, Praktikum, atau
model pembelajaran lainnya.
Oleh karena itu dalam pembelajaran MKK, selain kuliah, kegiatan praktikum
dapat dilaksanakan oleh laboratorium terkait dalam jam efektif MKK terkait dan
dilaksanakan di laboratorium masing‐masing dengan pengaturan internal oleh
laboratorium masing‐masing. akan tetapi nilai Ujian Praktikum tidak
mempengaruhi Nilai Ujian MKK melainkan dikembalikan sebagai bagian Nilai
Ujian MKDI.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 65
5.3 Pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi
a. Pembelajaran Ketrampilan dan Metodologi dilakukan dalam Sistim
Pengembangan Keterampilan dan Metodologi.
b. Sistim Pengembangan Keterampilan dan Metodologi terdiri atas pembelajaran di
kelas, di gedung Laboratorium Skil, di ruang‐ruang praktikum Laboratorium, dan
di Laboratorium Sentral Biomedik.
c. Pembelajaran dikoordinasikan oleh Unit Pembelajaran Skill dan Unit
Pembelajaran Metodologi yang masing‐masing dipimpin oleh seorang Kepala Unit
berkedudukan setara dengan PJMK dan bertanggung jawab kepada Jurusan.
d. Pembelajaran dilaksanakan oleh Kelompok Dosen masing‐masing Topik Skill
sesuai denga beban studi masing‐masing
5.4 Pembelajaran Cara Belajar (Pendekatan PBL)
a. Membelajarkan cara belajar yang sistimatis mengikuti pola akademik yang
sederhana tetapi sistimatik dengan tujuan:
(1) Membiasakan diri menghadapi problematika nyata yang akan dihadapi kelak
dimasyarakat.
(2) Mengidentifikasi masalah dibalik fenomena kesehatan yang dijumpai.
(3) Menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kekurangan dan kebutuhan masing‐
masing individu mahasiswa.
b. Meningkatkan kemampuan belajar aktif dan mandiri melalui pengembangan
kemampuan self‐inquiry dalam mengakses, menganalisis, mensintesis, dan
menyimpulkan berbagai informasi.
c. Melalui (1) dan (2) membelajarkan cara Belajar Sepanjang Hayat (Life‐Long
Learning).
d. Untuk hal‐hal diatas dilakukan pembelajaran Poblem Based Learning Approach
disamping model pembelajaran‐pembelajaran tersebut diatas.
e. Problem based Approach hanya merupakan salah satu model pembelajaran yang
digunakan dalam KBK dan oleh karena itu tidak identik dengan KBK dan tidak
akan menggantikan model pembelajaran lain yang dipandang relevan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 66
BAB V EVALUASI PROSES
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL dan konvensional
ini meliputi elemen hasil pembelajaran (pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses
pembelajaran, dan sikap mahasiswa selama proses pembelajaran.
Cara penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa:
1) Kegiatan penilaian pengetahuan/hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian.
2) Ujian dilakukan sesuai dengan jadwal kegiatan yang disusun oleh tim blok pada mata ajar
dengan metode PBL, maupun jadwal yang telah ditentukan akademik pada mata ajar
dengan metode konvensional.
3) Penilaian keterampilan (skills) dilakukan dengan melakukan observasi dan penilaian selama
kegiatan skills lab berlangsung dan melalui OSCE (Objective Structured Clinical
Examination) atau CEP (Cheklist Evaluation Of life Perfomance). OSCE atau CEP dilakukan
setiap akhir blok dengan materi keterampilan yang telah dilatih selama blok tersebut.
Dalam OSCE atau CEP mahasiswa diminta untuk memperagakan keterampilan yang
diujikan sesuai dengan checklist yang telah disusun dan dilatih.
4) Penilaian terhadap proses pembelajaran dengan metode PBL dilakukan oleh
fasilitator/tutor diskusi, instruktur skills lab, maupun antar mahasiswa (peer assessment).
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 67
A. Nilai Lulus dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Sistem penilaian berdasarkan acuan UB dalam nilai angka mutu, huruf mutu, bobot dan
sebutan.
Kisaran Nilai Huruf Mutu Bobot Kisaran Index
> 80,00 A 4 ≥ 3,75
> 75,00 – 80,00 B+ 3,5 3,25 – 3,74
> 69,00 – 75,00 B 3 2,75 – 3,24
> 60,00 – 69,00 C+ 2,5 2,25 – 2,74
> 55,00 – 60,00 C 2 1,75 – 2,24
> 50,00 – 55,00 D+ 1,5 1,25 – 1,74
> 44,00 – 50,00 D 1 0,75 – 1,24
< 44,00 E 0 < 0,75
B. Pembobotan Penilaian
1. Tutorial
No Penilaian Jenis Bobot
1. Pengetahuan Ujian tulis
2. Proses dan Sikap Penilaian tugas/presentasi oleh fasilitator
3. Skills lab OSCE / CEP
2. Skripsi / Karya Tulis Akhir
No Penilaian Bobot
1. Bimbingan
2. Ujian Terbuka
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 68
C. Tahap Evaluasi
Evalusi keberhasilan studi mahasiswa PS Pendidikan Bidan Jurusan Keperawatan dinyatakan
dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dalam angka.
Evaluasi yang dilakukan dengan ujian tulis dalam bentuk ujian blok pada mata ajar dengan
metode PBL, ujian tengah semester dan ujian akhir semester pada mata ajar dengan
metode konvensional, ujian perbaikan nilai dan semester pendek.
Hasil evaluasi sebagai berikut:
1. Akhir tahun pertama : lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00
2. Akhir tahun kedua : lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00
3. Akhir tahun ketiga : lulus minimal dengan IPK ≥ 2,00
4. Syarat lulus Sarjana Kebidanan (SKeb.):
4.1 Lulus semua mata ajar setara dengan 144 sks
4.2 Lulus skripsi (karya tulis ilmiah)
4.3 Lulus TOEFL minimal 450
4.4 Memperoleh minimal 10 SKK (Sistem Kredit Kegiatan)
4.5 Tidak memiliki nilai D (minimal C) dengan IPK ≥ 2,50
D. Evaluasi Program Profesi
(ditetapkan kemudian)
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 69
E. Predikat Kelulusan
1. Predikat Kelulusan Program Sarjana FKUB terdiri dari 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat
memuaskan dan dengan pujian yang dinyatakan pada transkrip akademik. Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar menentukan predikat kelulusan adalah:
IPK Predikat Kelulusan
3,51 – 4,00 Cumlaude
2,76 – 3,50 Sangat Memuaskan
2,00 – 2,75 Memuaskan
2. Predikat kelulusan Cumlaude (Dengan Pujian) ditentukan dengan memperhatikan:
2.1 Salah satu atau keduanya yaitu pada Tahap Akademik dan atau Tahap Profesi.
2.2 Harus memenuhi seluruh persyaratan yang meliputi Masa Studi, IPK, Nilai Minimal
seperti di bawah ini:
Uraian TAHAP AKADEMIK
TAHAP PROFESI S1 Reguler Alih Program
Masa Studi ≤ n + 1 = 5Th n + 0,25 = 2Th n + 0,25 = 2Th
IPK 3,51 – 4.00 3,51 – 4.00 3,51 – 4.00
Nilai Minimal ≥ B ≥ B ≥ B
Keterangan: n = Lama Studi dalam Tahun
2.3 Untuk pendaftaran wisuda universitas dapat menggunakan salah satu predikat
cumlaude pada tahap Sarjana atau Profesi
3. Evaluasi Hasil Belajar merupakan Assessment Process yang dilakukan berurutan:
3.1 Pengukuran (Scoring)
3.2 Penilaian (Grading)
3.3 Pengambilan Keputusan
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 70
F. Metoda Assessment Hasil Belajar
Assessment Hasil Belajar terdiri atas:
1. Assessment Matakuliah Kompetensi;
2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu;
3. Assessment Keterampilan dan Metodologi;
4. Assessment Pengembangan Cara Belajar melalui Problem Based Learning; dan
5. Kombinasi diantaranya antara lain dengan OSCE (Objective Structured Clinical
Examination).
1. Assessment Matakuliah Kompetensi (MKK)
1.1 Assessment MKK dilakukan melalui: Ujian Modul, Ujian Perbaikan Modul 1 (UTS),
Ujian Perbaikan Modul 2 (UAS), dan Semester Pendek.
1.2 Pada akhir setiap Modul dilakukan Ujian Modul. Hasil Ujian dinyatakan kedalam
skor dengan rentang 0 – 100 tanpa perlu dikonversikan kedalam Nilai.
1.3 Hasil Ujian Modul harus segera diumumkan kepada mahasiswa selambat‐
lambatnya sebelum setiap Ujian Tengah Semester (UTS‐1 dan UTS‐2) untuk dapat
dijadikan pertimbangan bagi mahasiswa untuk memperbaiki/tidak memperbaiki
hasilnya.
1.4 Pada setiap Ujian Tengah Semester (UTS‐1 dan UTS‐2) dilakukan Ujian Perbaikan
Modul I.
1.5 Mahasiswa tidak wajib mengikuti Ujian Perbaikan Modul 1. Bagi yang tidak
memperbaiki, otomatis skor ujian modul adalah Skor Modul dalam Blok.
1.6 Skor akhir dipilih yang terbaik diantara Skor Ujian Modul dan Skor Ujian Perbaikan
Modul 1 dan ditetapkan sebagai Skor Modul dalam Blok.
1.7 Pada Ujian Akhir Semester dilakukan ujian Perbaikan Modul 2.
1.8 Mahasiswa tidak wajib mengikuti Ujian Perbaikan Modul 2. Bagi yang tidak
memperbaiki, otomatis Skor Modul dalam Blok adalah Skor Modul dalam Semester.
1.9 Skor akhir dipilih yang terbaik diantara Skor Modul dalam Blok dan Skor Ujian
Perbaikan Modul 2 dan ditetapkan sebagai Skor Akhir Ujian Modul dalam semester.
1.10 Seluruh Skor Modul dalam Semester dikonversikan kedalam Nilai.
1.11 Konversi Nilai mengikuti Pedoman Akademik Universitas Brawijaya yang berlaku.
1.12 Sebagai kesimpulan, perhatikan algoritma Pengukuran dan Penilaian Berikut:
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 71
2. Assessment Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI)
2.1 Ujian MKDI diintegrasikan kedalam Ujian MKK
2.2 Soal‐soal MKDI dalam Ujian MKK pada dasarnya selain menjadi bagian Soal MKK
tetap merupakan Soal MKDI yang hasil ujiannya dikembalikan kepada MKDI terkait
dan dilakukan skoring tersendiri oleh laboratorium terkait.
2.3 Ujian MKDI terdiri dari:
a. Ujian MKDI yang ditarik kembali dari Ujian MKK
b. Ujian Praktikum/format ujian lain jika ada
2.4 Hasil Akhir Ujian MKDI adalah Hasil Ujian a & b yang ditetapkan berdasarkan rumus
dan pembobotan masing‐masing laboratorium pengampu MKDI.
2.5 Hasil Akhir setiap Ujian MKDI akan direkapitulasi pada akhir setiap semester.
2.6 Jika diperlukan perbaikan Nilai MKDI, Laboratorium dapat melakukannya secara
internal dengan sepengetahuan Jurusan/PS.
2.7 Nilai Akhir MKDI pada akhir pendidikan direkapitulasi dari Nilai‐Nilai Semester
MKDI untuk menjadi Lampiran Transkrip Akademik Lulusan.
3. Assessment Keterampilan Klinis dan Metodologi
3.1 Keterampilan Klinis dan Metodologi pada dasarnya adalah pembelajaran
Keterampilan (Skill) baik Keterampilan Intelektual, Keterampilan Teknis,
Keterampilan Prosedural, maupun Keterampilan Berperilaku dalam melaksanakan
profesi baik sebagai ilmuwan maupun sebagai profesional yang menjadi Profil
Lulusan dan Kompetensi Hasil Pendidikan Bidan FKUB.
Skor UM
Skor BlokUPM I (UTS 1/2)
Skor SmtUPM II (UAS)
Nilai AkhirUjian Modul
Tidak Memperbaiki Konversi
Tidak Memperbaiki Konversi
Memperbaiki/ Diambil terbaik
Memperbaiki/Diambil terbaik Konversi
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 72
3.2 Pada setiap akhir setiap pembelajaran Keterampilan Klinis dan Metodologi
diadakan ujian Keterampilan baik dengan Ujian Tulis maupun Ujian Keterampilan
melalui Observasi.
3.3 Mengingat Keterampilan hanya mengenal istilah terampil dan tidak terampil maka
setiap segmen ujian Keterampilan diberikan Tanda Puas atau Tidak Puas.
3.4 Perbaikan bagi mahasiswa yang memperoleh tanda Tidak Puas harus dilakukan
sampai Tanda Puas diperoleh.
3.5 Pada akhir Pendidikan Bidan diberikan Sertifikat Kompetensi untuk menyatakan
seluruh pembelajaran Keterampilan Klinis telah diselesaikan dengan memuaskan.
4. Assessment dalam Problem Based Learning (PBL)
4.1 PBL yang dilaksanakan pada semester I, II, dan III dimaksudkan untuk memberikan
pengalaman belajar tentang cara belajar yang sistematik dan oleh karena itu tidak
diberikan atau digabungkan dengan Nilai Sumatif mahasiswa pesertanya.
4.2 PBL yang digunakan pada semester selanjutnya terintegrasi dalam Pembelajaran
Modul dalam Blok. Mengingat PBL merupakan salah satu dalam pendekatan
pembelajaran yang digunakan, maka Assessment PBL hanya dapat digabungkan
dalam Nilai Sumatif Ujian MKK secara khusus bagi Modul yang berbasis PBL
(menggunakan skenario).
4.3 Dalam Konteks itu digunakan Langkah‐langkah Belajar sesuai dengan The 7 Jumps
(Schmidt,Henk ; Maastricht Universiteit).
4.4 Assessment PBL dilakukan dengan Assessment proses belajar menggunakan Lembar
Observasi untuk menilai keterampilan belajar dan penguasaan ilmunya.
4.5 Apabila PBL dilaksanakan sebagai proses pembelajaran Modul maka Ujian Modul
adalah Assessment pengukuran sumatifnya sekaligus.
5. Uji Kompetensi
5.1 Uji Kompetensi untuk menguji komponen‐komponen Kompetensi dapat dilakukan
melalui Ujian terintegrasi Kognitif, Psikomotorik, dan Afektif melalui Uji Kompetensi
Tertulis maupun Ujian dengan format OSCE (Objective Structured Clinical
Examination).
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 73
5.2 Objective Structured Clinical Examinations (OSCE) merupakan salah satu bentuk
proses penilaian keterampilan klinik yang dilakukan dalam Skill Lab. Proses
penilaian ini meliputi: History Taking, Pemeriksaan Fisis, Prosedur Klinis dan
Komunikasi.
G. Evaluasi Hasil Belajar
1. Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk menjadi dasar pengambilan
keputusan.
2. Evaluasi terdiri dari Evaluasi Proses (formatif) dan Evaluasi Output (sumatif).
3. Evaluasi Proses dilakukan dengan: Obervasi melalui Diskusi Kelompok, Observasi dalam
Kelas Pengembangan Keterampilan, dan Portofolio.
4. Evaluasi Proses dalam Diskusi Kelompok dibuat melalui Lembar Observasi dengan
parameter‐parameter yang eksplisit. Pada dasarnya Ujian Modul sudah merupakan Ujian
atas kemampuan mahasiswa dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran modul
termasuk diskusi kelompok. Oleh karena itu Nilai Diskusi tidak mutlak diukur tersendiri.
Apabila ingin digabungkan dengan Nilai Ujian Modul memerlukan Pembobotan
(weighting) sedemikian rupa tidak merugikan mahasiswa.
5. Evaluasi Proses dalam Pembelajaran Keterampilan, tidak terkait dengan hasil Ujian
Modul karena berakhir pada pemberian Sertifikat Kompetensi.
6. Evaluasi Output:
6.1 Dilaksanakan dengan menggunakan Ujian Modul, Ujian Perbaikan Modul baik
melalui UTS, UAS, maupun Semester Pendek, Ujian MKDI untuk memperoleh
transkrip akademik, ataupun Ujian Khusus yang diadakan karena suatu hal yang
khusus yang diatur dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Dekan.
6.2 Seseorang dinyatakan lulus program studi pendidikan bidan apabila telah
dinyatakan menguasai Kompetensi Lulusan sesuai tujuh area Kompetensi dan
komponen‐komponennya sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan Ikatan Bidan
Indonesia tentang Standar Kompetensi Bidan.
6.3 Kompetensi yang dimaksud dalam butir (b) diatas pada dasarnya diperoleh dari
serangkaian pembelajaran Mata Kuliah Kompetesi (MKK) yang merupakan integrasi
dari beberapa Mata Kuliah Displin Ilmu (MKDI) yang relevan dan Pengembangan
Keterampilan dan Metodologi pada semester yang relevan dengan PSPB FKUB.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 74
6.4 Seorang dinyatakan telah menguasai Kompetensi yang dimaksud dalam butir (1)
diatas, yakni apabila:
a. Nilai D dan D + seluruh hasil ujian MKK, tidak melebihi 10 % dari beban kredit
total, dinyatakan dalam Transkrip Kompetensi;
b. Dinyatakan lulus MKDI oleh Laboratorium terkait, dinyatakan dalam Transkip
Akademik; dan
c. Memiliki seluruh sertifikat kompetensi Keterampilan Klinik dan Metodologi
(KKM)
6.5 Ujian Kompetensi:
a. Terdiri dari rangkaian Ujian Matakuliah Kompetensi (MKK) yang diadakan pada
setiap semester dalam 7 semester pendidikan bidan.
b. Matakuliah Kompetensi (MKK) adalah Matakuliah terintergasi antara beberapa
Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI) terkait dalam pembentukan suatu
kompetensi/subkompetensi yang dibelajarkan pada setiap semester.
c. Matakuliah Kompetensi diujikan melalui berbagai Metoda Assessment
(Lihat.V.F.Metoda Assessment Hasil Belajar).
d. Nilai Ujian Kompetensi Bidan merupakan akumulasi Nilai Lulus Ujian MKK dari
setiap semester.
e. Selain Ujian Perbaikan Modul pada UTS maupun UAS, Mahasiswa masih dapat
memperbaiki nilai akhir ujian MKK‐nya melalui Semester Pendek pada akhir
setiap tahun akademik (Lihat.VI.1.Semester Pendek).
f. Apabila Nilai terbaik diantara Nilai Ujian MKK dan Nilai Ujian Semester Pendek
belum memenuhi Nilai Ambang Batas Kelulusan sesuai Pedoman Akademik UB,
mahasiswa bersangkutan dapat mengikuti Ujian Khusus yang diadakan Jurusan
pada akhir Program Pendidikan Bidan sebelum memasuki tahap pendidikan
profesi.
6.6 Ujian Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI):
a. Ujian MKDI adalah Ujian MK yang tidak dilakukan tersendiri melainkan
merupakan bagian Ujian MKK.
b. MKDI adalah MK dari kelompok MK sebagaimana ditetapkan Ikatan Bidan
Indonesia (Lihat.II.2.4.Isi Kurikulum) yang pembelajarannya dilaksanakan
terintegrasi dengan MKDI lainnya dalam kelompok MKK tertentu.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 75
c. Pada setiap Ujian MKK, Skor Ujian MKDI ditentukan tersendiri tetapi tidak perlu
dikonversikan kedalam Nilai (Grade) karena baru merupakan skor sementara.
d. Apabila skor ujian MKDI dalam sebuah UTS MKK belum mencapai ambang batas
lulus MKDI terkait, mahasiswa dapat memperbaikinya pada UAS terkait untuk
MKDI yang belum lulus tersebut.
e. Apabila ambang batas lulus belum juga terpenuhi, mahasiswa dapat
memperbaikinya pada ujian MKK pada semester pendek untuk MKDI yang
belum lulus tersebut.
f. Apabila ambang batas lulus belum juga terpenuhi, mahasiswa dapat
memperbaikinya pada Ujian Khusus yang diselenggarakan masing‐masing
laboratorium, pada akhir program tahap pendidikan bidan.
g. Skor Akhir MKDI adalah rata‐rata skor MKDI yang diperoleh sepanjang tahap
pendidikan sarjana bidan.
6.7 Penghitungan Hasil Ujian (Skor Akhir), Pembobotan, dan Konversi kedalam Nilai
(Grade) dilakukan mengacu pada ketentuan dalam Pedoman Akademik UB.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 76
BAB VI PENUNJANG KEBERHASILAN STUDI
A. Ujian Perbaikan
1. Ujian Perbaikan merupakan ujian dalam rangka memperbaiki nilai akhir pada semester
tersebut.
2. Dilaksanakan pada rentang waktu sesudah Ujian Akhir Semester (UAS) yang terjadwal
sampai sebelum KHS keluar.
3. Nilai yang diperbaiki maksimal B.
4. Hasil nilai yang dicapai maksimal B+ atau nilai yang terbaik.
5. Ada tidaknya penyelenggaraan Ujian Perbaikan diserahkan kepada kebijakan PJMK/PJB.
B. Semester Pendek
1. Semester Pendek (SP) diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4
(empat) minggu.
2. Pada akhir SP dilakukan Ujian untuk menentukan Score dan selanjutnya dikonversikan
kedalam Nilai Huruf (Grade).
3. Nilai Akhir Ujian SP mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik UB, yaitu maksimal
B+.
4. SP dilaksanakan dengan model pembelajaran diskusi aktif dengan bahan ajar review
bahan ajar matakuliah kompetensi yang ingin diperbaiki.
5. SP menggunakan waktu belajar yang sama dengan Semester regular dengan bahan ajar
yang dipadatkan.
6. Mahasiswa peserta SP harus memenuhi ketentuan:
a. Mahasiswa peserta SP adalah mahasiswa yang pernah mengambil MK tersebut.
b. Mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri sebagai peserta SP untuk MKK
tertentu dengan mengisi Kartu Rencana Studi Semester Pendek (KRS‐SP).
c. Membayar SPP SP sesuai dengan ketentuan
7. SP dapat diselenggarakan sekurang – kurangnya 5 (lima) Mahasiswa.
8. Mahasiswa peserta SP dianggap gugur apabila mengikuti SP apabila tidak mengikuti
minimal 80% kegiatan akademik dan SPP SP yang telah dibayarkan tidak dapat
dikembalikan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 77
9. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti SP selambat‐lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum pelaksanaan SP dan dapat menerima kembali sebagian SPP sesuai ketentuan.
10. Jumlah SKS yang diambil pada SP tidak dibatasi dengan syarat tidak bersamaan
waktunya antara MK satu sama lain.
C. Ujian Khusus
1. Dalam hal setelah mengikuti ujian SP, mahasiswa belum juga mencapai Nilai Lulus baik
untuk MKK maupun MKDI, Jurusan/Laboratorium mengadakan Ujian Khusus (UK) pada
akhir Semester VII sebelum Yudisium Sarjana.
2. Syarat mengikuti UK apabila mahasiswa telah mengambil semua MK, KKN, dan Ujian
Tugas Akhir.
3. Nilai Akhir UK mengikuti ketentuan dalam Pedoman Akademik Universitas Brawijaya,
yaitu maksimal B.
4. Biaya untuk mengikuti UK disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
D. Semester Khusus
1. Semester Khusus diadakan pada tiap akhir semester yang dilaksanakan dalam 4 (empat)
minggu bersamaan dengan SP.
2. Semester Khusus diperuntukan bagi mahasiswa yang tidak dapat mengambil
Matakuliah Reguler yang disebabkan oleh suatu hal yang dibenarkan oleh FKUB.
3. Mahasiswa peserta Semester Khusus harus memenuhi ketentuan:
a. Mendaftar sebagai peserta Semester Khusus.
b. Membayar SPP Semester Khusus sesuai dengan ketentuan
4. Mahasiswa peserta Semester Khusus dianggap gugur apabila tidak mengikuti minimal
80 % kegiatan akademik dan SPP SP yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan.
5. Mahasiswa dapat mengundurkan diri mengikuti Semester Khusus selambat‐lambatnya
1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan Semester Khusus dan dapat menerima kembali
sebagian SPP sesuai ketentuan.
6. Nilai perolehan maksimum B+.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 78
E. Kepenasehatan Akademik
1. Jurusan menetapkan sejumlah dosen sebagai penasehat akademik bagi mahasiswa.
2. Penasehat akademik (PA) bertugas:
2.1 Mengetahui jumlah kredit yang boleh dalam Kartu rencana studinya (KRS)
berdasarkan hasil studi sebelumnya (KHS)
2.2 Memproses pengisian KRS serta bertanggung jawab atas kebenaran isinya
3. Penasehat akademik harus benar‐benar menguasai peraturan akademik, sistim
pendidikan, sistim evaluasi hasil belajar agar mampu membantu mahasiswa secara
maksimal dalam menentukan beban dan prioritas matakuliah yang perlu diambil untuk
semester berikutnya agar efektif mengikuti pembelajaran pada setiap semester.
4. Administrasi kepenasehatan akademik diatur melalui sejumlah daftar dan kartu yang
harus dipahami Penasehat Akademik, maing‐masing ;
4.1 Daftar:
a. Daftar nama mahasiswa
b. Daftar Hadir mahasiswa
c. Daftar Nilai Ujian
4.2 Kartu:
a. Kartu Rencana Studi (KRS), dikeluarkan oleh Jurusan/PS, mencatat semua
matakuliah yang diprogramkan mahasiswa pada masing‐masing semester
b. Kartu hasil Studi (KHS) dikeluarkan oleh Jurusan/PS, mencatat Nilai yang diperoleh
mahasiswa bagi matakuliah yang di program dalam KRS
4.3 Jurusan/PS berhak mengesahkan KHS dan menetapkan KRS untuk semester
berikutnya.
4.4 Mengingat bahwa KBK menggunakan sistim 2 blok dalam 1 semester, maka dalam
mengisi KRS, mahasiswa dan Penasihat Akademiknya harus benar‐benar
memperhatikan kemampuan (baca: IPK) mahasiswa karena dalam KRS tidak ada
alternatif MKK melainkan seluruh MKK dalam blok 1 semester harus diikuti.
4.5 Mahasiswa dengan IPK rendah atau berisiko gagal terutama berisiko untuk
dikeluarkan (Drop‐Out) dianjurkan tidak mengikuti semester berikutnya dan
dianjurkan memperbaiki nilai dengan mengikuti kembali modul dengan nilai yang
masih kurang atau disarankan pindah ke PS diluar FKUB.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 79
4.6 Keputusan Drop‐Out harus dibicarakan antara Penasehat Akademik dan Jurusan/PS
untuk direkomendasikan kepada Dekan. Keputusan Drop‐out dikeluarkan Dekan
dengan pengesahan dari Senat fakultas.
4.7 Keputusan Drop‐Out tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Akademik
Universitas.
4.8 Kepenasehatan akademik dibawah koordinasi PD‐1 Bidang Akademik..
F. Bimbingan dan Konseling
1. Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan secara sistimatis dan intensif
kepada mahasiswa dalam rangka pengembangan pribadi, sosial, studi, dan karir demi
masa depannya.
2. Bimbingan Konseling diberikan oleh Konselor yang mempunyai keahlian dibidangnya
dalam satu unit Bimbingan Konseling Fakultas.
3. Pembimbingan dan Konseling dibawah koordinasi PD‐3 Bidang Kemahasiswaan
4. Konselor ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dekan.
5. Usul Bimbingan dan Konseling dapat diajukan mahasiswa bersangkutan, penasehat
akademik , ataupun oleh jurusan.
PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2009 / 2010
Halaman 80
BAB VII PENUTUP
1. Pedoman Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan. Pedoman Akademik ini akan ditinjau kembali dan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
2. Hal‐Hal yang belum diatur dalam Pedoman Akademik ini akan ditetapkan kemudian dengan
Keputusan tersendiri