PEDO MATERI TM
-
Upload
putu-putra -
Category
Documents
-
view
654 -
download
30
Transcript of PEDO MATERI TM
Drg. SoesiloPERSIAPAN dan PERAWATAN BEDAH MULUT MINOR pada
ANAK
(Anastesi : ada yg Umum & Lokal)
Anastesi umum :- Dilakukan bila anastesi lokal merupakan kontraindikasi- Bila ingin mencabut sekaligus beberapa gigi- Bila anak sangat sensitiv sekali- Pada anak cacat mental
Macam anastesi local :- Anastesi topical : hny mghilangkan rasa sakit pd bag.
Permukaan sj,krn hnya mgenai ujung serabut urat syaraf. (u/ gigi yg sdh sgt goyang, u/ incisi abses kecil, sblm dilakukan injeksi/infiltrasi)Bahan : bentuk (cair,gel,salep), pengunaan( spray, oles, ditempelkan), obat (chlor etyl, xylestesin ointment, xylocain ointment, xylocain spray)
- Anastesi infiltrasi : sering u/ anak2, baik u/ RA & RB, daya penetrasi cukup dalam krn komposisi tulang & jar. Pd anak2 blm kompak.Kadang2 perlu dilakukan aspirasi pada daerah foramen palatinus mayus, dan foramen incisivus sblm memasukan anastesi.
t4 u/ melakukan anastesi infiltrasi daerah bucal / labial RA dan RB = masukan jarum ke
dalam mucosa 2-3 mm, ujung jarum berada pd apeks gigi yg akan dicabut. Masukan obat secara pelan-pelan dan tidak boleh mendadak.
Daerah palatal / lingual = tusuk jarum sampai menyentuh tulang, masukan obat dengan perlahan sebanyak 0,2-0,3 ml
Daerah interdental papil = masukan jarum pada papila interdental
- Anastesi blok : tehniknya sama dgn anastesi blok pd org dewasa, hny sj ramus asendens lebih pendek dan cekung, dan foramen mandibula dangkal. Pemasukan jarum lbh dekat bbrp mm pd oklusal plane dibanding org dewasa. Jarum masuk ½ cm lbh pndk dr org dwsa.1ml pd n.alveolaris inferior, ½ml pd n.lingualis
- Anastesi intraligamen: suntikanya dilakukan pada intraligamen periodontal
- Teknik penyuntikan intraligamen : Hilangkan kalkulus pd daerah pnyuntikan, bersihkan
sulkus gv dgn rubber cup dan pasta propilaksis, berikan desinfektan dgn cotton pelet kcil
Masukan jarum kedalam sulkus gv pd bag. Mesial/distal gigi dgn bavel jarum mnjauhi gigi
Tekan bbrapa tetes larutan ke dlm sulkus gv u/ anastesi jar. Didpn jarum
Gerakan jarum ke apikal sampe tersendat diantara gigi & crest alv. Biasax 2mm
Tekan perlahan, jika letak jarum benar akan ada hambatan saat menyuntik & jar. Disekitar jarum memutih
Suntik perlahan sebanyak 0,2 ml u/ gigi posterior berikan suntikan disetiap akar. Dapat pula dibag. Mesial/distal (total tdk lbh 0,4 ml) Catridge hrs dibuang & tdk boleh u/ px lain
Beda anastesi infiltrasi dgn anastesi intraligamen Anastesi infiltrasai :
- Anastesi infiltrasi lebih lama dari intraligamen- Pada anastesi infiltrasi jarum suntik/holdernya lurus,
sedangkan pd intraligamen sitojet/bengkok- Anastesi infiltrasi lokasi suntikannya dilakukan
mengenai/ menyentuh daerah luar alveoli sampai apeks gigi, sedangkan intraligamen dilakukan kedalam ligamen periodontal yang terletak diantara gingiva & sementum
Beberapa bhan anastesi suntikan : - Lidocaine (xylocaine) HCL 2% dgn epinephrine 1 :
100.000- Mepicaine (carbocaine) HCL 2% dgn levanordefrin 1:
200.000- Prilocaine (citanes forte) HCL 4% dgn epinephrine 1:
200.000
cara menghilangkan rasa sakit waktu anastesi :- Memakai jarum yg keci & tajam- Pada daerah masuknya jarum dpt dilakukan anastesi
topikal lbh dahulu exp : 5% xylocaine- Jar. Lunak yg bergerak dpt ditegakan lbh dahulu sblm
penusukan jarum- Pd wktu mendeponir obat hrs pelan2, tdk blh mndadak- Penekanan dgn jari bbrp detik pd daerah injeksi u/
mgurangi rs sakit
PENCABUTAN GIGI SULUNG
- Tidak perlu tenaga besar- Harus diingat bhwa dibawah akar gigi sulung ada
mahkota dari gigi permanen exp : dibwah molar 2 sulung ada P2 permanen (hati2 mencabut)
- Akar gigi sulung menyebar dan kadang resobsinya tdk beraturan
Teknik pencabutan untuk gigi akar tunggal dan ganda : ( harus tau umur anak u/ tau kapan pergantian gigi)
- Untuk gigi akar tunggal gerakan rotasi dengan 1 jurusan di ikuti dgn gerakan ekstraksi
- u/ akar ganda gerakan luksasi ke daerah bukal dan palatal ( tidak dgn kekuatan besar) kmudian di ikuti gerakan ekstraksi (penarikan)
indikasi dan kontra indikasi pencabutan gigi sulung :indikasi :
- natal tooth = gigi erupsi sblm lahir,- neonatal tooth = gigi erupsi stlh 1 bln lahir,- gigi dgn karies yg parah yg sdh tdk bs dilakukan
restorasi, supernumerary teeth, - adanya infeksi di periapikal/ intraligamen yg tdk dpt
disembuhkan,- gigi yg sudah wktunya tanggal,- gigi sulung yg persistensi, impaksi, ankilosis- perawatan ortho, fraktur akar-mahkota tuberkolosis
kontraindikasi :- anak yg sering menderita infeksi akut di RM, exp:
herpetic stomatitis (sembuhkan dulu br cabut)- kelainan darah ( blood dyserasia) krn bs mnyebabkan
perdarahan, - penyakit jantung (CHD), tumor ganas, DM,- Irradiated bone (pnyinaran tulang)
Komplikasi yg mungkin terjadi sat pencabutan :- Fraktur akar :
kalau terlihat ( keluarkan dgn bean/ tang radix) tdk trlihat/ragu ( rontgen foto, bila jauh dari
mahkota permanen ambil, bila dekat biarkan tp tetap lakukan pgawasasn klnis & RO)
- trauma pd gigi permanen : kemungkinan berubah posisi atau ikut tercabut (hati2)
- dry socket : jarang trjadi karena pd anak vaskularisasinya msh baik (kecuali ada ganguan anemia)
- perdarahan : bs krn penyakit darah, sisa akar atau tulang yg tajam.
Indikasi pencabutan M-1 permanen pd anak :- pd kasus M-2 yg blm tmbuh, M-1 karies parah, m-2
diharapkan menempati t4 M-1 permanen- M-1 karies parah, M-2 sdh tumbuh buatkan space
maintener- u/ menghindari malposisi- u/ mencegah M-3 impaksi
Perluasan infeksi hrs dicegah & dihentikan :- infeksi pd periapikal dpt mnjalar ke ruang dibawahnya
yg berisi sumsum tulang- slnjutnya dpt mgenai benih gigi permanen perubahan
warna enamel ataupun kerusakan scr keseluruhan gigi- dpt merusak pertumbuhan rahang brubah btk rhang- mybabkan abses, celulitis, osteomielitis
manifestasi infeksi :
- demam : dnyut jtung cpt & tdk dalam- general malaise : perasaan tdk enak diseluruh tubuh- nausea (peraasaan mau muntah)- vomiting (muntah)- bertambahx jumlah leucosit anemia- dehidrasi- anoreksia (tdk nafsu makan)- pengobatan
pengobatan Infeksi (local & sistemik :- lokal :
abses dgn gangren pulpa (pulpa msh tertutup) pgobatan scr lokal (pilpa dibuka dgn high speed bur dgn putaran tinggi)
abses dipermukaan (stad. Submucous/subcutan) dan ada fluktuasi incisi
- sistemik : antibiotika, analgetik / antiperitik (u/demam), vitamin, sedative (menenangkan), antiinflamasi
DRG PUTU YETTY NUGRAHA
Mesial / Distal wallPulpa wallAxio pulpa line angleAxial wallGingival wall
Konservasi Gigi Sulung
Tujuan : Mempertahankan gigi sulung tanggal
Panjang lengkung Mempertahankan lingkungan mulut yang sehat Mempertahankan dan meningkatkan penampilan Mencegah dan menghilangkan rasa sakit
Klasifikasi G.V. Black (1924) preparasi kavitas :Klas I : Pit dan fissure permukaan oklusal dari M + P pit bukal
dan lingual dari semua gigi posterior dan cingulum (gigi anterior)
Klas II : Permukaan proksimal gigi M + P dengan jalan masuk melalui oklusal
Klas III : Permukaan proksimal gigi anterior dengan atau tanpa labial atau lingual eksterior (tidak mengenai sudut incisal)
Klas IV : Proksimal gigi anterior yang menyangkut sudut incisalKlas V : Cervical third semua gigi termasuk proksimal yang tidak
mengenai marginal ridgeKlas VI : Cavity pada incisal edge atau pada oklusal cusp o.k.
abrasi dan atrisi
Tahap Preparasi :1. Outline Form : suatu bentuk garis luar atau pola
a. Extention for prevention : Perluasan preparasi ke jaringan gigi yang sehat untuk mencegah sekunder karies
b. Resistance form : Suatu bentuk preparasi dimana tumpatan tidak pecah atau tahan terhadap daya kunyah
c. Retention form : Tumpatan tidak mudah pecahd. Convenience form : Suatu bentuk preparasi cavitas
sehingga kita dapat mudah mengaplikasikan bahan tumpatan
2. Pembersihan jaringan karies3. Menyelesaikan enamel wall4. Pembersihan cavity (Toilet of Cavity)
- Thymol aquadest- Alkohol 70% (mengiritasi pulpa !!)
Hasil dari preparasi kavitas harus :1. Memudahkan masuk ke daerah kerja2. Retensi yang maksimum3. Mencegah karies sekunder4. Resistance terbesar pada daerah yang menerima daya
kunyah5. Preparasi : jaringan lunak diambil dengan excavator, bur
bulat (round bur)
Tahap preparasi gigi sulung = gigi permanen, modifikasi design berdasarkan perbedaan bentuk anatomi :
Enamel – dentin lebih tipis Ruang pulpa lebih besar Kontak proksimal lebih luas Tanduk pulpa lebih tinggi Permukaan oklusal lebih sempit Daerah 1/3 cervikal yang cembung dan penyempitan
pada daerah leher gigi (cervical).
Sulung Permanen
Preparasi Kavitas Klas IBur yang dipakai : round, fissure, inverted
Outline fom : tidak ada sudut yang tajam (dibulatkan)
- Amalgam : tidak perlu dibulatkan - Komposit : tidak perlu perluasan - Tumpatan tuang : perlu untuk tidak jadi terbatas
Benar Salah
Axial wall sejajar sumbu gigi Pulpa wall datar dan halus Cavo surface angle tajam, tanpa bevel
- Memudahkan carving - Amalgam cukup tebal
Preparasi Kavitas Klas IIMolar sulung yang kecil :Ukuran bur yang dipergunakan (memakai bur yang lebih kecil)Prinsip sama dengan gigi permanen
Yang perlu diperhatikan : Pulpa wall datar atau sedikit membulat untuk
menghindari tanduk pulpa Dinding cavity konvergen ke arah oklusal Extention for prevention ke arah bukal atau lingual
atau palatal atau gingival atau oklusal Preparasi bidang oklusal dan proksimal harus seimbang Gingival wall sejajar dengan enamel rods Axiopulpa line angle dibulatkan (dibevel) untuk
menambah ketebalan amalgam Proximal box sebab pada gigi sulung terjadi
penyempitan dari oklusal ke servikal dan perlu diperhatikan tanduk pulpa
Lebar isthmus : 1/3 lebar jarak cusp bukal dan lingual Cavo surface line angle tidak sama dengan di bevel o.k.
adaptasi amalgam baik dengan gigi
Oklusal
Channel
IsthmusDovetaildisesuaikan dg besar &dlmnya dr. prox. box
Matriks Band dan Retainer
Beberapa macam yang dipakai 1. Spot welded band paling baik
2. Mayor copper band / performed3. T-band di klinik dibuat sendiri
4. Modifikasi T-bandFungsi band : membantu membentuk dinding yang hilang
5. Matriks retainerRetainer holding :- tofflenire- ivory- steele- ash- keep- dst
Preparasi Klas III (Esthetik)Bahan :
Silikat (pada preparasi perlu retensi) Komposit (retensinya dengan etsa asam) Amalgam ( c dengan distal karies) Glass Ionomer
Retensi : Didapatkan dari undercut yang dibuat dengan inverted
bur pada mesio pulpa line angle Lebih ke gingiva daripada incisal Dove tail ….. lingual Labial
Matriks Anterior Celuloid strip ------- silikat Metal strip ---------- amalgam Plastik matriks strip …. Komposit
Preparasi Klas IVHilangkan semua jaringan kariesKarena mengenai cervical edge atau mengenai estetik perlu diperhatikan
Macam Tumpatan :
Composite resin Pre – formed plastic crowns (sangat baik untuk
menumpat gigi anterior yang rusak berat) Stainless orthodontic bands, bagian labial dihilangkan
kemudian diisi dengan composite atau glass ionomer setelah band disemen
Anterior stainless steel crown (estetik jelek tapi fungsional baik)
Preparasi Klas V Hilangkan semua jaringan keras Gingival wall terlihat jelas dan disangga oleh jaringan
gigi yang sehat Retensi berupa undercut atau tegak
Tumpatannya : Composite resin Glass Ionomer cement Amalgam
Preparasi Klas VIHarus dibuatkan crown karena retensi sudah tidak ada
Inlay pada gigi sulung
Bukal Interproximal
Inlay WilletIndikasi:
Karies yang besar sehingga tidak cukup retensi untuk tumpatan amalgam
Terutama untuk kerusakan dimana tumpatan lain tidak tahan lama
Keuntungan : Waktu preparasi singkat Beberapa gigi dapat dipreparasi dalam 1 visit
Kerugian : Membutuhkan pekerjaan laboratorium Biaya lebih mahal
Preparasi : Dinding – dinding sejajar dan undercut dihilangkan Slice pada permukaan proksimal (lurus atau miring
sedikit dengan disk atau tappered) Dibuat parit pada 2/3 buccal groove dan 2/3 lingual
groove . . . diteruskan ke oklusal Dibuat sampai daerah self cleansing daerah bawah free
gingival margin Tepi proksimal dihaluskan dengan diamond disk
Preparasi inlay willet
Inlay klas I – IV : gigi permanenInlay anterior
Dovetail, proksimal Tipe willet, perluasan ke labial atau lingual groove,
proksimal slice ± 1,5 ke incisal edge
Jembatan pada gigi sulungBerguna untuk :
Memperbaiki oklusi Estetik (gigi depan) Sebagai space maintainer
Memasang di anterior : Mencegah kebiasaan jelek, mendorong lidah ke depan Memperbaiki fungsi bicara Estetik
Preparasi : Semua undercut dihilangkan Merendahkan bagian oklusal Tambahkan retensi pada groove bukal dan lingual
Preformed Stainless Steel Crown Mahkota logam sudah jadi, dengan bermacam-macam
ukuran Ukuran – ukuran tersebut
o Festooned (telah dipotong sebagian)o Unfestooned (tidak dipotong)
Indikasi : Gigi dengan karies meluas Telah dilakukan perawatan endo Anak-anak dengan rampan karies Anak-anak cacat (dimana kebersihan mulut merupakan
faktor penting)Keuntungan :
Preparasi cepat dan pekerjaan lebih cepat Fungsi baik Tipe festooned, pekerjaan lebih cepat lagi
Kejelekan : Untuk anterior estetik jelek . . . kontak interproksimal
lebar dan datar (dapat diperbaiki dengan counter tang)Preparasi :
Semua jaringan karies diambil . . . sub base . . . dibentuk seperti semula
Proksimal di slice Oklusal diturunkan ± 1 – 1,5 mm Buccal dan lingual diambil sedikit . . . retensi Preparasi dihaluskan Tepi preparasi mendekati gingiva
Pekerjaan : Preparasi, bila perlu gigi dibentuk dulu dengan semen Memilih crown yang sesuai Memotong dan mengkontur crown Mencoba, disuruh menggigit Tepi crown dipulas Dipasang / disemen
Preformed Chrome Steel Crown- Bisa dari chrome steel- Untuk gigi sulung dan permanen muda- Tersedia dalam berbagai ukuran
Macam bentuk :- Yang tepinya difeston (festooned)- Yang tepinya tidak difeston (unfestooned)
Indikasi :- Karies yang meluas- Enamel hypoplasi- Fraktur- Kelainan bentuk- Sesudah perawatan pulpa- Oral hygiene jelek pada anak cacat
Prophylactic RestorationFissure yang dalam
- Didangkalkan untuk membersihkan makanan- Ditumpat kecil-kecil dengan amalgam
= 0o0 =
1. Goran Koch dkk, Pedodontics a clinical approach (Dental Caries : Operative Treatment)2. Finn Sydney B., Clinical Pedodontics (Operative Dentistry for Children)3. Richard J. Mathewson & Robert E. Primosch (Fundamentals of Pediatric Dentistry)