Pedmn Bimbingan Dan Konseling

download Pedmn Bimbingan Dan Konseling

of 34

Transcript of Pedmn Bimbingan Dan Konseling

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    1/34

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    2/34

    PenyusunProt. Dr. H. Prayi tno , M.Sc. Ed

    Drs. Ati t Zamzami ,M,PsiDrs. Amdani Sarjun

    Ora. Hj. tsioniatun, M. PdOra. Retno Widajati

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    3/34

    Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada:(1) hasi l dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik

    melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan(2) kebe rag ama n kon disi i nd ividu y ang d ima ni fes tasikan s esua i den gan

    potensi dan kebutuhannya.

    Kata PengantarSesuai dengan amanat Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004 dibidang pendid ikan, salah satu kebi jakan dan program DepartemenPendidikan Nasional (Depdiknas) adalah menyempurnakan Kurikulum 1994menjadi Kurikulum 2004 yang dikembangkan. Mengingat pemberlakuanUndang-Undang No.2 Tahun 1999dan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 25Tahun 2000 tentang Otonomi Daerah yang mengatur pembagiankewenangan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan PemerintahKabupaten/Kota serta Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, maka Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)memiliki kewenangan dalam mengembangkan Standar Nasional mencakupStandar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok.Standar Nasional yang dimaksud dituangkan dalam dokumen Kurikulum2004 yang terdi ri dar i Kerangka Dasar, Standar Kompetensi, L intasKurikulum dan BahanKajian, dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran.Dokumen Kurikulum 2004 tidak dilengkapi dengan Garis Besar ProgramPengajaran (GBPP). Untuk mendukung kegiatan pembelajaran, sekolahdan daerah harus menyiapkan perangkat pembelajaran yang mencakupantara lain: silabus, perangkat pembelajaran termasuk bahan ajar, danrancangan/perangkat penilaian.Pembelajaran berbasis kompetensi menerapkan pendekatanpembelajaran tuntas (mastery learning) dan penilaian berkelanjutanyang mencakup 3 aspek penilaian, yaitu pengetahuan dan pemahamankonsep (kognitif), praktik (psikomotor), dan sikap (afektif). Agarkegiatan pembelajaran di sekolah dapat terlaksana sesuai dengantuntutan Kur iku lum 2004, diper lukan adanya upaya, kemauan, dandukungan dari seluruh pengelola dan stakeholder sekolah untuk secarabersama-sama melakukan reformasi dan inovasi dalam prosespembelajaran dan penilaiannya sesuai dengan kondisi dan kebutuhansiswa, sekolah, dan l ingkungan setempat. Untuk itu, sekolah sebagaipusat pembelajaran diharapkan mampu memanfaatkan seluruhsumber daya yang tersedia (yang mencakup SDM,fasilitas pendidikan,

    Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    4/34

    pembiayaan, d ll) , baik yang berada di da lam maupun di luar sekolahsecara optimal, sesuai dengan prinsip Manajemen Peningkatan MutuBerbasis Sekolah (MPMBS).Untuk membantu sekolah dalam melaksanakan pembela jaran yangefektif, Direktorat Pendidikan Menengah Umum menyiapkan sejumlahbuku pedoman/panduan dengan tujuan memberi acuan secara teknisbagi guru dan sekolah dalam menyiapkan perangkat dan melaksanakanpembelajaran dan penilaian secara mandiri sesuai dengan tuntutankurikulum 2004.Buku Pedoman ini disusun berdasarkan dokumen Kur ikulum 2004,Pedoman Umum, dan Pedoman Khusus Pengembangan Silabus danPenilaian yang telah dikembangkan oleh Direktorat Dikmenum denganmemperhat ikan kaidah akademik dan melalui proses validasi yangdi lakukan oleh para Pakar Pendidikan dan Ahli Mater i (Dosen, Guru,Pengawas, dll).Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, baik secara langsungmaupun t idak langsung dalam penyusunan pedoman ini, khususnyaProf. Djemari Mardapi, Ph.D beserta Tim dari Universitas NegeriYogyakarta, disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih.Semoga pedoman ini dapat membantu guru dan sekolah dalammelaksanakan Kurikulum 2004.

    Daftar lsiKata PengantarDaftar lsi iii

    I. PENDAHULUAN .A. Kurikulum Berbasis Kompetensi .B. Kompetensi yang Diharapkan 2

    II. POKOK-POKOK BIMBINGAN DAN KONSELING .DI SEKOLAH 5A. Wawasan Bimbingan dan Konseling 5B. Arah Kegiatan Bimbingan dan Konseling 12C. Kegiatan Pokok Bimbingan dan Konseling 14

    III. JABARAN KOMPETENSIDANMATERISASARANPELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING 19A. Tugas Perkembangan 19B. Bidang Bimbingan 20C. Kompetensi dan Sasaran Layanan Bimbingan

    dan Konseling 22DirekturPendidikan Menengah Umum. . . ., , .. IV. JABARAN KEGIATANDANPROGRAMBIMBINGAN DAN KONSELING 25

    A. Kegiatan Layanan dan Kegiatan Pendukung 25B. Program Bimbingan dan Konseling 28C. Penilaian Program Bimbingan dan Konseling 35

    V. PENGELOLAAN PELAYANANBIMBINGANDAN KONSELlNG 37A. Organisasi 37B. Personil Pelaksana 38

    ii Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling iii

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    5/34

    C. Fasilitas 43D. Pengawasan 45E. Akuntabilitas 46F. Pembinaan 46G. Pendanaan 47H. Mekanisme Kerja Pelayanan

    Bimbingan dan Konseling 47

    I. P E N D A H U LU A N

    VI. PENGEMBANGAN 50

    A. Kurikulum Berbasis KompetensiKompetensi merupakan pengetahuan, keterampi lan, ni lai , dansikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir danbertindak yang bersi fat dinamis, berkembang, dan dapat di ra ihsetiap waktu. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsistendan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten,dalam arti memil ik i pengetahuan, keterampi lan, nilai, dan sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu. Kebiasaan berpikir danbertindak itu didasari oleh budi pekerti luhur, baik dalamkehidupan pribadi, sosial, kemasyarakatan, keberagamaan, dankehidupan berbangsa dan bernegara. Budi pekerti luhur i tu sesuaidengan kaidah-kaidah agama, adat is tiadat, aturan kei lmuan,hukum perundangan, dan kebiasaan yang berlaku.

    LAMPIRAN 511. Laporan kegiatan harian dan/mingguan 522. laporan layanan konseling individu 533. Silabus layanan bimbingan dan konseling

    kurikulum 2004 544. Satuan kegiatan layanan/pendukungbimbingan dan konseling 555. Gambar ruang pelayanan bimbingan dan konseling

    (Standar Unit Sekolah Baru) 56DAFTARACUAN 58

    Kurikulum berbasis kompetensi beror ientasi pada: (1) hasil dandampak yang diharapkan muncul pada dir i peserta didik melaluiserangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberaga-man kondisi individu yang dimanifestasikan sesuai dengan potensidan kebutuhannya.Sekolah berkewajiban menyelenggarakan pelayanan bimbingandan konseling terhadap siswa berkenaan dengan perkembanganpribadi, sosial, belajar, dan karir mereka. Selain guru pembimbing,guru mata pelajaran dan guru praktik di SMP,SMA,dan SMKsertaguru kelas di SDdan sederajat , ser ta personil sekolah lainnya dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai peran masing-masing untuk memberdayakan pelayanan bimbingan dan kon-seling. Dalam kaitan itu, guru pembimbing dan guru matapelajaran di SMP, SMA, dan SMK serta guru kelas di SD dansederajat, serta personi l sekolah lainnya diharapkan senantiasaberkoordinasi dan bekerja sama secara rut in dan berkesinam-bungan dalam mewujudkan peranannya itu.

    iv Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    6/34

    B. Kompetensi yang DiharapkanKompetensi yang dibinakan terhadap peserta didik melaluikurikulum berbasis kompetensi, secara garis besar perlu kitaingatkan kompetensi pada jenjang pendidikan sebelumnya sebagaiberikut.1. Tamatan Sekolah Dasar, Madrasah Ibt idaiyah, dan sederajatdiharapkan memiliki kompetensi:

    a. mengenal dan berperilaku sesuai dengan ajaran agamayang dianutnya;

    b. mengenali dan menjalankan hak dan kewajiban diri,belajar dan beraktivi tas sehari-hari , serta peduli terhadaplingkungan dan masa depan;

    c. berpikir logis, kritis, dan kreatif serta berkomunikasimelalui berbagai media terutama dengan kelompoksebaya;

    d. menyenangi keindahan;e. membiasakan hidup bersih, bugar, dan sehat; danf. memi liki rasacinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah

    air.2. Tamatan Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah,

    dan sederajat diharapkan memiliki kompetensi:a. meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran agama

    yang dianut dalam kehidupan;b. memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk

    belajar dan mempersiapkan karir, serta memanfaatkan danmemelihara lingkungan secara bertanggung jawab;

    c. berpikir logis , kri tis , kreat if inovat if , memecahkan masa-lah, serta berkomunikasi melalui berbagai media;

    d. menyenangi dan menghargai seni;e. menjalankan pola hidup mandiri dan sosial yang sehat,bersih, bugar, serta sehat rohani dan jasmani; dan

    f. berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasacinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air.

    3. Tamatan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan, Madrasah Aliyah,dan sederajat diharapkan memiliki kompetensi:a. memi liki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran

    agama yang dianutnya;b. memiliki nilai dasar humaniora untuk menerapkan

    kebersamaan dalam kehidupan;c. menguasai pengetahuan dan keterampilan akademik sertaberetos belajar untuk melanj utkan pendidikan dan atauberkarya;

    d. mengalihgunakan kemampuan akademik dan keterampilanberkarya untuk hidup berkeluarga di masyarakat lokal,nasional, regional, dan internasional;

    e. menghargai dan berekspresi seni;f. mengembangkan pola hidup berdasarkan nilai-nilai

    kebersihan, kesehatan rohani, dan kebugaran jasmani;g. berpartisipasi dan berwawasan kebangsaan dalam

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegarasecara demokratis; dan

    h. memiliki pemahaman dan wawasan yang luas terhadapdunia pendidikan t inggi /lanjut dan mampu memi lih jenisjurusan serta fakultas yang diinginkan sesuai kemampuan,bakat, dan minat yang dimilikinya.

    2 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 3

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    7/34

    II. P OK OK -P OK OK B IM BIN GA N D AN K ON SE LIN GD ISE KOLA H

    Uraian dan arahan yang termuat di dalam Pedoman Khusus Bimbingandan Konsel ing Berbasis Kompetensi memuat hal -hal pokok sebagaiberikut. Lebih jauh isi panduan khusus itu dijabarkan untuk dilaksanakan pada setiap jenjang persekolahan.A. Wawasan B im b in ga n d an K on se li ng

    1. Pengertian Bimbingan dan KonselingBimbingan dan konsel ing adalah pelayanan bantuan untukpeserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agarmandir i dan berkembang secara optimal , dalam bimbinganpribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingankarir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,berdasarkan norma-norma yang berlaku.Dalam pengertian tersebut tersimpul ha l-hal pokok sebagaiberikut.a. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan.b. Pelayanan bimbingan dan konseling dilakukan melalui

    kegiatan secara perorangan dan kelompok.c. Arah kegiatan bimbingan dan konseling ialah membantu

    peserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara optimal.

    d. Ada empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi,sosial, belajar, dan karir.

    e. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan melaluijenis-jenis layanan tertentu, ditunjang sejumlah kegiatanpendukung.f. Pelayanan bimbingan dan konseling harus didasarkan pada

    norma-norma yang berlaku.

    P ed oma n K hu sus B imbi ng an da n K ons el ing 5

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    8/34

    2. Tujuan Bimbingan dan Konselinga. Tujuan umum bimbingan dan konseling ialah memandirikan

    peserta didik dan mengembangkan potensi mereka secaraoptimal.

    b. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yangmengarah kepada keefektifan hidup sehari-bari denganmemperhatikan potensi peserta didik.

    c. Lebih khusus lagi, tujuan-tujuan tersebut dirumuskandalam bentukkompetensi.

    3. Fungsi Bimbingan dan KonselingPelayanan bimbingan dan konseling mengemban pemahaman,pencegahan, pengentasan termasuk ke dalam fungsi advokasi,dan pemeliharaan dan pengembangan.a. Fungsi Pemahaman: menghasilkan pemahaman pihak-

    pihak tertentu untuk pengembangan dan pemecahanmasalah peserta didik/siswa meliput i: 1) pemahaman di ridan kondisi peserta didik/siswa, orang tua, dan GuruPembimbing/Konselor, 2) l ingkungan peserta didik/siswatermasuk di dalamnya lingkungan sekolah (peserta didiklsiswa dan Guru Pembimbing/Konselor) dan keluarga pesertadid ik/siswa dan orang tua) , 3) lingkungan yang lebih luas,informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan sosialbudaya/nilai-nilai terutama oleh peserta didik/siswa.

    b. Fungsi Pencegahan: menghasilkan tercegahnya atauterhindarnya peserta didik/siswa dari berbagai permasalahanyang timbul dan menghambat proses perkembangannya.

    c. Fungsi Pengentasan: menghasilkan terentaskannya atauteratasinya berbagai permasalahan yang dialami pesertadidik/siswa.

    d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan: terpel ihara danterkembangkannya berbagai potensi dan kondis i posit ifpeserta didik/siswa dalam rangka perkembangan dirinyasecara mantap dan berkelanjutan.

    4. Prinsip Bimbingan dan KonselingPr insip-pr insip bimbingan dan konseling berkenaan dengansasaran layanan, permasalahan yang dialami individu, programpelayanan BK,tujuan dan pelaksanaan pelayanan.a. Sasaran layanan: (1) melayani semua individu tanpa

    memandang usia (SMAlMA) , jenis kelamin, suku, agamadan status sosial ekonomi, (2) memperhat ikan tahapanperkembangan individu, (3) perhatian adanya perbedaanindividu, "individual differencies" dalam layanan.

    b. Permasalahan yang dialami individu (klien): (1)menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik individuterhadap penyesuaian pengaruh lingkungan baik di rumah,sekolah, dan masyarakat seki tar , (2) t imbulnya masalahpada individu oleh karena adanya kesenjangan sosial,ekonomi, dan budaya.

    c. Program pelayanan BK: (1) BK bagian integral dari upayapendidikan dan pengembangan individu, sehingga programpelayanan BK diselaraskan dengan program pendidikandan pengembangan dir i klien, (2) Program pelayanan BKharus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan klienmaupun lingkungan, (3) Program pelayanan BK untukSMA/MA disusun dengan mempertimbangkan adanya tahapperkembangan indiv idu, (4) program pelayanan BK per ludiadakan penilaian hasillayanan.

    d. Tujuan dan pelaksanaan pelayanan: (1) diarahkan untukpengembangan individu yang akhirnya mampu secaramandiri membimbing diri sendiri, (2) pengambilankeputusan yang diambil oleh klien hendaknya atas kemauandiri sendiri , (3) permasalahan individu dilayani oleh tenagaahli Iprofesional yang relevan dengan permasalahanindividu, (4) perlu adanya kerja sama dengan personilsekolah dan orang tua peserta didik/siswa dan bila per ludengan pihak lain yang berkewenangan denganpermasalahan individu, (5) proses pelayanan BKmelibatkanindividu yang telah memperoleh hasil pengukuran danpenilaian layanan.

    6 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling T

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    9/34

    5. Azas Bimbingan dan KonselingDi da lam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konsel ing,diperlukan adanya azas-azas sebagai dasar/fundamen layanan.Ada dua belas (12) azas yang harus diperhatikan danpemakaiannya disesuaikan dengan kegiatan layanan.a. Azas Kerahasiaan: menuntut dirahasiakannya segenapdata dan keterangan tentang diri klien. Guru Pembimbingl

    Konselor berkewaj iban penuh memel ihara dan menjagasemua data dari keterangan itu terjaga kerahasiaannya.

    b. Azas Kesukarelaan: menghendaki adanya kesukaan dankerelaan klien menjalani layanan yang diperuntukkan bagidirinya. Guru Pembimbing/Konselor berkewajiban membinadan mengembangkan kesukarelaan tersebut.

    c. Azas Keterbukaan: menghendaki k lien bersikap terbukadan tidak berpura-pura dalam mengemukakanl memberikanketerangan dan dalam mener ima berbagai informasi danmateri dari luaryang berguna bagi pengembangan dirinya.

    d. Azas Kegiatan: menghendaki agar klien aktif dalamkegiatan layanan dan Guru Pembimbing/Konselor perlumendorong klien beraktivitas dalam layanan.

    e. Azas Kemandirian: klien menjadi individu yang mandiridengan ci ri-ci ri mengenal dan menerima dir i sendir i danlingkungannya, mampu mengambil keputusan danmengarahkan diri serta mewujudkan diri secara mandiri.

    f. Azas Kekinian: menghendaki permasalahan klien baruldalam kondisi sekarang.

    g. Azas Kedinamisan: menghendaki isi layanan dan sasaranlayanan (klien) sama-sama bergerak maju dan berkembangdari waktu kewaktu.

    h. Azas Keterpaduan: menghendaki adanya keharmonisan,saling menunjang dan terpadu dalam kerja sama pihak-pihak yang berperan dalam memberikan layanan.

    i. Azas Kenormatifan: menghendaki kesesuaian antaralayanan yang diberikan dengan norma-norma yang ada,ni lai dan norma agama, adat is tiadat, i lmu pengetahuan,dan kebiasaan yang berlaku.

    j. Azas Keahlian: menghendaki supaya layanan yangdiberikan kepada klien berdasarkan atas kaidah-kaidahprofesional, baik dalam layanan maupun penegakkan kodeetik.

    k. Azas Alih Tangan Kasus: menghendaki supaya pihak-pihakyang t idak berkewenangan dan t idak mampu oleh karenapermasalahan klien dialihtangankan kepada pihak yangberkewenangan dan mampu, sehingga klien memperolehbantuan yang tepat dan tuntas.l. Azas Tut Wuri Handayani: menghendaki secara

    keseluruhan rangkaian layanan dapat menciptakan suasanayang dapat memberikan rasa aman, mengembangkanketeladanan, dorongan serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik/siswa untuk maju.

    6. Visi dan Misia. Vis i b imbingan dan konsel ing mengacu kepada kehidupan

    manusia yang membahagiakan; bimbingan dan konselingmembantu ind ividu untuk mampu mandir i, berkembang,dan berbahagia.

    b. Misi bimbingan dan konseling di sekolah memberikanpelayanan bantuan agar peserta didik berkehidupan sehari-hari yang efektif dan mandiri berkembang secara optimalmelalui dimilikinya berbagai kompetensi berkenaan denganpengembangan diri, pemahaman lingkungan, pengambilankeputusan dan pengarahan diri, merencanakan masadepan, berbudi pekerti luhur serta beriman dan bertaqwakepada TuhanYangMaha Esa.

    7. Paradigma Bimbingan dan KonselingProfesi Bimbingan dan Konseling merupakan keahlianpelayanan dengan paradigma layanan bantuan yang dapat

    8 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 9

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    10/34

    bersifat paedagogies, psikiologis dan religius/spiritual. Denganparadigmal contoh perubahan pelayanan Bimbingan danKonseling mengacu pada upaya pendidikan denganmemperhatikan faktorfaktor psikologis, dan religius/spiritualind ividu yang dilayani dan unsur budaya/etnis yang melatarbelakangi individu sebagai peserta didik/siswa.a. Pelayanan Bimbingan dan Konseling bersifat Paedagogis

    Mater i pelayanan BK dikemas dengan memperhat ikanperkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni. Darisudut pandang paedagogis atau pendidikan, bimbingan dankonsel ing adalah bagian integral dari pendidikan, yaitutujuan pendidikan adalah juga menjadi tujuan BK.Landasan, fungsi, prinsip-prinsip BK harus sejalan dengankonsep pendidikan. Dar i pendekatan paedagogis, s iswatidak hanya belajar melakukan melalui latihan dan belajarmelalui pengajaran, juga belajar menjadi ( learning to be),mengembangkan potensi diri seoptimal mungkin, danmengembangkan di ri menjad i manusia seutuhnya sertamenyentuh hal-hal yang berurusan dengan (a)pengembangan hubungan interpersonal, (b) intrapersonal,(c) pengembangan motivasi, (d) komitmen, (e) dayajuang,(f) kematangan/ketahanlamaan (adversity), (g)mengembangkan karir.Bimbingan dan konseling merupakan ilmu khusus, sehinggatugas dan tanggung jawab yang diemban oleh para GuruPembimbing/Konselor dan Guru Mata Pelajaran yang alihfungsi pada BK, perlu dievaluasi kembali.Sebutan predikat Konselor secara eksplisit di dalamUndang-Undang No. 2012003 tentang Sistem PendidikanNasional merupakan pengakuan formal terhadapeksistensi profesi Konselor sebagai tenaga pendidik lainnyaseperti guru (Sunaryo Kartadinata, 1996; 5).

    b. Pelayanan Bimbingan dan Konseling bersifat PsikologisPendekatan Psikologis pada bimbingan dan konseling ialahpada bimbingan, yang dilakukan pada awal memasuk SMA I

    MA, melibatkan orang tua dan seluruh guru, dan bentukbimbingan berupa pelatihan dengan materi pengembangandinamika kelompok, berpikir kri tis dan kreatif, sedangkanpada konseling; dapat dilakukan kapan saja denganbekerja sama dengan guru mata pelajaran, bila diperlukankerja sama dengan pihak terkait.Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan prosesbantuan bagi siswa dengan memperhatikan kemungkinandan kenyataan tentang adanya kesulitan siswa untukmencapai perkembangan yang optimal, sehingga GuruPembimbing/Konselor perlu memberikan bantuan kepadasiswa hingga mampu memahami dir i, mengarahkan dir i,bertindak dan bersikap di dalam pengambilan keputusandari pemecahan masalahnya.Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada siswaagar dapat memahami dirinya, memahami l ingkungannyadalam tata kehidupan dan mengembangkan rencana dankemampuannya untuk mengambil keputusan tentang masadepannya.

    c. Pelayanan Bimbingan dan Konseling bersifat SpirituallReligiusAdanya counseling spi ri tual yang diprogramkan secaraformal dengan dasar-dasar ilmiah pada program bimbingandan konseling bidang kesehatan mental dan penyembuhanpenyakit j iwa, pelaksanaannya didasari dengan berbagaidisiplin ilmu seprti kesehatan mental, psychotherapy, faithhealing (penyembuhan melalui keimanan) dan prinsip-prinsip religio psychotherapy dijadikan pegangan dalampendekatan keimanan. Fungsi bimbingan dan konselingsebagai fasil itator dan motivator klien dengan kemampuanyang ada pada dirinya sendiri; fungsi pencegahan terhadapgangguan mental spiritual dan lingkungan yang menghambatproses perkembangan hidup klien, repressif /kuratifterhadap penyakit mental dan spiritual klien denganmeruj uk kepada ahli (psikiater, psikolog,dsb).

    10 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling II

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    11/34

    Kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuanekonomi yang dialami k ini , berdampak terpisahnya ni lai -nilai spiri tual, Charlene E. Westgate (1996) menyebutkankondisi seperti ini sebagai "spiritual wellness" suatukeadaan yang tercermin dalam keterbukaan terhadapdimensi spiritual. Pada kondisi ini telah mendorongkecenderungan berkembangnya konseling yangberfundasikan spiritual atau religi. Dalam kaitan ini Stanarddkk (2000) mengusulkan agar spir ituali tas ini dijadikansebagai angkatan kelima dalam konseling dan psikoterapi.Karakteristik manusia mempunyai hubungan baik denganTuhan, sesama manusia dan alam semesta, bilamanakondis i hubungan terputus; diper lukan konseling. Dalamproses konseling, Guru Pembimbing/Konselor menjal inhubungan dengan klien dan klien memperbaikihubungannya, baik dengan Tuhan, sesama manusia, danalam semesta. Pada dekade 2000 ini dipandang perluadanya pendekatan kecerdasan emosi (ESQ) atau disebutpendekatan spir ituall religi da lam pelayanan bimbingandan konseling.

    2. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah secarakonkrit diarahkan kepada pengembangan berbagai kompetensipeserta didik. Kompetensi yang akan dikembangkan itudirumuskan melalui langkah-langkah sebagaimana tergambardalam diagram berikut.

    BimbinganPribadi

    BimbinganSosial

    BimbinganBelajar

    BimbinganKarir

    MateriBimbinganKonseling

    B. Arah Kegiatan Bimbingan dan Konsel ing1. Kegiatan bimbingan dan konseling diarahkan kepada:

    a. terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didikdalam setiap tahap usia perkembangan;

    b. dalam upaya mewujudkan tugas-tugas perkembangan itu,kegiatan bimbingan dan konseling mendorong peserta didikmengenal d ir i dan lingkungan, mengembangkan dir i dansikap positif, mengembangkan arah karir, dan masa depan;dan

    c. kegiatan bimbingan dan konseling meliputi bimbinganpribadi, sosial, belajar, dan karir.

    Penerapan langkah-langkah tersebut untuk peserta did ik di SekolahMenengah Atas/Kejuruan dan Madrasah Aliyah serta sederajatadalah sebagaimana diuraikan pada III.

    12 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 13

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    12/34

    2. Kegiatan PendukungAda sejumlah kegiatan yang dapat mendukung kelancaran dankeberhasi lan layanan bimbingan dan konseling, yaitu apl ikasiinstrumentasi, h impunan data, konferensi kasus, kunjunganrumah, dan alihtangan kasus. Penjelasan tentang kegiatanpendukung bimbingan dan konseling akan diuraikan pada Bab IV.

    3. Program Bimbingan dan Konselinga. Program bimbingan dan konseling di sekolah yang perlu

    disusun adalah program tahunan yang mencakup programsemesteran dan laporan bulanan. Laporan bulananmencakup rekap agenda mingguan yang selanjutnyadijabarkan menjadi agenda kegiatan harian.

    b. Unsur-unsur program bimbingan dan konseling meliput i;kebutuhan peserta didik, jumlah siswa yang menjaditanggung jawab guru pembimbing, bidang-bidangbimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, volumedan frekuensi layanan, waktu (kapan dan lamanya)kegiatan, serta perkiraan penggunaan dana/prasarana.

    c. Tahap-tahap pelaksanaan program adalah tahapperencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis hasilpenilaian, dan tindak lanj ut.

    4. Alokasi Waktu dan Jadwal Kegiatana. Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan

    dalam suasana (1) kontak langsung dan (2) tanpa kontaklangsung dengan siswa. Untuk kegiatan melalui kontak

    langsung dengan siswa secara klasikal perlu dialokasikanwaktu terjadwal1-2 jam pelajaran per kelas per minggu.

    b. Kegiatan kontak untuk pelaksanaan layanan dapatdigunakan waktu d i luar jam pela jaran di sekolah. Volumekegiatan di luar jam pelajaran sekolah ini dimungkinkansampai 50% dari seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.

    c. Kegiatan bimbingan dan konseling tanpa kontak langsungdapat dilaksanakan oleh guru pembimbing pada jam-jampelajaran sekolah, seperti pengelolaan himpunan data,pengolahan hasil instrumentasi, konferensi kasus,kunjungan rumah, pengelolaan kegiatan bimbingan dankonseling pada umumnya, termasuk alih tangan kasus.

    d. Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengansiswa, selain terjadwal pada jam pelajaran gurupembimbing memiliki hak panggil terhadap siswa asuhyangmenjadi tanggung jawabnya yang pelaksanaannya t idakmerugikan siswa dalam mengikuti pelajarannya.

    5. Penilaian dalam Bimbingan dan Konselinga. Hasil layanan bimbingan dan konseling per lu din ila i untuk

    mengetahui efekt if itas layanan dan dampak posit if yangdiperoleh siswa yang dilayani.

    b. Fokus penilaian hasil layanan adalah diperolehnyapemahaman baru, berkembangnya perasaan positi], danrencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanandemi terentaskannya masalah secara tuntas.

    c. Penilaian hasil layanan meliputi tiga jenis, yaitu penilaiansegera, jangka pendek, dan jangka panjang, yang masing-masing dapat dilaksanakan, baik melalui format lisanmaupun tertulis.d. Selain penilaian hasillayanan, penilaian proses juga perludilaksanakan yang hasilnya dimanfaatkan untukmeningkatkan kualitas proses layanan tersebut.

    e. Padakegiatan kontak langsung guru pembimbing membuatpenilaian yang dapat menjadi sajian utama laporanindividu.

    c. Kegiatan Pokok Bimbingan dan Konseling1. Kegiatan Layanan

    Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakanmelalui layanan orientasi, informasi, penempatan danpenyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingankelompok, dan konseling kelompok. Penjelasan tentangkegiatan layanan bimbingan dan konseling akan diuraikan padaBabiV.

    14 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 15

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    13/34

    f. Hasil penilaian dilaporkan dalam laporan individu setiapakhir semester.

    c. Karena bimbingan dan konseling merupakan sumber/bankdata yang mendukung semua kegiatan pembelajaran di se-kolah, maka dapat dibantu tenaga administratif.

    d. Dalam pengelolaan bimbingan dan konseling, kegiatan ke-pengawasan secara khusus diselenggarakan oleh pengawassekolah bidang bimbingan dan konseling.

    e. Pengelolaan yang efektif diarahkan kepada terwujudnyaakuntabilitas yang tinggi dari kegiatan bimbingan dankonseling secara menyeluruh dan pengembangannya.

    6. Muatan Pendidikan Budi Pekerti dalam Bimbingan danKonselingSecara langsung pelayanan bimbingan dan konseling memuatmateri pendidikan budi pekerti sebagai berikut.a. Budi pekerti diper lukan dalam semua bidang kehidupan,

    yaitu kehidupan pribadi, sosial, bermasyarakat, berbangsadan bernegara, serta beragama.

    b. Program bimbingan dan konseling mengadopsi materi pen-did ikan budi pekerti sebagaimana dituntut dalam penca-paian tugas-tugas perkembangan peserta didik.

    c. Setiap layanan bimbingan dan konseling mengintegrasikandi dalamnya mater i pendidikan budi pekerti, berupa sua-sana yang menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanu-siaan dan suasana normatif dalam proses pelayanan. Disamping itu, layanan tertentu dalam bimbingan dan konse-l ing dapat d imuat i secara khusus mater i pendid ikan budipekerti yang dikehendaki. Lebih jauh, pelaksana bimbingandan konseling di sekolah harus menjadi teladan bagipeserta didiknya.

    7. Pengelolaan Bimbingan dan Konselinga. Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah diseleng-

    garakan oleh suatu organisasi dengan guru pembimbing ( diSMP,dan SMA ) dan guru kelas (di SD) sebagai pelaksanautamanya. Dalam organisasi tersebut selain ada guru pem-bimbing/guru kelas, ada pula pimpinan sekolah, koordina-tor bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran,wali kelas, dan staf administrasi yang masing-masing memi-liki perannya sendiri.

    b. Pengelolaan bimbingan dan konseling dilengkapi fasil itasyang diperlukan, yaitu ruang kerja, peralatan instrumen-tasi, peralatan administrasi, dan sarana pendukung lainnya.

    16 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling IT

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    14/34

    III. JA BA RA N K OM PE TE NSI D AN M ATE RI SA SA RA NP EL AY AN AN B IM BIN GA N D AN K ON SE LIN G

    Sebagaimana diuraikan di dalam Pedoman Khusus Bimbingan danKonsel ing Berbasis Kompetensi , kompetensi yang menjadi sasaranpelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dijabarkan dari tugas-tugas perkembangan peserta didik pada jenjang persekolahan tertentudengan memperhatikan bidang-bidang bimbingan untuk jenjangpersekolahan.A. Tugas Perkembangan

    Tugas-tugas perkembangan siswa Sekolah Menengah Atas/Keju-ruan, MadrasahAliyah, dan sederajat adalah sebagai berikut.1. Mencapai kematangan dalam ber iman dan bertaqwa Kepada

    Tuhan Yang Maha Esa.2. Mencapai kematangan dalam hubungan teman sebaya, ser takematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita.

    3. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.4. Mengembangkan penguasaan i lmu, teknologi , dan seni sesuai

    dengan program kurikulum dan persiapan karir ataumelanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalamkehidupan masyarakat yang lebih luas.

    5. Mencapai kematangan dalam pil ihan karir.6. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan

    mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi.7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan

    berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.8. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan

    intelektual, serta apresiasi seni.9. Mencapai kematangan dalam sistem etika, nilai kehidupan, dan

    moral.

    Pedoman Khusus Bimbingan dan Konse ling 19

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    15/34

    B. Bidang BimbinganBidang-bidang bimbingan di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan,MadrasahAliyah, dan sederajat adalah sebagai berikut.1. Bimbingan Pribadi

    a. Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembanganwawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YangMaha Esa.

    b. Pemantapan pemahaman ten tang potensi diri danpengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatifdan produkt if , baik dalam kehidupan sehar i-har i maupununtuk peranannya dimasa depan.

    c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadiserta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.

    d. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri danusaha-usaha penanggulangannya.

    e. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan danmengarahkan di ri secara mandi ri sesuai dengan sistemetika, nilai kehidupan dan moral, serta apresiasi seni.

    f. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraanhidup sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah,termasuk perencanaan hidup berkeluarga.

    d. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, danproduktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama,di sekolah lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat padaumumnya.

    e. Pemantapan pemahaman ten tang peraturan, kondisirumah, sekolah, dan l ingkungan, serta upaya pelaksana-annya secara dinamis dan bertanggung jawab.

    f. Orientasi tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

    2. Bimbingan Sosiala. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan

    maupun tulisan secara efektif, efisien, dan produktif.b. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan

    pendapat serta berargumentasi secara dinamis dan kreatif.c. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan

    sosial, baik di rumah, di sekolah, di tempat latihanlkerja/unit produksi maupun di masyarakat luas denganmenjunjung t inggi tata krama, sopan santun, ser ta ni lai -nilai agama, adat istiadat, hukum, i lmu, dan kebiasaan yangberlaku.

    3. Bimbingan Belajara. Pemantapan sikap, kebiasaan, dan keterampi lan belajar

    yang efektif dan efisien serta produktif, dengan sumberbelajaryang lebih bervariasi dan kaya.

    b. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secaramandiri maupun berkelompok.

    c. Pemantapan penguasaan materi program belajar keilmuan,teknologi dan atau seni di Sekolah Menengah Atas dansebagai persiapan untuk mengikuti pendidikan yang lebihtinggi.

    d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi f is ik ,sosial dan budaya di lingkungan sekolah, dan atau alamsekitar, serta masyarakat untuk pengembangan diri.

    e. Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan danpendidikan yang lebih tinggi.

    4. Bimbingan Kar ira. Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan

    kecenderungan karir yang hendak dipilih dan dikembangkan.b. Pemantapan or ientasi dan informasi kar ir pada umumnya,

    khususnya kariryang hendak dipilih dan dikembangkan.c. Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha

    memperoleh penghasilan yang baik dan halal untukmemenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup berkeluarga,bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

    20 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 21

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    16/34

    d. Pengenalan berbagai lapangan ker ja yang dapat dimasukitamatan SLTA.

    e. Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan danpendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan kariryang hendak dikembangkan.f. Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan: pelatihan diriuntuk keterampilan kejuruan khusus pada lembaga ker ja

    ( instansi, perusahaan, industri ) sesuai dengan programkurikulum sekolah menengah kejuruan yang bersangkutan,

    C. Kompetensi dan Sasaran Layanan Bimbingan dan KonselingLangkah-langkah penjabaran kompetensi yang hendak dikembangkanmelalui kegiatan bimbingan dan konseling yang selanjutnya diikutiperumusan mater i pengembangan masing-masing kompetensitersebut, kegiatan layanan dan pendukung serta peni laian untukmewujudkan kompetensi yang dimaksudkan itu adalah sebagaiberikut.

    Materi kompetensi yang hendak dikembangkan melalui kegiatanbimbingan dan konseling sekaligus memuat materi pendidikan budipekerti. Hasi l penerapan langkah- langkah tersebut merupakansi labus kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah MenengahAtas/Kejuruan, MadrasahAliyah dan sederajat.

    Pertama, perhatikan masing-masing butir tugas perkembanganuntuk setiap jenjang satuan pendidikan Sekolah MenengahAtas/Kejuruan, MadrasahAliyah, dan sederajat.Kedua, butir-butir tugas perkembangan tersebut diorientasikan kedalam empat bidang bimbingan dan konseling (bimbinganpribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir).Ketiga, butir-butir tugas perkembangan yang sudah diorientasikanke dalam kelompok bidang bimbingan tertentu selanjutnyadijabarkan kedalam kompetensi-kompetensi yang relevan.Keempat, kompetensi-kompetensi yang dimaksudkan padalangkah ketiga tersebut selanjutnya dijadikan acuan untukmenentukan mater i yang akan menjadi isi layanan dan kegiatanpendukung bimbingan dan konseling.Kelima, berdasarkan materi yang ditetapkan pada langkahkeempat, ditetapkanlah kegiatan (layanan dan pendukung)bimbingan dan konseling yang perlu dilaksanakan, disertai prosespeni laiannya.

    Catatan:1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar merupakan

    keseragaman target yang ditentukan pusat, sama untuk seluruhIndonesia, daerah tidak diperkenankan untuk mengubah.

    2. Daerah dapat mengembangkan Standar Kompetensi danKompetensi Dasar dalam bentuk; materi pelayanan, uraianmateri, pengalaman bimbingan dan konseling, indikator,penilaian, satuan layanan, dan tugas siswa.

    3. Dalam membuat mater i pelayanan dapat mengacu ke pola asuhtugas perkembangan dengan bantuan landasan berpikir, kelas 1menyangkut materi lebih dominan pemahaman/penanamanwawasan, kelas 2 menyangkut mater i leb ih dominan pelaksa-naan/pemecahan masalah, dan kelas 3 lebih dominan padamater i yang berkaitan dengan follow upltindak lanjut, ataudapat pula dengan pola asuh untuk kelas 1 Ing karso sungtulodo, kelas 2 ing madyo mangun karso, kelas 3 tut wurihandayani.

    4. Untuk materi pelayanan dengan uraian materi dan indikatorsatu garts merah, dimana jumlah uraian materi sebandingdengan jumlah pengalaman bimbingan, sebanding denganindikator.

    5. Laiseg adalah penilaian yang dilakukan setiap saat, khususnyasaat bertatap muka dengan siswa.

    6. Laijapen adalah penilaian saat jangka waktu tertentu, bisaberupa pengamatan/observasi partisipasi.

    7. Lai japen adalah penilaian yang dilakukan setiap akhir semester.

    22 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 23

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    17/34

    IV . JAB AR AN K EG IATA N DA N PR OG RA MB IM BIN GA N D AN K ON SE LIN G

    Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah MenengahAtas/Kejuruan, Madrasah Aliyah, dan sederajat didasarkan padatingkatan perkembangan peserta didik yang berada pada taraf remajaakhir. Pelaksananya adalah Guru Pembimbing yang sehari-hari bertugasmelaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling untuk sejumlah siswayang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan bimbingan dan konselingdidasarkan pada kondisi dan kebutuhan peserta didik.A. Kegiatan Layanan dan Pendukung

    1. Layanan Bimbingan dan KonselingLayanan bimbingan dan konsel ing dilakukan melalui kontaklangsung dengan siswa, dan secara langsung berkenaan denganpermasalahan ataupun kebutuhan ter tentu yang dirasakansiswa. Kegiatan layanan itu difokuskan kepada salah satu ataubeberapa kompetensi yang hendaknya dicapai/dikuasai siswa.Layanan-layanan tersebut adalah sebagai berikut.a. Layanan Orient asi , merupakan layanan yang

    memungkinkan siswa memahami lingkungan baru,terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yangdipelajari, untuk mempermudah dan memperlancarberperannya siswa di lingkungan yang baru itu.

    b. Layanan Informas;, merupakan layanan yang memungkinkansiswa menerima dan memahami berbagai informasi (sepertiinformasi bela jar , pergaulan, kar ir /jabatan, pendidikanlanjutan).

    c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, merupakan laya-nan yang memungkinkan siswa memperoleh penempatandan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan danpenyaluran di dalam kelas, kelompok belajar , jurusanl

    Pedoman Khusus Bimbingan dan Konse ling 25

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    18/34

    program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler).

    d. Layanan Pembeiajaran, merupakan layanan yangmemungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaanbelajar yang baik dalam menguasai materi belajar yangcocok dengan kecepatan dan kemampuan dir inya, ser taberbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.

    e. Layanan Konseling Perorangan, merupakan layanan yangmemungkinkan siswa mendapatkan layanan langsungtatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskanpermasalahan yang dihadapi dan perkembangan dirinya.f. Layanan Bimbingan Keiompok, merupakan layanan yangmemungkinkan sejumlah siswa secara bersama-samamelalui dinamika kelompok memperoleh bahan danmembahas pokok bahasan (topik) tertentu untukmenunjang pemahaman dan pengembangan kemampuansosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakantertentu melalui dinamika kelompok.g. Layanan Konseling Keiompok, merupakan layanan yangmemungkinkan siswa (masing-masing anggota kelompok)memperoleh kesempatan untuk pembahasan danpengentasan permasalahan pribadi melalui dinamikakelompok.

    2. Kegiatan PendukungKegiatan layanan tersebut di atas akan dipermudah danditingkatkan kelancaran dan keberhasi lannya oleh kegiatanpendukung. Kegiatan ini pada umumnya dapat dilaksanakantanpa kontak langsung dengan siswa. Kegiatan pendukung yangperlu dilakukan adalah sebagai berikut.a. ApUkas; lnstrumentasi, merupakan kegiatan untuk

    mengumpulkan data dan keterangan tentang siswa,keterangan tentang lingkungan siswa dan lingkunganlainnya. Pengumpulan data ini dapat dilakukan denganberbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.

    b. Himpunan Data, merupakan kegiatan untuk menghimpunseluruh data dan keterangan yang relevan dengankeperluan pengembangan siswa. Himpunan datadiselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.

    c. Konferensi Kasus, merupakan kegiatan untuk membahaspermasalahan siswa dalam suatu pertemuan yang dihadirioleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan,kemudahan dan komitmen bagi terentaskannyapermasalahan siswa itu. Pertemuan konferensi kasusbersifat terbatas dan tertutup.

    d. Kunjungan Rumah, merupakan kegiatan untukmemperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmenbagi terentaskannya permasalahan siswa melaluikunjungan ke rumahnya. Kerja sarna dengan orang tuadiperiukan.

    e. AUh Tangan Kasus, merupakan kegiatan pendukung untukmendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atasmasalah yang dialami siswa dengan memindahkanpenanganan kasus ke pihak lain, misalnya kepada gurumata pelajaran atau konselor, sesuai dengan permasalahansiswa.

    Kegiatan layanan dan pendukung bimbingan dan konselingtersebut semuanya saling terkait dan saling menunjang, baiklangsung maupun tidak langsung.

    Guru pembimbing wajib menyelenggarakan jenis-jenis layananbimbingan dan konseling tersebut dengan penyesuaiansepenuhnya terhadap karakteristik siswa yang dilayani.Penyelenggaraan jenis-jenis layanan itu dibantu oleh kegiatanpendukung. Perlu diingatkan bahwa kegiatan pendukunghanyalah sekedar pendukung, yang ketidakterlaksanaannyatidak boleh mengurangi pelaksanaan jenis-jenis layanan yangsifatnya lebih utama.

    26 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 27

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    19/34

    B. Program Bimbingan dan KonselingProgram bimbingan dan konseling merupakan rencana kegiatanlayanan dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan padaperiode tertentu.1. Jenis Layanan

    a. Program Tahunan, yang di dalamnya meliputi programsemesteran dan laporan bulanan, yaitu program yangakan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran dalam unitsemesteran dan bulanan. Program ini mengumpulkanseluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masingkelas. Program tahunan dipecah menjadi programsemesteran, dan program semesteran dipecah menjadilaporan bulanan.

    b. Laporan Bulanan, yang di dalamnya meliputi agendamingguan dan agenda harian, yaitu program yangdilaksanakan selama satu bulan dalam unit mingguan danharian. Laporan ini mengumpulkan seluruh kegiatan selamasatu bulan untuk kurun bulan yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya dengan modifikasi sesuai dengankebutuhan siswa. Laporan bulanan merupakan jabaran dariprogram semesteran, sedangkan rekap agenda mingguanmerupakan jabaran dari laporan bulanan.

    c. Agenda har ian, ya itu agenda yang akan dilaksanakan padahari-hari tertentu dalam satu minggu. Agenda harianmerupakan jabaran dari rekap agenda mingguan untuk gurupembimbing pada kelas asuhnya. Agenda ini dibuat secarater tulis pada buku agenda dana satuan layanan (satlan)dan atau kegiatan pendukung (satkung) bimbingan dankonseling.

    b. Jumlah siswa asuhyangwajib dibimbing(1) Guru Pembimbing : 150 orang (maksimal)(2) Kepala Sekolah yang berasal

    dari Guru Pembimbing(3) Wakil Kepala Sekolah

    yang berasal dari GuruPembimbing

    : 40 orang

    : 80 orang

    2. Unsur-unsur Program Bimbingan dan KonselingProgram bimbingan dan konseling untuk setiap periode disusundengan memperhatikan unsur-unsur sebagai berikuta. Kebutuhan siswa yang diketahui melalui pengungkapan

    masalah dan data yang terdapat di dalam himpunan data.

    c. Bidang-bidang bimbingan (bimbingan pribadi, sosial,belajar, dan karir).

    d. Jenis-jenis layanan: layanan orientasi, informasi,penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konsel ingperorangan, bimbingan kelompok, dan konselingkelompok.

    e. Kegiatan pendukung: aplikasi instrumentasi, himpunandata, konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangankasus.

    f. Volume kegiatan yang diperkirakan antara 4% s.d. 25%pada kegiatan berikut ini .1) Layanan orientas i.2) Layanan informasi.3) Layanan penempatan dan penyaluran.4) Layanan pembelajaran.5) Layanan konseling perorangan.6) Layanan bimbingan kelompok.7) Layanan konseling kelompok.8) Apl ikasi instrumentasi.9) Himpunan data *).10) Konferensi kasus.11) Kunjungan rumah.12) Alih tangan kasus**) .Kegiatan in i semua tergantung pada kondis i sekolah danpermasalahan yang muncul.

    28 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 29

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    20/34

    g. Frekuensi layanan: setiap siswa mendapatkan berbagailayanan minimal delapan kal i dalam set iap semester , baiklayanan dalam format perorangan, kelompok, maupunklasikal.

    h. Lama kegiatan: setiap kegiatan (kegiatan layanan danpendukung)bertangsungse~tarduajam.

    i. Waktu kegiatan: kegiatan layanan dan pendukungdilaksanakan pada:1) jam pelajaran sekolah; dan2) di luar jam pelajaran sekolah, sampai 50 % dari seluruh

    kegiatan bimbingan dan konseling.j. Kegiatan khusus: pada semester pertama setiap tahun

    ajaran baru diselenggarakan layanan orientasi kelaslsekolah dan himpunan data bagi siswa baru.

    3. Mater i ProgramProgram bimbingan dan konseling untuk setiap periodeberisikan materi yang merupakan sinkronisasi dari unsur-unsursebagai berikut.a. Tugas perkembangan siswa yang mendapatkan layanan.b. Bidang-bidang bimbingan.c. Jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan

    konseling.Mater i-mater i tersebut yang meliput i juga materi pendidikanbudi pekerti, mengarah kepada pemahaman diri siswa danlingkungannya, serta pengembangan diri dan arah karir siswa,sebagaimana tertera pada silabus terlampir.

    4. Rincian Programa. Program untuk periode yang lebih besar dijabarkan menjadiprogram-program yang lebih kecil:

    1) program tahunan dirinci menjadi program semesteran;2) program semesteran dir inc i menjadi program bulanan;

    dan3) program bulanan dirinci menjadi rekap agenda

    mingguan yang kemudian dirinci menjadi agenda harian.

    b. Agenda har ian dirumuskan dalam bentuk buku agenda dansatuan layanan (sat lan) dan satuan kegiatan pendukung(satkung) yang masing-masingnya memuat sebagai berikut.1) Topik2) Bidang BK3) Kompetensi dasar4) Jenis layanan5) Fungsi layanan6) Tujuan

    7) Sasaranlayanan8) Uraian kegiatan

    9) Tempatpenyelenggaraan

    10) Waktu11) Setting

    dan pengalamanbelajar

    12) Penyelenggaralayanan

    13) Pihakyang disertakan

    30 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling

    permasalahan pokok yangdijadikan materi layanan.mencakup empat bidang BKyangada.kompetensi yang sesuai dengantopik.mencakup tujuh jenis layanan.disesuaikan dengan topik masalah.tujuan jangka pendek dan jangkapanjang yang diharapkan darisiswa.siswa yang akan diberi bantuanllayanana. Strategi penyajiandengan multi metode.b. Materi sejalan dengan topik

    permasalahan.dimana layanan diberikan.disesuaikan denganjadwal yang disepakati.

    skenario yang ditinjau dariaktivitas guru dan aktivitas siswa.bisa guru pembimbingl fasilitator.individu atau instansi yangdimungkinkan terlibat.

    Pedoman Khusus Bimbingan dan Konse ling 31

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    21/34

    14) Alatdan perlengkapan semua alat yang akan

    digunakan dalam pelaksanaanlayanan.

    a. Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengansiswa1) Semua kegiatan layanan memerlukan kontak langsung

    dengan siswa, baik kontak secara perorangan,kelompok maupun klasikal.

    2) Kegiatan aplikasi intrumentasi, seperti pengisianangket atau inventori, testing, sosiometri, dan jugaobservasi memerlukan kontak langsung dengansiswa.

    3) Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengansiswa diperlukan waktu tersendiri, dengan catatansiswa tidak boleh dirugikan dalam kegiatanbelajarnya dengan guru mata pelajaran. Untuk ini,perlu dialokasikan waktu tersendiri minimum satu jamdan maksimum dua jam pelajaran satu minggu perke las; jam pelajaran yang disediakan itu d igunakanuntuk antara lain melaksanakan: kegiatan apl ikasi intrumentasi; layanan informasi klasikal ; layanan pembelajaran klas ikal; layanan penempatan/penyaluran klasikal ; dan evaluasi k las ikal kegia tan bimbingan dan konsel ing

    minggu sebelumnya serta perencanaan kegiatanminggu berikutnya.

    4) Kegiatan layanan orientasi, konseling perorangan,bimbingan kelompok, dan konseling kelompokdilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah. Kegiatan diluar jam pelajaran sekolah ini dapat mencapai 50 % dariseluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

    b. Kegiatan tanpa kontak langsung dengan siswa1) Kegiatan seperti pengelolaan himpunan data,

    pengolahan hasil apl ikasi instrumentasi, penyiapan

    15) Rencanatindak lanjut keinginan atau kesepakatanyang akan atau disetujui

    dengan siswa.5. Tahap-tahap Pelaksanaan Program Satuan Kegiatan

    Pelaksanaan program satuan kegiatan, yaitu kegiatan layanandan kegiatan pendukung merupakan ujung tombak kegiatanbimbingan dan konseling secara keseluruhan. Tahap-tahap yangperlu ditempuh adalah sebagai berikut.a. Tahap perencanaan: program satuan layanan atau

    kegiatan pendukung direncanakan secara tertulis denganmemuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat,dan rencana penilaian.

    b. Tahap pelaksanaan: program tertulis satuan kegiatan( layanan atau pendukung) di laksanakan sesuai denganperencanaannya.

    c. Tahap penilaian: hasil kegiatan diukur dan dinilai.d. Tahap analisis hasil: hasil penilaian dianalisis untuk

    mengetahui aspek-aspek yang perlu mendapat perhatianlebih lanjut.

    e. Tahap tindak lanjut: hasil kegiatan ditindaklanjutiberdasarkan hasi l anal is is yang dilakukan sebelumnya,melalui layanan atau kegiatan pendukungyang relevan.

    6. Alokasi Waktu dan Jadwal KegiatanKegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam suasana(a) kontak langsung dengan siswa (kegiatan terjadwal dalamKBM kelas) dan (b) tanpa kontak langsung dengan siswa(kegiatan tidak terjadwal). Kegiatan tersebut per lu dijad-walkan.

    32 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 33

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    22/34

    alat/bahan bimbingan, konferensi kasus, kunjunganrumah, pengolahan hasil belajar siswa sebagai bahanbimbingan, pengelo laan administras i bimbingan dankonsel ing, termasuk pengelo laan al ih tangan kasus,serta penyusunan rencana dan laporan kegiatanbimbingan dan konsel ing sehar i-har i di laksanakantanpa kontak langsung dengan siswa.

    2) Kegiatan non kontak itu dapat di laksanakan pada jam-jam pelajaran di sekolah.

    c. Hak panggilUntuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling gurupembimbing memiliki hak panggil terhadap siswa asuhyang menjadi tanggung jawabnya, dengan catatan siswayang dipanggil tidak boleh dirugikan dalam mengikuti matapelajarannya.

    d. Jadwal kegiatan1) Kegiatan kontak baik di luar maupun di dalam jam

    pelajaran sekolah dan kegiatan non kontak di dalammaupun di luar jam pelajaran sekolah oleh gurupembimbing di jadwalkan dan rencana kegiatannyadisusun secara tertulis; hal i tu semua diketahui/dise-tujui Kepala Sekolah.

    2) Kegiatan di dalam dan di luar jam pelajaran sekolahdiatur sedemikian rupa dengan memperhatikan:a) jam waj ib beker ja guru pembimbing; danb) keseimbangan kehadiran guru pembimbing di

    sekolah pada jam pelajaran sekolah dan luar jampelajaran sekolah.

    e. Kegiatan kontak dan non kontak serta rencana-rencanakegiatannya disampaikan oleh guru pembimbing kepadapara siswa secara jelas serta diketahui dan mendapatpeneguhan dari Kepala Sekolah.

    c. Penilaian Program Bimbingan dan KonselingSebagai upaya pendidikan, khususnya dalam rangka pengembangankompetensi siswa, hasi l-hasil layanan bimbingan dan konsel ingharus dinilai, baik melalui penilaian terhadap hasillayanan maupunproses pelaksanaannya. Penilaian ini selanjutnya dapat dipakaiuntuk melihat keefektifan layanan di satu s is i, dan sebagai dasarpertimbangan bagi pengembangannya di sisi lain.1. Penilaian Hasil Layanan

    a. Untuk mengetahui keberhasilan layanan dilakukanpenitaian. Dengan peni laian ini dapat diketahui apakahlayanan tersebut efektif dan membawa dampak positifterhadap siswa yang mendapatkan layanan.

    b. Penilaian ditujukan kepada perolehan siswa yang menja-lani layanan. Perolehan ini diorientasikan pada:1) pengentasan masalah siswa: sejauh manakah

    perolehan siswa menunjang bagi pengentasanmasalahnya? Perolehan itu diharapkan dapat lebihmenunjang terbinanya tingkah laku positif, khususnyaberkenaan dengan permasalahan dan perkembangandiri siswa; dan

    2) perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa, sepertisikap, motivasi, kebiasaan, keterampilan dankeberhasilan belajar, konsep diri, kemampuanberkomunikasi, kreativitas, apresiasi terhadap nilai danmoral.

    c. Secara khusus fokus penilaian diarahkan kepadaberkembangnya:1) pemahaman baru yang diperoleh melalui layanan,

    dalam kaitannya dengan masalah yang dibahas;2) perasaan positi] sebagai dampak dari proses dan materi

    yang dibawakan melalui layanan; dan3) rencana kegiatan yang akan di laksanakan oleh siswa

    sesudah pelaksanaan layanan dalam rangkamewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalahyang dialaminya.

    34 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 35

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    23/34

    Semua fokus peni laian itu, khususnya rencana kegiatansecara jelas mengacu kepada kompetensi yangdiaplikasikan siswa untuk pengentasan permasalahan yangdihadapinya dalam rangka kehidupan sehari-hari yang lebihefektif.

    d. Peniiaian dapatdUakukan melalui:1) format individual, kelompok, dan/atau klasikal;2) media lisan dan/atau tulisan; dan3) penggunaan panduan dan/atau instrumen baku

    dan/ atau yang disusun sendiri oleh guru pembimbing.e. Tahap-tahap penilaian meliputi:

    1) penilaian segera (laiseg}, merupakan penilaian tahapawal, yang dilakukan segera setelah atau menjelangdiakhirinya layanan yang dimaksud;

    2) penilaian jangka pendek (laijapen), merupakanpenilaian lanjutan yang dilakukan setelah satu (atau lebih) jenis layanan dilaksanakan selang beberapa harisampai paling lama satu bulan; dan

    3) Peni laian jangka panjang ( lai japang), merupakanpenilaian lebih menyeluruh setelah dilaksanakannyalayanan dengan selang satu unit waktu tertentu, sepertisatu semester.

    v . P EN GE LO LA AN P EL AY AN ANB IM BIN GA N D AN K ON SE LIN G

    A. OrganisasiOrganisasi pelayanan bimbingan dan konseling di SekolahMenengah Atas/Kejuruan, Madrasah Aliyah dan sederajatmeliputi berbagai unsur dengan organigram berikut:

    Pengawas SekolahBidang BK

    2. Penilaian ProsesKegiatana. Penilaian dalam bimbingan dan konsel ing di lakukan juga

    terhadap proses kegiatan dan pengelolaannya, yaituterhadap:1) kegiatan layanan bimbingan dan konseling;2) kegiatan pendukung bimbingan dan konseling;3) mekanisme dan instrumentasi yang digunakan dalam

    kegiatan; dan4) pengelolaan dan administrasi kegiatan.

    b. Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkankualitas kegiatan bimbingan dan konseling secaramenyeluruh.

    Wakasek Koordinator BK

    Kepala Tata Usaha

    SIS W A

    Keterangan :1. Unsur Kantor Dinas Pendidikan (Tingkat I I dan Kecamatan),

    adalah personi l yang bertugas melakukan pengawasan danpembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan bimbingandan konseling di sekolah.

    36 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 37

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    24/34

    2. Kepala Sekolah (bersama Wakil Kepala Sekolah), adalahpenanggung jawab pendidikan di sekolah secara keseluruhan,termasuk pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

    3. Koordinator Bimbingan dan Konseling (bersama para GuruPembimbing), adalah pelaksana utama pelayanan bimbingandan konseling di sekolah.4. Guru Mata Pelajaran, adalah pelaksana pengajaranberdasarkan kurikulum yang berlaku.

    5. Wali Kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus mengelolasatu kelas siswa tertentu.

    6. Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayananpengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling di sekolah.

    7. Tata Usaha, adalah pembantu kepala sekolah dalampenyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan sekolah.

    8. Pengawas Sekolah Bidang BK, adalah pejabat fungsional yangbertugas menyelenggarakan pengawasan dan pembinaanterhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

    9. Komite Sekolah adalah badan yang secara khusus dibentukuntuk menjadi mitra sekolah dalam pembinaan danpengembangan sekolah.

    a. Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan danberlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran,la tihan, dan bimbingan dan konsel ing merupakan suatukesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis.

    b. Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahanbagi ter laksananya pelayanan bimbingan dan konsel ingyang efektif dan efisien.

    c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadapperencanaan dan pelaksanaan program, penilaian danupaya tindak lanj ut pelayanan bimbingan dan konseling.

    d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayananbimbingan dan konseling di sekolah kepada DinasPendidikan yang menjadi atasannya.

    e. Menyediakan fasi li tas, kesempatan, dan dukungan dalamkegiatan kepengawasan yang di lakukan oleh PengawasSekolah Bidang BK.

    2. Waki l Kepala SekolahSebagai pembantu Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolahmembantu Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasKepala Sekolah.

    B. Personi l PelaksanaPersonil pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling adalahsegenap unsur yang terkait di dalam organigram pelayananbimbingan dan konseling, dengan Koordinator dan GuruPembimbing sebagai pelaksana utamanya. Uraian tugas masing-masing personil tersebut, khusus dalam kaitannya denganpelayanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut.1 . Kepala Sekolah

    Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secaramenyeluruh, khususnya pelayanan bimbingan dan konseling.TugasKepala Sekolah adalah sebagai berikut.

    3. Koordinator Bimbingan dan KonselingTugas Koordinator Bimbingan dan Konselingadalah sebagaiberikut.a. Mengkoordinasikan para Guru Pembimbing dalam:

    1) memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konselingkepada segenap warga sekolah (siswa, guru, danpersonil sekolah lainnya), orang tua siswa, danmasyarakat;2) menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling(program satuan layanan dan kegiatan pendukung,agenda mingguan, laporan bulanan, programsemesteran, dan tahunan);

    3) melaksanakan program bimbingan dan konseling;4) mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan

    konseling;38 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 39

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    25/34

    5) menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingandan konseling;

    6) menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingandan konseling; dan

    7) memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasilpenilaian bimbingan dan konseling.b. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah dan mengusahakan

    bagi terpenuhinya tenaga, prasana dan sarana, a lat danperlengkapan pelayanan bimbingan dan konseling.

    c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayananbimbingan dan konseling kepada Kepala Sekolah.

    d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan olehPengawas Sekolah Bidang BK.

    e. Mengatur keikutser taan guru pembimbing dalam kegiatanMGP (Musyawarah Guru Pembimbing).

    4. Guru PembimbingSebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli, GuruPembimbing bertugas sebagai berikut.a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.b. Merencanakan program bimbingan dan konseling (terutama

    program-program satuan layanan dan satuan kegiatanpendukung) untuk satuan-satuan waktu tertentu. Program-program tersebut dikemas dalam agenda har ian, agendamingguan, rekap bulanan, program semesteran, dantahunan.

    c. Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingandan konseling.

    d. Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukungbimbingan dan konseling.

    e. Menilai proses dan hasi l pelaksanaan satuan layanan dankegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

    f. Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatanpendukung bimbingan dan konseling.

    g. Melaksanakan t indak lanjut berdasarkan hasi l penilaianlayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

    h. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatanpendukung bimbingan dan konseling yang dilaksanakannya.

    i. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalampelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruhkepada Koordinator BKserta Kepala Sekolah.

    j. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktifdalam kegiatan kepengawasan oleh Pengawas SekolahBidang BK.

    k. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MGP.5. Guru Mata Pelajaran

    Sebagai tenaga ahli pengajaran dan/atau praktik dalam bidangstudi atau program latihan tertentu, dan sebagai personi l yangsehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, peranan GuruMata Pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konsel ingadalah sebagai berikut.a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan

    konseling kepada siswa.b. Membantu Guru Pembimbing mengidentifikasi siswa-siswa

    yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, sertapengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

    c. Mengal ihtangankan siswa yang memerlukan pelayananbimbingan dan konseling kepada Guru Pembimbing.

    d. Mener ima siswa alih tangan dar i Guru Pembimbing, yaitusiswa yang menurut Guru Pembimbing memerlukanpelayanan pengajaran/latihan khusus (seperti pengajaranllatihan perbaikan, program pengayaan).

    e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjangpelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

    f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswayang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dankonseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatanyang dimaksudkan itu.

    40 P edoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 41

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    26/34

    g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalahsiswa, seperti konferensi kasus.

    h. Membantu pengumpulan informasi yang diper lukan dalamrangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling sertaupaya tindak lanjutnya.

    6. Wali KelasSebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingandan konseling, Wali Kelasberperan:a. membantu Guru Pembimbing melaksanakan tugas-

    tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggungjawabnya;

    b. membantu Guru Mata Pelajaran melaksanakan peranannyadalam pelayanan bimbingan dan konseling, khususnya dikelas yang menjadi tanggungjawabnya;

    c. membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagisiswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggungjawabnya,untuk mengikut i/menjalani layanan dan/atau kegiatanbimbingan dan konseling;

    d. berpar tis ipasi akt if dalam kegiatan khusus bimbingan dankonseling, seperti konferensi kasus; dan

    e. mengalihtangankan siswa yang memerlukan layananbimbingan dan konseling kepada Guru Pembimbing.

    Selain diberdayakannya personalia sekolah, pengelolaanbimbingan dan konseling di sekolah juga memanfaatkan peranorang tua siswa, para pejabat pada Dinas Pendidikan,Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) dan organisasi profesiAsosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) untuk lebihmeningkatkan relevansi, efektivitas dan efisiensi pelayananbimbingan dan konseling.

    c. FasilitasFasilitas pokok yang diperlukan dalam kegiatan layanan danpendukung bimbingan dan konsel ing di sekolah adalah sebagaiberikut.1. Tempat Kegiatan

    a. Masing-masing Guru Pembimbing perlu memiliki ruangkerja tersendiri dalam kesatuan ruang pelayananbimbingan dan konseling yang ada di sekolah.

    b. Ruang pelayanan(1) Ruang tempat memberikan pelayanan kepada siswa

    hendaknya:(a) membuat siswa senang dan betul-betul merasa

    dilayani; dan(b) memungkinkan dilaksanakannya azas-azas bimbingan

    dan konseling, terutama asas kesurakarelaan,keterbukaan, dan kerahasiaan.

    2) Layanan konseling perorangan dapat dilakukan diruang kerja Guru Pembimbing (yang merupakanruang kerja tersendiri*).

    3) Untuk layanan dan kegiatan pendukung dengan formatkelompok dan klasikal dapat digunakan ruangan khususyang tersedia dan/atau ruangan kelas yang luang.

    c. Secara umum dalam ruang bimbingan dan konselinghendaknya:(1) dapat disimpan berbagai perlengkapan kegiatan

    bimbingan dan konseling:(a) himpunan data siswa (individual dan kelompok);(b) himpunan data dan informasi umum, sepertiinformasi pendidikan dan pekerjaan;c) instrumen BK;dand) format-format pelaksanaan layanan dan kegiatan

    pendukung bimbingan dan konseling.

    Ruangan im, a pa b a m em an g a da d p ak a b er sa ma

    42 P edoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 43

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    27/34

    2) Dapat disediakan untuk siswa berbagai bahan seperti:a) buku-buku rujukan untuk pengembangan diri

    (dalam rangka "terapi kepustakaan");b) kegiatan ekstrakurikuler; danc) penampilan berbagai informasi aktual tentang

    kesempatan pendidikan, lowongan pekerjaan,berita hangat, dan sebagainya.2. Instrumen Bimbingan dan Konseling

    Untuk mengungkapkan berbagai data diperlukan berbagaiinstrumen, baik berupa tes dan inventori standar maupuninstrumen yang dapat disusun sendiri oleh Guru Pembimbing.a. Tesstandar, seperti tes inteligensi, tes bakat.b. Inventori standar, seperti alat ungkap masalah, skala sikap,

    skala minat, dan skala penilaian diri.c. Instrumen yang dapat disusun sendir i, seperti berbagai

    jenis angket dan daftar isian, pertanyaan untuk sosiometriformat penilaian dan format- format lainnya.d. Instrumen diagnostik untuk berbagai bidang studiBerbagai instrumen tersebut di atas, terutama yangbersifat standar, dilengkapi dengan manual yang memuatkarakteristik instrumen, panduan penggunaan dan normauntuk menafsirkan hasil-hasilnya. Untuk kondisi yang lebihmaju, instrumen itu juga disertai dengan programkomputer untuk mengolah lembaran jawabannya sehinggapenggunaan instrumen itu menjadi mudah, efektif, danefisien.

    c. program-program layanan khusus bimbingan dan konselingmelalui komputer, seperti "bimbingan belajar melaluiprogram komputer".

    4. Buku-buku PanduanDi sekolah hendaknya tersedia berbagai panduan tentangkegiatan bimbingan dan konseling, seperti:a. surat-surat keputusan dan peraturan tentang kegiatan

    bimbingan dan konseling di sekolah;b. panduan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di

    sekolah; danc. panduan kegiatan kepengawasan bimbingan dan konseling

    di sekolah.5. Kelengkapan Administrasi

    Untuk kegiatan bimbingan dan konseling perlu disediakankelengkapan administrasi, terutama untuk format satuanlayanan dan pendukung, himpunan data, angket dan instrumenlainnya, laporan, serta surat-menyurat.

    3. Perangkat ElektronikKelengkapan bimbingan dan konseling meliputi kelengkapanelektronik, seperti:a. komputer untuk mengolah data hasil aplikasi instrumentasi;b. program-program khusus pengolahan hasil instrumentasi

    melalui komputer; dan

    D. Pengawasan1. Pengawasan bimbingan dan konseling di sekolah

    diselenggarakan oleh pengawas sekolah sesuai SKMenpan No.118/1995 dan Petunjuk Pelaksanaannya.

    2. Kegiatan pengawasan bimbingan dan konseling di sekolahmelibatkan Guru Pembimbing dan pengawas sekolah dengankoordinasi oleh Kepala Sekolah:a. guru Pembimbing menyiapkan diri dan bahan-bahan

    secukupnya untuk kegia tan pengawasan, koordinator BKmengkoordinasikan Guru-guru Pembimbing dalammenyiapkan diri untuk kegiatan kepengawasan; danb. guru Pembimbing mengikut i dengan cermat penilaian danpembinaan dalam kegiatan pengawasan.

    Kepala Sekolah mendorong dan memberikan fasilitas bagiterlaksananya kegiatan pengawasan secara obyektif dandinamis demi meningkatnya mutu bimbingan dan konseling.

    44 P edoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 45

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    28/34

    E. AkuntabilitasMelalui penilaian hasillayanan dan penilaian proses, serta programpengawasan keseluruhan kegiatan bimbingan dan konselingdiper tanggung-jawabkan kepada "pemil ik" (stakeholders)pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:1. siswa;2. orang tua siswa;3. personi l sekolah;4. masyarakat, termasuk organisasi profesi (ABKIN); dan5. pemerintah.

    F. Pembinaan1. Pembinaan diarahkan kepada semakin meningkatnya mutu

    pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa, denganindikator meningkatnya:a. kemampuan guru pembimbing;b. fasil itas untuk pelayanan;c. kerja sama antarpersonil sekolah;d. pemanfaatan pelayanan oleh siswa; dane. jumlah guru pembimbing (bagi sekolah-sekolah yang

    masih memerlukan penambahan).2. Pembinaan dilaksanakan melalui:

    a. kerja samaantarguru pembimbing;b. kerja samaantarpersoni l sekolah;c. kegiatan pengawasan oleh pengawas sekolah bidang BK;d. pengembangan fasil itas layanan; dane. per temuan kesejawatan profesional, da lam Musyawarah

    Guru Pembimbing (MGP), penataran, lokakarya, pertemuanilmiah, keikutsertaan dalam organisasi profesi BK ( dalamhal ini ABKIN atau Asosiasi Bimbingan dan KonselingIndonesia), dan studi lanjutan.

    G. PendanaanKegiatan Bimbingan dan Konseling akan berjalan dengan baik biladidukung dengan dana yang memadai sesuai program yang dibuatGuru Pembimbing. Untuk itu pimpinan sekolah bersama komitesekolah perlu mengalokasikan hal tersebut di dalam RAPBS.Selain itu dana dapat diupayakan dari kerja sama dengan lembagalain di luar komite sekolah.

    H. Mekanisme Kerja Pelayanan Bimbingan dan KonselingProgram Pelayanan BK merupakan rencana kegiatan layanan dankegiatan pendukung yang akan dilaksanakan pada periodetertentu. Program ini mengumpulkan seluruh kegiatan satu tahundan dipecah menjadi program semesteran. Untuk pelaporan,dihimpun dari agenda harian dalam Mingguan, Bulan, dan Semesterserta Tahun. Tahap pelaksanaan program terdiri dari; (a)Perencanaan, (b) Pelaksanaan, (c) Penilaian, (d) Analisis Hasil, (e)Tindak Lanjut. Dalam pelayanan BK, ada hak panggil terhadapsiswa asuh yang menjad i tanggung jawabnya (dengan catatan;siswa yang dipanggil tidak dirugikan dalam mengikuti pelajaranAda alur mekanisme yang diawal i dengan ditemukannya kasuslpermasalahan individu/siswa, baik di dalam kelas maupun di luarkelas baik sifatnya akademis maupun nonakademis oleh personelsekolah terutama guru mata pelajaran, konf irmasi kepada wal ikelas, bilamana belum terselesaikan permasalahannya danmembutuhkan peran Bimbingan dan Konseling, maka GuruPembimbing/Konselor memberikan layanan kepada individulsiswa. Untuk tindak lanjut dari layanan; kembali bersama walikelas dan sepengetahuan Kepala Sekolah dalam hal ini dapatdibantu oleh para wakil kepala sekolah.

    46 P edoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 47

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    29/34

    Guru Mata Pelajaran Wali Kelas Bimbingan dan KepalaKonselinq Sekolah

    1 2 3 4Nilai s iswa Himpunan Nilai Himpunan Data Pengadaan

    1. Kognisi 1. Buku Pribadi Siswa Sarana2 . Psikomoto r _ . . ---+ 2. Prediksi .~ (Wakasek3. Afeksi keberhasilan kognisi Sarpra)Menemukan kasusl Menerima informasi 3. Hasil psikotesp er mas al aha n si sw a k as us /per mas al aha n 4. Hasil Konseling

    1) di dalam kelas siswa; - Individu* kehadiran mengikuti Diinventaris -.pelajaran dan di tanganil Aplikasi Instrumentasi Mengetahui* s ikap menolak l t idak di selesaikan Bimbingan daninterest (misal; sering . . 1. Tes (10, Bakat, menyetujuimen gan tu k, p as i f, -_ Kreativitas, Kepribadiankeluar- masuk kelas, 2. Non tes/angketmengganggu PBM, dsb

    2 ) d i l ua r k el as* hubungan teman

    sebaya; konflikl I Terhantam, dsb.Catatan; Bersama Guru pembimbin~f. Catatan; Mengetahui1 ) Anekdot l kejad ian Konse lo r menemui OT s iswa 1)agenda har ian keg ia tan

    2) Siswa yang (L. konseling individulmemerluka~ J 1 ) h adi r d i s ek ol ah u nt uk m eng ama ti af ek si s isw a)remidi keperluan konsultasi (satuan layanan untuk2) kunjungan rumah ---+ kunjungan rumah,3) k on fe re ns i ka su s - konferensi kasus, alihtangan kasus)~ 2) laporan Konseling3) Laporan Bulanan danSemesleran ( program B~semesleran, rekapilulasipresensi kehadiran,konseling,konsullasi OT/layanan~ dan kegialan pendukung5) Laporan Tahunan(program Bimbingan danKonselinq)

    2. Pola PelayanandalamMekanisme Kerja BimbingandanKonselingPola Pelayanan yang terdiri dari Bidang-bidang ; Pribadi, Sosial,Belajar, dan Karir serta Kepribadian, dan layanan; Orientasi,Informasi, Pembelajaran, Penempatan danPenyaluran, KonselingIndividu, Konseling Kelompok, Konseling spiritual dan BimbinganKelompok dan kegiatan pendukung; Instrumentasi Bimbingan,HimpunanData, KunjunganRumah, danKonferensiKasus.

    1. BaganMekanisme Kerja Pelayanan Bimbingandan Konseling

    Keterangan:AlurMekanisme Kerja Pelayanan BK(No: 1 - 2- 3-4 )Alur kinerja pelayanan Bimbingan dan Konseling, sifatnya fleksibelmenyesuaikan dengan kondisi dan situasi di sekolah, meskipun adaberbagai pertimbangan karakteristik peserta didikl siswa maupunpersonil sekolah lainnya dan spesifikasi sekolah (misal sekolahunggulan, pendamping unggulan, dan reguler).

    Pelayanan dibedakan 4 jenis kegiatan sebagai berikut.a. Di dalam ruangan bimbingan dan konseling sifatnya layanan

    individual, ialah:1) layanan untuk konseling individu maupun layanan

    konselingspirituall religius;2) menemui orang tua siswa,wali kelas, gurumata pelajaran,

    instansiterkait; dan3) layanan Konseling Kelompok dan kegiatan pendukung

    Konferensi kasus (di ruangan yang tersedia untukpertemuan keeil).b. Di dalam ruangan bimbingan dan konseling, sifatnya

    administrasi, ialah:1) melaksanakan aplikasi instrumentasi bimbingan dan

    himpunandata;2) melaksanakan evaluasi/pelaporan (kegiatan harian danl

    atau mingguan, konselingindividu, dan lainnya); dan3) melaksanakan MGPsekolah (misalnya Selasa,minggu1).

    c. Didalam kelas, ialah memberikan materi pelayanan bimbingandankonseling, disertai silabi pelayanan BK.

    d. Diluarsekolah, sifatnya kegiatan pendukung, yaitu:1) melaksanakan kunjungan rumah dan alih tangan

    kasus/rujukan ke instansiterkait;2) melaksanakan kegiatan MGP tingkat keeamatan, minggu 2

    dantingkat wilayah, minggu3, dantingkat provinsi, mingguke4; dan

    3) kegiatan lain -lainnya.

    48 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 49

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    30/34

    V I. P EN G EM B AN G AN

    Pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dan sederajat dapat lebih ditingkatkan dengan mengembang-kan para pelaksananya (Guru Pembimbing), program-programnya,prasana dan sarananya, kerja sama dan dukungan moril dan materii ldari Kepala Sekolah dalam suasana kerjanya. Pengembangan para pe-laksana, baik dalam pengetahuan, pemahaman dan mutunya, ber-tujuan agar penanganan pelayanan bimbingan dan konsel ing dapatditingkatkan keefektifan dan keefisienannya.Pengembangan tenaga pelaksana i tu dapat dilakukan melalu i kerjasama dengan lembaga pendidikan prajabatan bimbingan dan konseling(di LPTK), penataran (pendidikan dalam jabatan), maupun kegiatan-kegia tan lain, sepert i: Musyawarah Guru Pembimbing dan seminar/lokakarya bimbingan dan konseling. Dalam hal ini, lembaga pendidikanprajabatan, penataran, dan organisasi profesi bimbingan dan konseling(ABKINbeserta divisi-divisinya) dapat memberikan peranan yang besar.Pengembangan para pelaksana itu perlu diikuti oleh pengembangansarana dan prasarana. Prasarana dan sarana yang sangat terbatas,apalagi dibarengi dana yang langka, akan menjadi kendala yang cukupberat bagi gerak langkah para pelaksana, meskipun mutu dan kemam-puan mereka sudah ditingkatkan. Apabila mutu para pelaksana sudahlebih berkembang, demik ian pula prasarana, sarana dan dananya,maka program pelayanan pun akan lebih mudah ditingkatkan.Peningkatan tersebut akan ditunjang lagi oleh berkembangnya kerjasama dan suasana profesional.Terselenggaranya semua layanan bimbingan dan konseling di sekolahdengan baik per lu didukung oleh pengenalan dan pemahaman akanpentingnya layanan bimbingan dan konseling oleh berbagai pihak yangterkait (Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Cabang, Pengawas, KepalaSekolah dan Guru-guru). Karena itu semua pihak bertanggung jawabatas pengembangan dan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah.

    50 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    31/34

    Lampiran 1 Lampiran 2LAPORAN KEGIATAN HARlAN DAN/MINGGUAN LAPORAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU

    Minggu ke Bulan Semester Tahun . Bulan Semester Kelas Tahun .Nama GP/Konselor . Kelas. Nama Guru Pembimbing/Konselor .

    Haril No. Jenis Kegiatan Paraf GPITanggal Konselor

    Senin

    Selasa

    Rabu

    Kamis

    Jumat

    Sabtu

    Haril No. Nama Siswa Permasalahan Tindak Lanjut ParafTanggal GP

    ........................, 200 ................. , 200 .. Mengetahui

    Kepala SMA . Koordinator Bimbingan dan KonselingengetahuiKepala S MA .. Guru Pembimbing/Konselor

    NIP: . NIP: .

    52 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 53

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    32/34

    I::caCl I~::E 00.sQ)~I::ca~I'-I::Q)0..

    I::gJ9 :::Ic a - "I' @ :::1f-"Co.. e- ..~I- 0..f-

    " '":>. . . .: ; : :~ D..lg DS lg D0 DZ"" '.l D. . .00Z~ DZ D-

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    33/34

    LtIc:~.5.EIII....I

    ur: -00 r I-0 ~ r-. D-~

    -1 M~. \

    0 Q o 0t DI ;:9 I D r--Q o 0 0 D -~

    0 0 M \DN - --o Q o 0 0 D0 0 -D '--;:9 1 = - - - - - - 1

    ~

    D~

    o 0~C)0-0 0:::: 0~ G : o 00\ I ~ I o 0

    K ET ER AN GA N G AM BA R D EN AH R UA NG ANB IM BI NG AN D A N K ON SE LIN G

    1. Data dinding (grafik, dll yang sejenis).2. Map ber is i daftar hadir s iswa kelas X , X I, X II .3. Komputer dan printer (dalam ruangan khusus,ada pembatassetinggi

    150em).4. Meja Koordinator BK, masing-masing dibatasi dengan sekat setinggi150em).

    5. Meja Guru Pembimbing/Konselor (ruangan ada pembatas setinggi150em).

    6. Meja Guru Pembimbing/Konselor (ruangan ada pembatas setinggi150em).

    7. Meja Guru Pembimbing/Konselor (ruangan ada pembatas setinggi150em).

    8. Meja Guru Pembimbing/Konselor (ruangan ada pembatas setinggi150em).

    9. Ruang Konsel ingl d i sampingnya dibatasi dengan pembatassetinggi 2 meter untuk relaksasi , sholat, meditasi.

    10. Rak Buku Referensi/Panduan untuk Pelayanan Bimbingan danKonseling/perpustakaan buku-buku berkaitan dengan BK.

    11. Meja Konferensi Kasus.12. Meja Konseling Kelompok (dapat juga berfungsi untuk

    kegiatan).13. Meja menerima tamu orang tua siswa dan tamu dari instansi

    terkait (Biro Konsultasi tes psikologi, dll).14. Tanaman hidup yang tahan di dalam ruangan untuk 6 hari, agak

    tinggi (1 meter).15. Bunga setinggi 50em diletakkan di atasmeja I almari setinggi

    125em dan panjang kurang lebih 2 meter berfungsi pembatas.16. Data dinding (Struktur Organisasi BK, Mekanisme Pelayanan BK,

    dll yang sejenis) .17. Rakfile (sifatnya rahasia, misal buku pribadi, dll yang sejenis).18. Almari pendek tertutup, diatasnya ada rak untuk tempat file

    (eatatan konseling, eatatan kegiatan, dll yangsejenis).19. Papan whiteboard untuk agenda kegiatan BK yang berkaitan

    dengan tugas-tugas GP IKonselor maupun kegiatan sekolah.56 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling 57

  • 5/10/2018 Pedmn Bimbingan Dan Konseling

    34/34

    D A FT A RA C U A NAry Ginanjar Agustian. 2001. Emotional Spiritual Quotient. Cetakan 7.

    Jakarta: Arga.________ .2003. ESQPower, Cetakan 1. Jakarta: Arga.Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

    Balai Pustaka.Djawad Dahlan. 2003. Perspekti ] Profesi Bimbingan dan Konseling

    Berbasis Values dalam Pengembangan Fitrah Manusia,Bandung: Konvensi NasionalABKIN.

    Mohamad Surya. 2004. Peluang dan Tantangan Global bag! ProtestBimbingan dan Konseling: Implikasinya bag! StrategiOrganisasi dan Standardisasi Bimbingan dan Konseling.Bandung: Kovensi Nasional, ABKIN. Bandung, 2003.

    Mungin Eddy Wibowo. 2003. Konseling dalam Sistem PendidikanNasional, Konvensi Nasional ABKIN. Bandung.

    Poerwodarminto, W.J.S. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

    2003. Pemantapan Projesionalisasi ProtestKonselitig, Konvensi NasionalABKIN. Bandung.Prayitno. 1997. Buku III Pelayanan Bimbingan dan Konsel ing SMU.

    Jakarta: Ikrar Mandiri Abadi.Puskur. 2003. Panduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling, Jakarta:

    Balitbang Depdiknas. 2003.Puskur. 2004. Kerangka Kurikulum 2004 (Draft}, Jakarta: Depdiknas;Retno Widajat i. 2003. Pendekatan ESQ dalam Konseling, Konvensi

    Nasional ABKIN. Bandung.______ .1999. Kegiatan Pendukung Pelayanan Bimbingan dan

    Konseiing. Jakarta.Sunaryo Kartadinata, 2003. Kebijakan, Arah, dan Strategi

    Pengembangan Protest Bimbingan dan Konseling di Indonesia,Konvensi NasionalABKIN, Bandung.

    58 Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling