PEB

5
PRE-EKLAMPSIA BERAT Definisi Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan . Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan, atau segera setelah persalinan. (Wibowo dan Rachimhadhi, 1999) Definisi lain menyebutkan bahwa pre eklamsia adalah suatu sindroma klinik pada kehamilan viable ( usia kehamilan > 20 minggu atau berat janin > 500 gram ) yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan oedema. (Chrisdiono, 2004) Etiologi Penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui pasti. Teori yang dewasa ini dapat dikemukakan sebagai penyebab preeklampsia ialah iskemia plasenta (Hudono, 1999). Faktor Risiko Pre-eklampsia 1. Usia : pada wanita hamil berusia kurang dari 25 tahun insidens > 3 kali lipat, dan wanita hamil usia > 35 tahun 2. Paritas : insidens tinggi pada primigravida muda maupun tua 3. Faktor keturunan 4. Faktor gen : diduga bersifat resesif 5. Obesitas / overweight

Transcript of PEB

Page 1: PEB

PRE-EKLAMPSIA BERAT

Definisi

Pre-eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat

kehamilan . Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 kehamilan, atau segera

setelah persalinan. (Wibowo dan Rachimhadhi, 1999)

Definisi lain menyebutkan bahwa pre eklamsia adalah suatu sindroma klinik

pada kehamilan viable ( usia kehamilan > 20 minggu atau berat janin > 500 gram )

yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan oedema. (Chrisdiono, 2004)

Etiologi

Penyebab preeklampsia sampai sekarang belum diketahui pasti. Teori yang

dewasa ini dapat dikemukakan sebagai penyebab preeklampsia ialah iskemia plasenta

(Hudono, 1999).

Faktor Risiko Pre-eklampsia

1. Usia : pada wanita hamil berusia kurang dari 25 tahun insidens > 3 kali lipat,

dan wanita hamil usia > 35 tahun

2. Paritas : insidens tinggi pada primigravida muda maupun tua

3. Faktor keturunan

4. Faktor gen : diduga bersifat resesif

5. Obesitas / overweight

6. Iklim / musim : di daerah tropis insidens lebih tinggi

7. Kehamilan ganda, hidramnion, mola hidatidosa

Patofisiologi

Patofisiologi terpenting pada pre-eklampsia adalah perubahan arus darah di

uterus koriodesidua, dan plasenta yang merupakan faktor penentu hasil akhir

kehamilan.

1. Iskemia uteroplasenter

Ketidakseimbangan antara masa plasenta yang meningkat dengan perfusi

darah sirkulasi yang berkurang.

2. Hipoperfusi uterus

Produksi renin uteroplasenta meningkat menyebabkan terjadinya

vasokonstriksi vaskular dan meningkatkan kepekaan vaskuler pada zat – zat

Page 2: PEB

vasokonstriktor lain ( angiotensi dan aldosteron ) yang menyebabkan tonus

pembuluh darah meningkat

3. Gangguan uteroplasenter

Suplai O2 jain berkurang sehingga terjadi gangguan pertumbuhan / hipoksia /

janin mati

Klasifikasi

Pre eklampsia dibagi menjadi 2 golongan, yaitu :

a. Pre eklampsia ringan

Tekanan darah 140/90 mmHg yang diukur pada posisi terlentang; atau

kenaikan sistolik 30 mmHg; atau kenaikan tekanan diastolik 15

mmHg.

Cara pengukuran sekurang-kurangnya pada dua kali pemeriksaan dengan

jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6 jam.

Oedem umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1

kg per minggu.

Proteinuria kuantitatif 0,3 gram/liter; kualitatif 1+ atau 2+ pada urin

kateter atau mid stream.

b. Pre eklampsia berat

Tekanan darah 160/110 mmHg.

Proteinuria 5 gram/liter.

Oligouria, yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc/24 jam.

Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan nyeri epigastrium.

Terdapat oedem paru dan sianosis. (Cunningham dkk, 1997)

Klasifikasi pre-eklampsia lain , yaitu :

a. Genuine pre-eklampsia

Gejala pre-eklampsia yang timbul setelah kehamilan 20 minggu disertai

dengan oedem (pitting) dan kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg sampai

160/90. Juga terdapat proteinuria 300 mg/24 jam (Esbach)

b. Super imposed pre-eklampsia

Gejala pre-eklampsia yang terjadi kurang dari 20 minggu disertai proteinuria

300 mg/24 jam (Esbach), dan bisa disertai oedem. Biasanya disertai

hipertensi kronis sebelumnya.

Komplikasi

Page 3: PEB

- HELLP syndrom

- Perdarahan otak

- Gagal ginjal

- Ablatio retina

- Edema paru

- Solusio plasenta

- Hipofibrinogenemia

- Hemolisis

- Prematuritas, dismaturitas dan kematian janin intrauterin

Penatalaksanaan Pre-eklampsia Berat

1. Penanganan aktif

Yaitu kehamilan diakhiri / terminasi bersama dengan pengobatan medisinal

Bila terdapat 1 / lebih kriteria :

- Terdapat tanda – tanda impending eklampsia

- HELLP syndrom

- Kegagalan penanganan konservatif

- Tanda gawat janin

- Kehamilan > 35 minggu

Penatalaksanaan :

- O2 nasal 4 – 6 liter/menit

- Obat anti kejang :

Larutan MgSO4 40 % disuntikkan intramuskular 4 gram bokong kanan

dan 4 gram bokong kiri

CPZ 50 mg I.M

Diazepam 20 mg I.M

- Obat anti hipertensi :

Nifedipin 3-4 x 10 mg sublingual ( dapat diulang 2 jam bila tensi

belum turun )

2. Penanganan konservatif

Kehamilan dipertahankan bersama dengan pengobatan medisinal

- Kehamilan < 35 minggu tanpa tanda – tanda impending eklampsia dan janin

baik

Page 4: PEB

- Pengobatan sama seperti penanganan aktif, MgSO4 dihentikan bila ibu sudah

mencapai tanda peeklampsia ringan selambat – lambatnya dalam waktu 24

jam

- Bila tidak ada perbakan / > 6 jam tensi tetap naik maka dikatakan gagal dan

dilakukan terminasi kehamilan