PEB (Preeklamsia)

download PEB (Preeklamsia)

of 16

Transcript of PEB (Preeklamsia)

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    1/16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Dasar Penyakit

    2.1.1 Pengertian

    Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi

    yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Preeklampsia adalah

    kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa

    nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri, dan edema.

    Pengertian preelamsia menurut beberapa referensi :

    Preeklampsia adalah perkembangan hipertensi, protein pada urin dan

    pembengkakan, dibarengi dengan perubahan pada refleks (Curtis,

    1999).

    a. Preeklampsia adalah suatu penyakit asospastik, yang melibatkan

    banyak sistem dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi, dan

    proteinuria (!obak, dkk., "##$).

    b. Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah "# minggu

    kehamilan disertai dengan proteinuria (Prawirohardjo, "##%).

    &. Preeklamsia adalah timbulanya hipertensi disertai proteinuria dan

    edema akibat kehamilan setelah usia "# minggu atau segera setelah

    persalinan ('ansjoer dkk, "###).

    d. Preeklampsia adalah penyakit dengan tandatanda hipertensi,

    oedema, dan proteinuria yang timbul saat kehamilan. Pre eklampsia

    !erat adalah penyakit yang mempuyai dua atau lebih gejala seperti

    tekanan sistolik ekanan darah sistolik 1*# mm+g, ekanan darahdiastolik 11# mm+g, proteinuria $ g dalam "- jam, liguaria /

    -## ml0"- jam, keluhan serebral, nyeri epigasrtium, edema paru

    paru atau sianosis (iknjosastro, "##2)

    2.1.2 Etiologi

    3tiologi penyakit preeklamsia sampai saat ini belum diketahui dengan

    pasti. !anyak teori 4 teori dikemukakan oleh para ahli yang men&oba

    3

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    2/16

    4

    menerangkan penyebabnya. leh karena itu disebut 5penyakit teori6

    namun belum ada memberikan jawaban yang memuaskan.

    Preeklampsia ialah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan

    manusia. anda dan gejala timbul hanya selama hamil dan menghilang

    dengan &epat setelah janin dan plasenta lahir. idak ada profil tertentu

    yang mengidentifikasi wanita yang akan menderita preeklampsia.

    Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali,

    kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas -# tahun.

    7aktor resiko yang lain adalah :

    1. 8iwayat ken&ing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid

    arthritis

    ". 8iwayat tekanan darah tinggi yang kronis sebelum kehamilan.

    . egemukan.

    -. 8iwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.

    $. 8iwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.

    *. 'engandung lean alirbih dari satu orang bayi.

    2. ;i preeklampsia terjadi pada kehamilan pertama.

    Preeklampsia terjadi pada 1-> sampai "#> kehamilan dengan janin

    lebih dari satu dan #> pasien mengalami anomali rahim yang berat.

    Pada ibu yang mengalami hipertensi kronis atau penyakit ginjal,

    insiden dapat men&apai "$>. Preeklampsia ialah suatu penyakit yang

    tidak terpisahkan dari preeklampsia ringan sampai berat, sindrom

    +3??P, atau eklampsia (!obak, dkk., "##$).

    2.1.3 Patofisiologi

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    3/16

    5

    Pada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan

    retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat

    arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian

    sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah.

    @adi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka

    tekanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan

    perifer agar oksigenasi jaringan dapat di&ukupi. Aedangkan kenaikan

    berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang

    berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya,

    mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan

    oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus

    (Ainopsis bstetri, @ilid B, +alaman 199).

    Patofisiologi preeklamsieklamsi setidaknya berkaitan dengan

    perubahan fisiologis kehamilan. =daptasi fisiologis normal pada

    kehamilan meliputi peningkatan olume plasma darah, asodilatasi

    penurunan resistensi askular sistemik (systemic vascular

    resistance[SVRI]), peningkatan &urah jantung, dan penurunan tekanan

    osmotik koloid.

    Pada preeklamsi olume plasma yang beredar menurun sehingga

    terjadi hemokonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal.

    Perubahan ini membuat organ maternal menurun, termasuk perfusi ke

    unit janinuteroplasenta. asospasme siklik lebih lanjut menurunkanperfusi organ dengan menghan&urkan selsel darah merah, sehingga

    kapasitas oksigen maternal menurun. asospasme merupakan akibat

    peningkatan sensifitas terhadap tekanan peredaran darah, seperti

    angiotensin BB dan kemungkinan suatu ketidakseimbagan antara

    prostasiklin prostaglandin dan tromboksan =".

    Aelain kerusakan endotelial asospasme arterial menyebabkan

    peningkatan permeabilitas kapiler. eadaan ini meningkatkan edema

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    4/16

    6

    dan lebih lanjut menurunkan olume intraaskular, mempredisposisi

    pasien yang mengalami preeklamsi mudah mengalami edema paru.

    +ubungan sistem imun dengan pre eklamsi menunjukkan bahwa

    faktorfaktor imunologi memainkan peran penting dalam pre eklamsi.

    eberadaan protein asing, plasenta, atau janin bisa membangkitkan

    respon imunologis lanjut. eori ini didukung oleh peningkatan insiden

    pre eklamsi pada ibu baru dan ibu hamil dari pasangan baru (materi

    genetik yang berbeda).

    Predisposisi genetik dapat merupakan faktor imunologi lain. 7rekuensi

    pre eklamsi dan eklamsi pada anak dan &u&u wanita yang memiliki

    riwayat eklamsi, yang menunjukkan suatu gen resesif autoso yang

    mengatur respon imun maternal.

    Patofisiologi preeklampsia mempengaruhi sistem saraf pusat (AAP)

    dengan menginduksi edema otak dan meningkatkan resistensi otak.

    omplikasi meliputi nyeri kepala, kejang, dan gangguan penglihatan

    (skotoma) atau perubahan keadaan mental dan tingkat kesadaran.

    omplikasi yang mengan&am jiwa ialah eklampsia atau timbul kejang

    (!obak, dkk., "##$).

    Patay Preekla!si Berat

    ekanan Darah

    'eningkat (D Aistole :1-#19#)

    Eormal

    +amil /"# +amil / "#

    +pt ronik Auoerimposed ejang () kejang (F)

    Preeklamsia

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    5/16

    7

    Preekla!sia 3klamsi

    asospasme pada Pembuluh Darah

    Penurunan pengisian darah di entrikel iri

    Proses B: Cardia& utput menurun

    olume dan tekanan darah menurun

    'erangsang medulla blongata

    Aistem Aaraf Aimpatis meningkat

    JANTUN" PA#U PE$BU%U&.DA#A& "I KU%IT

    ompresi saraf Penumpukan asokonstriksi +C? eluar keringatsimpatis darah

    +8 ontraktilitas ?=3DP 'etabolisme me Peristalti& ke// ol.

    Cairan

    ;gn irama @tg ongesti ena =kral dingin =kumulasi gas onstipasiDiaporesis Pulmonal

    =liran turbulensi Proses Perpindahan Per'(a)an perf'si "gn pe!. N'tris eli!inasi

    emboli &airan krn perpindahan Jar. Perifer Boel

    tekanan

    "gn #s nya!an imbul edem #esiko Ker'sakan Pert'karan "as

    N*E#I ;gn 7ungsi =leoli (ron&hi,rales)

    2.1.+ Patologi

    !erbagai teori mengenai asal preeklampsia telah diajukan, tetapi baru

    baru ini tidak terdapat penjelasan yang lengkap tentang penyebab

    gangguan ini. 8espons imun abnormal, gangguan endokrin,

    predisposisi genetik, kelebihan atau kekurangan nutrisi, dan gangguan

    ginjal semua diajukan sebagai berperan pada terjadinya preeklampsia.

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    6/16

    8

    !anyak sumber menyetujui bahwa penyebab preeklampsia adalah

    multifaktor antara lain nulipara, usia maternal lebih dari $ tahun, usia

    ibu kurang dari 1% tahun, riwayat keluarga hipertensi akibat kehamilan

    (+=), dan riwayat += pada kehamilan sebelumnya.

    asospasme paling mungkin sebagai penyebab proses penyakit.

    etika asospasme berlanjut, terjadi kerusakan pada dinding

    pembuluh darah, yang mengakibatkan mengalirnya trombosit dan

    fibrin ke dalam lapisan subendotel dinding pembuluh darah. +al ini

    diketahui bahwa ibu yang mengalami preeklampsia mempunyai

    sensiitas pada angiotensin BB, yang dianggap menjadi kontributor

    utama untuk proses asospasme. asokonstriksi juga berperan pada

    kerusakan sel darah merah ketika melewati diameter pembuluh darah

    yang bgerkurang ukurannya. asospasme akhirnya menimbulkan

    hipoksia jaringan lokal pada berbagai sistem organ, termasuk plasenta,

    hati, paru, otak, dan retina. asospasme serebral berperan pada gejala

    sakit kepala dan gangguan penglihatan serta dapat berlanjut menjadi

    stroke. asospasme pada sistem ginjal berperan pada penurunan aliran

    darah ginjal. Aistem ginjal mengalami pembengkakan sel endotel

    glomerulus, lumen kapiler glomerulus berkonstriksi, dan filtrasi

    glomerulus dan selanjutnya menurun. arena penurunan filtrasi,

    nitrogen urea darah serum, kreatinin, dan natrium meningkatG dan

    haluaran urin menurun. 8etensi natrium selanjutnya sensiitas

    terhadap angiotensi BB dan peningkatan olume &airan ektra seluler.

    Pada kasus berat, asospasme dan pembentukan trombus arterial dapat

    menimbulkan nekrosis korteks renal.

    erjadinya edema umum karena kerusakan dinding pembuluh darah

    dan retensi &airan sekunder akibat penurunan filtrasi glomerulus.

    etika &airan bergeser dari ruang intraaskular ke ektraaskular

    terjadi hipoolemia dan hemokonsentrasi. +al ini pada gilirannya

    menempatkan kebutuhan pada jantung sebagai presoreseptor pada

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    7/16

    9

    organ mayor memberi umpan balik untuk meningkatkan &urah

    jantung. 8iset tentang &urah jantung pada preeklampsia masih menjadi

    konflik.

    !eberapa penelitian telah menetapkan penurunan &urah jantung yang

    dikaitkan dengan peningkatan tahanan askular perifer, sedangkan

    penilitian lain menemukan bahwa beberapa ibu dengan preeklampsia

    se&ara nyata mengalami peningkatan &urah jantung dan penurunan

    tahanan perifer sampai penyakit menjadi berat.

    Disfungsi hati pada preeklampsia dapat direntang dari perubahan

    en

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    8/16

    10

    indiidual yang mengalami disfungsi endotel lebih berat, dan

    dianggap bahwa predisposisi ini mungkin bersifat genetik.

    Disamping efek tidak langsung penurunan perfusi maternal pada

    janin, proses asospasme juga se&ara langsung mempengaruhi

    plasenta. ?esi plasenta yang adalah akibat infrak selanjutnya

    menurunkan perfusi ke janin, yang menimbulkan intrauterine growth

    restri&tion (BH;8) dan hipoksia. omplikasi yang dikaitkan dengan

    preeklampsia berat meliputi gangguan plasenta, gagal ginjal akut,

    abrupsio retina, gagal jantung, hemoragi serebral, BH;8, dan

    kematian maternal dan janin (alsh, "##%).

    2.1., Tan-a -an "eala

    Diagnosis preeklampsia dilakukan pada setiap kali pemeriksaan

    prenatal dengan mengukur tekanan darah ibu dan menguji protein

    urine. Diagnosis preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas

    timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan0atau edema setelah

    kehamilan "# minggu (Prawirohardjo, "##%).

    1. +ipertensi : sistolik0diastolik I1-#09# mm+g. enaikan sistolik

    I# mm+g dan kenaikan diastolik I1$ mm+g tidak dipakai lagi

    sebagai kriteria preeklampsia.

    ". Proteinuria : I ## mg0"- jam atau I 1F dipstik.

    . 3dema :edema lokal tidak dimasukkan dalam kriteria

    preeklampsia, ke&uali edema pada lengan, muka, dan perut, edema

    generalisata.

    Prawirohardjo ("##%) menjelaskan bahwa diagnosis preeklampsia

    ditegakkan berdasar kriteria preeklampsia berat sebagaimana

    ter&antum dibawah ini. Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat

    bila ditemukan satu atau lebih gejala sebagai berikut :

    1. ekanan darah sistolik I 1*# mm+g dan tekanan darah diastolik

    I 11# mm+g. ekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    9/16

    11

    hamil sudah dirawat dirumah sakit dan sudah menjalani tirah

    baring.

    ". Proteinuria lebih $ g0"- jam atau -F dalam pemeriksaan kualitatif.

    . liguria, yaitu produksi urin kurang dari $## &&0"- jam.

    -. enaikan kadar kreatinin plasma.

    $. ;angguan isus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri kepala,

    skotoma dan pandangan kabur.

    *. Eyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen

    (akibat teregangnya kapsula ;lisson).

    2. 3dema paruparu dan sianosis.

    %. +emolisis mikroangiopatik.

    9. rombositopenia berat: / 1##.### sel0mm atau penurunantrombosit dengan &epat.

    1#. ;angguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular): peningkatan

    kadar alanin dan aspartate aminotransferase.

    11. Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat.

    1". Aindrom +3??P (Prawirohardjo, "##%).

    Perlu diperhatikan bahwa tingginya tekanan darah bukan merupakan

    penentu utama klasifikasi berat atau ringannya P3.(Cunningham FG

    et al : Hypertensive Disr!er In "regnancy in # $illiams %&stetrics'

    n! e! *cGra+,Hill, "##$).

    2.1./ Pen0ega)an

    Preeklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang

    berkelanjutan dengan penyebab yang sama. Pen&egahan yang

    dimaksud ialah upaya untuk men&egah terjadinya preeklampsia pada

    perempuan hamil yang berisiko terjadinya preeklampsia

    (Prawirohardjo, "##%). leh karena itu, pen&egahan atau diagnosis

    dini dapat mengurangi angka kejadian dan menurunkan angka

    kesakitan dan kematian.

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    10/16

    12

    Hntuk dapat menegakkan diagnosis dini diperlukan pengawasan hamil

    yang teratur dengan memperhatikan kenaikan berat badan, kenaikan

    tekanan darah, dan pemeriksaan urin untuk menetukan proteinuria.

    Hntuk men&egah kejadian preeklampsia ringan dapat dilakukan

    nasehat tentang dan berkaitan dengan preeklampsia :

    1. Diet makanan. 'akanan tinggi protein, rendah karbohidrat, &ukup

    itamin, rendah lemak. 'akanan berorientasi pada empat sehat

    lima sempurna.

    ". Cukup istirahat. Bstirahat yang &ukup pada hamil semakin tua

    dalam arti bekerja seperlunya dan disesuaikan dengan kemampuan.

    ?ebih banyak duduk atau berbaring kea rah punggung janin

    sehingga aliran darah menuju plasenta tidak mengalami gangguan.

    . Pengawasan antenatal. !ila terjadi perubahan peraan dan gerak

    janin dalam rahim segera datang ke tempat pemeriksaan. eadaan

    yang memerlukan perhatian :

    a. Hji kemungkinan preeklampsia :

    Pemeriksaan tekanan darah atau kenaikannya

    Pemeriksaan tinggi fundus uteri Pemeriksaan kenaikan berat badan atau edema

    Pemeriksaan protein dalam urine

    alau mungkin dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, fungsi hati,

    gambaran darah umum, dan pemeriksaa retina mata.

    b. Penilaian kondisi janin dalam rahim

    Pemeriksaan tinggi fundus uteri

    Pemeriksaan janin : gerakan janin dalam rahim, denyut jantung

    janin, pemantauan air ketuban

    Hsulkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi (Curtis,1999).

    2.1. Penanganan

    Hpaya pengobatan ditujukan untuk men&egah kejang, memulihkan

    organ ital pada keadaan normal, dan melahirkan bayi dengan trauma

    seke&ilke&ilnya pada ibu dan bayi.

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    11/16

    13

    Aegera rawat pasien di rumah sakit. !erikan 'gA- , dalam infuse

    DeJtrosa $> dengan ke&epatan 1$"# tetes per menit. Dosis awal

    'gA- " g intraena dalam 1# menit selanjutnya " g0jam dalam drip

    infuse sampai tekanan darah stabil 1-#1$#09#1## mm+g. Bni

    diberikan sampai "- jam pas&a persalinan atau dihentikan * jam pas&a

    persalinan ada perbaikan nyata ataupun tampak tandatanda

    intoksikasi. Aebelum memberikan 'gA- perhatikan reflek patella,

    pernapasan 1* kali0menit. Aelama pemberian parhatikan tekanan

    darah, suhu, perasaan panas, serta wajah merah. !erikan nefidipine

    - J 1# mg oral (dosis maksimum %# mg0hari), tujuannya adalah untuk

    penurunan tekanan darah "#> dalam * jam. Periksa tekanan darah,

    nadi, pernapasan tiap jam. Pasang kateter kantong urin setiap * jam.

    P3 !erat memerlukan antikonulsi dan antihipertensi serta dilanjutkan

    dengan terminasi kehamilan.

    ujuan terapi pada P3:

    1. 'en&egah kejang dan men&egah perdarahan intrakranial

    ". 'engendalikan tekanan darah

    . 'en&egah kerusakan berat pada organ ital

    -. 'elahirkan janin yang sehat

    erminasi kehamilan adalah terapi defintif pada kehamilan *

    minggu atau bila terbukti sudah adanya maturasi paru atau terdapat

    gawat janin. Penatalaksanaan kasus P3! pada kehamilan preterm

    merupakan bahan kontroersi.Pertimbangan untuk melakukan

    terminasi kehamilan pada P3!erat pada kehamilan " 4 - minggu

    setelah diberikan glukokortikoid untuk pematangan paru. Pada

    Preeklamsiaberat yang terjadi antara minggu ke " 4 " perlu

    pertimbangan untuk menunda persalinan guna menurunkan angka

    morbiditas dan mortalitas perinatal.

    erapi pada pasien ini adalah :

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    12/16

    14

    1. Dirawat di 8A rujukan utama (perawatan tersier)

    ". 'gA-

    . =ntihipertensi-. ortiskosteroid

    $. bserasi ketat melalui pemeriksaan laboratorium

    *. 'engakhiri kehamilan bila terdapat indikasi

    erminasi kehamilan sedapat mungkin peraginam dengan induksi

    persalinan yang agresif. Persalinan peraginam sebaiknya berakhir

    sebelum "- jam. !ila persalinan peraginam dengan induksi

    persalinan diperkirakan melebihi "-jam, kehamilan sebaiknya diakhiri

    dengan AC.

    2.2 Konsep as')an keperaatan

    2.2.1 Pengkaian

    Pengkajian yang dilakukan terhadap ibu preeklampsi berat antara lain

    sebagai berikut :

    ".".1.1 Bdentitas umum ibu

    ".".1." Data riwayat kesehatan

    ".".1. 8iwayat kesehatan dahulu

    a. emungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamilb. emungkinan ibu mempunyai riwayat preeklampsia pada

    kehamilan terdahulu

    &. !iasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas

    d. Bbu mungkin pernah menderita penyakit ginjal kronis

    ".".1.- 8iwayat kesehatan sekarang

    2.1. Bbu merasa sakit kepala di daerah frontal

    2.1. erasa sakit flu di ulu hati0nyeri epigastrium

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    13/16

    15

    2.1.14 ;angguan irus : penglihatan kabur,skotoma,dan

    diplopia

    2.1.11 'ual dan muntah, tidak ada nafsu makan

    2.1.12 ;angguan serebral lainnya G terhuyunghuyung, refleks

    tinggi,dan tidak tenang

    2.1.13 3dema pada ekstermitas

    2.1.1+ engkuk terasa berat

    2.1.1, enaikan berat badan men&apai 1 kg perminggu

    ".".1.$ 8iwayat esehatan eluarga

    emungkinan mempunyai riwayat preeklampsi ringan atau

    berat dan eklampsi dalam keluarga

    ".".1.* 8iwayat Perkawinan

    !iasanya terjadi pada wanita yang menikah di bawah usia "#

    tahun atau diatas $ tahunK

    ".".1.2 Pemeriksaan fisik biologis

    eadaan umum : lemah

    epala : sakit kepala, wajah edema

    'ata : konjungtia sedikit anemis, edema

    pada retina

    Pen&ernaan abdomenL : nyeri daerah epigastrium,anoreksia,

    mual dan muntah

    3kstermitas : edema pada kaki dan tangan juga

    pada jarijari kaki

    Aistem persarafan : hiper refleksia, klonus pada kaki

    ;enitourinaria : oliguria, proteinuria

    Pemeriksaan janin : bunyi jantung janin tidak teratur,

    gerakan janin melemah.

    ".".1.% Pemeriksaan penunjang

    a. Pemeriksaan laboratorium

    Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah:

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    14/16

    16

    Penurunan hemoglobin (nilai rujukan ata kadar normal

    hemoglobin utk wanita hamil adalah 1"1-gr>)

    +ematokrit meningkat (nilai rujukan 2- ol>)

    rombosit menurun (nilai rujukan 1$#-$# ribu0mm

    Hrinalisis: ditemukan protein dalam urin

    Pemeriksaan fungsi hati

    !ilirubin meningkat (EM /1 mg0dl)

    ?D+ (laktat dehidrogenase) meningkat

    =spartat aminotransferase (=A) *# ul

    Aerum glutamat pirufat trasaminase (A;) meningkat (EM

    *,2%,2 g0dl)

    es kimia darah: asam urat meningkat (EM ",-",2 mg0dl)

    b. Pemeriksaan radiologi

    Hltrasonografi: ditemukannya retardasi pertumbuhan janin

    intrauterus. Pernapasan intrauterus lambat, aktiitas janin

    lambat, dan olume &airan ketuban sedikit.

    ardiografi: diketahui denyut jantung bayi lemah

    ".".1.9 Data sosial ekonomi

    Preeklampsia berat lebih banyak terjadi pada wanita dan

    golongan ekonomi rendah, karena merreka kurang

    mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan juga

    kurang melakukan perawatan antenatal yang teratur.

    ".".1.1# Data psikologis

    !iasanya ibu preeklampsia ini berada dalam kondisi yang

    labil dan mudah marah, ibu merasa khawatir akan keadaan

    dirinya dan keadaan janin dalam kandungannya, dia takut

    anaknya nanti lahir &a&at atau meninggal dunia,sehingga ia

    takut untuk melahirkan.

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    15/16

    17

    2.2.2 Diagnosa Keperaatan

    Aetelah data terkumpul dan kemudian dianalisis, sehingga diagnosis yang

    mungkin ditemukan pada ibu preeklampsia berat adalah sebagai berikut.

    ".".".1 elebihan olume &airan interstisial yang berhubungan dengan

    penurunan tekanan osmotik, perubahan permeabilitas pembuluh

    darah.

    "."."." Penurunan &urah jantung yang berhubungan dengan

    hipoolemia0penurunan aliran balik ena

    ".".". 8esiko &edera pada janin yang berhubungan dengan tidak

    adekuatnya perfusi darah ke plasenta.

    ".".".- 8esiko &edera pada ibu yang berhubungan dengan edema0hipoksia

    jaringan,kelang tonik klonik

  • 7/23/2019 PEB (Preeklamsia)

    16/16

    18

    DA5TA# PUSTAKA

    !obak. "##$..u/u 01ar 2epera+atan *aternitas. 3;C : @akarta.

    Cunningham 7; et al. "##*. %&stetri $!liams 3!isi 4 Vl . Penerbit

    !uku edokteran 3;C: @akarta.

    'itayani. "##9. 0suhan 2epera+atan *aternitas. Aalemba 'edika :

    @akarta.

    Prawiroharjo, Aarwono. "#11. Ilmu 2e&i!anan. Nayasan !ina Pustaka

    Aarwono Prawiroharjo: @akarta.

    Aaifuddin =!, dkk. "##*. "an!uan "ra/tis 2e&i!anan *aternal !an

    5enatal6Nayasan !ina Pustaka Aarwono Prawiroharjo: @akarta.