PDF (Halaman Judul)

14
KADAR KORTISOL, TRANSFORMING GROWTH FACTOR β (TGF-β), SERTA DERAJAT ADHESI PASCA LAPAROSKOPI DAN LAPAROTOMI Penelitian Eksperimental pada Kelinci yang Dilakukan Abrasi Ileum CORTISOL, TRANSFORMING GROWTH FACTOR β (TGF-β) LEVEL, AND THE INTRAPERITONEAL ADHESION DEGREE AFTER LAPAROSCOPY AND LAPAROTOMY Experimental Research on Rabbit which Carried Out Ileum Abrasion Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Magister Ilmu Biomedik Agung Pribadi G4A009074 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Transcript of PDF (Halaman Judul)

Page 1: PDF (Halaman Judul)

KADAR KORTISOL, TRANSFORMING GROWTH

FACTOR β (TGF-β), SERTA DERAJAT ADHESI PASCA

LAPAROSKOPI DAN LAPAROTOMI

Penelitian Eksperimental pada Kelinci yang Dilakukan Abrasi Ileum

CORTISOL, TRANSFORMING GROWTH FACTOR β (TGF-β)

LEVEL, AND THE INTRAPERITONEAL ADHESION DEGREE

AFTER LAPAROSCOPY AND LAPAROTOMY

Experimental Research on Rabbit which Carried Out Ileum Abrasion

Tesis

untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-2

Magister Ilmu Biomedik

Agung Pribadi

G4A009074

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: PDF (Halaman Judul)

ii

TESIS

KADAR KORTISOL, TRANSFORMING GROWTH FACTOR β (TGF-β), SERTA

DERAJAT ADHESI PASCA LAPAROSKOPI DAN LAPAROTOMI

disusun oleh

Agung Pribadi

G4A009074

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji

pada tanggal 11 Februari 2015

dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Menyetujui

Pembimbing

Pembimbing I

Prof.Dr.dr. Ign. Riwanto, Sp.B.(K)BD

NIP: 1950 0110 1976 03 1 001

Pembimbing II

Dr.dr. Selamat Budijitno, Msi.Med.Sp.B.(K)Onk.

Nip:1971 0807 2008 12 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Prof.Dr.dr. Tri Nur Kristina, DMM. M.Kes. Nip:195905271986032001

Page 3: PDF (Halaman Judul)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya, serta tidak

terdapat unsur-unsur yang tergolong Plagiarism sebagaimana dimaksud dalam

Permendiknas No. 17 Tahun 2010. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil

penerbitan maupun yang belum atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di

dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 11 Februari 2015

Agung Pribadi

Page 4: PDF (Halaman Judul)

iv

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas

Nama : Agung Pribadi

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 11 Nopember 1970

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

B. Riwayat Pendidikan

1. SDN Tambakreja 2 Cilacap : Lulus tahun 1983

2. SMPN 3 Cilacap : Lulus tahun 1986

3. SMAN 1 Pekalongan : Lulus tahun 1989

4. FK UNDIP Semarang : Lulus tahun 1998

5. Magister IKM PPs UNDIP Semarang : Lulus tahun 2009

6. PPDS-1 Ilmu Bedah FK UNDIP Semarang : (2010 – sekarang)

7. Magister Ilmu Biomedik FK UNDIP Semarang : (2010 – sekarang)

C. Riwayat Pekerjaan

1. Tahun 2000 – 2001 : Dokter PTT Puskesmas Pagiyanten Kab. Tegal

2. Tahun 2001 – 2003 : Dokter PTT Puskesmas Bumijawa Kab. Tegal

3. Tahun 2003 – 2004 : Bapel JPKM Kab. Tegal

4. Tahun 2005 – sekarang : RSUD Rehatta Kelet, Jepara

D. Riwayat Keluarga

1. Nama orang tua

Ayah : Bambang Sumbono

Ibu : A. Sri Pudjinah

2. Nama Istri : Tita Junainiesti

3. Nama Anak : Agta Zinedine Ilmawan

Bita Padma Kusuma

Candra Ahmad Ramadhan

Dipta Gusti Bestari

Page 5: PDF (Halaman Judul)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan berkah-Nya, sehingga tesis dengan judul ”Kadar Kortisol, Transforming

Growth Factor Β (TGF-Β), serta Derajat Adhesi Pasca Laparoskopi dan

Laparotomi” dapat diselesaikan.

Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

derajat sarjana S-2 Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter

Spesialis I di Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,

Semarang.

Tesis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan

ilmu di bidang bedah terutama bedah laparoskopi.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Sahal Fatah, Sp.B.Sp.B.TKV. selaku Kepala Bagian/SMF Bedah FK

UNDIP/Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.

2. dr. Benny Issakh, Sp.B.Sp.B.(K)ONK. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Bedah FK UNDIP Semarang

3. Prof. Dr. dr. Ign. Riwanto, Sp.B.Sp.B.KBD sebagai pembimbing I dalam

penelitian ini, yang selalu meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam

membimbing tesis ini hingga selesai.

Page 6: PDF (Halaman Judul)

vi

4. Dr. dr. Selamat Budijitno, M.Si Med, Sp.B.(K)Onk, sebagai pembimbing II

dalam penelitian ini.

5. Prof. Drs. Sudharto P. Hadi, MS, Ph.D selaku Rektor UNDIP Semarang.

6. Prof. Dr. dr. Tri Nur Kristina, DMM, M.Kes selaku Dekan FK UNDIP dan

Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik FK UNDIP Semarang.

7. Guru-guru kami, staf pengajar Program Studi Ilmu Bedah FK UNDIP

Semarang.

8. Guru-guru Program Studi Magister Ilmu Biomedik PPs UNDIP Semarang.

9. dr. Jerry Ferdinand HS, Sp.An. yang telah membantu dalam pembiusan.

10. Rekan sejawat Residen Bedah FK UNDIP, staf bagian Bedah dan Program

Studi Magister Ilmu Biomedik FK UNDIP.

11. Orang tua kami Bapak Bambang Sumbono dan Ibu A Sri Pudjinah serta

mertua Ibu Soemijati atas doa dan dukungannya.

12. Yang tercinta istri ; Tita dan anak kami; Aga, Bita, Candra, Dipta atas

kesabaran, dukungan moral, material dan inspirasi bagi kami.

Kami menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kami mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini. Akhir kata, kami

mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan kami selama ini.

Semarang, 11 Februari 2015

Agung Pribadi

Page 7: PDF (Halaman Judul)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………..……………..

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………......…………….

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………..….……………

RIWAYAT HIDUP………………………………………………..…………..

KATA PENGANTAR ……………………………………………..………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………..……………

DAFTAR TABEL ………………………………………………………...…...

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...……..

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..………

ABSTRAK ……………………………………………………………..……...

BAB I PENDAHULUAN ….………………………………………..……..

1.1. Latar Belakang Masalah .……………………………....…..

1.2. Rumusan Masalah ………………………………..…….….

1.2.1. Rumusan Masalah Umum …………………...……....

1.2.2. Rumusan Masalah Khusus …………………….…….

1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………..…...

1.3.1. Tujuan Umum …………………………………….…

1.3.2. Tujuan Khusus ………………………………………

1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………….

1.5. Orisinalitas Penelitian ……...…………………………….…

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………..………………..

2.1. Definisi .………….…………….…..………..……………...

2.2. Klasifikasi ……………………………………..……………

2.3. Epidemiologi ………………….……………..…..…………

2.4. Patofisiologis Pembentukan Adhesi ..…………..…………..

i

ii

iii

iv

v

vii

x

xi

xii

xiii

1

1

4

5

5

5

5

5

6

7

8

8

8

9

10

Page 8: PDF (Halaman Judul)

viii

2.4.1. Peritoneum …………………………..……………....

2.4.2. Cairan Peritoneum ……………………...………..…..

2.4.3. Penyembuhan Peritoneum ……………………….…..

2.5. Penyebab Adhesi Intraperitoneum pada Pembedahan …......

2.5.1. Trauma Operasi ……………………………..……..

2.5.2. Iskemia Jaringan ……………………………..……..

2.5.3. Infeksi, Reaksi Alergi, dan Darah ……………..…...

2.5.4. Benda Asing Iritatif.……………………………..….

2.6. Pencegahan Adhesi Intraperitoneum pada Pembedahan …...

2.6.1. Minimalisasi Cedera Jaringan …………..…………

2.6.2. Jahitan Peritoneal .....…………………….………....

2.6.3. Menghindari Benda Asing dan Jaringan Nekrotik.....

2.6.4. Mencegah Timbulnya Infeksi Melalui Tindakan

Asepsis dan Antiseptik, Serta Antibiotika

Profilaksis…………………………………………..

2.6.5. Menghindari Ileus Paralitik Berlarut Paska Bedah...

2.6.6. Teknik Bedah Laparoskopi….……..….……………

2.7. Respon Stres Sistemik Pada Laparoskopi dan Laparotomi...

BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS .......……….…

3.1. Kerangka Teori .………………………………………….…

3.2. Kerangka Konsep…………………………………………...

3.3. Hipotesis………………………………………………….....

3.1.1. Hipotesis Mayor …………………………………......

3.1.2. Hipotesis Minor ……………………………………...

BAB IV METODE PENELITIAN………………………………………..….

4.1. Rancangan Penelitian…………………………………….....

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………..

4.2.1. Populasi ……..…….……………………………..…..

4.2.2. Sampel ………………………………………..…..…

10

11

12

20

20

21

21

21

22

22

23

23

23

24

24

24

30

30

31

31

31

31

32

32

33

33

33

Page 9: PDF (Halaman Judul)

ix

4.2.3. Besar sampel…….……………………………..…….

4.2.4. Pemilihan Sampel……………………………………

4.3. Waktu dan Lokasi Penelitian.................................................

4.4. Variabel Penelitian ...............................................................

4.5. Definisi Operasional ……………………………………….

4.6. Alat dan Bahan Penelitian ……………………………..…...

4.7. Pelaksanaan Penelitian …………………………………......

4.8. Alur Penelitian………………………………………..……..

4.9. Cara Pengumpulan Data ........................................................

4.10. Analisis Data .........................................................................

4.11. Persyaratan etik .....................................................................

BAB V HASIL PENELITIAN ………………………………………….……

5.1. Kadar Kortisol Darah…..……………………………..……

5.2. Kadar TGF-β Cairan Peritoneum…..………………….…...

5.3. Derajat Adhesi………….…………..……………..………..

5.4. Korelasi antara kadar kortisol darah dengan TGF-β cairan

peritoneum……………………………………….………….

5.5. Korelasi kadar TGF-β cairan peritoneum dengan derajat

adhesi …………………………………...………..…………

BAB VI PEMBAHASAN .………………………………..………….………

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ..……………………..……………….

7.1. SIMPULAN ..……..…………………………………..……..

7.2. SARAN………………………………………...…….………

DAFTAR PUSTAKA .…………………………………………..…………...

34

34

34

34

35

36

36

46

46

47

47

48

50

51

52

54

55

56

60

60

60

62

Page 10: PDF (Halaman Judul)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Obstruksi Intestinal Akibat Adhesi Intraperitoneum ………………….

Tabel 2.2. Sistem Skoring Adhesi ………………………………………………...

Tabel 5.1. Deskriptif dan normalitas data kadar kortisol darah…………………...

Tabel 5.2. Deskriptif dan normalitas data kadar TGF-β cairan peritoneum ..…….

Tabel 5.3. Derajat adhesi intra peritoneum …………………….…………………

Tabel 5.4. Uji beda rata-rata derajat adhesi …………………….....………………

10

20

50

51

53

53

Page 11: PDF (Halaman Judul)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Contoh Suatu Adhesi Peritoneal………………………………

Gambar 2.2 Proses Penyembuhan Defek pada Peritoneum ……………….

Gambar 2.3. Langkah-langkah Dasar Pembentukan Adhesi………………..

Gambar 2.4. Patogenesis Proses Adhesi ……………………………………

Gambar 2.5. Histiogenesis Adhesi Dalam Hubungannya Dengan Tahapan

Penyembuhan Peritoneum ……………………………………

Gambar 2.6. Perkembangan Waktu Terbentuknya Adhesi …………………

Gambar 2.7. Mekanisme Regulasi Sekresi Kortisol…………………………

Gambar 2.8. Reaksi Cepat Kortek Adrenal Tikus terhadap Stress…..……....

Gambar 4.1. Skema Rancangan Penelitian …………………………………

Gambar 4.2. Alur Penelitian ……………………………………………….

Gambar 5.1. Consolidated report penelitian…………………………………

Gambar 5.2. Boxplot ∆ kadar kortisol darah ...................................................

Gambar 5.3. Boxplot rata-rata kadar TGF-…………………………………

Gambar 5.4. Histogram derajat adhesi ……………………………..………..

Gambar 5.5. Scatter plot korelasi antar kadar kortisol dengan TGF-β..……..

Gambar 5.6. Scatter plot korelasi antar kadar TGF-β dengan derajat adhesi…

9

12

14

15

16

18

25

26

33

47

49

51

52

53

54

55

Page 12: PDF (Halaman Judul)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Ethical Clearance ……………. ……………………………………

Lampiran 2. Data Dasar Penelitian ………………………………………………

Lampiran 3. Output Analisa Statistik dengan Program SPSS ……………………

Lampiran 4. Gambar Kegiataan Penelitian ……………………………………….

67

68

68

72

Page 13: PDF (Halaman Judul)

xiii

ABSTRAK

Latar belakang: Adhesi intraperitoneal pasca bedah abdomen terjadi pada 50-97%

kasus adhesi, dimana penyebab terbanyak adalah laparotomi. Penelitian ini bertujuan

membuktikan perbedaan antara laparoskopi dan laparotomi tentang derajat adhesi

peritoneal, kadar kortisol dan TGF-β.

Material dan Metode: Telah dilakukan penelitian menggunakan desain randomized

control trial post test only pada kedua kelompok. Kelompok 1 (X1) dilakukan

laparoskopi dan abrasi ileum, untuk kelompok 2 (X2) dilakukan laparotomi dan

abrasi ileum, kedua tindakan tersebut dilakukan dalam anestesi umum. Sampel darah

diambil sesaat sebelum dan 6 jam pasca operasi untuk pemeriksaan kadar kortisol.

Tujuh hari pasca operasi dilakukan terminasi dengan dislokasi vertebra servikal,

kemudian dilakukan laparotomi untuk menilai adhesi intraperitoneal, dan

pengambilan cairan peritoneum untuk pemeriksaan kadar TGF-β. Perbedaan kadar

kortisol dan TGF-β kedua prosedur dianalisa dengan independent t-test, untuk adhesi

peritoneal menggunakan uji Mann Whitney. Uji korelasi Pearson digunakan untuk

menganalisa korelasi antara kadar kortisol dengan TGF-β, dan korelasi antara kadar

TGF-β dengan derajat adhesi dianalisa dengan uji Spearman.

Hasil: Kadar kortisol (rerata 20,03 ± 1,550 ng/ml.), TGF-β (rerata 6.772,50 ± 414,77

pg/ml.), dan derajat adhesi antara kedua kelompok (p= 0,021, p < 0,001, p= 0,002).

Terdapat korelasi positif kuat antara kadar kortisol dengan TGF-β (p = 0,030, r =

0,632) dan korelasi positif sangat kuat antara kadar TGF-β dengan derajat adhesi (p=

0,001, r = 0,941).

Kesimpulan: Bedah laparoskopi memberikan peningkatan kadar kortisol dan TGF-β

yang lebih rendah, sehingga menurunkan insidensi adhesi.

Kata Kunci: Derajat adhesi, kortisol, TGF-β, laparotomi, laparoskopi.

Page 14: PDF (Halaman Judul)

xiv

ABSTRACT

Background: Intraperitoneal adhesions after abdominal surgery occurred in 50-97%

cases, and the most cause is laparotomy. This research was done to know the

difference between laparoscopy and laparotomy regarding the peritoneal adhesion

degree, cortisol and TGF- β level.

Material and Method: A randomized control trial post test only design was done on

both groups. The 1st group (X1) was performed laparotomy and ileum abrasion,

while the 2nd

group (X2) was performed laparoscopy, both treatment performed

under general anaesthesia. The blood sampel was taken just before and 6 hours after

operation to measure the cortisol level. Seven days later, both groups were

terminated by making vertebrae cervical dislocation and than performed laparotomy

to assess the intraperitoneal adhesion and to collected the peritoneal fluid to measure

the TGF-β levels. The differences regarding cortisol and TGF-β level were analyzed

by independent t-test, while the intraperitoneal adhesion was analyzed by Mann

Whitney. Pearson’s test was performed to analyze the correlation between cortisol

and TGF-β level, while the correlation between TGF-β level and the adhesion degree

analyzed by Spearman’s test.

Result: There were significant difference in the cortisol (mean 20,03 ± 1,550

ng/ml.), TGF-β level (mean 6.772,50 ± 414,77 pg/ml.)and the adhesion degree

among both groups (p = 0.021, p < 0.001, p = 0.002 ). There were strong positif

correlation between cortisol with TGF-β level (p = 0.030, r = 0.632) and very strong

positive correlation between TGF-β level with the adhesion degree (p = 0.001, r =

0.941).

Conclusion : Laparoscopic surgery can minimize the increase of the TGF-β and

cortisol level, so as to lower the incidence of adhesion.

Key words : Degrees of adhesion, cortisol, TGF-β, laparotomy, laparoscopy.