PDCI Core Kit 17 Kompetensi Dokter Layanan Primer Bidang Diabetes Melitus (Rev)
description
Transcript of PDCI Core Kit 17 Kompetensi Dokter Layanan Primer Bidang Diabetes Melitus (Rev)
10/9/2015
1
Kompetensi Dokter Layanan
Primer Bidang Diabetes Mellitus
Learning Objectives
• Mengetahui peran dokter layanan primer
dalam sistim kesehatan nasional
• Mengetahui kompetensi dokter layanan
primer bidang layanan diabetes mellitus
10/9/2015
2
DEKLARASI ALMA ATA - PRIMARY HEALTH CARE
UKWUKM
UKP
Individu & Keluarga
• Pembangunan nasional berwawasan kesehatan (pertanian, transportasi, industri, makanan, dll)
• Tata ruang alam –manusia & kegiatannya
• Pencegahan primer
UKW UKM• Air bersih & Sanitasi• Gizi masyarakat• Pendidikan Kesehatan• Surveilans penyakit• Pencegahan primer &
sekunder
Kontak pertama ke SISTEMpelayanan kedokteran
Tersier
Sekunder
(Yankes Primer mampu mengatasi sebagian besar
kebutuhan kesehatan individu & keluarga)
Primer
(Yankes Spesialistis)
(Sub-Sp)
UKP = Upaya Kesehatan Perseorangan
UKW = Upaya Kesehatan WilayahUKM= Upaya Kesehatan Masyarakat Copy By IDI 2013
Tingkat Kemampuan Dokter Dalam
SKPDI 2012
1.mengenali, menjelas
kan gambaran klinik penyakit,merujuk tepat
2.Membuat
diagnosis klinik, merujuk tepat
3.mendiagnosis, mela
kukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
• 3a.bukan gawat darurat
• 3b.gawat darurat
4.mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
• 4a.ketika lulus dokter
• 4b.setelah internship atau PKB
10/9/2015
3
KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER
Dokter
Spesialis
MahalKompetensi
Bidang ilmu kedokteran
Internal M
edicin
e
Ob
s-Gyn
ecolo
gy
Surgery
Pediatrics
Op
hthalm
olo
gy
Derm
atolo
gy
Etc
Kedokteran Dasar
Family Medicine Ib
II
IIIIII
II
I
Spesialis
DK / DU / DokterPelayananPrimer
Murah
Ia
Sub-Spesialis
SAAT INI GOAL
Dokter yang mampumemenuhi sebagian
besar kebutuhankesehatan individu dan
keluarga
Marjinalisasi Dokter Pelayanan Primer
Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer melalui program
pendidikan dokter
Kondisi ini tidak
mendukung JKNKolegium Dokter Pelayanan Primer Indonesia 2012
Kompetensi Diabetes Melitus Dokter
Pelayanan Primer
• Level kompetensi dokter - level 4A
– Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik
dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut
secara mandiri dan tuntas
• Dokter (praktik umum) mampu melakukan
penatalaksanaan DM sesuai level of prevention
– Dari health promotion, specific protection, early
diagnosis and prompt treatment, disability limitation
dan rehabilitation
– atau tingkat pencegahan primer, sekunder dan
tersier.
SKPDI 2012, KKI
10/9/2015
4
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
(Perkonsil No 11 Tahun 2012)
7
NO SISTEM TUBUH MANUSIADAFTAR
PENYAKIT
TINGKAT KEMAMPUAN
1 2 3A 3B 4A
1 Sistem Saraf 73 7 22 18 19 7
2 Psikiatri 52 0 28 21 1 2
3 Indera 104 4 44 30 3 23
4 Respirasi 46 6 11 8 12 9
5 Kardiovaskular 41 7 15 9 9 1
6 GIT 83 6 32 17 9 19
7 Ginjal dan sal. Kemih 40 3 19 6 5 7
8 Reproduksi 99 11 41 16 19 12
9 Endokrin metabolik 33 7 6 4 7 9
10 Hematoimunologi 35 4 14 8 3 6
11 Muskuloskeletal 38 14 13 7 2 2
12 Sist Kulit dan Integumen 79 1 13 13 7 45
13 Forensik dan Medikolegal 13 0 3 7 1 2
TOTAL 736 70 261 164 97 144
KR- NOV 2012 8
FUNGSIPUSKESMAS
BPJS
DUKUNGAN PUSAT
TUGAS PROVINSI - KABUPATEN/KOTA
UPAYA
PROMOSI DAN
PREVENSI
PENYEDIA DATA
DAN INFORMASI
KEGIATAN
PELAYANAN
KM KP
UKM
KM – Kesehatan Masyarakat
KP – Kesehatan Perorangan
KEGIATAN UKM DAN UKP DI PUSKESMAS
Presentasi DirJen BUK 2013
10/9/2015
5
KET :Prog Lokal Spesifik – masalah spesifik setempat
Program Pengembangan : dapat berupa intensifikasi
program generik maupun extensifikasi
STRATA 1
Program
Nasional/Generik
Program Lokal
Spesifik
Program
Pengembangan
UKPUKPUKP
Program
Nasional/Generik
Program
Nasional/Generik
STRATA 2 STRATA 3
Program Lokal
Spesifik
- - Pelayanan belum mandiri
__ Pelayanan sudah mandiri
PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS
DALAM KONTEKS REVITALISASI :
NSPK
Presentasi DirJen BUK 2013
STATUS PELAYANAN UKP DI PUSKESMAS
STATUS KETERANGAN
Status I
Pelayanan UKP di Fasyankes yang belum memiliki
Tenaga Dokter (hanya Bidan & Perawat) atau memiliki
dokter yang tidak menetap
Status IIPelayanan UKP di Fasyankes yang telah memiliki tenaga
dokter
Status III
Pelayanan UKP di Fasyankes yang telah memiliki Tenaga
Dokter dan mampu melayani Pelayanan Kedokteran
Primer
10/9/2015
6
Sembilan Prinsip Dasar Pelayanan
Dokter Keluarga
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai
bagian integral dari keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga,
lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertangungjawabkan
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Management of Chronic Disease Program
(PROLANIS)
Family Doctor
PROLANIS
Gate-keeper
Manager
Consultant Monitoring
Prescription
Info Askes, edisi Mei 2010
10/9/2015
7
Model layanan diabetes tingkat primer di Indonesia
Klinik Dokter Keluarga FKUI Kayu
Putih
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara
paripurna, terpadu dan bermutu
• Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui
sistem rujukan.
• Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan
keluarga sehat
• Manajer sumber daya
TUGAS GATEKEEPER
10/9/2015
8
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
• Terkait dengan sebagian
besar kebutaan pada
dewasa, gagal ginjal
terminal, dan amputasi
tungkai non-traumatis.
• Penyebab utama penyakit
jantung koroner, stroke dan
penyakit arteri perifer.
Dagogo-Jack S. J Natl Med Assoc. 2002;94: 549-560.
Standar Penatalaksanaan DM
Pengendalianglukosa darah
intensif
Menurunkan risikokomplikasi DM
Penatalaksanaanpenyakit penyerta / ko-morbid (dislipidemia,
hipertensi, dll)
Menurunkanmorbiditas danmortalitas DM
10/9/2015
9
HbA1<7
Pemantauanglukosa darah
Pemantauankomplikasi
Pengendaliantekanan darah
Penatalaksanaanmandiri
Modifikasi gayahidup
Standar Penatalaksanaan DM
Penatalaksanaan Diabetes
Pencegahanprimer
Pencegahansekunder(terhadap
komplikasi)
Pencegahantersier
(terhadapmorbiditas
dan mortalitaskomplikasi
yang dialami)
Dagogo-Jack S. J Natl Med Assoc. 2002;94: 549-560.
10/9/2015
10
Pencegahan primer
• Individu risiko tinggi: Toleransi glukosa terganggu
(TGT)
• Modifikasi gaya hidup.
• Pencegahan efektif:
– Penurunan jumlah kalori yang dikonsumsi (500-700
kcal/hari)
– Aktivitas fisik secara teratur (misalnya berjalan kaki
selama 30 menit, 5 kali perminggu)
• Harus disarankan juga terhadap keluarga pasien
Pencegahan sekunder
• Mereka yang mengalami diabetes.
• Pencegahan terjadinya komplikasi (mikro dan
makrovaskular).
• Upaya pencegahan komplikasi terbaik,
– Mikrovaskular: pengendalian kadar gula darah
secara intensif.
– Makrovaskular: program penurunan risiko secara
komprehensif (kadar gula darah, lipid, tekanan
darah, berhenti merokok, dll).
10/9/2015
11
Pencegahan tersier
• Mereka yang telah mengalami komplikasi
• Bertujuan untuk rehabilitasi, memperbaiki
kualitas hidup dan mencegah kematian
Apa yang dapat dilakukan?
10/9/2015
12
Meningkatkan kemampuan diri dalam
penatalaksanaan DM, melalui upaya PKB,
pencarian literatur atau afiliasi dengan RS/FK.
Pemeriksaan glukosa
darah pada mereka
yang berisiko tinggi;
pemeriksaan berkala
pada pasien DM.
Melaksanakan
edukasi, atau mengirim
pasien untuk
mendapatkan edukasi.
10/9/2015
13
Intervensi gaya hidup;
Rekomendasi diet dan aktivitas fisik secara tertulis.
Perlu disusun perencanaan yang baik dengan
target pencapaian.
Mendorong pemantauan mandiri (self-monitoring).
Hal ini menunjukkan adanya upaya penatalaksa-
naan mandiri (self-management).
10/9/2015
14
Pemberian obat secara efisien. Sesuai patofisiologi
dan perjalanan penyakitnya, DM tipe 2 seringkali
membutuhkan terapi kombinasi.
Penetapan target (goal setting). Efektivitas terapi dan
kepatuhan terhadap modifikasi gaya hidup harus selalu
dievaluasi.
10/9/2015
15
Indikator Keberhasilan Penatalaksanaan DM*
Indikator prosesProporsi pasien yang menerima:
• Pemeriksaan HbA1c
• Pemeriksaan terhadapnefropati
• Pemeriksaan mata
• Skrining LDL‐C
• Vaksinasi Influenza
• Penilaian terhadappenggunaan tembakau
• Dukungan untuk berhentimerokok (tobacco cessation)
Indikator keluaran (outcomes)
Proporsi pasien yang mencapai:
• HbA1c terkendali buruk
(>9.0%)
• HbA1c terkendali (<8.0%)
• HbA1c terkendali (<7.0%)
untuk populasi tertentu
• LDL‐C terkendali (<100 mg/dL)
*seperti yang direkomendasikan oleh National Committee for Quality Assurance,
Amerika Serikat (www.ncqa.org)
Pengendalian risiko kardiovaskuler secara
komprehensif. Termasuk di dalamnya, anjuran
berhenti merokok, pengendalian lipid dan tekanan
darah, pemberian aspirin, dll.
10/9/2015
16
Surveillance terhadap komplikasi
mikrovaskuler, yaitu retinopati,
nefropati dan neuropati.
Reorganisasi praktik sehingga dapat menyediakan
pelayanan yang holistik, komprehensif dan terpadu
10/9/2015
17
Praktek Dokter Pelayanan Primer Masa Depan