Pbl Skenario 3 Neoplasia
-
Upload
fitria-nurulfath -
Category
Documents
-
view
320 -
download
7
Transcript of Pbl Skenario 3 Neoplasia
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
1/32
1. Memahami dan menjelaskan perdarahan pervaginam
1.1. Definisi
Adalah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid.
Ada dua macam perdarahan di luar haid yaitu metroragia dan menometroragia
1. Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak berhubungan dengan
siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai
suatu spotting dan dapat lebih diyakinkan dengan pengukuran suhu basal
tubuh. Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium,
karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan ungsional dan
penggunaan estrogen eksogen
2. Menoragia adalah Perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari ! hari
dengan jumlah darah kadang"kadang cukup banyak. Penyebab dan
pengobatan kasus ini sama dengan hipermenorea.
1.2. Etiologi
#ebab $ sebab organic
Perdarahan dari uterus, tuba dan ovarium disebabkan olah kelainan pada%
serviks uteri& seperti polip servisis uteri, erosio porsionis uteri, ulkus pada
portio uteri, karsinoma servisis uteri.
'orpus uteri& polip endometrium, abortus imminens, abortus insipiens,
abortus incompletus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusio uteri,
karsinoma korpus uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.
uba allopii& kehamilan ekstopik terganggu, radang tuba, tumor tuba.
varium& radang overium, tumor ovarium.
#ebab ungsional%
1
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
2/32
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik,
dinamakan perdarahan disungsional. Perdarahan disungsional dapat terjadi pada
setiap umur antara menarche dan menopause. etapi kelainan inui lebih sering
dijumpai se*aktu masa permulaan dan masa akhir ung+ ovarium.
ua pertiga *anita dari *anita"*anita yang dira*at di rumah sakit untuk
perdarahan disungsional berumur diatas -tahun, dan / 0 diba*ah 2 tahun.
#ebetulnya dalam praktek dijumpai pula perdarahan disungsional dalam masa
pubertas, akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh sendiri, jarana
diperlukan pera*atn di rumah sakit.
1.3. Patologi
Menurut schroder pada tahun 11, setelah penelitian histopatologik pada
uterus dan ovario pada *aktu yang sama, menarik kesimpulan bah*a gangguan
perdarahan yang dinamakan metropatia hemorr3gica terjadi karena persistensi olikel
yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasidan pembentukan corpus luteum.
Akibatnya terjadilah hiperplasia endometrium karena stimulasi estrogen yang
berlebihan dan terus menerus. Penelitian menunjukan pula bah*a perdarahan
disungsional dapat ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis endometrium yaitu
endometrium atropik, hiperplastik, plorierati, dan sekretoris, dengan endometrium
jenis non sekresi merupakan bagian terbesar. 4ndometrium jenis nonsekresi dan jenis
sekresi penting artinya karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan
anovulatori dari perdarahan ovuloatoir.
'lasiikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis perdarahan disungsional ini
mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan memerlukan penanganan yang berbeda.
Pada perdarahan disungsional yang ovulatoir gangguan dianggap berasal dari actor"
aktor neuromuskular, vasomotorik, atau hematologik, yang mekanismenya 5elem
seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovulatoir biasanya dianggap bersumber
pada gangguan endokrin.
1.4. Manifestasi klinik
a. Perdarahan ovulatory
2
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
3/32
Perdarahan ini merupakan kurang lebih 1 0 dari perdarahan disungsional dengan
siklus pendek (polimenore) atau panjang (oligomenore). 6ntuk menegakan diagnosis
perdarahan ovulatori perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. 7ira karena
perdarhan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenali lagi, maka Madang"
kadang bentuk survei suhu badan basal dapat menolong.
7ika sudah dipastikan bah*a perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa
adanya sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologinya%
1) korpus luteum persistens
alam hal ini dijumpai perdarahan Madang"kadang bersamaan dengan ovarium yang
membesar. #indrom ini harus dibedakan dari kelainan ektopik karena ri*ayat
penyakit dan hasil pemeriksaan panggul sering menunjukan banyak persamaan antara
keduanya. 'orpus luteum persistens dapat menimbulkan pelepasan endometrium
yagn tidak teratur (irregular shedding).
iagnosis ini di buat dengan melakukan kerokan yang tepat pada *aktunya, yaitu
menurut Mc. 8ennon pada hari ke - mulainya perdarahan. Pada *aktu ini dijumpai
endometrium dalam tipe sekresi disamping nonsekresi.
2) insuisiensi korpus luteum
9al ini dapat menyebabkan premenstrual spotting, menoragia atau polimenore.
asarnya ah+la kurangntya produksi progesteron disebabkan oleh gangguan 89
reali:ing actor. iagnosis dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam ase luteal
tidak cocok dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus
yang bersangkutan.
/) apopleksia uteri
Pada *anita dengan hipertensi dapat terjado pecahnya pembuluh darah dalam uterus.
-) kelainan darah
#eperti anemia, purpura trombositopenik, dan gangguan dalam mekasnisme
pembekuan darah.
3
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
4/32
b. Perdarahan anovulatoir
#timulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium. engan
menurunya 'adar estrogen diba*ah tingkat tertentutimbul perdarahan yang Madang"
kadang bersiat siklik, 'adang"kadang tidak teratur sama sekali.
;luktuasi kadar estrogen ada sangkutpautnya dengan jumlah olikel yang pada statu
*aktu ungsional akti. ;olikel $ olikel ini mengeluarkan estrogen sebelum
mengalami atresia, dan kemudian diganti oleh olikel $ olikel baru. 4ndometrium
diba*ah pengaruh estrogen tumbuh terus dan dari endometrium yang mula"mula
plorierasidapat terjadi endometrium bersiat hiperplasia kistik.7ika gambaran ini
diperoleh pada kerokan maka dapat disimpulkan adanya perdarahan anovulatoir.
Perdarahan ungsional dapat terjadi pada setiap *aktu akan tetapi paling sering pada
masa permulaan yaitu pubertas dan masa pramenopause.
Pada masa pubertas perdarahan tidak normal disebabkan oleh karena gangguan atau
keterlambatan proses maturasi pada hipotalamus, dengan akibat bah*a pembuatan
reali:ing aktor tidak sempurna. Pada masa pramenopause proses terhentinya ungsi
ovarium tidak selalu berjalan lancar.
5ila pada masa pubertas kemungkinan keganasan kecil sekali dan ada harapan lambat
laun keadaan menjadi normal dan siklus haid menjadi ovulatoir, pada seorang de*asa
dan terutama dalam masa pramenopause dengan perdarahan tidak teratur mutlak
diperlukan kerokan untuk menentukan ada tidaknya tumor ganas.
Perdarahan disungsional dapat dijumpai pada penderita"penderita dengan penyakit
metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit umum yang menahun, tumor"
tumor ovarium dan sebagainya. Akan tetapi disamping itu terdapat banyak *anita
dengan perdarahan disungsional tanpa adanya penyakit"penyakit tersebut. #elain itu
aktor psikologik juga berpengaruh antara lain stress kecelakaan, kematian, pemberian
obat penenang terlalu lama dan lain"lain dapat menyebabkan perdarahan anovulatoir.
1.5. Diagnosis
Perlu ditanyakan bagaimana mulainya perdarahan, apakah didahului olehsiklus yang pendek atau oleh oligomenore
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
5/32
( banyak atau sedikit"sedikit, sakit atau tidak), lama perdarahan, dan
sebagainnya.
Pada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda"tanda yang menunjuk ke
arah kemungkinaan penyakit metabolik, endokrin, penyakit menahun.
'ecurigaan terhadap salah satu penyait tersebut hendaknya menjadi dorongan
untuk melakukan pemeriksaan dengan teliti ke arah penyakit yang
bersangkutan.
Pada pemeriksaan gynecologik perlu dilihat apakah tidak ada kelainan"
kelainan organik yang menyebabkan perdarahan abnormal (polip, ulkus,
tumor, kehamilan terganggu).
Pada pubertas tidak perlu dilakukan kerokan untuk menegakan diagnosis. Pada
*anita umur 2"- tahun kemungkinan besar adalah kehamilan terganggu,
polip, mioma submukosum,
ilakukan kerokan apabila sudah dipastikan tidak mengganggu kehamlan
yang masih bisa diharapkan. Pada *anita pramenopause dorongan untuk
melakukan kerokan adalah untuk memastikan ada tidaknya tumor ganas.
1.6. Penatalaksanaan
1. =stirahat baring dan transusi darah
2. 5ila pemeriksaan gynecologik menunjukan perdarahan berasal dari uterus dan
tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara *aktu dapat
dipengaruhi dengan hormon steroid. apat diberikan %
4strogen dalam dosis tinggi
#upaya kadarnya dalam darah meningkat dan perdarahan berhenti. apat
diberikan secar =M dipropionasestradiol 2, mg, atau ben:oas estradiol 1, mg,
atau valeras estradiol 2 mg. etapi apabila suntikan dihentikan perdarahan
dapat terjadi lagi
progesteron
Pemberian progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadapendometrium, dapat diberikan kaproas hidroksi progesteron 12 mg, secara
5
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
6/32
=M, atau dapat diberikan per os sehari nirethindrone 1 mg atau asetas
medroksi progesteron (provera) 1 mg, yang dapat diulangi berguna dalam
masa pubertas.
2. Memahami dan menjelaskan Ca serviks
2.1. Definisi
'anker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim. 'anker
serviks disebut juga kanker leher rahim atau kanker mulut rahim yang dimulai
pada lapisan serviks.
2.2. Epidemiologi
'anker leher rahim (serviks) atau karsinoma serviks uterus merupakan kanker
pembunuh *anita nomor dua di dunia setelah kanker payudara. #etiap tahunnya,
terdapat kurang lebih ribu kasus baru kanker leher rahim (cervical cancer),
sebanyak > persen terjadi pada *anita yang hidup di negara berkembang.
#edikitnya 2/1. *anita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim.
ari jumlah itu, 0 kematian terjadi di negara"negara berkembang. 9al itu terjadi
karena pasien datang dalam stadium lanjut.
Menurut data epartemen 'esehatan ?=, penyakit kanker leher rahim saat ini
menempati urutan pertama datar kanker yang diderita kaum *anita =ndonesia. saat
ini ada sekitar 1 kasus per 1 ribu penduduk atau 2 ribu kasus setiap
tahunnya 'anker serviks yang sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan
kematian dalam jangka *aktu relati cepat. #elain itu, lebih dari ! persen kasus
yang datang ke rumah sakit ditemukan dalam keadaan stadium lanjut
2.3. Etiologi dan faktor resiko
6
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
7/32
Penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model karsinogenesis yang
melalui tahapan atau multistep, dimulai dari karsinogenesis a*al sampai terjadinya
perubahan morologi hingga menjadi kanker invasi. #tudi"studi epidemiologi
menunjukkan lebih dari 0 kanker serviks dihubungkan dengan jenis human
papiloma virus (9P@). 5eberapa bukti menunjukkan kanker dengan 9P@ negati
ditemukan pada *anita yang lebih tua dan dikaitkan dengan prognosis yang buruk.
9P@ merupakan aktor inisiator kanker serviks. nkoprotein 4 dan 4! yang
berasal dari 9P@ merupakan penyebab terjadinya degenerasi keganasan.
nkoprotein 4 akan mengikat p/ sehingga #B (Tumor Supressor Gene) p/
akan kehilangan ungsinya. #edangkan onkoprotein 4! akan mengikat #B Rb,
ikatan ini menyebabkan terlepasnya 42; yang merupakan aktor transkripsi
sehingga siklus sel berjalan tanpa kontrol.
;aktor ?isiko
6sia C / tahun mempunyai risiko tinggi terhadap kanker leher rahim.
#emakin tua usia seseorang, maka semakin meningkat risiko terjadinya
kanker laher rahim. Meningkatnya risiko kanker leher rahim pada usia
lanjut merupakan gabungan dari meningkatnya dan bertambah lamanya
*aktu pemaparan terhadap karsinogen serta makin melemahnya sistem
kekebalan tubuh akibat usia.
6sia pertama kali menikah. Menikah pada usia kurang 2 tahun dianggap
terlalu muda untuk melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena
kanker leher rahim 1"12 kali lebih besar daripada mereka yang menikah
pada usia C 2 tahun. Pada usia muda, sel"sel mukosa pada serviks belum
matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap
menerima rangsangan dari luar termasuk :at":at kimia yang diba*a
sperma. engan adanya rangsangan, sel bisa tumbuh lebih banyak dari sel
yang mati, sehingga perubahannya tidak seimbang lagi. 'elebihan sel ini
akhirnya bisa berubah siat menjadi sel kanker.
Danita dengan aktivitas seksual yang tinggi, dan sering berganti"ganti
pasangan. 5erganti"ganti pasangan akan memungkinkan tertularnya
penyakit kelamin, salah satunya 9uman Papilloma @irus (9P@). @irus ini
akan mengubah sel"sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi
lebih banyak sehingga tidak terkendali sehingga menjadi kanker.
7
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
8/32
Penggunaan antiseptik. 'ebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan
obat"obatan antiseptik maupun deodoran akan mengakibatkan iritasi di
serviks yang merangsang terjadinya kanker.
Danita yang merokok. Danita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar
terkena kanker serviks dibandingkan dengan *anita yang tidak merokok.
Penelitian menunjukkan, lendir serviks pada *anita perokok mengandung
nikotin dan :at":at lainnya yang ada di dalam rokok. Eat":at tersebut akan
menurunkan daya tahan serviks di samping meropakan ko"karsinogen
ineksi virus.
Paritas (jumlah kelahiran). #emakin tinggi risiko pada *anita dengan
banyak anak, apalagi dengan jarak persalinan yang terlalu pendek. ari
berbagai literatur yang ada, seorang perempuan yang sering melahirkan
(banyak anak) termasuk golongan risiko tinggi untuk terkena penyakit
kanker leher rahim. engan seringnya seorang ibu melahirkan, maka akan
berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang
akhirnya dampak dari luka tersebut akan memudahkan timbulnya 9uman
Papilloma @irus (9P@) sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker leher
rahim.
?i*ayat kanker serviks pada keluarga. 5ila seorang *anita mempunyai
saudara kandung atau ibu yang mempunyai kanker serviks, maka ia
mempunyai kemungkinan 2"/ kali lebih besar untuk juga mempunyai
kanker serviks dibandingkan dengan orang normal.
Penggunaan jangka panjang (lebih dari tahun) kontrasepsi oral.
2.4. lasifikasi dan stadi!m
"tadi!m
Tingkat Keganasan Klinik Menurut FIGO
#ingkat riteria
=
=a
'=# ('arsinoma in #itu) atau karsinoma intra epitel, membrana
basalis masih utuh.
Proses terbatas pada serviks *alaupun ada perluasan ke korpus uteri
'arsinoma mikro invasi% bila membrana basalis sudah rusak dan
tumor sudah memasuki stroma tdkC /mm dan sel tumor tidak
terdapat dalam pembuluh lime
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
9/32
=b occ
=b
==
==a
==b
===
===a
===b
=@
=@a
=@b
=b occult F =b yang tersembunyi, secara klinis tumor belum tampak
sebagai Ga, tetapi pada pemeriksaan histologik, ternyata sel tumor
telah mengadakan invasi stroma melebihi =a.
#ecara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologik
menunjukkan invasi ke dalam stroma serviks uteri.
Proses keganasan sudah keluar dari serviks dan menjalar ke2
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
10/32
5erdasarkan tipe 9istopatologi%
10
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
11/32
2.5 Patofisiologi
'arsinoma serviks adalah penyakit yang progresi, mulai dengan intraepitel,
perubahan neoplastik, berkembang menjadi kanker serviks setelah 1 tahun.
'arsinoma serviks timbul dibatasi antara epitel yang melapisi ektoserviks
(portio) dan endoserviks kanalis serviks yang disebut skuamo kolumnar junction
(#G7). Pada *anita muda #G7 terletak diluar 64, sedang pada *anita diatas /
tahun, didalam kanalis serviks.
#erviks yang normal, secara alami mengalami proses metaplasia (erosi) akibat
saling mendesaknya kedua jenis epitel yang melapisi. 9al ini terjadi akibat
trauma mekanik, atau kimia*i, ineksi virus atau bakteri dan gangguan
keseimbangan hormon. Apabila saat proses metaplasia terjadi paparan mutagen
atau :at karsinogenik, maka porsio yang erosi (metaplasia skuamosa) yang
semula isiologik dapat merubah menjadi patologik yang disebut displasia.
Contoh m!tagen $
9P@ menginvasi inti sel hospes dan menduplikasi HA virus. Proses
ini akan berlanjutan (ase laten) sehingga kanker yang bersiat in situ bisamenjadi invasi. Protein dari 9P@ tipe onkogenik, 4 dan 4! akan
menghambat dan menginaktivasi p/ yang dan protein ?5 hospes yang
berperan menekan siata onkogenik setiap sel tubuh. Protein 4 mengikat p/
membentuk kompleks yang menetralisir respon normal sel epitel serviks
terhadap kerusakan HA( apoptosis dimediasi oleh P/). #edangkan, protein
4! mengikat produk gen retinoblastoma (protein ?b1) mempengaruhi
supressor gene.
#ecara histopatologi lesi pre invasi biasanya berkembang melalui
beberapa stadium displasia (ringan,sedang,berat) menjadi karsinoma insitu
dalam jangka *aktu !"1 tahun akhirnya invasi. Perkembangan bentuk
preinvasi berkembang menjadi invasi pada stroma serviks dengan adanya
proses keganasan. Perluasan lesi di serviks dapat menimbulkan luka,
pertumbuhan yang eksoitik atau dapat beriniltrasi ke kanalis serviks. 8esi
dapat meluas ke orniks, jaringan pada serviks, parametria dan akhirnya dapat
11
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
12/32
menginvasi ke rektum dan atau vesika urinaria. 'arsinoma serviks dapat
meluas ke arah segmen ba*ah uterus dan kavum uterus.
Pen%e&aran anker "erviks
Pada umumnya secara limogen melalui pembuluh getah bening
menuju / arah % a) ke arah ornices dan dinding vagina, b) ke arah korpus
uterus, dan c) ke arah parametrium dan dalam tingkatan yang lanjut
menginiltrasi septum rektovaginal dan kandung kemih.
2.6. Manifestasi klinik
Pada ase prakanker, sering tidak ada gejala atau tanda"tanda yang khas.
Hamun, kadang bisa ditemukan gejala"gejala sebagai berikut %
1. 'eputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Betah yang keluar dari vagina ini
makin lama akan berbau busuk akibat ineksi dan nekrosis jaringan
2. Perdarahan setelah sanggama (post coital bleeding) yang kemudian berlanjut
menjadi perdarahan yang abnormal.
/. imbulnya perdarahan setelah masa menopause.
-. Pada ase invasi dapat keluar cairan ber*arna kekuning"kuningan, berbau dan
dapat bercampur dengan darah.
. imbul gejala"gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.
. imbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian ba*ah bila ada radang panggul.
5ila nyeri terjadi di daerah pinggang ke ba*ah, kemungkinan terjadi hidronerosis.
#elain itu, bisa juga timbul nyeri di tempat"tempat lainnya.
!. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gi:i, edema kaki,
timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian ba*ah (rektum),
terbentuknya istel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul gejala"gejala akibat
metastasis jauh.
2.'. Diagnosis dan diagnosis &anding
12
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
13/32
a. (namnesis
Pada anamnesis perlu diidentiikasi data mengenai ri*ayat perka*inan dan
pesalinan, perilaku seks yang sering berganti ganti pasangan (promiskusitas), *aktu
coitus pertama kali, penyakit yang pernah dialami misalnya herpes genitalis, ineksi
9P@, servisis kronis, gaya hidup seperti meroko, hygienis, jenis makanan san social
ekonomi rendah, juga keluhan perdarahan spontan ataupun pasca senggama. Bejala
'linis kurang menunjang sebagai penunjuk diagnostic karena lesi prakanker
umumnya asimptomatik kecuali pada keganasan yang sudah lanjut.
&.Pemeriksaan )isik
iagnosis kanker serviks tidaklah sulit apalagi tingkatannya sudah lanjut.Iang
menjadi masalah adalah bagaimana melakukan skrining untuk mencegah kanker
serviks, dilakukan dengan deteksi, eradikasi, dan pengamatan terhadaplesi prakanker
serviks. 'emampuan untuk mendeteksi dini kanker serviks disertaidengan
kemampuan dalam penatalaksanaan yang tepat akan dapat menurunkanangka
kematian akibat kanker serviks.
1) 'eputihan. 'eputihan merupakan gejala yang paling sering ditemukan,
berbaubusuk akibat ineksi dan nekrosis jaringan.
2) Pendarahan kontak merupakan !">0 gejala karsinoma serviks.
Perdarahantimbul akibat terbukanya pembuluh darah, yang makin lama
makin seringterjadi diluar senggama.
/) ?asa nyeri, terjadi akibat iniltrasi sel tumor ke serabut sara.
-) Bejala lainnya adalah gejala"gejala yang timbul akibat metastase jauh.
) Pemeriksaan tanda vital seperti tensi, nadi, respirasi, suhu badan.
) #tatus pasien %
Ada atau tidaknya anemia.
anda"tanda metastase di paru seperti% sesak napas, batuk darah.
#tatus lokalis abdomen% umumnya tak khas, jarang menimbulkan
kelainan berupa benjolan, kecuali bila sudah ada penyebaran ke
rektum menimbulkan obstipasi ileusobstrukti.
Palpasi hepar, supraklavikula, dan diantara kedua paha untuk
melihat ada tidaknya benjolan untuk meyakinkan ada tidaknya
metastase.
*. Pemeriksaan +inekologi
13
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
14/32
Pada pemeriksaan makroskopis tahun
atau ketika telah melakukan aktivitas seksual sebelum itu. #etelah tiga kali hasil
pemeriksaan pap smear setiap tiga tahun sekali sampai usia tahun. Pap smear dapat
mendeteksi sampai 0 kasus kanker leher rahim secara akurat dan dengan biaya
yang tidak mahal, akibatnya angka kematian akibat kanker leher rahim pun menurun
sampai lebih dari 0. #etiap *anita yang telah akti secara seksual sebaiknya
menjalani pap smear secara teratur yaitu 1 kali setiap tahun. Apabila selama / kali
14
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
15/32
berturut"turut menunjukkan hasil pemeriksaan yang normal, maka pemeriksaan pap
smear bisa dilakukan setiap 2 atau / tahun sekali.
9asil pemeriksaan pap smear adalah sebagai berikut (Prayetni,1)%
a. Hormal
b. isplasia ringan (perubahan dini yang belum bersiat ganas)
c. isplasia berat (perubahan lanjut yang belum bersiat ganas)
d. 'arsinoma in situ (kanker terbatas pada lapisan serviks paling luar).
e. 'anker invasi (kanker telah menyebar ke lapisan serviks yang lebih
dalam atau ke organ tubuh lainnya)
ujuan Pap #mear%
1. Menemukan sel abnormal atau sel yang dapat berkembang menjadi kanker
termasuk ineksi 9P@).
2. 6ntuk mendeteksi adanya pra"kanker, ini sangat penting ditemukan sebelum
seseorang menderita kanker.
/. Mendeteksi kelainan $ kelainan yang terjadi pada sel"sel leher rahim.
-. Mendeteksi adanya kelainan praganas atau keganasan servik uteri
15
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
16/32
Cara pengam&ilan sampel Pap " mear
Pemeriksaan ini dilakukan di atas kursi pemeriksaan khusus ginekologis.
#ampel sel"sel diambil dari luar serviks dan dari liang serviks dengan melakukan
usapan dengan spatula yang terbuat dari bahan kayu atau plastik. #etelah usapan
dilakukan, sebuah cytobrush (sikat kecil berbulu halus, untuk mengambil sel"sel
serviks) dimasukkan untuk melakukan usapan dalam kanal serviks. #etelah itu, sel"sel
diletakkan dalam object glass (kaca objek) dan disemprot dengan :at untuk
memiksasi, atau diletakkan dalam botol yang mengandung :at penga*et, kemudian
dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
Daktu pemeriksaan
Daktu yang digunakan dalam pemeriksaan pap smear dapat dilakukan pada 2
minggu setelah menstruasi dan sebelum menstruasi berikutnya.
2) Pemeriksaan HA 9P@
Pemeriksaan ini dimasukkan pada skrining bersama"sama dengan PapKs smear
untuk *anita dengan usia di atas / tahun. es ini dapat dilakukan pada sediaan
apusan atau cairan vagina dan sel sisa bahan pada sediaan sitologi Pap smear ataupun
dengan biopsis. eteksi dengan tes HA 9P@ adalah salah satu jenis tes pelengkap
tes sitologi seperti pap smear. eteksi HA 9P@ bisa dengan menggunakan PG? dan
Hybrid Capture II. PG? pertama kali dikembangkan oleh Kary Mullis pada tahun
1> (Hus*antara, 22). Pada tahun 1 Ting danManos telah mengembangkan
suatu metode deteksi human papilloma virus dengan PG?. Metode tersebut
dikembangkan dengan mengidentiikasi suatu daerah homologi di dalam genom tipe"
16
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
17/32
tipe 9P@ yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk mendesain primer untuk
ampliikasi.
#edangkan teknik pemeriksaan dengan hibridisasi dikenal dengan istilah
teknik Hybrid Capture II System (9G"==). 9G"== pada intinya adalah melakukan
teknik hibridisasi yang dapat mendeteksi semua tipe 9P@ high risk pada seseorang
yang diduga memiliki virus 9P@ dalam tubuhnya (8Lrinc:, 1>).Penggunaan teknik
komputerisasi dilakukan untuk pemeriksaan di tingkat HA dan ?HA, apakah
terdapat kemungkinan pasien tersebut sudah terineksi 9P@. 7ika teknik Pap smear
memeriksa adanya perubahan pada sel (sitologi), teknik 9G"== memeriksa pada
kondisi yang lebih a*al yaitu terdapatnya kemungkinan seseorang terineksi 9P@ di
dalam tubuhnya sebelum virus tersebut membuat perubahan pada serviks yang
akhirnya dapat mengakibakan terjadinya kanker serviks.Pengembangan teknik deteksi HA 9P@ akhir"akhir ini berupa 9G"==
merupakan teknik sederhana dan cara alternati yang menarik& seperti produk 9G"==.
eknik 9G"== adalah sebuah antibody capturesolution hybridi!ationsignal
amplication assay yang memakai deteksi kualitati chemiluminescenceterhadap HA
9P@ (#u*iyoga, 2) namun secara umum 9G"== ialah suatu teknik berbasis HA"
?HA yang dapat mendeteksi secara akurat dan cepat (Hainggolan, 2).
/) 5iopsi5iopsi serviks dilakukan dengan cara mengambil sejumlah contoh jaringan
serviks untuk kemudian diperiksa di ba*ah mikroskop. ibutuhkan hanya beberapa
detik untuk melakukan biopsi contoh jaringan dan hanya menimbulkan
ketidaknyamanan dalam *aktu yang tidak lama. 7ika diperlukan maka akan dilakukan
biospi disekitar area serviks, tergantung pada temuan saat melakukan colposcopy.
5ersamaan dengan biopsi serviks, kuretase endoserviks juga bisa dilakukan. #elama
kuretase, dokter akan menggunakan sikat kecil untuk menghilangkan jaringan pada
saluran endoserviks, area antara uterus dan serviks. 'uretase akan menimbulkan
sedikit nyeri, tapi nyeri akan hilang setelah kuretase dilakukan. 9asil biopsi dan
kuretase biasanya baru bisa dilihat paling tidak 2 minggu.
5iopsi dilakukan jika pada pemeriksaan panggul tampak suatu pertumbuhan
atau luka pada serviks, atau jika hasil pemeriksaan pap smear menunjukkan suatu
abnormalitas atau kanker. 5iopsi ini dilakukan untuk melengkapi hasil pap smear.
eknik yang biasa dilakukan adalah punch biopsy yang tidak memerlukan anestesi
dan teknik cone biopsy yang menggunakan anestesi. 5iopsi dilakukan untuk
mengetahui kelainan yang ada pada serviks. 7aringan yang diambil dari daerah ba*ah
17
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
18/32
kanal servikal. 9asil biopsi akan memperjelas apakah yang terjadi itu kanker invasi
atau hanya tumor saja (Prayetni, 1!).
5iopsi 'erucut dan 844P
Adakalanya biopsi yang lebih besar dibutuhkan untuk mendiagnosis kanker
serviks. Pada kasus ini, maka dapat dipilih biopsi kerucut. #elama biopsi kerucut,
sebuah kerucut yang tajam akan digunakan untuk mengambil jaringan dan pada
prosedur ini dibutuhkan anestesi umum. 5iopsi kerucut juga digunakan untuk
membuang jaringan pra"kanker dari serviks. 8oop 4lectro #urgical 4cision
Procedure (844P) atau Prosedur Pembedahan 4ksisi dengan 8oop 4lektro adalah
prosedur yang dilakukan dengan anestesi local untuk mengangkat jaringan dari
serviks. 844P menggunakan listrik untuk membuang contoh jaringan. Metode ini
umumnya digunakan untuk mengobati kanker stadium tinggi dari pada hanya untuk
mendiagnosis kanker serviks.
-) 'olposkopi (pemeriksaan serviks dengan lensa pembesar)
'olposkopi dilakukan untuk melihat daerah yang terkena proses metaplasia.
Pemeriksaan ini kurang eisien dibandingkan dengan pap smear, karena kolposkopi
memerlukan keterampilan dan kemampuan kolposkopis dalam mengetes darah yang
abnormal (Prayetni, 1!). Golposcopy adalah suatu pengujian yang memungkinkan
dokter untuk melihat serviks (leher rahim) lebih dekat dengan menggunakan sebuah
alat bernama colposcope. Golposcope akan dimasukkan ke dalam vagina dan
kemudian gambar yang ditangkap oleh alat tersebut akan ditampilkan pada layar
computer atau televisi. engan cara seperti ini, kondisi yang terjadi dalam leher rahim
akan sangat jelas terlihat. #ebelumnya diberi cairan ke dalam vagina, apabila pada sel"
18
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
19/32
sel yang abnormal akan ter*arnai suatu *arna putih atau lainnya, lalu sample yg
abnormal (sudah ter*arnai) itu diambil dengan biopsi, dan diba*a ke laboratorium.
) es #chiller
Pada pemeriksaan ini serviks diolesi dengan
larutan yodium. Pada serviks normal akan membentuk
bayangan yang terjadi pada sel epitel serviks karena
adanya glikogen. #edangkan pada sel epitel serviks yang
mengandung kanker akan menunjukkan *arna yang tidakberubah karena tidak ada glikogen ( Prayetni, 1!).
) ?adiologi
a) Pelvik limphangiograi, yang dapat menunjukkan adanya gangguan
pada saluran pelvik atau peroartik lime.
b) Pemeriksaan intravena urograi, yang dilakukan pada kanker serviks tahap
lanjut, yang dapat menunjukkan adanya obstruksi pada ureter terminal.
Pemeriksaan radiologi direkomendasikan untuk mengevaluasi kandung kemih
dan rektum yang meliputi sitoskopi, pielogram intravena (=@P), enema
barium, dan sigmoidoskopi. Magnetic ?esonance =maging (M?=) atau scan
G abdomen < pelvis digunakan untuk menilai penyebaran lokal dari tumor
dan < atau terkenanya nodus limpa regional (Bale N charette, 1).
!) Petanda umor
Antigen terkait karsinoma skuamosa (#GGag< sOuamous cell Ga associated
antigen). Merupakan glikoprotein dengan bobot molekul -2"-> ka. 5atas
atas dalam serum orang sehat adalah 1.ug
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
20/32
>) hin Prep
Metode #hin preplebih akurat dibanding Pap smear. 7ika Pap smear hanya
mengambil sebagian dari sel"sel di serviks atau leher rahim, maka hin prep
akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. entu hasilnya akan
jauh lebih akurat dan tepat.
'elebihan hin Prep
hinPrep est, sel"sel yang telah diambil tidak diletakkan dan diratakan di
preparat kaca, tetapi dimasukkan ke dalam tabung yang berisi cairan yang
berungsi menstabilkan dan menjaga kondisi sel"sel tersebut agar pada saat
diperiksa akan tetap sama dengan kondisi saat diambil. Prosedur inimemastikan agar sebanyak mungkin sel dapat disimpan untuk diba*a
laboratorium pemeriksaan dan dalam kondisi sangat baik.
) =@A
=@A yaitu singkatan dari =nspeksi @isual dengan Asam asetat. Metode
pemeriksaan dengan mengoles serviksatau leher rahim dengan asam asetat.
'emudian diamati apakah ada kelainan seperti area ber*arna putih. 7ika tidak
ada perubahan *arna, maka dapat dianggap tidak ada ineksi pada serviks.
Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relati murah. =ni dapat
dilakukan hanya untuk deteksi dini. 7ika terlihat tanda yang mencurigakan,
maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
20
http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/147-pap-smear-thin-prep-cegah-kanker-serviks.htmlhttp://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehatan/48-artikel-kesehatan/147-pap-smear-thin-prep-cegah-kanker-serviks.html -
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
21/32
Diagnosis &anding
ondisi
Mem&edakan tanda ,
gejala Mem&edakan tes
-nfeksi
P/
idak ada
massa, tidak
ada perdarahanabnormal,
biasanya tidak
ada gejala.
es 9P@ HA diindikasikan dengan Pap
smear atipikal (A#G6# $ atypical sOuamous
cells o undetermined signiicance). Para koilosit merujuk pada karakteristik dari
penampakan sel 9P@ yang terineksi dan
patognomonik pada keadaan
9P@. 'oilositosis sering berulang, tapi
displasia memerlukan penelitian lebih lanjut
dan tindakan lanjut.
-nfeksi
pangg!l
'lamidia dan
gonore yang
berhubungan
dengan demam,nyeri, dan
keputihan, ta
pi mungkin
tanpa gejala.
Pap smear mungkin belum tentu akurat
karena perubahan inlamasi. es klamidia
dan gonore, sediaan basah, kultur, tes kalium
hidroksida ('9) dapat mengidentiikasiineksi.
ista
na&othian
ispareunia
dan massa
kistik pada
pemeriksaan.
ibedakan pada pemeriksaan klinis.
iperplasia
kelenjar
Mungkin
ditemukan pada
Pap smear pada
pasien yang
tanpa gejala.
5eberapa
pasien mungkin
mengalami
gejala
perdarahan
uterus berat,
berkepanjangan, sering, dan
#el glandular atipikal pada Pap smear& biopsi
diagnostik akan membedakannya dari kanker
serviks.
21
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/195.html&usg=ALkJrhhD_WImekgGl-xZjI6xzUijH1Kqeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/195.html&usg=ALkJrhhD_WImekgGl-xZjI6xzUijH1Kqeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/195.html&usg=ALkJrhhD_WImekgGl-xZjI6xzUijH1Kqeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://bestpractice.bmj.com/best-practice/monograph/195.html&usg=ALkJrhhD_WImekgGl-xZjI6xzUijH1Kqeg -
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
22/32
pendek atau
tidak teratur.
Mesonefrik
remnants
ispareunia
dan massa
kistik padapemeriksaan.
5iopsi diagnostik akan membedakannya dari
kanker serviks.
Endometrio
sis
Hyeri panggul,
dismenorea,
inertilitas,
dispareunia,
perdarahan
abnormal,
kelelahan.
5iopsi diagnostik akan membedakannya dari
kanker serviks.
Polip
serviks
Perdarahan
abnormal,
massa pada
pemeriksaan.
5iopsi diagnostik akan membedakannya dari
kanker serviks.
"ervikal
fi&roid
Menorrhagia,
massa yang
nyeri sekali,
keluar cairan
yang abnormal,
prolaps dari
ibroid.
5iopsi diagnostik akan membedakannya dari
kanker serviks.
2.0. Penatalaksanaan
iga jenis utama dari pengobatan untuk kanker serviks adalah operasi, radioterapi,
dan kemoterapi.
a. #tadium pra kanker hingga 1A biasanya diobati dengan histerektomi. 5ila
pasien masih ingin memiliki anak, metode 844P atau cone biopsy dapat
menjadi pilihan.
b. iopsi Cone. #elama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk
mengambil selembar jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas
ditemukan
c. oop ele*tros!rgi*al e*ision pro*ed!re EEP. eknik ini
menggunakan lintasan kabel untuk memberikan arus listrik, yang memotong
seperti pisau bedah , dan mengambil sel dari mulut serviks
d. 6ntuk stadium =5 dan ==A kanker serviks% 5ila ukuran tumor -cm% radikal
histerektomi ataupun radioterapi dengan
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
23/32
tumor C-cm% radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi,
ataupun kemo berbasis cisplatin dilanjutkan dengan histerektomi
'anker serviks stadium lanjut (==5"=@A) dapat diobati dengan radioterapi dan
kemo berbasis cisplatin.
Pada stadium sangat lanjut (=@5), dokter dapat mempertimbangkan kemo
dengan kombinasi obat, misalnya hycamtin dan cisplatin.
Pembedahan untuk 'anker #erviks
Ada beberapa jenis operasi untuk kanker serviks. 5eberapa melibatkan pengangkatan
rahim (histerektomi), yang lainnya tidak. atar ini mencakup jenis operasi yang
paling umum untuk kanker serviks.
Cr%os!rger%
#ebuah probe metal yang didinginkan dengan nitrogen cair dimasukkan ke dalam
vagina dan pada leher rahim. =ni membunuh sel"sel abnormal dengan cara
membekukan mereka. Gryosurgery digunakan untuk mengobati kanker serviks yang
hanya ad adi dalam leher rahim (stadium ), tapi bukan kanker invasi yang telah
menyebar ke luar leher rahim.
edah aser
#ebuah sinar laser digunakan untuk membakar sel"sel atau menghapus sebagian kecil
dari jaringan sel rahim untuk dipelajari. Pembedahan laser hanya digunakan sebagai
pengobatan untuk kanker serviks pra"invasi (stadium ).
onisasi
#epotong jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari leher rahim. 9al ini
dilakukan dengan menggunakan pisau bedah atau laser tau menggunakan ka*at tipis
yang dipanaskan oleh listrik (prosedur ini disebut 844P atau 844E). Pendekatan ini
dapat digunakan untuk menemukan atau mengobati kanker serviks tahap a*al ( atau
=). 9al ini jarang digunakan sebagai satu"satunya pengobatan kecuali untuk *anita
dengan kanker serviks stadium dini yang mungkin ingin memiliki anak. #etelah
biopsi, jaringan (berbentuk kerucut) diangkat untuk diperiksa di ba*ah mikroskop.
7ika batas tepi dari kerucut itu mengandung kanker atau pra"sel kanker, pengobatan
23
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
24/32
lebih lanjut akan diperlukan untuk memastikan bah*a seluruh sel"sel kankernya telah
diangkat.
isterektomi
isterektomi sederhana% ?ahim diangkat, tetapi tidak mencakup jaringan
yang berada di dekatnya. 5aik vagina maupun kelenjar getah bening panggul
tidak diangkat. ?ahim dapat diangkat dengan cara operasi di bagian depan
perut (perut) atau melalui vagina. #etelah operasi ini, seorang *anita tidak
bisa menjadi hamil. 9isterektomi digunakan untuk mengobati beberapa kanker
serviks stadium a*al (=). 9al ini juga digunakan untuk stadium pra"kanker
serviks (o), jika sel"sel kanker ditemukan pada batas tepi konisasi.
isterektomi radikal dan diseksi kelenjar getah &ening pangg!l$ pada
operasi ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh rahim, jaringan di
dekatnya, bagian atas vagina yang berbatasan dengan leher rahim, dan
beberapa kelenjar getah bening yang berada di daerah panggul. perasi ini
paling sering dilakukan melalui pemotongan melalui bagian depan perut dan
kurang sering melalui vagina. #etelah operasi ini, seorang *anita tidak bisa
menjadi hamil. #ebuah histerektomi radikal dan diseksi kelenjar getah bening
panggul adalah pengobatan yang umum digunakan untuk kanker serviks
stadium =, dan lebih jarang juga digunakan pada beberapa kasus stadium ==,
terutama pada *anita muda.
#ra*helektomi
#ebuah prosedur yang disebut trachelectomy radikal memungkinkan *anita muda
tertentu dengan kanker stadium a*al untuk dapat diobati dan masih dapat mempunyai
anak. Metode ini melibatkan pengangkatan serviks dan bagian atas vagina danmeletakkannya pada jahitan berbentuk seperti kantong yang bertindak sebagai
pembukaan leher rahim di dalam rahim. 'elenjar getah bening di dekatnya juga
diangkat. perasi ini dilakukan baik melalui vagina ataupun perut.
Ekstenterasi Pangg!l
#elain mengambil semua organ dan jaringan yang disebutkan di atas, pada jenis
operasi ini% kandung kemih, vagina, dubur, dan sebagian usus besar juga diangkat.
24
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
25/32
perasi ini digunakan ketika kanker serviks kambuh kembali setelah pengobatan
sebelumnya.
7ika kandung kemih telah diangkat, sebuah cara baru untuk menyimpan dan
membuang air kecil diperlukan. #epotong usus pendek dapat digunakan untuk
membuat kandung kemih baru. 6rine dapat dikosongkan dengan menempatkan
sebuah tabung kecil (disebut kateter) ke dalam lubang kecil di perut tersebut (disebut%
urostomi). Atau urin bisa mengalir ke kantong plastik kecil yang ditempatkan di
bagian depan perut.
adioterapi !nt!k anker "erviks
?adioterapi adalah pengobatan dengan sinar berenergi tinggi (seperti sinar"J) untuk
membunuh sel"sel kanker ataupun menyusutkan tumornya. #ebelum radioterapi
dilakukan, biasanya Anda akan menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui
apakah Anda menderita Anemia. Penderita kanker serviks yang mengalami
perdarahan pada umumnya menderita Anemia. 6ntuk itu, transusi darah mungkin
diperlukan sebelum radioterapi dijalankan.
Pada kanker serviks stadium a*al, biasanya dokter akan memberikan radioterapi
(eternal maupun internal). 'adang radioterapi juga diberikan sesudah pembedahan.
Akhir"akhir ini, dokter seringkali melakukan kombinasi terapi (radioterapi dan
kemoterapi) untuk mengobati kanker serviks yang berada antara stadium =5 hingga
=@A. Iaitu, antara lain bila ukuran tumornya lebih besar dari - cm atau bila kanker
ditemukan telah menyebar ke jaringan lainnya (di luar serviks), misalnya ke kandung
kemih atau usus besar.
adioterapi eksternal % berarti sinar J diarahkan ke tubuh Anda (area
panggul) melalui sebuah mesin besar.
adioterapi internal $ berarti suatu bahan radioakti ditanam ke dalam
rahim
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
26/32
5rachytherapy telah digunakan untuk mengobati kanker serviks sejak a*al abad ini.
Pengobatan yang ini cukup sukses untuk mengatasi keganasan di organ ke*anitaan.
5aik radium dan cesium telah digunakan sebagai sumber radioakti untuk
memberikan radiasi internal
4ek #amping ?adioterapi Ada beberapa eek samping dari radioterapi, yaitu%
" 'elelahan
" #akit maag
" #ering ke belakang (diare)
" Mual
" Muntah
" Perubahan *arna kulit (seperti terbakar)
" 'ekeringan atau bekas luka pada vagina yang
menyebabkan senggama menyakitkan
emoterapi !nt!k anker "erviks
'emoterapi adalah penggunaan obat"obatan untuk membunuh sel"sel kanker.
5iasanya obat"obatan diberikan melalui inuse ke pembuluh darah atau melalui mulut.
#etelah obat masuk ke aliran darah, mereka menyebar ke seluruh tubuh. 'adang"kadang beberapa obat diberikan dalam satu *aktu.
'emoterapi dapat menyebabkan eek samping. 4ek samping ini akan tergantung
pada jenis obat yang diberikan, jumlah
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
27/32
- 4mboli paru
- bstruksi saluran cerna
- rauma syara
2 Pasca kemoteraphy
- #akit maag dan muntah (dokter bisa memberikan obat mual
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
28/32
Prognosis kanker serviks sangat bergantung pada seberapa dini kasus ini
terdiagnosis dan dilakukan terapi yang adekuat. erapi yang tidak adekuat baik
berupa tindakan pembedahan maupun radiasi yang oleh alasan tertentu tidak
sesuai dengan jadual akan mengurangi tingkat keberhasilan terapi.
;aktor"aktor yang menentukan prognosis, ialah %
a. umur penderita,
b. keadaan umum penderita
c. tingkat klinis keganasan
d. ciri"ciri histologik sel tumor
e. kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani
. sarana pengobatan yang ada.
i antara aktor resiko ini yang paling penting ialah invasi 'B5. 'elangsungan
hidup penderita dengan invasi 'B5 *alau telah mendapat terapi ajuvan tetaplebih buruk daripada penderita tanpa invasi 'B5.
/. Memahami dan menjelaskan etika pemeriksaan dalam ajaran islam
PAHAHBAH =#8AM 4?9AAP ='9=8A
Pembahasan tentang ikhtilat sangat penting untuk menja*ab persoalan di atas.Iakni
untuk menjaga kehormatan dan menghindarkan dari perbuatan yang mengarah dosa
dan kekejian.
Iang dimaksud ikhtilat, yaitu berduanya seorang lelaki dengan seorang perempuan di
tempat sepi.alam hal ini menyangkut pergaulan antara sesama manusia, yang
rambu"rambunya sangat mendapat perhatian dalam =slam.Iaitu berkait dengan ajaran
=slam yang sangat menjunjung tinggi keselamatan bagi manusia dari segala gangguan.
erlebih lagi dalam masalah muQamalah (pergaulan) dengan lain jenis. alam =slam,
hubungan antara pria dan *anita telah diatur dengan batasan"batasan, untukmembentengi gejolak itnah yang membahayakan dan mengacaukan kehidupan.
'arenanya, =slam telah melarang pergaulan yang dipenuhi dengan ikhtilat (campur
baur antara pria dan *anita).
alam hadits di ba*ah ini, ?asulullah #hallallahu Qalaihi *a sallam telah
memperingatkan kaum lelaki untuk lebih berhati"hati dalam masalah *anita.
R5erhati"hatilah kalian dari menjumpai para *anita,S maka seorang sahabat dari
Anshar bertanya,R5agaimana pendapat engkau tentang saudara ipar, *ahai
28
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
29/32
?asulullahTS ?asulullah menja*ab,R#audara ipar adalah maut (petaka).S U9? 5ukhari
dan MuslimV.
P4?=HA9 M4H7ABA A6?A AH M4HA9AH PAHAHBAH
i antara keindahan syariat =slam, yaitu ditetapkannya larangan mengumbar aurat dan
perintah untuk menjaga pandangan mata kepada obyek yang tidak diperbolehkan,
lantaran perbuatan itu hanya akan mencelakakan diri dan agamanya.
Allah #ubhanahu *a aQala telah berirman (yang artinya)%
'atakanlah kepada orang laki"laki yang beriman% R9endaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya& yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuatR.
'atakanlah kepada *anita yang beriman% R9endaklah mereka menahan pandangan
mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. an hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan
mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putera"putera mereka, atau putera"putera suami mereka, atau saudara"saudara
mereka, atau putera"putera saudara laki"laki mereka, atau putera"putera saudara
perempuan mereka, atau *anita"*anita =slam, atau budak"budak yang mereka miliki
atau pelayan"pelayan laki"laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap *anita)
atau anak"anak yang belum mengerti tentang aurat *anita . . .R Uan"HWr
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
30/32
9ukum asalnya, apabila ada dokter umum dan dokter spesialis dari kaum Muslimah,
maka menjadi ke*ajiban kaum Muslimah untuk menjatuhkan pilihan
kepadanya.Meski hanya sekedar keluhan yang paling ringan, lu batuk pilek sampai
pada keadaan genting, semisal persalinan ataupun jika harus melakukan pembedahan.
5erkaitan dengan masalah itu, #yaikh 5in 5[: rahimahullah mengatakan%
Z#eharusnya para dokter *anita menangani kaum *anita secara khusus, dan dokter
lelaki melayani kaum lelaki secara khusus kecuali dalam keadaan yang sangat
terpaksa. 5agian pelayanan lelaki dan bagian pelayanan *anita masing"masing
disendirikan, agar masyarakat terjauhkan dari itnah dan ikhtilat yang bisa
mencelakakan.=nilah ke*ajiban semua orangS.
8ajnah ["imah juga menat*akan, bila seorang *anita mudah menemukan dokter
*anita yang cakap menangani penyakitnya, ia tidak boleh membuka aurat atau
berobat ke seorang dokter lelaki. 'alau tidak memungkinkan maka ia boleh
melakukannya.
5ila memang dalam keadaan darurat dan terpaksa, =slam memang membolehkan
untuk menggunakan cara yang mulanya tidak diperbolehkan.#elama mendatangkan
maslahat, seperti untuk pemeliharaan dan penyelamatan ji*a dan raganya. #eorang
muslimah yang keadaannya benar"benar dalam kondisi terhimpit dan tidak ada
pilihan, (maka) ia boleh pergi ke dokter lelaki, baik karena tidak ada ada seorang
dokter muslimah yang mengetahui penyakitnya maupun memang belum ada yang
ahli.Allah aYala menyebutkan dalam irman"Hya surat al"AnQ[m
-
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
31/32
D()#( P9"#((
ra*iroharjo, #. 9ania, D. Abdul, 5, #. =lmu 'andungan. Iayasan 5ina
Pustaka #ar*ono Pra*iro. 7akarta
'umar @, Gotran ?#, ?obbins #8. 2/.?obbins 5asic Pathology, ! th 4.
#aunders Dolgang A #chul:. 2. Molecular 5iology o 9uman Gancer.
#pringer.
http%"
'usuma ;, Moegni 4M. Penatalaksanaan es Pap Abnormal. Germin unia
'edokteran 21& 1//%1"22
#jamsuddin #. Pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Germin unia
'edokteran 21&1//%"1- 9arahap ?4. Heoplasia intraepithelial serviks (H=#). 7akarta% 6= Press,
1>-%1"!!
Dright G, 'urman ?7, ;eren:y A. Precancerous lesions o the cervi. =n%
'urman ?7. 4d. 5lausteinKs pathology o the emale genital tract. - thed. He*
Iork% #pringer"@erlag, 1-&22"2!!
7ong D, #yamsuhidayat ?. 22. 5uku Ajar =lmu 5edah edisi 2. 4BG.
7akarta
Euhroni. 21. Pandangan =slam terhadap Masalah 'edokteran dan'esehatan. 6niversitas IA?#=. 7akarta
31
http://almanhaj.or.id/content/2883/slash/0http://almanhaj.or.id/content/2883/slash/0 -
7/25/2019 Pbl Skenario 3 Neoplasia
32/32
Pra*irohardjo, #ar*ono. 2. =lmu 'andungan. P. 5ina Pustaka #ar*ono
Pra*irohardjo. 7akarta