pbl 3 kirim ana

3
1. Klasifikasi sesak nafas Klasifikasi sasak nafas Gambaran Klinis Sesak nafas tingkat I Tidak ada pembatasan atau hambatan dalam melakukan kebiasaan sehari-hari. Sesak nafas akan terjadi bila klien melakukan aktivitas jasmani yang lebih berat daripada biasanya. Pada tahap ini, klien dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik. Sesak nafas tingkat II Sesak nafas tidak terjadi bila melakukan aktivitas penting atau aktivitas yang biasa dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Sesak baru timbul bila melakukan aktivitas yang lebih berat. Pada waktu naik tangga atau mendaki, sesak mulai terasa. Tetapi bila berjalan dijalan datar, nafas tidak akan terasa enak. Sebaiknya klien bekerja pada kantor/tempat yang tidak memerlukan terlalu banyak tenaga. Sesak nafas tingkat III Sesak nafas sudah terjadi bila klien melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi atau berpakaian, tetapi klien masih dapat melakukan tanpa bantuan orang lain. Sesak nafas tidak timbul disaat klien istirahat. Klien juga masih mampu berjalan-jalan kedaerah sekitar, walaupun kemampuannya tidak sebaik orang-orang sehat seumurnya. Sesak nafas tingkat IV Klien sudah merasa sesak nafas saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian dan aktivias lainya, sehingga ia bergantung pada orang lain ketika melakukan kegiatan sehari-hari. Sesak nafas belum tampak saat penderita istirahat, tetapi sesak

description

nctucyvj bkl

Transcript of pbl 3 kirim ana

Page 1: pbl 3 kirim ana

1. Klasifikasi sesak nafas

Klasifikasi sasak nafas Gambaran KlinisSesak nafas tingkat I Tidak ada pembatasan atau hambatan dalam

melakukan kebiasaan sehari-hari. Sesak nafas akan terjadi bila klien melakukan aktivitas

jasmani yang lebih berat daripada biasanya. Pada tahap ini, klien dapat melakukan pekerjaan sehari-

hari dengan baik.Sesak nafas tingkat II Sesak nafas tidak terjadi bila melakukan aktivitas

penting atau aktivitas yang biasa dilakukan pada kehidupan sehari-hari.

Sesak baru timbul bila melakukan aktivitas yang lebih berat.

Pada waktu naik tangga atau mendaki, sesak mulai terasa. Tetapi bila berjalan dijalan datar, nafas tidak akan terasa enak.

Sebaiknya klien bekerja pada kantor/tempat yang tidak memerlukan terlalu banyak tenaga.

Sesak nafas tingkat III Sesak nafas sudah terjadi bila klien melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi atau berpakaian, tetapi klien masih dapat melakukan tanpa bantuan orang lain.

Sesak nafas tidak timbul disaat klien istirahat. Klien juga masih mampu berjalan-jalan kedaerah

sekitar, walaupun kemampuannya tidak sebaik orang-orang sehat seumurnya.

Sesak nafas tingkat IV Klien sudah merasa sesak nafas saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian dan aktivias lainya, sehingga ia bergantung pada orang lain ketika melakukan kegiatan sehari-hari.

Sesak nafas belum tampak saat penderita istirahat, tetapi sesak nafas sudah mulai timbul bila penderita melakukan pekerjaan ringan sehingga pada waktu mendaki atau berjalan-jalan sedikit, klien terpaksa berhenti untuk istirahat sebentar, pekerjaan sehari-hari tidak dapat dilakukan dengan leluasa.

Sesak nafas tingkat V Klien harus membatasi diri dalam segala tindakan atau aktivitas sehari-hari yang pernah dilakukan secara rutin.

Keterbatasan ini menyebabkan klien lebih banyak berada ditempat tidur atau hanya duduk dikursi.

Untuk memenuhi segala kebutuhanya, klien sangat bergantung pada bantuan orang lain.

Tabel. Klasifikasi sesak nafasSumber : Muttaqin, 2006

2. DD

Page 2: pbl 3 kirim ana

Asma Bronkial, karena pada hasil alloanamnesis diketahui bahwa An. Yokoi menderita batuk berdahak (dahak sulit keluar) pada malam hari menjelang pagi dan panas, sesak nafas, terdengar suara ‘ngik-ngik’ pada nafasnya. Dari riwayat keluarga, ayah Yokoi juga sering mengalami sesak nafas. Riwayat sosial ekonomi, lantai belum diplester, dinding sebagian kayu/bambu dan atap genteng namun belum dipasang eternit, serta ayah Yokoi perokok. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan Respiration Rate nya 40/menit, terdapat nafas cuping hidung, suara dasar paru vesikuler dengan ekspirasi diperpanjang dan terdapat suara tambahan ronkhi dan wheezing. Dari hasil hasil tersebut maka mengarah ke diagnosis Asma Bronkial.

3. Tanda khas klinis1. Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop.2. Batuk produktif, sering pada malam hari.3. Napas atau dada seperti ditekan.

Gejalanya bersifat paroksimal yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari. (Mansjoer, 2008)

Muttaqin, Arif. 2006. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

Mansjoer, Arif. Dkk. 2008. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Medika Aesculapius